SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun)"

Transkripsi

1 SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) Irmalia Ayu Ningsih Topowijono, M.Si Nengah Sudjana, M.Si Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian intern dalam pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas dari Deposito dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif melalui prosedur deskiriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah pengendalian intern penerimaan kas dari Deposito dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta sudah baik dan sesuai dengan teori pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas. Namun masih sedikit ada kekurangan pada struktur organisasi serta pada formulir slip setoran Deposito dan formulir slip Kwitansi dan slip Tanda Terima Agunan. PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun perlu memperbaiki struktur organisasinya dengan menambahkan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun hendaknya merekrut karyawan untuk mengisi kekosongan pada Bagian Pengawasan, Seksi Pengawasan Keuangan, Seksi Pengawasan Perkreditan, dan Seksi Rumah Tangga. Formulir yang terkait dengan penerimaan kas dari Deposito dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta juga perlu sedikit diperbaiki. Kata Kunci: Pengendalian Intern, Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas, Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas 1. PENDAHULUAN Dalam rangka menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dituntut untuk ikut serta dalam melakukan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan secara merata mengakibatkan semakin banyak terciptanya perusahaan. Ketatnya persaingan yang diakibatkan karena munculnya banyak perusahaan mengharuskan perusahaaan dituntut untuk lebih berhati-hati agar kegiatan usahanya berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai, maka dibutuhkan adanya suatu sistem dan pengawasan. Dengan adanya sistem dan pengawasan tersebut diharapkan akan memberikan suatu jaringan prosedur yang terpadu dalam melaksanakan suatu kegiatan perusahaan dengan lancar. Hal yang sama juga perlu dilakukan pada organisasi-organisasi yang bergerak di bidang jasa terutama perbankan yang erat kaitannya dengan kas karena kas merupakan harta lancar perusahaan yang mudah diselewengkan. Oleh sebab itu diperlukan adanya pengendalian intern yang baik dalam penerimaan dan pengeluaran kas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengendalian intern dalam pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas dari Deposito dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun. Untuk memenuhi kebutuhan informasi baik dari pihak intern maupun ekstern, maka dipelukan rencana suatu sistem agar hasilnya dapat memenuhi keinginan dari pihak yang membutuhkan. Narko (2002) mengemukakan bahwa sistem adalah sebagai satu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen (subsistem) yang berusaha untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan prosedur adalah urutan pekerjaan 68

2 klerikal, yang melibatkan beberapa orang, yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap penanganan transaksi perusahaan yang berulang-ulang. 2. KAJIAN PUSTAKA Setiap perusahaan haruslah memiliki sistem pengendalian intern yang direncanakan dengan baik. Krismiaji (2002) menyatakan bahwa pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian intern yang baik harus bisa memenuhi tujuan pembuatannya. Mulyadi (2010) menyebutkan bahwa tujuan pengendalian intern yaitu untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Baridwan (2004) mengemukakan terdapat dasar-dasar tertentu yang bisa digunakan sebagai pedoman untuk mengadakan pengawasan terhadap kas. Pengendalian intern dalam penerimaan kas yaitu (1) Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank; (2) Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas; (3) Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas; (4) Setiap hari harus dibuat laporan kas. Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan adalah untuk membayar bermacam-macam transaksi, apabila pengawasn tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapa prosedur pengawasan yang penting adalah (1) Semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil; (2) Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat; (3)Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti-bukti (dokumen-dokumen) yang lengkap atau dengan kata lain digunakan sistem voucher; (4) Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas; (5) Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tertentu; (6) Diharuskan membuat laporan kas harian. Anom Prayodha Sanwasi (2006) dengan judul Sistem Pengendalian Intern Terhadap Penerimaan Kas Pada BPR Tugu Artha Kota Malang. Hasil penelitian menyebutkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas yang dilakukan BPR Tugu Artha Kota Malang telah memenuhi unsur-unsur pengendalian intern yang bai, akan tetapi masih ada kekurangan pada kosongnya bagian umum sehingga fungsi pengarsipan dikerjakan oleh bagian akuntansi. Penelitian yang dilakukan Rahardian Nur Patria (2007) dengan judul Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Pada BPR BKK Ungaran Cabang Bawen. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengendalian intern yang digunakan oleh BPR BKK Ungaran Cabang Bawen dalam sistem penerimaan kasnya yaitu adanya fungsi pemisahan yang jelas terlihat pada bagan organisasi yang menyatakan pemisahan secara tegas,sistem otorisasi dan pencatatan yang dibuktikan dengan adanya tembusan dan salinan dokumen ke bagian yang terkait dan praktek yang sehat dibuktikan dengan adanya formulir bernomor urut cetak namun karyawan tidak sesuai dengan tanggung jawabnya. Penelitian yang dilakukan oleh Yunda Ismayanti (2010) dengan judul Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Guna Mendukung Pengendalian Intern Pada Perusahaan Rokok Asia Malang. Hasil penelitian ini adalah pengendalian intern penerimaan kas atas penjualan tunai maupun kredit pada perusahaan tersebut masih belum sesuai dengan teori penerimaan kas. Hal ini dapat dilihat dari organisasi, sistem prosedur dan pencatatan serta praktik yang sehat belum mendukung pengendalian intern yang baik. Indra Bagus Mulyawan (2011) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Pengendalian Intern Sistem Pembelian Bahan Baku Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Betek Doea Malang. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sistem dan prosedur pelaksanaan fungsi akuntansi dan fungsi penyimpanan pada satu bagian saja yaitu bagian akuntansi dan bagian keuangan, di mana bagian ini juga berwenang untuk mengeluarkan kas. Hal ini menyebabkan tidak diketahuinya penyelewengan atau mutasi kas yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Tuti Eka Sari (2011) dengan judul Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada BPR Artha Bersama menyebutkan bahwa hasil 69

3 penelitian menunjukkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada BPR Artha Bersama sudah memadai, hal tersebut terlihat dalam pelaksanaannya karena telah sesuai dengan unsurunsur pokok sistem pengendalian intern menurut (Mulyadi:2001). Penerapan sistem pengendalian intern pada penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan pada BPR Artha Bersama sudah efektif yaitu sebesar % yaitu hasil dari Internal Control Questionnaires (ICQ), hal tersebut juga tercermin dalam pelaksanaan pengendalian intern yang ada pada BPR Artha Bersama yang sesuai dengan unsur-unsur pengendalian intern menurut COSO. Berdasarkan tujuan penelitian, kajian teoritis, dan bukti empiris yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Pengendalian Intern Dalam Sistem Dan Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (Studi Pada PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun). 3. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif melalui prosedur deskiriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan observasi. Analisa data dilakukan dengan menganalisis struktur organisasi, analisis sistem wewenang dan prosedur pencatatan, analisis Standar Operasional Prosedur (SOP), dan analisis pengendalian intern. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Struktur Organisasi Struktur organisasi pada PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun secara umum sudah dilaksanakan sesuai dengan fungsinya dan memenuhi beberapa unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik serta sesuai dengan teori menurut Mulyadi (2010:164) yang membahas tentang unsur-unsur pengendalian intern. PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun telah memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas khususnya pada sistem penerimaan setoran Deposito dan pengeluaran kas pada Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta, hal ini dapat dilihat dari: 1. Sistem Penerimaan Kas pada Deposito a. Bagian Deposito terpisah dari Bagian Penanggung Jawab Simpanan dan Bagian Penanggung Jawab Keuangan. b. Bagian Penanggung Jawab Simpanan terpisah dari Bagian Penanggung Jawab Keuangan. c. Bagian Penanggung Jawab Simpanan dan Bagian Penanggung Jawab Keuangan terpisah dari Bagian Kasir. d. Bagian Deposito, Bagian Penanggung Jawab Simpanan, Bagian Penanggung Jawab Keuangan, Bagian Kasir terpisah dari Bagian Akuntansi. 2. Sistem Pengeluaran Kas pada Kredit Modal Kerja untuk Wiraswasta a. Bagian Pelayanan Kredit terpisah dari Bagian Tabungan. b. Bagian Pelayanan Kredit dan Bagian Tabungan terpisah dari Bagian Kasir. c. Bagian Pelayanan Kredit, Bagian Tabungan, dan Bagian Kasir terpisah dari Bagian Akuntansi. 4.2 Analisis Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan Sistem wewenang dan prosedur pencatatan PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun secara umum telah sesuai dengan teori penerimaan setoran deposito menurut Bastian (2006:40) dan teori prosedur pemberian kredit menurut Kasmir (2010:45), hal ini dapat dilihat dari: 1. Sistem Penerimaan Kas pada Deposito a. Otorisasi penerimaan kas pada Deposito PD. BPR Kota Madiun telah dilakukan sebagai mana mestinya melalui bagian yang berwenang. b. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada Deposito PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun adalah Aplikasi Pembukaan Deposito, Slip Setoran Deposito, Bilyet Deposito, dan Kartu Bunga. c. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas deposito pada PD. BPR Kota Madiun adalah Buku Register Nasabah, Buku Stock Bilyet, dan Buku Besar Deposito. 2. Sistem Pengeluaran Kas pada Kredit Modal Kerja untuk Wiraswasta a. Otorisasi pengeluaran kas pencairan kredit modal kerja untuk wiraswasta pada PD. BPR Kota Madiun telah dilakukan sebagai 70

4 mana mestinya melalui bagian yang berwenang. b. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas pada pencairan kredit modal kerja untuk wiraswasta pada PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun adalah SPK (Surat Perjanjian Kredit), Kwitansi, Tanda Terima Uang, Kwitansi Asuransi, Tanda Terima Agunan, dan Slip Penyetoran Tabungan. c. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas pencairan kredit modal kerja untuk wiraswasta pada PD. BPR Kota Madiun adalah Daftar Pengeluaran Kredit dan Buku Besar Piutang. Pencatatan dan pembukuan yang dilakukan sudah baik dan tidak mengalami hambatan, karena setiap penerimaan dan pengeluaran telah dicatat dengan sistem komputerisasi dan dikoreksi setiap hari pada jam tutup kas, sehingga penerimaan dan pengeluaran kas dapat dikontrol setiap hari. 4.3 Analisis Standar Operasional Prosedur (SOP) Pedoman Operasional Deposito yang digunakan PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun sudah baik dan sesuai dengan teori menurut menurut Bastian (2006:40) tentang pembukaan rekening Deposito dan penerimaan setoran Deposito. Pedoman Standar Kebijakan Perkreditan yang telah digunakan PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun sudah baik dan sesuai dengan teori menurut Kasmir (2010:95) tentang prosedur pemberian kredit, hal ini dapat terlihat dari: 1. Sistem Penerimaan Kas pada Deposito a. Bagi Calon Deposan 1) Hubungi Customer Service untuk memperoleh penjelasan secukupnya. 2) Menerima Formulir Permohonan Penerbitan Deposito sesuai dengan Kartu Identiras Diri. 3) Mengisi Deposito sesuai dengan Kartu Identitas Diri. Proses pengisian Formulir dapat juga dilakukan oleh Customer Service sesuai dengan Kartu Identitas Diri calon deposan. 4) Tanda tangani Formulir Permohonan Penerbitan Deposito dan Kartu Tanda Tangan di depan Customer Service. 5) Serahkan Deposito dan Kartu Tanda Tangan disertai Kartu Identitas Diri ke Customer Service. b. Bagi Customer Service 1) Teliti dan yakini apakah pengisian Deposito telah sesuai dengan Kartu Identitas Diri calon deposan. Bila menemukan kesalahan dalam pengisian, customer service wajib memberitahu kepada calon deposan dan memeberikan saran untuk pembetulan. 2) Teliti tanda tangan pada Kartu Tanda Tangan, bandingkan dengan Kartu Identitas Diri calon nasabah. Kalau sesuai atau dapat diyakini, paraf Kartu Tanda Tangan dan Formulir serta mintakan pengesahan pada pemimpin seksi operasi. 3) Apabila pengisian formulir telah sesuai atau dapat diyakini: a) Periksa apakah calon deposan merupakan nasabah baru atau lama. b) Bila nasabah baru, lakukan pengisian data nasabah ke file Customer Base melalui komputer. c) Bila nasabah lama, periksa apakah data pada file Customer Base atas nama calon deposan yang bersangkutan masih sesuai atau valid. Kalau tidak, lakukan pemutahiran data atau penyesuaian. d) Lakukan prosedur pembukaan rekening deposito atas nama calon deposan tersebut. e) Catat nomor rekening di Formulir. f) Lakukan registrasi nomor rekening deposito pada buku register nasabah deposito berdasarkan tanggal pembukaan. g) Siapkan Bilyet Deposito 4) Serahkan Deposito, Kartu Tanda Tangan dan Kartu Identitas Diri ke Calon Deposan, Calon Deposan diminta untuk melakukan penyetoran ke Teller. 5) Arsipkan foto copy Identitas Diri calon nasabah berdasarkan nomor urut registrasi rekening deposito. 6) Calon Deposan 71

5 7) Setorkan uang dan serahkan Formulir dan Kartu Tanda Tangan pada teller. Jika penyetoran deposito menggunakan buku tabungan, calon deposan harus melampirkan slip penarikan dan buku tabungan pada saat melakukan penyetoran. Jumlah setoran harus diperhitungkan dengan biaya- biaya sesuai dengan ketentuan. c. Bagi Teller 1) Lakukan perhitungan uang yang disetor dihadapan deposan dan pastikan keaslian uang tunai tersebut. Bila dianggap perlu dapat menggunakan mesin hitung uang dihadapan nasabah. Apabila dimungkinkan, uang tunai yang diterima masih ber ban bank lain. Dapat diupayakan segera diganti dengan ban PD. BPR BANK DAERAH KOTA MADIUN 2) Cocokkan jumlah uang yang disetor dengan yang tercatat pada Formulir 3) Bila telah sesuai, simpan uang tersebut pada tempat penyimpana teller. Bila uang yang disetor tidak sesuai, mintakan ke calon deposan untuk menyesuaikan jumlah setorannya. 4) Bubuhkan nomor arsip dengan numerator dan lakukan pembukuan setoran deposito pada nomor rekening nasabah yang bersangkutan. 5) Lakukan validasi pada lembar belakang Deposito lembar pertama sampai ketiga dan diparaf. 6) Serahkan Formulir Permohonan pertama pada deposan, deposan diminta menghubungi Customer Service untuk menyerahkan Formulir Permohonan ketiga. 7) Serahkan Formulir Permohonan kedua kepada Petugas Verikasi. 8) Arsipkan Kartu Tanda Tangan berdasarkan nomor urut rekening deposito. d. Bagi Deposan 1) Serahkan Formulir Permohonan Pemerbian Deposito ke Customer Service. 2) Berdasarkan Formulir Permohonan ketiga, lakukan pencetakan Bilyet Deposito berdasarkan nomor rekening deposito. 3) Bilyet Deposito dilampiri dengan Deposito lembar ketiga dan buku register nasabah deposito diserahkan ke pemimpin seksi operasi untuk diotorisasi. e. Bagi Pemimpin Seksi Operasi 1) Memeriksa penyetoran pada nomor rekening deposito yang bersangkutan melalui komputer. 2) Bila telah dapat diyakini, bilyet deposito dan formulir permohonan penerbitan deposito berjangka dan buku register nasabah deposito diparaf. 3) Serahkan Bilyet Deposito dan Formulir dan buku register nasabah deposito ke pemimpin cabang atau pejabat yang berwenang. f. Bagi Pemimpin Cabang 1) Memeriksa penyetoran pada nomor rekening deposito yang bersangkutan melalui komputer. 2) Bila telah dapat diyakini, Bilyet Deposito dan Deposito dan Buku Register Nasabah Deposito ditanda tangani, diserahkan kembali ke Customer Service. g. Customer Service 1) Menyerahkan Bilyet Deposito lembar pertama ke Deposan dengan mencocokkan Deposito lembar pertama yang dipegang oleh Deposan. 2) Deposan 3) Tanda tangani Bilyet Deposito di depan Customer Service sebagai bukti telah diterimanya Bilyet Deposito yang asli. 4) Mengarsipkan Bilyet Deposito lembar kedua dan Formulir Permohonan ketiga ke berkas deposito atas nama deposan yang bersangkutan berdasarkan nomor rekening. 2. Sistem Pengeluaran Kas pada Kredit Modal Kerja untuk Wiraswasta a. Bagian Pelayanan Kredit membuat formulir-formulir berupa Kwitansi, Tanda Terima Uang, Kwitansi Asuransi dan 72

6 Tanda Terima Agunan sebanyak rangkap tiga masing-masing berwarna putih, merah, dan kuning. Warna putih digunakan sebagai administrasi, warna kuning digunakan sebagai arsip Bagian Kredit, warna merah diserahkan nasabah. b. Bagian Tabungan membuat buku Tabungan Wajib beserta Slip Penyetoran Tabungan sebanyak dua rangkap warna putih dan merah. Warna putih sebagai arsip, sedangkan warna merah diserahkan pada nasabah. SPK (Surat Perjanjian Kredit), Kwitansi, Tanda Terima Uang, Kwitansi Asuransi, Tanda Terima Agunan, dan Slip Penyetoran Tabungan diserahkan pada Direktur Utama untuk dicek dan diotorisasi. Setelah mendapat pengesahan oleh Direktur Utama, formulir-formulir tersebut diserahkan pada bagian Kasir. c. Bagian Kasir menerima dan meneliti SPK, Kwitansi, Tanda Terima Uang, Kwitansi Asuransi, Tanda Terima Agunan, dan Slip Penyetoran Tabungan. Jika benar maka bagian Kasir akan memberikan otorisasinya pada Slip Penyetoran Tabungan dan mencairkan uang tersebut dan membubuhkan stempel (telah dibayar, tanggal, dan paraf kasir). Setelah itu Kwitansi, Tanda Terima Uang, Kwitansi Asuransi dan Tanda Terima Agunan warna merah beserta Slip Penyetoran Tabungan warna putih diserahkan pada nasabah beserta dengan uang dan buku Tabungan Wajib. Kwitansi, Tanda Terima Uang, Kwitansi Asuransi dan Tanda Terima Agunan warna putih digunakan sebagai administrasi dan warna kuning digunakan sebagai arsip Bagian Kredit beserta SPK. Sedangkan slip penyetoran tabungan warna merah disimpan sebagai arsip d..bagian Akuntansi melakukan pemeriksaan satu per satu sebelum tutup kas untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan sesuai dengan prosedur pemeriksaan meliputi mencocokkan Slip Penyetoran Tabungan dengan Daftar Pengeluaran Kredit. Apabila terdapat kesalahan dalam dokumen maka bagian Akuntansi akan melakukan tindakan koreksi. Setelah semua dokumen diperiksa, dokumen diserahkan pada bagian Umum untuk menyimpan arsip dokumen tersebut. 4.4 Analisis Pengendalian Intern Pengendalian intern dalam penerimaan kas pada Deposito dan pengeluaran kas pada Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta yang diterapkan pada PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun sudah baik dengan adanya pemisahan fungsi oleh masing-masing bagian. Hal ini sesuai dengan pengendalian intern bank menurut Peraturan Bank Indonesia Lamp. SE No.5/22/DPNP tahun 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum dan penggunaan formulirnya telah bernomor urut cetak sesuai dengan teori pengendalian intern penerimaan kas menurut Mulyadi (2010:470) dan teori pengendalian intern pengeluaran kas menurut Mulyadi (2010:517) Namun masih ada kekurangan yang timbul yaitu tidak adanya SKAI (Satuan Kerja Audit Intern) pada struktur organisasi. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang dilakukan pada PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun khususnya pada penerapan pengendalian intern pada sistem dan prosedur penerimaan kas pada Deposito dan pengeluaran kas pada Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta, secara keseluruhan kinerjanya dapat dikatakan baik. Namun masih sedikit ada kekurangan pada struktur organisasi serta pada formulir slip setoran Deposito dan formulir slip Kwitansi dan slip Tanda Terima Agunan. Peneliti menyarankan agar PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun memperbaiki struktur organisasinya dengan menambahkan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) pada struktur organisasi. PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun hendaknya merekrut karyawan untuk mengisi kekosongan pada Bagian Pengawasan, Seksi Pengawasan Keuangan, Seksi Pengawasan Perkreditan, dan Seksi Rumah Tangga. Peneliti juga menyarankan agar formulir yang terkait dengan penerimaan kas dari Deposito dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta diperbaiki. Peneliti berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun untuk 73

7 dapat meningkatkan hasil kerja sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai 6. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia Undang-Undang Nomor 10 Tahuun 1998 Perubahan Undang- Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Jakarta: Sinar Grafika. Baridwan, Zaki Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Yogyakarta : BPFE. Bastian, Indra dan Suhardjono Akuntansi Perbankan. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, Irham Analisis Kredit Dan Fraud Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif. Bandung: PT. Alumni. Kasmir Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Krismiaji Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : UDPAMP YKPN Lamp. SE No.5/22/DNP Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum, diakses tanggal 18 September Lubis, Irsan Administrasi Keuangan, diakses tanggal 4 Desember Mulyadi Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Cetakan Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Narko Sistem Akuntansi. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. 74

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan

Lebih terperinci

PROSEDUR AKUNTANSI ATAS PENDANAAN DERABAH ASRI (DEPOSITO MUDHARABAH ASRI) PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) ASRI JEMBER

PROSEDUR AKUNTANSI ATAS PENDANAAN DERABAH ASRI (DEPOSITO MUDHARABAH ASRI) PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) ASRI JEMBER PROSEDUR AKUNTANSI ATAS PENDANAAN DERABAH ASRI (DEPOSITO MUDHARABAH ASRI) PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) ASRI JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh NUR HAYATI NIM.040803104025 PROGRAM

Lebih terperinci

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) Oktavia Rahajeng Lestari, Siti Ragil, Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar Proses Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Penilaian Sebelum Penendatanganan Monitoring Atas Pembiayaan Persetujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terdapat empat siklus pemrosesan transaksi dalam suatu sistem akuntansi, salah satunya adalah siklus pengeluaran.siklus pengeluaran umumnya mencakup sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROSEDUR AKUNTANSI TABUNGAN BRITAMA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. UNIT GAJAH MADA CABANG JEMBER

PELAKSANAAN PROSEDUR AKUNTANSI TABUNGAN BRITAMA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. UNIT GAJAH MADA CABANG JEMBER PELAKSANAAN PROSEDUR AKUNTANSI TABUNGAN BRITAMA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. UNIT GAJAH MADA CABANG JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. BPR PMU

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. BPR PMU Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Pada PT. BPR PMU Nopi Kusmiyati Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, nopi.kusmiyati@yahoo.co.id Abstrak Tujuan_ Dengan adanya suatu sistem dan prosedur akuntansi pengeluaran

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas VOLUME 19 NO 2, JULI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO Indrayeni 1, Cynthia Dely 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana kita ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam operasi perusahaan. Keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Mulyadi (2008: 2) sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih,

BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih, BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2010:5) prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL Nina Ariestika, Hesti Widianti Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan baik yang berorientasi laba maupun nirlaba, kas

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan baik yang berorientasi laba maupun nirlaba, kas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada setiap perusahaan baik yang berorientasi laba maupun nirlaba, kas merupakan aktiva yang paling lancar. Kas merupakan aktiva yang paling aktif dan sangat

Lebih terperinci

"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak

EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN Dwi Suprajitno. Abstrak "EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian intern terhadap penggajian yang telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROSEDUR AKUNTANSI DEPOSITO BERJANGKA PADA PT. BANK RAKYAT INDOESIA (PERSERO), Tbk UNIT KAMPUS UNIVERSITAS JEMBER CABANG JEMBER

PELAKSANAAN PROSEDUR AKUNTANSI DEPOSITO BERJANGKA PADA PT. BANK RAKYAT INDOESIA (PERSERO), Tbk UNIT KAMPUS UNIVERSITAS JEMBER CABANG JEMBER PELAKSANAAN PROSEDUR AKUNTANSI DEPOSITO BERJANGKA PADA PT. BANK RAKYAT INDOESIA (PERSERO), Tbk UNIT KAMPUS UNIVERSITAS JEMBER CABANG JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh : APRILIA MERINDRA PUTRA NIM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak intern maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Dilihat dari struktur organisasi PD. Kelautan Kabupaten Kupang yang. maka dapat menjamin terlaksananya tugas masing-masing sehingga

BAB VI PENUTUP. 1. Dilihat dari struktur organisasi PD. Kelautan Kabupaten Kupang yang. maka dapat menjamin terlaksananya tugas masing-masing sehingga BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dilihat dari struktur organisasi PD. Kelautan Kabupaten Kupang yang memisahkan fungsi pemakai dari fungsi akuntasi aktiva tetap secara tegas maka dapat menjamin terlaksananya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Di bawah ini pengertian umum mengenai sistem dapat dirinci sebagai berikut : Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur Unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Kediri) Nodhita Argitasari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan 5 II.LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Berdirinya sebuah perusahaan harus disertai dengan terbentuknya manajemen yang handal dan dapat menjamin lancarnya operasional, baik itu pengamanan

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA Nama : Siti Sharah Mardiutami NPM : 28213587 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Agustin Rusiana Sari. SE., MM. FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Lampiran 2. Hasil Internal Control Questionnaires DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

Lampiran 2. Hasil Internal Control Questionnaires DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER 55 Lampiran 2 Hasil Internal Control Questionnaires DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER Petunjuk Pengisian Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A merupakan pertanyaan umum dan bagian B merupakan pertanyaan

Lebih terperinci

PT. : : : ABSTRAK

PT. : : : ABSTRAK Judul : Prosedur Pembukaan dan Pencairan Deposito Rupiah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Utama Denpasar Nama : Deya Rahmania Nim : 1406013044 ABSTRAK Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Deposito ib Mudharabah Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank Nagari Cabang Syariah Padang. 1. Prosedur Pembukaan Rekening a. Permohonan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah : BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan, deposito, dan giro serta menyalurkannya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI Nur Aisyah STIE Tri Dharma Nusantara Makassar Email : nuraisyah.se.mak@gmailcom ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PADA BUMDes MAJU BERSAMA DESA BATANG KUMU

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PADA BUMDes MAJU BERSAMA DESA BATANG KUMU SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PADA BUMDes MAJU BERSAMA DESA BATANG KUMU SAPPION BASARIA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN Sampeonputri@yahoo.co.id ABSTRAK BUMDes Maju Bersama Desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Astanajapura didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan Astanajapura

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS UNTUK MENILAI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DINAR MAS NGANJUK

JURNAL ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS UNTUK MENILAI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DINAR MAS NGANJUK JURNAL ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS UNTUK MENILAI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DINAR MAS NGANJUK Oleh: ERMAYANTI 13.1.01.04.0003 Dibimbing oleh: 1. Drs.

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Studi pustaka tentang pengertian sistem akuntansi dijumpai beberapa pengertian oleh beberapa ahli yaitu menurut Widjajanto (001:4),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Menurut Hasibuan (2008:1) menyatakan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan penulis pada Bank BTN Cabang Pembantu Mojokerto, maka dapat memberikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BPR Artha Bersama sebagai salah satu lembaga keuangan tidak terlepas dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Kas sebagai suatu alat

PENDAHULUAN BPR Artha Bersama sebagai salah satu lembaga keuangan tidak terlepas dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Kas sebagai suatu alat EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA BPR ARTHA BERSAMA TUTI EKASARI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS GUNADARMA ABSTRAK BPR Artha Bersama sebagai salah satu lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2008: 5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang terjalin satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi Purwodadi Tabungan wadi ah adalah salah satu produk di BPRS Galamitra Abadi. Dimana tabungan wadi ah

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA KLINIK PURI MEDICAL

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA KLINIK PURI MEDICAL AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA KLINIK PURI MEDICAL Nama : Bunga Anisah Harared NPM : 21212526 Pembimbing

Lebih terperinci

Flowchart Deposito. Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M

Flowchart Deposito. Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M Flowchart Deposito Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M Anisa Kumala Dewi 20120730038 Dhea Aristika Putri 20120730043 Sukirno 20120730049 Asprilia Khalifa 20120730032

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, 5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang Kecamatan Kubu PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hilir didirikan berdasarkan peraturan daerah Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PENGENDALIAN KAS DI KOPERASI SIMPAN PINJAM CITRA ABADI CABANG HOS COKROAMINOTO KEDIRI SKRIPSI

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PENGENDALIAN KAS DI KOPERASI SIMPAN PINJAM CITRA ABADI CABANG HOS COKROAMINOTO KEDIRI SKRIPSI ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PENGENDALIAN KAS DI KOPERASI SIMPAN PINJAM CITRA ABADI CABANG HOS COKROAMINOTO KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbangkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbangkan. 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : 1. Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN INTERNAL CONTROL

PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN INTERNAL CONTROL PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN INTERNAL CONTROL PADA TRANSAKSI TELLER BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. CABANG SURABAYA BUKIT DARMO SEBAGAI PENCEGAHAN TERJADINYA FRAUD RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : FIRDHA

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran II Daftar Internal Control Questionnaires (ICQ) Penerimaan Kas Nama Responden : Aja Abdurrajak Bagian : Assist. Umum dan Personalia Perusahaan : PT. BPR Syari ah Gebu Prima Medan. Bacalah tiap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Simpanan Giro pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tanjung Priok Dalam pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Simpanan Giro, Bank

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL Atik Setiyowati, Hesti Widianti, Novian Ardyansyah Yusuf DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, maraknya perusahaan yang bergerak di bidang perekonomian semakin menambah ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan perlu melakukan pengawasan pada setiap kegiatan yang terjadi didalam perusahaannya. Tujuannya adalah agar setiap kegiatan tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari 22212566 Latar Belakang Masalah Gaji bagi karyawan merupakan suatu sumber penghasilan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA Dini Ayu Widayati, Tri Lestari, Mahsina Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep Penjualan Penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu perusahaan. Kegagalan dalam aktivitas penjualan akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kontinuitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009 31 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK Padang 1. Pembukaan Tabungan Prosedur pembukaan tabungan terdapat pada buku Pedoman Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern. Pihak

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) Hesti Dwi Maharani Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG PADA PT. KOKOH INTI AREBAMA CABANG SAMARINDA ABSTRAKSI

PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG PADA PT. KOKOH INTI AREBAMA CABANG SAMARINDA ABSTRAKSI PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG PADA PT. KOKOH INTI AREBAMA CABANG SAMARINDA Mikky Fariana, Elfreda A Lau 2, Adi Suroso 3 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda mikkyfariana@gmail.com ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 51 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Landasan Teoretis 2.1.1 Sistem Pengendalian Internal Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2000) menyatakan bahwa Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem adalah kumpulan elemen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). Sistem dapat didefinisikan

Lebih terperinci