Proses Pembangkitan Tegangan Tinggi AC
|
|
- Sugiarto Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Proses Pembangkitan Tegangan Tinggi AC Bentuk tegangan tinggi yang dibangkitkan dapat berupa: Tegangan AC, DC (konstan) atau Impuls. Tegangan AC dan DC digunakan untuk transmisi daya listrik, juga dipakai untuk tujuan pengujian. Sedangkan tegangan tinggi Impuls dibutuhkan untuk investigasi renspons isolasi pada system transmisi (termasuk peralatan) terhadap gangguan transien akibat Surja hubung dan surja petir. Pembangkitan tegangan tinggi AC dapat dilakukan dengan menggunakan Generator sinkron (motor-driven synchronous generator), namun kebanyakan menggunakan trafo uji satu phasa yang disupply oleh tegangan distribusi (0 V atau 240 V, 50/60 Hz). Untuk keperluan pengujian tegangan tinggi, dituntut tegangan yang naik secara perlahan-lahan (smooth and gradually). Untuk itu tegangan input distribusi yang merupakan fixed mains Voltage terhubung dengan variable-voltage transformer yang berfungsi sebagai pengatur tegangan pada sisi primer trafo uji tegangan tinggi Single step up Transformers Rangkaian listrik dasar dari pada pembangkitan tegangan tinggi (test-set) untuk menghasilkan tegangan tinggi AC frekwensi daya hingga 200 kv diperlihatkan pada gambar. Tegangan input (main supply) sebelum disupply ke kumparan primer trafo uji, terlebih dahulu melalui variable transformer (yaitu: variable voltage toroidal auto-transformer, variac), rating dari Test-set commercial berupa tegangan out put dalam kv dan daya dalam kva. Adapun konstruksi dari test-set dibagi kedalam 2 katagori, yaitu:
2 (). Portable unit, dengan tegangan out put hingga 50 kv dan rating daya -2 kva (2). Large fixed unit, dapat beroperasi hingga 200 kv, rating daya output nya besar dan ditentukan oleh factor-faktor fisik dan berat, yang dapat mecapai 00 kva Jika terjadi flash over, atau breakdown internal pada obyek uji, maka sudah barang tentu transformer sebagaimana gambar. akan mengalami kondisi over load dan short circuit. Konsekwensinya, isolasi dari trafo uji harus didesign tahan terhadap tegangan tinggi surja yang menyebabkan kegagalan pada obyek uji. Kaskade Transformer Hubungan kaskade trafo uji umumnya dipakai untuk mendapat tegangan yang lebih tinggi yang melebihi beberapa ratus kv. Pada gambar 2. Diperlihatkan kaskade 2 buah transformer dengan spesifikasi tegangan 240V/200kV. Tangki dan inti pada Transformer T ditanahkan, main voltage berasal dari variable-voltage transformer, Ujung terminal sekunder T (d ) juga ditanahkan, sedangkan terminal outputnya yang berasal dari c dan e dihubungkan ke primer T 2 (a 2 b 2 ). Dari bentuk kaskade 2 buah trafo, maka akan dihasilkan tegangan output sebesar 400 kv terhadap tanah (c 2 d ). Kontrol tegangan pada trafo uji Semua bentuk pengujian, merekomendasikan agar tegangan uji yang diberikan bergerak naik secara gradual dan smooth dari nilai 0 hingga pada level tegangan uji. Keadaan ini dapat dilakukan dalam beberapa cara. Yaitu: menggunakan slider resistance control sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar 4.3, menggunakan tapped transformer
3 sebagaimana terlihat pada gambar 4.4, menggunakan induction regulator sebagaimana terlihat pada gambar 4.5. Untuk trafo uji yang kecil dengan output daya dibawah 5 kva, control resistance mempunyai keuntungan, selain murah, mudah, distorsi bentuk gelombang tegangannya pun kecil. Sedangkan untuk unit dengan kva yang besar, Large size dan cost of resistance bersamasama dengan rugi-rugi daya merupakan hal yang tidak menguntungkan. Gambar 4.4. Menggambarkan metode control output tegangan tinggi yang akurat. Primer dari trafo uji dihubungkan dengan tap-tap yang yang tedapat pada sisi sekunder trafo regulasi. Untuk menghindari surja pada output tegangan tinggi berkenaan dengan terbukanya sisi sekunder pada trafo regulasi akibat perpindahan tap, digunakan two contact brushes, brushes berhubungan dengan adjacent studs dan buffer resistance, atau reactance coil, Keadaan yang demikian ini mencegah terjadinya short circuit pada bagian kumparan transformer. Keuntungan dari metode ini, selain efisiensinya tinggi, distorsi bentuk gelombangnya kecil, namun regulasinya tidak smooth kecuali jika menggunakan jumlah tap yang banyak. Untuk trafo uji pada heavy duty, regulator induksi dapat digunakan untuk mengontrol input tegangan pada trafo uji, sebagaimana diperlihatkan pada gambar 5.
4 Rangkaian resonansi seri Rumus-rumus bagi impedansi yang mengandung L atau C menunjukkan, bahwa modulus maupun sudut fasa suatu impedansi merupakan fungsi dari frekwensi sudut. Misalnya untuk impedansi rangkaian seri R dan L, terlihat bahwa impedansi (Modulus) makin besar dengan bertambahnya frekwensi, sedangkan fasanya makin mendekati 90 o. Olehkarena itu rangkaian semacam ini makin sukar melalukan arus dengan frekwensi yang tinggi. Sebaliknya impedansi rangkaian seri R dan C, terlihat bahwa impedansi (Modulus) makin kecil dengan bertambahnya frekwensi dan sudut fasanya semakin mendekati -90 o. Dengan demikian rangkaian semacam ini makin mudah melalukan arus dengan frekwensi yang tinggi. Untuk itu rangkaian yang mengandung R, L dan C, dapat diharapkan impedansinya tidak naik terus atau turun terus bila dinaikkan seperti pada kedua contoh diatas, melainkan menurut fungsi yang mungkin mengandung sejumlah maxima dan minima.
5 Dari gambar dapat dibentuk persamaannya sebagai berikut: Z R j L R j( L ) j C C 2 2 Z R ( L ) C L arc tg( C ) R Dari persamaan diatas, terlihat bahwa baik frekwensi-frekwensi yang sangat tinggi maupun rendah, Z menjadi sangat besar. Namun demikian bila L = 0, maka = 0 dan Z = R. C Keadaan ini merupakan harga minimum bagi Z. Sedangkan harga frekwensi sudut untuk keadaan ini adalah: L C LC 2 f f LC 2 LC Keadaan ini disebut sebagai keadaan resonansi, yaitu keadaan dimana diperoleh arus yang maximum (karena Z minimum), dan frekwensi bergantung pada nilai L atau C. Bila L maka negative, dan rangkaian bersifat kapasitif. Sebaliknya bila L C C maka positif, dan rangkaian bersifat induktif. Rangkaian resonansi seri pada pembangkitan tegangan tinggi Gambar dibawah adalah diagram sederhana dari rangkaian resonansi seri. Objek uji berupa kabel yang dapat direpresentasikan sebagai sebuah kapasitansi dan terhubung seri dengan moving coil reactor yang direpresentasikan sebagai induktansi, yang dapat diubah-ubah untuk mengimbangi impedansi beban kapasitif pada frekwensi daya. Rangkaian resonansi seri yang terbentuk akan membangkitkan tegangan tinggi ketika dieksitasi oleh regulator tegangan dari main supply.
6 Atau dalam bentuk rangkaian eqivalen, digambarkan sebagai berikut: Dari gambar 6.2.a, dan 6.2.b. dapat dilihat bahwa rangkaiannya membentuk resonansi seri pada freqwensi daya, Jika (L+L2)=/ C, maka arus pada obyek uji menjadi sangat besar dan hanya dibatasi oleh resistansi rangkaian. Bentuk gelombang tegangan pada obyek uji merupakan sinusoidal murni. Adapun besar tegangan yang melalui capasitasi C pada obyek uji dirumuskan sbb: VC jvx C R J(XL XC) V V XC R CR Faktor X C /R=/ CR merupakan factor Q pada rangkaian dan memberikan kenaikan tegangan pada object uji pada kondisi resonansi. Olehkarena itu tegangan input yang dibutuhkan untuk exitasi diturunkan sebesar factor /Q dan output kva juga diturunkan sebesar factor /Q. Faktor daya rangkaian pada sisi sekunder adalah satu.
7 Prinsip yang ada pada resonansi seri dipakai untuk pengujian tegangan yang sangat tinggi dan pada keadaan yang membutuhkan output arus yang besar seperti pada pengujian kabel, pengukuran dielectric loss, pengukuran partial discharge. PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK Ketika tegangan percobaan yang dibutuhkan kurang dari 300kV, dapat digunakan transformer tunggal. Impedansi transformer harus kurang dari 5%, dan mampu memberikan arus short circuit selama satu menit atau lebih tergantung desain. Sebagai tambahan bagi lilitan normal, yang dikenal sebagai lilitan tinggi dan rendah, terdapat lilitan ketiga yang disebut lilitan meter, untuk mengukur tegangan output. Untuk tegangan yang lebih tinggi, konstruksi masing-masing untuk menjadi lebih rumit dan mahal sebagai akibat dari masalah isolasi. Terlebih lagi, transportasi dan pemasangan transformer berukuran besar sangat sulit. Kekurangan ini ditutupi oleh penghubung seri atau pembongkaran dari beberapa unit identik transformer, dimana lilitan tegangan tinggi dari semua unit datang secara seri.. Cascade Transformer (Pembongkaran Transformer) Gambar a. Transformator kaskade Gambar a menunjukkan pemisahan unit transformer dimana transformer pertama terletak pada ground potential bersamaan dengan tanknya. Transformer kedua tersimpan pada isolator dan tetap pada potensial V2, tegangan output dari unit pertama di atas ground. Lilitan tegangan tinggi dari unit pertama dihubungkan ke tank pada unit kedua. Lilitan tegangan rendah unit ini disuplai dari lilitan excitation (pembangkit/pendorong) dari transformer pertama, yang terhubung seri dengan lilitan tegangan tinggi dari transformer pertama pada ujung tegangan tingginya. Nilai dari lilitan excitation hamper serupa dengan dengan lilitan primer pada lilitan tegangan rendah. Hubungan tegangan tinggi dari lilitan transformer pertama dan terminal lilitan excitation diperoleh melalui bushing ke transformer kedua. Transformer ketiga terdapat pada isolator di atas ground pada potensial 2V 2, dan disuplai oleh transformer kedua. Jumlah tingkatan pada susunan ini
8 biasanya 2 sampai 4, tapi terkadang, digunakan 3 tingkatan untuk operasi 3 fasa jadi dapat diperoleh nilai 3V 2 antara masing-masing line. Suplai untuk unit dapat diperoleh dari motor-generator atau melalui induksi regulator untuk tegangan output yang bervariasi. Nilai dari lilitan primer atau tegangan rendah biasanya 230 sampai 400 V untuk unit kecil sampai dengan 00kV A. Untuk output yang lebih besar, nilai dari lilitan tegangan rendah bias 3,3 kv, 6,6 kv, atau kv. Isolating transformer Is, Is2, dan Is3 merupakan transformer insulated dengan ratio : terhadap tank potensialnya, dan ditujukan sebagai suplai bagi excitation untuk tingkat kedua dan ketiga pada tank potensialnya, Power supply ke isolating transformer juga berasal dari input ac yang sama. Kerugian : mahal dan memakan tempat. Keuntungan: pendinginan alami yang cukup transformer ringan dan padat transportasi dan penyusunan kembali gampang konstruksinya serupa dengan isolating transformer dan unit cascade tegangan tinggi koneksi 3 fasa dalam delta atau bintang bagi 3 unit memungkinkan rating di sampai pada 0 MVA pada koneksi cascade memberikan tegangan tinggi sampai 2.25 MV baik dalam ruangan maupun di luar ruangan. Pengujian peralatan atau isolator tegangan tinggi selalu melibatkan penyediaan beban kapasitif dengan power disipasi yang rendah. Jika C adalah kapasitansi, V adalah nilai rms dari tegangan output nominal transformer pada frekuensi angular w, maka nilai nominal transformer dalam kva menjadi P = K.V 2 wc, dimana K (>.0) merupakan factor untuk menghitung kapasitansi ekstra dalam rangkaian uji, seperti mengukur kapasitansi divider, dll. K memiliki banyak nilai dalam order 2 atau lebih unutk tegangan sangat tinggi (>MV).
9 Arus charging untuk peralatan uji berkisar antara 0mA pada 00kV sampai beberapa miliampere pada megavolt. Transformer seperti ini memiliki rating waktu pendek (0-5 menit) untuk rating daya tinggi, jika dibandingkan dengan rating daya nominal. Transformator uji besar lebih dari MVA pada MV akhir-akhir ini didesain untuk penggunaan luar ruangan saja. Desainnya seperti disebutkan pada pola kedua dan memastikan unit dilengkapi dengan cincin logam ukuran besar untuk menghindari korona, dan dihentikan dengan elektroda near spherical polycone. Transformer uji modern diciptakan untuk menahan transient selama flashover pada objek uji. Transformer cascade merupakan peralatan yang sangat mahal dan sulit diperbaiki. Sehingga arus short circuit tinggi harus dibatasi dengan menggunakan limiting reactor pada input stage. Power Supply untuk a.c Rangkaian Uji Unit Transformer cascade besar mendapat pasokan daya dari motor-generator terpisah atau regulator tegangan. Supply menggunakan regulator tegangan akan lebih murah, dan lebih flexible jika unit cascade dapat beroperasi dalam keadaan terpisah, atau parallel, atau dalam unit 3 fasa. Impedansi pada transformer regulating tegangan juga harus rendah pada semua posisi tegangan. 2. Resonant Transformer Rangkaian ekivalen dari transformer uji tegangan tinggi mengandung kebocoran reaktansi pada lilitan, resistansi lilitan, reaktansi magnetis, dan kapasitansi shunt melewati terminal output diakibatkan oleh bushing oleh terminal tegangan tinggi. Resonansi seri mungkin terjadi pada frekuensi daya w, jika (L + L 2) = /wc. Dengan kondisi ini, arus pada objek sangat besar dan hanya dibatasi oleh resistansi pada rangkaian. Bentuk gelombang tegangan yang melewati objek berupa sinusoidal. Besar tegangan melewati kapasitansi C yaitu : Faktor XC/R = /wcr merupakan factor Q dari rangkaian dan memberikan nilai dari multiplication tegangan ang melewati objek pada kondisi resonansi. Tegangan input yang
10 dibutuhkan untuk extitation dikurangi dengna factor /Q, dan output kva yang dibutuhkan juga dikurangi dengan factor /Q. factor daya sekunder dari rangkaian adalah satu. Prinsip ini digunakan pada pengujian tegangan sangat tinggi dan kasus yang membutuhkan arus output besar seperti pengujian kabel, pengukuran dielectric loss, pengukuran partial discharge, dll. Transformer dengan rating tegangan kv dan rating arus besar dihubungkan dengan cok tambahan. Kondisi uji diatur w(le + L) = /wc, dimana Le merupakan total kebocoran reaktansi ekivalen transformer, termasuk regulating transformer. Keuntungan dari prinsip ini : outputnya berupa gelombang sinus murni daya yang dibutuhkan rendah (5-0 % dari total kva yang dibutuhkan) tidak ada high-power arcing (pancaran bunga api) dan sentakan arus berat yang terjadi jika gagal, karena resonansi berhenti jika pengujian gagal. cascading (pemisahan) juga dapat dilakukan pada tegangan sangat tinggi penyusunan test yang simple dan padat tidak ada pengulangan flashover terjadi jika gagal sebagian pada test objek dan pemulihan isolasi. Kerugian : dibutuhkan cok variable tambahan yang sanggup menahan tegangan penuh dan arus penuh. 3. Pembangkitan Frekensi Tinggi a.c tegangan tinggi Frekuensi tinggi tegangan tinggi dibutuhkan untuk rectifier supply daya d.c. dan menggunakan transformator frekuensi tinggi. Keuntungan transformator frekuensi tinggi: tidak diperlukan inti besi pada transformer sehingga menghemat biaya dan ukuran output gelombang sinus murni peningkatan tegangan lambat melalui beberapa siklus sehingga tidak ada kerusakan karena pergantian gelombang (sentakan) distribusi seragam tergangan melewati lilitan koil karena pembagian koil stack menjadi sejumlah unit.
11 Transformer resonansi frekuensi tinggi yang umum digunakan adalah Tesla coil, yang rangkaiannya doubly tuned resonant. Rating tegangan utama adalah 0kV dan sekunder kV. Primer didapat dari sumber ac atau dc melalui condenser C.
PENDAHULUAN. 1. Untuk meneliti sifat-sifat listrik dielektrik yang baru ditemukan, sebagai usaha dalam menemukan bahan isolasi yang lebih murah.
PENDAHULUAN Pengukuran tegangan tinggi berbeda dengan pengukuran tegangan rendah, sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan tinggi yang akan diukur dalam pengujian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya sektor perindustrian di Indonesia, maka kebutuhan akan energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING
BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat
Lebih terperinciBAB II SALURAN DISTRIBUSI
BAB II SALURAN DISTRIBUSI 2.1 Umum Jaringan distribusi adalah salah satu bagian dari sistem penyaluran tenaga listrik dari pembangkit listrik ke konsumen. Secara umum, sistem penyaluran tenaga listrik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram dan Alur Rangkaian Blok diagram dan alur rangkaian ini digunakan untuk membantu menerangkan proses penyuplaian tegangan maupun arus dari sumber input PLN
Lebih terperinciTRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder
TRANSFORMATOR PENGERTIAN TRANSFORMATOR : Suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi elektromagnetik (lewat mutual induktansi) Bagian-bagian
Lebih terperinciBAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR
BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator (trafo ) merupakan piranti yang mengubah energi listrik dari suatu level tegangan AC lain melalui gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah
24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,
Lebih terperinciPERBAIKAN REGULASI TEGANGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN Distribusi Tenaga Listrik Ahmad Afif Fahmi 2209 100 130 2011 REGULASI TEGANGAN Dalam Penyediaan
Lebih terperinciTeknik Tenaga Listrik(FTG2J2)
Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Generator Sinkron Ahmad Qurthobi, MT. Teknik Fisika Telkom University Ahmad Qurthobi, MT. (Teknik Fisika Telkom University) Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) 1 / 35 Outline 1
Lebih terperinciTeknik Tenaga Listrik (FTG2J2)
Teknik Tenaga Listrik (FTG2J2) Kuliah 4: Transformator Ahmad Qurthobi, MT. Engineering Physics - Telkom University Daftar Isi Transformator Ideal Induksi Tegangan pada Sebuah Coil Tegangan Terapan dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEOR. Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik Gangguan dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup besar pada sistem tenaga listrik. Banyak sekali studi, pengembangan alat dan desain sistem perlindungan
Lebih terperinciI. Tujuan. 1. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator 2. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C
I. Tujuan. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C II. Dasar Teori TRANSFORMATOR Transformator atau trafo
Lebih terperinciBAB III TAPPING DAN TAP CHANGER 3.1 Penentuan Jumlah Tap Pusat-pusat pembangkit tenaga listrik berada jauh dari pusat beban, hal ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar dalam penyaluran daya listrik.
Lebih terperinciBahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis
24 Diagram Satu Garis Dengan mengasumsikan bahwa sistem tiga fasa dalam keadaan seimbang, penyelesaian rangkaian dapat dikerjakan dengan menggunakan rangkaian 1 fasa dengan sebuah jalur netral sebagai
Lebih terperinciBAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR
BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI
RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI Renny Rakhmawati, ST, MT Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Phone 03-5947280
Lebih terperinciHIGH VOLTAGE (equipment & testing) HASBULLAH, M.T
HIGH VOLTAGE (equipment & testing) HASBULLAH, M.T TEKNIK PEMBANGKITAN PENGUJIAN TEGANGAN TINGGI Tegangan Tinggi Normal Tegangan yang dapat ditahan oleh sistem tersebut untuk waktu tak terhingga Tegangan
Lebih terperinciBab 4 SALURAN TRANSMISI
Bab 4 SALURAN TRANSMISI TRAFO STEP UP 20/500 kv 500 kv 150 kv 150 kv INDUSTRI 20 kv BISNIS TRAFO GITET 500/150 kv TRAFO GI 150/20 kv PEMBANGKIT TRAFO DISTRIBUSI 220 V PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU RUMAH
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti
6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.1 Umum BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka
Lebih terperinciTransformator (trafo)
Transformator (trafo) ф 0 t Transformator adalah : Suatu peralatan elektromagnetik statis yang dapat memindahkan tenaga listrik dari rangkaian a.b.b (arus bolak-balik) primer ke rangkaian sekunder tanpa
Lebih terperinciBAB III PROTEKSI GANGGUAN TANAH PADA STATOR GENERATOR. Arus gangguan tanah adalah arus yang mengalir melalui pembumian. Sedangkan
BAB III PROTEKSI GANGGUAN TANAH PADA STATOR GENERATOR III.1 Umum Arus gangguan tanah adalah arus yang mengalir melalui pembumian. Sedangkan arus yang tidak melalui pembumian disebut arus gangguan fasa.
Lebih terperinciKONDISI TRANSIENT 61
KONDISI TRANSIENT 61 NAMEPLATE GENERATOR GENERATOR SET SALES MODEL RATING 1000 KVA 800 KW 0.8 COSΦ 50 HZ CONTINUOUS XXX PRIME STANDBY STANDBY GENERATOR DATA 3 PHASE 12 WIRE XXX WYE DELTA CONNECTION XXX
Lebih terperinciBAB III DEFINISI DAN PRINSIP KERJA TRAFO ARUS (CT)
BAB III DEFINISI DAN PRINSIP KERJA TRAFO ARUS (CT) 3.1 Definisi Trafo Arus 3.1.1 Definisi dan Fungsi Trafo Arus (Current Transformator) yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran besaran
Lebih terperinciJOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo
JOB SHEET MESIN LISTRIK 2 Percobaan Paralel Trafo UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK 2 Materi Judul Percobaan Waktu : Transformator : Percobaan
Lebih terperinciDAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut
Lebih terperinci1.KONSEP SEGITIGA DAYA
Daya Aktif, Daya Reaktif dan Dan Pasif 1.KONSEP SEGITIGA DAYA Telah dipahami dan dianalisa tentang teori daya listrik pada arus bolak-balik, bahwa disipasi daya pada beban reaktif (induktor dan kapasitor)
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.1 Analisis Arus Transien Transformator Setelah Penyambungan Beban Gedung Serbaguna PT
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV
ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Tentang Pentanahan Netral
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Tentang Pentanahan Netral Dalam kaitan dengan pentanahan netral sistem tenaga, beberapa penelitian terdahulu telah diidentifikasi, misalnya dalam pemilihan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan
Lebih terperinciPERTEMUAN VIII SISTEM PER UNIT DAN DIAGRAM SEGARIS
PERTEMUAN VIII SISTEM PER UNIT DAN DIAGRAM SEGARIS 8.1 UMUM Saluran transmisi tenaga dioperasikan pada tingkat tegangan di mana kilovolt (kv) merupakan unit yang sangat memudahkan untuk menyatakan tegangan.
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolakbalik dari satu level ke level
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan
Lebih terperinciCIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN
CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN Oleh : Sunarto YB0USJ ELEKTROMAGNET Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan
Lebih terperinciPENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN
PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN Disusun oleh : SWITO GAIUS AGUSTINUS SILALAHI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR DAN DATA
BAB III TEORI DASAR DAN DATA 3.1. MENENTUKAN JARAK ARRESTER Analisis data merupakan bagian penting dalam penelitian, karena dengan analisis data yang diperoleh mampu memberikan arti dan makna untuk memecahkan
Lebih terperinciBab 3 SALURAN TRANSMISI
Bab 3 SALURAN TRANSMISI TRAFO STEP UP 20/500 kv 500 kv 150 kv 150 kv INDUSTRI 20 kv BISNIS TRAFO GITET 500/150 kv TRAFO GI 150/20 kv PEMBANGKIT TRAFO DISTRIBUSI 220 V PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU RUMAH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Daya Listrik Peningkatan terhadap kebutuhan dan konsumsi energi listrik yang baik dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan utilitas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui gandengan
Lebih terperinciBab 3 SALURAN TRANSMISI
Bab 3 SALURAN TRANSMISI TRAFO STEP UP 20/500 kv 500 kv 150 kv 150 kv INDUSTRI 20 kv BISNIS TRAFO GITET 500/150 kv TRAFO GI 150/20 kv PEMBANGKIT TRAFO DISTRIBUSI 220 V PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU RUMAH
Lebih terperinciPemasangan Kapasitor Bank untuk Perbaikan Faktor Daya
Ahmad Yani, Pemasangan... Pemasangan untuk Perbaikan Faktor Daya Ahmad Yani Staf Pengajar Teknik Elektro STT-Harapan email: yani.ahmad34@yahoo.com Abstrak seri dan parallel pada system daya menimbulkan
Lebih terperinciatau pengaman pada pelanggan.
16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi
Lebih terperinciRancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton
Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton Waluyo 1, Syahrial 2, Sigit Nugraha 3, Yudhi Permana JR 4 Program Studi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya Pada desain fasilitas penunjang Bandara Internasional Kualanamu adanya tuntutan agar keandalan sistem tinggi, sehingga kecuali
Lebih terperinciMesin AC. Dian Retno Sawitri
Mesin AC Dian Retno Sawitri Pendahuluan Mesin AC terdiri dari Motor AC dan Generator AC Ada 2 tipe mesin AC yaitu Mesin Sinkron arus medan magnet disuplai oleh sumber daya DC yang terpisah Mesin Induksi
Lebih terperinci2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saluran Transmisi Saluran transmisi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berperan menyalurkan daya listrik dari pusat-pusat pembangkit listrik ke gardu induk.
Lebih terperinciSela Batang Sela batang merupakan alat pelindung surja yang paling sederhana tetapi paling kuat dan kokoh. Sela batang ini jarang digunakan pad
23 BAB III PERALATAN PROTEKSI TERHADAP TEGANGAN LEBIH 3.1 Pendahuluan Gangguan tegangan lebih yang mungkin terjadi pada Gardu Induk dapat disebabkan oleh beberapa sumber gangguan tegangan lebih. Perlindunga
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transformator Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distributed Generation Distributed Generation adalah sebuah pembangkit tenaga listrik yang bertujuan menyediakan sebuah sumber daya aktif yang terhubung langsung dengan jaringan
Lebih terperinciANALISA UJI TRANSFORMATOR 350 V/20 A UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER
244 ISSN 0216-3128 Saefurrochman., dkk. ANALISA UJI TRANSFORMATOR 350 V/20 A UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER Saefurrochman dan Suprapto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN,
Lebih terperinciRangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto
Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik
Lebih terperinciANALISIS SISTEM TENAGA. Analisis Gangguan
ANALISIS SISTEM TENAGA Analisis Gangguan Dr. Muhammad Nurdin Ir. Nanang Hariyanto, MSc Departemen Teknik Elektro ITB Pendahuluan Sistem tenaga listrik pasti mengalami gangguan dengan arus yang besar Alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahap Proses Perancangan Alat Perancangan rangkaian daya Proteksi perangkat daya Penentuan strategi kontrol Perancangan rangkaian logika dan nilai nominal Gambar 3.1 Proses
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR
BAB II TRANSFORMATOR 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mengubah suatu nilai arus maupun tegangan (energi listrik AC) pada satu rangkaian listrik atau lebih ke rangkaian listrik
Lebih terperinciANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X
ABSTRAK ANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X Sujatno, Sigit Bachtiar PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek - Serpong ANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X, Telah dilakukan analisis terhadap tegangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) Vista, 7, dan 8. ETAP merupakan alat analisa yang komprehensif untuk
BAB IV ANALISA DATA 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) ETAP merupakan program analisa grafik transient kelistrikan yang dapat dijalankan dengan menggunakan program Microsoft Windows 2000,
Lebih terperinciD. Relay Arus Lebih Berarah E. Koordinasi Proteksi Distribusi Tenaga Listrik BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... v MOTTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv INTISARI...
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan tentang gangguan pada sistem tenaga listrik, sistem proteksi tenaga listrik, dan metoda proteksi pada transformator daya. 2.1 Gangguan dalam Sistem Tenaga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)
BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) II.1 Umum Motor induksi tiga phasa merupakan motor yang banyak digunakan baik di industri rumah tangga maupun industri skala besar. Hal ini dikarenakan konstruksi
Lebih terperinciL/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK
L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK Disusun Oleh : Syaifuddin Z SWITCHYARD PERALATAN GARDU INDUK LIGHTNING ARRESTER WAVE TRAP / LINE TRAP CURRENT TRANSFORMER POTENTIAL TRANSFORMER DISCONNECTING SWITCH
Lebih terperinciTes Surja untuk Mendeteksi Kerusakan Belitan pada Motor Induksi Tegangan Rendah
Tes Surja untuk Mendeteksi Kerusakan Belitan pada Motor Induksi Tegangan Rendah Oleh : Pradika Sakti 2211106027 Pembimbing 1 Dimas Anton Asfani, ST, MT, Ph.D Pembimbing 2 Dr.Eng. I Made Yulistya Negara,
Lebih terperincituned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter
tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter tersebut. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini dapat memberikan konsep mengenai penggunaan single
Lebih terperinciENERGY IS OUR BUSINESS. Transformer Test. Himawan Samodra Pauwels Trafo Asia Temperature Rise TRANSFORMING YOUR NEEDS INTO SOLUTIONS
ENERGY IS OUR BUSINESS Transformer Test Himawan Samodra Pauwels Trafo Asia 1 General Tujuan Transformer Test : Untuk memverifikasi seberapa jauh transformer memenuhi requirement tertentu (loading capability,
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Pendahuluan Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus bolak balik sering disebut juga sebagai alternator,
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR
38 BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR 3.1 Unit Station Transformator (UST) Sistem PLTU memerlukan sejumlah peralatan bantu seperti pompa, fan dan sebagainya untuk dapat membangkitkan tenaga
Lebih terperinciMesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 1 Mesin Arus Bolak balik TE091403 Institut Teknologi Sepuluh Nopember August, 2012 Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id ACARA PERKULIAHAN DAN KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Lightning Arrester merupakan alat proteksi peralatan listrik terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching surge). Alat ini bersifat
Lebih terperinciIII PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Umum Berdasarkan standard operasi PT. PLN (Persero), setiap pelanggan energi listrik dengan daya kontrak di atas 197 kva dilayani melalui jaringan tegangan menengah
Lebih terperinciBAB III SISTEM KELISTRIKAN DAN PROTEKSI
BAB III SISTEM KELISTRIKAN DAN PROTEKSI 3.1 Generator dan Transformator Unit Generator Suatu alat listrik yang merubah energi gerak berupa putaran dari turbin yang dipasang seporos dengan generator, kemudian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada pabrik pengolahan plastik. Penelitian direncanakan selesai dalam waktu 6 bulan dan lokasi penelitian berada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem tenaga listrik DC Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENENTUAN VECTOR GROUP
BAB III METODE PENENTUAN VECTOR GROUP 3.1 Pengujian Vector Group Transformator Salah satu pengujian yang dilakukan pada transformator adalah pengujian vector group transformator. Pengujian vector group
Lebih terperinciBAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG
BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG 4.1 Tinjauan Umum Pada dasarnya proteksi bertujuan untuk mengisolir gangguan yang terjadi sehingga tidak
Lebih terperinciMODUL 1 GENERATOR DC
Nama NIM Kelompok Hari/Tgl MODUL 1 GENERATOR DC Asisten A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari proses terbangkitnya tegangan pada generator DC penguatan terpisah 2. Memperoleh kurva karakteristik tegangan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak
Lebih terperinciBAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA
41 BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA 3.1 Pengamanan Terhadap Transformator Tenaga Sistem pengaman tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan - peralatan yang terpasang pada sistem tenaga
Lebih terperinciPENGUJIAN TAPPING TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20
Laporan Penelitian PENGUJIAN TAPPING TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 Oleh : Ir. Leonardus Siregar, MT Dosen Tetap Fakultas Teknik LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS HKABP NOMMENSEN MEDAN 2013 Kata Pengantar Puji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Input Proses Output Frekuensi Daya
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.
BAB II TRANSFORMATOR II.. Umum Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang berfungsi
Lebih terperinciSYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010
SYNCHRONOUS GENERATOR Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010 1 Kelompok 7: Ainur Rofiq (0706199022) Rudy Triandi (0706199874) Reza Perkasa Alamsyah (0806366296) Riza Tamridho (0806366320) 2 TUJUAN
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi
Lebih terperinciARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2
ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 Arus bolak-balik adalah arus yang arahnya berubah secara bergantian. Bentuk arus bolakbalik yang paling sederhana adalah arus sinusoidal. Tegangan yang mengalir
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
A. TUJUAN Setelah praktik, saya dapat : 1. Membuat rangkaian sistem tenaga listrik menggunakan software Power Station ETAP 4.0 dengan data data yang lengkap. 2. Mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi
Lebih terperinciBAB III PLTU BANTEN 3 LONTAR
BAB III PLTU BANTEN 3 LONTAR UBOH Banten 3 Lontar merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang memiliki kapasitas daya mampu 315 MW sebanyak 3 unit jadi total daya mampu PLTU Lontar 945 MW. PLTU secara
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB
ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB 252 Oleh Vigor Zius Muarayadi (41413110039) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Sistem proteksi jaringan tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena Partial Discharge (PD) pada bahan isolasi yang diakibatkan penerapan tegangan gelombang AC sinusoidal pada listrik bertegangan tinggi sekarang ini telah banyak
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN
26 BAB KONSEP PERHTUNGAN JATUH TEGANGAN studi kasus: Berikut ini proses perencanan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan Mulai Pengumpulan data : 1. Spesifikasi Transformator 2. Spesifikasi Penyulang
Lebih terperinciBAB III. Transformator
BAB III Transformator Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsipprinsip
Lebih terperinci1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR
1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH
STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH (Aplikasi pada PLTU Labuhan Angin, Sibolga) Yohannes Anugrah, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Tegangan Tinggi DC Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika terapan dan tes instalasi kabel pada aplikasi industri. Unit pembangkit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Transformator distribusi Transformator distribusi yang sering digunakan adalah jenis transformator step up down 20/0,4 kv dengan tegangan fasa sistem JTR adalah 380 Volt karena
Lebih terperinciBAB IV 4.1. UMUM. a. Unit 1 = 100 MW, mulai beroperasi pada tanggal 20 januari 1979.
BAB IV PERHITUGA ARUS GAGGUA HUBUG SIGKAT FASA TUGGAL KE TAAH TERHADAP GEERATOR YAG TITIK ETRALYA DI BUMIKA DEGA TAHAA TIGGI PADA PLTU MUARA KARAG 4.1. UMUM Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang
Lebih terperinci