BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Peneliatan Umum Sejarah Singkat Koperasi Telekomunikasi Seluler (KISEL)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Peneliatan Umum Sejarah Singkat Koperasi Telekomunikasi Seluler (KISEL)"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Peneliatan Umum Sejarah Singkat Koperasi Telekomunikasi Seluler (KISEL) Koperasi Telekomunikasi Seluler (kisel) adalah lembaga penyedia jasa Distribution Channel (Penjualan dan Distribusi), General Service (Layanan Umum) dan Telco Infrastructure (Layanan Infrastruktur Telekomunikasi) dengan jaringan kantor operasional sebanyak 58 buah kantor wilayah/cabang yang tersebar di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam hingga Provinsi Papua dan didukung oleh orang anggota dengan mayoritas anggota adalah karyawan PT. Telkomsel. Perjalanan bisnis Kisel dimulai dengan mengembangkan usaha yang relatif modern, diluar kebiasaan lembaga yang bernama koperasi, dimana saat itu Kisel terlibat banyak dalam bisnis yang mendukung kegiatan Telkomsel. Sejak pendiriannya tahun 1996 hingga tahun 2000 bidang yang saat itu dibutuhkan antara lain pemenuhan kebutuhan SDM penunjang, pekerjaan yang terkait dengan invoice, dan beberapa dukungan kebutuhan yang sifatnya lokal. Mulai saat itu terbangunlah embrio di semua wilayah operasi Telkomsel. Pada periode tahun perkembangan dan kecepatan pertumbuhan customer/telkomsel telah mengkondisikan Kisel untuk melakukan penambahan lingkup usaha. Antara tahun dilakukan transformasi untuk mengembangkan Kisel sebagai lembaga bisnis yang modern, melalui berbagai inisiatif. Semangat yang diluncurkan adalah memperkokoh pondasi dan percepatan pengembangan bisnis, peningkatan profesionalisme, pengintegrasian dan pengontrolan proses bisnis. Pondasi ini memudahkan kisel sebagai lembaga koperasi untuk lebih lincah dalam melayani anggotanya (meningkatkan kesejahteraan) dan bergerak melayani pasar (ekspansi pasar). Sejalan dengan perkembangan industri telekomunikasi dan lingkungan industri ini, Kisel terus dikembangkan untuk menjadi pendukung yang handal bagi tumbuh dan berkembangnya industri telekomunikasi di Indonesia. 1

2 Dalam perjalanannya ada beberapa hal yang signifikan yang telah dicapai Kisel antara lain sebagai salah satu Authorized Distributor tingkat nasional, berperan dalam ikut menggelar program besar di Indonesia seperti USO, menjadi Official Partner untuk beberapa perusahaan Telkom Group secara Nasional. ( diakses pada 8 November 2016) Visi dan Misi Perusahaan Visi : Menjadi koperasi terbaik di Indonesia. Nilai Inti: a. Integritas amanah, transparan, bertanggung jawab b. Sinergi komunikasi, teamwork, adil, sukses bersama c. Kompetensi berorientasi nilai tambah untuk Pelanggan d. Berpikir Terbuka demi kemajuan yang berkesinambungan Misi: a. Menciptakan kesejahteraan bagi para anggota yang berkesinambungan. b. Berdaya guna sebagai mitra strategis dan terpercaya bagi industri telekomunikasi dan industri lainnya di Indonesia. c. Berkontribusi dalam perkembangan perkoperasian di Indonesia. d. Mengelola Kisel dan unit usaha secara profesional dengan menerapkan prinsip "Good Corporate Governance". ( diakses pada 8 November 2016) Unit Bisnis Perusahaan 1. General Service Telah lebih dari belasan tahun General Service kisel berpengalaman dalam penyediaan produk dan jasa penunjang operasional bisnis dan perkantoran, baik pada Industri Telekomunikasi maupun Non- Telekomunikasi di Indonesia. Dengan didukung oleh 54 Kantor Wilayah dan Cabang di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa kisel sangat mampu untuk berkompetensi serta konsisten dalam menunjang bisnis, antara lain bentuk konsisten kisel adalah menjadi supporting di beberapa value chain 2

3 pada dunia Industri Telkomunikasi dan telah menjalin dengan beberapa perusahaan ternama di Indonesia 2. Telco Infrastucture Service Industri Telekomunikasi telah digeluti kisel selama belasan tahun, khususnya dalam melakukan pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur telekomunikasi, yang dalam pelaksanaannya kisel telah didukung penuh oleh 54 kantor Wilayah dan Cabang yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri telekomunikasi Indonesia dalam hal kehandalan jaringan kisel menyediakan : 1. Jasa Site Management 2. Jasa Power Management 3. Network Monitoring Centre 4. Instalasi Perangkat (BTS, Transmisi, Power System) 5. Drivetest dan Optimalisasi Jaringan 6. Pengelolaan Combat 3. Sales and Channel Berinovasi dan sejalan dengan perkembangan dunia industri telekomunikasi saat ini dalam menyalurkan berbagai produk Telkomsel sampai ke seluruh pelosok tanah air di Indonesia. Sampai dengan bulan Maret 2016 Dealer Operational Account (DOA) Kisel sudah mencapai sekitar Rp. 84 Milyar/minggu, dan akan terus bertambah mengingat tingkat permintaan pasar akan produk Telkomsel yang cukup besar dan terus tumbuh. Dengan kemampuan penjualan dan pendistribusian yang dimiliki Kisel, saat ini telah mampu mengoptimalkan potensi sales produk Telkomsel dengan jaringan yang dimiliki saat ini. Secara bisnis Sales and Channel terdiri dari : 1. Tradisional Channel, dengan jaringan distribusi melalui Cluster yang terdiri dari TDC (Telkomsel Distribution Channel) seluruh Indonesia, dengan channel distribusi melalui SD, RS, User, dan top up reload 3

4 2. Modern Channel dengan bisnis meliputi : modern channel sebagai agregator URP, Sales Device dengan menggunakan channel distribusi grapari dan Cluster, serta bisnis pengelolaan GraPARIMitra. ( diakses pada 8 November 2016) 1.2 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi, potensi yang dimiliki Indonesia mulai diperhatikan oleh dunia internasional. Indonesia yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara memiliki sejumlah karakteristik yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus untuk mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ada dukungan kuat dari pemerintah pusat untuk mengekang ketergantungan Indonesia pada ekspor komoditas (mentah), sekaligus meningkatkan peran industri lainnya dalam perekonomian ( diakses pada 7 November 2016). Perkembangan ekonomi Indonesia tidak lepas dari hadirnya koperasi di Indonesia. Menurut Partomo (2009:13) koperasi merupakan suatu alat beperan dalam pembangunan dikarenakan koperasi adalah suatu wadah yang mana tergabungnya kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok. Selain itu tujuan dari didirikannya koperasi seperti terdapat pada pasal 4 Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dalam Subandi (2010:174) antara lain adalah membangun dan mengembangkan potensi atau kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Berdasarkan data dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada tahun 2015 terdapat koperasi seluruh indonesia seperti tertera pada gambar

5 Gambar 1.1 Jumlah Koperasi di Seluruh Indonesia Tahun 2015 Sumber: Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Data yang telah diolah) Koperasi di Indonesia berjumlah cukup banyak dan memiliki anggota seperti pada Gambar 1.1. Namun, Kementerian Koperasi dan UKM melakukan program reformasi total koperasi dikarenakan banyaknya Koperasi yang tidak aktif. Kementrian Koperasi dan UKM berencana akan membubarkan tak kurang dari koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia, sampai saat ini yang sudah resmi dibubarkan sebanyak koperasi karena sama sekali sudah tidak melakukan aktivitas sebagai sebuah koperasi. Adapun tujuan dari reformasi koperasi menurut Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram adalah mengubah paradigma dari kuantitas menjadi kualitas. (nasional.kontan.co.id,, diakses pada 18 November 2016). Tantangan lain sebuah koperasi adalah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang merupakan ajang bagi tiap negara di Asia Tenggara untuk bersaing dalam pasar bebas. MEA yang akan diikuti oleh negara anggota ASEAN akan mengalami aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masingmasing negara. Pasar bebas ini akan terjadi integrasi berupa area perdagangan yang bebas, peniadaan tarif perdagangan antarnegara ASEAN serta pasar tenaga kerja dan pasar modal yang bebas yang akan berpengaruh bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi tiap negara (aceh.tribunnews.com, diakses pada 8 November 2016). Dengan demikian, Koperasi perlu meningkatkan sumber daya manusia dan standar yang bisa memenuhi pasar ASEAN. 5

6 Selain itu, menurut Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo menjelaskan jika koperasi tidak menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi maka akan mempersempit ruang gerak koperasi yang selama ini belum memiliki jaringan konektivitas seluas perbankan. Sehingga diperlukan teknologi finansial untuk mengatasi kendala untuk menghadapi persaingan dan tantangan global ( diakses pada 15 Mei 2017). Maka dari itu, Koperasi diharapkan memanfaatkan teknologi informasi sehingga mencapai efesiensi dan efektifitas yang mampu memperkuat posisi koperasi pada pasar persaingan global. Sebuah perusahaan memiliki puluhan, ratusan, atau ribuan karyawan adalah aset manusia dan modal yang luar biasa jika dimanfaatkan dan dikelola dengan benar. Menurut Partomo (2009:47) koperasi memiliki prinsip member based oriented activity sehingga pembentukan modal sendiri simpanan-simpanan para anggotannya dan jumlah anggota koperasi tersebut. Dengan demikian, Apabila terdapat karyawan yang banyak kemudian berkumpul dalam wadah koperasi dapat dibayangkan modal yang akan didapatkan. Koperasi perusahaan merupakan bentuk koperasi paling stabil karena keanggotaanya yang tetap. Metode penarikan simpanan mudah karena bisa melalui sistem potong gaji. Hal tersebut berbeda dengan bentuk koperasi pasar yang sulit dalam penarikan dana karena tidak adanya penghasilan tetap dari anggota. Oleh karena itu, dengan hadirnya koperasi perusahaan diharapkan dapat lebih mensejahterakan karyawan. Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel) adalah lembaga penyedia jasa Sales and Channel (Penjualan dan Distribusi), General Service (Layanan Umum) dan Telco Infrastructure (Layanan Infrastuktur Telekomunikasi). Jaringan kantor operasional meliputi 54 buah kantor wilayah/cabang yang tersebar dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam hingga Provinsi Papua dan didukung oleh orang anggota dengan mayoritas anggota adalah karyawan PT.Telkomsel. Menurut ketua pengurus Kisel Tubagus Daniel Azhari menjelaskan dalam mewujudkan targetnya ditetapkan tiga program utama yaitu strengthening three pillar of main business, extensivve expansion, dan membangun bisnis digital ( diakses pada 15 Mei 2017). 6

7 Revenue Growth (Dalam Jutaan Rupiah) Revenue Growth 24% 12% Gambar 1.2 Peningkatan pendapatan Kisel Sumber: RKAP (Data yang telah diolah) Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Program (RKAP) tahunan dapat diketahui bahwa Kisel mengalami peningkatan pendapapatan diatas 10% dalam rentang tahun Seperti terlihat pada Gambar 1.2 yang menggambarkan bahwa pendapatan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 24 % dan pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 12%. Pendapatan yang didapat oleh Kisel cenderung stabil meskipun terdapat penurunan presentase pendapatan. Namun, berdasarkan Gambar 1.3 Nett profit yang didapatkan Kisel mengalami ketidakstabilan dalam rentang tahun Hal tersebut dapat dilihat dari penurunan nett profit yang cukup tinggi pada tahun 2015 jika dibandingkan tahun Selain itu, Nett Profit pada tahun 2015 dan 2016 tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh RKAP tahunan. 7

8 Nett Profit (Dalam Jutaan Rupiah) Realisasi RKAP Gambar 1.3 Perkembangan Nett Profit Kisel Sumber: RKAP (Data yang telah diolah) Sejalan dengan perkembangan dunia industri telekomunikasi saat ini, kebutuhan akan jasa layanan telekomunikasi berupa ketersediaan produk postpaid dan prepaid menunjukkan peningkatan. Unit bisnis Sales and Channel hadir untuk mengoptimalkan potensi sebagai Autorized Dealer (Traditional Channel) dan Mitra Aggregator (Modern Channel) produk Telkomsel sampai ke seluruh pelosok tanah air ( diakses pada 1 Januari 2017). Berdasarkaan RKAP tahun 2017 seperti pada gambar 1.4 menjelaskan proporsi pendapatan pada tahun 2016 yang dimiliki Sales and Channel merupakan yang terbesar yaitu 75 % dari total pendapatan tahunan. Dengan demikian, unit bisnis Sales and Channel memiliki kontribusi yang penting bagi perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Packaging Telcco 1% Infrastructure 8% Revenue Kisel tahun 2016 General Service 15% Service Participants 1% Sales & Channel 75% Sales & Channel Service Participants General Service Telcco Infrastructure Packaging Gambar 1.4 Proporsi Pendapatan Kisel Tahun 2016 Sumber: RKAP 2017 (Data yang telah diolah) 8

9 Namun, Kisel melalui Unit bisnis Sales and Channel sebagai Authorize Dealer Telkomsel memiliki beberapa kompetitor yang terbagi dalam cluster-cluster dalam mendistribusikan produk Telkomsel. Berdasarkan wawancara dengan GM Corporate Planning Kisel, bapak Wahyudi, didapat keterangan bahwa Telesindo merupakan distributor resmi terbesar Telkomsel. Sedangkan, Kisel berada pada urutan ke-empat di bawah Akardaya dan Simpatindo. Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa pada tahun 2016, sebesar 97.6% atau 130 juta pengguna internet di Indonesia menggunakan perangkat mobile dan diproyeksikan peningkatan akan terjadi pada tahun-tahun yang akan datang. Tentu hal ini menjadi potensi bagi unit bisnis Sales and Channel Kisel sebagai Autorized Dealer Telkomsel karena permintaan terhadap produk dan layanan yang mungkin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang baik untuk meningkatkan bisnis dan daya saing bagi unit bisnis Sales and Channel. Salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk mengatasi kendala kendala tersebut yaitu melakukan penguatan model bisnis. Model bisnis yang tepat dapat digunakan oleh Unit bisnis Sales and Channel, diharapkan mampu membantu penyebaran produk dan layanan lebih merata ke seluruh pelosok Indonesia dan mampu meningkatkan penjualan sehingga mampu mencapai misi Kisel yaitu mensejahterakan anggota. Penguatan model bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Business Model Canvas. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010:14) menjelaskan Business Model Canvas (BMC) merupakan sebuah model bisnis yang menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan dan menangkap nilai. Elemen dalam Business Model Canvas mencakup sembilan 9 elemen yaitu Costumer Segment, Value Proposition, Channel, Costumer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Key Activities, Key Parthnership, dan Cost Structure. Business Model Canvas dapat memberikan alternatif rancangan model bisnis yang baru untuk menghadapi para pesaing dan memaksimalkan pendapatan. Kemudian untuk tindak lanjut atas pemetaan bisnis yang dilakukan, dilanjutkan dengan analisis SWOT untuk mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan dan memaksimalkan kekuatan serta peluang untuk dapat 9

10 meminimalisir kelemahan serta ancaman. Analisis SWOT merupakan penunjang Business Model Canvas dalam melakukan evaluasi terhadap model bisnis yang kini dimiliki oleh suatu perusahaan. Pendekatan Business Model Canvas dipilih karena konsep ini telah teruji dan banyak diterapkan di perusahaan luar maupun di Indonesia dalam membuat perencanaan strategi menggunakan model bisnis Business Model Canvas. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Analisis Penguatan Model Bisnis dengan Pedekatan Business Model Canvas pada Unit Bisnis Sales and Channel Koperasi Telekomunikasi Selular. 1.3 Rumusan Masalah Ekonomi Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Perkembangan ekonomi Indonesia tidak lepas dari hadirnya koperasi di indonesia. Melalui reformasi yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM mengindikasikan banyak koperasi yang tidak aktif. MEA bisa menjadi tantangan bagi koperasi dimana pasar bebas dalam lingkup ASEAN. Kisel sebagai koperasi karyawan juga menghadapi tantangan yang sama. Kisel mengalami peningkatan pendapatan pada periode tahun Namun, pada periode tersebut juga terdapat ketidakstabilan dalam mendapatkan Nett Profit. Pada laporan keuangan dalam RKAP 2017, unit bisnis Sales and Channel memiliki kontribusi terbesar pendapatan bagi Kisel. Sebagai Autorized dealer, Sales and Channel Kisel memiliki daya saing yang cukup tinggi dalam mendistribusikan produk. Hal itu tentu menjadi tantangan unit bisnis Sales and Channel Kisel. Oleh karena itu, model bisnis melalui pendekatan Business Model Canvas diperlukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 10

11 1. Bagaimana model bisnis yang diterapkan Sales and Channel menggunakan Business Model Canvas? 2. Bagaimana evaluasi model bisnis Sales and Channel menggunakan analisis SWOT? 3. Bagaimana rancangan bisnis model yang baru sebagai bahan rekomendasi untuk pengembangan bisnis bagi Sales and Channel? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah diatas, tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Mengetahui model bisnis yang terapkan oleh unit bisnis Sales and Channel dengan pendekatan Business Model Canvas. 2. Mengevaluasi model bisnis yang digunakan Sales and Channel dengan analisis SWOT. 3. Merekomendasikan model bisnis berupa Business Model Canvas terbaru untuk mengembangkan bisnis Sales and Channel. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penelitian di bidang strategi bisnis Koperasi dengan menggunakan pendekatan Business Model Canvas sebagai tools untuk melakukan analisis dan pemetaan strategi Manfaat Praktis Kegunaan Praktis dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Kisel dalam mengambil keputusan atau mengatasi sebuah masalah terkait dengan pengembangan Bisnis. Dengan analisis Business Model Canvas, Kisel dapat lebih memahami permasalahan yang terjadi sehingga tidak ada kendala dalam membuat startegi. 11

12 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap unit bisnis Sales and Channel Koperasi Telekomunikasi Selular (KISEL). Ruang lingkup peneliatan ini berfokus pada model bisnis yang diterapkan oleh Sales and Channel dengan pendekatan Business Model canvas. Business Model Canvas terdari 9 element yang terdiri atas Costumer Segment, Value Proposition, Channel, Costumer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Key Activities, Key Parthnership, dan Cost Structure. Melalui analisis model bisnis tersebut dapat dilakukan penilaian peluang, ancaman, kelebihan, dan kekurangan. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang apa yang menjadi isi dari penulisan ini maka dikemukakan susunan dan rangkaian masing-masing bab, sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan penelitian, hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian dan kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang digunakan meliputi jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV : HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Bab ini mendiskripsikan obyek penelitian, analisis data, dan pembahasan dari analisis data. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan oleh perusahaan atau kemajuan lebih lanjut. 12

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat KISEL Koperasi Telekomunikasi Seluler (kisel) adalah lembaga penyedia jasa Distribution Channel (Penjualan dan Distribusi), General

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum Perusahaan Innovation & Design Center (IDeC) Telkom merupakan salah satu unit bisnis pendukung PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA UNIT BISNIS SALES AND CHANNEL KOPERASI TELEKOMUNIKASI SELULAR

ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA UNIT BISNIS SALES AND CHANNEL KOPERASI TELEKOMUNIKASI SELULAR ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1271 ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA UNIT BISNIS SALES AND CHANNEL KOPERASI TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di Indonesia. Lembaga KISEL penyedia jasa Distribition Channel (Penjualan dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di Indonesia. Lembaga KISEL penyedia jasa Distribition Channel (Penjualan dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Koperasi KISEL KISELmerupakan lembaga bisnis yang cukup besar dan luas jaringannya di Indonesia. Lembaga KISEL penyedia jasa Distribition Channel (Penjualan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT Indosat Tbk sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, yang merupakan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Koperasi Karyawan Telekomunikasi seluler (kisel) adalah koperasi yang beranggotakan sekitar 2.500 anggota yang seluruhnya adalah pegawai PT Telkomsel.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Telekomunkasi Indonesia, Tbk Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( TELKOM, Perseroan, Perusahaan, atau Kami ) merupakan Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelengkapan infrastruktur telekomunikasi kini berkembang menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kelengkapan infrastruktur telekomunikasi kini berkembang menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi adalah suatu kebutuhan penting bagi masyarakat modern dan semakin menjadi bagian utama dari teknologi kontemporer dewasa ini. Kelengkapan infrastruktur

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin. menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik.

I. PENDAHULUAN. Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin. menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik. Seperti yang diungkapkan oleh Utoyo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp.

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kinerja Bank BUMN PT. XYZ pada tahun 2016 mencatat laba bersih sebesar Rp. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. 9,07

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Keramat Bey Berry

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Keramat Bey Berry BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Keramat Bey Berry Keramat Bey Berry merupakan salah satu usaha agrobisnis pemasok strawberry yang telah berdiri selama 13 tahun,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI) akan mengalami kegagalan dalam berbagai aspek. Dengan laju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi. Era komunikasi interaktif ini kemudian semakin berkembang pesat sejak kehadiran internet.

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG Suatu perusahaan didirikan untuk menghasilkan laba yang optimal, dengan adanya laba yang diperoleh tersebut, perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah memasuki tahap jenuh. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan pendapatan operator telekomunikasi

Lebih terperinci

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTER PKETI C - Fariz Rifqi A ( 5211100052) - Balqis Lembah M (5212100066) VISI dan MISI RnD VISI Menjadi sebuah Research dan Development Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori...

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori... DAFTAR ISI Halaman Judul.. i Halaman Pengesahan ii Halaman Pernyataan. iii Kata Pengantar.. iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel.. ix Daftar Gambar.. xi Daftar Lampiran... xiii Intisari.. xiv Abstract xv Bab

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Teknologi telah menjadi unsur yang terdapat dalam kehidupan manusia, bahkan hampir di semua aspek kehidupan. Hampir semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Sebagai kebutuhan dasar dan hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran

Lebih terperinci

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAUAN. perkapita penduduk namun masih belum bisa mengukur tingkat kesejahteraan

BAB I PENDAHULAUAN. perkapita penduduk namun masih belum bisa mengukur tingkat kesejahteraan BAB I PENDAHULAUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun pertumbuhan perekonomian di Indonesia menunjukkan perkembangan positif. Perkembangan ekonomi diukur berdasarkan salah satu indikator pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab kelima ini, penulis akan merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian yang sebelumnya telah dijabarkan di bab empat. Bab ini akan terdiri atas kesimpulan atas permasalahan

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan deregulasi sektor telekomunikasi Nomor : KM 20 Tahun 2001 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan deregulasi sektor telekomunikasi Nomor : KM 20 Tahun 2001 Tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi di Indonesia telah menjadi sektor industri dengan intensitas persaingan yang semakin ketat. Hal ini dimulai dengan dikeluarkannya kebijakan

Lebih terperinci

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT Telekomunikasi Selular Indonesia Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995 dan berbasis di Jakarta, Indonesia. PT Telekomunikasi Selular merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini semakin meningkat serta dampak era globalisasi telah mengubah perilaku konsumen dan pelaku usaha. Perusahaan tidak saja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi di Indonesia merupakan industri yang sangat penting dan strategis, karena dengan telekomunikasi pemerintah dan masyarakat bisa mempercepat informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi (TI), dalam beberapa dekade terakhir ini telah mencapai kecepatan yang luar biasa. Perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sumber: www.telkomvision.co.id (diakses: 17 Januari 2012) Gambar 1.1 Logo TelkomVision TelkomVision yang didirikan pada tanggal 07 Mei 1997 oleh 4(empat)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global. Di

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 7 halaman Mata Kuliah : Entrepreneurship

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang berfungsi sebagai divisi riset dan pengembangan untuk membangun kapabilitas perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia dan Penetrasinya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia dan Penetrasinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Internet telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Semakin canggihnya gadget dan teknologi nirkabel, semakin meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini secara umum berisi tentang paparan latar belakang diadakannya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun 2015, tahun 2016 ini diproyeksikan bisa bertumbuh sekitar 6-7%. Menurut Eddy (2016), perwakilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PT Telekomunikasi Selular Indonesia Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995 dan berbasis di Jakarta, Indonesia. PT Telekomunikasi Selular merupakan

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya berasal dari penerimaan pajak. Dalam Undang-Undang No. 15 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. satunya berasal dari penerimaan pajak. Dalam Undang-Undang No. 15 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang membutuhkan anggaran yang cukup besar setiap tahunnya untuk melaksanakan berbagai macam pembangunan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan informasi dan teknologi yang pesat serta era globalisasi memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem perekonomian, baik ekonomi makro maupun mikro. Di antara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dengan yang di sampaikan Cassidy (2005) bahwa perencanaan strategis SI dan TI

PENDAHULUAN. dengan yang di sampaikan Cassidy (2005) bahwa perencanaan strategis SI dan TI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kunci kesuksesan dari integrasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI dan TI) sangat ditentukan jika ada keselarasan antara Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA BUSINESS MODEL. business model canvas untuk melihat kondisi instansi saat ini :

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA BUSINESS MODEL. business model canvas untuk melihat kondisi instansi saat ini : LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA BUSINESS MODEL Berikut adalah pertanyaan yang diajukan penulis dalam melengkapi business model canvas untuk melihat kondisi instansi saat ini : 1. Siapa saja yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA

PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA TENTANG TELKOM Dalam rangka menuju perusahaan digital telco, Telkom melakukan transformasi organisasi dari sebelumnya berdasarkan adjacent portfolio empat segmen usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor telekomunikasi telah berperan signifikan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor telekomunikasi telah berperan signifikan bagi perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor telekomunikasi telah berperan signifikan bagi perkembangan perekonomian global. Hal ini disebabkan telekomunikasi merupakan infrastruktur pendukung utama bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang ini, pengaruh dari globalisasi berdampak pada sudut pandang masyarakat terhadap gaya berbusana. Masyarakat modern tidak lagi melihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia yang sudah menjadi semakin kompleks dan terus terspesialisasi setiap saat, informasi merupakan faktor mutlak yang diperlukan dalam menunjang suatu bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat telah membawa dunia memasuki era digital. Asromawardi (2016) mendefinisikan era digital sebagai suatu istilah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, diantaranya adalah investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, diantaranya adalah investor, kreditor, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan usaha memiliki tujuan yang berkaitan dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, diantaranya adalah investor, kreditor, dan manajemen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. siwa yang hendak memilih jurusan studi di universitas, mendidik dengan talent-based

BAB V KESIMPULAN. siwa yang hendak memilih jurusan studi di universitas, mendidik dengan talent-based BAB V KESIMPULAN Bisnis Teen Edu diciptakan dengan tujuan memberi bimbingan strategis bagi siwa yang hendak memilih jurusan studi di universitas, mendidik dengan talent-based experiential learning, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa dekade terakhir ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi telah membawa perubahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai dengan saat ini Bank Mandiri selalu berupaya menjadi Bank nomor 1 di Indonesia yang unggul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Telkomsel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Telkomsel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT. Telkomsel Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Akses Nusa Karya Infratek PT. Akses Nusa Karya Infratek, secara resmi didirikan pada 2 Juni 2008 adalah sebuah perusahaan Swasta Nasional

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Perusahaan Profil Perusahaan Gambar 1.1 Ruang Produksi Pioncini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Perusahaan Profil Perusahaan Gambar 1.1 Ruang Produksi Pioncini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan Pioncini merupakan salah satu dari sekian pengrajin Industri Kecil Menengah sepatu yang berada di daerah Cibaduyut Bandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis mengambil obyek di Divisi Enterprise (Dives), PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) untuk karyawan dengan jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Perusahaan 1.1.1 Gambaran Umum Koperasi Pegawai Telkom Koperasi Pegawai Telkom didirikan pada tanggal 28 februari 1984 dengan badan hukum No.8026/BH/DK 4/1 tanggal 7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi Peningkatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau dikenal pula dengan nama Information and Communication Technology (ICT), khususnya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya adalah tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya adalah tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan - perusahaan selalu berupaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perusahaan dalam mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infrastruktur teknologi informasi merupakan isu sentral dalam beberapa tahun terakhir baik dalam bisnis maupun dalam manajemen sistem informasi. Infrastruktur

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan mengacu pada visi Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi

I.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi ini akan mendukung aktivitas para pelakunya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, persaingan dalam usaha bisnis menjadi sangat kompetitif baik di pasar domestik maupun global. Persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 22 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan AFTA, serta fase APEC sampai pada tahun 2020, selain merupakan tantangan juga merupakan peluang yang sangat strategis untuk memberdayakan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil perkebunan. Salah satu komoditas hasil perkebunan yang dihasilkan adalah teh. Tanaman teh pertama kali masuk Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan convenience store di Indonesia khususnya di Jakarta semakin meningkat. Berawal dari minimarket biasa kemudian berkembang menjadi convenience

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka diperlukan suatu pedoman dan arahan yang jelas sebagai acuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pedoman dan arahan dituangkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam industri telekomunikasi, terdapat enam pemain yang terlibat dalam menggunakan, menyediakan, dan mengawasi layanan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1. Profil Universitas Telkom Universitas Telkom atau disingkat Tel-U adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia yang terletak di Selatan Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan analisi eksternal yang dihadapi oleh perusahaan. yang baik, dapat membantu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan analisi eksternal yang dihadapi oleh perusahaan. yang baik, dapat membantu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang penelitian dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan beberapa bagian lainnya yang meliputi perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, kecepatan dan ketepatan dalam melakukan sesuatu hal yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, kecepatan dan ketepatan dalam melakukan sesuatu hal yang berhubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi kini menjadi suatu hal penting yang digunakan oleh hampir semua organisasi. Dalam era globalisasi saat ini, kecepatan

Lebih terperinci

REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA. Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272

REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA. Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272 REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272 Apa itu Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) MEA adalah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk meminimalisasi

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

Wahyu Hermawan STEI INFORMATIKA ITB

Wahyu Hermawan STEI INFORMATIKA ITB PROPOSAL PROYEK AKHIR OTOMATISASI PROSES BISNIS PADA SISTEM INFORMASI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR Studi kasus Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Bontang Wahyu Hermawan STEI INFORMATIKA

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pembobotan dan Peratingan Faktor-Faktor Strategis Internal

Lampiran 1. Pembobotan dan Peratingan Faktor-Faktor Strategis Internal Lampiran. Pembobotan dan Peratingan Faktor-Faktor Strategis Internal No FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL RATING RATING BOBOT RATA- KEKUATAN RATA- RATA RATA SKOR Posisi Telkomsel sebagai operator selular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah organisasi. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

Lebih terperinci