Lampiran 1. Pembobotan dan Peratingan Faktor-Faktor Strategis Internal
|
|
- Teguh Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran. Pembobotan dan Peratingan Faktor-Faktor Strategis Internal No FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL RATING RATING BOBOT RATA- KEKUATAN RATA- RATA RATA SKOR Posisi Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia dengan market share lebih dari persen Jaringan telekomunikasi Telkomsel menjangkau lebih dari 9 persen populasi dan juga tersebar di beberapa titik terluar Indonesia di Sumatera seperti pulau Weh, Natuna, Simeulue, Nias hingga Mentawai Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai,9 persen dan untuk area Sumatera mencapai 0 persen untuk tahun Operator pertama yang meluncurkan layanan G secara komersial di Indonesia Total pertumbuhan pendapatan Telkomsel untuk tahun 0 mencapai 0, persen, EBITDA 0 persen, dan net income,9 persen Telkomsel memiliki lebih dari 0 juta pelanggan dan jumlah pelanggan data mencapai 67 juta KELEMAHAN Dengan jumlah BTS Telkomsel lebih dari 8ribu dan XL hanya mencapai ribu dan akan berdampak pada tingginya biaya pemeliharaan BTS Telkomsel Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai persen dan untuk area Sumatera hanya mencapai 0 persen Pertumbuhan pendapatan dari segmen data Telkomsel secara nasional mencapai persen dan XL mencapai persen Jumlah pelanggan Telkomsel yang memiliki perangkat G baru mencapai 0 juta dari total pelanggan sebanyak 0 juta TOTAL
2 Lampiran. Pembobotan dan Peratingan Faktor-Faktor Strategis Eksternal No FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL RATING RATING BOBOT RATA- PELUANG RATA- RATA RATA SKOR Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia dengan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia pada tahun 0 yang mencapai 8 juta orang atau sebesar persen dari total penduduk Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita atau pendapatan perkapita penduduk Indonesia pada tahun 0 mencapai USD. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai persen Average Revenue Per User (ARPU) campuran meningkat 9ribu dari tahun lalu sebesar 7ribu Pelanggan pengguna handset G mencapai 0 juta atau tumbuh sebesar 70 persen dari periode sebelumnya yang mencapai juta pengguna Payload segmen data untuk tahun 0 mencapai ribu (Tera Byte) TB atau meningkat persen dibandingkan pencapaian tahun lalu TANTANGAN Ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas. Hanya tersedia 0 MHz tersisa pada pada kanal 0 MHz Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel hampir sama dengan operator lain sementara jumlah pelanggan Telkomsel lebih banyak jika dibandingkan dengan operator lain Hadirnya layanan internet menggunakan jaringan internet fiber optik yang menyuguhkan kecepatan internet yang lebih tinggi dan lebih stabil Pendapatan XL dari segmen data berkontribusi sebesar 9 persen dari total pendapatan. Sedangkan Telkomsel mencapai,6 persen Hadirnya layanan Over The Top (OTT) dan potensi jaringan Telkomsel hanya sebagai dump pipe TOTAL
3 Lampiran. Matriks QSPM No FAKTOR KUNCI BOBOT 6 STRATEGI AS TAS STRATEGI AS TAS STRATEGI KEKUATAN Posisi Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia dengan market share lebih dari persen Jaringan telekomunikasi Telkomsel menjangkau lebih dari 9 persen populasi dan juga tersebar di beberapa titik terluar Indonesia di Sumatera seperti pulau Weh, Natuna, Simeulue, Nias hingga Mentawai Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai,9 persen dan untuk area Sumatera mencapai 0 persen untuk tahun Operator pertama yang meluncurkan layanan G secara komersial di Indonesia Total pertumbuhan pendapatan Telkomsel untuk tahun 0 mencapai 0, persen, EBITDA 0 persen, dan net income,9 persen Telkomsel memiliki lebih dari 0 juta pelanggan dan jumlah pelanggan data mencapai 67 juta KELEMAHAN AS TAS
4 Dengan jumlah BTS Telkomsel lebih dari 8ribu dan XL hanya mencapai ribu dan akan berdampak pada tingginya biaya pemeliharaan BTS Telkomsel Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai persen dan untuk area Sumatera hanya mencapai 0 persen Pertumbuhan pendapatan dari segmen data Telkomsel secara nasional mencapai persen dan XL mencapai persen Jumlah pelanggan Telkomsel yang memiliki perangkat G baru mencapai 0 juta dari total pelanggan sebanyak 0 juta PELUANG Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia dengan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia pada tahun 0 yang mencapai 8 juta orang atau sebesar persen dari total penduduk Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita atau pendapatan perkapita penduduk Indonesia pada tahun 0 mencapai USD Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai persen
5 6 Average Revenue Per User (ARPU) campuran meningkat 9ribu dari tahun lalu sebesar 7ribu Pelanggan pengguna handset G mencapai 0 juta atau tumbuh sebesar 70 persen dari periode sebelumnya yang mencapai juta pengguna Payload segmen data untuk tahun 0 mencapai ribu (Tera Byte) TB atau meningkat persen dibandingkan pencapaian tahun lalu TANTANGAN Ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas. Hanya tersedia 0 MHz tersisa pada pada kanal 0 MHz Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel hampir sama dengan operator lain sementara jumlah pelanggan Telkomsel lebih banyak jika dibandingkan dengan operator lain Hadirnya layanan internet menggunakan jaringan internet fiber optik yang menyuguhkan kecepatan internet yang lebih tinggi dan lebih stabil Pendapatan XL dari segmen data berkontribusi sebesar 9 persen dari total pendapatan
6 Sedangkan Telkomsel mencapai,6 persen Hadirnya layanan Over The Top (OTT) dan potensi jaringan Telkomsel hanya sebagai dump pipe TOTAL NILAI DAYA TARIK
7 KUISIONER Nama : Jabatan : Tujuan Untuk mendapatkan penilaian responden mengenai penentuan faktor strategi internal dan strategi eksternal untuk merumuskan strategi peningkatan pendapatan pendapatan segmen data pada PT Telkomsel area Sumatera. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Petunjuk Umum :. Pengisian kuisioner dilakukan secara tertulis oleh responden. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden. Dalam pengisian kuisioner, responden diharapkan untuk melakukannya secara sekaligus. Responden berhak untuk menambah hal-hal yang sudah tercantum dalam kuisioner dengan alasan yang jelas Petunjuk Teknis :. Faktor strategis internal dan faktor strategis eksternal merupakan faktor yang memiliki dampak yang kuat terhadap peningkatan pendapatan segmen data pada PT Telkomsel area Sumatera. Faktor kekuatan dan kelemahan meliputi faktor pemasaran, distribusi, sumber daya manusia, network dan service. Sedangkan faktor peluang dan ancaman meliputi tinjauan lingkungan umum yang terdiri dari ekonomi, sosial, teknologi, dan politik. Untuk tinjauan lingkungan industri telekomunikasi yang terdiri dari konsumen, pesaing, produk subsitusi, hambatan, masuk pendatang baru. Faktor Strategis Internal, berikan tanda centang pada kolom faktor kekuatan dan kelemahan sesuai dengan pilihan responden. Faktor Strategis Eksternal, Berikan tanda centang pada kolom peluang dan ancamana sesuai dengan pilihan responden a. Faktor strategis internal pada PT Telkomsel area Sumatera FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS No INTERNAL Posisi Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia dengan market share lebih dari persen Jaringan telekomunikasi Telkomsel menjangkau lebih dari 9 persen populasi dan juga tersebar di beberapa titik terluar Indonesia di Sumatera seperti pulau Weh, Natuna, Simeulue, Nias hingga Mentawai Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai,9 persen dan untuk area Sumatera KEKUATAN KELEMAHAN ALASAN
8 mencapai 0 persen untuk tahun 0 Operator pertama yang meluncurkan layanan G secara komersial di Indonesia Total pertumbuhan pendapatan Telkomsel untuk tahun 0 mencapai 0, persen, EBITDA 0 persen, dan net income,9 persen 6 Telkomsel memiliki lebih dari 0 juta pelanggan dan jumlah pelanggan data mencapai 67 juta 7 Dengan jumlah BTS Telkomsel lebih dari 8ribu dan XL hanya mencapai ribu dan akan berdampak pada tingginya biaya pemeliharaan BTS Telkomsel 8 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai persen dan untuk area Sumatera hanya mencapai 0 persen 9 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data Telkomsel secara nasional mencapai persen dan XL mencapai persen 0 Jumlah pelanggan Telkomsel yang memiliki perangkat G baru mencapai 0 juta dari total pelanggan sebanyak 0 juta b. Faktor strategis eksternal pada PT Telkomsel area Sumatera FAKTOR - FAKTOR STRATEGIS NO EKSTERNAL Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia dengan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia pada tahun 0 yang mencapai 8 juta orang atau sebesar persen dari total penduduk Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita atau pendapatan perkapita penduduk Indonesia pada tahun 0 mencapai USD. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai persen Average Revenue Per User (ARPU) campuran meningkat 9ribu dari tahun lalu sebesar 7ribu Pelanggan pengguna handset G mencapai 0 juta atau tumbuh sebesar 70 persen dari periode sebelumnya yang mencapai juta pengguna 6 Payload segmen data untuk tahun 0 mencapai ribu (Tera Byte) TB atau meningkat persen dibandingkan pencapaian tahun lalu 7 Ketersediaan spektrum frekuensi yang PELUANG ANCAMAN ALASAN
9 terbatas. Hanya tersedia 0 MHz tersisa pada pada kanal 0 MHz 8 Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel hampir sama dengan operator lain sementara jumlah pelanggan Telkomsel lebih banyak jika dibandingkan dengan operator lain 9 Hadirnya layanan internet menggunakan jaringan internet fiber optik yang menyuguhkan kecepatan internet yang lebih tinggi dan lebih stabil 0 Pendapatan XL dari segmen data berkontribusi sebesar 9 persen dari total pendapatan. Sedangkan Telkomsel mencapai,6 persen Hadirnya layanan Over The Top (OTT) dan potensi jaringan Telkomsel hanya sebagai dump pipe PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER UNTUK LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL Selanjutnya beri jawaban anda dengan memberikan tanda centang pada kolom yang telah tersedia dengan ketentuan sebagai berikut: STP : Sangat Tidak Penting TP : Tidak Penting P : Penting SP : Sangat Penting. Lingkungan Internal NO FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL STP TP P SP Posisi Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia dengan market share lebih dari persen Jaringan telekomunikasi Telkomsel menjangkau lebih dari 9 persen populasi dan juga tersebar di beberapa titik terluar Indonesia di Sumatera seperti pulau Weh, Natuna, Simeulue, Nias hingga Mentawai Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai,9 persen dan untuk area Sumatera mencapai 0 persen untuk tahun 0 Operator pertama yang meluncurkan layanan G secara komersial di Indonesia Total pertumbuhan pendapatan Telkomsel untuk tahun 0 mencapai 0, persen, EBITDA 0 persen, dan net income,9 persen 6 Telkomsel memiliki lebih dari 0 juta pelanggan dan jumlah pelanggan data mencapai 67 juta 7 Dengan jumlah BTS Telkomsel lebih dari 8ribu dan XL hanya mencapai ribu dan akan berdampak pada tingginya biaya pemeliharaan BTS Telkomsel
10 8 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai persen dan untuk area Sumatera hanya mencapai 0 persen 9 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data Telkomsel secara nasional mencapai persen dan XL mencapai persen 0 Jumlah pelanggan Telkomsel yang memiliki perangkat G baru mencapai 0 juta dari total pelanggan sebanyak 0 juta. Lingkungan Eksternal NO FAKTOR - FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL STP TP P SP Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia dengan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia pada tahun 0 yang mencapai 8 juta orang atau sebesar persen dari total penduduk Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita atau pendapatan perkapita penduduk Indonesia pada tahun 0 mencapai USD. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai persen Average Revenue Per User (ARPU) campuran meningkat 9ribu dari tahun lalu sebesar 7ribu Pelanggan pengguna handset G mencapai 0 juta atau tumbuh sebesar 70 persen dari periode sebelumnya yang mencapai juta pengguna 6 Payload segmen data untuk tahun 0 mencapai ribu (Tera Byte) TB atau meningkat persen dibandingkan pencapaian tahun lalu 7 Ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas. Hanya tersedia 0 MHz tersisa pada pada kanal 0 MHz 8 Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel hampir sama dengan operator lain sementara jumlah pelanggan Telkomsel lebih banyak jika dibandingkan dengan operator lain 9 Hadirnya layanan internet menggunakan jaringan internet fiber optik yang menyuguhkan kecepatan internet yang lebih tinggi dan lebih stabil 0 Pendapatan XL dari segmen data berkontribusi sebesar 9 persen dari total pendapatan. Sedangkan Telkomsel mencapai,6 persen Hadirnya layanan Over The Top (OTT) dan potensi jaringan Telkomsel hanya sebagai dump pipe
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL. Input Stage, Matching Stage, dan Decision Stage (David, 2011). Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing tahapan:
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Manajemen Strategi Formulasi strategi secara garis besar dapat di bagi dalam 3 tahapan yaitu Input Stage, Matching Stage, dan Decision Stage (David, 2011). Berikut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah memasuki tahap jenuh. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan pendapatan operator telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaku usaha membutuhkan penerapan teknologi yang dapat membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku usaha membutuhkan penerapan teknologi yang dapat membantu operasional bisnisnya agar bisa berjalan dengan lebih baik sekaligus memudahkan bagi para pelanggannya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah sebuah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah sebuah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik aksi dan reaksi sebagai perilaku kompetisi perusahaan dalam suatu pasar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis telekomunikasi di Indonesia memasuki babak baru sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bisnis telekomunikasi di Indonesia memasuki babak baru sejak diresmikannya teknologi 4G LTE oleh pemerintah di akhir 2014, Seluruh operator berlomba menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang yang dapat dikategorikan dalam tiga hal yakni manajemen portfolio, analisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Damodaran (2002: 6) ilmu penilaian bisa diterapkan ke banyak bidang yang dapat dikategorikan dalam tiga hal yakni manajemen portfolio, analisis akuisisi, corporate
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...
DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PERSAMAAN... DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan akan berkomunikasi dimana dan kapan saja merupakan sebuah tuntutan manusia yang dinamis pada saat ini. Salah satu kebutuhan tersebut adalah komunikasi data
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan 2012 maka dapat diperoleh kesimpulan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT Telkom), Telkomsel (PT Telekomunikasi Selular), Satelindo (PT Indosat Tbk.) dan XL (PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, baik dari sektor produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, baik dari sektor produk maupun jasa. Menurut Syukro (2016), sektor Jasa atau servis merupakan salah satu sektor prioritas
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di perusahaan PT. Fajar Jaya Teknik maka dapat dibuat kesimpulan, diantaranya sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Internet Service Provider (ISP) mencakup usaha jasa pelayanan yang ditawarkan suatu perusahaan kepada pelanggannya untuk mengakses internet dengan menyediakan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN DAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL PADA PT XL AXIATA TBK
PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN DAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL PADA PT XL AXIATA TBK Disusun Oleh : FAZRI AKBAR (32411755) Latar Belakang Tujuan Perusahaan Strategi Pengukuran
Lebih terperinciKAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN FWA INDOSAT TESIS
KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN FWA INDOSAT TESIS Oleh DESRITAYANTI 0606003253 MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PASCA SARJANA BIDANG ILMU TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama jangka waktu empat tahun terhitung sejak tahun 2006 hingga tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama jangka waktu empat tahun terhitung sejak tahun 2006 hingga tahun 2010, pendapatan XL meningkat tiga kali lipat dari Rp 6,4 triliun menjadi Rp 17,6 triliun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam beberapa tahun terakhir telah mendukung perkembangan kegiatan pemasaran dan mendorong percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan analisi eksternal yang dihadapi oleh perusahaan. yang baik, dapat membantu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang penelitian dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan beberapa bagian lainnya yang meliputi perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian
KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI Judul penelitian Sebaran dan Ketersediaan Sarana dan Wilayah Pelayanan di Kota Tangerang Selatan IDENTITAS RESPONDEN N a m
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASANNYA
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASANNYA Perhitungan nilai ekonomis investasi upgrading LTE akan menentukan kelayakan dari teknologi itu untuk di implementasikan di Indonesia khususnya Jakarta. Biaya investasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi di Indonesia merupakan industri yang sangat penting dan strategis, karena dengan telekomunikasi pemerintah dan masyarakat bisa mempercepat informasi
Lebih terperinciBAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART. 4.1 Strategi Berdasarkan Analisis Porter 5 Forces
BAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis faktor kondisi lingkungan internal dan eksternal, maka dalam pembahasan ini dilakukan analisis dan
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN SEGMEN DATA PADA PT TELKOMSEL AREA SUMATERA GELADIKARYA. Oleh ROBBY SUHENDRA NIM :
ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN SEGMEN DATA PADA PT TELKOMSEL AREA SUMATERA GELADIKARYA Oleh ROBBY SUHENDRA NIM : 117007002 SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 PERSETUJUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa dekade terakhir ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi telah membawa perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manfaat kompetisi yang semakin ketat di sektor telekomunikasi kini mulai dirasakan oleh masyarakat luas. Persaingan teknologi dan persaingan bisnis antar-operator telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi,
Lebih terperinciLampiran 1. Identitas Responden Anggota Kelompok Agroindustri Keripik PKBL PTPN VII (Dalam ribu rupiah)
86 LAMPIRAN Lampiran 1. Identitas Responden Anggota Kelompok Agroindustri Keripik PKBL PTPN VII (Dalam ribu rupiah) No. Nama Jenis Umur Pendidikan Tanggungan Jabatan Mulai Modal Nilai Omzet Jumlah karyawan
Lebih terperinciFLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI
BAB 2. FLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI 2.1 TELKOM FLEXI PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telepon selular, para operator kartu GSMyang memfasilitasi telekomunikasi antar. telepon selular pun tumbuh pesat di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menggunakan telepon selular sekarang sudah merupakan kebutuhan yang tak tergantikan. Karena siapapun dan apapun pekerjaan atau kegiatanya pasti menggunakan
Lebih terperinciBAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik
96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri telekomunikasi Indonesia sejak beberapa tahun terakhir mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi Indonesia sejak beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan dan perubahan yang sangat pesat. Jumlah pelanggan seluler di Indonesia sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi 3G atau third-generation technology adalah sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang di adopsi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam industri tersebut semakin meningkat. Persaingan yang terjadi tidak terlepas dari ditetapkannya
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi ini akan mendukung aktivitas para pelakunya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan bisnis telekomunikasi seluler yang semakin ketat, semua operator seluler dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Perubahanperubahan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal
LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal Petunjuk Pengisian a. Pertanyaan yang diajukan akan berbentuk perbandingan antar suatu elemen yang ada di kolom sebelah kiri dengan elemen yang ada
Lebih terperinciPT XL AXIATA TBK. Paparan Publik
PT XL AXIATA TBK. Paparan Publik 31 March 2017 Di 2016, Industri Telekomunikasi Seluler Bergeser Dari Layanan Tradisional ke Layanan Berbasis Data dan seiring ini, XL di 2016 Menuju Data Focus Company
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN
LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan
Lebih terperinciBAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. & 1800), GPRS, Wi Fi, EDGE, 3G, HSDPA dan HSPA di seluruh Indonesia.
BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Telkomsel 4.1.1 Profil Telkomsel merupakan operator telekomunikasi selular terdepan di Indonesia yang menyediakan beragam layanan dengan berbasis teknologi jaringan GSM
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG Suatu perusahaan didirikan untuk menghasilkan laba yang optimal, dengan adanya laba yang diperoleh tersebut, perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan mempertahankan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi
Lebih terperinciBAB I : PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini. Tercatat ada 8operator yang bermain dalam industri
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi selular di Indonesia berkembang begitu pesat pada dasawarsa terakhir ini. Tercatat ada 8operator yang bermain dalam industri telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom Flexi Telkom Flexi atau yang dikenali sebagai Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh
Lebih terperinciIndonesia Menuju Negara Ekonomi Digital Rabu, 30 Desember :12 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 30 Desember :18
1 / 5 Indonesia Berambisi Jadi Negara Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara 2 / 5 JAKARTA - Pemerintah Indonesia berambisi untuk menjadi negara terbesar di Asia Tenggara di bidang ekonomi digital.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif khususnya di bidang jasa telekomunikasi dan informasi, penyedia jasa berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atas dasar harga berlaku triwulan terhadap triwulan tumbuh 5,01
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini perekonomian masyarakat Indonesia mulai bangkit setelah dilanda krisis ekonomi dan penurunan nilai mata uang. Perekonomian Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAUAN. perkapita penduduk namun masih belum bisa mengukur tingkat kesejahteraan
BAB I PENDAHULAUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun pertumbuhan perekonomian di Indonesia menunjukkan perkembangan positif. Perkembangan ekonomi diukur berdasarkan salah satu indikator pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SMS A2P (Short Message Services Application To Person) adalah layanan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang SMS A2P (Short Message Services Application To Person) adalah layanan SMS yang dikirim dari suatu aplikasi ke pelanggan seluler sebagai respon atas kegiatan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Alokasi frekuensi 3G Telkoms el
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan jumlah pelanggan Telkomsel yang begitu cepat memberikan tantangan baru bagi operator tersebut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanannya. Sebagai
Lebih terperinciA. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri
Lampiran 1. Kuesioner Kajian 89 A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Petunjuk pengisian Nilai diberikan pada pertimbangan berpasangan antara 2 faktor vertikalhorizontal) berdasarkan
Lebih terperinciDalam memberikan masukan penataan frekuensi pada band 3,3-3,5 GHz dalam dokumen ini, dijiwai dengan pandangan-pandangan berikut :
Masukan untuk Penataan Frekuensi BWA II (3,3 GHz - 3,5 GHz) Rev. 1.0, 25 Mei 2008 Oleh : Yohan Suryanto (yohan@rambinet.com) Pendahuluan Alokasi Frekuensi BWA di band 3,3-3,5 GHz, sesuai dengan penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia sekarang ini tidak bisa terlepas dari alat komunikasi yang sangat dibutuhkan untuk menghubungkan orang-orang di berbagai tempat, seperti kota, negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan layanan fixed wireless access (FWA) berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia semakin ketat. Di Indonesia ada 3 operator FWA yaitu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi bisnis, tujuan utama dari korporasi adalah profit atau keuntungan. Mengingat banyak pemangku kepentingan terutama pemegang saham yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan internet di Indonesia kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk menyajikan data yang lengkap sangatlah diperlukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI.i. DAFTAR TABEL..ix. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN.xii. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah... 6
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.i DAFTAR TABEL..ix DAFTAR GAMBAR.xi DAFTAR LAMPIRAN.xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat Penelitian..7 1.5 Sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak pada segala aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi dan informasi serta pertumbuhan dan penyebaran penduduk yang sangat pesat sekarang ini, sangatlah memberikan dampak pada segala aspek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian ini akan dijelaskan mengenai struktur kerja penelitian, data-data yang diperlukan, metode pengumpulan data serta hasil yang diharapkan. 3.1.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia merupakan salah satu industi yang sangat potensial. Bahkan, potensi industri otomotif menempati urutan tertinggi kedua setelah industri
Lebih terperinciTANTANGAN INDONESIA PADA ERA BROADBAND ICT
Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo TANTANGAN INDONESIA PADA ERA BROADBAND ICT DR.Ir. ISMAIL, MT. Direktur Jenderal SDPPI Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran
III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS JUMLAH OPERATOR SELULAR INDONESIA DENGAN CHAOS TEORI
BAB IV ANALISIS JUMLAH OPERATOR SELULAR INDONESIA DENGAN CHAOS TEORI 4.1 BENCHMARK OPERATOR SELULER INDONESIA DENGAN OPERATOR SELULER LUAR NEGERI Penentuan kelayakan bisnis seluler di Indonesia dapat ditinjau
Lebih terperinciTugas 4 - Controling TI-4004 MANAJEMEN INDUSTRI B
Tugas 4 - Controling TI-4004 MANAJEMEN INDUSTRI B ANGGOTA KELOMPOK : NDARU ANGGIT WICAKSONO (13211020) YOGA FEBRIANO (13209075) ADIYA WIDYA MANGGALA (18111023) GREGORIUS KRISTIAN PURWIDI (18111016) RISANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era persaingan industri selular di Indonesia maupun dunia dewasa ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan yang sangat pesat saat ini. Setiap perusahaan bersaing untuk memberikan yang terbaik agar
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Pangsa pasar industri telekomunikasi seluler Indonesia 2011
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia (Adam 2011). Jumlahnya menurut catatan World Bank (2010) mencapai 239 870 937 jiwa. Nielsen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin. menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik. Seperti yang diungkapkan oleh Utoyo
Lebih terperinciPaparan Publik PT FIRST MEDIA Tbk. Jakarta, 20 April 2018
Agenda 1. Ikhtisar Kerja Operasional 2. Laporan Keuangan 3. Rencana Mendatang 4. Penghargaan 5. Sesi Tanya Jawab 1 IKHTISAR KINERJA OPERASIONAL IKHTISAR KERJA OPERASIONAL TAHUN 2017 SEGMEN USAHA TELEKOMUNIKASI
Lebih terperinciEVALUASI DAN PERUMUSAN STRATEGI TELKOM FLEXI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DAVID
EVALUASI DAN PERUMUSAN STRATEGI TELKOM FLEXI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DAVID Anggara Hayun A 1 ABSTRACT TelkomFlexi is a business unit from PT Telkom Divre V East Java that is moving in cellular industry
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT
BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisis SWOT 5.1.1 Kuadran Analisa SWOT Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT Kuadran 1 menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel
Lebih terperinciPaparan Publik PT Solusi Tunas Pratama Tbk
Paparan Publik PT Solusi Tunas Pratama Tbk M ei 2016 Disclaimer Dokumen ini disusun oleh PT Solusi Tunas Pratama, Tbk ("STP" atau "Perseroan") dan tidak diverifikasi secara independen. Tidak ada pernyataan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Umur :. 3. Alamat :. 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA
DAFTAR PERTANYAAN A. Identitas Responden 1. Nama :... 2. Umur :. 3. Alamat :. 4. Jenis Kelamin : L / P (Lingkari salah satu) 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA B. Petunjuk pengisian I (untuk soal no.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis bergerak (nirkabel) di Indonesia pada dasarnya dibedakan atas jasa full mobility, yang seringkali disebut sebagai bisnis celullar, dan jasa limited
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, salah satu industri yang menarik untuk digali mengenai loyalitas pelanggannya adalah industri telekomunikasi seluler. Industri yang mengalami perkembangan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sejumlah analisis menyatakan bahwa investasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mampu memberikan dampak besar kepada pertumbuhan ekonomi negara-negara sedang berkembang.
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor
LAMPIRAN 87 Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN BAKSO SEHAT BAKSO ATOM BOGOR IDENTITAS RESPONDEN Nama
Lebih terperinciKuesioner Pembobotan Faktor Internal. PT. Sinar Safari Motor. NO Keterangan Mana yang lebih
122 Lampiran 3 Kuesioner Pembobotan Faktor Internal PT. Sinar Safari Motor NO Keterangan Mana yang lebih Bobot berpengaruh? (a atau b) 56. a. PT. Sinar Safari Motor mempunyai b. Memiliki tenaga kerja yang
Lebih terperinciAnalisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik
Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E ( Telecommunication, Information, Media and Edutaiment)
Lebih terperinciLampiran 1 Lampiran 2 Ringkasan tanya jawab dalam Public Expose Tahun 2017: Pertanyaan 1: Berapa total dividen yang akan dibagikan tahun ini dan tanggal berapa pembagiannya. Untuk tahun 2017, berapa target
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis yang tajam mulai bermunculan di segala sektor bisnis. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Perkembangan Teknologi Telekomunikasi Indonesia. (sumber :
I BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dunia telekomunikasi semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun. Berbagai macam inovasi teknologi semakin mendapat banyak perhatian oleh masyarakat dan pelaku industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat berbicara, melakukan transaksi, dan masih banyak lagi. Menurut Laios
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi digunakan pada saat berbicara, melakukan transaksi, dan masih banyak lagi. Menurut Laios dan Theodorakism (2001)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari ketersediaan sumber daya, khususnya adalah sumber daya manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan yang ingin bertumbuh dan berkembang dewasa ini tidak akan lepas dari ketersediaan sumber daya, khususnya adalah sumber daya manusia. Pertumbuhan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) berdiri pada tanggal 30 Desember 1974 dengan misi untuk menjadi basis dan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan dilihat dari peningkatan jumlah pelanggan telepon selular pada saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi khususnya telepon seluler bertumbuh dengan sangat signifikan dilihat dari peningkatan jumlah pelanggan telepon selular pada saat ini
Lebih terperinciFORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)
FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi di negara ini, banyak muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang teknologi komunikasi.
Lebih terperinciL1.1-1 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
L1.1-1 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN L1.1-2 KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdr/i pelanggan Flexi Trendy (Flexi pra bayar) Dalam rangka penyusunan Tugas akhir pada jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelengkapan infrastruktur telekomunikasi kini berkembang menjadi salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi adalah suatu kebutuhan penting bagi masyarakat modern dan semakin menjadi bagian utama dari teknologi kontemporer dewasa ini. Kelengkapan infrastruktur
Lebih terperincitu a S n TELEKOMUNIKASI ia DAN INTERNET g a B
Bagian Satu TELEKOMUNIKASI DAN INTERNET 2 TIK 1.1 Teledensitas Dunia Gambar 1.1 : Teledensitas di 5 Belahan Dunia Tahun 2009. Sumber : International Telecommunication Union, 2009 Penetrasi telepon dunia
Lebih terperinci