BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut:"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Usaha Kecil Menengah Menurut UU No. 20 tahun 2008, definisi dari Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah sebagai berikut: a. Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Kekayaan bersih lebih dari Rp ,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp ,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). b. Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Kekayaan bersih lebih dari Rp ,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp ,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (lima puluh milyar rupiah). 17

2 18 Terdapat 4 (empat) ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia menurut Mariana (2012), secara umum adalah: a. Manajemen terdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM. b. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal. c. Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan. d. Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil. Kriteria industri kecil dan menengah dalam data data yang didapatkan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, didasarkan pada batasan industri kecil dan menengah menurut Badan Pusat Statistik. Dapat disimpulkan bahwa batasan industri kecil, menurut Badan Pusat Statistik: a. Jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang. b. Kekayaan bersih termasuk tanah dan bangunan tempat usaha kurang atausama dengan 200 juta ( 200 juta). Batasan industri menegah, menurut Badan Pusat Statistik: a. Jumlah tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang.

3 19 b. Kekayaan bersih termasuk tanah dan bangunan tempat usaha lebih dari 200 juta tapi tidak lebih dari atau sama dengan 10 milyar ( 200 juta <kekayaan 10 milyar ). 2. Pengertian Co Creation (Penciptaan Nilai Bersama) Dalam konsep new wave marketing, kata product sudah tergantikan dengan co-creation. Terdapat dua hal yang membedakan konsep produk tradisional dengan co-creation, pertama adalah value creation. Dalam konsep tradisional, value suatu produk dibuat oleh perusahaan sendiri untuk kemudian disampaikan kepada pelanggan dalam bentuk barang jadi yang siap dikonsumsi. Sedangkan dalam konsep co-creation, value diciptakan bersama-sama antara perusahaan dengan pelanggan. Kedua adalah tentang value basis. Dalam konsep tradisional, produk adalah basis value yang utama, artinya kepuasan pelanggan ditentukan dari berbagai fitur yang ada diproduk tersebut. Sedangkan dalam cocreation, basis value yang utama justru berasal dari proses interaksi antara perusahaan dengan pelanggan (Prihastuti & Dini, 2015). Ketika pelanggan terlibat dalam kegiatan penciptaan suatu barang, kegiatan ini dapat menjadi bagian dari value co-creation. Pelanggan adalah cocreator atau pencipta nilai, karena pelanggan baru dapat merasakan manfaatnya jika mereka telah melakukan pembelian dan menggunakannya (Gronroos, 2011). Value co-creation dapat terjadi jika adanya interaksi antara perusahaan dan pelanggan. Jika tidak ada interaksi langsung, tidak mungkin adanya value cocreation. Namun keberadaan interaksi tidak secara otomatis berarti bahwa

4 20 perusahaan tersebut bergerak dalam proses customer value co-creation (Gronroos, 2011). Soehadi (2012) menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi perusahaan dalam membangun value co-creation dalam bentuk komunitas adalah membangun fasilitas yang mampu mengorkestrasikan pelanggan agarmenghasilkan nilai yang superior. Pandangan Vargo & Lusch (2008), tentang co-creation adalah pengetahuan dan keterampilan yang merupakan inti dari layanan. Co-creation memberikan ruang pada pelanggan dan pengguna akhir terlibat aktif dalam disain, pengembangan produk dan layanan, sehingga produk yang dihasilkan merupakan perwujudan dari kepribadian personal, pengalaman konsumen dan perusahaan (Marlien, 2015). Penciptaan nilai bersama (co-creation) didefinisikan sebagai manfaat yang dirasakan bersama baik bagi organisasi/ perusahaan maupun konsumen dari hasil keterlibatan dan interaksi mereka. Interaksi yang terjadi menghasilkan pengalaman co-creation dikembangkan untuk memprediksi bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan konsumennya melalui interaksi sosial media online (Kristiadi et al. 2014). Pelanggang akan semakin terlibat dan berpartisipasi lebih aktif jika ada proses transparansi antara pelanggan maupun diantara pelanggan merupakan hasil dari sebuah hubungan (connection) yang merupakan satu indikator co-creation. Semakin kuat keeratan suatu jaringan dan semakin sering pelanggan bisa berbagi akan semakin kuat hubungan yang terjadi. Aktifitas pencarian informasi yang

5 21 efektif diperlukan dalam memenuhi akses dan kesempatan partisipasi bagi pelanggan (Kristiadi et al. 2014). Co-creation tidak hanya kunci pada bidang pemasaran layanan dan manajemen bisnis (Saarijärvi et al. 2013), tetapi juga istilah umum yang menggambarkan perubahan organisasi dalam mempertimbangkan sebagai pembuat definisi dari nilai untuk proses yang lebih partisipatif di mana orangorang dan organisasi bersama-sama menghasilkan dan mengembangkan makna (Ind & Coates, 2013). Dalam co-creation, dengan adanya nilai yang sama untuk diperjuangkan maka kesempatan untuk keduanya mencapai tujuan bersama-sama dan dapat saling mendukung. Perusahaan yang memiliki pesan yang sama dengan pelanggan untuk mencapai tujuan bersama akan lebih mudah dalam mengimplementasikan co-creation. Karena dengan terciptanya co-creation maka keduanya dapat mengkomunikasikan pesan yang disampaikan secara bersama, jadi hasil cocreation merupakan hasil dari kesamaan pesan yang dikomunikasikan untuk mencapai tujuan perusahaan dan pelanggan. (Akbar, 2013). 3. Orientasi Pasar Gibran (2012) mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan perilaku perilaku yang dibutuhkan untuk menciptakan superior value bagi pembeli dan menghasilkan superior performance bagi perusahaan, apalagi dalam lingkungan yang bersaing ketat. Dalam lingkungan persaingan yang tinggi, hanya perusahaan yang memiliki nilai lebihlah yang akan bertahan.

6 22 Orientasi pasar merupakan suatu filosofi dalam strategi pemasaran yang menganggap bahwa penjualan produk tidak tergantung pada strategi penjualan tetapi lebih pada keputusan konsumen dalam membeli produk. Oleh karena itu, membutuhkan perhatian secara tepat pada orientasi pelangggan dan orientasi pesaing dalam rangka menyediakan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memberi nilai terbaik (Maria, 2013). 4. Pengertian Inovasi Inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Intinya inovasi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat), inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan pemasaran, dll) (Hadiyati, 2011). Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide baru yang dihasilkan dari suatu kreativitas. Kreativitas inilah yang akan membawa wirausahawan untuk berinovasi terhadap usahanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi produk bisa berasal dari internal maupun eksternal. Faktor internal berarti organisasi dan segala sesuatu didalamnya, anata lain sumber daya manusia, budaya perusahaan, strategi perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhinya adalah pertumbuhan pasar, tingkat persaingan, dan faktor lingkungan (Sondari, 2013).

7 23 5. Pengertian Produk Dalam bisnis, produk adalah barang dan jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan dan kebutuhan. Kata produk berasal dari bahasa inggris product yang berarti sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya. Dalam penggunaan yang lebih luas,produk dapat merujuk pada sebuah barang atau unit sekelompok produk yang sama, sekelompok barang dan jasa atau sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa. Menurut (Novia, 2014). Produk adalah bagian vital bagi keberhasilan perusahaan, khususnya dalam jangka panjang. Perusahaan yang gagal mengembangkan produk akan terancam dalam persaingan. Kotler (2012) mendefinisikan bahwa produk adalah elemen pertama dan terpenting dalam bauran pemasaran. Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan yang berkoordinasi dalam bauran produk, lini produk, merek, serta pengemasan dan pelabelan. Menurut Ahmad (2013) mendefinisikan keunggulan bersaing sebagai strategi benefit dari perusahaan yang melakukan kerja sama untuk menciptakan keunggulan bersaing yang lebih efektif dalam pasarnya. Gibran (2012) mendefinisikan bahwa keunggulan bersaing berdasarkan adanya customer value yang unggul atau pencapaian biaya relatif yang lebih rendah dan menghasilkan pangsa dan kinerja yang menguntungkan.

8 24 6. Pengertian Inovasi Produk Pada era perdagangan bebas dan persaingan global memaksa setiap perusahaan untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Persaingan yang semakin kompetitif serta konsumen yang semakin kritis dalam memilih produk, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif dalam menghasilkan suatu produk. Dengan kata lain perusahaan harus mampu menawarkan produk baru (barang atau jasa) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing (Ginanjar, 2010). Inovasi produk menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi pelanggan dalam menentukan minat belinya, pelanggan akan melihat dan mencari informasi lebih detail mengenai produk pilihan mereka hal ini akan membuat inovasi pada suatu produk menjadi salah satu hal yang dikenali oleh pelanggan. Inovasi produk adalah saalah satu faktor yang paling diandalkan oleh seorang pemasar dalam memasarkan suatu produk atau jasa (Romdonah et al. 2014). Adanya kesamaan tampilan produk dari pesaing merupakan faktor pendorong terjadinya proses inovasi produk, biasanya produk pesaing itu muncul tanpa mengalami perubahan yang berarti bahkan cenderung statis. Keadaan tersebut dapat menjadi hal yang menguntungkan, karena persaingan yang timbul dengan munculnya produk pesaing dapat diatasi dengan melakukan inovasi produk. Inovasi merupakan sebuah ide, praktek atau obyek yang dipahami sebagia sesuatu yang baru oleh masing masing individu atau unit penggunaan lainya. Proses keputusan invoasi pada prinsipnya merupakan kegiatan pencarian dan pemrosesan informasi dimana

9 25 individu termotivasi untuk mengurangi ketidakpastian tentang keuntungan dan kekurangan inovasi (Sumarwan, 2010). Inovasi produk berhubungan erat dengan pencitaan produk baru dan menimbulkan stimulus bagi seseorang untuk mencoba produk tersebut. Sebagian besar, para innovator (perusahaan yang melakukan inovasi) adalah perusahaan yang konsumennya memiliki kepercayaan terhadap produk atau perusahaannya. Yang terpenting adalah menciptakan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga muncullah minat beli terhadap produk tersebut, yang diharapkan dapat direalisasikan melalui keputusan pembelian (Bayu & Sri, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh menjelaskan bahwa inovasi produk merupakan suatu perubahan dengan upaya meningkatkan atau memperbaiki sumber daya yang ada, memodivikasi untuk menjadikannya sesuatu yang bernilai menciptakan hal-hal baru yang berbeda, mengubah suatu bahan menjadi sumber daya dan menggabungkan setiap sumber daya menjadi suatu konfigurasi baru yang lebih produktif baik langsung ataupun tidak langsung dalam upaya meraih keunggulan bersaing (Gibran, 2012). Crisdianto & Ratih (2013) mengemukakan bahwa inovasi produk adalah aktivitas inovasi dan pengembangan produk yang dikaitkan dengan kinerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam peningkatan produktivitas dan persaingan global. Inovasi mencakup penciptaan, pemilihan dan pengembangan atau peningkatan produk, proses dan teknologi. Dengan menggunakan teknologi baru, penciptaan dan pengenalan (komersialisasi) atau

10 26 memasarkan produk baru tersebut dan mengadopsi proses produksi yang inovatif, perusahaan dapat memecahkan masalah persaingan secara efektif (Crisdianto & Ratih, 2013). 7. Pengertian Keunggulan Bersaing Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya yang lebih dari biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya. Lima faktor persaingan yang menentukan kemampuan laba perusahaan adalah pendatang baru, pemasok, pembeli, produk subtitusi dan persaingan diantara perusahaan yang ada (Khamimah & Sri, 2014). Sedangkan menurut Heri (2012) keunggulan bersaing berkelanjutan diartikan sebagai strategi benefit dari perusahaan yang melakukan kerjasama untuk menciptakan keunggulan bersaing yang lebih efektif dalam pasarnya. Strategi ini harus didesain untuk mewujudkan keunggulan bersaing yang terus menerus sehingga perusahaan dapat mendominasi baik pasar lama maupun baru. Berbeda dengan Winata et al. (2015) keunggulan kompetitif adalah istilah yang dapat diberikan untuk sumber kemampuan perusahaan untuk memenangkan bisnis dan mengalahkan pesaing pada waktu tepat. Pesaing secara cepat dapat menyalin setiap perubahan posisi pasar atau strategi. Oleh karena itu perusahaan harus fleksibel dalam rangka untuk merespon dengan cepat persaingan dan perubahan pasar. Definisi keunggulan bersaing juga dapat dilakukan dengan melakukan diferensiasi, artinya perusahaan dituntut untuk memberikan tingkat inovasinya

11 27 untuk bisa membedakan dengan para pesain, dan kemudian konsumen mampu terpikat dan pilihannya atas keunikan dan inovasi yang dilakukan. Seringkali perusahaan akan berpikir bagaimana tingkat diferensiasi produknya harus dibayar mahal untuk itu. Strategi bersaing yang terakhir adalah fokus, yang dimaksud fokus adalah bagaimana perusahaan terpusat untuk melayani ceruk-ceruk pasar tertentu, memainkan bagian yang bisa dimainkan oleh perusaahaan, dan dengan menghindarkan benturan dari pesaingnya (Novia, 2014). Melihat keadaan pesaing yang begitu kuatnya, hal yang mampu dilakukan oleh perusahaan salah satunya adalah inovasi. Perusahaan bisa menjadi lebih kuat bersaing saat mampu beradaptasi dengan kekuatan tersebut, dan sekaligus akan melemahkan posisinya sendiri saat tidak bisa bertahan dan menyikapi kemungkinan itu (Novia, 2014). B. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan tinjauan pustaka yang diperoleh dari penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian saat ini dilakukan, penelitan yang sebelumnya sudah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Dibawah ini penulis uraiakan diantaranya : 1. Marliem (2015), dengan judul Efek Partisipasi Nasabah, Nilai-nilai Perusahaan dan Nilai Kolaborasi terhadap Nilai Co-creation dengan Moderasi Sales Person. Dengan hasil penelitian bahwa kontribusi penelitian ini terletak pada konteks nilai-nilai kolaborasi pada cipta nilai bersama (co-creations) yang masih jarang dilakukan oleh pengamnil

12 28 keputusan dalam menciptakan /disain produk asuransi yang melibatkan nasabah. 2. Fatah (2011), dengan judul Pengaruh Inovasi Produk dan Orientasi Pasar Terhadap Keunggulan Bersaing (Survey Pada UKM Batik Deden Tasikmalaya) dari penelitian tersebut secara simultan dan parsial menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara inovasi produk dan oroentasi pasar secara bersama-sama terhadap keunggulan bersaing. 3. Wachjuni (2013), dengan judul Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi Produk dan Kualitas Layanan terhadap Kinerja Pemasaran Dalam Upaya Mencapai Keunggulan Bersaing, berdasarkan hasil penelitian, orientasi pasar, inovasi produk, kualitas layanan dan kinerja pemasaran adalah variabel-variabel penting dalam menentukan keunggulan bersaing bagi perusahaan. 4. Dismawan (2013), dengan judul Pengaruh Kreativitas Produk dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Produk Kue Soes Pada Toko Kue Soes Merdeka di Jl. Merdeka No. 25 Bandung, hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh inovasi produk mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap keunggulan bersaing produk dibandingkan dengan kreatifitas produk terhadap keunggulan bersaing. 5. Wiwoho (2011), dengan judul Analisis Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Pembelajaran terhadap Inovasi Produk dan Kinerja Pemasaran, menunjukan bahwa variabel inovasi produk perpengaruh positif terhadap

13 29 kinerja pemasaran. Variabel orientasi pasar, orientasi pembelajaran dan inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Variabel orientasi pasar berpengaruh positif terhadap inovasi produk. Variabel orientasi pasar, orientasi pembelajaran berpengaruh positif terhadap inovasi produk. 6. Marlien (2014), dengan judul penelitian Efek Partisipasi Pelanggan, Nilainilai Perusahaan dan Nilai-nilai Kolaborasi Terhadap Nilai Co-creation dengan Dimoderasi Sales Person. Menyatakan bahwa penelitian cipta nilai bersama atau co-creation pada konteks perusahaan asuransi jiwa dengan variabel partisipasi pelanggan, nilai-nilai perusahaan dan nilai-nilai kolaborasi dengan sales person sebagai variabel moderator. Peran sales person sebagai moderator mengingat mereka mediator perusahaan dengan nasabah. Kekuatan sales person memengaruhi nasabah dalam pengambilan keputusan untuk membeli produk asuransi tergantung pada kapabilitas yang dimiliki. Kontribusi penelitian ini terletak pada konteks nilai-nilai kolaborasi pada cipta nilai bersama (co-creation) yang masih jarang dilakukan oleh pengambil keputusan dalam menciptakan/ disain produk asuransi yang melibatkan pelanggan. 7. Suendro (2010), dengan judul penelitian Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan dengan hasil penelitian bahwa Orientasi pelanggan memiliki pengaruh positif terhadap inovasi produk. Orientasi pesaing memiliki pengaruh positif terhadap inovasi produk. Koordinasi lintas fungsi

14 30 memiliki pengaruh positif terhadap inovasi produk. Inovasi produk memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Kinerja pemasaran memiliki pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing berkelanjutan. 8. Gibran (2012), dengan judul penelitian Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing pada Factory Outlet the Summit Bandung. Menunjukkan bahwa orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap inovasi pada factory outlet The Summit. Secara simultan maupun parsial, bahwa terdapat pengaruh parsial dari variabel orientasi pasar dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing padaa factory outlet The Summit. 9. Ramaswany (2015), dengan judul penelitian Brand Value Co-creation in a Digitalizwd Word: An Intergartive and Research Implications. Kontribusi penelitian ini terletak pada brand value creation, joint agency, co creational enterprise, brand enggagment platforms, brand capability ecosystem. 10. Storbacka et al. (2015), dengan judul penelitian Actor engagement as amicrofoundation for valu co-creations. Kontribusi penelitian ini terletak pada Micro-foundation, Actor engagement, service ecosystems, cocreation of value. C. Rerangka Pemikiran Berdasarkan telaah pustaka yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka dibangunlah sebuah kerangka pikir yang akan diuji

15 31 hubungannya melalui penelituan ini. Adapun model yang dikontruksi sebagai rerangka pikir dalam penelitian ini disajikan pada gambar berikut ini: CO-CREATION (X 1 ) H 4 H 1 INOVASI H 2 PRODUK (Y) H 3 KEUNGGULAN BERSAING (Z) ORIENTASI PASAR (X 2 ) H 5 Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran D. Hubungan Antara Variable dan Rerangka Pemikiran 1. Pengaruh Co-creation terhadap Inovasi Produk Menurut Iedani (2014) faktor pendukung co-creation berupa kesamaan nilai dan pesan, adanya dialog, transparansi, akses, dan pengelolaan resiko. Proses co-creation harus berlanjut pada proses co-communication untuk mengkomunikasikan hasil co-creation kepada khalayak luas (pasar) sehingga tujuan dari co-creation dapat tercapai. Semua proses awal co-creation hingga keberlangsungannya tersaji dalam model co-creation. Dimensi Co-creation menurut Muhamy (2014) memiliki indokator sebagai berikut: a. Inovasi: Adanya keterlibatan pelanggan batik Cirebon terhadap desain, pengembangan produk dan layanan, menjadikan produk yang

16 32 dihasilkan ialah menciptakan inovasi terhadap produk yang merupakan perwujudan dari keinginan pelanggan terhadap produk. b. Komunikasi Pemasaran: Dengan berbagai media yang berkembang saat ini UKM Batik Cirebon melakukan promosi kepada para pelanggan. c. Transparasi: Transparasi UKM Batik Cirebon terhadap konsumennya dapat dilihat dari keterbukaan pembuatan batik sebagai salah satu ajang promosi dan keterbukaan UKM Batik Cirebon terhadap keinginan dan kebutuhan pelanggan. Menurut Gronroos (2011), pelanggan adalah co-creator atau pencipta nilai, karena pelanggan baru dapat merasakan manfaatnya jika mereka telah melakukan pembelian dan menggunakannya. Pemasok adalah fasilitator nilai karena sumber/fasilitas masukan ke proses diproduksi oleh pemasok/perusahaan. Sedangkan menurut Elia, (2016) Co-creation akan membuat UKM mampu menghasilkan produk-produk inovatif dan baru di pasar serta mampu berpikir inovasi. Kemampuan untuk berpikir inovasi akan membuat wirausaha mampu membuat ide-ide kreatif dan inovatif. Wirausaha harus mampu membuat ide kreatif menjadi produk kreatif. 2. Pengaruh Orientasi Pasar terhadap Inovasi Produk Seperti yang dikutip Alam (2013) menyatakan bahwa orientasi pasar sebagai konstruk tunggal yang terdiri dari tiga dimensi yaitu: a. orientasi pada pelanggan b. orientasi pada pesaing dan

17 33 c. koordinasi antar fungsi. Dalam membuat inovasi produk, suatu perusahaan harus memperhatikan orientasi pasar, sebab pengetahuan tentang orientasi pasar merupakan kunci sukses inovasi produk yang akan dihasilkan. Orientasi pasar sebagai pencipta kecerdasan pasar (Market Intellingent) dilihat organisasi yang memahami kebutuhan konsumen pada saat ini dan masa yang akan datang, penyebaran kecerdasan di antara departemen dan daya tanggap organisasi secara menyeluruh (Gunarso, 2011). 3. Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keunggulan Bersaing Menurut Gibran (2012) menjelaskan bahwa inovasi produk merupakan suatu perubahan yang terkait dengan upaya meningkatkan atau memperbaiki sumber daya yang ada, memodivikasi untuk menjadikannya sesuatu yang bernilai menciptakan hal-hal baru yang berbeda, mengubah suatu bahan menjadi sumber daya dan menggabungkan setiap sumber daya menjadi suatu konfigurasi baru yang lebih produktif baik langsung ataupun tidak langsung dalam upaya meraih keunggulan bersaing. 4. Pengaruh Co-creation terhadap Keunggulan Bersaing Co-creation adalah bentuk strategi pemasaran atau strategi bisnis yang menekankan penciptaan terus menerus/ berkelanjutan antara nilai-nilai perusahaan dan customer. Co-creation menempatkan customer sebagai pihak yang aktif berbagi untuk menciptakan nilai atau produk (Prahalad et al. 2014). 5. Pengaruh Orientasi Pasar terhadap Keunggulan Bersaing Alam (2013) menyatakan bahwa, orientasi pasar merupakan kemampuan perusahaan untuk mengetahui dan merespon konsumen. mendefinisikan orientasi

18 34 pasar sebagai penetapan sasaran konsumen strategis dan membangun organisasi yang berfokus pada layanan konsumen, memberikan dasar persaingan yang berfokus ke dalam, memberi layanan yang sesuai dengan harapan para konsumen, sehingga berhasil memenangkan suatu persaingan. Menurut Gibran (2012) menyatakan bahwa keunggulan bersaing adalah kemampuan suatu badan usaha (perusahaan) untuk memberikan nilai lebih terhadap produknya dibandingkan para pesaingnya dan nilai tersebut memang mendatangkan manfaat bagi pelanggan. E. Hipotesis Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti, yang kebenarannya perlu diuji secara empiris. Jawaban tersebut adalah dasar dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yang kemungkinan menjadi suatu kebenaran. Pengujian hipotesis digunkan untuk pembuktian signifikansi kausal (pengaruh). Atas dasar pertimbangan dirumusan masalah, maka hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai berikut: H 1 H 2 H 3 H 4 : Co-creation berpengaruh positif terhadap inovasi produk. : Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap inovasi produk. : Inovasi produk berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. : Co-creation berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. H 5 : Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam industri apapun, industri nasional ataupun internasional yang menghasilkan barang dan jasa, aturan persaingan tercakup dalam lima kekuatan bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola pikir masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang pemasaran yang berorientasi pasar serta inovasi produk akan

BAB I PENDAHULUAN. tentang pemasaran yang berorientasi pasar serta inovasi produk akan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada dasarnya tujuan didirikannya suatu perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh sebab itu diperlukan adanya kelancaran dalam pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Strategi pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilahkukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Untuk dapat bertahan, apalagi untuk memenangkan persaingan, maka setiap perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia global ini dimana persaingan menjadi suatu rutinitas menuntut perusahaan sebagai produsen produk dituntut untuk meningkatkan kualitasnya dengan melihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi pelaku bisnis. Agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan antar pengusaha. Pengusaha berlomba-lomba untuk merebut pangsa pasarnya. Pengusaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori UKM Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG MAKALAH SEMINAR PEMASARAN TENTANG PENGARUH INOVASI PRODUK DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI PADA RESTORAN KENTUCKY FRIED CHICKEN DI KOTA PALEMBANG Dosen Pembimbing, Yth, Bapak Muhammad Wadud S.E

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat pesat secara

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis sesuai dengan tujuan perumusan masalah adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini, dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha saat ini telah menjadi suatu arena persaingan yang sengit dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha khususnya di bidang industri minuman yang semakin ketat, sehingga menuntut berbagai macam bentuk usaha untuk lebih kreatif dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang sangat pesat dibandingkan pada dekade sebelumnya. Hal ini terlihat dari besarnya kontribusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagian besar masyarakat, sering mengertikan pemasaran sebagai proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagian besar masyarakat, sering mengertikan pemasaran sebagai proses 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Konsep Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Sebagian besar masyarakat, sering mengertikan pemasaran sebagai proses penjualan barang dan jasa, tetapi apabila dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi usaha suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daya untuk mencari peluang menuju sukses. Munculnya kreatifitas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daya untuk mencari peluang menuju sukses. Munculnya kreatifitas dan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Orientasi Kewirausahaan Suryana (2006) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Orientasi Pasar Orientasi pasar merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan sejalan dengan meningkatnya persaingan global dan perubahan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar dan bervariasi. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar dan bervariasi. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan penduduk dewasa ini, memungkinkan para produsen untuk memproduksi barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik pasar domestic ( nasional ) maupun dipasar internasional / global, untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan semakin besar. Persaingan yang semakin ketat khususnya untuk bisnis ritel, dimana banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan semakin ketat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi modern saat ini, banyak sekali jumlah merek dan produk yang bersaing dan beredar dalam pasar. Terdapat 35 perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki kehidupan dan kegiatan yang bersifat konsumtif sehingga memudahkan pelaku usaha untuk menawarkan berbagai produk baik barang dan/atau jasa kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan alat komunikasi telepon genggam saat ini telah mengalami peningkatan yang sangat tajam. Ada beberapa perusahaan operator telepon genggam yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran (Marketing) Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasimengenai barang atau jasa dalam kaitannya

Lebih terperinci

BAB. III PEMASARAN SOSIAL DAN HIJAU

BAB. III PEMASARAN SOSIAL DAN HIJAU BAB. III PEMASARAN SOSIAL DAN HIJAU Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan; 1) Perkembangan permasalahan sosial 2) Pelaksanaan Pemasaran Hijau 3) Implementasi Pemasaran Sosial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia usaha Tour & Travel saat ini yang tidak lepas dari persaingan dengan para pelaku usaha sejenis, menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahaan pola pikir konsumen yang dinamis. Dengan dasar inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DI KOTA LAMONGAN

PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DI KOTA LAMONGAN PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DI KOTA LAMONGAN SKRIPSI Oleh : SYA RONI YUSUF FARID 09510149 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan kehidupan lingkungan bisnis. Pada era informasi, lingkungan internal dan eksternal perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat, perubahan lingkungan yang cepat, dan kemajuan teknologi yang pesat mendorong pelaku usaha selalu melakukan perubahan yang berorientasi

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication II

Integrated Marketing Communication II Modul ke: Integrated Marketing Communication II Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication www.mercubuana.ac.id New Product Development

Lebih terperinci

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian pada umumnya senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, dengan total produksi nasional rata-rata mencapai 220 milyar batang per tahun dan nilai penjualan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun 1980-an

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun 1980-an BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang menangani asuransi jiwa semakin berkembang di Indonesia setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun 1980-an yang diperkuat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah pencapaian profit (laba) dan hal ini dapat juga sebagai tolak ukur dalam sukses atau tidaknya sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaanperusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULIAN. Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju

BAB 1 PENDAHULIAN. Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju 1 BAB 1 PENDAHULIAN 1.1 Latar belakang Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dan memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. omzet, namun karena jumlahnya cukup besar, maka peranan UMKM cukup

BAB I PENDAHULUAN. omzet, namun karena jumlahnya cukup besar, maka peranan UMKM cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah.peran penting tersebut telah mendorong banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli.

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi sangat pesat jika dibandingkan dengan masa-masa lampau, teknologi dalam industri turut pula merombak kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak, elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan dalam penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin ketat mengakibatkan setiap perusahaan harus berjuang keras

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kuliner berbasis franchise, seperti Kentucky Fried, Chicken, Star-Buck yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan kuliner berbasis franchise, seperti Kentucky Fried, Chicken, Star-Buck yang berasal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan usaha kuliner tradisional di Kota Medan adalah bisnis yang mampu bersaing dengan kuliner berbasis franchise, seperti Kentucky Fried, Chicken, Star-Buck

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Manajemen Pemasaran 2.1.1 Strategi Strategi perusahaan merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus naik berdampak terhadap tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan diuraikan mengenai Usaha Kecil Menengah, definisi dan teori mengenai orientasi pasar, serta dipaparkan pula penelitian terdahulu terkait dengan orientasi pasar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan hal yang sangat penting seiring dengan semakin tinggi dan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum keberadan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan UKM terbukti

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 25 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR- DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS TI Strategis Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan aspek yang sangat penting bagi semua perusahaan yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Strategi Pertumbuhan Pertumbuhan perusahaan tidak saja memiliki potensi pangsa pasar untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, tetapi juga mampu meningkatkan vitalitas perusahaan

Lebih terperinci

KONTRAK BELAJAR 14 KALI PERTEMUAN PENILAIAN : KEHADIRAN 10% UTS 30% TUGAS/DISKUSI 20% UAS 40%

KONTRAK BELAJAR 14 KALI PERTEMUAN PENILAIAN : KEHADIRAN 10% UTS 30% TUGAS/DISKUSI 20% UAS 40% MANAJEMEN PEMASARAN KONTRAK BELAJAR 14 KALI PERTEMUAN PENILAIAN : KEHADIRAN 10% UTS 30% TUGAS/DISKUSI 20% UAS 40% Materi Perkuliahan (1) BAGIAN 1 : MEMAHAMI MANAJEMEN PEMASARAN - Mendefinisikan Pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu mengikuti perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan. Di Indonesia banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan harus menjadi perusahaan yang sustainable artinya perusahaan yang mampu bertahan dan sukses, tidak hanya pada saat ini tetapi juga dimasa mendatang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi apapun baik dalam kondisi normal maupun kritis, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi apapun baik dalam kondisi normal maupun kritis, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dalam situasi apapun baik dalam kondisi normal maupun kritis, kebutuhan dan keinginan masyarakat pada umumnya relative sangat bervariasi tidak terkecuali kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat persaingan ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Para pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Pada saat ini begitu banyaknya berdiri rumah sakit-rumah sakit maupun tempat perawatan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia saat ini menciptakan persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi, dan peningkatan dalam ilmu pengetahuan turut mengubah cara pandang perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia setiap kali akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia setiap kali akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia setiap kali akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan juga pengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan pada saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen lebih cermat dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM 8.1 Tingkat Produktifitas UMKM Laju pertumbuhan nilai atau volume ouput tidak hanya menunjukkan tingkat kemampuan produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju harus dapat memberikan pelayanan baik lewat promosi yang tepat serta

BAB I PENDAHULUAN. maju harus dapat memberikan pelayanan baik lewat promosi yang tepat serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan diera globalisasi yang sekarang ini terjadi semakin meningkat dan kompleks disegala aspek kehidupan. Dunia bisnis sebagai bagian kehidupan juga menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap konsumen sebagai individu yang memiliki berbagai macam kriteria dan kondisi yang berbeda dalam perilakunya sehingga membuat suatu perbedaan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia. Salah satu diantaranya adalah sebagai air mineral ataupun air

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia. Salah satu diantaranya adalah sebagai air mineral ataupun air BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang banyak fungsi dan gunanya. Bahkan air bisa digolongkan dalam kebutuhan primer dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat masyarakat sekarang ini lebih selektif dan menuntut dalam pemenuhan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun 17 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini banyak muncul industri-industri yang menawarkan serta memasarkan sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pasar ritel yang kompetitif sekarang ini, kualitas pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pasar ritel yang kompetitif sekarang ini, kualitas pelayanan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pasar ritel yang kompetitif sekarang ini, kualitas pelayanan yang membaik, harapan pelanggan dan permintaan lateral pada level pelayanan akan meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi di dalam aspek ilmu pengetahuan dan juga teknologi memberikan dampak juga kepada aspek bisnis. Globalisasi juga dapat dikatakan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003). 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai cara dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada produk tahu saat ini sangat pesat ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada produk tahu saat ini sangat pesat ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pada produk tahu saat ini sangat pesat ditandai dengan persaingan industri yang semakin ketat. Tahu merupakan produk makanan yang murah,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Jasa 2.1.1. Pengertian Jasa Jasa merupakan salah satu bentuk dari produk yang ditawarkan perusahaan. (Lovelock & Wright, 2007), menyatakan bahwa jasa adalah tindakan atau kinerja

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci