BAB II KARAKTERISTIK, PERMASALAHAN DAN POTENSI PASAR SENI GUWANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KARAKTERISTIK, PERMASALAHAN DAN POTENSI PASAR SENI GUWANG"

Transkripsi

1 BAB II KARAKTERISTIK, PERMASALAHAN DAN POTENSI PASAR SENI GUWANG Pada BAB ini aka dipaparkan mengenai keadaan eksisting Pasar Seni Guwang, serta permasalahan-permasalahan yang terjadi pada Pasar Seni Guwang. Pada bab ini juga akan membahas tentang kesimpulan Relokasi Pasar Seni Guwang. 2.1 Gambaran Umum Pasar Seni Guwang Pada tinjauan Lokasi ini akan dipaparkan mengenai gambaran umum pasar seni Guwang, menyangkut letak, sejarah dan perkembangan pasar Posisi Pasar Seni Guwang Pasar Seni Guwang terletak di bagian selatan pulau Bali, lebih tepatnya terletak di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. dan Pasar Seni Guwang letaknya berdekatan dengan kota Denpasar. Letak Pasar Seni Guwang secara lebih detail dapat dilihat pada gambar 2.1 dan 2.2. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 6

2 Gambar. 2.1 Pulau Bali Sumber : = Pasar seni Guwang = Area Pemukiman = Ruang Terbuka Hujau Gambar. 2.2 Letak Pasar Seni Guwang Karena letaknya dekat dengan Kota Denpasar, Pasar Seni Guwang dapat dijangkau dari Bypass Ida Bagus Mantra yang merupakan jalan utama. Dari Bypass Ida Bagus Mantra menuju ke pasar seni Guwang melewati Jl. Raya Ketewel di Desa Ketewel kemudian memasuki daerah Desa Guwang. Setelah memasuki daerah Desa Guwang tinggal mengikuti jalan utama yaitu, Jl. Raya Guwang untuk mecapai Pasar Seni Guwang. Dari letak pasar seni Guwang yang berada di jalur wisata yaitu dari Bypass Ida Bagus Mantra menuju ke Celuk atupun Sukawati. Bila dapat di tata dan dikembangkan dengan baik pasar seni Guwang dapat dijadikan sentra untuk penjualan barang-barang kerajinan Nilai Historis Pasar Seni Guwang Pada nilai historis pasar seni Guwang, akan dijelaskan mengenai nilai historis fisik dan nilai historis non fisik pasar seni Guwang. Nilai historis yang terdapat pada pasar seni Guwang dapat dijabarkan sebgai berikut. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 7

3 1. Nilai Historis Fisik Terbentuknya Pasar Seni Guwang tidak dapat terlepas dari perkembangan yang terjadi di desa Guwang sendiri. Khusunya di bidang pariwisata desa Guwang yang makin bekembang. Pembangunan Pasar Seni Guwang secara fisik dapat di gambarkan dari proses perencanaan, lahan yang digunakan untuk membangun pasar, kondisi layout pasar seni Guwang. Nilai historis tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Sejak awal berdirinya pasar seni Guwang mengalami dua kali proses perencanaan gambar pasar seni Guwang (Sumber : wawancara dengan I Kadek Suardana/sebagai perancang). b. Awal berdirinya pasar seni Guwang merupakan lahan/bangunan SMIK yaitu merupakan semacam sekolah kejuruan di bidang seni. Sekolah SMIK di gusur untuk pembangunan pasar seni Guwang (sumber : wawancara dengan kepala pasar Ir. I Made Benson). c. Keadaan fisik layout pasar dapat dilihat pada gambar 2.3. LAYOUT PLAN Terdapat pohon beringin besar di depan pasar seni Guwang yang berfungsi sebagai penanda. Letak pasar sekat dengan jalan utama. Terapat fasilitas pendukung seperti toilet dan bale bengong yang berada di luar area pasar. Gambar. 2.3 Layout Plan Pasar Seni Guwang Adanya ruang terbuka hijau seperti taman di dalam area pasar. Di area pasar terdapat 2 pelinggih yaitu pelinggih yang letaknya di dalam pasar dan di luar pasar, dekat dengan area parkir pengunjung. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 8

4 2. Nilai Historis Non Fisik Nilai historis non fisik pasar seni Guwang dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar yaitu : sejarah dan perkembangan pasar seni Guwang. Ke-2(dua) bagian tersebut dapat dijelaskan sebgai berikut. A. Sejarah Pasar Seni Guwang Disini akan dijelaskan sejarah mengapa dan apa tujuan di bangunnya Pasar Seni Guwang. Sejarah tersebut dapat dijelaskan secara singkat seperti berikut. Menyadari pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menumbuhkembangkan pariwisata di Bali. Disamping pertaniannya desa Guwang juga memiliki kerajinan yang sangat menarik. Kerajinan-kerajinan tersebut dapat dijabarkan dalam tabel 2.1 sebagai berikut. No. Jenis Kerajinan Jumlah Pengerajin 1 Ukir 50 2 Patung 7 3 Bubutan Kayu 2 4 Perak 10 5 Marmer 6 6 Lukis 6 7 Logam 3 Sumber : Kantor Desa Guwang, 2014 Tabel 2.1 Jumlah Pengerajin di Desa Guwang Seperti keterangan di atas, banyaknya potensi kerajinan yang dimilki desa Guwang. Karena itulah didirikan fasilitas penunjang pariwisata yang di beri nama Pasar Seni Guwang. Pendirian Pasar Seni Guwang sendiri memiliki maksud dan tujuan bukan saja sebagai media penyalur kreatifitas, juga dimaksudkan untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat khusunya masyarakat Guwang. Dengan tersedianya lapangan kerja diharapkan ada peningkatan kesejehtaraan bagi masyarakat. Peningkatan taraf hidup dengan sendirinya memiliki dampak bagi keharmonisan dan kelestarian di desa adat. Terjadinya keharmonisan antara masyarakat desa adat akan berdampak dengan sendirinya desa adat itu berkembang. Disamping itu terdapat juga susunan hubungan pengelola pasar dengan desa Adat. Hubungan pengelola pasar dengan Desa dapat dapat dilihat pada gambar 2.4 dan 2.5. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 9

5 Gambar 2.4 Bagan Hubungan antara Desa Adat dengan Pasar Seni Guwang Sumber : Kantor Adminitrasi Pasar Seni Guwang, 2014 Gambar 2.5 Bagan Organisasi Pasar Seni Guwang Sumber : Kantor Administrasi Pasar Seni Guwang, 2014 Berdasarkan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi penanggung jawab dari pasar seni Guwang adalah Desa Adat. Jadi hubungan antara Pasar Seni Guwang dan Desa Adat saling berkaitan baik dari segi ekonomi maupun keorganisasian. B. Perkembangan Pasar Seni Guwang Pada awal sejak berdirinya pasar seni Guwang sudah mulai dikenal di kalangan para wisatawan Bali akan tetapi karena kurang perawatan dan pengembangan sehingga tidak mampu bersaing dengan fasilitas-fasilitas senjenisnya. Pada tabel 2.2 adalah perkembangan para wisatawan yang datang mengunjungi Pasar Seni Guwang. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 10

6 Tabel 2.2 Jumlah Kedatangan Bus dan Wisatawan ke Pasar Seni Guwang Seminar Tugas Akhir BULAN TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 BUS TAMU BUS TAMU BUS TAMU BUS TAMU JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL RATA- RATA Sumber : Kantor Administrasi Pasar Seni Guwang, 2013 Dari tabel di atas dapat terlihat terjadinya penurunan wisatawan dari tahun 2011 sampai 2013 yang cukup signifikan. Menurut hasil wawancara dengan Ir. I Made Benson(Kepala Pasar), penurunan jumlah wisatwan terjadi karena kurang dapat bersaiang dengan pasar-pasar modern baik dari segi pelayanan dan kondisi fisik bangunan. Hal ini berpengaruh terhadap penghasilan dan harga jual meja-meja di dalam pasar yang berjumlah 548 buah menjadi menurun. Hal ini perlu di antisipasi agar Pasar Seni Guwang tetap mampu bersaing dengan fasilitas-fasilitas sejenisnya. Dengan demikian Pasar Seni Guwang akan tetap menjadi sumber mata pencahrian utama masyarakat Desa Guwang. 2.2 Evaluasi Purna Huni (EPH)/ Post Occupancy Evaluation (POH) Evaluasi Purna Huni dapat dilakukakan dengan beberapa metode, diantaranya dilakukan dengan metode observasi dan metode kuisioner Metode Observasi Untuk mengetahui kondisi fisik maupun kondisi non fisik terhadap Pasar Seni Guwang, Maka untuk mendapatkan hasil di lapangan dengan baik maka dilakukan observasi langsung Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 11

7 ke lapangan. Metode observasi ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya Redesain Pasar Seni Guwang dilakukan. Setelah melakukan observasi kondisi fisik dan non fisik Pasar Seni Guwang dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Faktor Teknis a. Batas-batas Luara Pasar Seni Guwang Pasar Seni Guwang memilki batas-batas luar di sekitar area site. Batas-batas luar pasar seni Guwang sapat dijelaskan melalui site plan pasar pada gambar 2.6 sebagai berikut. SITE PLAN Gambar. 2.6 Site Plan Pasar Seni Guwang Keterangan : (1). Batas utara : lingkungan perumahan warga. Gambar. 2.7 Jalan dan Perumahan Warga Sumber : Observasi 11 Oktober 2104 Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 12

8 (2). Batas timur : Jalam utama dan perumahan yang di alhfungsikan menjadi kios. Gambar. 2.8 Jalan Utama dan Kios-Kios Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 (3). Batas selatan : area pemukiman warga Gambar. 2.9 Area Pemukiman Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 (4). Batas barat : lingkungan rumah penduduk. Gambar Rumah Penduduk Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 13

9 b. Luas Bangunan Pasar Seni Guwang Pada Seni Guwang sendiri terbagi menjadi 4 blok yaitu : blok A, blok B, blok C dan blok D. dari ke empat blok tersebut memilki luasan yang berbeda-beda dan kapasitas meja yang berbeda. Luas setiap blok tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut : (1). Blok A Dimensi dan letak blok A secara lebih rinci dapat dilihat pada gambara 2.11 sebagai berikut. Gambar Letak Blok A Blok A adalah bangunan di dalam pasar yang letaknya di sebelah selatan. Luas bangunan blok A adalah m 2. Block a sendiri menampung 90 meja dengan panjang dan lebar setiap meja 1.2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi block A sebesar 120 cm. Permasalahan : Penempatan meja pada blok A tidak efisien sehingga terdapat beberapa ruang kosong yang tidak dimanfaatkan. Jalur sirkulasi pada blok A tidak sesuai standar (Neufert) minimal untuk 2 orang pejalan kaki yaitu 160 cm. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 14

10 (2). Blok B Letak Blok B dapat dilihat pada gambar Gambar Letak Blok B Blok B adalah bangunan di dalam pasar yang letaknya di sebelah utara. Luas bangunan blok B adalah m 2. Block B sendiri menampung 220 meja dengan panjang dan lebar setiap meja 1.2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi blok B sebesar 120 cm. (3). Blok C Blok c secara lebih detail dapat dilhat pada gmabra 2.13 sebagi berukut : Gambar Letak Blok C Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 15

11 Blok C adalah bangunan di dalam pasar yang letaknya di sebelah barat. Bangunan blok C berbentuk persegi dengan luas bangunan blok C adalah m 2. Block C sendiri menampung 195 meja dengan panjang dan lebar setiap meja 1,2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi block C sebesar 120 cm. Permasalahan : Zoning meja pada blok C tidak baik karena menyebabkan jalur sirkulai berbenturan dengan kolom dalam bangunan. Rekomendasi pemecahan : Zoning meja pada blok C dapat di atur ulang agar sirkulasi pada blok C tidak terhalang tiang-tiang kolom. Alternatif yang lebih baik adalah membuat desain baru pada bangunan blok C sehingga bagian dalam bangunan tidak terdapat kolom penghalang lagi. (4). Blok D Pada Pasar Seni Guwang Letak dan dimensi Blok D dapat dilihat secara lebih rinci pada gambar 2.14 berikut ; Gambar Letak Blok D Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 16

12 Bangunan blok D merupakan bangunan paling baru, bangunan ini pada awalnya berfungsi sebagai kantor Pasar Seni Guwang. Luas bangunan blok D adalah m 2. Blok D sendiri menampung 40 meja dengan lebar setiap meja 1.2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi blok D sebesar 120 cm. c. Bahan-Bahan Bangunan Pasar Seni Guwang Berdasarkan bahan-bahan bangunan yang terdapat di pasar seni Guwang, dapat dibagi menajdi 3 bagian yaitu : bahan untuk penutup atap, badan bangunan, dan lantai bangunan Pasar Seni Guwang. Bahan dan jenis penutup atap Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada gambar (1). Penutup atap Bahan yang digunakan sebagai penutup atap bangunan di pasar seni Guwang adalah seng dan asbes. Permasalahan : Gambar Penutup Atap Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 Bahan asbes mudah menyalurkan panas dan tidak baik untuk kesehatan karena beresiko menimbulkan kanker. Overstek dari bangunan pasar sangat minim sehingga para pedagang membuat semacam kanti lever agar tidak terkena rembesan air hujan dan sengatan sinar matahari. Rekomendasi pemecahan : Bahan untuk penutup atap bangunan Pasar Seni Guwang sebaiknya diganti dengan genteng karena genteng tidak terlalu mudah menyerap panas. Sedangkan overstek dari banguna di Pasar Seni Guwang perlu diperpanjang, kedua hal tersebut perlu dilakukan agar suasana dalam bangunan Pasar Seni Guwang menjadi nyaman. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 17

13 (2). Badan Bangunan. Pada badan bangunan sendiri menggunkan bahan berupa semen dan difinishing dengan menggunakan cat. Akan tetapi bangunan pada blok B dan C hanya terdapat kolom tanpa menggunakan tembok. (3). Penutup lantai Bahan untuk lantai pasar seni guwang dapat dilihat pada gambar 2.16 beikut : d. Pola Massa dan Zoning Pasar Seni Guwang Pola massa dan zoning yang di terapkan pada Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada gambar 2.17 berikut : Gambar Penutup Lantai Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 Bahan yang digunakan sebagai penutup atap adalah kermaik 30 x 30 cm berwarna putih. Keramik adalah bahan yang cocok digunakan pada bangunan umum seperti pasar. Gambar Pola Zoning Pasar Seni Guwang (1). Pola masa yang digunakan adalah pola massa tersebar. (2). Pola massa yang digunakan memilki nilai filosofi yaitu pola massa natah. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 18

14 (3). Pasar seni Guwang juga menggunakan konsep Sanga Mandala. Hal ini bisa terlihat dari letak Pelinggih Melating di arah timur laut (Utamaning Utama) dan penemapatan kamar mandi yang letaknya di arah tenggara (Nistaning Utama). Permasalahan : Tercampurnya zoning barang kerajinan dalam 1 blok sehingga menyebabkan pembeli menjadi kebingungan untuk mencari barang yang diperlukan. Rekomendasi pemecahan : Dibuatkan suatu zoning barang kerajinan sesuai dengan nilai kebutuhan barang tersebut, misalnya zoning lukisan, zoning kain, dan zoning patung (Tummers, 96), sehingga mempermudah pengawasan dan pemeliharaan sehingga dapat lebih memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan kemudahan dalam pencapaian. Penataan pedagang yang sejenis atau memiliki kategori jenis barang dagangan yang sama menjadi satu zona dapat juga meningkatkan kualitas barang dagangan yang diperjual belikan karena tidak harus bercampur dengan barang dagangan dengan jenis lain. Selain itu dapat mempermudah dalam pengawasan dan perawatan bangunan. e. Struktur Bangunan Pasar Seni Guwang Untuk struktur bangunan pada pasar seni Guwang dapat di bagai menjadi 3(tiga) bagian yaitu : upper struktur, super struktur dan sub struktur. (1). Upper structure Jenis dan bahan upper struktur yang digunkan pada banguna Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada gambar Struktur yang di gunakan pada upper struktur bangunan di pasar seni Guang adalah rangka ruang dan menggunakan bahan kayu. Gambar Upper Structure Bangunan Pasar Seni Guwang Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 19

15 (2). Super structure Supper structure yang dipergunakan dalam bangunan Pasar Seni Guwang adalah sistem rangka yang menggunakan kolom dan balok sebagai penopang beban. (3). Sub structure Sub structure yang digunakan pada bangunan pasar seni Guwang adalah pondasi tiang pancang. Struktur ini dipilih karena untuk menahan beban bangunan yang cukup besar dengan menggunakan bentuk bangunan wantilan. f. Entrance Pasar Seni Guwang Pada pasar seni Guang hanya terdapat 1 entrance yaitu main entrance saja. Diameter entrance adalah sebesar 5,4 m. Bentuk entrance sudah mencerminkan budaya lokal. Entance pasar seni Guwang dapat dilhat pada gambar Entrance berbentuk candi bentar Bahan entarance berupa campuran semen (bias melela). Permasalahan : Gambar Entrance Pasar Seni Guwang Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 Penggunaan bentuk entrance candi bentar tidak sesuai dengan bangunan pasar karena bentuk candi bentar di gunakan pada tempat suci (pura). Tidak terdapat entrance out pada pasar sehingga berpengaruh pada sirkulasi dan kesesaka yang terjadi pasa entrance in. Rekomendasi pemecahan : Untuk entrance banguna umum sebaiknya menggunakan bentuk-bentuk yang umum. Sedangkan untuk entrance Pasar Seni Guwang sebaiknya dibuatkan entrance out pada area pasar agar tidak terjadi cross pada entrance in, sehingga terjadinya kelacaran sirkulasi di dalam area Pasar Seni Guwang. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 20

16 g. Tampilan Bangunan Pasar Seni Guwang Tampilan bangunan haruslah bersifat menarik dan mengundang. Mencerminkan budaya lokal yang terdapat di daerah tersebut. Pada area pasar seni Guwang memilki 2 kelompok tampilan bangunan. Yaitu dapat dijabarkan sebagai berikut : (1). Kelompok blok B dan Blok C Pada bangunan blok B dan C sudah menerapkan konsep tri angga pada bangunannya yaitu sudah adanya kepala, badan dan kaki pada bangunan tersebut. Bentuk atap bangunannya sendiri menggunakan bentuk atap wantilan yang merupakan cirri bangunan Bali. Akan tetapi karena kurangnya perawatan sehingga menyebabkan tampilan bangunan menjadi kurang menarik dan tidak memberikan kesan positif. Tampilan bangunan Blok C dan D dapat dilihat pada gambar 2.20 berikut. Gambar Tampilan Bangunan Blok B dam Blok C Sumber : Observasi 17 Oktober 2014 (2). Kelompok blok A dan blok D Konsep Tri Angga juga sudah diterapkan pada bangunan di blok A dan D. Bentuk bangunannya menggunakan bentuk bangunan rumah pada umumnya. Permasalahan yang terjadi pada banguan ini sama yaitu kurangnya perawatan pada bangunan. Tampilan bangunan blok A sepoerti yang terlihat pada gambra Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 21

17 h. Sistem Utilitas Pasar Seni Guwang Sistem utilitas pada pasar seni Guwang dapat di bagai menjadi 6, yaitu sebagai berikut. (1). Listrik Sumber listrik utama pada pasar seni Guwang menggunakan sumber tenaga dar PLN. Pendistribusian listrik dari PLN ke pasar seni Guwang menggunakan kabel-kabel yang terhubung dengan tiang-tiang listrik. Pengadaan listirk melalui kabel PLN dapat dilihat pada gambar Gambar Tampilan Bangunan Blok A Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 (2). Air Bersih, Air Kotor, Air Buangan Gambar Tiang Listrik di Pasar Seni Guwang Sumber : Observasi 17 Oktober 2014 Penyediaan air bersih untuk pasr seni Guwang berasal dari PDAM. Di pasar seni Guwang juga menyediakan water tank untuk menampung air bersih. Sedangkan pembuangan air kotor Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 22

18 dan buangan di resapkan ke tanah tanpa ada saluran yang lain (sumber : wawancara dengan bapak I Wayan Guruh/pelaksana). (3). Pencahayaan Sistem pencahayaan di bangunan pasar meggunakan sistem pencahayaan alami, dapat dilihat dari bentuk bangunan yang memilki banyak bukaan. Lampu juga digunakan dalam banguna pasar sebagai system pencahayaan buata. Permasalahan : Penchayaan alami yang ditutupi oleh atap tambahan yang dibuat oleh para pedagang untuk memajang barang dagangnnya. Sehingga pedagang menggunkan penchayaan buatan yang berupa lampu pada saat siang hari seperti yang terlihat pada gambar Rekomendasi pemecahan : Penyediaan tempat berjualan yang memadai dengan cara mendesain kembali dengan menyediakan tempat dan menata pedagang-pedagang yang tidak memiliki tempat berjualan seperti pedagang emperan. Hal ini dilakukan karena kondisi Pasar yang sudah sangat penuh sesak berdasarkan tapak pada Pasar ini yang telah terbangun secara keseluruhan sehingga perancangan kembali merupakan solusi yang tepat. (4). Penghawaan Penghawaan alami adalah penghawaan yang paling baik digunakan pada sebuah bangunan. Pada bangunan pasar seni Guwang menggunakan penghawaan alami. Bentuk bangunan menyerupai wantilan menyebabkan penghawaan alami tercipta di dalam bangunan. Akan tetapi dalam bangunan pasar juga menggunkan system penghawaan buatan berupa kipas angin. Gambar Tempat memajang lukisan Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 23

19 (5). Sistem Pemadam Kebakaran Pada pasar seni Guwang tidak ditemukannyan sistem pemadam kebakaran seperti hydrant, sprinkle dan lain sebagainya. Rekomendasi pemecahan : Sangat perlu diadakannya sitem pemadam kebakan karena barang dagangan seperti baju dan kayu rentan terhadap kebakaran. (6). Sistem Pembuangan Sampah Tempat pembuangan sampah sementara terletak agak jauh dari bangunan selain itu hanya terdapat 4 tempat pembuangan sampah pada Pasar Seni Guwang yang berupa tong sampah. Bau yang ditimbulkan dari tempat tersebut tercium sampai ke los, pada area pembuangan sampah ini visualisasinya sangat buruk sehingga terlihat kumuh. Dengan keterbatasan tempat sampah itu maka pedagang cenderung membuang sampah pada area berjualannya sehingga menimbulkan kesan kumuh. Gambar Tempat Pembuangan Sampah Pasar Seni Guwang Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 Gambar Pembuangan sampah di area berjualan Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 Rekomendasi pemecahan : Penanggulang yang dapat dilakukan adalah menempatkan tempat-tempat penampungan sampah sementara dengan jarak tertentu yang mudah dijangkau oleh pengguna pasar dan Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 24

20 penambahan unsur alam seperti tumbuh-tumbuhan untuk mengurangi efek visualisasi yang buruk serta memberikan penutup untuk mengurangi bau sampah yang muncul. 2. Faktor Fungsional a. Pola Sirkulasi dan Parkir Pola sirkulasi di area pasar Seni Guwang dapat di bagi menjadi 2 bagian yaitu pola sirkulasi pejalan kaki dengan pola sirkulasi kendaraan. (1). Pola sirkulasi pejalan kaki Pola sirkulasi yang digunakan pada area pasar adalah pola sirkulasi campuran. Pola sirkulasi campuran adalah gabungan dari semua pola yang ada. Pola jenis ini cenderung membingungkan, sehingga perlu dibentuk aturan utama dalam sirkulasi tersebut (sumber : http.desaianforgoodlife.com). Bentuk sirkulsi campuran pada Pasar Seni Guwang dapat dillihat pada gambar Gambar Pola Sirkulasi Gambar Pola Sirkulasi Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 25

21 Dalam bangunan pasar pola sirkulasi yang digunakan adalah pola sirkulasi network (sumber : wawancara dengan bapak I Kade Suardana/perancang). Pola sirkulasi network adalah pola sirkulasi yang terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik terpadu dalam suatu ruang (sumber : http.desaianforgoodlife.com). Pola sirkulasi ini sangat baik diterapkan untuk pendistribusian wisatawan secara merata. Pola sirkulasi pada bangunan Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada gambar Permasalahan : Terjadinya penyempitan jalur sirkulasi karena permasalahan barang dagangan yang melebihi kapasitas tempat yang telah dsediakan. Permasalahan tersbut dapat dilihat pada gambar (2). Pola sirkulasi kendaraan Pola sirkulasi kendaraan sangatlah penting untuk menunjang kelancaran bersirkulasi di luar site. Pada Pasar Seni Guwang menggunkan pola sirkulasi network. Pola sirkulasi parkir dapat dilihat pada gambar Gambar Permasalahan pada system sirkulasi pasar Gambar Pola Sirkulasi Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 26

22 Sirkulasi lalu lintas di depan jalan menuju pasar seni Guwang adalah pola sirkulasi dua arah. Permasalahan : Area parkir bus yang digunakan sebagai area parkir kendaraan roda 2(dua) sehingga menyebabkan bus-bus parkir di bahu-bahu jalan utama. Untul lebih jelasnya dpat dilihat pada gambar 2.30 dan Gambar Permasalahan Parkir Rekomendasi pemecahan : Gambar Bus-Bus yang parkir dibahu Jalan Utama Sumber : Observasi 11 Oktober 2014 Untuk Parkir sendiri seharusnya mempunyai sirkulasi yang nyaman dan memiliki hubungan yang baik dengan entrance agar terjadi kesinambungan diantra keduanya (Beddingtong, 1982 ; 41). Dengan demikian perlu di carikan lokasi baru untuk pasar seni Guwang agar dapat menamoung parkir kendaraan dengan baik. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 27

23 b. Kapasitas Permasalahan yang secara garis besar terlihat pada pasar seni Guwang adalah kapasitas barang dagangan dan jumlah pedagang. Seperti yang terlihat dalam kuisioner masalah kapasitas barang dagangan menyebabkan banyak permasalahan yang timbul karenanya. Masalah-maslah yang timbul akibat kapasitas barang yang berlebih yaitu : 1. Diletakkanya barang dagangan pada koridor sirkulasi di pasar seni Guwang. 2. Dibuat tempat lukisan di dekat overstek sehingga menghalangi pencahayaan alami dalam bangunan. 3. Didalam bangunan pasar seni Guwang terasa pengap karena kapsitas barang dan pedagang yang berlebih. Rekomendasi pemecahan : Masalah kapasitas barang dagangan dapat ditanggulangi dengan memperlebar meja yang semula hanya berdimensi 1 x 1,8 m. sedangkan masalah kapasitas pedagang di pasar seni Guwang dapat diatasi dengan melakukan relokasi terhadapa pasar seni Guwang agar terjadi kenyamanan pada saat melakukan transaksi jual beli. 3. Faktor Prilaku Faktor Prilaku merupakan penghubung antara kegiatan pelaku dengan lingkunga fisiknya, evaluasi prilaku adalah mengatehui bangaimana kesejahteraan social dan pisikologis yang dipengaruhi oleh racangan bangunan. Permasalahan dalam hal psikologis sangat dirasakan terutama bagi pembeli yang berada pada Pasar Seni Guwang yang muncul dari kondisi Pasar yang sesak, sirkulasi terbatas, kondisi Pasar yang tidak nyaman dan aman sangat mempengaruhi psikologis bagi pembeli yang melakukan aktifitas pada Pasar Seni Guwang ini. Hal tersebut berdampak pada permasalahan yang muncul dari kesejahteraan sosial sangat dirasakan terutama bagi pedagang, bagaimana kualitas dari barang yang diperjual belikan atau jumlah pembeli yang datang dipengaruhi oleh permasalahan permasalahan yang muncul dalam rancangan bangunan Pasar Seni Guwang saat ini sehingga mempengaruhi pada hasil yang pedagang bisa dapatkan dari proses jual beli Metode Kuisioner Metode kuisioner dilakukan untuk mengetahui pendapat pelaku kegiatan terhadap kelayakan dilakukannya pengembangan pasar seni Guwang. Dalam metode ini, sampel yang di ambil dari pelaku pasar yaitu pedagang dan pengunjung pasar seni Guwang. Penyebaran kuisioner di lakukan secara merta di seluruh blok pasar yang meliputi blok A, B, C, D dan Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 28

24 disebarkan kepada pembeli. Total kuisioner yang di sebarkan adalah 50 kuisioner yang dilakukan pada hari sabtu 18 Oktober Maka hasil dari penyebaran kuisioner tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut : a. Kelompok Pembeli 1. Bagaimana kondisi keamanan di pasar seni Guwang apakah sudah baik atau masih sangat perlu ditingkatkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut Kurang Sedang Baik Kurang Sedang Baik 2. Berikutnya mengenai fasilitas parkir pelaku kegiatan di pasar. Apakah sudah memadai atau kurang memadai Kurang Sedang Baik Kurang Sedang Baik 3. Tanggapan dari para pembeli mengenai kebiasaan para pedagang memajang barang dagangan di area sirkulasi Tidak Nyaman Nyaman Tidak Tahu a b c Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 29

25 4. Bangaimana kenyamanan berbelanja berhubungan denagn tercampurnya jenis-jenis barang dagangan Tidak Nyaman Nyaman Tidak Tahu a b c b. Kelompok Pedagang 1. Pertanyaan pertama pendapat mengenai kelayakan fasilitas pendukung pasar yaitu toilet apakah sudah layak atau tidak Kurang Sedang Baik Kurang Sedang Baik 2. Selanjutnya mengenai pengelolaan sampah di pasar seni Guwang dapat di jabarkan sebagai berikut Kurang Sedang Baik Tidak Tahu 3. Bagaimana kelayakan tempat berjualan para pedagang, hal ini menyangkut besaran dari meja pedagang. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 30

26 Kurang Sedang Cukup Kurang Sedang Cukup 4. Tahap berikutnya, untuk mengetahui penataan meja di pasar seni Guwang. Hal ini bertujuan mengetahui tata cara mereka berdagang Kurang Sedang Baik Tidak Tahu 5. Kelayakan kondisi bangunan di pasar seni Guwang adalah sebagai berikut Layak Tidak Layak Tidak Tahu Layak Tidak Layak Tidak Tahu 6. Berdasarkan kuisioner yang disebarkan didapat penghasilan beberpa pedagang di pasar seni Guwang > 1 juta 1-2 juta < 3 juta Tidak Tahu > 1 juta 1-2 juta < 3 juta Tidak tahu Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 31

27 7. Beginilah pendapat akan perlunya pengembangan pasar seni Guwang yang hubungannya dengan peningkatan kualitas maupun fasilitas di pasar seni Guwang Perlu 10 Tidak Perlu 0 Perlu Tidak Perlu Tidak Tahu Tidak Tahu Jadi dengan hasil kuisioner yang telah disebar dapat disimpulkan bahwa, perlu ditingkatkan fasilitas mejaatau kualitas ruang di dalam pasar seni Guwang. Seperti besaran meja yang ditambah karena banyaknya kapasitas barang dagangan. Dan perlunya Redesain Pasar Seni Guwang untuk memenuhi kebutuhan dan kenyaman para pedagang dan wistawan. Proses pengisian kuisioner pada saat observasi di Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada gambar Gambar Pengisian Kuisioner Oleh Pedagang Pasar Sumber : Observasi oktober Kesimpulan Evaluasi Purna Huni (EPH)/ Post Occupancy Evaluation (POE) Berdasarkan metode evaluasi purna huni yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Evaluasi terhadap fisik bangunan pasar seni Guwang mehasilkan kesimpulan bahwa fasilitas, besaran meja dan tampilan banguna pasar sudah tidak memenuhi persyaratan. Oleh karena itu, pemecahan masalahnya adalah dengan melakukan relokasi terhadap site dan bangunan Pasar Seni Guwang agar kenyamanan dapat terpenuhi. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 32

28 2. Pada area parkir masih bisa difungsikan karena luas area parkir sudah memenuhi kebutuhan, akan tetapi permasalahan yang muncul pada area parkir dapat diatasi dengan menata tempat parkir sepada motor atau membuat basement agar kelancaran sirkulasi dapat terlaksana. 3. Akibat banyaknya jumlah pedagang yag berjualan di Pasar Seni Guwang, sehingga membutuhkan ruangan-ruangan yang semakin banyak dan sirkulasi yang lebih baik. Hal ini dapat dilaukan dengan cara pengembangan Pasar secara vertical atau bertingkat dengan memperbanyak ruang terbuka di sekitarnya. 4. Untuk material bangunan keseluruahan bangunan menggunkan material asbes yang tidak baik bagi kesehatan sehingga perlu direncanakan bahan bangunan untuk Pasar Seni Guwang yang dapat membuat nyaman dan aman. 5. Lokasi pasar seni Guwang yang kurang potensial sebagai pasar seni, sehingga pelu dicarikan site baru untuk membangun pasar seni Guwang. 2.3 Potensi yang Dapat Diangkat dari Pasar Seni Guwang Potensi-potensi yang dapat diangkat dari Pasar Seni Guwang dapat di identifikasi melalui beberapa aspek yaitu Aspek Fisik dan Aspek Non Fisik. 1. Potensi Fisik Potensi Fisik yang dimiliki oleh Pasar seni Guwang dapat dijabarkan sebagi berikut : a. Jalur parawisata menuju Ubud, Celuk, Batuan dan Sukwati. b. Letak pasar seni guwang yang mudah diakses dari Denpasar sebagai pusat kota. c. Lapangan Kerja bangi penggangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Potensi Non Fisik Potensi Non Fisik yang dimiliki oleh Pasar seni Guwang dapat dijabarkan sebagi berikut. a. Desa Guwang merupakan salah satu destinasi wisata di daerah gianyar dengan kerajinan seni ukir, lukis dan patungnya. b. Sebagai sarana bergaul antar masyarakat sehingga menghasilkan hubungan yang erat antara masyarakat. c. Meningkatkan harga jual barang-barang kesenian yang di hasilkan oleh pengerajin. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 33

29 2.4 Kesimpulan Relokasi Pasar Seni Guwang Kesimpulan Relokasi Pasar Seni Guwang adalah sebagai berikut : Pengertian Relokasi Pasar Seni Guwang Relokasi Pasar Seni Guwang merupakan suatu upaya untuk menggali dan meningkatkan potensi yang terdapat di Desa Guwang. Menata kembali Pasar Seni Guwang agar kualitasnya tidak terus menurun seiring dengan berjalannya waktu dan agar dapat bersaing dengan fasilitas sejenisnya Tujuan dan Sasaran Relokasi Pasar Seni 1. Tujuan Proyek Tujuan dan Sasaran Relokasi Pasar Seni Guwang dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Mengangkat potensi Pasar Seni Guwang dari aspek fisik dan non fisik pasar. b. Mengembangkan Pasar Seni Guwang agar dapat menjadi sentra kesenian di Bali. c. Memberikan peluang lapangan kerja terhadap masyarakat di sekitarnya sebagai dampak dari pengembanagn Pasar Seni Guwang. 2. Sasaran Proyek Sasaran Relokasi adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kegiatan yang mampu meningkatkan perekonomian, tidak hanya untuk, masyarakat Guwang namun berdampak pula pada masyarakat di sekitar Desa Guwang. b. Sebagai sarana pergaulan agar terjadinya keharmonisan antar masyarakat. c. Meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitas kenyamanan untuk para wisatawan maupun pedagang Fungsi dan Batas Relokasi Pasar Seni Guwang Fungsi dan Batasan Pasar Seni Guwang: 1. Fungsi Fungsi Relokasi Pasar Seni Guwang dapat di jabarkan sebagai fungsi pokok, fungsi pensukung dan fungsi pelayanan yaitu sebagai berikut : a. Fungsi Pokok Sebagai sebuah tempat untuk melakukan proses jual beli. Sebagai sarana rekreasi bagi para wisatwan. b. Fungsi Pendukung Sebagai sarana berimteraksi antar masyarakat. Sebagai pengembangan sector perekonomian. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 34

30 c. Fungsi pelayanan Sebagai sumber informasi terhadap hasil kerajinan masyarakat bali khusunya masyarakatb guwang. 2. Batas-Batas Batasan Relokasi Pasar Seni Guwang adalah sebagai berikut : a. Batasan Fisik Batas fisik relokasi adalah menyangkut blok A, B, C, D, fasilitas penunjang (toilet, kantin), dan area parkir pasar seni Guwang. Penataan dan peningkatan fasilitas-fasilitas yang menunjang lingkungan pasar. b. Batasan Non Fisik Civitas yang terlibat seperti pedagang, pengelola dan wisatwan. Jumlah ideal pedagang dalam sebuah pasar. Sektor-sektor yang dapat dikembangkan pada pasar seni Guwang sehingga terjadi timbale balik antara pasar, masyarakat dan pemerintah Sistem Pengelola Sistem pengelolaan Pasar Seni Guwang dapat ditinjau dari penegelolaan organisasi pasar dan pengelolaan pendapatan pasar. 1. Organisasi Bagan organisasi pasar dapat dilihat pada gambar Gambar Struktur Organisasi 2. Pengelolaan pendapatan Pengelolaan pendapatan pasar dilakukan dengan pedagang membayar baiaya retribusi/bulan. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar 35

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Seminar Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan

Lebih terperinci

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Februari 2016 REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR DIAGRAM... vii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM

BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM Pada bab ini akan membahas tentang kondisi eksisting dari Pasar Tradisional Desa Sidemen serta

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

RELOKASI PASAR SENI GUWANG DI KABUPATEN GIANYAR

RELOKASI PASAR SENI GUWANG DI KABUPATEN GIANYAR LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR PERIODE APRIL 2015 RELOKASI PASAR SENI GUWANG

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir yang berjudul Redesain Kantor Bupati

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR PERIODE APRIL 2015 PENGEMBANGAN PASAR HEWAN

Lebih terperinci

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa OUT Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA 45 BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk dari sebuah pendekatan dari arsitektur

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Juli 2015 Re - DesainTerminal Pelabuhan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, penyusunan landasan konseptual perancangan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan

Lebih terperinci

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR Museum kereta api merupakan bangunan yang mewadahi aktivitas memajang / memamerkan lokomotif, dan menampung pengunjung museum dan aktivitas yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

BAB V 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Pusat Rehabilitasi Medik ini adalah menciptakan suasana nyaman yang membuat pasien merasa baik. Artinya jika pasien merasa baik, maka pasien akan lebih

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan BAB V KONSEP V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan Gambar 34. Zoning dan Pola Sirkulasi Main entrance berada pada bagian selatan bangunan. Warna biru menunjukan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan sentra industri batu marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum dalam Three Dimension Sustainability:

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN DAN LAYAK HUNI Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 FARID BAKNUR, S.T. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM B A D A N P E N D U K U N G P E N G E M B A N G A N S I S T E M P E N Y E D I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang maupun jasa atas dasar pemenuhan

Lebih terperinci

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD by NURI DZIHN P_3204100019 Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD Kurangnya minat warga untuk belajar dan mengetahui tentang budaya asli mereka khususnya generasi muda. Jawa Timur memiliki budaya

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Perencanaan dan perancangan Penataan PKL Sebagai Pasar Loak di Sempadan Sungai Kali Gelis Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Penjelasan konsep dibagi menjadi dua bagian yaitu: A. Konsep Tapak yang meliputi: a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi b. Sirkulasi e. Orientasi c. Lingkungan f. Skyline

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3 Tujuan dan Sasaran...3 1.3.1 Tujuan...3 1.3.2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

REDESAIN PASAR CEPOGO BOYOLALI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

REDESAIN PASAR CEPOGO BOYOLALI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN PASAR CEPOGO BOYOLALI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi

Lebih terperinci

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya. 6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala

Lebih terperinci

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang BABIV KONSEP DASAR PERANCANGAN 4.1. KONSEP PERENCANAAN TAPAK 4.1.1. Pencapaian Ke Site/Tapak Pencapaian ke site/tapak Pasar Kota Purbalingga dengan : 1. Pencapaian kendaraan pribadi. Pencapaian ke site

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 171 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari masing-masing analisa adalah : 5.1.1 Simpulan Analisa Environment Secara aspek lokasi, lokasi pasar Karang Anyar yang sekarang

Lebih terperinci

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik. BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tapak Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka dijadikan acuan untuk mengeluarkan konsep tapak dengan pendekatan ruang publik dengan cara sebagai berikut: a. Memberikan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil perancangan yang menggunakan konsep dasar dari prinsip teritorial yaitu privasi, kebutuhan, kepemilikan, pertahanan, dan identitas diaplikasikan dalam perancangan tapak dan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan 4.1.1. Konsep Zoning Tapak AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis Kawasan Sekolah Seni Rupa untuk

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR PERIODE APRIL 2015 RESTORAN ANEKA BOGA BALI

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR LANDASAN KONSEPSUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat pendidikan di negara kita, memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut : 112 BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Kegiatan Adapun jenis kegiatan dan sifat kegiatan yang ada di dalam asrama mahasiswa Bina Nusantara adalah sebagai berikut : Jenis Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang terus membenahi dirinya melalui pembangunan di segala bidang agar dapat menjadi negara yang makmur setara dengan negara-negara maju

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang

Lebih terperinci

RENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak

RENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak BB V HSIL RNCNGN Luas lahan rumah susun ini adalah ±1.3 ha dengan luas bangunan ±8500 m². seperempat dari luas bangunan ditujukan untuk fasilitas umum dan sosial yang dapat mewadahi kebutuhan penghuni

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet ini dibagi menjadi 3 yaitu bangunan primer, sekunder dan penunjang yang kemudian membentuk zoning sesuai fungsi,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Pasar Gembrong Cipinang Besar perlu diremajakan. Hal ini dikarenakan kualitas fisik dan aktivitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Pasar Yaik Semarang Program ruang pasar Yaik Semarang berdasarkan hasil studi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN Perancangan Taman Rekreasi dan Wisata Kuliner di Madiun berangkat dari semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sarana rekreasi baik yang bersifat rekreatif

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM ABSTRAK Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di Indonesia. Saat ini sepeda motor telah berkembang dalam berbagai jenis dan merek. Kegunaannya pun bukan hanya untuk transportasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 1. Topik dan Tema Hotel kapsul ini menggunakan pendekatan teknologi, yakni dengan menggunakan sistem struktur modular pada perencanaan dan perancangan

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA ZONIFIKASI Dasar pertimbngan Potensi site Kemungkinan pengelohan Tuntutan kegiatan UTILITAS Konsep utilitas pada kawasan perencanaan meliputi : 1. Terjadinya

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 5.1.Konsep Umum Konsep umum bangunan redesain adalah peningkatan kualitas dan fungsi pasar menjadi pasar objek wisata serta menjadi ikon baru kota Salatiga dengan

Lebih terperinci

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi ZDhoppinq Arcade Mahendrata - 015 12131 X BAB IV LAPORAN PERANCANGAN 4.1 Perkembangan desain 4.1.1 Kriteria Desain Shopping Arcade Desain Shopping Arcade yang dirancang di kota Sampit ini merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.

Lebih terperinci