HASIL WAWANCARA. 1. Apa yang dimaksud dengan kepatuhan Wajib Pajak? Yang dimaksud dengan kepatuhan Wajib Pajak yaitu Wajib Pajak harus mengetahui

Transkripsi

1 L-1 HASIL WAWANCARA 1. Apa yang dimaksud dengan kepatuhan Wajib Pajak? Jawab: Yang dimaksud dengan kepatuhan Wajib Pajak yaitu Wajib Pajak harus mengetahui hak dan kewajibannya terlebih dahulu. Kewajiban Wajib Pajak Orang Pribadi atau Wajib Pajak Badan adalah dengan melaporkan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) masa PPh, PPn (apabila Wajib Pajak Badan). Wajib Pajak itu sendiri harus mengetahui batas-batas penyampaian SPT tersebut, yaitu untuk Wajib Pajak Orang Pribadi pada tanggal 31 Maret, dan untuk Wajib Pajak Badan yaitu pada tanggal 30 April. Disamping mereka melakukan hal tersebut, Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi juga harus mengisi SPT mereka dengan benar, dan melaporkannya dengan tepat waktu. 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu? Jawab: Faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak diantaranya: Wajib Pajak itu sendiri masih belum tersosialisasi dengan baik dari pemerintah Kesadaran hukum yang masih rendah Tingkat pendidikan juga mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Pemahaman terhadap sistem Self Assesment

2 L-2 Relatif rendahnya kesadaran pengisian SPT Tahunan merupakan faktor yang secara signifikan menyebabkan Wajib Pajak tidak mengisi sendiri SPT Tahunannya. Hal ini menunjukan bahwa rendahnya pemahaman tentang Self Assesment System akan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Tingkat penghasilan dari Wajib Pajak itu sendiri Kualitas pelayanan, disini KPP kekurangan jumlah Sumber Daya Manusia untuk menangani Wajib Pajak. 3. Kriteria Wajib Pajak Patuh itu seperti apa? Jawab: Kriteria Wajib Pajak patuh banyak, misalnya: Yang pasti patuh terhadap aturan yang berlaku Ketepatan waktu dalam menyampaikan SPT, atau dengan kata lain tidak telat lapor Wajib Pajak mengisi SPTnya dengan benar Wajib Pajak yang tidak memiliki Utang Pajak. Apabila Wajib Pajak tersebut memiliki utang Pajak, maka sebaiknya Wajib Pajak tersebut harus cepat menyelesaikannya. 4. Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak? Jawab: Upaya yang telah kami lakukan dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak yaitu:

3 L-3 Kami telah menyediakan seksi yang menangani untuk konsultasi, kami juga telah menyediakan help desk bagi Wajib Pajak yang belum mengerti atau paham tentang peraturan perpajakan yang berlaku Sosialisasi secara general dalam bentuk apapun, disini Wajib Pajak diundang untuk mengikuti seminar perpajakan, namun Wajib Pajak yang menghadirinya hanya sekitar 50% dari yang kami undang Pendekatan persuasif, dengan member hinbauan kepada Wajib Pajak supaya mereka dapat secara jujur menyampaikan data objek pajaknya Fakultas tax center juga sudah mencoba melakukan pendekatan ke sekolah, supaya generasi mudah mengetahui Perpajakan lebih dini 5. Kendala apa saja yang ditemui dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak? Jawab Kendala yang kami temui dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak yaitu: Kurangnya kesadaran dan pemahaman dari Wajib Pajak akan fungsi dan manfaat pajak. Pada umumnya masyarakat masih kurang percaya pada keberadaan pajak karena merasa sama dengan iuran yang diwajibkan, bersifat memberatkan, dan pembayarannya sering mengalami banyak kesulitan, ketidakpahaman masyarakat tentang apa dan bagaimana dalam mengurus pajak yang ribet dan tata cara menghitung dan melaporkannya, serta masih kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat (Wajib Pajak) terhadap fungsi dan manfaat dari pajak itu sendiri.

4 L-4 Kami telah melakukan sosialisasi dalam bentuk seminar kepada Wajib Pajak, hanya saja sosialisasi ini sering kali tidak mendapat perhatian dari Wajib pajak. Dari wajib Pajak yang diundang hanya sekitar 50% saja yang menghadirinya. Persepsi dari Wajib Pajak tentang Bayar pajak, Nanti dulu. Hal ini dikarenakan masih banyak keperluan lain yang lebih mendesak dari pada membayar pajak. Padahal Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan jembatan, sekolah, rumah sakit / puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan menggunakan uang pajak. Wajib Pajak masih tertutup dalam memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan kewajiban perpajakannya, sehingga kami mengalami kesulitan dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak disini. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah kita belum menjangkau semua selukbeluk perpajakan, masih terdapat Grey Area yang belum di jangkau oleh peraturan perpajakan. Hal ini yang dimanfaatkan oleh Wajib Pajak yang enggan membayar pajak sesuai dengan nilai yang seharusnya. 6. Berdasarkan data yang telah diberikan, mengapa terdapat perbedaan jumlah yang cukup jauh antara Surat Tagihan Pajak (STP) yang diperbitkan untuk Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi? Jawab: Surat Tagihan Pajak atau STP yang di terbitkan untuk Wajib Pajak Badan lebih beragam jenisnya bila dibandingkan dengan Surat Tagihan Pajak atau STP yang

5 L-5 diterbitkan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi. STP yang diterbitkan untuk Wajib Pajak Badan ada STP masa PPH Pasal 21, STP masa PPH Pasal 23, STP masa Badan, STP masa PPn. Mengetahui, KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu

6 L-6 REKAP SURAT TEGURAN KPP PRATAMA JAKARTA TANAH ABANG SATU TAHUN WP OP WP BADAN TOTAL Mengetahui, KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu

7 L-7 REKAP JUMLAH WAJIB PAJAK NON EFEKTIF JENIS WP TAHUN PAJAK BADAN ,029 OP Mengetahui, KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu

8 L-8 NO KETERANGAN JUMLAH WP TERDAFTAR JUMLAH WP LAPOR (SPT TAHUNAN) * KURANG BAYAR * LEBIH BAYAR WP BADAN WP ORANG PRIBADI ,174 3,255 3,449 4,663 4,759 4, , * NIHIL 990 1,201 1,446 1,018 1,352 1,445 JUMLAH WP YANG TELAT LAPOR (SPT TAHUNAN) JUMLAH WP YANG LAPOR DI MINGGU PERTAMA SAMPAI KEEMPAT (SPT MASA) 2,160 2,356 2,554 1,256 1,365 1,577 SURAT TAGIHAN PAJAK SSP BULANAN 1,565 1,689 1, ,160 2,356 2,554 1,256 1,365 1,577

9 L-9 SKP YANG DITERBITKAN 7 * TOTAL PRODUK * NOMINAL PRODUK 3,562,6 58,698 4,012,2 55,256 4,211,2 53, ,6 86,14 4 1,015,2 65,888 1,215,3 55,658

10 L-10 Rekap Data KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu WP Badan WP Pribadi SKP yang di terbitkan SKP yang dibayar SKP yang tertunggak

11 L-11 WP Badan WP Pribadi STP yang di terbitkan STP yang sudah dibayar WP Badan WP Pribadi Wajib Pajak NE WPOP dibawah PTKP WPOP tidak menjalankan usaha Joint operation Representative office