BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada akhir- akhir ini penggunaan gadget ataupun alat komunikasi yang

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada akhir- akhir ini penggunaan gadget ataupun alat komunikasi yang berbasis teknologi masa kini sangat laris di pakai oleh banyak orang dari semua kalangan, mulai dari yang menjadikannya alat kebutuhan untuk berkomunikasi sampai yang menjadikannya alat penunjang gaya hidup. Oleh karena itu beberapa perusahaan yang menjual ataupun memproduksi alat komunikasi tersebut mulai berlomba- lomba untuk bersaing menjadi produk yang paling sering di pakai dan paling laku di pasaran. Perusahaan yang biasanya menjadi distributor barang- barang gadget tersebut tentunya ingin produk yang di jualnya laku di pasaran sehingga berbagai cara mengenai penjualan pun di gunakan. Pola pelatihanpun di anggap sebagai cara jitu untuk meningkatkan jumlah penjualan, yaitu pelatihan kepada para karyawan, mulai dari pelatihan tentang pengetahuan produk, bagaimana cara menggunakan produk serta teknik penjualan agar karyawan ritel mampu menjelaskan kepada konsumen mengenai produk gadget tersebut sehingga konsumen merasa tertarik dan ingin membeli produk gadget tersebut. Lain halnya pada karyawan yang tidak menerima pelatihan tersebut, mungkin ia merasa kesulitan dalam menjual serta menjelaskan secara teknis tentang produk gadget tersebut kepada konsumen sehingga berpengaruh pula pada jumlah penjualan perusahaan tersebut. Mengingat bahwa pentingnya pelatihan kerja untuk menunjang kinerja penjualan maka saya memilih hal tersebut

2 sebagai fenomena yang ingin saya teliti. Jenis pelatihan yang akan menjadi penelitian saya yaitu pelatihan tentang product knowledge atau pelatihan mengenai pengetahuan produk yang biasanya di berikan oleh karyawan- karyawan ritel guna meningkatkan peningkatan dalam penjualan produk. Biasanya divisi training memberikan pelatihan pengetahuan produk ini setiap ada produk atau barang terbaru yang akan di jual ke pasaran, dan pelatihan ini mutlak di berikan kepada seluruh karyawan ritel dengan harapan dapat meningkatkan kualitas penjualan pada perusahaan. Sehingga beradasarkan latar belakang tersebut, hal yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Wellcomm Ritelindo Pratama wilayah Jakarta dan Tangerang. Pada dasarnya hampir semua perusahaan ritel pasti melakukan program pelatihan kerja untuk para karyawannya, baik pelatihan yang bersifat on the job training seperti product knowledge, selling skill, dan sebagainya. Pelatihan kerja tersebut di harapkan mampu meningkatkan kinerja para karyawannya agar terjadi peningkatan pula pada penjualan produknya. Program pelatihan kerja yang bermutu, penyampaian materi serta instruktur yang berkualitas berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan kerja para karyawan, karena keterampilan kerja yang baik akan menghasilkan kinerja kerja yang baik pula bagi karyawan khususnya pada sektor penjualan produk. Pelatihan kerja berpengaruh pada kinerja penjualan produk karena program pelatihan kerja yang berkualitas dan bermutu akan berpengaruh pada kinerja karyawan dalam menjual produk tersebut. Wellcommshop, dibawah PT. Wellcomm Indo Pratama, merupakan brand leader aksesories ponsel dan gadget di Indonesia sejak Berawal dari pengembangan divisi ritel PT. Wellcomm Indo Pratama pemilik merk Wellcomm,

3 brand leader aksesories ponsel dan gadget di Indonesia, kemudian memutuskan memisahkan divisi ritel dan mendirikan PT. Wellcomm Ritelindo Pratama pada tahun PT. Wellcomm Ritelindo Pratama kini memiliki 52 toko dan 50 counter di seluruh Indonesia yang terus berkembang seiring kemajuan perusahaan. Dengan keberadaan 52 Shop dan 50 Counter yang tersebar diseluruh penjuru Nusantara menjadikan wellcomm Shop sebagai The Largest Chain Network Gadget Accessories In Indonesia. Adapun karyawan PT. Wellcomm Ritelindo Pratama yang pernah mengikuti pelatihan kerja tertera pada Tabel 1.1 No Jenis Pelatihan Kerja Jakarta (orang) Tangerang (orang) 1. Product Knowledge Grooming- Greeting 8 4 Total Tabel 1.1 (Data rekap karyawan yang pernah mengikuti pelatihan) Berdasarkan data rekap karyawan yang pernah mengikuti pelatihan pada tabel 1.1, menjelaskan bahwa karyawan dari 14 toko ritel PT Wellcomm Ritelindo Pratama wilayah Jakarta dan Tangerang pernah mengikuti pelatihan sebanyak 40 orang. Permasalahan yang berhubungan dengan kinerja penjualan ritel PT. Wellcomm Ritelindo Pratama dapat di perhatikan pada tabel 1.2 Untuk mengetahui besarnya pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja penjualan pada karyawan PT. Wellcomm Ritelindo Pratama.

4 Tabel 1.2 (Data peningkatan perekonomian PT Wellcomm Ritelindo Pratama Tahun 2013) Keterangan: A1 : Kepala Toko B1 : Junior Sales Counter B2 : Regular Sales Counter Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, penulis meneliti pada tahun 2013 lalu perusahaan mengalami peningkatan perolehan omzet setiap bulannya pada bulan Januari, Februari dan Maret. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan sebelumnya, maka berikut ini adalah rumusan masalah yaitu : - Seberapa besar pengaruhnya pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan ritel PT Wellcomm Ritelindo Pratama?

5 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengungkap fenomena yang terjadi mengenai pentingnya pelatihan kepada karyawan ritel sebuah perusahaan yang menjual barang- barang gadget terhadap kinerja penjualannya yang menunjang pertumbuhan ekonomi perusahaan tersebut Tujuan Penelitian Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya pelatihan terhadap kinerja kerja karyawan ritel PT Wellcomm Ritelindo Pratama. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan Aspek Teoritis Hasil penelitian di harapkan memberikan sumbangsih terhadap penerapan Psikologi Industri dan Organisasi, khususnya tentang pengaruh pelatihan kerja dan pencapaian kinerja kerja karyawan Kegunaan Aspek Praktis Hasil penelitian di harapkan memberikan input kepada pimpinan PT. Wellcomm Ritelindo Pratama dalam upaya perlunya pelatihan kerja dalam mencapai kinerja penjualan.