INSTRUMEN PENELITIAN MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION MERCHANDISING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENGELOLA BISNIS FASHION DI DEPARTMENT STORE.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTRUMEN PENELITIAN MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION MERCHANDISING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENGELOLA BISNIS FASHION DI DEPARTMENT STORE."

Transkripsi

1 122 INSTRUMEN PENELITIAN MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION MERCHANDISING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENGELOLA BISNIS FASHION DI DEPARTMENT STORE Skripsi Oleh Ema Wijayanti PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

2 123 Kepada Yth: Peserta Didik Program Studi Kriya Tekstil dan Mode Angkatan 2011 Universitas Telkom Bandung Di Tempat Assalamu alaikum Wr. Wb Sehubungan dengan penelitian yang akan penulis lakukan dengan judul Manfaat Hasil Belajar Fashion Merchandising sebagai Kesiapan menjadi Pengelola Bisnis Fashion di Department Store untuk memenuhi penyelesaian akhir studi pada Program Studi Tata Busana PKK FPTK UPI, maka penulis mohon bantuan dan kesediaan saudara untuk mengisi instrumen penelitian yang terlampir dalam surat ini. Instrumen penelitian ini, dimaksudkan untuk memperoleh data objektif, sehingga jawaban saudara merupakan data primer yang penulis perlukan, oleh karena itu penulis mohon bantuan kesediaan saudara menjawab dengan jujur sesuai dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan selama belajar. Penulis mengharapkan saudara dapat mengisi instrumen dengan teliti dan seksama agar data yang didapat benar-benar dapat dipercaya dan sesuai dengan kondisi yang ada. Atas kesediaan, bantuan dan kerjasama saudara, penulis menyampaikan ucapkan terima kasih. Semoga amal kebaikan saudara mendapat imbalan dari Allah SWT. Aamin. Wassalamu alikum Wr. Wb. Bandung, Januari 2014 Penulis, Ema Wijayanti

3 124 PETUNJUK PENGISIAN ANGKET Berikut merupakan sejumlah keterangan tentang cara pengisian angket untuk membantu mengerjakan dan mengisi instrumen penelitian. 1. Isilah terlebih dahulu keterangan mengenai identitas diri anda dengan lengkap. 2. Bacalah baik-baik pertanyaan setiap item dalam instrumen ini. 3. Isilah daftar pertanyaan yang tersedia dengan cara memberikan jawaban yang paling sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman di antara lima pernyataan yang ada dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu huruf alternatif jawaban. 4. Jika terjadi salah pengisian, lingkarilah jawaban yang salah tersebut (O) kemudian beri tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar. 5. Apabila Anda menemukan kalimat dapat memilih lebih dari satu jawaban, maka Anda diharapkan dapat memilih lebih dari satu jawaban. 6. Periksa kembali hasil jawaban, sehingga anda yakin tidak ada pertanyaan yang terlewat. 7. Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya. A. Identitas Responden 1. Motivasi masuk dan memilih melanjutkan kuliah di Universitas Telkom: a. Keinginan sendiri b. Saran dan anjuran dari guru SMA/SMK c. Dorongan dari orangtua d. Mengikuti teman e. Kemauan sendiri dan dorongan dari orang tua 2. Alasan memilih Program Studi Kriya Tekstil dan Mode: a. Ingin mendapatkan pengetahuan di bidang tekstil dan mode b. Ingin menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki c. Ingin bekerja di bidang industri mode d. Ingin membuka usaha di bidang tekstil dan mode e. Untuk melanjutkan studi SELAMAT BEKERJA

4 125 INSTRUMEN PENELITIAN MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION MERCHANDISING TERHADAP KESIAPAN MENJADI PENGELOLA BISNIS FASHION DI DEPARTMENT STORE A. Manfaat Hasil Belajar Fashion Merchandising Sebagai Kesiapan Menjadi Pengelola Bisnis Fashion di Department Store ditinjau dari konsep dasar fashion merchandising: 1. Setelah mempelajari teori fashion merchandising, manfaat apa yang Anda peroleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan teori fashion merchandising memberikan manfaat, untuk dapat... a. melakukan aktivitas yang terkait dengan proses suatu produk dari mulai menentukan tema pengadaan produk jadi pada sebuah fashion store hingga produk tersebut sampai ketangan konsumen sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. menjadi mediator dari suatu produk yang selesai diproduksi hingga dibeli oleh konsumen sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. melakukan aktivitas yang terkait dengan proses menata produk yang telah tersedia dalam jumlah tertentu pada sebuah fashion store hingga produk tersebut sampai ke tangan konsumen sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. melakukan aktivitas yang terkait dengan proses perencanaan pemasaran produk pada sebuah fashion store hingga produk tersebut sampai ketangan konsumen sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. melakukan aktivitas yang terkait dengan proses pemilihan produk yang sesuai dengan tren dan image brand tertentu untuk kemudian dibeli dan dipasarkan kepada konsumen sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 2. Setelah mempelajari fungsi fashion merchandising, manfaat apa yang Anda peroleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan fungsi fashion merchandising memberikan manfaat, untuk mampu... a. membantu proses penjualan merchandise dengan tujuan akhir memperoleh keuntungan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. menyediakan produk-produk baru secara berkala untuk mendapatkan profit sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store.

5 126 c. merencanakan produk-produk yang akan dijual sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. membantu sebuah department store dalam menjalankan mekanisme bisnisnya sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. menangani pembelian merchandise pada fashion market dan branding produk sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store. 3. Setelah mempelajari konsep dasar fashion merchandising, manfaat keterampilan apa yang Anda peroleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan konsep dasar fashion merchandising memberikan manfaat, menjadi terampil... a. membaca mode yang sedang tren sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. melakukan branding produk sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. membaca citra (image) produk sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. membuat strategi pemasaran sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. melakukan marketing mix sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di B. Manfaat Hasil Belajar Fashion Merchandising Sebagai Kesiapan Menjadi Pengelola Bisnis ditinjau dari penguasaan job description fashion merchandiser yaitu apparel merchandising, merchandise planner, fashion buyer, merchandise managing, dan retail merchandising planner: 4. Setelah mempelajari materi mengenai job description fashion merchandising, manfaat apa yang Anda peroleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan job description fashion merchandising memberikan manfaat, untuk dapat... a. merencanakan seluruh aspek yang terkait dengan merchandise untuk menghasilkan profit sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. merencanakan seluruh aspek penjualan merchandise pada suatu fashion store untuk dapat melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. merencanakan seluruh aspek penjualan untuk menghasilkan profit yang sudah ditargetkan oleh suatu perusahaan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

6 127 d. mengelola corporate brand dan privat brand sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. merencanakan proses penjualan produk fashion sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 5. Setelah mempelajari materi apparel merchandising, apa manfaat yang anda peroleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan apparel merchandising memberikan manfaat, saya mampu... a. menyusun dan mengimplementasikan tampilan produk di lingkungan ritel yang berfokus pada penjualan pakaian dan aksesoris sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. menentukan pakaian mana yang akan didisplay pada window display sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. menyediakan pakaian yang sedang tren sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. menentukan warna merchandise yang akan dipilih berdasarkan analisis tren di lingkungan fashion store ketika produk baru telah dipilih sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. menentukan ukuran dan gaya merchandise berdasarkan analisis demografi di lingkungan fashion store sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 6. Setelah mempelajari materi merchandise planner, apa manfaat yang Anda peroleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan merchandise planner memberikan manfaat, untuk melakukan aktivitas... a. pembuatan perencanaan strategi merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. membuat perencanaan strategi merchandise mengenai jenis produk apa yang harus dibeli sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. membuat perencanaan strategi merchandise mengenai kapan produk harus dibeli sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store. d. menentukan produk apa saja yang harus tersedia sebagai komoditas sebuah fashion store sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. membuat keputusan mengenai pemesanan produk fashion sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

7 Setelah mempelajari materi tentang fashion buyer, manfaat apa yang Anda peroleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan fashion buyer memberikan manfaat, saya mampu... a. memperkirakan produk yang diinginkan konsumen mulai dari enam bulan hingga satu tahun ke depan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. melakukan fashion trip untuk membeli merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. membuat strategi fashion trip yang efisien sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store d. memilih brand-brand dengan kualitas yang bagus pada saat melakukan fashion trip sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. mengunjungi fashion market untuk berbelanja merchandise yang akan dijual sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store. 8. Setelah mempelajari materi merchandise managing, menurut Anda apa manfaat yang diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan merchandise managing memberikan manfaat, saya mampu... a. mengelola (me-manage) proses pembelian untuk memaksimalkan tingkat penjualan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. mengelola (me-manage) penataan produk untuk memaksimalkan tingkat penjualan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. melakukan proses dalam mengatur produk yang akan dijual sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. mengikuti budaya pop yang berkembang di masyarakat untuk melihat jenis produk apa yang cenderung akan dibeli konsumen sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. mengelola (me-manage) merchandise pada suatu fashion store sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 9. Setelah mempelajari materi retail merchandising planner, manfaat apa yang Anda peroleh sebagai sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan retail merchandising planner memberikan manfaat, saya mampu... a. melakukan perencanaan secara teratur untuk mengecek persediaan barang apakah masih tersedia atau sudah habis sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

8 129 b. melakukan pengecekan produk pada beberapa lokasi retail untuk melihat ketersediaan stock barang sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. melakukan restocking produk pada beberapa lokasi retail sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. bernegosiasi dengan pengecer mengenai merchandise yang akan dibeli sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. berinteraksi dengan manajemen toko jika karyawan kurang paham mengenai produk yang di display sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di C. Manfaat Hasil Belajar Fashion Merchandising Sebagai Kesiapan Menjadi Pengelola Bisnis ditinjau dari penguasaan materi fashion merchandising mengenai fashion trend, fashion communication dan fashion marketing: 10. Setelah mempelajari teori fashion trend, menurut Anda apa manfaat yang diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan fashion trend memberikan manfaat, saya mampu... a. memprediksi fashion trend yang akan datang sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. membaca siklus fashion sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. memprediksi tren dengan cara mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fashion trend sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. mencari sumber informasi fashion trend sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. melakukan riset pasar sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 11. Setelah mempelajari materi tentang bagaimana cara memprediksi fashion trend, menurut Anda apa manfaat dari kemampuan tersebut sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan cara memprediksi fashion trend memberikan manfaat, yaitu saya terampil dalam memprediksi fashion trend dengan cara... a. mengidentifikasi mode prophetic sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. mengadaptasi tren dari pasar sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. memperhitungkan kondisi geografis yang dapat mempengaruhi pemilihan waktu mengedarkan fashion trend terbaru sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

9 130 d. melihat perkiraan fashion trend yang akan datang pada WGSN (Worth Global Style Network) sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. melihat perkiraan fashion trend yang akan datang pada Trend Unnion sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 12. Setelah mempelajari materi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi fashion trend, manfaat apa yang Anda peroleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Saya mampu membaca fashion trend yang sedang berlangsung di masyarakat dilihat dari... a. permintaan konsumen (consumer demand) terhadap suatu produk sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. pengaruh sosial di lingkungan tersebut sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. tingkat perekonomian yang mempengaruhi konsumsi produk pada suatu kalangan masyarakat sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. budaya yang mempengaruhi masyarakat tertentu sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. pengaruh majalah-majalah fashion yang banyak beredar secara luas sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 13. Setelah mempelajari materi tentang siklus fashion, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) a. Pengetahuan siklus fashion meliputi tahap pengenalan (introduction), sehingga saya dapat mengadakan produk-produk yang baru saja diperkenalkan oleh vendor untuk dijual pada fashion store dalam jumlah tertentu sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store. b. Pengetahuan siklus fashion meliputi tahap kenaikan popularitas (increase of popularity), sehingga saya dapat mengadakan produk-produk yang sedang tren yang mulai dicari oleh banyak konsumen sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. Pengetahuan siklus fashion meliputi tahap puncak popularitas (peak of popularity) sehingga saya bisa menambah stock merchandise pada suatu fashion store seiring dengan meningkatnya produk pada puncak popularitas sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. Pengetahuan siklus fashion meliputi tahap penurunan popularitas (decline in popularity) sehingga saya mampu mengambil kebijakan untuk memberlakukan diskon pada produk tersebut sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

10 131 e. Pengetahuan siklus fashion meliputi tahap penolakan (rejection), sehingga saya mampu mengadakan cuci gudang terhadap produk-produk tertentu yang sudah memasuki tahap rejection sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 14. Setelah mempelajari materi tentang sumber informasi fashion trend, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan sumber informasi fashion trend memberikan manfaat, saya mampu... a. melakukan riset pasar untuk digunakan sebagai sumber informasi fashion trend sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store. b. membuat laporan pelayanan penjualan untuk digunakan sebagai sumber informasi fashion trend sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. menganalisis kondisi fashion trend yang sedang berlangsung di masyarakat untuk digunakan sebagai sumber informasi fashion trend sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. membuat strategi penyebaran angket mengenai warna dan bahan yang sedang digandrungi oleh konsumen untuk digunakan sebagai sumber informasi fashion trend sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. membuat strategi penyebaran angket mengenai model pakaian yang sedang digandrungi oleh konsumen untuk digunakan sebagai sumber informasi fashion trend sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 15. Setelah mempelajari materi tentang fashion communication, menurut Anda apa manfaat kemampuan tersebut sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan fashion communication memberikan manfaat, untuk menganalisis... a. citra yang ingin ditampilkan oleh suatu produk sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. brand-brand yang akan disediakan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. brand antara produk satu dengan lainnya sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. identitas suatu produk sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. image yang ingin ditampilkan oleh suatu produk sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

11 Setelah mempelajari materi mengenai identitas produk, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan identitas produk memberikan manfaat, untuk dapat... a. menerapkan citra (image) sebagai karakter khas lokal pada suatu produk untuk memudahkan dalam mengelompokkan merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. menerapkan citra (image) sebagai karakter khas nasional pada suatu produk untuk memudahkan dalam mengelompokkan merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. menerapkan citra (image) sebagai karakter khas budaya tertentu pada suatu produk untuk memudahkan dalam mengelompokkan merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. menerapkan citra (image) sebagai karakter khas terminologi produk untuk memudahkan dalam mengelompokkan merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. menerapkan citra (image) sebagai karakter khas sosial pada suatu produk untuk memudahkan dalam mengelompokkan merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 17. Setelah mempelajari materi tentang brand produk, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan mengenai brand produk memberikan manfaat, menjadi terampil... a. memilih brand apa saja yang akan disediakan untuk dijual di department store sesuai dengan target market yang telah ditentukan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. memilih brand apa saja yang akan disediakan untuk dijual sesuai dengan image department store yang telah ditentukan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. memilih brand dengan kualitas bagus yang akan disediakan untuk dijual di department store sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. memilih brand untuk dijual di department store sesuai dengan budget yang telah dianggarkan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. mengelola corporate brand maupun private brand pada sebuah department store sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

12 Setelah mempelajari materi mengenai jenis-jenis brand, menurut Anda dari gambar di bawah ini manfaat apa yang dapat dijadikan bekal pengetahuan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Corporate Brand Manufacturer Brand Privat Brand Classic Entier Endorsed Brand Partnership Brand Pengetahuan jenis-jenis brand di atas memberikan manfaat, saya mampu... a. melakukan strategi pengelompokan corporate brand pada gerai-gerai di department store untuk memunculkan image tertentu sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. membuat konsep penataan produk sesuai dengan image manufacturer brand yang akan ditampilkan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. mengelompokkan partnership brand untuk memudahkan konsumen dalam berbelanja sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. mengelola private brand dengan baik untuk dapat meningkatkan esklusivitas produk sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. mengelola endorse brand dengan baik untuk memudahkan pelanggan pada saat berbelanja sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 19. Setelah mepelajari materi mengenai fungsi brand, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan fungsi brand memberikan manfaat, saya mampu... a. meningkatkan kekuatan merek pada department store sehingga perusahaan memperoleh keuntungan lebih sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

13 134 b. meningkatkan kekuatan merek pada department store untuk menarik lebih banyak konsumen sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. memperkenalkan keunggulan produk yang tidak dimiliki oleh departement store lain sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. menarik banyak pelanggan untuk menaikkan keuntungan perusahaan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. mengidentifikasi keunggulan produk yang membedakan produk tersebut dengan produk saingan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 20. Setelah mempelajari materi fashion marketing, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan fashion marketing memberikan manfaat, saya mampu... a. mengelola marketing dalam upaya mencapai keuntungan maksimal sehingga perusahaan dapat terus berkembang sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. membantu perusahaan melalui pengelolaan manajemen yang terkait dengan mengantisipasi kebutuhan pelanggan untuk memenuhi tujuan jangka panjang suatu perusahaan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. membantu perusahaan melalui pengelolaan manajemen yang terkait dengan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk memenuhi tujuan suatu perusahaan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. membantu perusahaan melalui pengelolaan manajemen yang terkait mengidentifikasi kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan keuntungan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. membantu perusahaan melalui pengelolaan manajemen yang terkait dengan konsumen potensial untuk mendapatkan keuntungan yang telah ditetapkan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 21. Setelah mempelajari materi tentang tugas dan tanggung jawab fashion marketing, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan tugas dan tanggung jawab fashion marketing memberikan manfaat, terampil dalam... a. melakukan riset pasar sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. menentukan target market sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

14 135 c. menganalisis produk pesaing sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. menentukan strategi pemasaran sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. melakukan marketing mix sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 22. Setelah mempelajari materi tentang fashion market sectors, menurut Anda dari gambar di bawah ini manfaat apa yang dapat dijadikan bekal pengetahuan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan fashion market sector memberikan manfaat, saya mampu... a. mengklasifikasikan model pakaian-pakaian tersebut sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. mengklasifikasikan harga pakaian tersebut sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. mengklasifikasikan pakaian-pakaian tersebut kedalam kelompok womenswear sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. mengklasifikasikan pakaian tersebut kedalam main ready-to-wear collection sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. mengklasifikasikan pakaian tersebut kedalam harga middle price product sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 23. Setelah mempelajari materi mengenai cara menganalisis produk pesaing, manfaat apa yang dapat Anda peroleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan mengenai cara menganalisis produk pesaing dapat memberikan manfaat, saya mampu... a. merencanakan strategi yang dibuat untuk menghadapi pesaing sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

15 136 b. mengidentifikasi reaksi pesaing sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. menganalisis kelemahan dan kekuatan pesaing sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. mengidentifikasi strategi yang dibuat oleh pesaing sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. menentukan sasaran yang diinginkan pesaing sehingga dapat membuat strategi yang tepat sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 24. Setelah mempelajari materi tentang startegi pemasaran, menurut Anda apa manfaat kemampuan tersebut sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan mengenai startegi pemasaran dapat memberikan manfaat terampil dalam... a. melakukan strategi pemasaran berdasarkan segmen pasar sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. melakukan strategi pemasaran berdasarkan tingkatan konsumen sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. melakukan strategi pemasaran dengan cara memposisikan brand sesuai dengan tingkatan harganya dari mulai lower hingga higher sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. melakukan strategi pemasaran dengan cara menjual brand yang berbeda dengan kompetitor lain sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. melakukan strategi pemasaran dengan cara membuat promosi yang unik dan berbeda dari kompetitor lain sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di D. Manfaat Hasil Belajar Fashion Merchandising Sebagai Kesiapan Menjadi Pengelola Bisnis ditinjau dari penguasaan keterampilan dalam perencanaan fashion merchandising merchandising meliputi perencanaan merchandise, pembelian, record keeping, dan evaluasi merchandising: 25. Setelah mempelajari materi perencanaan fashion merchandising, menurut Anda manfaat apa yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Dari pengetahuan mengenai perencanaan fashion merchandising memberikan manfaat, yaitu saya dapat menerapkan berbagai macam aspek yang terkait dengan perencanaan fashion merchandising yaitu... a. perencanaan merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. pemesanan merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

16 137 c. pembelian merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. record keeping sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. evaluasi merchandising sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 26. Setelah mempelajari materi mengenai cara menentukan anggaran pada proses perencanaan merchandising, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan mengenai cara menentukan anggaran dapat memberikan manfaat, saya mampu... a. membuat anggaran biaya untuk pembelian berbagai macam kebutuhan merchandise yang dialokasikan untuk seluruh toko sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. membuat anggaran biaya untuk melakukan fashion trip sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. membuat anggaran biaya pendapatan untuk periode yang telah ditentukan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. membuat anggaran biaya pengeluaran untuk periode yang telah ditentukan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. membuat perencanaan budgeting untuk mengurangi resiko kelebihan stock barang sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 27. Setelah mempelajari materi penyusunan rencana pada proses perencanaan merchandising, manfaat apa yang Anda peroleh sebagai sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan mengenai penyusunan rencana merchandising memberikan manfaat terampil dalam... a. menyusun perencanaan merchandise beberapa bulan sebelum produk memasuki pasaran sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. melakukan estimating sales untuk merchandise yang akan dijual sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. melakukan planning stock untuk merchandise yang akan dijual sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. membuat perkiraan jumlah merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. membuat rencana pembelian produk untuk jangka waktu 6 bulan mendatang sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

17 Setelah mempelajari materi tentang proses pembelian merchandise, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan mengenai proses pembelian merchandise memberikan manfaat terampil dalam... a. membuat perencanaan pembelian dan menentukan tempat yang akan dikunjungi sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. membuat perencanaan pembelian dan perencanaan budget yang dianggarkan untuk perencanaan penjualan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. membuat perencanaan pembelian dan perencanaan merchandise yang akan dibeli sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. membuat perencanaan fashion trip pada market yang telah ditentukan sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. membuat perencanaan penetapan harga eceran suatu merchandise yang akan dijual pada fashion store sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di 29. Setelah mempelajari materi tentang rencana pembelian dan pemesanan merchandise, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan mengenai rencana pembelian dan pemesanan merchandise dapat memberikan manfaat saya mampu... a. membuat rencana pembelian yang menjelaskan berapa banyak merchandise yang diperlukan untuk dipesan kepada pemasok sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. membuat rencana pembelian yang menjelaskan berapa harga merchandise secara rinci untuk dipesan kepada pemasok sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. membuat rencana pembelian yang menjelaskan berapa jenis dan jumlah merchandise secara rinci untuk dipesan kepada pemasok sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. membuat rencana pembelian yang menjelaskan berapa merchandise yang akan dibeli dan kapan merchandise harus sudah tiba di toko sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. membuat rencana pembelian untuk periode yang akan datang pada saat produk yang ada mulai melewati puncak dalam siklus fashion sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di

18 Setelah mempelajari materi tentang evaluasi merchandising, menurut Anda apa manfaat yang dapat diperoleh sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store? (Dapat memilih lebih dari satu jawaban) Pengetahuan mengenai evaluasi merchandising memberikan manfaat, untuk dapat menganalisis... a. informasi yang terkait merchandise untuk mengukur dampak profitabilitas toko sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di b. laporan mingguan dan bulanan untuk memberikan gambaran kegiatan penjualan yang sedang berlangsung sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di c. informasi yang terkait dengan keuangan dan lainnya untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan merchandise sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di d. berbagai macam aspek yang terkait dengan proses merchandise untuk mengukur keberhasilan merchandising sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di e. berbagai macam aspek yang terkait dengan merchandising untuk memperbaiki perencanaan jangka panjang untuk kegiatan pada masa yang datang sebagai kesiapan menjadi pengelola bisnis fashion di department store.

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MATA KULIAH PROYEK DESAIN MODE SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION VISUAL MERCHANDISER

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MATA KULIAH PROYEK DESAIN MODE SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION VISUAL MERCHANDISER BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Busana merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap orang, dalam hal ini setiap orang memperhatikan pentingnya aspek kenyamanan yang dirasakan saat mengenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Universitas Telkom merupakan penggabungan dari beberapa institusi yang berada dibawah badan penyelenggara Yayasan Pendidikan Telkom, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang. Melihat kondisi tersebut pebisnis semakin dituntut untuk menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang. Melihat kondisi tersebut pebisnis semakin dituntut untuk menggunakan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan global diwarnai dengan berbagai macam persaingan disegala bidang. Melihat kondisi tersebut pebisnis semakin dituntut untuk menggunakan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

Lebih terperinci

2016 MANFAAT HASIL BELAJAR TREN MODE SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION BUYER DI SPECIALTY STORE

2016 MANFAAT HASIL BELAJAR TREN MODE SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION BUYER DI SPECIALTY STORE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Tata Busana merupakan salah satu Program Studi yang terdapat di Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI, yang senantiasa menggabungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini didukung berbagai segi baik kreativitas dan inovasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen Usaha Busana merupakan salah satu mata kuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa S-1 Program Studi Pendidikan Tata Busana Departemen PKK FPTK di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. Meningkatnya retail modern

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. Meningkatnya retail modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern sekarang ini, keberadaan pasar tradisional mulai tergeser dimana masyarakat cenderung lebih memilih berbelanja di ritel modern. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya pembangunan mall atau shopping centre semakin pesat. Hal ini terjadi dikarenakan, pada saat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

Lebih terperinci

JENIS BARANG YANG DIJUAL

JENIS BARANG YANG DIJUAL JENIS BARANG YANG DIJUAL Jenis Barang Yang Dijual Oleh Suciati S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan tata Busana JPKK FPTK UPI Barang yang dijual pada umumnya dapat dikategorikan sebagai : Jenis Barang Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat meningkat, di iringi dengan daya beli konsumen yang meningkat. Bisnis ritel di Indonesia sendiri

Lebih terperinci

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden ANGKET RESPONDEN KONSUMEN Hal : Permohonan Pengisian Angket Responden Kepada Yth Bapak /ibu /saudara/i Responden Ditempat. Dengan hormat, Dalam rangka penelitian mengenai Hubungan Retailing Mix terhadap

Lebih terperinci

Desain Busana dan Sistem Manajemen Desain

Desain Busana dan Sistem Manajemen Desain Desain Busana dan Sistem Manajemen Desain Dalam pola struktur usaha bidang busana, manajemen desain merupakan salah satu tindakan yang cukup diprioritaskan sebagai langkah antisipatif terhadap berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) telah dimulai seiring dihapuskannya aturan kuota tekstil. Hal ini menuntut industri TPT untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perilaku konsumen merupakan sebuah fenomena yang unik untuk dipelajari dan diamati. Perilaku Konsumen disini lebih mengacu pada proses yang dilalui oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya Indonesia telah semakin modern, berdampak pada pergeseran budaya berbelanja masyarakat di Indonesia.

Lebih terperinci

kategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept.

kategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept. I. PENDAHULUAN Saat ini banyak strategi yang digunakan oleh perusahaan di tengah-tengah persaingan yang begitu ketat, salah satunya adalah promosi. Strategi promosi sangat dibutuhkan karena konsumen sudah

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ritel modern saat ini semakin pesat dan mulai

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ritel modern saat ini semakin pesat dan mulai Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ritel modern saat ini semakin pesat dan mulai menggeser ritel tradisional. Hal ini disebabkan karena semakin banyak nya orang yang ingin berbelanja dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman yang semakin modern, membuat gaya hidup masyarakat berubah mengikuti perkembangan zaman yang ada. Gaya hidup masyarakat yang konsumtif membuat banyak peritel

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI PENGARUH PRICE DISCOUNT, BONUS PACK, DAN IN-STORE DISPLAY TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET ROBINSON DI KOTA PADANG Oleh : DESRAYUDI 06 952

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Program studi Pendidikan Tata Busana sebagai salah satu program studi yang bernaung di jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga di Fakultas Pendidikan Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya yang semakin maju menyebabkan timbulnya berbagai macam peluang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya yang semakin maju menyebabkan timbulnya berbagai macam peluang bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu bangsa disertai dengan kehidupan masyarakatnya yang semakin maju menyebabkan timbulnya berbagai macam peluang bisnis baru.

Lebih terperinci

Jenis Barang Yang Dijual

Jenis Barang Yang Dijual Jenis Barang Yang Dijual Oleh Suciati S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan tata Busana JPKK FPTK UPI Barang yang dijual pada umumnya dapat dikategorikan sebagai : Jenis Barang Pengertian Contoh Demand goods Barang-barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Perkembangan ekonomi Indonesia di sektor ritel semakin meningkat. Hal ini terjadi karena pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri yang terus menerus melakukan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak jaman dahulu fesyen merupakan bagian dari kehidupan manusia. Perkembangan gayanya terus berubah dari tahun ke tahun. Seiring berkembangnya fesyen di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. retail, terutama yang berbasis toko (store based retailing), harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. retail, terutama yang berbasis toko (store based retailing), harus mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu industri yang paling dinamis saat ini, pemilik bisnis retail, terutama yang berbasis toko (store based retailing), harus mampu mengantisipasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak ada produk yang dapat terlepas dari sebuah pemasaran, termasuk produk fashion di Indonesia. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan hasil riset

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Pada bab kedua ini akan membahas dan menjabarkan mengenai tinjauan pustaka yang menjabarkan mengenai penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian yang sedang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan bisnis dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus berkembang, terutama di kota-kota besar seperti Bandung. Sebagai kota besar yang terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia meningkat. Dalam periode 6 tahun terahkir ini dari tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian. Pengecer yang kini melihat ke masa depan harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian. Pengecer yang kini melihat ke masa depan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penjualan eceran merupakan salah satu bidang paling menarik dan dinamis dalam perekonomian. Pengecer yang kini melihat ke masa depan harus mempertimbangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia mode atau fashion yang menjadi bagian dari industri kreatif di Indonesia kian menjamur di tengah kehidupan masyarakat urban yang serbacepat dan tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus naik berdampak terhadap tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya adalah kota terbesar kedua se Indonesia setelah kota Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga menjadi sasaran para

Lebih terperinci

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and price concept Minggu-5 Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian dan persaingan yang ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan memikirkan berbagai langkah dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi modern memberikan dampak kehidupan yang menjadi semakin lebih praktis, cepat, dan ekonomis. Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari bisnis retail tradisional menuju bisnis retail modern. Perkembangan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dari bisnis retail tradisional menuju bisnis retail modern. Perkembangan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangannya, kini bisnis retail di Indonesia mulai bertransformasi dari bisnis retail tradisional menuju bisnis retail modern. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut untuk semakin

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini, dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha saat ini telah menjadi suatu arena persaingan yang sengit dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis handphone Global System For Mobile Communication (GSM)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fashion merupakan salah satu industri yang penting dalam perkembangan Industri Kreatif Indonesia. Di tahun 2013 fashion menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen.

I. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen. Pasar ini terdiri dari sekelompok lokasi usaha ritel dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, pusat-pusat perbelanjaan mulai menjamur di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Surabaya. Berdirinya pusat-pusat perbelanjaan di sekitar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Berdasarkan dari kerangka permasalahan yang ada dan dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka landasan teori yang akan dipakai adalah teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dahulu sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dahulu sebelum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk perusahaaan yang berorientasi pada pasar, maka pada umumnya akan menghadapi masalah dalam bidang pemasaran. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat memungkinka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis ritel, merupakan bisnis yang menjanjikan karena dapat memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia di akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik merupakan kerajinan yang mempunyai nilai seni tinggi dan menjadi warisan budaya Indonesia. Batik di Indonesia merupakan produk kebanggaan dari sisi produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis Ritel di Indonesia makin hari dirasakan semakin berkembang dan persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tri Romelah Dini Sutrisno,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tri Romelah Dini Sutrisno,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mode busana merupakan istilah yang umum digunakan untuk gaya berbusana populer dan mengacu pada penampilan serta perilaku seseorang yang sedang trend pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita yang akan diberi nama Dista. Dista merupakan bisnis distro khusus untuk balita yang memberikan pelayanan pembungkus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, toko berkonsep swalayan banyak bermunculan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis ritel di Indonesia semakin pesat dan ketat yang dapat dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat perbelanjaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan. harus mengkaji sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkan dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan. harus mengkaji sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkan dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat sehingga tingkat persaingan semakin ketat. Tingkat perkembangan industri yang menghasilkan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri sepatu di era globalisasi seperti sekarang ini berada dalam persaingan yang semakin ketat. Terlebih lagi sejak tahun 2010 implementasi zona perdagangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian adalah suatu usaha untuk mendapatkan data secara ilmiah dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Data dan informasi tersebut diperoleh

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN IKLAN TERHADAP MINAT BELI MELALUI BRAND IMAGE SMARTPHONE OPPO

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN IKLAN TERHADAP MINAT BELI MELALUI BRAND IMAGE SMARTPHONE OPPO Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN IKLAN TERHADAP MINAT BELI MELALUI BRAND IMAGE SMARTPHONE OPPO (Studi kutabumi - Tangerang) Kepada Yth, Saudara/I Responden Di Tempat Dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini, era globalisasi yang menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru bagi bisnis baru yang beroperasi di Indonesia. Sebagai salah satu industri yang paling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman yang semakin modern, berdampak pada pergeseran budaya berbelanja masyarakat di Indonesia. Fenomena ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri modern ritel dewasa ini semakin pesat, baik pemain lokal maupun asing semakin agresif bermain dalam pasar yang empuk tersebut. Prospek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha di Indonesia semakin ketat, setiap perusahaan bersaing untuk menarik pelanggan dan mempertahankan eksistensinya di pasar. Termasuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V 83 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 99 Ranch Market Indonesia berkeinginan untuk melakukan ekspansi dengan membangun gerai supermarket baru di lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya animo masyarakat terhadap produk dalam. negeri makin membuat pasar lebih bergairah dinegeri sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya animo masyarakat terhadap produk dalam. negeri makin membuat pasar lebih bergairah dinegeri sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya animo masyarakat terhadap produk dalam negeri makin membuat pasar lebih bergairah dinegeri sendiri. Hampir tiap hari produk produk baru dilempar ke pasar

Lebih terperinci

Makalah Strategi Bisnis Ritel

Makalah Strategi Bisnis Ritel Makalah Strategi Bisnis Ritel Disusun Oleh : Nama : Vina Loren Kelas : XI PM 1 No. Absen : 33 SMKN 9 Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis Retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang menghidupi banyak orang dan memberi banyak keuntungan bagi sementara orang lainnya. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari aktifitas keseharian, interst, kebutuhan hidup, dan lain sebagainya, yang

BAB I PENDAHULUAN. dari aktifitas keseharian, interst, kebutuhan hidup, dan lain sebagainya, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya kehidupan masyarkat sekarang ini memberikan warna tersendiri bagi pembisnis ritel. Gaya hidup modern masyarakat kota dapat dilihat dari aktifitas keseharian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu karakter konsumen Indonesia dalam melakukan pembelian adalah tidak terencana (unplanned buying). Berdasarkan hasil riset AC Nielsen dalam majalah MARKETING edisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya industri coffee shop yang pesat saat ini membawa dampak baru kedalam gaya hidup konsumen. Makna coffee shop saat ini mengalami pergeseran, dimana mengunjungi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ekonomi di Indonesia meningkat sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ekonomi di Indonesia meningkat sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ekonomi di Indonesia meningkat sangat cepat, salah satu penyebab meningkatnya perekonomian di Indonesia seiring berjalan atau adanya globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang eksistensi penampilan masyarakat tertentu. namun juga sebagai shopping goods dan speciality goods.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang eksistensi penampilan masyarakat tertentu. namun juga sebagai shopping goods dan speciality goods. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Troxell dan Stone (1981) fashion didefiniskan sebagai gaya yang diterima dan digunakan oleh mayoritas anggota sebuah kelompok dalam satu waktu tertentu. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan era globalisasi saat ini membawa kemajuan diberbagai bidang, salah satunya bidang perdagangan. Perdagangan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan cenderung mudah berpindah saluran dan retailer yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan cenderung mudah berpindah saluran dan retailer yang berbeda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri ritel dihadapkan dengan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Gejolak ekonomi dan kemajuan teknologi tergabung membentuk kembali lanskap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan gaya mode pakaian sangat berpengaruh di seluruh dunia. Selalu ada gaya pakaian yang mencerminkan setiap era pada jamannya. Tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam penggunaannya yang cepat, biaya akses dan telekomunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan pada pencapaian profit. Fokus utama kegiatan pemasaran adalah mengidentifikasikan peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi binary logistic, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian di Indomaret

Lebih terperinci

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION PACKAGING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION PACKAGING DESIGNER

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION PACKAGING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION PACKAGING DESIGNER A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Fashion packaging menjadi faktor penting yang tak terpisahkan dalam pemasaran produk busana di industri fashion. Fashion packaging tidak hanya berfungsi untuk

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN Serangkaian tindakan dan keputusan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin maju dan mengalami perkembangan, ini ditunjukkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan industri, baik industri

Lebih terperinci

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY)

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) BIRO IKLAN BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) Dapat diartikan sebagai suatu perusahaan jasa yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Penggunaan internet secara global untuk penggunaan sehari-hari menunjukan tren yang meningkat. International Data Corporation (IDC) (2015) memperkirakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya teknologi dan informasi membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka pada pengetahuan global. Tidak bisa dipungkiri lagi tren mode di Indonesia banyak dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi strategi, analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang ada dalam industri BBM Retail Indonesia, maka diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang berbagai

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang berbagai macam sektor industri. Pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut bisa dirasakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Kecenderungan impulse buying merupakan fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Menurut Ma ruf dalam penelitian Divianto (2013 : 4) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menginginkan lokasi belanja yang lebih bersih tertata dan rapi. Utami

BAB I PENDAHULUAN. yang menginginkan lokasi belanja yang lebih bersih tertata dan rapi. Utami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak dapat dipungkiri jika masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di daerah perkotaan semakin dimanjakan dengan menjamurnya pertumbuhan ritel. Keberadaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern, menyebabkan timbulnya berbagai macam usaha bisnis yang tentunya mempunyai tujuan untuk memberikan produk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya

BAB I PENDAHULUAN. adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat dengan adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya pertumbuhan ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Manajemen Promosi Penjualan Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M. Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP EKUITAS MEREK PADA PRODUK AQUA DI SURABAYA (Studi pada Litha Store) S K R I P S I

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP EKUITAS MEREK PADA PRODUK AQUA DI SURABAYA (Studi pada Litha Store) S K R I P S I PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP EKUITAS MEREK PADA PRODUK AQUA DI SURABAYA (Studi pada Litha Store) S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam suatu brand, perlu adanya upaya untuk membuat brand tersebut terkenal dan mempunyai konsumen yang loyal, maka diperlukan strategi promosi yang menarik melalui

Lebih terperinci