BAB V SIMPULAN. Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian evaluasi pelaksanaan
|
|
- Veronika Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian evaluasi pelaksanaan pendidikan sistem ganda di SMK Bhakti Utama diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Komponen Context 1. Visi dari kompetensi keahlian multimedia yaitu mewujudkan institusi yang memiliki keunggulan bersaing untuk menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang berkualitas dalam rangka memenuhi tuntutan kebutuhan perkembangan pasar global. Strategi untuk mencapai visi tersebut salah satunya adalah menyelenggarakan sistem pendidikan dan pelatihan berdasarkan manajemen mutu berbasis sekolah. Dengan penyelenggaraan pendidikan sistem ganda diharapkan dapat menunjang dalam mewujudkan institusi yang menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas sesuai tuntutan pasar global. 2. Kerjasama sekolah dengan institusi / industri merupakan penunjung utama dalam pelaksanaan pendidikan sistem ganda. Dalam hal ini SMK Bhakti
2 116 Utama telah melakukan kerjasama dengan beberapa institusi/industri. Hanya saja kontrak kerjasama dengan institusi/industri belum ada sehingga kerjasama yang dibangun belum baik karena standar kontrak yang belum dipenuhi. 3. Kompetensi keahlian yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan sistem ganda mengacu pada kompetensi kejuruan yang telah ditetapkan. Standar kompetensi tersebut belum dapat dijadikan acuan dengan baik oleh institusi/industri pasangan karena tidak semuannya sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di Dunia Usaha dan kerja khususnya institusi/industri pasangan. 4. Ada dukungan yang cukup positif dari pimpinan kepada para guru produktif multimedia dalam proses pelaksanaan pembelajaran produktif multimedia baik di sekolah maupun di industri dalam bentuk prakerin Komponen Input 1. Ketersediaan Sarana dan Prasarana a. Ketersediaan ruang belajar di SMK Bhakti Utama untuk jurusan kompetensi keahlian multimedia sudah memenuhi standar minimal luas ruang belajar. Ruang laboratorium sebagai ruang praktek pembelajaran produktif multimedia belum memiliki fasilitas yang mencukupi. Jumlah komputer tidak sebanding dengan jumlah siswa jurusan kompetensi keahlian multimedia sendiri. b. Ketersediaan sumber belajar seperti perpustakaan masih sangat terbatas karena koleksi buku produktif multimedia yang masih sangat
3 117 minim dan terbatas yang tidak sebanding dengan jumlah siswa multimedia di sekolah. 2. Sumber daya manusia Sumber daya manusia yaitu guru mata pelajaran produktif multimedia yang ada di SMK Bhakti Utama sesuai dengan latar belakang pendidikannya hanya saja bukan merupakan lulusan kependidikan. Guru produktif multimedia memiliki pengalaman dalam dunia kerja yang sesuai dengan bidang mereka sehingga ini menambah khasanah bagi siswa. Sehingga guru produktif multimedia yang ada berperan baik dalam menunjang penyelenggaraan PSG di sekolah. 3. Karakteristik siswa Karakteristik siswa dalam hal ini adalah kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa dalam pelajaran produktif multimedia. Penguasaan siswa terhadap pembelajaran produktif multimedia di SMK Bhakti Utama cukup baik berdasarkan nilai tes sumatif dan nilai praktek siswa Komponen Process 1. Perencanaan pembelajaran : dari para guru produktif multimedia semuanya memiliki kemampuan membuat perencanaan pembelajaran yang telah memenuhi kriteria dengan penilaian baik. 2. Pelaksanaan pembelajaran telah terlaksana sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Membuka pelajaran, menyampaikan materi dengan jelas, kontekstual, menggunakan media secara efektif serta terbuka terhadap respon siswa.
4 Pelaksanaan praktek kerja industri yang dilakukan siswa mulai dari tahap persiapan dampai pelaksanaan sudah baik. Kelengkapan administrasi 80% terpenuhi dan keaktifan siswa serta pekerjaan yang dilakukan di tempat prakerin juga sesuai dengan kompetensi keahlian multimedia. Penggunaan peralatan ditempat prakerin tidak semuanya dapat dioperasikan dengan baik oleh siswa karena baru ditemui sehingga masih perlu bimbingan Komponen Product Berdasarkan hasil rekapan nilai pelaksanaan prakerin siswa multimedia di industri/instansi terlihat bahwa terdapat 28% siswa lulus cukup, 68% siswa lulus baik dan 4% siswa lulus amat baik. Kemampuan bekerjasama dengan pihak institusi/industri tempat prakerin memiliki nilai rata-rata tertinggi sedangkan hasil kerja ditempat prakerin memiliki penilaian rata-rata terendah. Namun secara keseluruhan penilaian, baik dari industri maupun dari sekolah berdasarkan hasil seminar laporan hasil prakerin siswa justru berbalik, hanya 23,4% siswa yang lulus baik sedangkan sisanya 76,6% hanya lulus cukup. 5.2 Saran Berkaitan dengan peningkatan kualitas pelaksanaan pendidikan sistem ganda di SMK Bhakti Utama, dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: Komponen Context
5 Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan institusi ataupun industri baik itu di dunia kerja dan dunia usaha yang sesuai kompetensi keahlian yang dimiliki bila perlu sampai keluar daerah propinsi Lampung. 2. Memperkuat kerjasama dengan institusi/industri dengan membuat kontrak kerjasama yang permanen untuk jangka panjang Komponen Input 1. Meningkatkan fasilitas pembelajaran baik itu dikelas maupun di laboratorium. Khusus di laboratorium agar melengkapi alat pembelajaran praktikum yang mutakhir sesuai dengan perkembangan kebutuhan di dunia kerja. 2. Aktif mengikutsertakan siswa dalam perlombaan yang berhubungan dengan bidang kompetensi keahlian multimedia sehingga siswa memiliki pengalaman untuk berkreativitas. 3. Meningkatkan kualitas guru produktif multimedia dengan mengikutsertakan mereka dalam workshop-workshop multimedia Komponen Process Proses pelaksanaan pendidikan sistem ganda yang dilakukan dalam bentuk prakerin durasi waktu pelaksanaannya minimal 3 bulan agar waktu belajar diindustrinya lebih lama agar hasilnya lebih maksimal Komponen Product 1. Menggagas pendirian unit usaha di bidang multimedia di sekolah yang bisa dikelola siswa sehingga dapat menjadi tempat belajar secara langsung sesuai dengan keahliannya.
6 Menggagas ekskul multimedia yang mendorong kreativitas siswa untuk berkarya. 5.3 Rekomendasi Meneruskan penyelenggaraan program pendidikan sistem ganda di SMK Bhakti Utama dengan catatan pihak sekolah harus terus melakukan peningkatkan kualitas yang berkaitan dengan komponen-komponen pelaksanaan pendidikan sistem ganda tersebut.
BAB.III METODE PENELITIAN
BAB.III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian evaluatif yang dirancang untuk memperoleh informasi yang akurat tentang pengelolaan program pendidikan sistem ganda (PSG)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu usaha sadar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Berbicara tentang proses
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting di dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Terutama dalam menghadapi arus globalisasi saat ini, dimana perkembangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
122 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, diperoleh fakta empirik mengenai pemanfaatan fasilitas praktek dan kinerja instruktur terhadap efektifitas prakerin di Kabupaten
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
161 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda Pelaksanaan pendidikan di SMK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan perdagangan bebas asean (asean free trade area/afta) sejak tahun 2003 dan pasar bebas dunia tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peran serta masyarakat dalam pendidikan pada dasarnya bukan merupakan sesuatu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaksang Masalah Peran serta masyarakat dalam pendidikan pada dasarnya bukan merupakan sesuatu yang baru, sebab sebelumnya legitimasi legal formal peran serta masyarakat dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. beberapa ciri yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah tersedianya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan merupakan tempat tumpukan buku tanpa mengetahui pasti ciri dan fungsi perpustakaan. Ada beberapa ciri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Evaluasi Penelitian ini menggunakan desain penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan pertimbangan untuk mengevaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan negara kita yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya pemerintah untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini penyiapan dan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian utama, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jenjang pendidikan menengah atas, merupakan salah satu kebijakan pemerintah
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk jenjang pendidikan menengah atas, merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan menengah yang dirancang untuk mempersiapkan peserta didik yang siap bekerja pada bidang tertentu. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 15 Depdiknas (2006: 8) menyebutkan bahwa Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
Lebih terperinci, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini bangsa Indonesia diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dikarenakan persaingan di dunia kerja semakin ketat. Sumber
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran DUDI terhadap implementasi pendidikan sistem ganda di SMKN 1 Salatiga, dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Menggunakan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Menggunakan Slide Show Presentation pada Mata Pelajaran Membuat Busana Wanita Siswa Kelas XI Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknologi semakin pesat dan tidak terkendali lagi, sehingga hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat dan tidak terkendali lagi, sehingga hal ini menyebabkan terjadinya
Lebih terperinciEVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG
EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG FERA SUSANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan sarana praktikum mahasiswa telah ada sejak berdirinya Stikom Surabaya pada 30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laboratorium Komputer (LabKom) Stikom Surabaya sebagai fasilitas untuk menunjang pendidikan dan sarana praktikum mahasiswa telah ada sejak berdirinya Stikom
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya penelitian dan pengolahan serta pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan gambaran hasil analisis data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Salah satu bagian dari Sistem Pendidikan Nasional adalah pendidikan kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunggulan industri suatu bangsa bisa dikatakan sangat ditentukan oleh kualitas tenaga kerja terampil yang terlibat langsung dalam proses produksi, disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu pengelolaan pendidikan yang terencana dan terorganisir dalam suatu sekolah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu pengelolaan pendidikan yang terencana dan terorganisir dalam suatu sekolah adalah bagian dari kegiatan manajemen pendidikan yang sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciEvaluasi Kebijakan Link dan Match Pada Sekolah Menengah Kejuruan dan Industri
Evaluasi Kebijakan Link dan Match Pada Sekolah Menengah Kejuruan dan Industri Oleh: Ridwan Daud Mahande #13702261009# Mahasiswa S3 PTK PPs UNY A. Pendahuluan Dunia pendidikan di era global dikejutkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses belajar mengajar merupakan hal yang paling utama dari proses pendidikan secara keseluruhan, proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan di atas peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
181 V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1) Dalam penelitian yang dilakukan terkait dengan konteks ( context) pada penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut tercantum dari tujuan Sekolah Menengah Kejuruan, yaitu :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan lembaga pendidikan formal yang mempersiapkan nya untuk menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki pengetahuan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan dasar. Pendidikan Menengah Kejuruan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Sebagai upaya yang bukan saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ahmad Shidiqi, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi saat ini telah menyentuh berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Perkembangkan teknologi ini banyak membantu upaya peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menempati peran sangat strategis dalam pembangunan nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan pemerintah dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan berkembang kearah perekonomian global. Industrinya dituntut untuk mampu bersaing dipasar regional
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan, karena pendidikan memegang peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan salah satu aspek penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan salah satu aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kesejahteraan manusia. Dalam era globalisasi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup, terdiri dari 1) Simpulan 2) Implikasi 3) Saran.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Bagian ini merupakan bab penutup, terdiri dari 1) Simpulan 2) Implikasi 3) Saran. Simpulan yang diambil berdasarkan paparan data dan pembahasan pada bab sebelumnya.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Desain kurikulum program produktif bidang pertanian agribisnis di ketiga
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Desain kurikulum program produktif bidang pertanian agribisnis di ketiga SMK mengacu pada pedoman penyusunan KTSP dari BSNP untuk tingkat SMK dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam beberapa dekade terakhir berjalan sangat cepat sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lulusannya kelak dapat memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan memiliki tujuan yaitu menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN UNIT PRODUKSI BOGA DI SMK N 2 GODEAN
PENYELENGGARAAN UNIT PRODUKSI BOGA DI SMK N 2 GODEAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu peradaban, manusia merupakan unsur terpenting didalamnya. Maka wajar jika suatu bangsa ingin maju maka hal utama yang harus diperhatikan adalah mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan modal dasar dalam menunjang perkembangan pembangunan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan, menghindari kebodohan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adapun pengertian pendidikan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003: melimpah, Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki potensi-potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Pendidikan merupakan langkah awal untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan pendidikan manusia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Latar belakang pengelolaan pendidikan multikultural terdiri dari (1) latar
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Latar belakang pengelolaan pendidikan multikultural terdiri dari (1)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi yang meminta siswa untuk menerapkan konsep atau teori pada dunia nyata. Penilaian ini sangat penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah ketatnya persaingan dalam memasuki dunia kerja, para calon tenaga kerja dituntut untuk memiliki mental kuat, pengetahuan dan keterampilan yang memadai dan sesuai
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. diunggulkan dibandingkan dengan SMA yang lain di wilayah kabupaten
267 BAB VIII PENUTUP SMAN 1 Singaraja dan SMAN 1 Gianyar merupakan sekolah yang diunggulkan dibandingkan dengan SMA yang lain di wilayah kabupaten bersangkutan. Keunggulan sekolah tersebut dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Visi Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai lembaga pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh untuk menghadapi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan Berdasarkan tujuan dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik simpulan penelitian sebagai berikut: 1. Persepsi siswa terhadap kinerja layanan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) Kesimpulan, 2) Implikasi, dan 3) Saran. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya perolehan
Lebih terperincipeningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi, menuntut kemampuan kompetitif dalam berbagai aspek, termasuk dalam Sumberdaya Manusia (SDM). Sehubungan dengan itu, upaya peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bervariasi bagi peserta didik. Tidak semua lulusan Sekolah Menengah Atas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang ditunjukkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, menuntut tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten agar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian ini dalam
162 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian ini dalam kaitannya dengan pengujian hipotesis serta berdasarkan deskripsi data yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang. bermartabat dan mencapai kemajuan. Hal tersebut dilakukan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan keberlangsungan kehidupan bangsa yang beradap, berakhlak, dan berkarakter. Melalui pendidikan diharapkan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Profil lulusan pada Program Studi Ketenagalistrikan Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 4 Bandung di dunia kerja. Lama waktu tunggu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
99 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Kesimpulan dan implikasi yang akan diuraikan pada bab ini, berdasarkan keseluruhan hasil penelitian mengenai pendapat peserta didik tentang pelaksanaan pembelajaran Mengorganisasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di tengah kehidupan kita berbangsa dan bernegara didasari bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan zaman dimana kebudayaan, moral maupun tingkat ketergantungan manusia meningkat. Kondisi kebutuhan dan tantangan dunia kerja di era
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kerja dengan penawaran angkatan kerja yang tersedia. upaya menumbuhkembangkan kewiraswastaan kepada masyarakat luas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengangguran merupakan masalah bangsa kita yang belum bisa dicari jalan keluarnya sampai saat ini. Dan ini bersumber pada ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan dihasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penggunaan model evaluasi CIPP (context, input, process dan product)
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian evaluatif ini, menunjukkan bahwa Program Pendidikan dan Pelatihan Meter Kadar Air yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Metrologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh undang-undang dan dilindungi hukum. Di Indonesia secara yuridis, perolehan hak asasi manusia
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
37 EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Suharto SMK SWADAYA TEMANGGUNG Email: Suharto111@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal terpenting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan sudah menjadi kepentingan dan kebutuhan yang menunjang kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis.perkembangan dan perubahan terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga Pendidikan tingkat menengah, diselenggarakan untuk menghasilkan tamatan calon tenaga kelas kerja
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi berbagai macam bentuk data teks, gambar, suara, file dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komputer berkembang sangat pesat dengan munculnya internet dimana komputer-komputer dapat saling terhubung membentuk jaringan yang sangat luas yang terdiri
Lebih terperinciTentang Jurusan Manajemen Informatika. Written by Super Admin Monday, 21 November :34 -
Jurusan Manajemen Informatika merupakan salah satu Jurusan di bawah Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha. Visi jurusan adalah menghasilkan sumberdaya manusia yang handal di bidang teknologi informasi.
Lebih terperinciKTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Pengertian kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan pendidikan adalah mengenai mutu hasil pembelajaran. Sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jalur pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jalur pendidikan formal tingkat menengah yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai karakteristik yang berbeda dari sekolah umum yaitu terdapat mata pelajaran produktif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dilaksanakan untuk kelulusannya. Siswa sekolah menengah. Sekolah, Ujian Nasional dan Uji Kompetensi siswa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan keterampilan siswa. Keterampilan yang dimiliki merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang setiap tahunnya bertambah. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Link and match adalah kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dikembangkan untuk meningkatkan relevansi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain. Perubahan merupakan proses sosial dimana orang dihadapkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan kehidupan manusia baik secara individu atau kelompok, merupakan fenomena sosial yang berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Perubahan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai tenaga pengisi pembangunan yang sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberadaan perpustakaan sekolah merupakan sarana yang sangat penting agar proses belajar bersifat aktif. Perpustakaan sekolah tidak hanya berguna bagi guru
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. Akseptasi Pasar di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan antara lain:
169 BAB VI PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang sekolah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang sekolah yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik memiliki keahlian dibidang tertentu dan mencetak lulusan
Lebih terperinciPENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (Studi Situs SMK Muhammadiyah 2 Cepu) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar, dan memberi peluang kepada siswa memanfaatkan sumber belajar. Sistem
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi, pembelajaran yang ada lebih menekankan pada bagaimana membelajarkan siswa dengan menekankan proses aktif, siswa membangun sendiri pengetahuannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi ini, pendidikan menjadi hal yang sangat penting. Pendidikan bagi manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi ini, pendidikan menjadi hal yang sangat penting. Pendidikan bagi manusia merupakan kebutuhan yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dimulainya AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dimulainya AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour Area) pada tahun 2003 yang lalu, APEC pada tahun 2010, dan kesepakatan WTO (world trade organization)
Lebih terperinci2015 STUDI KELAYAKAN DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA DI LABORATORIUM KOMPUTER JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMK Negeri 5 Bandung merupakan salah satu sekolah kejuruan yang didalamnya terdapat beberapa kompetensi keahlian. Kompetensi keahlian yang terdapat di SMK Negeri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Sebagai tolak ukur pelaksanaan akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama Sidomulyo
179 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagai tolak ukur pelaksanaan akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama Sidomulyo maka pembahasannya dilakukan terhadap 6 (enam) fokus penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah A. Rahmat Dimyati, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Lebih terperinci