Melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan berekspresi sastra siswa kelas III/B SD Negeri 3 Sabang
|
|
- Yandi Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017, Melalui bergambar dapat meningkatkan kemampuan berekspresi sastra siswa kelas III/B SD Negeri 3 Sabang I R A W A T I Guru Kelas Pada SD Negeri 3 Sabang Abstrak. Penelitian yang berjudul Melalui bergambar dapat meningkatkan kemampuan berekspresi sastra siswa kelas III/B SD ini mengangkat masalah apakah melalui bergambar dapat meningkatkan kemampuan berekspresi sastra. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berekspresi sastra melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III/B SD Negeri 3 Sabang semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Metode yang digunakan metode penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan secara teknik tes dan teknik obsevasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata atau nilai ratarata siswa dalam berekspresi sastra adalah pada siklus I 68 dan siklus II 83. Berdasarkan kategori nilai yang menjadi acuan dalam penelitian ini, nilai rata-rata 83 berada pada kategori baik. Dengan demikian, kemampuan rata-rata siswa dalam berekspresi sastra berdasarkan hasil penelitian ini tergolong baik. Disarankan penelitian yang berhubungan dengan berekspresi sastra pada jenjang SD/MI dapat dilanjutkan oleh peneliti lain sehingga dapat terungkap hal-hal yang belum terungkap melalui penelitian ini, misalanya Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan. Kata kunci: Berekspresi sastra, dramatisasi media cerita bergambar. Received: 11 April 2017, Revision: 17 Mei 2017, Accepted: 30 september 2017 P - ISSN: E - ISSN: Copyright@2017. Published by Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Lestari Jaya. 117 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
2 Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk itu pemerintah terus menerus melakukan perubahan dalam sistem pedidikan mulai dari perubahan dalam kurikulum sampai pada peningkatan profesi guru seperti yang tertuang dalam Undang-undang nomor 14 tahun 2005 yang didalamnya memuat usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu guru Indonesia (Sagala Syiful, 2007:7). Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara Tujuan pendidikan nasional tersebut dapat tercapai jika dibarengi dengan kesungguhan peserta didik dan yang paling penting dilakukan bersamaan dengan meningkatkan kwalitas pendidikan melalui proses belajar mengajar. Kemampauan dan kapasitas guru sangat diperlukan dalam tahap ini, khususnya kemampuan guru dalam menguasai dan mengolah modelmodel inovatif pembelajaran. Adanya ketidakmampuan dan kapasitas guru yang belum cukup kuat dalam penguasaan model-model inovatif dalam pembelajaran akan membuat pembelajaran sering membosankan dan kurang menarik minat para siswa yang pada akhirnya prestasi belajar siswa kurang memuaskan. Sebagai contoh pembelajaran bahasa Indonesia khususnya berekspresi sastra, di sekolah-sekolah baik pada tingkat dasar maupun menengah umumnya kurang disenangi oleh siswa. Hal ini terdapat gejala yang menunjukkan bahwa pada mata pelajaran bahasa Indonesia khusunya berekspresi sastra sering kali hanya dijadikan sebagai mata pelajaran hafalan, siswa didorong untuk menghafal faktafakta. Kondisi ini menyebabkan kurangnya minat siswa dan ketidakaktifan siswa dalam berekspresi sastra, siswa menjadi pasif dan dan kurang variatif dalam proses pembelajaran. Siswa kurang terlatih untuk mengenal dan mengekspresikan masalah yang ada dan hanya terfokus untuk menghafal dialog. Kondisi ini tentu saja menciptakan kejenuhan siswa sehingga mereka tidak menyenangi mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya berekspresi sastra. Ekspresi sastra adalah suatu ungkapan perasaan manusia atau suatu ungkapan gagasan dari setiap manusia. Lahirnya sebuah sastra, yaitu melalui proses dalam menyesuaikan kondisi dari sosial budaya yang setiap saat berkembang. Dramatisasi adalah salah satu apresiasi sastra yang isinya tentang hidup dan kehidupan, disajikan atau dipertunjukkan dalam bentuk gerak atau action. Dramatisasi dapat juga diartikan sebagai suatu cerita yang dipentaskan diatas panggung (Supriyadi,2006 dalam buku pembelajaran sastra yang apresiatif dan integrative di SD). Dramatisasi disebut juga seni sastra yang kompleks karena dalam dramatisasi terkolaborasi cabang seni yang lain, misalya seni lukis, seni tari, seni musik, seni merias, seni berbusana, seni tata lampu dan kemungkinan seni yang lain, seperti dapat dilihat dalam pementasan drama (Supriyadi,2006). Masalah pembelajaran bahasa Indonesia yang kurang dipahami oleh siswa juga penulis jumpai ketika melakukan proses pembelajaran ekspresi sastra di Kelas III/B SD Negeri 3 Sabang. Hal ini berakibat buruk pada hasil capaian prestasi belajar siswa, yaitu dari 20 orang siswa yang ada hanya 8 orang siswa (40%) kurang menguasai, 6 orang siswa agak menguasai (30%), 6 orang siswa (40%), menguasai 118 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
3 secara tuntas. Jadi secara umum siswa Kelas III/B SD Negeri 3 Sabang nilai pembelajaran bahasa Indonesia dalam mengekspresikan sastra tergolang belum tuntas karena belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan yakni 65. Idealnya seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65. Berdasarkan hasil pengamatan dalam pembelajaran tersebut terdapat beberapa permasalahan yang diantaranya, kurangnya minat peserta didik dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya tentang ekspresi sastra, Ketidakaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran berekspresi sastra, ketidaktepatan metode pembelajaran yang digunakan, Tidak digunakannya model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Untuk itu, agar pembelajaran bahasa Indonesia khususnya berekspresi sastra menjadi pembelajaran yang aktif dan kreatif, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya pembelajaran melalui bergambar. Sanjaya (2006:161) menyatakan bahwa teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan berekspresi sastra siswa kelas III/B SD Negeri 3 Sabang. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas III/B SD Negeri 3 Sabang pada pembelajaran bahasa Indonesia materi berekspresi sastra. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017, yaitu bulan Oktober tahun 2017 mengacu pada kelender akademik sekolah. Alasan peneliti melakukan penelitian di SD Negeri 3 Sabang di karenakan sekolah tersebut belum pernah melaksanakan penelitian sejenis sebelumnya dan merupakan tempat bertugas peneliti sehari-hari. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III/B semester ganjil SD Negeri 3 Sabang tahun pelajaran 2016/2017. Siswa Kelas III/B semester ganjil SD Negeri 3 Sabang tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 20 orang siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. a. Tes, dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes formatif terdiri atas keaktifan dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah tes performance (objektif) yang hasilnya akan dilaksanakan dalam bentuk skor. b. Observasi, diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Zuriah N, (2003:17). Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat atau berlangsungnya peristiwa. Ada dua jenis observasi yang dilakukan, diantaranya: (a) Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana observer berada bersama objek yang diselidiki, dan (b) Observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu perstiwa yang diteliti. Dengan menggunakan teknik ini, melakukan catatan terhadap hasil observasi dengan menggunakan daftar cek (chek list). Teknik analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip observasi, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, menata, membagi menjadi 119 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
4 satuan-satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan. Zuriah N, (2003;10). Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes performance pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1. Analisis Hasil Belajar Siswa Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata, tes formatif dapat dirumuskan: X X N Dengan : X= Nilai rata-rata (mean) ΣX =Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2001: 208) Pembelajaran bahasa Indonesia materi berekspresi sastra dianggap tuntas bila perolehan hasil evaluasi siswa rata-rata hasil hitungan > 65, dan siswa dianggap tuntas dalam berekspresi sastra bila memperoleh nilai cukup yaitu > 65. Keterangan : A = sangat baik. B = baik C = cukup D = kurang E = kurang sekali 2. Analisis Ketuntasan Belajar Secara Klasikal Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 2006 (Depdiknas, 2006), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: Siswa. yang. tuntas. belajar P x100 % Siswa (Sumber: Kurikulum Depdiknas, 2006) 3. Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Untuk menghitung lembar observasi pengelolaan model pembelajaran digunakan rumus sebagai berikut : % = x x x 100 % dengan Jumlah. hasil. pengama tan X = = Jumlah. pengama tan Dimana : % = Presentase pengamatan X x = Rata-rata = Jumlah rata-rata P1 = Pengamat 1 P2 = Pengamat 2 (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2001:208) P1 P2 2 Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah bilamana kemampuan belajar siswa dalam berekspresi sastra mencapai tingkat keberhasilan 85% secara klasikal dan induvidual mencapai 65%, dan aktivitas guru dan siswa mencapai 85%. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat, Wardani I.G.A.K. (2005; 88). Penelitian Tindakan Kelas sebagaimana dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Yatim Riyanto, 2001;121) merupakan penelitian yang bersiklus, yang terdiri dari rencana, aksi, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara berulang. 120 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
5 Hasil Penelitian Adapun hasil penelitian untuk meningkatkan kemampuan berekspresi sastra melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar bagi siswa Kelas III/B SD Negeri 3 Sabang semester I tahun pelajaran 2016/2017 dapat dilihat pada analisis data pada masing-masing siklus berikut: A. Siklus I 1. Tahap Perencanaan (Planning) Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, tes performance I dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pembelajaran melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar, dan lembar observasi aktifitas guru dan siswa. 2. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 4 November 2016 di Kelas III/B Semester I SD Negeri 3 Sabang dengan jumlah siswa 20 siswa. Pelaksanaan pembelajaran melalui bergambar dengan tahapan sebagai berikut : (1) Pelaksanaan pembelajaran, (2) Diskusi kelompok, (3) Tes performance, (4) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, dan di bantu oleh dua orang mitra kolaborasi. Adapun proses belajr mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pada saat pelaksanaan siklus pertama, pelaksanaan belum sesuai dengan rencana, hal ini disebabkan oleh : a. Perlu adanya penyempurnaan pelaksanaan pembatasan waktu dalam mendemonstrasikan tokah dalam cerita. b. Sebagian siswa masih merasa malu dan kurang percaya diri dalam mendemnstrasikan tokoh dalam cerita c. Guru hendaknya memberikan penghargaan. Pada akhir siklus I dari pengamatan peneliti dan kolaborasi dengan teman sejawat dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : a. Telah adanya pembatasan waktu dalam mendemonstrasikan tokah dalam cerita bergambar. b. Adanya kepercayaan diri siswa dalam mendemnstrasikan tokoh dalam cerita bergambar. 3. Pengamatan (Obserting) Hasil indikator keberhasilan proses pada siklus I dapat dilihat pada paparan berikut: 1) Aktivitas Guru bahwa kemampuan guru pada aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah, menugaskan untuk memegang peran tertentu kepada anak-anak, mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan para pelaku dan memberikan penghargaan. Hasil observasi perolehan skor rata-rata persentase kemampuan guru dalam proses belajar mengajar siklus I masih tergolang rendah dengan jumlah perolehan skor 2,8 atau baru mencapai 75%. Skor 75% dapat dikatakan belum berhasil karena kriteria dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%. Hal ini terjadi karena peneliti belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar. Kelemahan yang terjadi pada siklus I akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. 2) Aktivitas Anak bahwa aktivitas siswa pada aspek yang mendapat kriteria nilai kurang baik adalah membaca buku, mempersiapkan diri untuk memulai drama dan berkonsultasi dengan guru. Ketiga aspek yang mendapat nilai kriteria kurang baik diatas merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Hasil observasi perolehan skor rata-rata aspek aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar siklus I juga tergolang rendah dengan jumlah perolehan skor rata-rata 2,7 atau 68%. Skor 121 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
6 68% dapat dikatakan belum berhasil karena kriteria skor dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%. 3) Hasil Belajar Siswa Berdasarkan analisis data dapat dapat dijelaskan bahwa pembelajaran melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 68. dan ketuntasan belajar baru mencapai 70% atau ada 14 siswa dari 20 siswa sudah tuntas belajar dan masih ada 6 atau 30% siswa lagi yang belum tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahawa pada siklus pertama secaraa klasikal siswa belum tuntas belajar. Pebelajaran bahasa Indonesia pada materi berekspresi sastra dengan berekspresi sastra dengan menggunakan media cerita bergambar siswa Kelas III/B SD Negeri 3 Sabang pada siklus I secara garis besar sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun masih belum sempurna seperti yang diharapkan. Kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I akan dijadikan refleksi agar tidak terulang pada siklus berikutnya. 4. Refleksi (Reflecting) Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : - Guru kurang maksimal dalam menugaskan siswa untuk memegang peran tertentu. - Guru kurang atau belum maksimal dalam mengadakan konsultasi dengan peserta didik untuk memerankan tokoh. - Guru kurang atau belum maksimal dalam pemberian penghargaan. - Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung. B. Siklus II 1. Tahap Perencanaan (Planning) Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, tes performance 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pembelajaran melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar, dan lembar observasi aktifitas guru dan siswa. 2. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 November 2016 di Kelas III/B Semester I SD Negeri 3 Sabang dengan jumlah siswa 20 siswa. Pelaksanaan pembelajaran melalui bergambar dengan tahapan sebagai berikut : (1) Pelaksanaan pembelajaran, (2) Diskusi kelompok, (3) Tes performance, (4) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, dan di bantu oleh dua orang mitra kolaborasi. Adapun proses belajr mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pada saat pelaksanaan siklus kedua, pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana, hal ini disebabkan oleh : a. Pada saat pembukaan pelajaran guru memberikan pengarahan ulang tentang tata cara belajar melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar. b. Guru telah memberikan pembatasan waktu dalam pelaksanaan mendemonstrasikan tokah dalam cerita bergambar. c. Guru sudah maksimal dalam pemberian penghargaan. d. Timbulnya rasa percaya diri yang tinggi dalam diri siswa pada saat mendemontrasikan tokoh dalam cerita bergambar. e. Hampir semua siswa termotivasi dalam belajarnya. Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah lebih tercipta. Pada akhir siklus II dari pengamatan peneliti dan kolaborasi dengan teman sejawat dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 3. Pengamatan (obserting) 1) Aktivitas Guru bahwa aktivitas guru pada aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik sudah tidak kelihatan lagi. Hasil observasi perolehan skor rata-rata persentase 122 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
7 kemampuan guru dalam proses belajar mengajar siklus II adalah 3,5 atau baru mencapai 89%. Skor 89% dapat dikatakan sudah berhasil karena kriteria dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%. 2) Aktivitas Siswa bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah mengalami banyak perubahan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan rata-rata skor perolehan yaitu 3,6 atau 91%. Skor 91% dapat dikatakan berhasil karena kriteria skor dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%. 3) Hasil Belajar Siswa bahwa pembelajaran melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 83. dan ketuntasan belajar baru mencapai 95% atau ada 19 siswa dari 20 siswa sudah tuntas belajar dan masih ada 1 atau 5% siswa lagi yang belum tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahawa pada siklus kedua secaraa klasikal siswa telah tuntas belajar. 4. Refleksi (Reflecting) Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : - Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi presentase pelaksanaanya untuk masing-masing aspek cukup besar. - Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. - Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. - Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan. Pembahasan Dalam rangka meningkatkan hasil belajar harus melalui peningkatan proses pembelajaran. Peningkatan proses pembelajaran dilakukan melalui tindakan kelas dan saat ini lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Penelitian ini berangkat dari permasalahan di Kelas III/B SD Negeri 3 Sabang, yaitu siswa tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia khususnya berekspresi sastra dan berakibat hasil belajar tidak mencapai ketuntasan belajar. Kondisi awal hasil belajar yang dicapai yaitu dari 20 orang siswa yang ada 8 orang siswa (40%) kurang menguasai, 6 orang siswa agak menguasai (30%), 6 orang siswa (30%). Setelah dilakukan tindakan oleh guru melalui dua siklus maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Ketuntasan hasil belajar siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahawa melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan berekspresi sastra. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru, nilai rata-rata siswa meningkat dari siklus I 68 menjadi 83 pada siklus II, demikian juga dengan ketuntasan hasil belajar meningkat dari siklus I ke II, yaitu masing-masing 70% pada siklus I, menjadi 95% pada siklus II. 2. Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Berdasarkan anlisis data, diperoleh aktifitas guru dalam proses belajar mengajar melalui bergambar pada setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I aktivitas guru dalam mengelola pembelajarn sebesar 70% dan pada siklus II menjadi 89%. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar 123 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
8 siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 3. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Berdasakan analisis data, diperoleh bahwa aktifitas siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada materi berekspresi sastra melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar dari siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan, ini dapat dilihat dari hasil analisis data dari dua pengamat, pada siklus I aktivitas siswa adalah 68% dan pada siklus II 91%. Dengan demikian pembelajaran bahasa Indonesia materi berekspresi sastra melalui bergambar dikategorikan aktif Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan belajar bahasa Indonesia materi berekspresi sastra siswa Kelas III/B SD negeri 3 Sabang yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklusnya, yaitu siklus I 70%, dan siklus II 95%), dan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 68 dan siklus II Melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar juga berdampak pada aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran lebih bersemangat, baik pada siklus I maupun pada siklus II. Ini dapat dibuktikan untuk aktivitas guru pada siklus I 70% dan siklus II 89%. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I 68% dan siklus II 91%. 3. Melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar siswa dapat membangun sendiri pengetahuan, menemukan langkah-langkah dalam mencari penyelesaian dari suatu materi yang harus dikuasai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok. 4. Melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar pembelajaran lebih menyenagkan. Saran Berdasarkan beberapa kemajuan yang dicapai dan hasil simpulan penelitian ini, maka perlu disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil penelitian tindakan kelas melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar. Beberapa saran yang perlu disampaikan adalah: 1. Untuk melaksanakan pembelajaran melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar sehingga memperoleh hasil yang optimal. Untuk materi berekspresi sastra sudah cocok digunakan melalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar karena luas dan dalamnya materi sudah sesuai dengan perkembangan imajinasi anak. 2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. 3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di Kelas III/B SD Negeri 3 Sabang tahun pelajaran 2016/ Untuk peneltian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar 124 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
9 diperoleh hasil yang lebih baik. Daftar Pustaka Akhadiah dkk. (2001:1). Bahasa Indonesia I. Depdikbud Dirjen Dekti. Arikunto Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Andre Rinanto (terjemahan Trining Agustin 2007). Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Press, Bredekamp (2000:3) Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara. Goodman, (terjemahan oleh Suriasumantri,2002). Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sulistyowati, Teori Kasusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka. Supriyadi,2006 Pembelajaran Sastra Yang Apresiasi Dan Integrative Di Sekolah Dasar.Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan. Susanti Pendekatan Ekspresif Karya-karya Hamka. Skripsi FIB UA: Surabaya Wardani, I.G.A.K Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas terbuka Departemen Pendidikan Nasional. Zuriah, N Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing Hamalik, Oemar Kemampuan Belajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hamzah Sulaiman, (dalam Trining Agustin 2007:10) Strategi dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta : Gama Media Yogyakarta. Harjana Andre, Ilmu Sastra dan Teori Terapan. Padang: Angkasa Jaya. Kemmis, Mc Taggart (Terjemahan Yatim Riyanto), Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC. Ratna, Nyoman Kutha Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra: dari Strukturalisme hingga Post-strukturalisme. Jogjakarta: Pustaka Pelajar. Sanjaya, 2006 Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Tim Prestasi Pustaka. Sagala Syiful, Manajemen Strategi 125 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,59-68 Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia Melalui Metode Belajar Kelompok Siswa Kelas VI/A SD Negeri 2 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,86-95 Meningkatkan Hasil Belajar Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia Melalui Metode Belajar Kelompok
Lebih terperinciPenggunaan Metode Fernald Untuk Meningkatkan Prestasi Membaca Braille Siswa Tunanetra Kelas II SDLB Negeri Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,28-36 Penggunaan Metode Fernald Untuk Meningkatkan Prestasi Membaca Braille Siswa Tunanetra Kelas II SDLB Negeri
Lebih terperinciPenerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Siswa Kelas V SD Negeri 26 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,10-19 Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Siswa Kelas V SD Negeri
Lebih terperinciMAMAD IDWAR Guru Dengan Tugas Tambahan Sebagai Kepala Sekolah SD Negeri 20 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,1-9 Meningkatkan Hasil Belajar Nilai-Nilai Juang Dalam Proses Perumusan Pancasila Melalui Model Pembelajaran
Lebih terperinciMeningkatkan hasil belajar PKn materi musyawarah untuk mufakat melalui penerapan model time token siswa kelas V/A SD Negeri 2 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,178-187 Meningkatkan hasil belajar PKn materi musyawarah untuk mufakat melalui penerapan model time token siswa
Lebih terperinciMelalui pembelajaraan kooperatif setting inklusif dapat meningkatkan hasil belajar pengukuran siswa tunadaksa kelas VI SDLB Negeri Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,126-134 Melalui pembelajaraan kooperatif setting inklusif dapat meningkatkan hasil belajar pengukuran siswa
Lebih terperinciIRMAWATI Guru PKn Dengan Tugas Tambahan Sebagai Kepala SD Negeri 19 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,188-195 Melalui metode bermain peran dengan model pembelajaran cooperative learning dapat meningkatkan hasil
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,69-76 Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N
Lebih terperinciSetyagung Budi Cahyono 4
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SDN KARANGSEMANDING 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Setyagung Budi Cahyono 4 Abstrak:
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD Feri Tirtoni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Sidoarjo Jl. Mojopahit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung
Lebih terperinciOleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN Emi Susanti 1), Wince Hendri 2), Erwinsyah Satria 3) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciUpaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale
Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Agusmawan, Imran, dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciMeningkatkan prestasi belajar pentingnya hidup rukun melalui pembelajaran cooperatif learning media stik berjalan siswa kelas II SD Negeri 15 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,167-177 Meningkatkan prestasi belajar pentingnya hidup rukun melalui pembelajaran cooperatif learning media
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana
Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciDisusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Saintifik Di Kelas VI SD Negeri 34 Gantung Ciri Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Saintifik
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Panas Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Ipa Di Kelas IV SDN 1 Taripa Kecamatan Sindue Bahmid Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Djelesia, Mestawaty Ahmad, dan MuchlisDjirimu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciMeningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale
Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale Haris Andika, Suherman, Kasmudin Mustapa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPenerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu
Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu Maryati, Jamaludin, Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action research yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan sifat PTK dilakukan secara mandiri
Lebih terperinciPenggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI Di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,20-27 Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI Di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016 FAUZIAH 1, MUHAMMAD
Lebih terperinciEwisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Ewisahrani Universitas Ahmad
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV Ertin S. Puala. A, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciSerambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :
8 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH KELAS II SD NEGERI 44 BANDA ACEH Umi Rahayu SD Negeri 44 Banda Aceh ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode adalah cara sistematis yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,
37 BAB III RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, Menurut Kasihani Kasbolah (1998:13), penelitian tindakan kelas merupakan salah satu
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo
Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo Hawia, Sahrudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea Warda, Syamsu, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciTheresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK
PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK SOAL CERITA DI KELAS V SDN 8 RINDINGALLO KABUPATEN TORAJA UTARA Theresyam Kabanga Program
Lebih terperinciMeningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris classroom-based action research. Penelitian
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching Ismail, Minarni Rama Jura, dan Lestari M.P Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek,Tempat, Waktu Penelitian 1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah pendidik sebagai peneliti, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa sebagai akibat dari
Lebih terperinciPenerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,135-146 Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN c) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK/classroom action research). Suharsimi Arikunto mendefinisikan
Lebih terperinciMahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iii Sdn Pipilogot Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Ahas Weros Popatoon, Dasa Ismaimusa, dan
Lebih terperinciTaviv Listin Kariani 15
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BENDA LANGIT DAN PERISTIWA ALAM DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS I SDN AMPEL 04 WULUHAN JEMBER Taviv Listin Kariani 15 Abstrak. Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sialang Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan tahun pelajaran 2013/2014
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama
Lebih terperinciPENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR
PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR Syahrun Kepala SD Kartika XX-1 Abstrak:. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciPemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut
Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut Sarmina Kombuayo, Antonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas IV di SDK Jononunu Rismawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia Abdul Rachim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciNaomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS III SDI BERTINGKAT OEBOBO2 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas Musripan Abd Muis, Lilies, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENGGUNAAN STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN MENGIDENTIFIKASI CARA MAKHLUK HIDUP MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 03 SUMBEREJO TAHUN 2012/2013 NASKAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran, oleh karena itu metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action Research
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Kunandar PTK adalah
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU Oleh: Sindy Angraini, Darsikin, Sahrul Saehana ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta
Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta Hanafi Pontoh, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciPEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Classroom Action Research 15 yang disingkat CAR atau dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK merupakan tindakan guru ketika melaksanakan kegiatan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Sri Winarti Durandt, Irwan Said, dan Ratman Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggambarkan suatu model pembelajaran diterapkan
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 Budi Mulyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Lebih terperinciGambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan kelas (PTK), PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL Husnah Guru SDN 001 Pasar Inuman Kecamatan Inuman husnah683@gmail.com ABSTRAK Penelitian tentang
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan secara kolaboratif yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas
Lebih terperinciOleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek
Soejiati, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Kegiatan Ekonomi 279 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SDN 1
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciIII. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini
III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian mengenai pembelajaran aspek
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN Akhmad Bisri Arifin Kepala SDN Kaligoro Kec. Kutorejo, Kabupaten Mojokerto Email:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
26 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN X. Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa
Penggunaan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siwa Kelas 1 SD Negeri 6 Tolitoli dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Penjumlahan Dan Pengurangan Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa Mahasiswa
Lebih terperinci