Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang"

Transkripsi

1 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017, Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang THANTAWI Guru Kelas Pada SD Negeri 16 Sabang Abstrak. Penelitian yang berjudul Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang ini mengangkat masalah apakah melalui penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar perpindahan panas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar perpindahan panas melalui penerapan metode eksperimen. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 16 Sabang semester I tahun pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Metode yang digunakan metode penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan secara teknik tes dan observasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata atau nilai rata-rata siswa dalam memahami materi materi perpindahan panas adalah 82,30 pada siklus I dan 84,65 pada siklus II. Berdasarkan kategori nilai yang menjadi acuan peneliti, nilai rata-rata 84,65 berada pada kategori baik. Dengan demikian, kemampuan rata-rata siswa dalam memahami materi perpindahan panas pada pembelajaran IPA berdasarkan hasil penelitian ini tergolong baik. Disarankan penelitian yang berhubungan dengan materi perpindahan panas pada jenjang SD/MI dapat dilanjutkan oleh peneliti lain sehingga dapat terungkap hal-hal yang belum terungkap melalui penelitian ini, umpamanya materi benda konduktor dan isolator panas. Kata kunci: IPA perpindahan panas, metode eksperimen. Received: 28 April 2017, Revision: 19 Juni 2017, Accepted: 30 september 2017 P - ISSN: E - ISSN: Copyright@2017. Published by Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Lestari Jaya. 135 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

2 Thantawi. Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang Pendahuluan Pembelajaran IPA merupakan interaksi antar siswa dan siswa dengan guru serta sumber belajar dalam suatu lingkungan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada dasarnya pembelajaan IPA memiliki dua tujuan pokok, yaitu agar siswa memiliki keterampilan proses melalui kegiatan secara ilmiah dan siswa memperoleh hasil dari kegiatan yang dilakukannya. Pembelajaran IPA bukan hanya hafalan melainkan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman kepada siswa secara langsung untuk bekalnya kelak. Untuk itu guru hendaknya memiliki pertimbangan-pertimbangan penuh dalam mendesain kegiatan pembelajaran, misalnya pemilihan bahan belajar, memotivasi siswa, dan penggunaan metode yang sesuai untuk menunjang keberhasilan pembelajaran IPA. Untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran IPA, guru harus dapat menciptakan dan membawa siswa ke dalam situasi pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan siswa secara langsung. Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara langsung dan memberi pengalaman kepada siswa mengenai pelajaran yang dipelajarinya sehingga siswa dapat menemukan jawaban dengan usahanya sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Menggunakan metode eksperimen siswa dapat mengalami, membuktikan, menarik kesimpulan dan memecahkan masalah. Dengan menggunakan metode ini siswa akan tertarik dan termotivasi untuk belajar IPA, sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Rostiyah dalam Istarani, 2012:21). Kualitas belajar merupakan cerminan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam KBM. Maka dari itu perlu adanya perbaikan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian belajar yang tepat, dengan dilihat dari nilai siswa yang begitu rendah terhadap mata pelajaran IPA maka perlu adanya peningkatan kualitas belajar yang nantinya akan tergambarkan dalam hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Sedangkan menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD (2006:454) menyebutkan, bahwa : IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang bersifat faktafakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan amanat KTSP 2006 tersebut maka diharapkan bahwa pembelajaran IPA di tingkat sekolah dasar sudah mengarah terhadap pembelajaran kontekstual (penerapan/kemampuan) bukan hanya penguasaan konsep. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran yang mengarah ke pembelajaran berbasis ekperimen. Darmadjo (Karli, 2002:121) memandang IPA selain sebagai produk juga sebagai proses, sebagaimana dikemukakannya bahwa: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan kerja manusia (produk) yang diperoleh dari pengalaman dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Produk sains berupa pengetahuan tentang sains terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori. Proses ilmiah merupakan serangkaian prosedur empirik dan prosedur pengelolaan analitik. Prosedur empirik mencakup: pengamatan (observasi), klasifikasi dan pengukuran. Proses analitik mencakup: menyusun hipotesa, merancang serta melakukan eksperimen, menarik kesimpulan dan meramalkan. Pemahaman terhadap sains sebaiknya tidak hanya memandang sains sebagai produk tetapi juga sebagai proses. Peneliti menduga bahwa metode eksperimen merupakan metode yang dapat 136 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

3 Thantawi Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang melibatkan peserta didik secara langsung dan cocok untuk pembelajaran IPA sehingga akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan metode ini siswa akan terlibat langsung dalam menemukan jawaban mengenai materi yang dipelajarinya, guru hanya bertindak sebagai motivator, fasilitator, dan moderator. Selain itu, pada pembelajaran ini peran siswa sangat tinggi dan siswa memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dengan teman sekelompoknya sehingga dapat menumbuhkan kebersamaan dan kerja sama yang baik, dan siswa dapat berkompetisi secara sehat antar tim/ kelompok. Berdasar uraian di atas peneliti termotivasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul: Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas karena lebih sesuai dengan tugas pokok dan fungsi guru, meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan kualitas siswa, serta mencapai tujuan pembelajaran atau pendidikan. Penelitian tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kematangan rasional dan tindakan-tindakan dalam melakukan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tndakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi kelas tempat pembelajaran tersebut dilakukan. Penelitian dilaksanakan di kelas IV semester II SD Negeri 16 Sabang. Adapun dipilih sekolah tersebut sebagai tempat penulis mengajar, sehingga penulis tidak meninggalkan kegiatan belajar mengajar yang menjadi tugas sehari-hari. Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 23 orang (laki-laki 16 orang dan perempuan 7 orang). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Tes Hasil Belajar Tes merupakan alat pengumpul data yang bersifat mengukur, karena berisi pertanyaan atau pernyataan yang alternative jawabannya memiliki standar jawaban tertentu. Tes bisa dilakukan secara tertulis, lisan atau tes kinerja dan diberikan pada akhir pembelajaran (Sanjaya, 2009:33). Dengan demikian, pada penelitian ini tes hasil belajar yang digunakan adalah tes secara tertulis berbentuk pilihan ganda pada materi konsep energi panas dan bunyi sebanyak 10 soal, dimana tiap soal memiliki bobok nilai 10 dan nilai maksimal adalah 100 jika siswa dapat menjawab seluruh pertanyaan dengan benar. (Soal terlampir). b) Observasi Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati baik secara langsung maupun tidak langsung serta mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sudjana, 2001:84). Yang dicatat pada lembar observasi pada penelitian ini adalah seluruh tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung, seperti: mendengarkan penjelasan guru dalam penyampaian tujuan pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru terkait materi pelajaran energi panas, dan memperhatikan penjelasan guru tentang contoh energi panas. Data yang diperoleh dikumpulkan dan diolah, yang mana hasilnya dapat dijadikan bahan untuk analisis. Data ini bermanfaat bagi peneliti untuk memberikan gambaran mengenai kegiatan dan hasil belajar siswa. Setelah mengikuti proses pembelajaran IPA dengan metode eksperimen. Teknik pengolahan data dapat dipaparkan sebagai berikut : a) Tes Hasil Belajar Skor ditetapkan terhadap jawaban yang 137 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

4 Thantawi. Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang diberikan siswa. Tiap-tiap butir soal yang dijawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan benar tidaknya jawaban yang diberikan, skor yang diperoleh siswa kemudian di konversi menjadi nilai, dengan rumus : NS = x 100 (Sudjana, 2001:118) Keterangan: NS = Nilai Siswa SP = Skor yang diperoleh siswa SM = Skor maksimal b) Data Aktivitas Guru dan Siswa Analisis data aktifitas siswa berdasarkan lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan melihat kesesuaian antara perencanaan dengan tindakan pelaksanaan dikatakan berhasil jika 60 dari semua aktifitas siswa pada pembelajaran berlangsung yang tertuang dalam skenario pembelajaran yang terlaksana dengan mestinya. Aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar ditentukan pada observasi dengan rumus : Nilai = (Sudjana, 2001:133) x 100 Sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan dan menganalisis data yang diperoleh perlu ditetapkan indikator kinerja dalam penelitian. Pada penelitian ini, indikator kinerja dalam bentuk hasil belajar siswa meningkat, ini nantinya dapat dilihat dari nilai tes yang diperoleh siswa bila dibandingkan dengan hasil tes sebelumnya dan akan menentukan berhasil tidaknya pembelajaran. Kurikulum 2006 (Depdiknas, 2006), menyatakan bahwa jika seorang siswa tuntas belajar bila telah mencapai skor 70% atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar secara klasikal bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 70%. Jadi indikator kinerjanya adalah ketuntasan baik secara individu yakni 70 nilai yang dicapai ataupun secara keseluruhan (klasikal) adalah 85% siswa yang tuntas hasil belajarnya. Pada dasarnya, prosedur dalam penelitian itu terdiri dari tiga tahap, yaitu: pertemuan pendahuluan, observasi dan diskusi balikan. Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan PTK berbentuk siklus (cycle). Tiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan ke arah peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran. Model siklus yang digunakan adalah model spiral seperti yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (Asrori, 2008:68-69) yakni momen-momen dalam bentuk spiral yang meliputi perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe) dan refleksi (reflect). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari rangkaian kegiatan atau langkah-langkah yang sudah ditentukan. Pada setiap siklus, peneliti dan guru terlibat langsung secara aktif dalam mengamati setiap kegiatan dengan cermat. Melalui langkahlangkah yang telah ditentukan tersebut, peneliti dan guru dapat bersama-sama menentukan tindakan yang dianggap tepat guna meningkatkan pembelajaran. Hasil Penelitian A. Siklus I 1. Perencanaan Pembelajaran Siklus I Dalam tahap perencanaan yang dilakukan di siklus I ini meliputi kegiatan penyusunan RPP dan penyusunan instrumen pengumpul data yang diperlukan, seperti instrumen penilaian, lembar observasi dan catatan lapangan. Pada penyusunan RPP Siklus I ini guru mengacu pada Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar, sebagaimana ditegaskan dalam PP nomor 41 tahun 2007 bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Adapun sistematika komponen RPP Siklus I ini adalah sebagai 138 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

5 Thantawi Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang berikut: 1) Kolom identitas Mata Pelajaran 2) Standar Kompetensi 3) Kompetensi Dasar 4) Indikator pencapaian kompetensi 5) Tujuan Pembelajaran 6) Materi Pembelajaran 7) Metoda Pembelajaran 8) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan b) kegiatan inti - perencanaan - pelaksanaan - tindak lanjut c) penutup 9) Sumber/Alat/Bahan Belajar 10) Penilaian. RPP yang disusun pada Siklus I ini berbeda dengan RPP sebelumnya, biasanya peneliti selaku guru kelas pada penyusunan RPP mata pelajaran IPA hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Sedangkan ciri khas dari RPP ini memuat langkah-langkah metode Eksperimen pada mata pelajaran IPA yang disesuaikan dengan konsep tentang perpindahan panas. Selain itu dilengkapi dengan panduan untuk menuangkan permasalahan yang harus dilakukan eksperimennya dan didiskusikan oleh siswa secara berkelompok, sehingga siswa menemukan jawabannya sendiri dengan keterlibatan secara langsung. Selain itu, dalam pengumpulan data aktivitas peserta didik dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian sikap dan perilaku. Data tes hasil belajar dilakukan secara individu berupa tes akhir. Data tersebut dilengkapi dengan hasil observasi siswa serta catatan lapangan. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan dideskripsikan dalam bentuk uraian. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 03 Maret Pada dasarnya pembelajaran yang dilaksanakan di siklus I ini mengacu pada RPP yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, guru sebagai peneliti melibatkan rekan sejawat untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan mengisi lembar observasi dalam bentuk uraian komentar/deskripsi. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa tes formatif (post tes) pada siklus I yang telah diberikan, menunjukkan hasil bahwa 19 orang siswa atau sebesar 82,61% yang memperoleh nilai hasil belajarnya tuntas (>70), sedangkan sebanyak 4 orang siswa atau sebesar 13,04% nilai hasil belajarnya masih di bawah nilai 70. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus ini adalah 81,30, dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 65. Hasil ini masih di bawah dari ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yang diharapkan yaitu 85% siswa yang mencapai nilai 70. Hal ini dimungkinkan karena metode eksperimen yang telah digunakan masih baru diterapkan, namun siswa tampak antusias dalam belajar dibandingkan hari-hari sebelumnya. 3. Observasi Pembelajaran Siklus I Kegiatan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan oleh Guru SD Negeri 16 Sabang dengan menggunakan lembar observasi yang telah peneliti siapkan sebelumnya. Hasil pengamatan dari hasil pengamatan yang dilakukan pengamat menjelaskan bahwa aktivitas peneliti (selaku guru) selama proses pembelajaran materi perpindahan panas dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen pada tindakan siklus I secara umum telah belangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Hasil pengamatan yang dilakukan observer dapat dijelaskan bahwa kegiatan guru dalam pengelolaan pembelajaran pada siklus I dapat dinyatakan belum efektif, karena masih terdapat beberapa aspek yang diamati berada dalam kriteria cukup dengan skor 3. Dengan demikian ada 8 aspek pengamatan dari aktivitas guru sudah mencapai penilaian yang optimal. Secara umum, setelah dilakukan konversi skor yang didapat ke dalam bentuk nilai, maka pada siklus I ini aktivitas guru memperoleh nilai secara keseluruhan 70, Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

6 Thantawi. Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang dengan kategori cukup. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran materi konsep energi panas yaitu mengidentifikasi sumber-sumber energi panas lalu menganalisis siklus I sebagai berikut: kegiatan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana, namun terdapat beberapa temuan penting yang terjadi selama pertemuan berlangsung. Temuan pertama, dalam tahap kegiatan awal masih siswa terlihat yang masih kurang fokus pada saat guru menjelaskan tujuan pembelajaran sehingga guru harus menegur siswa untuk memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, temuan kedua siswa antusias ketika guru menjelaskan bahwa pembelajaran akan menggunakan metode eksperimen dan siswa diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen. Temuan ketiga, suasana kelas mulai gaduh ketika guru mulai membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Temuan keempat: siswa tampak tidak ragu ketika diminta untuk mengidentifikasi sumber-sumber energi panas sehingga pembelajaran dalam kelompok terlihat seru dan sedikit gaduh. Temuan kelima nilai hasil belajar siswa masih belum maksimal, tidak sesuai dengan harapan yang telah diharapkan. Adapun jalan keluar untuk temuan yang terjadi di lapangan pada saat pembelajaran berlangsung adalah: pertama siswa diberi motivasi dengan cara memberikan penghargaan kepada siswa yang mau bertanya dan menjawab selama pembelajaran berlangsung. Kedua, menjelaskan kepada siswa bahwa pembagian kelompok dilakukan secara acak dan merata tingkat kemampuan siswa sehingga dapat membuat diskusi dalam kelompok menjadi lebih hidup dan bersemangat. Ketiga, mengupaya memberikan penguatan terhadap materi yang belum dipahami siswa dengan cara menjelaskan kembali dan meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan terhadap materi yang dianggap belum jelas sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih fokus terhadap materi yang sedang dibahas. Berdasarkan data yang diperoleh dapat di jelaskan bahwa ada delapan orang siswa atau sebesar 47,83% masuk dalam kategori cukup pada penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran materi perpindahan panas melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen di kelas IV SD Negeri 16 Sabang pada Siklus I, sebahagian besar siswa termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 52,17% atau sebanyak 12 orang siswa. Kategori Amat baik belum ada satu siswapun yang mampu mencapai kategori tersebut. Berdasarkan data tersebut, maka pembelajaran materi perpindahan panas melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen di kelas IV SD Negeri 16 Sabang belum dapat dikatakan efektif. 4. Refleksi Pembelajaran Siklus I Berdasarkan hasil postest, observasi dan catatan lapangan, pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen membuat siswa menjadi aktif dan antusias dalam belajar. Hal ini dapat terlihat pada saat guru mulai membagi kelompok dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada setiap kelompok. Walaupun hasil belajar siswa masih banyak yang belum mencapai KKM yang diharapkan, akan tetapi kemauan dan atusias siswa dalam pembelajaran sudah sangat baik. Dari uraian di atas dapat disimpulkan secara keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, dilihat dari keaktifan siswa maka siswa lebih aktif dalam belajar namun guru masih kurang menyeluruh dalam pengelolaan kelas. Masih sekitar 82,61% siswa yang mendapat nilai memenuhi KKM. Adapun penyebab siswa belum tuntas/belum mencapai KKM antara lain beberapa siswa dalam menjawab pertanyaan tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan sehingga hasil yang diperoleh kurang memuaskan/masih di bawah KKM. Untuk pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya harus ada perbaikan dengan melihat 140 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

7 Thantawi Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I ini. Adapun hal-hal yang harus diperbaiki pada Siklus berikutnya antara lain: 1. Guru harus dapat mengkondisikan siswa dengan lebih baik lagi dan memberikan perhatian secara menyeluruh, tidak terfokus pada satu kelompok siswa. 2. Membimbing siswa dalam melakukan diskusi/presentasi untuk lebih aktif dengan cara memberikan umpan balik/tanya jawab yang menjadikan siswa lebih aktif/tidak ragu untuk mengungkapkan pendapat dan sanggahan sehingga tidak ada yang lebih mendominasi. 3. Pembuatan pertanyaan soal postest harus menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh siswa dan dijabarkan sejelas-jelasnya. B. Siklus II 1. Perencanaan Pembelajaran Siklus II Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, peneliti merumuskan rencana pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran IPA dengan materi perpindahan panas dengan menerapkan metode eksperimen. Pada dasarnya RPP yang disusun pada siklus II ini dirumuskan berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh pada siklus I dan sistematikanya sama dengan sistematika RPP yang disusun pada siklus I. RPP pada siklus II ini juga memiliki karakteristik yang sama dengan RPP yang disusun pada siklus I. Namun, pada kegiatan pembelajaran RPP ini terdapat beberapa perbaikan sesuai dengan temuan pada siklus I. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap terdapat pada lampiran. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Maret Pada dasarnya pelaksanaan pembelajan siklus II ini mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan, seperti yang telah dideskripsikan di atas. Adapun pada pelaksanaannya peneliti bertindak sebagai guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Peneliti juga melibatkan rekan sejawat sebagai observer untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan mengisi lembar observasi dalam bentuk deskripsi/uraian tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan analisis data pada siklus kedua, jumlah siswa yang mencapai hasil belajar 70 adalah 23 orang siswa atau sebesar 100%. Nilai rata-rata pada tes formatif siklus II ini adalah 84,65 dengan persentase hasil belajar siswa secara klasikal sudah mencapai 100% atau hasil belajar siswa secara klasikal dapat dinyatakan berhasil dengan nilai terendah yang dicapai siswa adalah sebesar 70 dan nilai tertinggi adalah Observasi Pembelajaran Siklus II Kegiatan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan pengamat menjelaskan bahwa aktivitas peneliti (selaku guru) selama proses pembelajaran materi perpindahan panas dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen pada tindakan siklus II secara umum berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya Hasil pengamatan yang dilakukan observer pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan guru dalam pengelolaan pembelajaran pada siklus II dapat dinyatakan sudah efektif, karena dari 15 aspek penilaian pengamatan dari aktivitas guru sudah mencapai penilaian yang optimal seluruhnya. Secara umum, setelah dilakukan konversi skor yang didapat ke dalam bentuk nilai, maka pada siklus II ini aktivitas guru memperoleh nilai secara keseluruhan 98 dengan kategori amat baik Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran materi konsep energi panas yaitu melakukan eksperimen sumber-sumber energi panas dan melakukan eksperimen perpindahan panas lalu menganalisis hasil pengamatan pada siklus II sebagai berikut: kegiatan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana. Temuan 141 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

8 Thantawi. Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang pertama, dalam tahap kegiatan awal siswa terlihat fokus pada saat guru menjelaskan tujuan pembelajaran, temuan kedua siswa antusias ketika guru menjelaskan bahwa pembelajaran akan menggunakan metode eksperimen dan siswa diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen. Temuan ketiga, pada saat pengaturan duduk berdasarkan kelompok seperti yang telah ditentukan pada siklus I, siswa dalam kondisi tenang pindah ke kelompoknya masingmasing. Temuan keempat: siswa tampak yakin ketika melakukan eksperimen setelah mendapat pengarahan dari guru. Temuan kelima nilai hasil belajar siswa sudah mencapai nilai yang memuskan. Dari data yang di peroleh dapat dijelaskan bahwa ada 6 orang siswa atau sebesar 26,09% masuk dalam kategori amat baik pada penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran materi perpindahan panas melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen di kelas IV SD Negeri 16 Sabang pada Siklus II, sebahagian besar siswa termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 73,91% atau sebanyak 17 orang siswa masuk dalam kategori baik. Berdasarkan data tersebut, maka pembelajaran materi perpindahan panas melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen di kelas IV SD Negeri 16 Sabang sudah dapat dikatakan efektif. 4. Refleksi Pembelajaran Siklus II Hasil observasi catatan lapangan dan postest pada siklus II ini dijadikan bahan pertimbangan untuk mencukupkan penelitian ini pada siklus II, karena pembelajaran sudah dikatakan memuaskan dibanding pembelajaran konvensional. Berdasarkan observasi lapangan dan catatan lapangan tersebut, pembelajaran dengan menggunakan metode Eksperimen membuat peserta didik antusias dalam belajar. Hal ini terlihat saat guru melakukan apersepsi dan motivasi melalui Tanya jawab (bermain tebak benda) dan saat guru menunjukkan sebuah alat penghantar panas yaitu sendok besi. Siswa terlihat senang dan gembira serta ingin segera melakukan percobaan. Aktivitas peserta didik juga terlihat pada saat melakukan eksperimen dan mempresentasikan hasilnya. Pada siklus sebelumnya siswa masih ada yang pasif tetapi pada siklus II ini siswa seluruhnya telah aktif. Adapun empat siswa yang kurang aktif tetapi mereka mau mencoba tidak seperti pada siklus sebelumnya, dimana mereka diam saja dan enggan berbicara di depan untuk mempresentasikan hasil eksperimen maupun mengemukakan tanggapan. Perolehan nilai hasil postest siklus II pun telah menunjukkan adanya kenaikan dibanding siklus sebelumnya. Seluruh siswa mencapai KKM. Melihat hal tersebut di atas, maka pada siklus II ini pembelajaran sudah dikatakan berhasil dengan nilai yang memuaskan, sehingga penelitian dicukupkan sampai pada siklus II. Pembahasan 1. Perencanaan Pembelajaran IPA pada Tindakan Siklus I, dan II Berdasarkan data yang diperoleh selama observasi di SD Negeri 16 Sabang bahwa pada hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) di kelas IV menujukkan nilai rata-rata pelajaran IPA sebesar 58,41. Maka dalam perencanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II materi perpindahan panas dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode Eksperimen, dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Langkah-langkah pembelajaran dalam RPP meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dalam kegiatan inti mencakup tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. 2. Pelaksanaan Pembelajaran IPA pada Tindakan Siklus I dan II. Dalam pelaksnaan pemelajaran siklus I dan siklus II disesuaikan dengan langkah-langkah yang telah direncanakan sebelumnya. 142 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

9 Thantawi Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi perpindahan panas di kelas IV Sekolah Dasar mampu memperbaiki pelaksanaan pemelajaran di kelas. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa, yakni siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa ini menunjukkan bahwa pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru (teacher centered) melainkan berpusat pada siswa (student centered). Dengan menerapkan metode Eksperimen, siswa dapat menemukan jawaban sendiri atas permasalahan yang mereka hadapi karena metode eksperimen meliatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Mereka memiliki kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya dan dapat membuktikannya sendiri, sehingga pemahaman siswa menjadi semakin berkembang dan dengan pengalamannya itu pengetahuan siswa akan tahan lama. Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Eksperimen merupakan pembelajaran yang penyajian materinya dilakukan dengan cara melibatkan siswa secara aktif mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajarinya. Ini menunjukkan pada pembelajaran IPA tentang materi perpindahan panas sangat baik apabila dengan menggunakan metode eksperimen. 3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan data yang diperoleh pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I dan II yang telah dilaksanakan oleh peneliti menunjukkan adanya peningkatan, baik perolehan nilai rata-rata siswa maupun presentase pencapaian KKM. Hal ini seiring dengan yang dikemukakan oleh Hakiim (2008: 74-75) bahwa: pemahaman dan struktur kognitif diperoleh seseorang melalui pengalaman melakukan suatu kegiatan.... pengalaman inilah yang menuntun diperolehnya hasil belajar pada diri siswa yang bersangkutan. Berikut merupakan Gambar grafik peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dan peningkatan persentase hasil belajar siswa secara klasikal pada tiap siklusnya: 86,00 84,00 82,00 80,00 78,00 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Nilai Ratarata Hasil Belajar Siswa tiap Siklus 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% 81,30 Siklus I 82,61% Siklus I 84,65 Siklu II 100% Siklus II Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa secara Klasikal tiap Siklus Dari gambar grafik peningkatan tersebut tergambar bahwa perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 81,30 dan pada siklus II adalah 84,65. Persentase hasil belajar secara klasikal pada siklus I adalah 82,61% dan pada siklus II adalah 100%. Dari uraian tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya. 4. Peningkatan Aktivitas Guru dan Siswa Data dari hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru (peneliti) pada pembelajaran perpindahan panas melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen meningkat tiap siklusnya. Pada siklus I guru masih mengalami kesulitan dalam menerapkan metode eksperimen dikarenakan metode ini masih baru pertama kali diterapkan. Namun demikian, seiring berjalannya waktu guru mulai terbiasa dalam menerapkan metode eksperimen yang ditandai dengan kemampuan guru mulai meningkat dalam pengelolaan kelas baik itu materi pembelajaran maupun keadaan siswa 143 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

10 Thantawi. Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang pada saat mengikuti pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, peningkatan yang terjadi pada aktivitas guru dapat dilihat pada gambar grafik peningkatan aktivitas guru di bawah ini: ,67 Siklus I 98 Siklus II Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Dari gambar grafik di atas terlihat bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran materi perpindahan panas melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen di kelas IV SD Negeri 16 Sabang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I nilai aktivitas guru secara keseluruhan dari 15 aspek penilaian aktivitas guru memperoleh nilai sebesar 70,67. Pada siklus III aktivitas guru mengalami peningkatan dengan memperoleh nilai sebesar 98. Dengan demikian penerapan metode eksperimen pada pembelajaran materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang dapat meningkatkan aktivitas guru dalam pembelajaran. Adapun penilaian aktivitas siswa yang telah dijelaskan pada hasil penelitian di atas, menjelaskan bahwa aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari antusias siswa yang awalnya hanya terpaku pada guru sebagai sumber belajar tanpa harus melakukan suatu tindakan seperti mencari kebenaran terhadap materi yang diajarkan guru, namun pada penerapan metode eksperimen siswa lebih bersemangat dalam belajar. Siswa dituntut untuk mencari, meneliti, dan menyimpulkan materi yang diajarkan melalui sebuah eksperimen, dimana siswa terlibat secara aktif disetiap kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Untuk lebih jelasnya, adapun perolehan nilai aktivitas siswa secara keseluruhan pada pembelajaran materi perpindahan panas melalui penerapan metode eksperimen di kelas IV SD Negeri 16 Sabang dapat dilihat pada gambar grafik berikut: Siklu I 90 Siklus II Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa Dari gambar grafik di atas terlihat jelas adanya peningkatan perolehan nilai aktivitas siswa dari seluruh aktivitas yang dilakukan siswa pada pembelajaran materi perpindahan panas melalui penerapan metode eksperimen di kelas IV SD Negeri 16 Sabang, yaitu: pada siklus I nilai keseluruhan aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah sebesar 74. Pada siklus ini ada beberapa aspek penilaian aktivitas siswa yang masih rendah. Hal ini dikarenakan metode yang digunakan baru pertama kali dialami oleh siswa. Pada siklus II nilai aktivitas siswa secara keseluruhan memperoleh nilai sebesar 90. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru menarik perhatian siswa, siswa terlibat secara langsung pada pembelajaran, dan siswa menemukan sendiri jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan pada saat sebelum dilakukan eksperimen. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dijelaskan bahwa penerapan metode eksperimen pada pembelajaran materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Bukan hanya itu saja, pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna dan pengetahuan yang didapat siswa dapat bertahan lebih lama dikarenakan adanya pengalaman dalam pembelajaran. 144 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

11 Thantawi Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari pembelajaran IPA melalui penerapan metode Eksperimen pada materi perpindahan panas di kelas IV Sekolah Dasar, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Peningakatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada penerapan metode eksperimen pembelajaran IPA tentang materi perpindahan panas, yaitu: pada siklus I sebesar 81,30, dan siklus II sebesar 84,65. Dan persentase hasil belajar siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan, yaitu: pada siklus I persentase hasil belajar klasikal sebesar 82,61%, dan siklus II sebanyak 100%. Berdasarkan data-data yang telah dianalisis maka dapat dinyatakan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang. 2. Aktifitas guru dan siswa selama pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen menjadi lebih bermakna. Pemahaman yang siswa dapat lebih tahan lama untuk diingat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping itu, dari siswa muncul juga sikap kerja sama, tanggung jawab, dan berani mengemukakan pendapat serta dapat menghargai pendapat orang lain. Dengan demikian pembelajaran materi perpindahan panas dengan menerapkan metode eksperimen di kelas IV SD Negeri 16 Sabang dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa. Saran Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa serta kinerja guru dalam pembelajaran IPA tentang materi perpindahan panas untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV, berikut ini dikemukakan beberapa saran: 1. Bagi Guru a. Penggunaan metode eksperimen perlu dijadikan metode yang tepat untuk pembelajaran IPA dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, karena metode eksperimen melibatkan siswa secara langsung dan memberi pengalaman bagi siswa dalam memecahkan masalah. b. Sebelum melaksanakan metode eksperimen, hendaknya guru memperhatikan kurikulum atau materi yang sesuai dengan metode tersebut, kondisi perserta didik, kondisi guru, alat/bahan yang akan digunakan dan sebanainya. c. Sebelum melaksanakan metode eksperimen pada pembelajaran IPA, hendaknya merencanakan persiapan secara matang dan penuh pertimbangan mengenai keselamatan kerja siswa, sehingga pada saat pelaksanaannya dapat berlangsung sesuai dengan harapan dan tidak menimbulkan kecelakaan bagi siswa. 2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif metode pembelajaran IPA untuk meningkatkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dan memberikan pengalaman secara langsung bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Oleh karena itu, diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan metode eksperimen pada pembelajarn IPA dengan lebih kreatif dalam memilih alat/bahan untuk eksperimen dan dalam merencanakan pelaksanaan pembelajarannya.. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asrori, Muhammad Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima. Departemen Pendidikan Nasional Kurikulum Jakarta: Media Makmur Mandiri. 145 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

12 Thantawi. Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh: FKIP Unsyiah. ( diakses 07 November 2012). Hakiim, Lukmanul Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima. Istarani Kumpulan 39 Metode Pembelajaran: untuk Revolusi Pengajaran. Medan: Iscom Medan. Karli dan Yuliaritiningsih, M.S Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Model-model Pembelajaran. Jakarta. Bina Media Informasi. Uno, Hamzah Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Samatowa, Usman Bagaimana Membelajarkan SAINS di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas. Sanjaya, W Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana ,2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta: Kencana Sonny, Robertus Karbohidrat, Sumber Energi Utama Bagi Tubuh. (Online), ( diakses 17 Mei 2013). Sudjana, N Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suhartanti, dkk Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VI SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sumiati dan Asra Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Sumini Penelitian Tindakan Kelas Dan Pengembangan Profesi Guru, Jurnal Pendidikan, (online), Vol 24, No. 1, 146 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,69-76 Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa kelas VI SD Negeri 2 Sabang

Penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa kelas VI SD Negeri 2 Sabang Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,147-156 Penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,59-68 Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Suarni, Haeruddin, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cilamaya I Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I ABSTRAK Rendahnya hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Lengkongwetan I disebabkan kurangnya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja 54 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2 Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2 Rismawati, Ratman, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. 3 Siwalempu Asmaul Husna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Konsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing

Konsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut p-issn: 1907-932X; e-issn: 2579-9274 Konsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing Siti Hadijah Sekolah

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney Ujeng, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) model Kemmis dan Taggart. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar 19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari

Lebih terperinci

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda di Kelas IV SDN 1 Ogowele Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (2012: 3) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. 2 Pangalasiang Mersilia Busoso, Haeruddin, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar ISSN 5-61X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar Rabaisa, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012

Lebih terperinci

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau Sri Wahyuni, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Sugiyanto (2005:56), Penelitian Tindakan Kelas ini mampu menawarkan

Lebih terperinci

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR Syahrun Kepala SD Kartika XX-1 Abstrak:. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia Melalui Metode Belajar Kelompok Siswa Kelas VI/A SD Negeri 2 Sabang

Meningkatkan Hasil Belajar Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia Melalui Metode Belajar Kelompok Siswa Kelas VI/A SD Negeri 2 Sabang Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,86-95 Meningkatkan Hasil Belajar Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia Melalui Metode Belajar Kelompok

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn: Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Djelesia, Mestawaty Ahmad, dan MuchlisDjirimu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu Maryati, Jamaludin, Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Edisi, Desember 203 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Nuri Annisa Prodi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan PTK. Penelitian ini bersifat kualitatif karena berupaya menghasilkan

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR Yeti Sumiyati 1, Atep Sujana 2, Dadan Djuanda 3 1,2,3 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA MA Manbaul Ulum Karangawen Demak Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri dari 12 laki-laki

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No. 2 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Daur Air Siswa Kelas V SDN

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli Ronawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Wahid Hasyim Desa Kedung Malang Wonotunggal Batang Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pernapasan Pada Tumbuhan di Kelas IV SDN 2 Laantula

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pengelompokan Makhluk Hidup Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III SDN 2 Salakan Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dimulai sejak 27 Februari sampai 6 Maret 2012. Pelaksanaan siklus

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA Ismawati Alidha Nurhasanah 1, Atep Sujana

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Debby May Puspita Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Corresponding

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Siswa Kelas V SD Negeri 26 Sabang

Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Siswa Kelas V SD Negeri 26 Sabang Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,10-19 Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Siswa Kelas V SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU 1 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU Oleh Vera Malia 1, Lazim N 2, Damanhuri Daud 3 Abstrak The observation of

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru 1 Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru Mariana Theresia,Otang Kurniaman,Munjiatun Theresia.mariana@yahoo.com,Otang.kurniaman@gmail.com,Munjiatunpgsd@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan mengenai Pendekatan Konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Lebih terperinci