SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN OLAHRAGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN OLAHRAGA"

Transkripsi

1 (SAP) MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN OLAHRAGA Oleh: Dra. Berliana, M.Pd. dkk PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007

2 : Orientasi perkuliahan dan Konsep Media Pembelajaran : Para mahasiswa dapat memahami konsep pembelajaran dalam belajar gerak : 1x pertemuan 1 - Mahasiswa mampu menje laskan konsep pengajaran gerak - Mahasiswa mampu menga nalisis pengajaran gerak sebagai alat yang digunakan untuk tujuan gerak dimaksud - Orientasi sebagai tata cara perkuli ahan - Secara umum yang diguna kan dalam pembela jaran gerak benar-benar memiliki ke dudukan yang sama dengan guru, itu sebabnya penga jaran gerak tidak dapat dilakukan per saja. - Penyaluran informasi lewat lebih pada tayangan cd sekaitan dengan konsep gerak yang dipelajari Memaparkan kembali konsep pembelajaran, dan menerapkannya dalam beberapa contoh dan gambaran lewat analisis yang mendalam Rink, Judith E. (1985) Teaching Physical Education for Learning

3 : Pola-pola pengajaran tanpa dan dengan : Para mahasiswa dapat memahami kedudukan pola-pola/tipe pengajaran : 2x pertemuan Mahasisiwa mampu menjelaskan kembali kedudukan pola atau tipe pengajaran tanpa dan dengan dalam pengajaran gerak - Mahasiswa mampu menjelaskan kembali kedudukan dan manfaat, selain sebagai alat Bantu - Mahasiswa mampu mengelompokkan yang digunakan dalam pengajaran gerak - Pengajaran gerak yang dikan memang tidak sepenuhnya dapat dilakukan dalam penjas, ini disebabkan factor cedera yang cukup tinggi. Untuk itu kehadiran guru bersamasama dengan akan menjadi penting dalam pengajaran gerak. - Pemaparan konteks yang susah diobservasi langsung akan dapat dimanfaatkan lewat, seperti terjalnya gunung dalam olahraga climbing dan hiking, luasnya lapangan bola dan kompleksnya gerak dalam pertandingan sepak bola, kondisi dan kedalaman laut dalam diving, selancar, dll dosen menganalisa, berdiskusi, bertanya, dan menyelesaikan - Mencari bentuk yang dapat dimanfaatkan untuk pengajaran gerak lewat internet - Mencoba mendisain lewat modifikasi atau disain langsung - Evaluasi yang dilakukan dengan menilai hasil laporan dan bentuk disain Harrison, Joyce M and Blakemore (1989); Instructional Strategies. Tim Teaching Belajar dan pembelajar-an (Modul)

4 : Pemilihan sebagai alat bantu pembelajaran : Para mahasiswa dapat memahami teknik pemilihan pengajaran gerak : 2x pertemuan Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip pemilihan yang disesuaikan dengan materi ajar - Mahasiswa dapat mengupayakan pemilihan sehingga disesuaikan dengan pengadaannya - mahasiswa dapat melakukan cara-cara penggunaan pengajaran terpilih - Menghadirkan dalam pengajaran bertujuan pada pencapaian hasil pengajaran yang maksimal. Untuk itu yang digunakan hendaknya sesuai dengan tujuan pengajaran, bersifat familiaritas, memiliki criteria penggunaan yang disesuaikan dengan materi, siswa, sekolah, guru dan keteradaannya. Sehingga yang dipakai benar efektif dan efisien - Kesalahan dalam menggunakan akan berdampak fatal, khususnya dalam pengajaran panjas, untuk itu sebelum menggunakan, guru harus mencobanya lebih dulu sebelum mengajar - Menghadirkan pengajaran yang dalam pelaksanaan pengajaran mikro disesuaikan dengan prinsip pemilihan - Penilaian lebih pada relevansi terhadap pengajaran dan prinsip penggunaan itu sendiri Pencarian internet, baik oleh pengajar maupun mahasiswa Depdikbud UT Program Akta Mengajar (modul dan fasilitas dalam pengajaran) 1985

5 : Penyusunan desain pengajaran dengan : Para mahasiswa dapat memahami cara penyusunan desain pengajaran dengan : 2x pertemuan Mahasiswa mampu menjelaskan kembali manfaat sekaitan dengan kemampuan siswa - Mahasiswa dapat memaparkan essensi yang perlu dipedomani dalam menyusun desain pengajaran dengan - Mahasiswa dapat menemukan kembali letak ketatahubungan pengajaran dengan kondisi ekonomi penggunanya, khususnya sekolah - Karakteristik siswa akan menggambarkan kehadiran pengajaran, siswa yang memiliki kemampuan akan lebih baik jika dihadirkan dalam bentuk apapun. - Pengajaran akan lebih baik jika selalu memanfaat kan sebagai alat Bantu bagi guru dan siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengajaran dengan menggunakan akan lebioh baik jika dilihat dari hasilnya Mengetahui kondisi dan situasi kelas akan sangat membantu dalam hubungannya dengan kehadiran. Selain itu tentukan pula kompetensi yang akan dianalisa lewat sehingga kehadiran tidak sia-sia Efisiensi dari pengadaan hendaknya menjadi penting bagi sekolah, pada akhirnya dapat menemukan solusi dengan menggunakan satu untuk beberapa sekolah yang berdekatan -Menyusun desain pengajaran dengan memilih -Memodifikasi yang dianggap efisien dari segi ekonomi perkelompok - Penilaian dilakukan lewat laporan dan hasil Media dan buku Harrison, Joyce M and Blakemore (1989); Instructiona l Strategies. Tim Teaching Belajar dan pembelajara n (Modul)

6 : Ujian Tengah Semester : Mahasiswa menguasai dan mampu menjelaskan materi ajar pertemuan 1-8 : 1x pertemuan 9 Mahasiswa mampu menyelesaikan konsep-konsep yang berkaitan dengan materi ajar pertemuan 1 8 rincian materi Ujian Tengah Semester Mahasiswa menyelesaikan soalsoal ujian Tes Tertulis Media dan buku

7 : Pembuatan sederhana : Para mahasiswa dapat memahami cara pembuatan sederhana : 4x pertemuan Mahasiswa dapat melakukan pembuatan sederhana - Mahasiswa dapat menggunakan mekanik dan elektronik dalam lab-work rincian materi - Media sederhana seperti gambar, tansparansi, odifikasi alat bola besar dan kecil, dll dapat dilakukan dalam pengembangan instruksional, sehingga pembuatan hendaknya disesuaikan dengan tujuan pengajaran, karakter siswa, sifat dan pesannya. - Pada prinsipnya pembuatan sederhana ini dapat dibuat sesederhana mungkin Pengertian lab di sini tidak sebatas pada gedung saja bias saja di hall, atau lapang indoor. - Keberfungsian lab merupakan sarana tempat dilakukannya kegiatan belajar mengajar, sehingga lab dapat sebagai pusat inovasi yang menghasilkan sesuatu, misalnya hasil kecepatan, denyut jantung, VO2 mak, dll - Membuat sederhana - Menyajikan hasil denagn relevansi materi ajar Kelompok menggunakan mekanik dan elektronik untuk menghasilkan kemampuan anggota dari masing-masing kelompok, serta memaprkan hasil lewat cara kerja dengan Media dan buku Pencarian internet, baik oleh pengajar maupun mahasiswa Depdikbud UT Program Akta Mengajar (modul dan fasilitas dalam pengajaran) 1985

8 : penggunaan pengajaran di sekolah : Para mahasiswa dapat memahami teknik observasi penggunaan di sekolah sekolah yang ditunjuk : 2x pertemuan Mahasiswa mampu melakukan cara observasi yang berkaitan dengan penggunaan oleh para guru di sekolah/klub - Mahasiswa mampu menganalisis kerelavansisn terhadap materi ajar dan tujuan pengajaran guru di sekolah - Pengulangan kembali sekilas tentang konsep, manfaat, penggunaan, pemilihan pengajaran gerak sebagai pegangan mahasiswa untuk melakukan observasi ke sekolah-sekolah - Melakukan observasi kesekolah dgn penugasan berkelompok. - Memaparkan hasil observasi dengan focus menganalisa ketercocokan penggunaan - Penilaian dilakuka terhadap hasil observasi dan paparan Rink, Judith E. (1985) Teaching Physical Education for Learning Harrison, Joyce M and Blakemore (1989); Instructional Strategies. Depdikbud UT Program Akta Mengajar (modul dan fasilitas dalam pengajaran) 1985

9 : Ujian Akhir Semester : Mahasiswa menguasai dan mampu menyelesaikan konsep yang berkitan dengan pertemuan 1-15 : 1x pertemuan 16 Mahasiswa dapat menyelesaikan konsep-konsep yang berkaitan dengan materi ajar pertemuan 1 15 Ujian Akhir Semester Mahasiswa menyelesaikan soalsoal ujian Menjawab Soal

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN OLAHRAGA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN OLAHRAGA SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN OLAHRAGA Oleh: Dr. Berliana, M.Pd. Komarudin, M.Pd Ira Purnamasari MN, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BIDANG STUDI PENJAS SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas 2. Kode Mata Kuliah : 3. SKS : 2 4. Semester : 4 (genap) 5. Pertemuan : 1 dan 2 6. Waktu : 2 x 100 menit 7. Pokok

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PERENCANAAN PENGAJARAN DALAM PELATIHAN OLAHRAGA OLEH: BERLIANA

SILABUS MATA KULIAH PERENCANAAN PENGAJARAN DALAM PELATIHAN OLAHRAGA OLEH: BERLIANA SILABUS MATA KULIAH PERENCANAAN PENGAJARAN DALAM PELATIHAN OLAHRAGA OLEH: BERLIANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan perancangan, metoda penelitian dan pemahaman terhadap proyek. Latar belakang yang memaparkan tentang alasan pertimbangan

Lebih terperinci

melakukan segala aktivitasnya untuk memenuhi

melakukan segala aktivitasnya untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masingmasing regunya terdiri dari sebelas orang termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

Alat dan Perlengkapan Permainan.. 28 Fasilitas dan Lapangan Permainan Latihan Rangkuman Tes Formatif... 34

Alat dan Perlengkapan Permainan.. 28 Fasilitas dan Lapangan Permainan Latihan Rangkuman Tes Formatif... 34 Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH.................. v MODUL 1 PERMAINAN INVASI............ 1 Hakekat Bermain... 3 Pengelompokan (Olahraga) Permainan... 5 Hakekat Permainan Invasi... 8 Langkah Pemelajaran

Lebih terperinci

SILABUS PEDAGOGI OLAHRAGA (SPORT PEDAGOGY) DASAR. 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Pedagogi Olahraga (Sport Pedagogy) Nomor kode : OK 304

SILABUS PEDAGOGI OLAHRAGA (SPORT PEDAGOGY) DASAR. 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Pedagogi Olahraga (Sport Pedagogy) Nomor kode : OK 304 SILABUS PEDAGOGI OLAHRAGA (SPORT PEDAGOGY) DASAR 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Pedagogi Olahraga (Sport Pedagogy) Nomor kode : OK 304 Jumlah sks : 2 sks Semester : VI Program studi : PJKR

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bab ini terdapat tiga bagian, yaitu yang pertama adalah berisi (1) bagaimana

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bab ini terdapat tiga bagian, yaitu yang pertama adalah berisi (1) bagaimana V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bab ini terdapat tiga bagian, yaitu yang pertama adalah berisi (1) bagaimana model Dinamika Kelompok berbasis keberagaman dapat diterapkan, (2) cara menerapkan

Lebih terperinci

Tite Juliantine Universitas Pendidikan Indonesia

Tite Juliantine Universitas Pendidikan Indonesia PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI Tite Juliantine Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Penilaian pendidikan adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik. Hasil

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK Iskandar 1, Ashadi Cahyadi 2 1,2 Program Studi Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan siswa dalam proses mental dan fisik melalui interaksi antara siswa, siswa dengan guru, lingkungan, dan

Lebih terperinci

2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:

2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari banyak kalangan. Namun dalam pelaksanaannya pembelajaran pendidikan jasmani berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yulia, 2014 EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. Yulia, 2014 EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang termasuk ke dalam kegiatan pembelajaran yang produktif. Secara umum menulis adalah sebuah proses untuk mengemukakan

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH... Kegiatan Belajar 1: Hakikat Strategi Pembelajaran Latihan Rangkuman Tes Formatif

TINJAUAN MATA KULIAH... Kegiatan Belajar 1: Hakikat Strategi Pembelajaran Latihan Rangkuman Tes Formatif iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xiii MODUL 1: STRATEGI PEMBELAJARAN... 1.1 Hakikat Strategi Pembelajaran... 1.2 Latihan... 1.12 Rangkuman... 1.13 Tes Formatif 1..... 1.13 Berbagai Jenis Strategi

Lebih terperinci

KONSEP DASAR LABORATORIUM IPS. Contact person

KONSEP DASAR LABORATORIUM IPS. Contact person KONSEP DASAR LABORATORIUM IPS Contact person PSB PSB (Pusat Sumber Belajar) merupakan laboratorium belajar dalam arti luas. MENGAPA DIBANGUN PSB? Manusia bisa belajar di mana saja, kapan saja, dan dengan

Lebih terperinci

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SD

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SD SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SD OLEH: FATHUL ZANNAH, M.Pd NIDN. 1114048701 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual,

I. PENDAHULUAN. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual, meliputi konstruktivisme (constructivisme), menemukan (inquiry), bertanya (questioning),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi tersebut sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran,

Lebih terperinci

THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) Arini Pakistyaningsih, SH., MM.

THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) Arini Pakistyaningsih, SH., MM. THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) The Systematic Design of Instruction Chapter One Arini Pakistyaningsih, SH., MM. A. Model Pendekatan Dick dan Carey Sistem Untuk Merancang

Lebih terperinci

OLEH: ROSELI THEIS. PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JPMIPA FKIP UNIVERSITAS JAMBI ABSTRACT ABSTRAK

OLEH: ROSELI THEIS. PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JPMIPA FKIP UNIVERSITAS JAMBI   ABSTRACT ABSTRAK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA (SBMM) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA JPMIPA FKIP UNJA T.A 2012/2013 IMPROVING THE QUALITY OF INSTRUCTIONAL TEACHING AND LEARNING

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH ORGANISASI & SISTEM PERTANDINGAN. Oleh : Drs. Ajang Suparlan M.Pd Dra. Hj. Tite Juliantine M.Pd

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH ORGANISASI & SISTEM PERTANDINGAN. Oleh : Drs. Ajang Suparlan M.Pd Dra. Hj. Tite Juliantine M.Pd SILABUS DAN SAP MATA KULIAH ORGANISASI & SISTEM PERTANDINGAN Oleh : Drs. Ajang Suparlan M.Pd Dra. Hj. Tite Juliantine M.Pd FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Muhammad Hasbiyal Farhi, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Muhammad Hasbiyal Farhi, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern ini pendidikan sangatlah penting dalam menciptakan generasi baru yang mempunyai intelektual terhadap masa depan. Pendidikan merupakan salah suatu

Lebih terperinci

Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. KURTEK FIP - UPI BEBERAPA CATATAN TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. KURTEK FIP - UPI BEBERAPA CATATAN TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. KURTEK FIP - UPI BEBERAPA CATATAN TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. KURTEK FIP - UPI PENGERTIAN DAN DIMENSI KURIKULUM KURIKULUM : Seperangkat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (SAP) MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Oleh Drs. Rusli Ibrahim, MA Dra. Mimin Karmini, M.Pd Muhamad Tafaqur, S.Pd.M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

Lebih terperinci

INDIKATOR PENCAPAIAN DAN KEGIATAN PESERTA MENJELASKAN DAN MENENTUKAN PENGERTIAN,

INDIKATOR PENCAPAIAN DAN KEGIATAN PESERTA MENJELASKAN DAN MENENTUKAN PENGERTIAN, MATERI/BAHAN MATA KULIAH UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATA KULIAH : PENGAJARAN JURUSAN/PRODI : TARBIYAH KODE MATA KULIAH : 42202731 FAKULTAS : ILMU AGAMA ISLAM DOSEN : HUJAIR AH. SANAKY FM-UII-AA-FKA-07/R4

Lebih terperinci

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) PENDAHULUAN. Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) PENDAHULUAN. Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI MODUL (2 SKS) POKOK BAHASAN : PENDAHULUAN Oleh : DESKRIPSI Dunia komunikasi, khususnya PR harus juga ilmu dasar dan umum, selain konteks PR itu sendiri. Tugas dan pekerjaan seorang

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH SEPAK TAKRAW (TEORI DAN PRAKTEK)

SILABUS MATA KULIAH SEPAK TAKRAW (TEORI DAN PRAKTEK) SILABUS MATA KULIAH SEPAK TAKRAW (TEORI DAN PRAKTEK) 1) Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Sepak Takraw Nomor kode/jumlah sks : JK 414 / 2 sks Jurusan/Program Studi : POR/PJKR Pra syarat (pre requisite)

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATU ACARA PERKULIAH (SAP) Kode dan Mata Kuliah : JK 307. FASILITAS D PERLENGKAP PENJAS (2 SKS) Topik Bahasan : Pengertian Fasilitas dan Perlengkapan Penjas di Sekolah Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dalam penelitian ini yang bisa disimpulkan sesuai temuan, yaitu :

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dalam penelitian ini yang bisa disimpulkan sesuai temuan, yaitu : BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pengujian data dan hasil analisis hipotesis, maka ada beberapa hal dalam penelitian ini yang bisa disimpulkan sesuai temuan, yaitu : 1) Ada

Lebih terperinci

Keadaan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran... (Muhammad Gunawan) 1

Keadaan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran... (Muhammad Gunawan) 1 Keadaan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran... (Muhammad Gunawan) 1 KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR SE-GUGUS SUMBERAGUNG KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN THE

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH KURIKULUM PENJAS. Oleh. Dra. Hj. Mimin Karmini Dian Budiana, M.Pd. Ahmad Hamidi, S.Pd.

DESKRIPSI MATA KULIAH KURIKULUM PENJAS. Oleh. Dra. Hj. Mimin Karmini Dian Budiana, M.Pd. Ahmad Hamidi, S.Pd. DESKRIPSI MATA KULIAH KURIKULUM PENJAS Oleh Dra. Hj. Mimin Karmini Dian Budiana, M.Pd. Ahmad Hamidi, S.Pd. PROGRAM PGSD JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani diajarkan di sekolah mempunyai peranan penting untuk memberikan kesempatan

Lebih terperinci

BAB III PENILAIAN A. Benar-Salah. Petunjuk:

BAB III PENILAIAN A. Benar-Salah. Petunjuk: BAB III PENILAIAN Untuk membantu pemahaman para guru dalam mempelajari bahan pelatihan, maka dalam bab ini akan diberikan contoh-contoh soal yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman guru

Lebih terperinci

2015 PENGARUH SPORT EDUCATION MODEL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

2015 PENGARUH SPORT EDUCATION MODEL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan salah satu sarana yang mengarahkan siswa untuk menjalankan pola hidup aktif, sebagai mana kita ketahui pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KERJA DAN AKTIVITAS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI LINGKUNGAN

ANALISIS KERJA DAN AKTIVITAS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI LINGKUNGAN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS KERJA DAN AKTIVITAS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI LINGKUNGAN Fitriyah Karmila 1, Ridha

Lebih terperinci

TINJAUAN ALTERNATIF KONSEP MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) DI SEKOLAH

TINJAUAN ALTERNATIF KONSEP MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) DI SEKOLAH 16 TINJAUAN ALTERNATIF KONSEP MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) DI SEKOLAH Ujang Rohman Program Studi Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya jankroh64@gmail.com

Lebih terperinci

1. Kurikulum Subjek Akademis 2. Kurikulum Humanistik 3. Kurikulum Rekonstruksi Sosial 4. Kurikulum Teknologis

1. Kurikulum Subjek Akademis 2. Kurikulum Humanistik 3. Kurikulum Rekonstruksi Sosial 4. Kurikulum Teknologis BEBERAPA CATATAN TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Prof. R. Ibrahim, MA PENGERTIAN DAN DIMENSI KURIKULUM KURIKULUM : Seperangkat program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan formal yang dilakukan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan formal yang dilakukan di sekolah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan kegiatan formal yang dilakukan di sekolah. Sagala (2008:61) menjelaskan bahwa Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas

Lebih terperinci

Manajemen Olahraga di Sekolah? Nurlan Kusmaedi, dkk.

Manajemen Olahraga di Sekolah? Nurlan Kusmaedi, dkk. Manajemen Olahraga di Sekolah? Nurlan Kusmaedi, dkk. Manajemen olahraga di sekolah adalah penerapan manajemen pada bidang olahraga/ pendidikan jasmani, kesehatan, dan rekreasi di sekolah. Pengertian: Pengelolaan

Lebih terperinci

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN. Oleh. Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd. Dian Budiana, M.Pd.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN. Oleh. Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd. Dian Budiana, M.Pd. SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Oleh Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd. Dian Budiana, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Lebih terperinci

Ulfah Khamidah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: efektivitas, teknik, media, kompetensi, teks cerita petualangan

Ulfah Khamidah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: efektivitas, teknik, media, kompetensi, teks cerita petualangan EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN THINK, PAIR, AND SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA KOMPETENSI MENULIS TEKS CERITA PETUALANGAN SDN PURWANTORO 4 KOTA MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ulfah Khamidah Mahasiswa

Lebih terperinci

LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014)

LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014) Badan Kendali Mutu Akademik UMM PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014)

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MEDIA. OLEH: Drs. YUNYUN YUDIANA, M.Pd

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MEDIA. OLEH: Drs. YUNYUN YUDIANA, M.Pd STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MEDIA OLEH: Drs. YUNYUN YUDIANA, M.Pd Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran? Dalam konteks umum: Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk

Lebih terperinci

2016 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

2016 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam konteks pembelajaran, model adalah suatu penyajian fisik atau konseptual dari sistem pembelajaran, serta berupaya menjelaskan keterkaitan berbagai komponen

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Pendidikan Kewirausahaan Kompetensi Umum :Mahasiswa memahami tentang konsep dasar tentang dan praktek untuk anak usia dini Pertemuan : 1-16 PERTEMUAN POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan watak. Banyak dijumpai penyelenggaraan pendidikan jasmani di

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan watak. Banyak dijumpai penyelenggaraan pendidikan jasmani di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah suatu pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan dan

Lebih terperinci

LABORATORIUM. Badan Kendali Mutu Akademik UMM METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

LABORATORIUM. Badan Kendali Mutu Akademik UMM METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN Badan Kendali Mutu Akademik UMM METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: PEKERTI bagi Instruktur Laboratorum UMM pada Semester Genap 2013/2014 (26 27 Juni

Lebih terperinci

TINJAUAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR

TINJAUAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR 373 TINJAUAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR candraa@edu.uir.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana pengembangan berbagai aspek kehidupan manusi. Proses pembelajaran di lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk menghafal, dan bukan untuk berpikir secara kreatif, seperti

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk menghafal, dan bukan untuk berpikir secara kreatif, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sarana utama untuk mempersiapkan diri dengan keterampilan dan pengetahuan dasar. Sekolah merupakan sarana yang diharapkan mampu menolong individu

Lebih terperinci

DISAIN INSTRUCTIONAL (Perencanaan Pembelajaran)

DISAIN INSTRUCTIONAL (Perencanaan Pembelajaran) DISAIN INSTRUCTIONAL (Perencanaan Pembelajaran) ardianto Pak sopir!, sebenarnya kami mau diajak kemana? Nga tau? Yang penting JALAN ASUMSI TENTANG DISAIN PEMBELAJARAN 1. Perbaikan tentang kualitas pembelajaran

Lebih terperinci

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *) Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet Oleh: Ali Muhtadi *) Abstrak Kegiatan pembelajaran yang selalu dilaksanakan di dalam ruangan kelas secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang penting diajarkan sejak dini. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi

Lebih terperinci

EVOLUSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Oleh. Soni Nopembri. Saya begitu terkesan semenjak mendapatkan buku ini, karena buku ini

EVOLUSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Oleh. Soni Nopembri. Saya begitu terkesan semenjak mendapatkan buku ini, karena buku ini Judul buku Penulis Penerbit : Instructional Models for Physical Education : Michael W. Metzler : Allyn & Bacon A Pearson Education Company Needham Heights, Massachusetts 02194 Cetakan : 2000 Tebal : xxviii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia,

Lebih terperinci

Proceeding: The First International Seminar on Trends in Science and Science Education 2014 ISBN

Proceeding: The First International Seminar on Trends in Science and Science Education 2014 ISBN SE-036 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN HYBRIDLEARNING MATA KULIAH PENGANTAR SOSIOLOGI DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Trisni Andayani 1 Fakultas Ilmu Sosial, E-mail: trisniandayani@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

Belajar dan Pembelajaran Fisika

Belajar dan Pembelajaran Fisika Belajar dan Pembelajaran Fisika I. Deskripsi Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah dalam rumpun Maka Kuliah Keahlian Profesi (MKKP) yang berorientasi untuk membekali Mahasiswa memperoleh wawasan

Lebih terperinci

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) 1. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENDIDIKAN IPS DI SMP 1.1. Latar Belakang Pembelajaran Kontekstual Ada kecenderungan dewasa ini utnuk

Lebih terperinci

SILABI MATA KULIAH. B. Kompetensi: Mahasiswa memahami tentang profesi guru pendidikan jasmani melalui pengamatan, pemikiran, dan tindakan yang nyata.

SILABI MATA KULIAH. B. Kompetensi: Mahasiswa memahami tentang profesi guru pendidikan jasmani melalui pengamatan, pemikiran, dan tindakan yang nyata. SILABI MATA KULIAH A. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Persiapan Profesi Guru Penjas Kode Mata Kuliah : POR 0 Jumlah SKS : T= SKS Program Studi : PJKR (Pendidikan Jasmani) Semester : VI (Enam)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pembelajaran IPA di SD Negeri Pakis

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pembelajaran IPA di SD Negeri Pakis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah pembelajaran IPA di SD Negeri Pakis Kecamatan Tambakromo adalah rendahnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan UUD 1945. Pendidikan merupakan suatu hal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pembelajaran dapat menghantarkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran SD Kode Mata Kuliah : PSD 6202 SKS : 2SKS Dosen : Unik Ambar Wati, M.Pd Program Studi : S-1 PGSD Waktu Perkuliahan : Semester

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS. 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Pendidikan Jasamani dan Olahraga. Nomor Mata Kuliah : KU 108 Semester : 2

PETUNJUK TEKNIS. 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Pendidikan Jasamani dan Olahraga. Nomor Mata Kuliah : KU 108 Semester : 2 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Pendidikan Jasamani dan Olahraga Bobot SKS : 2 sks Nomor Mata Kuliah : KU 108 Semester : 2 Prasyarat : Sehat jasmani dan rohani Program Studi : Pendidikan Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu manusia yang cerdas, unggul dan berdaya saing. Kualitas

Lebih terperinci

Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester :

Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester : Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester : sks MK dalam Kelengkapan**** Bobot Kurikulum Bobot Unit/ Jur/ Fak sks Institusional Tugas*** Penyelenggara Inti** Deskripsi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X L A MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X L A MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X L A MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA DIKLAT MELAKUKAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMKN 5 SURAKARTA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS Nama Mata Kuliah : Pembelajaran Kode Mata Kuliah : GU 520 Bobot SKS : 2 (dua) Tingkat/Semester : 4/7 Mata

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA oleh Ida Zulaeha dan Deby Luriawati Fakultas Bahasa dan Seni UNNES ABSTRAK Micro teaching

Lebih terperinci

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Novri Gazali Universitas Islam Riau novri.gazali@edu.uir.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan, bimbingan, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN (Pendidikan Jasmani dan Olahraga)

KONTRAK PERKULIAHAN (Pendidikan Jasmani dan Olahraga) KONTRAK PERKULIAHAN (Pendidikan Jasmani dan Olahraga) Bobot SKS : 2 SKS Semester : 3 Hari Pertemuan : Dosen Pengampuh : Dra. Marsiyem, M.Kes 1. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah Pendidikan Jasmani merupakan

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN (GEOMETRI)

KONTRAK PERKULIAHAN (GEOMETRI) KONTRAK PERKULIAHAN (GEOMETRI) Bobot SKS : 3 SKS Semester : 2 Hari Pertemuan : 16 Dosen Pengampuh : 1. Dra. Nyimas Aisyah, M.Pd., Ph.D. 2. Scristia, M.Pd. 1. Deskripsi Mata Kuliah Macam-macam banguan ruang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NOVEL MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA DENGAN MODEL SINEKTIKS BUDAYA KOMUNIKASI INDONESIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NOVEL MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA DENGAN MODEL SINEKTIKS BUDAYA KOMUNIKASI INDONESIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NOVEL MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA DENGAN MODEL SINEKTIKS BUDAYA KOMUNIKASI INDONESIA Desi Karolina Saragih, S.Pd., M.Pd Dosen 01414@unpam.ac.id UNIVERSITAS PAMULANG

Lebih terperinci

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO.

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO. NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO Oleh: Ermawan Susanto, S.Pd., M.Pd. NIP. 19780702 200212 1 004 Dibiayai

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MODUL MATA KULIAH BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) OLEH: DIAN BUDIANA, M.PD. NIP MATA KULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA (PDGK 4208)

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) OLEH: DIAN BUDIANA, M.PD. NIP MATA KULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA (PDGK 4208) RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) OLEH: DIAN BUDIANA, M.PD. NIP. 197729062002121002 MATA KULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA (PDGK 4208) UPBJJ BANDUNG 2010 RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) Mata Kuliah

Lebih terperinci

Belajar dan Pembelajaran Fisika

Belajar dan Pembelajaran Fisika Belajar dan Pembelajaran Fisika 1 Belajar dan Pembelajaran Fisika I. DESKRIPSI Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah dalam rumpun Maka Kuliah Keahlian Profesi (MKKP) yang berorientasi untuk

Lebih terperinci

Orientasi pada kinerja Individu dalam dunia kerja, 2) justifikasi khusus pada

Orientasi pada kinerja Individu dalam dunia kerja, 2) justifikasi khusus pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: KONSEP DASAR ORGANISASI 1.1 Pentingnya Mempelajari Organisasi... 1.3 Latihan... 1.12 Rangkuman... 1.12 Tes Formatif 1..... 1.12 Lingkup Organisasi, Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten BAB I PENDAHULUAN Mata Kuliah PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. PPL diharapkan dapat

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : Pembelajaran Pendidikan Ilmu Sosial, Keaktifan Belajar, Hasil Belajar

Abstrak. Kata kunci : Pembelajaran Pendidikan Ilmu Sosial, Keaktifan Belajar, Hasil Belajar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam berpikir kritis, mengajukan argumen, membantah argumen, menyampaikan ide, bertanya, serta berkomunikasi dalam mata kuliah Pendidikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA JK 512 / 2 SKS Oleh Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. dkk. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Kegiatan Pengajaran Mikro adalah prasyarat yang harus

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA Penerapan Model Pembelajaran (Siti Sri Wulandari) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA Siti Sri Wulandari Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan dengan ukuran bola dan lapangan lebih kecil dari sepak bola. Permainan ini sendiri dilakukan oleh lima

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah membawa. perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Pekerjaan yang dikerjakan oleh

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah membawa. perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Pekerjaan yang dikerjakan oleh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Pekerjaan yang dikerjakan oleh manusia secara manual bias

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN : TEKNOLOGI PENDIDIKAN NAMA MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN SKS/JS : 3 SKS/6JS KODE : TPD1220 SEMESTER : I (SATU) PRASYARAT : - PENGASUH : I KADEK SUARTAMA, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Penelitian IPS Berbasis TIK Mata Kuliah & Kode : PSD 6244 Semester Dosen Pengampu Deskrepsi Mata Kuliah Capaian Mata Kuliah : VI : Safitri Yosita Ratri, M.Pd,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN BAHAN AJAR BERNUANSA KKNI ISTININGSIH SRI SUMARNI 25 OKT 2017

PENYUSUNAN BAHAN AJAR BERNUANSA KKNI ISTININGSIH SRI SUMARNI 25 OKT 2017 PENYUSUNAN BAHAN AJAR BERNUANSA KKNI ISTININGSIH SRI SUMARNI 25 OKT 2017 THIS IS WORKSHOP ADAKAH KENDALA MENYUSUN BAHAN AJAR? Skill? Pedoman tidak ada?.. LANDASAN DAN KEPENTINGAN LANDASAN Dosen profesional...

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini merupakan bagian penutup yang menjelaskan hasil penelitian yang terdiri atas bagian a). Simpulan; b). Implikasi; dan c) Rekomendasi. A. Simpulan Setelah

Lebih terperinci

GASTER Vol. XII No. 2 Agustus Istiqomah Risa Wahyuningsih STIKES Aisyiyah Surakarta Program Studi Kebidanan ABSTRAK

GASTER Vol. XII No. 2 Agustus Istiqomah Risa Wahyuningsih STIKES Aisyiyah Surakarta Program Studi Kebidanan ABSTRAK PENERAPAN METODE E-LEARNING DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DOKUMENTASI KEBIDANAN (Pada Mahasiswa Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta) Istiqomah Risa Wahyuningsih STIKES Aisyiyah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN KARAKTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN KARAKTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN KARAKTER Mata Kuliah: Pendidikan Karakter Semester : 7 (tujuh); Kode : PMA 509; SKS : 2 (dua) Program Studi : Pendidikan Matematika Dosen : Khairul Umam,

Lebih terperinci

Definisi Teknologi Pendidikan

Definisi Teknologi Pendidikan Definisi Teknologi Pendidikan Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,

Lebih terperinci

Model Pengajaran Kesadaran Taktis dan Penguasaan Keterampilan. Proses pengajaran melalui pendekatan taktis memanfaatkan bentuk-bentuk permainan

Model Pengajaran Kesadaran Taktis dan Penguasaan Keterampilan. Proses pengajaran melalui pendekatan taktis memanfaatkan bentuk-bentuk permainan Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : PJM 207 : Permainan Sepakbola Materi: Model Pengajaran Kesadaran Taktik Model Pengajaran Kesadaran Taktis dan Penguasaan Keterampilan Proses pengajaran melalui pendekatan

Lebih terperinci