BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Sonny Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan keuangan industri manufaktur yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dari tahun Adapun perusahaan yang akan menjadi sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang masuk ke dalam kelompok Basic Industry and Chemicals. Pemilihan perusahaan manufaktur yang masuk ke dalam kelompok Basic Industry and Chemicals adalah dengan pertimbangan bahwa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan pada penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang masuk ke dalam kelompok garment dan textile. Tabel 3.1 Nama Perusahaan Basic Industry and Chemicals yang dijadikan Objek Penelitian No Perusahaan Emiten Kode 1 Alumindo Light Metal Industri Tbk ALMI 2 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA 3 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 4 Betonjaya Manunggal Tbk BTON 5 Citra Tubindo Tbk CTBN 6 Holcim Indonesia Tbk SMCB 7 Indal Aluminium Industry Tbk INAI 8 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 9 Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI 10 Jakarta Kyoei Steel Works Ltd Tbk JKSW 11 Jaya Pari Steel Corp Ltd Tbk JPRS 12 Lion Metal Works Tbk LION 13 Lionmesh Prima Tbk LMSH 14 Mulia Industrindo Tbk MLIA 15 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 16 Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR 17 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 18 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS Sumber : BEI 22
2 1. Alumindo Light Metal Industri Tbk PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. (Alumindo) adalah datar terkemuka produsen aluminium digulung di Indonesia dan Asia Tenggara. Terletak di Sidoarjo, Jawa Timur, Alumindo didirikan pada tahun 1978 dan mulai produksi komersial pada tahun 1983, dengan kapasitas produksi awal ton dan ton pa aluminium sheet dan foil masing-masing. Aluminium sheet biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk peralatan dapur dan rumah tangga, kendaraan transportasi, serta s bahan bangunan. Aluminium foil terutama digunakan untuk industri kemasan. 2. Arwana Citra Mulia Tbk PT Arwana Citramulia Tbk (Arwana) adalah perusahaan publik yang terdaftar di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diperdagangkan dengan kode saham "ARNA". Perusahaan ini didedikasikan untuk memproduksi ubin keramik biaya rendah untuk melayani menengah-rendah segmen pasar nasional. Produk ini dijual dengan "Ubin Keramik Arwana" merek, nama merek yang menandakan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif. Pada tahun 2011 sebuah ubin keramik merek baru dengan kualitas yang lebih baik, yaitu "UNO," diperkenalkan untuk menangkap segmen pasar menengah-tinggi. 3. Asahimas Flat Glass Tbk HistoryAsahi Glass Co Ltd produsen kaca terkemuka di dunia didirikan oleh Mr Toshiya Iwasaki dan menentukan untuk mengambil tantangan produksi kaca dalam negeri flat di tahun 1900-an. Pencarian dimulai untuk lokasi pabrik baru bisa menawarkan transportasi air yang nyaman dan ruang untuk berkembang. Saat ini Asahimas meningkatkan kapasitas produksi terpasang sebesar ton agregat untuk kaca datar, meter persegi untuk kaca pengaman dan meter persegi untuk cermin. Asahimas tidak hanya masuk sebagai perusahaan kaca dengan kapasitas tahunan terbesar di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara. 4. Betonjaya Manunggal Tbk PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) bergerak dalam bidang produksi dan perdagangan batang besi untuk beton bertulang dan mulai beroperasi secara 23
3 komersial pada bulan Mei BTON didirikan pada 25Feb1995 dan terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia sejak tahun Berkantor pusat di Gresik, Jawa Timur, BTON adalah produsen nasional bar bulat. BTON menyediakan bar bulat mulai dari 6 mm dengan total kapasitas terpasang ton beton per tahun. 5. Citra Tubindo Tbk P.T. Citra Tubindo Tbk didirikan pada tahun 1983 untuk menyediakan akhir finishing OCTG (barang negara minyak tubular) untuk industri minyak di Indonesia. Pabrik mulai berproduksi pada bulan Juni 1984 sebagai sebuah perusahaan perintis di pulau Batam, terletak di selatan hanya 20km dari Singapura dan sekarang telah menjadi pusat logistik untuk industri jasa minyak di seluruh Indonesia. Lokasi strategis baik Tubindo Citra, ditambah dengan memiliki pelabuhan air dalam yang terletak di kawasan industri, memungkinkan untuk ekspor global yang efisien dari produk-produknya. Hari ini, P.T. Citra Tubindo adalah kelas dunia produsen dan penyedia layanan untuk barang ladang minyak tubular. Lebih dari 75% dari produk yang dikirim ke besar perusahaan minyak multinasional serta perusahaan minyak negara yang terletak di seluruh dunia. Ini spesialisasi dalam pipa kinerja tinggi proprietary 6. Holcim Indonesia Tbk Holcim adalah pelopor dan inovator dalam cepat berkembang sektor semen di Indonesia, sebagai pasar untuk rumah, bangunan komersial dan infrastruktur mengembang. Kami adalah satu-satunya penyedia berbagai terintegrasi dari 10 jenis semen, beton dan agregat. Kami sedang membangun sebuah waralaba yang unik, Solusi Rumah, untuk memberikan lengkap, solusi perumahan yang terjangkau dan upgrade, menggambar pada keterampilan lebih dari Holcim terlatih tukang batu, 399 waralaba pada pertengahan-2011 dan kehadiran telesales berkembang. 7. Indal Aluminium Industry Tbk PT Indal Aluminium Industry Tbk (Inai) adalah dalam bisnis manufaktur produk aluminium. Inai yang didirikan pada tahun 1971 saat ini telah berkembang 24
4 menjadi salah satu produsen aluminium terbesar ekstrusi dengan fasilitas produksi yang paling terintegrasi, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di kawasan Asia Tenggara. Inai, yang merupakan anggota dari Grup Maspion, mengoperasikan dua pabrik di Sidoarjo, Jawa Timur. 8. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ("Indocement") adalah salah satu produsen utama di Indonesia semen kualitas dan produk semen khusus yang dipasarkan dengan merek "Tiga Roda". Indocement didirikan pada tahun 1985 dan telah terintegrasi operasi semen dengan total kapasitas produksi tahunan yang dirancang dari 18,6 juta ton semen. Indocement saat ini mengoperasikan 12 pabrik, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. 9. Intikeramik Alamasri Industri Tbk PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk (IKAI) adalah pelopor skala besar produsen ubin porselen di Indonesia dan salah satu produsen terbesar di kawasan Asia Pasifik. IKAI produk ini diakui oleh dunia untuk kualitas dan desain IKAI terdaftar pada tanggal 26 Juni 1991 dan mulai beroperasi secara komersial Mei 1993 menggunakan salah satu lini produksi dengan kapasitas tahunan meter persegi per tahun. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki tanaman total kapasitas produksi meter persegi per tahun. 10 Jakarta Kyoei Steel Works Ltd Tbk PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW) yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan bar baja bulat polos, bar baja cacat bulat dan batang kawat. Pabrik JKSW ini terletak di meter persegi tanah di Rawa Terate, Pulo Gadung Industrial Estate, dan Jakarta Timur. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW) didirikan pada Januari 1974 di Jakarta sebagai Penanaman Modal Asing (PMA). 25
5 11. Jaya Pari Steel Corp Ltd Tbk PT Jaya Pari Steel Tbk merupakan satu diantara perusahaan pembuat plat baja berkualitas di Indonesia. Sejak beroperasi secara komersial tahun 1976, PT Jaya Pari Steel Tbk berkomitmen menyediakan produk baja berkualitas dan pelayanan yang memuaskan pada para pelanggannya. PT Jaya Pari Steel Tbk hanya memproduksi satu produk, yaitu plat baja canai panas dengan berbagai spesifikasi. Pertama, Plat Baja Canai Panas dengan ASTMA A-36, JIS G 3101 SS 400, BSEN 10025S235 JR, DIN ST 37,2. Plat baja ini punya ketebalan 8-25 mm, lebar , dan Panjang mm. Kedua, Plat Baja Canai Panas dengan LR, ABS & Sertifikat BKI, yang mempunyai ketebalan 8-20 mm, lebar , dan panjang mm. PT Jaya Pari Steel Tbk juga memproduksi plat baja dengan ketebalan 0,3-6,0 mm, dengan lebar mm dan panjang mm. 12. Lion Metal Works Tbk PT. Lion Metal Works Tbk. telah mengembangkan usahanya di Indonesia pada Agustus 1972 di Jakarta. Kegiatan usaha perusahaan adalah pembuatan Peralatan Kantor Steel, Peralatan Gudang, Bahan Bangunan, Peralatan Rumah Sakit dan Keamanan Tinggi dan produk baja lainnyadibuat. Pada tahun 1993, 1996 dan 1997 PT. Lion Metal Works Tbk. menawarkan 52 juta sahamnya ke publik. Seluruh saham yang telah terdaftar di Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. 13. Lionmesh Prima Tbk PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH) menghasilkan wire mesh dilas dalam berbagai ukuran dan dimensi dengan merek dagang Lionmesh. Produk ini berupa lembaran atau gulungan, dibedakan dalam jarak mereka dari kawat dan kabel lintas jalur, serta panjang dan lebar dari kabel. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Desember Produk lainnya LMSH adalah bronjong, pagar kawat, joist kisi, mesh halus, spacer dan produk terkait. LMSH adalah pelopor dalam memproduksi dan memasarkan las ulir. 26
6 14. Mulia Industrindo Tbk Mulia Industrindo didirikan pada tanggal 5 November 1986 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 17 Januari Perseroan memiliki anak perusahaan operasi dua, yaitu Muliaglass dan Muliakeramik Indahraya dan dua perusahaan keuangan yaitu Muliaglass Finance Limited dan Muliakeramik Finance Limited. Muliaglass memproduksi kaca mengapung, wadah kaca, glass block, dan kaca pengaman. Produk diekspor ke lebih dari 50 negara dengan volume ekspor mencapai 65% dari produksi pada tahun Glass block dan produk kaca pengaman juga dipasarkan di luar negeri. Sebaliknya, produk wadah kaca didominasi dijual di pasar domestik, katering untuk barang-barang konsumen dan industri farmasi. Muliakeramik Indahraya menghasilkan produk ubin keramik baik untuk lantai dan dinding. Perusahaan memiliki kapasitas produksi total sekitar meter persegi per hari. 15. Pelangi Indah Canindo Tbk Pelangi Indah Canindo mulai mengembangkan usahanya di Indonesia pada tahun 1983 sebagai produsen pail can dan general can dalam berabagai ukuran. Tahun 1990 Pelangi Indah Canindo mengembangkan produk steel drum untuk kebutuhan industri. Perkembangan yang terus meningkat mendorong Pelangi Indah Canindo untuk mendiversifikasi basis industrinya pada produk tabung LPG (cylinder tank) pada tahun Tahun 2000, mulai mengekspor ke Australia, Vietnam, Bangladesh dan negara-negara lainnya. Selanjutnya pada Tahun 2006, Pelangi Indah Canindo mulai memproduksi tabung LPG ukuran 3 kg untuk keperluan program koversi gas yang mulai dicanangkan pemerintah Indonesia. 16. Semen Gresik (Persero) Tbk PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang ton semen per tahun. Pad atanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 27
7 juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang sahamnya adalah Negara RI 73% dan masyarakat 27%. PT. Semen Gresik Tbk memiliki kapasitas terpasang riil sebesar juta ton semen per tahun dan menguasai pasar semen domestic. 17. Surya Toto Indonesia Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) adalah perusahaan patungan dengan TOTO Limited (Jepang) untuk memproduksi dan menjual berbagai barang sanitasi, perlengkapan logam pipa, fitting plastik, dan perlengkapan mandi lainnya di bawah merek dagang TOTO. TOTO menjual produk lokal dan ekspor ke negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia dan Asia Tenggara TOTO didirikan untuk tujuan manufaktur barang saniter berkualitas, fitting, dapur sistem dan produk terkait lainnya. 18. Tembaga Mulia Semanan Tbk Tembaga Mulia Semanan telah berdiri sejak tahun 1977 di daerah pinggiran Jakarta. Perusahaan ini memproduksi batang tembaga dan kawat. Moto perusahaan adalah kualitas sarana. Berkat bantuan dari Fukukawa teknik, perusahaan mampu mengembangkan produk baru seperti, fine drawn wire, tinned fine bunched wire dan lain-lain. 3.2 Desain Penelitian Metode penentuan menggunakan Purposive Sampling method yaitu Peneliti menentukan sendiri sampel yang akan digunakan karena ada pertimbangan tertentu. Jadi sampel diambil tidak secara acak melainkan ditentukan sendiri oleh peneliti. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian berdasarkan kriteria di bawah ini: 1. Untuk perusahaan financial distress adalah perusahaan yang mengalami kerugian (laba bersih negatif) tiga tahun berturut-turut pada tahun 2009 sampai dengan Perusahaan yang tidak mengalami financial distress adalah perusahaan yang mengalami laba (laba bersih positif) empat tahun berturut-turut pada tahun 2008 sampai dengan
8 3. Laporan keuangan yang digunakan adalah: untuk memprediksi perusahaan yang rugi atau laba dua tahun berturut-turut akan digunakan data laporan keuangan satu tahun sebelumnya. Data tahun 2008 digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress tahun , data tahun 2009 digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress tahun Data yang digunakan dalam perhitungan statistik adalah laporan keuangan tahun 2009 sampai dengan Variabel dan Skala Pengukuran Variabel penelitian ini adalah variabel variabel yang dapat dianalisis untuk mewujudkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Variabel dalam penelitian ini dari model yang digunakan yaitu yang dikemukakan oleh Adam M & Taufik M, jurnal ekonomi dan Auditing. ( 2005,p ) yaitu : Variabel X ( X1... X5 ) X1... X5 merupakan rasio keuangan yang dipergunakan dalam perhitungan Z- Score, dimana rasio keuangan terdiri dari : 1. X 1 = Net Working Capital to Total Asset Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan total aktiva yang dimilikinya. Rasio ini dihitung dengan membagi modal kerja bersih dengan total aktiva. Modal kerja bersih diperoleh dengan cara aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar. Modal kerja bersih yang negatif kemungkinan besar akan menghadapi masalah dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya karena tidak tersedianya aktiva lancar yang cukup untuk menutupi kewajiban tersebut. Sebaliknya, perusahaan dengan modal kerja bersih yang bernilai positif jarang sekali menghadapi kesulitan dalam melunasi kewajibannya. 2. X 2 = Retained Earnings to Total Asset Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba ditahan dari total aktiva perusahaan. Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Dengan kata lain, laba ditahan menunjukkan berapa banyak 29
9 pendapatan perusahaan yang tidak dibayarkan dalam bentuk deviden kepada para pemegang saham. Laba ditahan menunjukkan klaim terhadap aktiva, bukan aktiva per ekuitas pemegang saham. Pada perusahaan laba ditahan terjadi karena pemegang saham mengizinkan perusahaan tersebut untuk mengivestasikan kembali laba yang tidak didistribusikan sebagai deviden. Dengan demikian, laba ditahan yang dilaporkan dalam neraca bukan kas dan tidak tersedia untuk pembayaran deviden atau yang lainnya. 3. X 3 = Earnings Before Interest and Tax to Total Asset Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva perusahaan, sebelum pembayaran bunga dan pajak. 4. X4 = Market Value of Equity to Book Value Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kewajiban dari nilai pasar modal sendiri ( saham biasa ). Nilai pasar modal sendiri diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham biasa yang beredar dengan harga pasar per lembar saham biasa. Nilai buku hutang diperoleh dengan menjumlahkan kewajiban lancar dengan kewajiban jangka panjang. 5. X5 = Sales to Total Asset Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan volume bisnis yang cukup dibandingkan investasi dalam total aktivanya. Rasio ini mencerminkan efisiensi manajemen dalam menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan dan mendapatkan laba. 3.4 Definisi Operasional Variabel Berbicara tentang variabel penelitian, pada dasarnya definisi variable dibagi menjadi dua, yaitu : 1 Definisi Konseptual Variabel adalah penarikan batasan yang menjelaskan suatu konsep secara singkat, jelas, dan tegas. 2 Definisi Operasional Variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya: agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau 30
10 operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya. Adapun variable operasional yang digunakan pada penelitian adalah sebagi berikut : 1. Modal Kerja Yaitu dimaksudkan semua aktiva (harta harta ) yang hanya satu kali terpakai didalam proses produksi yang termasuk ke dalam modal kerja antara lain bahan baku, produk setengah jadi dan produk jadi serta piutang piutang yang seketika ditagih. Modal Kerja = Aktiva Lancar Hutang Lancar 2. Laba Ditahan Merupakan pendapatan yang tidak dibagikan sebagai deviden. Karena merupakan bentuk pembiayaan intern, laba ditahan biasanya digunakan untuk pembiayaan investasi dimasa mendatang dalam rangka pertumbuhan perusahaan. Perkiraan ini menunjukkan jumlah laba yang ditahan oleh perusahaan. Perusahaan setiap tahun jika menghasilkan laba yang diharapkan dapat membayar deviden tunai pada pemiliknya. Jika tidak semua diumumkan untuk dibagikan sebagai deviden berarti ada sebagai laba yang ditahan. Laba yang ditahan biasanya oleh perusahaan untuk pengembangan usaha misalnya digunakan untuk membeli aktiva baru tanpa perlu meminjam atau menjual saham baru. Laba Ditahan = Laba Bersih - Deviden 3. Laba Sebelum Bunga dan Pajak Laba sebelum bunga dan pajak merupakan laba setelah dikurangi biaya biaya operasi atau pendapatan sebelum pajak diperoleh sesudah semua biaya operasi dikurangi dari total penerimaan. 4. Total Aktiva Adalah rasio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan total aktiva yang dimilki perusahaan. 31
11 Perputaran total aktiva = Penjualan / Total aktiva rata-rata Total Aktiva rata-rata = ( Total aktiva awal + TA akhir ) 5. Total Hutang Hutang yang dimaksud adalah semua hutang yang dimilki oleh perusahaan baik yang jangka pendek maupun berjangka panjang. Kreditor cenderung lebih menyukai debt ratio yang rendah sebab tingkat keamanan dananya menjadi semakin baik. 6. Penjualan Adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui. Dalam kegiatan ini penjualan akan melibatkan debitur atau disebut juga pembeli serta barang barang atau jasa yang diberikan dan dibayar oleh debitur tersebut dengan cara tunai ataupun kredit. Penjualan barang dagang oleh sebuah perusahaan degang biasanya hanya disebut penjualan, jumlah transaksi yang terjadi biasanya cukup besar dibandingkan jenis transaksilainnya. 7. Harga Pasar dari Ekuitas Pemilik Harga pasar sama dengan harga yang berlaku untuk setiap emiten ekuitas biasanya tergantung dari perkembangan permintaan dan penawaran terhadap suatu ekuitas ( saham ). Nilai Pasar Modal sendiri = Jumlah lembar saham yang beredar X Harga pasar Per Lembar Saham Biasa 3.5 Metode Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik sebagai berikut : 1. Sumber Data Pengumpulan data yang didapat langsung di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Index Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia). 32
12 2. Studi Pustaka Pengumpulan data ini dilengkapi pula dengan membaca, mempelajari serta menganalisis literatur yang bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini sehingga memperoleh dasar-dasar teori dan infomasi yang berupa bahan-bahan teori atau konsep yang didapat dari dan Metode Analisis Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan potensi kebangkrutan perusahaan menggunakan metode Altman. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Analisis Deskriptif Menurut Ghazali (2005:19) statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Dengan melakukan analisis deskriptif akan dapat diketahui nilai rata-rata, standar deviasi, varian, nilai maksimum dan minimum, sum, range, kurtosis dan skewness dari masing-masing variabel yang diteliti. b. Analisis Z-Score by Altman Z-Score adalah skor yang ditentukan dari hitungan stándar dikalikan rasio-rasio keuangan yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Metode ini dikemukakan oleh Altman, dan dapat dirumuskan sebagai berikut : Zscore = 0,012X 1 + 0,014X 2 + 0,033X 3 + 0,006X 4 + 0,999X 5 Keterangan : X1 = Net Working Capital to Total Asset (Rasio modal kerja/total aktiva (dalam %)) X2 = Retained Earnings to Total Asset (Rasio laba di tahan / total aktiva (dalam %)) X3 = Earnings Before Interest and Tax to Total Asset (Rasio Laba sebelum bunga dan pajak / total aktiva (dalam %)) 33
13 X4 = Market Value of Equity to Book Value (Rasio nilai pasar modal sendiri / nilai buku hutang (dalam %) X5 = Sales to Total Asset (Rasio penjualan / total aktiva (kali)) Kriteria kebangkrutan dapat dilihat dari nilai Z-Scorenya, jika : 1. Z < 1,81, berarti perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan resiko tinggi 2. 1,81 > Z > 2,99, maka perusahaan dianggap berada pada daerah abu-abu (grey area). Jadi pada grey area ini ada kemungkinan perusahaan bangkrut dan ada pula yang tidak 3. Z > 2,99, perusahaan berada dalam keadaan yang sangat sehat sehingga kemungkinan bangkrut sangat kecil 34
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk memperoleh laba yang optimal dan menjamin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan obyek penelitian perusahaan perusahaan sektor farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Dalam penelitian ini,
Lebih terperinciANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR LOGAM & SEJENISNYA DI BEI PERIODE 2014
ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR LOGAM & SEJENISNYA DI BEI PERIODE 2014 Suci Kurniawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Rawamangun E-mail: suci_kurniawati@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan besar terjadi secara global seiring dengan perlambatan ekonomi dunia. Resiko ketidakpastian di pasar keuangan dunia memberikan tekanan tambahan bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, pengangkutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tonggak perekonomiannya berada di beberapa sektor, yaitu industri pengolahan, pertanian, peternakan, kehutanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimanfaatkan untuk membiayai modal tetap (fixed assets) untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya menjalankan kegiatan operasional, setiap perusahaan pasti memerlukan dana. Dana tersebut dapat berasal dari pemilik perusahaan (modal sendiri)
Lebih terperinciJurnal Akuntansi. Vol.1 No. 1. Juli 2014 ISSN
PENGARUH CASH RATIO DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh : Eni noviani Denny Kurnia ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual-belikan, baik dalam bentuk utang ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk memperoleh informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang ada pada saat ini tidak dapat lepas dari pertumbuhan infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. 3.1 Gambaran
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI) yang terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi dalam penelitian ini adalah tiga perusahaan manufaktur sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2007-2011,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh
32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode ini mengkhususkan pada studi kasus. Data yang diperoleh
Lebih terperinciDAFTAR NAMA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
Lampiran 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDUSTRI DASAR DAN KIMIA THN No Kode Perusahaan Y X1 X2 X3 2011 1 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 3.98914427 0.59677419 0.0106 0.510 2 SMCB PT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor menginvestasikan dana bertujuan memaksimumkan kekayaannya yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha memaksimumkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. (Saifuddin; 1998:35). Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto; 1998:15). Sedangkan subjek penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saham merupakan komoditi investasi yang tergolong berisiko tinggi, karena sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik, ekonomi,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas analisa kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan kemudian dilakukan penelitian berdasarkan teori-teori dan konsep yang tercantum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi manajemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pasar dunia mengalami keruntuhan / degresi dan mempengaruhi sektor lainnya di
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Global adalah peristiwa dimana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan / degresi dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh
Lebih terperinciLAMPIRAN I Daftar Sampel Perusahaan Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia
LAMPIRAN I Daftar Sampel Perusahaan Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia 2009-2014 No Nama Perusahaan KODE 1 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 2 PT. Holcim Indonesia Tbk SMCB 3 PT. Semen Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber lain yang telah tersedia sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membaik sehingga persaingan bisnis juga akan semakin ketat yang menuntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia diprediksi akan semakin membaik sehingga persaingan bisnis juga akan semakin ketat yang menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah menghasilkan barang atau jasa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Hasil Perhitungan Variabel Independen Model Altman (z-score) Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa rumus (formula)
Lebih terperinciNama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT ADHI KARYA (PERSERO),TBK PERIODE 2007-2011 Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM :23209191 Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek penelitian Penelitian ini menggunakan obyek penelitian perusahaan-perusahaan rokok yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan aktivitas perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Umar (2006:4), Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan. Adapun desain penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode
digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode pengamatan mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aset-aset financial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (riel assets).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Menurut Halim (2005:4)
Lebih terperinciANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing
ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing : Tri Utami Saputri : 2A214851 : S1 - Akuntansi : Dr. Renny, SE., MM LATAR
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kondisi Rasio-Rasio Keuangan Bank di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Altman Z-score. Analisis kesulitan keuangan yang dapat menyebabkan kebangkrutan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data emiten yang terdaftar di BEI, data bersumber
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Object Penelitian PT Wijaya Karya TbkDidirikan pada 11 Maret 1960, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, biasa disebut WIKA, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah hasilnasionalisasi
Lebih terperinciLampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun
79 80 Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2007-2010 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE 1 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA 2 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI 3 PT Asahimas Flat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subjek penelitian Obyek dan subjek pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2014 yang
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Perusahaan Pertambangan No Kode Nama Perusahaan 1. ANTM PT. Aneka Tambang (persero). Tbk 2. ADRO PT. Adoro Energy. Tbk 3. ATPK PT.
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Pertambangan No Kode Nama Perusahaan 1. ANTM PT. Aneka Tambang (persero). Tbk 2. ADRO PT. Adoro Energy. Tbk 3. ATPK PT. ATPK Resources. Tbk 4. BIPI PT. Bekanat Petrouleum Energy.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari September 2013 sampai dengan Februari 2014 dimana penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prospektif untuk dikembangkan. Dengan populasi lebih dari 250 juta penduduk, Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri tekstil dan garmen merupakan salah satu industri prioritas nasional yang masih prospektif untuk dikembangkan. Dengan populasi lebih dari 250 juta penduduk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan perusahaan merupakan hal yang crucial. Dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
Lebih terperinciPT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL
1 PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. PUBLIC EXPOSE 27 Juni 2008 HOTEL EQUATOR Jl. Pakis Argosari 47 Surabaya 2 PENGANTAR Untuk menjalin komunikasi antara Perseroan dengan para pelaku pasar modal, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini begitu ketat dan kompetitif. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan usahanya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dimana dihapuskan batasan antar Negara, menyebabkan persaingan antar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Persaingan antar perusahaan di Indonesia semakin terasa dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan yang menghasilkan atau mendistribusikan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Banyaknya jumlah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data yang diperlukan berupa laporan keuangan perusahaan Tekstil 2008-2012. Namun sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan suatu pasar yang terdiri atas instrumen keuangan jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu pemerintah atau perusahaan swasta dan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan utamanya walaupun tidak menutup kemungkinan mengharapkan kemakmuran sebagai tujuan
Lebih terperinciNO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI
DAFTAR LAMPIRAN 1 Lampiran 1 : Daftar Nama Sampel Perusahaan Terseleksi NO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI 1 ADES ADES (Akasha Wira International Tbk) Makanan & Minuman 2 AKPI AKPI (Argha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, dapat dilihat terdapat cukup banyak perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi. keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan kemajuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang dipilih, penulis mengadakan penelitian pada Perusahaan Pertambangan yang ada di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Penyebab, dan Manfaat Informasi Kebangkrutan 2.1.1 Pengertian Kebangkrutan Dalam kenyataannya, tidak semua perusahaan mampu bertahan hidup dalam jangka panjang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:118) objek penelitian adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:118) objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Sub Sektor Industri dasar dan Kimia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri manufaktur merupakan jenis sektor sekunder atau industri pengolahan. Menurut Buku Panduan IDX, semua emiten yang tercatat di BEI di klasifikasikan
Lebih terperinciBAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta
BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan Periode 2007-2011 berdasarkan Analisa Rasio Keuangan Perhitungan rasio-rasio keuangan PT. BAKRIE
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan Rasio adalah satu angka yang dinyatakan dalam hubugannya dengan yang lain (Harvarindo 2010:12). Dimana angka
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Krisis perekonomian global telah mengubah tatanan perekonomian dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis perekonomian global telah mengubah tatanan perekonomian dunia yang berawal di Amerika Serikat pada tahun 2007 kini mulai semakin dirasakan dampaknya
Lebih terperincideskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian
BAB HI METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108). Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah - property dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Januari 2016. Tempat penelitian ini adalah peneliti akan menggunakan data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambaran Umum Penelitian 1. PT. Matahari Putra Prima, Tbk Sejarah Perusahaan Cikal bakal PT. Matahari Putra Prima, Tbk (perseroan) ditandai dengan pembukaan Toko/Gerai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang di dalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. a. Pengertian Laporan Keuangan. mempunyai arti yang sangat penting terutama bagi pihak-pihak yang
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan berisi tentang posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun operasinya selama beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 2008-2012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : Heri Kurniawan NPM : 23210252 JURUSAN : Akuntansi PEMBIMBING : Erna Kustyarini, SE., MMSI PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Komponen Z-Score Uraian pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa model Altman (Z-Score) yang telah dikemukakan oleh Altman untuk negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia telah banyak membuat kesulitan yang sangat besar terhadap perekonomian di setiap negara terutama perusahaan besar yang memberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur pada sektor industri dasar dan kimia
Lebih terperinciPAPARAN PUBLIK 2016 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk. Grha Mitra Jl. Pejaten Barat Raya No.6, Jakarta Selatan Jumat, 24 Juni 2015
PAPARAN PUBLIK 2016 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk Grha Mitra Jl. Pejaten Barat Raya No.6, Jakarta Selatan Jumat, 24 Juni 2015 Agenda Profil Perseroan Kinerja Operasional Perseroan Tahun 2015 Kinerja
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata
Lebih terperinciBAB-I. mengalir ke dalam perbankan, juga melimpahnya jenis tabungan yang di. fungsi kebijakan moneter. Bank sebagai institusi yang bertujuan untuk
BAB-I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank sebagai sebuah institusi yang begitu penting dalam mendongkrak perekonomian kita saat ini, merupakan organisasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai rasio working capital terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari PT. Advanced Offshore Services yang bertempat di Gedung Ventura Lt. 6 Suite 601, JL. RA. Kartini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Krisis multidimensi yang terjadi di Asia pada tahun 1997, dimana nilai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis multidimensi yang terjadi di Asia pada tahun 1997, dimana nilai mata uang negara-negara dikawasan Asia turun sangat drastis terhadap dollar Amerika Serikat.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua perusahaan yang go public terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) harus melapor dan memperlihatkan hasil audit independen atas laporan keuangan perusahaannya untuk bisa dibaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha sangat pesat, dimana perusahaanperusahaan tidak lagi hanya mengandalkan modalnya sendiri tetapi dapat memperoleh modal lain
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diawali pada tahun 197 dengan rampungnya pendirian pabrik Indocement yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian terhadap beberapa bank yang datanya diperoleh dari Indonesia Stock Exchange ( Bursa Efek Indonesia ), dan obyek
Lebih terperinciBAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.
BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan textil dan garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan obyek penelitian perusahaan perusahaan textil dan garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Dalam penelitian
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia usaha dewasa ini sangat dituntut untuk lebih bersikap tanggap dan jeli dalam menghadapi era globalisasi sehingga perusahaan dapat tetap bertahan serta berkembang di tengah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan perusahaan pada
Lebih terperinciPAPARAN PUBLIK 2017 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk. Grha Mitra Jl. Pejaten Barat No.6, Jakarta Selatan Jumat, 26 Mei 2017
PAPARAN PUBLIK 2017 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk Grha Mitra Jl. Pejaten Barat No.6, Jakarta Selatan Jumat, 26 Mei 2017 Agenda Profil Perseroan Kinerja Operasional Perseroan Tahun 2016 Kinerja Keuangan
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE
ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE 2010-2014 YENIASARI RIZKIA BUDI 27212802 PEMBIMBING BU ISTICHANAH, SE., MMSI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan
BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dan profitabilitas. Struktur modal berkaitan dengan bagaimana distribusi aktiva
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari struktur modal, aktivitas, dan profitabilitas. Struktur modal berkaitan dengan bagaimana distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Analisis kebangkrutan penting dilakukan dengan pertimbangan kebangkrutan suatu perusahaan yang go public akan merugikan banyak pihak. Pihak-pihak tersebut
Lebih terperinciPT Lionmesh Prima Tbk
PT Lionmesh Prima Tbk Public Expose Hotel JW Marriott, 4 Juni 2015 Daftar Isi Profil Perusahaan Kinerja Perusahaan Tinjauan Ekonomi Pabrik Sidoarjo Kesimpulan Jenis Produk Heavy Mesh Drawn Wire Wire Mesh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Amerika Serikat tampaknya telah menjadi masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis finansial di Amerika Serikat tampaknya telah menjadi masalah global, bahkan dampak dari krisis finansial tersebut terjadi pada negara Indonesia. Dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan kerangka pemikiran. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciAnalisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode
Analisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode 2010-2014 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 Pembimbing : Haryono, SE.,MM. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Situasi perekonomian di Indonesia sekarang ini membawa dampak persaingan yang semakin ketat di berbagai bidang industri. Untuk itu perusahaan harus dapat menghadapi
Lebih terperinci