BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Sub Sektor Industri dasar dan Kimia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Sub Sektor Industri dasar dan Kimia"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri manufaktur merupakan jenis sektor sekunder atau industri pengolahan. Menurut Buku Panduan IDX, semua emiten yang tercatat di BEI di klasifikasikan kedalam 9 sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI yang diberi nama JASICA ( Jakarta Industrial Classification). Dan Indutri manufaktur mencakup 3 sektor,yang terdiri dari : Sektor sektor sekunder ( Industri Pengolahan / Manufaktur) - Sektor 1: Industri dasar dan kimia - Sektor 2 : aneka industri - Sektor 3 : Industri barang konsumsi Perusahaan manufaktur dalam penelitian ini adalah sektor industri dasar dan kimia.perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Perusahaan manufaktur juga merupakan salah satu penopang perekonomian di Indonesia.Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode sebanyak 123 perusahaan. Dan jumlah perusahaan manufaktur dalam sub sektor aneka industri sebanyak 51 perusahaan seperti pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Sub Sektor Industri dasar dan Kimia No Kode Nama Perusahaan 1 SMCB Holcim Indonesia Tbk 2 INTP Indocement Tunggal Prakarsa 3 SMGR Semen Gresik Tbk 4 ARNA Arwana Citramulia Tbk 5 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 6 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk 7 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 8 MLIA Mulia Industrindo Tbk 9 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 10 ALKA Alakasa Industrindo Tbk 11 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 1

2 12 BTON Betonjaya Manunggal Tbk 13 CTBN Citra Tubindo Tbk 14 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 15 INAI Indal Alumunium Industry Tbk 16 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk 17 JPRS Jaya Pari Steel Tbk 18 KRAS Krakatau Steel Tbk 19 LION Lion Metal Works Tbk 20 LMSH Lionmesh Prima Tbk 21 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk 22 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk 23 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk 24 BRPT Barito Pacific Tbk 25 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 26 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 27 EKAD Ekadharma Internasional Tbk 28 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk 29 SRSN Indo Acidatama Tbk 30 INCI Intanwijaya Internasional Tbk 31 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 32 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk 33 AKPI Argha Karya Prima Ind Tbk 34 APLI Asiaplast Industries Tbk 35 BRNA Berlina Tbk 36 FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk 37 TRST Trias Sentosa Tbk 38 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk 39 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 40 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk 41 MAIN Malindo Feedmill Tbk 42 SIPD Sierad Produce Tbk 43 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk 44 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk 45 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk 46 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 47 KBRI Kertas Basuki Rachmat Ind Tbk 48 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 49 SPMA Suparma Tbk 50 SAIP Surabaya Agung Industry Pulp Tbk 51 INRU Toba pulp Lestari Tbk Sumber: data internal BEI (diolah) 2

3 Pemilihan sub sektor industri dasar dan kimia dalam perusahaan manufaktur dikarenakan terjadinya penurunan indeks harga saham yang sangat signifikan, pada tahun ,37% dan pada tahun 2011 menjadi 5,43% lalu di tahun 2012 mengalami kenaikan dan sangat signifikan menjadi 28,97% dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yang sangat signifikan menjadi 0,77%. Indeks harga saham sub sektor industri dasar dan kimia memang sempat mengalami penurunan yang sangat signifikan tetapi sub sektor ini menjadi satu satunya sub sektor yang mengalami ketidakstabilan, karena naik turun dengan presentase yang sangat signifikan. Indeks harga saham sub sektor aneka industri pada tahun ,78% dan mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2011 turun menjadi 35,59% tetapi mengalami penurunan yang sangat signifikan ditahun 2012 menjadi 1,93% lalu pada tahun 2013 menjadi 0,91%. Sub sektor Industri barang konsumsi mengalami hal yang sama seperti sub sektor aneka industri, pada tahun 2010 harga saham Sub sektor Industri barang konsumsi 63,06% dan mengalami penurunan yang sangat signifikan di tahun 2011 menjadi 20,22% dan mengalami penurunan kembali ditahun 2012 menjadi 18,99% dan pada tahun 2013 kembali mengalami penurunan menjadi 1,24%.Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2 Tabel 1.2 Data Perubahan Indeks Harga Saham Sektoral pada Perusahaan Manufaktur tahun Tahun Industri dan kimia Aneka industri Industri barang konsumsi ,37% 60,78% 63,06% ,43% 35,59% 20,22% ,97% 1,93% 18,99% ,77% 0,91% 1,24% Sumber : 3

4 1.2 Latar Belakang Penelitian Menurut Husnan (2003), pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Sedangkan menurut Sunariyah (2000:4 ), pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi termasuk keseluruhan surat-surat berharganya yang beredar. Selain itu, pengertian pasar modal secara sempit adalah suatu pasar yang disiapkan untuk memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai perantara pedagang efek. Menurut UU No.8 tahun 1995, pengertian pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sekarang ini, pasar modal lebih dikenal sebagai bursa efek. Bursa efek merupakan pengertian secara fisik dari pasar modal. Menurut Tandelilin (2001 : 13), bursa efek merupakan tempat resmi yang disediakan pemerintah untuk berkumpulnya orang-orang atau perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana dan yang kelebihan dana serta dipertemukan untuk mengadakan jual-beli dana. Bursa efek di Indonesia dikenal dengan nama Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange). Bursa efek menjual berbagai jenis instrument perdagangan misalnya saham, obligasi, dan instrument lainnya seperti instrument derivatif. Saham merupakan salah satu instrument perdagangan yang paling populer di kalangan investor untuk berinvestasi. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003 : 4). Sedangkan pengertian saham adalah bukti kepemilikan seseorang atau investor terhadap kekayaan suatu perusahaan. Dalam berinvestasi, investor membeli saham dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) dari investasi yang dilakukan tersebut. 4

5 Return saham adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Return dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi adalah return yang terjadi atau disebut juga return sesungguhnya. Return ekspektasi adalah return yang diharapkan oleh investor untuk terjadi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2003). Sedangkan menurut Samsul (2006 : 291), return saham adalah pendapatan yang dinyatakan dalam presentasi dari modal awal investasi. Return saham terdiri dari capital gain dan dividen. Capital gain merupakan keuntungan dalam jual beli saham, sedangkan dividen adalah keuntungan yang dibayarkan emiten kepada investor. Berdasarkan hasil olah data penulis yang terdapat ditabel 1.3 dapat dilakukan analisis sementara mengenai pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap return saham. Analisis sementara tersebut dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi pengaruh DER,PBV dan ROA. Dari observasi awal yang dilakukan peneliti ditemukan bahwa rata rata return saham dari tahun ke tahun mengalami penurunan terus menerus, dari tahun mengalami penurunan return saham di perusahaan perusahaan sub sektor industri dasar dan kimia. Pada tahun 2011 ke 2012, DER mengalami penurunan sebesar 1,54 namun diikuti oleh penurunan return saham yang justru menurun sebesar 0.202, Hal ini berbeda dengan penelitian Risca dan Nicodemus (2013) serta Desy (2012) yang menyatakan DER memiliki pengaruh positif terhadap return saham Pada tahun 2011 ke 2012 ini, jumlah perusahaan yang mengalami penurunan DER adalah sejumlah 16 perusahaan sedangkan yang mengalami penurunan return saham di tahun yang sama sejumlah 18 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa ketidaksesuaian yang terjadi antara data yang terjadi di perusahaan dengan teori yang telah ditemukan oleh penelitian terdahulu ini, terjadi pada sebagian besar perusahaan yang bergerak di industri dasar dan kimia. Pada variabel PBV terjadi fenomena pada tahun 2011 ke 2012, dimana PBV mengalami kenaikan sebesar 0,051 tetapi return saham mengalami 5

6 penurunan sebesar Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Desy (2012) yang menyatakan PBV berpengaruh terhadap return saham. Perusahaan yang mengalami kenaikan PBV adalah 17 perusahaan sedangkan yang mengalami penurunan return saham di tahun yang sama sejumlah 18 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa ketidaksesuaian yang terjadi antara data yang terjadi di perusahaan dengan teori yang telah ditemukan oleh penelitian terdahulu, ini terjadi pada sebagian besar perusahaan yang bergerak di industri dasar dan kimia Pada tahun 2011 ke 2012 terjadi fenomena pada variabel ROA, dimana variabel ROA mengalami kenaikan sebesar yang diikuti dengan penurunan return saham sebesar Fenomena ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasrul dan Fatimah (2013) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap return saham. Jumlah perusahaan yang mengalami kenaikan ROA berjumlah 16 perusahaan tetapi berbanding terbalik dengan penurunan return saham ditahun yang sama berjumlah 18 perusahaan, yang seharusnya ketika ROA mengalami kenaikan maka akan diikuti return saham yang naik juga tetapi yang terjadi tidak sesuai dengan teori yang ada. Tabel 1.3 Perhitungan rata-rata DER, PBV, ROA, Return Tahun DER PBV ROA Return Saham ,124 4,566 0,068 0, ,288 3,879 0,057 0, ,745 3,930 0,066 0, ,515 3,580 0,053-0,009 sumber :olah data Sebelum melakukan investasi, investor yang baik harus menganalisis keadaan perusahaan di mana investor akan berinvestasi. Menurut Halim (2005:21), analisis investasi terdiri dari dua macam yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental merupakan analisis yang membandingkan nilai instrinsik dari suatu saham dengan harga pasar 6

7 yang terjadi. Analisis fundamental terdiri dari pendekatan dividen dan pendekatan price earning ratio (PER), sedangkan analisis teknikal terdiri dari teori Dow, grafik batang, analisis keluasan pasar, dan analisis kekuatan relatif. Investor perlu menganalisis suatu saham untuk mengetahui return yang akan diterimanya.rasio rasio keuangan merupakan salah satu bahan pertimbangan yang dipakai investor untuk mengukur kinerja perusahaan. Menurut penilitian Meythi dan Mathilda (2012) rasio yang mempengaruhi return saham antara lain : Price Earnings Ratio dan Price to Book Value (PBV) dan menurut Desy (2012) yang mempengaruhi return saham adalah Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price to Book Value (PBV). Lalu menurut Putu Imba Nidiati yang mempengaruhi return saham adalah Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA), Inflation rate, Interest rate, dan menurut Wayan dan Henry (2012) yang mempengaruhi return saham adalah Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM). Salah satu analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis fundamental yang di dalamnya terdapat beberapa rasio keuangan yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan. Rasio keuangan yang dipilih untuk menjadi variabel-variabel dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), dan Return On Asset (ROA). Peneliti peneliti sebelumnya sudah banyak meneliti menggunakan banyak variabel seperti yang sudah dijabarkan diatas. Di dalam penelitian Putu Imba Nidianti karena penulis menyatakan bahwa DER merupakan variabel yang paling berpengaruh pada return saham dan didalam penelitian Wahyudi (2003) dalam Martono (2009) menyatakan bahwa rasio Price to Book Value merupakan rasio yang penting sebagai salah satu indikasi perusahaan dalam upaya, peningkatan nilai perusahaan dan menurut Desy (2012) di dalam penelitiannya adalah Price to Book Value adalah satu satunya rasio yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham dibandingkan rasio 7

8 rasio yang diteliti lainnya. Lalu pada penelitian Hardinigsih (2002) menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) dan Price to Book Value lah yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap return saham dan pada penelitian Susan (2012) menyatakan bahwa Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap return saham dibandingkan rasio profitabilitas yang lainnya dan satu satunya variabel yang berpengaruh signifikan diantara variabel yang ditelitinya, dan karena beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten maka penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali pengaruh beberapa faktor fundamental yang terdiri dari Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Asset (ROA). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan ratio yang mengukur jumlah hutang atau dana dari luar perusahaan terhadap modal sendiri (Hendra S Raharjaputra, 2009:20). Menurut Hendra (2009),Debt to Equity Ratio termasuk dalam rasio leverage. Rasio hutang terhadap ekuitas merupakan salah satu ukuran yang paling penting dalam analisis keuangan perusahaan. Menurut Walsh (2003:118), rasio ini merupakan pengujian yang baik bagi kekuatan keuangan perusahaan. Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur bauran dana dalam neraca dan membuat perbandingan antara dana yang diberikan oleh pemilik (ekuitas) dan dana yang dipinjam (hutang). Hutang dalam rasio ini merupakan seluruh hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Walsh (2003), akan lebih rasional dan tepat jika hutang yang dimasukan adalah semua hutang jangka panjang dan jangka pendek. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Husnan & Enny (2006) bahwa akan lebih tepat jika Debt to Equity Ratio memasukan total kewajiban dan bukan hanya hutang jangka panjangnya saja. DER yang tinggi akan menyebabkan return saham semakin kecil sebab semakin besar hutang, semakin besar risiko yang ditanggung. Perusahaan belum dapat menjamin arus kas masuk yang pasti dalam perusahaan tersebut selama periode tertentu untuk membayar hutang perusahaan yang sifatnya sudah pasti.arus kas keluar yang tetap ini yang dikombinasikan dengan arus kas masuk yang tidak pasti dapat menimbulkan resiko keuangan. Hal inilah yang menyebabkan bahwa ketika hutang 8

9 perusahaan tinggi belum tentu dapat diimbangi oleh return saham yang tinggi juga. Price Book Value (PBV) merupakan salah satu dari jenis rasio pasar. PBV adalah rasio yang menunjukan apakah harga saham diperdagangkan overvalued atau undervalued dari nilai buku sahamnya. Menurut Abdul Halim (2005:31) Jika harga pasar saham lebih rendah daripada nilai intrinsiknya, maka dikatakan undervalued. Pada keadaan undervalued ini, sebaiknya saham dibeli dan ditahan sementara dengan tujuan untuk memperoleh capital gain jika harganya dikemudian hari naik. Sebaliknya, jika harga pasar saham lebih tinggi daripada nilai intrinsiknya, maka dikatakan overvalued. Pada keadaan overvalued ini sebaiknya saham dijual untuk memperoleh capital gain. PBV juga merupakan alat analisis bagi investor. Semakin tinggi PBV maka semakin tinggi pula capital gain yang akan diterima oleh investor. Capital gain merupakan komponen dari return saham, jadi semakin tinggi PBV semakin tinggi pula return sahamnya. Return on Asset (ROA) termasuk rasio profabilitas. Menurut Brigham & Houston (2009:109) ROA adalah rasio yang mengukur perbandingan antara laba bersih terhadap total aktiva. ROA terdiri dari dua komponen, yaitu laba bersih dan total asset. Investor cenderung memyukai perusahaan dengan ROA yang tinggi, sebab perusahaan tersebut mampu memaksimalkan kinerjanya dengan menghasilkan laba bersih lewat asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Semakin tinggi ROA mencerminkan kinerja perusahaan yang baik pula sehingga dapat menghasilkan return yang tinggi pula. Peneliti peneliti sebelumnya sudah banyak meneliti menggunakan banyak variabel seperti yang sudah dijabarkan diatas.di dalam penelitian Putu Imba Nidianti penulis menyatakan bahwa DER merupakan variabel yang paling berpengaruh pada return saham dan didalam penelitian Wahyudi (2003) dalam Martono (2009) menyatakan bahwa rasio Price to Book Value merupakan rasio yang penting sebagai salah satu indikasi perusahaan dalam upaya, peningkatan nilai perusahaan dan menurut Desy (2012) di dalam 9

10 penelitiannya adalah Price to Book Value adalah satu satunya rasio yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham dibandingkan rasio rasio yang diteliti lainnya. Lalu pada penelitian Hardinigsih (2002) menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) dan Price to Book Value lah yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap return saham dan pada penelitian Susan (2012) menyatakan bahwa Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap return saham dibandingkan rasio profitabilitas yang lainnya dan satu satunya variabel yang berpengaruh signifikan diantara variabel yang ditelitinya,dan karena beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten maka penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali pengaruh beberapa faktor fundamental yang terdiri dari Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Asset (ROA). Faktor fundamental seperti Price to Book Value (PBV) terbukti memiliki pengaruh terhadap return saham menurut Desy (2010). Hal sebaliknya diungkapkan oleh Susan (2012) bahwa PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Selain itu, menurut Hasrul dan Fatimah (2013) menyatakan bahwa ROA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham,dan menurut penelitian yang dilakukan oleh Desy (2012) menyatakan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Ketidakkonsistenan penelitian mengenai ROA terhadap return saham inilah yang menyebabkan peneliti ingin melakukan pengujian ulang. Penelitian yang dilakukan oleh Hasrul dan Fatimah(2013) bahwa Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap return saham. Hal yang berbeda diungkapkan oleh Wayan dan Henny (2012) bahwa DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara teori dari beberapa penelitian dengan kondisi yang sebenarnya yang terdapat pada tabel 1.3 diatas, sehingga penulis termotivasi untuk melakukan pengujian kembali mengenai: 10

11 Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, dan Return on Asset terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Asset (ROA) dan Return Saham pada tahun ? 2. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, dan Return On Assetsecara simultan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode ? 3. a) Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode ? b) Bagaimana pengaruh Price to Book Value terhadapreturn saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode ? c)bagaimana pengaruh Return On Asset terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode ? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka peneliti menetapkan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis Debt to Euqity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Asset (ROA)terhadap Return Saham pada sub sektor industri dasar dan kimia di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, dan Return On Asset terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

12 3. a) Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham pada sub sektor industri dasar dan kimia di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode b)untuk mengetahui pengaruh Price to Book Value terhadapreturn saham pada sub sektor industri dasar dan kimiadi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode c)untuk mengetahui pengaruh Return On Asset terhadap return sahampada sub sektor industri dasar dan kimiadi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Kegunaan Penelitian Aspek Teoritis 1. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi akademisi untuk menambah wawasan dan pengetahuan sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya, khususnya pengetahuan tentang analisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER),Price to Book Value (PBV),dan Return On Assets (ROA), terhadap Return Saham. 2. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan manfaat dan pengetahuan bagi penelitian yang berkaitan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang terkandung dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan penelitian. Untuk mempermudah pemahaman penyajian hasil penelitian, maka disusun dalam sistematika sebagai berikut: 12

13 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang ada yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian.tujuan dan kegunaan yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada bagian terakhir dari bab ini yaitu sistem penulisan, diuraikan mengenai ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini diuraikan tentang teori yang digunakan sebagai dasar penelitian, yaitu pengertian laporan keuangan, karakteristik kualitatif laporan keuangan, pengertian ketepatan waktu, faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, penelitian terdahulu dan serta ruang lingkup penelitian yang menjelaskan dengan rinci variabel, lokasi, objek, waktu, dan periode penelitian. Kerangka pemikiran adalah skema yang dibuat untuk menjelaskan secara singkat permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis adalah pernyataan yang dapat disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai metode dan teknik dalam menganalisis data yang meliputi jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel,pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum obyek penelitian, analisis statistik deskriptif, uji hipotesis, pembahasan dan implikasi dari hasil penelitian. 13

14 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir dari penelitian ini yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari pembahasan. Saran yang diajukan berkaitan dengan penelitian dan merupakan anjuran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam penelitian. 14

15 15

DAFTAR NAMA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDUSTRI DASAR DAN KIMIA

DAFTAR NAMA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDUSTRI DASAR DAN KIMIA Lampiran 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDUSTRI DASAR DAN KIMIA THN No Kode Perusahaan Y X1 X2 X3 2011 1 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 3.98914427 0.59677419 0.0106 0.510 2 SMCB PT.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Periode No Nama Perusahaan Jenis Perusahaan

LAMPIRAN. Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Periode No Nama Perusahaan Jenis Perusahaan LAMPIRAN Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015 No Nama Perusahaan Jenis Perusahaan 1 Indocement Tunggal Prakasa Industri Dasar dan Kimia 2 Semen Baturaja Industri Dasar dan Kimia 3 Holcim

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Pertambangan No Kode Nama Perusahaan 1. ANTM PT. Aneka Tambang (persero). Tbk 2. ADRO PT. Adoro Energy. Tbk 3. ATPK PT.

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Pertambangan No Kode Nama Perusahaan 1. ANTM PT. Aneka Tambang (persero). Tbk 2. ADRO PT. Adoro Energy. Tbk 3. ATPK PT. Lampiran 1 Daftar Perusahaan Pertambangan No Kode Nama Perusahaan 1. ANTM PT. Aneka Tambang (persero). Tbk 2. ADRO PT. Adoro Energy. Tbk 3. ATPK PT. ATPK Resources. Tbk 4. BIPI PT. Bekanat Petrouleum Energy.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI) yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:118) objek penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:118) objek penelitian adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:118) objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. (Saifuddin; 1998:35). Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. (Saifuddin; 1998:35). Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto; 1998:15). Sedangkan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk memperoleh informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan yang pertama dari sebuah perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Saat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. barang jadi. Indonesia sebagai negara berkembang telah mengalami

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. barang jadi. Indonesia sebagai negara berkembang telah mengalami BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Sektor industri dasar dan kimia adalah industri yang terdiri dari perusahaan yang menghasilkan bahan-bahan dasar yang nantinya

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun

Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 79 80 Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2007-2010 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE 1 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA 2 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI 3 PT Asahimas Flat

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan

Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan No Perusahaan Nama Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira Inernational Tbk 2 ALKA PT Alaska Industrindo Tbk 3 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 4 AMFG PT Asahimas Flat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode pengamatan mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.

Lebih terperinci

LA-1. Lampiran 1. Standar G3 GRI. Economic

LA-1. Lampiran 1. Standar G3 GRI. Economic Lampiran 1 LA-1 Standar G3 GRI Economic EC 1 EC 2 EC 3 EC 4 EC 5 EC 6 EC 7 EC 8 EC 9 Distribusi dan prosedur nilai ekonomi langsung Implikasi-implikasi keuangan, risiko-risiko lain, dan kesempatan-kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk memperoleh laba yang optimal dan menjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antarpemilik modal yang disebut pemodal (investor) dengan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antarpemilik modal yang disebut pemodal (investor) dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat. Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi di beberapa perusahaan melalui pembelian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual-belikan, baik dalam bentuk utang ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan besar terjadi secara global seiring dengan perlambatan ekonomi dunia. Resiko ketidakpastian di pasar keuangan dunia memberikan tekanan tambahan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik,

BAB I PENDAHULUAN. sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saham merupakan komoditi investasi yang tergolong berisiko tinggi, karena sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik, ekonomi,

Lebih terperinci

Perusahaan barang konsumsi dan perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 sampai 2014

Perusahaan barang konsumsi dan perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 sampai 2014 Lampiran 1 Perusahaan barang konsumsi dan perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 sampai 2014 NO Kode perusahaan Nama perusahaan 1 ADES Akasha Wira International

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 2010

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 2010 Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 2010 No Nama Perusahaan Kode Saham 1 Polychem Indonesia Tbk. ADMG 2 Asahimas Flat Glass Tbk. [S] AMFG 3 Asiaplast Industries Tbk. APLI 4 Arwana Citramulia Tbk. [S] ARNA

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.1 April 2015 Page 418

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.1 April 2015 Page 418 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.1 April 2015 Page 418 PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), PRICE TO BOOK VALUE (PBV), DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, PAJAK, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN NON FINANCIAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Bondan Satrio Aji 13061041 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur. kegiatan usahanya mengkombinasikan fungsi mesin, peralatan, dan tenaga

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur. kegiatan usahanya mengkombinasikan fungsi mesin, peralatan, dan tenaga BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang didalam kegiatan usahanya mengkombinasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini begitu ketat dan kompetitif. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) Gambar 1.1 Logo PT Bursa Efek Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) Gambar 1.1 Logo PT Bursa Efek Indonesia Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) Gambar 1.1 Logo PT Bursa Efek Indonesia Tbk Sumber: www.idx.co.id Secara historis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era ekonomi modern seperti sekarang ini perkembangan Indonesia di berbagai bidang terutama sektor ekonomi semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembangunan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN. 1. Sample Penelitian

LAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN. 1. Sample Penelitian LAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN 1. Sample Penelitian NO KODE NAMA PERUSAHAAN TAHUN 1 ADES Akasha Wira International Tbk 2013 2014 2015 2 ALKA Alakasa Industrindo Tbk 2013 2014 2015 3 ALMI Alumindo Light Metal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Anjar Widowati NPM : 20208155 Kelas : 4 EB 05 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aset-aset financial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (riel assets).

BAB I PENDAHULUAN. aset-aset financial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (riel assets). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Menurut Halim (2005:4)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu instrumen ekonomi, pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana alternatif

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 Data sempel penelitian DER, SIZE dan ROE

LAMPIRAN 2 Data sempel penelitian DER, SIZE dan ROE 71 LAMPIRAN 2 Data sempel penelitian DER, SIZE dan ROE nama tahun struktur modal ukuran perusahaan profitabilitas total debt total equity DER total aktiva size EAT total equity ROE 1 ADES 2010 224,615

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana. Berbagai macam pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan suatu pasar yang terdiri atas instrumen keuangan jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu pemerintah atau perusahaan swasta dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pasar modal memiliki peran yang cukup penting dalam suatu perekonomian suatu negara. Dianggap demikian karena pasar modal dapat menjalankan dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara. Dalam beberapa tahun terakhir sektor industri ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara. Dalam beberapa tahun terakhir sektor industri ini menjadi salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Dalam beberapa tahun terakhir sektor industri ini menjadi salah satu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Perusahaan 1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2 AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk 3 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 5

Lebih terperinci

NO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI

NO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI DAFTAR LAMPIRAN 1 Lampiran 1 : Daftar Nama Sampel Perusahaan Terseleksi NO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI 1 ADES ADES (Akasha Wira International Tbk) Makanan & Minuman 2 AKPI AKPI (Argha

Lebih terperinci

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 1 ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2003-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu pasar keuangan untuk melakukan kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk modal sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan penting dalam menunjang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan penting dalam menunjang perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peranan penting dalam menunjang perekonomian suatu negara termasuk Indonesia karena pasar modal merupakan salah satu lembaga perantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor menginvestasikan dana bertujuan memaksimumkan kekayaannya yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan kerangka pemikiran. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset atau lebih dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal memperoleh sejumlah keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal menggalang pergerakan dana

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anoraga, Pandji Pengantar Pasar Modal CetakanKetiga.Semarang: Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Anoraga, Pandji Pengantar Pasar Modal CetakanKetiga.Semarang: Rineka Cipta. DAFTAR PUSTAKA Adytia. 2004. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahan Sektor Makanan Dan Minuman Yang Tercatat Di Bursa Efek Surabaya. (www.google.com). Aggelarsih Imandayu Ismanegara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biaya yang harus dikeluarkan perusahaan terkait dengan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. biaya yang harus dikeluarkan perusahaan terkait dengan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biaya modal ekuitas (Cost of equity capital) merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan terkait dengan keinginan perusahaan untuk memperoleh investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal telah menjadi salah satu sumber

Lebih terperinci

YESI EZWITA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

YESI EZWITA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014 PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN, RETURN ON ASSETS DAN RASIO UTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan meningkatnya berbagai cara perusahaan untuk mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan dalam rangka

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN LAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN Lampiran Sampel Perusahaan TAHUN Nama perusahaan Kode perusahaan 2013 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ASII 2013 PT ASTRA OTOPARTS Tbk AUTO 2013 PT Indospring TBK INDS 2013 PT Berlina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang memperoleh opini audit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang memperoleh opini audit BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang memperoleh opini audit going concern dan non going concern dengan time series penelitian selama 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Untuk menarik pembeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Tugas manajer keuangan dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia di era modern sekarang ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Faktor yang turut mendorong berkembangnya perekonomian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, banyak perusahaan di Indonesia yang ingin memperluas kegiatan usahanya melalui ekspansi bisnis. Tujuannya adalah untuk menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pesatnya perkembangan dunia industri menimbulkan persaingan yang ketat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pesatnya perkembangan dunia industri menimbulkan persaingan yang ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan dunia industri menimbulkan persaingan yang ketat diantara para pelaku usaha. Perusahaan manufaktur di Indonesia berkembang cukup pesat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan kegiatan penanaman modal oleh investor atau pemilik dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan mendapatkan keuntungan pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dilakukan,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: kesehatan suatu perusahaan dapat dilihat dari nilai kinerja keuangan

BAB V PENUTUP. dilakukan,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: kesehatan suatu perusahaan dapat dilihat dari nilai kinerja keuangan BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Hipotesis penelitian menyatakan pengaruh kinerja keuangan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan bagi perusahaan selain sektor perbankan. Hal ini terkait erat dengan dua fungsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaporkan posisi perusahaan pada suatu titik waktu dan kegiatan operasinya

BAB I PENDAHULUAN. melaporkan posisi perusahaan pada suatu titik waktu dan kegiatan operasinya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan prospek pertumbuhan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Sedangkan laporan keuangan melaporkan posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia masih dirasakan berdampak negatif sampai sekarang ini. Penyebabnya yaitu didahului dengan terjadinya krisis moneter, krisis

Lebih terperinci

ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR LOGAM & SEJENISNYA DI BEI PERIODE 2014

ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR LOGAM & SEJENISNYA DI BEI PERIODE 2014 ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR LOGAM & SEJENISNYA DI BEI PERIODE 2014 Suci Kurniawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Rawamangun E-mail: suci_kurniawati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu : selanjutnya diharapkan bisa meneliti selain di industri manufaktur.

BAB V PENUTUP. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu : selanjutnya diharapkan bisa meneliti selain di industri manufaktur. 35 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji perbedaan pembayaran dividen pada perusahaan keluarga dan perusahaan non keluarga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh perkembangan pasar modal yang ada di Indonesia, investor tertarik dengan saham yang dapat

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini berbagai sektor korporasi melakukan ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA 2.1.1.1 Pengertian PBV (Price Book Value) Rasio PBV (Price Book Value) ini di definisikan sebagai rasio harga saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu indikator penentu kemajuan perekonomian suatu negara, di karenakan pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang lebih dahulu dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 - Daftar Populasi dan Sampel. No Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Sampel

LAMPIRAN 1 - Daftar Populasi dan Sampel. No Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Sampel LAMPIRAN 1 - Daftar Populasi dan No Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Industri Semen 1 Indocement Tunggal INTP 1 Prakasa 2 Holcim Indonesia SMCB 2 3 Semen Gresik SMGR X - Industri Keramik 4 Asahimas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan salah satu instrument pembangunan yang diperlukan oleh suatu bangsa untuk meningkatkan kesajahteraan masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peran yang penting dalam kegiatan perekonomian khususnya di Indonesia. Secara keseluruhan perkembangan ekonomi dapat dilihat dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring banyaknya perusahaan yang telah go public sangat penting bagi mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar kecilnya pergerakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap opini

BAB V PENUTUP. 1. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap opini BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan teori Bird in the hand theory menyatakan bahwa investor lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan teori Bird in the hand theory menyatakan bahwa investor lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, dapat dilihat terdapat cukup banyak perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia usaha, semakin banyak pula perusahaan yang bermunculan sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Pemerintah Indonesia telah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu mengharapkan pertumbuhan usaha yang baik bagi kelangsungan hidup usahanya dan sekaligus dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi tiga macam,

BAB I PENDAHULUAN. datang. Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi tiga macam, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan harapan akan memperolah pendapatan pada masa yang datang. Dilihat

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal. BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana. Pasar modal merupakan mediator antara pihak yang kelebihan dana

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO. KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 3 ALKA PT

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO. KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 3 ALKA PT Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO. KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 3 ALKA PT Alakasa Industrindo Tbk 4 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk

Lebih terperinci