ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE

Transkripsi

1 ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE YENIASARI RIZKIA BUDI PEMBIMBING BU ISTICHANAH, SE., MMSI

2 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan ekonomi, perubahan yang cukup signifikan Persaingan dalam dunia usaha Perusahaan memperkuat pondasi manajemen dan kinerjanya Perusahaan industri di bidang farmasi dan kesehatan Ketidakmampuan perusahaan Kebangkrutan Altman Z-Score Analisis laporan keuangan

3 RUMUSAN MASALAH : 1. Bagaimana rasio variabel Z-Score pada PT. Pyridam Farma, Tbk (Periode )? 2. Bagaimana potensi kebangkrutan perusahaan pada PT. Pyridam Farma, Tbk (Periode )? BATASAN MASALAH : Dari rumusan masalah diatas, penulis membatasi masalah pada prediksi kebangkrutan perusahaan pada PT. Pyridam Farma,Tbk. TUJUAN PENELITIAN : 1. Untuk mengetahui rasio variabel Z-Score pada PT. Pyridam Farma, Tbk (Periode ). 2. Untuk mengetahui potensi kebangkrutan perusahaan pada PT. Pyridam Farma, Tbk (Periode ).

4 METODELOGI PENELITIAN OBJEK PENELITIAN : Pada penulisan ilmiah ini yang menjadi objek penelitian adalah PT. Pyridam Farma, Tbk yang berada di Jl. Kemandoran VIII No. 16, Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12210, Telp (021) , Fax (021) DATA VARIABEL : Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, menggunakan data laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan nilai harga pasar per lembar saham PT. Pyridam Farma, Tbk (Periode ).

5 ALAT ANALISIS 1. Analisis Deskriptif Analisis yang digunakan penulis adalah analisis deskriptif dengan mengunakan tabel dan grafik untuk memperjelas pembahasan pada penelitian ilmiah ini. 2. Analisis Kuantitatif Analisis yang digunakan penulis adalah analisis kuantitatif berupa rumus analisis Altman Z-Score pada perusahaan manufaktur yang telah go public dengan menggunakan bantuan software berupa microsoft excel untuk menghasilkan rasio yang baik dan akurat.

6

7

8 PEMBAHASAN RANGKUMAN HASIL PENELITIAN RASIO LIMA VARIABEL Keterangan PT Pyridam Farma, Tbk ,312 0,318 0,296 0,150 0,215 0,227 0,237 0,219 0,069 0,068 0,073 0,066 2,909 2,643 1,912 0,968 1,400 1,280 1,301 1,100 0,174 0,237 0,058 0,948 1,287

9 INDEKS Z-SCORE DAN RATING EKUIVALEN Tahun PT Pyridam Farma Indeks Z-Score Rating Equivalent ,051 B ,791 B ,373 CCC ,383 CCC ,587 CCC

10 KESIMPULAN : PENUTUP a) Working Capital To Total Assets Ratio (Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aktiva), Rasio terbesar adalah pada tahun 2011 sebesar 0,318 dan yang menunjukkan rasio terkecil adalah pada tahun 2013 sebesar 0,150. b) Retained Earning To Total Assets Ratio (Rasio Laba Ditahan Terhadap Total Aktiva), Rasio terbesar adalah pada tahun 2014 dan 2012 sebesar 0,237 serta yang menunjukkan rasio terkecil adalah pada tahun 2010 sebesar 0,215. c) Earning Before Interest And Taxes To Total Assets Ratio (Rasio Laba Sebelum Beban Bunga dan Pajak), Rasio terbesar adalah pada tahun 2010 sebesar 0,069 dan yang menunjukkan rasio terkecil adalah pada tahun 2014 sebesar 0,058.

11 d) Market Value Of Equity To Book Value of Liabilities Ratio (Rasio Nilai Pasar Sendiri Terhadap Nilai Buku Hutang), Rasio terbesar adalah pada tahun 2010 sebesar 2,909 dan yang menunjukkan rasio terkecil adalah pada tahun 2014 sebesar 0,948. e) Sales To Total Assets Ratio (Rasio Penjualan Terhadap Total Aktiva), Rasio terbesar adalah pada tahun 2010 sebesar 1,400, dan yang menunjukkan rasio terkecil adalah pada tahun 2013 sebesar 1,100. Analisis Z-Score PT. Pyridam Farma, Tbk periode tahun adalah sebagai berikut : Pada tahun 2010 menunjukkan indeks Z-Score sebesar 4,051 tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 3,791 pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 3,373 pada tahun 2013 menagalami penurunan menjadi 2,383 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 2,587.

12 SARAN : Untuk meningkatkan nilai overall indeks Z-Score dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut : 1. Meningkatkan jumlah modal kerja dengan cara mengurangi pinjaman jangka pendek dari tahun ketahun dan mengurangi hutang usaha, modal kerja diperoleh dari aktiva lancar dikurangi jumlah hutang lancar. 2. Meningkatkan saldo laba ditahan dengan cara meningkatkan laba bersih yang diperoleh setiap tahunnya, semakin besar laba bersih yang diperoleh maka semakin besar jumlah rasio laba terhadap total aktiva. 3. Meningkatkan penjualan dapat dilakukan dengan cara membuat diversifikasi produk, mengadakan promosi melalui media cetak, elektronik maupun online, meningkatkan kualitas produk, memperluas daerah pemasaran dan masih banyak lainnya. Semakin besar penjualan yang diperoleh maka semakin besar pula EBIT yang dimiliki perusahaan.

13 4. Perusahaan juga harus mampu meningkatkan harga pasar per lembar sahamnya sehingga rasio nilai pasar modal sendiri menjadi naik, untuk meningkatkan harga pasar per lembar sahamnya perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan, baik dalam lingkungan eksternal maupun internal perusahaan. 5. Meningkatkan rasio penjualan terhadap total aktiva dengan cara meningkatkan perputaran aktiva, hal ini untuk menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki lebih kecil dibandingkan dengan kemampuan perusahaan dalam menjual berbagai produk yang dihasilkan.