BAB I PENDAHULUAN. menjadi perusahaan manufaktur terkemuka di Indonesia, dalam. pencapaian visi tersebut PT Mulia Knitting Factory memiliki misi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan PT Mulia Knitting Factory merupakan perusahaan yang bergerak dibidang tekstil dan garment. PT Mulia Knitting Factory memiliki visi menjadi perusahaan manufaktur terkemuka di Indonesia, dalam pencapaian visi tersebut PT Mulia Knitting Factory memiliki misi memberikan produk yang berkualitas baik kepada setiap konsumen. Selain berusaha memberikan produk yang berkualitas baik kepada setiap konsumen lokal, PT Mulia Knitting Factory juga berusaha memberikan produk yang berkualitas baik kepada konsumen perusahaan pakaian merk luar negeri, yaitu POLO, TOMMY dan BILLABONG. PT Mulia Knitting Factory dipercaya oleh merk terkenal (POLO, TOMMY dan BILLABONG) untuk jasa penjahitan pakaian merk merk tersebut. Namun untuk bahan kain dan accessories merk POLO, TOMMY dan BILLABONG masih menggunakan bahan bahan dari luar negeri (export). Sebagai perusahaan tekstil dan garmen yang memproduksi kain dan accessories serta garment (local dan export), PT Mulia Knitting

2 2 Factory berkeinginan menjalin kerja sama yang baik dengan perusahaan POLO, TOMMY dan BILLABONG dengan tidak hanya menggunakan jasa penjahitan pakaian namun juga menggunakan kain dan accessories yang diproduksi oleh PT Mulia Knitting Factory. Untuk menjalin kerja sama tersebut PT Mulia Knitting Factory harus memberikan konsistensi kualitas dan memenuhi standar produk yang ditetapkan oleh pelanggan (POLO, TOMMY dan BILLABONG). Persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh PT Mulia Knitting Factory agar konsistensi kualitas dan memenuhi standar produk yang ditetapkan oleh pelanggan adalah lulus audit yang dilakukan oleh pelanggan tersebut. Untuk lulus audit yang dilakukan oleh pelanggan tersebut maka PT Mulia Knitting Factory harus memenuhi persyaratan produk yang dirinci oleh pelanggan. Berdasarkan ISO 9000:2005 (2005: 2) menyatakan bahwa persyaratan produk yang harus dipenuhi oleh organisasi adalah spesifikasi teknik, standar produk, standar proses (Standard Operating Procedure), perjanjian kontrak dan persyaratan regulasi. Oleh karena itu, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh PT Mulia Knitting Factory untuk lulus audit pelanggan adalah memenuhi standar proses (Standard Operating Procedure). Standar proses (Standard Operating Procedure) tersebut mengacu kepada ISO 9001:2008 sistem manajemen mutu persyaratan, yaitu

3 3 Dokumentasi (dokumentasi terdiri dari dokumentasi Pedoman Mutu, dokumentasi Prosedur Kerja, dokumentasi Standard Operating Procedure dan Form), Tanggung Jawab Manajemen, Pengelolaan Sumber Daya, Realisasi Produk dan Pengukuran Analisis Perbaikan. Berdasarkan uraian diatas salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh PT Mulia Knitting Factory untuk memenuhi persyaratan produk oleh audit pelanggan adalah memiliki standar proses (Standard Operating Procedure) yang tertulis (terdokumentasi). Ekotama (2011: 19) menjelaskan SOP (Standard Operating Procedure) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapikan, dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. SOP dibuat untuk menyederhanakan proses kerja supaya hasilnya optimal tetapi tetap efisien. Pada saat ini PT Mulia Knitting Factory telah memiliki Standard Operating Procedure (SOP) namun belum dalam bentuk tertulis (terdokumentasi). Penyampaian Standard Operating Procedure (SOP) hanya dilakukan secara lisan dan melalui perintah atasan pada masing masing bagian. PT Mulia Knitting Factory memberikan project kepada penyusun untuk mendokumentasikan Standard Operating Procedure (SOP) yang difokuskan pada proses produksi kain. Berdasarkan project dari perusahaan tersebut maka penyusun melakukan peninjauan, analisis,

4 4 perbaikan dan mendokumentasikan Standard Operating Procedure (SOP) khususnya pada proses produksi kain. Berdasarkan uraian tersebut maka Tugas Akhir ini berjudul Analisis dan Pendokumentasian Standard Operating Procedure (SOP) Proses Produksi Kain pada PT Mulia Knitting Factory. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan observasi yang dilakukan pada PT Mulia Knitting Factory, maka dapat diidentifikasikan bahwa standar proses (Standard Operating Procedure) merupakan salah satu persyaratan produk yang harus dipenuhi oleh PT Mulia Knitting Factory untuk menjaga konsistensi kualitas dan lulus audit buyer, namun PT Mulia Knitting Factory belum memiliki Standard Operating Procedure (SOP) proses produksi kain yang terdokumentasi. Oleh karena itu, guna memudahkan menyelesaikan permasalahan di atas maka perumusan masalah pada penyusunan Tugas Akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana proses pendokumentasian Standard Operating Procedure (SOP) proses produksi kain pada PT Mulia Knitting Factory? Bagaimana hasil analisis perbandingan proses produksi kain dengan persyaratan ISO 9001:2008?

5 5 Ketidaksesuaian pada klausul apa yang paling banyak ditemukan dalam pendokumentasian Standard Operating Procedure? Dokumen apa saja yang diusulkan dalam pendokumentasian Standard Operating Procedure? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Batasan batasan yang dibuat dalam penelitian ini mencakup: Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) tertulis (terdokumentasi) dilakukan pada proses produksi kain yang meliputi bagian Marketing, Knitting, Yarn Dyeing, Bleaching, Dyeing dan Finishing, Stenter dan Gudang. Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) tertulis (terdokumentasi) dilakukan untuk produksi : o Kain stripper dan accessories stripper o Kain grey dan accessories grey Metode penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) menggunakan metode penyusunan baru sedangkan teknik penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) menggunakan teknik bagan arus dan teknik naratif

6 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : Memberikan usulan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) tertulis (terdokumentasi) pada proses produksi kain. Manfaat penelitian ini adalah : Perusahaan memperoleh Standard Operating Procedure (SOP) tertulis (terdokumentasi) pada proses produksi kain. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan garis besar penyusunan Tugas Akhir yang bertujuan untuk memudahkan jalan pemikiran dalam memahami secara keseluruhan isi dari Tugas Akhir. berikut : Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai 1. Bagian pembukaan : halaman judul luar, halaman judul dalam, lembar pengesahan/persetujuan, halaman pernyataan dewan penguji, halaman pemberian hak cipta non eksklusif dari mahasiswa ke Universitas Bina Nusantara, halaman abstrak, halaman kata

7 7 pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar grafik, daftar diagram, daftar lampiran. 2. Bagian utama laporan Tugas Akhir : Bab 1 Pada laporan kerja praktek ini, Bab 1 berisikan : 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5 Sistematika Penulisan Bab 2 Pada Bab 2 penulis membahas mengenai Tinjauan Pustaka yang berisikan Landasan Teori yang digunakan sebagai landasan untuk kerangka berpikir dalam menghasilkan solusi. Bab Diagram Alir 3.2 Langkah-langkah Penelitian

8 8 Bab 4 Pada Bab 4 penulis membahas mengenai pengumpulan, pengolahan dan analisis data. 4.1 Sejarah Perusahan 4.2 Hasil Observasi Lapangan 4.3 Pengumpulan dan pengolahan Data 4.4 Analisis Hasil Pengolahan Data Bab 5 Bab 5 berisikan penarikan kesimpulan dilakukan untuk membahas hasil yang diperoleh dari pengolahan data dan analisisnya. Kemudian kesimpulan tersebut akan menjadi acuan bagi penulis yang ditujukan sebagai saran. 3. Bagian akhir : Daftar Pustaka, Daftar Riwayat Hidup dan Lampiran