BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan CV. ADHI MAYA berdiri pada tanggal 20 Agustus 1991 sebagai perusahaan komanditer yang bergerak di bidang jasa boga (katering) di kota Makassar, Sulawesi selatan. Di awal usaha di tahun 1994 CV. ADHI MAYA bekerja sama dengan KM. Athirah dalam pengadaan makanan untuk perjalanan kapal laut di Surabaya. Namun waktu kerjasamanya sangat singkat hanya 2 tahun sebab KM. Athirah dibubarkan. Lalu CV. ADHI MAYA kembali mendapatkan kontrak pada tahun 1996 hingga sekarang di PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) di Makassar, juga sebagai penyedia makanan. Selain kedua perusahaan tersebut, CV. ADHI MAYA juga memiliki pelanggan-pelanggan lain di kota Makassar. Usaha katering yang bertempat di Makassar ini juga memiliki cabang di Sorowako, Sulawesi selatan. Lokasi produksi katering yang di Makassar saat ini bertempat di Jl. Andalas, dikarenakan lokasi dianggap strategis untuk ditempati sebab berjarak hanya beberapa kilometer dari PIP yang merupakan institusi pelayaran yang tiap harinya dilayani oleh CV. ADHI MAYA untuk kegiatan konsumen 17 tahun terakhir ini. 41

2 42 Visi perusahaan Menjadikan CV. ADHI MAYA menjadi perusahaan pelayanan jasa katering yang berkualitas dari segi cita rasa dan kebersihannya. Dan juga dikenal sebagai katering murah yang berkualitas di kota Makassar. Misi perusahaan - Meningkatkan kualitas pelayanan guna menghasilkan produk yang baik dan sesuai keinginan konsumen - Mengedepankan harapan konsumen terhadap produk katering melalui keunggulan inovasi - Meningkatkan profesionalisme untuk mencapai kepuasan pelanggan serta mensejahterakan karyawan Alur Kerja Perusahaan Alur kerja pada CV. ADHI MAYA yaitu penjualan terbagi dua yakni untuk penjualan umum dan untuk penjualan di PIP. Untuk penjualan umum CV. ADHI MAYA menyediakan berbagai paket nasi dos, prasmanan maupun nasi tumpeng, dan untuk PIP disediakan berbagai menu berbeda tiap harinya pagi siang dan malam. Namun sampai saat ini penjualan lebih terfokus ke PIP. Makanan untuk taruna PIP dibuat di dapur CV. ADHI MAYA yang berjarak tidak jauh dari gedung PIP, makanan diantar setiap menjelang makan pagi, siang dan malam. Untuk makan pagi dihidangkan ±800 porsi, makan siang ±1000 porsi, dan makan malam ±800 porsi. Jumlah taruna aktif sebenarnya adalah sekitar 800an namun ada sebagian taruna angkatan lama yang hanya ikut makan siang ±200 taruna.

3 43 Untuk penjualan umum, pemesanan diproses di kediaman pribadi dikerjakan langsung oleh pemilik dan dibantu oleh beberapa karyawan sesuai dengan kuantitas pemesanan katering. Namun kadang waktu dan jumlah pekerja yang minim memaksa pemilik untuk menutupi kekurangan dengan membeli produk yang sudah jadi di tempat lain seperti kue kering, namun tetap memperhatikan kualitas makanan tersebut Struktur Organisasi Perusahaan KOMISARIS DIREKTUR BAGIAN KEUANGAN & ADMINISTRASI BAGIAN OPERASIONAL BAGIAN PEMASARAN BAGIAN PRODUKSI KARYAWAN DAPUR PELAYAN / CLEANING SERVICE Gambar 4.1 Struktur Organsisasi CV ADHI MAYA Sumber : Bag. Administrasi CV ADHI MAYA 2013

4 44 Keterangan : Adapun tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dari struktur organisasi sebagai berikut : a. Komisaris Tugas dan tanggung jawabnya adalah : 1. Mengawasi jalannya usaha 2. Mengetahui keadaan perusahaan secara menyeluruh 3. Bertanggung jawab terhadap modal b. Direktur Tugas dan tanggung jawabnya adalah : 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penetapan kebijaksanaan dan pengambil keputusan yang menyangkut masalah intern maupun ekstern perusahaan. 2. Merekrut karyawan/ staff 3. Bertanggung jawab melaporkan segala hasil laporan kepada komisaris c. Bagian Administrasi & Keuangan Tugas dan tanggung jawabnya adalah : 1. Bertugas menyusun masalah pembukuan keuangan perusahaan dan tata usaha perusahaan 2. Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya uang dan kelancaran administrasi perusahaan

5 45 d. Bagian Operasional Tugas dan tanggung jawabnya adalah : 1. Mengurus legalitas perusahaan 2. Membuat laporan operasional kepada direktur e. Bagian Pemasaran Tugas dan tanggung jawabnya adalah : 1. Bertugas merencanakan, mengatur dan mencatat segala permintaan langganan dan kemudian melaporkannya pada pimpinan dan bagian produksi 2. Memasarkan seluruh produk jasa yang dimiliki perusahaan f. Bagian Produksi Tugas dan tanggung jawab adalah : 1. Membuat perencanaan produksi 2. Mengawasi pelaksanaan proses produksi agar sesuai dengan urut urutan kerja dan standar produksi yang telah ditetapkan 3. Bertanggung jawab atas kelancaran, kestabilan proses produksi dan kualitas produksi yang dihasilkan Kondisi Bisnis Perusahaan Hingga saat ini hasil penjualan CV. ADHI MAYA terfokus pada penyediaan makanan untuk PIP dikarenakan kontrak yang telah disepakati. Namun melihat persaingan bisnis katering yang mulai banyak bermunculan, CV. ADHI MAYA ingin mulai berkompetisi untuk dapat merebut pelanggan agar dapat bersaing dengan katering lain. Pengembangan fasilitas produksi dipercaya akan mendongkrak jumlah permintaan atau penjualan terhadap katering.

6 46 Tabel 4.1 Jumlah Asset CV. ADHI MAYA Jenis Asset Jumlah Peralatan Katering Rp Peralatan Dapur Rp unit Rp unit Rp Meja 10 buah Rp Kendaraan roda 2 unit mobil Rp Kendaraan roda 2 unit motor Rp Rp Sumber : CV. ADHI MAYA 4.2 Analisa Aspek Non Finansial Analisa Aspek Hukum CV. ADHI MAYA ini telah menjadi perusahaan kena pajak dari Direktur Jendral Pajak dengan Nomor Wajib Pajak Perusahaan adalah Dokumen-dokumen yang dibutuhkan bagi persyaratan pendirian dan operasionalisasi terlampir antara lain : a. Fotokopi KTP ( Kartu Tanda Penduduk) pemilik atau pengurus b. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) c. Fotokopi Izin Gangguan (HO) d. Fotokopi Akta Notaris Perusahaan oleh Notaris Tulus Parto Sudiro.SH. e. Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan Persekutuan Komanditer

7 47 f. Fotokopi Sertifikat laik Hygiene Sanitasi Jasaboga g. Fotokopi Kartu Tanda Anggota ASPANJI h. Fotokopi Sertifikat Kompetensi dan Kualifikasi Perusahaan i. Fotokopi Surat Keterangan Rekanan oleh PT. Kalla Lines j. Fotokopi Surat Keterangan Kerjasama oleh KPN BAHARI PIP k. Fotokopi Surat Setoran Pajak CV. ADHI MAYA Analisa Aspek Ekonomi dan Sosial Setiap segala bidang usaha/bisnis yang dijalankan tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif bagi berbagai pihak mau pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas. Kota Makassar sebagai pintu perdagangan Indonesia bagian timur tentu memiliki penduduk dengan taraf hidup yang semakin meningkat. Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya pengembangan fasilitas produksi pada CV. ADHI MAYA yaitu : - Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat lain - Mengurangi tingkat pengangguran - Meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak pemerintah dari pajak penghasilan yang dikenakan pada perusahaan. Sedangkan dampak sosial adalah dengan adanya pengembangan pada CV. ADHI MAYA tidak hanya semata-mata hanya mencari keuntungan melainkan memberikan/ menyediakan lapangan pekerjaan dan pengalaman bagi masyarakat.

8 Analisa Aspek Pasar dan Aspek Pemasaran Analisa Aspek Pasar Aspek Pasar dan Pemasaran untuk mengetahui berapa besar peluang pasar dan prospek pasar yang ada, serta meramalkan permintaan konsumen. Analisa ini dimaksudkan untuk melihat potensi pasar, laju permintaan dan menentukan target penjualan, serta mengetahui pasar apa saja yang ada serta bagaimana meningkatkan tingkat hambatan yang ada. Berikut ini merupakan analisa-analisa yang berhubungan dengan aspek pasar. a. Peramalan Penjualan Peramalan penjualan dilakukan untuk mengetahui proyeksi penjualan di tahun berikutnya. Metode yang digunakan untuk analisis time series adalah least square method. Berikut adalah hasil, peramalan dan proyeksi penjualannya. Tabel 4.2 Hasil Penjualan CV. ADHI MAYA No. Tahun Hasil Penjualan Rp Rp Rp Rp Rp Sumber: CV. ADHI MAYA Tabel 4.3 Peramalan Penjualan CV. ADHI MAYA Tahun X Y X 2 XY

9 Sumber: Data diolah Y = a + b (x) dimana, a = Y / N dan b = XY / X2 Y2013 = (3) = = Y2014 = (4) = = Y2015 = (5) = = Y2016 = (6) = = Y2017 = (7) = =

10 50 Dari perhitungan diatas, berikut ini hasil proyeksi penjualan dari tahun 2013 sampai dengan 2017 Tabel 4.4 Proyeksi Penjualan CV. ADHI MAYA No Tahun Proyeksi Penjualan Rp Rp Rp Rp Rp Sumber: Data diolah Segmenting Segmentasi pasar katering CV. ADHI MAYA yaitu: 1. Geografi: Dari segi geografi cukup strategis untuk melayani persediaan makanan PIP, karena lokasi dapur yang hanya berjarak beberapa meter dari gedung PIP 2. Demografi: Dari segi demografi konsumen yang dituju adalah semua kalangan yang membutuhkan pelayanan katering 3. Psikografi: Dari segi psikografi konsumen dapat dengan mudah memilih paket custom makanan sesuai selera yang ditawarkan CV. ADHI MAYA

11 Targetting Target pasar dari katering CV. ADHI MAYA adalah perusahaan atau institusi dan juga kalangan menengah penduduk Makassar yang ingin menggunakan jasa katering untuk acara seperti ulang tahun, pernikahan maupun arisan Positioning Positioning dari CV. ADHI MAYA yaitu menjual produk jasa pelayanan katering dengan harga yang murah dibandingkan katering lain di Makassar dengan kualitas yang baik dan dengan penentuan menu yang bersahabat sesuai dengan selera Analisa Aspek Pemasaran Marketing Mix ( Bauran Pemasaran ) Dalam suatu rencana pemasaran pastinya ada hal-hal lain yang penting untuk dibahas salah satunya adalah bauran pemasaran atau lebih dikenal dengan marketing mix. Adapun kombinasi dari ke empat bauran pemasaran ( Marketing mix) tersebut antara lain : 1. Produk ( Product ) Produk yang dijual oleh CV. ADHI MAYA merupakan produk jasa pelayanan katering. Produk yang dijual adalah: - Nasi Dos : a) Paket A : Nasi, Ayam, Telur, Sayur, Buah b) Paket B : Nasi, Ayam, Daging, Sayur, Buah c) Paket C : Nasi, Ayam, Daging, Telur, Sayur, Buah

12 52 - Nasi Tumpeng : a) Paket Jumbo (Untuk Orang) b) Paket Sedang (Untuk Orang) - Prasmanan PIP : a) Makan Pagi + Snack (±800 Taruna) b) Makan Siang + Snack (±1000 Taruna) c) Makan Malam (±800 Taruna) Gambar 4.2 Paket Nasi Dos Gambar 4.3 Paket Nasi Tumpeng

13 53 Untuk pemesanan nasi dos, pelanggan dapat merubah menu sesuai keinginan. Dengan kata lain tidak terpatok pada menu yang sudah ditentukan oleh katering. Contoh: Menu Ayam dapat ditukar dengan Ikan, Atau Daging ditukar dengan Ikan. 2. Harga ( Price ) Penentuan harga merupakan hal penting untuk dilakukan, CV. ADHI MAYA menggunakan strategi harga low pricing, dimana produk akan dijual dengan harga yang lebih murah dibanding produk pesaing. Harga yang ditetapkan untuk produk ini tentunya harus dengan mempertimbangkan aspek biaya dan keuntungan yang ingin diperoleh Nasi dos : d) Paket A : Rp e) Paket B : Rp f) Paket C : Rp Nasi Tumpeng : c) Paket Jumbo : Rp d) Paket Sedang : Rp Prasmanan PIP : a) Makan Pagi + Snack : Rp b) Makan Siang + Snack : Rp c) Makan Malam : Rp Untuk produk prasmanan PIP setiap taruna wajib membayar uang makan sejumlah Rp per bulannya dengan rincian 3 kali makan dalam sehari

14 54 plus snack, kecuali untuk taruna angkatan lama yang hanya ikut makan siang maka hanya menyetor uang makan sebesar Rp Lokasi ( Place ) Rencana lokasi tempat produksi CV ADHI MAYA tidak jauh dari lokasi tempat produksi yang sekarang, bertempat di daerah baru di Kelurahan Untia, Kecamatan Biring kanaya yang diprediksi akan menjadi kawasan industri di Makassar. Keuntungan lokasi yang dipilih yaitu selain harga tanah yang masih murah, lokasinya juga dianggap strategis sebab ada rencana gedung PIP yang baru juga akan didirikan disana dan akan banyak bisnis lainnya yang akan berdiri disana. 4. Promosi Dalam kegiatan promosi banyak hal kecil namun cukup efektif bila dilakukan yaitu dengan promosi melalui word of mouth. Yaitu dari mulut ke mulut. Dimana info tentang katering akan tersebar dari mulut pelanggan ke calon pelanggan. Kekurangan dari promosi melalui media ini adalah apabila pendapat subjektif dari salah satu konsumen yang tidak puas menjadi tolak ukur oleh calon konsumen lain dan menganggap itulah yang menjadi gambaran katering tersebut. Selain itu juga ada Brosur yang berisikan menu-menu katering dengan mencantumkan nomor kontak yang dapat dihubungi apabila ingin memesan.

15 Analisa Aspek Teknis/Operasi Analisa terhadap aspek teknis ini meliputi proses teknis dan operasi pengembangan fasilitas produksi pada CV. ADHI MAYA yang berencana mengembangkan fasilitas produksi katering di wilayah Untia kawasan industri di kota Makassar. Berikut denah tempat produksi katering 2 lantai yang direncanakan : Gambar 4.4 Rencana Layout (Lantai I) Tempat Produksi CV. ADHI MAYA

16 Gambar 4.5 Rencana Layout (Lantai II) Tempat Produksi CV. ADHI MAYA Keterangan : 1. Pintu Masuk 2. Loker Karyawan 3. Ruang Administrasi/ Pemesanan 4. WC umum

17 57 5. Tangga 6. Pintu masuk dapur 7. Ruang pengolahan 8. Dapur 9. Gudang bahan kering 10. Gudang bahan basah 11. Tangga 12. Tempat pengepakan 13. Ruang pastry (kue) 14. WC karyawan 15. Kamar karyawan pria 16. Kamar karyawan wanita Proses Produksi CV. ADHI MAYA melakukan proses pembuatan makanan untuk taruna PIP di tempat produksi di Jln. Andalas. Untuk menyedikan makan pagi, bahan-bahan sudah disediakan malam hari sebelumnya, bahan daging dan ayam diolah pada malam hari, namun peracikan bumbu dan lain-lain dilakukan subuh hari menjelang pagi pengantaran makanan ke PIP. Untuk makan siang disiapkan pagi menjelang siang dan pengantaran makanan dilakukan menjelang Dhuhur, dan akan dihidangkan di jam makan siang. Untuk makan malam dimasak sore hari dan diantarkan setelah Maghrib, dan akan dihidangkan setelah Isya. Untuk belanja kebutuhan masakan seperti bumbu-bumbu dan sayuran dilakukan rutin setiap hari di pasar, namun untuk penyediaan telur, ayam, beras dan daging, CV. ADHI MAYA memesan melalui pemasok yang tiap harinya akan

18 58 mengantarkan barang pesanan ke tempat produksi katering. Bahan-bahan makanan terlebih dahulu ditempatkan di gudang, yang terbagi 2 yaitu, gudang bahan basah dan gudang bahan kering. Dimana ikan, daging, ayam dan barang basah lainnya ditempatkan di gudang bahan basah, sedangkan bumbu-bumbu dapur seperti kecap, sambal, merica, garam dan lain-lain ditempatkan di gudang bahan kering. Sebelum memasak, ayam, ikan dan daging terlebih dahulu diolah di ruang pengolahan. Bahan olahan akan dibawa ke dapur setelah diolah di gudang pengolahan, setelah dimasak makanan dipersiapkan untuk diantarkan ke gedung PIP, sesampainya di gedung makanan dipersiapkan 30 menit sebelum para taruna masuk ke ruang makan. Belanja dapur : Belanja bahan baku di pasar/ Penerimaan bahan baku dari supplier Dapur : Bahan yang sudah diolah lalu dimasak berdasarkan menu yang akan dibuat Tempat Produksi : Bahan baku disimpan di tempat produksi, lalu bahan dipisahkan berdasarkan kategorinya Ruang pengolahan : Bahan yang akan dimasak akan diolah terlebih dahulu Ruang Pengepakan : Pengepakan dilakukan setelah masakan telah selesai dan siap untuk disajikan Gudang Bahan Basah : Daging, Ikan, Ayam, Es Batu Gudang Bahan Kering: Kecap, Sambal, Sayuran, Bumbu masak dll. Pengantaran : makanan yang sudah siap saji diantarkan ke PIP/ pelanggan katering Gambar 4.6 Proses Produksi Katering

19 Analisa Aspek Manajemen dan SDM Selanjutnya aspek yang dianalisa adalah aspek manajemen dan organisasi. Rencana manajemen yang dibahas disini adalah manajemen dalam kegiatan operasional dan organisasi yang meliputi : jenis perkerjaan dan persyaratan jabatan, sistem kompensasi dan jumlah gaji karyawan Jenis Pekerjaan dan Persyaratan Jabatan 1. Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan ( Job Analysis) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan adalah bagian pemasaran, karyawan dapur, dan bagian administrasi. a) Persyaratan karyawan bagian pemasaran - Wanita/Pria umur 18 tahun ke atas - Memiliki wawasan dalam berkomunikasi - Jujur, bertanggung jawab dan disiplin. b) Persyaratan karyawan bagian dapur - Wanita/Pria umur 18 tahun ke atas - Memiliki keahlian memasak - Jujur, bertanggung jawab dan disiplin. c) Persyaratan karyawan bagian administrasi - Wanita/Pria umur 18 tahun ke atas - Pendidikan minimal S1 jurusan akuntansi - Memiliki keahlian dalam pembukuan dan keuangan - Jujur, bertanggung jawab dan disiplin

20 Sistem Kompensasi CV. ADHI MAYA membagi sistem kompensasi untuk karyawannya sebagai berikut: - Kompensasi langsung : Yaitu memberi gaji secara periodik kepada karyawan sebagai balas jasa terhadap kedudukannya sebagai seorang karyawan yang menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk perusahaan. Kompensasi langsung juga dapat berupa upah, yaitu pemberian uang kepada karyawan atas kontribusinya diluar kompensasi gaji. - Kompensasi tidak langsung : Memberi kesejahteraan kepada karyawan agar karyawan selalu merasa nyaman dalam bekerja Jumlah dan Biaya Gaji yang Direncanakan Rencana gaji untuk tenaga kerja ini mengacuh kepada rata-rata gaji/ upah para pekerja manajer/karyawan umumnya. Tabel 4.5 Proyeksi Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja No Jabatan Jumlah Gaji Perbulan Gaji Pertahun 1 Bagian Administrasi & Keuangan 1 Rp Rp Bagian Operasional 1 Rp Rp

21 61 3 Bagian Pemasaran 1 Rp Rp Bagian Produksi 1 Rp Rp Karyawan Dapur 14 Rp Rp Pelayan/ Cleaning Service 24 Rp Rp Total Gaji Tenaga Kerja Rp Sumber : Hasil Pengolahan Data (2013) Analisa Aspek Lingkungan Industri Lima Kekuatan Porter Berikut ini adalah kondisi bisnis CV. ADHI MAYA yang di analisis berdasarkan 5 kekuatan porter : 1. Ancaman Pendatang Sekarang ( Threat Of New Entrants) Dengan adanya pendatang baru, maka hal ini menjadi ancaman bagi para perusahaan lama dalam menguasai pasar yang sudah cukup lama dikuasai karena datangnya pendatang baru ke dalam suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar (market share). Pertumbuhan katering di Makassar cukup tinggi melihat cukup tingginya pertumbuhan penduduk di kota tersebut. Pendatang baru bisnis katering di kota Makassar yaitu: Katering Nanda 2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok ( Bargaining Power Of Suppliers) Pemasok bertugas untuk menyediakan apa yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan proses pendistribusian dan menghasilkan produk yang akan dijual kepada konsumen. Pemasok dapat merupakan salah satu saingan, karena adanya pemasok

22 62 merupakan agen utama dari produk yang dihasilkan, dan adanya pemasaran secara langsung yang dapat ditawarkan kepada beberapa perusahaan lainnya. Pemasok merupakan distributor bahan baku katering seperti telur, udang, beras dan lain-lain. 3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli ( Bargaining Power Of Buyers) Customers atau pembeli adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan juga dengan mendapatkan pelanggan dalam jumlah yang besar. Saat ini CV. ADHI MAYA hanya terfokus pada penyediaan makanan di PIP dikarenakan terbatasnya jumlah SDM dan minimnya fasilitas produksi sehingga terbatas pula jumlah pelanggan katering, dan hanya menerima pesanan dari perorangan maupun institusi lain apabila waktu dianggap cukup untuk menyiapkan pemesanan. 4. Tekanan Dari Produk Pengganti (Threat of Substitute Product) Produk subtitusi dapat mengancam produk yang telah ada dipasaran. Produk subtitusi yang layak diperhatikan adalah produk yang kualitasnya sebanding dengan kualitas produk yang sudah ada dan juga harganya sebanding bahkan lebih murah dari produk yang telah ada. Produk substitusi yang patut diwaspadai oleh CV. ADHI MAYA adalah Restoran-restoran yang saat ini telah menyediakan paket katering dan delivery. 5. Tingkat Persaingan Diantara Para Pesaing Yang Ada (Rivalry Among Existing Competitors) Ancaman utama dalam suatu perusahaan adalah perusahaan pesaing yang menghasilkan barang sejenis untuk di jual kepada customer terutama usaha katering yang telah menjadi pesaing perusahaan tersebut. Untuk dapat bertahan dan memenangi persaingan usaha katering harus menetapkan adanya sebuah strategi

23 63 yaitu mengembangkan fasilitas produksi serta meningkatkan pemasaran, dan dari segi harga CV. ADHI MAYA menawarkan harga yang murah dengan kualitas makanan yang baik. Threat of New Entrants : Katering Nanda Bargaining Power of Supplier : Distributor bahan baku katering ( Telur, Udang, Beras, dan lainlain) Rivalry Among Existing Competitors : Katering Melati, Katering Mulia Bargaining Power of Buyers : PIP, Personal Buyer Threat of Substitute Product : Restoran yang menyediakan paket nasi dos/katering Gambar 4.2 Lima Kekuatan Porter Sumber : CV. ADHI MAYA Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Berikut adalah analisa SWOT pada CV. ADHI MAYA.

24 64 1. Strength (kekuatan) : - Memiliki pengalaman 17 tahun dalam menangani penyediaan makanan di PIP - Harga paket yang ditawarkan sangat murah 2. Weakness (kelemahan) : - Peralatan katering masih sangat kuno dan kurang memadai dibandingkan dengan katering lain - Nama katering yang belum terkenal di wilayah Makassar dan sekitarnya 3. Opportunities (peluang) : - Memiliki peluang di pasar katering murah karena harga murah yang ditawarkan - Kebutuhan pangan terus meningkat 4. Threat (ancaman) : - Banyaknya katering baru yang bermunculan, khususnya di kota Makassar - Pesaing lebih memiliki peralatan yang komplit dan memadai Analisa Aspek Dampak Lingkungan Dalam pembuatan usaha tentu tentu diperlukan pertanggungjawaban terhadap AMDAL yang sangat penting untuk diperhatikan sebab limbah yang dihasilkan perusahaan tidak boleh mengganggu dan merugikan aktivitas diluar perusahaan. CV. ADHI MAYA memperhatikan aspek ini dengan tidak membuang hasil limbah sembarangan, dengan menjadwalkan dengan rutin pembuangan sampah dan limbah dari dapur lalu diangkut menggunakan mobil ke pembuangan yang seharusnya. Dengan adanya kunjungan dari Dinas Kesehatan juga menjadi cambukan untuk karyawan agar

25 65 dapat menjaga kebersihan dapur, walaupun sejak awal sudah diberikan wejangan oleh atasan agar para karyawan dapat menjaga kebersihan. Karyawan terlebih dahulu dibekali pelatihan kebersihan oleh perusahaan agar dapat menjaga kebersihan dapur dan makanan yang dihasilkan. 4.3 Analisa Aspek Finansial Kebutuhan Dana 1. Kebutuhan dana aktiva tetap Aktiva tetap berwujud yang dianggarkan sebesar Rp , meliputi: 1. Tanah berukuran 30x20m = Rp Gedung 20x10 (400m 2 ) 2 lantai = Rp Telefon parallel = Rp Rice cooker (daya tampung 25 kg) = Rp Panci presto tekanan tinggi = Rp Exhaust 2 unit = Rp Meja 2 unit = Rp File 3 unit = Rp Air 2 unit = Rp Modal Kerja

26 66 Modal kerja yang dianggarkan sebesar Rp , meliputi: Biaya Persediaan Awal = Rp Gaji Karyawan = Rp Jumlah Dana Investasi Jumlah dana investasi yang dibutuhkan CV. ADHI MAYA untuk pengembangan fasilitas produksi katering yaitu sebagai berikut: Kebutuhan dana aktiva = Rp Modal kerja = Rp Jumlah = Rp Proyeksi Biaya Gaji Karyawan Diperkirakan biaya gaji setiap tahunnya akan mengalami kenaikan. Diasumsikan sebesar 6%, yaitu diatas rata-rata inflasi di tahun 2013 yang ditetapkan berdasarkan tingkat inflasi nasional yang tertera di ( Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Perusahaan No Jabatan Jumlah Gaji Perbulan Gaji Pertahun 1 Bagian Administrasi & Keuangan 1 Rp Rp Bagian Operasional 1 Rp Rp Bagian Pemasaran 1 Rp Rp Bagian Produksi 1 Rp Rp

27 67 5 Karyawan Dapur 14 Rp Rp Pelayan/ Cleaning Service 24 Rp Rp Total Gaji Tenaga Kerja Rp Sumber: CV.ADHI MAYA (2013) Biaya gaji karyawan diproyeksikan akan meningkat 6% pertahun. Detail peningkatan dapat dilihat di tabel 4.8 Tahun kenaikan Bag. Administrasi & Keuangan Tabel 4.7 Proyeksi Kenaikan Gaji Karyawan (Dalam Rp) Bag. Operasional Bag. Pemasaran Bag. Produksi Karyawan Dapur Pelayan/ cleaning service Total biaya gaji pertahun ,260,000 19,080,000 19,080,000 15,264, ,080, ,488, ,252, ,595,600 20,224,800 20,224,800 16,179, ,764, ,057, ,047, ,011,336 21,438,288 21,438,288 17,150, ,090, ,560, ,689, ,512,016 22,724,585 22,724,585 18,179, ,096, ,054, ,291, ,102,737 24,088,060 24,088,060 19,270, ,821, ,597, ,968,825 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2013) Proyeksi Biaya Umum dan Operasional Proyeksi biaya umum dan operasional meliputi Biaya ATK, Biaya Listrik/telepon dan Air, Biaya Bensin (Operasional Kendaraan) dan Biaya Lain-lain. Tabel 4.8 Proyeksi Biaya Umum dan Operasional Biaya 2012 Biaya ATK Rp. 6,000,000 Biaya Listrik / Telepon /Air Rp. 30,000,000 S Biaya Sewa Rp. 69,000,000 u Biaya Bensin (Operasional Kendaraan) Rp. 30,000,000 Biaya lain-lain Rp. 40,251,400 mber: CV.ADHI MAYA (2013)

28 68 - Biaya ATK Diasumsikan biaya ATK naik sebesar 6% tiap tahunnya, diketahui biaya ATK pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 6,000,000 - Biaya Listrik, Telepon & Air Diperkirakan biaya Listrik, Telepon & Air akan mengalami kenaikan sebesar 10% tiap tahunnya, dikarenakan adanya pemasangan AC dan Telepon. diketahui biaya Listrik, Telepon & Air pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 30,000,000 - Biaya Bensin (Operasional Kendaraan) Diasumsikan biaya bensin (operasional kendaraan) mengalami kenaikan 6%, diketahui biaya operasional kendaraan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 30,000,000 - Biaya lain-lain Biaya lain-lain merupakan biaya yang tidak terduga atau biaya yang tidak termasuk dalam kelompok biaya lainnya, diasumsikan mengalami kenaikan 6%, diketahui biaya lain-lain pada tahun 2012 adalah Rp. 40,251,400 Tabel 4.9 Proyeksi Kenaikan Biaya Umum dan Operasional (Dalam Rp) Tahun Biaya ATK 6,360,000 6,741,600 7,146,096 7,574,862 8,029,353 Biaya Listrik 33,000,000 36,300,000 39,930,000 43,923,000 48,315,300

29 69 /Telepon/Air Biaya Bensin (Operasional 31,800,000 33,708,000 35,730,480 37,874,309 40,146,767 Kendaraan) Biaya Lain -lain 42,666,484 45,226,473 47,940,061 50,816,465 53,865,453 Total Biaya 186,966, ,976, ,746, ,188, ,356,874 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2013) Analisa Biaya Penyusutan Biaya-biaya yang termasuk biaya penyusutan adalah biaya penyusutan peralatan dan perlengkapan produksi dan kendaraan. Perincian biaya penyusutan sebagai berikut: Tabel 4.10 Rincian Penyusutan Peralatan, Perlengkapan dan Kendaraan Keterangan Harga Nilai Residu/Sisa Umur Ekonomis Nilai Penyusutan Peralatan Katering Rp Rp tahun Rp Peralatan Dapur Rp Rp tahun Rp unit Rp Rp tahun Rp unit Rp Rp tahun Rp Meja 10 buah Rp Rp tahun Rp Kendaraan roda empat (1 mobil box + 1 mobil kapsul) Rp Rp tahun Rp Kendaraan roda 2 unit motor Rp Rp tahun Rp Telefon Parallel Rp Rp tahun Rp Rice Cooker (daya tampung 25 kg) Rp Rp tahun Rp Panci presto tekanan tinggi Rp Rp tahun Rp Exhaust 2 unit Rp Rp tahun Rp Meja 2 unit Rp Rp tahun Rp File 3 unit Rp Rp tahun Rp Air 2 unit Rp Rp tahun Rp Total Nilai Penyusutan Rp Sumber: Hasil Pengolahan Data (2013) Keterangan : Dengan menggunakan rumus

30 Proyeksi Cash Flow Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan beberapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Terdapat tiga jenis Cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha, yakni: Initial Cash Flow, Operational Cash Flow, dan Terminal Cash Flow merupakan aliran kas masuk. a. Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow) Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam pembiayaan kebutuhan investasi perusahaan. Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah sebesar Rp b. Aliran kas Operasional (Operational Cash Flow) Aliran kas ini berasal dari operasi perusahaan, aliran operasional diperoleh dengan rumus: OCF = EAT + Penyusutan EAT = Laba bersih setelah pajak Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut:

31 71 Tabel 4.11 Proyeksi Operational Cash Flow Tahun EAT Penyusutan OCF ,411,399, ,856,000 2,522,255, ,759,157, ,856,000 2,870,013, ,104,939, ,856,000 3,215,795, ,448,618, ,856,000 3,559,474, ,790,055, ,856,000 3,900,911,478 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2013) Metode Penilaian Investasi Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR), Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi: 1. Payback Period (PP) Untuk mengetahui atau mengukur seberapa cepat rencana investasi usaha pengembangan bisnis bisa kembali, maka dasar yang dipergunakan adalah aliran kas. Perhitungan payback period dalam rencana usaha ini adalah sebagai berikut: PP = 0,835 x 1 (1 Tahun = 12 bulan) PP = 0,835 x 12 bulan = (10 bulan) 2. Net Present Value (NPV)

32 72 Metode ini menghitung perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi, dimana biaya modal adalah 49,98% dengan penghitungan: Tabel 4.12 Penghitungan Biaya Modal Sumber Nilai (Rp) Bobot Biaya Modal Tarif Pajak Kontribusi Biaya Modal Modal Sendiri 2,106,602, % 51% 20% 40.8% Hutang Bank - 0% 0% 0% 0.00% Total 2,106,602,000 Total Kontribusi Modal 40.8% Sumber: Hasil pengolahan data Keterangan: Hasil Kontribusi biaya modal di dapat dari rumus: WACC = Bobot*Biaya Modal*(1-Tarif Pajak). Sehingga didapat total kontribusi modal yaitu 40,8% Tabel 4.13 Proyeksi Net Present Value Periode OCF DF 40,8% PV kas bersih (Rp ) ,522,255,678 0,7102 1,791,305, ,870,013,303 0,5044 1,447,634, ,215,795,983 0,3583 1,152,219, ,559,474,659 0, ,530, ,900,911,478 0, ,894,704 Keterangan:

33 73 NPV = 1,791,305, ,447,634, ,152,219, ,530,353 + ( ) ( ) 2 ( ) 3 ( ) 4 704,894,704 4,856,602,000 ( ) 5 NPV = 2,773,030,657 2,106,602,000 NPV = Rp. 666,428,657 Dengan demikian hasil penghitungan NPV adalah sebesar Rp. 666,428,657 yang menunjukkan hasil positif, berarti investasi ini dinyatakan layak untuk dijalankan. 3. Internal Rate of Return (IRR) Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa akan mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari tingkat bunga relevan, maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan. Untuk memperoleh nilai IRR dipergunakan umetode uji coba dengan menggunakan berbagai tingkat suku bunga yang relevan. Setelah dilakukan uji coba maka ditemukan suku bunga sebesar 52% Tabel 4.14 Perhitungan NPV dengan discount factor 51% dan 52%

34 74 Perio de OCF Df (51%) PV kas bersih Df (52%) PV kas bersih Rp. 2,106,602, ,522,255, Rp 1,670,489, Rp 1,659,392, ,870,013, Rp 1,258,787, Rp 1,242,141, ,215,795, Rp 933,867, Rp 915,858, ,559,474, Rp 684,842, Rp 666,689, ,900,911, Rp 496,976, Rp 480,592,294 Total PV Kas Bersih Rp 5,044,963,970 Rp 4,964,674,363 NPV C1 Rp 2,938,361,970 C2 Rp 2,858,072,363 IRR = P1 C1 x IRR = 51 - Rp x = 51 + = 51,506 dibulatkan menjadi 51,5 % Oleh karena nilai IRR lebih besar dari IRR rata-rata sebesar 40,8%, maka menurut kriteria ini, pengembangan bisnis dapat dinyatakan layak untuk dilaksanakan. 4. Profitability Index (PI)

35 75 Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih mendatang dengan nilasi sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari maka proyek dikatakan menguntungkan, tapi jika kurang dari 1 dikatakan merugikan. Perhitungan PI pada pengembangan bisnis ini adalah : PI = 2,849 Oleh karena nilai PI > 1, maka menurut metode ini, pengembangan bisnis ini dinyatakan layak untuk dikembangkan Hasil Metode Penilaian Investasi Hasil perhitungan empat metode penilaian investasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi No. Metode Kriteria Hasil Keputusan Penilaian Penilaian 1 Payback Period < 5 tahun 10 Bulan Layak 2 NPV Positif Rp Layak 3 IRR > 40,8 % 51,5% Layak 4 PI > Layak

Harga Pokok Penjualan 1,864,574,370 2,072,033,539 2,247,407,250 2,595,729,053 3,237,358,520

Harga Pokok Penjualan 1,864,574,370 2,072,033,539 2,247,407,250 2,595,729,053 3,237,358,520 Lampiran 1 Cash Flow Tahun 2008-2012 KETERANGAN TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012 Penjualan 3,275,950,480 3,932,121,700 4,528,434,560 5,384,076,680 6,552,813,600 Harga Pokok Penjualan 1,864,574,370 2,072,033,539

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 44 BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN Dalam penilaian kelayakan rencana ekspansi pembukaan outlet makanan vegetarian ini digunakan beberapa aspek-aspek yang relevan dikaji untuk menentukan suatu rencana

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN VI.1 Kebutuhan Dana 1. Aktiva tetap : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana No Komponen Investasi Aktifa tetap 1. Piring 50 buah @3000 Rp150.000 2. Mangkok ayam 50 buah @4000 Rp200.000 3. Sendok

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA ANALISIS KELAYAKAN KELANGSUNGAN Nama NPM : 23209891 Jurusan USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA Pembimbing : Chrisilla Yunisia de Fretes : Akuntansi : Istichanah, SE., MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini penulis akan meneliti kelayakan pembukaan kantor cabang PT Trust Line Marine dalam bidang Keagenan kapal dan perluasan bisnisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah Studi Kelayakan Bisnis dan metode yang akan dipakai untuk melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Pada penelitian ini riset yang digunakan adalah riset deskriptif. Riset deskriptif berasal dari kata to describe berarti menggambarkan bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Toko Liza Moda adalah salah satu cabang dari Lizatex yang menjual segala macam textile dari bahan polos, batik dan hingga songket,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 39 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian pada skripsi ini yaitu tujuan studi/penelitian adalah studi deskriptif. Lingkungan/setting adalah lingkungan natural yaitu PT Patent Process,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha di pabrik baru yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau

Lebih terperinci

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS Mayang Hadi Ratnawati ABSTRAKSI ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bisnis (Business) Bisnis menurut (Griffin dan Ebert, 2008) merupakan aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Spa adalah salah satu alternatif pilihan masyarakat Bandung untuk melepaskan lelah. Melihat hal ini, pengusaha Delta Spa di Jakarta berminat mengembangkan usaha spa pria di Bandung, karena belum

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah, perusahaan ini termasuk perusahaan baru di dunia kuliner. Berawal dari kesukaan sang pemilik terhadap mie ayam,

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. dengan pesat. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. dengan pesat. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Indonesia adalah sebuah negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk terutama

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Dagang Jaya dalam pendistribusian dikatakan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2 Rendy Niechual 15210743 Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perekonomian di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3. Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3. Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE. ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3 Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : 24213385 Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dampak perkembangan zaman dalam

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE. STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA DISTRO F&D COUNTER CULTURE Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : 19210393 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya.

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya. 206 BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. General Summary The Cars Restaurant (TCR) merupakan restoran yang tidak hanya menjual makanan dan minuman, namun konsep yang kami tawarkan yaitu desain restoran

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, meskipun perkembangannya tidak sepesat dibandingkan dengan negara tetangga Thailand.

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi

Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi Nama : Ratu Gingga Mentari NPM : 15210675 Kelas : 3EA18 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

ANALISA STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA BUNGA RAMPAI CLUB DI PERUMNAS KLENDER, JAKARTA TIMUR

ANALISA STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA BUNGA RAMPAI CLUB DI PERUMNAS KLENDER, JAKARTA TIMUR ANALISA STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA BUNGA RAMPAI CLUB DI PERUMNAS KLENDER, JAKARTA TIMUR Nama : Rachman Hidayah NPM : 25210496 Fakultas/ Jurusan : Ekonomi/ Akuntansi Pembimbing : Sudarsono,

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG Nama : Afrian Herdiansyah NPM : 10203034 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Septi Mariani, TR. SE. MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang

BAB V RENCANA AKSI. tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Usaha CV. Mitra Andalan Sentosa Model bisnis distributor bahan bangunan CV. Mitra Andalan Sentosa di Kawasan Tapanuli diharapkan akan menjadi satu contoh jenis usaha yang

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana BAB VI ASPEK KEUANGAN VI.1. Kebutuhan Dana 1. Aktiva tetap: Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana No. Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap : 1. Matras, 40 buah @300,000 Rp.12,000,000 2. Pelindung kepala, 20

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : DIAN RUSMITA NPM : 12209223 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA, SE., MM

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Karaoke merupakan salah satu sarana hiburan yang sedang berkembang dan diminati masyarakat saat ini, untuk mendirikan sarana hiburan karaoke keluarga di Galeri Ciumbuleuit Apartemen, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Langkah Penelitian Keterangan Gambar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Langkah Penelitian Keterangan Gambar ABSTRAK Dewasa ini banyak dibuka bisnis bisnis pencucian, seperti laundry ataupun dry & clean. Selain jasa pencucian laundry dan dry & clean, terdapat juga jenis jasa pencucian yang biasa disebut washing.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini

Lebih terperinci