BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan Toko Liza Moda adalah salah satu cabang dari Lizatex yang menjual segala macam textile dari bahan polos, batik dan hingga songket, yang berdiri pada tahun 1982 di medan, setelah itu pada tahun 2000 awal berdiri Lizatex membuka cabang di medan yaitu Toko Liza moda. Pada tahun 2008 akhir Liza Moda khusus textile batik membuka cabang lagi di Tanah abang blok A Jakarta. Terus berjalannya waktu cabang textile di Medan telah membuka sebanyak 4 toko, Pekanbaru 1 toko, dan di Jakarta sebanyak 3 toko. Dari semua toko ini 2 toko di Jakarta menjual khusus textile batik dan yang lainnya menjual segala macam textile. Pasar Tanah Abang adalah tempat penjualan yang dipilih oleh Toko Liza Moda dikarenakan lokasinya adalah tempat yang strategis dengan kemacetan, tempat para industri yang menjual dari segala macam, seperti : sarung, baju bayi, mukena, dan salah satunya textile batik dan serta pengunjung dari orang biasa yang beli satuan hingga pedagang yang datang dari penjuru kota membeli dalam puluhan hingga ratusan kodian. Toko Liza Moda menjual berbagai macam bahan batik seperti batik pekalongan, batik Cirebon, batik Palembang, batik Riau dan batik Jepara, masing-masing batik 45

2 46 tersebut memiliki berbagai macam model dari model atas bawah ( 1 set ), lurusan, dan model gamis Alur Kerja Perusahaan Alur kerja pada toko Lizatex dari tahun (sekarang) dimana toko Lizatex ini memiliki alur kerja sama dengan liza moda kedua toko ini memiliki dan menjual bahan yang sama tetapi Lizatex sudah lama daripada Liza Moda yang di bangun pada tahun 2000 tetapi semenjak toko Liza Moda pindah ke Jakarta Liza Moda hanya menjual batik tidak menjual bahan-bahan dasar polos, renda perancis, dan songket, walaupun toko Liza Moda sudah pindah ke Jakarta yang di Medan tetap ada toko Liza Moda dengan menjual segala bahan dan kerja sama antara toko yang dimedan dan dijakarta tetap berlanjut jadi : - Ketika batik di toko Liza Moda Jakarta lagi kosong maka batik akan dikirim dari Medan seandainya keadaannya lagi darurat untuk orang pesta - Dapat dipesan dengan para pengrajin langsung kalo keadaannya tidak darurat karena untuk memesan batik dibutuhkan waktu sekitar sebulan hingga 2 bulan untuk dilukis batiknya, karena setiap pemesanan dalam jumlah yang besar makan pembayarannya menggunakan Giro

3 Struktur Organisasi Perusahaan PEMILIK PEMASARAN DESAIN DAN PRODUKSI KEUANGAN MEDIA INTERNET SOSIAL BROSUR PENJAHIT DESIGNER PAYET KARYA WAN KARYA WAN KARYA WAN KARYA WAN KARYA WAN Gambar 4.1 Struktur Tailor Berbasis Batik Toko Liza Moda Sumber : Toko Liza Moda 2012

4 48 Keterangan : Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi sebagai berikut : a. Pemilik Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan tujuan, sasaran pangsa pasar umum secara keseluruhan 2. Mengkoordinasi bagaimana cara untuk pemasaran yang efektif, desain serta produksi yang bagus dan memanajemen keuangan yang baik b. Pemasaran Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : 1. Karyawan Liza Moda yang bertanggung jawab atas pemasarannya melalui media internet jaring social seperti twitter, path, blog, dll 2. Selain menggunakan jaring social karyawan Liza Moda juga sering membagibagikan brosur di sekitar area perkantoran dan perbelanjaan c. Desain & Produksi Liza Moda hanya menjual textile batik dengan adanya pengembangan usaha tailor produk textile maka Liza Moda mengajak kerja sama salah satu tailor yang baik untuk jadi karyawannya dan merekrut seorang designer yang berpengalaman maka dia lah yang bertanggung jawab atas desain keinginan yang diinginkan oleh si pembeli. d. Keuangan Semua pengeluaran, pemasukan, tanggung jawab giro serta upah jahit dan berhubungan dengan semua keuangan yang mengatur dan menetukan adalah Pemilik.

5 Kondisi Bisnis Perusahaan Pada tahun 2000 Toko Liza Moda hanya membeli bahan-bahan batik dari para pengrajin. Dengan demikian sasaran kedepan Toko Liza Moda ingin mengembangkan bisnis ini melalui menambahkan jasa yaitu dengan pengembangan tailor berbasis textile batik berdasarkan order para customer. Berdasarkan dengan pengembangan ini maka akan menghasilkan bertambahnya pembeli untuk membeli textile batik serta langsung mengorder model batik sesuai keinginan customer karena dengan letaknya di Tanah Abang, hal ini sangat baru jadi cukup jarang toko-toko textile batik yang menawarkan jasa tailor kepada customer. Berikut ini adalah kondisi bisnis toko Liza Moda yang di analisis berdasarkan 5 kekuatan porter : 1. Ancaman Pendatang Sekarang ( Threat Of Now Entrants) Dengan adanya pendatang baru, maka hal ini menjadi ancaman bagi para perusahaan lama dalam menguasai pasar yang sudah cukup lama dikuasai karena datangnya pendatang baru ke dalam suatu industry membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar (market share). Akan tetapi masih sedikit pendatang baru yang mengadakan tailor batik di Tanah Abang khususnya textile batik, seperti Toko Batik Unggul Jaya 2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok ( Bargaining Power Of Suppliers) Pemasok bertugas untuk menyediakan apa yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan proses pendistribusian dan menghasilkan produk yang akan dijual kepada konsumen. Pemasok dapat merupakan salah satu saingan dalam toko Liza Moda, dikarena adanya pemasok merupakan agen utama dari produk yang dihasilkan, dan adanya pemasaran secara langsung yang dapat ditawarkan kepada toko-toko lain dan ke beberapa perusahaan lainnya. Pemasok dari Lizatex yang terletak di Tanah Abang

6 50 Blok B1 yang bersebelahan dengan toko Liza Moda, New Liza dan Hj Emy yang terletak di Jl Perniagaan, Medan. 3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli ( Bargaining Power Of Buyers) Customers atau pembeli adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan juga dengan mendapatkan pelanggan dalam jumlah yang besar, dapat diartikan toko Liza Moda dapat memenangkan persaingan dalam suatu industry penjualan serta usaha tailor bahan batik Liza Moda. Saat ini toko Liza Moda memiliki beberapa langganan antara lain : Tabel 4.1 Daftar Pelanggan pada Toko Liza Moda NO NAMA PERUSAHAAN 1 BANK MANDIRI 2 BANK BII 3 BANK BRI 4 PT. PLN 5 PT. TELKOM 6 PT. TALENTA PRATAMA MANDIRI 7 CV. LAKSANA METRA SEDAYA 8 PT. INDOSAT 9 TOKO DAMAITEX 10 TOKO SAMUDRA TEX

7 51 11 TOKO PIALA SUTRA 12 BANK MEGA 13 BANK NIAGA 14 TOKO GELORA 15 PRUDENTIAL 16 BUTIK TUTY JUNAIDI 17 BUTIK EVY RAZALI 18 BUTIK MAGNOLIA 19 DRG SILVI 20 HOTEL POLONIA Sumber : Toko Liza Moda Tekanan Dari Produk Pengganti (Threat of Substitute Product) Produk subtitusi dapat mengancam produk yang telah ada dipasaran. Produk subtitusi yang layak diperhatikan adalah produk yang kualitasnya sebanding dengan kualitas produk yang sudah ada dan juga harganya sebanding bahkan lebih murah dari produk yang telah ada. Produk substitusi yang patut diwaspadai dalam toko Liza Moda adalah batik sablonan yang relative lebih murah di banding batik tulis yang di lukis sendiri.

8 52 5. Tingkat Persaingan Diantara Para Pesaing Yang Ada (Rivalry Among Existing Competitors) Ancaman utama dalam suatu toko adalah toko pesaing yang menghasilkan barang sejenis untuk di jual kepada customer terutama toko-toko yang telah menjadi pesaing perusahaan tersebut. Untuk dapat bertahan dan memenangi persaingan toko harus menetapkan adanya sebuah strategi yaitu mengembangkan usaha tailor serta kualitas mutu pelayanan produk yang baik, dan dari segi harga dengan para customer menginginkan batiknya di jahit di toko Liza Moda akan diberikan harga yang sangat murah dan terjangkau. The Five Forces That Shape Industry Competition Threat of Now Entrants : Batik Unggul Jaya Bargaining Power of Suppliers : Toko Lizatex, Toko Hj Emy, dan Toko New Liza Rivalry Among Existing Competitors : Alta Moda, Damaitex,dll Bargaining Pwer of Buyers : Bank Mandiri, Butik Tuty Junaidi, dll Threat of Substitute Product :Batik sablonan yang dijual seperti di ITC dan Tanah Abang Gambar 4.2 Lima Kekuatan Porter Sumber : Toko Liza Moda

9 Analisa Aspek Pasar dan Aspek Pemasaran Analisa Aspek Pasar Aspek Pasar dan Pemasaran untuk mengetahui berapa besar peluang pasar dan prospek pasar yang ada, serta meramalkan permintaan konsumen. Analisa ini dimaksudkan untuk melihat potensi pasar, laju permintaan dan menentukan target penjualan, serta mengetahui pasar apa saja yang ada serta bagaimana meningkatkan tingkat hambatan yang ada. Berikut ini merupakan analisa-analisa yang berhubungan dengan aspek pasar. a. Proyeksi Permintaan Penjahit atau tailor adalah orang yang pekerjaannya menjahit pakaian seperti kemeja, celana, rok, atau jas, baik untuk laki-laki maupun perempuan dan untuk melakukan pekerjaannya, penjahit dapat mengerjakannya baik dengan tangan maupun dengan mesin jahit dan menurut Orison Swett Marden Ini hanyalah sedikit perbedaan antara yang baik dan yang terbaik yang membuat perbedaan antara seniman dan ini hanya setuhan-sentuhan kecil setelah pria/ wanita rata-rata akan berhenti mebuat ketenaran. Proyeksi permintaan ini dilakukan dengan meramalkan permintaan yang akan terjadi pada produk usaha tailor batik. Dari hasil wawancara maka diketahui : Tabel 4.2 Data Forecast Analisa Perkembangan Penjualan Tahun Penerimaan Persentase Produk A,B, dan C Jumlah Penerimaan (Rp) % Rp % Rp

10 % Rp % Rp % Rp Hasilnya : Gambar 4.3 Grafik Analisa Perkembangan Penjualan Setelah si pengusaha di wawancara diketahui bahwa dengan adanya pengembangan usaha tailor batik penjualan semakin meningkat, tetapi sebelumnya belum banyak orang yang mengetahui bahwa Toko Liza Moda telah membuka tailor pada tokonya setelah itu tahun semakin ke tahun penjualan semakin meningkat, seperti di lihat tabel yang diatas pada tahun mengalami peningkatan sebesar Rp , mengalami peningkatan sebesar Rp , mengalami peningkatan sebesar Rp , mengalami peningkatan sebesar Rp ,

11 55 Toko Liza Moda mampu melakukan peningkatan begitu pesat karena dengan adanya pemasaran yang luar biasa, seperti sering membagikan brosur tailor berbasis batik pada wilayah pembelanjaan dan perkantoran hampir setiap bulan dan media sosial di internet setiap detik ada yang comment dan karyawan kita juga langsung membalas semua pertanyaan dari para customer secara keseluruhan dan designer kita yang luar biasa dan ditambah dengan seorang tailor yang begitu rapi, maka itu yang membuat para customer puas dengan pelayanan dan hasil kerja tailor batik toko Liza Moda Analisa Aspek Pemasaran Marketing Mix ( Bauran Pemasaran ) Dalam suatu rencana pemasaran pastinya ada hal-hal lain yang penting untuk dibahas salah satunya adalah bauran pemasaran atau lebih dikenal dengan marketing mix. Adapun kombinasi dari ke empat bauran pemasaran ( Marketing mix) tersebut antara lain : 1. Produk ( Product ) Produk yang diperdagangkan Toko Liza Moda adalah berupa batik berbahan dasar yang berkualitas tinggi dengan berbagai macam asal seperti Cirebon, Pekalongan, Riau, Palembang, dan Jepara. Dalam hal ini usaha tailor sesuai order agar para konsumen dapat menginspirasikan desain keinginan bajunya. 2. Harga ( Price ) Dalam penentuan harga memiliki strategi dalam penentuan harga yaitu : Psikologis - Brand

12 56 Jahitan memiliki brand yaitu brand Liza Moda, kita dapat menyesuaikan harga dengan adanya nama besar toko Liza Moda yang sudah berdiri sejak tahun Image Tentunya dengan menggunakan jahitan produk Liza Moda memiliki image kualitas tersendiri khususnya kaum para wanita, dengan hal ini dapat meningkatkan harga yang sesuai dan cocok kepada para pembeli. BEP/ UNIT BIAYA TETAP : Biaya sewa bangunan ( Rp ) Biaya air & listrik (Rp ) Biaya upah/ Gaji ( Rp ) Promosi ( Rp ) Transportasi ( Rp ) Perawatan peralatan ( Rp ) TOTAL : Rp HARGA JUAL PER UNIT : PRODUK A : Rp PRODUK B : Rp PRODUK C : Rp BIAYA VARIABEL PER UNIT : Rp

13 57 Produk A : TOTAL BIAYA TETAP HRG JUAL/ UNIT - BIAYA VARIABEL/ UNIT = = 2925 UNIT Produk B : TOTAL BIAYA TETAP HRG JUAL/ UNIT - BIAYA VARIABEL/ UNIT = = 871 UNIT Produk C : TOTAL BIAYA TETAP HRG JUAL/ UNIT - BIAYA VARIABEL/ UNIT = = 594 UNIT

14 58 3. Lokasi ( Place ) Lokasi yang digunakan oleh toko Liza Moda adalah kelangsungan penjualan yang bertempat di pusat pembelanjaan dimana suatu tempat berkumpulnya tempat para konsumen, pedagang, dan para pengrajin. Dengan demikian usaha tailor batik yang didistribusikan tersebut dapat dijangkau seluruh konsumen yang ada di Indonesia khususnya Jakarta daerah tanah abang karena terletak di blok F. 4. Promosi Rencana mengelola IMC ( Integrated Marketing Communication ) - Review of marketing plan Dalam tahap ini, perencana mempersiapkan data internal ( situasi organisasi dan atribut produksi ) dan eksternal ( target market dan competitor), Toko Liza Moda mempersiapkan segala jenis model jahitan dari produk A, B, dan C dan target pasarnya adalah kaum wanita. - Analysis of promotional program situation Dalam tahap ini, perencana menganalisa kelebihan dan kelemahan, menemukan titik permasalahan dan mencari solusinya. Toko Liza Moda telah mecari kelemahan dari hasil jahitan atau pelayanannya dari kritik-kritik para konsumen dengan hal ini toko liza moda mencari solusi dan membenarkan segala upaya yang salah di mata konsumen. - Analysis of communication process Dalam tahap ini, perencana menganalisa tanggapan penerima informasi, tahapan dalam pengiriman informasi, dan saluran informasi yang digunakan. Segala komentar dan keinginan konsumen telah didengarkan oleh toko Liza Moda, hal ini dapat membantu antar komunikasi kepada konsumen.

15 59 - Budget Determination Hal ini perencana melakukan cara penyusunan anggaran, Toko Liza Moda telah menyediakan budget yang sesuai dengan harga promosi yang dilakukan. - Develop IMC Program Perencana mengembangkan program komunikasi pemasaran yang akan ditempuh. Pada saat ini Toko Liza Moda melakukan komunikasi kepada konsumen dengan media social dan penawaran langsung dengan menggunakan brosur, tetapi toko Liza Moda menginginkan segera adanya pengembangan dalam komunikasi pemasaran. - Integrate and implement IMC strategies Perencana menggunakan kombinasi strategi marketing mix, memproduksi iklan. Place, price, product, and promotion. Tailor Liza Moda terletak di tanah abang blok F dan textile batiknya tersedia di tanah abang blok A. dalam jasa jahitan telah ditentukan harga sesuai design baju yang dipesan oleh konsumen, produk yang dijual adalah textile batik Pekalongan, Cirebon, Jepara, Riau, dan batik Palembang dan promosinya menggunakan media social dan penyebaran brosur/ flyer. - Monitor, evaluate, and control IMC program Mengevaluasi hasil kinerja apakah sudah efektif atau belum dan melihat apakah taktik yang ditempuh sesuai dengan strategi yang diambil.

16 Analisa Aspek Manajemen dan Organisasi Selanjutnya aspek yang dianalisa adalah aspek manajemen dan organisasi. Rencana manajemen yang dibahas disini adalah manajemen dalam kegiatan operasional dan organisasi yang meliputi : jenis perkerjaan dan persyaratan jabatan, struktur organisasi yang ada dan jumlah gaji karyawan Jenis Pekerjaan dan Persyaratan Jabatan 1. Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan ( Job Analysis) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan adalah bagian pemasaran, designer & produksi dan bagian web (teknologi), kecuali bagian keuangan selalu diatasi atas tanggung jawab oleh pemilik. a. Persyaratan karyawan bagian pembagian brosur (flyering) - Berpenampilan menarik - Pendidikan minimal Tamat SMA - Wanita berusia > 18 tahun - Bertanggung jawab dan disiplin b. Persyaratan karyawan bagian teknologi (WEB) - Menguasai microsoft Office, Coledraw, dan Photoshop - Menguasai segala bidang internet, mampu mendesain WEB - Pria berusia > 20 tahun - Disiplin, bertanggung jawab dan teratur c. Persyaratan karyawan bagian desain & produksi - Wanita/ Pria berusia >20 tahun - Memiliki pengalaman minimal 1 tahun

17 61 - Menguasai media desain - Disiplin, bertanggung jawab dan teratur Jumlah dan Biaya Gaji yang direncanakan Rencana gaji untuk karyawan di toko ini mengacuh kepada rata-rata gaji/ upah para penjahit umumnya. Tabel 4.3 Proyeksi Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Tailor Toko Liza Moda No Jabatan Jumlah Gaji Perbulan Gaji Pertahun 1 Karyawan Payet 2 Rp Rp Karyawan Produksi/ Penjahit 3 Rp Rp Designer 1 Rp Rp Karyawan Pemasaran 1 Rp Rp Total Gaji Karyawan Rp Sumber : Toko Liza Moda Analisa Aspek Produksi Analisa terhadap aspek teknis ini meliputi proses operasi dan produksi pada tailor berbasis textile batik-batik Toko Liza Moda

18 Keterangan : 1 3 Gambar 4.4 Rencana Layout Tailor Toko Liza Moda Keterangan : 1. Pintu Masuk 2. Meja Payet 3. Meja Designer

19 63 4. Meja Jahit 5. Tempat tunggu para customer 6. Meja pemilik Toko Liza Moda 7. Lemari Jahitan 8. Komputer Proses Produksi Toko Liza Moda menggunakan mesin jahit dalam pemesanan jahitan dalam jumlah satuan hingga dalam jumlah yang banyak walaupun karyawan dalam memproduksinya hanya ada 5 orang tetapi karyawan Toko Liza Moda sudah terlatih dan berpengalaman, untuk pembuatan 1 baju biasanya cukup menghabiskan waktu kurang lebih sehari atau 2 hari. Tetapi, untuk menghabiskan waktu pembuatan baju pesta dalam pemesanan yang jumlah yang banyak bisa menghabiskan waktu hampir 2 bulan. Oleh sebab itu, usaha tailor produk textile batik Toko Liza Moda tidak menerima pemesanan dalam jumlah yang besar dengan waktu yang singkat, toko Liza Moda tidak pernah bertanggung jawab dengan kerusakan yang disengaja maupun tidak di sengaja Analisa Aspek Dampak Lingkungan Tujuan utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan toko Liza Moda dari awal pendirian usaha ini tidak ada menggunakan AMDAL, sehingga dalam perusahaan ini terdapat masalah AMDAL positif yaitu sisa bahan batik dapat digunakan sebagai bahan perca sehingga banyak sisa-sisa bahan batik dijadikan daur ulang untuk membuat tas dan keset kaki. Tetapi, dampak negatifnya limbah batik dapat mencemari air sungai yang dapat menurunkan kualitas air, sehingga harus dapat

20 64 diatasi dengan baik. Dalam proses produksinya, industry batik banyak menggunakan bahan-bahan kimia dan air. Bahan kimia ini biasanya digunakan pada proses pewarnaan atau pencelupan. Pada umumnya polutan yang terkandung dalam limbah industry batik dapat berupa padatan tersuspensi, atau zat organic Analisa Aspek Hukum Toko Liza Moda ini telah memiliki izin usaha tetap dengan no. 0673/TK/LM/0056/04 di Tanah Abang Blok A pada akhir tahun 2008, sehingga tidak perlu mengurusi izin untuk pendirian badan usaha baru, karena menggunakan badan usaha yang sama. Pendaftaran untuk pembangunan toko tailor di Tanah Abang Blok F. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan antara lain : a. KTP ( Kartu Tanda Penduduk) pemilik atau pengurus b. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) c. Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU) d. Fotokopi kartu NPWP/NPWPO e. Fotokopi Akta Notaris Perusahaan f. Pas Foto 3x4 sebanyak 3 lembar (berwarna) Untuk Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi toko Liza Moda sudah termasuk usaha perorangan ini, terdapat persyaratan antara lain : 1. Mengisi formulir SIUP 2. Fotokopi KTP penanggung jawab 3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 4. Nomor telepon dan Stempel Perusahaan

21 Analisa Aspek Ekonomi dan Sosial Setiap segala bidang usaha/bisnis yang dijalankan tentunya akan memberikan dampak positif dan negative bagi berbagai pihak mau pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas. Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya pengembangan bisnis pada Toko Liza Moda yaitu : - Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat lain - Mengurangi tingkat pengangguran - Meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak pemerintah dari pajak penghasilan yang dikenakan pada perusahaan. Sedangkan dampak sosial adalah dengan adanya pengembangan pada Toko Liza Moda tidak hanya semata-mata hanya mencari keuntungan melainkan memberikan/ menyediakan lapangan pekerjaan dan pengalaman bagi masyarakat.

22 Tabel Data Keuangan usaha Toko Liza Moda 1. Laporan Neraca Perusahaan Rp (000) KETERANGAN 31/12/ /12/ /12/ /12/ /12/ Aktiva Lancar Kas/Bank 20, , , , ,619 Piutang Dagang 50,842 71,634 90, , ,654 Persediaan Barang 186, , , , ,645 Jumlah Aktiva Lancar 257, , , , , Aktiva Tetap Tanah/Bangunan 1,500,000 1,500,000 1,850,000 2,250,000 2,250,000 Perlengkapan Usaha 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 Kenderaan 185, , , , ,000 Jumlah 1,725,000 1,765,000 2,115,000 2,515,000 2,565,000 Akumulasi Penyusutan 37,500 75, , , ,500 Aktiva Tetap Bersih 1,687,500 1,690,000 2,002,500 2,365,000 2,377,500 Total Aktiva 1,945,169 2,275,823 2,571,268 2,908,945 3,255,418 b. Pasiva 1. Hutang Lancar Hutang Dagang 65,800 87,400 92, , ,460 Hutang lain-lain 6,415 9,480 12,600 14,400 16,200 Jumlah Hutang Lancar 72,215 96, , , ,660

23 67 2. Permodalan Modal Usaha 1,677,729 1,872,954 2,178,943 2,466,268 2,779,265 Laba Tahun Berjalan 195, , , , ,493 Jumlah Modal 1,872,954 2,178,943 2,466,268 2,779,265 3,114,758 Total Pasiva 1,945,169 2,275,823 2,571,268 2,908,945 3,255,418

24 68 2. Laporan Rugi Laba Usaha Toko Liza Moda Rp (000) KETERANGAN 31/05/2008 1/1/2009 1/1/2010 1/1/2011 1/1/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ Penjualan 2,480,000 4,402,500 4,582,500 5,355,000 6,255, Harga Pokok 2,108,000 3,830,175 4,032,600 4,765,950 5,629, Laba Kotor 372, , , , , Biaya-biaya Usaha Biaya Gaji/ Upah 43,800 76,140 77,400 78,300 79,200 Biaya Listrik/ Air/ Telepon 16,400 27,660 28,500 31,920 35,076 Biaya Lain-lain 14,000 23,040 23,400 24,000 26,400 Jumlah Biaya 74, , , , , Laba Usaha 297, , , , , Biaya Penyusutan 37,500 37,500 37,500 37,500 37, Laba Sebelum Pajak 260, , , , , Pajak 65, ,996 95, , , NET PRESENT VALUE ( NPV ) Metode ini menghitung selisih antara modal investasi sekarang dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih ( operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang. Dengan menggunakan perhitungan di Microsoft Excel, NPV pada rencanaan kelayakan pengembangan usaha tailor produk batik berdasarkan order

25 69 pada Toko Liza Moda adalah sebesar Rp 21,728,508 yang menunjukkan hasil positif, dan berarti dinyatakan bahwa investasi pengembangan tailor berbasis produk batik dinyatakan layak. Tabel 4.5 Proyeksi Net Present Value PERIOD E INCREMENTAL DISCOUNT FAKTOR PRESENT DISCOUNT FAKTOR VALUE 15% 42% PRESENT VALUE Tahun ke- 1 Tahun ke- 2 Tahun ke- 3 Tahun ke- 4 Tahun ke- 5 (29,843,750) 1 (29,843,750) 1 (29,843,750) 10,033, ,725, ,066,109 14,425, ,907, ,153,882 22,498, ,793, ,857,631 29,989, ,146, ,375,864 Jumlah 21,728,508 (390,264) 2. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa

26 70 mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang di isyaratkan) maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan. Untuk memprediksi IRR dipergunakan metode uji coba dengan menggunakan berbagai tingkat suku bunga yang relevan. Setelah dilakukan uji coba maka ditemukan tingkat suku bunga sebesar 40,92%. DIK : P1 = 15 % P2 = 42 % C1 = 21,728,508 C2 = 390,264 21,728, ,264 = 21,338,244 21,728, ,264 = 22,118,772 = 15% + (27 x 0,96)% = 15% % = 40.92%

27 71 3. PROFITABILITY INDEX ( PI ) Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1 maka usahanya dikatakan menguntungkan, tapi apabila kurang dari 1 dikatakan merugikan. Perhitungan PI pada perencanaan usaha ini adalah : = 1.73 > 1 ( Menguntungkan ) 4. PAYBACK PERIOD ( PP ) Untuk mengetahui atau mengukur seberapa cepat rencana investasi pengembangan tailor berbasis produk batik, maka dasar yang dipergunakan adalah aliran kas. Perhitungan payback period dalam rencana usaha ini adalah sebagai berikut : = 0,40

28 72 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi No Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan 1 Payback Period 4 Bulan 0,40 Layak 2 NPV Positif 21,728,508 Layak 3 IRR 41% 40,92% Layak 4 PI PI>1 1,73 Layak Tabel 4.7 Hasil Skenario Analisis Penjualan YEAR WORST NORMAL BEST ,750, ,250, ,875, ,500, ,700, ,250, ,750, ,250, ,375, ,250, ,950, ,625, ,000, ,600, ,500,000

29 73 Visi perusahaan Menjadikan usaha textile batik semakin maju dan berkembang secara internasional dan dikenal seluruh masyarakat dalam maupun luar dan mampu bersaing dalam era globalisasi Misi perusahaan Menyediakan berbagai bahan batik dengan kebutuhan pasar dalam skala regional untuk wilayah Jakarta Memberikan kesempatan bagi setiap karyawan untuk berusaha dan mengembangkan diri sesuai dengan nilai-nilai di usaha toko Liza Moda Mekanisme keuangan yang tepat guna Pengelolaan sumber daya manusia yang tepat guna

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Pada penelitian ini riset yang digunakan adalah riset deskriptif. Riset deskriptif berasal dari kata to describe berarti menggambarkan bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN 82 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Kebutuhan dana pada tahun pertama merupakan investasi awal yang harus didukung dengan modal awal untuk berjalannya usaha. Kebutuhan dana pada bisnis Trendstop

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Nama : Adetia Apriyani NPM : 10213166 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Mulianingsih, SE., M.Si LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bisnis (Business) Bisnis menurut (Griffin dan Ebert, 2008) merupakan aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

IMC 2. Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek. Berliani Ardha, SE, M.Si

IMC 2. Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek. Berliani Ardha, SE, M.Si Modul ke: IMC 2 Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication Pink flowers

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini penulis akan meneliti kelayakan pembukaan kantor cabang PT Trust Line Marine dalam bidang Keagenan kapal dan perluasan bisnisnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah Studi Kelayakan Bisnis dan metode yang akan dipakai untuk melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha di pabrik baru yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2 Rendy Niechual 15210743 Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perekonomian di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh berbagai

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE. STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA DISTRO F&D COUNTER CULTURE Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : 19210393 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 39 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian pada skripsi ini yaitu tujuan studi/penelitian adalah studi deskriptif. Lingkungan/setting adalah lingkungan natural yaitu PT Patent Process,

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Tujuh Elemen Komunikasi Source

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya dan ditunjang dengan penelitian yang telah dilakukan pada PT.Delta

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN EKSPANSI USAHA INDUSTRI BATAKO PRESS MESIN PADA CV. HAN MAJU JAYA BLOCK DI PERIGI LAMA

ANALISIS KELAYAKAN EKSPANSI USAHA INDUSTRI BATAKO PRESS MESIN PADA CV. HAN MAJU JAYA BLOCK DI PERIGI LAMA Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS KELAYAKAN EKSPANSI USAHA INDUSTRI BATAKO PRESS MESIN PADA CV. HAN MAJU JAYA BLOCK

Lebih terperinci

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA ANALISIS KELAYAKAN KELANGSUNGAN Nama NPM : 23209891 Jurusan USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA Pembimbing : Chrisilla Yunisia de Fretes : Akuntansi : Istichanah, SE., MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank yang bapak pimpin.

Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank yang bapak pimpin. Contoh Proposal Usaha Bengkel Motor Proposal usaha bengkel motor dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam membuka bisnis rumahan. Usaha bengkel motor dan mobil akan dapat sukses jika diawali dengan perencanaan

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA TOKO MEGA ELEKTRONIK JLN DUKUH ZAMRUD BEKASI TIMUR

STUDI KELAYAKAN USAHA TOKO MEGA ELEKTRONIK JLN DUKUH ZAMRUD BEKASI TIMUR STUDI KELAYAKAN USAHA TOKO MEGA ELEKTRONIK JLN DUKUH ZAMRUD BEKASI TIMUR Nama : Fera Hernawati NPM : 12212892 Jurusan : S1/MANAJEMEN Pembimbing : Dr Reni Diah Kusumawati., SE., MMSI BAB I PENDAHULUAN LATAR

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Analisis Situasional Apa yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Karaoke merupakan salah satu sarana hiburan yang sedang berkembang dan diminati masyarakat saat ini, untuk mendirikan sarana hiburan karaoke keluarga di Galeri Ciumbuleuit Apartemen, penulis melakukan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : DIAN RUSMITA NPM : 12209223 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA, SE., MM

Lebih terperinci

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS Mayang Hadi Ratnawati ABSTRAKSI ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Mitra Computa Asia dalam pendistribusian produk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Spa adalah salah satu alternatif pilihan masyarakat Bandung untuk melepaskan lelah. Melihat hal ini, pengusaha Delta Spa di Jakarta berminat mengembangkan usaha spa pria di Bandung, karena belum

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

ANALIS STUDI KELAYAKAN PERLUASAN USAHA BAKSO TIP TOP DI PEKAYON JAYA, BEKASI. : Fanny Rindayani NPM :

ANALIS STUDI KELAYAKAN PERLUASAN USAHA BAKSO TIP TOP DI PEKAYON JAYA, BEKASI. : Fanny Rindayani NPM : ANALIS STUDI KELAYAKAN PERLUASAN USAHA BAKSO TIP TOP DI PEKAYON JAYA, BEKASI Nama : Fanny Rindayani NPM : 12210599 Kelas : 3EA13 Fakultas Jenjang/Jurusan : Ekonomi : S-1/Manajemen LATAR BELAKANG Bakso

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi pembangunan Cold Storage pada PT. Anugrah Mina Nusantara adalah

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah pengolahan data dan analisis yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. ADHI MAYA berdiri pada tanggal 20 Agustus 1991 sebagai perusahaan komanditer yang bergerak di bidang jasa boga (katering)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Industri kreatif, fashion, kelayakan bisnis, Payback Period

ABSTRAK. Kata Kunci : Industri kreatif, fashion, kelayakan bisnis, Payback Period ABSTRAK Industri kreatif, khususnya industri fahion di Indonesia sedang sangat berkembang sehingga menjadi peluang bagi berkembangnya usaha-usaha baru. Ael Fashion adalah rencana usaha yang akan bergerak

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi dalam membeli mesin produksi baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS Gideon Hansen - 0600659515 ABSTRAK Penulisan skripsi ini membahas mengenai rencana pengadaan mesin cetak

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24 ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING Nama : Mamih Mayangsari Npm : 14211268 Kelas : 3EA24 Latar Belakang Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN VI.1 Kebutuhan Dana 1. Aktiva tetap : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana No Komponen Investasi Aktifa tetap 1. Piring 50 buah @3000 Rp150.000 2. Mangkok ayam 50 buah @4000 Rp200.000 3. Sendok

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam era globalisasi ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat. Sebuah perusahaan harus jeli dalam melihat peluang-peluang yang ada. Peluang tersebut digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA Disusun Oleh Nama : Wakhid Wisnu W NIM : 11.01.2912 Kelas : D3 TI-02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci