BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah berdirinya PT. POS INDONESIA (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) didirikan pada tanggal 27 Februari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah berdirinya PT. POS INDONESIA (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) didirikan pada tanggal 27 Februari"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah berdirinya PT. POS INDONESIA (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) didirikan pada tanggal 27 Februari 1995 yang berkantor pusat di kota Bandung, tepatnya di Jalan Cilaki No.73 Bandung, Jawa Barat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun Berikut perubahan-perubahan yang terjadi selama perusahaan didirikan sebelum menjadi perusahaan perseroan : 1) Dinas Pos Sebagai Jawatan Di tahun 1864, dinas pos sebagai jawatan berada di bawah pengawasan Directur Producteen en Civielemagazijnen. Di tahun itu pula terjadi pengalihan pengawasan Dinas Pos kepada Departemen Praja. Pada tahun 1875 penyatuan antara Dinas Pos dengan Dinas Telegraf menjadi satu jawatan yaitu Pos en Telegraafdienst. 2) Dinas Pos Sebagai ICW(Indische Compatalilihet Wet) Di tahun 1906 berdiri Jawatan Pos Telegraf dan Telepon yang berada di Hindia Belanda dibawah pengelolaan lingkungan Departemen Lalu Lintas dan Pengairan (Departement Van Verkeer en Water Staat) dan 28

2 untuk pengurusan dan pertanggungjawaban keuangan berada dibawah pengelolaan ICW (Indische Compatalilihet Wet). 3) Dinas Pos Sebagai IBW (Indische Compatalilihet Wet) Di tahun 1931, Jawatan Pos Telegraf dan Telepon diubah menjadi IBW (Indische Compatalilihet Wet). Jawatan Pos Telegraf dan Telepon terbagi untuk daerah Jawa, Sumatera dan Sulawesi selama masa pemerintahan Jepang. Pada tanggal 27 September 1945 terjadi peristiwa perebutan kantor pusat Pos Telegraf dan Telepon di Bandung yang dilakukan oleh Angkatan Muda Pos Telegraf dan Telepon dari kekuasaan pemerintahan Jepang. Peristiwa ini disebut dengan Bhakti Postel dan diangkatlah Soeharto sebagai Kepala Jawatan Pos Telegraf dan Telepon serta wakilnya yaitu R. Dijar. 4) Dinas Pos Sebagai Perusahaan Negara Sesuai dengan Undang-Undang No.19/PERP Tahun 1960 (Lembaga Negara Tahun 1960 No.59) Jawatan Pos Telegraf dan Telepon dinyatakan sebagai Perusahaan Negara karena telah memenuhi persyaratan. 5) Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961, Jawatan Pos Telegraf dan Telepon pada tanggal 1 Januari 1961 dinyatakan sebagai Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) yang berkedudukan di Bandung. 29

3 6) Perusahaan Pos dan Giro Berdasarkan Lembaran Negara Nomor 62 Tahun 1965 berdiri Perusahaan Negara Pos yang terpisah dari Perusahaan Negara Postel, sedangkan Perusahaan Negara Telekomunikasi didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun ) Perusahaan Pos dan Giro sebagai Perusahaan Umum Pada tanggal 9 Maret 1978 Perusahaan Negara Pos dan Giro berubah status menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro. Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro didirikan dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978 kemudian diatur kembali dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1984 yang berlaku pada tanggal 4 September 1984 tentang Perusahaan Umum Pos dan Giro. 2. Tujuan Penyelenggaraan PT. POS INDONESIA (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) didirikan dengan sifat, maksud dan tujuan sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1984 tentang Pos dan Giro pasal 5 bagian ketiga yaitu sebagai berikut : 1) Sifat usaha dari perusahaan adalah menyediakan pelayanan masyarakat bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. 30

4 2) Maksud perusahaan adalah menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa jasa yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, serta turut aktif melaksanakan dalam menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan pada umumnya. 3) Tujuan perusahaan adalah membangun, mengembangkan dan mengusahakan pelayanan pos dan giro dalam arti seluas-luasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan masyarakat untuk menunjang terlaksananya pembangunan nasional. 3. Visi dan Misi PT. POS INDONESIA (Persero) Sebagai salah satu pelaku perekonomian nasional PT. Pos Indonesia (Persero) memiliki visi dan misi sebagai berikut : a. VISI PT. Pos Indonesia (Persero) adalah Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan suratpos, paket dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya. b. MISI PT. Pos Indonesia (Persero) adalah Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik, Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi, Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh, Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat, Berkomitmen untuk 31

5 berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan. Selain itu PT. Pos Indonesia (Persero) juga memiliki motto perusahaan yaitu Tepat Waktu Setiap Waktu (On Time Every Time). 4. Panduan Budaya Sikap Kerja PT. POS INDONESIA (Persero) Setiap perusahaan pasti memiliki panduan sendiri-sendiri dalam melaksanakan aktivitas kerja sehari-hari agar target kerja yang dicapai berhasil sesuai dengan rencana. Hal ini juga dimiliki oleh PT. Pos Indonesia (Persero) yang memilik panduan budaya sikap kerja yang biasa disebut dengan 5R antara lain : RINGKAS 1) Pisahkan barang dalam bentuk kelompok sehingga jelas barang yang diperlukan atau tidak. 2) Singkirkan barang yang tidak diperlukan dari tempat kerja. 3) Semua barang diketahui status dan identitasnya serta mudah dan cepat diakses. RAPI 1) Tentukan tempat barang secara pasti dan tepat. 2) Tempat kerja tertata rapi dengan tata letak yang paling nyaman dan efisien. 3) Hindari waktu untuk mencari barang demi produktivitas kerja. 32

6 RESIK 1) Bersihkan sampah, kotoran dan barang asing yang ada di tempat kerja. 2) Bangun budaya peduli lingkungan dan peduli kebersihan. 3) Bersihkan dengan cara memeriksa diri pribadi, tempat kerja dan lingkungan kantor. RAWAT 1) Semua orang memperoleh informasi yang dibutuhkan di tempat kerja, tepat waktu. 2) Rawat barang secara rutin, berkala, teratur, rapi dan bersih, termasuk aspek personal. 3) Waspada dalam bekerja dan hindari pengulangan pekerjaan. RAJIN 1) Lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan lakukan apa yang tidak boleh dilakukan. 2) Merubah kebiasaan dengan kemauan kuat, komitmen dan pembiasaan terus-menerus. 3) Bersikap efisien dan produktif. 5. Kegiatan Bisnis PT. POS INDONESIA (Persero) Di era modernisasi sekarang ini persaingan dalam dunia bisnis cukup ketat. Oleh karena itu, diperlukan antisipasi bisnis untuk mempertahankan eksistensi perusahaan. Hal itu juga dilakukan oleh PT. Pos Indonesia dengan melakukan pengembangan bisnis dan pasar. 33

7 Pengembangan pertama dilakukan pada akhir tahun 1995 dengan konsep Core dan Non Core Bisnis Pos. Dalam konsep ini terdapat empat jenis usaha yaitu Usaha Pokok (Primary Core), Usaha Terkait (Secondary Core), Usaha Pendukung dan Bukan Usaha Pokok. Usaha Pokok (Primary Core)meliputi surat, paket, kargo, layanan keuangan, keagenan, dan filateli. Usaha Terkait (Secondary Core) meliputi usaha-usaha yang memiliki keterkaitan dengan usaha pokok yang dikelola oleh perusahaan, anak perusahaan dan kerja sama dengan pihak lain. Usaha pendukung meliputi usaha-usaha untuk mendukung kegiatan usaha pokok yang dikelola oleh perusahaan, anak perusahaan dan keja sama dengan pihak lain. Sedangkan bukan usaha pokok meliputi usaha-usaha yang tidak berkaitan dengan ketiga usaha diatas yang dikelola oleh pihak lain. Pada pertengahan April 1998 terdapat perumusan Marketing Pos Rumusan konsep ini terjadi perubahan antara lain : Bisnis Suratpos diubah menjadi Bisnis Komunikasi, Bisnis Wesel atau Giro diubah menjadi Bisnis Layanan Keuangan, Bisnis Paketpos diubah menjadi Bisnis Logistik, Bisnis Keagenan diubah menjadi Bisnis Retail dan Bisnis Filateli direvitalisasi menjadi Filateli. Berikut penjelasannya : 1) Bisnis Komunikasi Perubahan dari surat menjadi komunikasi PT. Pos Indonesia memiliki konsep, tujuan dan pandangan yang luas untuk mengantisipasi berbagai kemajuan alat komunikasi elektronik. Selain itu perubahan ini 34

8 juga mengarah pada orientasi PT. Pos Indonesia yang berfokus pada produk menjadi berfokus pada pelayanan terhadap pelanggan. 2) Bisnis Layanan Keuangan Secara umum PT. Pos Indonesia memiliki dua lini layanan yaitu Weselpos dan Giropos yang tentu saja akan kalah bersaing dengan instansi perbankan yang mengeluarkan produk berupa ATM yang dapat memudahkan para nasabah untuk mentransfer atau mengirim uang kapan pun dan dimana pun. Sehingga PT. Pos Indonesia memperluas cakupan bisnisnya dari pengiriman uang ke layanan keuangan. Dalam bisnis layanan keuangan ini, model bisnis perusahaan diarahkan sebagai instansi yang menjalankan fungsi intermediary dalam pelaksanaan transaksi pembayaran di seluruh pelosok nusantara, mulai dari institusi pemerintah, perusahaan swasta skala kecil sampai perusahaan swasta skala besar dan lembaga keuangan lainnya secara luas. 3) Bisnis Logistik Dimana bisnis ini merupakan sebuah konsep supply-chain management yang terintegrasi yang didalamnya tercakup berbagai fungsi mulai dari fungsi inventory management, transportasi, manajemen informasi, pengaturan pembayaran dan berbagai fungsi lain yang memberikan nilai tambah bagi produk. Orientasi PT. Pos Indonesia dalam cakupan bisnis logistik terlihat dari perkembangannya untuk melayani kebutuhan pelanggan akan jasa pengiriman barang 35

9 tanpa dibatasi ukuran, berat maupun isinya sehingga dapat dilakukan lebih fleksibel. 4) Bisnis Retail Sasaran pengembangan bisnis retail ini mengarah pada pengoptimalan semua kantor pos yang ada agar mampu menjadi profit center yang selanjutnya bisa dipasarkan pada semua kalangan masyarakat luas. Mengingat PT. Pos Indonesia memiliki banyak outlet yang tersebar di seluruh pelosok nusantara mulai dari kelurahan, sampai perkotaan dan berada di lingkungan yang strategis di pusat-pusat perekonomian maka tak heran apabila bisnis retail ini diharapkan mampu meningkatkan dan mengembangkan PT. Pos Indonesia. 5) Bisnis Filateli Pada cakupan lingkungan bisnis ini peluang PT. Pos Indonesia cukup besar dan menjanjikan dikarenakan tidak ada kompetitor lain dan menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang diizinkan untuk memproduksi dan memperjualbelikan benda-benda filateli oleh pemerintah. Filateli tidak hanya sekedar hobi atau kegemaran semata melainkan juga sebagai wahana aktivitas bisnis, keluarga, budaya, pemasaran, pendidikan hingga menjadi peluang investasi yang mumpuni. Dapat disimpulkan bahwa PT. Pos Indonesia melihat peluang bisnis filateli secara perspektif jauh lebih luas dari sudut pandang sebelumnya. 36

10 6. Keunggulan PT. POS INDONESIA (Persero) Dengan banyaknya kompetitor-kompetitor lain di dunia bisnis tak heran apabila PT. Pos Indonesia (Persero) mempunyai keunggulankeunggulan tersendiri untuk mempertahankan eksistensinya pada publik dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang sejenis seperti, Tiki dan JNE. Berikut keunggulan yang dimiliki PT. Pos Indonesia (Persero) : 1) Tarif yang berlaku pada Pos Indonesia lebih ekonomis dibandingkan dengan tarif perusahaan sejenis lainnya. Seperti : Tiki, dan JNE. 2) Pos Indonesia memberikan jasa pengiriman yang luas hingga ke pelosok-pelosok desa bisa dilakukan. 3) Dengan adanya teknologi yang canggih, akses online pada Pos Indonesia sudah bisa dilakukan sejak tahun ) Pos Indonesia memberikan kenyamanan dan jaminan kepada masyarakat dengan adanya kantor cabang mulai dari Kantor Pos yang berada di Kelurahan, Kecamatan hingga Kabupaten sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas bisnis yang diinginkan. 5) Untuk pengiriman barang ke luar negeri atau lintas jalur internasional Pos Indonesia menyediakan jasa kiriman dengan sistemems (Express Mail Service) sehingga kiriman dapat dilakukan dengan cepat dan dengan harga yang terjangkau. 37

11 6) Pos Indonesia memberikan timbangan yang real tidak dikurangkurangkan maupun dilebih-lebihkan sehingga tidak perlu khawatir apabila berat barang salah. 7) Paket dengan ukuran kecil lebih murah karena Pos Indonesia menghitung tarif kiriman berdasarkan satuan gram, bukan kilogram. Sehingga jika paket yang akan kita kirim beratnya 100 gram maka tarifnya seberat itu, tidak dibulatkan menjadi 1 kilogram. 8) Namun untuk kiriman dengan berat jumbo memiliki tarif khusus yang berlaku sesuai dengan ketentuan. 9) Untuk tarif domestik atau dalam negeri berlaku sama sesuai dengan ketentuan yang ada di seluruh Kantor Pos di Indonesia baik pusat maupun cabang. 10) Seluruh kantor pos pusat di Indonesia buka lebih lama dengan jam kerja mulai pukul WIB WIB dan dengan pelayanan yang prima. 7. Produk Unggulan PT. POS INDONESIA (Persero) Berdasarkan Keputusan Direksi PT. Pos Indonesia (Persero) Nomor 96/Dirutpos/2000 tanggal 23 Agustus 2000 tentang Penyederhanaan Produk Pos Dalam Negeri disebutkan bahwa bidang usaha PT. Pos Indonesia (Persero) diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu Produk Inti, Produk Pengembangan dan Produk Perluasan sebagai 38

12 bentuk pengembangan untuk memenuhi tingkat kebutuhan pengguna layanan pos. Berikut penjelasannya : 1. Produk Inti Produk Inti dibagi menjadi tiga bagian tingkat layanan antara lain : a. Layanan Standar Terdiri dari Suratpos Tercatat, Suratpos Biasa, Paketpos Biasa, Weselpos, Weselpos Tagih dan Giropos. Weselpos berupa layanan pengiriman uang melalui sarana dan prasarana yang ada di pos. Sedangkan Giropos berupa layanan pengiriman uang untuk berbagai transaksi baik bagi pemegang rekening perorangan maupun perusahaan. Layanan standar meliputi tiga bagian antara lain : 1) Layanan pokok yang ada di setiap UPT (Unit Pelaksana Teknis). 2) Merupakan layanan minimal (ordinary sevice). 3) SOP (Standard Operational Procedures) Standar. b. Layanan Prioritas Terdiri dari Suratpos Kilat Khusus, Suratpos Kilat, Paketpos Kilat Khusus, Weselpos Prima dan Giropos Prima. Layanan prioritas meliputi tiga bagian antara lain : 1) Bernilai tambah (termasuk WTKP (Waktu Tempuh Kiriman Pos) sehingga diprioritaskan dalam proses operasi dan juga 39

13 keamanannya, baik pada subsistem collecting, processing, transporting dan delivery). 2) Hanya berlaku pada kantor pos tertentu. 3) SOP (Standard Operational Procedures) Prioritas. c. Layanan Customized (Perlakuan Khusus) Terdiri dari Weselpos atau Giropos yang biasa disebut dengan layanan keagenan atau kemitraan. Layanan keagenan atau kemitraan dibagi berdasarkan jenis layanannya yaitu Tabungan, Penyaluran Dana, Pembayaran Tagihan dan Retail (penjualan benda-benda pihak ketiga melalui pos). Layanan Customized (Perlakuan Khusus) meliputi tiga bagian antara lain : 1) Bernilai tambah tertentu apabila berada di luar layanan standar atau layanan prioritas. 2) Apabila memiliki sumber daya yang berlebih maka seluruh kantor pos diperbolehkan melayani dengan tingkat volume dan frekuensi tertentu. 3) SOP (Standard Operational Procedures) Standar atau Prioritas. 2. Produk Pengembangan Merupakan pengembangan dari produk inti dengan kriteria bahwa layanan tersebut masih terkait dengan layanan produk inti. Pada layanan pengembangan ini, PT. Pos Indonesia (Persero) menjadi sentra pembayaran bagi berbagai instansi melalui layanan online payment 40

14 point system. Melalui layanan ini, produsen mendapatkan kemudahan dalam menerima pembayaran atau iuran rutin dalam periode tertentu. 3. Produk Perluasan Merupakan pengembangan dari produk pengembangan dengan kriteria bahwa layanan tersebut terkait maupun tidak terkait sama sekali dengan produk inti perusahaan. Yang termasuk dalam layanan produk perluasan adalah Properti, Poserba dan Pos Pemasaran Keliling (Posarling). Berikut penjelasannya : 1) Properti adalah penyewaan tempat maupun alat kepada pihak ketiga yang akan menjual produk-produk yang berkaitan dengan layanan pos. 2) Poserba adalah perluasan fasilitas pelayanan loket kantor pos yang mengarah pada konsep One Stop Shopping. Poserba menyediakan semua kebutuhan yang berhubungan dengan pos dan berbagai alat tulis menulis termasuk kartu ucapan dan benda filateli dalam kemasan khusus. 3) Pos Pemasaran Keliling (Posarling) adalah perluasan kapasitas pelayanan pengantaran yang selain mengantarkan kiriman pos, juga ditambah dengan pelayanan kebutuhan pos lainnya, seperti penjualan benda pos dan materai (BPM), penerimaan kiriman pos untuk lebih mendekatkan layanan pos kepada masyarakat. 41

15 8. Lokasi PT. POS INDONESIA (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) terletak di tengah kota Solo sepanjang Jalan Raya Slamet Riyadi, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman No.8 Solo 57100, berdekatan dengan Bank Indonesia Cabang Solo dan Balai Kota. 9. Kepemilikan Modal PT. POS INDONESIA (Persero) Sebagai perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), kepemilikan modal PT. Pos Indonesia (Persero) dimiliki oleh Pemerintah, dibawah pengawasan Departemen Keuangan khususnya Menteri Keuangan. 10. Struktur Organisasi PT. POS INDONESIA (Persero) Struktur organisasi adalah susunan kerangka yang membentuk pola antara bidang-bidang kerja maupun orang, dimana kerangka ini dapat menggambarkan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab dalam sebuah organisasi maupun dalam sebuah perusahaan. Struktur organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Solo digambarkan dalam bentuk struktur organisasi fungsional, dimana dalam struktur ini wewenang dari pucuk pimpinan adalah Kepala Kantor Pos PT. Pos Indonesia (Persero) Solo yang dibantu dengan Wakil Kepala Kantor Pos PT. Pos Indonesia (Persero) Solo yang dilimpahkan kepada Manager masing-masing per bagian antara lain : 42

16 Manager Keuangan, Manager Proses dan Transportasi, Manager Antaran, Manager Paket, Manager SDM (Sumber Daya Manusia), Manager Auditing, Manager Pemasaran, Manager Akuntansi, Manager UPL (Unit Pelaksanaan Lapangan), Manager Teknologi dan Sarana, dan Manager Pelayanan. Dimana setiap kepala-kepala kantor cabang dan manager memberikan wewenang kepada staf-staf dibawahnya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan pekerjaan yang diberikan. Tiap-tiap staf akan dimintai pertanggung jawaban kepada kepala bagiannya masing-masing. Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo adalah sebagai berikut : 43

17 3.1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR POS SOLO Kepala Kantor Pos Wakil Kepala Kantor Pos Man Proses & Transportasi Mandor Prostan Petugas Prostan Man Antaran Staff Antaran Mandor Antaran Man Paket Petugas Paket Staff Paket Luar Negeri Petugas Antaran Petugas Distribusi Paket Man SDM Man Audit Man Keu Man Pemsar Man Akun Man UPL Man Teksar Man Pelayanan Rekrut SDM Staff Audit Staff Filateli Admin Pemsar Staff SAP Staff UPL Staff Teksar Assisten Pelayanan Sekre taris Staff Kasir Petugas Pemsar Staff SEM Teller Pelayanan Staff SDM Staff BPM Staff Pelayanan Staff Loket Keterangan Man = Manager SAP = Sistem Akuntansi Prosedur Prostan = Proses & Transportasi SDM = Sumber Daya Manusia SEM = Sistem Entry Manual Rekrut = Rekruitmen Akun = Akuntansi UPL= Unit Pelaksanaan Lapangan Pemsar = Pemasaran Teksar = Teknologi & Sarana BPM = Benda Pos & Materai (Sumber : Kantor Pos Solo Tahun 2016) 44

18 Agen Pos Indonesia adalah unit pelayanan pos yang dikelola pihak lain (mitra) yang bertindak untuk dan atas nama PT. Pos Indonesia (Persero) untuk menyelenggarakan layanan pos sesuai kesepakatan yang berlaku. Pengoperasian Agenpos dapat dipadukan dengan fasilitas layanan milik mitra atau usaha retailer lainnya. Agenpos adalah konsep pengembangan jaringan melalui kerjasama kemitraan antara PT. Pos Indonesia (Persero) dengan perorangan atau badan usaha dalam rangka memberikan pelayanan pos secara lebih luas kepada masyarakat. Syarat untuk menjadi Agenpos Indonesia antara lain : 1) Memiliki tempat usaha (jarak minimal 250 m dengan outlet lain). 2) Melengkapi dokumen administrasi. 3) Memiliki perangkat kerja untuk kegiatan operasional yang terdiri dari : a. PC/Notebook Spesifikasi : Minimal Processor Pentium IV, Memory minimal 1GB, Space Harddisk 80GB, OS Windows minimal XP/Win7 b. Printer (Dotmatrix) Spesifikasi : LX300/LXS300+/LX300+ II c. Modem/Router Spesifikasi : Menggunakan koneksi ISP atau USB Modem d. Timbangan Digital Spesifikasi : Sampai dengan 30 kg e. Telephone Line 4) Menyediakan sejumlah uang deposit untuk modal usaha. 45

19 11. Lambang PT. POS INDONESIA (Persero) Lambang POS INDONESIA Gambar 3.2 Lambang PT. Pos Indonesia (Persero) 46

20 Keterangan : a. Merpati Pos Melambangkan Pos Indonesia diharapkan bisa menguasai (memimpin) usaha perposan di dunia Internasional. b. Warna Jingga di Gambar Merpati dan Bola Dunia Melambangkan Pos Indonesia itu penting (warna jingga memiliki arti penting serta perlu diperhatikan, seperti yang terdapat di pembataspembatas jalan, pakaian pendaki gunung, seragam para penerbang dan lain sebagainya). c. Tulisan POS INDONESIA dengan tipografi bold Melambangkan Pos Indonesia lebih mengutamakan profesionalitas dalam pelayanan untuk pelanggan-pelanggannya. d. Slogan Pos Indonesia Untuk Anda kami ada Melambangkan Pos Indonesia lebih memperlihatkan keluwesan, keramahan dan fleksibilitas dalam melayani pelanggan-pelanggannya. 47

21 12. Pelayanan PT.POS INDONESIA (Persero) Dalam melaksanakan pelayanannya, Pos Indonesia membagi wilayah pelayanannya menjadi sebelas daerah atau divisi regional dalam pengoperasiannya. Pembagian divisi-divisi tersebut mencakup semua provinsi yang ada di Indonesia. Setiap divisi terdiri dari beberapa provinsi yang menjadi bagian dari divisi tersebut. Divisi-divisi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Regional I Pusat Medan (Provinsi Aceh dan Sumatera Utara) 2) Regional II Pusat Padang (Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat) 3) Regional III Pusat Palembang (Provinsi Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung) 4) Regional IV Pusat Jakarta (Provinsi DKI Jakarta, Banten dan sebagian Jawa Barat) 5) Regional V Pusat Bandung (Provinsi Jawa Barat) 6) Regional VI Pusat Semarang (Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta) 7) Regional VII Pusat Surabaya (Provinsi Jawa Timur) 8) Regional VIII Pusat Denpasar (Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur) 48

22 9) Regional IX Pusat Banjarbaru (Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara) 10) Regional X Pusat Makassar (Provinsi Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Maluku Utara) 11) Regional XI Pusat Jayapura (Provinsi Papua Barat dan Papua) ( Perluasan wilayah pelayanan pos tidak hanya dalam lingkup domestik saja melainkan sudah merambah pada dunia internasional. Hal ini terlihat dari dilakukannya kerja sama dengan badan-badan usaha di negara lain yang berskala internasional seperti, dilakukannya kerja sama dengan Western Union. Kerja sama ini tidak hanya melibatkan bisnis perposan melainkan juga dalam bisnis keuangan. Pos Indonesia melayani semua pembayaran transaksi keuangan seperti pembayaran tagihan air, telepon, listrik serta cicilan kendaraan bermotor dan pembayaran pensiun. Perluasan pelayanan pos ini tentu saja ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para pelanggannya dan merupakan salah satu strategi yang diambil Pos Indonesia. 49

23 B. Analisis dan Pembahasan Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dari Bagaimana prosedur pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diterapkan PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo dalam pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS), PT. Pos Indonesia (Persero) bekerja sama dengan PT.TASPEN sebagai layanan mitra pensiun yang sudah berpengalaman dan terpercaya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para pesertanya berdasarkan prosedur kerja yang ada.sebelum melihat bagaimana prosedur yang diterapkan dalam pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) alangkah baiknya mengetahui syarat-syarat pokok memperoleh hak pensiun. a. Syarat-Syarat Pokok Memperoleh Hak Pensiun antara lain : 1) Mempunyai gaji maupun mempunyai dana pensiun. 2) Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 58 tahun. 3) Mempunyai masa kerja sebelum masa pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun. 4) Telah diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri. b. Persyaratan lain untuk Memperoleh Hak Pembayaran Pensiun adalah sebagai berikut : 50

24 1) Terdaftar di TASPEN bagi Pegawai Negeri yang bekerja di BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan yang bekerja di KAI (Kereta Api Indonesia) sedangkan bagi Pegawai Negeri yang bekerja di Instansi ABRI dan POLRI harus terdaftar sebagai peserta pensiun di ASABRI terlebih dahulu. 2) Mengisi formulir Surat Permohonan Pembayaran Pensiun Pertama model formulir A (SP4A) asli, difotocopy satu lembar. 3) Mengisi Formulir Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun Rekening (SP3R) asli yang di fotocopy sebanyak satu lembar. 4) Melampirkan asli petikan SK Pensiun berpas foto dan satu lembar fotocopynya. 5) Melampirkan asli tembusan SK Pensiun berpas foto untuk yang terdaftar di PT. Pos Indonesia (Persero). 6) Melampirkan asli Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP)dan satu lembar fotocopy yang diterbitkan oleh Unit Kerja yang disahkan oleh Pemda berikut lembar kedua. 7) Melampirkan Fotocopy SK Kartu Pegawai sebanyak satu lembar. 8) Melampirkan Pas foto pemohon berukuran 4x 3 sebanyak tiga lembar. 9) MelampirkanPas foto istri/suami pemohon berukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar. 10) Melampirkan Fotocopy KTP Pemohon yang masih berlaku sebanyak dua lembar. 51

25 11) Melampirkan Fotocopy Buku Rekening Giro Pos sebanyak dua lembar. 12) Melampirkan Asli Surat Keterangan Sekolah/Kuliah bagi anak tertanggung yang masih sekolah/kuliah dan belum bekerja yang telah berusia tahun. 13) Melampirkan Surat Keterangan Penghasilan apabila istri/suami Pegawai Negeri/Pensiunan. 14) Melampirkan Fotocopy NPWP bagi yang berpenghasilan diatas PTKP. Hak Peserta Pensiun adalah Pembayaran pensiun pertama dan pensiun bulanan adalah pensiun yang diberikan ketika PNS/Pejabat Negara berhenti dengan hak pensiun dan pembayarannya bersamaan dengan pemberian hak Tabungan Hari Tua (THT). Sedangkan pensiun bulanan adalah pensiun yang dibayarkan pada setiap bulan melalui kantor bayar pensiun yang ditunjuk. Bagi pensiun PNS/Pejabat Negara/Tunjangan Veteran dilakukan pembayaran 4 (empat) bulan berturut-turut sedangkan bagi pensiun ABRI dilakukan pembayaran 6 (enam) bulan berturut-turut apabila ada bintang jasa (gerilya, sewindu dan kartika ekapaksi) maka dilakukan pembayaran 12 (dua belas) bulan berturut-turut. 52

26 c. Prosedur Pengurusan Hak Pensiun bagi Tunjangan Veteran adalah sebagai berikut : 1) Mengisi formulir Surat Permohonan Pembayaran Pensiun Pertama model formulir A (SP4A) disertai dengan beberapa lampiran antara lain : a. Asli dan dua lembar fotocopy SK Tunjangan Veteran. b. Asli dan satu lembar fotocopy Surat Pengesahan Tanda Bukti diri (SPTB) yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa. c. Asli dan dua lembar fotocopy SK pemberian gelar kehormatan sebagai veteran yang disahkan oleh Kepala Kaminvet (Kantor Administrasi dan Veteran). d. Asli dan dua lembar fotocopy Kartu Keluarga (KK). e. Asli dan satu lembar fotocopy Surat Keterangan Tidak Mampu (Formulir H3) yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa. f. Pas foto berukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar. g. Pas foto suami/isteri berukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar. h. Fotocopy KTP atau keterangan domisili yang masih berlaku sebanyak satu lembar. i. Fotocopy Buku Rekening Giro Pos sebanyak dua lembar. j. Pensiun pertama janda/duda/anak. 2) Mengisi formulir Surat Permohonan Pembayaran Pensiun Pertama model formulir B (SP4B) disertai dengan beberapa lampiran antara lain : 53

27 a. Asli petikan SK Pensiun berpas foto dan dua lembar fotocopy. b. Asli tembusan SK Pensiun berpas foto untuk yang terdaftar di PT. Pos Indonesia (Persero). c. Asli beserta lembar kedua dan satu lembar fotocopy Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dari KPKN/Biro Keuangan Pemda (khusus yang meninggal aktif). d. Asli beserta lembar kedua dan satu lembar fotocopy Surat Keterangan Janda/Duda yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa. e. Asli dan satu lembar fotocopy Surat Pengesahan Tanda Bukti diri (SPTB) yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa. f. Asli Surat Keterangan Sekolah/Kuliah bagi anak tertanggung yang masih sekolah/kuliah dan belum bekerja yang telah berusia tahun. g. Asli Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun Rekening (SP3R) yang di fotocopy sebanyak satu lembar. h. Pas foto berukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar. i. Fotocopy KTP atau keterangan domisili yang masih berlaku sebanyak dua lembar. j. Fotocopy Buku Rekening Giro Pos sebanyak dua lembar. k. Fotocopy Kartu Identitas Pensiun (KARIP)/Struk Pensiun terakhir sebanyak dua lembar. 54

28 l. Khusus bagi yang SK Pensiunnya otomatis diharapkan melampirkan Surat Nikah/Surat Kematian asli yang difotocopy sebanyak dua lembar dan disahkan oleh Lurah/Kepala Desa. m. Salinan fotocopy Surat Perwalian bagi pemohon wali anak yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa dan perwalian dari Pengadilan Negeri apabila pemohon belum dewasa yaitu kurang dari 18 tahun. n. Fotocopy Kartu Identitas Pensiun (KARIP)/Struk Gaji terakhir sebanyak dua lembar. d. Prosedur pengurusan hak pensiun bagi ABRI untuk Santunan Biaya Pemakaman Istri/Suami (SBPI/S) adalah sebagai berikut : 1) Bagi Peserta Aktif untuk Pengajuan Klaim Santunan Biaya Pemakaman Istri/Suami (SBPI/S) diharapkan melengkapi persyaratan administrasi antara lain : a. Melampirkan Daftar Pembayaran Penghasilan Bentuk KU107 dari Pekas yang difotocopy. b. Melampirkan Kartu Tanda Peserta ASABRI (KTPA) yang difotocopy. c. Melampirkan Identitas Diri (KTP/SIM/PASPOR) yang difotocopy. d. Melampirkan Surat Keterangan Kematian yang difotocopy. 55

29 e. Melampirkan Buku Tabungan bagi yang memilih Giral yang difotocopy. 2) Bagi Peserta Pensiunan untuk Pengajuan Klaim Santunan Biaya Pemakaman Istri/Suami (SBPI/S) diharapkan melengkapi persyaratan administrasi antara lain : a. Melampirkan Surat Keputusan Pensiun (SKEP) yang difotocopy. b. Melampirkan Kartu Tanda Peserta ASABRI (KTPA) yang difotocopy. c. Melampirkan Identitas Diri (KTP/SIM/PASPOR) yang difotocopy. d. Melampirkan Surat Keterangan Kematian yang difotocopy. e. Melampirkan Surat Keterangan Menikah yang difotocopy. f. Melampirkan Buku Tabungan bagi yang memilih Giral yang difotocopy. g. Melampirkan Buku Tabungan bagi yang memilih Giral yang difotocopy. h. Melampirkan Kartu Keluarga (KK) yang difotocopy. i. Melampirkan Struk Gaji/Carik Pensiun terakhir yang difotocopy. 56

30 e. Prosedur untuk Pengurusan Pensiun Lanjutan bagi peserta adalah sebagai berikut : 1) Mengisi formulir Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan(SP3L) yang disertai dengan beberapa lampiran antara lain : a. Asli dan fotocopy rangkap dua Surat Keterangan (SK) Pensiun. b. Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dari kantor cabang lama rangkap dua. c. Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri (SPTB) yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa di tempat baru rangkap dua. d. Pas foto berukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar dibuat rangkap dua. e. Surat Keterangan Janda/Duda bagi yang berstatus Janda/Duda yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa rangkap dua. f. Fotocopy Kartu Identitas Pensiun (KARIP)/Struk Gaji terakhir sebanyak dua lembar rangkap dua. g. Pengurusan pensiun tiga bulan berturut-turut diambil rangkap dua. 2) Mengisi formulir Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan (SP3) yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa setempat dan disertai beberapa lampiran antara lain : a. Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri (SPTB) rangkap dua. b. Surat Keterangan Janda/Duda bagi yang berstatus Janda/Duda yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa rangkap dua. 57

31 c. Fotocopy Kartu Identitas Pensiun (KARIP) dan struk pembayaran terakhir rangkap dua. d. Fotocopy daftar mutasi II/III dari kantor bayar rangkap dua. f. Bagi peserta pensiun yang berkeinginan untuk mengurus Uang Kekurangan Pensiun diharapkan mengikuti prosedur antara lain : 1) Mengisi formulir Uang Kekurangan Pensiun (UKP) yang disertai dengan beberapa lampiran antara lain : a. Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri (SPTB) yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa dan difotocopy satu lembar rangkap dua. b. Fotocopy SK Penyesuaian rangkap dua. c. Fotocopy Surat Nikah, Akte Kelahiran dan atau Surat Keterangan Sekolah dalam hal pembayaran Uang Kekurangan Pensiun (UKP) dikarenakan penambahan rangkap dua. d. Fotocopy Kartu Identitas Pensiun (KARIP) dan Struk Gaji sebanyak dua lembar rangkap dua. g. Prosedur Pembayaran Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo Setelah mengetahui syarat-syarat pokok memperoleh hak pensiun dan prosedur pengajuan hak bagi peserta berikut ini adalah prosedur pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diterapkan pada 58

32 PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo terbagi dalam dua yaitu pada Bagian Pelayanan dan Bagian Keuangan. Tahap-tahap prosedur pembayaran pensiun yang dilakukan pada Staff Loketantara lain : 1) Peserta mengisi formulir-formulir sebagai syarat pengajuan Surat Permohonan Pembayaran. 2) Menerima Surat Permohonan Pembayaran dari peserta. 3) Petugas akan meneliti kebenarannya. 4) Selanjutnya petugas akan melakukan update data sesuai dengan yang tertera pada berkas Surat Permohonan Pembayaran (SPP). 5) Petugas akan melakukan perhitungan hak peserta dan mencetak Daftar Pembayaran Pensiun peserta sesuai dengan data yang tertera melalui edapem (Elektronik Daftar Pembayaran Pensiun). 6) Selanjutnya petugas akan melakukan penelitian atas keabsahan data yang tertera pada edapem. Jika data peserta telah memenuhi persyaratan maka akan ditindak lanjut dengan diberikan resi pada peserta dan apabila tidak memenuhi hak peserta pensiun akan ditolak. 7) Kepala Staff Loket akan melakukan pengecekan atas hasil perhitungan dan membubuhkan tanda tangan atas pengesahan perhitungan. 8) Manager Keuangan akan membubuhkan tanda tangan atas perhitungan yang dimaksud. 59

33 Tahap-tahap prosedur pembayaran pensiun yang dilakukan pada Staff Kasir antara lain : 1) Kasir akan menerima Surat Permohonan Pembayaran (SPP) dan data sesuai dengan edapem, kemudian mencetak lembar perhitungan rangkap tiga. 2) Selanjutnya akan dicocokkan dan dilakukan registrasi resi peserta (lembar perhitungan). 3) Staff kasir akan meneliti jumlah uang yang akan dibayarkan. 4) Manajer keuangan akan melakukan pengesahan resi (lembar perhitungan). 5) Kemudian disalurkan pada kasir. 6) Staff kasir menerima resi(lembar perhitungan) dan melakukan pencatatan sebagai bukti transaksi pembayaran yang akan dilakukan. 7) Staff kasir akan melakukan pembayaran uang pensiun kepada peserta sesuai dengan nominal yang tertera pada edapem. 60

34 h. SOP (Standard Operational Procedures) untuk Prosedur Pembayaran Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) SOP (Standard Operational Procedures) yang diterapkan oleh Kantor Pos Solo untuk prosedur pembayaran pensiun adalah sebagai berikut : 1) Peserta pensiun datang dengan membawa Kartu Identitas Pensiun (KARIP) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). 2) Petugas loket pensiun akan meneliti dan mencocokkan data pada KARIP dengan data yang sudah ada pada Daftar Pembayaran Pensiun (Dapem). 3) Setelah diteliti dan dicocokkan kebenaran dan keabsahannya peserta akan memperoleh resi. 4) Peserta pensiun menanda tangani resi tersebut di KP-2 (Kartu Pembayaran Pensiun). 5) Petugas loket akan membayarkan uang yang akan dibayarkan sesuai dengan yang tertera dalam Dapem. 6) Bagi para peserta pensiun harus datang sendiri tidak bisa diwakilkan oleh siapa pun kecuali apabila ada surat kuasa. Namun surat kuasa berlaku hanya tiga bulan. 7) Surat kuasa harus dilampiri siapa yang memberi kuasa dan yang mengambil kuasa tersebut. 61

35 8) Setiap bulan para peserta pensiun diwajibkan harus foto asli yang disertai dengan tanda tangan dari Kelurahan asli sebagai persyaratan dokumen pembayaran pensiun. Selain SOP (Standard Operational Procedures) yang disebutkan diatas standar kualitas pelayanan pembayaran pensiun juga berdasarkan motto Taspen yaitu 5T. Penjelasan tentang 5T adalah sebagai berikut : 1) Tepat Orang Dibayarkan kepada para peserta atau ahli warisnya yang sah sesuai dengan identitas yang dapat dibuktikan berdasarkan data yang independen yaitu berupa KTP, SIM, PASPOR, Kartu Pegawai dan lain sebagainya. 2) Tepat Waktu Dibayarkan setelah permohonan klaim yang diterima dan dinyatakan memenuhi syarat sehingga langsung dibayarkan kepada para peserta yang bersangkutan. 3) Tepat Jumlah Dibayarkan setelah dihitung berdasarkan persyaratan yang telah disepakati, Jumlah dan Tata Cara Pembayaran dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 62

36 4) Tepat Tempat Dibayarkan kepada para peserta sesuai dengan tempat permohonan yang diajukan klaim. 5) Tepat Administrasi Setiap Klaim yang diajukan harus melewati beberapa tahap verifikasi dan apabila persyaratan telah terpenuhi maka akan langsung dibayarkan kepada para peserta sesuai dengan kearsipan dan dokumentasi sehingga sewaktu-waktu dapat dilakukan pengecekan apabila data-data tersebut hilang. 63

37 Dalam pembayaran pensiun tidak selamanya berjalan lancar kadangkala ada kendala yang harus dihadapi selama proses pembayaran. Hal ini berkaitan dengan rumusan masalah kedua yaitu Apa kendala yang dihadapi selama proses pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo berikut adalah beberapa kendala yang dihadapi antara lain : 1. Supplydana dari Taspen ke Pos mengalami keterlambatan waktu dilakukan pada akhir bulan. Karena Taspen mentransfer ke Bank Mandiri baru kemudian disalurkan ke Pos. Sehingga proses pembayaran pensiun tidak bisa dilakukan tepat waktu pada tanggal 1 (satu). Biasanya baru bisa dibayarkan kepada para peserta mulai tanggal 4 (empat) setiap bulannya. 2. Para peserta yang umumnya adalah lansia terkadang lupapada saat proses registrasi tidak membawa KTP ataupun KARIP. Padahal kedua dokumen tersebut penting dan wajib untuk dibawa pada saat pembayaran pensiun. 64

38 Hasil Analisis dari Prosedur Pembayaran Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diterapkan Kantor Pos Solo adalah sebagai berikut : 1. Prosedur pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor Pos Solo sudah baik sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedures)perusahaan dan standar kualitas pelayanan berdasarkan motto Taspen yaitu 5T. Proses verifikasi atau pengevaluasian persyaratan yang diajukan peserta menjadi dasar pembayaran pensiun peserta ditindak lanjut atau ditolak. 2. Peserta pensiun diwajibkan datang sendiri tidak bisa diwakilkan hal itu untuk meminimalisir terjadinya salah orang, salah bayar, salah jumlah, salah tempat dan ketidaktepatan waktu dalam membayar yang bertolak belakang dengan standar kualitas pelayanan berdasarkan motto Taspen 5T (Tepat Orang, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat dan Tepat Administrasi). 3. Menambah perluasan perkembangan bisnis Kantor Pos sesuai dengan Visi Pos Indonesia yaitu Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan jasa layanan keuangan terpercaya. 65

39 C. Temuan Dengan melihat kendala-kendala yang ada seperti yang dijelaskan diatas tentu saja setiap prosedur memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Berikut uraiannya : KELEBIHAN Kantor Pos Solo telah melakukan pemisahan fungsi sesuai dengantanggung jawab dari masing-masing bagian. Bagian yang terkait dalam prosedur pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kantor Pos Solo adalah Staff Loket dan Staff Kasir. Staff loket bertanggung jawab dalam menerima dan memproses data administrasi dari para peserta pensiun. Secara garis besar staff loket dibagi menjadi menjadi dua bagian yaitu yang bertugas untuk menerima dan melayani berbagai keluhan dan pertanyaan dari pihak peserta pensiun hal ini tentu saja untuk memberikan kemudahan bagi peserta pensiun dalam mengakses pemanfaatan hak pensiun secara lebih optimal, serta menetapkan besaran klim pensiunan dan yang bertugas menerima dan memproses berkas administrasi dari para klien, baik peserta pensiun baru atau peserta pensiun lama yang hendak akan memperbarui data administrasinya.sedangkan Staff Kasir bertanggung jawab dalam melakukan pembayaran uang pensiun kepada peserta sesuai dengan yang tercantum dalam Dapem (Daftar Pembayaran Pensiun) dan menyerahkan kepada peserta serta membuat pencatatan sesuai dengan transaksi yang 66

40 dilakukan. Pencatatan tersebut dalam bentuk Laporan Kas Harian (LKH). Dengan adanya pemisahan fungsi berdasarkan tanggung jawab dari masing-masing bagian hal tersebut merupakan pengendalian internal untuk meningkatkan kinerja pegawai Kantor Pos Solo menjadi lebih baik dan untuk mempermudah kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan secara lebih optimal sehingga tidak menimbulkan adanya fungsi ganda pada unit organisasi yang terkait yang bisa menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan pembayaran pensiun maupun dalam memberikan pelayanan kepada peserta pensiun pada Kantor Pos Solo KELEMAHAN Pada Kantor Pos Solo pengumpulan dan pemeliharaan dokumen dari para peserta pensiun selalu menumpuk, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menginput semua dokumen yang sudah diisi oleh peserta ke dalam edapem (Elektronik Daftar Pembayaran Pensiun). Pada pengisian dokumen yang dilakukan para peserta pensiun, banyak dokumen yang tidak diisi denganlengkap, sehingga membuat pegawai pensiun Kantor Pos kesulitan untuk menginput ke dalam edapem (Elektronik Daftar Pembayaran Pensiun). Pihak pembayaran pensiun Kantor Pos berharap dokumen yang diisi oleh peserta sesuai dengan apa yang diminta dalam formulir persyaratan pengajuan pembayaran pensiun agar tidak terjadi kekeliruan pada saat penginputan pada edapem (Elektronik Daftar Pembayaran Pensiun). Pemeliharaan dokumen banyak yang tidak sesuai 67

41 dengan jenisnya, banyak yang belum tersusun dengan rapi. Jumlah pegawai pada bidang ini tidak sesuai dengan banyaknya dokumen yang akan di input. Sehingga pegawai tersebut kesulitan dengan pekerjaannya yang mengakibatkan data selalu menumpuk setiap tahun. Hal ini berdampak pada proses pelaporan kepada Manager Keuangan menjadi terlambat. Proses pelaporan ini ditujukan untuk pemeriksaan keakuratan terhadap dokumen sehingga proses pemeriksaan akan mundur dari jadwal yang sudah ditentukan tentu saja ini merugikan untuk penginputan data peserta dan pembayaran pensiun juga akan menjadi terlambat. Dokumen yang telah validakan di simpan sebagai Arsip/Dokumen Rahasia perusahaan. 68

BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA. 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA. 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat

Lebih terperinci

- Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989

- Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989 Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi kriteria sebagai berikut : PT Taspen (Persero) juga melakukan pembayaran pensiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT Pos Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara yang didirikan dengan Akta Notaris Sutjipto SH No 117 tahun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara Bujur timur dan 0 0

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara Bujur timur dan 0 0 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru terletak antara 101 0 14-101 0 34 Bujur timur dan 0 0 25 0 0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Pos Indonesia sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang ada di Indonesia didirikan pada tanggal 2 Agustus 74 oleh Gubernur Jendral G. W

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Perusahaan 2.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia Berdasarkan sejarahnya, kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van

Lebih terperinci

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989 PROGRAM PENSIUN 1. Pengertian : Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintahan. 2. Peserta : 2.1 Peserta Program

Lebih terperinci

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor Nama : Muhamad Raynaldi Npm : 46213076 Pembimbing :Dr. Budi Santoso, SE. MM BAB I ( PENDAHULUAN ) Latar Belakang Jaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara Tahun 1961 berdasar Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, status

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah 35 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu lintas informasi, uang dan barang. Salah satu diferensiansi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan suatu bentuk Badan Usaha Milik Negara yang didirikan pertama kali pada tanggal 2 Agustus 74 oleh Gubernur Jendral

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero) adalah salah satu outlet pos terbesar dan terbaik umumnya di Indonesia dan khususnya di Sumatera Utara. Kedudukan outlet

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejak pertama kali berdiri pada tahun 1746 sebagai badan usaha yang bertugas untuk membantu keperluan jasa pengiriman surat atau pun barang-barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) PT. POS Indonesia (Persero) didirikan pada 26 Agustus 1746. Pada awal berdirinya, PT POS Indonesia didirikan di Batavia

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero)

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero) BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero) Kantor pos pertama di Indonesia didirikan pada masa kekuasaan VOC oleh Gubernur Jendral

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) PT. POS Indonesia (Persero) didirikan pada 26 Agustus 1746. Pada awal berdirinya, PT POS Indonesia didirikan di Batavia

Lebih terperinci

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN 7 BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi yang meliputi, Tabungan Hari Tua (THT) dan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 19 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT. TASPEN (Persero) PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT. Taspen (Persero) merupakan suatu Badan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Pengadaan progam pensiun bertujuan untuk memberikan jaminan hari tua bagi Pegawai Negeri Sipil pada saat mencapai usian pensiun. Selain itu juga bertujuan sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam gambaran umum perusahaan, penulis akan menguraikan sejarah singkat perusahaan, visi, misi, dan tujuan perusahaan serta ruang lingkup kegiatan perusahaan. 2.1 Gambaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap penduduk diberikan kesempatan untuk terlibat dengan proses pembangunan ekonomi Negara/ daerah

Lebih terperinci

TABUNGAN HARI TUA (THT)

TABUNGAN HARI TUA (THT) TABUNGAN HARI TUA (THT) 1. Pengertian : Tabungan Hari Tua adalah Program Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan Asuransi Kematian. 2. Peserta : Peserta Program THT yaitu Pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena mengenai perkembangan teknologi banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet,

Lebih terperinci

1. Bagaimana gambaran umun perusahaan (sejarah, visi, misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing bagian)?

1. Bagaimana gambaran umun perusahaan (sejarah, visi, misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing bagian)? L1 LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Wawancara: 1. Bagaimana gambaran umun perusahaan (sejarah, visi, misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing bagian)? 2. Bagaimana proses bisnis yang berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari jawatan PTT (Post,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Jakarta Pusat Sejarah berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) Jakarta pusat tidak terlepas dari sejarah berdirinya PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT Pos Indonesia (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kurir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat yang berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat yang berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat yang berperan penting dalam menentukan kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Taspen (PERSERO) PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri yang sering disingkat menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Perubahan status Pos Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Perubahan status Pos Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN

BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN 14 BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Umurn Pos merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam jajaran Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang benaung di bawah

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. POS INDONESIA (persero) Medan adalah salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang telah ada di Indonesia. Pentingnya komunikasi secara tertulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicari kejelasan data sebagai dasar pemecahan masalah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicari kejelasan data sebagai dasar pemecahan masalah. 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Setelah menyelasaikan tahap penelitian, dalam bab ini akan disajikan hasil analisa data beserta bahasanya untuk menjawab persoalan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah berdirinya PT Taspen PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI atau yang sering disebut dengan PT.TASPEN merupakan badan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar. BAkti KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan pembayaran uang

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar. BAkti KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan pembayaran uang A. Gambaran Umum Perusahaan BAB III PEMBAHASAN 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar merupakan salah satu cabang usaha yang dimiliki oleh Bank Tabungan Pensiunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT TASPEN (PERSERO) Pembentukan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No 9 tahun 1963 tentang Pembelanjaan Pegawai Negeri dan

Lebih terperinci

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan A. Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Kendal 1. Sejarah Singkat Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai untuk pertama kalinya. Sejarah Pegadaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT.Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT.Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT.Pos Indonesia (Persero) Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBAYARAN DANA PENSIUN PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) BALI CABANG SINGARAJA

PROSEDUR PEMBAYARAN DANA PENSIUN PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) BALI CABANG SINGARAJA 16 PROSEDUR PEMBAYARAN DANA PENSIUN PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) BALI CABANG SINGARAJA Oleh : Luh Desy Astriani Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan Perkembangan PT Pos Indonesia tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia. Komunikasi secara tertulis dalam

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari Kusuma Putri NPM : 48211065 Kelas : 3DA02 Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan 5 BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan Sejarah penyelenggaraan jasa perposan di indonesia sudah dikenal sejak zaman sebelum penjajahan belanda. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik 12.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik 12. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta)

Lebih terperinci

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara. LAMPIRAN I ZONA DAN KOEFISIEN MASING-MASING ZONA Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Koefisien = 5 Koefisien = 4 Koefisien = 3 Koefisien = 2 Koefisien = 1 Koefisien = 0,5 DKI Jakarta Jawa Barat Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG 2.1 Sejarah Singkat PT.POS (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI BKN,BKD dan INSTANSI VERTIKAL Propinsi/Kabupaten/Kota se-jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 1 Surakarta, 08 Nopember 2011 SOSIALISASI KETASPENAN PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) a. Pengertian Badan Usaha Milik Negara Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan

Lebih terperinci

Lampiran Wawancara. P : Bagaimana sejarah PT. Sinar Mentari?

Lampiran Wawancara. P : Bagaimana sejarah PT. Sinar Mentari? Lampiran Wawancara Berikut ini adalah hasil wawancara dengan pihak supervisor PT. Sinar Mentari Ekspres Tanggal wawancara : Senin, 29 Juli 2013 Narasumber : Ratna Juwita Keterangan : Penulis (P) Supervisor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang. Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

No : 0062/SDAR/BSNP/IX/ September 2015 Lampiran : satu berkas Perihal : Surat Edaran UN Perbaikan Tahun Pelajaran 2014/2015

No : 0062/SDAR/BSNP/IX/ September 2015 Lampiran : satu berkas Perihal : Surat Edaran UN Perbaikan Tahun Pelajaran 2014/2015 No : 0062/SDAR/BSNP/IX/2015 25 September 2015 Lampiran : satu berkas Perihal : Surat Edaran UN Perbaikan Tahun Pelajaran 2014/2015 Yang terhormat 1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi 2. Kepala Kantor Wilayah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN TUNJANGAN VETERAN, DANA KEHORMATAN VETERAN, DAN UANG DUKA VETERAN

Lebih terperinci

Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor

Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor Nama : Paranita Octavani Freddy NPM : 46213827 Pembimbing : Dr. Budi Santoso, SE, MM BAB I PENDHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian dilakukan pada Direktorat Teknologi dan Keuangan, khususnya pada Area

Lebih terperinci

PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN

PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN SOSIALISASI PROGRAM TASPEN 2 MATERI SOSIALISASI I II III IV PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN PESERTA HAK & KEWAJIBAN PESERTA PROSEDUR PENGURUSAN KLIM MITRA KERJA/JARINGAN LAYANAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Pos Indonesia ( PERSERO ) Jakarta Pusat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Pos Indonesia ( PERSERO ) Jakarta Pusat BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Pos Indonesia ( PERSERO ) Jakarta Pusat Adapun sumber-sumber penerimaan kas pada PT. Pos Indonesia (Persero) Jakarta

Lebih terperinci

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. 3.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia ( Persero )

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. 3.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia ( Persero ) BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR 3.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia ( Persero ) Perposan modem di indonesia sejak tahun 1602 di jaman V.O.C (Verenigde oost indische compagnie). Perhubungan pos pada waktu

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP 01.345.276.8-091.000 dan PKP 23/02/1996. Perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung

Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung KEDUTAAN J EPANG Alamat No. Telp. No. Fax. Website : Jl. M.H. Thamrin No. 24, Jakarta 10350 : (62-21) 31924308 : (62-21) 315-7156 : http://www.id.emb-japan.go.jp Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Gubernur Jenderal GW. Baron pada tanggal 26 Agustus Kemudian pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Gubernur Jenderal GW. Baron pada tanggal 26 Agustus Kemudian pada BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman surat dan telegraf yang berdiri sejak masa pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah melayani dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga aparat pemerintah memiliki tanggung

Lebih terperinci

BAB II BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

BAB II BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BAB II BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN A. Sejarah Ringkas BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon perubahan yang terjadi, masalah pokok yang dihadapi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) PADA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Nomor : 11/SOP/429.207/2012 Tanggal : 11 Agustus

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos yang pertama kali didirikan yaitu di Batavia (Jakarta) pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya seseorang dilahirkan dan tumbuh menjadi tua. Dalam masa tua tersebut seseorang tidak mampu lagi untuk bekerja secara produktif seperti sedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. No.2, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, T

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, T No.280, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Tunjangan. Dana Kehormatan. Uang Duka.Veteran. Pembayaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.1-/216 DS771-654-627-359 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyediaan Pelayanan yang berkualitas, dapat memicu potensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyediaan Pelayanan yang berkualitas, dapat memicu potensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyediaan Pelayanan yang berkualitas, dapat memicu potensi sosial ekonomi masyarakat yang merupakan bagian dari demokratisai ekonomi. Penyediaan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah memproses transaksi keuangan dengan merangkum empat tugas

BAB I PENDAHULUAN. adalah memproses transaksi keuangan dengan merangkum empat tugas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan subsistem dari sistem informasi yang ada dimana aplikasi sistem informasi akuntansi (SIA) adalah memproses transaksi keuangan

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Logo PT. Pos Indonesia (Persero) Sumber: Dokumentasi PT. Pos Indonesia (Persero), 2016

Gambar 1. 1 Logo PT. Pos Indonesia (Persero) Sumber: Dokumentasi PT. Pos Indonesia (Persero), 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Status Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph, dan Telephone).

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Pos Indonesia 4.1.1. Sejarah Pos Indonesia Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 September 1945 setelah dilakukan pengambilalihan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI A. Sejarah Ringkas PT Bank SUMUT PT BANK Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat PT Bank SUMUT didirikan di Medan pada tanggal 4 November 1961 dalam bentuk PT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

BSM Pembiayaan Pensiunan

BSM Pembiayaan Pensiunan BSM Pembiayaan Pensiunan Memudahkan Kebutuhan Finansial di Masa Pensiun Bismillah, Jakarta, 16 Desember 2014 kami berlomba membangun peradaban ekonomi yang mulia Daftar Isi 1. Profil BSM 2. Produk BSM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek (KKP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek (KKP) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek (KKP) Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan pemikiran manusia menuntut segala sesuatu dengan cepat dan hasil yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/3/PBI/2006 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK UMUM KONVENSIONAL MENJADI BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN PEMBUKAAN KANTOR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Berdirinya Pegadaian Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas merupakan perdagangan antara perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas merupakan perdagangan antara perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan bebas merupakan perdagangan antara perusahaan yang berada di negara berbeda, dimana semua negara yang terlibat dalam perjanjian tersebut harus menghapuskan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.123, 2015 KEMENAKER. Izin Usaha. Penyediaan Jasa Pekerja/Buruh. Pelayanan Satu Pintu. BKPM. Penerbitan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan secara terperinci sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Bank Jatim Kantor Cabang Gresik adalah

Lebih terperinci

CHINA DOUBLE. 1. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 4x6 = 2 lembar, dengan latar belakang putih, dan. Persyaratan Dokumen :

CHINA DOUBLE. 1. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 4x6 = 2 lembar, dengan latar belakang putih, dan. Persyaratan Dokumen : CHINA DOUBLE Paspor ASLI masa berlaku lebih dari 7 bulan. 1. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 4x6 = 2 lembar, dengan latar belakang putih, dan hasil cetakan diatas kertas cetak foto, bermutu cetak baik

Lebih terperinci