BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang akan digunakan EMC. Dalam penelitian ini diperhitungkan juga parameterparameter

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang akan digunakan EMC. Dalam penelitian ini diperhitungkan juga parameterparameter"

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Penelitian yang dilakukan mengenai penggunaan fitur-fitur yang disediakan EMC untuk menghasilkan gambar objek berbentuk bujur sangkar, persegi panjang, segitiga, lingkaran, dan huruf kapital A sampai Z. Hal lain yang berhubungan dengan penelitian adalah penggunaan bahasa pemrograman G-code sebagai input perintah yang akan digunakan EMC. Dalam penelitian ini diperhitungkan juga parameterparameter yang mempengaruhi akurasi waktu dan kecepatan maksimal. Bab ini akan menjelaskan proses penelitian yang dilakukan mulai dari spesifikasi sistem, prosedur operasional penggunaan program, implementasi sistem, pengujian sistem sampai dengan analisa terhadap sistem yang dibangun. 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem Meja Gambar terdiri dari beberapa modul yang merupakan satu kesatuan. Namun, secara umum terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan Sistem Meja Gambar dengan Metode XY-Table 2 Sumbu ini adalah : PC dengan prosesor Pentium III 800 MHz, RAM 128 MB, hardisk 10 GB dan parallel port. Port Parallel terhubung dengan Modul Driver Stepper, hard disk minimal 5 GB untuk instalasi sistem operasi Linux Debian dan perangkat lunak EMC. 80

2 81 Monitor dengan resolusi 1024 x buah modul Driver Stepper dan 2 buah Motor Stepper. Modul Driver berfungsi menerima clock dan arah dari PC melalui Parallel Port, 2 buah motor stepper yang dikontrol oleh Modul Driver Stepper terhubung dengan ulir yang akan menggerakkan posisi pointer. Modul Catu tegangan 12 V. Digunakan sebagai penyedia daya pada modul driver stepper. Kabel data Parallel port. Digunakan sebagai penghubung antara pc dengan modul driver. Modul Mekanik XY table. Komponen pendukung lainnya seperti resistor, kapasitor, diode, dan pembatas tegangan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan Sistem Meja Gambar dengan Metode XY-Table 2 Sumbu ini adalah : Sistem Operasi Linux Debian. Software EMC untuk mengontrol sistem mekanik XY-Table. 4.2 Prosedur Instalasi BDI Installer 4.50 Untuk menggunakan perangkat lunak EMC, terlebih dahulu menginstal system operasi Linux Debian yang menjadi satu dalam BDI Installer Prosedur instalasi yang harus dijalankan adalah sebagai berikut:

3 82 1. Lakukan booting PC menggunakan CD BDI Installer 4.50, tekan enter untuk instalasi dalam mode grafik. 2. Pilih next button untuk memulai proses instalasi. 3. Pilih bahasa (default = US English) yang digunakan selama proses instalasi, lalu tekan tombol next. 4. Pilih konfigurasi keyboard yang diinginkan (default = US English), lalu tekan tombol next. 5. Pilih Monitor yang digunakan, apa bila tipe monitor tidak ada, maka disarankan memilih Tipe Generic baik LCD maupun CRT, kemudian tekan tombol next. 6. Pilih tipe instalasi yang diinginkan, kemudian tekan tombol next. 7. Buat 2 buah partisi, partisi yang pertama ditujukan untuk tempat sistem operasi berada dengan nama drive atau dimount dengan simbol / yang berformat EX3 dan kapasitas minimal 3GB. Partisi yang kedua adalah swap, partisi ini ditujukan untuk paging file sistem operasi, besar kapasitas yang disarankan adalah 500MB. Pemilihan atau pengaturan partisi dilakukan dengan bantuan tombol-tombol yang tersedia. Tombol New digunakan untuk membuat partisi baru, tombol edit digunakan untuk memodifikasi partisi yang sudah ada, tombol delete digunakan untuk menghapus partisi yang sudah ada dan tombol reset digunakan untuk mengembalikan partisi-partisi yang telah didesign ke keadaan sebelumnya. 8. Pemilihan boot loader yang digunakan, defaultnya adalah Debian GNU/Linux. Setelah pemilihan, tekan tombol next. 9. Pengaturan konfigurasi NIC atau Lan Card, Pilih Automatically via DHCP jika PC tidak terhubung ke network lalu tekan tombol next.

4 Pilih bahasa yang digunakan dalam sistem operasi, English (USA) adalah pilihan default kemudian tekan next. 11. Pilih Zona waktu setempat kemudian tekan tombol next. 12. Buat password root (administrator) dan user yang akan menggunakan sistem ini. Kemudian tekan tombol next. 13. Pilih piranti-piranti lunak yang akan diinstal pada sistem operasi, disarankan untuk memilih tipe instalasi secara default, kemudian tekan tombol next. 14. Tekan next untuk memulai installasi. Tunggu sampai instalasi selesai kemudian restart sistem. 4.3 Prosedur Operasional Pada perangkat lunak EMC terdapat 3 buah mode operasi yaitu Manual, MDI dan Auto. Sub bab ini membahas tentang prosedur operasional dimulai dari pengaktifan sistem sampai dengan pemakaian ketiga buah mode operasi tersebut Pengaktifan Sistem XY-Table dengan EMC Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengaktifkan system XY-Table: Hubungkan PC dengan kedua Modul Driver melalui parallel port Aktifkan switch power supply pada Modul driver Lakukan Booting pada PC yang digunakan pada sistem Jalankan aplikasi konqueror lalu masukkan pada bagian location bar, alamat folder berikut : file:/usr/local/emc/ Jalankan emc.run dengan cara mengklik file tersebut.

5 Mode Operasi Manual Setelah perangkat lunak EMC berjalan, berikut adalah langkah-langkah yang harus dijalankan untuk menggunakan mode operasi manual: Click pada button ESTOP, pilih ESTOP OFF lalu pilih Machine ON. Click button MANUAL, lalu pilih MANUAL. Tekan CONTROL button untuk pengontrolan pergerakan axis. Gambar 4.1 Penggunaan Mode Operasi Manual Mode Operasi MDI Setelah perangkat lunak EMC berjalan, berikut adalah langkah-langkah yang harus dijalankan untuk menggunakan mode operasi MDI: Click Pada button ESTOP, pilih ESTOP OFF lalu pilih Machine ON.

6 85 Click button MANUAL, lalu pilih MDI. Masukan perintah G-code pada textfield MDI. Gambar 4.2 Penggunaan Mode Operasi MDI Mode Operasi Auto Setelah perangkat lunak EMC berjalan, berikut adalah langkah-langkah yang harus dijalankan untuk menggunakan mode operasi AUTO: Click Pada button ESTOP, pilih ESTOP OFF lalu pilih Machine ON. Click button MANUAL, lalu pilih AUTO. Buka file berekstensi.ngc melalui button OPEN. Tekan button RUN untuk menjalankan file tersebut.

7 86 Gambar 4.3 Penggunaan Mode Operasi Auto 4.4 Rencana Implementasi Sistem Pengimplementasian sistem ini dilakukan untuk mencari parameter INI file yang sesuai dengan Sistem Meja Gambar yang dirancang, dengan menggunakan 3 buah mode operasi (MDI, AUTO dan MANUAL). Percobaan akan dilakukan beberapa kali dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan sistem menggambar bentuk yang diinginkan, waktu yang diperlukan untuk menggambar suatu objek dan tingkat kepresisian dari hasil yang diperoleh. Implementasi dilakukan di ruangan Lab.LitBang Sistem Komputer (ruang KDB).

8 Pengujian Sistem Pengujian 3 mode operasi (mode Manual, MDI dan Auto) untuk menggambar objek sesuai yang diperintahkan Penggunaan Mode Operasi Manual Pada mode operasi ini, penelitian dilakukan dengan percobaan pengaturan pergerakan pointer sejajar terhadap sumbu X dan sejajar terhadap sumbu Y untuk jarak tempuh sebesar 50 mm, yang masing-masing percobaan diulang sebanyak 5 kali. Pergerakan pointer diatur melalui penekanan Control Button sebanyak 50 kali untuk menempuh jarak 50 mm (1 kali penekanan tombol = 1 mm). Tabel 4.1 dan tabel 4.2 menampilkan hasil yang diperoleh dari pengujian. Gambar ke Jarak Tempuh 1 50 mm 2 49,5 mm 3 50 mm 4 50 mm 5 49,5 mm Tabel 4.1 Pengujian Pergerakan Pointer Sejajar Sumbu X Menggunakan Mode Manual dengan Jarak Tempuh = 50mm Gambar ke Jarak Tempuh 1 50 mm 2 50 mm 3 50 mm 4 49,5 mm 5 50 mm Tabel 4.2 Pengujian Pergerakan Pointer Sejajar Sumbu Y Menggunakan Mode Manual dengan Jarak Tempuh = 50mm

9 88 Kesalahan yang dapat diamati dari pergerakan pointer untuk kedua sumbu adalah 0,5 mm. Nilai prosentase error di dapatkan menggunakan rumus: % Error = 0,5 mm x 100% 50 mm Sehingga didapatkan nilai % Error sebesar 1 % Penggunaan Mode Operasi MDI Pengujian sistem pada mode operasi MDI, dilakukan dengan melakukan percobaan pergerakan pointer sejajar dengan sumbu x maupun sumbu y sepanjang 5 cm, 10 cm, 15 cm dan 20 cm, masing-masing sebanyak 5 kali, percobaan menggambar objek setengah lingkaran, lingkaran penuh dan segitiga siku-siku. Sebelum pengujian dilakukan, titik home harus dideklarasi terlebih dahulu pada titik tertentu menggunakan tombol HOME pada Control Button. Hal ini berfungsi untuk menetapkan bahwa posisi tersebut adalah titik (0,0) pada EMC Pergerakan Pointer sejajar terhadap sumbu X Pengujian dilakukan dengan menggunakan perintah G0 pada bagian MDI textfield untuk melakukan pergerakan sejauh 50 mm, 100 mm, 150 mm dan 200 mm. Untuk setiap pergerakan dilakukan secara bolak-balik sebanyak 5 kali, untuk menguji kemampuan repeatibility dari sistem. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Tabel 4.3 sampai dengan 4.6.

10 89 Gambar ke Jarak Tempuh 1 50 mm 2 50 mm 3 49,5 mm 4 50 mm 5 50 mm Tabel 4.3 Pengujian Pergerakan Pointer Sejajar Sumbu X Menggunakan Mode MDI dengan Jarak Tempuh = 50 mm Gambar ke Jarak Tempuh mm mm mm mm 5 99,5 mm Tabel 4.4 Pengujian Pergerakan Pointer Sejajar Sumbu X Menggunakan Mode MDI dengan Jarak Tempuh = 100 mm Gambar ke Jarak Tempuh 1 149,5 mm mm mm 4 149,5 mm mm Tabel 4.5 Pengujian Pergerakan Pointer Sejajar Sumbu X Menggunakan Mode MDI dengan Jarak Tempuh = 150 mm Gambar ke Jarak Tempuh mm 2 199,5 mm 3 199,5 mm mm mm Tabel 4.6 Pengujian Pergerakan Pointer Sejajar Sumbu X Menggunakan Mode MDI dengan Jarak Tempuh = 200 mm Tingkat repeatibility dari pengujian sistem memiliki kesalahan yang dapat diamati dari pergerakan pointer untuk kedua sumbu adalah 0,5 mm. Nilai prosentase error di dapatkan menggunakan rumus:

11 90 % Error = 0,5 mm x 100% 50 mm Sehingga didapatkan nilai % Error sebesar 1 % Pergerakan Pointer sejajar terhadap sumbu Y Pengujian Pergerakan pointer sejajar dengan sumbu y menggunakan cara yang hampir sama seperti pada pengujian pergerakan pointer sejajar terhadap sumbu X, dengan menuliskan perintah G-code pada bagian MDI Textfield untuk melakukan pergerakan sejauh 50 mm, 100 mm, 150 mm dan 200 mm. Untuk setiap pergerakan dilakukan secara bolak-balik sebanyak 5 kali, untuk menguji kemampuan repeatibility dari sistem. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Tabel 4.7 sampai dengan Tabel Gambar ke Jarak Tempuh 1 50 mm 2 50 mm 3 50 mm 4 50 mm 5 49 mm Tabel 4.7 Pengujian Pergerakan Pointer Sejajar Sumbu Y Menggunakan Mode MDI dengan Jarak Tempuh = 50 mm Gambar ke Jarak Tempuh mm mm 3 99 mm mm 5 99,5 mm Tabel 4.8 Pengujian Pergerakan Pointer Sejajar Sumbu Y Menggunakan Mode MDI dengan Jarak Tempuh = 100 mm

12 91 Gambar ke Jarak Tempuh mm mm mm mm 5 149,5 mm Tabel 4.9 Pengujian Pergerakan Pointer Sejajar Sumbu Y Menggunakan Mode MDI dengan Jarak Tempuh = 150 mm Gambar ke Jarak Tempuh 1 199,5 mm mm mm mm mm Tabel 4.10 Pengujian Pergerakan Pointer Sejajar Sumbu Y Menggunakan Mode MDI dengan Jarak Tempuh = 200 mm Tingkat repeatibility dari pengujian sistem memiliki kesalahan yang dapat diamati dari pergerakan pointer untuk kedua sumbu adalah 0,5 mm. Nilai prosentase error di dapatkan menggunakan rumus: % Error = 0,5 mm x 100% 50 mm Sehingga didapatkan nilai % Error sebesar 1 % Segitiga Siku-Siku Pengujian gambar segitiga siku-siku dilakukan dengan menggunakan perintah G-code berikut pada bagian MDI Textfield: G0 X50 G0 X50 Y50 G0 X0 Y0

13 92 Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Hasil Uji Gambar Segitiga dengan Mode MDI Setengah Lingkaran Pengujian gambar setengah lingkaran dengan diameternya sebesar 4 cm dilakukan dengan menggunakan perintah G-code berikut pada bagian MDI textfield: G2 X40 Y0 I20 J0 F20. Sebelum menjalankan perintah G-code diatas, pertama-tama set pointer posisi awal/home yang dikehendaki dengan cara yang sama dengan percobaan sebelumnya. Perintah G-code diatas berfungsi untuk menggerakan pointer dari posisi awal (0,0) ke posisi (40,0) membentuk busur (arc) searah dengan jarum jam dengan titik pusat (20,0) dengan kecepatan 20 mm/menit. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.5.

14 93 Gambar 4.5 Hasil Uji Gambar Setengah Lingkaran dengan Mode MDI Lingkaran Penuh Pengujian gambar lingkaran penuh dilakukan dengan menggunakan perintah G-code berikut pada bagian MDI textfield: G2 X40 Y0 I20 J0 F20 G2 X0 Y0 I-20 J0 F20 Sebelum menjalankan perintah G-code diatas, pertama-tama set pointer posisi awal/home yang dikehendaki dengan cara yang sama dengan percobaan sebelumnya. Perintah G-code diatas berfungsi untuk menggerakan pointer dari posisi awal (0,0) ke posisi (40,0) membentuk busur (arc) searah dengan jarum jam dengan titik pusat (20,0) dan dengan kecepatan 20 mm/menit, setelah pointer tiba ke posisi (40,0) perintah ke dua berfungsi untuk menggerakan pointer dari posisi awal (40,0) ke posisi (0,0) membentuk busur (arc) searah dengan jarum jam dengan titik pusat (20,0) dan dengan kecepatan 20 mm/menit. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.6.

15 94 Gambar 4.6 Hasil Uji Gambar Lingkaran Penuh dengan Mode MDI Penggunaan Mode Operasi Auto Pada mode ini, penelitian dilakukan dengan melakukan percobaan untuk menghasilkan gambar objek : Bujur sangkar Segitiga Lingkaran Huruf kapital A, B, C,, Z Huruf kecil a dan tulisan sambung yth Sama dengan mode operasi MDI, sebelum eksekusi file berformat.ngc, titik home harus dideklarasi terlebih dahulu pada titik tertentu menggunakan tombol HOME pada CONTROL BUTTON. Hal ini berfungsi untuk menetapkan bahwa posisi tersebut adalah titik (0,0) pada EMC.

16 Objek Bujur Sangkar Pengujian gambar bujur sangkar dilakukan dengan membuat file berformat.ngc yang berisi perintah-perintah G-code untuk menggambar objek bujur sangkar. Load file bjrskr.ngc untuk menjalankannya. Hasil perancangan gambar objek ditampilkan pada Gambar 4.7 dan hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.8. Gambar 4.7 Rancangan Gambar Bujur Sangkar Gambar 4.8 Hasil Uji gambar Bujur Sangkar dengan Mode Auto Objek Lingkaran.ngc yang berisi perintah-perintah G-code untuk menggambar objek lingkaran. Load file lingkaran.ngc untuk menjalankannya. Hasil perancangan gambar

17 96 objek ditampilkan pada Gambar 4.9 dan hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.9 Rancangan Gambar Lingkaran Gambar 4.10 Hasil Uji gambar Lingkaran dengan Mode Auto Objek Segitiga Pengujian gambar segitiga dilakukan dengan membuat file berformat segitiga. load file segitg.ngc untuk menjalankannya. Hasil perancangan gambar objek ditampilkan pada Gambar 4.11 dan hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.12.

18 97 Gambar 4.11 Rancangan Gambar Segitiga Gambar 4.12 Hasil Uji Percobaan Menggambar Segitiga dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital A.ngc yang berisi perintah-perintah G-code untuk menggambar objek huruf kapital A. Load file hrf_a.ngc melalui OPEN button. Setelah file tersebut dipilih kemudian tekan RUN button untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.13.

19 98 Gambar 4.13 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital A dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital B huruf kapital B. Load file hrf_b.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.14 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital B dengan Mode Auto

20 Objek Huruf Kapital C huruf kapital C. Load file hrf_c.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.15 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital C dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital D huruf kapital D. Load file hrf_d.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.16.

21 100 Gambar 4.16 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital D dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital E huruf kapital E. Load file hrf_e.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.17 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital E dengan Mode Auto

22 Objek Huruf Kapital F.ngc yang berisi perintah-perintah g-code untuk menggambar objek huruf kapital F. Load file hrf_f.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.18 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital F dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital G huruf kapital G. Load file hrf_g.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.19.

23 102 Gambar 4.19 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital G dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital H huruf kapital H. Load file hrf_h.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.20 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital H dengan Mode Auto

24 Objek Huruf Kapital I huruf kapital I. Load file hrf_i.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.21 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital I dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital J huruf kapital J. Load file hrf_j.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.22.

25 104 Gambar 4.22 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital J dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital K huruf kapital K. Load file hrf_k.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.23 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital K dengan Mode Auto

26 Objek Huruf Kapital L huruf kapital L. Load file hrf_l.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.24 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital L dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital M huruf kapital M. Load file hrf_m.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.25.

27 106 Gambar 4.25 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital M dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital N huruf kapital N. Load file hrf_n.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.26 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital N dengan Mode Auto

28 Objek Huruf Kapital O huruf kapital O. Load file hrf_o.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.27 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital O dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital P huruf kapital P. Load file hrf_p.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.28.

29 108 Gambar 4.28 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital P dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital Q huruf kapital Q. Load file hrf_q.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.29 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital Q dengan Mode Auto

30 Objek Huruf Kapital R huruf kapital R. Load file hrf_r.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.30 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital R dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital S huruf kapital S. Load file hrf_s.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.31.

31 110 Gambar 4.31 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital S dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital T huruf kapital T. Load file hrf_e.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.32 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital T dengan Mode Auto

32 Objek Huruf Kapital U huruf kapital U. Load file hrf_u.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.33 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital U dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital V huruf kapital V. Load file hrf_v.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.34.

33 112 Gambar 4.34 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital V dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital W huruf kapital W. Load file hrf_w.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.35 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital W dengan Mode Auto

34 Objek Huruf Kapital X huruf kapital X. Load file hrf_x.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.36 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital X dengan Mode Auto Objek Huruf Kapital Y huruf kapital Y. Load file hrf_y.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.37 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital Y dengan Mode Auto

35 Objek Huruf Kapital Z huruf kapital Z. Load file hrf_z.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.38 Hasil Uji Gambar Huruf Kapital Z dengan Mode Auto Objek Huruf Kecil huruf kecil a. Load file hrf_a.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4.39.

36 115 Gambar 4.39 Hasil Uji Gambar Huruf Kecil a dengan Mode Auto Objek Tulisan Sambung tulisan sambung yth. Load file yth.ngc untuk menjalankannya. Hasil yang didapat dari pengujian ditampilkan pada Gambar Gambar 4.40 Hasil Uji Gambar Tulisan Sambung yth dengan Mode Auto Pengujian Kecepatan dan Waktu Pengujian dilakukan terhadap parameter-paramter yang mempengaruhi kecepatan dan waktu kerja sistem, yaitu MAX_VELOCITY di dalam INI file, feedrate dan feed override. Pengujian MAX_VELOCITY untuk mengetahui batas kecepatan maksimal sistem untuk dapat bekerja dengan baik. Pengujian

37 116 terhadap parameter feedrate untuk mengetahui tingkat akurasi waktu pergerakan mekanik. Pengujian feed override untuk menunjukkan pengaruh feed override terhadap kinerja sistem. Pengujian dilakukan pada sumbu Y dari Sistem Meja Gambar ini dengan asumsi sumbu Y membawa beban yang lebih besar di banding sumbu X sehingga kemungkinan error relatif lebih besar Pengujian Akurasi Waktu Pengujian akurasi dilakukan pada mode MDI dengan menggunakan perintah G1 untuk jarak tempuh pointer sejajar terhadap sumbu Y sepanjang 4 cm dan mengubah-ubah nilai feedrate di EMC mulai dari 10 sampai dengan 120. Perintah G-code yang digunakan : G1 x0 y40. Nilai MAX_VELOCITY yang digunakan sebesar 2.0 dan nilai feed override sebesar 100. Waktu ideal didapat dari perhitungan : S = V x T V T = menit S Dimana : S = jarak (mm) V = kecepatan atau feedrate (mm/menit) T = waktu (menit)

38 117 Nilai waktu yang didapat dari pengujian (T 1 ) dibandingkan dengan waktu ideal yang didapat dari perhitungan diatas (T 2 ). Hasil perbandingan ditampilkan pada Tabel No. Nilai feedrate T 1 (h:m:s) T 2 (h:m:s) % Error (%) :04: :04: , :02: :02: , :02: :02: , :01: :01: , :01: :01: , :01: :01: , :01: :01: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: , :00: :00: ,050 Rata-rata Error 2,092 Tabel 4.11 Hasil Uji Akurasi Waktu Prosentase error didapat dari rumus: % Error = T1 - T2 x 100% T2 dan didapat nilai rata-rata % Error sebesar 2,092 %.

39 118 Grafik dari hasil pengujian ditampilkan pada Gambar Pengujian Akurasi Waktu (Jarak Tempuh 40 mm) Time 04: : : : : : : Feedrate T2 T1 Gambar 4.41 Grafik Pengujian Akurasi Waktu Pengujian Kinerja Maksimum Pengujian dilakukan pada mode MDI dengan menggunakan perintah G0 untuk pergerakan pointer sejajar terhadap sumbu Y dengan jarak tempuh bervariasi 5 cm, 10 cm dan 15 cm. Perubahan kecepatan diatur dengan pengubahan komponen MAX_VELOCITY. Tipe Kecepatan Rendah MAX_VELOCITY Jarak Tempuh Sistem Jarak Tempuh Ideal Error rate (%) mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 100 mm mm 100 mm mm 100 mm mm 100 mm mm 100 mm mm 150 mm mm 150 mm 0

40 119 Sedang Tinggi mm 150 mm ,5 mm 150 mm 0, mm 150 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 100 mm mm 100 mm mm 100 mm mm 100 mm mm 100 mm mm 150 mm ,5 mm 150 mm 0, mm 150 mm mm 150 mm mm 150 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm ,5 mm 50 mm mm 50 mm mm 50 mm mm 100 mm mm 100 mm ,5 mm 100 mm 0, mm 100 mm mm 100 mm ,5 mm 100 mm 0, mm 100 mm ,5 mm 100 mm 18, mm 100 mm mm 150 mm ,5 mm 150 mm 0, mm 150 mm mm 150 mm ,5 mm 150 mm 0, mm 150 mm ,5 mm 150 mm mm 150 mm 12,66

41 ,5 mm 150 mm 5 Tabel 4.12 Hasil Uji Kinerja Sistem Pengujian pada 3 tipe kecepatan dengan variasi kecepatan pada masing-masing tipe dan pergerakan yang juga bervariasi. Pengamatan dari pengujian menunjukkan nilai % error sistem adalah sebesar < 0,5 % untuk melakukan pergerakan 50 mm, 100 mm dan 150 mm dengan nilai MAX_VELOCITY < 2,7. Untuk nilai MAX_VELOCITY > 2,7, nilai error system yang dapat diamati adalah sebesar > 5%. Hal ini menunjukkan kemampuan maksimal sistem untuk dapat bekerja dengan baik pada nilai MAX_VELOCITY sebesar 2.7. Berdasarkan rumus : T = 2 x I 0 (ω'/t) x (πφ/180) x (1/24) dimana: T = torsi I 0 = beban inertia (lb-in. 2 ) π = φ = perubahan sudut setiap step (derajat) ω' = step rate (langkah per detik) t = waktu (detik) Parameter-parameter diatas mempengaruhi kinerja dan kecepatan dari sebuah motor stepper. Torsi stepper berbanding lurus dengan kecepatan motor atau step rate (ω'). Motor stepper yang mempunyai torsi lebih besar akan cenderung lebih cepat putarannya, dibandingkan dengan

42 121 motor stepper yang lebih kecil dalam kondisi parameter-parameter lainnya bernilai sama. Beban inertia (I 0 ) berbanding terbalik dengan kecepatan motor sehingga apabila motor stepper diberikan beban yang lebih besar dari beban sebelumnya, maka dapat dipastikan kecepatan motor stepper akan lebih pelan Pengujian Pengaruh Feed Override Pengujian dilakukan pada mode MDI dan nilai MAX_VELOCITY sebesar 2.0. Nilai feedrate yang digunakan bervariasi mulai dari 40 sampai dengan 120. Untuk setiap nilai feedrate, digunakan nilai feed override sebesar 25, 50, 75 dan 100. Pengujian menggunakan perintah G1 untuk jarak tempuh sumbu Y dengan panjang 4 cm. Hasil pengujian ditampilkan pada Tabel No. Feedrate Feed override (%) T (menit) Jarak Tempuh :04: mm :02: mm :01: mm :01: mm :03: mm :01: mm :01: mm :00: mm :02: mm :01: mm : mm : mm :02: mm :01: mm :00: mm :00: mm :02: mm :01: mm

43 :00: mm :00: mm :01: mm :00: mm :00: mm :00: mm :01: mm :00: mm :00: mm :00: mm :01: mm :00: mm :00: mm :00: mm :01: mm :00: mm :00: mm :00: mm Tabel 4.13 Hasil Uji Pengaruh Feed Override Grafik dari hasil uji ini dapat ditampilkan pada Gambar Pengujian Pengaruh Feed Override (Jarak Tempuh 40 mm) 04: :36.0 Time 02: : : : : Feed Rate Gambar 4.42 Grafik Pengujian Pengaruh Feed Override

44 Evaluasi Sistem Keseluruhan perangkat lunak dan perangkat keras sistem diimplementasikan di Lab. Penelitian & Pengembangan Jurusan Sistem Komputer Universitas Bina Nusantara dan dapat bekerja sesuai spesifikasi awal perancangan. Dengan menggunakan pengaturan inisialisasi sistem EMC yang paling sederhana, Sistem Meja Gambar sudah dapat mengerjakan semua perintah yang dikirimkan oleh EMC dengan fitur-fitur yang disediakan. Tiap mode operasi dapat dijalankan. Untuk mode manual, dari 5 kali percobaan dapat dilihat bahwa sistem mekanik dapat berkerja sesuai dengan input. Kesalahan terjadi yang dapat diamati adalah sebesar + 0,5 mm. Untuk mode MDI, dengan pengujian tingkat repeatibility dari sistem didapatkan nilai kesalahan yang dapat diamati + 0,5 mm. Untuk mode auto, percobaan dilakukan bervariasi untuk menggambar objekobjek sederhana seperti lingkaran, bujur sangkar, segitiga dan bentuk huruf kapital dari A sampai dengan Z dapat bekerja sesuai input yang diberikan. Berdasarkan percobaan yang berkaitan dengan elemen waktu dan kecepatan dapat dilihat bahwa sistem masih dapat bekerja sesuai dengan input menggunakan nilai MAX_VELOCITY < 2.7 dan memiliki nilai error < 0,5 %. Kecepatan maksimum yang dihasilkan berhubungan dengan parameter step rate (ω'), perubahan sudut setiap step (φ dalam derajat), torsi motor stepper (T), beban inertia (I 0 ) dan waktu (t). Nilai % error yang dapat diamati untuk pengujian tingkat akurasi waktu adalah sebesar 2,092 % dari hasil perhitungan waktu kerja ideal. Hal ini disebabkan keterbatasan kecepatan tangan penguji.

45 124 Pengujian feed override membuktikan bahwa parameter tersebut merupakan prosentase (%) dari kecepatan yang diberikan. Ketika nilai feed override dikurangi dari 100 maka waktu tempuh menjadi lebih lama, karena kecepatannya berkurang. Dari hasil gambar yang diperoleh, garis lurus yang terbentuk terlihat seperti ber-osilasi. Kesalahan gambar yang dihasilkan Sistem Meja Gambar ini disebabkan antara lain: Kurang presisinya proses pembuatan dan pembubutan beberapa komponen sistem mekanik, Penggunaan batang ulir yang agak melengkung, Kekurangan yang terdapat pada alat tulis (spidol) yang digunakan.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. motor stepper yang dikontrol oleh software EMC melalui PC.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. motor stepper yang dikontrol oleh software EMC melalui PC. BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Sistem Meja Gambar yang dirancang terdiri dari 2 sub-sistem, sub-sistem yang pertama adalah PC dengan perangkat lunak EMC menggunakan sistem operasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MEJA GAMBAR DENGAN METODE XY-TABLE 2 SUMBU MENGGUNAKAN MOTOR

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MEJA GAMBAR DENGAN METODE XY-TABLE 2 SUMBU MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER DAN EMC (ENHANCED MACHINE CONTROL)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MEJA GAMBAR DENGAN METODE XY-TABLE 2 SUMBU MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER DAN EMC (ENHANCED MACHINE CONTROL) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MEJA GAMBAR DENGAN METODE XY-TABLE 2 SUMBU MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER DAN EMC (ENHANCED MACHINE CONTROL) Jimmy Linggarjati 1 ; Arif Aldiansyah 2 ; Daniel Sutanto 3 ;

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MEJA GAMBAR DENGAN METODE XY-TABLE 2 SUMBU MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER DAN EMC

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MEJA GAMBAR DENGAN METODE XY-TABLE 2 SUMBU MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER DAN EMC PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MEJA GAMBAR DENGAN METODE XY-TABLE 2 SUMBU MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER DAN EMC Jimmy Linggarjati 1 ; Arif Aldiansyah 2 ; Daniel Sutanto 3 ; Otto Hidayat Imanullah 4 1,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjuk suatu titik berdasarkan input yang diberikan. Salah satu model mesin

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjuk suatu titik berdasarkan input yang diberikan. Salah satu model mesin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin plotter merupakan mesin yang memiliki prinsip dasar bekerja untuk menunjuk suatu titik berdasarkan input yang diberikan. Salah satu model mesin plotter adalah

Lebih terperinci

Panduan Instalasi. 1.Pendahuluan

Panduan Instalasi. 1.Pendahuluan Panduan Instalasi 1.Pendahuluan Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, boot komputer dari media boot (CD, DVD, USB, hard disk atau jaringan) dimana komputer dapat mendukung tipe media boot tersebut. Untuk

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Memulai Instalasi

1. Pendahuluan. 2. Memulai Instalasi Panduan Instalasi 1. Pendahuluan Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, boot komputer dari media boot (CD, DVD, USB, hard disk atau jaringan) dimana komputer dapat mendukung tipe media boot tersebut.

Lebih terperinci

CentOS Linux Installation for Dummies

CentOS Linux Installation for Dummies CentOS Linux Installation for Dummies Tedy Tirtawidjaja 13 Oktober 2007 Artikel ini mencontohkan bagaimana cara menginstal CentOS Linux. 2 Pengenalan Linux Linux(lebih tepat disebut GNU/LINUX) adalah sebuah

Lebih terperinci

LANKAH INSTALLASI LINUX REDHAT 9

LANKAH INSTALLASI LINUX REDHAT 9 LANKAH INSTALLASI LINUX REDHAT 9 Persiapan Instalasi Beberapa hal yang patut anda catat sebelum memulai instalasi adalah : 1. siapkan PC yang memungkinkan untuk menginstal linux 2. siapkan CD instalasi

Lebih terperinci

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT Persiapan Instalasi Beberapa hal yang patut anda catat sebelum memulai instalasi adalah : 1. siapkan PC yang memungkinkan untuk menginstal linux 2. siapkan CD instalasi

Lebih terperinci

Instalasi System Operasi Linux Ubuntu

Instalasi System Operasi Linux Ubuntu Instalasi System Operasi Linux Ubuntu 1. Masuk BIOS dengan menekan tombol Delete / F2 sesuai dengan jenis BIOS anda 2. Pastikan Harddisk dan CD-ROM sudah terdeteksi 3. Rubah urutan booting yang pertama

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN 4 BERBASIS GUI

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN 4 BERBASIS GUI LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN 4 BERBASIS GUI 1. Masuk BIOS dengan menekan tombol Delete / F2 sesuai dengan jenis BIOS anda 2. Pastikan Harddisk dan CD-ROM sudah terdeteksi 3. Rubah urutan booting

Lebih terperinci

MODUL TRAINING INSTALASI UBUNTU LUCID LYNX DISELENGGARAKAN OLEH : FKIP INTERNET CENTER AND OPEN SOURCE UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

MODUL TRAINING INSTALASI UBUNTU LUCID LYNX DISELENGGARAKAN OLEH : FKIP INTERNET CENTER AND OPEN SOURCE UNIVERSITAS SEBELAS MARET. MODUL TRAINING INSTALASI UBUNTU 10.04 LUCID LYNX DISELENGGARAKAN OLEH : FKIP INTERNET CENTER AND OPEN SOURCE UNIVERSITAS SEBELAS MARET Penulis : NUR FIRSTIAWAN Supported by : Pendahuluan Materi yang akan

Lebih terperinci

Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux

Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux 1 Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux 1.1 Persiapan Instalasi Sistem operasi DEPDIKnux adalah sistem operasi yang dibuat dari Debian Linux serta di kustomisasi khusus untuk ICT Center yang terhubung

Lebih terperinci

A. Instalasi dasar Linux Debian

A. Instalasi dasar Linux Debian MATERI I A. Instalasi dasar Linux Debian Sebelum menginstall, maka kita harus mempersiapkan alat dan bahanya terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut: 1. Alat dan Bahan a. Alat 1) PC Proccess Minimum P.III

Lebih terperinci

Pilih Local CDROM karena proses instalasi a. Seting boot Priority yang pertama adalah CD/DVD Room pada BIOS

Pilih Local CDROM karena proses instalasi a. Seting boot Priority yang pertama adalah CD/DVD Room pada BIOS I. Tahapan Install ClearOS Pilih Local CDROM karena proses instalasi a. Seting boot Priority yang pertama adalah CD/DVD Room pada BIOS menggunakan CD Drive. h. Memilih tipe instalasi b. Masukkan CD Installer

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN BERBASIS GUI

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN BERBASIS GUI LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN BERBASIS GUI 1. Masuk BIOS dengan menekan tombol Delete / F2 sesuai dengan jenis BIOS komputer/ laptop/ netbook anda. 2. Pastikan Harddisk dan DVD-ROM sudah terdeteksi

Lebih terperinci

Yama Fresdian Dwi Saputro from-engineer.blogspot.com

Yama Fresdian Dwi Saputro  from-engineer.blogspot.com Instalasi OS Debian Lenny Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http:// from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB II PROSES INSTALASI LINUX MANDRAKE 9.0

BAB II PROSES INSTALASI LINUX MANDRAKE 9.0 BAB II PROSES INSTALASI LINUX MANDRAKE 9.0 Josua M Sinambela @ 2003 Konfigurasi komputer yang dibutuhkan : Processor Pentium / Kompatibel Minimal 233 MHz (rekomendasi) CDROM Drive Memori minimal 32 MB,

Lebih terperinci

MENGINSTAL BACKTRACK DI VIRTUALBOX WIN7

MENGINSTAL BACKTRACK DI VIRTUALBOX WIN7 MENGINSTAL BACKTRACK DI VIRTUALBOX WIN7 Kadangkala, ada suatu program tertentu yang ingin kita jalankan namun terkendala dengan kompatibiltas Operating System (OS). Misalnya ada aplikasi yang kita tahu

Lebih terperinci

Cara Menginstal Ubuntu dan Windows 7 dalam Satu Komputer - Dual Boot Mode

Cara Menginstal Ubuntu dan Windows 7 dalam Satu Komputer - Dual Boot Mode Cara Menginstal Ubuntu dan Windows 7 dalam Satu Komputer - Dual Boot Mode Tugas Oleh : Kania Khairunnisa 12/331233/PA/14519 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada 2012 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

SPESIFIKASI YANG DISARANKAN Processor Pentium 133 Pentium 166 RAM 128 MB 256 MB Harddisk 2 GB dengan space bebas minimal 1 GB SPESFIKASI MINIMUM

SPESIFIKASI YANG DISARANKAN Processor Pentium 133 Pentium 166 RAM 128 MB 256 MB Harddisk 2 GB dengan space bebas minimal 1 GB SPESFIKASI MINIMUM 1 Instalasi merupakan langkah awal yang harus Anda pahami sebelum menggunakan Windows 2000 Server dalam jaringan. Kesempurnaan proses instalasi akan sangat mempengaruhi kinerja mesin server. Pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV KONFIGURASI DAN PENGUJIAN Penempatan dan Pemasangan Switch & Router

BAB IV KONFIGURASI DAN PENGUJIAN Penempatan dan Pemasangan Switch & Router BAB IV KONFIGURASI DAN PENGUJIAN 4.1 Penempatan Perangkat Keras Perangkat keras jaringan seperti Router, Switch, Komputer yang baik berdasarkan perancangan yang sudah dilakukan berpengaruh untuk keefektifan,

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI UBUNTU 8.04

PANDUAN INSTALASI UBUNTU 8.04 PANDUAN INSTALASI UBUNTU 8.04 Sebelum melakukan instalasi ubuntu 8.04, persiapan untuk komputer yaitu: a) Memory / RAM Lebih dari 256 MB b) Space Harddisk untuk ubuntu diatas 4 GB Langkah 1: Siapkan CD

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

TUTORIAL PENGGUNAAN VIRTUAL BOX & VMWARE

TUTORIAL PENGGUNAAN VIRTUAL BOX & VMWARE TUTORIAL PENGGUNAAN VIRTUAL BOX & VMWARE Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Organisasi & Arsitektur Komputer Mohammad Rizky Alimansyah 3411141040 JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Modul 5 Menginstal Linux Mandrake 9.2. I. Tujuan Praktikan dapat menginstal sistem operasi Linux Mandrake 9.2

Modul 5 Menginstal Linux Mandrake 9.2. I. Tujuan Praktikan dapat menginstal sistem operasi Linux Mandrake 9.2 Modul 5 Menginstal Linux Mandrake 9.2 I. Tujuan Praktikan dapat menginstal sistem operasi Linux Mandrake 9.2 II. Landasan Teori Saat ini linux menjadi system operasi alternatif yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

A. Tujuan. B. Alat dan Bahan 1. Komputer multimedia. 2. Software Sistem Operasi Linux Ubuntu.

A. Tujuan. B. Alat dan Bahan 1. Komputer multimedia. 2. Software Sistem Operasi Linux Ubuntu. A. Tujuan 1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan sistem operasi pada komputer. 2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan Partisi dan Format harddisk pada sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan Simulasi pengendali pintu gerbang Melalui media Bluetooth pada Ponsel bertujuan untuk membuat sebuah prototype yang membuka, menutup

Lebih terperinci

2. Pilih Bahasa yang ingin Digunakan, option Bahasa disini saya Gunakan Bahasa ENGLISH

2. Pilih Bahasa yang ingin Digunakan, option Bahasa disini saya Gunakan Bahasa ENGLISH 1. Pilih Install lalu Tekan Tombol ENTER 2. Pilih Bahasa yang ingin Digunakan, option Bahasa disini saya Gunakan Bahasa ENGLISH 3. Selanjutnya Pemiihan Negara atau territorial Area, karna INDONESIA tidak

Lebih terperinci

Instalasi BackTrack. 2. Siapkan CD atau USB installer BackTrack dan atur komputer Anda agar dapat melakukan booting dari CD atau USB.

Instalasi BackTrack. 2. Siapkan CD atau USB installer BackTrack dan atur komputer Anda agar dapat melakukan booting dari CD atau USB. Instalasi BackTrack Proses instalasi BackTrack cukup mudah, hampir sama dengan instalasi OS Linux lainnya. Yang harus diperhatikan, bahwa jenis format harddisk untuk Linux berbeda dengan Windows. Kalau

Lebih terperinci

Sistem Operasi Jaringan Linux Redhat 9

Sistem Operasi Jaringan Linux Redhat 9 Sistem Operasi Jaringan Linux Redhat 9 1 1. Kegiatan Belajar 2: Memahami Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI Redhat Linux 9 1) Pendahuluan Untuk dapat melakukan instalasi sistem operasi jaringan Redhat

Lebih terperinci

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014 Pengenalan

Lebih terperinci

[DUALBOOT MS. WINDOWS XP & GNU/LINUX DEBIAN CODENAME SQUEEZE] August 28, 2013 DUAL BOOT WINDOWS XP DENGAN DEBIAN 6

[DUALBOOT MS. WINDOWS XP & GNU/LINUX DEBIAN CODENAME SQUEEZE] August 28, 2013 DUAL BOOT WINDOWS XP DENGAN DEBIAN 6 DUAL BOOT WINDOWS XP DENGAN DEBIAN 6 A. Tujuan 1. Siswa mengenal media penyimpanan installasi baik berupa CD/DVD, flashdisk dan media penyimpanan yang lain. 2. Siswa mampu melakukan konfigurasi BIOS. 3.

Lebih terperinci

Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect

Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect Prakata ClarkConnect adalah Software yang mudah digunakan untuk membangun dan mengatur server dedicated dan Gateway Internet Tutorial Instalasi ini akan

Lebih terperinci

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT Persiapan Instalasi Beberapa hal yang patut anda catat sebelum memulai instalasi adalah : 1. siapkan PC yang memungkinkan untuk menginstal linux 2. siapkan CD instalasi

Lebih terperinci

OpenSuse juga termasuk dalam jajaran 10 besar distro linux di dunia bersama-sama dengan Ubuntu, Fedora, Debian, PCLinuxOS, Slackware, Gentoo dan

OpenSuse juga termasuk dalam jajaran 10 besar distro linux di dunia bersama-sama dengan Ubuntu, Fedora, Debian, PCLinuxOS, Slackware, Gentoo dan OpenSuse juga termasuk dalam jajaran 10 besar distro linux di dunia bersama-sama dengan Ubuntu, Fedora, Debian, PCLinuxOS, Slackware, Gentoo dan CentOS. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Suse adalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA

Lebih terperinci

MODUL 2 INSTALLASI DAN PENGENALAN OS UBUNTU (LINUX)

MODUL 2 INSTALLASI DAN PENGENALAN OS UBUNTU (LINUX) MODUL 2 INSTALLASI DAN PENGENALAN OS UBUNTU (LINUX) I. TUJUAN 1. Praktikan dapat melakukan instalasi operating system (OS) Linux. 2. Praktikan dapat mengetahui bagaimana caranya mempartisi harddisk dan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.

Lebih terperinci

PETUNJUK SINGKAT INSTALASI DAN PENGGUNAAN IGN 2009

PETUNJUK SINGKAT INSTALASI DAN PENGGUNAAN IGN 2009 PETUNJUK SINGKAT INSTALASI DAN PENGGUNAAN IGN 2009 TIM PENGEMBANG IGN 2009 PUSLIT INFORMATIKA LIPI PETUNJUK SINGKAT INSTALASI IGN 2009 Pendahuluan IGN 2009 adalah salah satu distro linux yang dikembangkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN A. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN A LAMPIRAN A INSTALASI PERANGKAT KERAS Pada lampiran ini akan dijelaskan secara singkat instalasi perangkat keras berupa VoIP card Open Vox A400P 1 FXS pada PC yang berfungsi sebagai VoIP server.

Lebih terperinci

LAPORAN AWAL Perangkat Lunak Jaringan 1 NAMA : DIAN BAYU NIM : KELAS : C

LAPORAN AWAL Perangkat Lunak Jaringan 1 NAMA : DIAN BAYU NIM : KELAS : C LAPORAN AWAL Perangkat Lunak Jaringan 1 NAMA : DIAN BAYU NIM : 2008 31 080 KELAS : C TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN JAKARTA 2011 Bab 1. Installasi Linux CentOS 5.3 1.1 Persiapan Sebelum instalasi

Lebih terperinci

Alasan kita menggunakan SO Debian dan mengapa tidak memakai SO yang lainnya difaktori oleh banyak hal, yaitu :

Alasan kita menggunakan SO Debian dan mengapa tidak memakai SO yang lainnya difaktori oleh banyak hal, yaitu : Alasan kita menggunakan SO Debian dan mengapa tidak memakai SO yang lainnya difaktori oleh banyak hal, yaitu : 1. Karena SO Debian umum digunakan banyak orang. 2. Debian merupakan pure dari GNU/Linux.

Lebih terperinci

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Alhamdulillah penulis kembali lagi ke dalam portal ini untuk belajar sharing sedikit ilmu IT yang penulis ketahui. Kalau sebelumnya penulis menulis tentang

Lebih terperinci

INSTALASI DAN PENGENALAN OS UBUNTU (LINUX) NAMA : ALFIAN STAMBUK : F KELAS : D

INSTALASI DAN PENGENALAN OS UBUNTU (LINUX) NAMA : ALFIAN STAMBUK : F KELAS : D INSTALASI DAN PENGENALAN OS UBUNTU (LINUX) NAMA : ALFIAN STAMBUK : F 551 13 136 KELAS : D PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TADULAKO 2013 1. Jelaskan cara membakar CD di Linux

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Setelah tahap perancangan hingga terciptanya sebuah alat maka tahap selanjutnya adalah pengukuran dan pengujian. Langkah ini ditempuh agar dapat diketahui karakteristik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN Rancang bangun robot kontur kartesian ini melibatkan beberapa unsur sistem yang digabung menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. IMPLEMENTASI 4.1.1. Kebutuhan Sumber Daya Agar sistem dapat berjalan dengan baik pada PT. Bintaro Pool Site, maka harus disediakan beberapa faktor-faktor pendukung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Alat Adapun urutan pengujian alat meliputi : - Pengujian sistem elektronik - Pengujian program dan mekanik 4.1.1 Pengujian Sistem Elektronik Pengujian sistem

Lebih terperinci

Panduan Installasi Linux GnackTrack 10.04

Panduan Installasi Linux GnackTrack 10.04 Panduan Installasi Linux GnackTrack 10.04 Linux GnackTrack merupakan Linux BackTrack yang menggunakan base system Linux Ubuntu (Distro Turunan). Linux GnackTrack bisa disebut juga Linux BackTrack versi

Lebih terperinci

INSTALASI SISTEM OPERASI LINUX DEBIAN

INSTALASI SISTEM OPERASI LINUX DEBIAN Versi dari Linux Debian saat ini telah mencapai etch, yaitu terdapat beberapa perbaikan signifikan terhadap dukungan ke perangkat keras terbaru, hingga disertai pula dengan aplikasi-aplikasi yang dari

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X Pada bab ini akan dibahas mengenai diagram alir pembuatan sistem kendali meja kerja mesin frais dalam arah sumbu-x, rangkaian

Lebih terperinci

Instalasi Sistem Operasi ( OS )

Instalasi Sistem Operasi ( OS ) Instalasi OS ( System Operasi) Setelah selesai merakit PC maka langkah selanjutnya adalah instalasi Sistem Operasi atau OS. Yang harus diperhatikan dalam menginstal / menginstal ulang windows xp : 1. Siapkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem ini terbagi menjadi dua tahapan, yaitu spesifikasi perangkat keras yang digunakan dan spesifikasi perangkat lunak

Lebih terperinci

Ghandie Kurnia Widi Lisensi Dokumen:

Ghandie Kurnia Widi  Lisensi Dokumen: Instalasi Linux Debian pada Virtual Machine (Mode GUI) Ghandie Kurnia Widi gandie.kw@gmail.com http://frekuensiinspirasi.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan prototipe aplikasi mikrokontroller dengan smart card pada Stasiun Kereta

Lebih terperinci

INSTALASI LINUX SuSE 9.1

INSTALASI LINUX SuSE 9.1 INSTALASI LINUX SuSE 9.1 Dalam Instalasi server ini penulis menggunakan Operating System Linux S.u.S.E versi 9.1. Semua instalasi yang dilakukan disini melalui media CD-ROM bukan dari Floppy Disk. Persiapan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Pengendali Ketinggian Meja Otomatis Dengan Kontrol Smartphone Android Menggunakan Media Koneksi Bluetooth.

Lebih terperinci

MODUL INSTALLASI LINUX UBUNTU SERVER

MODUL INSTALLASI LINUX UBUNTU SERVER MODUL INSTALLASI LINUX UBUNTU SERVER Pada dasarnya instalasi Ubuntu Server dengan versi desktop sama mudahnya. Hanya saja pada versi server kita menggunakan antarmuka berbasis teks, tidak seperti versi

Lebih terperinci

Panduan Installasi Linux Ubuntu Desktop LTS (Lucid Lynx)

Panduan Installasi Linux Ubuntu Desktop LTS (Lucid Lynx) Panduan Installasi Linux Ubuntu Desktop 10.04.3 LTS (Lucid Lynx) Pada tanggal 29 April 2010, tim Ubuntu telah merilis versi terbaru dari distronya, yakni Ubuntu 10.04 LTS dengan nama kode Lucid Lynx. Sistem

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini membahas pengujian dan analisa alat yang telah dirancang dan dibuat. Pengujian alat dimulai dari masing-masing komponen alat sampai dengan pengujian keseluruhan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu: 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

9) File-file yang ada di CD ROM akan diload ke dalam memori selama proses instalasi ini. Selanjutnya layar Welcome To Set Up Windows akan tampil.

9) File-file yang ada di CD ROM akan diload ke dalam memori selama proses instalasi ini. Selanjutnya layar Welcome To Set Up Windows akan tampil. 1) Siapkan CD Windows XP dan Serial Number 2) Siapkan CD Driver Motherboard 3) Pastikan computer anda sudah disetting untuk booting dari CD ROM, kalau belum, silakan ubah melalui BIOS 4) Boot computer

Lebih terperinci

Instalasi Windows XP

Instalasi Windows XP Instalasi Windows XP Panduan bodoh-bodohan menginstal Microsoft Windows XP Tedy Tirtawidjaja 6/10/2008 Membaca log di blog saya (http://www.tedytirta.com), ternyata cukup banyak juga orang yang mampir

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

Tutorial Dual Boot Windows 7 dan Linux Ubuntu Menggunakan VirtualBox

Tutorial Dual Boot Windows 7 dan Linux Ubuntu Menggunakan VirtualBox Tutorial Dual Boot Windows 7 dan Linux Ubuntu Menggunakan VirtualBox Oleh Nody Risky Pratomo 5214100166 Sistem Informasi FTIF INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER DESKRIPSI SECARA UMUM Pada laporan ini,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel.1. Tabel Daftar Komponen. Nama komponen Jenis komponen Jumlah komponen

LAMPIRAN. Tabel.1. Tabel Daftar Komponen. Nama komponen Jenis komponen Jumlah komponen LAMPIRAN 1. Spesifikasi system Sumber daya untuk system minimum sebesar 5 Volt DC, untuk kedua motor stepper dan motor DC sebesar 12 Volt DC. Menggunakan system minimum berbasis Mikrokontroler AT 89S52.

Lebih terperinci

Menginstal Sistem Operasi

Menginstal Sistem Operasi Menginstal Sistem Operasi LANGKAH 13 Proses instalasi Windows XP pun segera mulai. Dalam beberapa saat setelah booting, layar monitor akan menampilkan pesan Welcome to Setup. Tekan [Enter] pada kibor Anda.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE

BAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE BAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE Pada bab ini akan dibahas mengenai pengimplementasian dan analisa hasil dari perancangan sistem yang telah dibahas pada Bab III.

Lebih terperinci

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN 4.1 Pengaturan Awal Dalam pembahasan mengenai pokok permasalahan yang tertuang pada BAB sebelumnya telah dijelaskan bahwa tujuan yang dilakukan adalah bagaimana membuat

Lebih terperinci

Cara Menginstall Ubuntu Dekstop bit Lewat Virtualbox

Cara Menginstall Ubuntu Dekstop bit Lewat Virtualbox Cara Menginstall Ubuntu Dekstop 14.04 32bit Lewat Virtualbox Oleh : David Adi Nugroho, 9 September 2014 20:00 XI-TKJ2 SMKN 7 SEMARANG 1. Siapkan perlengkapan untuk penginstalan berupa komputer / laptop

Lebih terperinci

Praktikum Sistem Jaringan Komputer Installasi Debian ETCH 4.0 r6

Praktikum Sistem Jaringan Komputer Installasi Debian ETCH 4.0 r6 A. Landasan Teori Praktikum Sistem Jaringan Komputer Installasi Debian ETCH 4.0 r6 Oleh : Okta Purnama Rahadian Debian adalah sebuah sistem operasi yang berbasis Linux. Distro debian ini dimulai pada tanggal

Lebih terperinci

Instalasi ubuntu. Langkah pertama boot ubuntu installer pada PC anda. pilih start or install ubuntu

Instalasi ubuntu. Langkah pertama boot ubuntu installer pada PC anda. pilih start or install ubuntu Instalasi ubuntu Proses instalasi base system Ubuntu sangat mudah, karena tidak menawarkan banyak pilihan, cukup mengikuti langkah satu dua tiga, dan voila! Ubuntu terinstall di PC anda Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

Langkah Instalasi Debian 4.0 Etch

Langkah Instalasi Debian 4.0 Etch Langkah Instalasi Debian 4.0 Etch Ardiansyah Yuli Saputro ardiansyah.putra99@gmail.com http://sharinginpoh.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80

Lebih terperinci

Tugas Pengantar Sistem Operasi Dual Booting pada Virtual Box

Tugas Pengantar Sistem Operasi Dual Booting pada Virtual Box Tugas Pengantar Sistem Operasi Dual Booting pada Virtual Box Nama: Wasis Witjaksono 5214100196 Kelas E INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SEMESTER 2 PENGENALAN DUAL BOOT DAN APLIKASI YANG DIGUNAKAN Dual

Lebih terperinci

Cara Menginstall Windows Xp

Cara Menginstall Windows Xp Cara Menginstall Windows Xp Rizky Martin Abstrak Faktor utama penentu apakah windows anada perlu diinstal ulang atau tidak bukan terletak dari usianya, Tapi kondisi sistem yang bersangkutan, Jika anda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGANALAT

BAB III PERANCANGANALAT BAB III PERANCANGANALAT 3.1. Tujuan Perancangan Berdasarkan kajian ladasan teori pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan pembahasan berkenaan dengan perancangan alat, perancangan ini bertujuan

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

Laporan Praktek Debian Server

Laporan Praktek Debian Server Laporan Praktek Debian Server 1. Instalasi Debian Melalui Virtual Box 2. Konfigurasi IP pada Debian 3. Konfigueasi DNS Server Debian 4. Konfigurasi Web Server Debian Oleh Riki Arjun Pratama Kelas XII TKJ

Lebih terperinci

Contoh yang digunakan untuk membuat tulisan ini adalah pemasangan OS Mandriva Linux Free yang berasal dari majalah Info Linux.

Contoh yang digunakan untuk membuat tulisan ini adalah pemasangan OS Mandriva Linux Free yang berasal dari majalah Info Linux. PROSES INSTALL MANDRIVA LINUX Untuk memasang Mandriva Linux pada komputer, terlebih dahulu harus memperhatikan urutan booting konfigurasi yang terdapat pada BIOS Configuration. Untuk masuk ke BIOS, dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 INSTALASI DEBIAN ETCH

BAB 2 INSTALASI DEBIAN ETCH BAB 2 INSTALASI DEBIAN ETCH Instalasi debian etch sudah tersedia dalam mode GUI dan mode text yang tidak dijumpai pada proses instalasi debian versi sebelumnya. Berikut proses instalasi debian etch dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR SIADPA-POLA BINDALMIN Jakarta, 21 des 2007 DAFTAR ISI A. KEBUTUHAN SISTEM... B. INSTALASI SISTEM OPERASI... C. INSTALASI JARINGAN... D. INSTALASI LAPORAN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Piranti yang digunakan untuk pelatihan maupun pengujian sistem terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Perangkat Keras Perangkat keras

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO STANDAR OPERASI PROSEDUR (S.O.P) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Melakukan instalasi sistem operasi Dasar Dasar Kompetensi Kejuruan Kelas X Semester 1

Melakukan instalasi sistem operasi Dasar Dasar Kompetensi Kejuruan Kelas X Semester 1 Melakukan instalasi sistem operasi Dasar Dasar Kompetensi Kejuruan Kelas X Semester 1 DEPAN PETA KEDUDUKAN KOMPETENSI Dasar Kejuruan Level I ( Kelas X ) Level II ( Kelas XI ) Level III ( Kelas XII ) Merakit

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI LINUX FEDORA CORE 6

PANDUAN INSTALASI LINUX FEDORA CORE 6 PANDUAN INSTALASI LINUX FEDORA CORE 6 Panduan Instalasi Linux Fedora Core 6 Langkah-langkah Instalasi (Instalasi dari DVD-ROM) Ada beberapa cara instalasi berdasarkan sumber, antara lain DVD-ROM, harddisk

Lebih terperinci

RIZKI PUJI NUR WAHYUDI 1 D3 MMB A

RIZKI PUJI NUR WAHYUDI 1 D3 MMB A Makalah Kupas Tuntas Ubuntu Disusun oleh: RIZKI PUJI NUR WAHYUDI 1 D3 MMB A 7711030021 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA TAHUN AJARAN 2011-2012 Kata Pengantar Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena

Lebih terperinci

MODUL 1 INSTALASI DAN PENGENALAN OS. MCROSOFT WINDOWS

MODUL 1 INSTALASI DAN PENGENALAN OS. MCROSOFT WINDOWS MODUL 1 INSTALASI DAN PENGENALAN OS. MCROSOFT WINDOWS I. TUJUAN 1. Praktikan dapat melakukan instalasi operating system (OS) Windows melalui media flashdisk dan mengkonfigurasi sistem 2. Praktikan dapat

Lebih terperinci

- Lampiran Installasi dan konfigurasi komputer client

- Lampiran Installasi dan konfigurasi komputer client Lampiran 04 Installasi dan konfigurasi komputer client 64 - Lampiran Installasi dan konfigurasi komputer client Sebelum proses instalasi Microsoft Windows XP maka perlu disiapkan terlebih dahulu CD Installer

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIKUM Ke-2 DOSEN PEMBIMBING ASISTEN LAB. 1. Langkah membuat bootable flashdisk Ubuntu menggunakan Aplikasi Rufus

TUGAS PRAKTIKUM Ke-2 DOSEN PEMBIMBING ASISTEN LAB. 1. Langkah membuat bootable flashdisk Ubuntu menggunakan Aplikasi Rufus NAMA : DAUD YUDISTIRA N.B.I : 461304194 KELAS : B7 PRAKTIKUM : DASKOM TUGAS PRAKTIKUM Ke-2 DOSEN PEMBIMBING ASISTEN LAB 1. Langkah membuat bootable flashdisk Ubuntu menggunakan Aplikasi Rufus 1. Colokkan

Lebih terperinci

BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK

BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK 2.1. Gambaran Mesin Pemotong Akrilik Mesin pemotong akrilik termasuk dalam jenis mesin CNC (Computer Numerical Control). Mesin CNC adalah sebuah mesin perkakas yang

Lebih terperinci