BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI"

Transkripsi

1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi dan evaluasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini Spesifikasi Sistem dan Kebutuhan Sarana Spesifikasi yang ada pada sistem ini terbagi menjadi dua tahapan, yaitu spesifikasi perangkat keras yang digunakan dan spesifikasi perangkat lunak yang mendukung sistem yang dibuat. Berikut ini adalah spesifikasi-spesifikasi yang ada pada sistem yang dirancang: Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan STAND ALONE AVR PROGRAMMER adalah: Komputer / PC dengan spesifikasi sebagai berikut: o Processor : Intel Pentium 3, 1.2 GHZ o Memori : 128 MB o Hard disk : 20GB o VGA Card : 64 MB o Mouse dan Keyboard o Port parallel 68

2 Kabel STK 200 Adapator dengan supply 9volt Modul Standalone AVR programmer Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk sistem Standalone AVR Programmer adalah : Sistem Operasi : Window XP Compiler : Codevision User interface : Visual Basic Daftar Komponen Modul Standalone AVR Programmer Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai spesifikasi komponen yang ada pada modul Standalone AVR Programmer ini. Komponen-komponen yang mendukung modul ini adalah : 69

3 Tabel 4.1 Daftar Komponen Modul Standalone AVR Programmer No. Nama Komponen Ukuran Jumlah Kode 1 IC ATMega 8535L 1 U1 2 IC ATMega 8515L 1 U2 3 AT24C512 1 U3 4 Regulator U4, U5 5 Kapasitor Kramik 22 pf 4 C1, C2, C3, C4 6 Kapasitor Elco 47 µf 3 C5, C6, C7 7 XTAL Mhz 2 X1, X2 8 Switch Geser 4 SW1, SW2, SW3, SW4 9 Push Button 3 B1, B2, B3 10 Trimpot 5 KΩ 1 TR1 11 Resistor 330 Ω 5 R1, R2, R3, R4, R5 12 LCD Karakter 16x2 1 LCD Implementasi Sistem Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana cara mengoperasikan modul Standalone AVR Programmer, baik secara hardware maupun software Implementasi Perangkat Keras Berikut ini adalah langkah-langkah implementasi modul Standalone AVR Programmer sebelum sistem bekerja : 1. Masukkan jack adaptor dengan memberi supply 9 volt. 70

4 2. Aktifkan daya pada modul dengan cara menggeser Switch daya ke kanan. Jika langkah 1 dan 2 dilakukan dengan benar, maka layar LCD akan menyala dengan menampilkan tulisan Standalone AVR Programmer. 3. Untuk memilih menu, gunakan tombol pilih, yaitu tombol pertama. Ada tiga mode yang bisa dipilih, yaitu Programming Mode, PC Mode, dan Erase Mode. 4. Jika sudah menemukan mode yang diinginkan, tekan tombol enter, yaitu tombol kedua. Pada Programming Mode : 1. Gunakan tombol pilih untuk memilih file yang akan diprogramkan ke AVR Socket. 2. Pastikan bahwa ketiga switch untuk jalur MOSI, MISO, dan SCK dalam keadaan tersambung yaitu dengan menggeser switch ke kanan. 3. Setelah menemukan file yang ingin diprogramkan ke AVR Socket, tekan tombol enter. 4. Proses pemrograman ke AVR Socket memerlukan waktu beberapa saat. Jika pemrograman telah selesai, maka pada LCD akan muncul pemberitahuan bahwa Pemrograman Selesai. 71

5 Pada PC Mode : 1. Untuk mencegah terjadinya kesalahan/ gangguan dalam komunikasi dengan PC, pastikan ketiga switch MOSI, MISO, dan SCK dalam keadaan terbuka (geser switch ke kiri). 2. Pasangkan kabel STK 200 ke pin yang ada pada modul Standalone AVR Programmer. Sedangkan ujung yang satunya lagi dipasangkan ke port parallel pada PC. Pada Erase Mode : 1. Pastikan bahwa Memory Eksternal terpasang pada tempatnya. 2. Gunakan tombol pilih untuk memilih file yang akan diprogramkan ke AVR Socket. 3. Setelah menemukan file yang ingin dihapus, tekan tombol enter. 4. Proses penghapusan file hex memerlukan waktu beberapa saat. Jika penghapusan telah selesai, maka pada LCD akan muncul pemberitahuan bahwa Penghapusan Selesai Implementasi Perangkat Lunak Program utama pada AVR Programmer dibuat dengan menggunakan Codevision AVR, yang berbasis bahasa pemrograman C. Sedangkan untuk komunikasi dengan PC diperlukan bantuan program pendukung yang harus dijalankan pada komputer yang bersangkutan. Program pendukung ini dibuat dengan menggunakan bahasa Visual Basic 6.0. Supaya bisa mengakses port parallel pada 72

6 PC, harus digunakan sebuah file dll khusus, yaitu inpout32.dll. File dll ini harus disimpan ke folder system32 pada direktori dari Sistem Operasi yang digunakan, misalnya di C:\WINDOWS\system32. Setelah file ini sudah disimpan, barulah program VB bisa dijalankan. Gambar 4.1 User Interface 73

7 4.4 Evaluasi Hasil Percobaan Percobaan 1 Komunikasi antara PC dan AVR Programmer Secara SPI Percobaan ini dilakukan untuk menguji keberhasilan komunikasi antara PC dan AVR Programmer dengan menggunakan komunikasi SPI. Komunikasi ini dilakukan dengan memanfaatkan kabel STK 200. Gambar 4.2 Komunikasi antara PC dengan AVR Programmer via SPI Percobaan ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama adalah dengan menghubungkan PC dengan modul Standalone AVR Programmer dengan menggunakan kabel STK 200. Setelah itu jalankan program pendukung yang sebelumnya telah disimpan di PC yang akan digunakan dalam percobaan ini. Langkah berikutnya adalah memasukkan nama file pada Text box nama file, dan memilih file hex yang akan dikirimkan ke AVR Programmer. Proses pengiriman dimulai dengan menekan tombol Kirim. Penghitungan waktu pengiriman dilakukan dengan membuat sebuah program khusus yang akan menghitung selisih waktu, dimulai dari penekanan tombol Kirim sampai data selesai dikirimkan seluruhnya. Selain itu juga dihitung berapa jumlah byte data keseluruhan yang dikirimkan PC. Sedangkan pada AVR Programmer digunakan sebuah program khusus yang akan melakukan komunikasi SPI dengan PC. AVR Programmer akan menerima dan 74

8 menyimpan data yang diterimanya dari PC, dan mengirimkan data ini kembali ke PC pada komunikasi berikutnya. Proses ini dilakukan terus oleh AVR Programmer sampai PC selesai mengirimkan seluruh datanya. Pengiriman balik data dari AVR Programmer dilakukan untuk mengetahui apakah AVR Progammer berhasil menerima data dari PC dengan benar atau tidak. Panjang data yang dikirimkan dan waktu yang diperlukan kemudian dicatat dan dimasukkan ke tabel di bawah, dan dari data ini kemudian dihitung berapa kecepatan komunikasi antara PC dengan AVR Programmer (dalam Byte / s). Percobaan ini dilakukan menggunakan file hex dengan panjang yang berbeda-beda. Gambar 4.3 Contoh pengiriman data antara PC dengan AVR Programmer 75

9 Tabel 4.2 Komunikasi antara PC dengan AVR Programmer Pengiriman Panjang Data Waktu Status Waktu Kecepatan Ke - (Byte) Pengiriman Pengiriman Pengiriman per Pengiriman (s) Byte (ms) (Byte/s) Bytes 0,23 Berhasil 0, , Bytes 0,72 Berhasil 0, , Bytes 1,02 Berhasil 0, , Bytes 1,65 Berhasil 0, , Bytes 3,34 Berhasil 0, , Bytes 4,91 Berhasil 0, ,80 Komunikasi serial dilakukan dengan memanfaatkan serial port pada PC. Sedangkan pada modul Standalone AVR Programmer dilakukan dengan menggunakan IC RS 232. Kecepatan dalam komunikasi serial ditentukan oleh besar baud rate yang digunakan. Secara teoritis, baud rate tertinggi yang bisa digunakan dengan RS-232 adalah sebesar Artinya kecepatannya adalah 9600 bit/detik. Karena pengiriman data adalah perbyte, atau sebesar 8 bit, dan setiap pengiriman per byte data harus disertai dengan pengiriman start bit dan stop bit, artinya untuk mengirim data per byte diperlukan 10 bit. Artinya kecepatan pengiriman data secara serial dengan RS-232 adalah sebesar 960 Byte/detik, atau 1,04 ms per byte. Jika dibandingkan dengan data hasil percobaan di atas, terlihat bahwa dengan menggunakan komunikasi SPI, kecepatan pengiriman data rata-rata sebesar 1456 Byte/ detik, atau sekitar 0,67 ms per byte. Ini menunjukkan bahwa komunikasi secara SPI yang 76

10 digunakan dalam percobaan ini memiliki kecepatan yang lebih tinggi dari komunikasi UART Percobaan 2 Penulisan File Hex Ke Memory Eksternal : Percobaan ini dilakukan untuk mencari waktu tunda minimum yang bisa digunakan dalam menulis data ke memory eksternal. Memory Eksternal yang digunakan dalam percobaan ini adalah 2-wire serial EEPROM AT24C512. Karena memory ini adalah memory EEPROM, penulisan data ke Memory eksternal agak lambat. Pada memory tipe EEPROM, setiap kali penulisan data harus diikuti dengan waktu tunda (write time delay). Selama EEPROM sedang memasuki waktu tunda penulisan ini, tidak boleh dilakukan proses penulisan data berikutnya. Kalau tidak, data yang tersimpan bisa mengalami kesalahan/ terjadi korupsi data. Sesuai dengan datasheet AT24C512, waktu tunda maksimumnya adalah 10 ms. Tentu saja waktu tunda ini terlalu besar, karena untuk penulisan 100 byte saja berarti diperlukan waktu 1 detik. Gambar 4.4 Komunikasi Antara AVR Programmer dengan Memory Eksternal 77

11 Karena itu percobaan ini dilakukan untuk mencari tahu berapa waktu tunda minimum yang bisa digunakan, tanpa terjadinya kesalahan dalam penulisan data. Pada percobaan ini file hex yang digunakan adalah sebesar 3777 Byte. Dari percobaan ini diketahui bahwa jika waktu tunda kurang dari 3 ms, maka proses penulisan ke Memory Eksternal akan mengalami kesalahan. Dengan waktu tunda 3 ms atau lebih penulisan data ke memory eksternal dapat dilakukan dengan benar. Untuk penelitian ini dan percobaan-percobaan berikutnya, waktu tunda yang digunakan dalam penulisan ke Memory Eksternal adalah sebesar 4 ms. Tabel 4.3 Percobaan penulisan file hex ke Memory Eksternal Waktu tunda (ms) Penulisan Data 1 Gagal 2 Gagal 3 Berhasil 4 Berhasil Percobaan 3 Penyimpanan File Hex dari PC ke Memory Eksternal : Percobaan ke 2 bertujuan untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk menyimpan file hex dari PC ke Memory Eksternal. Percobaan dilakukan dengan menghitung waktu yang diperlukan pada saat pengiriman file hex dari PC ke Memory Eksternal sampai selesai. Pada percobaan ini digunakan file dengan ukuran yang berbedabeda untuk melihat bagaimana kecepatan pengiriman file hex ke Memory Eksternal. 78

12 Waktu tunda yang digunakan dalam percobaan ini adalah waktu tunda yang didapatkan dari percobaan pertama, yaitu sebesar 4 ms. Gambar 4.5 Penyimpanan file Hex dari PC ke Memory Eksternal Jika hasil percobaan ini dibandingkan dengan hasil dari percobaan 1, terlihat bahwa terjadi penurunan kecepatan yang cukup besar. Ini menunjukkan bahwa waktu tunda penulisan pada Memory Eksternal merupakan faktor yang paling menentukan dalam kecepatan penyimpanan file hex dari PC ke Memory Eksternal. Tabel 4.4 Waktu Penyimpanan file Hex dari PC ke Memory Eksternal Penyimpanan Ke - Panjang Data (Byte) Waktu Penyimpanan (s) Status Kecepatan Penyimpanan (Byte/s) Bytes 1,01 Berhasil 235, Bytes 4,83 Berhasil 222, Bytes 6,25 Berhasil 259, Bytes 11,06 Berhasil Bytes 20,47 Berhasil Bytes 28,98 Berhasil 252,24 79

13 Perbandingan kecepatan komunikasi Kecepatan Penyimpanan (Byte/s) Panjang Data (Byte) Komunikasi antara PC dengan AVR Programmer (tanpa penyimpanan ke Memory Eksternal) Komunikasi antara PC dengan AVR Programmer (Disimpan ke Memory Eksternal) Gambar 4.6 Perbandingan kecepatan komunikasi antara PC dengan AVR Programmer Percobaan 4 Keberhasilan Penulisan Data ke Memory Eksternal : Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penulisan data ke Memory Eksternal. Untuk melakukan percobaan ini, mula-mula file hex dikirimkan dari PC ke Memory Eksternal. Setelah itu dilakukan pembacaan kembali oleh PC. Data yang diterima oleh PC ini kemudian dibandingkan dengan file hex yang asli. Pada percobaan ini digunakan file yang sama, yaitu file sebesar 3777 byte, dan percobaan dilakukan sebanyak 10 kali. 80

14 Tabel 4.5 Pengujian Keberhasilan Penulisan Data ke Memory Eksternal Pengujian Ukuran File Status 1 3,77 Kbytes Berhasil 2 3,77 KBytes Berhasil 3 3,77 Kbytes Berhasil 4 3,77 Kbytes Berhasil 5 3,77 Kbytes Berhasil 6 3,77 Kbytes Berhasil 7 3,77 Kbytes Berhasil 8 3,77 Kbytes Berhasil 9 3,77 Kbytes Berhasil 10 3,77 Kbytes Berhasil Percobaan 5 Penulisan ke AVR Socket: Percobaan ini adalah percobaan pertama yang dilakukan untuk menuliskan data ke AVR Socket. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan file hex yang sama, yang berukuran 200 byte. Program ini adalah program yang sebelumnya telah dikirim oleh PC dan disimpan di Memory Eksternal. Proses penulisan ke AVR Socket dilakukan secara otomatis oleh AVR Programmer. Setelah penulisan selesai, AVR Socket akan melakukan proses verifikasi dengan membandingkan data yang telah dituliskan ke AVR Socket dengan file hex asli yang tersimpan di memory eksternal. 81

15 Gambar 4.7 Pemrograman AVR Socket Waktu pemrograman ke AVR Socket dihitung secara manual dengan menggunakan stopwatch. Dari percobaan ini terlihat bahwa dengan menggunakan data yang sama mempunyai waktu pemrograman yang berbeda tipis. Perbedaan waktu ini terjadi akibat kesalahan teknis pada saat penghitungan waktu dengan stopwatch yang dilakukan secara manual. Tabel 4.6 Pengujian Penulisan ke AVR Socket Pengiriman Ke - Ukuran File Waktu Pemrograman (s) Status Bytes 4,44 Berhasil Bytes 4,35 Berhasil Bytes 4,53 Berhasil Bytes 4,48 Berhasil Bytes 4,52 Berhasil 82

16 4.4.6 Percobaan 6 Perbandingan Pemrograman antara Standalone AVR Programmer dengan Codevision AVR. Percobaan ini dilakukan untuk membandingkan kecepatan pemrograman antara Standalone AVR Programmer dengan Codevision AVR. Pengujian pertama dilakukan dengan menggunakan Standalone AVR Programmer. File hex yang digunakan adalah file hex dengan ukuran yang berbeda-beda, yang telah disimpan ke memory eksternal pada percobaan sebelumnya. Untuk menghitung lamanya pemrograman, digunakan stopwatch secara manual. Sedangkan kecepatan pemrogaman diperoleh dengan membagi ukuran file dengan waktu pemrograman yang diperlukan. Setelah seluruh data untuk Standalone AVR Programmer didapat, berikutnya adalah pengujian pemrograman dengan menggunakan Codevision AVR. Codevision AVR adalah software khusus yang dikembangkan untuk pemrograman AVR. Selain bisa digunakan untuk membuat program untuk AVR berbasis bahasa C (semua program AVR yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan Codevision AVR), Codevision AVR juga bisa digunakan untuk memprogram langsung AVR. Pemrograman bisa dilakukan dengan menggunakan satu modul khusus untuk pemrograman AVR, dan dengan kabel STK 200 untuk menghubungkannya ke PC. File hex yang digunakan dalam percobaan pemrograman ini adalah file hex yang sama dengan yang digunakan dalam percobaan pemrograman dengan menggunakan Standalone AVR Programmer. Perbandingan pemrograman antara Standalone AVR Programmer dan Codevision AVR menggunakan file hex yang sama, sehingga bisa dilakukan pembandingan antara keduanya. 83

17 Tabel 4.7 Pengujian Pemrograman ke AVR Socket dengan Standalone AVR Programmer Pemrograman Ke - Ukuran File Waktu Pemrograman(s) Status Kecepatan pemrograman(byte/s) Bytes 1,9 Berhasil 125, Bytes 4,08 Berhasil 263, Bytes 5,00 Berhasil Bytes 6,55 Berhasil 403, Bytes 11,5 Berhasil 445, Bytes 15,47 Berhasil 472,53 Tabel 4.8 Pengujian Pemrograman ke AVR Socket dengan Codevision AVR Pemrograman Ke Ukuran File Waktu Status Kecepatan - Pemrograman(s) pemrograman(byte/s) Bytes 8,57 Berhasil 27, Bytes 11,54 Berhasil 93, Bytes 12,52 Berhasil 129, Bytes 16,02 Berhasil 164, Bytes 22,51 Berhasil 227, Bytes 28,19 Berhasil 259,32 84

18 Perbandingan waktu pemrograman Waktu Pemrograman (s) Panjang Data (Byte) Dengan Standalone AVR Programmer Dengan Codevision AVR Gambar 4.8 Grafik perbandingan waktu pemrograman antara Standalone AVR Programmer dengan Codevision AVR Dari grafik di atas terlihat bahwa pemrograman dengan menggunakan Standalone AVR Programmer memiliki waktu yang jauh lebih baik. Dengan ukuran data sebesar 238 byte, perbedaan waktu antara keduanya mencapai 6 detik lebih. Sedangkan dengan ukuran data sebesar 7310 byte, perbedaan waktu mencapai 12 detik lebih. Salah satu faktor yang menyebabkan Codevision AVR lebih lambat adalah perbedaan proses pemrograman. Pada Standalone AVR Programmer ini, proses pemrograman dilakukan dengan mengirimkan perintah Erase Chip, diikuti dengan penulisan file hex yang diinginkan, baru dilakukan verifikasi data. Sedangkan pada Codevision AVR, setelah dilakukan Erase Chip, Codevision AVR akan melakukan Blank Checking, yaitu pemeriksaan apakah memory Flash pada AVR memang sudah kosong. Proses Blank Checking yang dilakukan oleh Codevision AVR ini memerlukan waktu 85

19 yang sama untuk semua ukuran file hex, mulai dari 238 byte sampai 7310 byte, yaitu sekitar 6 detik. Blank Checking inilah yang menjadi salah satu faktor yang memperlambat Codevision AVR jika dibandingkan dengan Standalone AVR Progammer. Perbandingan kecepatan pemrograman Kecepatan Pemrograman (Byte/s) Panjang Data (Byte) Dengan Standalone AVR Programmer Dengan Codevision AVR Gambar 4.9 Grafik perbandingan kecepatan pemrograman antara Standalone AVR Programmer dengan Codevision AVR Grafik di atas menunjukkan perbandingan kecepatan pemrograman antara Standalone AVR Programmer dengan Codevision AVR. Pemrograman dengan ukuran data terkecil sampai data terbesar, tetap menunjukkan keunggulan Standalone AVR Programmer. Dengan ukuran data 238 byte, kecepatan penulisan Standalone AVR Progammer hampir lima kali lipat dari Codevision AVR. Sedangkan dengan ukuran data 7310 byte, kecepatan Standalone AVR Programmer sekitar 1,8 kali dari Codevision AVR. 86

20 Sekilas terlihat dari grafik ini bahwa kecepatan pemrograman dengan Standalone AVR Programmer maupun Codevision AVR tidak stabil, karena idealnya pemrograman dengan ukuran file hex berapapun memiliki kecepatan yang tetap. Perbedaan kecepatan ini sebenarnya bisa terjadi karena adanya bagian tertentu dalam proses pemrograman yang bersifat tetap, yang tidak tergantung pada ukuran file hex yang akan diprogram. Misalnya pada Codevision AVR, ada proses Blank Checking, yaitu pemeriksaan apakah memory pada AVR memang sudah terhapus semuanya. Proses Blank Checking ini memerlukan waktu yang tetap, yaitu sekitar 6 detik. Proses inilah yang menyebabkan seolah-olah kecepatan pemrograman dengan file 238 byte lebih lambat daripada pemrograman dengan ukuran file 7310 byte. Sedangkan pada Standalone AVR Programmer, salah satu penyebabnya adalah pengaruh dari proses debouncing. Pada saat terjadi penekanan tombol enter, pertama-tama AVR Programmer akan melakukan proses delay sebesar 2000 ms, baru memulai proses pemrograman. Sehingga untuk pemrograman AVR Socket, baik sebesar 238 byte maupun 7310, selalu akan ada delay akibat proses debouncing. Selain itu faktor yang juga menentukan adalah faktor kesalahan teknis pada saat penghitungan secara manual, apalagi pada saat penghitungan kecepatan pemrograman file hex sebesar 238 byte dengan menggunakan Standalone AVR Programmer, yang memiliki kecepatan relatif tinggi Total waktu pemrograman AVR Socket dengan Standalone AVR Programmer Total waktu yang diperlukan untuk melakukan pemrograman dengan Standalone AVR Programmer besarnya berbeda beda, tergantung berapa kali proses pemrograman 87

21 dilakukan. Untuk melakukan pemrograman diperlukan dua proses, yaitu penyimpanan file hex ke memory eksternal, dan pemrograman AVR socket dengan menggunakan file hex yang telah disimpan ke memory eksternal. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penyimpanan file hex ke memory eksternal relatif lebih lambat daripada waktu yang diperlukan untuk melakukan pemrograman AVR Socket. Tetapi penyimpanan file hex ke memory eksternal hanya dilakukan sekali saja. Jadi efisiensi kecepatan pada pemrograman dengan Standalone AVR Programmer ditentukan dari berapa kali pemrograman AVR Socket dilakukan. Untuk perhitungan berikut ini, nilai yang digunakan adalah nilai yang didapat dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan di atas. Untuk ukuran file hex yang terkecil, misalnya 238 byte yang digunakan dalam percobaan ini, jika pemrograman AVR Socket hanya dilakukan satu kali, maka total waktu yang diperlukan adalah: Waktu total = waktu penyimpanan + waktu pemrograman Waktu total = 1,01 + 1,9 Waktu total = 2,91 detik Jadi dengan ukuran data 238 byte, cukup dengan 1 kali pemrograman saja efisiensi waktunya sudah lebih besar daripada Codevision AVR yang memerlukan waktu 8,57 detik. Untuk ukuran file hex sebesar 7310 byte: Dengan Standalone AVR Programmer: Waktu penyimpanan file hex ke memory eksternal : 28,98 detik Waktu pemrograman AVR Socket : 15,47 detik 88

22 Dengan Codevision AVR: Waktu pemrograman : 28,19 detik Dengan data ini, dibuat tabel perhitungan waktu total pemrograman yang diperlukan, mulai dari 1 kali pemrograman sampai 5 kali pemrograman. Tabel 4.9 Perbandingan total waktu pemrograman antara Standalone AVR Programmer dan Codevision AVR Banyak pemrograman Total waktu pemrograman (dengan Standalone AVR Programmer) Total Waktu pemrograman (dengan Codevision AVR) 1 44,45 detik 28,19 detik 2 59,92 detik 56,38 detik 3 75,39 detik 84,57 detik 4 90,86 detik 112,76 detik 5 106,33 detik 140,95 detik Dari tabel hasil perhitungan di atas terlihat, setelah dilakukan pemrograman sebanyak tiga kali atau lebih, total waktu pemrograman dengan Standalone AVR Progammer lebih cepat daripada dengan Codevision AVR. Hasil perhitungan ini menunjukkan efisiensi waktu yang didapat dalam pemrograman dengan Standalone AVR Programmer akan terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya proses pemrograman yang dilakukan. 89

23 Total waktu pemrograman (detik) Perbandingan total waktu pemrograman dengan ukuran file sebesar 7310 Byte Banyak Pemrograman Dengan Standalone AVR Programmer Dengan Codevision AVR Gambar 4.10 Grafik perbandingan total waktu pemrograman 90

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

STANDALONE AVR PROGRAMMER

STANDALONE AVR PROGRAMMER STANDALONE AVR PROGRAMMER Wiedjaja 1 ; Hendra Tejo Saputra 2 ; Indra Buana Utama 3 ; Rinaldo Yotanto Setiawan 4 1, 2, 3, 4 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara, Jl.

Lebih terperinci

STANDALONE AVR PROGRAMMER

STANDALONE AVR PROGRAMMER UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Program Studi Sistem Digital Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2006 / 2007 STANDALONE AVR PROGRAMMER Hendra Tejo Saputra (0700690413) Rinaldo Yotanto

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan prototipe aplikasi mikrokontroller dengan smart card pada Stasiun Kereta

Lebih terperinci

TEKNIK PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER AVR

TEKNIK PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER AVR TEKNIK PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER AVR Seiring dengan makin pesatnya teknologi, maka bidang elektronika sebagai salah satu pilar penopang terbesarnya, juga mengalami perkembangan yang luar biasa. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Program Aplikasi Pencarian Rute Terpendek dirancang untuk dapat berjalan pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi tertentu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu untuk hardware dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

Programmer. Petunjuk Penggunaan

Programmer. Petunjuk Penggunaan Programmer Petunjuk Penggunaan Trademarks & Copyright Windows and Windows NT are registered trademarks of Microsoft Corporation. MCS-51 and Pentium are registered trademarks of Intel Corporation. AVR is

Lebih terperinci

Trademarks & Copyright

Trademarks & Copyright ProgPAL User Guide Trademarks & Copyright DT-51 is a trademark of Innovative Electronics. PC, AT, and IBM are trademarks of International Business Machines. Windows is registered trademark of Microsoft

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minuman, termasuk makanan yang mengandung alkohol. Etanol pada minuman

BAB I PENDAHULUAN. minuman, termasuk makanan yang mengandung alkohol. Etanol pada minuman BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari - hari manusia menjalankan segala aktifitas yang padat, baik aktifitas yang berat maupun yang ringan. Sudah tentu akan memerlukan energi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Agar mendapatkan hasil yang diinginkan maka diperlukan suatu rancangan agar dapat mempermudah dalam memahami sistem yang akan dibuat, oleh karenanya akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

DT-HiQ AVR Bootloader v1.0

DT-HiQ AVR Bootloader v1.0 DT-HiQ AVR Bootloader v1.0 Petunjuk Penggunaan Trademarks & Copyrights Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a registered trademark of Intel Corporation. AVR is a registered

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

AT89 USB ISP Trademarks & Copyright

AT89 USB ISP Trademarks & Copyright AT89 USB ISP Trademarks & Copyright PC is a trademark of International Business Machines Corporation. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. MCS-51 is a registered trademark of Intel

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

Programmer. Petunjuk Penggunaan

Programmer. Petunjuk Penggunaan Programmer Petunjuk Penggunaan Trademarks & Copyright Windows and Windows NT are registered trademarks of Microsoft Corporation. MCS-51 and Pentium are registered trademarks of Intel Corporation. AVR is

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 22 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan keseluruhan dari sistem atau alat yang dibuat. Secara keseluruhan sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat keras yang meliputi komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian LCD 4.1.1 Tujuan Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menampilkan perintah microcontroller ke LCD. 4.1.2 Alat yang digunakan 1. LCD 2x16 2. Minimum System ATmega32

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Sistem Minimum Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem minimum dengan downloader untuk mengetahui apakah sistem minimum dapat menerima

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Dalam perancangan dan status kondisi ruang bercocok tanam hidroponik berbasis mikrokontroler dan interface ini, terdapat beberapa

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN SASAKALA M32

MANUAL PENGGUNAAN SASAKALA M32 MANUAL PENGGUNAAN SASAKALA M32 v1.0 ATMega32 Core Module versi dokumen: 1.0 www.embedtronix.com DAFTAR ISI 1. Pendahuluan...3 2. Informasi Teknik...3 Fitur:...3 Dimensi...4 Pin assignment dari header board...4

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER 3.1 Perancangan Sistem Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : a. perancangan perangkat keras (hardware) dengan membuat reader RFID yang stand alone

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Interface Blok Diagram Interface adalah bagian-bagian dan alur kerja sistem yang bertujuan untuk menerangkan cara kerja dan alur sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem ini terbagi menjadi dua tahapan, yaitu spesifikasi perangkat keras yang digunakan dan spesifikasi perangkat lunak

Lebih terperinci

AVR USB ISP Trademarks & Copyright

AVR USB ISP Trademarks & Copyright AVR USB ISP Trademarks & Copyright PC is a trademark of International Business Machines Corporation. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. AVR is registered trademark of Atmel Corporation.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KEAMANAN PEMBUKA DAN PENUTUP PAGAR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN KEAMANAN PEMBUKA DAN PENUTUP PAGAR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER RANCANG BANGUN KEAMANAN PEMBUKA DAN PENUTUP PAGAR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER Nashrrullah Mujibur Rahman, Didik Tristianto, Slamet Winardi Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Sistem Minimum Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem minimum dengan downloader untuk mengetahui apakah sistem minimum dapat menerima

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dokumentasi merupakan suatu hal yang dibutuhkan manusia pada era globalisasi pada saat ini. Karena pentingnya suatu nilai dokumentasi membuat pengguna

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum memulai penggunaan Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran. Berikut beberapa kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm) BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem alarm mobil berbasis mikrokontroler dan android ini, terdapat beberapa masalah utama yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perancangan dan penulisan tugas akhir ini ditentukan batasan batasan masalah yang meliputi, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perancangan dan penulisan tugas akhir ini ditentukan batasan batasan masalah yang meliputi, antara lain : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pelayanan di rumah sakit adalah hal yang perlu diperhatikan. Tentunya penanganan kesehatan pada pasien di ruang inap rumah sakit harus semakin prima. Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

AVR-51 USB ISP Trademarks & Copyright

AVR-51 USB ISP Trademarks & Copyright AVR-51 USB ISP Trademarks & Copyright PC is a trademark of International Business Machines Corporation. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. AVR is registered trademark of Atmel

Lebih terperinci

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer M. Ulinuha Puja D. S.,Pembimbing 1:Waru Djuriatno, Pembimbing 2:Moch. Rif an Abstrak Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mendorong percepatan di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

Akses SD Card & FRAM Menggunakan AVR. Oleh: Tim IE

Akses SD Card & FRAM Menggunakan AVR. Oleh: Tim IE EMS SD/MMC/FRAM Application te Akses SD Card & FRAM Menggunakan AVR Oleh: Tim IE Secure Digital (SD) atau MultiMedia Card (MMC) seringkali digunakan sebagai sarana penyimpan data pada Personal Digital

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juni 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini 46 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini kami menitikberatkan pada pengunaan GPS sebagai sistem perekam posisi koordinat yang dilalui selama berkendara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.41GHz

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Masalah Rotating Display adalah alat untuk menampilkan informasi berupa tulisan bergerak dengan menggunakan motor DC. Hal ini berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

DT-COMBO AVR-51 STARTER KIT

DT-COMBO AVR-51 STARTER KIT DT-COMBO AVR-51 STARTER KIT Petunjuk Penggunaan Trademarks & Copyright MCS-51 is a registered trademarks of Intel Corporation. AVR is a registered trademark of Atmel Corporation. ASM51 is copyright by

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

DT-SENSE. UltraSonic Ranger (USR)

DT-SENSE. UltraSonic Ranger (USR) DT-SENSE UltraSonic Ranger (USR) Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. MCS-51 is a registered

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum program mobil

BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum program mobil BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum program mobil automatis dibuat dan pada akhirnya dapat dijalankan dengan baik, cara membuat program dan cara mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan 75 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Berdasarkan perancangan software pada bab sebelumnya, maka dihasilkan sebuah aplikasi fingerscan untuk keamanan ruang kelas. Implementasi dan pengujian merupakan langkah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

Buku Panduan bagi Pengguna MODEM USB Model : BRG-U100 Ver. USB B

Buku Panduan bagi Pengguna MODEM USB Model : BRG-U100 Ver. USB B Buku Panduan bagi Pengguna MODEM USB Model : BRG-U100 Ver. USB-100-2.0-B Bromex Tower 803 #731-2, Janghang-Dong, IIsandong-Gu, Goyang-Si, Gyonggi-Do, Korea Daftar Isi 1. Instalasi Modem USB CDMA 2 1.1

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR SIADPA-POLA BINDALMIN Jakarta, 21 des 2007 DAFTAR ISI A. KEBUTUHAN SISTEM... B. INSTALASI SISTEM OPERASI... C. INSTALASI JARINGAN... D. INSTALASI LAPORAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah)

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah) BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Dalam proses produksi hal yang paling menonjol untuk menghasilkan suatu barang produksi yang memiliki kualitas yang bagus adalah bahan dan mesin yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman

Lebih terperinci

User s Manual MAESTRO MOVING SIGN

User s Manual MAESTRO MOVING SIGN User s Manual MAESTRO MOVING SIGN Surabaya, Copyright 2003 DAFTAR ISI INSTALASI... 3 I. MENGGANTUNG ALAT... 3 II. SUMBER TEGANGAN... 3 III. KEYBOARD... 3 SPESIFIKASI... 4 I. PEMROGRAMAN... 4 II. MEMORY...

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan.perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI

PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI Berikut ini merupakan spesifikasi minimal pada perangkat keras dan lunak dalam menggunakan aplikasi perangkat ajar yang telah dibuat : Spesifikasi perangkat keras yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan alat pemisah dan penghitung barang otomatis terdapat beberapa permasalahan yang harus diselesaikan penulis. Adapun permasalahan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi pengendalian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran Umum Perangkat keras dari proyek ini secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat elektronik dan mekanik alat pendeteksi gempa.perancangan

Lebih terperinci