kependudukan Masalah-masalah lingkungan kebencanaan integratif terukur implementatif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "kependudukan Masalah-masalah lingkungan kebencanaan integratif terukur implementatif"

Transkripsi

1 Posisi dan Peran Strategis FITB: Sebagai Pusat Unggulan Ilmu Kebumian, Lingkungan dan Kebencanaanyang Berdaya Saing serta Berinisiatif Memberikan Solusi Pemecahan Masalah Bangsa Ketut Wikantika 1. Visi (Pandangan) Terhadap FITB Tantangan FITB (dan ITB umumnya) pada masa mendatang jauh lebih berat dan lebih kompleks dibanding masa sekarang. Tidak hanya tantangan-tantangan bersifat global (Sustainable Development Goals), regional (Masyarakat Ekonomi ASEAN)maupun nasional(pembangunan berkelanjutan)yang diakibatkan oleh fenomena perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, pencemaran lingkungan, bencana, kemiskinan dan isu globalregional lainnya tetapi juga tantangan dalampengembangan metode dan teknik observasi bumi serta pemanfaatannyayang mau tidak mau akan berpengaruh terhadap peran dan posisi FITB, baik secara langsung maupun tidak langsung. FITB merupakan salah satu fakultas yang ideal di ITB. Disebut ideal karena beberapa ilmu serumpun menyatu dan berinteraksi satu dengan yang lainnya di FITB. Keserumpunan antar ilmu di FITB menjadi modal dasar untuk tumbuh dan berkembang serta bersinergisecara berkelanjutan pada masa mendatang terutama untuk melakukan kerjasama multi-disiplin dengan berbagai institusi di dalam maupun luar negeri. Saat kini perkembangan teknologi begitu pesat. Bidang ICT(information and communication technology) selalu memberikan perkembangan up-to-date dengan orde tahunan bahkan 6-bulanan dan 3-bulanan. Dapatdibayangkan apa yang terjadi jika kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat termasuk kegiatan non akademik lainnya tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut. Ini artinya FITB harus selalu mengamati dan siap untuk melakukan pembenahan dan pembaharuan terhadap semua infrastrukur dan sarana lainnya terkait pemanfaatan teknologi informasi termasuk perangkat keras dan perangkat lunak. Selain pemutakhiran infrastruktur teknologi komputer dan informasi, setiap unit kegiatan di Program Studi (Prodi) dan Kelompok Keilmuan (KK) di lingkungan seyogyanya punya strategi dalam pemutakhiran alat, peraga dan material pendukung lainnya sehingga proses pendidikan dan riset dapat berjalan dengan baik. Isu pemanasan global dan perubahan iklim pun tetap akan menjadi isu global dan strategis bagi semua negara di dunia sampai beberapa dekade ke depan. Sedangkan isu regional yang akan menjadi masalah sensitif adalah terkait batas wilayah laut (dan darat) antar Negara terutama antara Indonesia dengan Negara-negara di ASEAN, Australia, Papua New Guinea dan Timor Leste. Masalah-masalah nasional yang menjadi isu kritis adalah ketahanan pangan, pencemaran wilayah pesisir, kebencanaan, kemiskinan dan 1

2 kependudukan. FITB punya peran sentral dan strategis dalam merespon perubahan iklim dan isu lingkungan lainnya. Masalah-masalah lingkungan dan kebencanaan pun akan semakin kompleks dan rumit. Solusi dari pemecahan masalah-masalah tersebut harus didekati dengan berbagai metode yang merupakan kontribusi dari beragam keahlian dan disiplin ilmu. Oleh sebab itu, FITB melalui KK-KK yang ada, serta kolaborasi dengan KK lain yang terkait di luar FITB, harus mampu memberikan suatu pendekatan-pendekatan yang sifatnya integratif, terukur dan implementatif. 2. FITB yang ITB (Idealis, Terukur, Berani) Perguruan tinggi adalah lembaga akademik, lembaga ilmiah yang menjunjung tinggi nilainilai luhur pendidikan, punya tingkat independensi yang sangat tinggi, memahami dan menghargai segala bentuk kreatifitas dan inovasi sebagai perwujudan dari dinamika civitas akademika. Perguruan tinggi bukan dunia maya dengan batas-batas eksklusifitasnya. Perguruan tinggi juga bukan the untouchable, tetapi perguruan tinggi harus berbaur dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. FITB jangan sampai menjadi the untouchable. Sosok FITB harus menjadi panutan akademik dan dunia keilmiahan di Indonesia. Predikat ini harus tetap dijaga oleh komunitas FITB. Rasanya tidak lengkap jika berbicara masalah ilmu, teknologi kebumian, kebencanaan dan kelautan di Indonesia tanpa keterlibatan FITB. Masalahnya adalah apakah FITB dapat menunjukkan eksistensinya? Apakah FITB masih bisa dan mau berbaur dengan masyarakat? Berbaur dengan masyarakat yang membutuhkan FITB, yang menginginkan FITB berkontribusi secara nyata. Kebanggaan masyarakat akan eksistensi FITB juga merupakan kebanggaan FITB sendiri. Ketika FITB bergerak maju, bergerak secara dinamis, maka lambat laun akan menimbulkan gap antara FITB pada posisi tertentu dengan masyarakat (Indonesia). Tetapi, jika FITB tetap mempertahankan idealismenya sebagai fakultas yang dapat berbuat banyak untuk masyarakat, maka secepat apapun gerak dinamis FITB maka masyarakat akan tetap merasakan peran FITB. FITB dapat memberikan solusi pemecahan masalah-masalah yang ada di masyarakat sehingga mereka tetap bangga dengan eksistensi FITB. Inti dari FITB yang Terukur adalah bagaimana FITB dibangun dengan menjunjung tinggi profesionalisme dan kapasitasnya sehingga seluruh civitas akademika akan beraktifitas secara maksimal. Disini peran kepemimpinan (leadership) dan institusi yang memberikan keleluasaan dalam berkarya dan memahami apa yang dibutuhkan civitas akademika. Menjunjung profesionalisme punya makna dalam, luas dan bermanfaat secara internal maupun eksternal. Bagaimana cara menilai aktifitas setiap individu secara obyektif, ini contoh dari profesionalisme. Bagaimana menilai seseorang bukan berdasarkan like-dislike, ini juga merupakan contoh dari bagaimana mengapresiasi seseorang dengan benar dan menunjukkan sikap profesionalisme. Penempatan seseorang pada posisi yang tepat juga merupakan salah satu contoh bagaimana FITB terukur dapat dicapai. Tepat dengan keahliannya dan juga kapasitasnya. 2

3 Jangan menempatkan seseorang yang bukan ahlinya. Struktur organisasi yang sehat mesti mengikuti aturan-aturan profesionalisme. Dan ini juga merupakan bentuk dari FITB terukur. Proses regenerasipun mencakup aspek terukur. Selama ini, kalau mau kita jujur, apakah proses regenerasi sudah berjalan dengan baik? Apakah tidak ada kesenjangan generasi? Dan apakah sudah benar mengarahkan dan mempersiapkan generasi baru untuk menghadapi tantangan masa depan FITB? FITB mesti punya ukuran yang jelas dalam membangun generasi baru pada masa mendatang. Dengan FITB yang terukur maka dalam perjalanannya pada masa mendatang justeru akan memperkuat segala gerak dan aktifitas FITB secara konsisten sehingga semua usaha tersebut dapat dilakukan secara efisien. Kemandirian FITB untuk berkembang pada masa mendatang merupakan salah satu bentuk keberanian FITB dalam merefleksikan dirinya di tengah-tengah kompetisi perguruan tinggi dunia. FITB harus selalu punya inisiatif terdepan dalam mengembangkan pendekatan, metode, teknik termasuk inovasi dalam penanganan masalah-masalah kebumian, lingkungan dan kebencanaan. Terobosan-terobosan yang bersifat memberikan solusi alternatif yang dilakukan secara pro-aktif adalah juga mencerminkan sikap keberanian akademik. Tanamkan keberanian tersebut sejak dini di civitas akademika FITB. Beri tantangan dan beragam masalah sebanyak mungkin. Tapi dilain pihak beri kepercayaan (trust) kepada setiap individu civitas akademika. Terobosan-terobosan strategisharus dilakukan FITB pada masa mendatang. Terobosan tersebut hanya dapat dilakukan jika FITB berani. Tanpa terobosan tersebut FITB tidak akan pernah berubah. Oleh sebab itu FITB butuh orang-orang yang berani dan siap akan tantangan. Jangan menempatkan orang yang peragu dalam membangun terobosanterobosan tersebut apalagi menempatkan orang yang ingin bermain aman-aman saja. Semakin banyak orang berani di FITB akan semakin baik. Dan semakin banyak perubahan positif dan signifikan yang akan dapat dicapai. 3. FITB Dalam Perspektif Isu Global dan Keutuhan NKRI Setelah periodemillenium Development Goals (MDGs) berakhir pada tahun 2015, maka selanjutnya sejak awal 2016 dimulai era Sustainable Development Goals (SDGs).MDGs mempunyai 8 target yaitu ; (1) penurunan tingkat kemiskinan dan kelaparan, (2) peningkatan kesempatan mendapatkan/menyelesaikan pendidikan dasar, (3) realisasi kesamaan gender, (4) menurunkan tingkat kematian bayi, (5) peningkatan kesehatan ibu (mengurangi kematian ibu saat melahirkan), (6) mewujudkan kesehatan masyarakat terhadap sejumlah penyakit yang sangat berbahaya yang mengancam kelangsungan serta kualitas hidup umat manusia (HIV/AIDS, malaria), (7) mewujudkan pelestarian lingkungan serta;(8) melaksanakan kerjasama global untuk pembangunan negara tertinggal. Dari 8 goal tersebut di atas maka FITB dapat berkontribusi aktif pada masalah kemiskinan serta pelestarian lingkungan (lingkungan laut, estuari wilayah pesisir, sumber air permukaan dan bawah tanah (ground water), normalisasi wilayah tambang/minyak/gas pascaeksplorasi) dan kerjasama global yang saling menguntungkan. Sedangkan SDGs mempunyai 17 target dimana beberapa target secara langsung maupun tidak langsung 3

4 berhubungan dengan peran dan posisi FITB yaitu: sustainable cities and communities, no poverty, quality education, climate action, life below water, life on land, partnerships for the goals. Dalam konteks perubahan iklim (climate change) dan pemanasan global (global warming), maka FITB akan punya peran strategis pada tataran regional seperti di ASEAN dan di Asia Pasifik. FITB dapat memberikan kontribusinya secara nyata dalam mengkaji fenomena perubahan iklim termasuk cuaca ekstrim, siklus hidrologi, deforesasi (pengurangan lahan hutan), sedimentasi wilayah pesisir, fenomena El Nino dan La Ninabahkan memodelkan hubungan antara perubahan iklim dengan kemiskinan dan kependudukan. Sensifitas masalah batas wilayah negara (darat dan laut) antara Indonesia dengan negaranegara di ASEAN, Australia, Papua New Guinea dan Timor Leste akan tetap menjadi isu panas yang dapat mengancam kedaulatan Negara Indonesia. Oleh sebab itu FITB pun secara langsung dapat memberikan kontribusi konkrit secara teknisdalam konteks sistem penentuan batas wilayah negara termasuk pengelolaan pulau-pulau terdepan. Kekayaan bencana Indonesia juga menjadi masalah berkepanjangan. Dampak dari bencana alam maupun bencana yang diakibatkan oleh kesalahan manusia akan terus mengancam kenyamanan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Semua bentuk bencana yang diakibatkan oleh alam secara langsung sangat terkait dengan aktitifas FITB sebagai fakultas yang terdiri dari beberapa disiplin ilmu kebumian dan kelautan. FITB dapat memberikan sumbangan yang sangat signifikan dalam pengelolaan bencana termasuk pengamatan fenomena dan potensi bencana, mitigasi bencana serta pembuatan sistem pendukung keputusan kebencanaan yang bermanfaat bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Ke depan sebaiknya dibentuk satuan tugas kebencanaan yang bersifat permanen bekerja setiap saat, ada atau tidak ada bencana serta melakukan sinerji dengan unit lainnya di ITB seperti fakultas/sekolah, pusat dan pusat penelitian. Saat ini (Desember 2016) Pusat Penelitian Mitigasi Bencana ITB telah merampungkan dokumen Model Gerakan Nasional Pengurangan Risiko Bencana dimana tugas ini diberikan oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Budaya. Dengan adanya dokumen ini akan memudahkan pemerintah pusat/daerah dalam menentukan model yang tepat dalam pengurangan risiko bencana. Tentunya satgas kebencanaan FITB punya peran penting sebagai mitra pemerintah/komunitas/institusi dalam menyusun model tersebut. Dari beberapa poin di atas, dapat disimpulkan bahwa FITB punya posisidan peran strategis, sekaligus membanggakan dan punya peran penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Negara Kepulauan dan Negara Maritim. Ini sekaligus sebagai tantangan bagi FITB bahwa eksistensi FITB sebagai pusat pendidikan, barometer penelitian dalam bidang sains-teknologi kebumian dan kelautan akan teruji jika dapat memberikan kontribusi positif dan riil terhadap pemecahan masalah-masalah bangsa yang pada akhirnya secara langsung maupun tidak langsung akan turut menjaga keutuhan NKRI. 4

5 4. Internasionalisasi FITB Pencapaian FITB sebagai pusat unggulan berkualitas dan berdaya saing juga harus dilakukan melalui usaha-usaha pengembangan program dan kerjasama yang bersifat internasional. Penguatan dan perluasan kerjasama dan kemitraan dalam pengembangan program pendidikan dan penelitian bersamadengan negara-negara tetangga di ASEAN serta Australia, beberapa negara maju di Asia, Eropa dan Amerika perlu mendapatkan prioritas periode Selain itu proses akreditasi internasional untuk semua Prodi di lingkungan FITB ( ) juga menjadi prioritas utama karena bagaimanapun juga pengakuan internasional melalui akreditasi akan memberikan dampak positif bagi mutu akademik dan kepuasan stakeholders yang menggunakan lulusan dari FITB. Pengembangan bidang kajian spesifik terkait dengan kekayaan pengetahuan lokal termasuk keunikan wilayah secara geografis, geologis, klimatologis, dan karakteristik negara maritim serta diversitas bencana merupakan topik-topik unggulan untuk memposisikan FITB sebagai lembaga akademik yang strategis dan berprospek dijadikan mitra oleh perguruan tinggi dan lembaga terkait lainnya dari dalam maupun dari luar negeri. Beberapa indikator pencapaian FITB sebagai lembaga akademik bertaraf internasional antara lain; partisipasi aktif staf dosen dan mahasiswa dalam kegiatan ilmiah internasional (seminar, workshop, simposium), publikasi pada prosiding dan jurnal internasional, keanggotaan staf dosen dan mahasiswa pada organisasi profesi bertaraf internasional, adanya program studi kelas internasional dan program double-degree, pertukaran stafdosen dan mahasiswa ke luar negeri, program invited researcher, postdoctoral program, visiting professor, penelitian bersama dengan perguruan tinggi atau lembaga luar negeri. Penguatan dan keberlanjutan proses internasionalisasi FITB akan berdampak secara langsung terhadap pencapaian ITB sebagai World Class University (WCU). Oleh sebab itu desain dan mekanisme internasionalisasi FITB perlu disusun dengan memperhatikan indikator-indikator pencapaian serta dukungan dari komunitas akademik di FITB dan ITB termasuk dukungan jejaring alumni yang tersebar di seluruh dunia. 5. Usulan Road Map FITB Salah satu dasar pengembangan FITB adalah adanya Road Map fakultas (usulan) yang menjelaskan kegiatan akademik pada periode tertentu yang mengacu dan sudah disinkronisasi dengan beberapa sumber sebagai berikut: 5

6 Target/ objective Produk/ kapasitas/ sistem/ pelayanan Teknologi/ kompetensi Sumberdaya/ kemitraan Menjaga kedaulatan wilayah NKRI Memonitor perubahan lahan dan degradasi lingkungan Mencari sumber air alternatif Menjaga ketahanan pangan Proses pengambilan keputusan yang terintegrasi dan terpadu (lingkungan,kebencanaan dan kelautan) Membawa ITB menjadi perguruan tinggi diakui dunia (recognized) Standar baku penetapan batas wilayah laut Indonesia Program Profesi Insinyur (PPI) Big Data for Marine Biodiversity Model eksplorasi migas dan panas bumi ramah lingkungan Pemodelan hubungan perubahan iklim dan kemiskinan Pemodelan hidrogeologi regional Kerjasama dengan universitas terkenal, pusat penelitian bergengsi, lembaga strategis terkait lainnya (US, Jepang, Korea, Kanada, Eropa, Australia serta ASEAN, FAO, UNDP, Bank Dunia, Unesco dan mitra dalam negeri) Penyusunan program kerjasama dengan mitra pemerintah di pusat maupun di daerah (Jawa Barat) Bank data penelitian &pengabdian kepada masyarakat Implementasi model GN-PRB &Sistem pendukung keputusan kebencanaan berbasis spasial Model manajemen administrasi pertanahan dan kadaster kelautan Program Profesi Hidrografi (IHO) Akreditasi Internasional Kemandirian Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Kebumian, Lingkungan dan Kebencanaan yang Tepat Guna Eksplorasi migas, panas bumi,geologi rekayasa dan lingkungan, hidrogeologi, pemodelan oseanografi, pemodelan cuaca numerik regional, pemantauan dinamika sistem bumi, administrasi pertanahan, kadaster kelautan, sistem pendukung keputusan, manajemen basis data spasial lingkungan, kebencanaan dan kelautan, batas wilayah Sinergi berkelanjutan Pusat Unggulan Kebumian, Lingkungan dan Kebencanaan Mahasiswa S-1, S-2, S-3, dosen, peneliti, pegawai, teknisi, operator, laboratorium, regulasi & kebijakan Gambar 1. Usulan Road Map FITB Gambar 1 menunjukkan usulan Road Map FITB mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2045 (Satu Abad Indonesia) yang disesuaikan dengan tahapan pengembangan ITB (RENIP ITB), Rencana Induk Riset Nasional (Kemenristekdikti), Agenda SAINS 45 (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia), Agenda Riset Nasional (Dewan Riset Nasional). Road Map tersebut memperhatikan 4 komponen (bagianvertikal) yaitu sumber dayadankemitraan, teknologi dan kompetensi, produk/kapasitas/sistem/pelayanan, serta target dan obyektif. 6

7 Periode mempunyai beberapa milestone yang dibagi menjadi 3 yaitu : Milestone :Terbangunnya landasan akademik yang semakin kuat dalam riset dan inovasi, Milestone : Terbangunnya kemandirian teknologi tepat guna untuk kebumian, lingkungan dan kebencanaan, Milestone : Terwujudnya FITB sebagai pusat unggulan kebumian, lingkungan dan kebencanaan yang diakui, berdaya saing dan bermartabat. Komponen sumber daya dan kemitraan pada dasarnya adalah modal dasar yang dimiliki oleh FITB seperti sumber daya manusia (dosen, mahasiswa, pegawai), infrastruktur, jejaring termasuk soft-infrastructure seperti regulasi dan perangkat kebijakan. Selain itu kemitraan serta sinergi berkelanjutan dengan pemerintah pusat dan daerah juga merupakan faktor yang sangat strategis yang akan menentukan arah dan capaian kegiatan yang dilakukan oleh FITB. Modal dasar lainnya adalah terkait dengan teknologi dan kompetensi yang dimiliki oleh FITB. Teknologi dan kompetensi ini terkait dengan unggulan-unggulan di semua KK dan laboratorium yang ada di lingkungan FITB. Adapun teknologi dan kompetensi tersebut antara lain eksplorasi migas, panas bumi, geologi rekayasa dan lingkungan, hidrogeologi, pemodelan oseanografi, pemodelan cuaca numerik regional, pemantauan dinamika sistem bumi, administrasi pertanahan, kadaster kelautan, sistem pendukung keputusan, manajemen basis data spasial lingkungan, kebencanaan dan kelautan, batas wilayah termasuk manajamen infrastruktur data spasial. Produk, sistem, kapasitas dan layanan yang dihasilkan dari Road Map FITB ini terdiri dari implementasi teknologi tepat guna,big Data for Marine Biodiversity, model eksplorasi migas, panas bumi termasuk mineral yang ramah lingkungan, model-model hubungan antara perubahan iklim dengan wilayah-wilayah berpotensi miskin, implementasi model GN PRB serta terbangunnya sistem pendukung keputusan kebencanaan berbasis spasial, model pengelolaan administrasi pertanahan dan kadaster kelautan yang mengarah pada aspek kebijakan, pemodelan hidrogeologi dalam rangka pencarian sumber-sumber air alternatif, standar baku dan prosedur penetapan batas wilayah laut Indonesia terutama dengan beberapa negara tetangga, kontribusi terhadap pemecahan masalah-masalah di masyarakat juga disusun berupa bank data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu program pendidikan Profesi Insinyur juga sangat penting untuk menyiapkan SDM dengan kompetensi keinsinyuran dalam rangka kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Program Profesi Hidrografi (IHO) juga diharapkan dilaksanakan setelah Program Profesi Insinyur terlaksana. Dalam konteks peningkatan sistem pengajaran/pendidikan maka seluruh Prodi di FITB diharapkan sudah terakreditasi internasional pada tahun Target dan obyektif dalam Road Map ini adalah: (1). FITB berkontribusi dalam menjaga kedaulatan wilayah NKRI melalui partisipasi penentuan batas wilayah laut dalam konteks kerekayasaan;(2). FITB memberikan masukan, prosedur teknis dan cara alternatif lainnya dalam memonitor perubahan lahan dan degradasi lingkungan dalam perspektif geologis, spasial, fenomena perubahan iklim termasuk dalam perspektif NKRI sebagai negara maritime;(3).fitb memberikan solusi-solusi dalam mencari sumber-sumber air 7

8 alternatif;(4). FITB memberikan cara pandang yang berbeda dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan pendekatan-pendekatan integratif; (5).FITB dapat memberikan masukan tentang cara dan proses pengambilan keputusan yang terintegrasi dan terpadu terkait kebencanaan, kelautan termasuk pengelolaan pulau-pulau terluar; (6). Selain itu FITB juga secara langsung akanmengantarkanitb menjadi perguruan tinggi terpandang dan sebagai pusat unggulan yang berdaya saing. 6. Penutup FITB dengan kondisi ideal saat ini, sebagai salah satu fakultas terlengkap di ITB dalam konteks kebumian, lingkungan dan kelautan (dari hulu sampai hilir) serta punya cara pandang komprehensif dalam merespon masalah-masalah yang terkait dengan penurunan kualitas lingkungan, perkembangan wilayah, kedaulatan negara, sumber daya alam, kependudukan, dan kebencanaan akan memotivasi FITB untuk konsisten dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta berani membuat terobosanterobosan produktif sehingga eksistensi FITB dan perannya akan dapat dirasakan manfaatnya oleh komunitas akademik dan masyarakat. Road Map FITB sangat penting keberadaannya karena tanpa Road Map arah pengembangan FITB tidak akan terimplementasikan dengan baik dan capaian-capaian yang diinginkan pun akan menjadi tidak fokus dan tidak terukur. Oleh sebab itu, keberadaan Road Map adalah mutlak dan harus diselaraskan dengan arah pengambangan ITB seperti yang tersusun dalam RENIP ITB dan tetap harmonis dengan agenda riset lainnya seperti Agenda Riset Nasional, Rencana Induk Riset Nasional dan Agenda SAINS 45. Penulis sangat yakin bahwa FITB akan tumbuh dan berkembang menjadi Fakultas dengan tingkat daya saing tinggi, menjadi pusat dan referensi bagi institusi/lembaga/perguruan tinggi lainnya di Indonesia maupun luar negeri, punya inisiatif tinggi dalam merespon masalah-masalah lingkungan, kebencanaan, kelautan serta masalah-masalah lain terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, kependudukan dan pertahanan dan ketahanan nasional. Dan akhirnya, FITB pun akan menjadi lembaga akademik yang terpandang dan bermartabat. Semoga. Bandung, 25 Desember 2016 Ketut Wikantika 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

Template : For Better FITB

Template :  For Better FITB Template : http://lppm.itb.ac.id For Better FITB FITB Sebagai Pusat Unggulan Ilmu Kebumian, Lingkungan, dan Kebencanaan yang Berdaya Saing serta Berinisiatif Memberikan Solusi Pemecahan Masalah Bangsa

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : Mengingat : (a) bahwa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011-2021 DAFTAR ISI Halaman KAMPUS UNHAS TAMALANREA JL. P. KemerdekaanKm. 10, MAKASSAR, 90245 TLP/FAX. 0411-580202 i DAFTAR ISI Visi

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Undana tercantum didalam Statuta Undana ditetapkan oleh

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA RENCANA STRATEGIS 2016-2021 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 LEMBAR PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS 2016-2021 Disahkan Oleh Direktur Pasca Sarjana UMY Diperiksa Oleh

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA FAKULTAS

PROGRAM KERJA FAKULTAS PROGRAM KERJA FAKULTAS STRATEGI 2030 Untuk mewujudkan tujuan, Fakultas Pertanian IPB menyusun strategi dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Berkembangnya kompetensi dan komitmen staf

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN 2007-2012 Jakarta 2007 DAFTAR ISI Hal Judul i Daftar Isi.. ii Kata Pengantar.. iii Keputusan Senat Unika Atma Jaya... iv A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas

Lebih terperinci

1) Sumber Daya Air, 2) Pertanian dan Ketahanan Pangan, 3) Kesehatan Manusia, 4) Ekosistem daratan,

1) Sumber Daya Air, 2) Pertanian dan Ketahanan Pangan, 3) Kesehatan Manusia, 4) Ekosistem daratan, SUMBER DAYA AIR Perubahan iklim akibat pemanasan global bukan lagi dalam tataran wacana, namun secara nyata telah menjadi tantangan paling serius yang dihadapi dunia di abad 21. Pada dasarnya perubahan

Lebih terperinci

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI 2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI Departemen Pendayagunaan IPTEK MITI Mahasiswa 2011 PETUNJUK TEKNIS Program Hibah MITI untuk Pemberdayaan Masyarakat LATAR BELAKANG Bangsa Indonesia adalah Negara

Lebih terperinci

KERANGKA STRATEGIS Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global

KERANGKA STRATEGIS Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global KERANGKA STRATEGIS 2012-2015 Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global Pertemuan Tahunan Para Presiden APRU ke 16 Universitas Oregon 27-29 Juni 2012 Draf per 24 Mei 2012 APRU: Sekilas Pandang 42

Lebih terperinci

RENCANA KERJA NOMINE CALON REKTOR ITB MEMANDU ITB MENUJU THE CENTER OF EXCELLENCE II. PERSPEKTIF SEBAGAI NOMINE CALON REKTOR

RENCANA KERJA NOMINE CALON REKTOR ITB MEMANDU ITB MENUJU THE CENTER OF EXCELLENCE II. PERSPEKTIF SEBAGAI NOMINE CALON REKTOR RENCANA KERJA NOMINE CALON REKTOR ITB 2015-2019 MEMANDU ITB MENUJU THE CENTER OF EXCELLENCE Oleh : Indratmo Soekarno I. PENDAHULUAN Institut Teknologi Bandung mempunyai Visi : Menjadi lembaga pedidikan

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN

BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN Laporan Evaluasi Diri Prodi Manajemen FE UNY 2016 1 KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Program Studi (Prodi) Manajemen merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA BAB II Rencana Aksi Daerah (RAD) VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA 2.1 Visi Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Derah Kabupaten Pidie Jaya, menetapkan Visinya

Lebih terperinci

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA Fahrur Razi Penyuluh Perikanan Muda pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan email: fahrul.perikanan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategi berdasarkan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan mengemukakan beberapa isu strategis

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016-2021 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS ANDALAS KATA PENGANTAR Dokumen Rencana

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGABDIAN MASYARAKAT (RIPKM) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN

RENCANA INDUK PENGABDIAN MASYARAKAT (RIPKM) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN RENCANA INDUK PENGABDIAN MASYARAKAT (RIPKM) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN 2012-2017 UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN Jl.

Lebih terperinci

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs Outline Presentasi PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II Bengkulu, 14 Oktober 2014 Kristanto Sinandang UNDP Indonesia Proses Penyusunan SDGs Tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : (a) bahwa Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan yang dicapai dalam dunia pendidikan dan riset dewasa ini yang mengakibatkan perkembangan teknologi dunia. Berbagai terobosan dilakukan dalam menciptakan teknologi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan

Lebih terperinci

Universitas Maritim Raja Ali Haji. Bersiap melangkau cita-cita (Preparation to beyond the vision)

Universitas Maritim Raja Ali Haji. Bersiap melangkau cita-cita (Preparation to beyond the vision) Universitas Maritim Raja Ali Haji Bersiap melangkau cita-cita (Preparation to beyond the vision) Visi Misi Akhlus for next duty 2 Visi Misi Syafsir Akhlus untuk pemilihan Rektor UMRAH 2016-2020. Sesuai

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 A. KONDISI KEMISKINAN 1. Asia telah mencapai kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan dan kelaparan pada dua dekade yang lalu, namun

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas

Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia 2006-2010 Telah disahkan oleh Senat Universitas Yogyakarta 2006 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Nilai Dasar UII...

Lebih terperinci

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER REKAYASA PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

PROGRAM STUDI MAGISTER REKAYASA PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 PROGRAM STUDI MAGISTER REKAYASA PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Visi Misi Pendidikan Pasca Sarjana Magister Rekayasa

Lebih terperinci

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MDGs dirumuskan pada tahun 2000, Instruksi Presiden 10 tahun kemudian (Inpres No.3 tahun 2010 tentang Pencapaian Tujuan MDGs) Lesson Learnt:

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Launching Road Map Keuangan Berkelanjutan dan Buku Pedoman Energi Bersih yang dilanjutkan dengan Seminar Nasional Jakarta, 5 Desember 2014 Assalamu

Lebih terperinci

STANDAR ISI PENELITIAN

STANDAR ISI PENELITIAN STANDAR ISI PENELITIAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 STANDAR MUTU PENELITIAN Penelitian yang merupakan dharma kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi memegang peranan yang sangat

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2) MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2) 1) Disampaikan pada Lokakarya Nasional Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI 2010 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI Tim Community Development MITI Mahasiswa 2010 PETUNJUK TEKNIS Program Hibah MITI untuk Pemberdayaan Masyarakat LATAR BELAKANG Tingkat daya saing Indonesia pada tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dr. Wartanto (Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TUJUAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan 18 Desember 2013 STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 18 Desember 2013 Peran Jakarta

Lebih terperinci

BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH

BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH Menuju BINTAN SEJAHTERA Visi Dan Misi Oleh Drs. H. KHAZALIK INDRA SETIAWAN,SST BINTAN, JUNI 2015 0 DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG 1 II. PERMALAHAN DAN TANTANGAN 2 A. PERMASALAHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika. KATA PENGANTAR Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

BAB 22 PENINGKATAN KEMAMPUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

BAB 22 PENINGKATAN KEMAMPUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI BAB 22 PENINGKATAN KEMAMPUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun

Lebih terperinci

STRATEGIS DAN SASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU

STRATEGIS DAN SASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU STRATEGIS DAN SASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU A. Program Kerja Strategis FEB USU Tahun 2015-2019 Menindak lanjuti program kerja USU melakukan Program Aksi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, terlebih

Lebih terperinci

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Urbanisasi dan Pentingnya Kota Tingginya laju urbanisasi menyebabkan semakin padatnya perkotaan di Indonesia dan dunia. 2010 2050 >50% penduduk dunia tinggal

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN 2014-2019 A. Pendahuluan A.1 Latar Belakang Sesuai dengan visi dan misi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang terus berupaya berperan

Lebih terperinci

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 A. Dasar Pemikiran Tanggal 10 Juli 2017, Pemerintah Indonesia telah mengundangkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kualitas Hidup

Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kualitas Hidup Rencana Induk Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Soegijapranata Periode 2015-2019 Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kualitas Hidup I. PENGANTAR Lembaga Penelitian dan

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DASAR PENYUSUNAN RIK 1. UU No. 18

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BB IV VISI, MISI, TUJUN DN SSRN, STRTEGI DN KEBIJKN 4.1. Visi dan Misi Daerah Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasikannya

Lebih terperinci

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN DASAR HUKUM UNTUK REVITALISASI DEWAN RISET DAERAH * Oleh: Berna Sudjana Ermaya **

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN DASAR HUKUM UNTUK REVITALISASI DEWAN RISET DAERAH * Oleh: Berna Sudjana Ermaya ** PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN DASAR HUKUM UNTUK REVITALISASI DEWAN RISET DAERAH * Oleh: Berna Sudjana Ermaya ** A. Pendahuluan Era globalisasi sekarang ini, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENSTRA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PERGURUAN TINGGI

PEDOMAN PENYUSUNAN RENSTRA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PERGURUAN TINGGI PEDOMAN PENYUSUNAN RENSTRA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PERGURUAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Direktorat Riset dan Pengabdian

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

KERJASAMA INTERNASIONAL PERGURUAN TINGGI: Pengalaman di Universitas Negeri Yogyakarta

KERJASAMA INTERNASIONAL PERGURUAN TINGGI: Pengalaman di Universitas Negeri Yogyakarta KERJASAMA INTERNASIONAL PERGURUAN TINGGI: Pengalaman di Universitas Negeri Yogyakarta Oleh: Satoto E. Nayono Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan - Universitas Negeri Yogyakarta Jalan Colombo 1, Yogyakarta

Lebih terperinci

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN BA B PENDAHULUAN I 1.1. Latar Belakang Sebagai bangsa yang besar dengan kekayaan potensi sumber daya alam yang luar biasa, sebenarnya Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadi pelaku ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI Jawa Barat Bagian Utara memiliki banyak potensi baik dari aspek spasial maupun non-spasialnya. Beberapa potensi wilayah Jawa Barat bagian utara yang berhasil diidentifikasi

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI - 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2015-2019. BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X

PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu permasalahan mengenai lingkungan merupakan topik yang tidak pernah lepas dari pemberitaan sampai saat ini, mulai dari tingkat lokal, regional, nasional, maupun

Lebih terperinci

MEMPERKUAT KARAKTER TRIDHARMA FSRD ITB DALAM KONTEKS NASIONAL DAN PERSAINGAN REGIONAL MELALUI PENDEKATAN SINERGI DAN INTERDISIPLIN

MEMPERKUAT KARAKTER TRIDHARMA FSRD ITB DALAM KONTEKS NASIONAL DAN PERSAINGAN REGIONAL MELALUI PENDEKATAN SINERGI DAN INTERDISIPLIN MEMPERKUAT KARAKTER TRIDHARMA FSRD ITB DALAM KONTEKS NASIONAL DAN PERSAINGAN REGIONAL MELALUI PENDEKATAN SINERGI DAN INTERDISIPLIN Dr. A. Rikrik Kusmara, M.Sn. Pengantar Ada empat wilayah yang penting

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis - PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota - PP Nomor 42/2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL 2016-2020 PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL 2016 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 Tujuan... 1 Landasan dan

Lebih terperinci

RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI

RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI PROGRAM DOKTOR BIOLOGI RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI 2010-2014 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 Pendahuluan Rencana pengembangan prodi adalah

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro

PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS 2015 2019 Menuju Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro Latar Belakang Visi ITS menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu

Lebih terperinci

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia menuntut peranan negara-negara G-20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Sejumlah isu dibahas dalam 'working

Lebih terperinci

Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran

Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya penyusunan Program Kerja

Lebih terperinci

KOMPONEN G PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA

KOMPONEN G PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA KOMPONEN G PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA Pengelolaan Penelitian di tingkat Universitas Nusa Cendana (Undana), dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian (LP). Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan Indikator

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT PENELITIAN EKONOMI KEMARITIMAN DAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

PROFIL PUSAT PENELITIAN EKONOMI KEMARITIMAN DAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG PROFIL PUSAT PENELITIAN EKONOMI KEMARITIMAN DAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016 PROFIL PUSAT PENELITIAN EKONOMI MARITIM DAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN A.

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SRI HAYATI

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SRI HAYATI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SRI HAYATI DEFINISI PEMBANGUNAN pembangunan adalah seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA Tim Teknis PWP dalam KLH

MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA Tim Teknis PWP dalam KLH RAKOTER TNI TAHUN 2009 Tema Melalui Rapat Koordinasi Teritorial Tahun 2009 Kita Tingkatkan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan di Jajaran Komando Kewilayahan TNI CERAMAH KETUA TIM TEKNIS KETAHANAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Manokwari, Juni 2012 Ketua, Dr. Drs. Susanto, M.Si. NIP

Manokwari, Juni 2012 Ketua, Dr. Drs. Susanto, M.Si. NIP KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MANOKWARI 2012 PENGANTAR Penyuluhan dan Pengembangan SDM pertanian harus menjadi agenda

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD Lingkungan yang baik sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH 5.1 VISI DAN MISI KOTA CIMAHI. Sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010

CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010 CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010 I. LATAR BELAKANG Peraturan Presiden No.83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan menetapkan bahwa Dewan Ketahanan Pangan (DKP) mengadakan

Lebih terperinci

PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED

PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED.05-007 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 018/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PEDOMAN PENGEMBANGAN SUASANA

Lebih terperinci

Abstrak Pembicara Utama

Abstrak Pembicara Utama Abstrak Pembicara Utama PERAN TEKNOLOGI AGRONOMI DALAM PERCEPATAN PENCIPTAAN DAN HILIRISASI INOVASI PERTANIAN Dr. Muhammad Syakir, MS (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) Agronomi saat

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM 2013-2016: INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK Oleh : Maryatun Pustakawan Universitas Gadjah Mada E-mail : maryatun@ugm.ac.id Abstrak Era global salah satunya ditandai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Paparan hasil penelitian sebagaimana terdapat dalam bab IV telah memberikan gambaran yang utuh terkait implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang. Berikut disajikan beberapa

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia

Australia Awards Indonesia Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent)

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent) TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII 2008-2038 PENDIDIKAN Excellent Koordinasi/ komitmen: Organisasi Spirit Peningkatan kualitas kurikulum peningkatan proses

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM

Lebih terperinci

FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun

FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun 2017-2020 SK KETUA DEWAN RISET NASIONAL NOMOR: 27/Ka.DRN/X/2017 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA PERIODE

Lebih terperinci

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Visi, misi, tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

KESATUAN ITB DI ANTARA HARAPAN, TANTANGAN DAN KESEMPATAN Oleh: Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. (Guru Besar dan Ketua Senat Akademik ITB)

KESATUAN ITB DI ANTARA HARAPAN, TANTANGAN DAN KESEMPATAN Oleh: Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. (Guru Besar dan Ketua Senat Akademik ITB) KESATUAN ITB DI ANTARA HARAPAN, TANTANGAN DAN KESEMPATAN Oleh: Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. (Guru Besar dan Ketua Senat Akademik ITB) HAKEKAT PERGURUAN TINGGI ITB adalah perguruan tinggi, sehingga harus

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI RISET DAN OBSERVASI KELAUTAN

RENCANA STRATEGIS BALAI RISET DAN OBSERVASI KELAUTAN RENCANA STRATEGIS BALAI RISET DAN OBSERVASI KELAUTAN Arah dan Strategi Pengembangan Penelitian dan Observasi Sumberdaya Laut Di Balai Riset dan Observasi Kelautan Periode 2010 2014 Perumus: Agus Setiawan

Lebih terperinci

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Sambutan Pembukaan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Pada Sustainable Development Goals (SDGs) Conference Indonesia s Agenda for SDGs toward Decent Work for All Hotel Borobudur Jakarta, 17 Februari

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011 LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BNPP NOMOR : 4 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011 RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011 A. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Nasional

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) GOWA 2012 PENGANTAR Penyuluhan dan Pengembangan SDM pertanian

Lebih terperinci

VISI, MISI, ARAHAN PROGRAM, DAN STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA (FEMA) IPB

VISI, MISI, ARAHAN PROGRAM, DAN STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA (FEMA) IPB VISI, MISI, ARAHAN PROGRAM, DAN STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA (FEMA) IPB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Fakultas Ekologi Manusia harus mewarnai pola pikir para staf dan

Lebih terperinci

Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Pusat Studi

Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Pusat Studi Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Pusat Studi Subaryono, PhD Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada Disampaikan pada Workshop Pengelolaan dan Pengembangan Pusat Studi LPPM Universitas

Lebih terperinci

Manual Mutu Akademik

Manual Mutu Akademik Manual Mutu Akademik MM 01 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Manual Mutu Akademik ini berisi tentang kebijakan,

Lebih terperinci