NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEBERFUNGSIAN KELUARGA DAN KONTROL DIRI PADA PENGGUNA NAPZA YANG SEDANG MENJALANI REHABILITASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEBERFUNGSIAN KELUARGA DAN KONTROL DIRI PADA PENGGUNA NAPZA YANG SEDANG MENJALANI REHABILITASI"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEBERFUNGSIAN KELUARGA DAN KONTROL DIRI PADA PENGGUNA NAPZA YANG SEDANG MENJALANI REHABILITASI Diajukan Kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi Oleh : Olivia Dwi Kumala Muhammad Novvaliant Filsuf T PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2016

2

3 HUBUNGAN KEBERFUNGSIAN KELUARGA DAN KONTROL DIRI PADA PENGGUNA NAPZA YANG SEDANG MENJALANI REHABILITASI Olivia Dwi Kumala Muh. Novvaliant Filsuf T INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan positif antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri pada pengguna NAPZA. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah akan ada hubungan positif antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri pada pengguna NAPZA. Subjek dalam penelitian ini adalah pengguna NAPZA yang sedang menjalani masa rehabilitasi dengan jumlah 80 orang yang terdiri dari 68 orang laki-laki dan 12 orang perempuan dengan rentang usia tahun. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu Skala Keberfungsian Keluarga (Epstein, 1983; 48 aitem dengan α=0.968) yang telah dimodifikasi oleh peneliti dan Skala Kontrol Diri (Tangney, 2004; 15 aitem dengan α=0.871) yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17 for windows menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keberfungsian keluarga dengan kontrol diri pada pengguna NAPZA dengan keofisien r sebesar 0,517 dan p = 0,000 (p < 0,05). Kata Kunci: Keberfungsian keluarga, kontrol diri, pengguna NAPZA.

4 PENGANTAR Kontrol diri merupakan hal yang penting bagi setiap individu, termasuk dan terutama bagi individu yang sedang menjalani proses rehabilitasi narkoba. Kontrol diri menurut Borba (2014) menyadarkan individu akan adanya konsekuensi bahaya atas tindakan yang dilakukan. Individu yang memiliki kontrol diri tinggi, menurut Mahoney dan Thoresen sangat memperhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam situasi yang bervariasi, memiliki perilaku yang lebih responsif terhadap petunjuk-petunjuk yang muncul dalam setiap situasi, dan lebih fleksibel. Sebagaimana dikutip oleh Steketee (Aviyah & Farid, 2014), remaja-remaja yang terlibat dalam tindakan kenakalan/delinkuensi, termasuk di dalamnya adalah Narkoba, memiliki kontrol diri yang cenderung rendah. Keberhasilan seseorang dalam pemulihan ketergantungan dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adalah keluarga sedangkan salah satu karakteristik personal yang menurut peneliti dapat membantu para pecandu menghadapi berbagai tantangan yang sedang dihadapi selama proses rehabilitasi adalah kontrol diri. Kontrol diri dipahami sebagai sumber daya mental yang penting dan dasar untuk menghindari dan menahan diri dari perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri (Tangney, Roy & Boone, 2004). Ketika individu memiliki kontrol diri rendah maka akan sulit untuk menghindari dan menahan diri dari godaan yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain, seperti penyalahgunaan NAPZA (Gibson, 2004). Permasalahan yang ditemukan peneliti di rehabilitasi yang akan peneliti lakukan penelitian yaitu hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 10% pecandu

5 yang memiliki disiplin diri selama menjalani proses rehabilitasi, hanya 7,5% dari pecandu memikirkan tiap tindakan yang akan mereka lakukan dengan pemikiran yang matang, 27,5% pecandu memiliki sikap melanggar kebiasaan selama menjalankan proses rehabilitasi, hanya 13,75% pecandu mampu memberikan perhatian penuh pada pekerjaan yang mereka lakukan dan hanya 13,75% pecandu yang dapat menilai dirinya dalam melaksanakan rancangan jangka panjang untuk penilaian tertentu. Dalam mempertahankan dan memperkuat kontrol diri perlu dukungan dari keluarga, dari beberapa studi menyebutkan bahwa dukungan keluarga terhadap anak dapat membantu untuk menentukan kualitas kontrol diri pada anak (Hay & Walter, 2006). Keluarga memiliki pengaruh besar dalam menentukan perilaku utamanya menentukan kualitas kontrol diri pada anak. Pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional anak akan senantiasa dipengaruhi oleh keluarga karena lebih banyak waktu kebersamaan mereka dan memiliki ikatan emosional yang lebih dekat (Wikstrom & Kyle, 2007). Gottfredson dan Hirschi mengemukakan bahwa tingkat dan kualitas pengendalian diri individu sebagian besar ditentukan oleh keluarga (Beaver, 2008). Keluarga yang terlibat dalam pengasuhan seharusnya memberikan dukungan baik pada anaknya, seperti memperhatikan dan peduli pada anak, mengenali dan mencari tahu penyebab kenapa anaknya memiliki perilaku tidak baik, menghargai atau memuji anak, dan memberikan arahan serta bimbingan ketika anak melakukan kesalahan. Dengan dukungan tersebut maka dapat menentukan kualitas kontrol diri pada anak mereka. Sebaliknya, keluarga yang

6 cuek tidak memberikan dukungan dan tidak mau terlbat dalam pengasuhan, maka keluarga cenderung membersarkan anak-anaknya dengan tingkat kontrol diri yang rendah (Malatras & Allen, 2013). Dukungan keluarga bukan hanya berperan dalam menentukan kualitas kontrol diri anak, namun dukungan keluarga mampu menentukan dan membatasi perilaku anak seperti menghindarkan perilaku yang menyimpang dan tindak kriminal. Beberapa studi telah mengemukakan bahwa dukungan keluarga kepada anak secara konsisten terkait dengan perilaku yang baik dan positif termasuk akan menghindarkan perilaku penyalahgunaan NAPZA (Ward & Pamela, 2008). Keluarga bukan hanya sebagai penentu perilaku yang baik namun dapat menentukan kualitas kontrol diri pada individu. Dukungan keluarga yang diberikan pada individu maka akan mampu untuk membangun dan mempertahankan kontrol diri yang baik. Dengan kontrol diri yang baik, maka individu akan memiliki kemampuan untuk mengarahkan dan menghambat perilaku yang tidak diinginkan serta memiliki kemampuan untuk menahan diri dari perilaku impulsif yang dapat merugikan dirinya dan orang lain termasuk mampu menghindari penyalahgunaan NAPZA (Baharuddin, 2015). Dukungan keluarga yang baik tidak terlepas dari keberfungsian keluarga yang baik pula. Menurut Smith, Elliot & Lach (2004) mengartikan keberfungsian keluarga adalah suatu istilah luas yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik yang bermacam-macam pada lingkungan keluarga seperti kesejahteraan orang tua, kualitas perkawinan, hubungan antara orang tua dan anak, kohesi (kepaduan), pernyataan perasaan, konflik, dan sebagainya.

7 Lingkungan keluarga terutama orangtua menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang. Bila orangtua menerapkan disiplin kepada anaknya sikap disiplin secara intens sejak dini, dan orangtua tetap konsisten terhadap semua konsekuensi yang dilakukan anak bila ia menyimpang dari yang sudah ditetapkan, maka sikap konsisten ini akan diinternalisasi oleh anak dan kemudian akan menjadi kontrol diri baginya (Ghufron & Rini, 2010). Individu yang berasal dari keluarga yang tidak berfungsi dengan sebagaimana semestinya, minimnya dukungan terhadap anak, minim kontrol dan pengawasan, serta orangtua yang menerapkan pola disiplin secara tidak efektif akan tumbuh menjadi individu dengan kontrol diri lemah dan memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku kenakalan pada individu tersebut (Aroma & Suminar, 2012). Gottfredson & Hirschi (1990) juga berpendapat bahwa kontrol diri yang rendah, yang didirikan pada tahap awal kehidupan individu sebagai akibat dari kurangnya pengasuhan dari orangtua adalah penyebab utama dari perilaku menyimpang. Jika keluarga tidak berfungsi sesuai dengan sistem yang baik dan tiap anggotanya tidak memiliki perhatian yang lebih akan timbul beberapa dampak yang terjadi diantara anggota keluarga, salah satunya yaitu individu tidak dapat mengendalikan diri dan emosinya secara baik. Hal ini dapat menyebabkan individu melakukan perilaku-perilaku menyimpang seperti tidak dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, gangguan makan, rendahnya prestasi akademik, terjadinya agresivitas yang berlebihan dan penyalahgunaan NAPZA.

8 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa responden penelitian, ditemukan perbedaan antara responden yang sering dikunjungi oleh keluarganya berinisial ME dan responden yang tidak pernah dikunjungi oleh keluarga yang berinisial I. Pada responden yang sering dikunjungi oleh keluarga ME memiliki semangat dalam menjalani masa rehabilitas dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam menjalani sisa hukuman yang responden dapatkan. Responden mengatakan, setiap orangtuanya datang mengunjunginya selalu memberikan semangat agar tetap kuat dan ikhlas dalam menjalani masa rehabilitasi ini. Semangat yang diberikan oleh keluarga ini yang menjadikan beban responden menjadi ringan selama menjalani masa rehabilitasi. Berbeda dengan I, responden yang tidak pernah dikunjungi oleh keluarganya mengatakan bahwa selama menjalani masa rehabilitasi ini responden merasa tidak nyaman dan merasakan beban yang sangat berat dalam menjalani hari-hari di rehabilitasi. Kurangnya dukungan dari keluarga ini yang menyebabkan proses rehabilitasi yang dijalankan oleh responden menjadi berat. Responden mengatakan selama menjalani rehabilitasi, responden merasa bahwa tidak banyak perubahan yang terjadi pada dirinya. Berdasarkan uraian di atas tentang permasalahan yang ada dan dengan tinjauan pustaka yang relevan, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana keberfungsian keluarga berperan terhadap tinggi rendahnya kontrol diri mantan pecandu NAPZA yang sedang melakukan proses rehabilitasi.

9 Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah akan adanya hubungan positif antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri pada pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi. Semakin tinggi keberfungsian keluarga yang dimiliki individu, maka akan semakin tinggi pula kontrol diri pada individu tersebut. Tabel 1. Deskripsi Responden Penelitian Karakteristik Jumlah Persentase Jenis Kelamin Laki-laki % Perempuan % Usia tahun 13 16,25 % tahun 18 22,5 % tahun 15 18,75 % tahun 11 13,75 % tahun 10 12,5 % tahun 6 7,5 % tahun 7 8,75 % Status Pernikahan Orangtua Menikah 46 57,5 % Bercerai 13 16,25 % Pasangan sudah meninggal 21 26,25 % Jumlah % METODE PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 80 orang pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi. 2. Metode Pengumpulan Data

10 Penelitian ini akan menggunakan metode pengumpulan data secara kuantitatif dengan metode self-report berbentuk kuesioner. Kuesioner penelitian ini terdiri atas data skala psikologis, meliputi : a. Skala Keberfungsian Keluarga Skala ini dimodifikasi dan diadaptasi dari The McMaster Family Assessent Device oleh Epstein dan Bishop (1983) yang mencakup enam dimensi berdasarkan MMFF yaitu pemecahan masalah, peran, komunikasi, respon afeksi, keterlibatan afeksi, kontrol perilaku dan satu tambahan dimensi lainnya fungsi keluarga secara umum yang mengukur kesehatan keluarga secara keseluruhan. Aitem asli dari skala ini berjumlah 53 aitem dan peneliti menambahkan 19 aitem baru, maka total aitem dari skala ini berjumlah 72 aitem. Skala ini memiliki koefisien reliabilitas Alpha Cronbach 0,968. b. Skala Kontrol Diri Skala ini dimodifikasi dan diadapasi dari Self-Control Scale dari Tangney, Baumeister dan Boone (2004) yang mencakup lima aspek yaitu disiplin diri, aksi yang tidak impulsif, kebiasaan baik, etika kerja dan keajegan. Aitem asli dari skala ini berjumlah 36 aitem dan peneliti menambahkan 9 aitem baru, maka total aitem dari skala ini berjumlah 45 aitem dengan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach 0, Metode Analisis Data Untuk mengolah data yang diperoleh, maka peneliti melakukan analisis data penelitian dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh informasi umum tentang

11 variabel penelitian dan subjek penelitian, sedangkan statistik inferensial digunakan untuk mengevaluasi apakah hipotesis yang diajukan mendapat dukungan empirik atau tidak dalam penelitian ini. Analisis data statistik dilakukan dengan bantuan program komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) 17.0 for windows. HASIL PENELITIAN Analisis statistika dilakukan untuk mengevaluasi apakah hipotesis penelitian mendapatkan dukungan empirik atau tidak dalam penelitian ini. Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti melakukan uji asumsi terlebih dahulu untuk memastikan apakah data penelitian menunjukkan normalitas sebaran dan homogenitas varian. Hasil estimasi statistik memperlihatkan bahwa asumsi normalitas sebaran (lihat Tabel 2). Berikut ini adalah hasil uji asumsi dan uji hipotesis penelitian: Tabel 2 Uji Asumsi Normalitas Sebaran Variabel Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. Kontrol Diri Keberfungsian Keluarga Berdasarkan tabel 2 diperoleh p=0.001 (p=<0.05) pada variabel kontrol diri. Hasil pengolahan data pada variabel keberfungsian keluarga, diperoleh p=0.000 (p=<0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka sebaran data dari kedua variabel dinyatakan tidak normal.

12 Tabel 3 Hasil Uji Hipotesis Korelasi Variabel r r square Sig. Keterangan Kontrol Diri*Keberfungsian Keluarga 0.517** Signifikan **Signifikansi korelasi berada pada level 0.01 (1-tailed) Hasil analisis data tabel 3 menunjukkan korelasi antara variabel kontrol diri terhadap keberfungsian keluarga (r=0.517 dengan p=0.000 (p<0.05). Dari nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Peneliti juga melakukan kategorisasi dengan menggunakan norma persentil untuk mengetahui lebih jauh di mana level kontrol diri, dan keberfungsian keluarga. Tabel 4 Kategorisasi Menurut Nilai Persentil Variabel Penelitian Nilai Persentil Keberfungsian Kontrol Diri Keluarga Persentil Persentil Persentil Persentil Tabel 5 Kategorisasi Data Penelitian Kategorisasi Kontrol Diri Keberfungsian Keluarga F % F % Sangat Rendah 15 18,75% 11 13,75% Rendah 11 13,75% 18 22,5% Sedang 21 26,25% 19 23,75% Tinggi 17 21,25% 14 17,5% Sangat Tinggi 16 20% 18 22,5% Total % %

13 Tabel 5 di atas menunjukkan hasil persentase terbesar dari variabel kontrol diri berada pada kategegorisasi sangat sedang yaitu sebesar 26,25%. Sementara itu, untuk variabel keberfungsian keluarga berada pada kategorisasi sedang dengan persentase sebesar 23,75%. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan positif antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri pada pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi. Hipotesis penelitian ini yaitu akan adanya hubungan positif antara variabel keberfungsian keluarga dan kontrol diri diterima. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri pada pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi. Artinya, semakin tinggi keberfungsian keluarga yang dimiliki oleh individu maka semakin tinggi pula kontrol diri yang dimiliki pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya mengenai dinamika proses pemulihan dimana diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa peran keluarga merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pengendalian diri pada pemulihan pecandu narkoba (Sitohang, 2004). Dukungan keluarga yang diberikan kepada pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi akan mampu untuk membangun dan mempertahankan kontrol diri yang baik. Baharuddin (2015) mengatakan bahwa adanya kontrol diri yang baik, maka pecandu akan memiliki kemampuan untuk

14 mengarahkan dan menghambat perilaku yang tidak diinginkan serta memiliki kemampuan untuk menahan dari perilaku impulsif yang dapat merugikan dirinya dan oranglain termasuk mampu menghindari penyalahgunaan NAPZA. Keluarga memiliki fungsi dan peran sangat penting dalam mempelajari dan menentukan perilaku anggota keluarganya. Keluarga juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung, melindungi dan membimbing anggota keluarga lainnya. Adanya pengaruh dan hubungan yang kuat antar anggota keluarga, maka akan memberikan perilaku yang baik karena keluarga menjalankan peran dan fungsi dengan baik (Van, & Janssens, 2002). Selain itu, berdasarkan analisis tambahan pada jenis kelamin yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa peran keberfungsian keluarga terhadap kontrol diri pecandu lebih kuat pada pecandu laki-laki daripada perempuan. Hal ini mungkin dapat terjadi karena laki-laki lebih sulit dalam melakukan pengendalian diri dibandingkan perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jo & Bouffard (2014) perbedaan jenis kelamin dalam melakukan perbuatan menyimpang berada dari variasi dalam tingkat kontrol diri, yang dikembangkan oleh orangtua terhadap anak. Biasanya perbuatan anak laki-laki kurang mendapatkan pengawasan, dan dikoreksi oleh orangtua mereka sedangkan perbuatan yang dilakukan anak perempuan biasanya penuh dalam pengawasan orangtua. Akibatnya, anak perempuan mengembangkan tingkat yang lebih tinggi dari kontrol diri dan lebih sedikit dalam melakukan perilaku menyimpang dari pada anak laki-laki. Menurut Turner & Piquero (Jo &

15 Bouffard, 2014) mengatakan bahwa laki-laki memiliki kontrol diri yang rendah dibandingkan perempuan. Analisis tambahan lainnya berdasarkan usia menunjukkan bahwa kemampuan keberfungsian keluarga dalam menjelaskan kontrol diri pecandu lebih kuat pada pecandu dengan usia kronologis kurang dari 22 tahun daripada pecandu dengan usia kronoligis lebih dari 22 tahun. Hasil ini sesuai dengan pernyataan Hurlock (1980) bahwa semakin bertambahnya usia seseorang maka akan semakin baik kontrol dirinya, individu yang matang secara psikologis juga akan mampu mengontrol perilakunya karena telah mampu mempertimbangkan mana hal yang baik dan mana hal yang tidak baik bagi dirinya. Semakin bertambahnya usia individu, maka pengalaman yang dimiliki individu tersebut semakin bertambah juga. Menurut Santrock (2007) dengan bertambahnya pengalaman pribadi individu dan pengalaman sosial, dan dengan meningkatnya kemampuan berpikir rasional, individu yang lebih besar memandang diri sendiri, keluarga, temanteman dan kehidupan pada umumnya secara lebih realistik. Peneliti menyadari bahwa terdapat banyak kelemahan dalam penelitian ini. Diantaranya yaitu peneliti berusaha melakukan proses adaptasi dan modifikasi alat ukur sebaik mungkin agar responden mudah memahami setiap pernyataan. Tetapi, hasil adaptasi dan modifikasi alat ukur ini dirasa masih perlu banyak perbaikan terutama pada alat ukur kontrol diri karena ada beberapa responden yang masih menanyakan maksud dari beberapa aitem dalam alat ukur tersebut. Saat melakukan uji analisis data, peneliti tidak menggunakan analisis faktor yang menyebabkan terlalu banyaknya aitem yang gugur, sehingga aitem-aitem yang

16 masih dapat mengukur tiap aspeknya menjadi tidak terselamatkan. Selanjutnya dikarenakan setiap pengunjung tidak diperbolehkan membawa alat elektronik ke dalam rehabilitasi, peneliti tidak dapat merekam proses wawancara yang sedang berlangsung. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis statistik dan pembahasan, maka peneliti menyimpulkan tinggi rendahnya kontrol diri pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi secara signifikan dapat dijelaskan oleh keberfungsian keluarga yang dimiliki pecandu. Penelitian ini juga menemukan kemampuan keberfungsian keluarga dalam menjelaskan kontrol diri pecandu bervariasi menurut jenis kelamin dan usia. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa saran yang dapat dikemukakan peneliti bagi pihak-pihak terkait dan penelitian selanjutnya. 1. Bagi Rehabilitasi Berdasarkan hasil penelitian, rehabilitasi dapat mengupayakan untuk bekerjasama dengan keluarga pecandu untuk bersama-sama membantu pecandu berhasil melewati masa rehabilitasi ini, dengan cara membuat jadwal kunjungan yang diberikan kepada tiap keluarga. Adanya kunjungan yang intens dan dukungan dari keluarga akan meningkat kontrol diri yang ada pada pecandu tersebut.

17 2. Bagi Responden Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa dimensi yang relatif rendah pada variabel kontrol diri yaitu disiplin diri. Selama menjalani rehabilitasi sebaiknya responden benar-benar mengikuti aturan yang telah dibuat oleh pihak rehabilitasi. Hal ini guna untuk meningkatkan pengendalian diri yang dimiliki oleh pecandu dan dapat membantu pecandu segera pulih dari ketergantungannya. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih cermat lagi dalam mengadaptasi dan memodifikasi alat ukur agar responden dalam dengan mudah memahami maksud dari pernyataan yang ada pada alat ukur yang digunakan dalam penelitian.

18 DAFTAR PUSTAKA Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press Aroma, I.S., & Suminar, D.R. (2012). Hubungan antara tingkat kontrol diri dengan kecenderungan perilaku kenakalan remaja Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya. Jurnal Psikologi Pendidikan danperkembangan. 1 (2), 1-6. Aviyah, E., & Farid, M. (2014). Religiusitas, kontrol diri dan kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Indonesia. Vol. 3, No. 02, hal Azwar, S. (2005). Reliabilitas & validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Baharuddin. (2015). Pengaruh dukungan orangtua dan kontrol diri terhadap sikap penyalahgunaan alkohol pada remaja. Journal Sains dan Praktik Psikologi. Vol. 3 (I) Baumeister, R. F. (2002). Yielding to temptation: Self-control failure, impulsive purchasing, and consumer behavior. Journal of Consumer Research. Vol. 28, No. 4, Baumeister, R.F., Vohs, K.D., & Tice, D.M. (2007). The strength model of self control. Current Directions in Psychological Science. 16, Beaver, K., John, P., Matt, D., & Michael, G. (2008). Genetic influences on the stability of low self-control: results from a longitudinal sample of twins. Journal of Criminal Justice. 36, Borba, A., Silva, B. R., Cabra, P. A., Souza, L. B., Leite, F. L., & Tourinho, E. Z. (2014). Effects of exposure to macrocontingencies in isolation and social situations in the production of ethical self-control. Behavior and Social Issues, 23, Carmen, M., Granado, A., Johan, M., Ana, M., & Carraso, G. (2002). Greenlandic family structure and communication with parents: influence on schoolchildren s drinking behavior. International Journal of Circumpolar Health. 61, Calhoun, J. F., & Acocella, J.R. (1990). Psychology of adjustment human relationship. New York: McGraw-Hill. Chaplin, JP. (2011). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Grafindo Persada.

19 DeFrain, J., & Stinnett, N. (2002). Family strengths. In J.J. Ponzetti, et al. (Eds). International encyclopedia of marriage and family (2nd ed.). New York: Macmillan Reference Group. DeFrain., J., Asay, S. M., & Olson, D. (2009). Family functioning. Encyclopedia of human relationships. Ed. Thousand Oaks, CA: SAGE, SAGE Reference Online. Epstein, N. B., Bishop, D. S., & Baldwin, L. (1983). The mcmaster family assessment device. Journal of Marital and Family Counseling, Vol. 9, No. 2, Epstein, N. B., Ryan, C.E., Bishop, D. S., Miller, I. W., & Keitner, G. I. (2000). The mcmaster approach to families: Theory, assessment, treatment and research. Journal of Family Therapy (2000) 22: Epstein, N.B., Ryan, C.E., Bishop, D. S., Miller, I. W., & Keitner, G. I. (2003). The mcmaster model: Normal family processes third edition. New York: The Guilford Press. Ghufron, M & Risnawita, R. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruzz media. Gibson, C., Christopher, J. S., & Mitchell, M. (2004). Binge drinking and negative alcohol related behaviors: A test of self-control theory. Journal of Criminal Justice, 32, Golfried, M. R., & Merbaum, M. (1973). Behavior change through self-control. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc. Gorski, T. (1989). The relapse or recovery grid. USA: Hazelden Gottfredson, M., & Hirschi, T. (1990). A general theory of crime. Stanford: Stanford University Press Grace, A., Olojo, O., & Falemu, F. (2012). Roles of parent on the academic performance of pupils in elementary schools. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. 2(1), Hawari, D. (2006). Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA (narkotika, alkohol, dan zat adiktif). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hay, C., & Walter, F. (2006). The development of self control: Examining self control theory s stability thesis. Journal of Criminology and Criminal Justice. 44 (4), Hurlock, E. (1980). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga

20 Jo, Y., & Bouffard, L. (2014). Stability of self-control and gender. Journal of Criminal Justice. 42, Laudet, B.A., Savage, R., & Mahmood, D. (2002). Pathways to long-term recovery: A preliminary investigation. Journal of Psychoactive Drug. 34, 3; Loutzenhiser, L. (2001). Risk, family functioning, and child competence in head start families. Saskaton: University of Saskatchwean. MacArthur, J.D. (2000). The functional family. Utah: Brigham Young University. Malatras, J., & Allen, C. (2013). The influence of family stability on self-control and adjustment. Journal of Clinical Psychology. 69(7), Mahoney, M. J., & Thoresen, M.J. (1974). Behavioral Self-control. New York: Holt, Rinehart and Winston Nainggolan, T. (2011). Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan sosial pada pengguna NAPZA. Jurnal Sosiokonsepsia, Vol.16, No. 02. Santrock, J. W. (2007). Remaja (edisi keempat). Jakarta: Erlangga Setiadi. (2008). Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Smith, M.L., Elliott, I.M., & Lach, L. (2004). Cognitive, psychology, and family one year after pediatric epilepsy surgery. Epilepsia. 45, (6), Canada: Blackwell Publishing, Inc. Tangney, J. P., Baumeister, R. F., & Boone, A. L. (2004). High self control predicts good adjusment, less pathology, better grades and interpersonal success. Journal of Personality 72 (2), Van, A., & Janssens, J. (2002). Relationships between child behavior problems and family functioning: A literature review. International Journal of Child & Family Walfare. 2, Visser, L., Andrea, F., Rene, V., Frank, C., & Sijmen, A. (2013). Alcohol use and abuse in young adulthood: Do self-control and parents perceptions of friends during adolescene modify peer influence? The trails study. Addictive Behaviors. 38, Walsh, F. (2003). Normal family processes, third edition: Growing diversity and complexity. New York: Guilford Publication.

21 Walsh, F. (2006). Strengthening family resilience: 2nd edition. USA: Guildford Press. Ward, B., & Pamela, S. (2008). The role of families in preventing alcohol related harm among young people. Prevention Research Quarterly. Australian Drug Foundation. Wikstrom, P., & Kyle, T. (2007). The role of self control in crime causation. European Journal of Criminology. 4 (2), Yusuf, S. (2004). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. konsekuensi bahaya atas tindakan yang dilakukan. Individu yang memiliki kontrol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. konsekuensi bahaya atas tindakan yang dilakukan. Individu yang memiliki kontrol BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontrol diri merupakan hal yang penting bagi setiap individu, termasuk dan terutama bagi individu yang sedang menjalani proses rehabilitasi narkoba. Kontrol diri menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kontrol Diri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kontrol Diri BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrol Diri 1. Definisi Kontrol Diri Kontrol diri mengacu pada kapasitas untuk mengubah respon diri sendiri, terutama untuk membawa diri mereka kepada standar yang sudah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Variabel Bebas : Keberfungsian Keluarga. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Variabel Bebas : Keberfungsian Keluarga. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Kontrol Diri 2. Variabel Bebas : Keberfungsian Keluarga 1. Kontrol Diri B. Definisi Operasional Kontrol diri adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO) Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Gaya Manajemen Konflik 2. Variabel Bebas : Kompetensi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI Nama : Kartika Pradita Andriani NPM : 13510847 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Dr. AM. Heru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi subjek. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor Kontrol diri dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan Disiplin

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA ANGAKATAN 2013 DIPLOMA III FAKULTAS TEKNIK JURUSAN KIMIA DAN SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam mencapai Drajat Sarjana S1 Psikologi. Disusun Oleh : ANA ARIFA SARI F

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam mencapai Drajat Sarjana S1 Psikologi. Disusun Oleh : ANA ARIFA SARI F HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER DENGAN PENGENDALIAN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI ANGKATAN 2013-2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penilitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang self control

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diterapkan oleh orang tua subjek, dan tingkat sbling rivalry subjek.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diterapkan oleh orang tua subjek, dan tingkat sbling rivalry subjek. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Dari jumlah 76 sampel yang layak di analisis dari nilai beda minimal 3 pada tiap pola asuh berjumlah 62. Berikut ini akan diuraikan gambaran subjek

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KONFLIK PERAN PEKERJAAN-KELUARGA DAN FASE PERKEMBANGAN DEWASA PADA PERAWAT WANITA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROYO MAGELANG Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL Dwi Rezka Kemala Ira Puspitawati, SPsi, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction. May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841)

Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction. May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841) Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841) Tujuan mini riset online ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dan self-control

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa atau 60 %.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa atau 60 %. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Diri Responden Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, terdiri atas responden siswa laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kecenderungan kecanduan media sosial, Kontrol Diri, Remaja akhir

Kata Kunci: Kecenderungan kecanduan media sosial, Kontrol Diri, Remaja akhir HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA AKHIR Resti Fauzul Muna, Tri Puji Astuti* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro restifm27@gmail.com; pujiasjur@gmail.com

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Mengenai Self Control pada Remaja Mengenai Kedisiplinan di Panti Asuhan X

Studi Deskriptif Mengenai Self Control pada Remaja Mengenai Kedisiplinan di Panti Asuhan X Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Self Control pada Remaja Mengenai Kedisiplinan di Panti Asuhan X 1 Rizkia Alamanda Nasution, 2 Temi Damayanti 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas

Lebih terperinci

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA 30-40 TAHUN YANG BELUM MENIKAH Siti Anggraini Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel I : Pet Attachment 2. Variabel II : Well-being

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Hurlock (2004: 206) menyatakan bahwa Secara psikologis masa remaja adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Tahap awal persiapan penelitian ini, sebelumnya peneliti telah melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Arikunto (2002) desain penelitian merupakan serangkaian proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO. HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO Ririn Handayani Zaenal Abidin *) Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jalan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

yang lainnya, maupun interaksi dengan orang sekitar yang turut berperan di dalam aktivitas OMK itu sendiri,. Interaksi yang sifatnya saling

yang lainnya, maupun interaksi dengan orang sekitar yang turut berperan di dalam aktivitas OMK itu sendiri,. Interaksi yang sifatnya saling BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel dukungan sosial dengan psychological well-being pada anggota komunitas Orang Muda Katolik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Coba Alat Ukur Penelitian 4.1.1. Persiapan Uji Coba Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala berupa skala regulasi emosi yaitu kuesioner AERQ (Academic

Lebih terperinci

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA Terendienta Pinem 1, Siswati 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Perilaku konsumtif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Perilaku konsumtif BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini akan menggunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan variabel-variabel berikut: 1. Variabel Tergantung : Perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

AGRESIVITAS DAN KONTROL DIRI PADA REMAJA DI BANDA ACEH Mohammad Arif Sentana. Intan Dewi Kumala

AGRESIVITAS DAN KONTROL DIRI PADA REMAJA DI BANDA ACEH Mohammad Arif Sentana. Intan Dewi Kumala 51 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 2, November 2017, hlm 51-55 AGRESIVITAS DAN KONTROL DIRI PADA REMAJA DI BANDA ACEH Mohammad Arif Sentana Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Tergantung : Perilaku mengemudi berisiko 2. Variabel Bebas : Kontrol

Lebih terperinci

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA AMANDA RIZKI NUR Dosen Pembimbing : Drs. Aris Budi Utomo, M.Si ABSTRAK Mahasiswa tentunya memiliki tugas perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji coba terpakai, yaitu pengambilan data dilakukan satu kali yang digunakan untuk uji alat

Lebih terperinci

PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH

PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH Fransisca Iriani Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta dosenpsikologi@yahoo.com

Lebih terperinci

Piaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya

Piaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya PERANAN INTENSITAS MENULIS DI BUKU HARIAN TERHADAP KONSEP DIRI POSITIF PADA REMAJA Erny Novitasari ABSTRAKSI Universitas Gunadarma Masa remaja merupakan masa mencari identitas diri, dimana remaja berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menghadapi zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, banyak yang harus dipersiapkan oleh bangsa. Tidak hanya dengan memperhatikan kuantitas individunya,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN DENGAN KONTROL DIRI PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WANITA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN DENGAN KONTROL DIRI PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WANITA SEMARANG HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN DENGAN KONTROL DIRI PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WANITA SEMARANG SKRIPSI Disusun Oleh : Ervina Safitri M2A008119 FAKULTAS

Lebih terperinci

Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin. Rini Suparti Dr Aski Marissa, M.

Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin. Rini Suparti Dr Aski Marissa, M. Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin Rini Suparti 16512413 Dr Aski Marissa, M.Psi, Psikolog BBAB I: Latar Belakang Didalam kehidupan pondok pesantren para

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Devisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat).

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE

HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE, INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM PEER GROUP, DAN KESESUAIAN PEMILIHAN JURUSAN, TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FISIP UNDIP SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya tingkat perbedaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL DyahNurul Adzania, Achmad Mujab Masykur Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dyadzania@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan variabel-variabel penelitian sebagai berikut: 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dengan menggunakan uji U Mann Whitney Test yaitu sig = 0,0001 (P<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa bahwa hasil penelitian ini

BAB V PENUTUP. dengan menggunakan uji U Mann Whitney Test yaitu sig = 0,0001 (P<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa bahwa hasil penelitian ini BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis statistik nonparametrik dengan menggunakan uji U Mann Whitney Test yaitu sig = 0,0001 (P

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN KECENDERUNGAN RELAPSE PADA PECANDU NARKOBA YANG MENJALANI REHABILITASI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN KECENDERUNGAN RELAPSE PADA PECANDU NARKOBA YANG MENJALANI REHABILITASI NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN KECENDERUNGAN RELAPSE PADA PECANDU NARKOBA YANG MENJALANI REHABILITASI Oleh: INTAN AGITHA PUTRI (14320128) Yulianti Dwi Astuti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian korelasi yang melihat Hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian korelasi yang melihat Hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasi yang melihat Hubungan Antara Penyesuaian Perkawinan dengan Kepuasan Perkawinan. B. Identifikasi Variabel Variabel

Lebih terperinci

PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER

PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER Tesi Hermaleni, Mudjiran, Afif Zamzami Universitas Negeri Padang e-mail: Tesi.hermaleni@gmail.com Abstract: The difference

Lebih terperinci

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KONTROL DIRI PADA ANGGOTA INTELKAM POLRES CILACAP. Oleh : Fajar Kurniawan*) Retno Dwiyanti**) ABSTRAK

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KONTROL DIRI PADA ANGGOTA INTELKAM POLRES CILACAP. Oleh : Fajar Kurniawan*) Retno Dwiyanti**) ABSTRAK HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KONTROL DIRI PADA ANGGOTA INTELKAM POLRES CILACAP Oleh : Fajar Kurniawan*) Retno Dwiyanti**) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara religiusitas dengan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. lalu lintas menjadi pembunuh terbesar ketiga, setelah penyakit jantung koroner

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. lalu lintas menjadi pembunuh terbesar ketiga, setelah penyakit jantung koroner BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2011 menyatakan kecelakaan lalu lintas menjadi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN IBU DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL REMAJA TUNA GRAHITA. Citra Suci Annisa Hepi Wahyuningsih, S. Psi, M.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN IBU DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL REMAJA TUNA GRAHITA. Citra Suci Annisa Hepi Wahyuningsih, S. Psi, M. HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN IBU DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL REMAJA TUNA GRAHITA Citra Suci Annisa Hepi Wahyuningsih, S. Psi, M. Si INTISARI Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta yang menunjukkan

Lebih terperinci

GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.

GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M. GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA 12-15 TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.PSI 1 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK Kemandirian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH UANG SAKU DAN KONTROL DIRI TERHADAP POLA KONSUMSI MAHASISWA JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PENGARUH JUMLAH UANG SAKU DAN KONTROL DIRI TERHADAP POLA KONSUMSI MAHASISWA JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MALANG PENGARUH JUMLAH UANG SAKU DAN KONTROL DIRI TERHADAP POLA KONSUMSI MAHASISWA JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MALANG Ulfa Lutfiah Yohanes Hadi S. Lisa Rokhmani Abstract The

Lebih terperinci

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2015. Setelah peneliti melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menentukan lokasi yang akan dijadikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Subyek Penelitian Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi responden, yaitu inisial, usia, jenis kelamin responden,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA SISWA-SISWI DI SMA NEGERI 8 BEKASI Putri Ratna Juwita Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI

KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Subjek dari penelitian kuantitatif ini adalah sesuai fenomena yang telah diteliti yaitu subjek yang telah melakukan proses Rehabilitasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. coba-coba (bereksperimen) untuk mendapatkan rasa senang. Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. coba-coba (bereksperimen) untuk mendapatkan rasa senang. Hal ini terjadi karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prevalensi penyalahguna narkoba saat ini sudah mencapai 3.256.000 jiwa dengan estimasi 1,5 % penduduk Indonesia adalah penyalahguna narkoba. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA (Narkotika, alkohol dan zat

BAB I PENDAHULUAN. Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA (Narkotika, alkohol dan zat BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA (Narkotika, alkohol dan zat adiktif) atau juga yang lebih dikenal dengan sebutan NARKOBA di Indonesia terus mengalami

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan, diskusi, dan saran yang dihasilkan dari hasil penelitian. Saran-saran dalam penelitian ini berisi tentang saran yang ditunjukan untuk penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA Oleh : Finda Fatmawati Hepi Wahyuningsih PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol

Lebih terperinci

Hubungan Self Hypnotherapy pada Persentase Relapse (kekambuhan) Pengguna NAPZA

Hubungan Self Hypnotherapy pada Persentase Relapse (kekambuhan) Pengguna NAPZA Hubungan Self Hypnotherapy pada Persentase Relapse (kekambuhan) Pengguna NAPZA Muhammad John Elang Lanang Sismadi, Muhammad Ardiansyah 2 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMY, 2 Bagian Syaraf FKIK UMY Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia 17-23 tahun yang berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subjek penelitian dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Idealnya, di dalam sebuah keluarga yang lengkap haruslah ada ayah, ibu dan juga anak. Namun, pada kenyataannya, saat ini banyak sekali orang tua yang menjadi orangtua

Lebih terperinci

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa Atrie Bintan Lestari Hendro Prabowo, SPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam melakukan penelitian, metode penelitian sangat erat kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si

HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR DYAH NURUL HAPSARI Dr. Poeti Joefiani, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Pada dasarnya setiap individu memerlukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA ABSTRACT Chusnul Chotimah Dosen Prodi D3 Kebidanan Politeknik Kebidanan Bhakti

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

menyebutkan dunia kerja serta hidup berumah tangga 1. Seniger, menjelaskan bahwa

menyebutkan dunia kerja serta hidup berumah tangga 1. Seniger, menjelaskan bahwa Siti Aisyah, 11410028, Hubungan Self Esteem dengan Orientasi Masa Depan pada Siswa SMA Kelas XI di SMA Negeri 3 Malang, Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community

Lebih terperinci

Nama : Anabella Ayunita Viyanis NPM : Pembimbing : Prof. Dr. A.M. Heru Basuki

Nama : Anabella Ayunita Viyanis NPM : Pembimbing : Prof. Dr. A.M. Heru Basuki Nama : Anabella Ayunita Viyanis NPM : 10512722 Pembimbing : Prof. Dr. A.M. Heru Basuki Latar Belakang Masalah MAHASISWA MENGIKUTI ORGANISASI Lingkungan Sosial TIDAK MENGIKUTI ORGANISASI KOMPETENSI INTERPERSONAL

Lebih terperinci

Hubungan antara Impusiveness dan Perilaku Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi)

Hubungan antara Impusiveness dan Perilaku Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi) Hubungan antara Impusiveness dan Perilaku Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi) Sakina Dini Kurniawati Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Lebih terperinci

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel 1 = Self-Control Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook 3. 1. 2. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identivikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang sebab perubahan

Lebih terperinci