BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Untung (2009:1) Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Untung (2009:1) Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 CSR (Corporate Social Responsibility) Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) Menurut Untung (2009:1) Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menintikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungan. Kompleksitas permasalahan sosial yang semakin rumit dalam dekade terakhir dan implementasi desentralisasi telah menepatkan CSR sebagai suatu konsep yang diharapkan mampu memberikan alternatif terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Adapun definisi CSR Menurut Kotler dan Nancy (2005:4) dalam Gassing (2016:163). Mengemukakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan. Sedangkan menurut World Business Council for Sustainable Development mengemukakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya. 8

2 9 Upaya sungguh-sungguh dari entitas bisnis meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Jadi, secara garis besar Corporate Social Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat di luar tanggung jawab ekonomisnya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan demi tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi ekonomisnya. Sedangkan menurut Elkington (1999) dalam fitri (2015:500) mengemukakan bahwa sebuah perusahaan yang menunjukan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada pengingkatan kualitas perusahaan (profit); masyarakat, khususnya komunitas sekitar (people); serta lingkungan hidup (planet bumi). Triple Bottom Line dengan 3P tipe yaitu: 1. Profit yang Mendukung laba perusahaan. 2. People yang Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3. Planet yang meningkatkan kualitas lingkungan. Pengertian CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan sering di identikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy, corporate community relations, dan community development.

3 10 Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai dimensi atau pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity, corporate philanthropy bermotif kemanusiaan dan corporate community relations bernapaskan tebar pesona, community development lebih bernuansa pemberdayaan. Gambar 2.1 Konsep Triple Bottom Line Sumber: Jurnal Yanti fitri (2015) Gambar 2.1 menunjukkan 3 komponen utama triple bottom line, pada lingkaran Economic yang berarti bahwa perusahaan harus fokus terhadap keuntungannya untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Lingkaran Sosial berarti perusahaan harus mempunyai komitmen kepada masyarakat untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Lingkaran Environment, berarti semua kegiatan perusahaan terkait erat dengan lingkungan hidup, oleh karenanya kita harus memperhatikan keseimbangan lingkungan terhadap kegiatan operasional perusahaan.

4 11 Tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam (internal) maupun keluar (eksternal) perusahaan. Kedalam, tanggung jawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan. Karenanya mereka akan mengharapkan profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga mengalami pengingkatan. Oleh karena itu perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa depan Konsep Piramida CSR Gambar 2.2 Konsep Piramida CSR Sumber: Putri (2012:11) Menurut Putri (2012:11) konsep piramida CSR memberikan sebuah justifikasi teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR bagi masyarakat disekitarnya. CSR adalah puncak piramida yang erat terkait, dan bahkan identik dengan, tanggung jawab filantropis.

5 12 1. Tanggung jawab ekonomis. Kata kuncinya adalah make profit. Motif utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah pondasi perusahaan, dan perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai prasyarat agar perusahaan terus hidup dan berkembang. 2. Tanggunng jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat hukum. 3. Tanggung jawab etis. Kata kuncinya: be ethical. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis yang baik, benar, dan adil. Norma-norma masyarakat perlu menjadi rujukan bagi perilaku organisasi perusahaan. 4. Tanggung jawab filantropis. Kata kuncinya: be good citizen. Selain perusahaan harus memperoleh laba, taat hukum dan berlaku etis, perusahaan dituntut agar dapat memberikan kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan semua. Para pemilik dan pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki tanggung jawab ganda, yakni kepada perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah nonfiduciary responsibility Bentuk dan Manfaat CSR Bentuk CSR Menurut Kotler dan Lee (2005: 23) dalam Gassing (2016), terdapat 6 program yang mendukung CSR, yaitu :

6 13 1. Cause Promotion Bentuk kepedulian organisasi terhadap isu-isu tertentu yang sedang beredar dalam masyarakat. Organisasi mengajak semua lapisan masyarakat untuk ikut peduli pada isu tersebut. 2. Cause Related Marketing Organisasi menggunakan beberapa persen dari harga jual produk (barang atau jasa) untuk donasi dan sumbangan tertentu. 3. Corporate Social Marketing Organisasi memiliki target untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap suatu isu dari yang kurang baik menjadi baik. 4. Corporate Philanthropy Berupa pemberian kontribusi atau bantuan secara langsung, baik dalam bentuk dana maupun jasa kepada pihak yang membutuhkan. 5. Corporate Volunteering Organisasi melibatkan karyawan secara langsung dalam kegiatan CSR pada jam kerja dan tetap mendapat gaji. 6. Social Responsibility Business Practice Merupakan inisiatif organisasi untuk mengadopsi dan mengatur praktik bisnis seperti sistem kerja dan investasinya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melindungi lingkungan Manfaat CSR Menurut Untung (2009:6) mengungkapkan jika hubungan antara perusahaan dan masyarakat tidak solid bisa dipastikan adanya suatu

7 14 permasalahan, pelaksanaan program- program CSR belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat, itu disebabkan oleh minimnya perhatian perusahaan terhadap pelaksanaan CSR. Dari uraian tersebut, tampak bahwa manfaat CSR bagi perusahaan antara lain : 1. Mempertahankan dan mendongkrak citra dan reputasi 2. Layak mendapatkan Social Licence to Operate (lisensi untuk beroperasi secara sosial) 3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan 4. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha 5. Membentangkan akses menuju market dan membuka peluang pasar yang lebih luas 6. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah 7. Memperbaiki hubungan dengan Stakeholders 8. Memperbaiki dengan Regulator (pengatur) 9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan 10. Peluang mendapatkan penghargaan Manajemen CSR Menurut Gassing (2016:165), Terdapat 4 tahapan manajemen Public Relation terkait program kerja CSR. Program kerja CSR ini bertujuan mengubah masalah yang dihadapi public relation menjadi masalah yang juga melibatkan CSR di dalamnya.

8 15 1. Defining CSR Problem Menganalisis situasi, misalnya latar belakang, dengan tujuan mendapatkan gambaran jelas akan sebuah masalah yang akan dan sedang dihadapi divisi Public Relation. 2. Planning and Programming Membuat perencanaan dan merancang pemikiran strategis. Caranya, membuat prediksi atau tujuan yang akan dicapai di masa depan (jangka panjang). 3. Action and Communication Mulai mengambil tindakan berdasarkan rencana dan strategi yang sudah dibangun. Sembari melakukan aksi, menjaga komunikasi antara elemen juga sangat penting. Aksi dan komunikasi ini harus dijalankan pada saat dan menggunakan saluran yang tepat. Tujuannya, membangun pengertian dan menghindarkan elemen organisasi dari masalah akibat kesalahan komunikasi. 4. Evaluation Langkah terakhir mengukur keberhasilan suatu program. Evaluasi dilakukan menggunakan penilaian brand awareness, perubahan opini dan perubahan sikap yang didukung data kuantitatif. Hasil evaluasi menjadi bahan pertimbangan program CSR di masa depan Faktor yang mempengaruhi CSR Menurut Princes of Wales Foundation (Untung, 2009:10). Ada 5 hal penting yang dapat mempengaruhi implementasi CSR, yaitu:

9 16 1. Human Capital atau pemberdayaan manusia. Tujuan CSR adalah untuk pemberdayaan masyarakat, bukan memperdayai masyarakat. Pemberdayaan bertujuan mengkreasikan masyarakat untuk mandiri. 2. Environments yang berbicara tentang lingkungan, CSR juga dilihat dalam lingkup stakeholders atau lingkungan dimana anda berada. Selama ini CSR kebanyakan diukur dari sudut berapa besar uang yang dikeluarkan. Sebenarnya bukan uang saja, uang itu hanya sebagai nilai karena ada nilai intangible yang sangat penting, artinya ada sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan uang atau bisa diartikan juga dengan integritas dan nilai etika. 3. Good Corporate Governance, adalah sebuah mekanisme bagaimana sumber daya perusahaan dialokasikan menurut hak dan kuasa. Ada 2 sifat GCG ini yaitu internal (sifatnya ke dalam) sifat ini menyangkut transparansi, sehingga ada kalangan perusahaan publik diukur dengan keterbukaan informasi, dan yang terakhir yaitu sifat eksternal (mengatur keluar) sifat ini menyangkut lingkungan tempat dimana kita berada, apabila ingin melakukan sesuatu untuk masyarakat maka harus mengetahui apa yang dibutuhkan, bukan apa yang ingin kita buat, maka harus ada komunikasi sebelum membuat program. 4. Social Cohesion, Tujuan CSR ini bukanlah untuk memanjakan masyarakat tetapi pemberdayaan masyarakat, artinya dalam menjalankan CSR jangan sampai menimbulkan kecemburuan sosial. Melainkan

10 17 menyatukan tiap anggota kelompok yang saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. 5. Economic Strength, yaitu memberdayakan lingkungan menuju kemandirian di bidang ekonomi. 2.2 Citra Perusahaan Pengertian Citra Citra adalah a picture of mind, yaitu gambaran yang ada di dalam benak seseorang (Holt, Rinehart, and Winston, 1996) dalam Gassing (2016:156). Berikut beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli: 1. Huddleston (Buchari Alma, 2008:55) dalam Gassing (2016:156). Citra adalah serangkaian kepercayaan yang dihubungkan dengan sebuah gambaran yang dimiliki atau diperoleh dari pengalaman. 2. Bill Canton (S. Soemirat dan Adrianto, 2007:111) dalam Gassing (2016:156). Citra adalah kesan, perasaan dan gambaran diri publik terhadap perusahaan. 3. Richard F. Gerson (Buchari Alma, 2008:54) dalam Gassing (2016:156). Citra adalah tentang bagaimana konsumen, calon konsumen dan pesaing melihat anda. 4. Philip Kotler (2009:299) dalam Gassing (2016:156). Citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.

11 18 5. Frank Jefkins (Soemirat dan Adrianto, 2007:114) dalam Gassing (2016:156). Citra adalah kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya Jenis jenis Citra Menurut Frank Jefkins (Nova, 2011: ) dalam Gassing (2016:156), terdapat 6 jenis citra, yaitu : 1. Citra Bayangan (Mirror Image) Citra ini biasanya melekat kepada organisasi terkait pandangan orang lain. Pemimpin tersebut selalu merasa semua orang mempunyai pandangan yang positif terhadap organisasi. Biasanya, perasaan pemimpin tersebut tidak tepat karena hampir serupa dengan fantasi. 2. Citra yang Berlaku (Current Image) Citra yang berlaku merupakan kesan baik milik orang lain tentang organisasi atau hal lain berkaitan dengan produk. 3. Citra yang Diharapkan (Wish Image) Citra yang diharapkan adalah citra yang diinginkan manajemen atau organisasi. 4. Citra Perusahaan (Corporate Image) Berkaitan dengan sosok perusahaan untuk menciptakan citra positif, lebih dikenal serta diterima publik. 5. Citra Majemuk (Multiple Image) Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan, misalnya bagaimana pihak PR (Public Relation), misalnya mengenalkan identitas perusahaan.

12 19 6. Citra Penampilan (Performance Image) Citra penampilan ini lebih ditunjukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri para profesional Faktor Pembentukan Citra Dalam Gassing (2016:157) Citra sebuah organisasi terbentuk dari beragam sebab, antara lain: 1. Identitas Fisik Secara fisik, sebuah organisasi atau individu dapat dilihat dari pengenal visual, audio dan media komunikasi yang digunakan. Pengenal visual misalnya nama yang melekat, logo, gedung dan lobi sebuah kantor. Pengenalan audio misalnya sebuah organisasi memiliki jingle atau lagu yang mencerminkan corak organisasi. Pengenalan media berhubungan dengan media yang digunakan organisasi untuk memperkenalkan citra diri, misalnya berupa company profile, brosur, laporan tahunan, berita dan lain-lain. Beragam pengenal tersebut biasanya mencerminkan identitas, visi, misi dan sifat pemilik. 2. Identitas Nonfisik Identitas nonfisik berhubungan dengan identitas organisasi yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Misalnya, sejarah, filosofi, budaya di dalam organisasi, sistem punish and reward, susunan manajemen, kepercayaan dan nilai kemanusiaan yang ditanamkan dan lain sebagainya. 3. Kualitas Hasil, Mutu dan Pelayanan

13 20 Selain identitas, citra sebuah organisasi juga dibentuk oleh hasil dan mutu produk. Artinya, sebuah produk yang dirancang, baik barang atau jasa, mencerminkan kualitas manajemen. Semakin baik sebuah hasil kerja dengan dibarengi mutu yang terjaga, citra organisasi tentu semakin baik. Untuk menunjang hasil dan menjaga kebaikan mutu dimata konsumen, organisasi harus memaksimalkan pelayanan. Bentuk pelayanan bintang lima tentunya akan sangat berkesan dimata konsumen. Memaksimalkan pelayanan juga betuk public relation yang ideal. 4. Aktivitas dan Pola Hubungan Jika sebuah organisasi sudah mempunyai produk dengan mutu terjaga, maka menjaga hubungann dengan konsumen dan rekan bisnis tentu harus selalu dicatat. Aktivitas dan pola hubungan dengan individu, jaringan dan sumber daya diluar organisasi mencerminkan citra organisasi. Memberikan respon jujur dan memperlihatkan tanggung jawab adalah pola dasar Proses Pembentukan Citra Berikut pada gambar 2.3 diagram proses pembentuan citra menurut John Nimpoeno dalam Gassing (2016:158) :

14 21 Gambar 2.3 Proses Pembentukan Citra Stimulus Kognisi Respons Persepsi Sikap Ransangan Motivasi Perilaku Sumber: John Nimpoeno dalam Gassing (2016:158) Keterangan: 1. Stimulus: Rangsangan yang mengaktifkan bagian-bagian tubuh. Untuk organisasi, stimulus pembentuk citra berkaitan dengan informasi yang berasal dari luar yang menggambarkan sebuah proses pembentukan citra. 2. Persepsi : hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan dikaitkan dengan suatu pemahaman. 3. Kognisi : aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide dan konsep. 4. Motivasi : kecendrungan yang menetap untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan maksimal bagi individu pada setiap saat. 5. Sikap : hasil evakuasi negativ atau positif terhadap konsekuensi-konsekuensi penggunaan suatu objek.

15 22 6. Perilaku : respon individu terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dirinya sendiri maupun lingkungan. 7. Respons : perilaku berupa aktivitas seseorang yang berupa tindakan sebagai aksi terhadap rangsangan atau stimulus Manfaat Citra Dalam Siswanto sutojo (2004:2), menyebutkan bahwa citra perusahaan yang baik dan kuat mempunyai manfaat-manfaat sebagai berikut: 1. Daya saing jangkah menengah dan panjang yang mantap (mid and long term sustainable competitive position). Citra perusahaan yang baik dan kuat akan tumbuh menjadi kepribadian perusahaan. Oleh karena itu ia tidak mudah dijiplak perusahaan lain 2. Menjadi perisai selama masa krisis (an insurance for adverse times). Sebagian besar masyarakat dapat memahami atau memaafkan kesalahan yang dibuat perusahaan dengan citra yang baik, yang menyebabkan mereka mengalami masa krisis. 3. Menjadi daya tarik eksekutif handal (attracting the best executives available). Eksekutif handal menjadi harta yang berharga bagi perusahaan manapun. Mereka adalah roda yang memutar operasi bisnis sehingga berbagai tujuan usaha perusahaan jangka pendek dan menengah dapat tercapai. Citra perusahaan yang baik tidak pernah mendapatkan kesulitan yang berarti dalam merekrut eksekutif handal. 4. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran (increasing the effectiveness of marketing instruments). Dalam banyak kejadian citra baik perusahaan

16 23 menunjang efektifitas strategi pemasaran produk, misalnya walaupun harga produk perusahaan yang telah lama mereka kenal sedikit lebih tinggi dari produk serupa hasil perusahaan yang belum dikenal, kebanyakan konsumen lebih suka memilih produk hasil perusahaan yang telah lama mereka kenal. 5. Penghemat biaya operasional (cost savings). Seperti diutarakan dimuka perusahaan dengan citra baik lebih mudah menarik eksekutif handal. Dalam banyak kejadian hal itu dapat berarti penghematan biaya merekrut dan melatih eksekutif. Eksekutif yang handal tidak banyak membutuhkan training untuk meningkatkan atau menyesuaikan kualifikasi mereka dengan yang diinginkan perusahaan Elemen Citra Menurut Shirley Harrison (Putri, 2012:19) menyebutkan bahwa informasi yang lengkap menganai citra perusahaan haruslah meliputi 4 elemen yaitu : 1. Personality Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial. 2. Reputation Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaksi sebuah bank.

17 24 3. Value Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan pelanggan. 4. Corporate identity Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna dan slogan. 2.3 Kerangka Konseptual Menurut Suriasumantri dan Sugiono (2009) dalam Sujarweni (2015:66) mengemukakan bahawa seorang peneliti harus menguasi teori-teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan. Dalam sistematik, kerangka berfikir dalam penulisan ini dapat digambarkan seperti pada gambar 2.4: Gambar 2.4 Kerangka Konseptual Variabel Independen Corporate Social Responsibility (X) Variabel Dependen Citra Perusahaan (Y) Sumber: Diolah oleh penulis (2016).

18 Penelitian Terdahulu Berikut beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Putri Fitriani (2012) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kegiatan CSR terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Program Beasiswa Unggulan CIMB Niaga 2011). Bedasarkan hasil uji linear sederhana yang telah dilakukan, kegiatan CSR Beasiswa Unggulan CIMB Niaga yang diukur melalui implementasi CSR terbukti memiliki pengaruh secara signifikan dan berpengaruh positif terhadap citra perusahaan. Dimana semakin tinggi nilai yang didapatkan oleh kegiatan CSR menggunakan pengukuran implementasi CSR maka akan semakin tinggi pula citra perusahaan. Variabel citra perusahaan yang dimiliki CIMB Niaga secara keseluruhan sudah positif. Hal ini dikarenakan pandangan responden bahwa kegiatan CSR CIMB Niaga mamapu meningkatkan kualitas pendidikan, namun dalam variabel ini masih ada kekurangan pada dimensi layanan produk untuk indikator CIMB Niaga menyediakan layanan nasabah di akhir pekan, hal ini harus menjadi perhatian perusahaan untuk lebih memperbaiki pelayanan. 2. Bahrul Ulum (2014) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra (Survei pada Warga Sekitar PT. Sasa Inti Gending-Probolinggo). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara stimulan atau bersama-sama anatara variabel-variabel CSR yang

19 26 terdiri dari Community Support (X1), Environment (X2), dan Product (X3) terdapat Citra Perusahaan (Y). Hal ini dibuktikan dari hasil analisis nilai sig. F lebih kecil dari a (0,05), hasil analisis ini juga menunjukan bahwa variabel Community Support, Environment, dan Product yang ditunjukkan dari nilai R Square yaitu sebesar 0,350. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel-variabel CSR secara stimulan memberikan kontribusi terhadap citra yang baik yaitu sebesar 35% sedangkan sisanya sebesar 65% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas di bab ini. Dengan demikian dapat diketahui bahwa warga sekitar perusahaan memperhatikan variabel-variabel CSR secara stimulan dalam memberikan citra yang baik. 3. Ratih Hurriyati (2010) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Corporate Image PT BANK NEGARA INDONESIA, TBK. Berdasarkan tanggapan responden terhadap Corporate Image yang terdiri dari personality, reputation, ethics, atau value, dan corporate identity secara umum sudah baik. Persepsi responden terhadap ethics/value merupakan dimensi yang memperoleh skor yang lebih tinggi. Sedangkan responden terhadap personality ditinjau dari kredibilitas perusahaan, mendapatkan skor yang paling rendah dari dimensi-dimensi lainnya, hal ini dikarenakan banyaknya kasus negatif yang pernah terjadi pada PT Bank Negara Indonesia, Tbk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi responden terhadap kredibilitas. Kesimpulannya CSR berpengaruh secara positif terhadap Corporate Image sehingga setiap praktik bisnis yang

20 27 dibentuk dengan perencanaan yang baik dalam perwujudan tanggung jawab sosial akan memberikan persepsi yang baik bagi Corporate Image. 4. Silviana Mira Vegawati (2015) melakukan penelitian dengan judul, Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan (Survey Pada Warga di Desa Sidodadi Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hasil dari analisis faktor menunjukkan bahwa terdapat enam faktor yang membentuk CSR, yaitu variabel Environment, Community Support Diversity, Employee Support, Product, dan Non Territorial Operations. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel CSR (X) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Citra Perusahaan. Dan yang terakhir hasil dari analisis regresi parsial dapat disimpulkan bahwa variabel dari keenam variabel memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Citra Perusahaan (Y). Variabel Employee Support ( merupakan variabel yang dominan mempengaruhi Citra Perusahaan (Y) dengan nilai Beta dibandingkan dengan variabel lainnya. 5. Panji Subakti (2006) melakukan penelitian dengan judul, Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Dampaknya Terhadap Citra Perusahaan (Corporate Image) Pada PT TELKOM, Tbk Pusat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, yaitu pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh PT TELKOM, Tbk telah dilakukan dengan cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tanggapan masyarakat mengenai kegiatan CSR yang dilakukan

21 28 oleh PT TELKOM, Tbk yakni termasuk ke dalam cukup baik, dan dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki citra yang baik pula. Dan masyarakat memandang citra perusahaan tersebut dalam kegiatan usahanya dalam kategori cukup baik juga, hal itu dapat terlihat dari tanggapan responden mengenai citra perusahaa PT TELKOM, Tbk yang berarti bahwa masyarakat percaya PT TELKOM, Tbk memiliki citra yang cukup baik dalam kegiatan usahanya. Kesimpulannya adalah bahwa PT TELKOM, Tbk terdapat pengaruh yang signifikan antara CSR terhadap Citra Perusahaan, artinya bahwa kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan tersebut mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan Citra Perusahaan sehingga dalam kegiatan usahanya dalam masyarakat PT TELKOM, Tbk dapat dipercaya sebagai perusahaan yang peduli terhadap masyarakat maupun karyawannya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, kegiatan hubungan masyarakat merupakan kebutuhan. Humas akan terus berkembang sesuai dan sejalan dengan adanya hubungan-hubungan

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguhsungguh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguhsungguh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Corporate Social Responsibility(CSR) Pengertian Corporate Social Responsibility(CSR) CSR bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki beberapa pengertian menurut beberapa para ahli. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran disampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya transportasi darat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih senantiasa bertahan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan CSR merupakan bagian dari kebijakan bisnis Trans TV, dan merupakan bentuk komitmen manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) pertama kali dikemukakan oleh Howard R. Bowen pada tahun 1953. Setelah itu,csr

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) semakin banyak dibahas di kalangan bisnis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan keluarga besar yang memiliki tujuan dan target yang hendak dicapai, perusahaan berada di tengah lingkungan masyarakat yang lebih besar (community).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan keuntungan atau laba. Hal ini dikarenakan karena laba merupakan syarat perusahaan dapat terus hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 7 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Public Relations (PR) 2.1.1.1 Pengertian PR Institute of Public Relations dalam Jefkins (2003) menyatakan definisi PR adalah keseluruhan upaya yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan perusahaan yang pesat. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai tanggung jawab bukan hanya kepada pemegang saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga kepada lingkungan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja digunakan perusahaan sebagai alat pantau dari suatu rencana. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja organisasi untuk memberikan

Lebih terperinci

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Corporate Social Responsbility (E-LEARNING)

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Corporate Social Responsbility (E-LEARNING) Modul ke: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Corporate Social Responsbility (E-LEARNING) Fakultas Pascasarjana Dr. Anik Tri Suwarni, MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id KASUS PEMBUKA Pandangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.1. Pengertian CSR Definisi Corporate Social Responsibility yang biasanya disingkat CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai suatu visi dan misi yang harus dijaga agar customer maupun partner

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai suatu visi dan misi yang harus dijaga agar customer maupun partner BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin keras dan perusahaan harus mempunyai suatu visi dan misi yang harus dijaga agar customer maupun partner perusahaan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan sekarang ini, perusahaan tidak lagi berhadapan pada tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Sudah lama kita ketahui bahwa tujuan umum dari sebuah usaha didirikan adalah untuk mencari keuntungan atau laba, laba sendiri merupakan hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah mempengaruhi beberapa aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang paling signifikan perubahannya adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Paradigma dalam CSR Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Indah Widowati, MP. Eko Murdiyanto, SP., M.Si. Pertemuan-7 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UPN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi menjadikan kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan beragam serta mendorong pola pikir masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Masalah transparansi menjadi sangat diperhatikan semenjak kasus Enron dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Masalah transparansi menjadi sangat diperhatikan semenjak kasus Enron dan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Masalah transparansi menjadi sangat diperhatikan semenjak kasus Enron dan Parmalat muncul kepermukaan. Perusahaan-perusahaan dituntut untuk memenuhi prinsip-prinsip tata kelola

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lingkup dimana orang melakukan kegiatan usaha demi mendatangkan keuntungan atau laba. Selain mencari keuntungan, perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka memperhatikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dekade terakhir ini kesadaran publik terhadap peran perusahaan di masyarakat semakin meningkat. Perusahaan dianggap telah memberi kontribusi bagi kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan tidak hanya bertujuan untuk memaksimalkan laba yang diperoleh. Namun dalam menjalankan perusahaannya diperlukan sebuah tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi adalah sesuatu hal yang pasti. Perkembangan teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

Business Ethic and Good Governance

Business Ethic and Good Governance Modul ke: 05Fakultas Pascasarjana Business Ethic and Good Governance Program Studi Magister Manajemen Dr. Ir. Sugiyono,MSi. Pokok Bahasan : The Corporate Social Responsibility Kewirausahaan Sosial: Perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan dampak positif

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dan merupakan bagian dari

Bab 1. Pendahuluan. dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dan merupakan bagian dari Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Topik mengenai Tanggung Jawab Sosial Marketing perusahaan atau yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dan merupakan bagian dari cara penerapan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. CRM bukanlah konsep yang dapat diterima atau tidak. CRM bukan pula konsep yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. CRM bukanlah konsep yang dapat diterima atau tidak. CRM bukan pula konsep yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Customer Relationship Management (CRM) CRM bukanlah konsep yang dapat diterima atau tidak. CRM bukan pula konsep yang baru ditemukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam

Lebih terperinci

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era pertumbuhan perusahaan yang semakin tinggi membuat kesadaran akan penerapan tanggung jawab sosial menjadi penting seiring dengan semakin maraknya kepedulian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Profitabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dikendalikan oleh sistem yang dinamis dalam melakukan kegiatan operasionalnya untuk mempertahankan keberadaan dan menjalankan fungsinya. Selain mempertahankan

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility. Etika bisnis

Corporate Social Responsibility. Etika bisnis Corporate Social Responsibility Etika bisnis Perkembangan CSR Dalam perkembangan negara industri, terjadi pengelompokkan negaranegara terutama dalam golongan yang dikenal sebagai negara penghasil bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya perusahaan memberikan keuntungan bagi masyarakat. Dengan adanya perusahaan membuka lapangan pekerjaan dan menyediakan barang dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjaga eksistensinya di dunia bisnis, perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan harmonisasi

Lebih terperinci

MENGUKUR PENGARUH PROGRAM CSR TERHADAP CITRA PERUSAHAAN BANK BJB

MENGUKUR PENGARUH PROGRAM CSR TERHADAP CITRA PERUSAHAAN BANK BJB MENGUKUR PENGARUH PROGRAM CSR TERHADAP CITRA PERUSAHAAN BANK BJB (Studi Pada realisasi program CSR melalui pemberian bantuan mesin biodigester sampah Tahun 2013 di Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit, dan lain lain. Karena dari pajak yang dilunasi oleh masyarakat pemerintah. mempunyai dana untuk membangun hal tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sakit, dan lain lain. Karena dari pajak yang dilunasi oleh masyarakat pemerintah. mempunyai dana untuk membangun hal tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membangun negara untuk menjadi lebih maju pemerintah tidak bisa hanya bergerak sendirian saja. Pemerintah juga membutuhkan peran serta masyarakat Indonesia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal Tahun 2016 telah berlaku ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Corporate Social Resposibility (CSR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Corporate Social Resposibility (CSR) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Corporate Social Resposibility (CSR) Corporate social responsibility atau tanggung jawab social merupakan sebuah konsep yang sangat populer bagi dunia bisnis saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat pesat akhir-akhir ini membuat banyak perubahan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsisbilities atau CSR)

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsisbilities atau CSR) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, wacana mengenai peran etika dan tanggung jawab sosial perusahaan semakin marak diperbincangkan oleh para pelaku bisnis, organisasi

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya selalu berusaha untuk memaksimalkan laba untuk mempertahankan keberlangsungannya. Dalam upaya memaksimalkan laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Community relations pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dari kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, komunitas dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Semakin meningkat perkembangan dunia usaha menuntut perusahaan untuk

I. PENDAHULUAN. Semakin meningkat perkembangan dunia usaha menuntut perusahaan untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkat perkembangan dunia usaha menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat bertahan dan mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini, menyebabkan banyak sekali perusahaan yang melakukan segala cara agar dapat menekan biaya produksi serendah-rendahnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Jurnal Penelitian oleh Andi Mapisangka tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Jurnal Penelitian oleh Andi Mapisangka tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Jurnal Penelitian oleh Andi Mapisangka tahun 2010 dengan judul Implementasi Corporate Social Responsibility terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat.

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Konseptualisasi CSR Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Indah Widowati, MP. Eko Murdiyanto, SP., M.Si. Pertemuan-1 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UPN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Banyak badan usaha yang membangun usaha kecil menengah yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif sumber dana bagi perusahaan tersebut. Melaksanakan kegiatan investasi tersebut, para investor perlu mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif sumber dana bagi perusahaan tersebut. Melaksanakan kegiatan investasi tersebut, para investor perlu mengambil keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu negara akan diikuti oleh perkembangan perusahaan-perusahaan yang melakukan operasi bisnis dalam negara tersebut. Perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan jangka panjang. Tujuan sosial lebih mengarah ke tujuan sebuah perusahaan dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi di bidang keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu yang dapat dilihat melalui laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan dewasa ini telah banyak dirasakan dampak paham ekonomi kapitalis. Banyak perusahaan yang dalam kegiatannya

Lebih terperinci

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar perusahaan, terutama di Indonesia saat ini masih fokus untuk mengungkapkan laporan keuangan yang berkaitan dengan kinerja keuangan saja. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dianggap penting karena dinilai mampu meningkatkan kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dianggap penting karena dinilai mampu meningkatkan kompetensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan saat ini telah menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat. Pendidikan dianggap penting karena dinilai mampu meningkatkan kompetensi individu, sehingga tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki visi utama masing-masing untuk dicapai, tidak terlepas dari apapun jenis perusahaan tersebut. Visi dapat

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan Ke 6 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan tentang Etika Bisnis Menjelaskan tentang akibat dari bisnis yang tidak etis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Teori II.1.1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu (State of the art) Dalam penelitian ini digunakan beberapa penelitian terlebih dahulu sebagai pedoman dalam memberikan arahan yang sesuai dengan topik penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan telah menjadi isu perkembangan utama perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat, terutama yang berada disekitar lingkungan perusahaan. Seiring dengan semakin besar dan luasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin

BAB I PENDAHULUAN. yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dan diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dan diiringi dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dan diiringi dengan meningkatnya persaingan menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan kinerjanya. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu menyeimbangkan kepentingan, baik kepentingan di dalam perusahaan maupun kepentingan di luar perusahaan. Kepentingan

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu Wipol melaksanakan sebuah program baru yang diberi nama Aksi Anti Kuman Wipol. Wipol merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan perubahan dunia yang begitu pesat telah membuat produsen dan para penjual berpikir keras agar mampu bertahan dalam persaingan usaha. Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak berwujud (intangible resources) yang mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditor, dan pemerintah adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin lama dirasakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perjalanan waktu, masyarakat semakin menyadari adanya dampak-dampak sosial yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Signal Theory Teori sinyal atau signal theory menjelaskan mengenai bagaimana manajemen mampu memberikan sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Gray et al., (1995) teori kecenderungan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan dampak positif dan negatif

Lebih terperinci