BAB I PENDAHULUAN. alternatif sumber dana bagi perusahaan tersebut. Melaksanakan kegiatan investasi tersebut, para investor perlu mengambil keputusan
|
|
- Benny Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu negara akan diikuti oleh perkembangan perusahaan-perusahaan yang melakukan operasi bisnis dalam negara tersebut. Perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan melakukan ekspansi tentunya membutuhkan tambahan dana yang besar. Pasar modal merupakan salah satu alternatif sumber dana bagi perusahaan tersebut. Pasar modal merupakan penghubung antara perusahaan dengan para pemodal (investor) melalui perdagangan instrumen keuangan berupa saham atau obligasi. Melaksanakan kegiatan investasi tersebut, para investor perlu mengambil keputusan investasi untuk membeli, menjual, ataupun mempertahankan kepemilikan sahamnya. Keputusan yang dipilih sangat dipengaruhi oleh persepsi investor atas perusahaan itu sendiri. Persepsi investor merupakan penilaian atau pengamatan investor atas perusahaan. Dalam proses ini investor dituntut untuk memberikan penilaian terhadap perusahaan yang dapat bersifat positif atau negatif. Persepsi inilah yang akan mendorong investor untuk memutuskan sikap atas investasi yang akan dilakukan, di sisi lain persepsi bersifat individu sehingga tiap individu akan memiliki penilaian yang berbeda pula. Melihat kenyataan ini pengetahuan atau pemahaman terhadap 1
2 persepsi investor sangat diperlukan oleh perusahaan dalam menyusun strategi ataupun kebijakan yang dapat meningkatkan penilaian positif investor atas perusahaan. Meningkatkan nilai perusahaan merupakan tujuan jangka panjang perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Hermuningsih dan Wardani, 2009). Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi nilai perusahaan. Agustina (2012) menyatakan harga saham yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya kepada kinerja perusahaan saat ini, namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi pula kepercayaan investor atau persepsi investor terhadap perusahaan tersebut. Jogiyanto (2012) menyatakan apabila pasar modal sifatnya efisien, harga dari surat berharga juga mencerminkan penilaian dari investor terhadap prospek laba perusahaan di masa mendatang serta kualitas dari manajemennya. Apabila calon investor meragukan kualitas dari manajemen, keraguan ini dapat tercermin di harga surat berharga yang turun. Chandra (2010) menyatakan harga saham suatu perusahaan mencerminkan nilai perusahaan di mata para investor, apabila harga saham suatu perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan di mata investor juga baik dan begitu juga sebaliknya. Melalui pemahaman ini, harga saham merupakan hal yang penting bagi perusahaan. 2
3 Tabel 1.1 Closing Price Bulanan Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 Sumber: (2014) Tabel 1.1 menunjukkan harga saham yang sering mengalami gejolak naik atau turun setiap saat. Ini menandakan persepsi investor terhadap suatu perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan tersebut juga dipengaruhi oleh variabel lain. Perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek setiap tahun wajib menyampaikan laporan tahunan kepada bursa efek dan para investor. Informasi yang terkandung dalam laporan tahunan ini sering dijadikan dasar bagi para investor untuk membuat keputusan investasi sehingga persepsi investor akan berubah sesuai dengan apa yang mereka dapatkan dalam laporan tahunan perusahaan. Salah satu informasi yang terdapat dalam laporan tahunan adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Nurlela dan Islahuddin (2008) menyatakan CSR merupakan suatu gagasan dimana perusahaan tidak lagi dihadapkan pada Single Bottom Line, yaitu nilai 3
4 perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja tetapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada Triple Bottom Lines. Bottom Lines lainnya selain finansial adalah sosial dan lingkungan. Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar di berbagai tempat dan waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidupnya. Arik (2013) menyatakan pada dasarnya pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar. Legitimasi perusahaan dimata stakeholder dapat dilakukan dengan integritas pelaksanaan etika dalam berbisnis (business ethics integrity) serta meningkatkan tanggungjawab sosial perusahaan (social responsibility). Definisi tersebut mengisyaratkan, bahwa legitimasi merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada keberpihakan terhadap masyarakat (society), pemerintah individu dan kelompok masyarakat. Untuk itu, sebagai suatu sistem yang mengedepankan keberpihakan kepada society, operasi perusahaan harus kongruen dengan harapan masyarakat. Pemerintah Indonesia sudah menyadari pentingnya tanggung jawab sosial dan lingkungan yang terbukti dengan telah dikeluarkannya Undang-Undang (UU) Perseroan Terbatas No 40 Tahun 2007, khususnya pada pasal 74 yang menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan 4
5 lingkungan. Hal ini semakin diperkuat dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan Terbatas pada pasal 6 dinyatakan bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan Perseroan dan dipertanggungjawabkan dalam RUPS. Setelah UU Nomor 40 Tahun 2007 mewajibkan perusahaan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, PP Nomor 47 Tahun 2012 telah mewajibkan perusahaan tersebut untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan. PP Nomor 47 Tahun 2012 ini tidak menghalangi perseroan lainnya berperan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Klausul mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan telah dimuat dalam UU tersebut, namun luas pengungkapan mengenai CSR sendiri belum diatur dan hanya beberapa perusahaan saja yang wajib mengungkapkan pelaksanaannya. CSR (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) sering dianggap inti dari etika bisnis, yang berarti bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas (ekonomi dan legal). Tanggung jawab sosial dari perusahaan (Corporate Social Responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua 5
6 stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan atau customers, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Global Compact Initiative (2002) menyebut pemahaman ini dengan 3P (profit, people, planet), yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit), tetapi juga mensejahterakan orang (people), dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini (Nugroho, 2007 dalam Dahli dan Siregar, 2008). Pengembangan program-program sosial perusahaan dapat berupa bantuan fisik, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat (community development), outreach, beasiswa dan sebagainya Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan karena salah satu dasar pemikiran yang melandasi etika bisnis sebuah perusahaan. Semakin banyak perusahaan mengungkapkan CSR dalam laporan tahunan, maka semakin baik pula nilai perusahaan di mata investor, kreditor, ataupun masyarakat. Pengungkapan CSR yang dijelaskan dalam teori persinyalan (Signalling Theory) dikatakan sebagai sinyal yang diberikan oleh manajemen kepada pihak stakeholders yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perusahaan dan pasar modal dalam hal ini diharapkan dapat meningkatkan persepsi investor terhadap perusahaan (Rustiarini, 2010). Rustiarini (2010) menyatakan bahwa perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang baik akan 6
7 direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga saham sehingga perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang baik dapat meningkatkan persepsi investor yang tercermin dalam harga sahamnya. Retno dan Priantinah (2012) menyatakan CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan.semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, image perusahaan menjadi meningkat. Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin baiknya citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi sehingga dalam jangka panjang penjualan perusahaan akan membaik dan profitabilitas perusahaan juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat. Menurut Darwin (2004) dalam Rakhiemah dan Agustia (2009) perusahaan dapat memperoleh banyak manfaat dari praktik dan pengungkapan CSR apabila dipraktekkan dengan sungguh-sungguh, diantaranya : dapat mempererat komunikasi dengan stakeholders, meluruskan visi, misi, dan prinsip perusahaan terkait dengan praktik dan aktivitas bisnis internal perusahaan, mendorong perbaikan perusahaan secara berkesinambungan sebagai wujud manajemen risiko dan untuk melindungi reputasi, serta untuk meraih competitive advantage dalam hal modal, tenaga kerja, supplier, dan pangsa pasar. 7
8 Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh pengungkapan CSR pada nilai perusahaan yang merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, namun hasilnya masih beragam. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi dan Anwar (2012) menemukan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh pada nilai perusahaan. Hal ini dipertegas oleh Kusumadilaga (2010) yang menemukan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh pada nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Plumlee et al. (2010) menemukan bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Adanya keberagaman hasil ini menyiratkan adanya kemungkinan variabel pemoderasi yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara kedua variabel tersebut. Perusahaan yang dapat memperoleh laba besar dapat dikatakan berhasil atau memiliki kinerja keuangan yang baik (Agustina, 2012). Menurut Brigham dan Houston (2001) profitabilitas dapat dikatakan sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi. Sujoko dan Soebintoro (2007) menjelaskan profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat. Profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan kepercayaan investor pada perusahaan sehingga persepsi investor meningkat. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2012) yang menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh pada nilai perusahaan. Selanjutnya, profitabilitas digunakan sebagai variabel moderating dalam penelitian ini karena profitabilitas merupakan salah satu alat ukur perusahaan untuk 8
9 menentukan keefektifan kinerja perusahaan. Hubungan antara profitabilitas perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi postulat (anggapan dasar) untuk mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan CSR (Bowman & Haire, 1976 dan Preston, 1978, Hackston & Milne, 1996 dalam Anggraini, 2006). Karena profitabilitas berbanding lurus dengan CSR sehingga secara tidak langsung profitabilitas juga akan dapat mengubah persepsi investor. Handoko (dalam Arik, 2013) menyatakan bahwa semakin besar profitabilitas suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dalam penggunaan aset. Secara teoritis semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan maka semakin kuat pula hubungan pengungkapan sosial perusahaan dengan persepsi investor. Pengungkapan sosial perusahaan dapat diwujudkan melalui kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Semakin baik kinerja yang dilakukan perusahaan didalam memperbaiki lingkungannya (ekonomi, lingkungan dan sosial), maka nilai perusahaan semakin meningkat dan akibatnya para investor akan tertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan. Heinze (1976) (dalam Hackstone & Milne, 1996) menyatakan profitabilitas merupakan faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial kepada pemegang saham, sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi social. Bowman dan Haire (dalam 9
10 Kusumadilaga, 2010) semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula pengungkapan informasi sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa CSR akan meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan meningkat. Oktariani (2013) dan Wardani (2013) yang menemukan bahwa profitabilitas mempengaruhi tingkat pengungkapan CSR. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kusumadilaga (2010) dan Wirokosumo (2011) menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh pada tingkat pengungkapan CSR. Manajer akan berusaha untuk memaksimalkan kepentingan dirinya dibandingkan kepentingan perusahaan. Sebaliknya semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan, dengan kata lain biaya kontrak dan pengawasan menjadi rendah. Hani dan Surya (2013) menyatakan manajemen yang diangkat oleh pemegang saham harus bertindak untuk kepentingan pemegang saham yang di jelaskan dalam (Agency Theory) hubungan antara manajemen dan pemegang saham sehingga dapat dikatakan hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal). Hermawati (2011) menyatakan kepemilikan manajerial merupakan salah satu dari struktur kepemilikan saham yang dapat mempengaruhi insentif bagi manajemen untuk melaksanakan kepentingan terbaik dari pemegang saham. Semakin tinggi kepemilikan manajerial diharapkan pihak manajemen akan berusaha semaksimal 10
11 mungkin untuk kepentingan para pemegang saham. Hal ini disebabkan oleh pihak manajemen juga akan memperoleh keuntungan bila perusahaan memperoleh laba. Hal tersebut secara tersirat menyatakan dengan adanya kepemilikan manajemen yang tinggi maka manajemen juga akan berusaha meningkatkan nilai perusahaan yang berkaitan dengan harga saham perusahaan. Harga saham yang semakin meningkat mencerminkan persepsi investor terhadap perusahaan juga semakin meningkat. Manajemen yang memiliki saham perusahaan akan merasakan keuntungan dari semakin meningkatnya persepsi investor ini, sehingga akan melakukan hal yang dapat meningkatkan harga saham yang mencerminkan persepsi investor terhadap perusahaan, salah satunya melalui pengungkapan CSR. Penelitian ini menggunakan kepemilikan manajemen sebagai variabel pemoderasi pada hubungan pengungkapan CSR terhadap persepsi investor. Direksi, manajer, dan dewan komisaris yang sekaligus merupakan pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan nilai perusahaan maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham juga akan meningkat. Semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan, manajer perusahaan akan semakin banyak mengungkapkan informasi sosial dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di dalam program corporate social responsibility. Naik turunnya nilai perusahaan juga dipengaruhi oleh struktur kepemilikan perusahaan. Hanni dan Surya (2013) menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka manajemen akan cenderung meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan kepentingannya sendiri. Sehingga, beberapa penelitian menjadikan 11
12 kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara pengungkapan corporate social responsibility dan nilai perusahaan. Ramadhani dan Hadiprajitno (2012) meneliti pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan dengan persentase kepemilikan manajemen sebagai variabel pemoderasi. Hasil penelitian Ramadhani dan Hadiprajitno (2012) menemukan bahwa kepemilikan manajemen memiliki pengaruh sebagai variabel moderasi yang memperkuat hubungan antara CSR terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurlela dan Islahuddin (2008) menemukan bahwa persentase kepemilikan manajemen dalam penelitian ini tidak memoderasi hubungan antara CSR dan nilai perusahaan. Hasil yang berbeda ini memotivasi penelitian ini untuk meneliti kembali pengaruh moderasi kepemilikan manajemen dalam hubungan pengungkapan CSR pada persepsi investor. Indeks Kompas 100 dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini karena Indeks Kompas 100 merupakan salah satu indeks yang berperan serta dalam pasar modal. Indeks Kompas 100 adalah suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang terpilih untuk dimasukan dalam Indeks Kompas 100 ini selain memiliki frekuensi transaksi, nilai transaksi, kapitalisasi pasar, fundamental dan performa kinerja emiten yang paling baik, juga merupakan perusahaan yang dekat dengan masyarakat dan paling rentan terhadap isu-isu lingkungan yang terjadi sehubungan dengan masyarakat sekitar. 12
13 Berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai variabel yang mempengaruhi persepsi investor dan adanya perbedaan hasil dalam penelitian tersebut maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh CSR terhadap persepsi dan apakah profitabilitas dan kepemilikan manajemen memoderasinya. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi persepsi investor dengan judul Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Persepsi Investor Dengan Profitabilitas Dan Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel PemoderasiPada Perusahaan Indeks Kompas 100 Selama Periode Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dinyatakan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Apakah pengungkapan Social Corporate Responsibility berpengaruh signifikan terhadap persepsi investor pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 selama periode ? 2) Apakah Profitabilitas memperkuat pengaruh signifikan pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap persepsi investor pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 selama periode ? 3) Apakah Kepemilikan Manajemen memperkuat pengaruh signifikan pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap persepsi investor 13
14 pada perusahaan yang terdaftar di indeks kompas 100 selama periode ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap persepsi investor pada perusahaan yang terdaftar di indeks kompas 100 selama periode ) Untuk mengetahui Profitabilitas memperkuat pengaruh signifikan pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap persepsi investor pada perusahaan yang terdaftar di indeks kompas 100 selama periode ) Untuk mengetahui Kepemilikan Manajemen memperkuat pengaruh signifikan pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap persepsi investor pada perusahaan yang terdaftar di indeks kompas 100 selama periode Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis 14
15 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh pengungkapan CSR pada persepsi investor dengan profitabilitas dan kepemilikan manajemen sebagai variabel pemoderasi. 2) Kegunaan Praktis Kegunaan praktis penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dan masukan bagi perusahaan yang terdaftar di bursa efek ataupun yang akan mendata mengenai pentingnya persepsi investor dan hal-hal apa saja yang berpengaruh pada persepsi investor sehingga perusahaan tersebut dapat menggunakan strategi yang tepat dalam mendapatkan dana tambahan yang diperlukan dalam ekspansi usaha. Selain itu penelitian ini juga diharapkan memberikan pertimbangan bagi para investor dalam melakukan keputusan investasi dengan tidak hanya melihat dari aspek keuangan atau finansial dari suatu perusahaan saja tetapi juga dari aspek tanggung jawab sosial dan lingkungan. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai skripsi ini maka penulisannya disusun berdasarkan atas beberapa bab sistematis sehingga antar bab mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan 15
16 Secara ringkas diuraikan pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini meliputi latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. BAB II Kajian Pustaka Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan objek penelitian yang meliputi teori sinyal (Signalling Theory), teori legitimasi, agency theory, persepsi investor, hubungan antara variabel dan rumusan hipotesis. BAB III Metode Penelitian Bab ini memuat identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik penentuan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV Pembahasan Bab ini membahas gambaran umum Perusahaan dan pembahasan hasil penelitian. BAB V Simpulan dan Saran Dalam bab ini akan diuraikan simpulan dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dipandang perlu baik untuk pihak manajemen perusahaan maupun penelitian selanjutnya. 16
BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk tanggung jawab perusahaan kepada lingkungan dan kemanusian sehingga perusahaan
Lebih terperincipemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era pertumbuhan perusahaan yang semakin tinggi membuat kesadaran akan penerapan tanggung jawab sosial menjadi penting seiring dengan semakin maraknya kepedulian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (1977). Signalling theory menjelaskan bahwa laporan keuangan yang baik merupakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori Persinyalan (Signalling Theory) pertama kali dikembangkan oleh Ross (1977). Signalling theory
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dekade terakhir ini kesadaran publik terhadap peran perusahaan di masyarakat semakin meningkat. Perusahaan dianggap telah memberi kontribusi bagi kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin lama dirasakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perjalanan waktu, masyarakat semakin menyadari adanya dampak-dampak sosial yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan dewasa ini telah banyak dirasakan dampak paham ekonomi kapitalis. Banyak perusahaan yang dalam kegiatannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusiindustri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR). Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah mempengaruhi beberapa aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang paling signifikan perubahannya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini tuntutan publik terhadap perusahaan semakin besar, perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik modal (investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memakmurkan pemiliknya dan juga memperoleh keuntungan yang maksimal dengan cara meningkatkan nilai perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan keuntungan atau laba. Hal ini dikarenakan karena laba merupakan syarat perusahaan dapat terus hidup
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: Corporate Social Responsibility, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan
Judul : Pengaruh CSR, Kepemilikan Manajerial dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Sektor Pertambangan pada Indeks Kompas 100 Nama : I Ketut Gede Adi Mas Sudarma NIM : 1215251028 Abstrak Nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dilihat dari harga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui setiap perusahaan memiliki tujuan dalam membangun perusahaannya untuk semakin berkembang, salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang muncul dalam kegiatan usahanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang diukur menggunakan analisis rasio keuangan, untuk mengetahui kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam persaingan adalah dengan meningkatkan nilai perusahaannya untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan tercermin pada harga sahamnya. Nilai perusahaan yang tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat. Bisnis investasi akan menjadi semakin kompleks dan diikuti dengan tingkat persaingan yang semakin
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR...... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang sedang berkembang dewasa ini menuntut perubahan tatanan kehidupan baru dalam berbagai bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Kecenderungan tersebut
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada
BABl PENDAHULUAN 1.1 La tar Belakang Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tujuan dari berdirinya sebuah perusahaall Tujuan yang pertama adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan alternatif investasi yang semakin memasyarakat, namun banyak hal yang harus diketahui oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi sangat maju dan dinamis, yang mengakibatkan persaingan di dunia bisnis juga semakin meningkat. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) merupakan bagian penting dari strategi bisnis berkelanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia usaha tidak hanya memperhatikan informasi laporan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting lainnya yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, yaitu perusahaan dapat menyerap lapangan pekerjaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Eksistensi perusahaan sebagai salah satu pelaku perekonomian di Indonesia tidak dapat dielakkan lagi. Perusahaan berperan dalam menciptakan stabilitas perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang melakukan aktivitas dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditor, dan pemerintah adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan di Indonesia pada saat ini semakin tumbuh dan berkembang, baik di dalam jumlah maupun jenis usaha yang dijalankan. Pada umumnya, tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi perokonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi perokonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan negara-negara seluruh dunia yang menjadi satu kekuatan pasar tanpa rintangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Esistensi suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara perusahaan dengan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana atau media informasi bagi para stakeholders. Dengan diterbitkannya laporan keuangan dapat memberikan informasi tentang kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini para pemegang saham. Di tengah persaingan global dunia usaha yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan mendasar didirikannya perusahaan adalah untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya dan memakmurkan para pemilik perusahaan dalam hal ini para pemegang
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya selalu berusaha untuk memaksimalkan laba untuk mempertahankan keberlangsungannya. Dalam upaya memaksimalkan laba
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan manufaktur yang persaingannya saat ini sangat ketat antar perusahaan. Persaingan yang saat ini terjadi membuat perusahaan semakin meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjaga eksistensinya di dunia bisnis, perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan harmonisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan (corporate sustainability) akan terjamin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan perekonomian dan masyarkat luas, sehingga suatu perusahaan tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan sebagai variabel moderasi pada perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan community empowerment developing program, community. based resources management, community based development
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Community development merupakan cikal bakal dari munculnya CSR. Community development (comdev) dengan berbagai istilah banyak dikenal dengan community empowerment developing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) banyak dibahas. Perusahaan di dunia maupun di Indonesia juga semakin banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan dampak positif dan negatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan tidak hanya bertujuan untuk memaksimalkan laba yang diperoleh. Namun dalam menjalankan perusahaannya diperlukan sebuah tanggung jawab sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan dampak positif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah wacana yang menjadikan perusahaan tidak hanya berkewajiban atau beroperasi untuk pemegang saham (shareholders)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak awal
9 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Stakeholder Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak awal 1970-an, yang secara umum dikenal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan didirikan mempunyai tujuan yang jelas, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini semua orang pasti mengetahui bagaimana parahnya pencemaran yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak yang tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa (output) bagi pelanggan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk mendapatkan laba yang tinggi tampa memperhatikan dampak yang muncul dalam kegiatan usahanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi kepercayaan masyarakat setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun dalam menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan telah menjadi isu perkembangan utama perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan kompetitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang semakin maju menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah efek negatif. Oleh karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modernisasi dan globalisasi saat ini, kebutuhan informasi dan teknologi semakin meningkat sejalan dengan persaingan semakin ketat pada setiap sektor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan, dimana nilai perusahaan dijadikan indikator bagi investor untuk pengelolaan keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan bisnis seperti sebuah perusahaan juga ikut terpengaruh dalam pertumbuhan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan Indonesia dewasa ini sangat dipengaruhi oleh perubahan dan kemajuan dibidang teknologi, sosial, ekonomi, dan budaya yang menuntut masyarakat untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, perusahaan atau business merupakan suatu organisasi atau lembaga dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan baku dan tenaga kerja dikelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewajiban terhadap pihak lain termasuk masyarakat. Menurut Suwaldiman (2000),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan mempunyai beberapa kewajiban yang harus senantiasa dipenuhi, kewajiban tersebut tidak hanya pada pemegang saham namun kewajiban terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan entitas ekonomi yang memiliki dua tujuan yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dengan masayarakat memiliki hubungan timbal balik dimana keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya, perusahaan tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pemenuhan secara etika tidak hanya profit yang menjadi tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberadaan perusahaan dapat berperan dalam kemajuan masyarakat, daerah dan negara. Dalam menjalankan kegiatan usahanya perusahaan memiliki tanggungjawab tidak
Lebih terperinciPENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN
PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami kemajuan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat serta persaingan yang begitu ketat. Saat perusahaan semakin berkembang, maka tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan pengaruh di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan pengaruh di antara pemegang saham atas kegiatan operasional perusahaan. Salah satu karakteristik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Teori II.1.1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi setiap orang dapat berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seharusnya membuat dunia usaha dijalankan secara profesional justru menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ada sisi negatif yang tidak diharapkan dari perkembangan konsep-konsep manajemen sejak awal abad dua puluhan. Konsep pengelolaan korporasi yang seharusnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap suatu perusahaan yang berkaitan dengan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. yaitu menggunakan analisis rasio keuangan.
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Keuangan Informasi mengenai kinerja keuangan sangat diperlukan investor dalam menentukan kebijakan investasi. Kinerja keuangan digunakan untuk mengukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam baik secara langsung maupun tidak langsung tentu memberikan dampak pada lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), tetapi juga perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pensinyalan (Signalling Theory) Jama an (2008), mengungkapkan Signalling Theory menjelaskan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. an. Hal ini ditunjang dengan perkembangan dunia teknologi yang. antar negara, maupun antar benua. Kemajuan teknologi ini melahirkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha dan ekonomi berkembang sangat pesat sejak awal tahun 1980- an. Hal ini ditunjang dengan perkembangan dunia teknologi yang memudahkan komunikasi diantara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Coorporate Governance (GCG)
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Survey global yang dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit menunjukkan bahwa 85% eksekutif senior dari berbagai organisasi menjadikan Corporate Social
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai tanggung jawab bukan hanya kepada pemegang saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga kepada lingkungan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup popular di Indonesia dalam beberapa tahun ini. Di Indonesia, praktik CSR telah mendapat
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan perusahaan dibutuhkan untuk memberikan informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan perusahaan dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada pihak intern dan ekstern yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut. Pihak intern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Corporate social responsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan wujud tanggungjawab dan sikap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham (shareholders) tapi juga untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penanaman modal, sebagai sarana untuk mematuhi peraturan pemerintah dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan menghasilkan informasi keuangan untuk keperluan berbagai stakeholder, seperti kreditor untuk keputusan pemberian hutang, investor untuk penanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat di sekitar perusahaan tersebut. mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungannya, yaitu : Perseroan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) adalah sebuah tanggung jawab diberikan perusahaan kepada sosial lingkungannya. Gagasan CSR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya isu kedermawanan sosial perusahaan belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sejalan dengan berkembangnya konsep tanggung jawab sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan suatu perusahaan berdiri adalah untuk memperoleh laba (profit) yang sebesar-besarnya. Beberapa indikator keberhasilan perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam akuntansi konvensional, pusat perhatian perusahaan hanya terbatas kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan kontribusinya bagi perusahaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu entitas yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan usaha menuntut banyak perusahaan di Indonesia untuk lebih transparan dalam mengungkap informasi perusahaan (Fuad,2006). Dalam menghadapi dampak
Lebih terperinci