BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu (State of the art) Dalam penelitian ini digunakan beberapa penelitian terlebih dahulu sebagai pedoman dalam memberikan arahan yang sesuai dengan topik penelitian yang dilakukan. Berikut penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan pembahasan dari penelitian ini. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Penulis Judul Penelitian Variabel Penelitian Penjelasan Penelitian 1. Yumei Lianty Analisis Empiris Menggunakan Berdasarkan Y= Pengaruh Public data yang terdiri Relations Terhadap dari satu Citra Hero variabel bebas Supermarket (2012) (independent) dengan simbol X dan satu variabel terikat (dependen) dengan simbol Y. Variabel Independent (X), yaitu Public Relations. Variabel Dependent (Y), yaitu citra. 1,283+0,232X, yang menunjukkan bahwa Y adalah citra Hero Supermarket, dan X adalah Public Relations Hero Supermarket, dan setelah melakukan uji t dan uji hipotesis, maka diperoleh hasil yang positif dan signifikan. Dengan demikian menunjukkan Public Relations mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap citra Hero Supermarket di mata konsumen.

2 2 Dewi Puspitasari Pengaruh humas terhadap citra perusahaan (Studi pada persepsi konsumen telkomsel di GraPari telkomsel Jember) (2010) Cipta Triffianty Efektivitas Public Relations Pt. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling Melalui Kegiatan Pengobatan Gratis Terhadap Citra Perusahaannya Pada Masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat (2011) Variabel bebas Public Relations yang terdiri dari publikasi peristiwa berita (X1), (X2), (X3), pelayanan masyarakat (X4), identitas media (X5), variabel terikatnya adalah citra perusahaan. Peneliti menggunakan dua Variabel, yaitu Varibel X (Efektivitas) yang terdiri dari 3 kategori yang dijadikan alat ukur sebagai identifikasi masalah yaitu, tujuan yang direncanakan, biaya yang dianggarkan dan waktu yang ditetapkan, dan untuk Variabel Y Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan yang ditujukan oleh Humas secara simultan terhadap citra perusahaan. Kesimpulan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis sangat efektif terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat

3 (Citra) yang terdiri dari empat kategori yang dijadikan alat ukur sebagai identifikasi masalah yaitu, persepsi, kognisi, sikap, dan motivasi 4 Joanna Minkiewicz 5 Aloys Nyagechi Kiriago Corporate image in the leisure services sector (2011) External Communication and its Influence on Secondary Schools Corporate Image : A Case Study of Kitale Academy Secondary School (2013) Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji secara empiris hubungan antara citra perusahaan dan kepuasan pelanggan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa komunikasi dari mulut ke mulut merupakan saluran yang sangat sering digunakan untuk target audiens external.

4 2.2 Kerangka Konseptual/Teoritis Public Relations Menurut Cutlip, Center dan Broom (2004:4) Public Relations adalah fungsi manajemen yang menemukan, menetapkan, dan mempertahankan hubunganhubungan yang saling menguntungkan antara sebuah organisasi serta berbagai golongan publik yang menjadi penentu kesuksesan maupun kegagalan organisasi tersebut. Menurut Harlow dalam Nova (2011:44) Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dan masyarakatnya yang melibatkan dalam manajemen problem atau masalah, membantu manajemen untuk selalu mendapatkan informasi dan merespons pendapat umum, mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu antisipasi kecendrungan, dan menggunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sarana utamanya Sedangkan menurut Jefkins & Yadin dalam Puspokusumo (2011:205) Public Relations didefinisikan sebagai sebuah bentuk komunikasi yang terencana, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifikasi yang berlandaskan pada saling pengertian. Dari kutipan-kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa Public Relations merupakan sebuah bentuk komunikasi terencana yang dapat menghubungkan antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan bersama Peran Public Relations Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (2007:10), peran Public Relations adalah sebagai berikut: a) Communicator Memiliki kemampuan sebagai penghubung secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media cetak atau elektronik serta lisan. Dimana pada intinya seorang PR harus dapat menjadi perwakilan sebuah perusahaan

5 dalam menjadi seorang komunikator yang baik dengan publik internal maupun public eksternal perusahaan. b) Relationship Memiliki kemampuan untuk membina hubungan dengan baik antar lembaga atau perusahaan yang diwakili dengan publik internal maupun eksternal. Yaitu kemampuan untuk saling memberikan kepercayaan dan pengertian antara kedua belah pihak. c) Back up management Dapat serta menjalankan kegiatan manajemen promosi dan pemasaran untuk mencapai cita-cita bersama di perusahaan dalam kerangka tujuan pokok perusahaan maupun organisasi. d) Corporate image Dapat membangun serta menjaga citra atau publikasi yang positif dimata publik Tujuan Public Relations Menurut Rosady Ruslan (2010;246) tujuan Public Relations adalah sebagai berikut: a) Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen. Citra positif sangat diperlukan agar sebuah perusahaan dapat terus bertahan di tengah persaingan. b) Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. PR diharuskan untuk dapat berkomunikasi dengan baik kepada publik, tujuannya agar terciptanya rasa saling percaya antara perusahaan dan masyarakat. c) Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations. PR juga dinilai harus dapat bekerja multifungsi, salah satunya dapat mengembangkan fungsi pemasaran. d) Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. Membangun pengenalan merek sangatlah penting, karena itu PR dituntut agar dapat menyebarluaskan pengetahuan merek kepada semua lapisan masyarakat. e) Mendukung bauran pemasaran.

6 Dapat disimpulkan dari kutipan-kutipan diatas bahwa tujuan dari Public Relations adalah untuk menciptakan, membangun serta menjaga citra perusahaan atau organisasi. Citra yang positif dapat menghasilkan keloyalan masyarakat terhadap suatu produk. Public Relations juga memiliki tujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis antara lembaga dengan masyarakat umum Fungsi Public Relations Seorang Public Relations dikatakan berfungsi apabila dapat mengerjakan tugas-tugasnya serta dapat mencapai tujuan akhir dengan hasil yang baik. Pada intinya fungsi Public Relations adalah: 1. Dapat menjalin komunikasi dengan baik Seorang PR harus dapat menjalin hubungan komunikasi yang baik, terutama membangun hubungan komunikasi antara perusahaan dan masyarakat. Agar terjalin rasa saling percaya dan juga terciptanya hubungan yang harmonis, dimana hal tersebut akan sangat menjadi nilai plus bagi perusahaan di mata khalayak. 2. Berperilaku baik dan menjaga moral Seorang PR yang baik akan selalu menjaga tingkah lakunya, tidak melakukan hal-hal yang dapat membahayakan perusahaan, karena bagaimanapun seorang PR mewakili perusahaan sehingga moral harus selalu terjaga. 3. Mementingkan kepentingan umum Seorang PR juga diharuskan untuk selalu mementingkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, karena kinerja PR ialah meliputi banyak masyarakat. Sehingga kepentingan publik menjadi prioritas Manfaat Public Relations Di dalam bukunya yang berjudul Public Relations (2004;13) Frank Jefkins menjelaskan apa saja manfaat dari Public Relations yaitu: Manajemen krisis Dari beberapa decade belakangan ini, hampir semua perusahaan atau organisasi pernah mengalami krisis, atau minimal resiko akan terkena krisis. Hal ini kemudian disadari oleh para perusahaan untuk membuat sebuah manajemen krisis

7 yang bertugas untuk menghadapi masalah-masalah di sebuah perusahaan, terutama yang berhubungan dengan pers atau media. Penerbitan Desktop PR bertanggung jawab penuh atas jurnal internal komputer perusahaan. Oleh karena itu, biasanya perusahaan memiliki bagian internal Relations untuk mengurusi hal-hal tersebut. Identitas perusahaan Identitas perusahaan merupakan sebuah wahana komunikasi bagi segenap karyawan perusahaan, para pemilik saham, para agen atau dealer, konsumen, lembaga-lembaga keuangan dan berbagai pihak lainnya yang punya kepentingan dan kaitan dengan organisasi. Tim PR adalah bagian yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara identitas sebuah perusahaan. Hubungan parlementer PR wajib menjalin hubungan parlementer yang baik. Hubungan parlementer dalam konteks ini adalah hubungan-hubungan antara berbagai organisasi dengan pihak pemerintah, para anggota parlemen, serta para birokrat dari berbagai departemen dan instansi pemerintah. Legistator atau regulator adalah publik yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha suatu perusahaan. PR financial Sebagai sebuah perusahaan yang telah go public, maka perusahaan memerlukan tim PR yang melakukan kegiatan-kegiatan PR di seputar peristiwa keuangan atau bisnis dalam rangka mendukung rencana perusahaan kliennya untuk memasuki bursa saham atau dalam rangka mendukung peluncuran laporan keuangan tahunan Tugas Public Relations Rumanti dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Public Relations Teori Dan Praktik (2005:39) mengelompokkan tugas Public Relations menjadi lima bagian yaitu : 1. Menyampaikan dan bertanggungjawab atas pemberian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, agar publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.

8 2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat khalayak atau masyarakat. Di samping itu PR juga menjalankan serta bertanggungjawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan. 3. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations, menyadari citra yang baik tidak hanya terdapat pada bentuk gedung, persentasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi juga terletak pada: Bagaimana sebuah organisasi dapat mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan serta dapat mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks. 4. Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik sendiri, publik internal, serta pers. 5. Komunikasi. Public Relations memiliki bentuk komunikasi yang khusus, yaitu komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi. Menurut H.Fayol yang dikutip dari buku Crisis Communication Public Relations (Nova, 2011:56), beberapa sasaran kegiatan Public Relations adalah sebagai berikut: 1. Membangun identitas dan citra perusahaan, yaitu menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif di mata masyarakat. 2. Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. 3. Menghadapi krisis, dengan mengatasi keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan bertugas memperbaiki citra yang terlanjur rusak. 4. Mempromosikan aspek kemasyarakatan, seperti mempromosikan hal-hal yang menyangkut kepentingan publik dan mendukung kegiatan kampanye sosial.

9 2.2.7 Ruang Lingkup Public Relations Menurut pendapat Cutlip, Center dan Bloom. sebagaimana dikutip oleh Morissan (2008:13) dalam buku Manajemen Public Relations ada tujuh bidang pekerjaan Public Relations, ke tujuh bidang pekerjaan public relations ini adalah publisitas, iklan, press agentry, public affairs, manajemen isu, lobi (lobbying) dan hubungan investor. Namun ketujuh bidang pekerjaan public relations ini dapat dipadatkan lagi menjadi enam bidang pekerjaan yaitu dengan menjadikan iklan bagian dari pemasaran dan press agentry ke dalam publisitas. Hal ini karena pada dasarnya iklan (advertising) merupakan salah satu kegiatan dari pemasaran dan press agentry bagian dari publisitas. Dengan demikian Morissan (2010:14-30) menjelaskan bahwa ruang lingkup pekerjaan public relations dibagi menjadi enam bidang pekerjaan, yaitu adalah: 1. Publisitas Publisitas merupakan suatu kegiatan yang menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain publisitas merupakan kegiatan di mana individu, organisasi atau perusahaan diberitakan oleh media massa. Berita-berita yang disampaikan oleh perusahaan kepada media massa dapat berupa artikel, tulisan, foto, siaran pers (press release) atau mengadakan jumpa pers (press conference). Apabila siaran pers dan jumpa pers tersebut diterima dan disebarluaskan maka organisasi atau perusahaan tersebut telah melakukan kegiatan publisitas. Namun karena kegiatan publisitas bersifat tidak berbayar, maka seorang PR tidak bisa mengatur konten yang akan dimuat, selain itu PR juga tidak bisa memastikan apakah berita yang telah dikirim pasti akan di muat atau tidak. 2. Pemasaran Seorang pekerja PR di bagian pemasaran dalam prakteknya adalah melakukan penelitian atau riset terhadap konsumen, mendesain produk, mengemas produk sedemikian rupa agar menarik, menentukan harga jual, melakukan promosi hingga mendistribusikan produk ke masyarakat. Tujuan dari pemasaran ini adalah untuk menarik dan memuaskan klien atau pelanggan dalam jangka panjang sebagai upaya untuk mencapai tujuan ekonomi dari perusahaan. 3. Public Affairs

10 Public affairs dapat didefinisikan sebagai salah satu bidang khusus public relations yang bertugas untuk membangun serta mempertahankan hubungan baik dengan pemerintah dan khalayak agar dapat mempengaruhi kebijakan publik. Dari definisi ini penulis menyimpulkan bahwa fokus utama public affairs adalah menciptakan hubungan baik dengan pemerintah serta khalayak dengan tujuan dapat mempengaruhi kebijakan publik agar tidak memberikan dampak buruk kepada perusahaan atau organisasi. 4. Manajemen isu Manajemen isu merupakan salah satu upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderungan isu atau opini publik yang muncul ditengah masyarakat dalam upaya organisasi atau perusahaan memberikan tanggapan atau respons sebaik-baiknya. Tanggapan yang positif tentunya dibutuhkan agar isu atau opini publik yang berkembang di tengah-tengah masyarakat tidak menjadi semakin berlarut-larut. Menurut Howard Chase, faktor-faktor manajemen isu meliputi tindakan mengindetifikasi isu, menganalisis isu, menetapkan prioritas, menentukan strategi program, menetapkan program tindakan dan komunikasi serta melakukan evaluasi efektivitas kerja. (Morissan, 2008:26) 5. Lobi Lobi merupakan salah satu bidang khusus PR yang bertujuan mempengaruhi peraturan dan perundang-undangan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan atau organisasi. Dari definisi ini, penulis mengambil kesimpulan bahwa seorang pelobi (orang yang melakukan lobi) berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan pemerintah utama agar dapat mempengaruhi suatu peraturan atau perundang-undangan yang mungkin dapat memberikan dampak atau efek yang merugikan bagi perusahaan atau organisasi. 6. Hubungan investor Menurut Cutlip, Center, Broom dalam buku Effective Public Relations (2007: 11) hubungan investor merupakan bidang khusus public relations korporat yang bertujuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat keuangan untuk memaksimalkan nilai pasar. Cutlip juga memberikan rincian dari tugas hubungan investor yaitu mengikuti

11 perkembangan bursa saham, menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat keuangan, memberikan saran kepada manajemen terkait dengan saham perusahaan dan memberikan jawaban terhadap berbagai pertanyaan bidang keuangan (Morissan, 2010:30). Penulis menyimpulkan bahwa tugas hubungan investor secara keseluruhan adalah untuk memaksimalkan harga saham yang lebih tinggi, maka akan semakin baik. Kemudian memberi saran kepada manajemen perusahaan, dan menciptakan serta menjaga hubungan baik dengan para investor lainnya, dari hubungan baik tersebut maka akan lebih dimudahkan untuk menjalin kerjasama lainnya. Ruang lingkup pekerjaan public relations ini secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pekerjaan dari public relations adalah untuk menciptakan, membangun, menjaga hubungan baik perusahaan dengan pihak lainnya. Serta memperbaiki citra perusahaan yang sudah terlanjur rusak. Dimana hubungan baik antara perusahaan dengan publik akan membuat konsumen menjadi semakin loyal kepada perusahaan Selain itu hubungan konsumen yang harmonis dapat membuat masyarakat lebih mudah untuk berkomunikasi dengan perusahaan serta perusahaan dapat mengetahui apa saja keinginan konsumen. 2.3 Pengertian Citra Menurut Frank Jeffkins (Nova, 2011:298) menyimpulkan bahwa Citra secara umum diartikan sebagai kesan seseorang/individu tentang suatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Bill Canton dalam Sukatendel (Soemirat dan Ardianto, 2004: 111) mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Menurut Sukatendel, citra itu sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra merupakan salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi. Menurut Kotler (Prihastiti & Kusumastuti, 2012:118) mengungkapkan bahwa citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek. Menurut Onong Uchjana Efeendy dalam Nova (2011:298) citra (image) didefinisikan sebagai berikut :

12 1. Gambaran antara fisik yang menyerupai kenyataan seperti manusia, binatang atau benda sebagai hasil lukisan, perekaman oleh kamera foto, film, atau televisi. 2. Penampilan secara optis dari suatu objek seperti yang dipantulkan oleh sebuah cermin. 3. Perwakilan atau representasi secara mental dari sesuatu baik manusia benda atau lembaga yang mengandung kesan tertentu. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa citra merupakan kesan yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu obyek berdasarkan pengalamannya yang berkaitan dengan objek tersebut. Selain itu, citra dapat bersifat negatif maupun positif Jenis Citra Menurut Frank Jefkins (Jefkins & Yadin, 2004:20), ada lima jenis citra (image) yang dijelaskan, yaitu : 1. Citra bayangan Citra bayangan merupakan citra yang dianut oleh orang-orang di dalam organisasi mengenai pandangan orang luar terhadap organisasinya. Citra ini tidaklah akurat akibat tidak memadainya informasi yang diberikan, sehingga citra ini tidak dapat dijadikan panutan. 2. Citra yang berlaku Citra yang berlaku (current image) adalah pandangan yang dianut oleh pihak luar mengenai suatu organisasi, citra ini sangat melekat pada organisasi tersebut. 3. Citra yang diharapkan Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Meskipun terkadang citra yang terlalu baik juga merepotkan, karena banyak orang yang menaruh ekspetasi yang terlalu tinggi kepada perusahaan tersebut yang mungkin tidak semuanya benar. 4. Citra perusahaan Citra perusahaan (atau ada pula yang menyebutnya sebagai citra lembaga) adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya citra dari produk atau layanannya saja tetapi juga terbentuk dari sejarah perusahaan, keberhasilan di bidang keuangan, kualitas produk, reputasi, kesediaan turut

13 memikul tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan riset. Citra ini terbentuk dari kinerja dan perilaku perusahaan tersebut selama waktu yang tidak sebentar. 5. Citra majemuk Citra majemuk menunjukkan bahwa citra yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya. Dan untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, variasi citra harus ditekan seminimal mungkin dan citra perusahaan secara keseluruhan harus ditegakkan. 6. Citra yang baik dan yang buruk Citra baik atau buruk tercipta dari adanya citra-citra yang sudah berlaku dan dapat bersifat negatif atau positif. Sebuah citra Public Relations yang baik merupakan kesan yang memang berasal dari pengalaman, pengetahuan, dan kenyataan langsung yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar gosip atau cerita belaka yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Karena apabila kesan yang dialami sendiri maka akan lebih terpercaya kredibilitasnya. Menurut penjelasan Frank Jefkins diatas dapat disimpulkan kegiatan Public Relations yang di jalankan oleh perusahaan ialah untuk menciptakan citra atau image yang positif di mata masyarakat dan juga menjaga kepercayaan masyarakat Citra Perusahaan Citra perusahaan yang positif dan kuat tentu akan memberikan banyak sekali manfaat seperti apa yang dikemukakan oleh Siswanto Sutojo dalam Arafat (2006 :12) sebagai berikut: a. Mid and ling term sustainable competition position Bagi perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan barang maupun jasa, dengan memiliki corporate image yang positif maka hal ini dapat melindungi dan menjaga perusahaan dari serangan perusahaan saingan. Citra perusahaan yang baik dan kuat akan tumbuh menjadi kepribadian perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan saingan tidak akan mudah menjiplak apa yang kita lakukan, karena kepercayaan masyarakat dibangun dalam waktu yang tidak sebentar dan tidak mudah untuk dicuri.

14 b. An insurance for adverse time Pada saat sebuah perusahaan berada pada masa kritis, terlilit oleh masalah dan kemudian terendus oleh pihak media massa, maka dalam waktu singkat masyarakat luas akan mengetahuinya. Namun jika perusahaan memiliki image atau citra yang baik di mata masyarakat, maka sebagian besar masyarakat akan dapat memaklumi dan memaafkan kesalahan yang dibuat oleh perusahaan tersebut. c. Attracting the best executives available Perusahaan yang memiliki citra positif tidak akan kesulitan untuk merekrut karyawan-karyawan terbaik karena sudah dapat dipastikan akan banyak karyawan yang akan melamar ke perusahaan tersebut. d. Increasing the effectiveness of marketing instrument Image positif sebuah perusahaan dapat menunjang efektifitas strategi pemasaran produk. Citra yang positif akan membangun rasa percaya kepada masyarakat sehingga membuat konsumen semakin loyal dan memiliki ekspektasi yang baik ketika perusahaan tersebut membuat produk baru sehingga produk baru tersebut dapat dipastikan akan memiliki penjualan yang cukup baik. e. Cost saving Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perusahaan dengan citra positif akan mudah dalam merekrut karyawan handal sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana ekstra untuk proses recruitment dan training bagi karyawan tersebut. Dan tidak hanya itu, perusahaan hanya membutuhkan usaha dan biaya yang lebih sedikit untuk mempromosikan produk mereka ke pasar Manfaat Citra Citra merupakan salah satu faktor penting yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan, semakin positif citra perusahaan tersebut maka semakin banyak masyarakat dan konsumen yang percaya sehingga dapat mendatangkan keuntungan bagi perusaahaan. Beberapa manfaat citra adalah : 1. Membangun keunggulan yang kompetitif (create competitive advantage)

15 Citra dapat menciptakan proses persaingan yang kompetitif dan juga dapat membuat perusahaan semakin memperhatikan konsumennya karena daya saing yang tinggi antar perusahaan. 2. Meningkatkan nilai perusahaan (improve company s equity) Semakin positif citra sebuah perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaannya. 3. Meningkatkan penjualan (improve sales) Memiliki citra yang positif juga membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan karena citra yang positif membuat masyarakat menjadi percaya dan loyal kepada sebuah merek dan memiliki harapan yang positif terhadap produk atau jasa tersebut. 4. Mendukung pengembangan produk baru (support new product development) Sebuah perusahaan yang memiliki citra yang positif, maka pada saat perusahaan tersebut meluncurkan produk baru, masyarakat akan menaruh ekspetasi yang positif terhadap produk tersebut karena berasal dari perusahaan yang dipercaya oleh banyak masyarakat. 5. Memperkuat hubungan keuangan (Strenghten financial power) Ketika sebuah perusahaan yang memiliki citra yang positif maka tentu hubungan keuangannya juga akan kuat, karena citra yang positif membawa banyak keuntungan bagi perusahaan. Selama perusahaan dapat terus meningkatkan dan menjaga citranya, maka keuangan perusahaan akan tetap kuat. 6. Mempererat hubungan antar pegawai (Harmonize employee relation) Sebuah perusahaan yang memiliki citra yang positif biasanya memiliki lingkungan yang positif juga, hal ini membuat para karyawan ikut bersamasama menjaga citra perusahaan sehingga hubungan antar karyawan menjadi tambah erat karena memiliki tujuan yang sama untuk melidungi perusahaan. 7. Mempermudah rekruitmen pegawai (Best bosst recruitment) Secara tidak langsung, perusahaan yang memiliki citra positif akan membawa banyak calon pekerja yang akan melamar ke perusahaan tersebut, karena perusahaan yang memiliki citra positif secara otomatis menjadi incaran banyak calon pekerja.. 8. Membantu penanggulangan krisis (Survive in managing crisis)

16 Krisis akan mudah diatasi apabila sebelumnya perusahaan memiliki manajemen krisis dan umumnya perusahaan yang memiliki citra positif sudah menyiapkannya Elemen Citra Perusahaan Menurut Harrison dalam Prihastiti dan Kusumastuti (2012:109), citra perusahaan meliputi empat elemen, yaitu: a. Personality : merupakan keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti perusahaan yang dipercaya dan perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial. b. Reputation : merupakan hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain. c. Value : melakukan nilai-nilai dan filosofi yang dimiliki suatu perusahaan, termasuk didalamnya kebijakan internal dan interaksi eksternal dengan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan. d. Corporate Identity : merupakan komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan. 2.4 Kerangka Pikir Kegiatan dan sasaran Public Relations (Variabel X) Membangun identitas dan citra organisasi Menghadapi krisis Mempromosikan aspek kemasyarakatan. Citra (Variabel Y) Personality Reputations Value Corporate Identity Gambar 2.2 Kerangka pemikiran Sumber: Henry Fayol (Ruslan, 2006:18)

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1 Definisi J.H Wright mengemukakan Public Relations yang modern adalah suatu rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, kegiatan hubungan masyarakat merupakan kebutuhan. Humas akan terus berkembang sesuai dan sejalan dengan adanya hubungan-hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Public Relations Public relations adalah fenomena yang mulai ramai dibicarakan pada abad ke-20, yang mana public relation adalah layaknya

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Jurnal Penelitian Sebelumnya

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Jurnal Penelitian Sebelumnya BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Tabel 2.1 Jurnal Penelitian Sebelumnya Tahun Penulis & Judul Penelitian 2009 Joanna Minkiewicz (Melbourne Business School, Carlton) Jody Evans (Melbourne

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai suatu visi dan misi yang harus dijaga agar customer maupun partner

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai suatu visi dan misi yang harus dijaga agar customer maupun partner BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin keras dan perusahaan harus mempunyai suatu visi dan misi yang harus dijaga agar customer maupun partner perusahaan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations (PR) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

Lebih terperinci

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA HOUSE OF HENDRIK

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA HOUSE OF HENDRIK BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA HOUSE OF HENDRIK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi citra House of Hendrik. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik dipasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori-teori umum yang menjadi landasan dalam penelitian, diantaranya: 2.1.1 Komunikasi Publik 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Publik

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki beberapa pengertian menurut beberapa para ahli. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran disampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Press Release Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Press

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. bahwa Public Relations mempunyai tiga arti:

BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. bahwa Public Relations mempunyai tiga arti: BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST 1. Kerangka Teori A. Public Relations A.1 Definisi Public Relations Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in Word Marketing mengatakan bahwa Public

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS Dewi Shanti Nugrahani STIE Rajawali Purworejo Abstract Marketing communication is needed by the company to communicate its product to cunsumer.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Sejarah Hubungan Mayarakat (Public Relations)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Sejarah Hubungan Mayarakat (Public Relations) 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hubungan Masyarakat (Public Relations) 1. Sejarah Hubungan Mayarakat (Public Relations) Mengenai sejarah Public Relations, dikutip dari buku Jefkins dan Yadin (2003:1) Sering

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Interpersonal Trenholm dan Jensen (dalam Suranto Aw, 2011: 3) mendefenisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antara dua orang yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan disajikan teori-teori baik teori khusus maupun teori umum

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan disajikan teori-teori baik teori khusus maupun teori umum 14 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan disajikan teori-teori baik teori khusus maupun teori umum yang saling berkaitan dengan topik ini, secara garis besar menjelaskan peran dan strategi humas dalam

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum yang digunakan pada penelitian ini adalah teori dasar yang masih berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1. Kegiatan selama PKL Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 No Hari/Tgl Jam Datang 1 Senin, 09-08- 2 Selasa, 10-09- 3 Rabu, 11-08- 4 Kamis, 12-08-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja digunakan perusahaan sebagai alat pantau dari suatu rencana. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja organisasi untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. MARKETING PR Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. Marketing public relations untuk membentuk citra perusahaan yang berdampak terhadap keputusan pembelian.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang strategi Public Relations untuk meningkatkan citra perusahaan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, maka dapat diambil kesimpulan:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pepelayanan Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan didasarkan pada perbandingan antara apa yang seharusnya ditawarkan dan apa yang disediakan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Rian Oktora Prihandoko (2013) berjudul Efektifitas Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Rian Oktora Prihandoko (2013) berjudul Efektifitas Komunikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Dalam penelitian, penulis harus belajar dari peneliti lain, untuk menghindari duplikasi dan pengulangan penelitian atau kesalahan yang sama seperti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan informasi untuk masyarakat luas semakin diperlukan baik dalam segala sektor kehidupan, mulai dari ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun infrastruktur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Peranan Peranan bermula dari pola kehidupan yang dijalani seseorang dan peranan itu akan menentukan apa yang diperbuat oleh seseorang tersebut untuk masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Definisi Komunikasi Setiap orang memerlukan

Lebih terperinci

PR Writing 2. Review about PR, Publicity

PR Writing 2. Review about PR, Publicity PR Writing 2. Review about PR, Publicity 27 February 2013 Prepared by: Vita Monica, S.Sos Faculty of Communications Petra Christian University Surabaya DefinisiPR menurutcutlip, Center, & Broom Public

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada pengelolaan komplain Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya kepada pelanggan di media sosial. Pemilihan fokus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di rumah, dalam organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada.

BAB 1 PENDAHULUAN. di rumah, dalam organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari di rumah tangga tempat

Lebih terperinci

Pertemuan Pertemuan 7 13

Pertemuan Pertemuan 7 13 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan Pertemuan 7 13 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Publikasi dan publisitas DESKRIPSI Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Sering masyarakat menganggap public relations identik dengan figur wanita cantik, menggambar senyum, melayani tamu dan tugasnya mempengaruhi orang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, profit maupun organisasi non profit. Mulai dari yayasan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, profit maupun organisasi non profit. Mulai dari yayasan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Humas Pada dasarnya, Humas (Hubungan Masyarakat) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang di perlukan oleh setiap organisasi atau perusahaan, profit maupun organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Strategi Humas Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. 6 Sebuah strategi public

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum 2.1.1 Komunikasi Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Journal Building and Measuring Hotel Brand Equity: The customers perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) telah menjadi semacam kebutuhan dalam manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK Opini publik bekerja dalam konteks sebagai berikut: 1. Membentuk Citra Baru 2. Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun 3. Memperbaiki Citra yang Terpuruk 4. Menguatkan

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Objek 4.1.1 Deskripsi Subjek Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki hubungan langsung dengan hotel Ibis Jakarta Slipi yang mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Pengertian Public Relations Menurut Scott M. Cutlip, Allen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencapai persamaan makna melalui pesan dari komunikator ke komunikan, adapun penyampaian pesan tersebut disampaikan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1) Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN CITRA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA SEBAGAI TAMAN SENI DAN BUDAYA

PEMBENTUKAN CITRA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA SEBAGAI TAMAN SENI DAN BUDAYA NASKAH PUBLIKASI PEMBENTUKAN CITRA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA SEBAGAI TAMAN SENI DAN BUDAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Pembentukan Citra Taman Balekambang Surakarta Sebagai Taman Seni dan Budaya

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah hubungan masyarakat atau humas sebagai profesi telah dikenal di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Humas yang kemudian dikenal sebagai Public Relations (PR)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. teori-teori dasar yang berkaitan diantaranya :

BAB 2 LANDASAN TEORI. teori-teori dasar yang berkaitan diantaranya : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dengan judul Strategi media relations dalam mengelola citra (Studi kegiatan media relations pada Mercure Hotel Jakarta Kota), maka digunakan teori-teori dasar yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra sebuah lembaga merupakan salah satu harta yang bernilai tinggi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Citra sebuah lembaga merupakan salah satu harta yang bernilai tinggi bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra sebuah lembaga merupakan salah satu harta yang bernilai tinggi bagi suatu lembaga manapun. Karena citra merupakan cara pandang atau persepsi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam teori dasar umum penulis menjadikan sebuah landasan teori-teori dasar

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam teori dasar umum penulis menjadikan sebuah landasan teori-teori dasar BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam teori dasar umum penulis menjadikan sebuah landasan teori-teori dasar penelitian dan akan dikembangkan diteori khusus. Beberapa teori umum atau teori dasar yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah topik yang sering diperbincangkan, tidak hanya oleh para ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam. Sehingga komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan publik untuk berkomunikasi dengan mudah. Banyaknya berbagai tantangan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi hasilnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak

BAB II URAIAN TEORITIS. organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Public Relations (PR) II.1.1. Pengertian Public Relations Public relations (PR) menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang modern ini humas atau public relation menjadi suatu hal yang sangat penting untuk perusahaan. Dimana posisi public relation sudah sangat dibutuhkan untuk

Lebih terperinci