BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA"

Transkripsi

1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ujud pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Rote Ndao selama tahun 2016 dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai pertanggungjawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan, dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sesuai kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupate Rote Ndao Pertanggungjawaban kinerja tersebut antara lain meliputi pengukuran, penilaian, evaluasi dan analisis kinerja, serta akuntabilitas keuangan yang dilaporkan secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sasaran, tujuan, serta misi dan visi organisasi. A. AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO Kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan dalam mengelola sumber daya sesuai dengan mandat yang diterima merupakan penjabaran dari Kinerja Instansi Pemerintah (KIP). Pertanggung jawaban disampaikan secara periodik, yaitu melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Untuk mendukung tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah melaksanakan pelayanan kepada publik maupun aparatur sebagai upaya mengimplementasikan tujuan dan sararan yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD. 56

2 Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi serta membandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya.acuan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja prioritas yang bersifat strategis adalah dengan Indikator Kinerja Utama (IKU)/Key Performance Indikator. Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Rote Ndao ditetapkan dalam Peraturan Bupati Rote Nado Nomor 49Tahun Sedangkan.Acuan untuk menilai kinerja Pemerintah Kabupaten Rote Ndao adalah RPJMD ( ), RKT 2017 dan Penetapan Kinerja Metode yang digunakan dalam melakukan pengukuran capaian kinerja: PENGUKURAN KINERJA 1. Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut: a) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus: Capaian indikator kinerja = Realisasi Rencana x 100% Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus: 57

3 Capaian indikator kinerja = Realisasi (Realisasi Rencana) x 100% Rencana Atau : Capaian indikator kinerja = (2 x Rencana) Realisasi Rencana x 100% Alat ukur pengukuran kinerja adalah dengan menggunakan indikator kinerja.indikator kinerja sasaran dibuat untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya.dengan demikian keberhasilan sasaran berdasarkan rencana yang ditetapkan dapat dilihat dan terukur dengan jelas. 2. Metode Penyimpulan Capaian Sasaran Penyimpulan hasil pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal baik untuk masingmasing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran sebagai berikut : X 85 % Sangat Berhasil 70 % X <85 % Berhasil 55 % < X < 70 % Cukup Berhasil X 55 % Belum Berhasil Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao tahun 2016 dapat jelaskan sebagai berikut : 58

4 MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNUIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN NEGARA SASARAN 1 Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang sesuai Kaidah Tata Ruang Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mwujudkan wilayah naional/daerah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, dan perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. Untuk itu, maka dalam rangka pelaksanaan penataan ruang Kabupaten Rote Ndao wajib melaksanakan: a. Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten dan kawasan strategis kabupaten; b. Pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten; c. Pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis kabupaten; dan d. Kerjasama penataan ruang antar kabupaten. Untuk itu maka pada tahun 2016 dialokasikan anggaran untuk penataan dan pemanfaatan ruang sebesar Rp ,00 (Dua Miliar Enam Ratus Dua Juta Delapan Ratus Dua Ribu Rupiah) terrealisasi sebesar Rp ,00 (Dua Miliar Empat Ratus Dua Puluh Satu Juta Empat Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah) atau 93,02%. 59

5 Anggaran ini mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar Rp ,00 (Sembilan Ratus Sembilan Juta Lima Ratus Dua Ribu Enam Ratus Rupiah) dengan realisasi sebsar Rp ,00 (Delapan Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Seratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Dua Ratus Rupiah) No Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang Sesuai Kaedah Tata Ruang Indikator Kinerja 1 Prosentase Perda RTRW 2 Jumlah Regulasi Kawasan Strategis 3 Jumlah RDTR Kawasan Strategis Satuan Tahun 2015 Tahun 2016 Target Real. Capaian (%) RPJMD 2019 % Dokumen Dokumen ,33 4 Rata - rata 44,44 Dari table diatas, dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang Sesuai Kaedah Tata Ruang masih berada di kisaran 44,44% atau Belum Berhasil. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 33,33%, maka telah terjadi peningkatan kinerja sebesar 11,11%. Rendahnya kinerja penataan ruang dipengaruhi oleh berbagai kendala yang dihadapi terkait aturan penataan ruang yang membutuhkan jenjang koordinasi cukup panjang untuk menghasilkan suatu RDTR dimulai dari BKPRD Kabupaten, Provinsi dan sampai verifikasi Peta di Badan Informasi 60

6 Geospasial setelah itu baru dapat dibahas Rancangan PERDA RDTR antara Pemerintah Daerah dan DPRD sehingga sulit untuk menghasilkan regulasi tata ruang dalam kurun waktu satu tahun. Sampai dengan tahun 2016 terdapat 4 dokumen RDTR yang dihasilakan namun belum disahkan menjadi Perda karena berbagai kendala diatas. Dokumen tersebut adalah RDTR Ndao Nuse, RDTR Kota Ba a, RDTR Nemberala dan RDTR Eahun. Terkait dengan penataan kawasan strategis di Kabupaten Rote Ndao, belum dapat sepenuhnya dijalankan karena masih menunggu payung hukum untuk pengaturan operasionalnya. Diharapkan dengan adanya penataan kembali Organisasi Perangkat Daerah dimana urusan penataan ruang telah digabungkan dengan Dinas Pekerjaan Umum, maka diharapkan sinergitas perencanaan ruang dan pemanfaatan ruang dalam pelaksanaan pembangunan akan lebih baik. SASARAN 2 Meningkatnya Daya Dukung Lahan Sasaran ini diarahkan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup di wilayah Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana diamanatkan Undang-undang nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup dalam ketentuan umum dijelaskan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Maka diperlukan pengelolaan lingkungan hidup sebagai upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijak sanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. 61

7 Upaya pencapaian sasaran ini, didukung dengan salah satu program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan yang didukung dengan anggaran sebesar RP ,- ( Dua Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Enam Puluh Enam Rupiah ), terealisasi Rp ,- ( Dua Ratus Lima Puluh Enam Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Enam Ratus Empat Puluh Tujuh Rupiah ) atau 90,28%. No Indikator Kinerja 1 Jumlah Pelayanan Persampahan 2 Prosentase TPS penduduk 3 Jumlah terhadap Rekomendasi dokumen lingkungan hidup Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Daya Dukung Lahan Satuan Tahun 2015 Tahhun 2016 Target Real Capaian (%) RPJMD 2019 M³ 9,32 11,24 3,48 30,96 4,5 % ,1 Dok Rata - rata 52,98 Penjelasan dari pencapaian indikator capaian kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Jumlah Pelayanan Persampahan Pelayanan persampahan adalah upaya dari Pemerintah Kabupaten Rote Ndao melalui dinas teknis untuk mengangkut sampah pada tempat pembuangan sampah yang telah disiapkan, dari jumlah sampah yang ditargetkan sebanyak 11,24 M³ terealisasi sebanyak 62

8 3,48 M ³ atau 30,96 % terangkut pada tahun Jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 9,32 M³ maka sampah yang terangkut lebih sedikit atau 5,84 %. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada TPS yang telah ditentukan masih rendah, ini dibuktikan bahwa jumlah sampah yang terangkut mengalami penurunan. b. Prosentase TPS terhadap penduduk Pencapaian indikator prosentasi TPS terhadap penduduk pada Tahun 2016 ditargetkan sebanyak 3 % terrealisasi sebanyak 3 % artinya penyediaan prasarana dan sarana sampah sesuai target atau 100 %. c. Jumlah dokumen rekomendasi Jumlah dokumen rekomendasi yang ditargetkan sebanyak 100 dokumen terrealisasi sebanyak 28 dokumen atau 28 %. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mendapatkan rekomendasi ijin lingkungan ditahun 2016 jauh menurun jika di bandingkan dengan realisasi di tahun 2016 sebanyak 28 usaha/kegiatan. Hal ini tentunya belumlah menggembirakan karena pelaku - pelaku usaha mengalami penurunan. Dari rata-rata indikator sebesar 52,98% dapat disimpulkan bahwa sasaran meningkatnya daya dukung lahan dapat dikatagorikan belum berhasil. Hambatan : Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara baik. Upaya Pemecahan : Dilakukan sosialisasi/penyuluhan dan adanya partisipasi masyarakat dan Aparatur untuk melaksanankan Bulan Bakti gotong royong. 63

9 SASARAN 3 Meningkatnya Pengelolaan Kawasan Hutan dan Hutan Kemasyarakatan Yang Lestari dan Sumber Daya Alam Hayati Lainnya Sasaran ini diarahkan pada meningkatnya pengelolaan kawasan hutan dan hutan kemasyarakatan yang lestari dan sumber daya alam hayati lainnya. Program yang mendukung sasaran ini adalah program rehabilitasi hutan dan lahan. Sasaran ini didukung dengan anngaran sebesar Rp ,-( Sembilan Ratus Dua Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Lima Ribu Rupiah) terealisasi Rp ,-(Enam Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Lima ratus Empat Belas Ribu Delapan Ratus Rupiah) atau 75,73%. Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Pengelolaan Kawasan Hutan dan Hutan Kemasyarakatan yang Lestari dan Sumber Daya Alam Hayati Lainnya Tahun Tahun 2016 Capaian RPJMD No Indikator Kinerja Satuan 2015 Target Real (%) Luas kawasan rehabilitasi dan lahan hutan 2 Penurunan lahan kritis dalam kawasan hutan Ha Ha Rata - rata 119 Pencapaian indicator dan sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah luas kawasan rehabilitasi hutan dan lahan yang ditargetkan 40 Ha terealisasi 60 Ha atau 150% 64

10 2. Jumlah penurunan lahan kritis dalam kawasan hutan ditargetkan 150 Ha terealisasi 132 Ha atau 88%. Dari rata rata indikator yang ada sebesar 119% dapat disimpulkan bahwa sasaran meningkatnya pengelolaan kawasan hutan dan hutan kemasyarakatan yang lestari dan sumber daya alam hayati dapat dikategorikan Sangat Berhasil. MISI II : MENINGKATNYA KUALITAS DAN KUANTITAS SERTA PEMERATAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SASARAN 1 Tersedianya Sarana Dan Prasarana Transportasi Publik Yang Memadai Secara Kualitas Dan Kuantitas Strategi yang dilakukan untuk sarana dan prasarana transportasi publik yang memadai secara kualitas dan kuantitas. Program program yang mendukung sasaran ini adalah Program jalan dan jembatan dan Program Peningkatan Kualitas jalan di Kabupaten Rote Ndao (APBD) melalui kegiatan pembangunan jalan, pembangunan jembatan, dan panjang jalan yang di rehabilitasi. Kegiatan pembangunan jalan ini didukung oleh anggaran sebesar Rp ,- (Enam Puluh Delapan Miliar Delapan Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Tujuh Ribu Dua Ratus Delapan Puluh Lima Rupiah) dengan realisasi Rp atau (Enam Puluh Tujuh Miliar Sembilan Ratus Delapan Puluh Empat Juta Dua Ratus Delapan Puluh Ribu Lima Puluh Rupiah) atau 98,44%. dan Kegiatan pembangunan jembatan ini didukung oleh anggaran sebesar Rp (Delapan Miliar Sembilan Puluh Tiga Juta Dua Ratus Delapan Puluh Ribu Seratus Ribu) dengan Realisasi Rp atau (Tujuh Miliar Tujuh Ratus Delapan Puluh Satu Empat Ratus Lima Belas Ribu Lima Ratus 65

11 Rupiah) atau 98,68%. Kegiatan panjang jalan direhabilitasi didukung oleh anggaran sebesar Rp ini (Tujuh Miliar Delapan Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Lima Rupiah) dengan Realisasi Rp (Tujuh Miliar Empat Ratus Empat Juta Lima Ratus Dua Belas Ribu Tiga Ratus Rupiah) atau 93,77%. No Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tersedianya Sarana dan Prasarana Transportasi Publik yang Memadai secara Kualitas dan Kuantitas Indikator Tahun Tahun 2016 Capaian Kinerja 1. Panjang Jalan Terbangun 2. Panjang Jembatan Terbangun 3 Panjang jalan kondisi mantap Satuan 2015 RPJMD (%) Target Realisasi 2019 Km 5,000 71,24 432,90 607, Meter ,32 40 meter 81,0 78,0 11,33 14,53 90,0 Rata - rata 482,50 Penjelasan dari pencapaian indikator capaian kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Panjang Jalan Terbangun Pembangunan jalan merupakan satu kegiatan yang memantapkan dan memperluas jaringan jalan yang menghubungkan daerah pusat produksi dengan daerah pemasaran perkotaan dengan perdesaan dan menjangkau daerah isolasi / tertinggal. Kegiatan ini juga mendukung pembangunan sektor industri, pertanian, perdagangan, pariwisata dan sektor lainnya. 66

12 b. Panjang Jembatan Terbangun. Pembangunan jembatan merupakan satu kegiatan yang memantapkan memperluas menghubungkan, yang dipisahkan oleh sungai, kali dan lain lain sehingga menghubungkan daerah pusat produksi dengan pemasaran daerah perkotaan dan perdesaan dan menjangkau daerah isolasi / tertinggal, kegiatan ini juga mendukung pembangunan sektor industri, pertanian, perdagangan, pariwisata dan sektor lainnya. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat capaian kinerja sasaran Tersedianya sarana dan prasarana transportasi publik yang memadai secara kualitas dan kuantitas adalah sebesar 482,50% atau dikategorikan Sangat Berhasil. SASARAN 2 Meningkatnya Kuantitas Dan Kualitas Jaringan Irigasi Teknis. Program- program yang mendukung sasaran ini adalah Program penyediaan dan pengelolaan air baku dan Program Peningkatan Pengembangan, pengelolaan Konversi sumber daya air lainnya melalui kegiatan pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa dengan dukungan dana sebesar Rp (Dua miliar sembilan ratus dua puluh delapan juta seratus lima puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh rupiah) dengan realisasi Rp (Dua Miliar Enam Ratus Empat Puluh Satu Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu Seratus Lima Puluh Rupiah) atau 92,21% kegiatan pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya dan pemeliharaan rehabilitasi embung dan bangunan penampung air lainnya dengan dukungan dana Rp (Tiga Puluh Enam Milliard Enam Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Sembilan Puluh Sembilan Ribu Enam Ratus Rupiah) 67

13 terealisasi Rp (Tiga Puluh Empat Milliard Empat Ratus Enam Puluh Juta Enam Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Rupiah ) atau sebesar %. No Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Jaringan Irigasi Teknis Indikator Satuan Tahun Tahun 2016 Capaian RPJMD Kinerja 1. Panjang saluran Irigasi yang Terbangun 2 Jumlah embung Terbangun 2015 Target Real (%) 2019 Meter 883 1,125 1, buah Rata - rata 100 Penjelasan dari pencapaian indikator capaian kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Jumlah saluran irigasi yang terbangun Jaringan irigasi meningkatkan fungsi layanan aliran irigasi dengan meningkatkan kinerja jaringan, maka bertambah pula luas areal tanam melalui penambahan Indeks pertanaman dan penambahan baku lahan serta produktivitas lahan sehingga mengatasi masalah kekurangan air ke areal persawahan. Capaian target pada tahun 2016 adalah 100 % atau di kagorikan Sangat Berhasil. b. Terbangunnya embung dan bendungan penampung air yang berfungsi sebagai cadangan atau persediaan air dimusim kemarau sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pertanian, peternakan dan rumah tangga. Sasarannya yaitu pada lahan-lahan kering dan lahan-lahan tadah hujan pada hulu DAS keterdapatan air tanah sangat dalam, Tipe iklim C-D-E, dan tekstur tanahnya non permeable maka program kegiatan ini dapat mengatasi masalah 68

14 kekeringan di musim kemarau. Target jumlah Embung dan Bendungan Penampung air tahun 2016 adalah 100% atau di kategorikan sangat berhasil. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja sasaran Meningkatnya kuantitas dan kualitas Jaringan Irigasi Teknis adalah sebesar 100% atau di kategorikan Sangat Berhasil. SASARAN 3 Meningkatnya Pergerakan Barang dan Jasa Antar Desa, Aantar Kecamatan dan Daerah Pariwisata Program yang mendukung sasaran ini adalah Program pembangunan Infrastruktur Perdesaan melalui Kegiatan Pembangunan jalan dan jembatan perdesaaan dengan dukungan dana sebesar Rp (Lima Miliar Tujuh Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta Lima Puluh Empat Ribu Rupiah) terealisasi Rp (Empat Milliard Seratus Empat Juta Dua Ratus Lima Belas Ribu Rupiah) atau 70,90%. No Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Jaringan Irigasi Teknis Yang Baik Tahun Tahun 2016 Capaian Indikator Kinerja 1. Panjang jalan desa terbangun Satuan 2015 Target Real (%) RPJMD 2019 meter 5, ,000 Rata-rata 100 Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa jumlah jalan desa terbangun bertujuan menjangkau daerah isolasi / tertingal target desa terbangun Tahun 2016 adalah 100 % atau di kategorikan Sangat Berhasil 69

15 SASARAN 4 Meningkatnya Cakupan Layanan Air bersih dan Sanitasi Layak Sasaran ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air bersih di masyarakat perdesaan dan meningkatkan praktek hidup bersih dan sehat di masyarakat perkotaan. Program-program yang mendukung sasaran ini adalah Program Pengembangan, kinerja Pengelolaan Air minum dan air limbah melalui kegiatan penyediaan prasarana dan sarana air limbah dengan dukungan dana sebesar Rp (Tiga Miliar Enam Puluh Delapan Juta Lima Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Dua Puluh Rupiah) dengan realisasi Rp ,- (Tiga Milliard Empat Puluh Tujuh Juta Tujuh Puluh Empat Ribu Delapan Ratus Dua Puluh Rupiah ) atau sebesar 93,91 %. Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Cakupan Layanan Air Bersih dan Sanitasi Layak No Indikator Kinerja Satu Tahun Tahun 2016 Capaian RPJMD 1 Prosentase penduduk berakses air minum dan sanitasi layak perdesaan an 2015 Target Real (%) 2019 % 96, ,87 74, Rata - rata Penjelasan dari pencapaian indikator capaian kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Indikator ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar prosentase penduduk yang sudah terlayani air minum dan sanitasi layak perdesaan di tahun 2016, jumlah keseluruhan kepala keluarga perkotaan dan perdesaan adalah sebanyak kk, yang sudah terlayani air bersih 70

16 sebayak kk dengan realisasi 71,87% dan capaian kinerja untuk indikator ini adalah 74.09% dapat dikategorikan Sangat Berhasil. MISI III : MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERDAYA SAING SASARAN 1 Meningkatnya Rata-Rata Lama Sekolah Sasaran ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan formal yang terdapat di Kabupaten Rote Ndao, di tahun 2016 belum ada program dan anggaran yang mendukung sasaran ini karena program ini lebih diarahkan kepada pendataan siswa yang lama bersekolah. No Indikator Kinerja Satuan 1 Prosentase rata-rata lama sekolah Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2015 Tahun 2016 Target Real Capaian (%) RPJMD 2019 % 7,0 7,2 6,7 93,05 7,5 Rata-rata 93,05 Dari tabel diatas menunjukan bahwa presentase rata-rata lama sekolah dari target sebesar 7,2% terealisasi 6,7% atau 93,05%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sasaran meningkatnya rata-rata lama sekolah terjadi penurunan sebesar 0,5% sehingga dapat dikategorikan Sangat Berhasil. 71

17 SASARAN 2 Meningkatnya Tingkat Pendidikan Masyarakat Sasaran ini diarahkan untuk menurunkan angka buta huruf, meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK. Program yang mendukung kegiatan ini adalah program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun dan program pendidikan menengah dengan kegaiatan Penyelnggaraan Paket C Setara SMU. Dengan target Anggaran sebesar Rp ,- (Seratus Tiga Puluh Lima Juta Tujuh Puluh Lima Ribu Tiga Ratus Rupiah) dengan realisasi Rp ,- (Seratus Tiga Puluh Tiga Juta Delapan ratus Lima Ribu Rupiah) atau 99,05%. Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Tingkat Pendidikan Masyarakat No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015 Target Tahun 2016 Realisasi Capaian (%) RPJMD Prosentase APM - SD % ,86 79, SMP % 95,00 96, , SMA/SMK % 89,00 91, , Prosentase APK % - - SD % SMP % 95,00 99, SMA/SMK % 75,00 80, Rata-rata Penjelasan dari pencapaian indikator kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) Angka Partisipasi Murni adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap 72

18 penduduk pada kelompok umur tersebut. Berkaitan dengan Prosentase Angka Partisipasi Murni Pemerintah Kabupaten Rote Ndao telah menetapkan 3 indikator yaitu: - Prosentase APM SD Indikator ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui berapa besar prosentase penduduk yang berusia sekolah (7-12 tahun) yang telah bersekolah pada tingkat SD/MI. Angka Partisipasi Murni SD/MI sesuai target pemerintah daerah di tahun 2016 sebesar 100% dengan capaian sebesar 79,86 dikategorikan sangat berhasil. - Prosentase APM SMP Indikator ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui berapa besar prosentase penduduk yang berusia sekolah (13-15 tahun) yang telah bersekolah pada tingkat SMP/MTs. Angka Partisipasi Murni SMP/MTs sesuai target pemerintah daerah di tahun 2016 sebesar 96,00% dengan capaian sebesar 55,93 dikategorikan cukup berhasil. - Prosentase APM SMA/SMK Indikator ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui berapa besar prosentase penduduk yang berusia sekolah (16-18 tahun) yang telah bersekolah pada tingkat SMA/MA. Angka Partisipasi Murni SMA/MA sesuai target pemerintah daerah di tahun 2016 sebesar 91,00% dengan capaian sebesar dikategorikan Sangat Berhasil. 2. Prosentase Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partispasi Kasar menunjukkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. APK merupakan prosentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan ( berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang 73

19 pendidikan tersebut. Berkaitan dengan Prosentase Angka Partisipasi Kasar Pemerintah Kabupaten Rote Ndao telah menetapkan 3 indikator yaitu: - Prosentase APK SD Indikator ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui berapa besar prosentase penduduk yang berusia sekolah SD/MI yang telah bersekolah pada tingkat SD/MI. APK SD/MI sesuai target pemerintah daerah di tahun 2016 sebesar 100% dengan capaian sebesar 95,96 dikategorikan Sangat Berhasil. - Prosentase APK SMP Indikator ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui berapa besar prosentase penduduk yang berusia sekolah SMP yang telah bersekolah pada tingkat SMP. APK SMP pemerintah daerah menargetkan di tahun 2016 sebesar 99,00% dengan capaian sebesar 87,18 dikategorikan Sangat Berhasil. - Prosentase SMA/SMK Indikator ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui berapa besar prosentase penduduk yang berusia sekolah SMA/ SMK yang telah bersekolah pada tingkat SMA. APK SMA pemerintah daerah menargetkan di tahun 2016 sebesar 80,00% realisasi dengan capaian sebesar dikategorikan Sangat Berhasil. Dari rata-rata indicator yang ada sebesar 92,94% dapat disimpulkan bahwa sasaran Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat dikategorikan Sangat Berhasil. 74

20 SASARAN 3 Meningkatnya Mutu Dan Prosentase Kelulusan Sasaran ini diarahkan meningkatkan mutu kelulusan siswa baik secara kwalitas maupun kuantitas pada semua jenjang pendidikan yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan guna perolehan Ujian Nasioanl ( UN ) dan Ujian Sekolah (US) yang semakin baik. Programprogram yang mendukung sasaran ini adalah penuntasan wajib belajar pendidikan 9 tahun dan program pendidikan menengah. Sasaran ini didukung oleh anggaran sebesar Rp ,- (Lima Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Enam Puluh Dua Ribu Lima Ratus Lima Puluh Rupiah) dengan realisasi Rp ,- (Lima Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Lima Ribu Tiga Ratus Rupiah) atau sebesar 99,63% No Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Mutu Dan Prosentase Kelulusan Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015 Tahun 2016 Target Realisasi Capaian 3.1 Prosentase Kelulusan - SD % SMP % SMA % SMK % Rata-rata 100 (%) RPJMD 2019 Dari data diatas dapat dijelaskan pencapaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Mutu dan Prosentase Kelulusan dengan capaian 100%. Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: 1. Prosentase kelulusan SD Prosentase angka kelulusan SD/MI tahun 2016 mencapai 100% atau sama dengan tahun 2015 yang juga mencapai 100%. Jika 75

21 dibandingkan dengan target yang ditetapkan 100% maka realisasinya adalah 100%. Hal ini tergambar dari jumlah murid yang mengikuti ujian orang seluruhnya barhasil lulus ujian, Dengan demikian capaiannya adalah 100 %. 2. Prosentase kelulusan SMP Prosentese angka kelulusan SMP/MTs/SMPLB untuk tahun 2016 adalah 100% angka ini sama dengan tahun 2015 yang juga 100%. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan 100% maka jelas bahwa realisasinya adalah 100%. Capaian target ini tergambar pada jumlah peserta didik yang mengikuti ujian sebanyak orang dan yang berhasil lulus dalam ujian juga sebanyak orang dan Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra sebesar 100% maka capaian sampai dengan tahun 2016 sudah 100%. 3. Prosentase kelulusan SMA Pada tahun 2016 Prosentase angka kelulusan SMA/MA/SMALB mencapai 100% dari target yang ditetapkan 100%, pencapaian ini sama dengan pencapaian Tahun 2015 yang juga realisasinya mencapai 100%. Ini terlihat dari peserta didik yang mampu bersaing dan lulus ujian nasional. Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra sebesar 100% maka capaian sampai dengan tahun 2016 sudah 100%. 4. Prosentase kelulusan SMK Prosentase angka kelulusan SMK untuk tahun 2016 adalah 100%. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan 100% maka capaiannya adalah 100% sama dengan tahun 2015 yang juga mencapai 100%. Prosentase kelulusam tersebut tergambar dari Jumlah peserta ujian nasional sebanyak 176 peserta- didik dan semuanya lulus. 76

22 Dari rata-rata indikator yang ada sebesar 100% dapat disimpulkan bahwa sasaran meningkatnya mutu dan prosentase kelulusan dikategorikan Sangat Berhasil. Tabel 3.11 Jumlah dan Prosentase Kelulusan Tahun 2016 Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa Lulus Tidak Lulus Prosent ase SD/MI SMP/MTs/SMPLB SMA/MA/SMALB SMK Peningkatan angka kelulusan dari tahun 2016 pada semua jenjang pendidikan merupakan kerja keras dari pemerintah dan seluruh stakeholders untuk membenahi angka kelulusan di Kabupaten Rote Ndao sehingga setiap tahun angka kelulusan terus mengalami kemajuan dan peningkatan. Walaupun angka kelulusan mencapai target, tidak berarti tingkat kelulusan telah bebas dari masalah dan hambatan. Masalah yang dimaksud seperti sistem pembelajaran dan penataan pendidikan yang belum dikelola secara merata. Untuk itulah maka semua pemangku kepentingan yaitu pemerintah, pelaku dan penanggungjawab pendidikan maupun masyarakat telah mengambil langkah dan bersama untuk mengubah prestasi kelulusan yang demikian rendah menjadi lebih baik. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran ini diantaranya di sebabkan oleh hambatan internal dan eksternal. A. Hambatan Internal adalah : Rendahnya motivasi belajar siswa (Kurangnya kesadaran murid/siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi UN dan US) ; 77

23 Rendahnya dukungan dan perhatian keluarga. B. Hambatan Eksternal adalah : Rendahnya pemahaman dan aplikasi kurikulum ; Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung ; Adanya kesenjangan dalam hal jumlah dan mutu guru ; Kurangnya akses informasi ; Rendahnya kualitas lulusan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk pencapaian sasaran ini adalah sebagai berikut: 1. Dengan program 5 K yaitu : Ketersediaan pelayanan pendidikan; Keterjangkauan pelayanan pendidikan; Kualitas dan relevansi hasil pendidikan; Kesetaraan pendidikan; Kepastian pelayanan pendidikan; 2. Mendorong orang tua murid agar berpartisipasi aktif mempersiapkan dan memberikan dukungan kepada anak dalam menghadapi ujian; 3. Memberikan bantuan beasiswa bagi murid yang kurang mampu; 4. Pembenahan secara sungguh-sungguh pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar di kelas serta pembenahan proses belajar mengajar bagi sekolah menengah yang masih tergolong rendah; 5. Memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap sekolahsekolah menengah baik SMA/MA dan SMK yang tingkat kelulusan masih rendah; 6. Dukungan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan, pembenahan dan peningkatan kualifikasi guru terutama terhadap guru yang belum berijazah S-1 dan yang berlatar belakang pendidikan non-keguruan; 7. Pengelolaan pemerataan guru untuk menghindari penumpukan guru di perkotaan, sementara banyak sekolah di wilayah pedesaan kekurangan guru. 78

24 SASARAN 4 Meningkatnya Mutu Dan Akses Pendidikan Non Formal Sasaran ini diarahkan untuk meningkatkan mutu pendidikan non formal yang terdapat di Kabupaten Rote Ndao, program yang mendukung sasaran ini adalah Kelompok Belajar KF dengan target Rp ,- (Lima Puluh Dua Juta Empat Ratus Tiga Ribu Rupiah) realisasi Rp ,- (Lima Puluh Dua Juta Empat Ratus Tiga Ribu Rupiah) atau 100%. Tabel 3.12 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Mutu Dan Akses Pendidikan Non Formal No Indikator Kinerja Satuan 4.1 Prosentase angka melek huruf Tahun 2015 Tahun 2016 Target Real Capaian (%) RPJMD 2019 % 91,21 92,21 91,13 98,82 95,21 Rata-rata 98,82 Dari tabel diatas menunjukan bahwa indikator kinerja prosentase angka melek huruf yang ditargetkan sebesar 92,21% terealisasi sebesar 91,13%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sasaran Meningkatnya Mutu dan Akses Pendidikan Non Formal dikategorikan sangat berhasil dengan capaian sebesar 98,82,%. Hal ini menunjukan bahwa masih 1,08 warga belajar yang belum bisa membaca dan menulis dengan baik. SASARAN 5 Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Perpustakaan Sasaran ini diarahkan untuk menumbuh kebangkan minat baca masyarakat yang dapat mendukung terciptanya masyarakat Rote Ndao yang cerdas. 79

25 Program yang mendukung sasaran ini adalah Program Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan, di tunjang kegiatan pengadaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah dengan dukungan dana Rp ,- (Tiga Ratus Dua Puluh Dua Juta Rupiah) dengan realisasi Rp ,- (Tiga Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus Delapan Ribu Tiga Puluh Satu Rupiah ) atau 08,88% dan kegiatan Perluasan dan Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan dukungan dana Rp ,- (Dua Puluh Satu Juta Delapan Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Enam Rupiah) dengan realisasi Rp ,- (Dua Puluh Satu Juta Delapan Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Enam Rupiah) atau 100% Tabel 3.13 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya mutu dan akses pelayanan perpustakaan No Indikator Kinerja Satuan 5.1 Jumlah koleksi bahan (buku) 5.2 Jumlah pustaka pengunjung pada perpustakaan daerah Tahun 2015 Tahun 2016 Target Realisasi Capaian (%) Buku ,2 250 RPJMD 2019 Orang , Rata-rata 264,23 Penjelasan dari pencapaian indikator capaian kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Jumlah koleksi bahan pustaka (buku) Manfaat perpustakaan di dalam segala bidang sangat diperlukan namun khususnya di dunia pendidikan amatlah penting yaitu 80

26 membantu terselenggranya pendidikan dengan baik, maka pemerintah daerah lewat dinas teknis berupaya dengan menambah koleksi buku perpustakaan dari tahun ke tahun, di tahun 2016 pemerintah daerah menargetkan 250 buku dengan realisasi penggadaan sejumlah 1048 atau 419,2% pencapaian sasaran terhadap indikator ini dikategorikan sangat mendukung dunia pendidikan. Jumlah pengunjung pada perpustakaan daerah Jumlah pengunjung perpustakaan setiap tahun berfariasi, yaitu orang di tahun 2015, di tahun 2016 pemerintah daerah telah menetapkan target pengunjung sebanyak 1100 orang dan bila dilihat pada tabel capaian indikator kinerja sasaran maka adanya peningkatan pengunjung pada perpustakaan yang tersedia yaitu sebanyak 1202 orang atau 109,27%. Dari rata-rata indikator yang ada sebesar 264,23% dapat disimpulkan bahwa sasaran Meningkatnya mutu dan akses pelayanan perpustakaan dapat dikategorikan sangat berhasil. SASARAN 6 Meningkatnya Mutu Sarana Dan Prasrana Pendidikan Pada Semua Jenjang Dan Jenis Pendidikan Sasaran ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan pada semua jenjang pendidikan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan yang bermuara pada peningkatan Sumber Daya Manusia di wilayah Rote Ndao. Sasaran Meningkatnya mutu sarana dan parasana pendidikan pada jenjang dan jenis pendidikan di Tahun 2016 tidak ada program yang mendukung sasaran ini, dan lebih fokus kepada pendataan. 81

27 Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Mutu Sarana dan Prasarana Pendidikan pada Semua Jenjang dan Jenis Pendidikan No Indikator Kinerja Satuan 6.1 Rasio Murid SD Murid SMP Murid SMA Murid SMK Rasio Rasio Rasio Rasio Tahun :128 1:171 1:342 1:195 Tahun 2016 Target 1:125 1:172 1:343 1:196 Real 1:128 1:171 1:342 1:195 Capaian (%) 100,26 99,91 99,92 99,91 Rata-rata 100 RPJMD :120 1:175 1:348 1:200 Penjelasan dari pencapaian indikator capaian kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Rasio Murid SD Indikator ini bertujuan untuk mengatahui jumlah siswa dalam tiap rombongan belajar pada jenjang pendidikan SD. Standard minimal untuk jumlah siswa tiap satu rombongan belajar adalah 1 : 42, sehingga rasio murid SD untuk 3 rombel adalah 1 : 125, capaian kinerja untuk indikator ini adalah 100,26%. Rasio Murid SMP Indikator ini bertujuan untuk mengatahui jumlah siswa dalam tiap rombongan belajar pada jenjang pendidikan SMP. Standard minimal untuk jumlah siswa tiap satu rombongan belajar adalah 1 : 32, sehingga rasio murid SMP untuk (4 rombel) adalah 1 : 172, capaian kinerja untuk indikator ini adalah 99,91%. Rasio Murid SMA Indikator ini bertujuan untuk mengatahui jumlah siswa dalam tiap rombongan belajar pada jenjang pendidikan SMP. Standard minimal untuk jumlah siswa tiap satu rombongan belajar adalah 1 : 32, sehingga rasio murid SMA untuk (5 rombel) adalah 1 : 343, capaian kinerja untuk indikator ini adalah 99,92%. 82

28 Rasio Murid SMK Indikator ini bertujuan untuk mengatahui jumlah siswa dalam tiap rombongan belajar pada jenjang pendidikan SMK. Standard minimal untuk jumlah siswa tiap satu rombongan belajar adalah 1 : 32, sehingga rasio murid SMK untuk (6 rombel) adalah 1 : 196, capaian kinerja untuk indikator ini adalah 99,91%. Capaian target 100% tersebut tidak berarti kebutuhan dan pembenahan terhadap ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan telah sepenuhnya terpenuhi namun dalam kenyataannya masih banyak juga yang belum memadai sehingga kerja keras dari semua pihak yaitu pemerintah, swasta, dan dari waktu dari ke waktu terus ditingkatkan. Ketersedian dana bukanlah alasan menurunnya kinerja dunia pendidikan namun pembenahan itu terus dilakukan dengan melihat skala prioritas serta disesuaikan dengan kemampuan daerah dari ratarata indikator yang ada sebesar 100% dapat disimpulkan bahwa sasaran Meningkatnya mutu sarana dan prasarana pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikategorikan Sangat Berhasil. SASARAN 7 Meningkatnya Mutu Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Sasaran ini diarahkan untuk meningkatkan kuantitas sumber daya manusia pendidik guna terpenuhinya kebutuhan guru pada semua jenjang di wilayah Rote Ndao, di tahun 2016 dan khusus untuk sasaran ini lebih fokus kepada pendataan tenaga pendidik. 83

29 Tabel 3.15 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan No Indikator Kinerja Satuan 1 Prosentase guru berpendidikan S1 2 Prosentase Sertifikasi Guru Tahun 2015 Tahun 2016 Target Real Capaian (%) % 50,00 70,00 66, % 60,00 70,00 41,52 59, Rata-rata 76,81 RPJMD 2019 Penjelasan dari pencapaian indikator capaian kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah guru seluruhnya adalah sebanyak orang, yang berpendidikan S1 sebanyak orang dengan realisasi sebesar 66,01% dan capaian kinerja untuk indikator ini adalah 94,3%, dapat dilihat pada data di bawah ini : - Guru SD S1 : Guru SMP S1 : Guru SMA S1 : Guru SMK S1 : 115 Jumlah : Jumlah guru seluruhnya adalah orang, yang bersertifikasi Tahun 2016 adalah 717 orang dengan realisasi sebesar 41,52, dan capaian kinerja untuk indikator ini adalah 59,31% dapat dilihat pada data di bawah ini: - Guru SD : 990 Lulus : 404 atau 40,81% - Guru SMP : 394 Lulus : 184 atau 46,70% - Guru SMA : 215 Lulus : 92 atau 42,79% - Guru SMK : 128 Lulus : 37 atau 28,91% Jumlah :

30 Dari rata-rata indikator yang ada sebesar 76,81% dapat disimpulkan bahwa sasaran meningkatnya mutu pendidik dan tenaga pendidik dikategorikan Berhasil. SASARAN 8 Tercapainya Keterwakilan 30% Perempuan dalam Jabatan Eksekutif maupun Legislatif Sasaran ini diarahkan dalam rangka meningkatkan Peran serta dan Kesetaraan Jender keterwakilan perempuan di berbagai bidang seperti pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, politik, pemerintahan dan lain-lain dalam memajukan bangsa dan negara melalui SDM yang dimilikinya. Program yang mendukung sasaran ini adalah Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan melalui Kegiatan Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang didukung dengan dana sebesar Rp ,- ( Tiga Puluh Juta Rupiah) realisasi sebesar Rp ,- (Dua Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Lima Ribu Rupiah) atau 97,35%. Indikator No Kinerja 8.1 Prosentase Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tercapainya Keterwakilan 30% Perempuan dalam Jabatan Eksekutif maupun Legislatif Keterwakilan Perempuan dalam jabatan Eksekutif Tahun Tahun 2016 Capaian RPJMD Satuan 2015 Target Real (%) 2019 % % 85

31 8.2 Prosentase Keterwakilan Perempuan dalam jabatan Legislatif % % Rata-rata 100 Penjelasan dari pencapaian indikator capaian kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Prosentase Keterwakilan Perempuan dalam jabatan Eksekutif dapat direalisasikan 100 %. 2. Prosentase Keterwakilan Perempuan dalam jabatan Legislatif dapat direalisasikan 100 %. Dari penjelasan di atas dapat dijelasakan bahwa: rata rata capaian sebesar 100% maka dapat disimpulkan bahwa capaian indikator kinerja sasaran Tercapainya Keterwakilan 30% Perempuan dalam Jabatan Eksekutif maupun Legis latif dikategorikan Sangat Berhasil. SASARAN 9 Meningkatnya Perlindungan Anak Sasaran ini diarahkan dalam rangka meningkatkan perlindungan terhadap anak yang berhak atas kelangsungan hidup dan berkembang serta hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sebagai mana yang diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Program yang mendukung sasaran ini adalah Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas anak dan Perempuan melalui kegiatan Peningkatan kualitas anak dan perlindungan hak anak (Musyawarah / Konfrensi anak tingkat Kabupaten yang didukung dengan dana sebesar 86

32 Rp ,- (Seratus Sepuluh Juta Lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) realisasi sebesar Rp ,- (Sembilan Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Dua Juta Enam Ratus Rupiah) atau 87,68%. No Indikator Kinerja 1 Jumlah Lembaga Perlindungan Anak (PUG) yang aktif Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Perlindungan Anak Satuan Tahun 2015 Tahun 2016 Target Real Capaian (%) RPJMD 2019 Lbg ,85 20 Rata-rata 42,85 Penjelasan dari pencapaian indikator capaian kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Jumlah Lembaga Perlindungan Anak (PUG) yang aktif ditargetkan sebanyak 7 Lembaga direalisasikan 3 Lembaga atau 42,85%. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Perlindungan Anak dapat dikatagorikan Belum Berhasil. SASARAN 10 Meningkatnya Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan Dalam Segala Bidang Sasaran ini diarahkan mendorong partisipasi pemuda untuk meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan guna mewujudkan generasi yang lebih cerdas dengan menyelesaian pendidikan pada semua jenjang. Program yang mendukung asasaran ini adalah Lomba O2SN SD dan SMP dengan target Rp ,- (Seratus Enam Puluh Delapan 87

33 Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Rupiah) realisasi Rp ,- (Seratus Enam Puluh Empat Juta Lima Puluh Sembilan Ribu Dua Ratus Rupiah) atau 97,23%. No 1 Jumlah Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan Dalam Segala Bidang Indikator Tahun Tahun 2016 Capaian RPJMD Satuan Kinerja 2015 Target Real (%) 2019 organisasi kepemudaan yang terbina 2 Jumlah cabang olahraga prestasi lokal, nasional aktif Org Cab Rata-rata 35 Penjelasan dari pencapaian indikator capaian kinerja sasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah organisasi kepemudaan yang aktif terbina. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui jumlah organisasi kepemudaan yang aktif terbina oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rote Ndao. Target di tahun 2016 adalah 9 organisasi kepemudaan, namun belum terealisasi sehingga capaian kinerja untuk indikator ini adalah 0%. 88

34 2. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui jumlah cabang olahraga prestasi lokal maupun nasional yang dimiliki oleh Kabupaten Rote Ndao. Target tahun 2016 adalah sebanyak 10 cabang olahraga. Realisasi sebanyak 7 cabang olahraga yang merupakan cabang olahraga yang dikuti oleh para siswa SD dan SMP melalui kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Sekolah Nasional, baik tingkat SD maupun SMP. Capaian kinerja untuk indicator ini adalah 70%. Dari rata-rata indikator yang ada sebesar 35% dapat disimpulkan bahwa sasaran Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan dalam segala bidang dikategorikan belum berhasil. MISI IV MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PENGEMBANGAN PARIWISATA YANG DI DUKUNG OLEH PERTANIAN DAN PERIKANAN SASARAN 1 Meningkatnya Pendapatan dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat Sasaran ini diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rote Ndao. dao yang di topang oleh sektor pertanian, jasa-jasa perdagangan, hotel dan restoran yang merupakan sumber pertumbuhan Produksi Domestik Regional Brotu ( PDRB ) Nilai PDRB Kabupaten Rote Ndao atas dasar harga konstan Tahun Pertumbuhan ekonomi capaiannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 89

35 Tabel 3.19 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Pendapatan dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat No Indikator Kinerja 1. PDRB atas Dasar Harga Konstan PDRB atas Dasar Harga Berlaku PDRB Perkapita atas Dasar Harga Konstan PDRB Perkapita atas Dasar Harga Konstan Pertumbuhan Ekonomi Sat uan Tahun 2015 Rp. 455,11 3,684 Rp. 1,054, 473,83 1 Rp. 3,189, 368 Rp. 7,389, 593 Tahun 2016 Target 479,88 0,356 1,170, 444,05 2 3,297, 965 8,043, 846 Real. 479,88 0,356 1,170, 444,05 2 3,297, 965 8,043, 846 Capaian (%) RPJM D ,73 8, ,600, 467, ,867, ,999,171 Rp Rata - rata 100 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa: 1. Jumlah PDRB atas dasar harga konstan 2010 dari target yang ditetapkan sebesar Rp ,- (Empat Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Enam Rupiah) dan terealisasi sebesar Rp ,- (Empat Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Enam Rupiah) atau 100% 2. Jumlah PDRB atas dasar harga berlaku yang ditargetkan sebesar Rp ,- (Satu Miliar Seratus Tujuh Puluh Juta Empat Ratus Empat Puluh Empat Ribu Lima Puluh Dua Rupiah) dan terealisasi sebesar Rp ,- (Satu Miliar Seratus Tujuh Puluh Juta Empat Ratus Empat Puluh Empat Ribu Lima Puluh Dua Rupiah) atau 100% 90

36 3. Jumlah PDRB per kapita harga konstan 2010 dari target yang ditetapkan sebesar Rp ,- (Tiga Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus Enam Puluh Lima Rupiah) terealisasi sebesar Rp ,- (Tiga Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus Enam Puluh Lima Rupiah) atau 100% 4. Jumlah PDRB Per Kapita harga Berlaku dari target yang ditetapkan sebesar Rp ,- (Delapan Juta Empat Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Empat Puluh Enam Rupiah) terealisasi sebesar Rp ,- (Delapan Juta Empat Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Empat Puluh Enam Rupiah) atau 100% 5. Pertumbuhan Ekonomi target Tahun 2016 sebesar 5,67 % terealisasi sebesar 6,00 % mengalami peningkatan sebesar 0,33% Dari hasil pembahasan diatas bahwa jumlah rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Pendapatan dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat dapat di kategorikan Sangat Berhasil. SASARAN 2 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perikanan Sasaran ini diarahkan pada peningkatan produksi tanaman pangan, produksi dan produktivitas hasil tangkapan. Komitmen Pemerintah Kabupaten Rote Ndao untuk meningkatkan sektor pertanian dan perikanan dalam arti luas tergolong tinggi, Ini dapat dilihat dari anggaran yang diarahkan pada sektor pertanian dan perikanan sebagai sektor unggulan. Program yang mendukung sasaran ini adalah Peningkatan Ketahanan Pangan dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- (Delapan Ratus Sembilan Puluh Dua Juta Empat Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Tujuh Rupiah) terealisasi sebesar Rp ,- (Delapan Ratus Sembilan Puluh Dua Juta Empat Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Tujuh Rupiah) atau 100%, Program 91

37 Pengembangan Perikanan Tangkap dengan anggaran sebesar (Satu Miliar Lima Ratus Enam Puluh Dua Juta Tiga Ratus Empat Puluh Satu Ribu Dua Ratus Rupiah) dan terealisasi sebesar Rp (Satu Miliar Lima Ratus Sebelas Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Enam Ratus Rupiah) atau sebesar 96,77%, Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir dengan anggaran sebesar Rp (Dua Ratus Lima Puluh Tiga Juta Seratus Ribu Rupiah) dan terealisasi sebesar Rp (Dua Ratus Empat Puluh Tiga Juta Enam Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Rupiah) atau sebesar 96,28%. Tabel 3.20 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perikanan No Indikator Kinerja 1 Jumlah Produksi gabah 2 Jumlah produksi jagung 3 Jumlah produksi bawang merah 4 Jumlah produksi sorgum 5 Jumlah produksi kacang tanah 6 Jumlah gula air 7 Jumlah produksi kelapa 8 Jumlah jambu mete Sat u an Tahun 2015 Target Tahun 2016 Real. Capaian (%) Rp. RPJMD 2019 Ton ,5 0, Ton 8,65 8,72 9, ,5 8,95 Ton 141,12 169, ,42 Ton 72,28 82, ,92 114,68 Ton ,2 25, Ton , Ton , Ton Jumlah lontar Ha ,67 102,

38 10 Jumlah produksi tangkap 11 Jumlah produksi RTP tangkap 12 Jumlah produksi budidaya 13 Jumlah RTP budidaya 14 Jumlah pemanfaatan budidaya Ton , Ton , Ton , Ha , Ha , Rata - rata 209,54 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Indikator jumlah produktivitas gabah dari target yang ditetapkan sebesar ton dan terealisasi hanya sebesar 352,5 ton atau 0,544% 2. Indikator Jumlah produksi jagung yang ditetapkan sebanyak 8.72 Ton terealisasi sebesar 9,4627 Ton atau 108,5% 3. Indikator jumlah bawang merah di targetkan sebanyak 169,34 ton terealisasi sebanyak ton atau 1818,83% 4. Indikator jumlah produksi sorgum di targetkan 82,88 ton, terealisasi 19 ton atau 2,92%. 5. Indikator jumlah produksi kacang tanah di targetkan ton terealisasi 1.003,2 ton atau 25,98% 6. Indikator jumlah produksi gula air ditargetkan ton terealisasi 149,67 ton atau 100%. 7. Indikator Jumlah produksi kelapa di targetkan ton terealisasi ton atau 150,13% 8. Indikator jumlah jambu mete ditargetkan 67 ton tidak terealisasi. 9. Indikator jumlah lontar di targetkan 5316 ha terealisasi 5465,67 ha atau 102,82% 93

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ujud pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Rote Ndao selama tahun 2015 dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai pertanggungjawaban Kepala Daerah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN NEGARA 1 Meningkatnya

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015 14 BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Aceh Barat tahun mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Nama SKPD : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Visi : Terwujudnya Layanan Pendidikan, Pemuda Olahraga Rote Ndao yang berkembang, bermutu, unggul terjangkau Misi : 1 Memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan disektor Pendidikan adalah suatu upaya untuk meningkatkan kualitas dan ketersediaan Sumber Daya Manusia sebagai pelaku pembangunan. Pembangunan disektor

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro VISI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO TERWUJUDNYA INSAN CERDAS, KOMPERHENSIP DAN BERBUDAYA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA UNTUK MENOPANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 A. Isu Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : H.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja merupakan tekad atau janji rencana kinerja yang akan dicapai berdasarkan sasaran, tujuan dan kegiatan yang telah ditetapkan, baik dalam tahap

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS KRITERIA DAN PERSYARATAN KAWASAN, LAHAN, DAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PEDOMAN TEKNIS KRITERIA DAN PERSYARATAN KAWASAN, LAHAN, DAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN 2012, No.205 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KRITERIA DAN PERSYARATAN KAWASAN, LAHAN, DAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN, PANGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama IKHTISAR EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013 Halaman : i RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Pada KEGIATAN PERLUASAN (PENCETAKAN) SAWAH DALAM PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2007-2009 Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai kean dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BAB IV PENUTUP

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Penyelenggaraan pemerintahan yang baik pada hakekatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip prinsip tranparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor: 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Lebih terperinci

2.25. Jumlah Anak Balita Hidup dan Jumlah Kasus Kematian Balita di 32 KecamatanTahun II-42 Tabel Jumlah kasus kematian ibu hamil,

2.25. Jumlah Anak Balita Hidup dan Jumlah Kasus Kematian Balita di 32 KecamatanTahun II-42 Tabel Jumlah kasus kematian ibu hamil, LAMPRIAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TAHUN 2014-2019 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.4. Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Pemalang Tahun 2013 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam mencapai sasaran

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Pekalongan telah memperlihatkan pencapaian

Lebih terperinci

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Realiasasi 2015 % Capaian

Lebih terperinci

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN 1. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN i ii iii vi BAB I PENDAHULUAN I-1 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan I-3 1.3. Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 07/Permentan/OT.140/2/2012

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 07/Permentan/OT.140/2/2012 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 07/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KRITERIA DAN PERSYARATAN KAWASAN, LAHAN, DAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan merupakan unsur pelaksana teknis urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah memperlihatkan pencapaian kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots) DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Tahun 2002-2011 Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun VIII-1VIII-1 Komitmen Bupati Mandailing Natal yang akhirnya menjadi visi daerah adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang yang Religius, Mandiri, Sehat dan Sejahtera melalui Peningkatan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Halaman

Daftar Tabel. Halaman Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Kerja Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional, diamanatkan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lain... I-4 1.4 Sistematika Penulisan... I-5

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA % Capaian Kinerja % Realisasi

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012 Halaman : i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumberdaya sesuai dengan kewenangan atau mandat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 1.1. Visi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam pasal 1, angka 12 menyebutkan bahwa visi merupakan rumusan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan merupakan upaya pemerintah daerah secara keseluruhan mengenai cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, melalui penetapan kebijakan dan program

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan disektor Pendidikan adalah suatu upaya untuk meningkatkan kualitas dan ketersediaan Sumber Daya Manusia sebagai pelaku pembangunan. Pembangunan disektor

Lebih terperinci

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-nya yang tidak terhingga bagi bangsa dan negara tercinta ini, sehingga kita dapat selalu berikhtiar untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Tabel 7.3 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 3. INDIKATOR KINERJA (outcome) Pemberian beasiswa bagi gakin dan penggunaan dana BOS

Tabel 7.3 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 3. INDIKATOR KINERJA (outcome) Pemberian beasiswa bagi gakin dan penggunaan dana BOS 1 2 3 1 Meningkatkan mutu dan akses Formal dan Non formal 1 Meningkatnya rata-rata lama sekolah 2 Meningkatnya tingkat 3 Meningkatnya mutu dan prosentase kelulusan 1 Pendidikan murah bagi semua pada semua

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Jenis Kebencanaan dan Sebarannya... II-7 Tabel 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jeneponto Tahun 2008-2012...

Lebih terperinci

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 < 1 Visi Dinas Pendidikan Terwujudnya Ketersediaan, Keterjangkauan, Kesetaraan dan Kualitas Layanan Pendidikan Untuk Membentuk Masyarakat

Lebih terperinci

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilaksanakan pada setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan.

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6 DAFTAR TABEL DATA NONPENDIDIKAN Tabel 1 : Keadaan Umum Nonpendidikan 1 Tabel 2 : Luas wilayah, penduduk seluruhnya, dan penduduk usia sekolah 2 Tabel 3 : Jumlah desa, desa terpencil, tingkat kesulitan

Lebih terperinci

BAB 2 Perencanaan Kinerja

BAB 2 Perencanaan Kinerja BAB 2 Perencanaan Kinerja 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kean Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya Kata Pengantar Bupati Nagan Raya Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, serta selawat dan salam kita sampaikan atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW atas limpahan rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Dalam upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Sintang yang produktif, berkualitas, sejahtera, dan demokratis melaui GERBANG EMAS (Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat)

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992. RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.20 Anak. 2 Angka Kematian

Lebih terperinci

Lampiran Rekapitulasi Capaian Kinerja Tahun 2016

Lampiran Rekapitulasi Capaian Kinerja Tahun 2016 Lampiran Rekapitulasi Kinerja Tahun 2016 Tujuan Sasaran Indikator Target Mewujudkan 1. Mewujudkan 1. Opini BPK WTP On proses - - 6.054.909.055,- 5.208.945.347,- 86,02 kualitas penyelenggaraan Sistem kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Wilayah Administratif Menurut Kecamatan/Desa di Kabupaten Rembang Tahun 2015... II-1 Tabel 2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016)

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016) LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN ) D I NAS P E NDIDIKAN PEMUDA D A N OLAHRAGA KOTA BIMA 1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN BANGUNAN GEDUNG YANG DIDANAI MELALUI PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan kewajiban

Lebih terperinci