BAB V HASIL PENELITIAN. Dari kayu yang digunakan untuk pembuatan sampel penelitian, diambil
|
|
|
- Vera Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kadar Lgas Kayu Dari kayu yang digunakan untuk pembuatan sampel pelitian, diambil beberapa ptng kayu, yang selanjutnya digunakan untuk mgetahui kadar lgas kayu tersebut. Tabel 5.1 merupakan tabel hasil yang diperleh dari mimbang ptngan kayu yang akan diari kadar lgasnya. Kadar lgas kayu dittukan dgan mggunakan persamaan 3.1 dan kadar lgas kayu ditunjukkan dalam Tabel 5.2. Tabel 5.1 Berat Sampel untuk uji kadar lgas kayu Sampel Dimsi (pxlxt) (m) Berat Banda Lji pada hari ke (gr) I II III IV V x 5.86 x x5.94x r -> fj 5.12x5.9x x5.62x x5.88x ,. Perhitungan Kadar Lgas : MC = W - W\ x 100 % W\
2 Tabel 5.2 Kadar Lgas Kayu Sampel Berat Keriny Udara (wj (gr) Berat Kering Tuneku (WO (gr) Kadar Lgas (MC) (%) 1 92,2 91,5 0, ,3 88, > j 92,6 91,4 1, ,7 77,5 0, ,9 81,5 0,491 Kadar lgas kayu rata-rata 0, Berat Vlume Kavu Dari pgukuran ptngan keil kayu didapat berat vlume kayu, seperti pada Tabel 5.3. Pgukuran berat vlume kayu dilakukan pada kndisi kayu kering udara dan dittukan dgan mggunakan persamaan 3.3. Tabel 5.3 Berat Vlume Kayu Sampel Dimsi (pxlxt) (m) Vlume (V) (m3) Berat (W) (gr) Berat Vlume (y) (gr/m3) 1 5,24 x 5,86 x 3,8 116, ,2 0, ,28x5,94x3,86 121, ,3 0, ,12x5,9x3,87 116, ,6 0, ,37x5,62x3, , ,7 0, ,08x5,88x4,19 125, ,9 0,654378!
3 Mutu Kayu berikut: Dilihat dari hasil pgujian karakteristik kayu diperleh data sebagai 1. kadar lgas kayu rata - rata : 0,72338 % 2. besar mata kayu : di = 0 ; d2 = 0 3. wanvlak : e = 0 4. miring arah serat : 1/20 5. tak - tak dalam arah radial : h, = 0 ; h, = 0 Dari data di atas, berdasarkan PKKI 1961 ttang mutu kayu, maka kayu tersebut termasuk dalam kayu mutu A. 5.4 Mdulus Elastisitas Kayu Mdulus Elastisitas kayu dapat dihitung dgan mggunakan persamaan 3.3. Hitungan Mdulus Elastisitas kayu tersebut sebagai berikut. 1. Sampel 1 Hasil pgujian kuat desak kayu sampel 1 dapat dilihat pada Tabel 5.4 dan Gambar 5.1. Panjang mula - mula (L) = 20,1 m Luas : lebar x tebal = 5,86x3,80 = m2
4 Tabel 5.4 Kuat Desak Kayu Sampel KN BEBAN Kg Ekstsmeter Mm Tegangan (kg/m2) Regangan Asli Regangan Regsi Regangan KK ,368 0,05 45, , , , ,376 0,09 91, , , , ,104 0,15 137,3318 0, , , ,472 0,21 183,109 0, , , ,84 0,24 228,8863 0, , , ,208 0,29 274,6636 0, , , ,576 0,34 320,4408 0, , , ,944 U,4 "» f /-" -N 1 O 1 j,zibi 0, , r\ r\r\ t r\ r u,0uiy ,312 0,48 411,9953 0, , , ,68 0,6 457,7726 0, , , ,65 480,6612 0, , , Gambar 5.1 Diagram Tegangan-Regangan Kayu Sampel 1 ~ 600 CM < O) CO 5) (0 O) 0) asli gsi kksi Regangan (m)
5 25 Batas sebanding : ap = 366,21807 kg/m2 Cp = 0,00196 Mdulus Elastisitas Kayu : 366, ,00196 = kg/m2 2. Sampel 2 Hasil pgujian kuat desak kayu sampel 2 dapat dilihat pada Tabel 5.5 dan Gambar 5.2. Panjang mula - mula (L) = 20,25 m Luas : lebar x tebal = 5,94 x 3,86 = 22,9284 m2 Tabel 5.5 Kuat Desak Kayu Sampel 2 BEBAN Ekstsmeter Tegangan Regangan Regangan Regsi KN Kg Mm (kg/m2) Asli Kksi , ,368 0,07 44, , , , ,376 0,09 88,9018 0, , , ,104 0,11 0, , , ,472 0,13 177,835 0, , , ,84 0,15 222,2937 0, , , ,208 0,26 266,7525 0, , ,576 0,35 311,2112 0, , , ,07 0,4 346,7782 0, , ,001855
6 26 Gambar5.2 Diagram Tegangan-Regangan Kayu Sampel 2 CM 400 < E 300 O) J 200 «O) 100 D) <d 0 H asli gsi kksi Regangan (m) Batas sebanding : ap= 222, kg/m2 8p = 0, Mdulus Elastisitas Kayu : E 222, , = ,8585 kg/m2 3. Sampel 3 Hasil pgujian kuat desak kayu sampel 3 dapat dilihat pada Tabel 5.6 dan Gambar 5.3. Panjang mula - mula (L) = 20,1 m Luas : lebar x tebal = 5,9 x 3,87 = 22,833 m2
7 O O d CM d E CD CD r-- ti rn Ekstsmeter Tegangan (kg/m2) Kksi P 44, NO m On IT-, '-00^,. \On~*«OOOOOO ^^-HCIf^rn^ 22 p ^ P P O d" d" d" " d d d d Regangan Mm Regsi RgSSSSS _,- p<->p- " ~ ~ ' d " ' d " " E t w 0) w ^ _= f, P w 0 0 t C -N«f 13 a, s CO 3 >, at Of).._, 5 "^5 OOOOOO^ ^^;r'rlr-jmr.-i 00 < 282, q. 9. d r d" " d r " d CD CD J* Q CD NO X5 Z' < W ^ 89, , , , , , , , , , , ,7008 NO T f--, (N i/-i ON CnI On Vi r) ^ ir, O P ',. r ' l V Cn) CN (N r<-i r<1 ^f ir, v r~~ ' S d r d CD " d " d d" d" ?" E: *> ^ * ^ s ~ P; 3 l-j < > O O.7: 1.. 1, 0 ' CN t m Og'-'P0^' u «(N n Nt ir, h O " M n fi E 5 CD Q t vi i_ 1 E ( p Is- m ^ n t=- (2vuj/6>j) ubbubbsi
8 28 Batas sebanding C7n= 411,99533 ku/m2 Op = 0,00164 Mdulus Elastisitas Kayu 411,99533 L. 0,00164 = kg/m2 4. Sampel 4 Hasil pgujian kuat desak kayu sampel 4 dapat dilihat pada Tabel 5.7 dan Gambar 5.4. Panjang mula- mula ( L ) = 19,75 m Luas : lebar x tebal = 5,62 x 3,915 = 22,0023 m2 Tabel 5.7 Kuat Desak Kayu Sampel 4 KN BEBAN Kg Ekstsmeter mm Tegangan ( kg/m2) Regangan Asli Regangan Regsi Regangan Kksi , ,368 0,09 46, , , ,376 0,28 92, , , , ,104 0,41 138,9902 0, , , ,472 0,51 185,3203 0, , , ,84 0,59 231,6503 0, ,0033 0, ,208 0,66 277,9804 0, , , ,576 0,78 324,3105 0, U,UU4/J 0, ,944 0,99 370,6405 0, , , ,312 1,51 416,9706 0, , ,996 2,5 440,1356 0, , ,012918
9 Gambar 5.4 Diagram Tegangan-Regangan Kayu Sampel 4 CN < E H, inn / 3Sll nn / 9si CD H Regangan (m) kksi Batas sebanding : jp = 370,64052 kg/m2 Sp = 0, Mdulus Elastisitas Kayu : E = 370, , = 73940, kg/m2 5. Sampel 5 Hasil pgujian kuat desak kayu sampel 5 dapat dilihat pada Tabel 5.8 dan Gambar 5.5. Panjang mula - mula (L) = 19,85 m Luas : lebar x tebal = 5,88 x4,19 = 24,6372 m2
10 30 Tabel 5.8 Kuat Desak Kayu Sampel 5 BEBAN Ekstsmeter Tegangan Regangan Regangan Regangan KN Kg Mm ( kg/m2) Asli Regsi Kksi , ,368 0,12 41, , , , ,376 0,17 82,7357 0, ,0009 0, ,104 0,25 124,1255 0, , , ,472 0,35 165,5006 0, , , ,84 0,43 206,8758 0, , , ,208 0,47 248,2509 0, , , ,576 0,5 289,6261 0, , , ,944 0,55 331,0012 0, , , ,312 0,59 372,3764 0, , , ,68 0,6 413,7516 0, , , ,05 0,62 455,1267 0, , , ,54 0,66 488,2268 0, , , Gambar 5.5 Diagram Tegangan-Regangan Kayu Sampei < 500 E u.* 400^ 300- O) asli gsi kksi Regangan (m)
11 31 Batas sebanding : an = 331, kg/m2 Sp = 0,00276 Mdulus Elastisitas Kayu : E = 331, ,00276 = , kg/m2 5.5 Kuat Desak Bda Uji Dari setiap pgujian desak terhadap bda uji, diperleh diagram hubungan antara besar beban dgan defleksinya (8), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar-gambar berikut. Grafik Beban - Defleksi Dal g> * *'.. 1- =" *'*.. - * Data Asli si *. Regsi m ' Defleksi (xo.oimm) :. -inn i WW Gambar 5.6 Grafik Beban - Defleksi Dial I Bda Uji 1,0m / A/ 1
12 ---Q- Grafik Beban - Defleksi Dal O) ^ n.. * / t 1. * *».._ _.. Data Asli Regsi Defleksi ( xo.oimm ) Gambar 5.7 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Uji 1,0m / A/ 1 Grafik Beban - Defleksi Dal C si 0) CD -. Data Asli Regsi Gambar 5.8 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 Bda Uji 1,0m / A/ 1
13 Grafik Beban - Defleksi Dal ,. 1 -* * «.Q O.. ** * Data Asli Regsi t - * G Gambar 5.9 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 1,0m / A/ 1 Grafik Beban - Defleksi Dial m 1 sx m Data As! Regsi Gambar 5.10 Grafik Beban - Defleksi Dial 5Bda Uji 1,0m / A/
14 34 Grafik Beban - Defleksi Dai <D ' *, 1 *-*.. Data Asli Regsi Gambar 5.11 Grafik Beban - Defleksi Dial 6Bda Uji 1,0m / A/ 1 Grafik Beban - Defleksi Dial m *J000. Data Asl Regsi Defleksi ( xo.oimm ) Gambar 5.12 Grafik Beban - Defleksi Dial 1Bda Uji 1.0m / B / 1
15 J 3 Grafik Beban - Defleksi Dial \ CO t J N*-"-.Q 0)» * 1 **. Data Asli Regsi Defleksi ( xo.oimm ) Gambar 5.13 Grafik Beban - Defleksi Dial 2Bda Uji 1,0m / B/ 1 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 1 -^ \ 1 "* "V "DataAsli *s \ Regsi * *. _. _ a 0 Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.14 Grafik Beban - Defleksi Dial 3Bda Uji 1,0m / B/ 1
16 36 Grafik Beban - Defleksi Diai = * Data Asli nj, /* Regsi Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.15 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 1,0m / B Grafik Beban - Defleksi Dal t ^.. * * Data Asli a..' * Regsi m * - - «- -. _.. _ S00 y Gambar 5.16 Grafik Beban - Defleksi Dial 5Bda Uji 1,0m / B/
17 37 Beba n(kg Grafik Beban - Defleksi Dal * * * * Data Asli Regsi Gambar 5.17 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Uji 1,0m / B/ 1 Grafik Beban - Defleksi Dal a> *. 1. # Q - \ 0J 200 Data Asli Regsi Gambar 5.18 Grafik Beban - Defleksi Dial 1Bda Uji 1,0m / C/ 1
18 38 Grafik Beban - Defleksi Dal g). 1 g '*.. *?taasli nsi \ Regsi 0) \ ' Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.19 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Uji 1,0m 1C I \ Grafik Beban - Defleksi Dal *. r " * *. 1- S / ' ^Ash Regsi CO '*. - -*- -Q Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.20 Grafik Beban - Defleksi Dial 3Bda Uji 1,0m / C/ 1
19 Grafik eban - Defleksi Dai CJ) 0) 1 ; -..' / * *. -Q\- Data Asli Regsi Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.21 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 1,0m / C/ 1 Grafik Beban - Defleksi Dai Data Asli Regsi Defleksi (xttoimm) Gambar 5.22 Grafik Beban - Defleksi Dial 5Bda Uji 1,0m / C/ 1
20 - - - > 40 Grafik Beban - Defleksi Dai r 01 Data Asli Regsi Gambar 5.23 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Uji 1,0m / C/ 1 Grafik Beban - Defleksi Dal ! -^ ~ Data Asli i Regsi ---& -. _ C) 100 Gambar 5.24 Grafik Beban - Defleksi Dial 1Bda Uji 1,3m / A/ 2
21 - 41 Grafik Beban - Defieksi Dai ] 0) 1 nl Defleksi (xo.oimm) 150 Data Asli Regsi Gambar 5.25 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Uji 1,3m / A/ 2 Grafik Beban - Defleksi Dal a> m Data Asli Regsi ^ Gambar 5.26 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 Bda Uji 1,3m / A/ 2
22 42 Grafik Beban - Defleksi Dai _ 1 0) Data Asli Regsi Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.27 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 1,3m / A / 2 Grafik Beban - Defleksi Dai 5 a rr\r\r\ ibuuu t * jt i 5000 Data Asli Regsi -G Defleksi (xo.oimm) Gambar 5 28 Grafik Beban - Defleksi Dial 5 Bda Uji 1,3m / A/ 2
23 .._.. Grafik Beban - Defleksi Dal CO *.Q CD 5000 Data Asli Regsi 0-* Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.29 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Uji 1,3m / A / 2 Grafik Beban - Defleksi Dial Izuuu t... 2 IV G Data Asli Regsi Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.30 Grafik Beban - Defleksi Dial 1Bda Lji 1,3m / B / 2
24 44 Grafik Beban - Defleksi Dal « Defleksi ( xo.oimm ). Data Asli Regsi Gambar 5.31 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Uji 1,3m / B / 2 Grafik Beban - Defleksi Dal /. J.* C J3 *. Data Asli Regsi Gambar 5.32 Grafik Beban- Defleksi Dial 3 Bda Uji 1,3m / B / 2
25 . 45 Grafik Beban - Defleksi Dal Data Asli Regsi Gambar 5.33 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 1,3m / B / 2 Grafik Beban - Defleksi Dal > 5000 Data Asli Regsi Gambar 5.34 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Uji 1,3m / B / 2
26 46 Grafik Beban - Defleksi Dai 1 '* ja.} Regsi **t2qpo! / : i Data Asli Defleks (xo.oimm ) Gambar 5.35 Grafik Beban - Defleksi Dial 1 Bda Uji 1,3m / C / 2 Grafik Beban - Defleksi Dal 2 louuu.. -* 1..'* Oi \ Data Asli Regsi Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.36 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Uji 1,3m / C / 2
27 47 Grafik Beban - Defleksi Dai 3 C X! 0) 16000,. *,*1 I*', ' \ -' ' '-* Data Asli Regsi Gambar 5.37 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 Bda Lji 1,3m/ C / 2 Grafik Baban - Defleksi Dai ) j *.J'- Data Asli Regsi Gambar 5.38 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 1,3m / C / 2
28 _^ Grafik Beban - Defleksi Dai 5 16O0Q. 1.Q. * a.* ) Data Asli Regsi Gambar 5.39 Grafik Beban - Defleksi Dial 5 Bda Uji 1,3m / C / 2 Grafik Beban - Defleksi Dal rn "' * p0 *' i Data Asli Regsi Gambar 5.40 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Uji 1,3m / C / 2
29 49 1 Grafik Beban - Defleksi Dal 3 Z 6000 $ data asli gsi ' Defleksi (xo.oimm) 800 Gambar 5.43 Grafik Beban- Defleksi Dial 3 Bda Lji 1,6m/ A / 3 Grafik Beban - Defleksi Dal 4 1 id C CD 6000 data asli gsi Defleksi (x 0.01 mm) Gambar 5.44 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 1,6m / A / 3
30 50 Grafik Beban - Defleksi Dal 5 120G0 * XL " " dataasli I ''. gr6 ' Gambar 5.45 Grafik Beban - Defleksi Dial 5 Bda Uji 1,6m / A / 3 Grafik Beban - Defleksi Dal 6. t, * dataasli ". gsi Defleksi (xo.oimm) 0 Gambar 5.46 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Uji 1,6m / A / 3
31 51 Grafik Beban - Defleksi Dal data asli gsi -- n * Defleksi (xo.oimm \ J 100 Gambar 5.41 Grafik Beban - Defleksi Dial 1 Bda Uji 1,6m / A / 3 1 Grafik Beban - Defleksi L, «4 * <D dataasli gsi 0.* Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.42 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Lji 1,6m/ A / 3
32 59 Grafik Beban - uetleksi Dal * * «C.Q * dataasli 6000 gsi * Defleksi (x0.01mm) Gambar 5.47 Grafik Beban - Defleksi Dial 1 Bda Lji 1,6m / B / 3 1 Grafik Beban - Defleksi Dai 2 1 ^ ««<v CO 6000 data asli gsi Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.48 Grafik Beban- Defleksi Dial 2 Bda Lji 1,6m / B / 3
33 xs 1 Grafik Beban - Defleksi Dal 3 1 * ra 6000 O dataasli gsi Defleksi (x0.01mm) Gambar 5.49 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 Bda Lji l,6m / B / 3 1 Grafik Beban - Defleksi Dal * * 4 dataasli gsi 4 - G.* Defleksi (x0.01mm) Gambar 5.50 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji i,6m / B / 3
34 54 Grafik Beban - Defleksi Dal * 1 1 data asli 6000 gsi «« Defleksi (xo.oimm) n - Gambar 5.51 Grafik Beban - Defleksi Dial 5 Bda Uji 1,6m/ B / 3 Grafik Beban - Defleksi Dal 6 1 1^, <i> «* 6000 dataasli gsi Defleksi (x0.01mm) -* G. 0 Gambar 5.52 Grafik Beban- Defleksi Dial 6 Bda Uji 1,6m / B / 3
35 55 Grafik Beban - Defleksi Dal 1 *~* 4) 6000 data asli gsi CD *. 200 Defleksi ( x0.01 mm) Gambar 5.53 Grafik Beban - Defleksi Dial 1 Bda Uji 1,6m / C / 3 Grafik Beban - Defleksi Dal x. ' 8GQCT 6&p0, <a -.' data asli gsi *G Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.54 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Lji 1,6m / C / 3
36 Grafik Beban - Defleksi Dal ) 4 ^ *200Q data asli gsi Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.55 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 Bda Uji 1,6m / C / Grafik Beban - Defleksi Dai 4 n ) G-.* data asli gsi Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.56 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 1,6m IC I3
37 Grafik Beban - Defleksi Dal data asli gsi G Gambar 5.57 Grafik Beban - Defleksi Dial 5 Bda Uji 1,6m / C / 3 Grafik Beban - Defleksi Dai *' data asli gsi 4 20(30 * _U * Defleksi (x0.01 mm ) Gambar 5.58 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Lji 1,6m / C/ 3
38 58 Grafik Beban - Defieksi Dai 1 1 Q) CO 6000 data asli gsi ; Defleksi (xo.oimm) 1500 Gambar 5.59 Grafik Beban - Defleksi Dial 1Bda Uji 1,9m / A/ 4 Grafik Beban - Defleksi Dal 2 - x. 0) CD 6000 data asli gsi Defieksi (xo.oimm) - <3-. 0 Gambar 5.60 Grafik Beban - Defleksi Dial 2Bda Lji 1,9m / A/ 4
39 59 Grafik B>ban- Defleksi Dai 3 ' 6000 g - ' **** g! g-esi ~ ~ Defleksi (xoloimm) Gambar 5.61 Grafik Beban - Defleksi Dial 3Bda Uji 1,9m / A/ 4 Grafik Beban - Defleksi Dal g. - = ' 6000 CD ^ (J0 data asli gsi Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.62 Grafik Beban - Defleksi Dial 4Bda Uji 1,9m / A/ 4
40 60 Grafik Beban - Defleksi Dai 5 1 "JT 6000 aj data asli gsi Gambar 5.63 Grafik Beban - Defleksi Dial 5 Bda Lji 1,9m / A / 4 Grafik Beban - Defleksi Dal 6 1 w IT 6000 > data asli gsi Gambar 5.64 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Uji 1,9m / A / 4
41 Grafik Beban - Defleksi Dal 1 xl -Q <D * G * data asli gsi Gambar 5.65 Grafik Beban - Defleksi Dial 1 Bda Uji 1,9m / B / 4 Grafik Beban - Defleksi Dal 2 XL 0) CD 4 * _ data asli gsi C inn - HA) U Gambar 5.66 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Uji 1,9m / B / 4
42 62 Grafik Beban - Defleksi Dal XL C.a a> CD ; data asli gsi - *. - -u Gambar 5.67 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 Bda Lji 1,9m / B / 4 Grafik Beban - Defleksi Dal 4 ia ' - gsi 0) '. CD CiU data asli Gambar 5.68 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 1,9m / B / 4
43 " A XL i_ O T5 0) CD 0) CD '5 O O ~ m u > iri E _ E 5 X a> *"-' 5= CO fleksi Q I CM & X) CO-^-CMOOOCO^CM x> E a (6> ) UBqeg CO (A si eg» i~. m T3 2: CD^-CNOOOCD^fCN ( B> ) UBqeg s 13" -a 4) MD E CO Q <*> X CM (A a; <*- a Q x> O r^ iri l-l x> E a
44 «*» 64 Grafik Beban - Defleksi Dal 1 ~ * ' 2 ' Z. *. 6000, dataasli n ' gsi «*. m -- -Gf* Q Defieksi (x0.01mrn) Gambar 5.71 Grafik Beban - Defleksi Dial 1 Bda Uji 1,9m / C / 4 Grafik Beban - Defieksi Dal 2 ) kg ( Beban dataasli gsi Gambar 5.72 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Uji 1,9m/ C / 4
45 65 Grafik Beban - Defleksi Dal 3 '. * x 6000 data asli I : :" "&*» '. Q *_ Defleksi (x0.01mm) Gambar 5.73 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 Bda Lji l,9m / C / 4 Grafik Beban - Defleksi Dal 4 x 6000 a m data asli gsi G Defleksi (x0.01mm) Gambar 5.74 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 1,9m / C / 4
46 66 Grafik Beban - Defieksi Dal 5 * X X! CD * * * 4 * «* 6000 data asli gsi Defleksi (x0.01mm) Gambar 5.75 Grafik Beban - Defleksi Dial 5 Bda Uji 1,9m / C / 4 Grafik Beban - Defieksi Dal 6 * -. X 6000 JQ CD. ' «data asli gsi * Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.76 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Uji 1,9m / C / 4
47 67 Grafik Beban - Defleksi Dal x "^ J ' * data asli * xj gsi DO Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.77 Grafik Beban - Defleksi Dial 1 Bda Uji 2,2m / A / 5 Grafik Beban - Defleksi Dal 2 -r 6 X -'. ' dataasli = ja gsi a> m. * Defieksi (xo.oimm) Gambar 5.78 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Uji 2.2m / A / 5
48 68 Grafik Beban - Defleksi Dai 3 X X! CD data asli gsi 0i Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.79 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 Bda Lji 2,2m / A / 5 Grafik Beban - Defleksi Dal 4, ^. dataasli. * gsi <a. ' m G Defleksi (x0.01mm) Gambar 5.80 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 2,2m / A / 5
49 69 Grafik Beban - Defieksi Dal 5 _ t ' * "JT. * dataasli AW0:.'' gsi - * G-.-; Defleksi (x0.01mm) Gambar 5.81 Grafik Beban - Defleksi Dial 5 Bda Lji 2,2m / A / 5 Grafik Beban - Defleksi Dai 6 X 6000 * X? (V dataasli gsi Defleksi (xo.oimm) Gambar 5.82 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Lji 2,2m / A / 5
50 70 Grafik Beban - Defleksi Dal : XI a) data asli gsi Gambar 5.83 Grafik Beban - Defleksi Dial 1 Bda Uji 2,2m / B / 5 Grafik Bsban - Defleksi Dal 2 X 6000, XI a> - data asli gsi 0. - " Gambar 5.84 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Uji 2,2m / B / 5
51 Grafik Beban - Defleksi Dai 3 : ^m^, 4 > ,. '. * data asli.' gsi u. m ; 4 4 ^ Gambar 5.85 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 Bda Lji 2,2m / B / 5 Grafik Beban - Defleksi Dai 4 X X) 0) data asli gsi 0* Gambar 5.86 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 2.2m / B / 5
52 11 Grafik Beban - Defieksi Dai w JC --' data asli * % gsi $ Gambar 5.87 Grafik Beban- Defleksi Dial 5 Bda Lji 2,2m / B / 5 Grafik Beban - Defleksi Dal t mm CD data asli gsi Q_, Gambar 5.88 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Lji 2,2m / B / 5
53 73 Grafik Beban - Defleksi Dal 1 :. -* dataasli _ ' ^ gsi -.; Gambar 5.89 Grafik Beban - Defleksi Dial 1 Bda Lji 2,2m / C / 5 Grafik Beban - Defleksi Dal 2 * x XI ,-.. data ash gsi * «Defleksi ( xo.oimm ) Gambar 5.90 Grafik Beban - Defleksi Dial 2 Bda Uji 2,2m / C / 5
54 74 Grafik Beban - Defleksi Dal 3 I '<~" 4 2 ' data ash *. _ gsi 0). V Gambar 5.91 Grafik Beban - Defleksi Dial 3 Bda Uji 2,2m / C / 5 Grafik Beban - Defleksi Dal 4 O) X data asli Xi <u CO V» gsi -Q-V Gambar 5.92 Grafik Beban - Defleksi Dial 4 Bda Uji 2.2m / C / 5
55 75 Grafik Beban - Defieksi Dai 5. X x> at * data asli gsi Q- ' Gambar 5.93 Grafik Beban - Defleksi Dial 5 Bda Lji 2.2m / C / 5 Grafik Beban - Defieksi Dai xj CD data asli gsi Gambar 5.94 Grafik Beban - Defleksi Dial 6 Bda Uji 2,2m / C / 5
3.2 Alat Sambung Paku Sifat-sifat Sambungan Paku 14
DAFTAR ISI HALAMAN Halama n Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran Daftar Notasi Intisari i ii iii v viii x xn xih xiv BAB IPENDAHULUAN I 1.1 Latar
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
DAFTAR SIMBOL BJ : Berat Jenis ρ : Berat Jenis (kg/cm 3 ) m : Massa (kg) d : Diameter Kayu (cm) V : Volume (cm 3 ) EMC : Equilibrium Moisture Content σ : Stress (N) F : Gaya Tekan / Tarik (N) A : Luas
1.2. Tujuan Penelitian 2
DAFTA R 1SI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii HALAMAN MOTTO iii HALAMAN PERSEMBAHAN iv KATA PENGANTAR v DAFTARISI vii DAFTARNOTASI x DAFTARGAMBAR xn DAFTARTABEL xiv DAFTAR LAMPIRAN xv ABSTRAKSI xvi
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAKSI... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR LAMPIRAN...
BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu : 1. Kayu Bangunan Struktural : Kayu Bangunan yang digunakan untuk bagian struktural Bangunan dan
sehingga menjadi satu kesatuan stmktur yang memiliki sifat stabil terhadap maka komponen-komponennya akan menerima gaya aksial desak dan tarik, hal
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kuda - Kuda Papan Kuda-kuda papan adalah rangka kuda-kuda yang komponenkomponennya terbuat dari papan-papan kayu yang didesain sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan
ANALISIS BALOK BERSUSUN DARI KAYU LAPIS DENGAN MENGGUNAKAN PAKU SEBAGAI SHEAR CONNECTOR (EKSPERIMENTAL) TUGAS AKHIR
ANALISIS BALOK BERSUSUN DARI KAYU LAPIS DENGAN MENGGUNAKAN PAKU SEBAGAI SHEAR CONNECTOR (EKSPERIMENTAL) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana
penelitian ini perlu diketahui tegangan dan kelas kuat kayu teriebih dahulu sebelum
BAB HI LANDASAN TEORI Landasan teori mengemukakan hubungan antara kuat tekan batang kayu tunggal dan kayu ganda. 3.1 Karakteristik Kayu Untuk mengetahui karakteristik kayu atau bahan yang akan digunakan
1.2 Tujuan Penelitian 2
DAFTAR ISI Halaman Judul * Halaman Pengesahan Prakata Daftar isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran Daftar Notasi Abstraksi n 1U v V1U x,-x1 xn X1V BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan
KAJIAN KOEFISIEN PASAK DAN TEGANGAN IZIN PADA PASAK CINCIN BERDASARKAN REVISI PKKI NI DENGAN CARA EXPERIMENTAL TUGAS AKHIR
KAJIAN KOEFISIEN PASAK DAN TEGANGAN IZIN PADA PASAK CINCIN BERDASARKAN REVISI PKKI NI-5 2002 DENGAN CARA EXPERIMENTAL TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN 11 ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN 11 PRAKATA ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI lii v vi ix xii xiii BAB I PENDAHULlAN 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Tujuan 2 1.3 Manfaat
dengan ukuran batang 4/6 cm dan panjang batang (L) menyesuaikan dengan jarak klos. Sedangkan klos menggunakan ukuran 4/6 cm dan L = 10 cm skala penuh
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Bahan-bahan Penelitian 1. Kayu Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : Dalam penelitian ini digunakan kayu bangkirai (Shorea laevijolia Endert) yang umum
BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar 4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus Pengujian terhadap agregat halus yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian kadar
USAHA KONVEKSI PAKAIAN JADI
P O L A P E M B I A Y A A N U S A H A K E C I L S Y A R I A H ( P P U K -S Y A R I A H ) U S A H A K O N V E K S I P A K A I A N J A D I P O L A P E M B I A Y A A N U S A H A K E C I L S Y A R I A H (
keramik yang didapat dengan mengambil rata-rata dimensi genteng keramik yang
BABV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil pengujian, pembahasan dan analisis data hasil penelitian berdasarkan teori yang mendukung analisis, diantaranya meliputi pengukuran dimensi,
BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup yang akan diteliti adalah penggantian sebagian semen Portland dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sengkang (TPSK) disimpulkan sebagai berikut : 1. Beban retak pertama pada balok beton ringan citicon variasi sengkang 200
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada kuat geser balok geser beton ringan citicon dengan variasi jarak sengkang 200 mm, sengkang 250 mm, dan tanpa sengkang (TPSK)
pengukuran dimensi, pengujian berat volume, berat jenis, serapan air, kuat tekan,
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil pengujian, pembahasan dan analisis data hasil penelitian berdasarkan teori yang mendukung analisis, diantaranya meliputi pengukuran dimensi,
BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton
BAB IV ANALISA DATA 4.1. Pendahuluan Setelah dilakukan pengujian beton di Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton segar, pengujian
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN. di peroleh hasil-hasil yang di susun dalam bentuk tabel sebagai berikut: 1.Pengujian pada jarak ½.l(panjang batang) =400 mm
38 IVHASIL DAN PEMBAHASAN A Hasil Berdasarkan pengujian defleksi yang di lakukan sebanyak tiga kali maka di peroleh hasil-hasil yang di susun dalam bentuk tabel sebagai berikut: 1Pengujian pada jarak ½l(panjang
1.6 Tujuan Penulisan Tugas Akhir 4
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN i ii in KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI INTISARI v viii xii xiv xvii xxii BAB I PENDAHIJLUAN 1 1.1 Latar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu pengujian mekanik beton, pengujian benda uji balok beton bertulang, analisis hasil pengujian, perhitungan
Dalam penelitian ini digunakan jenis kayu Bangkirai ukuran 6/12, yang umum
BAB IV BAHAN PENELITIAN 4.1 Bahan Penelitian Bahan yang dipakai dalam penelitian ini berupa kayu, baut dan pelat baja. 1.Kayu Dalam penelitian ini digunakan jenis kayu Bangkirai ukuran 6/12, yang umum
BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian
15 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Agustus 2011. Penyiapan bahan baku dilakukan di Labratrium Penggergajian dan Pengerjaan Kayu, pembuatan dan pengempaan
TUGAS AKHIR PENELITIAN KAPASITAS MOMEN LENTUR DAN LEKATAN GESEK DARI PELAT BETON DENGAN SISTEM FLOORDECK
TUGAS AKHIR PENELITIAN KAPASITAS MOMEN LENTUR DAN LEKATAN GESEK DARI PELAT BETON DENGAN SISTEM FLOORDECK Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (S-1) Pada Jurusan Teknik
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG
HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas
III. TEGANGAN DALAM BALOK
. TEGANGAN DALA BALOK.. Pengertian Balok elentur Balok melentur adalah suatu batang yang dikenakan oleh beban-beban yang bekerja secara transversal terhadap sumbu pemanjangannya. Beban-beban ini menciptakan
ANALISIS SAMBUNGAN PAKU
ANALISIS SAMBUNGAN PAKU 4 Alat sambung paku masih sering dijumpai pada struktur atap, dinding, atau pada struktur rangka rumah. Tebal kayu yang disambung biasanya tidak terlalu tebal berkisar antara 20
DETEKSI DINI POLA KERUNTUHAN STRUKTUR PORTAL GEDUNG H UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA AKIBAT GEMPA. Tugas Akhir
DETEKSI DINI POLA KERUNTUHAN STRUKTUR PORTAL GEDUNG H UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA AKIBAT GEMPA Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik S-1 Teknik Sipil disusun
paling efektif dan efisien penggunaannya di lapangan. dengan kapasitas 30 ton. Pembebanan dilakukan secara bertahap dengan kenaikan
BABV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari pengujian didapatkan data primer berupa kuat tarik baja dan kuat tarik las. Data-data tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui kekuatan las yang paling efektif
E(Pa) E(Pa) HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengujian Tarik Material Kayu. Spesimen uji tarik pada kayu dilakukan pada dua spesimen uji.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pengujian Tarik Material Kayu Spesimen uji tarik pada kayu dilakukan pada dua spesimen uji. Dengan mengacu pada ASTM (American Standart for Testing Material) Wood D07 Tensile
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 009/M/2015 TENTANG
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 009/M/2015 TENTANG PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Mutu Kekakuan Lamina BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penyusunan lamina diawali dengan melakukan penentuan mutu pada tiap ketebalan lamina menggunakan uji non destructive test. Data hasil pengujian NDT
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN JUDUL ENGLISH... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR ISTILAH... xi DAFTAR NOTASI...
BAB IV ANALISIS MODEL PERSEDIAAN. Data pemakaian material yang digunakan dalam analisis ini adalah
BAB IV ANALISIS MODL PRSDIAAN 4.1 Pembacaan Pemakaian Material Data pemakaian material yang digunakan dalam analisis ini adalah pemakaian dalam jangka waktu satu tahun yaitu tahun 1997. Adapun data pemakaian
MATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM
PENGUJIAN KAYU 6.1. Umum Kayu merupakan salah satu elemen konstruksi yang mudah di dapat dan tersedia dalam jumlah yang relatif banyak. Kekuatan kayu untuk menahan gaya tarik, desak maupun geser yang cukup
KUAT LENTUR PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR AUTOCLAVED AERATED CONCRETE HEBEL
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 KUAT LENTUR PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR AUTOCLAVED AERATED CONCRETE HEBEL Ade Lisantono
HALAMAN nidul. LEMBAR PENGESAHAN... PRAKATA DAFTAR lsi DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN
DAFTARISI HALAMAN nidul. LEMBAR PENGESAHAN... U PRAKATA.. 111 DAFTAR lsi DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN v IX Xl XU XlV XV 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2
BERAT ISI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON
BERAT ISI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON 1. Calibration Of Measure ASTM C 29/C 29M 90 Suhu Ruangan o C 28 Suhu Air o C 26 Berat Bejana Kg 0.47 Berat Air Kg 1.85 Berat Isi Air Kg/m 3 996.77 Faktor Koreksi,
STUDI KEKUATAN RANGKA ATAP TRUSS MENGGUNAKAN PIPA BAJA DENGAN SAMBUNGAN LAS DENGAN PELAT SAMBUNG
STUDI KEKUATAN RANGKA ATAP TRUSS MENGGUNAKAN PIPA BAJA DENGAN SAMBUNGAN LAS DENGAN PELAT SAMBUNG Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya
PERILAKU BALOK KOMPOSIT BAMBU BETUNG - BETON DENGAN BAMBU DIISI DI DALAM BALOK BETON (EKSPERIMEN)
PERILAKU BALOK KOMPOSIT BAMBU BETUNG - BETON DENGAN BAMBU DIISI DI DALAM BALOK BETON (EKSPERIMEN) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian pendidikan sarjana teknik sipil Oleh : FRISKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik
ANTIREMED KELAS 10 FISIKA
ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Persiapan UTS Doc. Name: AR10FIS0UTS Doc. Version: 014-10 halaman 1 01. Grafik di bawah ini melukiskan hubungan antara gaya F yang bekerja pada kawat dan pertambahan panjang /
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Struktur kayu merupakan suatu struktur yang susunan elemennya adalah kayu. Dalam merancang struktur kolom kayu, hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan besarnya
DAFTAR ISI PRAKATA DAFTARGAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tinjauan Penelitian 2
DAFTAR ISi HALAMANJUDUL LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA DAFTAR ISI DAFTARGAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK j jjj vi ix xi xii BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Tinjauan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel, dan pengujian
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian Impak dan Pembahasan Dari hasil pengujian impak yang telah didapat data yaitu energi yang terserap oleh spesimen uji untuk material komposit serat pelepah
BAB IV FIASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air kayu diperoleh dalam kisaran 14 % sampai pel 5 % seperti
BAB IV FIASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kadar Air dan Kerapatan Kayu Kadar air kayu diperoleh dalam kisaran 14 % sampai pel 5 % seperti terlihat pada Tabel 4.1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kadar air
LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN ANALISA AYAKAN PASIR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C 136-84a) Nama Nim Material Tanggal : Rumanto : 8 44 153 : Pasir : 12 Maret 214 9.5 (3/8 - in) 4.75 (No.4) 2.36 (No.8) 1.18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kayu Kayu merupakan suatu bahan mentah yang didapatkan dari pengolahan pohon pohon yang terdapat di hutan. Kayu dapat menjadi bahan utama pembuatan mebel, bahkan dapat menjadi
PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGARUH SIFAT MEKANIK TERHADAP PENAMBAHAN BUBBLE GLASS, CHOPPED STRAND MAT DAN WOVEN ROVING PADA KOMPOSIT BENTUK POROS
PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGARUH SIFAT MEKANIK TERHADAP PENAMBAHAN BUBBLE GLASS, CHOPPED STRAND MAT DAN WOVEN ROVING PADA KOMPOSIT BENTUK POROS Oleh : EDI ARIFIYANTO NRP. 2108 030 066 Dosen Pembimbing Ir.
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN»> KATA PENGANTAR DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN l n LEMBAR PERSEMBAHAN»> KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN iv vi xi xiv xvi xvii ABSTRAKSI
PERENCANAAN STRUKTUR UNIT GEDUNG A UNIVERSITAS IKIP VETERAN SEMARANG
PERENCANAAN STRUKTUR UNIT GEDUNG A UNIVERSITAS IKIP VETERAN SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Menguasai Konsep Elastisitas Bahan. 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis.
SIFAT ELASTIS BAHAN Menguasai Konsep Elastisitas Bahan Indikator : 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis. Hal.: 2 Menguasai Konsep Elastisitas
2.4.1 Kapasitas dukung tiang pancang tunggal... 9
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI ABSTRAK i ii iii iv vi ix x xiii xiv xviii BAB I PENDAHULUAN
_.._._._._- - -~-~_.----_.--'-_.-... ~.. DAFTARISI. LEMBAR PENGESAHAN...ii. iv vi x xii xiii xiv ABSTRAKSI. '" xv.
-------------_.._._._._- - -~-~_.----_.--'-_.-... ~.. DAFTARISI HALAMAN JUDUL, i LEMBAR PENGESAHAN....ii MOTTO PRAKATA DAFTAR lsi DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK. DAFTAR lampiran 111 iv vi x xii
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ITSM BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 2
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ITSM BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 2 BOEDI WIBOWO 1/3/2011 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, karena dengan
PENGGUNAAN SEKAM PADI DENGAN ANYAMAN BAMBU SEBAGAI PAPAN SEMEN DEKORATIF
POLI TEKNOLOGI VOL.10 NO.1, JANUARI 2011 PENGGUNAAN SEKAM PADI DENGAN ANYAMAN BAMBU SEBAGAI PAPAN SEMEN DEKORATIF Eko Wiyono dan Anni Susilowati Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta Kampus Baru
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR BETON RINGAN ALWA MUTU RENCANA f c = 35 MPa
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR BETON RINGAN ALWA MUTU RENCANA f c = 35 MPa DASTHON VERNANDO NRP : 9721071 NIRM : 41077011970306 Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo,
PERILAKU BALOK BETON BERTULANG DENGAN TULANGAN KAYU PANGGOH (EKSPERIMENTAL) Gabe Sri Sutarti Sihombing 1, Besman Surbakti 2
PERILAKU BALOK BETON BERTULANG DENGAN TULANGAN KAYU PANGGOH (EKSPERIMENTAL) Gabe Sri Sutarti Sihombing 1, Besman Surbakti 2 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara,Jl.Perpustakaan No.1 Kampus
8. Sahabat-sahabat saya dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu yang telah membantu dalam menyelesaikan dan menyusun Tugas Akhir ini.
KATA HANTAR Puji dan syukur yang melimpah kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala cinta kasih, berkat, bimbingan, rahmat, penyertaan dan perlindungan-nya yang selalu menyertai sehingga penulis dapat menyelesaikan
1. PERUBAHAN BENTUK 1.1. Regangan :
Elastisitas merupakan kemampuan suatu benda untuk kembali kebentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepadanya dihilangkan (dibebaskan). Misalnya karet, pegas dari logam, pelat logam dan
TEKNOLOGI KOMPOSIT KAYU SENGON DENGAN PERKUATAN BAMBU LAMINASI
Balai Litbang Perumahan Wilayah II Denpasar Puslitbang Perumahan & Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat TEKNOLOGI KOMPOSIT KAYU SENGON DENGAN PERKUATAN
SNI Standar Nasional Indonesia
SNI 03-6448-2000 SNI Standar Nasional Indonesia Metode pengujian kuat tarik panel kayu struktural ICS 79.060.01 Badan Standarisasi Nasional Daftar Isi Daftar Isi...i 1 Ruang Lingkup...1 2 Acuan...2 3 Kegunaan...2
ANALISA DAN EKSPERIMENTAL KOMPOSIT KAYU KELAS MUTU TINGGI LANTAI BETON SECARA ELASTIS DAN ULTIMATE
ANALISA DAN EKSPERIMENTAL KOMPOSIT KAYU KELAS MUTU TINGGI LANTAI BETON SECARA ELASTIS DAN ULTIMATE TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian pendidikan sarjana teknik sipil Oleh : RILLY
PERBANDINGAN PERENCANAAN SAMBUNGAN KAYU DENGAN BAUT DAN PAKU BERDASARKAN PKKI 1961 NI-5 DAN SNI 7973:2013
PERBANDINGAN PERENCANAAN SAMBUNGAN KAYU DENGAN BAUT DAN PAKU BERDASARKAN 1961 NI- DAN SNI 7973:213 Eman 1, Budisetyono 2 dan Ruslan 3 ABSTRAK : Seiring perkembangan teknologi, manusia mulai beralih menggunakan
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U DI DAERAH TARIK ANDREANUS MOOY TAMBUNAN
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U DI DAERAH TARIK TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh Colloqium
PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BETON BERTULANG DENGAN PENAMPANG PERSEGI. Oleh : Ratna Eviantika. : Winarni Hadipratomo, Ir.
PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BETON BERTULANG DENGAN PENAMPANG PERSEGI Oleh : Ratna Eviantika NRP : 0221028 Pembimbing : Winarni Hadipratomo, Ir. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS
Analisis Teknis Pengaruh Suhu Ruang Mesin Kapal Kayu Terhadap Bambu Laminasi Dengan Variasi Lama Pemanasan
Analisis Teknis Pengaruh Suhu Ruang Mesin Kapal Kayu Terhadap Bambu Laminasi Dengan Variasi Lama Pemanasan Ferdy Naranda 4109100005 Dosen Pembimbing: Ir. Heri Supomo M.sc ??? LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH
BAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM
BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di laboratorium Produk Majemuk Kelompok Peneliti Pemanfaatan Hasil Hutan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor.
pendahuluan dan bahan penyusun kuda-kuda yang ineliputi kayu, pclat baja dan
BAB IV METODE PENELITIAN Pengujian yang akan dilakukan oleh peneliti ineliputi pengujian pendahuluan dan bahan penyusun kuda-kuda yang ineliputi kayu, pclat baja dan paku itu sendiri. Setelah dilakukan
DAFTAR ISI. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Landasan Teori Tanah Dasar (subgrade)... 5
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PERSETUJUAN...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii PERSEMBAHAN...iv MOTTO...v ABSTRAK...vi ABSTRACT...vii KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI...x DAFTAR GAMBAR...xiii DAFTAR TABEL...xvi
RANCANG CAMPUR BETON RINGAN DENGAN AGREGAT RINGAN PLASTIK BERDASARKAN METODE SNI
Lampiran 1 : Rancang Campur RANCANG CAMPUR BETON RINGAN DENGAN AGREGAT RINGAN PLASTIK BERDASARKAN METODE SNI 3-3449-22 Data perencanaan Kuat tekan beton (f CB ) = 172,4 kg/cm 2 Nilai tambah/margin (M)
3. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU TALI Pendahuluan
3. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU TALI 3.1. Pendahuluan Analisa teoritis dan hasil eksperimen mempunyai peranan yang sama pentingnya dalam mekanika bahan (Gere dan Timoshenko, 1997). Teori digunakan untuk
PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Berat Jenis dan Kerapatan Kayu Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara 0.2-1.28 kg/cm 3. Berat jenis kayu merupakan suatu petunjuk dalam menentukan kekuatan
KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU. oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty. Abstrak
KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty Abstrak Beton mempunyai kekurangan yang cukup signifikan, yaitu mempunyai kuat tarik yang rendah. Penambahan
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KAPASITAS KOLOM KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoeh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : KRISTIAN
DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Beton Serat Beton Biasa Material Penyusun Beton A. Semen Portland
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii MOTO... v DEDICATED... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR NOTASI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...
EKSPERIMEN PERSEN KEKUATAN SAMBUNGAN MEMAKAI PLAT BAJA DAN KAYU DENGAN MEMIKUL MOMEN PADA BALOK BERDASARKAN PKKI NI (EKSPERIMENTAL) TUGAS AKHIR
EKSPERIMEN PERSEN KEKUATAN SAMBUNGAN MEMAKAI PLAT BAJA DAN KAYU DENGAN MEMIKUL MOMEN PADA BALOK BERDASARKAN PKKI NI-5-2002 (EKSPERIMENTAL) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi
ANALISA TEKNIK DAN EKONOMIS VARIASI JENIS BAMBU SEBAGAI BAHAN LAMINASI UNTUK PEMBUATAN KAPAL IKAN
ANALISA TEKNIK DAN EKONOMIS VARIASI JENIS BAMBU SEBAGAI BAHAN LAMINASI UNTUK PEMBUATAN KAPAL IKAN Disusun oleh : Yohanes Edo Wicaksono (4108.100.048) Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, M.Sc Sri Rejeki
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR NOTASI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...
GESER LANGSUNG (ASTM D
X. GESER LANGSUNG (ASTM D 3080-98) I. MAKSUD Maksud percobaan adalah untuk menetukan besarnya parameter geser tanah dengan alat geser langsung pada kondisi consolidated-drained. Parameter geser tanah terdiri
Bab V : Analisis 32 BAB V ANALISIS
Bab V : Analisis 32 BAB V ANALISIS 5.1 Distribusi Tegangan Dari bab sebelumnya terlihat bahwa semua hasil perhitungan teoritik cocok dengan perhitungan dengan metode elemen hingga. Hal ini ditunjukkan
METODE PENELITIAN. Pada penelitian paving block campuran tanah, fly ash dan kapur ini digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Pada penelitian paving block campuran tanah, fly ash dan kapur ini digunakan bahan-bahan sebagai berikut : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung
sebanyak 4 buah yang digabung hingga menjadi dua pasang kuda-kuda, papan
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 4.1 Tinjauan llmum Dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan pertama kali adalah membuat 10 buah batang papan dengan vanasi l/t terhadap satu jenis kayu yaitu kayu meranti.
1 0 0 m 2 BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN NILA
P O L A P E M B I A Y A A N U S A H A K E C I L ( P P U K ) B U D I D A Y A P E M B E S A R A N I K A N N I L A P O L A P E M B I A Y A A N U S A H A K E C I L ( P P U K ) B U D I D A Y A P E M B E S A
BIDANG STUDI INDUSTRI PERKAPALAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Analisis Teknis dan Ekonomis Produksi Kapal Ikan Dengan Lunas, Gading dan Balok Geladak Berbahan Bambu Laminasi Sebagai Material Alternatif Pengganti Kayu Oleh : Sufian Imam Wahidi (4108100039) Pembimbing
DIKTAT MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL
1 DIKTAT MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL Disusun oleh: Asyari Darami Yunus Teknik Mesin Universitas Darma Persada Jakarta 010 KATA PENGANTAR Untuk memenuhi buku pegangan dalam perkuliahan, terutama yang menggunakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Fisis Sifat fisis dari panel CLT yang diuji yaitu, kerapatan (ρ), kadar air (KA), pengembangan volume (KV) dan penyusutan volume (SV). Hasil pengujian sifat fisis
LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN
LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN xviii ANALISA AYAKAN PASIR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C 136 84a) Nama NIM : 130404107 Material : Fadel Muhammad Patra : Pasir Tanggal : 22 Maret 2017 Diameter BeratFraksi (gr)
DESAIN ALAT UKUR DEFLEKSI JEMBATAN MODEL SEGITIGA PADA JEMBATAN RANGKA BAJA. Oleh : YAKOBUS ARYO PRAMUDITO NPM. :
DESAIN ALAT UKUR DEFLEKSI JEMBATAN MODEL SEGITIGA PADA JEMBATAN RANGKA BAJA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : YAKOBUS
(trees). Terdapat perbedaan pengertian antara pohon dan tanam-tanaman
DASAR-DASAR STRUKTUR KAYU A. MENGENAL KAYU 1. Pengertian kayu Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (dalam) alam dan termasuk vegetasi hutan. Tumbuh-tumbuhan yang dimaksud disini adalah
D3 TEKNIK SIPIL FTSP ITS
PROGRAM D3 TEKNIK SIPIL FTSP ITS BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 2 2011 BOEDI WIBOWO ESTUTIE MAULANIE DIDIK HARIJANTO K A M P U S D I P L O M A T E K N I K S I P I L J L N. M E N U R 127 S U R A B A Y A KATA
BAB X UJI KUAT TEKAN BEBAS
BAB X UJI KUAT TEKAN BEBAS A. TUJUAN Tujuan perobaan ini adalah untuk menentukan kuat tekan tanah pada arah aksial dan karakteristik tegangan regangan. B. ALAT DAN BAHAN Alat utama yang digunakan pada
PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER
PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan melengkapi syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Teknik
split sebagai agregat kasamya. Kuat tarik yang dihasilkan dari
BABY HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Dari penelitian yang telah diiakukan didapatkan hasil keausan batu kuning, berat volume agregat kasar, berat volume beton, kuat desak, kuat tarik
sampel yakni dusun Pundong V, desa Tirtoadi, kec. Mlati pembakaran bata yang ada di daerah Sleman. Bata yang diambil pada sisi bagian
40 BABV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab hasil penelitian dan pembahasan ini membahas tentang proses dan hasil penelitian yang dilaksanakan mulai dari persiapan material, sampel pengujian, pengujian
ANTIREMED KELAS 10 FISIKA
ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Persiapan UTS 2 Doc. Name: AR10FIS02UTS Doc. Version: 2014-10 halaman 1 01. Grafik di bawah ini melukiskan hubungan antara gaya F yang bekerja pada kawat dan pertambahan panjang
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel CLT, dan pengujian