DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN JUDUL ENGLISH... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR ISTILAH... xi DAFTAR NOTASI... xiv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix ABSTRAK... xx BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN BATASAN MASALAH... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA UMUM PENELITIAN YANG PERNAH DILAKUKAN Pengaruh Penambahan Fiber Kawat Bendrat dan Superplasticizer Pada Kuat Tekan, Kuat Tarik, dan Kuat lentur Beton... 5 viii

2 2.2.2 Pengaruh Penambahan Serat Kawat Bendrat dan Superplasticizer ILN, NN dan 520 Pada Beton Pasir Terhadap Kuat Tekan Beton Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Mutu Tinggi dengan Penambahan Fly Ash dengan f c Rencana 50 MPa... 6 BAB III LANDASAN TEORI BETON SERAT MATERIAL PENYUSUN BETON Semen Agregat Air Fiber Kawat Bendrat Bahan Tambah (Admixture) FAKTOR AIR SEMEN SLUMP WORKABILITY MODULUS ELASTISITAS KUAT DESAK BETON KUAT TARIK BETON KUAT LENTUR BETON PERENCANAAN BAHAN SUSUN ADUKAN BETON.. 21 BAB IV METODE PENELITIAN UMUM PENGUMPULAN DATA BAHAN PENELITIAN Semen Agregat ix

3 4.3.3 Air Fiber Fly Ash PERALATAN PENELITIAN PERENCANAAN CAMPURAN BETON BAGAN ALIR PENELITIAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN UMUM NILAI SLUMP DAN WORKABILITY KUAT DESAK BETON Hasil Pengujian Tegangan Regangan Analisis Modulus Elastisitas KUAT TARIK BETON KUAT LENTUR BETON HUBUNGAN VARIASI PENAMBAHAN FIBER DAN FLY ASH DENGAN KEKUATAN BETON BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN x

4 DAFTAR ISTILAH Admixture : Bahan tambah untuk campuran beton Anthracite : Batubara yang terjadi pada umur geologi yang paling tua. Struktur kompak, berat jenis tinggi, berwarna hitam metalik, kandungan abu dan air rendah, mudah ditepung. Kalau dibakar hampir seluruhnya habis terbakar tanpa timbul nyala. Beton Normal : Beton dengan kuat tekan hingga 450 kg/m 2 Bleeding : Proses terpisahnya partikel halus dan air dari campuran beton ketika dikerjakan. Deviasi Standar : Nilai penyimpangan dari perencanaan kekuatan beton. Durability : Keawetan beton dalam jangka waktu panjang dengan tanpa adanya kerusakan pada beton tersebut. Faktor Air Semen : Nilai yang diperoleh dari hasil pembandingan kadar air dan kadar semen yang diperlukan. Fly Ash : Material yang berasal dari sisa pembakaran batu bara. Gradasi : Distribusi ukuran butir agregat. Kadar Air : Air yang diperlukan dalam pembuatan campuran. Klinker : Proses pembakaran di dalam kiln. Komposit : Suatu campuran yang komplek terdiri dari beberapa campuran dua atau lebih. Korosif : Proses mengelupas dan berlubangnya bahan logam akibat aksi galvanis. Kuat Desak : Kemampuan penampang beton untuk menahan beban aksial. xi

5 Kuat Lentur : Kemampuan balok beton yang diletakkan pada dua perletakan untuk menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji. Kuat Tarik : Kemampuan benda uji yang diletakkan mendatar sejajar dengan permukaan meja penekan mesin uji tekan untuk menahan beban aksial. Laitance : Selaput yang terbentuk pada beton keras akibat terjadinya bleeding pada saat pengecorn beton. Mix Design : Cara atau perencanaan dalam menghitung komposisi campuran beton. Modulus elastisitas : Kemiringan suatu garis lurus yang menghubungkan titik pusat dengan suatu harga tegangan (sekitar 0,4 f c). Mortar : Campuran antara pasir, air suling dan semen dengan komposisi tertentu. Nilai Slump : Nilai kekentalan campuran beton dengan kerucut abram. Nilai Margin : Suatu nilai yang diberikan untuk mengantisifasi terjadinya deviasi. Segregasi : Proses terpisahnya agregat halus dan kasar akibat cara pengolahan maupun penuangan campuran yang kurang baik. Semen Portland : Semen yang memiliki kecepatan pengerasan sedang, dan rendah dalam menahan serangan unsur kimia. Semen Portland Pozollan : Campuran semen portland dan bahan-bahan yang bersifat pozollan seperti terak tanur tinggi dan hasil residu PLTU. Shrinkage : Pengaruh susut xii

6 Superplastiziser : Bahan tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan faktor kemudahan pengerjaan tanpa penambahan kadar air. Workability : Sifat kemudahan adukan untuk dikerjakan. xiii

7 DAFTAR NOTASI A : Luas penampang, mm 2 ACI : American Concrete Institute Al 2 O 3 : Alumunium ASTM : American Society for Testing and Materials). b : Lebar balok, mm BJ : Berat Jenis, t/m 3 BN : Beton Normal BS : Beton Serat BS0,5 : Beton dengan prosentase serat 0,5% BS1 : Beton dengan prosentase serat 1% BS1,5 : Beton dengan prosentase serat 1,5% BS2 : Beton dengan prosentase serat 2% BS.FA : Beton Serat Fly Ash BS.FA0,5 : Beton dengan prosentase serat 0,5% dan Fly Ash 2% BS.FA1 : Beton dengan prosentase serat 1% dan Fly Ash 2% BS.FA1,5 : Beton dengan prosentase serat 1,5% dan Fly Ash 2% BS.FA2 : Beton dengan prosentase serat 2% dan Fly Ash 2% CaO : Kalsium Cl : Klorida D : Diameter beton d f DOE E c FA f t F FAS Fe 2 O 3 f c : Diameter serat kawat bendrat : Development of the Enviroment : Modulus elastisitas beton desak, MPa : Fly Ash : kuat tarik belah, MPa : beban maksimum, N : Faktor Air Semen : Besi : Kuat desak beton, Mpa xiv

8 f ca f ca f kb f cr h I : Inersia, mm 4 I e I f K KB l L m M MPa n P p PLTU PPC PUBI PW crit s SiO 2 SNI SSD t V : Volume, m 3 W : Berat, Kg W a : Kuat desak beton patahan balok kanan, Mpa : Kuat desak beton patahan balok kiri, Mpa : Kuat desak kubus, MPa : Kuat tekan beton rata-rata, MPa : Tinggi balok, mm : Panjang efektif fiber kawat bendrat, cm : Panjang Fiber kawat bendrat, cm : koefisien : Kawat Bendrat : Panjang benda uji silinder, mm : Jarak antar tumpuan pada benda uji kuat lentur, cm : Nilai margin : Momen, Nmm : Mega Pascal : Jumlah data : Beban Aksial, N : Koefisien perimeter serat : Pembangkit Listrik Tenaga Uap : Portland Pozollan Cement : Peraturan Untuk Beton Indonesia : konsentrasi kritis serat (persen berat adukan) : Standar deviasi : Silika dioksida : Standar Nasional Indonesia : Saturated Surface Dry : Tinggi beton, mm : Berat fraksi mortar, yaitu bagian adukan dengan ukuran partikel lebih dari 5 mm, Kg xv

9 w c W fiber W m x i y σ fu σ lt τ : Berat isi beton, Kg : Berat fiber, Kg : Berat fraksi mortar, yaitu bagian adukan dengan ukuran partikel kurang dari 5 mm, Kg : Kuat tekan beton perencanaan, MPa : Kuat tekan rata-rata, MPa : Panjang tepi benda ke titik beratnya, mm : Kekuatan batas serat, MPa : Kuat lentur beton, MPa : Tegangan lekat rata-rata, MPa γc : Berat jenis adukan, t/m 3 γf : Berat jenis serat, t/m 3 : Nilai banding diameter dan panjang serat ε : Regangan, 10 ⁴ xvi

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Panjang Efektif Serat... 8 Gambar 3.2 Reaksi Balok Saat diberi Beban Gambar 3.3 Bentuk Penampang Balok Gambar 4.1 Grafik hubungan antara kuat desak dan faktor air semen untuk benda uji silinder (diameter 150 mm, tinggi 300 mm). 27 Gambar 4.2 Grafik Prosentasi jumlah pasir yang dianjurkan untuk daerah susunan butir 1, 2, 3, dan 4 dengan butir maksimum agregat 20 mm Gambar 4.3 Grafik perkiraan berat jenis beton basah yang dimampatkan secara penuh Gambar 4.4 Bagan Alir Penelitian Gambar 5.1 Grafik Nilai Slump tiap Variasi Benda Uji Gambar 5.2 Foto Silinder Beton Normal Sebelum Pengujian Kuat Desak. 36 Gambar 5.3 Foto Patahan Balok Beton Normal Sebelum Pengujian Kuat Desak Gambar 5.4 Foto Pengujian Kuat Desak Balok Gambar 5.5 Foto Pengujian Kuat Desak Silinder Gambar 5.6 Grafik Nilai Kuat Desak Silinder Gambar 5.7 Grafik Nilai Kuat Desak Balok Gambar 5.8 Foto Setelah Pengujian Kuat Desak Silinder Gambar 5.9 Foto Setelah Pengujian Kuat Desak Balok Gambar 5.10 Grafik Tegangan Regangan dengan Penambahan Fiber 0,5% 42 Gambar 5.11 Grafik Tegangan Regangan dengan Penambahan Fiber 1%.. 43 Gambar 5.12 Grafik Tegangan Regangan dengan Penambahan Fiber 1,5% 43 Gambar 5.13 Grafik Tegangan Regangan dengan Penambahan Fiber 2%.. 44 Gambar 5.14 Grafik Tegangan Regangan dengan Penambahan Fiber Gambar 5.15 Grafik Tegangan Regangan dengan Penambahan Fiber dan Fly Ash Gambar 5.16 Kurva Tegangan Regangan xvii

11 Gambar 5.17 Grafik Nilai Kuat Tarik Tiap Variasi Benda Uji Gambar 5.18 Foto Pengujian Kuat Tarik Gambar 5.19 Foto Setelah Pengujian Kuat Tarik Gambar 5.20 Pengujian Kuat Lentur Gambar 5.21 Perbandingan Kuat Lentur tiap Variasi Benda Uji Gambar 5.22 Foto Pengujian Kuat Lentur Gambar 5.23 Foto Setelah Pengujian Kuat Lentur xviii

12 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Variasi Benda Uji... 4 Tabel 4.1 Nilai Standar Deviasi Tabel 4.2 Faktor pengali untuk deviasi standar bila data benda uji yang tersedia kurang dari 30 buah Tabel 4.3 Perkiraan kuat desak beton dengan FAS 0,5 dan jenis semen serta agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia Tabel 4.4 Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum untuk Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Tabel 4.5 Nilai slump untuk berbagai macam struktur Tabel 4.6 Perkiraan Kadar Air bebas (kg/m3) yang Dibutuhkan untuk Beberapa Tingkat Kemudahan pekerjaan Adukan Tabel 4.7 Persyaratan jumlah semen minimum dan FAS maksimum untuk berbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus. 29 Tabel 4.8 Batas gradasi agregat halus (British Standard) Tabel 5.1 Nilai Slump Tabel 5.2 Hasil Pengujian Kuat Desak Tabel 5.3 Prosentase Perubahan Kuat Desak Beton Normal Silinder Terhadap Beton Fiber dan Fly Ash Tabel 5.4 Hasil Pengujian Modulus Elastisitas (Ec) Kuat Desak Beton Normal dan Beton dengan Penambahan Fiber dan Fly Ash Tabel 5.5 Hasil Pengujian Kuat Tarik Beton Tabel 5.6 Presentase Perubahan Kuat Tarik Beton Fiber dan Fly Ash terhadap Beton Normal Tabel 5.7 Hasil Pengujian Kuat Lentur Tabel 5.8 Prosentase Perubahan Kuat Lentur Beton Fiber dan Fly Ash terhadap Beton Normal Tabel 5.9 Besar Kekuatan Beton Tabel 5.10 Prosentase Kenaikan Kekuatan Beton xviii

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Hasil Pemeriksaan Bahan Mix Design Data Kebutuhan Bahan Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Silinder Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Patahan Balok Data Tegangan Regangan Silinder Hasil Pengujian Kuat Tarik Beton Hasil Pengujian Kuat Lentur Beton Dokumentasi Kartu Peserta Tugas Akhir xix