BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-MANSHURIYAH MENGORI PEMALANG. A. Profil Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-MANSHURIYAH MENGORI PEMALANG. A. Profil Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang"

Transkripsi

1 BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-MANSHURIYAH MENGORI PEMALANG A. Profil Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang 1. Tinjauan Historis Pendidikan sebagaimana telah diajarkan oleh Islam merupakan pilar utama dalam kehidupan manusia, mulai dari rahim ibu, dunia, alam kubur sampai akhirat, seseorang mampu menjadi insan Muttaqin juga berawal dari pendidikan. Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang ini didirikan pada tahun 1988 berawal atas keprihatinan masyarakat karena pada waktu itu, rata-rata anak anak Desa Mengori Kecamatan Pemalang hanya mampu mengenyam pendidikan sampai bangku Sekolah Dasar dan tidak bisa mengaji, hal ini disebabkan disamping karena letak sekolah lanjutan yang jauh, kesadaran tentang pentingnya pendidikan masih rendah, juga daya dukung ekonomi yang tidak ada. 1 Dengan dasar pertimbangan tersebut Pondok Pesantren inipun pada praktek operasionalnya harus benar-benar meringankan masyarakat Desa Mengori Kecamatan Pemalang, tentunya tidak mengesampingkan mutu. Sehingga karena bertujuan untuk meringankan biaya sekolah, untuk biaya operasional dari Pengurus Pesantren berusaha semaksimal mungkin dalam menggali dana. Alhamdulillah untuk saat ini ada beberapa donatur meskipun 1 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal 54

2 55 tidak rutin, namun itupun belum sampai 50% dalam menopang kebutuhan operasional di Pondok Pesantren. Berawal dari jumlah santri pertama yang diambil dari SMP Al- Manshuriyah sebanyak 8 orang yang diasramakan di rumah beliau. Namun, lama kelamaan santrinya pun bertambah banyak, maka pada tahun 1994 K.H. Djohar Arifin Abbas mendirikan MTs Al-Manshuriyah. Namun, masih bertempat di rumah-rumah penduduk sekitar. Karena santrinya semakin banyak maka dibangunlah asrama yang dibuat di belakang rumah K.H. Djohar Arifin Abbas. Karena adanya tuntutan zaman, maka pada tahun 2010 Kiai Djohar Arifin Abbas mendirikan MA, kemudian tahun 2010 mendirikan SMK dan pada tahun 2008 mendirirkan Tahfidzul Qur an bagi santri putri. Karena K.H. Djohar Arifin Abbas sudah sepuh, maka pondok pesantren dikelola oleh Ust. Djoharudin Bahry Sidi dan Ust. Abu Djoharudin, S.Pd Letak Pondok Pondok Pesantren yang diberi nama Al-Manshuriyah, sesuai dengan namanya berharap bahwa lembaga pendidikan yang didirikan mampu menjadi rumah perbaikan dan kedamaian bagi umat Islam. Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang memiliki perbatasan sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Pemukiman Penduduk b. Sebelah Timur berbatasan dengan Balai Desa 2 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal

3 56 c. Sebalah Selatan berbatasan dengan Pemukiman Penduduk d. Sebalah Barat berbatasan dengan Pemukiman Penduduk Visi, Misi dan Strategi Visi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang adalah membentuk kepribadian santri yang memiliki kecerdasan spiritual, pikiran, emosi dan sosial yang seimbang berdasarkan keihklasan, kesederhanaan, kemandirian dan ukhuwah Islamiyah untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan kehidupannya yang akan datang. 4 Misi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang adalah: a. Membekali santri dengan pengetahuan untuk hidup sebagai makhluk Allah dan sebagai Makhluk Sosial. b. Membekali santri dengan ilmu pengetahuan keagamaan dan ilmu pengetahuan teknologi. c. Membekali santri dengan ilmu pengetahuan tentang cara berempati kepada orang lain, kewirausahaan, kemandirian dan ilmu kesehatan jasmani dan rohani. 5 Sedangkan strategi yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al- Manshuriyah Mengori Pemalang adalah: 3 Observasi di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang pada tanggal 8 September Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal 5 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal

4 57 a. Menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar yang berorientasi kepada pengembangan diri santri sebagai makhluk Allah dan sebagai makhluk sosial. b. Memberdayakan santri untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan keagamaan. c. Mengoptimalkan sarana dan prasarana untuk penguasaan ilmu dan teknologi. d. Melatih santri untuk berbakti kepada Allah, Guru, Orang Tua, masyarakat dan sesama makhluk dalam rangka menggalang kerjasama, kewirausahaan, kemandirian dan menjamin keseimbangan kesehatan jasmani dan rohani. 6 Visi, misi dan strategi tersebut sangat kental dengan pandangan kaum nahdliyyin dalam merespons perubahan dan perkembangan sosial. Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang berada di wilayah pedesaan yang komunitas masyarakatnya mayoritas jamaah Nahdlotul Ulama (NU). Pondok pesantren pada umumnya, terutama yang tergolong pondok pesantren salaf merupakan trade mark kaum nahdliyyin sekalipun tidak dilabeli NU. Para kiai yang sekaligus pempinan pondok pesantren umumnya pengurus atau setidaknya anggota jam iyah Nahdlotul Ulama (NU). Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang sendiri termasuk dalam pondok 6 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal

5 58 pesantren yang berbasis Nahdlatul Ulama (NU) karena pimpinannya KH. Djohar Arifin Abbas adalah warga NU Struktur Organisasi dan Pelaksana Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari Pondok Pesantren Al- Manshuriyah Mengori Pemalang memiliki struktur kepengurusan, antara lain: a. Struktur pengurus Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang Struktur pengurus Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang adalah sebagai berikut: Pondok Putri Struktur Pengurus Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang Periode Pengasuh : KH. Djohar Arifin Abbas Ketua Umum : Ust. Arifudin Ketua : Burhanudin Wakil Ketua : Agus Nur Manshur Sekretaris : Ust. Romadhon Bendarhara : 1. Riyadun Nikmah 2. Fauziyah Seksi-Seksi Pendidikan Keamanan Jama ah Kesenian Kebersihan : 1. Ustd. Ahmad Fauzi 2. Ust. Nifsi : 1. Trimo 2. Hasan Bisri 3. Muktar : 1. Mukmin : 2. Mustaidah : Sofia Listiana : 1. Istiyaningsih 2. Siti Sofiatun 7 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal 8 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal

6 59 Kesehatan : 1. Reni Khoiriyah Ulfa 2. Yuhrotun Nisa Humasy : Uyun Listiyowati Olahraga : Ida Lutfiana Perlengkapan : 1. Khusni Latifah 2. Rizki Maghfiroh Pondok Putra Pengasuh : KH. Djohar Arifin Abbas Ketua Umum : Ust. Djoharudin Bahri Ketua : Romadhon Wakil Ketua : M. Mufti Sunjoyo Sekretaris : M. Syafiq Hidayat Bendarahara : 1. Ahmad Mohtar 2. Arifudin Seksi-Seksi Pendidikan : M. Mufti Sunjoyo Keamanan : 1. Ade Subodro 2. Nur Shirot 3.M. Ismatullah Jama ah : 1. Ahmad Rifa i : 2. M. Sukron Makmun Kesenian : 1. M. Fikri Dani 2. Samsul Ulumi Kebersihan : 1. Atho Khurrohman 2. M. Luqni Maulana Kesehatan : 1. Sairul Umar A. 2. M. Masykur Humasy : 1. M. Saifudin 2. Adib Khoiru Mas Ulin Olahraga : A. Faturrohman Perpustakaan : M. Bagus Fahmi Perlengkapan : 1. Dwi Iguh C.N 2. Arif Khoirudin b. Keadaan ustadz Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang Jumlah ustadz dan ustadzah yang ada di Pondok Pesantren Al- Manshuriyah Mengori Pemalang pada tahun 2013/2014 ada 16 orang. Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

7 60 Tabel 1 Jumlah Ustadz dan Ustadzah Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang Tahun 2013/ No. Pengajar Kelas 1. Fauzi Abbas, S.Pd.I. Kelas Persiapan Putra A 2. Achmad Fauzi, S.Pd. Kelas Persiapan Putri B 3. Romadhon, S.Pd.I. Kelas Persiapan Putri C 4. Arifudin Marhalah I Putra A 5. ARief Nazarudin Marhalah I Putra B 6. Rizal Efendi, S.Pd. Marhalah I Putri C 7. Achmad Djohar, S.Pd.I. Marhalah I Putri D 8. Muslichin, S.Pd. Marhalah II Putra A 9. Agus Nur Marhalah II Putra B 10. Manshur Marhalah II Putri C 11. Rudi Kamal Marhalah II Putri D 12. Nisfi Marhalah III Putra A 13. Riyadun Nikmah Marhalah III Putri B 14. Zaenab Marhalah III putri C 15. Sofi Marhalah IV 16. I is Marhalah V c. Keadaan santri Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang Pada waktu awal berdirinya jumlah santri Pondok Pesantren Al- Manshuriyah Mengori Pemalang hanya beberapa anak saja. Jumlah santri Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang semakin bertambah banyak bahkan mencapai 415 santri. Berikut adalah jumlah santri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang: 9 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal

8 61 Tabel 2 Daftar Jumlah Santri Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang. 10 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun orang 290 orang 355 orang 415 orang 5. Sarana dan prasarana Faktor sarana sangat menentukan, hampir bisa dipastikan dengan sarana belajar yang lengkap, hasil yang dicapai akan lebih baik daripada yang tidak memiliki sarana. Sarana-sarana yang dimaksud adalah seperti ruang belajar yang baik, perpustakaan yang lengkap, peralatan laboratorium, mediamedia belajar, komputer, teknologi jaringan dan lain sebagainya. Kondisi Ruang Kelas sudah cukup untuk kegiatan belajar mengajar yang terbagi menjadi 5 Rombongan Belajar, sedangkan sarana perlengkapan seperti Perpustakaan dan Ruang Laboratorium yang memang masih kurang, perlengkapan kamar mandi, lahan belajar pertanian lapangan olahraga sudah ada, meskipun keadaannya masih semi permanen. Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang memiliki fasilitas fisik yang cukup menunjang bagi kegiatan pembelajaran di dalamnya. Fasilitas-fasilitas tersebut seperti dalam tabel di bawah ini: 10 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal

9 62 Tabel 3 Daftar Fasilitas Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang Tahun 2013/ a. Pondok Pesantren Putra No Fasilitas Jumlah Keadaan Kamar tidur santri Kamar pengurus Ruang perpustakaan Aula Ruang kelas/ruang belajar Koperasi Komputer Kamar mandi dan WC 23 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 2 unit b. Pondok Pesantren Putri No Fasilitas Jumlah Keadaan Kamar tidur santri Kamar pengurus Ruang perpustakaan Aula Ruang kelas/ruang belajar Koperasi Komputer Kamar mandi dan WC 20 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 2 unit Sedangkan untuk pengadaan makan sehari-hari secara jam iyah membayar iuran perbulan berdasarkan kesepakatan pengurus kamar. Pembayaran iuran syahriyah itu diberikan kepada seksi jam iyah kamar. Selanjutnya seksi jam iyah membelanjakan serta memasak nasi dan laukpauknya. 11 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal

10 63 6. Kurikulum Pembelajaran Sistem pembelajaran yang dilakukan Pondok Pesantren Al- Manshuriyah Mengori Pemalang yaitu dengan cara mandiri atau musyawarah yang dibagi dalam beberapa marhalah yaitu mulai dari SP/kelas persiapan, marhalah I,II,III,IV,V,VI dan Al-Ma had Al-Aliy (4 tahun). Berikut adalah kurikulum pembelajaran Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang: Tabel 4 Kurikulum Pembelajaran Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Desa Mengori Kecamatan Pemalang. 12 a. Kelas I MADIN Wustho (Marhalah I) No Kajian / Mata Pelajaran Nama Kitab Yang digunakan 1 Nahwu Syarah Jurumiyah Matan Jurumiyah, Imriti, Alfiyah 2 Shorof Amtsilah Tasrifiyah Qowaid al-i lal 3 Tauhid Qotrul Ghoit 4 Fiqih Syarah Sullam Munajat Matan Sullam Munajat 5 Akhlak Tafsir al-kholaq b. Kelas 2 MADIN Wustho (Marhalah II) No Kajian / Mata Pelajaran Nama Kitab yang digunakan 1 Nahwu Syarah Imriti 2 Shorof Tasrief Lughowi 3 Tauhid Jawahirul Kalamiyah 4 Fiqih Syarah Sullam Taufiq 5 Akhlak Syarah Ta lim Mutaallim 6 Hadist Matan Arba in Nawawi 12 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal

11 64 c. Kelas 3 MADIN Wustho (Marhalah III) No Kajian / Mata Pelajaran Nama Kitab yang digunakan 1 Nahwu Mutamimmah 2 Ushul Fiqih Mabadi Awwaliyah 3 Tauhid Husunul Hamidiyah 4 Fiqih Fathul Qorib 5 Akhlak Bidayatul Hidayah 6 Hadist Bulughul Maram d. Kelas I MADIN Ulya (Marhalah IV) No Kajian / Mata Pelajaran Nama Kitab yang digunakan 1 Fiqih Kifayatul Ahyar 2 Tauhid Husunul Hamidiyah 3 Tafsir Tafsir Jalalain 4 Hadist Riyadhus Sholihien dan Bulughul Maram e. kelas 2 dan 3 MADIN Ulya (Marhalah V dan VI) No Kajian / Mata Pelajaran Nama Kitab yang digunakan 1 Fiqih Kifayatul ahyar 2 Tafsir Tafsir Jalalain 3 Hadist Riyadhus Sholihien dan Bulughul Maram f. Al-Ma had al-aliy (4 Tahun) No Kajian / Mata Pelajaran Nama Kitab yang digunakan 1 Fiqih Al-Iqna 2 Akhlaq / Tasawwuf Ihya Ulumuddien 3 Tafsir Marah Labid lin Nawawi 4 Hadist Shohih al-bukhori dan Shohih Muslim 5 Tasawwuf Tanwiirul Qulub

12 65 7. Metode Pembelajaran Adapun metode yang digunakan di Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang adalah sebagai berikut : a. Hafalan/Tahfidz Metode hapalan yang diterapkan di Pondok Pesantren Al- Mashuriyah Mengori Pemalang, umumnya dipakai untuk menghafal kitabkitab tertentu, misalnya Alfiyah Ibn Malik. Metode hafalan juga sering diterapkan untuk pembelajaran al-qur`an-hadits. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ust. Djoharudin Bahri selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang mengatakan: Dalam pembelajaran al-qur'an metode yang biasa dipakai adalah metode Tahfidz Al-Qur'an. Biasanya santri diberi tugas untuk menghafal beberapa bait dari kitab alfiyah, dan setelah beberapa hari baru dibacakan di depan kyai/ustadnya. 13 Dalam pengembangan metode Hafalan atau Tahfidz ini, pola pelaksanaannya tidak hanya menekankan hafalan tekstual dengan berbagai variasinya, tetapi harus juga melibatkan atau menyentuh ranah yang lebih tinggi dari kemampuan belajar. Hafalan tidak saja merupakan kemampuan intelektual sebatas ingatan tetapi juga sampai kepada pemahaman, analisis, dan evaluasi. Bagaimanapun, hafalan sebagai metode pembelajaran maupun sebagai hasil belajar tidak dapat diremehkan, seperti yang sering terdengar dari pernyataan-pernyataan sumbang para pengamat pembelajaran. 13 Ust. Djoharudin Bahri, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang, wawancara pribadi, Pemalang, tanggal 8 September 2014.

13 66 b. Sorogan Sistem dan pengajaran dengan pola sorogan dilaksanakan dengan jalan santri yang biasanya pandai menyorogkan sebuah kitab kepada kyai untuk dibaca dihadapan kyai itu. Dan kalau ada kesalahan, kyai langsung membenarkan. Metode sorogan merupakan sistem metode yang ditempuh dengan cara guru menyampaikan pelajaran kepada santri secara individual, biasanya di samping pesantren juga dilangsungkan di langgar, masjid atau terkadang malah di rumah-rumah. Di pesantren, sasaran metode ini adalah kelompok santri pada tingkat rendah yaitu mereka yang baru menguasai pembacaan Al-Qur an. Melalui sorogan, perkembangan intelektual santri dapat ditangkap kyai secara utuh. Dia dapat memberikan tekanan pengajaran kepada santri-santri tertentu atas dasar observasi langsung terhadap tingkat kemampuan dasar dan kapasitas mereka. Sebaliknya, pelaksanaan metode sorogan menuntut kesabaran dan keuletan pengajar. Santri dituntut untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi. 14 c. Wetonan atau Bandongan Metode wetonan atau bandongan adalah metode yang paling utama di lingkungan pesantren. Metode wetonan (bandongan) ialah suatu metode pengajaran dengan cara guru membaca, menterjemahkan, menerangkan dan menulis buku buku Islam dalam bahasa Arab sedang sekelompok santri mendengarkan. Mereka memperhatikan bukunya sendiri dan membuat catatan catatan (baik arti maupun keterangan) tentang kata kata Observasi di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang tanggal 7 September

14 67 atau buah pikiran yang sulit. Pelaksanaan metode tersebut mengakibatkan santri bersikap pasif. Sebab kreativitas dalam proses belajar mengajar didominasi ustadz atau kyai, sementara santri hanya mendengarkan dan memperhatikan keterangannya. Dengan kata lain, santri tidak dilatih mengekspresikan daya kritisnya guna mencermati suatu pendapat. Wetonan dalam prakteknya selalu berorentasi pada pemompaan materi tanpa melalui kontrol tujuan yang tegas. Dalam metode ini, santri bebas mengikuti pelajaran karena tidak diabsen. Kyai sendiri mungkin tidak mengetahui santri santri yang tidak mengikuti pelajaran terutama jumlah mereka puluhan atau bahkan ratusan orang. Ada peluang bagi sanrti untuk tidak mengikuti pelajaran. Sedangkan santri yang mengikuti pelajaran melalui wetonan ini adalah mereka yang berada pada tingkat menengah. 15 Metode sorogan dan wetonan sama-sama memiliki ciri pemahaman yang sangat kuat pada pemahaman tekstual atau literal. Akan tetapi, bukan berarti metode sorogan dan bandongan tidak memiliki kelebihan sama sekali. Ada hal-hal tertentu yang dirasakan sebagai kelebihannya. Metode tersebut sebenarnya merupakan konsekuesi logis dari layanan yang sebesar-besarnya kepada santri. Berbagai usaha pembaharuan dewasa ini dilakukan justru mengarah pada layanan secara individual kepada peserta didik. Metode sorogan justru mengutamakan kematangan dan perhatian serta kecakapan seseorang. Adapun dalam bandongan, para santri memperoleh kesempatan untuk bertanya atau meminta penjelasan lebih Observasi di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang tanggal 7 September

15 68 lanjut atas keterangan kyai. Sementara catatan-catatan yang dibuat santri di atas kitabnya membantu untuk melakukan telaah atau mempelajari lebih lanjut isi kitab tersebut setelah pelajaran selesai. Dalam dunia pesantren, santri yang cerdas dan memiliki kelebihan, dan mendapat perhatian istimewa dan didorong secara pribadi oleh kyai secukupnya. Semua santri mendapat perhatian yang seksama dari kyai. Santri diperlakukan sebagai makhluk terhormat, sebagai titipan Tuhan yang harus disanjung. Kepada santri ditanamkan perasaan tanggung jawab untuk melestarikan dan menyebarkan pengetahuan mereka tentang Islam kepada orang lain, mencurahkan waktu dan tenaga untuk belajar terusmenerus sepanjang hidup, dan mengamalkan ilmu merupakan kewajiban dan ibadah. Kepandaian berpidato dan berdebat dikembangkan untuk melatih daya kritis dan kreatif pada santri. Untuk lebih mengembangkan pengetahuan para santri dan sebagai evaluasi keberhasilan santri, maka santri yang dianggap sudah senior atau memiliki pengetahuan yang memadai diangkat oleh kyai sebagai badal (pengganti) jika kyainya berhalangan. Di beberapa pesantren santri yang memiliki kelebihan potensi intelektual (santri senior) sekaligus merangkap tugas mengajar santri-santri yunior. 16 d. Bahtsul Masa il Suatu metode yang belajar untuk memecahkan masalah secara bersama-sama dalam bentuk diskusi. Masalah yang disikapi adalah Observasi di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang tanggal 7 September

16 69 masalah-masalah sosial apapun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan menuntut kejelasan hukum. Biasanya juga adalah masalah terkini yang belum pernah terjadi sebelumnya. e. Syawir/Musyawarah Syawir adalah kegiatan musyawarah bagi santri guna membahas kitab-kitab tertentu. Kegiatan ini berguna untuk melatih santri untuk berjiwa kritis terutama dalam mendalami Fiqih dan ilmu alat (Nahwu dan Shorof). 17 f. Takror Istilah takror digunakan oleh Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang sebagai penyebutan sebuah kegiatan musyawarah santri guna membahas pelajaran yang diperoleh di Madrasah Diniyah. Kegiatan ini selain sebagai sarana mengulang pelajaran yang telah diajarkan juga melatih santri untuk kritis dalam belajar. Dengan kegiatan ini pula santri senior mendapatkan kesempatan untuk membimbing adikadiknya Observasi di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang tanggal 7 September 18 Observasi di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang tanggal 7 September

17 70 B. Pelaksanaan Belajar Mandiri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang. 1. Bentuk Belajar mandiri Dalam rangka mencapai tujuan diperlukan suatu metode yang sangat tepat dan operasional, yaitu metode penyajian materi pendidikan dan pengajaran yang menyangkut pendidikan Islam dan keterampilan di lembaga pendidikan pondok pesantren tradisional menurut kebiasaan-kebiasaan yang lama dipergunakan dalam institusi itu, seperti pengajian dengan metode sorogan, wetonan, bandongan. Metode ini sudah bertahun-tahun berlangsung dan turun-temurun, seperti yang digunakan pada Pondok Pesantren Al- Mashuriyah Mengori Pemalang juga demikian. Salah satu metode pembelajaran yang digunakan di Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang adalah belajar mandiri. Belajar mandiri adalah kegiatan musyawarah bagi santri guna membahas kitab-kitab tertentu. Kegiatan ini berguna untuk melatih santri untuk berjiwa kritis terutama dalam mendalami Fiqih dan ilmu alat (Nahwu dan Shorof). Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ust. Djoharudin Bahri selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang mengatakan: Di pondok pesantren Al-Manshuriyah terdapat salah satu metode yang unik yakni belajar mandiri atau syawir dapat dikenal dengan nama metode musyawarah, yaitu metode yang kegiatan berupa musyawarah bagi santri guna membahas kitab-kitab tertentu. Kegiatan ini berguna

18 71 untuk melatih santri untuk berjiwa kritis terutama dalam mendalami Fiqih dan ilmu alat (Nahwu dan Shorof). 19 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang menggunakan belajar mandiri dalam aktivitas pembelajarannya sehari-hari. Adapun jadwal kegiatan belajar mandiri atau musyawarah di Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang adalah sebagai berikut: Tabel 5 Jadwal Kegiatan Belajar Mandiri di Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang. 20 No Waktu Kegiatan Santri PP. Al-Manshuriyah Bangun tidur dan jamaah shalat shubu Mengaji Al-Qur an Ilqo Mandi, berpakaian seragam dan sarapan Persiapan ke sekolah atau madrasah Belajar di kelas Jama ah shalat dhuhur Melanjutkan pelajaran pagi makan siang - Istirahat Persiapan sholat ashar berjama ah Jama ah shalat ashar Madrasah diniyah Istirahat, mandi dan makan sore Persiapan dan jamaah shalat maghrib 19 Ust. Djoharudin Bahri, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang, wawancara pribadi, Pemalang, tanggal 8 September Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal

19 Mcngaji Al-Qur an dan Kitab Jamaah shalat isya Kegiatan Belajar Mandiri / Syawir Istirahat panjang atau tidur 2. Waktu belajar mandiri Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui bahwa kegiatan belajar mandiri di Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang dilakukan jam WIB atau setelah jama ah shalat isya. Kegiatan tersebut diikuti oleh sebagian santri, sementara sebagian lain lagi mengikuti kegiatan pengajian kitab. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ust. Arifudin selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang mengatakan: Kegiatan belajar mandiri atau syawir yang ada di Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang dilakukan setiap jama ah shalat isya dan diikuti oleh sebagian santri, sementara sebagian santri lain mengikuti kegiatan pengajian kitab Pendamping Belajar Mandiri Kegiatan belajar mandiri atau syawir di Pondok Pesantren Al- Mashuriyah Mengori Pemalang didampingi atau dipandu oleh beberapa ustadz Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang. Berikut adalah jadwal ustadz yang memandu jalannya kegiatan belajar mandiri atau syawir di Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang: 21 Ust. Arifudin, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang, wawancara pribadi, Pemalang, tanggal 9 September 2014.

20 73 Tabel 6 Jadwal Ustadz Yang Memandu Kegiatan belajar mandiri atau syawir Di Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang. 22 No. Pengajar Hari 1. Fauzi Abbas, S.Pd.I. Malam Ahad 2. Achmad Fauzi, S.Pd. Malam Senin 3. Romadhon, S.Pd.I. Malam Selasa 4. Arifudin Malam Rabu 5. ARief Nazarudin Malam Jum at 6. Rizal Efendi, S.Pd. Malam Sabtu 4. Materi Belajar Mandiri Adapun materi belajar mandiri atau syawir yang ada di Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang adalah sebagai berikut: Tabel 7 Materi belajar mandiri atau syawir di Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang. 23 No Kajian / Mata Pelajaran Nama Kitab Yang digunakan 1 Nahwu Syarah Jurumiyah Matan Jurumiyah, Imriti, Alfiyah 2 Shorof Amtsilah Tasrifiyah Qowaid al-i lal 3 Tauhih Qotrul Ghoit 4 Fiqih Syarah Sullam Munajat Matan Sullam Munajat 5 Akhlak Tafsir al-kholaq 22 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal 23 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diambil tanggal

21 74 Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang melaksanakan belajar mandiri atau syawir dipandu oleh beberapa ustadz Pondok Pesantren Al-Mashuriyah Mengori Pemalang dan dilakukan setiap hari. C. Faktor Yang Mendukung dan Menghambat Pelaksanaan Belajar Mandiri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang 1. Faktor yang mendukung pelaksanaan belajar mandiri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang Berdasarkan wawancara diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang mendukung pelaksanaan belajar mandiri di Pondok Pesantren Al- Manshuriyah Mengori Pemalang, antara lain: a. Tenaga pengajar yang profesional Faktor yang mendukung pelaksanaan belajar mandiri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang adalah adanya pengajar yang profesional yang mampu memberikan penjelasan materi yang baik kepada santri sehingga santri memiliki pemahaman terhadap materi yang baik. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Burhanudin selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang mengatakan: Sebagai salah satu pondok pesantren unggulan, kami memiliki tenaga pengajar yang profesional yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik. Tentu saja hal ini menjadi point plus untuk mengajarkan tentang belajar mandiri yang baik kepada santri Burhanudin, pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, wawancara pribadi, Pemalang, tanggal 10 September 2014.

22 75 Berdasarkan wawancara diketahui bahwa Pondok Pesantren Al- Manshuriyah Mengori Pemalang memiliki tenaga pengajar yang profesional yang memiliki pengetahuan yang baik. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan belajar mandiri bagi santri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang. b. Materi pondok pesantren yang mengajarkan tentang belajar mandiri Selain adanya tenaga pengajar yang profesional, Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang juga memiliki materi pembelajaran yang mengajarkan tentang belajar mandiri kepada santrinya. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ust. Romadhon selaku pengajar di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, mengatakan bahwa: Selain mengajarkan tentang kitab-kitab kuning, di pondok pesantren kami juga mengajarkan tentang pendidikan kemandirian kepada santri kami. Pendidikan kemandirian tersebut kami ajarkan dan bersumber dari Tafsir al-kholaq, Syarah Ta lim Mutaallim, Bidayatul Hidayah, dan tidak lupa Ihya Ulumuddien, semua kitab-kitab ini mengajarkan tentang pendidikan akhlak. 25 Berdasarkan wawancara diketahui bahwa Pondok Pesantren Al- Manshuriyah Mengori Pemalang memiliki materi yang mengajarkan tentang belajar mandiri sebagaimana selayaknya materi yang ada di pondok pesantren yang lain. 25 Ust. Romadhon, pengajar di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, wawancara pribadi, Pemalang, tanggal 11 September 2014.

23 76 c. Motivasi atau minat dalam diri santri untuk belajar secara mandiri Selain faktor di atas, faktor utama yang mendukung pelaksanaan belajar mandiri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang adalah adanya motivasi atau minat dalam diri santri untuk belajar secara mandiri. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Agus Nur Manshur selaku pengajar di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, mengatakan bahwa: Alhamdulillah, berdasarkan sepengatahuan saya, santri di pondok pesantren ini memiliki kemandirian yang baik, antara lain:mau belajar mandiri, mau berbaur dengan masyarakat sekitar, mau berbagi baik dengan sesama santri maupun dengan masyarakat sekitar, tidak bersikap sombong dan masih banyak yang lainnya. Sebenarnya dalam diri santri sudah terbentuk jiwa atau motivasi untuk memiliki kemandirian yang baik. 26 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa santri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang memiliki motivasi atau minat untuk belajar secara mandiri. 2. Faktor yang menghambat pelaksanaan belajar mandiri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang Selain faktor yang mendukung, terdapat pula beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan belajar mandiri di Pondok Pesantren Al- Manshuriyah Mengori Pemalang, antara lain: 26 Agus Nur Manshur, pengajar di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, wawancara pribadi, Pemalang, tanggal 12 September 2014.

24 77 a. Kurangnya teguran dari pihak pengasuh tentang perilaku santri Menurut Ust. Ahmad Fauzi selaku pengajar belajar mandiri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang bahwa kurangnya teguran dari pihak ustadz akan membuat santri akan menjadi sosok yang superhero atau sosok yang selalu menang dan selalu benar, yang pada akhirnya akan menjadikan santri menjadi pribadi tidak mau mendengarkan nasehat dari orang lain. Hal ini perlu diwaspadai dengan cara selalu memberikan nasehat-nasehat yang baik kepada santri dan tidak segan-segan untuk menegur apabila terdapat tingkah laku santri yang tidak sejalan dengan norma-norma baik norma agama, susila maupun kesopanan. Hal ini sebagaimana dikatakan dari petikan wawancara berikut: Bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya perilaku santri yang menjurus kepada hal-hal yang negatif adalah tidak adanya teguran atau pun nasehat dari pihak maupun baik itu dari orang tua, ustadz mapun lingkungan. Hal ini akan sangat membahayakan, karena santri akan menjadi pribadi yang selalu benar dan selalu menang. Dengan adanya teguran terhadap tingkah laku santri yang tidak sesaui dengan peraturan dan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat akan membuat santri menjadi sosok yang rendah hati, sopan santun dan tahu mana yang salah dan mana yang benar. 27 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa santri Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang perlu mendapatkan perhatian dan bimbingan yang intensif dari segenap pengasuh dan pengajar. Bentuk perhatian dan bimbingan yang dilakukan 27 Ust. Ahmad Fauzi, pengajar belajar mandiri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, wawancara pribadi, Pemalang, tanggal 13 September 2014.

25 78 dapat berupa menegur dan menasehati setiap perilaku santri, terlebih perilaku yang menjurus ke arah negatif, agar santri merasa diperhatikan dan tidak melakukan perilaku yang merugikan. Namun, dari hasil observasi diketahui bahwa sebagian pengasuh dan pengajar ada yang membiarkan perilaku santri: seperti membuat kegaduhan, keonaran, membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya. Hal ini mungkin dikarenakan kejenuhan pengasuh dan pengajar untuk meningatkan dan menegur santri tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang juga memiliki beberapa orang santri yang bandel dan susah untuk diatur. b. Pemanjaan dari pengasuh Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ust. Nisfi selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, mengatakan bahwa: Dari hasil pengamatan saya, adanya sikap pemanjaan dari pengasuh memicu hal-hal yang negatif pada santri. Perlu diingat bahwa orang tua pastilah mempunyai sikap kasih dan sayang kepada anaknya, tentu saja hal ini diperbolehkan akan tetapi apabila sikap kasih dan sayang pengasuh itu berlebih maka akan akan merasa dimanja yang pada akhirnya anak anak merasa apa yang dilakukannya bukanlah hal yang salah dan selalu didukung oleh pengasuhnya. Inilah yang dinamakan pembiaran kenakalan santri oleh pengasuh. 28 Dari wawancara tersebut di atas, terlihat bahwa salah satu faktor penyebab adanya perilaku santri yang menjurus kepada hal-hal yang 28 Ust. Nisfi, pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, wawancara pribadi, Pemalang, tanggal 14 September 2014.

26 79 negatif pada diri santri yakni adalah sikap kasih dan sayang dari orang tua yang berlebihan kepada anaknya sehingga hal ini lambat laun akan membentuk sikap manja pada diri anak. Anak akan merasa bahwa segala apa yang dilakukannya adalah benar dan selalu didukung oleh pengasuhnya. Tanpa adanya teguran dan nasehat yang baik dari pengasuh, anak akan menjadi sosok yang manja dan pada akhirnya akan menjadi sosok selalu benar dan selalu dituruti. Tentu saja hal ini tidak boleh terjadi, adanya sikap ketegasan dan bentuk pengajaran yang baik dari orang tua diharapkan dapat memupus rasa manja pada diri anak. c. Rasa malu dalam diri santri untuk berbicara Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Hasan Bisri selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, mengatakan bahwa: Banyak santri yang merasa malu untuk menceritakan masalah yang dihadapinya kepada ustadz. Rasa malu tersebut muncul karena masalah yang dihadapinya adalah masalah-masalah yang dia anggap sebagai aib pribadi atau aib keluarga yang tidak seharusnya orang lain tahu. Itulah yang menyebabkan kendala bagi kami untuk melakukan pendekatan kepada santri dalam memberikan contoh perilaku sosial yang baik kepada mereka. 29 Dari wawancara di atas, diketahui bahwa rasa malu yang dirasakan oleh santri muncul karena mereka menganggap bahwa masalah yang mereka hadapi adalah aib pribadi atau aib keluarga yang tidak perlu orang lain tahu bahkan kepada pengasuh atau pengajar mereka sendiri. 29 Hasan Bisri, pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, wawancara pribadi, Pemalang, tanggal 15 September 2014.

27 80 Untuk itulah di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang diadakan program bimbingan keagamaan, guna memfasilitasi santri untuk melakukan bimbingan atas masalah yang mereka hadapi. Program bimbingan keagamaan ini dilakukan setiap hari. Itulah beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan belajar mandiri di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Mengori Pemalang, selanjutnya akan peneliti analisis pada bab IV.

BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG

BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG A. Gambaran Umum Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Addainuriyah 2 Semarang 1. Tujuan Pendidikan Pondok pesantren

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiah Pondok Pesantren Madrasah

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Lilik Nur Efendi Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 24 Maret 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Bangsa/Suku : Indonesia/Jawa

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini 113 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini penulis dapat menyimpulkan: 1. Dalam pola kepemimpinannya di Pondok Pesantren Al-Anwar KH. Maimoen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG A. Analisis Implementasi Sekolah Berbasis Pesantren di SMP Darul Ma arif Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro 45 BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro Asal mula berdirinya Pondok Pesantren Nurul Hilal Senuro berdasarkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.232,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN M.Nidhamul Maulana 1 (2014100703111119), Mumtaza Ulin Naila 2 (201410070311120), Zubaidi Bachtiar 3 (201410070311121), Maliatul Khairiyah 4 (201410070311122), Devi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam khas Indonesia merupakan pendidikan alternatif dari pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah. Pertama, karena pesantren

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Sorogan dalam Pembelajaran

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Manba'ul Huda Pondok Pesantren Persatuan Islam 110 Manba'ul Huda

STRUKTUR KURIKULUM Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Manba'ul Huda Pondok Pesantren Persatuan Islam 110 Manba'ul Huda STRUKTUR KURIKULUM Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Manba'ul Huda Pondok Pesantren Persatuan Islam 110 Manba'ul Huda Tahun Pelajaran 2016-2017 KOMPONEN 7 8 9 TOTAL KELOMPOK A 1 Pendidikan Agama Islam a. Quran-

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal BAB V PEMBAHASAN A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal Pogalan Trenggalek Segala sesuatu yang ditetapkan dalam lembaga pendidikan khususnya pada pondok pesantren, mulai dari tata

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung Batang 1. Pondok Pesantren TPI Al Hidayah dalam Lintas Sejarah Sekitar tahun 1949, keadaan Desa Plumbon

Lebih terperinci

Visi : Mewujudkan Generasi Qurani yang Berwawasan global dan Mandiri

Visi : Mewujudkan Generasi Qurani yang Berwawasan global dan Mandiri DESAIN PESANTREN AL QURAN AMANAH UMMAT Pesantren Tahfidz Amanah ummat merupakan sebuah lembaga pendidikan yang fokus dalam mencetak generasi-generasi qur ani masa depan. Para santri bukan hanya dibekali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data tentang Proses Pembelajaran Muatan Lokal Ta limul Muta allim melalui Kitab Hidayatul Mutaallim Berdasarkan hasil observasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA

BAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA BAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA 3.1 Sejarah Pondok Pesantren Darul Ma arif A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah- Syafi iyyah Wonokromo Gondang Tulungagung dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi,

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Ramadhan - Dzulhijjah 1434 / Juli - Oktober Bismillāh. Allāhumma yassir wa a in

LAPORAN KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Ramadhan - Dzulhijjah 1434 / Juli - Oktober Bismillāh. Allāhumma yassir wa a in LAPORAN KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA Periode Ramadhan - Dzulhijjah 1434 / Juli - Oktober 2013 1. Pengantar Bismillāh. Allāhumma yassir wa a in Segala puji hanyalah milik Allah Ta ala. Shalawat serta

Lebih terperinci

4) Sedangkan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar. 5) Kualitas hasil akhir yang dapat dicapai.

4) Sedangkan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar. 5) Kualitas hasil akhir yang dapat dicapai. 60 3) Kesesuaian dengan prosedur kegiatan belajar yang harus ditempuh. 4) Sedangkan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar. 5) Kualitas hasil akhir yang dapat dicapai. 6) Tingkat hasil belajar 7) Tingkat

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 2 Agustus 1989

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 2 Agustus 1989 DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Maulana Syarif Hidayatullah Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 2 Agustus 1989 Jenis Kelamin : Laki laki Agama : Islam Bangsa/Suku : Indonesia/Jawa

Lebih terperinci

POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH

POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH Yogi Setiawan F 1, Aceng Kosasih 2, Siti Komariah 3 1 SMA Sumatra 40 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi 3 Dosen Program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI

BAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI BAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI Dalam menghafal Al-Qur'an, ada yang mudah dan ada yang sulit. Pengalaman spesifiknya yang terinternalisasi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan :

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan : BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil paparan penyajian data hasil penelitian mengenai Implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat

Lebih terperinci

[103] Ponpes Putri Al Hasan, Panti, Jember, Jawa Timur Pencetak Pemimpin Umat Thursday, 16 May :37

[103] Ponpes Putri Al Hasan, Panti, Jember, Jawa Timur Pencetak Pemimpin Umat Thursday, 16 May :37 Ponpes Putri Al Hasan, Panti, Jember, Jawa Timur Pencetak Pemimpin Umat Angin segar pegunungan terasa menyambut kehadiran Media Umat di Pondok Pesantren Al Hasan yang terletak di Desa Kemiri, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA 47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN HAUL DAN KHATAMAN PONPES AL ASROR 2006

PROPOSAL KEGIATAN HAUL DAN KHATAMAN PONPES AL ASROR 2006 PROPOSAL KEGIATAN HAUL DAN KHATAMAN PONPES AL ASROR 2006 LATAR BELAKANG Pondok pesantren (Ponpes) sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam mempunyai peran yang sangat penting dalam membina umat khususnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DALAM MEMBENTUK KADER MUBALLIGH YANG BERWAWASAN KEBANGSAAN

BAB IV ANALISIS FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DALAM MEMBENTUK KADER MUBALLIGH YANG BERWAWASAN KEBANGSAAN BAB IV ANALISIS FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DALAM MEMBENTUK KADER MUBALLIGH YANG BERWAWASAN KEBANGSAAN A. Analisis Kriteria Profil Muballigh Berwawasan Kebangsaan Muballigh adalah pembawa ilmu yang berkewajiban

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TAKZIR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI ROUDLOTUT THOLIBIN REMBANG

BAB III PELAKSANAAN TAKZIR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI ROUDLOTUT THOLIBIN REMBANG BAB III PELAKSANAAN TAKZIR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI ROUDLOTUT THOLIBIN REMBANG A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin 1. Letak geografis Pondok pesantren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia yang melakukan tindakan tidak sesuai dengan aturan atau ketertiban yang dibuat oleh suatu negara, organisasi, pendidikan, kelompok atau individu

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab III ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, yaitu di Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Pekanbaru. Adapun data yang dipaparkan di

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan 1. Sejarah MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan Mengenai sejarah berdirinya MTs Salafiyah Wonoyoso

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI

BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI 4.1 Analisis Strategi Dakwah Pondok Pesantren Darul Ma arif III Sintang Kalimantan Barat dalam

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh dengan menganalisa hasil wawancara dan observasi dengan responden dan menganalisa dokumen yang terdapat di Panti Asuhan

Lebih terperinci

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala menurunnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan di pesantren. Karenanya, penulis mencari

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan

Lebih terperinci

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT 34 BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT A. Syarat-Syarat Menghafal Alquran di Pondok Pesantren An-Nur Dalam proses

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN BAHAUDDIN AL- ISMAILIYAH. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN BAHAUDDIN AL- ISMAILIYAH. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN BAHAUDDIN AL- ISMAILIYAH A. Sistem Pembelajaran Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah menerapkan sistem pendidikan formal dan non formal, dimana lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL

BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDIT BIAS Assalam Kota Tegal, yang diperoleh

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GARUT, : a. bahwa sehubungan telah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan pengajian kitab kuning Berdasarkan data yang telah didapat dari lokasi di desa Siyotobagus tepatnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Identitas TPQ Raudlatul Muna a) Nama TPQ : TPQ Raudlatul Muna b) Alamat : JL. Sahara Kertonegoro c) No Unit : 354 d) Kecamatan : Jenggawah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu hal penting yang harus

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan 97 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya tentang pelaksanaan pembelajaran sorogan di pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti tidak mengalami kendala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh individu maupun masyarakat secara luas. teknologi telah melahirkan manusia-manusia yang kurang beradab.

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh individu maupun masyarakat secara luas. teknologi telah melahirkan manusia-manusia yang kurang beradab. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh

Lebih terperinci

BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN

BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN 57 BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN KH. Masrur Qusyairi adalah tulang punggung dalam menentukan perkembangan Pondok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, perlindungan anak termasuk dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Situasi Umum Pondok Pesantren Anak Raudlotut Tholibin Piji Lau Dawe Kudus 1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Anak Raudlotut Tholibin Piji Lau Dawe Kudus Pondok

Lebih terperinci

Darul Aman. Nama Dayah Darul Aman. Lokasi Ds. Lubuk Sukon Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Pendiri dan Pengasuh Tgk. H.

Darul Aman. Nama Dayah Darul Aman. Lokasi Ds. Lubuk Sukon Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Pendiri dan Pengasuh Tgk. H. Darul Aman Nama Dayah Darul Aman Lokasi Ds. Lubuk Sukon Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar Pendiri dan Pengasuh Tgk. H. Muhammad Tahun Berdiri 1998 Jumlah Santri Laki-laki: 138 Perempuan: 143 Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia telah melahirkan suatu perubahan dalam semua aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak tertutup kemungkinan

Lebih terperinci

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi BAB IV ANALISIS PERAN TATA TERTIB PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MAMBAUL FALLAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MODERN KHAFIDUL QUR AN JATIREJO KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MODERN KHAFIDUL QUR AN JATIREJO KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MODERN KHAFIDUL QUR AN JATIREJO KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG A. Telak Geografis Pondok pesantren modern Khafidul Qur an terletak di desa Jatirejo Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Metode Ustadz untuk Meningkatkan Kedisiplinan Santri dalam. Aktivitas Keagamaan di Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Metode Ustadz untuk Meningkatkan Kedisiplinan Santri dalam. Aktivitas Keagamaan di Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Metode Ustadz untuk Meningkatkan Kedisiplinan Santri dalam Aktivitas Keagamaan di Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari Dalam pendidikan di pondok semua telah

Lebih terperinci

YAYASAN KITA MUSLIM MA HAD AL-IKHLASH JL. PASIR IMPUN BARAT NO. 124 BANDUNG [PENDIDIKAN BEBAS BEBAN BIAYA]

YAYASAN KITA MUSLIM MA HAD AL-IKHLASH JL. PASIR IMPUN BARAT NO. 124 BANDUNG [PENDIDIKAN BEBAS BEBAN BIAYA] YAYASAN KITA MA HAD AL-IKHLASH JL. PASIR IMPUN BARAT NO. 124 BANDUNG [PENDIDIKAN BEBAS BEBAN BIAYA] PENDAHULUAN Anak-anak merupakan salah satu fase yang akan dilewati oleh setiap manusia. Fase-fase perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi Umum SMP N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis SMP N 1 Wiradesa terletak di kelurahan Pekuncen, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA Adanya sebuah lembaga pendidikan agama Islam, apalagi pondok pesantren dalam

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan

Lebih terperinci

PERGURUAN DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG ISLAMIC BOARDING SCHOOL FOR YOUNG MUSLIMAH

PERGURUAN DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG ISLAMIC BOARDING SCHOOL FOR YOUNG MUSLIMAH ALASANKU DATANG KE DINIYYAH PUTERI Mengapa sih kamu datang ke Diniyyah Puteri Padangpanjang? Ada ribuan Pesantren dan Boarding School di Indonesia. Mengapa sih kamu memilih Diniyyah Puteri Padangpanjang.?

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRIGGOBOYO ( M) Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami tentang

BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRIGGOBOYO ( M) Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami tentang 40 BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRIGGOBOYO (1987-2010 M) Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami tentang perkembangan Pondok Pesantren Hidayatul Ummah Pringgoboyo, maka

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Pelaksanaan pengajian kitab-kitab akhlak di MA Ma arif NU Kota

BAB VI PENUTUP. 1. Pelaksanaan pengajian kitab-kitab akhlak di MA Ma arif NU Kota BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan pengajian kitab-kitab akhlak di MA Ma arif NU Kota Blitar dan SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar sangat efektif sebagai upaya menanamkan nilai-nilai akhlak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok. Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung.

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok. Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung. 112 BAB V PEMBAHASAN 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua

Lebih terperinci

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. BAB I A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan yang ada di

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pedoman Waancara Guru Pedoman Wawancara Siswa

Lampiran 1 Pedoman Waancara Guru Pedoman Wawancara Siswa LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Waancara Guru 1. Apa yang Bapak ketahui tentang sikap? 2. Apa yang bapak ketahui dengan sikap belajar? 3. Mengenai judul skripsi saya yang berjudul sikap belajar antara

Lebih terperinci

KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Shafar 1435 / Desember 2013

KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Shafar 1435 / Desember 2013 KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA Periode Shafar 1435 / Desember 2013 1. Pengantar Segala puji hanyalah milik Allah Ta ala. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah, juga kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH ISLAMIYAH SALAFIYAH. SYAFI IYYAH PONDOK PESANTREN Al FATICH

BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH ISLAMIYAH SALAFIYAH. SYAFI IYYAH PONDOK PESANTREN Al FATICH BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH ISLAMIYAH SALAFIYAH SYAFI IYYAH PONDOK PESANTREN Al FATICH A. Sejarah berdirinya Madrasah Islamiyah Salafiyah Syafi iyyah Pondok Pesantren Al Fatich Sejarah berdirinya madrasah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

DOKUMENTASI. Ket: Wawancara dengan ustadz tahfizh dan santri di Pesantren Tahfizh. Qur an Yatim Nurani Insani.

DOKUMENTASI. Ket: Wawancara dengan ustadz tahfizh dan santri di Pesantren Tahfizh. Qur an Yatim Nurani Insani. DOKUMENTASI Ket: Wawancara dengan ustadz tahfizh dan santri di Pesantren Tahfizh Qur an Yatim Nurani Insani. Ket: Proses pelaksanaan hafalan Al-Qur an di Pesantren Tahfizh Qur an Yatim Nurani Insani. HASIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan hidup, merupakan hal yang menjadi variabel pembeda antara manusia dengan makhluk lain yang

Lebih terperinci

epicentrum PIT Service

epicentrum PIT Service SELAYANG PANDANG Masjid Al Barokah sejak 23 Desember 2013 pindah lokasi di area utama Mess Pama Bumi Etam. Masjid dengan luas tanah 3293 m 2 ini berkapasitas 2000 jamaah. Masjid sebelumnya sudah tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah agama yang sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, tidak terkecuali tua muda, laki-laki maupun perempuan, semua diisyaratkan untuk mencari ilmu.

Lebih terperinci

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu.

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu. Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu. Nyai Maisarah pun sesekali tersenyum pada Aisyah. Meski seorang wanita,

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN No Fokus Teori Wawancara Observasi Dokumentasi 1 Implementasi Penanaman Tradisi Keilmuan Islami Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Al- Fattah Desa Tambakroto Sayung Demak Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nilai yang berbeda-beda. Menurut Sugiyono (2003), variabel adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. nilai yang berbeda-beda. Menurut Sugiyono (2003), variabel adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda. Menurut Sugiyono (2003), variabel

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN Setelah penelitian mengumpulkan data dari hasil penelitian, yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data dokumentasi maka selanjutnya peneliti akan melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Seperti yang diungkapkan peneliti, bahwa yang menjadi objek penelitian ini adalah upaya Ustazd TPQ Miftahul Huda untuk meningkatkan motivasi belajar Al- Qur an

Lebih terperinci

BAB III PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON. A. Profil Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon

BAB III PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON. A. Profil Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon BAB III PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON A. Profil Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon 1. Sejarah Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon Cikal bakal PP al-ma unah adalah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 11 TAHUN : 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian studi kasus yang telah dipaparkan pada bab-bab di atas, mengenai Model Pendidikan Mental Spiritual Bagi Remaja (Studi Kasus Di Jamiyyah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN 23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup berdampingan dengan manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat yang diantaranya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru

BAB V PENUTUP. Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari beberapa penjelasan di atas, terkait implementasi Pendidikan Agama Islam Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru Sidoarjo dan SMP Khadijah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso Ngaliyan Semarang Pondok pesantren Tahaffudzul Qur an berdiri atas inspirasi

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH a. Apa saja bentuk pembiasaan khususnya pembiasaan berakhlak yang dilakukan pihak sekolah dalam membentuk karakter siswa? b. Bagaimana proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan pondok pesantren, khususnya kehidupan pondok pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, dalam kesehariannya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Dzulhijjah 1435 / Oktober 2014

LAPORAN KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Dzulhijjah 1435 / Oktober 2014 LAPORAN KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA Periode Dzulhijjah 1435 / Oktober 2014 MA HAD AL ILMI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL ATSARI YOGYAKARTA 1435 / 2014 Pengantar بسم اهلل الرمحن الرحيم احلمد هلل رب

Lebih terperinci

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Pedoman Observasi : Pedoman Wawancara : Hasil Observasi : Hasil Wawancara : Surat Validasi

Lebih terperinci

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Pondok Pesantren Istilah Pondok Pesantren merupakan dua istilah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN A. Sejarah singkat pondok pesantren Pondok pesantren Daarul Ahsan didirikan pada tanggal 15 juli 1999, terletak di desa dangdeur, kecamatan jayanti, kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap problematika penanaman

Lebih terperinci

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 1 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 2 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pihak yang terkait agar pendidikan dapat berlangsung. sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Pendidikan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pihak yang terkait agar pendidikan dapat berlangsung. sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Pendidikan yang terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat penting yang menjadi kebutuhan dan harus dimiliki oleh setiap individu manusia, baik itu pendidikan ilmu pengetahuan umum

Lebih terperinci