Gambar 4-12 Skema dari spektrofotometer inframerah.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar 4-12 Skema dari spektrofotometer inframerah."

Transkripsi

1 4-4 Spektroskopi Molekul Tabel 4-2 menunjukkan kisaran radiasi elektromagnetik, yang mana dapat memberikan energi di seluruh unit umum yang digunakan, dan menunjukkan jenis Spektroskopi yang digunakan dalam jarak masingmasing. Perhatikan bahwa transisi rotasi membutuhkan energi yang sangat sedikit ( cm -1 ) dan sesuai dengan penyerapan radiasi di inframerah yang jauh untuk daerah microwave Vibrationai transisi lebih energik ( cm -1 ) dan sesuai dengan penyerapan di daerah deka inframerah dan disini juga diketahui bahwa inframerah transisi Elektronik masih lebih energik. (- 10, ,000 cm -1 ) dan sesuai dengan penyerapan di bagian terlihat dan ultraviolet spektrum. Dan selanjutnya mari kita periksa tiga jenis transisi spektroskopi untuk molekul hidrogen. Seperti yang kita telah mengatakan, ia dapat memutar pada akhir setiap sumbu yang tegak lurus dengan sumbu internukler, seperti ditunjukkan pada Gambar 4-10(a). pembelajaran tentang transisi rotasi jauh-inframerah dan microwave-scopy spektrofotometri digunakan untuk memperoleh data yang sangat tepat pada panjang ikatan dan sudut ikatan. Panjang ikatan H 2 telah ditentukan untuk menjadi 0,74116 A. Spektroskopi inframerah dan Romawi adalah metode eksperimental yang digunakan untuk mempelajari transisi energi getaran. Dalam inframerah spektroskopi sinar radiasi inframerah, yang biasanya mempunyai panjang gelombang yang bervariasi dari 2,5 μ sampai 15 μ. (Bilangan gelombang bervariasi dari 4000 cm -1 sampai 667 cm -1 ), dilewatkan melalui sampel suatu senyawa; lihat Gambar Sebuah prisma natrium klorida digunakan karena kuarsa atau kaca buram terhadap cahaya inframerah. Natrium klorida prisma posisi dan lebar celah menentukan panjang gelombang radiasi yang diperbolehkan untuk mencapai detektor. Penyerapan radiasi pada gelombang yang berbeda Gambar 4-12 Skema dari spektrofotometer inframerah.

2 Gambar 4-13 Skema dari sebuah spektrometer Raman. nomor yang diberikan sesuai dengan eksitasi molekul yang terendah ke tingkat energi vibrasi yang lebih tinggi. Radiasi yang diserap diidentifikasi oleh panjang gelombang (λ dalam Å, μ atau nm; 1μ = I0 3 nm = 10 4 Å = 10-4 cm), dengan frekuensi (v dalam detik -1 ), atau pada gelombang ( ṽ dalam cm -1 ) penyerapan Radiasi dideteksi secara elektronik dan dicatat dalam beberapa bentuk yang sesuai sebagai grafis jejak. penyerapan yang kuat di seluruh rentang frekuensi yang sempit menyebabkan "puncak-nya menjadi tajam atau "band" dalam catatan spektrum. Penyerapan puncak tidak selalu sempit dan tajam karena masing-masing tingkat energi vibrasi telah ditumpangkan di atasnya array tingkat energi rotasi (Gambar 4-11), sehingga transisi getaran tertentu benar-benar, superposisi transisi dari banyak vibrasi (rotasi tingkat). Tidak semua molekul merespon radiasi inframerah secara khusus, yang dapat merespon hanya molekul dengan unsur-unsur tertentu dari simetri, seperti molekul diatomik homo-nukler yang tidak menyerap radiasi inframerah. Untuk membantu dalam memeriksa getaran molekul-molekul (spektroskopi raman), cara dari Chan-drasekhara ilmuwan India V Raman, sering dapat digunakan. Hasil spektrum Raman dari iradiasi molekul ringan (di daerah terlihat) dari panjang gelombang dapat diketahui jika menggunakan cara ini. Caranya yaitu sinar laser digunakan untuk menyinari sampel dalam spektrometer Raman, seperti yang ditunjukkan pada Gambar Radiasi penyerapan tidak terdeteksi secara langsung. Ketika disinari dengan cahaya energi tinggi molekul bertambah kemudian hasil dari perlakuan ini akan menghasilan sejumlah energi yang sesuai dengan energi getaran molekul. Cahaya yang dihasilkan dari perlakuan tersebut lebih banyak tersebar daripada terserap, dan cahaya tersebut dapat diamati sebagai cahaya yang mempunyai panjang gelombang yang berbeda dari perlakuan ringan. Spektrum Raman H 2 mencapai puncak pada 4159,2 cm -1. dan energi getarannya tergantung massa atom, Direktori molekul menunjukkan sebuah puncak (band) pada energi yang lebih rendah (2990,3 cm -1 ). jika Ingin memeriksa lebih terinci transisi energi getaran yang berhubungan energy lain untuk massa atom tetapi juga ikatan,dan kekuatan. Jika getaran molekuler dapat digambarkan sebagai osilator harmonik sederhana, tingkat energi getaran yang diberikan oleh

3 E V 1 v hv 2 (4-16) di mana nilai-nilai hanya diperbolehkan dari bilangan kuantum v getaran adalah v = 0, I, 2, 3,... dan v adalah frekuensi getaran (detik -1 ) - A potensial Jarak inter-nuklir Gambar 4-14 kurva energi potensial untuk sebuah molekul diatomik dengan asumsi bahwa gerak vibrasi yang dapat digambarkan sebagai osilator harmonik. Daerah berbayang pada setiap tingkat energi vibrasi merupakan distribusi probabilitas dari fungsi gelombang yang bergetar. Energi kurva berkaitan dengan osilator harmonik ditunjukkan pada Gambar 4-14, tingkat energi getaran ditumpangkan bersama dengan perhitungan kemungkinan distribusi di setiap tingkat energi vibrasi. Perhatikan bahwa angka ini agak analog dengan Gambar 4-2, kecuali bahwa di bekas hanya tingkat energi terendah digambarkan vibrasi (v = 0). Ada beberapa fitur penting dari tingkat energi osilator harmonik getaran. Pertama, tingkat energi secara merata spasi, sebagaimana yang dituntut oleh Persamaan Kedua, perhatikan bahwa bahkan di tingkat energi terendah (v = 0) ada energi titik nol: E O = ½ hv* Ketiga, distribusi peluang vibrasi menunjukkan kemungkinan besar menemukan molekul pada jarak internuclear keseimbangan dalam terendah tingkat getaran (v = 0). Namun, dalam probabilitas mempunyai tingkat getaran yang lebih tinggi di kompresi ekstrem obligasi dan ekspansi. Kurva potensial osilator harmonik membandingkan baik dengan kurva potensi khas molekul, dekat bagian bawah potensial (Gambar 4-15). Namun, osilator harmonik tidak menunjukkan disosiasi yang benar pada jarak internuclear lebih besar. Karena pemisahan molekul, getar tingkat energi nasional secara merata spasi hanya di dekat bagian bawah kurva-energi potensial. Tingkat getaran yang lebih tinggi datang berturut-turut lebih dekat bersama-sama energi.

4 Mari kita memeriksa hubungan antara kekuatan ikatan dan getar energi nasional. Hubungan antara frekuensi getaran dan kekuatan ikatan konstan untuk masalah osilator harmonik adalah 1 v 2 k (4-17) Dalam persamaan k adalah konstanta gaya ikatan (yaitu, ukuran gaya yang dibutuhkan untuk merusak ikatan dengan jumlah yang diberikan) dan karenanya diukur kekuatan ikatan; μ. adalah massa atom berkurang untuk bergetar. Untuk molekul diatomik AB di mana massa atom berbeda, massa berkurang m AmB diberikan oleh ( m m ) B A Dari Persamaan 4-17, kita bisa melihat sebuah thatfor givenforce konstan, sebuah molekul dengan dikurangi massa yang lebih besar akan memiliki getaran frekuensi yang lebih rendah (dan Oleh karena itu energi getaran yang lebih rendah, dalam bilangan gelombang). Kita sudah memiliki * pada titik nol energy untuk H 2 adalah sekitar 6 kkal mol -1. Hal ini dapat dihitung antara lain : sebagai Eksperimen, pemisahan obligasi pada suatu ikatan berlangsung dari tingkat energi terendah vibrasi (v = 0) dan 103,24 kkal mol -1 Ikatan Hipotesis energi disosiasi H 2 dari bagian bawah kurva energi potensial adalah 109,5 kkal mol -1. Perbedaan antara dua nilai ini 1/2 hv dan merupakan energi titik nol untuk H 2. Dalam Bagian 4-3 kami disebut energi ikatan eksperimental (103,24 kkal mol -1 ); dalam Bagian 4-2 kita mengacu pada nilai hipotetis 109,5 kkal mol -1. Perhitungan dibuat dalam Bagian 4-2 tidak termasuk pengaruh dari titik nol energy vibrasi Gambar 4-15 menunjukan Perbandingan antara potensi aktual dan potensial osilator harmonik untuk sebuah molekul diatomic Menunjukkan misalnya dalam suatu lingkup dapat membandingkan H 2 dan D 2. molekul-molekul ini memiliki energi getar antara cm -1 dan cm -1 masing Aspek penting kedua dari Persamaan 4-17 berkaitan dengan membandingkan molekul dari massa berkurang sama tetapi konstanta gaya yang

5 berbeda seperti contoh pertama yang diberikan oleh H 2 dan H 2 +, energi getaran adalah 4159,2 cm -1 dan 2173 cm -1, masing-masing dengan konstanta gaya yang sesuai dihitung dari Persamaan 4-17 adalah 5,2 mdyn Å -1 dan 1,4 mdyn Å -1 Kita melihat bahwa frekuensi yang lebih besar dari hasil getaran dalam.. lebih besar gaya obligasi konstan, sesuai dengan ikatan yang lebih kuat. Selanjutnya untuk transisi elektronik. Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, transisi elektronik sesuai dengan penyerapan sejumlah besar energy perbandingkan dengan energi yang diserap dalam getaran atau transisi rotasi. Eksitasi electronic biasanya dikaitkan dengan penyerapan cahaya tampak dan ultraviolet. Diagram skematik dari sebuah fotometer-spektrofotometri ultraviolet terlihat dan ditunjukkan pada Gambar Sebuah prisma atau difraksi kisi, dan lebar celah mengatur penyebaran panjang gelombang melalui sampel. Peristiwa cahaya pada sampel dilambangkan I 0 dan cahaya yang ditransmisikan dilambangkan I Penyerapan cahaya dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan hubungan Gambar 4-16 diagram skema yang tampak dan spectrometer ultraviolet yang dikenal sebagai hukum Beer's = εcl, di mana A adalah absorbansi (log I 0 / I), c adalah konsentrasi zat (dalam mol liter -1 ), dan I adalah panjang (cm) dari jalan cahaya melalui substansi. Kepunahan koefisien molar, ε, merupakan karakteristik dari sampel menyerap. Nilai untuk kepunahan koefisien molar bervariasi dari senyawa ke senyawa dan dari puncak ke puncak dalam spektrum penyerapan senyawa yang sama. Sejauh mana transisi elektronik "diizinkan" atau "dilarang" oleh peraturan pemilihan kuantum-mekanis tercermin dalam nilai ε untuk puncak penyerapan menyertai transisi. Jadi eksperimen ditentukan nilai ε sering bisa sangat berguna dalam menentukan puncak absorpsi diberikan kepada jenis tertentu transisi elektronik Jika ε adalah dalam kisaran transisi memenuhi semua, persyaratan peraturan pemilihan kuantum mekanik, dan penyerapan dikatakan "diperbolehkan." Aturan seleksi hanya perkiraan ketika mereka menggambarkan transisi sebagai "forbtdden" karena dalam praktek yang sebenarnya sebuah band penyerapan umumnya dapat diamati. Meskipun demikian, intensitas band akan berkurang jika itu sesuai dengan sebuah transisi "orbital dilarang", dalam situasi ini ε biasanya dalam kisaran Akhirnya, nilai-sangat kecil ε ( ) Fberhubungan dengan transisi elektronik di mana satu elektron spin diperlukan untuk perubahan terjadi dari keadaan dasar negara-senang. Jadi "perputaran yang dilarang" transisi seringkali sulit untuk mengamati. Sebagai band penyerapan karena intensitasnya sangat lemah. Mari kita mempertimbangkan beberapa transisi elektronik mungkin di mol hydrogen. Kita bisa bayangkan transisi elektronik di mana sebuah elektron dipromosikan dari σ g b orbital ke orbital σ u * orbital

6 : (σ g b ) 2 (σ g b ) 1 (σ u *) 1 Transisi ini diperkirakan untuk memimpin pada molekul tidak stabil atau lemah terikat, karena efek dari elektron ikatan dibatalkan oleh bahwa dari elektron anti-ikatan. Ada banyak lainnya transisi elektronik mungkin. Salah satu contoh akan menjadi promosi salah satu elektron ERF ke orbital molekul terbentuk TT kosong dari 2p orbital pada atom hidrogen: seperti sebuah transisi sebelumnya (σ g b ) 2 (σ g b ) 1 (σ u *) 1 dan biasanya disebut sebagai σ π transisi elektronik. Elektronik transisi ini terjadi pada sekitar cm -1 pada molekul H 2. Ada dua cara untuk menyajikan, transisi elektronik dalam mode grafis. Dalam pertama, diagram tingkat energi orbital molekul-diambil untuk H 2 dan σ π transisi elektronik digambarkan (Gambar 4-17). Perhatikan bahwa angka ini termasuk orbital molekul π, yang tidak ditunjukkan dalam Gambar 4-8. Metode kedua dengan mana kita dapat menggambarkan ini transisi elektronik untuk menggambar kurva energi potensial untuk molekul dalam keadaan dasar dan di negara elektronik bersemangat. Gambaran ini ditunjukkan pada Gambar Perhatikan bahwa molekul tanah-negara terdisosiasi menjadi dua atom hidrogen keadaan dasar: H 2 H(1s)+H(1s) Sebaliknya, molekul senang-negara (yang ditunjuk *) terdisosiasi menjadi satu-keadaan dasar dan satu atom senang-negara hidrogen: H 2 * H(1s)+H(2p)

7 Gambar Ilustrasi dari σ π transisi elektronik pada H 2. Molekul orbital lain yang terbentuk dari 2s dan 2p orbital atom. Yang akan dibahas di pembahasan 4-6 Sampai saat ini kita telah mengasumsikan bahwa transisi elektronik berlangsung dengan tidak memandang gerakan rotasi dan vibrasi molekul. Sebenarnya, hal ini tidak benar, dan dalam Gambar 4-18 kita juga telah melapis tingkat energi getaran pada kurva energi potensial dari lingkungan elektronik. Pada suhu normal, molekul tanah-negara berada di tingkat energi terendah vibrasi (v "= 0).* Namun, dalam menjalani transisi elektronik, molekul gembira-negara dapat berada di sejumlah tingkat energi getar-tionai, v' = 0, 1, 2, 3,..., seperti yang ditunjukkan pada Gambar Oleh karena itu, * Nomor kuantum getaran molekul H 2 keadaan dasar: akan diberi label v"; sedangkan H 2 * akan diberi label v'.

8 Gambar 4-18 Hubungan antara potensi kurva energi-untuk H 2 dan H 2 * A spektrum penyerapan skematik juga ditunjukkan di sebelah kurva H 2 *. tidak satu penyerapan tetapi beberapa serapan akan dipamerkan, karena tingkat getaran dalam keadaan eksitasi. Tidak semua transisi ini akan mempunyai intensitas sama. 'Transisi intensitas maksimum akan terjadi ke tingkat yang ada maksimal tumpang tindih antara fungsi gelombang getaran dari tingkat bersemangat-keadaan energi dasar dan menengah. Karena keadaan dasar tingkat energi vibrasi memiliki probabilitas maksimum pada pusat obligasi, ini selalu akan menjadi transisi yang-terjadi secara vertikal dari posisi. Sebagai contoh yang ditunjukkan pada Gambar 4-18, pita intensitas maksimum

9 Gambar 4-19 spektrum absorpsi skematik pada σ π transisi elektronik untuk H 2 akan terjadi untuk transisi v n = 0 v = 3. transisi lainnya akan memiliki intensitas yang lebih rendah. Sebuah representasi skematis untuk penyerapan spektrum ini juga ditunjukkan pada Gambar 4-18 spektrum adalah digambarkan lebih lengkap pada Gambar Setiap transisi disebut sebagai transisi Franck-Condon, dan intensitas relatif dari puncak adalah yang disebut distribusi Franck-Condon Kepunahan koefisien molar ε dapat dihitung dari intensitas puncak di Gambar 4-19 Sejak σ π transisinya "diperbolehkan," nilai ε terkait akan besar. 4-5 fotoelektron Spektroskopi: Sebuah Metode Eksperimen Belajar orbital molekul Pembahasan dalam Bagian 4-3 menunjukkan bahwa teori orbital molekul diatomik untuk pembahasan sederhana homonuclear sebanding juga dengan energi ikatan eksperimental dan panjang ikatan. Dalam Bagian 4-4 kita menunjukkan bagaimana molekul spektroskopi dapat digunakan untuk menentukan sifat obligasi. Pada bagian ini kita akan melihat bahwa bukti lebih lanjut untuk kevalidan dari teori MO diperoleh dari jenis lain spektroskopi molekul yang disebut photoelektron spektroskopi (PES). Pada teknik eksperimental ukuran energy yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari masing-masing menjabat molecuiar bitals. Nama teknik ini menunjukkan cara kerjanya: jika foton monokroatik energi yang cukup, hv, yang dilanggar pada sampel gas, ectrons dengan1/2 mv 2 energi kinetik yang dikeluarkan menurut hukum lotoelectric Einstein '(Bagian 1-6): M + hv M + + e - Hv = IE + ½ mv 2 PES ayam dapat diterapkan pada molekul atau atom, hanya M + diproduksi, dan M 2+, [ 3+,... biasanya tidak diamati. Dalam percobaan, spektrometer merupakan jumlah elektron yang dipancarkan dan energi kinetik

10 mereka. Sejak diketahui nilai konstan dikenal IE dapat dihitung dari Persamaan 4-18 Sebuah diagram skematik dari sebuah spektrometer fotoelektron ditunjukkan pada Gambar 20. Sebuah sumber foton khas untuk studi elektron valensi Gambar 4-20 begitu iyurc Skema diagram dari spektrometer fotoelektron. Diadaptasi srmission dengan dari H. Bock AOD P.O. Mollere, 7. Chem. Educ. 51: 506 (1974).

11 Gambar 4-21 Skema photoelectron spektrum atom hidrogen (a) atom hydrogen, (b) Molekul H 2 dan (c) atom He. Band yang tajam dalam spektrum atom H adalah karena ionisasi elektron 1s 1 di 13,60 ev. Band dalam spektrum molekul H 2 sesuai dengan elektron ejeksi dari molekul orbital σ g b. Puncak tajam ditumpangkan pada band akibat getaran ion H 2 +. Ini merupakan energi getaran sekitar 2200 cm -1 band tajam di 24,59 ev dalam spektrum ionisasi dari salah satu elektron dari elektron konfigurasi adalah 1s 2 Diadaptasi dengan ijin dari WC Harga, Endeavour 26:. 75 (1967). Yang disebut dengan sumber Hel (hv = 21,22 ev). Foton pemogokan sampel dalam ruang target dan sebagian dari elektron dikeluarkan melalui analyzer silinder. Tegangan pada pelat analyzer dipindai dalam rangka untuk memfokuskan energi kinetik elektron yang berbeda ke detektor. Dari detektor sinyal diperkuat dan ditampilkan pada perekam grafik sebagai pemancar elektron" per satuan waktu (hitungan per detik, cps) pada energi ionisasi pada ordinat dan absis ini. Sebuah forum sampel spektrum atom H skematik ditunjukkan pada Gambar 4-21 (a). Hanya satu puncak tajam (band) yang sesuai dengan energi ionisasi elektron 1s l dari atom hidrogen pada 13,60 ev: H + hv H + + e - Energi ionisasi dari atom H adalah sama dengan negatif dari orbital energy yang ditentukan oleh teori Bohr dan persamaan Schrodinger: k E 13, 60eV 2 n Pernyataan sederhana yang IE n = -E n (Persamaan 1-11) persis benar untuk atom satu elektron. Untuk multielectron atom dan molekul, teorema Koopmans 'menyatakan bahwa persamaan IE n = -E n masih benar, memberikan orbital dalam ion M + tidak berubah dari molekul netral atau atom M. Pernyataan ini sering disebut " orbital beku " pendekatan Sebuah pendekatan kedua negara yang terlibat dalam teorema

12 Koopmans 'bahwa electron'cor-hubungan di ion tidak berubah dari bahwa dalam molekul netral.. Asumsi ini tidak dapat sepenuhnya benar. Karena ion memiliki satu elektron lebih kecil dari netral molekul, jumlah korelasi elektron dalam ion akan selalu berkurang dari molekul, bahkan jika orbital dibekukan. Meskipun perkiraan yang terlibat dalam acara teorema Koopmans 'bahwa kita tidak bisa benar-benar menyamakan energi ionisasi dengan negatif dari orbital energi, masih merupakan teorema berguna dalam atom multielectron dan Cules-mol. Hal ini karena kesalahan dalam dua pendekatan cenderung untuk membatalkan satu sama lain, sehingga membuat kesalahan dalam teorema Koopmans 'relatif kecil. Spektrum fotoelektron H, molekul ditunjukkan pada Gambar 4-21(b). Hanya satu band hadir, sejak 15,45 ev dan memanjang sampai hampir 18 ev dengan puncak teratur beberapa spasi ditumpangkan di atasnya. Band ini sesuai dengan ionisasi (σ g b ) 2 elektron dari H 2. Karena dua elektron yang bisa dibedakan, itu tidak membuat perbedaan yang elektron terionisasi dalam pembentukan H 2 + : H 2 (σ g b ) 2 + hv H 2 + (σ g b ) 1 +e - Perhatikan bahwa (σ g b ) 2 elektron H 2 lebih stabil daripada elektron Is 1 pada H oleh 15,45-13,60 = 1,85 ev, yang dalam perjanjian dengan prediksi Gambar 4-8. Puncak tajam tindih pada pita pada Gambar 4-2(b) adalah penyebab dari gerak getaran dari inti relatif satu sama lain. Terjadinya dikarenakan "struktur halus" dapat dipahami dengan cara yang sama seperti yang dibahas pada H 2 H 2 * transisi elektronik ( Gambar 4-18 dan 4-19). Pada kenyataanya, ionisasi hanya tipe khusus transisi elektronik di mana elektron sudah benar-benar dikeluarkan dari molekul daripada dipromosikan ke tingkat lebih tinggi. Gambar 4-22 mengilustrasikan kurva energi potensial relatif H 2 ke H 2 +. Seperti telah dibahas sebelumnya, beberapa vibrasi

13 Gambar Energy kurva untuk H2 dan H2+. Pada kedalaman setiap kurva menyesuaikan terhadap energy pemisahan ikatan untuk sebuah jenis. Energy berbeda antara minimal dari setiap kurva yang sesuai untuk IE pada H 2 (15,45 ev). Garis lurus dala rentang H 2 +. Energy ikat untuk H 2 (4,48 ev = 103 kkal. Mol -1 ) dan H 2 + (2,65 ev = 61 kkal. Mol -1 ) juga dapat digambarkan. Di adapsikan dari W.C. Price, Endeavour 26: 75 (1967).

Spektrofotometer UV /VIS

Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika

Lebih terperinci

I. KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI

I. KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI I. KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI Pendahuluan Spektroskopi adalah studi mengenai antaraksi cahaya dengan atom dan molekul. Radiasi cahaya atau elektromagnet dapat dianggap menyerupai gelombang. Beberapa sifat

Lebih terperinci

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Kuantum Dosen Pengampu: Drs. Ngurah Made Darma Putra, M.Si., PhD Disusun oleh kelompok 8:.

Lebih terperinci

ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS. PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 )

ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS. PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 ) ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 ) Kusnanto Mukti W, M 0209031 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta kusnantomukti@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan

Lebih terperinci

Fisika Modern (Teori Atom)

Fisika Modern (Teori Atom) Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI Diah Ayu Suci Kinasih -24040115130099- Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 PENGANTAR SPEKTROSKOPI Pengertian Berdasarkan teori klasik spektoskopi

Lebih terperinci

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ). PELURUHAN GAMMA ( ) Peluruhan inti yang memancarkan sebuah partikel seperti partikel alfa atau beta, selalu meninggalkan inti pada keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer

Lebih terperinci

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tingkat tenaga dan pita tenaga untuk menerangkan perbedaan daya hantar listrik.. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN

ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN Contoh: Bahan bakar minyak digunakan sebagai sumber energi untuk kendaraan bermotor. Proses Pertumbuhan Tanaman : Merupakan kumpulan dari berbagai aktivitas mulai dari

Lebih terperinci

ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN

ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN Contoh: Bahan bakar minyak digunakan sebagai sumber energi untuk kendaraan bermotor. Proses Pertumbuhan Tanaman : Merupakan kumpulan

Lebih terperinci

MAKALAH Spektrofotometer

MAKALAH Spektrofotometer MAKALAH Spektrofotometer Nama Kelompok : Adhitiya Oprasena 201430100 Zulfikar Adli Manzila 201430100 Henky Gustian 201430100 Riyan Andre.P 201430100 Muhammad Khairul Huda 20143010029 Kelas : A Jurusan

Lebih terperinci

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Getaran atom dalam zat padat dapat disebabkan oleh gelombang yang merambat pada Kristal. Ditinjau dari panjang gelombang yang digelombang yang digunakan dan dibandingkan

Lebih terperinci

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT Desi Eka Martuti, Suci Amalsari, Siti Nurul Handini., Nurul Aini Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal

Lebih terperinci

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS PRINSIP DASAR HUKUM BEER INSTRUMENTASI APLIKASI 1 Pengantar Istilah-Istilah: 1. Spektroskopi : Ilmu yang mempelajari interaksi materi dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN Maksud dan tujuan kuliah ini adalah memberikan dasar-dasar dari fenomena radiaktivitas serta sumber radioaktif Diharapkan agar dengan pengetahuan dasar ini kita akan mempunyai

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON 1. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.. Atom suatu unsur serupa semuanya, dan tak

Lebih terperinci

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi VII. PELURUHAN GAMMA Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi 7.1. PELURUHAN GAMMA TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah mempelajari Sub-pokok

Lebih terperinci

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT 1.1. Partikel bermuatan BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT - Muatan elektron : -1,6 x 10-19 C - Massa elektron : 9,11 x 10-31 kg - Jumlah elektron dalam setiap Coulomb sekitar 6 x 10 18 buah (resiprokal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Bahan 2.1.1 Parasetamol Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai parasetamol adalah sebagai berikut: Rumus struktur : Gambar 2.1 Rumus Struktur Parasetamol Nama Kimia

Lebih terperinci

KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS)

KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS) KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS) 1.PENDAHULUAN 2.KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI 3.SPEKTROSKOPI UV-VIS 4.SPEKTROSKOPI IR 5.SPEKTROSKOPI 1 H-NMR 6.SPEKTROSKOPI 13 C-NMR 7.SPEKTROSKOPI MS 8.ELUSIDASI STRUKTUR Teknik

Lebih terperinci

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Hasil perhitungan klasik ini dikenal sebagai Hukum Rayleigh-

Lebih terperinci

BAB IV OSILATOR HARMONIS

BAB IV OSILATOR HARMONIS Tinjauan Secara Mekanika Klasik BAB IV OSILATOR HARMONIS Osilator harmonis terjadi manakala sebuah partikel ditarik oleh gaya yang besarnya sebanding dengan perpindahan posisi partikel tersebut. F () =

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam buku British pharmacopoeia (The Departemen of Health, 2006) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam buku British pharmacopoeia (The Departemen of Health, 2006) dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Domperidone Dalam buku British pharmacopoeia (The Departemen of Health, 2006) dan buku Martindale (Sweetman, 2009) sediaan tablet domperidone merupakan sediaan yang mengandung

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER)

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER) LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER) I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Spektrofotometer sangat berhubungan dengan pengukuran jauhnya pengabsorbansian energi cahaya

Lebih terperinci

SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM

SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM SPEKTROSKOPI INFRA RED Daerah radiasi IR: 1. IR dekat: 0,78 2,5 µm 2. IR tengah: 2,5 50 µm 3. IR jauh: 50 1000 µm Daerah radiasi spektroskopi IR: 0,78 1000 µm Penggunaan

Lebih terperinci

Berdasarkan interaksi yang terjadi, dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat dari interaksi.

Berdasarkan interaksi yang terjadi, dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat dari interaksi. TEKNIK SPEKTROSKOPI Teknik Spektrokopi adalah suatu teknik fisiko-kimia yang mengamati tentang interaksi atom maupun molekul dengan radiasi elektromagnetik (REM) Hasil interaksi tersebut bisa menimbulkan

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1 Xpedia Fisika Soal Fismod 1 Doc. Name: XPPHY0501 Version: 2013-04 halaman 1 01. Pertanyaan 01-02 : Sebuah botol tertutup berisi 100 gram iodin radioaktif. Setelah 24 hari, botol itu berisi 12,5 gram iodin

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

Lebih terperinci

Penentuan struktur senyawa organik

Penentuan struktur senyawa organik Penentuan struktur senyawa organik Tujuan Umum: memahami metoda penentuan struktur senyawa organik moderen, yaitu dengan metoda spektroskopi Tujuan Umum: mampu membaca dan menginterpretasikan data spektrum

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS DISUSUN OLEH : NAMA : FEBRINA SULISTYORINI NIM : 09/281447/PA/12402 KELOMPOK : 3 (TIGA) JURUSAN : KIMIA FAKULTAS/PRODI

Lebih terperinci

SPEKTROSKOPI INFRA MERAH (IR)

SPEKTROSKOPI INFRA MERAH (IR) SPEKTROSKOPI INFRA MERAH (IR) Spektrum Elektromagnetik tinggi tinggi Frekuensi (ν) Energi rendah rendah X-RAY ULTRAVIOLET INFRARED MICRO- WAVE RADIO FREQUENCY Ultraviolet Visible Vibrasi Infrared Resonansi

Lebih terperinci

MODUL 05 SPEKTRUM ATOM

MODUL 05 SPEKTRUM ATOM MODUL 05 SPEKTRUM ATOM dari DUA ELEKTRON : He, Hg Indah Darapuspa, Rizky Budiman,Tisa I Ariani, Taffy Ukhtia P, Dimas M Nur 10211008, 10211004, 1021354, 10213074, 10213089 Program Studi Fisika, Institut

Lebih terperinci

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM - Perpindahan panas matahari kebumi disebut salah satu contoh peristiwa radiasi - Setiap benda memancarkan radiasi panas - Pada suhu 1 K benda mulai berpijar kemerahan seperti

Lebih terperinci

Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm)

Lebih terperinci

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford. 1 BAB FISIKA ATOM Perkembangan teori atom Model Atom Dalton 1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi 2. Atom-atom suatu unsur semuanya serupa dan tidak dapat berubah

Lebih terperinci

Prof.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL

Prof.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL Prof.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL Abstrak Spektrofotometri: pengukuran dengan menggunakan prinsip spektroskopi / cahaya Cahaya terdiri dari banyak

Lebih terperinci

Simetri Molekul, Dasar-dasar Spektroskopi, dan Mekanika Kuantum

Simetri Molekul, Dasar-dasar Spektroskopi, dan Mekanika Kuantum Modul 1 Simetri Molekul, Dasar-dasar Spektroskopi, dan Mekanika Kuantum Drs. Ida Bagus Suryadharma, M.S. D PENDAHULUAN ari judulnya tampak bahwa Modul 1 terdiri dari 3 hal, yaitu simetri molekul, dasar-dasar

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

PERKEMBANGAN TEORI ATOM DEMOKRITUS PERKEMBANGAN TEORI ATOM DALTON THOMSON RUTHERFORD BOHR MEKANIKA KUANTUM + + GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR CATATAN : CATATAN : CATATAN : CATATAN : CATATAN : 1 PENEMUAN DERET BALMER Peralatan

Lebih terperinci

ATOM BERELEKTRON BANYAK

ATOM BERELEKTRON BANYAK ATOM BERELEKTRON BANYAK A. MODEL ATOM BOHR * Keunggulan Dapat menjelaskan adanya : 1. Kestabilan atom. Spektrum garis pada atom hidrogen (deret Lyman, Balmer, Paschen, Brackett, Pfund) * Kelemahan Tidak

Lebih terperinci

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe. BAB FISIKA ATOM Contoh 9. Hitungan mengenai percobaan Milikan. Sebuah tetes minyak yang beratnya,9-4 N diam di antara pasangan keping sejajar yang kuat medan listriknya 4, 4 N/C. a) Berapa besar muatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya di BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Besi (Fe) dalam Air Tanah Aliran air tanah merupakan perantara goelogi yang memberikan pengaruh unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya

Lebih terperinci

Struktur Molekul:Teori Orbital Molekul

Struktur Molekul:Teori Orbital Molekul Kimia Fisik III, Struktur Molekul:, Dr. Parsaoran Siahaan, November/Desember 2014, 1 Pokok Bahasan 3 Struktur Molekul:Teori Orbital Molekul Oleh: Dr. Parsaoran Siahaan Pendahuluan: motivasi/review pokok

Lebih terperinci

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi Radiasi adalah pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom atau inti atom yang tidak stabil. Ketidak-stabilan atom dan inti atom mungkin

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI 1. EKSITASI ATOMIK 2. SPEKTRUM EMISI HIDROGEN 3. DERET SPEKTRUM HIDROGEN 4. TINGKAT ENERGI DAN

Lebih terperinci

PENENTUAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV- VIS

PENENTUAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV- VIS PENENTUAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV- VIS Anggota Kelompok : Azizah Puspitasari 4301412042 Rouf Khoironi 4301412050 Nur Fatimah 4301412057 Singgih Ade Triawan 4301412079 PENGERTIAN DAN PRINSIP

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS

JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS Disusun Oleh : RENI ALFIYANI (14030194086 ) PENDIDIKAN KIMIA A 2014 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1997

Fisika EBTANAS Tahun 1997 Fisika EBTANAS Tahun 997 EBTANAS-97-0 Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resultan r r r R = F + F dengan menggunakan neraca pegas berikut ini () () () α α α Yang sesuai dengan rumus vektor gaya resultan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensial Coulomb untuk Partikel yang Bergerak Dalam bab ini, akan dikemukakan teori-teori yang mendukung penyelesaian pembahasan pengaruh koreksi relativistik potensial Coulomb

Lebih terperinci

Beberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri. Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan

Beberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri. Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan Dr.Krishna P Candra Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL Beberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Padatan TiO 2 Amorf Proses sintesis padatan TiO 2 amorf ini dimulai dengan melarutkan titanium isopropoksida (TTIP) ke dalam pelarut etanol. Pelarut etanol yang digunakan

Lebih terperinci

Spektroskopi IR Dalam Penentuan Struktur Molekul Organik Posted by ferry

Spektroskopi IR Dalam Penentuan Struktur Molekul Organik Posted by ferry Spektroskopi IR Dalam Penentuan Struktur Molekul Organik 08.30 Posted by ferry Spektrofotometri inframerah lebih banyak digunakan untuk identifikasi suatu senyawa melalui gugus fungsinya. Untuk keperluan

Lebih terperinci

Laporan Kimia Analitik KI-3121

Laporan Kimia Analitik KI-3121 Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat

Lebih terperinci

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis 11 HASIL DAN PEMBAHASAN Kultivasi Spirulina fusiformis Pertumbuhan Spirulina fusiformis berlangsung selama 86 hari. Proses pertumbuhan diketahui dengan mengukur nilai kerapatan optik (Optical Density).

Lebih terperinci

ORBITAL DAN IKATAN KIMIA ORGANIK

ORBITAL DAN IKATAN KIMIA ORGANIK ORBITAL DAN IKATAN KIMIA ORGANIK Objektif: Pada Bab ini, mahasiswa diharapkan untuk dapat memahami, Teori dasar orbital atom dan ikatan kimia organik, Orbital molekul orbital atom dan Hibridisasi orbital

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis Spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) UV (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.

Lebih terperinci

Oleh : Rahayu Dwi Harnum ( )

Oleh : Rahayu Dwi Harnum ( ) LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II SPEKTRUM ATOM SODIUM Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika II Dosen Pengampu : Drs. Parlindungan Sinaga, M.Si Oleh : Rahayu Dwi Harnum

Lebih terperinci

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT FISIKA MODERN Radiasi Benda Hitam 1. Suatu benda hitam pada suhu 27 0 C memancarkan energi sekitar 100 J/s. Benda hitam tersebut dipanasi sehingga suhunya menjadi 327 0 C.

Lebih terperinci

Latihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2

Latihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2 Latihan Soal UN Fisika SMA 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 ML-1T-2 ML2 T-2 ML-2T-2 2. Apabila tiap skala pada gambar di bawah ini = 2 N, maka resultan kedua gaya tersebut adalah...

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2009 Fisika

UN SMA IPA 2009 Fisika UN SMA IPA 009 isika Kode Soal P88 Doc. Version : 0-06 halaman 0. itria melakukan perjalanan napak tilas dimulai dari titik A ke titik B : 600 m arah utara; ke titik C 400 m arah barat; ke titik D 00 m

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN BAB IV HASIL PENGAMATAN 4.1 Absorbansi Panjang Gelombang Maksimal No λ (nm) Absorbansi 1 500 0.634 2 510 0.555 3 520 0.482 4 530 0.457 5 540 0.419 6 550 0.338 7 560 0.293 8 570 0.282 9 580 0.181 10 590

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2 KONFIGURASI ELEKTRON, HUBUNGANNYA DENGAN LETAK UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK, DAN SIFAT PERIODIK UNSUR

KEGIATAN BELAJAR 2 KONFIGURASI ELEKTRON, HUBUNGANNYA DENGAN LETAK UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK, DAN SIFAT PERIODIK UNSUR KEGIATAN BELAJAR 2 KONFIGURASI ELEKTRON, HUBUNGANNYA DENGAN LETAK UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK, DAN SIFAT PERIODIK UNSUR A. CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan letak suatu unsur dalam SPU berdasarkan konfigurasi

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB FISIKA MODERN Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB 1 MANFAAT KULIAH Memberikan pemahaman tentang fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan melalui fisika klasik Fenomena alam yang berkaitan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:

PENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu: PENDAHULUAN Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorbans suatu sampel yang dinyatakan sebagai fungsi panjang gelombang. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TIJAUA PUSTAKA A. Terapi Fotodinamik (Photodynamic Therapy, PDT) Proses terapi PDT dapat diilustrasikan secara lengkap pada tahapan berikut. Mula-mula pasien diinjeksi dengan senyawa fotosensitizer

Lebih terperinci

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar! Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat! Pilihlah jawaban yang benar!. Sebuah pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasilnya ditampilkan pada gambar berikut. Tebal pelat logam... mm. 0,08 0.,0 C.,8

Lebih terperinci

Model Atom Bohr Tingkat Energi dan Spektrum Asas Persesuaian Eksitasi Atomik (Percobaan Frank-Hertz)

Model Atom Bohr Tingkat Energi dan Spektrum Asas Persesuaian Eksitasi Atomik (Percobaan Frank-Hertz) Pertemuan Ke-9 dan 10 STRUKTUR ATOM LANJUTAN NURUN NAYIROH, M.Si FISIKA MODERN SUB TEMA Model Atom Bohr Tingkat Energi dan Spektrum Asas Persesuaian Eksitasi Atomik (Percobaan Frank-Hertz) 1 MODEL ATOM

Lebih terperinci

Struktur Atom dan Sistem Periodik

Struktur Atom dan Sistem Periodik Modul 1 Struktur Atom dan Sistem Periodik Drs. Ucu Cahyana, M.Si. M PENDAHULUAN odul Kimia Anorganik I merupakan suatu seri yang terdiri atas 9 modul. Dalam Modul 1 3, Anda akan mempelajari teori dasar

Lebih terperinci

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN TEORI FOTON Gelombang Elektromagnetik termasuk cahaya memiliki dwi-sifat (Dualisme)

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Hubungan spektrum dengan elektron Berkaitan dengan energi energi cahaya. energi gerak elektron dan Keadaan elektron : Saat arus dilewatkan melalui gas pada tekanan rendah,

Lebih terperinci

: Surya Lihidayatina Mustopa. : Jadwal Kuliah Senin Petang WIB

: Surya Lihidayatina Mustopa. : Jadwal Kuliah Senin Petang WIB Nama NIM Kelompok : Surya Lihidayatina Mustopa : L2C009132 : Jadwal Kuliah Senin Petang 13.50 WIB 1. Perhatikan gambar skema percobaan milikan di bawah ini Percobaan tetes minyak milikan dilakukan sebagai

Lebih terperinci

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N 1. Sebuah lempeng besi tipis, tebalnya diukur dengan menggunakan mikrometer skrup. Skala bacaan hasil pengukurannya ditunjukkan pada gambar berikut. Hasilnya adalah... A. 3,11 mm B. 3,15 mm C. 3,61 mm

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai. Gambar 2.1 Struktur Teofilin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai. Gambar 2.1 Struktur Teofilin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Bahan 2.1.1 Teofilin Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai berikut: Rumus Struktur : Gambar 2.1 Struktur Teofilin Nama Kimia : 1,3-dimethyl-7H-purine-2,6-dione

Lebih terperinci

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

Komponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi

Komponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi Komponen Materi Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi Pengamatan ke Arah Pandangan Atomik Materi Konservasi Massa Komposisi Tetap Perbandingan Berganda Teori Atom Dalton Bagaimana Teori Dalton Menjelaskan Hukum

Lebih terperinci

INTERAKSI RADIASI DENGAN BAHAN

INTERAKSI RADIASI DENGAN BAHAN SPEKTROSKOPI DEFINISI Merupakan teknik analisis dengan menggunakan spektrum elektrtomagnetik Spektrum elektromagnetik meliputi kisaran panjang gelombang yang sangat besar Misal: sinar tampak: 380-780 nm

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

BAB FISIKA ATOM I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB FISIKA ATOM I. SOAL PILIHAN GANDA FISIK TOM I. SOL PILIHN GND 0. Pernyataan berikut yang termasuk teori atom menurut Dalton adala... agian terkecil suatu atom adala elektron. lektron dari suatu unsur sama dengan elektron dari unsure lain.

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS OLEH NAMA : RAHMAD SUTRISNA STAMBUK : F1F1 11 048 KELAS : FARMASI A JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PRAKTIKUM STRUKTUR ATOM

PRAKTIKUM STRUKTUR ATOM MAKALAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PRAKTIKUM STRUKTUR ATOM Oleh : M. PRANJOTO UTOMO Makalah ini disampaikan pada kegiatan: Pengayaan Praktikum Guru-Guru pada Acara Pendampingan SMA oleh FMIPA UNY Di FMIPA

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-14 CAKUPAN MATERI 1. TEORI RELATIVITAS KHUSUS. EFEK FOTOLISTRIK 3. GELOMBANG DE BROGLIE 4. ATOM HIDROGEN 5. DIAGRAM

Lebih terperinci

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20 PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka

Lebih terperinci

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 UJI COBA MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM ISIKA SMA www.rizky-catatanku.blogspot.com PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 : FISIKA : XII (Dua belas )/IPA HARI/TANGGAL :.2012

Lebih terperinci

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari efek/gejala fotolistrik secara eksperimen. 2. Menentukan fungsi kerja/work function sel foto (photo cell). 3. Menentukan nilai tetapan Planck

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 007/008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA F I S I K A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPA Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Gas helium (A r = gram/mol) sebanyak 20 gram dan bersuhu 27 C berada dalam wadah yang volumenya 1,25 liter. Jika tetapan

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN KIMIA FISIKA III

RANCANGAN PEMBELAJARAN KIMIA FISIKA III RANCANGAN PEMBELAJARAN KIMIA FISIKA III Nama / Kode Matakuliah : Kimia Fisika III / 301 H310 3 / 3 sks Komptensi Sasaran : 1. Kompetensi Utama : Memiliki kemampuan dalam menerapkan pengetahuan dasar Kimia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa, mengidentifikasi, menentukan suatu zat dalam suatu cuplikan. Dalam menganalisa terdapat 3 aspek komprehensif

Lebih terperinci