BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
|
|
- Liana Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Partisipasi Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ) dalam pengelolaan lingkungan sebagai upaya mitigasi bencana banjir di Kelurahan Joyosuan. Banjir merupakan suatu yang menjadi masalah besa bagi masyarakat Joyosuran secara umum. Hampir setiap tahun wilayah Joyosuran selalu dilanda musibah banjir yang menganggu aktifitas mereka dan bahkan merugikan masyarakat yang terkena. Masalah lingkungan memang harus diselesaikan secara bersama-sama. Dalam mengatasi masalah lingkungan, tentu lebih tepat adanya pelibatan perempuan di dalamnya, karena lingkungan merupakan masalah yang erat kaitannya dengan perempuan. Di balik bencana banji yang terjadi di Joyosuran, di situ juga terdapat kelompok perempuan yang sangat peduli akan nasib lingkungan tempat tinggal mereka. Kelompok tersebut diberi nama Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ). Berbekal pengalaman dan kesadaran akan lingkungan, maka perempuan-peempuan Joyosuran tergabung dalam satu wadah demi mengusahakan penyelamatan lingkungan mereka. Dengan adanya bantuan dari Community Organizer, partisipasi yang dilakukan perempuan Joyosuran lebih terarah dan tepat guna. Partisipasi yang dilakukan oleh Kelompok Perempuan Joyosuran dalam membantu menangani masalah banjir dimulai dengan beberapa tahapan seperti, tahap perencanaan kegiatan, tahap pelaksanaan kegiatan, tahap pemantauan, serta tahap pemanfaatan hasil dari kegiatan mereka. Pada tahap peencanaan kegiatan di dalamnya terdapat kegiatan yang dilakukan yaitu identidikasi masalah. Dalam identifikasi masalah tersebut didapatkan beberapa masalah yang ditemukan oleh mereka diantaranya yaitu masalah lingkungan, kesehatan masyarakat, masalah pendidikan dan masalah kemandirian perempuan. Dengan adanya temua masalah
2 tersebut, lantas mereka melakukan pengambilan keputusan yaitu dengan melakukan suatu program yang digunakan untuk mengatasi masalah lingkungan yang dirasa merupakan masalah yang paling kompleks di wilayah Joyosuran. Mereka memutuskan untuk melakukan program kegiatan pengelolaan lingkungan yang juga sekaligus digunakan untuk meminimalisir bencana bajir yang sering terjadi. Pada tahap partisipasi selanjutnya adalah tahap pelaksanaan kegiatan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut tentunya perempuanpeempuan tersebut berpartisipasi dalam pembuatan proposal untuk bisa melakukan pengajuan dana untuk membantu pelaksanaan kegiatan mereka tersebut. Dalam pelaksanaannya pogram pengelolaan kegiatan, partisipasi perempuan terbagi menjadi bebeapa kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan. Kegiatan dan tindakan tersebut diantaranya adalah sosialisasi, dimana sosialisasi tersebut dilaksanakan di dalam lingkup PKK ataupun dalam bentuk sarasehan dengan mengundang seluruh warga Joyosuran untuk mengikutinya. Kemudian kegiatan selanjutnya adalah pemeliharaan sungai Jenes. Di dalamnya terdapat kegiatan kerja bakti dan perawatan sungai, dalam kegiatan tersebut begitu besar partisipai Kelompok Perempuan Joyosuran untuk ikut andil melakukan kegiatan tersebut. Selain berpartisipasi dalam kerja bakti tersebut, KPJ juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di bantaran sungai guna memperindah serta juga melakukan penghijauan di wilayah bantaran sungai Jenes. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan KPJ adalah pengelolaan sampah. Kegiatan tersebut juga terdapat beberapa kegiatan di dalamnya seperti, pemilahan sampah, bank sampah, pembuatan pupuk serta juga pelatihan pembuatan kerajinan daur ulang sampah. Dari beberapa kegiatan tersebut, partisipasi KPJ untuk bisa melakukannya tetaplah tinggi, mereka selalu mengikuti kegiatan lingkungan tersebut. Partisipasi perempuan Joyosuran tidak berhenti pada kegiatan tersebut saja, namun untuk kegiatan selanjutnya seperti pembuatan sumur resapan
3 serta juga pengadaan tong sampah di bantara sungai juga mendapatkan partisipasi yang tinggi dari perempuan Joyosuran. Tahap partisipasi perempuan selanjutnya yang dilakukan adalah pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan, Partisipasi KPJ dalam melakukan pengawasan program dilakukan dengan cara selalu memantau jalannya kegiatan pengelolaan lingkungan tersebut, dan apabila meeka menemukan masalah ataupun kendala sekecil apapun dengan segera mungkin mereka laporkan dalam forum pertemuan rutin Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ). Untuk tahapan partisipasi selanjutnya adalah tahap pemanfaatan hasil dari kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah mereka lakukan. Dalam kegiatan ini partisipasi yang telah dilakukan oleh perempuan-perempuan Joyosuran akan menuai hasilnya. Hasil dari kegiatan-kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan, mereka manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dan dengan adanya kegiatan pengelolaan lingkungan tersebut membeikan manfaat yang besar bagi seluruh warga masyarakat Joyosuran. Manfaat yang bisa diperoeh adalah, banjir yang selama ini terjadi di wilayah Joyosuran semakin berkurang, dan sungai yang dulunya tercemar oleh sampah-sampah, kini mulai bersih dan terlihat bersih dan lebih hijau. Sampah-sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya pun tidak lagi dibuang secara cuma-cuma, namun juga diakukan pemilahan sehingga sampah yang masih bisa didaur ulang dapat dimanfaatkan kembali. Bedasarkan pada konsep tipologi partisipasi, penelitian ini termasuk dalam tipe partisipasi yaitu partisipasi fungsional dan termasuk juga dalam tipe partisiapasi inteaktif. Selain konsep tipologi partisipasi, penelitian ini juga menggunakan konsep partisipasi yaitu bentuk partisipasi. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sudah temasuk dalam rangkaian bentuk partisipasi seperti menjadi anggota kelompok masyarakat, melibatkan diri pada kegiatan organisasi, melibatkan diri pada kegiatan diskusi kelompok, menggerakkan sumberdaya masyarakat, dan mengambil bagian dalam pengambilan
4 keputusan. Sedangkan dalam konsep lain yaitu konsep derajat kesukaelaan partisipasi, hasil penelitian ini termassuk dalam partisipasi spontan serta juga temasuk dalam partisipasi terinduksi karena hasil dari penelitian menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan jenis derajat kesukarelaan partisipasi tesebut. Dalam konsep tingkatan partisipasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi yang dilakukan oleh Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ) sudah termasuk dalam 5 rangkaian tingkatan partisipasi yaitu memberikan informasi, konsultasi, pengambilan keputusan bersama, bertindak bersama serta memberi dukungan. 2. Faktor Pendorong dan Penghambat Dari Partisipasi Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ) Dalam Pengelolaan Lingkungan Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Banjir. a. Faktor pendorong Kemampuan dari perempuan untuk ikut andil berpartisipasi dalam semua kegiatan pengelolaan lingkungan yang bentuk oleh Kelompok Peempuan Joyosuran (KPJ) tersebut tidak lepas dari adanya faktor pendorong demi kelancaran kegiatan tersebut. Hal yang mendorong patisipasi perempuan dalam kegiatan pengelolaan ingkungan di Joyosuran tersebut adalah dari kesadaran perempuan Joyosuran untuk peduli lingkungan mereka. Dengan memiliki bekal bahwa mereka mulai sadar akan pentinganya lingkungan bagi kehidupan, hal tersebut akan lebih mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan ke depannya. Selain itu juga adanya kesempatan keterlibatan perempuan. Keterlibatan perempuan di dalam kegiatan pengeolaan lingkungan dikatakan sangatlah penting, karena adanya anggapan bahwa perempuan sangat erat kaitan dengan lingkungan hal tersebut memang benar adanya. Sehingga adanya keterlibatan perempuan dalam kegiatan ini sangatlah membantu untuk lebih mudah menyelesaikan masalah.hal yang menjadi pendorong selanjutnya adalah adanya dukungan dari pemerintah setenpat. Dengan adanya
5 bekal dukungan pemerintah setempat dalam melakukan kegiatan, maka hal tersebut mempermudah KPJ untuk mendapatkan ijin juga dalam melakukan setiap kegiatan yang telah direncanakan. b. Faktor Penghambat Dalam melaksanakan kegiatan tentu didalamnya juga terdapat halhal yang menghambat jalannya kegiatan. Hal yang menghambat partisipasi Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ) dalam melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan ini adalah karena adanya peran ganda yang dimiliki oleh perempuan-perempuan tersebut. Perempuanperempuan tersebut sedikit mengalami kesulitan dalam membagi peran mereka antara peran apabila mereka berada di rumah serta peran dan tugas mereka apabila mereka berada dalam KPJ. Waktu yang membuat mereka lebih berpikir ekstra untuk mampu membagi tugas mereka tersebut. Namun, apabila perempuan-peempuan tersebut tidak bisa membagi waktunya dengan sebaik mungkin, maka yang terjadi adalah kurang maksimalnya partisipasi mereka dalam proses pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan oleh KPJ tersebut, dimana kegiatan tesebut tidak hanya bermanfaat bagi masing-masing warga namun akan berdampak positif bagi seluruh warga Joyosuran. Kegiatan pengelolaan lingkungan itu sendiri juga memiliki tujuan untuk bisa memitigasi serta meminimalisir dampak bencana banjir yang seing tejadi di wilayah Joyosuran. Selain itu juga ada faktor penghambat lain yang juga memperngaruhi kinerja perempuan dalam melaksanakan semua kegiatan dalam KPJ, yaitu masalah pribadi antar anggota. Dimana ada rasa saling tiddak suka antara satu anggota dengan anggota lain oleh segelitir anggota KPJ. Hal tersebut juga akan menghambat loyalitas mereka dalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ).
6 B. Implikasi 1. Implikasi Metodologik Penelitian ini menggunakan metodologi yaitu berfungsi sebagai cara-cara dalam melakukan penelitian. Metodologi tersebut diantaranya adalah menggunakan penelitian fenomenologi. Fenomenologi sendiri dipilih karena peneliti berusaha menjelaskan bagaimana partisipasi Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ) dalam melakukan pengelolaan lingkungan sebagai upaya mitigasi bencana banjir berdasarkan pengalaman dari apa yang telah dialami oleh perempuan-perempuan yang ada di Joyosuran tersebut. Untuk teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling, dimana informan yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu pengurus dan anggota KPJ, serta selain itu juga dari CO LSM dan pihak dari Kelurahan Joyosuran. Setelah mendapatkan informan yang sesuai dengan kriteria, selanjutnya dilakukan wawancara mendalam kepada informan tersebut. Untuk teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber, yaitu peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informan yang telah ditentukan tentang KPJ beserta kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan. Sumber data yang dipilih dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan juga sekunde. Seperti teknik observasi langsung di lapangan yaitu di Kelurahan Joyosuran Kota Surakarta. Keuntungan menggunakan penelitian kualitatif fenomenologi adalah fakta-fakta yang ada dalam kehidupan infoman dalam menunjukkan bagaimana partisipasinya dalam melakukan pengelolaan lingkungan sebagai upaya mitigasi bencana banjir berdasarkan dari pengalaman mereka sendiri, dimana mereka telah mengalami musibah tersebut sebelumnya. Sehingga dengan begitu, hasil dari penelitian ini adalah hasil apa adanya dan kebenaran yang telah di dapatkan.
7 2. Implikasi Teoritis Penelitian ini menggunakan Teori Tindakan Sosial Max Weber. Menurut Weber, teorinya adalah tentang perilaku individu dapat mempengaruhi masyarakat lain secara luas. Teori Tindakan digunakan untuk mencoba menjelaskan tindakan-tindakan mitigasi bencana banjir yang dilakukan oleh Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ) yang dimana mereka sangat konsen terhadap masalah lingkungan yang terjadi di wilayah Joyosuran. Dalam penelitian ini, kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Perempuan Joyosuran dijelaskan dengan menggunakan teori tindakan sosial dari Max Weber, dimana tindakan sosial menurut Weber dibagi menjadi empat, yaitu tindakan rasionalitas instrumental, tindakan rasionalitas berorientasi nilai, tindakan afektif serta tindakan tradisional. Dengan menggunakan teori tindakan sosial ini, maka peneliti dapat menganalisis setelah mendapatkan hasil dari penelitian yang dilakukan. Sehingga dengan begitu dapat diketahui tindakan yang dilakukan KPJ dalam kegiatan pengelolaan lingkungan tersebut termasuk dalam macam tindakan yang mana pada teori tindakan sosial yang telah dijelaskan oleh Max Weber. 3. Implikasi Empiris Kegiatan Kelompok Perempuan Joyosuran yang melakukan pengelolaan lingkungan yang tujuannya untuk mitigasi bencana banjir tersebut juga bisa menjadi referensi tindakan pengurangan dampak bencana bagi masyarakat sekitar Joyosuran ataupun bagi warga masyarakat daerah lain yang mengalami masalah lingkungan yang sama dengan Joyosuran. Dengan berbagai macam kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama dengan Kelompok Perempuan Joyosuran juga memberikan peningkatan mutu kehidupan bagi peempuan-peempuan di wilayah Joyosuran. Terbukti bahwa sebelumnya peempuan-perempuan tersebut tidak memiliki kesibukan lain karena hanya menjadi ibut rumah tangga biasa, namun saat ini dengan adanya kegiatan-kegiatan yang
8 dibentuk oleh Kelompok Perempuan Joyosuran tersebut maka perempuan-perempuan tersebut menjadi lebih memiliki kesibukan positif yang mana kesibukan tersebut juga mendatang manfaatdalam berbagai bidang dalam kehidupan mereka. C. Saran 1. Kepada Kelompok Peempuan Joyosuran Kelompok Perempuan Joyosuran merupakan suatu kelompok perempuan yang sangat konsen pada lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Kegiatan pengelolaan lingkungan tersebut sekaligus sebagai upaya untuk mengatasi dampak-dampak banjir yang sering terjadi di wilayah Joyosuran ini. Namun selama ini anggota yang berpartisipasi di dalam Kelompok Perempuan Joyosuran hanya berasal dari beberapa wilayah seperti RW 03, RW 04, RW 12. Walaupun dalam melakukan kegiatan semua peempuan di berbagai wilayah di Joyosuran juga mengikutinya, namun yang tergabung dalam anggota KPJ hanya beberapa wilayah saja. Oleh karena itu diharapkan supaya anggota KPJ juga lebih meluas mencakup sebagian besar wilayah RW di Kelurahan Joyosuran. Selanjutnya untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan di Joyosuran, disarankan juga untuk KPJ tetap berusaha menjaga kelanggengan semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk lingkungan mereka, supaya kelestarian lingkungan di Joyosuran tetap selalu terjaga sampai kapanpun. 2. Kepada Pemerintah Dalam penelitian ini, peneliti berharap kepada pemerintah juga untuk selalu memperhatikan daerah-daerah di wilayahnya terutama di wilayah Kota Surakarta yang masih rawan akan bencana. Pemerintah diharapkan lebih jeli dalam melihat masalah-masalah yang dialami oleh masyakatnya secara umum. Dengan adanya perhatian yang lebih dai pemerintah setempat, maka masalah yang dihadapi oleh masyarakatnya mungkin akan lebih bisa teratasi. Dukungan yang diberikan oleh pemerintah setempat akan memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya bagi Kelompok Perempuan Joyosuran, sehingga lebih semangat dalam
9 melaksanakan semua kegiatan yang telah mereka rencanakan untuk bisa membantu pemerintah juga dalam mengatasi masalah banjir yang ada di wilayah Surakarta meskipun sekarang hanya pada lingkup wilayah Kelurahan Joyosuran saja. 3. Kepada Mahasiswa Dalam penelitian ini, peneliti berharap semoga laporan penelitian tentang partisipasi perempuan dalam mitigasi bencana banjir ini dapat memberikan manfaat juga bagi mahasiswa lain. Sehingga apabila ada mahasiswa yang hendak membuat penelitian tentang tema yang sama, maka mereka dapat menjadikan hasil penelitian ini digunakan untuk referensi mereka sehingga dapat mempermudah dan memperlancar serta juga dapat digunakan untuk bahan perbandingan bagi penelitian itu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dalam kenyataannya lebih akrab dengan lingkungan alamnya daripada dengan lingkungan teknologi. Keadaan alam masih lebih menentukan sebagian
Lebih terperinciPARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Fenomenologi Tentang Partisipasi Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ) Dalam Pengelolaan Lingkungan Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Banjir di Kelurahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa terhadap 22 Kelurahan di
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA
BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi
Lebih terperinciBAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL
BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL 1.1 Permasalahan Berdasarkan survey dan observasi lapangan serta wawancara yang telah dilakukan kepada perangkat Desa khususnya Kepala Desa dan warga sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lupy Dwi Septa Satria, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan satu kesatuan individu yang hidup dalam satu wilayah tertentu yang beragam baik dari jenis kelamin, usia, status sosial ekonomi, adat istiadat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan. Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Konstruksi Sosial Masyarakat terhadap Sungai ( Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Sosial Masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini berlokasikan di Rw. 14 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Alasan pemilihan lokasi telah diperjelas dalam
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi
Lebih terperinciSIDANG UJIAN TUGAS AKHIR
SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERBAIKAN LINGKUNGAN FISIK PERMUKIMAN (STUDI KASUS : KECAMATAN RUNGKUT) Disusun Oleh: Jeffrey Arrahman Prilaksono 3608 100 077 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan didukung data kualitatif. Seluruh data yang dikumpulkan dari penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudian dikenal dengan sebutan bencana. Upaya meminimalisasi resiko. atau kerugian bagi manusia diperlukan pengetahuan, pemahaman,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika alam sangat memberikan dampak bagi kehidupan manusia, baik bersifat menguntungkan maupun merugikan. Sifat merugikan inilah yang kemudian dikenal dengan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. KESIMPULAN 1. Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada Mantan Pekerja Seks Komersial
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada Mantan Pekerja Seks Komersial Berbagai tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pernah dialami oleh lima orang mantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan sebagai suatu kegiatan nyata dan berencana, menjadi menonjol sejak selesainya perang dunia II. Inayatullah (dalam Nasution, hlmn 28) mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang terdapat di permukaan bumi, meliputi gejala-gejala yang terdapat pada lapisan air, tanah,
Lebih terperinciKomunitas IBRA : Profil singkat. Profil Komunitas IBRA : Latar Belakang Kegiatan
SHARING SESSION Komunitas IBRA: dari Komunitas Peduli Sungai hingga Kelurahan Tanggap Inflasi Kota Mataram, Tahun 2017 Knowledge Management Forum KMF 2017 Latar Belakang Kegiatan Salah satu Isu utama pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Cikapundung adalah salah satu sungai yang membelah Kota Bandung melewati 9 kecamatan yang mencakup 13 kelurahan. Sungai Cikapundung memiliki fungsi dan peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 35 Bujur Timur dan 70` 36 70` 56 Lintang Selatan. Batas. Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar,
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kota Surakarta yang juga sangat dikenal sebagai Kota Solo, merupakan sebuah dataran rendah yang terletak di cekungan lereng Gunung Lawu dan Gunung Merapi dengan ketinggian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang rawan akan bencana dapat dilihat dari aspek geografis, klimatologis, dan demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua Benua
Lebih terperinci2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemberdayaan dalam arti luas merupakan suatu tindakan untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional agar secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan hidup (Environment) dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya yaitu manusia dan
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA BANJIR DI DESA NGROMBO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
KECAMATAN BAKI KABUPATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi Disusun Oleh: ALFIAN FAHRUR LUKITO A610090057 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya rawan terjadinya bencana alam banjir. Banjir adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana alam merupakan fenomena atau kejadian yang tidak dapat dihindari, dari tahun ke tahun kejadiannya dapat meningkat dengan pesat. Bencana alam sendiri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Survei Dari survei menggunakan metode wawancara yang telah dilakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar RT 01,02,03 yang disebutkan dalam data dari
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Kegiatan Industri Batik Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Representasi Industri Batik Dalam Pengelolaan Lingkungan (Studi Kasus Pada Masyarakat Industri Batik Di Desa Pilang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai analisis sebagai hasil dari penelitian ini yaitu peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam
Lebih terperinciBAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo
BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo Kampung Wonorejo merupakan Kampung yang mempunyai masalah pada lingkungan hidup
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI Candra Wahyu Hidayat Universitas Kanjuruhan Malang hidayatcandra76@yahoo.com Ida Nuryana Universitas Kanjuruhan
Lebih terperinciAturan Bersama. DOKUMEN ATURAN BERSAMA ( AB ) Kelurahan Karatuang, KEC. Bantaeng, KAB. Bantaeng
1 Aturan Bersama A. Latar Belakang dapat menagntisipasi masalah yang timbul akibat hal tersebut antara lain yaitu dapat dilakukan perencanaan tata ruang wilayah kota maupun desa yang dihasikan mealui prosesl
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi kebijakan pelaksanaan pengendalian lingkungan sehat diarahkan untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral dalam pembangunan kesehatan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RP
TUGAS AKHIR RP09 1333 KONSEP PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN PELIBATAN MASYARAKAT DI PERKOTAAN KABUPATEN JEMBER Moh Rizal Rizki (3610100043) Dosen Pembimbing : Rully Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rusaknya ekologi. Akhir Tahun 2012 hingga saat ini di Tahun 2013, hujan. sebagian kota kota di Indonesia antara lain kota solo.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bencana alam meliputi banjir, tanah longsor, tsunami, angin topan, gempa bumi, angin puyuh dan gunung meletus, sedangkan bencana yang terjadi karena ulah manusia antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh. pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana telah mengakibatkan suatu penderitaan yang mendalam bagi korban serta orang yang berada di sekitarnya. Kerugian tidak hanya dialami masyarakat yang terkena
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA
MITIGASI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Geografi Oleh : EVITA
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kelurahan Tamansari 3.1.1 Batas Administrasi Kelurahan Tamansari termasuk dalam Kecamatan Bandung Wetan, yang merupakan salah satu bagian wilayah
Lebih terperinciLOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR
LOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR Ketentuan Lomba 1. Lomba terbuka bagi Rukun Tetangga dengan kriteria: a. Komplek perumahan b. Perumahan tidak teratur (Non- komplek perumahan) c. Permukiman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur kualitas hidup masyarakat. Masyarakat yang telah mementingkan kebersihan lingkungan dipandang sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami proses pembangunan perkotaan yang pesat antara tahun 1990 dan 1999, dengan pertumbuhan wilayah perkotaan mencapai 4,4 persen per tahun. Pulau Jawa
Lebih terperinci31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan tempat dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh pemahaman
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Kesimpulan dari evaluasi pelaksanaan program Penataan dan peremajaan prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini antara lain:
Lebih terperinci95 Tabel 6.2 Pengetahuan Warga Mengenai Akibat Membuang Sampah Secara Sembarangan Sebelum Adanya Kelembagaan Partisipatoris, Sub DAS Cikapundung, Band
94 BAB VI EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN PARTISIPATORIS DALAM PENYELAMATAN HULU DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM (SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKAPUNDUNG) 6.1 Pengetahuan Sikap dan Perilaku Warga 6.1.1 Pengetahuan Warga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan
25 METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Situ Sawangan-Bojongsari, Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. Waktu penelitian adalah 5
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
KODE PUSLITBANG : 5 KM LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ANGGOTA LINGKUNGAN HIJAU BERSIH SEHAT (HBS) Oleh Jumani, S.Hut., M.P. NIK. 62.17.1. 0049 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, maka berbagai kesimpulan yang diberikan penulis antara
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka berbagai kesimpulan yang diberikan penulis antara sebagai berikut: 1. Faktor-faktor
Lebih terperinciIV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh
IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Menurut Singarimbun (1995) survai adalah metode yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari pengaruh dan fenomena alam yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia tidak terlepas dari pengaruh dan fenomena alam yang ada, berbagai macam aktifitas manusia pasti berhubungan dengan lingkungan. Salah atu kelebihan
Lebih terperinciBAB IV. A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan. Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah Industri Rumahan sesuai
BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PENCEMARAN AIR YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI TAHU A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah
Lebih terperinciPengaruh Pelatihan Pengelolaan Sampah Terhadap Penurunan Volume Sampah di Lingkungan Balleanging Kabupaten Bulukumba
ISSN (Print) : 2443-1141 ISSN (Online) : 2541-5301 P E N E L I T I A N Pengaruh Pelatihan Pengelolaan Sampah Terhadap Penurunan Volume Sampah di Lingkungan Balleanging Kabupaten Bulukumba Syarfaini 1 *,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. bank sampah disini adalah Reduce, reuse dan recycle atau membatasi. dalam kreteia Bank Sampah Gading Resik tentunya.
103 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Kelurahan Menanggal Kecamatan Gayungan Kota Surabaya tentang Bank Sampah dan Tindakan Sosial Masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah bisa juga diartikan oleh manusia menurut keterpakaiannya,
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian Lapangan dilaksanakan di Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Propinsi NTB, yang dimulai sejak Praktek Lapangan I (dilaksanakan
Lebih terperinciPERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL
PERAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL JAKARTA A PERAN PEREMPUAN Perempuan sangat berperan dalam pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat yang dijuluki sebagai kota kembang dan Paris van Java karena keindahannya. Isu yang saat ini banyak berkembang
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN. 3.1 Batas Kajian
34 III. METODE KAJIAN 3.1 Batas Kajian Karena keterbatasan waktu dan dana maka penulis membatasi kajian ini pada satu yaitu RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan yang mewakili
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi yang salah satunya berperan penting menjadi sumber pengairan atau irigasi untuk
Lebih terperinciSLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
D. Peran Serta Masyarakat Program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di DKI Jakarta Pergerakan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya yang bersifat persuasif dan tidak memerintah yang bertujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak kota di dunia dilanda oleh permasalahan lingkungan, paling tidak adalah semakin memburuknya kualitas udara. Terpapar oleh polusi udara saat ini merupakan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang
BAB V ANALISIS DATA Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dipaparkan pada bab IV, maka langkah berikutnya adalah menganalisis data berdasarkan teori. Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Surakarta terletak antara BT BT dan. lainnya seperti Semarang maupun Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Surakarta terletak antara 110 0 45 14 BT - 110 0 45 35 BT dan 7 0 36 LS -7 0 56 LS. Kota Surakarta yang terkenal dengan sebutan Solo ini merupakan salah
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN
Abdimas Unwahas, Vol.1, No.1, Oktober 2016 ISSN 2541-1608 PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Ersila Devy Rinjani 1*, Linda Indiyarti Putri 1 1 Fakultas
Lebih terperinciADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki permasalahan kompleks, salah satunya adalah permasalahan sampah. Sebagai kota terbesar ke dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk di Kabupaten Garut telah mencapai 2,4 juta jiwa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan penduduk di Kabupaten Garut telah mencapai 2,4 juta jiwa pada tahun 2006 memberikan konsekuensi pada perlunya penyediaan perumahan yang layak huni
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam semua aspek kehidupan manusia selalu menghasilkan manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam semua aspek kehidupan manusia selalu menghasilkan manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas akan dari segala aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan
Lebih terperinciProposal Kegiatan Penanaman Pohon
Project Luar Kelas CBDC TFI Character Building Kewarganegaraan Proposal Kegiatan Penanaman Pohon Nim Nama Jabatan 2001589226 Tamimmanar Ketua 2001579591 Munif Faisol Abdul Anggota Rahman 2001595134 Rizki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewilayahan dalam konteks keruangan. yang dipelajari oleh ilmu tersebut. Obyek formal geografi mencakup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Seminar Lokakarya Nasional Geografi di IKIP Semarang tahun 1988, geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara maritim dimana sebagian besar wilayahnya terdiri dari wilayah perairan kurang lebih 70,8 % dari luas permukaan bumi yang luasnya
Lebih terperinciBAB VI CATATAN SEBUAH REFLEKSI
BAB VI CATATAN SEBUAH REFLEKSI A. Refleksi Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Nilai Sosial tentang Kebersihan dan Sampah. Dalam sosiologi nilai adalah prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Nilai Sosial tentang Kebersihan dan Sampah Dalam sosiologi nilai adalah prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan, maupun keyakinan yang berlaku di suatu masyarakat. Nilai sosial
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka praktik kampanye sosial dalam membangun kesadaran masyarakat peduli lingkungan oleh Dinas Cipkataru Kota Salatiga periode
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia ini bencana merupakan sebuah peristiwa yang sangat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di negara kita Indonesia ini bencana merupakan sebuah peristiwa yang sangat akrab dengan masyarakat kita. Banyak yang mengatakan Negara Indonesia adalah surga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Letak tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang kaya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah Negara yang berada di bawah garis khatulistiwa. Letak tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang kaya akan berbagai
Lebih terperinciKriteria PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DI KAMPUNG PENELEH KOTA SURABAYA
TUGAS AKHIR (PW 09-1328) Kriteria PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DI KAMPUNG PENELEH KOTA SURABAYA Dosen pembimbing: Dr. Ir. RIMADEWI SUPRIHARJO, MIP OLEH: NINDYA ROSITA
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VIII.1. Kesimpulan Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dalam perencanaan, masyarakat berpartisipasi melalui Paguyuban Bersatu dalam menyampaikan keinginan
Lebih terperinciKESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 FKIP
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada
BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada Proses peralihan kepemilikan lahan kosong terjadi sejak akhir 2004 dan selesai pada tahun 2005, dan sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (2006) menyebutkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (2006) menyebutkan Kota Surakarta memiliki pengalaman banjir pada Tahun 2009 yang tersebar di wilayah Solo utara. Cakupan banjir
Lebih terperinciALASAN PEMILIHAN JURUSAN PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN 2012)
ALASAN PEMILIHAN JURUSAN PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN 2012) Indah Suci Wulandari K8407032 Pendidikan Sosiologi Antropologi ABSTRAK : Indah Suci Wulandari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih dihadapkan pada berbagai masalah diantaranya masih banyaknya balita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terpenuhinya gizi balita merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) dimasa depan, namun pada pencapaiannya masih dihadapkan
Lebih terperinciPERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK
PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK APA PERENCANAAN PARTISIPATIF? Proses perumusan dan penyepakatan produk perencanaan dengan melibatkan partisipasi aktif warga dan Pemda Proses penyelarasan perencanaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Sikap IRT terhadap Gagasan ZWL Bentuk sikap ibu rumah tangga menunjukan hal yang positif mengenai persetujuan terhadap gagasan ZWL, hal ini mendorong para IRT untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Pinilih Kelurahan Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif dengan analisi evaluasi program, yaitu rangkaian kegiatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Dari hasil keselurusan analisa dan pembahasan untuk merumuskan arahan perbaikan lingkungan permukiman kumuh berdasarkan persepsi masyarkat di Kelurahan Tlogopojok
Lebih terperinciEdu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM KALI BERSIH DI BANTARAN KALIREYENG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian adalah deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan kondisi eksisting
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini:
50 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Umur Responden Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data wawancara langsung kepada responden
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus pada LPMK Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Hal ini berdasarkan pendapat Kesuma (2012:40) menjelaskan
Lebih terperinciATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
ATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM - MANDIRI PERKOTAAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) TAHUN 2014
Lebih terperinciGambar 2.1 organik dan anorganik
BAB II SAMPAH DAN TEMPAT SAMPAH 2.1 Pembahasan 2.1.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi yang terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan berhadapan langsung dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap kekuatan kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan kekuatan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penyuluhan Kelompok Tani merupakan proses perubahan dan pembelajaran. Melalui perannya, petani mandiri di Desa Karangmojo belajar dan hasil dari pembelajaran tersebut membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai akibat akumulasi beberapa faktor yaitu: hujan, kondisi sungai, kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Banjir sebagai fenomena alam terkait dengan ulah manusia terjadi sebagai akibat akumulasi beberapa faktor yaitu: hujan, kondisi sungai, kondisi daerah hulu,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN Berangkat dari permasalahan utama pada bab sebelumnya disimpulkan tiga kata kunci yang mendasari konsep desain yang akan diambil. Ketiga sifat tersebut yakni recycle, community
Lebih terperinci