IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh"

Transkripsi

1 IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Menurut Singarimbun (1995) survai adalah metode yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. 4.2 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan sumbernya data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara responden menggunakan kuesioner, informan, dan dengan observasi lingkungan. Data sekunder berasal dari (a) laporan kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bogor, (b) data potensi Kelurahan Babakan Pasar, dan (c) data kependudukan RT dan RW di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. 4.3 Populasi dan Contoh Populasi penelitian ini adalah rumah tangga yang tinggal di dalam RT (Rukun Tetangga) lokasi penempatan bantuan tong sampah dari DLHK Kota Bogor. Terdapat sebanyak 940 kepala keluarga dari 9 RT yang mendapatkan bantuan. Adapun untuk RT yang mendapat bantuan adalah RT 02/RW 10, RT 05/RW 04, RT 01/RW 04, RT 02/RW 04, RT 03/RW 05, RT 04/RW 05, RT 02/RW 08, RT 03/RW 04, dan RT 01/RW 08. Dari populasi tersebut diambil contoh 30 Rumah Tangga. Pengambilan contoh dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode teknik penentuan contoh dengan cara sengaja dan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007). Responden yang terpilih adalah responden yang bertempat tinggal dekat dengan lokasi bantuan tong sampah DLHK. Pertimbangannya adalah tempat tinggal responden berada dekat dengan tempat sampah bantuan kegiatan, sehingga diharapkan responden mengetahui keberadaan kegiatan.

2 Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini seringkali digunakan analisis statistik. Salah satu fungsi pokok analisis statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami (Singarimbun, 1989). Data yang sudah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif untuk disajikan dalam bentuk tabel dan secara kuantitatif. Data tingkat partisipasi masyarakat yang telah diperoleh pertama-tama dihitung menggunakan metode scoring dan ditabulasi. Setelah mengetahui jumlah akhir dari nilai tiap responden, data diurutkan dan dibuat kuartilnya. Dari quartil tersebut tingkat partisipasi dikelompokkan ke dalam kelompok partisipasi tinggi, sedang, atau rendah. Untuk mengetahui tingkat keterkaitan antara tingkat partisipasi dengan peubah-peubah faktor internal dan faktor eksternal dilakukan pengujian dengan menggunakan statistik uji korelasi peringkat Spearman. Uji korelasi peringkat Spearman merupakan uji korelasi antara dua peubah yang sekurang-kurangnya merupakan skala ordinal. Data yang digunakan merupakan sebuah sampel yang terdiri atas n pasangan hasil pengamatan numerik atau non numerik. Setiap pasangan hasil pengamatan berasal dari dua pengukuran terhadap obyek atau individu yang sama ( Daniel, 1978 ). Pada uji korelasi peringkat Spearman data sebanyak n pasangan yang didapatkan secara acak dapat dituliskan sebagai (X 1, Y 1 ), (X 2, Y 2 ),..., (X n, Y n ). Setiap X ditetapkan peringkatnya relatif terhadap semua nilai X lain yang teramati, dari yang terkecil hingga terbesar. Peringkat nilai X ke-i diberi notasi R(Xi), dan R(Xi) = 1 untuk nilai X teramati yang paling kecil. Setiap Y ditetapkan peringkatnya relatif terhadap semua nilai Y lain yang teramati, dari yang terkecil hingga terbesar. Peringkat nilai Y ke-i diberi notasi R(Yi), dan R(Yi) = 1 untuk nilai Y teramati yang paling kecil. Jika di antara nilai X atau di antara nilai-nilai Y terdapat angka sama, masing-masing nilai yang sama diberi peringkat rata-rata dari posisi-posisi yang seharusnya. Jika data terdiri atas hasil-hasil pengamatan non numerik, data tersebut harus dapat diperingkat seperti yang telah dijelaskan.

3 19 Rumus koefisien korelasi peringkat Spearman adalah sebagai berikut : r s n 2 6 d i i= 1 = 1 3. (1) n n keterangan : r s = koefisien korelasi peringkat Spearman. d i = selisih antara peringkat X i dan Y i yaitu R(X i ) - R(Y i ). n = banyaknya pasangan data Hipotesis untuk uji korelasi peringkat Spearman: H 0 : r s = 0 ( tidak ada hubungan antara peubah X dan Y ) H 1 : r s 0 ( ada hubungan antara peubah X dan Y ) Kaidah pengambilan keputusan dengan menggunakan taraf nyata α : Tolak H 0 jika P(r s ) < α/2 dan terima H 0 jika P(r s ) > α/2 Nilai α disebut taraf nyata atau tingkat signifikansi. Nilai α biasanya ditetapkan sebesar 0,05 atau 0,01. Jika α = 0,05 artinya 5 dari 100 kesimpulan akan menolak H 0 yang seharusnya diterima. Nilai α = 0,01 artinya 1 dari 100 kesimpulan akan menolak H 0 yang seharusnya diterima. Ukuran korelasi adalah sebagai berikut : 0,70 1,00 (baik plus atau minus) menunjukkan adanya hubungan yang tinggi. 0,40 - < 0,70 (baik plus atau minus) menunjukkan adanya hubungan yang substansial. 0,20 - < 0,40 (baik plus atau minus) menunjukkan adanya hubungan yang rendah. < 0,20 (baik plus atau minus) berarti dapat diabaikan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan jenis pekerjaan terhadap tingkat partisipasi digunakan uji χ 2. Uji χ 2 ini digunakan untuk menguji hipotesis pembandingan dua atau lebih kelompok contoh (k kelompok) yang datanya merupakan data peubah berskala nominal. Hipotesis nol untuk uji ini ialah bahwa tidak ada perbedaan tingkat partisipasi pada setiap jenis pekerjaan yang ada. Sedangkan hipotesis tandingannya ialah terdapat perbedaan tingkat partisipasi pada jenis pekerjaan yang ada Pada uji χ 2 ini diperlukan derajad bebas yang

4 20 besarnya sama dengan banyaknya kolom dikurangi satu dikali banyaknya baris dikurangi satu. Rumus dasar yang digunakan untuk pengujian yaitu sebagai berikut : x 2 = ( f f ) 0 f e e 2 (2) dimana f o = frekuensi contoh yang diamati f e = frekuensi harapan jika H 0 benar Kaidah pengambilan keputusan untuk uji χ 2 ialah tolak H 0 jika nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel dan terima H 0 jika nilai χ 2 hitung lebih kecil dari nilai χ 2 tabel. 4.5 Definisi Operasional dan Pengukurannya Peubah yang diamati adalah faktor internal responden, faktor eksternal responden dan partisipasi masyarakat bantaran Sungai Ciliwung terhadap kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan. Berikut disajikan batasan pengukuran dari peubah-peubah tersebut : 1. Faktor internal adalah dorongan yang berasal dari dalam individu, yang meliputi kemampuan dan kemauan masyarakat bantaran sungai untuk berpartisipasi, meliputi : a. Umur : Jumlah tahun atau usia yang diukur dengan satuan tahun dari responden dilahirkan sampai penelitian ini dilakukan. b. Tingkat Pendidikan : Pendidikan formal terakhir responden sampai penelitian ini dilaksanakan (SD, SLP, dan SLA). c. Lama Tinggal : Jumlah tahun lama responden tinggal di tempat tersebut sampai penelitian ini dilaksanakan d. Pendapatan : Jumlah rupiah yang didapatkan oleh responden tiap bulannya. e. Banyaknya Tanggungan Keluarga : Banyaknya anggota keluarga responden yang menjadi tanggungan responden. f. Jenis Pekerjaan : Jenis pekerjaan tempat responden memperoleh pendapatan tiap bulannya.

5 21 2. Faktor Eksternal adalah faktor yang disebabkan adanya pengaruh dari luar yang dapat mempengaruhi tingkat partisipasi seseorang terhadap program, meliputi : a. Peran Tokoh Masyarakat : Ada atau tidaknya peran dari tokoh masyarakat lokal yang dirasakan oleh responden dalam menghimbau masyarakat untuk berpartisipasi di kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan. Bagi responden yang mendapatkan himbauan dari tokoh masyarakat diberi skor 2 (dua) sedangkan yang tidak mendapat himbauan diberi skor 1 (satu). b. Iuran Pengangkutan Sampah : Jumlah rupiah yang dibayarkan responden per harinya untuk iuran kebersihan. Bagi responden yang membayar iuran diberi skor 2 (dua) sedangkan yang tidak membayar diberi skor 1 (satu). c. Fasilitas Pengelolaan Sampah : Memadai atau tidaknya fasilitas sampah yang dipakai untuk mengelola sampah (gerobak sampah, tempat sampah, TPS) di lingkungan responden. Bagi responden yang mengungkapkan fasilitas sampah di lingkungannya memadai, diberi skor 2 (dua) sedangkan yang tidak diberi skor 1 (satu). 3. Tingkat Partisipasi Tingkat partisipasi masyarakat bantaran Sungai Ciliwung Kelurahan Babakan Pasar pada kegiatan Pengadaan Sarana Prasana Pencegahan Pencemaran Lingkungan dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu : tingkat partisipasi rendah dengan selang skor 7-11 tingkat partisipasi sedang dengan selang skor tingkat partisipasi tinggi dengan selang skor Skor tingkat partisipasi tersebut terdapat ke dalam empat unsur partisipasi. Keempat unsur partisipasi kegiatan tersebut adalah partisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi, serta pemanfaatan dan pemeliharaan. a. Partisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan : Keikutsertaan seseorang dalam merencanakan kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan dengan indikator keaktifan responden dalam kehadiran rapat atau penyuluhan (diberi skor sesuai

6 22 banyaknya kehadiran ditambah 1), menyampaikan pendapat (selalu menyampaikan pendapat diberi skor 3, menyampaikan pendapat namun tidak di tiap kehadiran diberi skor 2, tidak pernah menyampaikan pendapat diberi skor 1), bertanya (selalu bertanya di tiap kehadiran diberi skor 3, bertanya namun tidak di tiap kehadiran diberi skor 2, tidak pernah bertanya diberi skor 1), dan pengambilan keputusan (ikut menentukan keputusan diberi skor 2, tidak ikut menentukan keputusan diberi skor 1). b. Partisipasi dalam pelaksanaan : Keikutsertaan seseorang dalam pelaksanaan kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan. Indikatornya adalah responden turut serta memberikan bantuan dalam pelaksanaan peletakan tong sampah bantuan (tidak memberikan bantuan diberi skor 1, sedangkan yang memberikan bantuan diberi skor sesuai dengan banyaknya bantuan yang responden berikan ditambah 1), pembuatan lubang resapan biopori (responden yang membuat lubang resapan biopori diberi skor 2 sedangkan yang tidak diberi skor 1), dan pengolahan sampah menjadi barang bernilai ekonomis (responden yang mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomis diberi skor 2 sedangkan yang tidak diberi skor 1). c. Partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi : Keikutsertaan seseorang dalam memantau dan mengevaluasi program pengadaan sarana dan prasarana. Indikatornya adalah keaktifan responden dalam kehadiran rapat evaluasi (responden yang hadir diberi skor banyaknya kehadiran ditambah 1). d. Partisipasi dalam pemanfaatan dan pemeliharaan : Keterlibatan seseorang dalam pemanfaatan dan pemeliharaan sarana prasarana yang telah diadakan oleh kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan. Indikatornya adalah pemanfaaatan fasilitas hasil kegiatan (responden yang memanfaatkan fasilitas hasil kegiatan diberi skor 2 sedangkan yang tidak diberi skor 1), pemeliharaan fasilitas hasil kegiatan (skor 3 untuk yang selalu membersihkan tong sampah bantuan tiap hari, skor 2 untuk yang membersihkannya apabila timbunan sampah sudah menumpuk, skor 1 untuk yang tidak pernah membersihkannya sama

7 23 sekali), memilah sampah organik dan anorganik (skor 2 untuk responden yang memilah sampah dan skor 1 untuk responden yang tidak memilah sampahnya), dan menjaga kebersihan Sungai Ciliwung (skor 1 untuk responden yang selalu membuang sampahnya ke Sungai Ciliwung, skor 2 untuk responden yang kadang-kadang membuang sampahnya ke Sungai Ciliwung, skor 3 untuk responden yang tidak pernah membuang sampahnya ke Sungai Ciliwung). 4.6 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2008 yang bertempat di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

R. PRATAMA PRABAWAPUTRA C

R. PRATAMA PRABAWAPUTRA C TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI CILIWUNG PADA KEGIATAN PENGADAAN SARANA PRASARANA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN BABAKAN PASAR, KECAMATAN BOGOR TENGAH KOTA BOGOR R. PRATAMA

Lebih terperinci

ENOK ILA KARTILA SKRIPSI

ENOK ILA KARTILA SKRIPSI SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI CILIWUNG DALAM AKTIVITAS PEMBUANGAN SAMPAH RUMAH TANGGA (Kasus di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor) ENOK ILA KARTILA SKRIPSI PROGRAM

Lebih terperinci

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan tempat dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh pemahaman

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi.

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi. 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Bogor yang merupakan kawasan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta

Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta Disusun Oleh : Eliya Saidah H0402035 III. METODE PENELITIAN A. Metode

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 33 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di tiga desa binaan BP3K Kecamatan Dramaga diantaranya adalah Desa Parakan Kecamatan Ciomas dan Desa Purwasari Kecamatan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah dengan metode survai,

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Juni 2010 di DAS

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Juni 2010 di DAS 22 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 200 - Juni 200 di DAS Cisadane Hulu, di lima Kecamatan yaitu Kecamatan Tamansari, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi 27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Penelitian kuantitatif dilaksanakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL), yang telah dilaksanakan sejak tahun 2003, dalam penerapannya dijumpai berbagai kendala dan hambatan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed methods). Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan BAB II METODE PENELITIAN A. BENTUK PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani karet dengan perilaku menabung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan 37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1.Variabel (X) Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuraikan beberapa batasan, dan ukuran dari variabel

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua lokasi, yaitu PT. Perkebunan Nusantara IV Sumatera Utara dan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di dua lokasi. Lokasi pertama yaitu di kantor Unilever Indonesia Tbk, yaitu di Jl. Gatot Subroto kavling 15, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tinggi : memiliki kartu ASKES, berobat di puskesmas atau mempuyai dokter pribadi. 2. Rendah : tidak memiliki ASKES, berobat di dukun. 14. Tingkat Kepemilikan aset adalah jumlah barang berharga yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Batasan definisi operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif yang didukung oleh data kualitatif. Pendekatan kuantitatif yang dilakukan adalah dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2005:38), penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2005:38), penelitian BAB II METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (005:38), penelitian ekplanasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Menurut Sugiyono (2012) Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Langkah Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah dengan menggunakan metode kuantitatif dan didukung data kualitatif. Strategi mendapatkan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian survey dengan taraf penjelasan asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para responden

Lebih terperinci

LOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR

LOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR LOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR Ketentuan Lomba 1. Lomba terbuka bagi Rukun Tetangga dengan kriteria: a. Komplek perumahan b. Perumahan tidak teratur (Non- komplek perumahan) c. Permukiman

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2009:13) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 3.1.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan kajian teori yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa keputusan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

V. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN KOTA BANDAR LAMPUNG. Abstrak

V. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN KOTA BANDAR LAMPUNG. Abstrak V. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN KOTA BANDAR LAMPUNG Abstrak Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengkaji peran perguruan tinggi, badan usaha/pihak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi berdasarkan informasi dari Ketua Unit Pelaksana

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

3. PELAKSANAAN PENELITIAN

3. PELAKSANAAN PENELITIAN 3. PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Margo Tani II di Desa Kembang, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Bentuk deskriptif yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Setiap melakukan penelitian ilmiah perlu ditetapkan metode. Suatu metode penelitian akan memberikan arah dan cara untuk memecahkan suatu permasalahan penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian.

METODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian. METODE PENELITIAN Disain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey bersifat explanatory, yaitu penelitian yang ditujukan untuk memperoleh kejelasan tentang sesuatu yang terjadi di masyarakat,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Pengumpulan data dilakukan pada Bulan Desember 2011 dan Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan korelatif antara dua variabel, variabel independent (tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

Statistik Non Parameter

Statistik Non Parameter Statistik Non Parameter A. Pengertian Non Parametrik Istilah nonparametrik sendiri pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, 1942. Istilah lain yang sering digunakan antara lain distribution-free statistics

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang

METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang 29 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan di

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Populasi dan Sampel 9 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di tiga kampung yaitu: Kampung Legon Pakis da Kampung Cikawung Girang Desa Ujung Jaya serta Kampung Kopi Desa Kertajaya, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk metode deskriptif kuantitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk metode deskriptif kuantitatif dan 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk metode deskriptif kuantitatif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Data yang telah

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,

Lebih terperinci

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi 16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa kuantitatif, tujuannya untuk melihat apakah ada pengaruh

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu 25 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pegawai di UPT BBIB Singosari yang berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 28 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif, yang dilakukan untuk menganalisis pembentukan citra perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan didukung data kualitatif. Seluruh data yang dikumpulkan dari penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam upaya menggambarkan bagaimana kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Alasan pemilihan lokasi karena pada wilayah Kecamatan Cibinong

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE Lokasi dan Waktu Penelitian 25 METODE Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang didukung dengan metode pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan yaitu penelitian secara sensus dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Customer Maintenance. Sampel sebanyak 30 orang. Metode penarikan sampelnya

BAB III METODOLOGI. Customer Maintenance. Sampel sebanyak 30 orang. Metode penarikan sampelnya BAB III METODOLOGI 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam tulisan ini adalah Karyawan PT.Indosat,Tbk di Divisi Customer Maintenance. Sampel sebanyak 30 orang. Metode penarikan sampelnya adalah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah

Lebih terperinci

Gambar 7 Peta wilayah Kota Bandung

Gambar 7 Peta wilayah Kota Bandung III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kota Bandung, dengan luas wilayah 16.729,00 hektar, terdiri dari 26 kecamatan. Gambar 8 menunjukkan peta administratif

Lebih terperinci

Gambar 6 Peta Lokasi Penelitan

Gambar 6 Peta Lokasi Penelitan III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Jambangan, Kecamatan Jambangan Kota Surabaya, Jawa Timur. Terletak pada 07 0 21 0 Lintang Selatan dan 112

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu BAB II METODE PENELITIAN.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif dengan analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. statistik untuk membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh dari

BAB II METODE PENELITIAN. statistik untuk membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh dari BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan oleh penulis adalah berbentuk korelasional dan dilakukan analisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik untuk

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MASIH MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING

PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MASIH MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING Bidang Kajian : Statistika PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MASIH MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING Stevvileny Angu Bima 1), Adi Setiawan 2), Tundjung Mahatma 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan Madang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bogor, Kesatuan Pemangkuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Depok Jawa Barat. Depok sebagai penyangga DKI Jakarta dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen dengan tingkat

Lebih terperinci

VI ANALISIS HASIL STUDI CVM

VI ANALISIS HASIL STUDI CVM VI ANALISIS HASIL STUDI CVM 1. Karakteristik Rumah Tangga Jakarta Timur Dalam Masalah Sampah Hasil studi CVM menunjukkan bahwa dari 200 responden rumah tangga, 75% diantaranya membayar retribusi kebersihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bekasi yang beralamat di Jalan Belanak II, Perumnas II, Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus statistik.

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus statistik. BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian. diambil dalam waktu yang bersamaan.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian. diambil dalam waktu yang bersamaan. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, yang terdiri atas dua desa yaitu Desa Tuladenggi dan Desa Dumati. Penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional) 27 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional) dengan pendekatan kuantitatif yang menitikberatkan pada penelitian eksplanatif (penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS. 35 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 2.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah Kelompok Pamegatan wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS. 2.2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi 45 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, secara operasional dapat diuraikan tentang definisi operasional,

Lebih terperinci