BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi

1 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kurva Kalibrasi Untuk menentukan konsentrasi o-klorofenol pada setiap sampel, digunakan spektrofotometer UV. Sehingga diperlukan kurva kalibrasi yang menggambarkan hubungan antara absorban dan konsentrasi klorofenol. Larutan yang dipergunakan adalah 1, 3, 5, 7, 10 mg/l dengan panjang gelombang 254 nm. Panjang gelombang tersebut adalah hasil yang diperoleh pada waktu pengamatan penentuan panjang gelombang optimum (lampiran). Data kalibrasi ditunjukkan oleh Tabel di bawah ini dan kurva kalibrasi disajikan pada Gambar 4.1. Data Kalibrasi O-klorofenol Konsentrasi o-klorofenol ABS , , , , ,164 0,14 - y =0,0121x 0,12 - R2 = 0,9958 w 0,1 - e n 0,08 o 0,06 M < 0,04-0, p 1 ' KONSENTRASI (PPM) 1 Gambar 4.1. Kurva Kalibrasi O-klorofenol 4.2. Pengaruh Konsentrasi Awal O-Klorofenol Pada penelitian ini konsentrasi awal o-klorofenol yang digunakan adalah 10 mg/l. Dari hasil pengamatan, o-klorofenol bersifat racun bagi enceng gondok.

2 23 Hal ini terlihat pada ciri fisik enceng gondok yaitu menyusut dan mengeringnya batang dan daun serta berubahnya wama akar yang awalnya berwama pucat keungu-unguan menjadi berwama coklat. Setelah beberapa hari, tanaman menjadi sangat rapuh dan mati. Hal ini sesuai dengan kondisi yang ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh O'Keeffe et al. (1987) dan penelitian Mufariana,W dan Yusmanelly (2007). Pengamh konsentrasi awal o-klorofenol terhadap kemampuan enceng gondok meremediasi o-klorofenol ditunjukkan oleh Gambar 4.2. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa semakin lama waktu kontak maka konsentrasi o- klorofenol semakin berkurang \,,,,,, Waktu (jam) Gambar 4.2. Hubungan Konsentrasi Awal O-klorofenol 10 mg/l dengan Walctu Kontak pada Fitoremediasi dengan Enceng Gondok Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa pada waktu 0-15 jam belum tampak penyerapan o-klorofenol oleh enceng gondok. Hal ini kemungkinan dikarenakan enceng gondok masih beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Setelah 15 jam, bamlah tampak penurunan kandungan o-klorofenol pada lamtan. Besamya penurunan konsentrasi o-klorofenol dalam laratan adalah 46,67 % Pengaruh Penambahan Nutrisi Variabel berikutnya yang diteliti adalah pengaruh penambahan nutrisi terhadap kemampuan remediasi o-klorofenol oleh enceng gondok. Pertumbuhan

3 24 enceng gondok dipengaruhi oleh kandungan nitrogen dan fosfor. Petrucio and Esteves melaporkan dari Reddy et al. (2000) bahwa enceng gondok memberi respon yang positif terhadap penambahan nitrogen sampai 5,5 mg/l. Penambahan nitrogen lebih besar mengakibatkan pertumbuhan enceng gondok tidak sempuma. Penambahan phosphor sebanyak 1,06 mg/l akan meningkatkan pertumbuhan enceng gondok. Penambahan phosphor lebih besar akan menghambat laju pertumbuhan enceng gondok. Pada penelitian ini digunakan pupuk NPK sebagai nutrisi tambahan. Dari penelitian terdahulu (Mufariana,W dkk 2007) jumlah pupuk NPK yang ditambahkan ke dalam larutan untuk membantu pertumbuhan enceng gondok dan penyerapan o-klorofenol adalah 1,06 mg/l. Pengaruh penambahan pupuk NPK terhadap kemampuan fitoremediasi o- klorofenol dapat dilihat pada Gambar 4.3. Pemberian pupuk NPK akan memberikan tambahan nutrisi bagi enceng gondok sehingga enceng gondok dapat tumbuh lebih baik berupa tumbuhnya bunga dan tunas baru serta membantu metabolisme tanaman. Hal ini dapat dilihat dengan menurunnya konsentrasi o- klorofenol dalam larutan ^,, :,,, Waktu Qam) Gambar 4.3. Pengaruh Penambahan Nutrisi terhadap Fitoremediasi O- klorofenol oleh Enceng Gondok pada Konsentrasi 10 mg/l 4.4. Pengaruh Aerasi Pengaruh aerasi terhadap penunman konsentrasi o-klorofenol ditunjukkan pada Gambar 4.4.

4 25 0 ],,,,,, Waktu (jam) Gambar 4.4. Pengaruh Aerasi terhadap Fitoremediasi O-klorofenol oleh Enceng Gondok pada Konsentrasi Awal O-klorofenol 10 mg/l Dengan adanya penambahan aerasi, mengakibatkan enceng gondok tumbuh lebih baik.dan hal ini berpengaruh terhadap kemampuan enceng gondok menyerap o-klorofenol. Semakin lama waktu remediasi maka konsentrasi o-klorofenol dalam larutan semakin berkurang. Setelah 24 jam larutan o-klorofenol berkurang sebesar 51,51% Pengaruh Penambahan Nutrisi dan Aerasi Adanya penambahan nutrisi dan aerasi memberikan pengaruh terhadap kemampuan fitoremediasi o-klorofenol. Pengaruh yang diberikan ditunjukkan oleh Gambar 4.5.

5 26 0 -I,,,,,, Waktu aam) Gambar 4.5. Pengaruh Penambahan Nutrisi dan Aerasi terhadap Fitoremediasi O-klorofenol oleh Enceng Gondok pada Konsentrasi Awal 10 mg/l Penambahan pupuk NPK akan memberikan tambahan nutrisi bagi enceng gondok sehingga enceng gondok dapat timibuh lebih segar dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap o-klorofenol. Hal ini akan mempercepat remediasi o-klorofenol oleh enceng gondok. Pengaruh penambahan nutrisi dan aerasi terhadap kemampuan fitoremediasi o-klorofenol oleh enceng gondok dapat dilihat pada Gambar 4.5. Pengaruh perbedaan perlakuan terhadap kemampuan fitoremediasi o- klorofenol oleh enceng gondok pada konsentrasi awal 10 mg/l ditampilkan pada Gambar 4.6. Penurunan konsentrasi terbesar terlihat pada perlakuan dengan penambahan nutrisi dan aerasi yaitu sebesar 66,67 %. Hal ini disebabkan pada perlakuan penambahan nutrisi dan aerasi, enceng gondok mendapat tambahan nutrisi dari pupuk NPK untuk metabolisme tanaman sehingga menghasilkan tanaman yang lebih segar dan mampu menghasilkan tunas baru. Sedangkan adanya aerasi dapat menambah suplai oksigen bagi akar enceng gondok.

6 27 - Tanpa perlakuan -Aerasi Nutrisi Nutrisi + Aerasi Waktu tiam) 30 Gambar 4.6. Hubungan antara Perbedaan Perlakuan dengan Kemampuan Fitoremediasi O-klorofenol oleh Enceng Gondok pada Konsentrasi Awal 10 mg/l Seandainya penelitian ini akan diterapkan untuk penanggulangan limbah o- klorofenol di pabrik, jika enceng gondok sudah jenuh sehingga tidak mampu lagi meremediasi o-klorofenol maka enceng gondok dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi bahan baku kerajinan, sehingga dapat meningkatkan nilai guna tanaman ini.