BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pengertian Sistem Informasi Menurut James A. O Brien (2005, hal. 6), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sarna lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi jaringan, dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban. Menurut Larry Long and Nancy Long (2003, hal. 414), Sistem informasi adalah suatu kombinasi dari hadware, software, user, produser, dan data. Istilah sistem informasi adalah referensi umum untuk sistem berbasis teknologi yang melakukan dua hal, diantaranya : 1. Menyediakan kemampuan pengolahan informas pada setiap individu maupun untuk organisasi juga perusahaan. Kemampuan pengolahan data menunjuk pada kemampuan sistem untuk pemeliharaan dan pengolahan informasi. 2. Menyediakan informasi yang lebih baik untuk keputusan informasi. Sistem informasi menyediakan pengambilan keputusan untuk laporan keuangan dalam waktu periodik. Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi (SI) adalah gabungan dari hardware, software, user, dan data yang menjadi satu dan dapat menghasilkan sebuah informasi yang tepat dan akurat serta dapat dijadikan komunikasi bagi sebuah organisasi. 7

2 Pengertian Teknologi Informasi Menurut Williams & Sawyer (2007, p. 4): Teknologi Informasi (TI) adalah sebuah istilah umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, berkomunikasi, dan menyebarkan informasi. Menurut Rainer & Cagielski (2011, p. 7): Teknologi Informasi (TI) berhubungan dengan beberapa alat berbasiskan komputer yang digunakan orang untuk bekerja dengan menggunakan dan mendukung informasi, serta memproses informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi adalah alat-alat komputer yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mendukung informasi serta menyebarkan informasi Pengertian Investasi Menurut Widjajanta dan Widyaningsih(2007, p. 130): investasi merupakan pengeluaran modal untuk pembelian aset (asset) fisik seperti pabrik, mesin, peralatan, dan persediaan. Menurut Widoatmodjo, Lie dan Rizal (2007, p. 2), investasi yaitu komitmen mengikatkan satu aset ini untuk beberapa periode waktu ke masa depan guna mendapatkan penghasilan yang mampu mengkompensasi pengorbanan investor, berupa : 1. Keterikatan aset pada waktu tertentu. 2. Tingkat inflasi. 3. Ketidaktentuan penghasilan pada masa mendatang. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah suatu dana yang digunakan untuk mencapai tujuan, dengan melakukan investasi perusahaan dapat menghasilkan benefit dimasa yang akan datang.

3 9 Ada empat faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan suatu investasi, yaitu : 1. Modal yaitu berapa banyak dana yang diperlukan untuk melakukan investasi sampai perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang melebihi dari investasi yang dikeluarkan. 2. Tingkat pengembalian yaitu berapa persen tingkat keuntungan yang bisa diperoleh dari modal yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu. 3. Tingkat resiko yaitu berapa besar kemungkinan terjadinya kerugian yang dapat mengurangi jumlah modal bahkan menghabiskan modal perusahaan. 4. Arus dana yaitu seberapa cepat dana dalam bentuk uang kas secara fisik yang dapat ditarik dari modal yang sudah disetor. Definisi investasi menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2009, p. 1)adalah an investment is the current commitment of money or other resources in the expectation of reaping feature benefits. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa, Sebuah investasi adalah komitmen saat ini mengenai uang atau sumber daya lain dalam harapan untuk mencapai manfaat di masa yang akan datang Jenis Investasi Menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2009, p. 2): investasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Real Assets Real assets : the land, buildings, machines, and knowledge that can be used to produced goods and service. Dapat diartikan bahwa, "Yang termasuk dalam aset nyata adalah tanah, bangunan, mesin, dan pengetahuan yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa."

4 10 2. Financial Assets Financial assets such as stocks and bonds are claims to the income generated by real assets or claims on income from the government. Dapat diartikan bahwa, "Aset keuangan seperti saham dan hubungan yang menuntut pendapatan yang dihasilkan oleh aset nyata atau menuntut pada pendapatan dari pemerintah." Menurut (William F Sharpe, hal. 10), Proses investasi menjelaskan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi sekuritas yang bisa dipasarkan, seberapa ekstensif, dan kapan sebaiknya dilakukan. Ada lima prosedur dalam membuat keputusan yang menjadi dasar proses investasi : 1. Penentuan kebijakan investasi 2. Melakukan analisis sekuritas 3. Membentuk portofolio 4. Merevisi portofolio 5. Mengevaluasi kinerja portofolio Pengertian Investasi Teknologi Informasi Menurut Schniederjans, Hamaker dan Schniederjans(2010, p. 9): Investasi teknologi informasi adalah suatu keputusan investasi dalam mengalokasikan seluruh tipe dari Sistem Informasi Manajemen (SIM), termasuk diantaranya manusia dan uang. Menurut Fitzpatrick (2005: 28) yang dikutip oleh Hendarti(2011, p. 5): investasi teknologi informasi terdiri biaya total lifecycle dari keseluruhan proyek atau potongan proyek yang melibatkan teknologi informasi termasuk didalamnya biaya operasi setelah proyek dari sistem yang telah diimplementasikan.

5 Tujuan dan Manfaat Investasi Teknologi Informasi Tujuan investasi teknologi informasi menurut Indrajit (2004: 30) yang dikutip oleh Hendarti (2011, p. 5)adalah sebagai berikut : a. Adanya alasan kelangsungan hidup perusahaan, bahwa keberadaan teknologi informasi dalam bisnis terkait sifatnya adalah mutlak. b. Untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas perusahaan. c. Keinginan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengembangkan teknologi yang belum dimiliki perusahaan lain. Manfaat investasi teknologi informasi menurut Indrajit (2004: 41), adalah sebagai berikut: a. Mereduksi biaya yang harus dikeluarkan (cost displacement). b. Menghindari biaya yang harus dikeluarkan (cost avoidance). c. Memperbaiki kualitas yang diambil (decision analysis) Pengertian Evaluasi Ahmad (2007, p. 133)mengatakan bahwa evaluasi diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, untuk kerja, proses, orang, obyek, dan lain-lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 384), evaluasi adalah penilaian yang hasilnya hinggga saat ini belum diperoleh, upaya penilaian teknis dan ekonomi. Menurut Arikuntoro dan Jabar (2008, p. 2), evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

6 12 Menurut Akmal (2009, p. 9) evaluasi adalah penilaian tentang bagaimana program dijalankan, apakah proses dan dampaknya sudah sesuai dengan yang diharapkan, serta mengecek faktor-faktor penghambat yang dihadapi, dan faktor-faktor pendukung yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Jadi, dapat disimpulkan evaluasi merupakan suatu proses mengumpulkan dan menyediakan informasi secara sistematis yang bertujuan untuk mengetahui baik atau buruknya nilai suatu obyek Pentingnya Evaluasi Gondodiyoto (2007, p. 150), mengemukakan "Sistem Informasi (akuntansi) terutama yang berbasis teknologi informasi perlu dievaluasi (atas efektivitas dan efisiennya) karena berbagai alasan. Alasan pertama adalah karena lazimnya memerlukan dana investasi yang sangat besar. Alasan kedua adalah sistem tersebut melibatkan hampir seluruh posisi kunci dan bahkan mungkin seluruh anggota organisasi. Alasan lain ialah bahwa faktor resiko, kontrol internal, dan dampak bila terjadi permasalahan akan sangat vital dan kompleks." Alasan Pentingnya Evaluasi Investasi Teknologi Informasi Menurut Remenyi (2001: 23) yang dikutip oleh Hendarti (2011, pp. 5-6) alasan utama mengapa begitu banyak perusahaan yang tertarik pada evaluasi teknologi informasi, karena ada pertimbangan keraguraguan dalam banyak siklus yang menyatakan bahwa investasi teknologi informasi membawa dampak kesuksesan yang menyeluruh secara ekonomi. Alasan lainnya evaluasi investasi teknologi informasi harus dilakukan secara cermat dan teliti dikarenakan : a. Jumlah dana investasi yang dikeluarkan cukup besar. b. Investasi TI merubah pola kerja perusahaan. c. Investasi TI membawa perubahan proses bisnis perusahaan. d. Adanya pengeluaran biaya langsung dan tidak langsung.

7 13 e. Adanya manfaat tangible dan intangible yang diperoleh perusahaan. Dari alasan diatas menjelaskan bahwa evaluasi investasi sistem informasi itu penting agar tidak terjadi kerugian serta mengantisipasi risiko yang timbul dalam perusahaan. Dengan melakukan evaluasi investasi teknologi perusahaan akan mempelajari bagaimana menggunakan dana dengan baik Kendala yang Dihadapi Dalam Mengevaluasi Manfaat Investasi Teknologi Informasi Menurut Yuliani, Susy dan Novika (2011, pp. 8-19), dalam mengevaluasi manfaat dari investasi TI, terdapat beberapa kendala di dalam manfaat investasi TI untuk menjadikan investasinya lebih efektif dan efisien. Adapun beberapa kendala yang dihadapi, yaitu : 1. Hal pertama dari evaluasi TI sulit dibuat karena jenis keuntungan yang didapat perusahaan berasal dari penerapan aplikasinya. Manfaat ini berasal dari peningkatan efesiensi dan efektivitas. 2. Kedua memegang peranan yang banyak dalam evaluasi investasi TI yang melibatkan pemahaman fenomena ini Teori Local Area Network Menurut (R. Kelly Rainer, 2013) Local Area Network (LAN) menghubungkan dua atau lebih perangkat di wilayah geografis yang terbatas, biasanya dalam gedung yang sama, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat berkomunikasi dengan setiap perangkat lain. Sedangkan menurut (O'Brien, 2009), LAN menghub ungkan komputer dan perangkat pengolahan informasi lain dalam area fisik yang terbatas, seperti kantor, ruang kelas, bangunan, atau tempat kerja lainnya. LAN menyediakan kemampuan jaringan telekomunikasi yang menghubungkan pengguna akhir di kantorkantor, departemen, dan kelompok kerja lainnya.

8 14 Jadi dapat disimpulkan bahwa Local Area Network adalah jaringan lokal yang menghubungkan dua atau lebih komputer pada perangkat pengolahan informasi lain dalam area yang terbatas yaitu hanya dalam satu ruangan maupun dua ruangan, yang mencukupi kabel dengan computer yang ada Teori Wide Area Networks Menurut (R. Kelly Rainer, 2013) Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang mencakup area geografis yang luas. Sedangkan menurut (O'Brien, 2009), WAN adalah jaringan telekomunikasi yang mencakup wilayah geografis yang luas. Jaringan ini telah menjadi kebutuhan untuk melaksanakan hari untuk kegiatan hari banyak bisnis dan organisasi pemerintah dan pengguna akhir mereka. Jadi Wide Area Network adalah jaringan telekomunikasi yang mencakup wilayah geografis yang luas. 2.2 Teori Khusus Overview Activity Diagram (OAD) Menurut Jones & Rama (2006, p69) Overview Activity Diagram presenst a high level view of the busibess process by documenting the key events. Dapat diartikan bahwa, OAD menampilkan tampilan level tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan event event tersebut, urutan aktivitas event event tersebut, dan arus informasi antara event event tersebut.

9 15 Dalam mempersiapkan Overview Activity Diagram (OAD) terdapat langkah-langkah yang dapat diikuti, yaitu sebagai berikut: 1. Membaca narasi dan mengidentifikasi event-event yang penting. 2. Mencatat narasi secara jelas untuk mengidentifikasi event-event yang terlibat didalamnya. 3. Menggambarkan agen/actor yang terlibat dalam proses bisnis yang terjadi. 4. Membuat diagram masing-masing event dan menunjukkan urutan event yang terjadi. 5. Menggambarkan dokumen-dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis, serta menggambarkan aliran informasi dari dokumen tersebut Event Table Event Table adalah sebuah katalog dari use case yang memuat kejadian dalam baris dan bagian penting dari informasi yang mengenai masing-masing kejadian dalam kolom (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010: 168). Event table terdiri dari event, trigger, source, use case, response, dan destination. Pada Gambar 3 yang terdapat pada halaman lampiran menjelaskan kegiatan yang terjadi pada event table, seperti : Event adalah sebuah kejadian pada suatu waktu dan tempat yang spesifik dan dapat digambarkan serta mudah untuk diingat. Trigger adalah sebuah tanda yang memberitahu sistem mengenai suatu kejadian yangterjadi pada saat data dibutuhkan. Source adalah user eksternal yang menyuplai data ke sistem. Response adalah sebuah output yang dihasilkan oleh sistem untuk mencapai sebuah tujuan. Destination adalah user eksternal yang menerima data dari sistem (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010: 169). Event table digambarkan dalam bentuk tabel yang berisi kolom dan baris, yang menjelaskan kejadian beserta dengan masing-masing detilnya.

10 16 Gambar 2.1 Contoh Event Table Sumber : (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010 : 170) Rich Picture Diagram Rich Picture Diagram yaitu sebuah gambar karikatur (kartun) yang merangkumkan semua yang diketahui oleh pengamat (observer) tentang situasi yang dipelajari (Daellenbach, 1994). Situasi aktual diekspresikan oleh sejumlah simbol grafis yang saling dihubungkan sehingga membentuk suatu cerita. Dalam penggambaran, rangkaian simbol itu harus mempu menginformasikan gap yang membantu merumuskan masalah utama sebagai objek analisis pada proses pemodelan selanjutnya, yaitu mengidentifikasikan sistem yang relevan dengan permasalahan yang diamati dan merumuskan faktor-faktor yang berkaitan dengan permasalahan dalam batasan sistem. Gambaran interaksi faktor-faktor tersebut disajikan menggunakan influence diagram yaitu suatu model konseptual yang menyajikan struktur atau rangkaian proses yang dilakukan untuk

11 17 menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pada dasarnya diagram ini membantu para pemodel untuk memformulasikan konstruk solusi model yang relevan baik dalam bentuk rumusan matematis, algoritma, atau bentuk lainnya yang mudah untuk diimplementasikan oleh penggunanya. Proses pemodelan ini menjadi faktor penting bagi berbagai pihak mengingat kemampuannya untuk mengefisienkan sumberdaya dan membantu memberikan pemahaman yang lebih sederhana dan representatif terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Dalam hal ini, model dapat menyediakan informasi tentang perilaku sistem di waktu yang akan datang (prediktif) sehingga tindakan preventif dapat dipersiapkan lebih awal guna meminimalkan resiko yang mungkin akan terjadi Pengertian Cost Benefit Analysis CBA adalah mengukur efek dari rencana dengan membandingkan manfaat yang diharapkan dan biaya yang dikeluarkan, dapat diukur dengan kuantitatif dan kualitatif. (Selto, hal. 18) (Schniederjans, 2010) Cost benefit analysismelibatkan identifikasi biaya dan manfaat untuk setiap investasi, dan memilih alternatif terbaik menurut kriteria yang sudah ditetapkan. Cost benefit analysis dapat digunakan untuk mengevaluasi investasi independen dan untuk memilih satu atau beberapa di antara satu set investasi independen. Menurut Schniederjans, Hamaker dan Schniederjans(2010, p. 144), Cost Benefit Analysis (CBA) melibatkan perhitungan dan evaluasi dari keuntungan bersih yang terhubung dengan program alternatif. Teknik ini sering memerlukan perbandingan nilai sekarang dari keuntungan yang terkait dengan investasi nilai sekarang dari biaya dalam investasi yang sama.

12 18 Menurut Schniederjans, Hamaker dan Schniederjans (2010, p. 145), ada 4 tahapan yang dilakukan dalam Cost Benefit Analysis (CBA), yaitu : 1. Mengidentifikasikan Masalah (Define Problem) Mengidentifikasikan masalah mencakup pada spesifikasi tujuan untuk investasi TI dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi TI, terlebih dahulu harus menganalisa dan mendefinisikan masalah-masalah apa saja yang terkait. Setelah itu, dilakukan identifikasi dengan membuat beberapa solusi alternatif untuk menangani masalah tersebut. 2. Mengidentifikasi dan Menghitung dari Biaya dan Manfaat (Identify and Quantify Costs and Benefits) Setelah masalah didefinisikan dan memilih alternatif yang cocok, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi serta menghitung seluruh biaya yang relevan dan manfaat/keuntungan yang akan diperoleh apabila melakukan investasi TI tersebut. Ada 2 jenis manfaat/keuntungan yang dapat diperoleh organisasi, yaitu: a. Tangible Benefit : manfaat/keuntungan yang dapat dilihat nilainya. b. Intangible Benefit : manfaat/keuntungan yang tidak dapat dilihat nilainya dengan uang, tetapi dapat dirasakan manfaatnya oleh organisasi. Ada 2 jenis biaya yang dikeluarkan oleh organisasi, yaitu : a. Tangible Cost : biaya nyata yang berhubungan langsung dengan sistem. b. Intangible Cost : biaya yang tidak dapat diprediksikan nilai dan kapan akan dikeluarkan.

13 19 Intangible asset menurut (Gillis, 2003) sebagai asset yang dikenal dengan intellectual assets, intellectual capital, intellectual property, atau knowledge capital. Contoh-contohnya meliputi copyrights, patents, intellectual property, goodwill, brands, trademarks, ideas, dan relationships. Daftar ini dengan mudah dapat diperluas sehingga mencakup elemen-elemen seperti creativity, innovation, professionalism, dan loyalty. Intangible assets umumnya memiliki dua karakteristik utama, yaitu : a. Ketiadaan eksistensi fisik b. Tingkat ketidakpastian yang tinggi terkait dengan manfaat masa depannya. 3. Membandingkan Alternatif (Compare Alternative) Setelah semua biaya dan manfaat teridentifikasikan dan terukur menjadi satu unit umum pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan alternatif yang kemudian dibandingkan satu sama lain berdasarkan kriteria umum. Berikut ini merupakan beberapa metode yang digunakan dalam melakukan evaluasi dengan metode Cost Benefit Analysis (CBA), diantaaranya yaitu : a. Return on Investment (ROI) b. Net Present Value (NPV) c. Payback Period 4. Melakukan Sensitifitas (Perform Sensitify) Analisa sensitifitas merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesalahan yang ada dalam perkiraan. Tahap ini termasuk kegiatan dalam memilih biaya, manfaat/keuangan, atau parameter lainnya dalam perhitungan NPV dengan jumlah kesalahan yang besar dan menentukan efeknya.

14 Return of Investment (ROI) Pengertian Return of Investment (ROI) Return of Investment (ROI) is another technique traditionally used in capital budgeting decisions where the rate of return of an investment is compared to opportunity cost of capital (Schniederjans, p. 129) Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa ROI adalah teknik yang digunakan dalam penganggaran modal dimana tingkat pengembalian investasi dibandingkan dengan biaya modal investasi awal. Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa ROI merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi serta menilai kesuksesan atau prestasi perusahaan secara keseluruhan Rumus Return of Investment (ROI) Rumus untuk menghitung ROI adalah : Kriteria ROI untuk suatu proyek TI adalah : a. Jika hasil perhitungan ROI lebih dari 1 ( > 1), maka proyek tersebut dapat diterima oleh organisasi. b. Jika hasil perhitungan ROI kurang dari 1 ( < 1), maka proyek tersebut tidak dapat diterima atau ditolak oleh organisasi.

15 Net Present Value (NPV) Pengertian Net Present Value (NPV) Menurut Schniederjans, Hamaker dan Schniederjans (2010, p. 123) Net Present Value (NPV) merupakan sebuah metode yang melibatkan present value analysis. NPV adalah nilai masa arus kas saat ini setelah dikurangi dengan arus kas keluarnya (biaya awal investasi). Rumus Net Present Value (NPV) Rumus untuk menghitung NPV adalah : Keterangan : B C n r = Manfaat dalam jangka waktu n = Biaya dalam jangka waktu n = Jangka waktu = Tingkat suku bunga Kriteria untuk menerima dan menolak rencana investasi dengan metode NPV adalah sebagai berikut : a. Proyek akan diterima, jika NPV lebih besar dari nol (>0). b. Proyek akan ditolak jika NPV kurang dari nol ( < 0). c. Kemungkinan untuk suatu proyek diterima, jika NPV sama dengan nol ( = 0) Payback Period Pengertian Payback Period Menurut Schniederjans, Hamaker dan Schniederjans(2010, p. 111), Payback Period adalah suatu teknik sederhana dimana periode

16 22 waktu yang diperlukan untuk dapat menutup investasi awal, dihitung dan digunakan untuk mengevaluasi investasi Rumus Payback Period Rumus yang digunakan untuk menghitung Payback Period suatu proyek TI, yaitu : Teknik Pengumpulan Data Menurut (Sugiyono, p. 193), teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kusioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya Wawancara Menurut (Sugiyono, pp ), wawancara terbagi menjadi dua jenis, yaitu : a. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden diberi pernyataan yang sama, dan pengumpulan data mencatatnya. b. Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

17 Kuesioner Menurut Sugiyono (2008, p. 119)kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, maupun internet Observasi Menurut Sugiyono (2008, pp ), Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik wawancara dan kuesioner. Dalam wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan narasumber secara langsung, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek yang lain. Observasi dapat dilihat dari segi proses pengumpulan data dan segi instrumentasi. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation. a. Participant observation (observasi berperan serta) Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang mengamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

18 24 b. Non participant observation Dalam observasi partisipan, peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi non partisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. a. Observasi terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, dimana tempatnya. Jadi, observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Pedoman wawancara terstruktur atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi. b. Observasi tidak terstruktur Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa ramburambu pengamatan Mengukur Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi Sistem Informasi (SI) adalah sesuatu yang memiliki bagianbagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu diantaranya adalah input, processing, dan output. Input merupakan sekumpulan data mentah dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi untuk diproses dalam suatu SI. Processing adalah pemindahan manipulasi dan analisis input mentah menjadi bentuk yang

19 25 lebih berarti bagi manusia. Output adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi dimana ouput tersebut segera digunakan. Informasi dalam hal ini juga membutuhkan umpan balik (feedback) yaitu ouput yang dikembalikan ke anggota organisasi yang berkepentingan untuk membantu mengevaluasi atau memperbaiki input (Husein dan Wibowo, 2000). Sistem memiliki arti luas yang dapat diartikan sebagai cara, sedangkan Informasi merupakan suatu data yang berguna yang diolah, sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat (Bodnar dan Hopwood, 2005). Pada umumnya dikatakan bahwa informasi yang bernilai paling tinggi adalah informasi yang mengandung ketidakpastian paling rendah, akan tetapi informasi tidak dapat terbebas sama sekali dari unsur ketidakpastian. Menurut Loudon (1996) dalam Husein dan Wibowo (2000) dari sudut pandang bisnis, SI berbasis komputer adalah pemecahan masalah manajemen dan organisasi berlandaskan pada teknologi informasi untuk menghadapi tantangan dari lingkungan. Sehingga sistem informasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa, biasanya para pemakai membentuk suatu entitas organisasi formal perusahaan/sub unit dibawahnya. Didalam sistem informasi terdapat pengendalian pengolahan informasi yang mencakup penyiapan suatu rencana induk untuk pengembangan sistem informasi. Dapat dikatakan bahwa suatu entitas yang kuat secara ekonomis adalah entitas yang menguasai informasi. Dengan informasi tersebut, dapat mengambil keputusankeputusan yang objektif, sehingga hasilnya akan sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Kini dapat dikatakan bahwa pihak yang unggul dalam persaingan adalah pihak yang menguasai informasi. Dengan prinsip ini, semua pihak yang terlibat dalam persaingan akan berlomba untuk meningkatkan kemampuan sistem informasi.

20 Dasar-dasar Kuesioner Sistem Informasi menurut DeLone and Mclean (2003) yang baik adalah yang lengkap tetapi sederhana. Model SI semacam ini disebut dengan model yang parsimony. Berdasarkan teori sistem informasi DeLone and Mclean, Model SI yang diusulkan ini merefleksi ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam elemen atau faktor atau komponen atau pengukuran dari model ini adalah : Dimensi Kualitas Sistem (Quality System) Kualitas Informasi (Information Quality) Pengukur pengukur Akurasi Data (Data Accuracy) Kekinian Data (Data Currency) Isi-isi Basis Data (Database Contents) Kemudahan Penggunaan (Ease Of Use) Kemudahan Dipelajari (Ease Of Learning) Kenyamanan Akses (Convinience Of Access) Faktor Manusia (Human Factor) Integrasi dari Sistem-sistem (Integration Of Sistems) Realisasi dari kebutuhan-kebutuhan pemakai (Realization Of User Requirements) Kegunaan fitur-fitur dan fungsi-fungsi sistem (Userfulness Of Sistem Features and Functions) Akurasi Sistem (Sistem Accuracy) Keluwesan Sistem (Sistem Flexibility) Keandalan Sistem (Sistem Reliability) Kecanggihan Sistem (Sistem Sophistication) Pemanfaatan Sumber-sumber Daya (Resources Utilization) Waktu Respon (Response Time) Waktu Pembalikan (Turnaround Time) Kepentingan (Importance) Relevan (Relevance) Kegunaan (Usefulness) Keinformatifan (Informativeness) Kegunaan (Usableness) Kepahaman (Understandability) Keterbacaan (Readability) Kejelasan (Clarity) Bentuk (Format) Wujud (Appearance) Isi (Content) Akurasi (Accuracy) Presisi (Precision) Ketepatan (Conciseness) Keandalan (Reliability) Kekinian (Currency) Ketepatwaktuan (Timeliness) Keunikan (Uniqueness) Komparabilitas (Comparability)

21 27 Dimensi Penggunaan Informasi (Information Use) Kepuasan Pemakai (User Satisfaction) Pengukur pengukur Kekuantitasan (Quantitativeness) Kebebasan dari bias (Freedom From Bias) Banyaknya penggunaan/ durasi penggunaan (Amount Of Use/ Duration Of Use) Jumlah pencarian-pencarian (Number Of Inquiries) Lama Waktu Koneksi (Amount Of Connect Time) Jumlah Fungsi-fungsi Digunakan (Number Of Functions Used) Jumlah Record Diakses (Number Of Records Accessed) Frekuensi Dari Akses (Frequency Of Access) Frekuensi Dari Laporan-laporan Diminta ( Frequency Of Reports Request) Jumlah Laporan-laporan Dihasilkan (Number Of Reports Generated) Pembebanan Penggunaan Sistem (Charges For Sistems Use) Kerutinan Penggunaan (Regularity Of Use) Digunakan Oleh Siapa? Penggunaan Langsung atau tidak? (Used By Whom? Direct vschauffeured Of Use?) Penggunaan Binary: Digunakan Lawan atau Tidak Digunakan (Binary Use: Use vs.nonuse) Kenyataan Lawan Penggunaan Dilaporkan (Actual vs. Reported Use) Sifat dari Penggunaan: (Nature Of Use :) 1. Digunakan Untuk Maksud Dinginkan (Use For Intended Purpose) 2. Ketepatan Penggunaan (Appropriate Use) 3. Tipe Informasi (Type Of Information) 4. Maksud Penggunaan (Purpose Of Use) Tingkat Penggunaan: Umum Lawan Spesifik (Levels Of Use:General vs. Specific) Pengulangan Penggunaan (Recurring Use) Institusionalisasi/ Kerutinan Penggunaan (Institutionalization/ Routination Of Use) Laporan Penerimaan (Report Acceptance) Persentase Penggunaan Lawan Kesempatan Untuk Menggunakan (Percentage Used vs. Opportunity For Use) Kesukarelaan Penggunaan (Voluntariness Of Use) Motivasi Penggunaan (Motivation ToUse) Kepuasan dengan Kekhususan (Satisfaction With Specifics) Kepuasann Menyeluruh (Overall Satisfaction) Pengukuran Item-Tunggal (Single-Item Measure) Pengukuran Item-Banyak (Multi-Item Measure) Kepuasan Informasi:Perbedaan Antara Informasi Dibutuhkan Dengan Yang Diterima (Information Satisfaction:Difference Between Information Needed And Received)

22 28 Dimensi Pengukur pengukur Kesenangan (Enjoyment) Kepuasan Perangkat Lunak (Software Satisfaction) Kepuasan Pengambilan-Keputusan (Decision-Making Satisfaction) Dampak-dampak Individual (Individual Impacts) Dampak-Dampak Organisasi (Organization Impacts) Pemahaman Informasi (Information Understanding) Pembelajaran (Learning) Akurasi Interpretasi (Accurate Interpretation) Kesadaran Informasi (Information Awareness) Pengambilan Informasi (Information Recall) Identifikasi Masalah (Problem Identification) Efektivitas Keputusan (Decision Effectivreness) 1) Kualitas Keputusan (Decision Quality) 2) Peningkatan Analisis Keputusan (Improved Decision Analysis) 3) Kebenaran Keputusan (Correctness Of Decision) 4) Waktu Untuk Membuat Keputusan (Time To Make Decision) 5) Keyakinan Di Keputusan (Confidence In Decision) 6) Partisipasi-partisipasi Pengambilan Keputusan (Decision-Making Participations) Peningkatan Produktivitas Individual (Improved Individual Productivity) Perubahan di Keputusan (Change In Decision) Penyebab-penyebab tindakan Manajemen (Causes Management Action) Kekuasaan atau pengaruh individual (Individual Power Or Influence) Kinerja Tugas (Task Performance) Kualitas Rencana-rencana (Quality Of Plans) Valuasi Personal dari SI (Personal Valuation Of IS) Kerelaan Untuk Membayar Informasi (Willingness To Pay For Information) Portofolio Aplikasi : (Application Portfolio : ) 1. Jangkauan dan Lingkup Aplikasi-aplikasi (Range & and Scope Of Applications) 2. Jumlah dari Aplikasi-aplikasi Kritikal (Number Of Critical Applications) Pengurangan Biaya-biaya Operasi (Operating Costs Reduction) Pengurangan Staff (Staff Reduction) Keseluruhan Keuntungan-keuntungan Produktivitas (Overall Productivity Gains) Peningkatan Pendapatan-pendapatan (Increased Revenues) Peningkatan Penjualan-penjualan (Increased Sales) Peningkatan Pangsa Pasar (Increased Market Share) Peningkatan Laba (Increased Profits) Return Pada Investasi (Return Of Investment) Return Pada Aktiva-aktiva (Return Of Assets)

23 29 Dimensi Pengukur pengukur Rasio Pendapatan Bersih Terhadap Pengeluaranpengeluaran Operasi (Ratio Of Net Income To Operating Expense) Rasio Biaya/ Manfaat (Cost/ Benefit Ratio) Harga Saham (Stock Price) Peningkatan Volume Pekerjaan (Increased Work Volume) Kualitas Produk (Product Quality) Kontribusi di Pencapaian Tujuan-tujuan (Contribution In Achieveing Goals) Efektivitas Pelayanan (Service Effectiveness) 2.1 Tabel Pengukuran Kuesioner Model kesuksesan ini didasarkan pada proses dan hubungan kausal dari dimensi-dimensi di model. Model ini tidak mengukur ke enam dimensi pengukuran kesuksesan sistem informasi secara independent tetapi mengukurnya secara keseluruhan satu mempengaruhi yang lainnya. Pertimbangan proses berargumentasi bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa proses, yaitu satu proses mengikuti proses lainnya. Suatu model proses mengusulkan bahwa suatu sistem informasi terdiri dari beberapa proses, yaitu sebagai berikut : 1). Suatu sistem informasi mulamula dibuat berisi dengan banyak fitur, yang dapat memperlihatkan beberapa tingkat kualitas sistem dan kualitas informasinya 2). Pemakai-pemakai dan manajer-manajer mempunyai pengalaman dengan fitur-fitur tersebut dengan menggunakan sistemnya,entah puas atau tidak puas dengan sistemnya atau produk informasinya 3). Penggunaan dari sistem dan produk informasinya kemudian mempunyai dampak atau pengaruh (influence) di pemakai individual di dalam melakukan pekerjaannya, dan dampak-dampak individu ini secara kolektif akan berakibat pada dampak-dampak organisasional. Berbeda dengan model proses, model kausal (Causal Model) atau disebut juga dengan model varian (Varience Model) berusaha untuk menjelaskan kovarian (covariance) dari elemen-elemen model untuk menentukan apakah variansi dari satu elemen dapat dijelaskan oleh variansi dari elemen-elemen lainnya atau dengan kata lain untuk menentukan apakah terjadi hubungan kausal diantara mereka.

Pengukur-Pengukur Kesuksesan Sistem Informasi Eksekutif

Pengukur-Pengukur Kesuksesan Sistem Informasi Eksekutif Novita Mariana Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : teteh_hn@unisbank.ac.id ABSTRAK : Sistem Informasi Eksekutif / Executif Information System (EIS) didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian tentang Delone McLean Tinjuan pustaka menurut Creswell (2005), adalah ringkasan yang tertulis mengenai suatu jurnal, buku dan juga dokumen yang mendeskripsikan teori

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Manajemen Investasi SI/TI 1 The Role of Information Systems in Business Today Teknologi Informasi dan sistem sudah menyebabkan revolusi pada perusahaan dan industri, menjadi

Lebih terperinci

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Investasi pada awalnya hanyalah mencari keuntungan, dimana keuntungan tersebut adalah berupa uang. Investasi juga merupakan sebuah cara untuk memperbaiki sesuatu yang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pertemuan ke - : 1 : The Role and Environment of Managerial Finance. Indikator Uraian Materi Perkuliahan Metode dan Media Buku The Role and Environment 1. dapat menjelaskan 1. Finance and Business a,b,e,g,h

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

Natalia Berdhi Santoso. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. dan. Irene Cahyani. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Natalia Berdhi Santoso. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. dan. Irene Cahyani. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia STUDI KELAYAKAN INVESTASI TI / SI UNTUK PUSAT LAYANAN INTERNET KECAMATAN (PLIK) PADA PT. INSAN SARANA TELEMATIKA (ISATNET) DENGAN METODE COST/BENEFIT ANALYSIS Natalia Berdhi Santoso Binus University, Jakarta,

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Maintenance Menara BTS 2.1.1 Pengertian Menara BTS Menara BTS adalah tower yang yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS)

BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS) BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS) 4.1 Langkah Langkah Analisis Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Manfaat (Benefit) yang Diperoleh Perusahaan Manfaat adalah suatu pengukuran hasil kinerja yang dapat dicapai dalam pengambilan keputusan terhadap hal tertentu. Sama halnya

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Dengan semakin berkembangnya usaha yang telah dijalankan oleh PT. PLN (Persero), sehingga menuntut sistem pengolahan informasi yang semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi Teknologi Informasi menjadi suatu yang sangat penting bagi perusahaan. Kemajuan teknologi informasi di perusahaan akan mendukung perusahaan dalam pengambilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini dilakukan terhadap sebuah sistem informasi. Definisi dari sistem informasi sendiri tidak bisa lepas dari dua kata pembangunnya, yaitu

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Investasi ialah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lainnya, dengan pengharapan untuk memperoleh imbalan di masa mendatang (Bodie, Kane, dan Marcus, 2008).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi yang semakin canggih dan semakin murah telah mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, terutama

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM) Teori tentang penggunaan teknologi sistem informasi dikenal dengan nama Technology

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #5 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #5 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #5 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan teknik analisis arsitektur enterprise yang digunakan untuk dapat mengoptimalkan efektivitas proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut O Brien dalam Baridwan dan Hanum (2007:155) terdapat tiga dimensi pengukuran kualitas informasi, ketiga dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari. Teknologi Informasi (TI) menjadi sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari. Teknologi Informasi (TI) menjadi sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi informasi yang semakin berkembang dan kian mendominasi kehidupan sehari hari. Teknologi Informasi (TI) menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Rainer & Cegielski (2011, p29), Information System (IS) is the planning, development,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

Sistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom

Sistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom Sistem informasi manajemen Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom Kemajuan Peradaban Manusia di bagi 4 tahap : Alam Nomaden, Berburu, Menangkap ikan, dll Kekayaan Menetap, Cocok tanam, Pengelolaan dan Penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Biaya Kualitas Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya kualitas adalah sebagai berikut : Biaya

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) BIAYA MODAL ( THE COST OF CAPITAL ) Biaya modal mewakili perkiraan tingkat pengembalian

Lebih terperinci

Lintang Yuniar Banowosari Pengantar Sistem Informasi IT / 2 SKS

Lintang Yuniar Banowosari  Pengantar Sistem Informasi IT / 2 SKS Lintang Yuniar Banowosari http://lintang.staff.gunadarma.ac.id Pengantar Sistem IT-013237 / 2 SKS Silabus: Materi Perkuliahan Gambaran Umum Sistem manajemen Komputer sebagai alat Bantu pada sistem informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan oleh pemilik modal pada usaha atau unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment decision making, productivity. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment decision making, productivity. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The condition of old production machine caused productivity reduction to textile companies in Bandung for the last years. The risk of business shutting and severance of work relation in large

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN DISUSUN OLEH NURAINI TRIWIJAYANTI E.47 2013 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Banyak pakar yang telah merumuskan definisi dari investasi. Sharpe et all (1993), misalnya, merumuskan investasi dengan pengertian berikut:

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

DATA VERSUS INFORMASI

DATA VERSUS INFORMASI INFORMASI Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Grace (2009) melakukan penelitian tentang analisis hubungan efektifitas aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Keputusan Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Gambaran Umum Penganggaran Modal Net Present

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu inisiatif besar dalam proses transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dewasa ini, sulit rasanya membayangkan sebuah organisasi atau perusahaan yang belum terpengaruh oleh perkembangan sistem informasi berbasis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. seseorang untuk mengubah keadaannya dari tidak tahu menjadi tahu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. seseorang untuk mengubah keadaannya dari tidak tahu menjadi tahu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Studi (Belajar) Menurut (http://digilib.itb.ac.id), belajar adalah proses yang dilakukan seseorang untuk mengubah keadaannya dari tidak tahu menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Whitten (2004, p12) information system is an arrangement of people, data, process, store, processes and information technology that interact

Lebih terperinci

`ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Investment Decision. vii. Universitas Kristen Maranatha

`ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Investment Decision. vii. Universitas Kristen Maranatha `ABSTRACT One obstacle in developing small and medium enterprises is difficult to perform the planning and decision making in this regrad is to make an investment decision. Management accountants are rquired

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

PENGAKUAN DALAM NERACA

PENGAKUAN DALAM NERACA LAPORAN KEUANGAN PENGANTAR ANALISIS keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa khususnya di Inggris, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa khususnya di Inggris, sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pertumbuhan ekonomi global dimulai pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa khususnya di Inggris, sedangkan pertumbuhan ekonomi di Asia dipelopori

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pengguna akhir dalam banyak penelitian adalah merupakan variabel yang telah banyak mendapatkan perhatian. Tidak terkecuali pada bidang sistem teknologi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terhadap evaluasi dan pengukuran kesuksesan Information

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terhadap evaluasi dan pengukuran kesuksesan Information BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Penelitian terhadap evaluasi dan pengukuran kesuksesan Information Technology (IT) atau Information System (IS) telah mulai dilakukan pada akhir tahun 1970,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci