BAB 2 LANDASAN TEORI. seseorang untuk mengubah keadaannya dari tidak tahu menjadi tahu.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. seseorang untuk mengubah keadaannya dari tidak tahu menjadi tahu."

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pengertian Studi (Belajar) Menurut ( belajar adalah proses yang dilakukan seseorang untuk mengubah keadaannya dari tidak tahu menjadi tahu. Menurut Abin Syamsudin Maksum ( belajar adalah suatu proses perubahan berdasarkan praktek atau pengalaman. Perubahan itu mungkin merupakan suatu pertemuan informasi atau penguasaan keterampilan baru yang dapat berupa penambahan atau pengkayaan diri atas informasi atau pengetahuan dan keterampilan yang ada. Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan untuk menambah pengetahuan atau menemukan jawaban dari permasalahan yang belum diketahui jawabannya secara pasti Pengertian Efektivitas Menurut Gibson et al. (2003, p19), We mean by effectiveness is the accomplishment of recognized objectives of cooperative effort yang pengarang maksudkan dengan efektivitas adalah pencapaian dari sasaran yang diakui dari usaha bersama. Menurut Stair dan Reynolds (2006, p11), effectiveness is a measure of the extent to which a system achieves its goals. It can be computed by dividing the goals actually achieved by the total of the stated goals efektivitas adalah

2 11 suatu ukuran dari tingkatan sebuah sistem untuk mencapai tujuannya. Efektivitas dapat dihitung dengan membagi pencapaian tujuan yang sebenarnya dengan total dari tujuan yang ditetapkan. Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah ukuran dari pencapaian tujuan oleh sistem melalui usaha yang dilakukan bersama Pengertian Sistem Menurut Wilkinson et al. (2000, p6), a system is a unified group of interacting parts that function together to achieve its purpose sistem adalah sebuah grup yang dipersatukan dari bagian yang berinteraksi yang berfungsi untuk mencapai tujuan bersama. Menurut O Brien (2005, p22), A system can be most simply defined as a group of interrelated or interacting elements forming a unified whole. Three basic interacting components or functions: a.) Input involves capturing and assembling elements that enter the system to be processed. b.) Processing involves transformation processes that convert input into output. c.) Output involves transferring elements that have been produced by a transformation process to their ultimate destination Sistem dapat didefinisikan secara sederhana sebagai sebuah grup yang saling berhubungan atau elemen yang mempengaruhi bentuk suatu kesatuan

3 12 secara menyeluruh. Tiga komponen dasar yang berinteraksi atau berfungsi adalah: a.) Masukan meliputi penangkapan dan pemasangan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk diproses. b.) Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah masukan menjadi keluaran. c.) Keluaran melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses perubahan bentuk ke tujuan akhir mereka. Menurut Gondodiyoto (2007, p108), sistem adalah kumpulan elemenelemen atau sumber daya yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang terintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengubah masukan menjadi keluaran Pengertian Informasi Menurut O Brien (2005, p27), we can define information as data that have been converted into a meaningful and useful context for specific end users - kita dapat mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diubah menjadi suatu konteks yang memiliki arti dan berguna untuk para pemakai akhir yang spesifik.

4 13 Menurut McLeod (2007, p9), information is processed data that is meaningful; it usually tells users something that they did not already know - informasi adalah data yang telah diproses sehingga memiliki arti; informasi biasanya memberitahukan pengguna sesuatu yang belum mereka ketahui sebelumnya. Menurut Laudon dan Laudon (2007, p14), information we mean data that have been shaped into a form that is meaningful and useful to human beings informasi yang pengarang artikan data yang telah dibentuk menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan berguna bagi manusia. Menurut Weber (1999, p897), some of the attributes of information quality are the following : 1. Authenticity, 2. Accuracy, 3. Completeness, 4. Uniqueness (nonredundancy), 5. Timeliness, 6. Relevance, 7. Comprehensibility, 8. Precision, 9. Conciseness, 10. Informativeness. Beberapa atribut dari kualitas informasi antara lain: 1. Keaslian/ kebenaran,

5 14 2. Ketepatan, 3. Kelengkapan, 4. Keunikan, 5. Ketepatan waktu, 6. Keterkaitan, 7. Dapat dipercaya, 8. Ketelitian, 9. Keringkasan yang padat, 10. Memberikan keterangan. Menurut Mukhtar (Gondodiyoto, 2003, p22), informasi yang berguna mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. Reliabel (dapat dipercaya) Informasi haruslah bebas dari kesalahan dan haruslah akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi. 2. Relevan (cocok atau sesuai) Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pembuat keputusan. Informasi ini dapat mengurangi ketidakpastian dan dapat meningkatkan nilai dalam suatu kepastian. 3. Timely (tepat waktu) Informasi yang disajikan haruslah cepat, tepat, dan tanggap pada saat yang dibutuhkan dan bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

6 15 4. Complete (lengkap) Informasi yang disajikan lengkap termasuk di dalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan pembuat keputusan. 5. Understandable (dapat dimengerti) Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti dan mudah dipelajari dan digunakan oleh si pembuat keputusan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah dikumpulkan dan diproses ke dalam bentuk yang dapat memberikan arti dan bermanfaat bagi pemakainya Pengertian Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p6), an information system can be any organized combination of people, hardware, software, communications networks, and data resources that collects, transforms, and disseminates, information in an organization - sistem informasi dapat menjadi beberapa kombinasi yang mengatur manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Laudon dan Laudon (2007, p14), an information system can be defined technically as a set of interrelated components that collect (or retrieve), process, store, and distribute information to support decision making

7 16 and control in an organization - sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, yang mengumpulkan (memperoleh), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol didalam sebuah organisasi. Menurut ( sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan mendukung pengambilan keputusan. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah elemen-elemen yang saling berkaitan dengan menggunakan sumber daya untuk mengolah masukan berupa data menjadi keluaran berupa informasi, baik secara manual maupun terkomputerisasi sehingga dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan Sistem Informasi Navision Menurut ( Microsoft Dynamics NAV (Microsoft Navision) menawarkan pertumbuhan untuk bisnis kecil dan tingkat menengah, sebuah solusi penghematan biaya yang dikhususkan untuk perusahaan. Navision dapat mendukung penyesuaian dan penambahan software untuk pertemuan industri atau keperluan lain yang spesifik. Sebagai tambahan, Navision dapat mengadaptasi seperti sebuah pertumbuhan bisnis yang memerlukan kekuatan lebih dan fungsional.

8 17 1. Penjualan Dan Pemasaran Meletakkan informasi pelanggan di ujung jari para manajer dan karyawan untuk membantu orang-orangmu membangun hubungan dengan pelanggan menjadi lebih baik lagi. a) Mengatur kontak informasi b) Mengorganisir kampanye penjualan c) Mengidentifikasi peluang penjualan d) Mengotomatisasi tugas penjualan e) Menyiapkan otomatisasi pengingat f) Menyetujui dokumen 2. Distribusi Microsoft Dynamics NAV (Microsoft Navision) memberikan bisnis, sebuah solusi yang fleksibel untuk memecahkan tantangan distribusi. Navision dapat digunakan untuk: a) Membawa dan mengatur persediaan, termasuk dalam berbagai penempatan b) Mendapatkan informasi terbaru tentang jumlah persediaan c) Melaksanakan manajemen gudang yang lebih baik d) Mendapatkan data mengenai persediaan dan pengiriman tepat waktu 3. Pembelian dan pembayaran Menggunakan fleksibilitas dari Microsoft Dynamics NAV (Microsoft Navision) dan pilihan pengaturan perusahaan yang spesifik untuk mengatur pembayaran secara efektif.

9 18 a) Menerapkan sebuah pembayaran ke banyak faktur dan memo kredit seperti yang diinginkan. Untuk pengendalian yang lebih baik, kamu dapat memilih bagaimana menerapkan pelanggan atau transaksi dengan penjual dengan menentukan sejumlah dokumen individual. Ini dapat membantu terutama ketika pelanggan membuat pembayaran sebagian. Jika kamu memilih metode lama, sistem dapat secara otomatis menerapkan penerimaan uang ke faktur lama untuk pelanggan yang spesifik. b) Melihat informasi secara detail tentang jumlah yang akan diposkan ke buku besar sebelum diposting, seperti potongan diskon dan pembulatan jumlah. c) Membalikkan semua posting dan perubahan yang berhubungan dengan sebuah aplikasi dari transaksi pelanggan dan penjual sehingga mereka bisa diterapkan dengan tepat. d) Mengatur toleransi (uang lokal atau mata uang lain) pada sebuah faktur dalam rangka menerapkan dan secara penuh menutup masukan faktur dan pembayaran, sekalipun jumlah pembayaran kurang atau melebihi faktur. Toleransi dapat secara otomatis diijinkan atau diputuskan pada sebuah dasar keadaan. e) Mengatur tingkat toleransi beberapa hari untuk menerapkan dan menutup sebuah faktur dan pembayaran, walaupun kamu menerima potongan pembayaran di kemudian hari dari tanggal masa potongan pembayaran. Toleransi diskon dapat secara otomatis diijinkan atau diputuskan pada sebuah dasar keadaan.

10 19 4. Penggabungan dengan sistemmu Microsoft Dynamics NAV (Microsoft Navision) didesain untuk bekerja secara lancar dengan produk Microsoft lainnya seperti Microsoft office 2007, Microsoft SQL Server 2005, dan Microsoft Windows Vista dan XP. Sebagai contoh, dokumen yang ditulis dengan Microsoft Word dapat mengambil data dari database Microsoft Dynamics NAV (Microsoft Navision) dan menggabungkan informasi itu kedalam sebuah surat pelanggan. Pekerja dapat menggunakan Microsoft Excel untuk membuat laporan dengan memasukkan gambaran yang terkini dari Microsoft Dynamics NAV (Microsoft Navision). Kemampuan portal perdagangan juga mengijinkan sebuah perusahaan untuk membuat sebuah web site yang memudahkan didalam bekerja dengan pelanggan dan rekan bisnis. Sebagai tambahan, Microsoft Dynamics NAV (Microsoft Navision) juga dapat digabungkan dengan sebuah jarak yang luas dari produk software lainnya, jadi lengkap jika sebuah bisnis kecil telah memiliki infrastruktur TI yang kokoh, itu dapat digunakan dengan Microsoft Dynamics NAV (Microsoft Navision) jadi sebuah bisnis membuat sebagian besar dari investasinya untuk TI. Menurut ( Microsoft Navision is an integrated business management solution designed for growing mid-market companies that want the freedom to focus on their business. It is ideal for companies looking for one solution they can implement rapidly, learn and use easily, and customize and maintain with minimal disruption to their business -

11 20 sistem informasi Navision (Microsoft Navision) adalah sebuah solusi manajemen bisnis terintegrasi yang didesain untuk pertumbuhan perusahaan pasar tingkat menengah yang menginginkan kebebasan untuk fokus pada bisnis mereka. Navision cocok untuk perusahaan yang mencari suatu solusi yang dapat mereka implementasikan secara cepat, pembelajaran dan penggunaan yang mudah serta perubahan dan pemeliharaan dengan gangguan yang rendah untuk bisnis mereka. Manfaat utama dari Microsoft Navision : 1. Meningkatkan produktivitas, Produktivitas dinaikkan dalam setiap bagian dari bisnismu dengan mengotomatisasi dan mengintegrasikan operasi yang kritis ke dalam sebuah lingkungan kerja efisien yang sangat tinggi. a.) Menyediakan secara bersamaan, akses online untuk integrasi, pembaharuan data. a.) Menciptakan suatu lingkungan kerja yang sangat efisien. b.) Memaksimalkan efisiensi operasional. 2. Mempertajam persainganmu, Kekuatannya, peralatan analisa yang fleksibel memberikanmu sebuah gambaran yang lengkap dari bisnismu yang besar pengertian gambaran untuk detil yang spesifik untuk mendukung kecepatan, keakuratan, dan pembuatan keputusan yang strategis. a.) Memahami tren bisnis, kesempatan dan masalah. b.) Menjalankan bisnismu 24 jam sehari. c.) Meningkatkan kepuasan pelanggan.

12 21 3. Menumbuhkan bisnismu, Memulai secara cepat dengan suatu desain solusi untuk implementasi yang sempurna dan perubahan yang mudah. Dibantu oleh rekan yang ahli, kamu dapat menambahkan kapasitas yang lebih dan mengadaptasi perubahan kondisi pasar dengan sebuah solusi bisnis yang memposisikan perusahaan kamu untuk pertumbuhan di masa yang akan datang. a.) Kolaborasi Pertumbuhan dengan dukungan lokal dari suatu persekutuan global. b.) Mengadaptasi perubahan tanpa mengganggu bisnismu. c.) Menginvestasikan dalam sebuah jalur ke masa yang akan datang. 4. Menghubungkan pekerja, rekan kerja dan pelanggan melintas ke pasar global. Menyediakan pekerja, rekan kerja dan pelanggan melintas ke pasar global dengan menyesuaikan informasi dan proses untuk keperluan mereka secara tepat, membantumu mengatur rantai persediaan menjadi lebih efektif, menyenangkan pelanggan, dan mengatur proses administrasi tanpa memperhatikan lokasinya. a.) Menghubungkan informasi dan proses. b.) Mengkolaborasikan dengan bebas tetapi melindungi informasinya. c.) Bekerja tanpa rintangan melintas ke pasar global Dimensi Sistem Informasi Menurut DeLone dan McLean (Jogiyanto, 2007, p2), model kesuksesan sistem informasi yang mereka usulkan diberi nama D&M IS Success Model.

13 22 Model ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam elemen atau faktor atau komponen atau pengukuran dari model ini adalah : 1. Kualitas Sistem (System Quality) Kualitas sistem digunakan untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasinya sendiri. 2. Kualitas Informasi (Information Quality) Kualitas informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. 3. Penggunaan Informasi (Information Use) Penggunaan informasi adalah penggunaan keluaran suatu sistem informasi oleh penerima. 4. Kepuasan Pemakai (User Satisfaction) Kepuasan pemakai adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Dampak Individual (Individual Impact) Dampak individual merupakan efek dari informasi terhadap perilaku pemakai. Dampak atau impak (impact) berhubungan erat dengan kinerja, yaitu meningkatkan kinerja individual pemakai sistem. 6. Dampak Organisasi (Organization Impact) Dampak organisasi merupakan dampak atau impak (impact) dari informasi terhadap kinerja organisasi.

14 23 Berikut ini disajikan tabel-tabel pengukur kesuksesan sistem informasi : TABEL 2.1 TABEL PENGUKUR-PENGUKUR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI Dimensi Kualitas Sistem (System Quality) Kualitas Informasi (Information Quality) Pengukur-pengukur Akurasi data (Data Accuracy) Kekinian data (Data currency) Isi-isi basis data (Database contents) Kemudahan penggunaan (Ease of use) Kemudahan dipelajari (Ease of learning) Kenyamanan akses (Convinience of access) Faktor manusia (Human factor) Integrasi dari sistem-sistem (Integration of systems) Realisasi dari kebutuhan-kebutuhan pemakai (Realization of user requirements) Kegunaan fitur-fitur dan fungsi-fungsi sistem (Usefulness of system features and functions) Akurasi sistem (System accuracy) Keluwesan sistem (System flexibility) Keandalan sistem (System reliability) Kecanggihan sistem (System sophistication) Pemanfaatan sumber-sumber daya (Resources utilization) Waktu respon (Response time) Waktu pembalikan (turnaround time) Kepentingan (Importance) Relevan (Relevance) Kegunaan (Usefulness) Keinformatifan (Informativeness) Kegunaan (Usableness) Kepahaman (Understandability) Keterbacaan (Readability)

15 24 Penggunaan Informasi (Information Use) Kejelasan (Clarity) Bentuk (Format) Wujud (Appearance) Isi (Content) Akurasi (Accuracy) Presisi (Precision) Ketepatan (Conciseness) Keandalan (Reliability) Kekinian (Currency) Ketepatwaktuan (Timeliness) Keunikan (Uniqueness) Komparabilitas (Comparability) Kekuantitasan (Quantitativeness) Kebebasan dari bias (Freedom of bias) Banyaknya penggunaan / durasi penggunaan (Amount of use/duration of use) Jumlah pencarian-pencarian (Number of inquiries) Lama waktu koneksi (Amount of connect time) Jumlah fungsi-fungsi digunakan (Number of functions used) Jumlah records diakses (Number of records accessed) Frekuensi dari akses (Frequency of access) Frekuensi dari laporan-laporan diminta (Frequency of reports requests) Jumlah laporan-laporan dihasilkan (Number of reports generated) Pembebanan penggunaan sistem (Charges for systems use) Kerutinan penggunaan (Regularity of use) Digunakan oleh siapa? Penggunaan langsung atau tidak (Used by whom? Direct vs. chauffeured use) Penggunaan binari : digunakan lawan tidak digunakan (Binary use : use vs. nonuse)

16 25 Kepuasan Pemakai (User Satisfaction) Impak-impak Individual Kenyataan lawan penggunaan dilaporkan (Actual vs. reported use) Sifat dari penggunaan : (Nature of use:) - digunakan untuk maksud diinginkan (use for intended purpose) - ketepatan penggunaan (appropriate use) - tipe informasi (type of information) - maksud penggunaan (purpose of use) Tingkat penggunaan : umum lawan spesifik (Levels of use : general vs. specific) Pengulangan penggunaan (Recurring use) Institusionalisasi / kerutinan penggunaan (Institutionalization / routination of use) Laporan penerimaan (Report acceptance) Presentase penggunaan lawan kesempatan untuk menggunakan (Percentage used vs. opportunity for use) Kesukarelaan penggunaan (Voluntariness of use) Motivasi penggunaan (Motivation to use) Kepuasan dengan kekhususan (Satisfaction with specifics) Kepuasan menyeluruh (Overall satisfaction) Pengukuran item-tunggal (Single-item measure) Pengukuran item-banyak (Multi-item measure) Kepuasan informasi : perbedaan antara informasi dibutuhkan dengan yang diterima (Information satisfaction : difference between information needed and received) Kesenangan (Enjoyment) Kepuasan perangkat lunak (Software satisfaction) Kepuasan pengambilan-keputusan (Decision-making satisfaction) Pemahaman informasi (Information understanding) Pembelajaran (Learning)

17 26 (Individual Impacts) Impak-impak Organisasi (Organization Impacts) Akurasi interpretasi (Accurate interpretation) Kesadaran informasi (Information awareness) Pengambilan informasi (Information recall) Identifikasi masalah (Problem identification) Efektivitas keputusan : (Decision effectiveness:) - kualitas keputusan (decision quality) - peningkatan analisis keputusan (improved decision analysis) - kebenaran keputusan (correctness of decision) - waktu untuk membuat keputusan (time to make decision) - keyakinan di keputusan (confidence in decision) - partisipasi-partisipasi pengambilan keputusan (decisionmaking participations) Peningkatan produktivitas individual (Improved individual productivity) Perubahan di keputusan (Change in decision) Penyebab-penyebab tindakan manajemen (Causes management action) Kekuasaan atau pengaruh individual (Individual power or influence) Kinerja tugas (Task performance) Kualitas rencana-rencana (Quality of plans) Valuasi personal dari SI (Personal valuation of IS) Kerelaan untuk membayar informasi (Willingness to pay for information) Portofolio aplikasi : (Application portfolio:) - jangkauan dan lingkup aplikasi-aplikasi (range and scope of applications) - jumlah dari aplikasi-aplikasi kritikal (number of critical applications) Pengurangan biaya-biaya operasi (Operating costs reduction) Pengurangan staff (Staff reduction)

18 27 Keseluruhan keuntungan-keuntungan produktivitas (Overall productivity gains) Peningkatan pendapatan-pendapatan (Increased revenues) Peningkatan penjualan-penjualan (Increased sales) Peningkatan pangsa pasar (Increased market share) Peningkatan laba (Increased profits) Return pada investasi (Return on investments) Return pada aktiva-aktiva (Return on assets) Rasio pendapatan bersih terhadap pengeluaran-pengeluaran operasi (Ratio of net income to operating expenses) Rasio biaya / manfaat (Cost/benefit ratio) Harga saham (Stock price) Peningkatan volume pekerjaan (Increased work volume) Kualitas produk (Product quality) Kontribusi di pencapaian tujuan-tujuan (Contribution in achieveing goals) Efektivitas pelayanan (Service effectiveness) Sumber : DeLone dan McLean (1992) (Jogiyanto, Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi (ANDI : Yogyakarta 2007) p40) Berdasarkan teori diatas, maka yang menjadi indikator adalah : (1.) Kemudahan dipelajari, karena user dapat lebih mudah menguasai caracara pengoperasian sistem tanpa perlu mengikuti training secara khusus. (2.) Kemudahan penggunaan, karena jika user telah mengerti bagaimana sistem bisa dioperasikan, maka user dapat mengoperasikan sistem dengan lebih baik dan lebih user friendly.

19 28 (3.) Kegunaan menu-menu dan fungsi-fungsi sistem, karena user dengan mudah dapat menggunakan menu-menu dan fungsi-fungsi sistem yang telah disediakan sesuai dengan kebutuhannya. (4.) Kehandalan sistem, karena dalam menggunakan sistem, user harus yakin bahwa sistem tersebut handal didalam membantu user dalam memberikan hasil kerja yang lebih baik lagi. (5.) Relevan, karena dengan menggunakan sistem, maka informasi yang dihasilkan berguna didalam membantu proses kerja user terutama didalam proses pengambilan keputusan. (6.) Kepahaman, dengan adanya sistem, maka diharapkan setiap informasi akan lebih mudah untuk dimengerti oleh penerimanya (user yang membutuhkan informasi). (7.) Akurasi, karena sistem diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berguna serta dapat diandalkan (bebas dari kesalahan). (8.) Kehandalan, karena pengimplementasian sistem juga ditujukan untuk mengurangi tingkat kesalahan yang mungkin terjadi pada user (human error). (9.) Kekinian, karena sistem diimplementasikan untuk dapat memberikan data / informasi yang lebih up to date. (10.) Kelengkapan, karena sistem diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan usernya. (11.) Ketepatwaktuan, melalui sistem, informasi diharapkan dapat disajikan lebih cepat sehingga berguna di dalam mendukung proses pengambilan keputusan.

20 29 (12.) Frekuensi akses sistem, dengan penerapan sistem, perusahaan berharap untuk dapat mencapai tujuannya secara lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, maka user harus lebih mendayagunakan sistem yang telah disediakan tersebut secara lebih maksimal untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. (13.) Ketepatan penggunaan, karena sistem harus digunakan oleh user yang berwenang sesuai dengan otoritas yang telah diberikan oleh perusahaan sehingga user tidak melanggar batasan akses yang telah ditetapkan. (14.) Kepuasan terhadap perangkat sistem informasi, karena user akan dapat memberikan kinerja yang lebih baik jika sistem yang efektif juga ditunjang dengan sarana (hardware) yang mendukung. (15.) Kepuasan terhadap keputusan yang diambil, karena dengan adanya sistem, maka user diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih baik sehingga memberikan nilai tambah positif bagi perusahaan. (16.) Pengurangan biaya-biaya operasi, karena dengan pengimplementasian sistem, maka perusahaan berharap dapat meringkaskan biaya operasional (cost effective). (17.) Efektivitas kerja, karena user telah didukung oleh sistem, maka diharapkan kinerjanya akan lebih baik sehingga proses kerja menjadi lebih efektif Sintesis Variabel Efektivitas Sistem Informasi Navision Berdasarkan analisis di atas, sistem informasi merupakan elemenelemen yang saling berkaitan dengan menggunakan sumber daya untuk

21 30 mengubah masukan menjadi keluaran berupa informasi. Sistem informasi Navision merupakan sebuah solusi manajemen bisnis terintegrasi yang didesain untuk pertumbuhan perusahaan pasar tingkat menengah yang menginginkan kebebasan untuk fokus pada bisnis mereka. Navision cocok untuk perusahaan yang mencari suatu solusi yang dapat mereka implementasikan secara cepat, pembelajaran dan penggunaan yang mudah serta perubahan dan pemeliharaan dengan gangguan yang rendah untuk bisnis mereka. Dimensi yang berkaitan dengan efektivitas sistem informasi Navision adalah : 1) Kualitas sistem dengan indikatornya adalah kemudahan dipelajari, kemudahan penggunaan, kegunaan menu-menu dan fungsi-fungsi sistem serta kehandalan sistem; 2) Kualitas informasi dengan indikatornya adalah relevan, kepahaman, akurasi, kehandalan, kekinian, kelengkapan dan ketepatwaktuan; 3) Penggunaan sistem dengan indikatornya adalah frekuensi akses sistem dan ketepatan penggunaan; 4) Kepuasan pemakai dengan indikatornya adalah kepuasan terhadap perangkat sistem informasi dan kepuasan terhadap keputusan yang diambil dan 5) Dampak organisasi dengan indikatornya adalah pengurangan biaya-biaya operasi dan efektivitas kerja Konstruk Variabel Efektivitas Sistem Informasi Navision Berdasarkan sintesis di atas, maka yang dimaksud dengan sistem informasi merupakan suatu kesatuan dari elemen yang saling berkaitan dengan tujuan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran berupa informasi. Sistem informasi Navision digunakan pada Divisi Pemasaran yang meliputi Sub Divisi Penjualan; EDP; Pemasaran; Promosi; Pembelian dan Gudang

22 31 merupakan sebuah solusi manajemen bisnis terintegrasi yang diterapkan pada PT. PBP Tbk. Navision diterapkan karena PT. PBP Tbk mencari suatu solusi yang dapat mereka implementasikan secara cepat melalui proses pembelajaran dan penggunaan yang mudah serta perubahan dan pemeliharaan dengan gangguan yang rendah untuk bisnis mereka. Dimensi yang berkaitan dengan efektivitas sistem informasi Navision adalah : 1) Kualitas sistem dengan indikatornya adalah kemudahan dipelajari, kemudahan penggunaan, kegunaan menu-menu dan fungsi-fungsi sistem serta kehandalan sistem; 2) Kualitas informasi dengan indikatornya adalah relevan, kepahaman, akurasi, kehandalan, kekinian, kelengkapan dan ketepatwaktuan; 3) Penggunaan sistem dengan indikatornya adalah frekuensi akses sistem dan ketepatan penggunaan; 4) Kepuasan pemakai dengan indikatornya adalah kepuasan terhadap perangkat sistem informasi dan kepuasan terhadap keputusan yang diambil dan 5) Dampak organisasi dengan indikatornya adalah pengurangan biaya-biaya operasi dan efektivitas kerja Pengertian Kinerja Menurut Mangkunegara ( kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sulistiyani ( kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.

23 32 Menurut Armstrong dan Baron (Wibowo, 2007, p7), kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Menurut Mathis dan Jackson ( faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu : 1. Kemampuan mereka, 2. Motivasi, 3. Dukungan yang diterima, 4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, 5. Hubungan mereka dengan organisasi. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi Pengertian Pengguna atau User Menurut Senn (1998, p72), users or end-users are people who employ information technology in their jobs or personal lives pengguna atau pengguna akhir adalah orang yang menggunakan teknologi informasi dalam pekerjaan atau kehidupan pribadi mereka.

24 33 Menurut Long dan Long (2002, p24), user is someone who uses the computer and the computer system - pengguna adalah seseorang yang menggunakan komputer dan sistem komputer. Menurut ( user is a person, organization, or other entity (including computer or computer systems) that employes the services provided by telecommunication systems, or by an information processing system, for transfer of information pengguna adalah orang, organisasi, atau entitas lainnya (termasuk komputer atau sistem komputer) yang bekerja menggunakan layanan yang disediakan oleh sistem telekomunikasi atau oleh sistem pemrosesan informasi untuk memindahkan informasi. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengguna (user) adalah orang yang memakai atau menggunakan sistem Pengertian Kinerja Pengguna (User Performance) Menurut ( user performance is user s ability to perform these tasks. Purpose of user performance is to measures the extent to which users can perform the main tasks. Kinerja pengguna adalah kemampuan yang dimiliki pengguna untuk menyelesaikan semua tugasnya. Tujuan dari kinerja pengguna adalah untuk mengukur sejauh mana pengguna dapat menyelesaikan tugas-tugas utamanya. Menurut ( user performance is about enabling users to reach their goals faster and more dependably. Systems designed for user performance help people work more efficiently and make

25 34 fewer mistakes - kinerja pengguna adalah tentang bagaimana pengguna mampu mencapai tujuan mereka secara cepat dan lebih dapat diandalkan. Sistem yang didesain untuk kinerja penggunanya membantu orang bekerja secara lebih efisien dan mengurangi kesalahan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pengguna (user performance) adalah kemampuan pengguna dalam memberikan hasil kerja terbaiknya dengan menyelesaikan tugas-tugas yang utama, dimana kinerja seorang pengguna dapat didukung dari sarana lain seperti sistem Dimensi Kinerja User Hersey et al. (Wibowo, 2007, p75), merumuskan adanya tujuh faktor kinerja yang mempengaruhi kinerja dan dirumuskan dengan akronim ACHIEVE. 1. A= Ability Kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) 2. C= Clarity Kejelasan (pemahaman atau peranan daya persepsi) 3. H= Help Bantuan (dukungan organisasi) 4. I = Incentive Dorongan (motivasi atau kesediaan) 5. E = Evaluation Penilaian (pelatihan dan umpan balik prestasi) 6. V= Validity Kebenaran (sah dan praktek personalia yang sah) 7. E = Environment Lingkungan (cocok dengan lingkungan) Pelaksanaan kinerja akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang bersumber dari pekerja sendiri maupun yang bersumber dari organisasi.

26 35 Dari pekerja sangat dipengaruhi oleh kemampuan atau kompetensinya. Sementara itu, dari segi organisasi dipengaruhi oleh seberapa baik pemimpin memberdayakan pekerjanya; bagaimana mereka memberikan penghargaan pada pekerja; dan bagaimana mereka membantu meningkatkan kemampuan kinerja pekerja melalui coaching - pelatihan, mentoring - bimbingan, dan counseling - konseling Sintesis Variabel Kinerja User Berdasarkan analisis di atas, kinerja user merupakan kemampuan pengguna dalam memberikan hasil kerja terbaiknya dengan menyelesaikan tugas-tugas utama yang berinteraksi dengan teknologi informasi dalam suatu organisasi yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar. Dimensi yang berkaitan dengan kinerja user adalah : 1) Kemampuan dengan indikatornya adalah pengetahuan dasar, keterampilan (kerja), bekerja sama dan memecahkan masalah; 2) Pemahaman dengan indikatornya adalah pemahaman tentang sistem, penguasaan terhadap bidang yang dikerjakan dan mengerti alur kerja sistem; 3) Kemauan dengan indikatornya adalah inisiatif, motivasi dan tingkat kepercayaan (keyakinan) terhadap sistem; 4) Dukungan perusahaan dengan indikatornya adalah dukungan staf IT dan 5) Hasil kerja dengan indikatornya adalah kualitas kerja, produktifitas dan target kerja.

27 Konstruk Variabel Kinerja User Berdasarkan sintesis di atas, maka yang dimaksud dengan kinerja user PT. PBP Tbk adalah kemampuan pengguna dalam memberikan hasil kerja terbaiknya dimana kinerja pengguna pada PT. PBP Tbk (Sub Divisi Penjualan dan EDP) didukung oleh sistem informasi penjualan (Navision). Dimensi yang berkaitan dengan kinerja user adalah : 1) Kemampuan dengan indikatornya adalah pengetahuan dasar, keterampilan (kerja), bekerja sama dan memecahkan masalah; 2) Pemahaman dengan indikatornya adalah pemahaman tentang sistem, penguasaan terhadap bidang yang dikerjakan dan mengerti alur kerja sistem; 3) Kemauan dengan indikatornya adalah inisiatif, motivasi dan tingkat kepercayaan (keyakinan) terhadap sistem; 4) Dukungan perusahaan dengan indikatornya adalah dukungan staf IT dan 5) Hasil kerja dengan indikatornya adalah kualitas kerja, produktifitas dan target kerja Tabel kisi-kisi variabel, dimensi dan indikator penelitian TABEL 2.2 TABEL KISI-KISI VARIABEL, DIMENSI DAN INDIKATOR PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Efektivitas Sistem Informasi Navision Kualitas Sistem 1. Kemudahan dipelajari 2. Kemudahan penggunaan 3. Kegunaan menu menu dan fungsi-fungsi sistem 4. Kehandalan sistem

28 37 Kualitas Informasi 1. Relevan 2. Kepahaman 3. Akurasi 4. Kehandalan 5. Kekinian 6. Kelengkapan 7. Ketepatwaktuan Penggunaan Sistem 1. Frekuensi akses sistem 2. Ketepatan penggunaan Kepuasan Pemakai 1. Kepuasan terhadap perangkat sistem informasi 2. Kepuasan terhadap keputusan yang di ambil Kinerja User Dampak Organisasi Kemampuan 1. Pengurangan biaya-biaya operasi 2. Efektivitas kerja 1. Pengetahuan dasar 2. Keterampilan (kerja) 3. Bekerja sama 4. Memecahkan masalah Pemahaman 1. Pemahaman tentang sistem 2. Penguasaan terhadap bidang yang dikerjakan 3. Mengerti alur kerja sistem

29 38 Kemauan 1. Inisiatif 2. Motivasi 3. Tingkat kepercayaan (keyakinan) terhadap sistem Dukungan Perusahaan 1. Dukungan staf IT Hasil Kerja 1. Kualitas kerja 2. Produktifitas 3. Target kerja Kerangka Berpikir Pengertian efektivitas sistem informasi Navision adalah pencapaian tujuan dengan bantuan suatu rangkaian software atau perangkat lunak yang berhubungan langsung dengan hardware atau perangkat keras yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk mengelola data transaksi secara online sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna untuk membantu menentukan dan mendukung proses pengambilan keputusan mengenai penjualan, pembelian dan persediaan pada PT. PBP Tbk. Selain itu, efektivitas sistem informasi Navision juga harus mencakup semua kriteria dimensi : 1) Kualitas sistem dengan indikatornya adalah kemudahan dipelajari, kemudahan penggunaan, kegunaan menu-menu dan fungsi-fungsi sistem serta kehandalan sistem; 2) Kualitas informasi dengan indikatornya adalah relevan, kepahaman, akurasi, kehandalan, kekinian, kelengkapan, dan ketepatwaktuan; 3) Penggunaan sistem dengan indikatornya

30 39 adalah frekuensi akses sistem dan ketepatan penggunaan; 4) Kepuasan pemakai dengan indikatornya adalah kepuasan terhadap perangkat sistem informasi dan kepuasan terhadap keputusan yang diambil dan 5) Dampak organisasi dengan indikatornya adalah pengurangan biaya-biaya operasi dan efektivitas kerja. Kinerja user adalah kemampuan pengguna dalam memberikan hasil kerja terbaiknya dimana kinerja pengguna pada PT. PBP Tbk (Sub Divisi Penjualan dan EDP) didukung oleh sistem informasi penjualan (Navision). Selain itu, Kinerja User juga harus mencakup semua kriteria dimensi : 1) Kemampuan yang dimilikinya dengan indikatornya adalah pengetahuan dasar, keterampilan (kerja), bekerja sama dan memecahkan masalah; 2) Pemahaman akan tugas yang harus dikerjakannya dengan indikatornya adalah pemahaman tentang sistem, penguasaan terhadap bidang yang dikerjakan dan mengerti alur kerja sistem; 3) Kemauan pribadi yang tinggi dengan indikatornya adalah inisiatif, motivasi dan tingkat kepercayaan (keyakinan) terhadap sistem; 4) Dukungan perusahaan dengan indikatornya adalah dukungan staf IT dan 5) Hasil kerja dengan indikatornya adalah kualitas kerja, produktifitas dan target kerja. Dengan demikian, berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan di atas, maka terdapat hubungan antara efektivitas sistem informasi Navision dengan kinerja user. Dimana semakin tinggi efektivitas sistem informasi Navision yang diterapkan dalam memenuhi kebutuhan dan harapan user atas sistem informasi Navision, maka akan berpengaruh terhadap kinerja user pada perusahaan tersebut, sehingga diduga bahwa terdapat Korelasi Antara Efektivitas Sistem Informasi Navision dengan Kinerja User pada PT. PBP Tbk.

31 Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (1999, p51), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Menurut Arikunto (2006, p71), hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Menurut Sugiyono (1999, p55), bentuk hipotesis penelitian dibedakan atas 3, yaitu : 1. Hipotesis Deskriptif Merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. 2. Hipotesis Komparatif Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda. 3. Hipotesis Asosiatif Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian : 1. Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.

32 41 Contoh: jika orang banyak makan, maka berat badannya naik. 2. Hipotesis nol (Null Hypotheses) disingkat Ho. Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Dengan kata lain, selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil. Contoh: tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat 1 dan mahasiswa tingkat 2 dalam disiplin kuliah. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesisnya merupakan hipotesis asosiatif yang dirumuskan sebagai berikut : a.) Rumusan Masalah Asosiatif`: Adakah hubungan antara efektivitas sistem informasi Navision dengan kinerja user pada PT. PBP Tbk? b.) Hipotesis Penelitian : Terdapat hubungan antara efektivitas sistem informasi Navision dengan kinerja user pada PT. PBP Tbk. c.) Hipotesis Statistik : H 0 : ρ = 0, H a : ρ 0, Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (CV Alfabeta : Bandung 1999) p58

33 42 Keterangan : H 0 H a ρ : Hipotesis Nol : Hipotesis Alternatif : Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan = 0 berarti tidak ada hubungan 0 berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada hubungan 2.2 Teori Khusus Penelitian Menurut Indriantoro dan Supomo (1999, p16), penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam. Menurut Sugiyono (1999, p10), penelitian menurut tingkat eksplanasinya adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini, penelitian dapat dikelompokkan menjadi deskriptif, komparatif, dan asosiatif. 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. 2. Penelitian Komparatif Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.

34 43 3. Penelitian Asosiatif / Hubungan Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan Penelitian Korelasional Menurut Hasan (2002, p228), korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antarvariabel. Menurut Irianto (2004, p133), korelasi merupakan suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Menurut Indriantoro dan Supomo (1999, p26), penelitian korelasional (correlational research) merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi antar variabel atau membuat prediksi berdasarkan korelasi antar variabel. Tipe penelitian ini menekankan pada penentuan tingkat hubungan yang dapat juga digunakan untuk melakukan prediksi. Jika tingkat hubungan antar variabel relative tinggi, kemungkinan sifat hubungannya merupakan hubungan sebab akibat (causal effect). Menurut Kountur (2007, p54), penelitian korelasi adalah penelitian yang mencoba melihat hubungan antara beberapa variabel sebagaimana adanya tanpa perlakuan.

35 Variabel Menurut Sugiyono (1999, p31), variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Indriantoro dan Supomo (1999, p61), variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Menurut Hadi (Arikunto, 2006, p116), mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki dan perempuan; berat badan, karena ada berat 40kg, dan sebagainya. Menurut Kountur (2007, p47), variabel menunjukkan suatu arti yang dapat membedakan antara sesuatu dengan yang lainnya. Misalnya, variabel jenis kelamin menunjukkan orang dalam pemahaman pria dan wanita yang berbeda dengan variabel tingkat pendidikan yang juga menunjukkan orang namun dalam wujud mereka yang lulus SD, SMU, dan sarjana. Jenis kelamin dan tingkat pendidikan adalah dua variabel yang berbeda. Ada dua ciri khas utama suatu variabel: (1) variabel dapat membedakan suatu benda dengan benda lainnya, dan (2) variabel harus dapat diukur Macam-macam Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (1999, p33), variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

36 45 a) Variabel Independen Variabel ini disering disebut sebagai variabel stimulus, predikator, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). b) Variabel Dependen Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. c) Variabel Moderator Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel disebut juga sebagai variabel independen ke dua. d) Variabel Intervening Adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. e) Variabel Kontrol Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan

37 46 oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan Populasi dan Sampel Populasi Menurut Sugiyono (1999, p72), populasi adalah wilayah generalsasi yang terdiri atas: obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Indriantoro dan Supomo (1999, p115), populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Menurut Kountur (2007, p145), populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda, sistem dan prosedur, fenomena, dan lain-lain. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi tidak hanya mencakup subyek (orang), tetapi juga obyek dan fenomena alam meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu Sampel Menurut Sugiyono (1999, p73), sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

38 47 peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Menurut Kountur (2007, p.146), sampel adalah bagian dari populasi. Pada umumnya, kita tidak bisa mengadakan penelitian kepada seluruh anggota dari suatu populasi karena terlalu banyak. Apa yang bisa kita lakukan adalah mengambil beberapa representative dari suatu populasi dan kemudian diteliti. Representative dari populasi ini yang dimaksud dengan sampel. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian yang diambil dari populasi untuk dilakukan penelitian terhadap subyek / obyek di dalamnya Teknik Sampling Menurut Sugiyono (1999, p73), teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : 1. Probability Sampling Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling ini meliputi : a. Simple Random Sampling Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

39 48 strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. b. Proportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. c. Disproportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proposional. d. Cluster Sampling (Area Sampling) Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. 2. Nonprobability Sampling Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling ini meliputi :

40 49 a. Sampling Sistematis Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. b. Sampling Kuota Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. c. Sampling Aksidental Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. d. Sampling Purposive Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. e. Sampling Jenuh Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. f. Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mulamula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

41 50 Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling simple random sampling, dimana pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi. Ukuran sampel merupakan jumlah anggota sampel. Jumlah sampel yang 100% (seratus persen) mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam suatu penelitian tergantung pada tingkat kesalahannya (dipengaruhi oleh sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia). Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan. Dalam penentuan jumlah anggota sampel dari populasi diperlukan tingkat kesalahan 1% (satu persen), 5% (lima persen), dan 10% (sepuluh persen). Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut : 2. N. P. Q s 2 2 d (N-1). P. Q Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (CV Alfabeta : Bandung 1999) p79 Keterangan : 2 dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10% P = Q = 0,5 d = 0,05 s = Jumlah sampel

42 51 Data : Maka : 2 = 3,481, taraf kesalahan 5% P = Q = 0,5 d = 0,05 N = 65 s 3, ,5 0,5 2 (0,05 (65 1)) (3, 481 0,5 0,5) 56,56625 (0, ) 0, , ,16 0, , , , TABEL 2.3 PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU DENGAN TARAF KESALAHAN 1, 5, DAN 10% (dikembangkan dari Isaac dan Michael) s s s N 1% 5% 10% N 1% 5% 10% N 1% 5% 10%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian tentang Delone McLean Tinjuan pustaka menurut Creswell (2005), adalah ringkasan yang tertulis mengenai suatu jurnal, buku dan juga dokumen yang mendeskripsikan teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sistem Informasi Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran atau suatu maksud. Hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

Pengukur-Pengukur Kesuksesan Sistem Informasi Eksekutif

Pengukur-Pengukur Kesuksesan Sistem Informasi Eksekutif Novita Mariana Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : teteh_hn@unisbank.ac.id ABSTRAK : Sistem Informasi Eksekutif / Executif Information System (EIS) didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini dilakukan terhadap sebuah sistem informasi. Definisi dari sistem informasi sendiri tidak bisa lepas dari dua kata pembangunnya, yaitu

Lebih terperinci

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN. sampel, dan teknik sampling penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus

PERTEMUAN 12 VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN. sampel, dan teknik sampling penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus PERTEMUAN 12 VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai variabel, populasi, sampel, dan teknik sampling penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pengguna akhir dalam banyak penelitian adalah merupakan variabel yang telah banyak mendapatkan perhatian. Tidak terkecuali pada bidang sistem teknologi dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Dengan semakin berkembangnya usaha yang telah dijalankan oleh PT. PLN (Persero), sehingga menuntut sistem pengolahan informasi yang semakin

Lebih terperinci

11/1/2009. Framework 1 : Linked System. Manajemen

11/1/2009. Framework 1 : Linked System. Manajemen Framework 1 : Linked System Sistem Informasi Manajemen 1 Framework 2 : Nested Sytem Manajemen Sistem Informasi Framework 3 : Internal System Manajemen Sistem Informasi Organisasi 2 Getting the right information

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Jeffrey L. Whitten, pada bukunya yang berjudul Systems Analysis and Design Methods (Whitten, 2001), secara umum sistem dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

Selamat membaca, mempelajari dan memahami

Selamat membaca, mempelajari dan memahami Selamat membaca, mempelajari dan memahami Materi kuliah elearning Metode Penelitian Kuantitatif POPULASI DAN SAMPEL Oleh Dr. Triana Noor Edwina D.S Fakultas Psikologi UMBY Populasi Adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi,

Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi, Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi, Dukungan komputer terhadap suatu sistem informasi, dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

1 Populasi dan Sampel

1 Populasi dan Sampel Populasi dan Sampel 1 2 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber informasi yang cepat dan tepat, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian mengenai evaluasi sistem informasi general ledger pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru. Agar tercapainya tujuan dan manfaat yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Studi Korelasional Menurut Sekaran (2003, p.126), correlational study is when the researcher is interested in delineating the important variables associated with

Lebih terperinci

Sistem Informasi

Sistem Informasi Permasalahan Bisnis Manajemen Analisis tren pasar Mengawasi kualitas, efisiensi dan biaya Organisasi Perancangan kembali proses pemesanan dan produksi Teknologi Penggunaan aplikasi Oracle E-Business Suite

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang melaksanakan berbagai operasi dalam rangka menghasilkan informasi yang relevan, diantaranya mencatat data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI STOK BARANG DIVISI PENJUALAN MORNING COFFE YOGYAKARTA. Skripsi

ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI STOK BARANG DIVISI PENJUALAN MORNING COFFE YOGYAKARTA. Skripsi ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI STOK BARANG DIVISI PENJUALAN MORNING COFFE YOGYAKARTA Skripsi disusun oleh Anita Manik 09.22.1079 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Mulai dari pengaruh terhadap aktivitas sehari-hari

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah dinamisme lingkungan bisnis pada era globalisasi sekarang ini membuat persaingan bisnis antar perusahaan dalam mendapatkan pangsa pasar semakin ketat. Banyak

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN SINAR BARU DI SUNGAILIAT. Naskah Publikasi

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN SINAR BARU DI SUNGAILIAT. Naskah Publikasi RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN SINAR BARU DI SUNGAILIAT Naskah Publikasi Diajukan oleh ELEN PRATIWI 06.12.1944 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PADA U.D. BAJA PRATAMA GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

SISTEM INFORMASI PADA U.D. BAJA PRATAMA GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PADA U.D. BAJA PRATAMA GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Bambang Hadi Prayogi 10.02.7797 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN Naskah Publikasi diajukan oleh Yulianto 11.22.1344 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM 2012 INFORMATION SYSTEMS FARAH FARMA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan dan Pengembangan Konsep Produk 2.1.1 Desain Adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, dan menyusun suatu sistem (fisik/ nonfisik) yang optimum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di lingkungan perpustakaan UIN Suska Riau, yang beralamat di jalan H.R Soebrantas Km. 15 No. 155 Panam Pekanbaru PO Box. 1004 Telp:

Lebih terperinci

Informasi (Survei pada Tiga Satker KPU Pengguna Software Aplikasi SIA).

Informasi (Survei pada Tiga Satker KPU Pengguna Software Aplikasi SIA). Bandung, November 2012 Hal: Permohonan Pengisian Kuisioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir Strata (S1) Program Studi Akuntansi di Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUCI CETAK FOTO PADA LEMBAYUNG CAKRAWALA PHOTOGRAPHY YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUCI CETAK FOTO PADA LEMBAYUNG CAKRAWALA PHOTOGRAPHY YOGYAKARTA. Naskah Publikasi ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUCI CETAK FOTO PADA LEMBAYUNG CAKRAWALA PHOTOGRAPHY YOGYAKARTA Naskah Publikasi Disusun oleh: Bora Erna Sunara 06.12.2023 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 2 Pengantar Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Definisi Sistem Informasi Satu set komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau mengambil), memproses,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN DISUSUN OLEH NURAINI TRIWIJAYANTI E.47 2013 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Abdul kadir ( 2003:202) perangkat lunak (software) yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Abdul kadir ( 2003:202) perangkat lunak (software) yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Software Perangkat keras komputer tidak akan dapat berbuat apa-apa tanpa adanya perangkat lunak (software). Menurut Abdul kadir ( 2003:202) perangkat lunak (software) yaitu:

Lebih terperinci

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN PENGERTIAN ALASAN MELAKUKAN SAMPLING PENENTUAN JUMLAH SAMPEL PENGAMBILAN DATA SAMPEL POPULASI Suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003 BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003 2.1. Sistem Informasi Menurut Romney dan Steinbart (2012), Sistem merupakan gabungan dari dua atau lebih komponen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian

Lebih terperinci

Sistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom

Sistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom Sistem informasi manajemen Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom Kemajuan Peradaban Manusia di bagi 4 tahap : Alam Nomaden, Berburu, Menangkap ikan, dll Kekayaan Menetap, Cocok tanam, Pengelolaan dan Penguasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu inisiatif besar dalam proses transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi sepeda motor Y di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama PT. A. Pada tahun 2000 perusahaan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI. (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI. (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System di Pulau Jawa) Tesis Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akademik Mahasiswa terhadap Kepuasan Mahasiswa STT Indonesia Tanjungpinang

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akademik Mahasiswa terhadap Kepuasan Mahasiswa STT Indonesia Tanjungpinang Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akademik Mahasiswa terhadap Kepuasan Mahasiswa STT Indonesia Tanjungpinang Muhammad Taufik Syastra Program Studi Sistem Informasi, Universitas Putera Batam, Kepulauan

Lebih terperinci

DATA VERSUS INFORMASI

DATA VERSUS INFORMASI INFORMASI Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Merupakan tingkat kemampuan teknologi dalam membantu individu dalam kinerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Merupakan tingkat kemampuan teknologi dalam membantu individu dalam kinerja BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Task-Technology Fit Theory Merupakan tingkat kemampuan teknologi dalam membantu individu dalam kinerja portofolio tugas. Task-Technology

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. PT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data dan Informasi Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ini diawali dengan mengetahui permasalahan objek penelitian yang akan diteliti, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak dan beragam akibat adanya keterbukaan pasar, sehingga terjadilah persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Gondodiyoto (2007), sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Efektifitas Menurut Northcraft dan Neale (1994, p5), Efektifitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan utama atau misi perusahaan.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Empiris. Penelitian Empiris adalah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Empiris. Penelitian Empiris adalah 3.1. Jenis Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam penelitian Empiris. Penelitian Empiris adalah penelitian yang menggunakan fakta yang objektif, secara hati-hati diperoleh, benarbenar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Unit yang Terkait Unit yang terkait pada pengguna software aplikasi SIA pada Satker KPU Kabupaten Bandung, KPU Kota Bandung, dan KPU Kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Pengaruh Kualitas Informasi Aplikasi Tracking JNE terhadap Kepuasan Konsumen The Effect of Information Quality of Bandung JNE Tracking Application to Customer

Lebih terperinci

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE Gita Indah Marthasari* 1, Nur Hayatin 2 1,2 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Gita Indah Marthasari e-mail:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan, menganalisis,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Internet Menurut Chaffey (2011:4), mendefinisikan internet sebagai jaringan fisik yang menghubungkan komputer di dunia. Internet terdiri atas infrastruktur dari

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Sistem, Informasi, dan Basis Data Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut O Brien dalam Baridwan dan Hanum (2007:155) terdapat tiga dimensi pengukuran kualitas informasi, ketiga dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan konsep Sistem Informasi Manajemen, tahapan pengembangannya, serta dapat menyiapkan

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan konsep Sistem Informasi Manajemen, tahapan pengembangannya, serta dapat menyiapkan A. Deskripsi Singkat Di tengah lajunya kemajuan industri yang berbasis teknologi telekomunikasi dan informatika, informasi merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh setiap manajemen untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN KEPRIBADIAN SISWA PADA SD N GILIS REMBANG NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN KEPRIBADIAN SISWA PADA SD N GILIS REMBANG NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN KEPRIBADIAN SISWA PADA SD N GILIS REMBANG NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Agus Purwanto 12.22.1404 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya memerlukan aplikasi sistem. informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya memerlukan aplikasi sistem. informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis banyak dimanfaatkan untuk mendukung kecepatan dan ketepatan proses bisnis tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN INLIS LITE V.2.1 DI PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN INLIS LITE V.2.1 DI PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN INLIS LITE V.2.1 DI PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Oleh Anugrah Rizky Novan Pradana, Yanuar Yoga Prasetyawan. e-mail: Rizkypradanas@gmail.com Program

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PEMASARAN Untuk Rumah Sakit SEPTO P. ARSO, SKM, MARS MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO

KONSEP DASAR PEMASARAN Untuk Rumah Sakit SEPTO P. ARSO, SKM, MARS MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO KONSEP DASAR PEMASARAN Untuk Rumah Sakit SEPTO P. ARSO, SKM, MARS MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO Tujuan Instruksional Umum: Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada tiga yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan juga asosiatif. Pada penelitian ini yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi yang memberikan pelayanan rawat inap, pelayanan medis dan pelayanan keperawatan berlangsung terus menerus untuk diagnosis dan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal

BAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Strategi Lingkungan dunia usaha yang terus berkembang menuntut hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan eksternal perusahaan saja, tetapi juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian korelasional. Menurut Kuncoro (2003) penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM) Teori tentang penggunaan teknologi sistem informasi dikenal dengan nama Technology

Lebih terperinci