Independent Study. Bandi, Dr., M.Si., Ak. Sesi 1: Earnings Management

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Independent Study. Bandi, Dr., M.Si., Ak. Sesi 1: Earnings Management"

Transkripsi

1 Sesi 1: Earnings Management

2 DETECTING EARNINGS MANAGEMENT Sesi 1 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id.

3 1. Memahamkan tujuan studi Dechow, Sloan, & Sweeney (1995) DSS tentang manajemen laba (earnings management EM) 2. Memahamkan manfaat tentang manajemen laba (earnings management EM) 3. Memahamkan masalah riset dlm tentang manajemen laba (earnings management EM) 4. Memahamkan sistematika pembahasan dlm tentang manajemen laba (earnings management EM) 5. Memahamkan metode riset dlm tentang manajemen laba (earnings management EM) 6. Memahamkan kesimpulan/temuan dlm tentang manajemen laba (earnings management EM)

4 Memahamkan tujuan WHAT: DSS (1995) Tujuan Mengevaluasi model basis-akrual (accrual-based models) alternatif unt mendeteksi manajemen laba (EM ) Evaluasi tsb membandingkan spesifikasi dan kekuatan uji statistik yg biasa digunakan lintas ukuran akrual diskresionari yg dihasilkan oleh model

5 Memahamkan manfaat WHAT: DSS (1995) manfaat Memberikan pandangan 1. Semua model tampak cocok ketika diaplikasikan untuk sampel acak dari tahun perusahaan (firm-years) 2. Model tsb menghasilkan uji kekuatan rendah unt EM dr ukuran yg masuk akal scr ekonomik (e.g., satu sampai lima persen dr total aset) 3. Semua model menolak hipoteis nol bhw tidak ada EM pd sampel pershn dg kinerja finansial ekstrem 4. Versi modifikasian dr model yg dibangun oleh Jones (1991) menunjukkan uji palingkuat dlm mendeteksi EM

6 Memahamkan masalah riset dlm WHAT: DSS (1995) Masalah Analisis EM sering fokus pd penggunaan manajemen tentang akrual diskresionari Riset demikian memerlukan MODEL yg mengestimasi komponen diskresionari laba laporan Model yg ada berkisar dr model sederhana (yg akrual diskresionari diukur sbg akrual total) hingga model canggih (yg berusaha memisahkan akrual total kedalam komponen diskresionari dan nondiskresionari NAMUN tidak ada (There is, however, no) bukti sistematik yg menunjukkan kinerja relatif tentang model alternatif pd pendeteksian EM

7 Memahamkan masalah riset dlm WHAT: DSS (1995) Pembtsn Masalah DSS mengevaluasi model basis-akrual (accrualbased models) alternatif dg membandingkan spesifikasi dan kekuatan uji statistik: 1. Spesifikasi tes statistik dievaluasi dg menguji frekuensi yg tesnya melahirkan kesalahan I (type I errors). 2. Kekuatan uji statistik dievaluasi dg menguji frekuensi yg tesnya melahirkan kesalahan tipe II (type II errors).

8 Memahamkan masalah riset dlm WHAT: DSS (1995) Pembtsn Masalah Spesifikasi tes statistik dievaluasi dg menguji frekuensi yg tesnya melahirkan kesalahan I (type I errors). Kesalahan tipe I muncul ketika hipotesis nol bhw laba tdk scr sistematis diatur dlm merespon pd stimulus yg dipilih oleh peneliti DITOLAK ketika H0 benar DSS menemukan (generate) kesalahan tipe I unt sampel random tahun-pershn dan unt sampel kinerja finansial ekstem DSS fokus pd sampel dg kinerja finansial ekstrem sebab stimuli yg diinvestigasi dlm riset sblmnya sering berkorelasi dg kinerja keauangan. Temuannya stimulus yg dipilih tdk menyebabkan laba bisa diatur, tetapi berkoelasi dg kinerja pershn

9 Memahamkan masalah riset dlm WHAT: DSS (1995) Pembtsn Masalah Kekuatan uji statistik dievaluasi dg menguji frekuensi yg tesnya melahirkan kesalahan tipe II (type II errors). Keslhn Tipe II muncul ketika H0 bhw laba tdk scr sistematis diatur dlm merespon pd stimulus yg dipilih peneliti tidak ditolak ketika ia salah. DSS mendapatkan (generate) kesalahan tipe II dlm dua cara: Mengukur frekuensi penolakan unt sampel tahun-pershn yg didalamnya peneliti tlh menambah scr buatan suatu jumlah tetap dan dpt diketahui akrual (fixed and known amount of accruals) unt tiap tahun-persh. Sama seperti Brown and Warner (1980,1985) dlm mengevaluasi model altenatif unt mendeteksi kinerja harga saham abnormal Tetapi berbeda dlam beberpa hal

10 Memahamkan masalah riset dlm WHAT: DSS (1995) Pembtsn Masalah Perbedaan dg Brown and Warner (1980,1985) dlm mengevaluasi model altenatif unt mendeteksi kinerja harga saham abnormal 2. Dibuat asumsi eksplisit berkenaan dg komponen akrual yg diatur dan penentuan waktu pembalikan akrual (managed and the timing of the accrual reversals). Untuk ukuran (extent) bhw asumsi DSS tdk representatif dr keadaan EM aktual, hasil kurang validitas eksternal. Unt mengatasi problema ini digunakan cara kedua

11 Memahamkan sistematika dlm HOW: DSS (1995) Sistematika Organisasi pembahasan Seksi II membahas prosedur pengujian statistikal yg digunakan unt mendeteksi manajemen laba (EM) Seksi III memperkenalkan model yg lengkap unt mengukur akrual diskresionari Seksi IV menggambarkan desain eksperimental Seksi V membahas analisis hasil empiris Seksi VI kesimpulan paper, dan memberikan arahan bagi riset EM mendatang

12 Memahamkan metode riset dlm HOW: DSS (1995) Model Model uji berbasis-akrual (McNichols dan Wilson, (1988). DA = akural diskresionari (dideflasik dg aset total dilagkan); PART = variabel dummi yg mempartisikan data dg prediksi yg dipilih peneliti; X[sub. k] = (for k=l,... K) variabel relevan lain yg mempengaruhi akrual diskresionari, dan ε = epsilon = kesalahan yg scr independen dan identik berdistribusi scr normal.

13 Memahamkan metode riset dlm HOW: DSS (1995) Model Model untuk mengukur akrual diskresionari: Healy Model (Healy, 1985) DeAngelo Model (DeAngelo, 1986) Jones Model (Jones,1991) Modified Jones Model Industry Model

14 Memahamkan metode riset dlm HOW: DSS (1995) Model Model untuk mengukur akrual diskresionari: Healy Model (Healy, 1985) Dg notasi, NDA = estimated nondiscretionary accruals; TA = total accruals scaled by lagged total assets; t = 1, 2,... T is a year subscript for years included in the estimation period; and = a year subscript indicating a year in the event period.

15 Memahamkan metode riset dlm HOW: DSS (1995) Model Model untuk mengukur akrual diskresionari: DeAngelo Model (DeAngelo, 1986) Dpt dipandang sbg model khusus dr model Healy, Di sini periode estimasi unt akrual nondiskresionari direstriksi pd obersvasi tahun sebelumnya.

16 Memahamkan metode riset dlm HOW: DSS (1995) Model Model untuk mengukur akrual diskresionari: Jones Model (Jones,1991) notasi AREVtau = revenues in year tau less revenues in year tau-1 scaled by total assets at tau-l; PPEtau = gross property plant and equipment in year 'e scaled by total assets at tau-l; = total assets at tau-1; and α1, α2, α3 = firm-specific parameters.

17 Memahamkan metode riset dlm HOW: DSS (1995) Model Model untuk mengukur akrual diskresionari: Jones Model (Jones,1991) notasi TA = total accruals scaled by lagged total assets a1, a2, a3= OLS estimates of alpha1, alpha2 and alpha3

18 Memahamkan metode riset dlm HOW: DSS (1995) Model Model untuk mengukur akrual diskresionari: Modified Jones Model notasi deltarect = net receivables in year t less net receivables in year tau-1 scaled by total assets at tau-1.

19 Memahamkan metode riset dlm HOW: DSS (1995) Model Model untuk mengukur akrual diskresionari: Industry Model Notasi median I (TAt) = the median value of total accruals scaled by lagged assets for all non-sample firms in the same 2- digit SIC code.[6] Parameter khusus gamma1 and gamma2 diestimasi menggunakan OLS atas observasi dlm periode estimasi.

20 Memahamkan metode riset dlm HOW: DSS (1995) Metode Konstruksi sampel: analisis empiris dilakukan dg menguji EM menggunakan 4 sampel tahun persh sbg thn peristiwa: (i) Sampel dipilih scr random sebanyak 1000 firm-years; (ii) Sampel poin (i) dr kumpulan thn-pershn yg mengalami kinerja finansial ekstrem; (iii) Sampel poin (i) dg jumlah tetap && diketahui manipulasi akrual ditunjukkan scr buatan (artificially introduced); dan (iv) Sampel sebanyak 32 persh yg tergantung tindakan pemberdayaan SEC unt yg terbukti melaporkan lbh besar laba tahunan dlm 56 tahun-perusahaan

21 Memahamkan Temuan/ kesimpulan KESIMPULAN Studi ini mengevaluasi kekuatan model alternatif basis-akrual untk mendeteksi EM Hasil studi menunjukkan bhw Semua model yg diaplikasikan tampak menghasilkan uji yg baik untk sampel random tahun peristiwa (event-years). Model tsb menghasilkan uji kekuatan rendah unt EM dr ukuran yg masuk akal scr ekonomik (e.g., 1 5 persen dr total aset) Ketika model diaplikasikan untk sampel tahun-pershn (firm-years) yg mengalami kinerja finansial ekstrem, semua model menunjukkan uji yg salah (lead to misspecified tests).

22 KESIMPULAN Hasil studi menunjukkan bhw Dari sisi ini (pershn dg kinerja finansial ekstrem), hasil menunjukkan kondisi yg di bawahnya uji yang salah (misspecified tests) mungkin muncul Perluasan dr riset yg ada mrp hal yg salah (misspecified) memerlukan pengujian ulang mendetail dari studi tsb, contoh: Holthausen et al. (1995) pengujian ulang dari Healy (1985). Versi modifikasian model yg dibangun oleh Jones (1991) menunjukkan uji paling kuat dlm mendeteksi EM

23 KESIMPULAN IMPLIKASI dri hasil studi Terlepas dari model yg digunakan unt mendeteksi EM, kekuatan uji scr relatif rendah untk EM dr ukuran (magnitude) yg masuk akal scr ekonomis Jika EM yg mempartisikan variabel berkorelasi dg kinerja pershn, maka uji unt EM scr potensi salah (misspecified) unt semua model yg dipilih. Ada dua rekomendasi jk menghadapi problema ini 1. Peneliti dpt mengevaluasi sifat dr pilihan salah (misspecification) dan melakukan penilaian kualitatif tentang BGM ia mempengaruhi kesimpulan statistikal. 2. Peneliti dpt berusaha scr langsung mengontrol kinerja terkait dg persyaratan salah (misspecification).

24 KESIMPULAN Ada dua rekomendasi: 1. Peneliti dpt mengevaluasi sifat dr kesalahan pilih (misspecification) dan melakukan penilaian kualitatif tentang BGM ia mempengaruhi kesimpulan statistikal. Contoh: sifat bias terkait-kinerja, mungkin koefisien pd EM yg mempartisikan variabel, bias scr negatif, sementara hipotesis peneliti memprediksi koefisien positif. Dengan demikian jk peneliti menemukan koefisien positif signifikan, maka masuk akal untk berkesimpulan bhw hipotesis terdukung, slm riset kesalahan pilih (misspecification works) berlawanan dg temuan tsb

25 KESIMPULAN Ada dua rekomendasi jk menghadapi problema ini 2. Peneliti dpt berusaha scr langsung mengontrol kinerja terkait dg persyaratan salah (misspecification). Pendekatan yg mungkin meliputi penggunaan sampel kontrol (e.g., Healy 1985), memasukkannya kinerja pershn dlm regresi EM (e.g., DeAngelo et al. 1994), atau bentuk lainnya dr analisis varian yg mengontrol kinerja pershn (e.g., Holthausen et al. 1995)

26 A

27 A

28 A

29 Referensi Dechow, Patricia M; Richard G Sloan; Amy P. Sweeney The Accounting Review., Apr Vol. 70, Issue. 2; p. 193

10/10/2009 ARIERAHAYU@GMAIL.COM MODEL JONES 1991. Paper Deskriptif arierahayu

10/10/2009 ARIERAHAYU@GMAIL.COM MODEL JONES 1991. Paper Deskriptif arierahayu 10/10/2009 ARIERAHAYU@GMAIL.COM MODEL JONES 1991 Paper Deskriptif arierahayu MODEL JONES 1991 Jones mengembangkan model pengestimasi akrual diskresioner untuk mendeteksi manipulasi laba Jones 1991 1 yang

Lebih terperinci

Seminar Akuntansi. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 9: Information Content

Seminar Akuntansi. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 9: Information Content Sesi 9: Information Content Information Content (information content) Sesi 9 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian Kandungan Informasi Akuntansi 2. Memahamkan gambaran umum

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 14: Information Content

Manajemen Keuangan Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 14: Information Content Sesi 14: Information Content Information Content (information content) Sesi 14 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian Kandungan Informasi Akuntansi 2. Memahamkan gambaran umum

Lebih terperinci

MENDETEKSI EARNINGS MANAGEMENT. Oleh : Ahim Abdurrahim. Abstrak

MENDETEKSI EARNINGS MANAGEMENT. Oleh : Ahim Abdurrahim. Abstrak Jurnanl Akuntansi & Investasi Vol. 1 No. 2 hal: 104-111 ISSN: 1411-6227 MENDETEKSI EARNINGS MANAGEMENT Oleh : Ahim Abdurrahim Abstrak Artikel ini membahas perkembangan model-model yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Scott (2006): Chapter 11 EARNINGS MANAGEMENT (EM)

Scott (2006): Chapter 11 EARNINGS MANAGEMENT (EM) Scott (2006): Chapter 11 EARNINGS MANAGEMENT (EM) Pendahuluan EM: pilihan manajer atas kebijakan akuntansi untuk mencapai tujuan tertentu EM dipandang dari dua perspektif: Pelaporan keuangan: unt mencapai

Lebih terperinci

Chapter 2. ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION (William R. Scott) Bandi,

Chapter 2. ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION (William R. Scott) Bandi, Chapter 2 ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION (William R. Scott) Bandi, 2007 1 ORGANISASI Bab 2 Kondisi ideal Kondisi non ideal PV di bawah Kepastian Relevansi & keandalan sempurna Akuntansi berbasis nilai

Lebih terperinci

Studi Ball & Brown ERC, Akuntansi Pengakuan Cadangan

Studi Ball & Brown ERC, Akuntansi Pengakuan Cadangan Chapter 5 THE INFORMATION PERSPECTIVE ON DECISION USEFULNESS Overview Chapter 2: Akuntansi PV (PVA): akt pendekatan neraca = perspektif pengukuran Historical Cost Accounting (HCA): Akt pendekatan laba

Lebih terperinci

ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION

ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION 1 ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION Disusun Kelompok Oleh: Ahmad Umar 1062020005 Rusdiyanto 1062020034 Maria Teresa D R 1062020001 Jamilatul Rohkemah 1062020042 ORGANISASI Kondisi ideal Kondisi non ideal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Data Kuantitatif adalah data dalam bentuk angka angka atau data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Data Kuantitatif adalah data dalam bentuk angka angka atau data BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data 1. Data Kuantitatif adalah data dalam bentuk angka angka atau data kualitatif yang diangkakan, Sugiyono (2009). Data kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Akuntansi Keuangan Bandi, Dr., M.Si., Ak Sesi 3: Perkembangan Akuntansi Bab 9 Akuntansi Penggabungan BU Copyright 2010 Bandi FE UNS: bandi.staff.fe.uns.ac.id Bandi, Dr., M.Si., Ak PENDAHULUAN Perseroan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian berupa data sekunder. Data sekunder ini diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang pada tahun 2007-

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang pada tahun 2007- BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang pada tahun 2007-2012 melakukan Initial Public Offering (IPO). Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam laporan keuangan terkandung informasi mengenai laba yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk menilai kinerja manajemen. Laba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang tidak dikumpulkan sendiri oleh peneliti misalnya data dari Biro Pusat

Lebih terperinci

An Analysis of Conflict

An Analysis of Conflict Chapter 9 An Analysis of Conflict Bandi, 2007 1 ORGANISASI Bab 9 Noncooperative Game Nash equilibrium Moral Hazard Cooperative Game (teori agensi) Kontrak hub kerja Kontrak Utang Kompensasi Manajer Perjanjian

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 2: Risiko dan Return 1

Manajemen Keuangan. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 2: Risiko dan Return 1 Manajemen Keuangan Sesi 2: Risiko dan Return 1 (Brigham & Daves, 2004) Bab 2 Risk and Return I Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan cakupan pembahasan sesi sekarang 2. Memahamkan pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Sesuai dengan karakteristik masalah, jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan

Lebih terperinci

Economic Consequences. Positive Accounting Theory

Economic Consequences. Positive Accounting Theory Chapter 8 Economic Consequences And Positive Accounting Theory ORGANISASI BUKU Bab 8 Opsi shm Karyawan Hip renc bonus Versi Opportunistik PAT Konsep konsekuensi ekonomik PAT Hip perj Utang Riset Empiris

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bab 11: LK Konsolidasian Metode Ekuitas Metode Ekuitas Sesi 4 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian equity method 2. Memahamkan pengakuan perubahan investasi dlm PT A 3. Memahamkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Tempat Penelitian Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian berjudul Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Kualitas Laba,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi mengacu kepada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

Scott (2006): Chapter 10. Executive Compensation. 12/22/2010 Bandi, 2007 Magsi UNS

Scott (2006): Chapter 10. Executive Compensation. 12/22/2010 Bandi, 2007 Magsi UNS Scott (2006): Chapter 10 Executive Compensation Pendahuluan Rencana Kompensasi Eksekutif (Executive compensation plan/ecp): Kontrak antara perusahaan & manajernya yg berusaha unt menselaraskan kepentingan

Lebih terperinci

Seminar Akuntansi. Bandi, Dr., M.Si., Ak. Sesi 13: DISCLOSURE

Seminar Akuntansi. Bandi, Dr., M.Si., Ak. Sesi 13: DISCLOSURE Sesi 13: DISCLOSURE Pengungkapan Sesi 13 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian disclosure 2. Memahamkan alasan disclosure. 3. Memahamkan motivasi disclosure. 4. Memahamkan implikasi

Lebih terperinci

Chapter 9 Investment Analysis and Portfolio Management

Chapter 9 Investment Analysis and Portfolio Management Chapter 9 Investment Analysis and Portfolio Management Frank K. Reilly & Keith C. Brown Chapter 9 Multifactor Models of Risk and Return Questions to be answered: 1. What is the arbitrage pricing theory

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bab 12: LK Konsolidasian Metode COST LK Konsolidasian Metode COST Sesi 5 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian cost method 2. Memahamkan pengaruh penurunan NB PT A dg cost method

Lebih terperinci

Independent Study. Bandi, Dr., M.Si., Ak. Sesi 1: Earning Management

Independent Study. Bandi, Dr., M.Si., Ak. Sesi 1: Earning Management Sesi 1: Earning Management Earning Management Sesi 1 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian Manajemen Laba (Earnings Management EM) 2. Memahamkan pola manajemen laba (EM) 3.

Lebih terperinci

Chapter 7. Measurement Perspective Applications

Chapter 7. Measurement Perspective Applications Chapter 7 Measurement Perspective Applications Overview Walau ada tekanan, pergeseran praktik akuntansi ke arah persp pengukuran (MP) menemui dua permasalahan yg mencemaskan: 1. Reliabilitas kemanfaatan

Lebih terperinci

Seminar Akuntansi. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 4: Riset Empiris Akuntansi

Seminar Akuntansi. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 4: Riset Empiris Akuntansi Sesi 4: Riset Empiris Akuntansi Riset Empiris Akuntansi Sesi 8 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan Riset Akuntansi (RAK) berkenaan dengan pasar modal 2. Memahamkan macam RAK 3. Memahamkan

Lebih terperinci

Chapter 2 (Brigham & Daves, 2004) RISK AND RETURN I. Magsi UNS

Chapter 2 (Brigham & Daves, 2004) RISK AND RETURN I. Magsi UNS Chapter 2 (Brigham & Daves, 2004) RISK AND RETURN I PENDAHULUAN Building blocks keuangan meliputi: time value of money, risk and rate of return model penilaian saham dan obligasi Bab ini meliputi: Basic

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Sampel adalah bagian

Lebih terperinci

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN TEORI AKUNTANSI KEUANGAN BANDI 1 MATERI 10 Laba 2 LABA, PRINSIP PENANDINGAN, KESATUAN USAHA Matching Principle Pendapatan Pendapatan >Biaya= LABA Business Entity + Ekuitas Pemilik= MODAL Biaya Biaya >

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar (basic research) yang bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah membuat laporan keuangan perusahaan. Fokus utama laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. adalah membuat laporan keuangan perusahaan. Fokus utama laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan adalah membuat laporan keuangan perusahaan. Fokus utama laporan keuangan adalah informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2010

Lebih terperinci

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian 1. Jenis penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif kausal, karena tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah sebuah aktifitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam upaya pelaksanaan penelitian, maka peneliti melakukannya pada: 1. Tempat Penelitian Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Menurut Indriantoro (2009), populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABA OLEH PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM MERGER DAN AKUISISI DI INDONESIA

MANAJEMEN LABA OLEH PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM MERGER DAN AKUISISI DI INDONESIA MANAJEMEN LABA OLEH PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM MERGER DAN AKUISISI DI INDONESIA Hadri Kusuma & Wigiya Ayu Udiana Sari 1 Abstract The primary objective of this study is to investigate whether there

Lebih terperinci

Chapter 24 Brigham & Daves (2004) Bankruptcy, Reorganization, and Liquidation

Chapter 24 Brigham & Daves (2004) Bankruptcy, Reorganization, and Liquidation 24-1 Chapter 24 Brigham & Daves (2004) Bankruptcy, Reorganization, and Liquidation MIND SET: BUKU Intermediate Financial Management 24-2 K e u a n g a n Meningkatkan Nilai Perusahaan 1 Konsep Fundamental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau persekutuan. Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut maka akan tiba saatnya untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan praktisi maupun akademisi, khususnya peneliti akuntansi karena berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Penelitian ini bertujuan untuk menguji mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012-2016. Peneliti memfokuskan penelitian

Lebih terperinci

UKDW. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Manajer adalah salah satu pengelola dalam perusahaan dan hanya

UKDW. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Manajer adalah salah satu pengelola dalam perusahaan dan hanya Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Manajer adalah salah satu pengelola dalam perusahaan dan hanya manajer yang menguasai informasi yang ada di dalam perusahaan. Sedangkan stakeholders, atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel dependen, variabel independen, dan variabel moderasi. Manajemen laba sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan event study karena penelitian ini hanya mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dampak krisis ekonomi global yang terus berkelanjutan berdampak pada kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai berimbas pada Indonesia

Lebih terperinci

Dinda et al., Analisis Manajemen Laba pada Laporan Keuangan Perbankan Syariah Periode Tahun

Dinda et al., Analisis Manajemen Laba pada Laporan Keuangan Perbankan Syariah Periode Tahun 1 Analisis Manajemen Laba pada Laporan Keuangan Perbankan Syariah Periode Tahun 2005-2015 (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank Mega Syariah) (Analysis of

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah historical research yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah historical research yaitu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis penelitian adalah historical research yaitu kegiatan penyelidikan, pemahaman dan penjelasan keadaan yang telah lalu. Data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 70~74 PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) 70 Lina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Penelitian Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan (Cooper dan Schindler, 2003). Menurut Sugiyono (1998)

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 2 (3) (2013) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FRAUD: PERSEPSI PEGAWAI DINAS PROVINSI DIY Nisitha Dyah Pramesti Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2013. Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PEMILIHAN METODA DEPRESIASI DAN KUALITAS AKRUAL TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI

PENGARUH PEMILIHAN METODA DEPRESIASI DAN KUALITAS AKRUAL TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI MEDIA BISNIS ISSN: 2085-3106 Vol. 7, No. 1, Edisi Maret 2015, Hlm. 50-55 http: //www.tsm.ac.id/mb PENGARUH PEMILIHAN METODA DEPRESIASI DAN KUALITAS AKRUAL TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI AAN MARLINAH STIE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Dalam pemecahan masalah yang ada pada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada lembaga yang berkaitan langsung dengan kegiatan pasar modal yaitu Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) yang merupakan

Lebih terperinci

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan METODE BOX JENKINS Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan utk semua tipe pola data. Dapat

Lebih terperinci

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) dan Manajemen Laba. perusahaan, terutama hubungan antara pemilik (prinsipal) dengan manajemen

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) dan Manajemen Laba. perusahaan, terutama hubungan antara pemilik (prinsipal) dengan manajemen 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) dan Manajemen Laba Penjelasan mengenai konsep manajemen laba menggunakan pendekatan teori keagenan yang terkait dengan hubungan atau kontrak diantara para anggota perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan Teori Keagenan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan Teori Keagenan : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agency Penelitian ini menggunakan Teori Keagenan : Teori agensi disini menjelaskan secara ideal, agen dapat di percaya karena dapat melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan harus dapat mengungkapkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga akan bermanfaat bagi para pengguna laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakandalampenelitianiniadalahsemuaperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 1998 sampai dengan tahun

Lebih terperinci

BEBAGAI MODEL PENGUKURAN EARNINGS MANAGEMENT: MANA YANG PALING AKURAT

BEBAGAI MODEL PENGUKURAN EARNINGS MANAGEMENT: MANA YANG PALING AKURAT BEBAGAI MODEL PENGUKURAN EARNINGS MANAGEMENT: MANA YANG PALING AKURAT Oleh: Eko Suyono Email: ekyo75@yahoo.com Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto ABSTRACT As explained

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dapat mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dapat mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di 38 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metode penelitian merupakan suatu panduan bagi peneliti

Lebih terperinci

REVIEW ARTIKEL. Dampak Implementasi Sistem ERP Terhadap Manajemen Laba dan Penghasilan Release Dates

REVIEW ARTIKEL. Dampak Implementasi Sistem ERP Terhadap Manajemen Laba dan Penghasilan Release Dates REVIEW ARTIKEL Dampak Implementasi Sistem ERP Terhadap Manajemen Laba dan Penghasilan Release Dates Disusun guna memenuhi tugas ICT Financial Management (Dosen Dr. Baldric Siregar, MBA, Ak.) Disusun oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX) dengan cara menggunakan data laporan tahunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN. 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN. 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 TEORI AKUNTANSI KEUANGAN BANDI 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Chapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 Overview Teori psr sekuritas efisien memprediksi: Hrg sekrts

Lebih terperinci

STUDI PRAKTIK EARNINGS MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK JAKARTA

STUDI PRAKTIK EARNINGS MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK JAKARTA STUDI PRAKTIK EARNINGS MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK JAKARTA Akhmad Riduwan *) ABSTRAK Saat melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement)

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement) dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi, dengan tujuan mengubah laporan keuangan

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bab 12: LK Konsolidasian Masalah Khusus LK Konsolidasian Masalah Khusus Sesi 6 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian masalah khusus 2. Memahamkan pengaruh masalah khusus pd

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Akuntansi

@UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Akuntansi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Akuntansi dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA TESIS VEROUZIA KUNTI IMANNIAR NIM:

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA TESIS VEROUZIA KUNTI IMANNIAR NIM: DETEKSI PRAKTIK CREATIVE ACCOUNTING PADA KOPERASI TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Gelar Master pada Program Studi Magister Akuntansi VEROUZIA KUNTI IMANNIAR NIM: 041142056 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

NORMATIF SUWARDJONO AKUNTANSI SCOTT POSITIF

NORMATIF SUWARDJONO AKUNTANSI SCOTT POSITIF TEORI AKUNTANSI KEUANGAN BANDI bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 TEORI AKUNTANSI KEUANGAN (MAGISTER AKUNTANSI FEB UNS) PENDAHULUAN bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 AKUNTANSI Pendekatan (orientasi) umum NORMATIF SUWARDJONO

Lebih terperinci

THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COSTS AND OWNERSHIP STRUCTURE

THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COSTS AND OWNERSHIP STRUCTURE THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COSTS AND OWNERSHIP STRUCTURE MICHAEL C. JENSEN AND WILLIAM H. MECKLING (1976) Prepared by : Endah Tri Wahyuningtyas - 041042042 POINT OF VIEW 1. Ringkasan

Lebih terperinci

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Ferdinandus A. Himawan Muhamad Ricky Institut Bisnis Nusantara Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13340 (021) 8564932 Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2007:61) objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel Populasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG DISERTASI

SEKILAS TENTANG DISERTASI SEKILAS TENTANG DISERTASI Bandi, Dr., Msi., Ak (6 Maret 2010) Bandi 2010 3/6/2010 1 PROGRAM DOKTOR Dari sisi PROSES, Secara umum ada DUA: 1. By Course (umumnya US, dan hampir semua di Indonesia) 2. By

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen laba (earnings mangement) merupakan fenomena yang sukar untuk dihindari karena fenomena ini merupakan dampak dari penggunaan dasar akrual dalam penyusunan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan hipotesis. Penelitian dengan hipotesis merupakan suatu penelitian yang menjelaskan fenomena yang diamati

Lebih terperinci

PERBEDAAN EARNINGS MANAGEMENT BERDASARKAN UKURAN PERUSAHAAN: STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

PERBEDAAN EARNINGS MANAGEMENT BERDASARKAN UKURAN PERUSAHAAN: STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN Vol. 6 No.2, Agustus 2010 Hal. 139-151 PERBEDAAN EARNINGS MANAGEMENT BERDASARKAN UKURAN PERUSAHAAN: STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI Fensy Oktavia

Lebih terperinci

BAB III. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kecakapan manajerial

BAB III. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kecakapan manajerial BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kecakapan manajerial yang diwakili oleh tingkat efisiensi relatif suatu perusahaan yang diukur dengan

Lebih terperinci

Manajemen Portofolio & Analisis Investasi

Manajemen Portofolio & Analisis Investasi Sesi 6: ANALISIS KEUANGAN Analisis Keuangan Sesi 6 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. Memahami macam analisis keuangan ANALISIS FUNDAMENTAL & TEKNIKAL Memahami macam analisis keuangan PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu 2006 hingga 2010. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian. Objek pada penelitian ini adalah manipulasi akrual, manipulasi real, dan

BAB III Metode Penelitian. Objek pada penelitian ini adalah manipulasi akrual, manipulasi real, dan BAB III Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah manipulasi akrual, manipulasi real, dan pengungkapan pertanggung jawaban perusaaan yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek/subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. B. Jenis data Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Chapter 3. The Decision Usefulness Approach To Financial Reporting. 12/22/2010 Bandi, 2007 Magsi UNS

Chapter 3. The Decision Usefulness Approach To Financial Reporting. 12/22/2010 Bandi, 2007 Magsi UNS Chapter 3 The Decision Usefulness Approach To Financial Reporting Overview PV menghadapi banyak masalah dlm praktik, HCA tdk serelevan pendekatan berbasis pasar atau berbasis PV untuk nilai wajar Pertanyaan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perubahan harga saham akan menyebabkan return saham yang berubah-ubah. Return

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perubahan harga saham akan menyebabkan return saham yang berubah-ubah. Return 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menentukan pemilihan investasi di pasar modal, nilai harga saham menjadi pertimbangan yang sangat penting. Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Dengan data tersebut digunakan untuk menguji hipotesis yang. dirumuskan (Singarimbun dan Effendi 1982:6).

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Dengan data tersebut digunakan untuk menguji hipotesis yang. dirumuskan (Singarimbun dan Effendi 1982:6). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini menjelasakan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Sifat penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder.

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. Bab 13: LK Konsolidasian Masalah Khusus

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. Bab 13: LK Konsolidasian Masalah Khusus Bab 13: LK Konsolidasian Masalah Khusus LK Konsolidasian - Masalah Khusus Sesi 6 Copyright 2014 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian masalah khusus 2. Memahamkan pengaruh masalah khusus pd

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari Indonesian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), OSIRIS, dan website Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 77 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini membahas salah satu anomali pasar efisien, yakni market overreaction dengan mengamati perilaku pembalikan harga pada saham-saham yang mengalami

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2. Dr. Bandi, M.Si., Ak

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2. Dr. Bandi, M.Si., Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 Dr. Bandi, M.Si., Ak Sesi 2 UTANG LANCAR DAN KONTIJENSI Chapter 13: Current Liabilities and Contingencies Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat melakukuan hal-hal

Lebih terperinci