Independent Study. Bandi, Dr., M.Si., Ak. Sesi 1: Earning Management
|
|
- Hartono Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sesi 1: Earning Management
2 Earning Management Sesi 1 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id.
3 1. Memahamkan pengertian Manajemen Laba (Earnings Management EM) 2. Memahamkan pola manajemen laba (EM) 3. Memahamkan motivasi manajemen laba. 4. Memahamkan implikasi manajemen laba (EM) 5. Menelusur referensi berkenaan dengan manajemen laba (EM)
4 Memahamkan pengertian Manajemen Laba EARNINGS MANAGEMENT--EM earnings management = Creative accounting adl Euphemisme (penyimpangan) Yg merujuk pd praktik akuntansi yg mengikuti apa yg tertulis pd aturan (letter of the rules) praktik akuntansi standar, tetapi sebenarnya menyimpang dari SPIRIT aturan tsb. EM ditunjukkan dg komplikasi eksesif dan penggunaan cara asli yang mencirikan laba, aset, kewajiban, dan usaha unt mempengaruhi ke arah interpretasi yg diingini oleh manajemen. Istilah lain= "innovative" atau "aggressive" (Source: wikipedia.org)
5 Memahamkan pengertian Manajemen Laba EARNINGS MANAGEMENT--EM EM umumnya dipahami sbg kesalahan (misrepresentation) sistematik dari LABA dan aset yg benar persh. "Creative accounting" berada pd akar dari sejumlah SKANDAL akuntansi dan beberapa proposal unt reformasi akuntansi, yg umumnya berpusat pd analisis pembaruan atas modal dan faktor produksi yg akan merefleksikan scr benar bagaimana bernilai tambah Media tlh memperkirakan bhw pasar saham mengalami penurunan (downturn) pd th 2002 yg disebabkan oleh laporan penyimpangan akuntansi di Enron, Worldcom, dan pershn lain di US. (Source: wikipedia.org)
6 Memahamkan pengertian Manajemen Laba EARNINGS MANAGEMENT--EM Metode operasi & akuntansi diskresionari untk menyesuaikan hasil yg DIINGINKAN Insentif manajemen untk memodifikasi laba dlm kepentingan terbaik yg ia miliki Manipulasi laba meliputi manajemen laba agresif dan kejahatan (fraud) (Source: acct.tamu.edu/giroux)
7 Memahamkan pengertian Manajemen Laba EARNINGS MANAGEMENT--EM Earnings management occurs when managers use judgment in financial reporting and in structuring transactions to alter financial reports to either mislead some stakeholders about the underlying economic performance of the company or to influence contractual outcomes that depend on reported accounting numbers. [Healy and Wahlen (1999)] (Source: leeds-faculty.colorado.edu/shanep/outreach/ )
8 Memahamkan pengertian Manajemen Laba EARNINGS MANAGEMENT--EM Arthur Levitt, Chairman of the SEC (1998): "Well, today, I'd like to talk to you about another widespread, but too little-challenged custom: earnings management.... Increasingly, I have become concerned that the motivation to meet Wall Street earnings expectations may be overriding common sense business practices.... In the zeal to satisfy consensus earnings estimates and project a smooth earnings path, wishful thinking may be winning the day over faithful representation. Managing may be giving way to manipulation; Integrity may be losing out to illusion. (Source: leeds-faculty.colorado.edu/shanep/outreach/ )
9 Memahamkan pengertian Manajemen Laba EARNINGS MANAGEMENT EM Scott (2006) EM: pilihan manajer atas kebijakan akuntansi untuk mencapai tujuan tertentu EM dipandang dari dua perspektif: Pelaporan keuangan: unt mencapai ramalan laba analis, menciptakan aliran laba yg smooth & bertumbuh slm waktu tertentu Pengontrakan: unt memproteksi dr konsekuensi atas peristiwa tak diharapkan ketika kontrak sulit dipenuhi dan tak sempurna
10 Memahamkan pengertian Manajemen Laba EARNINGS MANAGEMENT--EM Scott (2006) EM yg tll banyak menurunkan kemampuan investor menginterpretasikan laba neto sekarang, terutama jika EM tersembunyi dlm laba inti atau sebaliknya tidak diungkapkan scr penuh EM dilakukan melalui pemilihan kebijakan akuntansi dr set kebijakan (e.g: GAAP), unt beberapa kepentingan manajemen
11 Memahamkan pengertian Manajemen Laba EARNINGS MANAGEMENT--EM Scott (2006) Terlepas apapun alasan EM, pemilihan kebijakan akuntansi dpt termotivasi Pasar efisien & kontrak Opportunisme & penolakan atas efisiensi pasar Memahami EM dpt meningkatkan pemahaman tentang kemanfaatan laba bersih, baik untuk pelaporan kpd investor maupun untuk pengontrakan
12 Memahamkan pengertian Manajemen Laba Important Concepts Accounting Choice: alternatif diskresionari untk melaporkan berbagai pos finansial, seperti metode depresiasi atau persediaan Income Smoothing: EM untk meratakan (smooth out) perilaku pendapatan dan laba yg tak terprediksi (erratic) Normalizing Income: melaporkan ulang hasil laba unt merefleksikan scr lbh baik realitas ekonomik Big Bath: Rugi besar (atau pengurangan laba lainnya) untk tujuan khusus, terkadang ketika rugi dilaporkan untk periode tertentu, akan meningkatkan perubahan laba lbh baik dlm periode berikutnya. (Source: acct.tamu.edu/giroux)
13 Memahamkan motivasi Manajemen Laba (EM) Earnings Management Examples Penentuan waktu (Timing) penjualan atas aset yg dilaporkan tll rendah (cherry picking). Penciptaan dan pengaturan akun cadangan. Penciptaan laba unt periode mendatang. Pengakuan pendapatan SEBELUM atau SETELAH perolehannya (earned). LIFO dan keputusan pembelian persediaan akhir-tahun. Mengkapitalisasi pengeluaan biaya lbh besar (more properly expensed). Menyesauaian tarif depresiasai dan amortisasi Menyesuaian asumsi manfaat pasca-pemanfaatan aset tetap. Mengatur pajak yg ditangguhkan Penentuan waktu scr strategis penjualan atau pengeluaran (Source: leeds-faculty.colorado.edu/shanep/outreach/ )
14 Memahamkan Implikasi Manajemen Laba Scott (2006), chapter 11: Manajemen Laba Baik Pola manajemen laba Motivasi unt Manajemen Laba Implikasi bg Akuntansi Manajemen Laba Jelek
15 Memahamkan pola Manajemen Laba (EM) Pola Manajemen Laba 1.Taking a bath: 2.Minimalisasi Laba: 3.Maksimalisasi Laba: 4.Penghalusan (smoothing) laba:
16 Memahamkan pola Manajemen Laba (EM) Pola Manajemen Laba 1.Taking a bath: Selama periode ada tekanan organisasional atau reorganisasi Menghapus (writeoffs) aset demi biaya mendatang harapan 2.Minimalisasi Laba: Slm periode profitabilitas tinggi, di U.S pertimbangan pajak Sama dg di atas hanya kurang ekstrem
17 Memahamkan pola Manajemen Laba (EM) Pola Manajemen Laba 3. Maksimalisasi Laba: Slm laba sbg ukuran bonus, penyimpangan dr perjanjian kredit Penggunaan akrual 4. Penghalusan (smoothing) laba: Slm mnjr berharap kompensasi yg besarannya konstan, unt pengontrakan kompensasi efisien Meratakan laba dpt mengirimkan inf pihak dalam persh kpd pasar tentang kekuatan laba persisten harapan
18 Memahamkan motivasi Manajemen Laba (EM) Why Earnings Manipulation? Ada kesempatan untk melakukannya ( legal ), mudah untk melakukannya, jk tdk melakukan anda akan dpt mengetahui aslinya (you ll get caught) Opportunis: kepentingan pribadi melalui ketrampilannya dg merusak batasan etika normal unt keuntungan pribadi Insentif eksekutif meliputi bonus dan opsi saham (ESOP) (Source: acct.tamu.edu/giroux)
19 Memahamkan motivasi Manajemen Laba (EM) Incentives for Earnings Management Meningkatkan nilai saham persh, khususnya ketika saham akan ditebitkan atau digunakan dlm suatu transaksi. Meurunkan nilai saham pershn sebelum penghadiaan kpd manajemen (management buyout). Mencapai ramalan laba analis atau manajemen. Meningkatkan kompensasi manajer yg didasarkan pd kinerja laba. Menghindari penyimpangan dari perjanjian pajak. Mengurangi biaya krn perubahan aturan (regulatory) atau meingkatkan manfaat krn perubhn peraturan Menguangi pajak dg mengatur laba agar ajak tahunan lbh rendah Jika pasa mempercayai laba yg atur, kemampuan investo unt mendeteksi EM dpt memberikan kesempatan berdagang yg menguntungkan. (Source: leeds-faculty.colorado.edu/shanep/outreach/ )
20 Memahamkan motivasi Manajemen Laba (EM) Motivasi Manajemen Laba Tujuan EM: Penentuan bonus: jk laba bersih sbg basis Mencapai ekspektasi laba investor: berpengaruh pd harga saham Penentuan Kontrak Utang: jk laba bersih sbg basis IPO: inf laba mengawali penentuan harga saham EM memiliki dua sisi Baik: pengiriman informasi pihak dlm perusahaan Buruk: opportunistik
21 Memahamkan pendeteksian Manajemen Laba (EM) Detecting Earnings Management A. Penentuan strategis atas keputusan pengeluaran. B. Manajemen atas saldo akunt akrual khusus. C. Mengevaluasi akual total unt mendeteksi EM: (1) Akual Total = laba neto kas darioperasi. What types of accounting judgments do total accruals capture? What earnings management devices do total accruals miss? (2) Bangun model unt memprediksi akrual total non diskresionari. (3) Estimasi akrual diskresionari sbgmana (1) dikurang (2). (Source: leeds-faculty.colorado.edu/shanep/outreach/ )
22 Memahamkan Bukti Empiris Manajemen Laba (EM) Evidence: Some Examples from the Academic Literature Banks strategically time sales of investments and manage their loan loss reserves (e.g., Collins et al dan Beaver and Engel 1996). Firms cut R&D expenditures to avoid earnings declines if they have large institutional stockholders with momentum trading strategies and high portfolio turnover (Bushee 1998). Bidders pay target stockholders for accounting benefits in acquisitions accounted for as poolings (Robinson dan Shane 1990). When earnings management is detected, stock prices fall (e.g., Foster 1979, Dechow et al. 1995). (Source: leeds-faculty.colorado.edu/shanep/outreach/ )
23 Memahamkan Bukti Empiris Manajemen Laba (EM) Evidence: Some Examples from the Academic Literature Alternative information helps analysts see through earnings management (Ettredge, et al 1995). Managers manipulate accruals and the inventory reserve account in particular to maximize bonuses (Guidry et al., 1999). Firms use current accruals to shift income from high to low tax rate years (Guenther 1994). Financial analysts' earnings forecasts do not fully adjust for these manipulations (Shane and Stock 2000). Earnings of firms under investigation for anti-trust violations or seeking tariff protection contain large income-decreasing accruals (Jones 1991 and Cahan 1992). Firms manage earnings to avoid losses, declines in earnings and negative earnings surprises (e.g., Burgstahler and Dichev 1997, and Burgstahler and Eames 1998). (Source: leeds-faculty.colorado.edu/shanep/outreach/ )
24 Memahamkan Implikasi Manajemen Laba (EM) KONKLUSI EM mungkin terjadi krn kenyataan bahwa GAAP tidak scr sempurna membatasi pilihan manajer atas kebijakan dan prosedur akuntansi Pilihan kebijakan akuntansi: jauh lbh kompleks & menantang dp memilih scr sederhana unt menginformasikan terbaik unt investor Sering dimotivasi oleh pertimbangan strategis, e.g: mencapai harapan laba, kontrak yg tergantung pd variabel akuntansi keuangan, pajak, penerbitan shm baru, tawaran pengambil alihan, tekanan persaingan potensial, rilis informasi dlm perusahaan Memiliki karakteristik game, EM tercipta ketika perubahaan dlm GAAP scr berkebalikan mempengaruhi manajer bermain dlm game. Manajer akan bereaksi melawan perubahan aturan yag menurunkan fleksibilitas pilihan akuntansi manajer
25 Memahamkan Implikasi Manajemen Laba (EM) KONKLUSI Akuntan perlu menyadari atas kebutuhan legitimasi manajemen, seperti halnya investor Pelaporan keuangan aktual menyajikan suatu kompromi antara kebutuhan dari dua konstituen utama ini Walaupun menurunkan reliabilitas, EM berguna jika terjaga dlm batas-batas tertentu: Memberi fleksibilitas pd manajer bereaksi ketika kontrak berat & tak sempurna Memberi media bagi komunikasi kredibel atas informasi dlm persh kepada investor dan bagi kontrak kompensasi efisien Dua argumen ini konsisten dg pasar efisien dan versi efisiensi PAT
26 Memahamkan Implikasi Manajemen Laba (EM) KONKLUSI Banyak mnjr menolak potensi komunikasi GAAP dg mendorong EM terlalu jauh, yg berakibat kekuatan laba persisten dilaporkan terlalu besar, setidaknya scr temporal Krn gagal menerima efisiensi pasar atau Krn kemampuan menyembunyikan EM jelek di balik pengungkapan yg jelek, Krn keduanya
27 Memahamkan Implikasi Manajemen Laba (EM) KONKLUSI EM bagus atau jelek, tergantung pd bagaimana digunakan Akuntan dpt mengurangi besarnya EM jelek dg mengungkapnya Pengungkapan ditingkatkan atas pos persistensi rendah & melaporkan efek dari penghapusan pencatatan (writeoffs) pd laba inti
28 Memahamkan Bukti Empiris Manajemen Laba (EM) Directions for Future Research (Also see Healy and Wahlen, 1999) 1. Develop more powerful earnings management detection models. 2. What accounts offer biggest opportunities for EM? 3. What types of firms are most likely to engage in EM? 4. What role does earnings management play in market anomalies and profitable trading strategies? 5. When does the market see through EM? Fischer and Shane (2000) are exploring the degree to which the market sees through earnings management to avoid reporting losses. Shane and Stock (2000) are investigating the degree to which the market saw through tax-motivated income shifting. (Source: leeds-faculty.colorado.edu/shanep/outreach/ )
29 Referensi Menelusur referensi berkenaan dg Manajemen Laba (EM) Scott, W. R Financial Accounting Theory. Second Edition. Ontario: Prentice Hall Canada Inc. (Chapter: 11 Earnings Management) leeds-faculty.colorado.edu/shanep/outreach/ Healy dan Whalen Ssrn.com
Scott (2006): Chapter 11 EARNINGS MANAGEMENT (EM)
Scott (2006): Chapter 11 EARNINGS MANAGEMENT (EM) Pendahuluan EM: pilihan manajer atas kebijakan akuntansi untuk mencapai tujuan tertentu EM dipandang dari dua perspektif: Pelaporan keuangan: unt mencapai
Lebih terperinciSeminar Akuntansi. Bandi, Dr., M.Si., Ak. Sesi 13: DISCLOSURE
Sesi 13: DISCLOSURE Pengungkapan Sesi 13 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian disclosure 2. Memahamkan alasan disclosure. 3. Memahamkan motivasi disclosure. 4. Memahamkan implikasi
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT
RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT Untuk Memenuhi Tugas Teori Akuntansi Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sutrisno, S.E., M.Si., Ak., CA Disusun oleh: Annisa Sabrina Djunaedy PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI
Lebih terperinciAn Analysis of Conflict
Chapter 9 An Analysis of Conflict Bandi, 2007 1 ORGANISASI Bab 9 Noncooperative Game Nash equilibrium Moral Hazard Cooperative Game (teori agensi) Kontrak hub kerja Kontrak Utang Kompensasi Manajer Perjanjian
Lebih terperinciChapter 2. ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION (William R. Scott) Bandi,
Chapter 2 ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION (William R. Scott) Bandi, 2007 1 ORGANISASI Bab 2 Kondisi ideal Kondisi non ideal PV di bawah Kepastian Relevansi & keandalan sempurna Akuntansi berbasis nilai
Lebih terperinciEconomic Consequences. Positive Accounting Theory
Chapter 8 Economic Consequences And Positive Accounting Theory ORGANISASI BUKU Bab 8 Opsi shm Karyawan Hip renc bonus Versi Opportunistik PAT Konsep konsekuensi ekonomik PAT Hip perj Utang Riset Empiris
Lebih terperinciIndependent Study. Bandi, Dr., M.Si., Ak. Sesi 1: Earnings Management
Sesi 1: Earnings Management DETECTING EARNINGS MANAGEMENT Sesi 1 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan tujuan studi Dechow, Sloan, & Sweeney (1995) DSS tentang manajemen laba (earnings
Lebih terperinciACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION
1 ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION Disusun Kelompok Oleh: Ahmad Umar 1062020005 Rusdiyanto 1062020034 Maria Teresa D R 1062020001 Jamilatul Rohkemah 1062020042 ORGANISASI Kondisi ideal Kondisi non ideal
Lebih terperinciScott (2006): Chapter 10. Executive Compensation. 12/22/2010 Bandi, 2007 Magsi UNS
Scott (2006): Chapter 10 Executive Compensation Pendahuluan Rencana Kompensasi Eksekutif (Executive compensation plan/ecp): Kontrak antara perusahaan & manajernya yg berusaha unt menselaraskan kepentingan
Lebih terperinciSeminar Akuntansi. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 9: Information Content
Sesi 9: Information Content Information Content (information content) Sesi 9 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian Kandungan Informasi Akuntansi 2. Memahamkan gambaran umum
Lebih terperinciAkuntansi Keuangan Lanjutan 2
Bab 12: LK Konsolidasian Metode COST LK Konsolidasian Metode COST Sesi 5 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian cost method 2. Memahamkan pengaruh penurunan NB PT A dg cost method
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep pendirian korporasi modern sebagai suatu entitas legal dapat dilihat dari adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan. Menurut Lukviarman (2016, p.23)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan hasil kegiatan operasional pada satu periode tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laba merupakan hasil kegiatan operasional pada satu periode tertentu yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. Informasi mengenai laba rugi yang diperoleh
Lebih terperinciManajemen Keuangan Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 14: Information Content
Sesi 14: Information Content Information Content (information content) Sesi 14 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian Kandungan Informasi Akuntansi 2. Memahamkan gambaran umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sarana komunikasi informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi
Lebih terperinciAkuntansi Keuangan Lanjutan 2
Bab 11: LK Konsolidasian Metode Ekuitas Metode Ekuitas Sesi 4 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian equity method 2. Memahamkan pengakuan perubahan investasi dlm PT A 3. Memahamkan
Lebih terperincimanajemen? PROSES AKUNTANSI NERACA Bk Jurnal Bukti Bk Besar Utang Aset BB Pembantu MODAL + pendapatan - biaya ANALIS? ivestor?
PROSES AKUNTANSI manajemen? Bukti Bk Jurnal Bk Besar NERACA BB Pembantu Aset Utang MODAL + pendapatan - biaya ANALIS? ivestor? Bandi, 2007 1 Fungsi Keuangan Perusahaan pasar NERACA kreditor 3 kas a utang
Lebih terperinciTEORI AKUNTANSI KEUANGAN. 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1
TEORI AKUNTANSI KEUANGAN BANDI 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Chapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 Overview Teori psr sekuritas efisien memprediksi: Hrg sekrts
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat, maka terdapat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Laba. Laporan keuangan adalah laporan yang bersifat sejarah, yang tidak lain merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat, maka terdapat keterbatasan dalam
Lebih terperinciStudi Ball & Brown ERC, Akuntansi Pengakuan Cadangan
Chapter 5 THE INFORMATION PERSPECTIVE ON DECISION USEFULNESS Overview Chapter 2: Akuntansi PV (PVA): akt pendekatan neraca = perspektif pengukuran Historical Cost Accounting (HCA): Akt pendekatan laba
Lebih terperinciEarnings Management. Learning Objectives
S t I c e S t I c e S k o u s e n Earnings Management Chapter 6 Intermediate Accounting 16E Prepared by: Sarita Sheth Santa Monica College Learning Objectives 1. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang
Lebih terperinciRETURN. Sukses DANA. Tumbuh RISIKO. Bangkrut KEUANGAN. Ga gal. Re si ko BERDIRI. Bandi, 2007 Manajemen Keuangan
FIRM INVESTOR RETURN BERDIRI Sukses 1 DANA 1 KEUANGAN Tumbuh Re si ko Ga gal RISIKO Bangkrut 1 MANAJEMEN RISIKO IDENTIFIKASI MENGUKUR EFEK TEKNIK MENENTUKAN PENANGANAN a b c d e f 2 Chapter 23 DERIVATIVES
Lebih terperinciAKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 Dr. Bandi, M.Si., Ak 1 Sesi 2 UTANG LANCAR DAN KONTIJENSI 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalanpenutupan Bukti Bk Jurnal Bk Besar BB Pembantu LAP KEUANGAN: ~Neraca
Lebih terperinciAkuntansi Keuangan Lanjutan 2
Bab 12: LK Konsolidasian Masalah Khusus LK Konsolidasian Masalah Khusus Sesi 6 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian masalah khusus 2. Memahamkan pengaruh masalah khusus pd
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat, salah satunya adalah bank. Bank berusaha untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Ditengah perlambatan ekonomi Asia dan global, persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat, salah satunya adalah bank. Bank berusaha untuk meningkatkan
Lebih terperinciAKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2. Dr. Bandi, M.Si., Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 Dr. Bandi, M.Si., Ak Sesi 2 UTANG LANCAR DAN KONTIJENSI Chapter 13: Current Liabilities and Contingencies Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat melakukuan hal-hal
Lebih terperinciChapter 7. Measurement Perspective Applications
Chapter 7 Measurement Perspective Applications Overview Walau ada tekanan, pergeseran praktik akuntansi ke arah persp pengukuran (MP) menemui dua permasalahan yg mencemaskan: 1. Reliabilitas kemanfaatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara
digilib.uns.ac.id 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agensi Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara prinsipal (pemilik atau pemegang
Lebih terperinciAkuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. Bab 13: LK Konsolidasian Masalah Khusus
Bab 13: LK Konsolidasian Masalah Khusus LK Konsolidasian - Masalah Khusus Sesi 6 Copyright 2014 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian masalah khusus 2. Memahamkan pengaruh masalah khusus pd
Lebih terperinciChapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET
Chapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET Overview Teori psr sekuritas efisien memprediksi: Hrg sekrts sbg akibat dr interaksi antar investor di pasar Hrg skrts merefleksikan scr penuh kemampuan pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Penelitian ini bertujuan untuk menguji mengenai
Lebih terperinciAkuntansi Keuangan Kontemporer EARNINGS MANAGEMENT
Modul ke: Akuntansi Keuangan Kontemporer EARNINGS MANAGEMENT Fakultas Pasca Sarjana Dr.Harnovinsah M.Si,Ak,CA Program Studi ister Akuntansi ww.mercubuana.ac.id Earning Management 1 Pengertian Earning Management,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (PSAK), yang semula mengacu pada United States Generally Accepted
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini Indonesia telah melakukan konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS) terhadap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang
Lebih terperinciRECASTING LAPORAN KEUANGAN. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
RECASTING LAPORAN KEUANGAN Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Recasting Recasting adalah proses untuk menyesuaikan atau menyusun ulang laporan keuangan. Kegiatan ini dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk kepada beberapa penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan pelaporan adalah menyediakan informasi melalui media laporan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
Lebih terperinciTEORI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS. RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI (32) PROGRAM EKSTENSI
TEORI AKUNTANSI RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI 1315351050 (32) PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2015 Manajemen Laba Informasi laba sangatlah
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba (2012) melakukan
8 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batas lagi, segala aspek kehidupan dapat saling terkait dan mempengaruhi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hubungan antar negara di dunia saat ini dapat dikatakan tidak memiliki batas lagi, segala aspek kehidupan dapat saling terkait dan mempengaruhi. Globalisasi telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dirasa cukup memberatkan, maka dapat mendorong manajemen. tampak sebagaimana yang diharapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penentuan tarif pajak di dasarkan atas pertimbangan kesederhanaan, keadilan dan pemerataan dalam pengenaan pajak, namun dalam prakteknya terdapat perbedaan secara umum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. merupakan sumber dalam mengevaluasi kinerja manjemen. Dalam laporan keuangan biasanya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Laba Laporan keuangan adalah cerminan dari kondisi perusahaan karena memuat informasi mengenai laporan kinerja manajemen, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu mengelola perusahaan miliknya sendiri, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemakai dalam pengambilan keputusan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2004).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan menyediakan informasimengenai laba sehingga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laba merupakan elemen yang menjadi pusat perhatian utama dalam laporan keuangan. Angka laba diharapkan dapat mempresentasikan kinerja suatu perusahaan. Perusahaan menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Dengan
Lebih terperinciBab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model
Bab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model 2.1 Definisi Konsep 2.1.1 Agresivitas Pajak Perusahaan Perusahaan menganggap pajak sebagai sebuah tambahan beban biaya yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
7 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Manajemen Laba 2.1.1. Definisi Manajemen Laba Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan
Lebih terperinciAkuntansi Keuangan Lanjutan 2
Akuntansi Keuangan Bandi, Dr., M.Si., Ak Sesi 3: Perkembangan Akuntansi Bab 9 Akuntansi Penggabungan BU Copyright 2010 Bandi FE UNS: bandi.staff.fe.uns.ac.id Bandi, Dr., M.Si., Ak PENDAHULUAN Perseroan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
2 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya
Lebih terperinciBAB II MANAJEMEN LABA DAN MANAGERIAL TENURE
BAB II MANAJEMEN LABA DAN MANAGERIAL TENURE A. Manajemen Laba Laba merupakan informasi dalam laporan keuangan yang menjadi dasar pembuatan keputusan para pemangku kepentingan, termasuk para pemegang saham.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi pula dan dengan laba tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat laba merupakan salah satu faktor terpenting bagi perusahaan. Tingkat laba dapat disinyalir sebagai salah satu cerminan kinerja perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Laba Perilaku manajemen laba dapat dijelaskan melalui Positive Accounting Theory (PAT) dan Agency Theory. Tiga hipotesis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang mempengaruhi laba untuk
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Laba 2.1.1 Definisi Manajemen Laba Scott (2003) mengungkapkan bahwa manajemen laba adalah keputusan manajer dalam memilih kebijakan akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kelemahan. Wild et al. (2003) mengkritik bahwa akuntansi akrual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual (accruals accounting). Akuntansi akrual mempunyai keunggulan bahwa informasi laba perusahaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk perluasan usahanya. Ekspansi merupakan
Lebih terperinciTuntutan Kompetensi auditor dalam audit praktek manajemen laba
Tuntutan Kompetensi auditor dalam audit praktek manajemen laba Oleh: Agung Budilaksono Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai Abstrak Tulisan ini membahas mengenai tuntutan terhadap seorang auditor atas kualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dampak krisis ekonomi global yang terus berkelanjutan berdampak pada kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai berimbas pada Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan Teori keagenan secara mendetail pertama kali dinyatakan oleh Jensen dan Meckling (1976). Jensen dan Meckling (1976) menyebut manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Informasi mengenai posisi dan kinerja
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Informasi mengenai posisi dan kinerja keuangan
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, manajemen laba
Judul : Pengaruh Perencanaan Pajak dan Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia) Nama : A.A. Gede Raka Plasa Negara NIM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Skandal kecurangan (fraud), manajemen laba (earnings management), perataan laba (income smoothing), dan akuntansi agresif (aggressive accounting) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam hal penyediaan barang dan jasa yang bermutu, tetapi juga dalam hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman menghadapkan perusahaan dengan persaingan yang ketat untuk mempertahankan eksistensinya di pasar global. Agar dapat terus bersaing, perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (judgement) dalam pelaporan keuangan, sehingga dapat menyesatkan stakeholders
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Distorsi ini timbul dari sifat akuntansi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat utama para manajer untuk. menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi penting dari pihak eksternal dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah memanipulasi laba perusahaan. saham dan pengguna eksternal lainnya. Namun demikian, di sisi lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perbedaan kepentingan dalam bidang perpajakan pada umumnya terjadi antara perusahaan dengan pemerintah. Karena pada dasarnya perusahaan berkeinginan membayar
Lebih terperincibeberapa dekade terakhir (Healy, 1985). Manajemen laba merupakan akuntansi untuk mencapai pelaporan laba tertentu (Scott, 2015).
1. PENDAHULUAN Manajemen laba (earnings management) merupakan salah satu bidang amatan yang menarik dalam penelitian di bidang akuntansi dalam beberapa dekade terakhir (Healy, 1985). Manajemen laba merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan tesis. Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Paragraf 05 adalah memberikan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan
Lebih terperinciAkuntansi Keuangan Lanjutan 2
Sesi 3: Penyusunan Lap Keu Konsolidasian LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN: Hubungan Induk dgn Anak Bab 10 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian Induk dan Anak 2. Memahamkan pengertian
Lebih terperinciAKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 8/31/2010 Bandi, 2009 1 Materi 8 HUBUNGAN PUSATCABANG: 1 Prosedur Umum 8/31/2010 Bandi, 2009 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang melakukan go public. Salah satu alasan mengapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam laporan keuangan terkandung informasi mengenai laba yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk menilai kinerja manajemen. Laba
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan manajemen kepada pihak luar perusahaan. Informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan pelaporan adalah menyediakan informasi melalui media laporan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
10 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan dan Problem Keagenan Teori keagenan menyatakan bahwa antara manajemen dan pemilik mempunyai kepentingan yang
Lebih terperinciABSTRAK. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah nilai laba dan aliran kas memiliki
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah nilai laba dan aliran kas memiliki konten informasi inkremental dalam menjelaskan return saham pada industri perbankan di Indonesia. Jika kedua ukuran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk. menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ukuran kinerja
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ukuran kinerja perusahaan pada periode tertentu.
Lebih terperinciPERNYATAAN KEASLIAN...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT...
Lebih terperinciEdisi Perdana September the acitya report. arie rahayu
Edisi Perdana September 2016 the acitya report arie rahayu Ada Masanya Ketika Oke, jadi ceritanya aku baru baca papernya Thomas R. Dyckman dan Stephen A. Zeff, yang kebetulan keduanya pernah menjabat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Informasi tersebut menyangkut posisi
Lebih terperinciBANDI. ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) 3/7/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1
BANDI ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) 3/7/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Stock Investments Investor Accounting and Reporting Chapter 2 3/7/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 Stock Investments: Objectives
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investor merupakan pihak yang menanamkan uangnya dalam bentuk modal pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas investasi yang dilakukannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan diberikan oleh perusahaan kepada pihak manajemen sebagai pengelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang ingin dicapai manajemen adalah mendapatkan laba yang tinggi, hal ini berkaitan dengan bonus yang akan diperoleh oleh manajemen, karena semakin tinggi laba
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Telaah Pustaka 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Sebuah perspektif teoretis yang penting pada desain insentif manajemen disediakan oleh konsep biaya agensi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement) dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi, dengan tujuan mengubah laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman menuntut perusahaan yang ingin tetap bertahan dan UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman menuntut perusahaan yang ingin tetap bertahan dan memenangkan persaingan bisnis harus selalu melakukan inovasi. Inovasi menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan pajak memiliki peranan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan pajak memiliki peranan yang strategis dan merupakan komponen terbesar serta sumber utama penerimaan dalam negeri
Lebih terperinciMANAJEMEN LABA MAKALAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi. Disusun oleh : Kelompok 2
MANAJEMEN LABA MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Disusun oleh : Kelompok 2 CEPI NUR M. ISKANDAR 3403100072 GUGUM GUMILAR 3403100080 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS
Lebih terperinciNORMATIF SUWARDJONO AKUNTANSI SCOTT POSITIF
TEORI AKUNTANSI KEUANGAN BANDI bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 TEORI AKUNTANSI KEUANGAN (MAGISTER AKUNTANSI FEB UNS) PENDAHULUAN bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 AKUNTANSI Pendekatan (orientasi) umum NORMATIF SUWARDJONO
Lebih terperinciUKDW. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Manajer adalah salah satu pengelola dalam perusahaan dan hanya
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Manajer adalah salah satu pengelola dalam perusahaan dan hanya manajer yang menguasai informasi yang ada di dalam perusahaan. Sedangkan stakeholders, atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pertumbuhan perekonomian perusahaan mengembangkan praktek perataan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pertumbuhan perekonomian perusahaan mengembangkan praktek perataan laba tentu saja tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Laba merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik manajemen laba sudah menjadi kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia maupun di luar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik manajemen laba sudah menjadi kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia maupun di luar Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menutupi kekurangan
Lebih terperincix100 GNP GNP Riil = P
Materi 13 (Suwardjono, 2006) AKUNTANSI INFLASI PENDAHULUAN Laporan keuangan disajikan menurut KOS HISTORIS Diasumsikan harga-harga tetap Realitas harga BERUBAH, semakin menaik/inflasi Paton & Littleton
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan industri yang lain seperti manufaktur, perdagangan, dan sebagainya. Industri perbankan
Lebih terperinciAKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2. Dr. Bandi, M.Si., Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 Dr. Bandi, M.Si., Ak Sesi 4-5 UTANG JANGKA PANJANG SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan Kas Masuk Bukti Bk Jurnal Bk Besar BB Pembantu LAP KEUANGAN: ~Neraca ~Lap.
Lebih terperinciANALISIS BEBAN PAJAK TANGGUHAN DALAM MEMPREDIKSI MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
ANALISIS BEBAN PAJAK TANGGUHAN DALAM MEMPREDIKSI MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 OLEH: VIRGINIA MARIA CHANDRA 3203010073 JURUSAN AKUNTANSI
Lebih terperinci