Komisaris Utama REZA HERMAN SURJANINGRAT. Komisaris IEVAN DANIAR SUMAMPOW. Komisaris CANDRA HERMANTO. Komisaris (Independen)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Komisaris Utama REZA HERMAN SURJANINGRAT. Komisaris IEVAN DANIAR SUMAMPOW. Komisaris CANDRA HERMANTO. Komisaris (Independen)"

Transkripsi

1 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

2 PENGURUS PERSEROAN DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) REZA HERMAN SURJANINGRAT IEVAN DANIAR SUMAMPOW CANDRA HERMANTO DANTY INDRIASTUTY PURNAMASARI MICHAEL RUSLI DIREKSI Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur SHADIK WAHONO INDRAWAN SUMANTRI HUDAYA ARRYANTO DANIEL GOENAWAN RESO ALEX M SUMAMPOW

3 PEMEGANG SAHAM & ANAK PERUSAHAAN Per 31 Oktober 2010 PEMEGANG SAHAM Masyarakat (60,42%) PT Bhakti Investama Tbk (15,90%) Morgan Stanley & Co Intl (13,32%) Remington Gold Ltd (5,23%) Ievan Daniar Sumampow (5,13%) PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk ANAK PERUSAHAAN 94,7% PT CMS 62,5% PT CW 99,95% PT GNI < 50% Jasa Sarana Sari Bangun Persada Jalan Tol Waru- Juanda, Surabaya Jalan Tol Depok- Antasari Perdagangan Umum, Pembangunan dan Jasa

4 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk NERACA KONSOLIDASI Public Expose 3 November 2010 Uraian FY08 FY09 9M10 PY10 Total Aset Total Kewajiban Ekuitas Kenaikan Kas dari Operasional Ope as o a JIUT FY07 (Miliar Rp) Pembayaran Hutang Obligasi, Hutang Bank & Hutang Kontraktor 2.Penilaian wajar pinjaman akibat dari penerapan PSAK 50 & 55 Proyeksi Laba Bersih 2010 Rp 536 M FY09 VS PY10 (Miliar Rp) Aset Kewajiban Ekuitas

5 Public Expose 3 November 2010 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk LABA RUGI KONSOLIDASI Uraian FY07 Pendapatan Beban Usaha Biaya Pinjaman Laba Bersih EBITDA FY (281) (60) Kenaikan Pendapatan : 1.Peningkatan V l Volume K d Kendaraan JIUT & CMS 2. Penyesuaian Tarif Tol 572 (315) (129) FY09 PY (232) (78) 480 * (325) (100) 536 * 563 FY09 VS PY10 (Miliar Rp) Penurunan Beban Usaha karena efisiensi biaya rutin Penurunan Pinjaman: 1.Restrukturisasi Hutang Bank CMS 2.Pelunasan Obligasi Beban Usaha Pendapatan 9M (338) (132) (Miliar Rp) 100 Biaya Pinjaman 69 Laba Bersih EBITDA * Catatan : akibat 2010 Termasuk Laba non cash sebesar Rp 263M dari keuntungan restrukturisasi CMS dan Penurunan nilai pinjaman penerapan PSAK 50 & 55 Laba bersih sebelum keuntungan non cash adalah Rp 217 M pada Sept 2010 dan Rp 273 M pada proforma Des

6 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk RASIO KEUANGAN Q Q (proyeksi) 31-Des Rasio Keuangan Q Q Q PROY Q Operating Margin 43,9% 45,7% 46,9% 56,9% Net Profit Margin 24,0% 12,5% 10,8% 71,1% ROE 8,9% 5,1% 4,7% 27,5% ROA 4,4% 2,6% 2,5% 19,0% DER (X) 0,95 0,93 0,85 0,42 Interest Coverage Ratio 6,28 2,96 3,30 5,61 Current Ratio 1,02 0,08 0,93 5,16 EBITDA (Juta Rp)

7 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk RASIO KEUANGAN Q dan Q Rasio Q3 Q3 Opex Ratio (OPEX/REV) 48% 42% % REVENUE 3% 25% % EBIT DA 9% 29% T.I.E (NOP/IE) 195% 409% LEVERAGE (DER) 0,82 0,44 COV RATIO (CA/TD) 0,13 0,37 CPLTD (STD/TA) 493% 4,93% 0,64% LT D (Bank Loan/T A) 34,70% 24,59% NET WORT H 53,75% 68,07% EPS Rp 48,22 Rp 240,19 PE RAT IO 19,91 4,33 DEBT TO EBITDA 3,42 1,73

8 HARGA SAHAM PERSEROAN 1600 Per 29 Okt Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Augst Sept Okt Berdasarkan Laporan Keuangan konsolidasi periode September 2010(unaudited), dibandingkan periode yang sama untuk tahun 2009, pendapatan CMNP meningkat 24.71% menjadi Rp 552 miliar, laba bersihnya meningkat 398% menjadi Rp 480,348 miliar Dampak dari membaiknya kinerja Perseroan serta meningkatnya pendapatan tol Perseroan seiring dengan adanya kenaikan volume lalu lintas membuat saham Perseroan diminati oleh investor dan mencapai harga tertinggi sepanjang tahun 2010 yaitu pada tanggal 28 Oktober 2010 sebesar Rp Nilai kapitalisasi pasar Perseroan adalah Rp (per 29 Nop 10)

9 Public Expose 3 November 2010 JAKARTA INTRA URBAN TOLLWAY (JIUT) GT. Gdg G Panjaang 2 GT. Kem mayoran GT T. Ancol Barat G Jemb GT. Tiga 1 T SIMPANG SUSUN PLUIT GT Angke 1 GT. G Gdg GT. Panjang 1 P KE BANDARA ANCOL GT. Angke 2 TANJUNG PRIOK GT. Tg Priok 1 GT. Ancol Timuur GT T. Jemb Tigga 2 GT. Pluit P SIMPANG SUSUN KAPUK GROGOL GT. Jelambar 1 KELAPA GADING SUNTER GT. Podomoro GT. Sunter GT. Jelambar 2 Daan Mogot SIMPANG SUSUN TOMANG CMNP membangun segmen NSL (selesai 1990) dan HBR (selesai 1996), keduanya RAWAMANGUN membentuk ruas Jalan Tol Ir Pramuka Pemuda Wiyoto Wiyono MSc JAKARTA TIMUR GT. Rawamangun sepanjang 34,04 km dengan GT. Jatinegara masa konsesi 31 tahun 3 bulan sampai dengan 31 JATINEGARA Maret 2025 JIUT sepanjang 57,59 km dikelola terpadu oleh JM dan GT. Pedati CMNP dengan revenue sharing 55%(CMNP) : 45%(JM) GT. Kebon 0 GAMBIR GT. Slipi 2 GT. Slipi 1 GT. Kuningan 1 GT T. Tebet 2 ¾18 Gerbang G b Tol T l ¾47 Gardu Tol GT. Semanggi 2 GT. Tebet 1 Gerbang Tol CMNP : GT. Semanggi 1 G GT. Kuningan 2 GT. Pejompongan GT. Senayan GT. Cempaka Putih GT. Pulomas Nanas GT. Cawang GT. KEBON JERUK GT. Grogol HALIM SIMPANG SUSUN CAWANG GT. CILLITAN

10 JAKARTA INTRA URBAN TOLLWAY (JIUT) *Sept Traffic Gerbang Total (Transaksi Harian Rata-Rata) Traffic Gerbang CMNP (Transaksi Harian Rata-rata) Traffic gerbang JM (Transaksi harian Rata-rata) Terjadi kenaikan volume transaksi harian rata rata JIUT (data sampai dengan September 2010) sebesar 2,92% dibandingkan dengan tahun 2009 Volume transaksi harian rata rata sampai dengan September 2010 melebihi volume transaksi tertinggi selama ini (2005)

11 Dalam Miliar Rp Proyeksi Pendapatan Tol ,9 465, , ,7 692,6 517, *Sept Sampai dengan September 2010 Pendapatan tol mengalami kenaikan sebesar 24,9%, dibandingkan periode yang sama tahun 2009, disebabkan antara lain: a. Terjadi kenaikan volume transaksi harian rata rata JIUT (data sampai dengan September 2010) sebesar 2,92% dibandingkan dengan tahun 2009 b. Adanya penyesuaian tarif tol pada ruas JIUT yang berlaku sejak 28 September 2009 telah berlaku penuh selama 2010

12 JALAN TOL SS WARU JUANDA Masa konsesi 35 tahun terhitung sejak tanggal 21 Mei 2005 s/d tanggal 21 Mei 2040 Pada Agustus 2009 telah ditandatangani Perjanjian Restrukturisasi Utang CMS dengan Bank BCA dan Bank Mega Namun demikian oleh karena volume lalu lintas masih dibawah prediksi dalam business plan 2007, sehingga OM Cost dan sebagian bunga masih harus dibayar oleh Perseroan (shareholder CMS) sesuai Perjanjian restrukturisasi. Kemampuan CMS memenuhi kewajibannya diharapkan semakin meningkat seiring trend pertumbuhan volume lalu lintas yang didukung perbaikan koneksitas dan lain-lain.

13 JALAN TOL SS WARU JUANDA Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sept - Volume Kendaraan Per Bulan Volume Kendaraan Rata-rata Per hari Vl H i t t i k t d i kit (M i 2008) j di kit Volume Harian rata-rata meningkat dari sekitar (Mei 2008) menjadi sekitar kendaraan (sampai dengan Agustus 2010) CMS terus melakukan berbagai upaya untuk percepatan peningkatan volume lalu lintas dan penyehatan keuangan perusahaan

14 SITUASI TERKINI CMS 1. Volume lalu lintas CMS terus mengalami trend peningkatan, dimana volume transaksi harian tertinggi tercapai pada tanggal 28 Oktober 2010 yaitu sebesar kendaraan, tetapi masih sangat bergantung kepada volume penumpang pesawat di Bandara Juanda. 2. Masih diperlukan upaya-upaya lebih lanjut melalui dukungan Pemerintah guna meningkatkan volume lalu lintas jalan tol Waru-Juanda, antara lain : - Percepatan perwujudan perbaikan akses dari/ke jalan arteri dan jalan tol, antara lain antar jalan Ahmad Yani dan jalan tol di lokasi Simpang Susun Waru - Percepatan perwujudan koneksitas jaringan Jalan Tol dan arteri : Tol Surabaya Mojokerto, Jalan Middle Eastern Ring Road (MERR) Poros Raya Kenjeran Pondok Tjandra.

15 JALAN TOL DEPOK - ANTASARI 1 Jalan Tol Depok Antasari Seksi 1: Antasari Brigif 6,9km Seksi 2: Brigif Sawangan 6,3 km Seksi 3: Sawangan Bojong Gede 9,4 km 2 3 Jalan Tol Depok Antasari sangat strategis fungsinya bagi sektor transportasi Pemerintah terus melakukan penyempurnaan regulasi PPP bagi alokasi risiko yang seimbang Terakhir adalah penerbitan Perpres 13/2010 (28 Jan 2010) dan Permenpu 6/2010 (7 Mei 2010) dengan semangat untuk memberikan kembali tingkat kelayakan investasi jalan tol yang wajar Akhir 2010 Pemerintah mentargetkan selesainya evaluasi 24 ruas jalan tol termasuk Depok Antasari, dipercepat dari 9 bulan menjadi 6 bulan Perseroan optimis awal 2011 sudah ada Business Plan baru yang disepakati dengan Pemerintah

16 Public Expose 3 November 2010 KRONOLOGIS EVALUASI DAN PENYEMPURNAAN REGULASI INVESTASI Tahun Penerbitan Regulasi Baru Tentang 2004 Undang Undang No: Peraturan Pemerintah No: 15 Jalan Tol Konsep Dokumen Hasil Evaluasi Amandemen Peraturan Presiden Kerjasama Badan PPJT Usaha Berita Acara No: 67 Proposal Pemerintah Tim Dengan BPJT Juni 2010 Sep 2010 Des 2010 Mar 2011 Peraturan Presiden No: 36 Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan (dalamumum percepatan) Proposal Revisi Rencana Usaha g g Pembentukan Komite Pengelolaan Risiko Infrastruktur dan Perubahan Pemegang Kepmen Keuangan No: 518 Saham Peraturan Presiden No: 65 Permen Keuangan No: 38 Tandatangan Permen Keuangan No: 119 Berita Acara 22 Juni J i 2010 Keputusan Kepala BPN No: 3 Permen PU No: 4 Amandemen PPJT Evaluasi oleh36/2005 BPJT (Pengadaan Revisi Perpres Tanah) Juklak Pengendalian & Pengelolaan Risiko Infrastruktur Tata Cara Pengelolaan Dana Dukungan Infrastruktur Juklak Perpres 36/2005 (Pengadaan Tanah) Dana Bergulir BLU (Revolving Fund) Permenpu 6/ Peraturan Presiden No: 13 Permenpu No: No: 6 6 Permenpu RUU No: PermenHari PU No: 12 Bulan Dukungan Pemerintah (Land Capping) Bulan Bulan Permen PUJadwal No: 14 Evaluasi Sesuai Revisi Kepmen PU No: 4/2007 (Dana Bergulir BLU) 2009 Jalan Ba adan Usaha ((Investor) Peme erintah (BPJ JT/PU) Revisi Perpres No: 67/2005 (+ Pasal Peralihan) PetunjukPetunjuk Pelaksanaan Evaluasi 24 Ruas Pelaksanaan Evaluasi 24 Ruas Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

17 LINGKUP EVALUASI PENERUSAN PENGUSAHAAN JALAN TOL 1. Evaluasi Kemampuan Keuangan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) Kemampuan pemegang g saham BUJT untuk kecukupan pemenuhan ekuitas diprediksi dari laporan keuangan Salah satu pemegang saham CW dinyatakan kurang memiliki kemampuan karena mempunyai komitmen di 3 (tiga) proyek jalan tol Pemegang g saham CW secara keseluruhan mempunyai kemampuan melebihi kewajiban pemenuhan ekuitas tanpa membutuhkan dukungan dari mitra baru 2. Evaluasi kelayakan financial Proyek Jalan Tol Sesuai Permen PU No:6/2010, untuk meningkatkan kelayakan proyek Pemerintah dapat memberikan Kompensasi maupun Dukungan Kompensasi mencakup penyesuaian tarif tol awal dan/atau masa konsesi, dan/atau perubahan lingkup ; sedangkan Dukungan (dalam hal pemberian kompensasi belum menghasilkan tingkat kelayakan yang memadai) mencakup biaya pengadaan tanah dan/atau konstruksi. Perseroan optimis bahwa CW dan BPJT bisa mencapai titik temu, sehingga proyek bisa dilanjutkan, antara lain melalui strategi pentahapan proyek, optimasi lingkup konstruksi, penyesuaian tarif tol awal dan masa konsesi, serta hal-hal lain yang dapat disepakati bersama

18 TIMELINE RENCANA USAHA : JALAN TOL DEPOK - ANTASARI Mei 2006 Apr 2008 Jadwal semula Okt 2009 Mar Jadwal revisi (Dalam proses evaluasi BPJT) Jan 2013 Des 2013 Mei 2014 Jun 2014 Mei 2053 Perubahan Kelayakan 2008 Aspek Legal Evaluasi 1Biaya Tanah 699 M M 1 Amandemen I PPJT 13 Feb Konstruksi M 2122M Fasilitas Revisi i Business Plan 2 Perpres No: 13/ Jan Permenpu No: 6/20107 Mei Kompensasi : Tarif - Konstr - Konsesi 2 Dukungan : Tanah - Konstruksi KELAYAKAN INVESTASI REVENUE: COST: Tarif Tol Awal Tanah & Konstruksi Kenaikan Berkala Tarif Tol Jadwal (Operasi Juni 2014) Lainnya (parameter keuangan, OM, Cost of Fund, Volume Traffic Masa Konsesi (40 Tahun sejak SPMK) dll) Biaya Investasi (yang diusulkan) diperkirakan naik dari semula Rp 2 6 Triliun menjadi sekitar Rp 4 4 Triliun Biaya Investasi (yang diusulkan) diperkirakan naik dari semula Rp 2,6 Triliun menjadi sekitar Rp 4,4 Triliun Dengan DER 60:40 porsi Equity diperkirakan naik dari semula Rp 0,9 Triliun menjadi sekitar Rp 1,2 Triliun, belum termasuk investasi tambahan sebesar Rp 1,5 Triliun pada tahun 2023 Porsi Debt diperkirakan tetap sekitar Rp 1,7 Triliun sesuai fasilitas kredit investasi 2007 yang belum terealisasi Proses evaluasi investasi saat ini masih berlangsung

19 FIBER OPTIC Perseroan bekerjasama dengan PT Nusantara Sarana Telekomunikasi (Nusatel) dalam penyediaan jaringan kabel fiber optic di jalan tol Cawang-Tanjung Pi Priok-Pluit. kpl it Kerjasama sejak tahun 2007 Pembaharuan kontrak kerjasama dengan Nusatel ditandatangani tanggal 23 September 2010 Jangka waktu kerjasama dengan Nusatel adalah sampai dengan akhir masa konsesi 31 Maret 2025 Manfaat Kerjasama bagi Perseroan, antara lain : Memperoleh revenue sharing dari pemasaran FO & PS Mendapatkan alokasi jaringan FO & PS khusus untuk keperluan Jalan Tol di gerbang maupun ruas gerbang tol, yang digunakan untuk komunikasi data, suara dan gambar melalui CCTV, papan informasi elektronik, serta dukungan pengelolaan transaksi tol termasuk E-Toll Card Pemantauan kondisi jalan tol dilakukan secara online dan real time sehingga penanganan kejadian di jalan tol dapat lebih tanggap dan cepat.

20 INVESTASI SECARA PRUDENT Perseroan berupaya menjaga keberlanjutan usahanya dengan prinsip kehati-hatian : 1. Dalam mengelola anak perusahaan CMS: Menjaga kepentingan investasii Perseroan dengan mengupayakan pengembalian investasi secara berkesinambungan Mendorong pertumbuhan volume traffic agar semakin mendekati volume yang diharapkan semula melalui koordinasi intensif dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah 2. Dalam mengelola anak perusahaan CW : Menjaga peluang investasi pada koridor Bogor-Jakarta yang strategis dengan penerapan manajemen resiko investasi iyang terukur Melakukan negosiasi dalam payung Perpres 13/2010 dan Permenpu 6/2010 dengan semangat untuk memberikan kembali tingkat kelayakan investasi jalan tol yang wajar Mengusulkan revisi iibusiness plan yang bisa diterimai oleh Pemerintah tetapit tetap dalam kaidah kelayakan investasi yang bisa diterima oleh BUJT maupun kreditor. Perseroan optimis untuk tetap melanjutkan Proyek Depok- Antasari.

21

PENGURUS PERSEROAN. Komisaris Utama REZA HERMAN SURJANINGRAT. Komisaris IEVAN DANIAR SUMAMPOW. Komisaris INDRAWAN SUMANTRI. Komisaris (Independen)

PENGURUS PERSEROAN. Komisaris Utama REZA HERMAN SURJANINGRAT. Komisaris IEVAN DANIAR SUMAMPOW. Komisaris INDRAWAN SUMANTRI. Komisaris (Independen) PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PENGURUS PERSEROAN DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) REZA HERMAN SURJANINGRAT IEVAN DANIAR SUMAMPOW

Lebih terperinci

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PENGURUS PERSEROAN DEWAN KOMISARIS DIREKSI REZA HERMAN SURJANINGRAT KOMISARIS UTAMA SHADIK WAHONO DIREKTUR UTAMA IEVAN DANIAR SUMAMPOW KOMISARIS INDRAWAN SUMANTRI DIREKTUR

Lebih terperinci

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PENGURUS PERSEROAN DEWAN KOMISARIS DIREKSI REZA HERMAN SURJANINGRAT KOMISARIS UTAMA SHADIK WAHONO DIREKTUR UTAMA IEVAN DANIAR SUMAMPOW KOMISARIS INDRAWAN SUMANTRI DIREKTUR

Lebih terperinci

PEMEGANG SAHAM & ANAK PERUSAHAAN

PEMEGANG SAHAM & ANAK PERUSAHAAN Public Expose 18 Desember 2008 PEMEGANG SAHAM & ANAK PERUSAHAAN Per 30 Nov 2008 PEMEGANG SAHAM Masyarakat (41,27%) PT Bhakti Investama (18.64%) PT Bhakti Securities (13,33%) 33%) Heffernan International

Lebih terperinci

PT Girder Indonesia. PT Citra Wassphutowa

PT Girder Indonesia. PT Citra Wassphutowa PT Citra Margatama Surabaya PT Citra Persada Infrastruktur PT Citra Wassphutowa PT Girder Indonesia PT Jasa Sarana PT Marga Sarana Jabar PT Citra Marga Nusantara Propertindo Jakarta Inter Urban Tollway

Lebih terperinci

PT Citra Margatama Surabaya. PT Jasa Sarana. PT Marga Sarana Jabar. PT Girder Indonesia. PT Citra Persada Infrastruktur. PT Citra Wassphutowa

PT Citra Margatama Surabaya. PT Jasa Sarana. PT Marga Sarana Jabar. PT Girder Indonesia. PT Citra Persada Infrastruktur. PT Citra Wassphutowa PT Citra Margatama Surabaya PT Citra Persada Infrastruktur PT Citra Wassphutowa PT Girder Indonesia PT Jasa Sarana PT Marga Sarana Jabar Presentation Disclaimer Disclaimer: The information contained in

Lebih terperinci

PUBLIC EXPOSE PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

PUBLIC EXPOSE PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PUBLIC EXPOSE PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk 19 Desember 2016 COMPANY STRUCTURE CMNP tidak hanya membangun & mengoperasikan jalan; CMNP sebagai Traffic Solution melalui integrasi jaringan jalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah sebuah badan milik pemerintah yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Sehubungan dengan rencana investasi beberapa ruas Jalan Tol di Indonesia dan adanya kebijakan baru Pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang No. 38 tahun 2004

Lebih terperinci

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

Lebih terperinci

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

Lebih terperinci

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman Surat pernyataan direksi Laporan review Laporan keuangan interim konsolidasian Neraca interim konsolidasian 1 Laporan laba rugi interim konsolidasian 3 Laporan perubahan ekuitas interim

Lebih terperinci

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Tiga

Lebih terperinci

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL Oleh FRANS S. SUNITO DIREKTUR UTAMA PT JASA MARGA (PERSERO) KONFERENSI NASIONAL TEKNIK JALAN KE-8, HOTEL MERCURE,JAKARTA, 4-5 SEPTEMBER 2007 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PUBLIC EXPOSE

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PUBLIC EXPOSE PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Enhancing Shareholder s Value Through Strategic Partnerships PUBLIC EXPOSE 19 NOVEMBER 2015 A. Outlook : Existing & Future CMNP B. Operational : Enhancing Performance

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 06/PRT/M/2010

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 06/PRT/M/2010 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 06/PRT/M/2010 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENERUSAN PENGUSAHAAN JALAN TOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN

Lebih terperinci

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31

Lebih terperinci

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 DAN UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 30 SEPTEMBER

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk dan entitas anak (SSIA)

LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk dan entitas anak (SSIA) Press Release SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN USAHA KONSOLIDASI TAHUN 2013 SEBESAR RP 4.583 MILIAR LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk dan entitas anak (SSIA) IKHTISAR KEUANGAN

Lebih terperinci

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA

Lebih terperinci

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan entitas anaknya

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan entitas anaknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan entitas anaknya Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2015 dan untuk . PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk LAPORAN TANGGAL 31 MARET 2015 DAN UNTUK TAHUN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 68/KEP/M.KOMINFO/III/2008 TENTANG IZIN PRINSIP PENYELENGGARAAN JARINGAN TETAP TERTUTUP PT

KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 68/KEP/M.KOMINFO/III/2008 TENTANG IZIN PRINSIP PENYELENGGARAAN JARINGAN TETAP TERTUTUP PT KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 68/KEP/M.KOMINFO/III/2008 TENTANG IZIN PRINSIP PENYELENGGARAAN JARINGAN TETAP TERTUTUP PT. NUSANTARA SARANA TELEKOMUNIKASI MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

Lebih terperinci

Nama Terang : Bp. Ind Sumantri Tanda Tangan :

Nama Terang : Bp. Ind Sumantri Tanda Tangan : PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan entitas anaknya

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan entitas anaknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan entitas anaknya Laporan keuangan konsolidasian tanggal dan untuk . LAPORAN TANGGAL 30 JUNI 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Daftar Isi Halaman

Lebih terperinci

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan

Lebih terperinci

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Jakarta, 29 Nopember 2012

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Jakarta, 29 Nopember 2012 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Jakarta, 29 Nopember 2012 PENGURUS PERSEROAN DEWAN KOMISARIS DIREKSI SHADIKWAHONO KOMISARIS UTAMA MOH. JUSUF HAMKA DIREKTUR UTAMA FITRIA YUSUF KOMISARIS INDRAWAN SUMANTRI

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Didukung Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190 Telp

Lebih terperinci

2 b. bahwa Badan Layanan Umum bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 406/KMK.0

2 b. bahwa Badan Layanan Umum bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 406/KMK.0 No.2054, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU. BLU. Jalan Tol. Pengadaan Tanah. Dana Bergulir. Penggunaan. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini, tahapan analisis yang dilakukan adalah:

BAB V ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini, tahapan analisis yang dilakukan adalah: BAB V ANALISIS DATA V.1. Pendahuluan Berdasarkan data yang diperoleh dari data sekunder (data dari feasibility study jalan tol Solo Kertosono) dan data primer yang berupa pendapat dari responden, kemudian

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum da

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum da BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.426, 2017 KEMENPU-PR. Dana Talangan Badan Usaha untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA P.T. Tbk. PUBLIC EXPOSE Jakarta, 11 Juni 2014 1 PUBLIC EXPOSE Sekilas Tentang Perusahaan Struktur Kepemilikan Susunan Pengurus Jaringan Kantor Ikhtisar Keuangan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 514/KPTS/M/2009 TENTANG PENYESUAIAN TARIF TOL PADA BEBERAPA RUAS JALAN TOL MENTERI PEKERJAAN UMUM,

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 514/KPTS/M/2009 TENTANG PENYESUAIAN TARIF TOL PADA BEBERAPA RUAS JALAN TOL MENTERI PEKERJAAN UMUM, MENTER! PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 514/KPTS/M/2009 TENTANG PENYESUAIAN TARIF TOL PADA BEBERAPA RUAS JALAN TOL MENTERI PEKERJAAN UMUM, Memmbang : Mengingat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Fundamental Analisa Fundamental digunakan untuk mengevaluasi harga saham perdana PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, meliputi pendekatan deviden dan pendekatan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibanding tahun 2012, dimana semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi

Lebih terperinci

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TANGGAL - TANGGAL YANG BERAKHIR (TIDAK DIAUDIT) DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan melalui analisa rasio

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal 3 213 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan September 213 1 IKHTISAR Kondisi industri batubara global hingga kuartal 3 213 (3Q13)

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2016 TENTANG PENETAPAN DAN TATA CARA PENGGUNAAN DANA

Lebih terperinci

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TANGGAL - TANGGAL YANG BERAKHIR (TIDAK DIAUDIT) DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal

Lebih terperinci

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA BAB IV PENYAJIAN DATA PPPs dianggap sebagai bentuk skema pembiayaan yang menguntungkan bagi maupun swasta. Dengan membagi tanggungjawab kepada pihak yang mampu melaksanakannya, maka operasional dan pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI XI DPR RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN 23 s.d 25 November 2015

LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI XI DPR RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN 23 s.d 25 November 2015 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI XI DPR RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN 23 s.d 25 November 2015 I. PENDAHULUAN Sesuai dengan Keputusan Rapat Intern Komisi XI DPR RI, dalam rangka pelaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Perjanjian yang mengatur ketentuan: kepada BPJT, antara lain: perencanaan teknik; 2) Laporan triwulanan (3 bulanan) penggunaan dana;

BAB V PENUTUP. Perjanjian yang mengatur ketentuan: kepada BPJT, antara lain: perencanaan teknik; 2) Laporan triwulanan (3 bulanan) penggunaan dana; BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penerapan prinsip transparansi yang dilakukan dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dapat terlihat dari klausul-klausul dalam Perjanjian yang mengatur ketentuan: a) Kewajiban-kewajiban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

DRAFT FINAL Selasa, 28 Oktober 2008

DRAFT FINAL Selasa, 28 Oktober 2008 DRAFT FINAL Selasa, 28 Oktober 2008 PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2008 dan 2007 (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

National Summit 2009

National Summit 2009 National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 29 30 Oktober 2009 Percepatan Pembangunan Infrastruktur 2009 2014 Komisi Infrastruktur KADIN INDONESIA 1 KERANGKA PEMIKIRAN Peraturan PERUNDANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Marga Jateng (PT. TMJ) dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Marga Jateng (PT. TMJ) dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini dikembangkan untuk memahami kelembagaan PT. Trans Marga Jateng (PT. TMJ) dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk pembangunan Jalan Tol Semarang

Lebih terperinci

TATA CARA PELAKSANAAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL YANG DIBIAYAI OLEH SADAN USAHA

TATA CARA PELAKSANAAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL YANG DIBIAYAI OLEH SADAN USAHA MENTER! PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA TATA CARA PELAKSANAAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL YANG DIBIAYAI OLEH SADAN USAHA PERATURAN MENTER! PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik D. Hari Pratama Divisi IT JSMR Bandung, 26 September 2014 Daftar Isi Sekilas Jasa Marga 2 Regulasi Saat Ini 3 Track Record pada Industri Jalan Tol di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis ekonomi yang merambah kepada krisis multidimensional, terutama pada kisaran tahun 1997-1998.

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini dalam dunia usaha mengalami perkembang yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai dengan berlakunya perdagangan bebas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya adalah untuk mendapatkan keuntungan, maka dalam kegiatannya perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori - teori 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan, perkembangan industri yang pesar membawa implikasi pada persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hutang perusahaan sangat berkaitan erat dengan struktur modal suatu perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan pendanaan

Lebih terperinci

MULTIAGRO PAPARAN PUBLIK. Jumat, 27 November 2015 Pukul : wib Ruang Batur, Merchantile Athletic Club

MULTIAGRO PAPARAN PUBLIK. Jumat, 27 November 2015 Pukul : wib Ruang Batur, Merchantile Athletic Club MULTIAGRO PAPARAN PUBLIK Jumat, 27 November 2015 Pukul : 14.00 wib Ruang Batur, Merchantile Athletic Club AGENDA Memberikan gambaran singkat dari kinerja operasional & keuangan Periode: Jan Sep 2015. INDEKS

Lebih terperinci

PT Golden Energy Mines Tbk

PT Golden Energy Mines Tbk PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT Golden Energy Mines Tbk Jakarta, Jln. MH Thamrin No. 51, Jakarta Pusat DAFTAR ISI TINJAUAN UMUM PERSEROAN PENCAPAIAN SIGNIFIKAN TINJAUAN KEUANGAN KUARTAL 1 TANYA JAWAB TINJAUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat Bab Pendahuluan BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat pada dewasa ini, maka setiap perusahaan membutuhkan laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya memerlukan dana yang cukup agar setiap kegiatan operasional perusahaan bisa terpenuhi dan dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework Risiko adalah suatu ketidakpastian akan timbulnya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian ataupun kerusakan. Apabila biaya atau pengeluaran

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai suatu negara berkembang selalu berupaya dalam meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang perekonomian. Sebagai suatu

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK PT Indo Straits Tbk. Jakarta, 11 Desember 2015

PAPARAN PUBLIK PT Indo Straits Tbk. Jakarta, 11 Desember 2015 PAPARAN PUBLIK 2015 PT Indo Straits Tbk Jakarta, 11 Desember 2015 Gedung Graha Kirana Lantai 9 Ruang Rapat PT Indo Straits Tbk Jl. Yos Sudarso Kav. 88 Jakarta 13450 Visi dan Misi Perseroan Kinerja Perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oktober 2015 menjelaskan bahwa saat ekonomi Indonesia melemah properti

BAB I PENDAHULUAN. Oktober 2015 menjelaskan bahwa saat ekonomi Indonesia melemah properti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Properti dan real estat merupakan investasi yang diminati oleh masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa informasi atau berita yang menjelaskan perkembangan

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN Gedung Graha Kirana, Lantai 2 Ruang Sabha Kirana Jl.Yos Sudarso Kav.88 Jakarta Utara

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN Gedung Graha Kirana, Lantai 2 Ruang Sabha Kirana Jl.Yos Sudarso Kav.88 Jakarta Utara PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2016 Gedung Graha Kirana, Lantai 2 Ruang Sabha Kirana Jl.Yos Sudarso Kav.88 Jakarta Utara Jakarta 7 Desember 2016 Didirikan pada tahun 1985, PT Indo Straits Tbk (PTIS) telah beroperasi

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT Golden Energy Mines Tbk

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT Golden Energy Mines Tbk PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT Golden Energy Mines Tbk Jakarta, 19 Juni 2015 Ruang Paseo, Sinar Mas Land Plaza, Menara II, Lantai 39 Jln. MH Thamrin No. 51 Jakarta Pusat DAFTAR ISI TINJAUAN UMUM PERSEROAN PENCAPAIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri farmasi merupakan industri yang secara ketat diatur dengan pertimbangan perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia menciptakan kebutuhan akan tempat tinggal yang lebih baik dan juga tempat usaha

Lebih terperinci

National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Oktober Percepatan Pembangunan Infrastruktur

National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Oktober Percepatan Pembangunan Infrastruktur National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 29 30 Oktober 2009 Percepatan Pembangunan Infrastruktur 2009-2014 Komisi Infrastruktur KADIN INDONESIA Kerangka Pemikiran Peraturan PERUNDANGAN KONDISI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan penghitungan dan analisis terhadap kinerja keuangan PT. MCP, maka pada bab ini akan diberikan kesimpulan dari pembahasan dan analisis diatas serta saran-saran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi dunia bisnis yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang tidak menentu pada saat sekarang ini mendorong perusahaan untuk terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman

Lebih terperinci

PEMBEBASAN LAHAN BAGI INFRASTRUKTUR

PEMBEBASAN LAHAN BAGI INFRASTRUKTUR PEMBEBASAN LAHAN BAGI INFRASTRUKTUR SIDANG KOMISI BIDANG EKONOMI PADA NATIONAL SUMMIT 2009 oleh Frans S. Sunito Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. H l Ri C l P ifi Pl J k Hotel Ritz Carlton Pacific

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

Tata Kerja Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan; 7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 259/KMK.017/1993 tanggal 27 Pebruari 1993

Tata Kerja Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan; 7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 259/KMK.017/1993 tanggal 27 Pebruari 1993 KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 346 /KMK.017/2000 TENTANG PENGELOLAAN REKENING DANA INVESTASI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan penerapan sistem pencatatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam operasional

Lebih terperinci

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham*** PRESS RELEASE 24 April 2018 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2018 Ikhtisar Laba bersih per saham turun 2% menjadi 123 Pangsa pasar mobil dan motor

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Grafik kepemilikan saham PT Trans Marga Jateng

Gambar 2.1 Grafik kepemilikan saham PT Trans Marga Jateng BAB II GAMBARAN UMUM PT TRANS MARGA JATENG 2.1 Sejarah Berdirinya PT. Trans Marga Jateng Pada tahun 2005 PT Jasa Marga ( Persero) Tbk mendapatkan Hak Pengusahaan Jalan Tol Semarang Solo dari Badan Pengatur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

Untuk Segera Diterbitkan. Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada Maret 2015 AKRA IJ / AKRA.JK

Untuk Segera Diterbitkan. Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada Maret 2015 AKRA IJ / AKRA.JK Untuk Segera Diterbitkan Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada 2014 JAKARTA PT AKR Corporindo Tbk (Bloomberg: AKRA IJ) salah satu perusahaan terkemuka penyedia solusi logistik dan supply

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

investor summit and capital market expo 2009

investor summit and capital market expo 2009 investor summit and capital market expo 2009 The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, 02 December 2009 Daftar Isi Operator & Investor Jalan Tol yang Terkemuka 3 Pertumbuhan Aset-aset yang Konsisten dan

Lebih terperinci

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

TATA CARA PENGGUNAAN DANA BERGULIR PADA BADAN LAYANAN UMUM-BADAN PENGATUR JALAN TOL UNTUK PENGADAAN TANAH JALAN TOL PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM

TATA CARA PENGGUNAAN DANA BERGULIR PADA BADAN LAYANAN UMUM-BADAN PENGATUR JALAN TOL UNTUK PENGADAAN TANAH JALAN TOL PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TATA CARA PENGGUNAAN DANA BERGULIR PADA BADAN LAYANAN UMUM-BADAN PENGATUR JALAN TOL UNTUK PENGADAAN TANAH JALAN TOL PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04 / PRT / M / 2007 TANGGAL : 26 FEBRUARI 2007

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007 PRESS RELEASE Akhir Tahun 27 Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di Pasar Modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci