BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dan Asosiatif. Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dan Asosiatif. Tabel 3.1 Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dan Asosiatif. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Sudirman Kupang tahun ajaran 2016/ Waktu Penelitian Tabel 3.1 Waktu Penelitian No Kegiatan yang dilakukan Waktu 1 Penyusunan proposal penelitian Januari februari Pembuatan perangkat 14 Februari Validasi perangkat (isi) 29 Maret Pelaksanaan: 1. RPP RPP RPP Tes Hasil Belajar 5. Angket kemampuan kecerdasan 3 April April April April April

2 emosional 6. Angket motivasi belajar 7. Analisis Data 22 April April 2017 C. Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah guru kimia dalam hal ini Peneliti dan peserta didik di SMA Swasta Sudirman Kupang kelas X tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 34 orang. D. Variabel Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel bebas ( independen ): kemampuan kecerdasan emosional dan motivasi belajar peserta didik. 2. Variabel terikat ( dependen ): hasil belajar peserta didik E. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun ajaran 2016/ Sampel Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X. 98

3 3. Teknik Pengambilan Sampel Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. (Sugyono, 2015 : 124 ) F. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen One-Shot Case Study dengan pola desainnya sebagai berikut : Keterangan: X O X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi Dalam desain ini suatu kelompok diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Desain ini tidak ada tes awal atau pretest. (Sugiyono, 2015 : 110) G. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma ganda dengan dua variabel independen dan satu variabel dependen, yang dapat digambarkan sebagai berikut: X 1 Y X 2 99

4 X 1 X 2 Y = Kemampuan kecerdasan emosional = Motivasi belajar = Hasil Belajar Peserta didik (Sugyono, 2015 : 68) H. Definisi Operasional Karakteristik yang Diteliti Penyusunan definisi operasional karakteristik yang diamati berfungsi untuk menentukan alat pengambilan data (instrumen) yang cocok. Beberapa definisi operasional karakteristik yang diamati dalam penelitian ini adalah : 1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah skor yang diperoleh guru dalam mengelolah pembelajaran yang menerapkan pendekatan penemuan yang diukur dengan lembar pengamatan pengelolaan pengajaran yang sesuai. Kemampuan guru baik apabila skor yang diperoleh adalah 3,50-4, Ketuntasan indikator hasil belajar (IHB) adalah proporsi yang diperoleh peserta didik yang diukur dengan lembar observasi dan angket sikap spiritual untuk KI I, lembar observasi, dan angket penilaian diri untuk sikap sosial KI 2, tugas, kuis dan tes hasil belajar (THB) untuk aspek pengetahuan pada KI 3, lembar observasi kegiatan praktikum, lembar observasi kegiatan presentasi dan lembar penilaian portofolio dan tes hasil belajar proses untuk aspek ketrampilan KI 4. Suatu indikator hasil belajar (IHB) tuntas, apabila skor yang diperoleh 0, Ketuntasan hasil belajar adalah proporsi yang didapat dari jumlah secara keseluruhan aspek sikap spiritual untuk KI 1, sikap sosial untuk KI 2, 100

5 aspek pengetahuan untuk KI 3 dan aspek keterampilan untuk KI. Hasil belajar peserta didik tuntas bila proporsinya memenuhi kriteria 0,75 4. Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional merupakan nilai yang didapat dari perbandingan antara jumlah skor yang diperoleh dengan jumlah skor maksimal dikali seratus (100). Kecerdasan emosional peserta didik dikatakan baik apabila skor yang diperoleh lebih besar sama dengan 0,40 ( 0,40) atau nilainya lebih besar sama dengan 440 ( 440). 5. Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan nilai yang didapat dari perbandingan antara jumlah skor yang diperoleh dengan jumlah skor maksimal dikali seratus (100). Motivasi belajar peserta didik dikatakan baik apabila skor yang diperoleh lebih besar sama dengan 0,40 ( 0,40) atau nilainya lebih besar sama dengan 440 ( 440). I. Teknik Pengambilan Data Teknik pengambilan data menggunakan observasi, tes dan angket. J. Perangkat dan Istrumen yang Digunakan Dalam proses penelitian ini digunakan beberapa perangkat pembelajaran sebagai berikut: 1. Silabus 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 3. Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD) 4. Lembar kerja peserta didik (LKPD) 101

6 5. Kuis dan Tugas 6. Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan penemuan 7. Kisi-Kisi dan Lembar Observasi Sikap Spiritual 8. Angket penilaian sikap spiritual 9. Kisi-kisi dan Lembar Observasi Sikap Sosial 10. Angket Penilaian Diri Sikap Sosial 11. Tes Hasil Belajar (THB) materi pokok Hidrokarbon 12. Lembar Observasi Kegiatan Praktikum 13. Lembar Penilaian Portofolio 14. Lembar Penilaian Presentasi 15. Tes Hasil Belajar (THB) Proses 16. Angket Kecerdasan Emosional 17. Angket Motivasi Belajar K. Teknik Analisis Data. 1. Analisis deskriptif a. Analisis kemampuan guru mengelola pembelajaran Untuk mendapatkan ukuran kuantitatif dalam menganalisis data, maka peran pengamat sangat dibutuhkan selama kegiatan pelaksanaan pembelajaran berlangsung yakni dengan melakukan pengamatan terhadap guru dalam mengelolah pembelajaran. Skor yang diberikan pengamat harus berdasarkan petunjuk penilaian yang ada seperti yang tercantum dalam berikut: 102

7 Tabel 3.2 Rentangan Skor Terhadap Kemampuan Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Rentang Skor Keterangan Tidak baik, jika pengajar dalam melaksanakan 1,00-1,99 kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan RPP yang disiapkan. Kurang baik, jika pengajar dalam melaksanakan 2,00-2,99 kegiatan pembelajaran kurang sesuai dengan RPP yang disiapkan. Cukup baik, jika pengajar dalam kegiatan 3,00-3,49 pembelajaran cukup sesuai dengan RPP yang disiapkan. 3,50-4,00 Baik, jika pengajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang disiapkan. (Sumber: Borich dalam Darmo (2014:85) Analisis hasil pengamatan kegiatan pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung dilakukan melibatkan pengamat dalam penelitian sebanyak 2 orang yaitu 2 orang guru dari sekolah. Persamaan yang digunakan untuk menghitung kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah 103

8 X SP 1 SP 2 2 Keterangan: X :skor rata-rata dari setiap aspek pengamatan SP 1 : skor yang diberikan oleh pengamat 1 (satu) untuk setiap aspek pengamatan SP 2 : skor yang diberikan oleh pengamat 2 (dua) untuk setiap aspek pengamatan Reliabilitas instrumen pengamat dihitung dengan teknik interobserver agreement (Surapranata, 2009:88). Pada saat proses pembelajaran ada dua pengamatan menggunakan instrumen yang sama untuk mengamati variabel yang sama. Rumusan yang digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah: A B Percentage of agreement = 1 x100% A B Keterangan: A = Frekuensi tertinggi pengamatan B = Frekuensi terendah pengamatan Suatu instrumen pengelolaan pembelajaran dikatakan baik apabila koefisien reliabilitas 75 %. 104

9 b. Analisis Ketuntasan Indikator Suatu indikator dikatakan tuntas apabila proporsi jawaban benar peserta didik adalah 0, 75, sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas jika 80% atau lebih peserta didik mempunyai proporsi jawaban benar 0, 75 1) Ketuntasan indikator pada kompentensi inti 1 (KD pada KI-1) Indikator pada kompentensi inti 1 (KD pada KI-1) yakni aspek spiritual peserta didik, dinilai dengan menggunakan Lembar Observasi Sikap Spiritual dan Angket Penilaian Diri Sikap Spiritual Peserta didik. Skor yang diperoleh dari Lembar Observasi Sikap Spiritual kemudian dianalisis dengan menggunakan persamaan: Keterangan : P IHB = Pencapaian Indikator Hasil Belajar (Proporsi aspekaspek dalam kompentensi inti 1) B = Banyaknya peserta didik yang mencapai KI 1 T = Jumlah seluruh peserta didik Skor yang diperoleh dari Lembar Angket Penialaian Diri Sikap Spiritual Peserta didik Kemudian dianalisis dengan menggunkan persamaan sebagai berikut : 105

10 Keterangan : A = jumlah skor yang diperoleh B = jumlah maksimum Sehingga untuk memperoleh nilai akhir (NA) KI I (Sikap Spiritual) digunakan persamaan berikut : Indikator aspek sikap spiritual dikatakan tuntas apabila proporsi peserta didik yang mencapai kompentensi inti 1 adalah 0,75, sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas jika 80%. 2). Ketuntasan indikator pada kompentensi inti 2 (KD pada KI-2) Indikator pada kompentensi inti 2 (KD pada KI-) yakni aspek sosial peserta didik, dinilai dengan menggunakan Lembar Observasi Sikap Sosial dan Angket Penilaian Diri Sikap Sosial peserta didik. Skor yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan persamaan: Keterangan : P IHB = Pencapaian Indikator Hasil Belajar ( Proporsi aspekaspek dalam kompentensi inti 2) B = Banyaknya peserta didik yang mencapai KI 2 T = Jumlah seluruh peserta didik 106

11 Skor yang diperoleh dari Lembar Angket Penialaian Diri Sikap Sosial Peserta didik Kemudian dianalisis dengan menggunkan persamaan : Keterangan : A = jumlah skor yang diperoleh B = jumlah maksimum Sehingga untuk memperoleh nilai akhir (NA) KI 2 (Sikap Sosial) digunakan persamaan berikut : Indikator aspek sikap sosial dikatakan tuntas apabila proporsi peserta didik yang mencapai kompentensi inti 2 adalah 0,75, sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas jika 80% atau lebih peserta didik mempunyai proporsi jawaban benar 0, 75. 3). Ketuntasan indikator pada kompetensi inti 3 (KD pada KI-3) Indikator pada kompetensi inti 3 (KD pada KI-3) yakni aspek pengetahuan peserta didik, dinilai dengan menggunakan Tes Hasil Belajar Peserta didik. Skor yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan persamaan: 107

12 Keterangan : P IHB = Pencapaian Indikator Hasil Belajar (proporsi aspek-aspek dalam kompetensi inti 3) B = Banyaknya peserta didik yang mencapai KI 3 T = Jumlah seluruh peserta didik Sehingga untuk memperoleh nilai akhir (NA) ketuntasan indikator KI 3 (Aspek Pengetahuan) digunakan persamaan berikut: Indikator aspek pengetahuan dikatakan tuntas apabila proporsi seluruh peserta didik yang mencapai kompetensi inti 3 adalah 0,75 sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas jika 80. 4). Ketuntasan indikator pada kompetensi inti 4 (KD pada KI-4) Indikator pada kompetensi inti 4 (KD pada KI-3) yakni aspek keterampilan peserta didik, dinilai dengan menggunakan Lembar Obsevasi Aspek Psikomotor dan Tes Hasil Belajar Proses Peserta didik. Skor yang diperoleh dari Lembar Observasi Aspek Psikomotorik kemudian dianalisis dengan menggunakan persamaan: 108

13 Keterangan : P IHB = Pencapaian Indikator (proporsi aspek-aspek dalam kompentensi inti 4 B = Banyaknya peserta didik yang mencapai KI 4 T = Jumlah seluruh peserta didik Sehingga untuk memperoleh nilai akhir (NA) KI IV (Aspek Psikomotorik) digunakan persamaan berikut : Indikator aspek psikomotor dikatakan tuntas apabila proporsi peserta didik yang mencapai kompentensi inti 4 adalah 0,75, sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas jika 80% lebih peserta didik mempunyai proporsi jawaban benar 0, 75. c. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Penentuan ketuntasan berdasarkan penilaian acuan. Dengan rumus : Peserta didik dinyatakan tuntas belajarnya apabila proporsi jawaban peserta didik Ketuntasan hasil belajar secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut: 109

14 1) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap spiritual untuk KI 1 Penilaian sikap spiritual (KI 1) menggunakan instrumen lembar observasi penilaia n sikap spiritual dan lembar angket penilaian diri sikap spiritual. Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai akhir aspek sikap spiritual (KI 1) adalah sebagai berikut: 2) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap sosial untuk KI 2 Penilaian sikap sosial (KI 2) diukur menggunakan instrumen lembar observasi penilaian sikap sosial dan lembar angket penilaian diri sikap sosial. Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai akhir aspek sikap sosial (KI 2) adalah sebagai berikut 3) Ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan untuk KI 3 Penilaian aspek pengetahuan (KI 3) diukur menggunakan tes hasil belajar (THB) dengan instrumen yang digunakan yaitu soal kuis, soal tugas, dan soal ulangan. Nilai kuis, nilai tugas dan nilai ulangan dihitung menggunakan rumus berikut : 110

15 Keterangan: = rata-rata nilai kuis = rata-rata nilai tugas nilai ulangan 4) Ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan untuk KI 4 Penilaian aspek keterampilan (KI 4) antara lain penilaian psikomotor, penilaian portofolio, penilaian presentasi kelas dan penilaian THB Proses. Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai aspek keterampilan adalah sebagai berikut: Keterangan : Npra Npor NPres NTHBPros = nilai praktikum = nilai portofolio = nilai presentasi =nilai THB proses 5) Ketuntasan hasil belajar secara keseluruhan Ketuntasan hasil belajar keseluruhan dapat dihitung dengan rumus: 111

16 d. Analisis Kecerdasan Emosional Peserta Didik Data Angket Kecerdasan emosional siswa dianalisis dengan menggunakan rumus skala likert. Dalam skala likert, data kualitatif ditransfer kedalam skala kuantitatif. Tabel 3.5 Skala Penilaian Angket Kecerdasan Emosional Peserta Didik Alternatif jawaban Bobot penilaian Positif Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Untuk mengukur Kecerdasan Emosional Peserta Didik digunakan rumus: Keterangan : A = jumlah skor yang diperoleh, B = jumlah maksimum Presentase kecerdasan emosional yang diperoleh dibandingkan dengan klasifikasi nilai kemampuan kecerdasan emosional pada Tabel berikut. Tabel 3.6 Klasifikasi Nilai Kecerdasan emosional No % Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang (Sumber: Rissie, 2015) 112

17 Pernyataan-pernyataan pada angket disusun berdasarkan indikator kecerdasan emosional yang dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 3.7 Kisi kisi Angket Kecerdasan emosional ASPEK PERNYATAAN SKOR MAKSI MUM Kesadaran Diri Saya tahu alasan yang membuat saya sedih. 4 Saya tahu peristiwa-peristiwa apa yang 4 membuat saya senang. Saya merasa senang ketika saya mendapatkan apa yang saya inginkan. 4 Saya sulit menghadapi perasaan saya sendiri 4 saat menghadapi masalah. Saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan saat 4 marah. Saya sulit melupakan masalah yang tidak 4 menyenangkan. Jumlah Skor Maksimum 24 Pengaturan Diri Saya tidak marah tanpa alasan yang jelas. 4 Saya selalu tenang ketika menghadapi 4 masalah. Saya tidak sadar saat saya sedang marah. 4 Kekecewaan yang saya rasakan sampai 4 mengganggu konsentrasi belajar saya. Meskipun saya kesal terhadap pekerjaan 4 tertentu, saya tetap berusaha menyelesaikannya dengan baik. Ketika saya merasa tersinggung karena 4 ucapan teman, saya bisa menahan diri Jumlah Skor Maksimum 24 Motivasi Saya selalu berusaha untuk mendapatkan hasil 4 belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Saya tetap bersemangat ketika menghadapi 4 masalah yang sulit. Nilai pelajaran yang rendah memacu saya 4 untuk giat belajar. Saya tetap bersemangat meski mengalami 4 banyak masalah. Ketika hasil tugas yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lagi. 4 Jumlah Skor Maksimum

18 Empati Saya bisa melihat kesedihan orang lain dari 4 raut wajahnya. Ketika seorang teman menceritakan 4 masalahnya kepada saya, saya dapat merasakan kesulitannya. Saya berusaha memahami segala sesuatu yang 4 terjadi pada teman saya. Saya ikut bahagia saat teman saya 4 mendapatkan prestasi yang lebih baik dari saya. Jumlah Skor Maksimum 16 Keterampilan Saya sering melakukan musyawarah dengan 4 Sosial teman untuk menyelesaikan suatu masalah. Saya merasa senang menyelesaikan tugas 4 kuliah bersama teman-teman. Saya bisa menangkap informasi dari 4 pembicaraan dengan orang lain. Saya bisa memulai suatu pembicaraan dengan 4 orang yang baru saya kenal. Saya mudah akrab dengan orang lain 4 walaupun dengan orang baru. Saya selalu siap ketika harus berbicara di 4 depan orang banyak. Bekerjasama dengan orang lain hanya akan 4 merepotkan saya. Saya enggan untuk memulai percakapan 4 terlebih dulu dengan orang yang belum saya kenal. Saya lebih senang melakukan pekerjaan 4 bersama-sama dari pada sendiri. Jumlah Skor Maksimum 40 Total Skor 120 e. Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Data Angket Kemampuan motivasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus skala likert. Dalam skala likert, data kualitatif ditransfer kedalam skala kuantitatif. 114

19 Tabel 3.5 Skala Penilaian Angket Motivasi Belajar Peserta Didik Alternatif jawaban Bobot penilaian Positif Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Untuk mengukur kemampuan Motivasi belajar Peserta Didik digunakan rumus: Keterangan : A = jumlah skor yang diperoleh B = jumlah maksimum Presentase motivasi belajar yang diperoleh dibandingkan dengan klasifikasi nilai motivasi belajar pada Tabel berikut. Tabel 3.6 Klasifikasi Nilai Motivasi Belajar No % Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang (Sumber: Rissie, 2015) Pernyataan-pernyataan pada angket disusun berdasarkan indikator motivasi belajar yang dapat dilihat pada Tabel berikut. 115

20 Tabel 3.7 Kisi kisi Angket Motivasi Belajar Variabel Indikator Deskriptor Item Motivasi 1. Attenti 1. Rasa 1) Saya senang memperhatikan Belajar on/ senang penjelasan guru dalam kegiatan Perhati terhadap pembelajaran an pelajaran 2) Saya aktif berdiskusi bersama terhada teman tentang kegiatan dalam p LKS pelajar 3) Saya merasa mendapat banyak an pelajaran yang menarik 4) Saya senang melakukan kegiatan yang ada dalam LKS 5) Saya senang mempresentasikan hasil diskusi bersama temanteman 2. Perhatian 6) Jika saya diberi tugas saya terhadap tugas mengerjakannya sungguh-sungguh dengan 7) Bila mendapat tugas yang sulit, saya berusaha mendapatkan sumber 8) Saya tidak menyerah ketika mendapat soal yang sulit 116

21 3. Ketepatan 9) Jika diberi tugas oleh guru saya waktu menyelesai senantiasa tepat waktu mengerjakannya kan tugas 10) Saya mengerjakan PR dengan segera agar dapat mengumpulkan nya tepat waktu 4. Ketenangan di kelas 11) Saya beranggapan ketenangan kelas sangat penting sehingga saya menganjurkan pada temanteman untuk tidak ribut 12) Saya melakukan praktikum dengan tenang dan diam agar tidak mengangu konsentrasi teman lain 13) Saya tidak berbicara dengan teman ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran di kelas 2. Releva nce/ket er kaitan 1. Memahami apa yang dipelajari dalam 14) Saya memahami setiap materi pelajaran yang disampaikan guru dalam pelajaran ini 15) Saya bertanya pada guru ketika 117

22 pembelajar an ada pelajaran yang kurang saya mengerti 2. Keterkaitan materi yang disampaika n dengan apa yang telah dipelajari 16) Setiba di rumah, saya mengulang kembali pelajaran di berikan oleh guru di sekolah 17) Saya mempelajari buku pelajaran terlebih dahulu di rumah, sebelum guru menyampaikan penjelasan di kelas 18) Materi yang disampaikan guru berkaitan dengan apa yang telah saya pelajari 3. Mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari 19) Saya dapat mengaitkan pelajaran ini dengan hal-hal yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari 20) Saya menyukai pelajaran ini karena sesuai dengan kehidupan sehari-hari 3. Convid 1. Keyakinan 21) Saya yakin bahwa materi 118

23 ence/ke yakina n diri/per caya diri 4. Satisfa ction/k epuasa n terhadap materi pelajaran dan keberhasila n 1. Kepuasan terhadap hasil belajar 2. Kesediaan membantu pelajaran ini saya kuasai dengan baik 22) Saya yakin akan berhasil dalam belajar 23) Saya puas atas hasil belajar saya dengan menggunakan LKS ini 24) Saya senang membantu teman yang bertanya atau belum mengerti pelajaran 25) Saya diskusi dengan teman sebangku untuk menyelesaikan tugas kelompok 2. Analisis statistik Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik statistik. Analisis yang digunakan adalah untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis untuk mengetahui hubungan X 1 terhadap Y dan X 2 terhadap Y menggunakan analisis korelasi tunggal. Untuk mengetahui hubungan X 1 dan X 2 terhadap Y digunakan analisis korelasi ganda. Sedangkan Analisis ini untuk mengetahui pengaruh X 1 terhadap Y dan X 2 terhadap Y menggunakan analisis regresi 119

24 sederhana. Dan untuk mengetahui pengaruh X 1 dan X 2 terhadap Y digunakan analisis regresi ganda. a. Uji Persyaratan Analisis 1) Uji Normalitas Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan peneliti yaitu dengan metode Chi-Kuadrat. Untuk mencari chi-kuadrat hitung ( hitung) digunakan rumus : (Sundayana, 2014 : 88) Keterangan: : Nilai Chi-kuadrat : frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) : frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis) Dengan membandingkan hitung dengan tabel dengan tingkat kepercayaan 0,05 ( α ) maka diperoleh kriteria pengujian sebagai berikut : a) Jika hitung tabel, maka tolak H a artinya tidak signifikan. b) Jika hitung tabel, artinya tolak H 0 artinya signifikan. 120

25 2) Uji Linearitas Uji linearitas dalam analisis regresi langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a) Menghitung jumlah kuadrat regresi a (JK reg [a] ) dengan rumus: b) Menentukan jumlah kuadrat regresi b terhadap a(jk reg[b a] ) dengan rumus: c) Menentukan julmah kuadrat residu (JK res ) dengan rumus: JK res = d) Menentukan jumlah kuadrat error (JK E ) dengan rumus: Keterangan: Y x = Pasangan data dari x yang bernilai sama n x = banyaknya data y dari x yang bernilai sama e) Menentukan jumlah kuadrat ketidak-cocokan (JK tc ) dengan rumus: f) Menentukan derajat kebebasan kekeliruan (dk kk ) dengan rumus: 121

26 Dengan: n= banyaknya pasangan data dari keseluruhan k= banyaknya pasangan data dengan x yang sama dihitung satu g) Menentukan derajat kebebasan ketidak-cocokan (dk tc ) dengan rumus: h) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJK E ) dengan rumus: i) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat ketidak-cocokan (RKtc) dengan rumus: j) Menghitung nilai F ketidak-cocokan (Ftc) dengan rumus: k) Menentukan F tabel dengan rumus: 122

27 1) Pemeriksaan linearitas regresi: Jika F tc F tabel maka regresi tersebut linear atau Jika F tc F tabel maka regresi tersebut tidak linear (Sundayana, 2014: 198) a. Uji Korelasi 1) Korelasi tunggal (korelasi Pearson Product Moment (r)) Analisis korelasi tunggal PPM teknik statistik untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent ). Rumus yang digunakan adalah: (Sundayana, 2014: 201) Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1). Apabila nilai r = -1 maka korelasinya negatif sempurna, jika r = 0 maka tidak ada korelasi dan jika r = +1 maka korelasinya sangat kuat. Sedangkan harga (r) dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai (r) sebagai berikut. 123

28 Tabel 3.8. Interpretasi koefisien korelasi nilai (r) Interval koefisien Tingkat hubungan 0,80-1,000 Sangat kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup Kuat 0,20 0,399 Rendah 0,00 0, 199 Sangat rendah (Riduwan, 2011:81) Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y digunakan rumus (Sundayana, 2014: 202) Keterangan : D = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi Pengujian lanjutan uji signifikasi hubungan variabel X dan variabel Y digunakan rumus 124

29 Keterangan t hitung = Nilai t r n = Nilai koefifien korelasi = jumlah sampel Dengan membandingkan t hitung dan t tabel dengan tingkat kepercayaan 0,05 maka diperoleh kriteria pengujian sebagai berikut; a) Jika t hitung t tabel, maka tolak H 0 artinya signifikan b) Jika t hitung t tabel, maka terima H 0 artinya tidak signifikan (Riduwan, 2011 : 80-81) 2) Korelasi Ganda Analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y). Rumus Korelasi Ganda : = Selanjutnya menguji signifikansi dengan: a) Menghitung nilai dengan rumus : (Sundayana, 2014:227) = 125

30 b) Menghitung nilai dengan rumus : = Dengan Kaidah pengujian signifikansi: a) Jika, maka tolak Ho artinya signifikan. b) Jika, maka terima Ho artinya tidak signifikan. (Sundayana, 2014:277) b. Uji Regresi 1) Regresi sederhana Pada dasarnya analisis regresi mempunyai kaitan erat dengan analisis korelasi. Dimana setiap analisis regresi harus ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis korelasi tidak dilanjutkan ke analisis regresi jika kedua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan fungsional dan hubungan sebab akibat. Kegunaan analisis ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) jika variabel bebas (X) diketahui. Persamaan regresi dirumuskan (Sundayana, 2014:192) 126

31 Keterangan: Ŷ = subyek variabel terikat yang diproyeksikan X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diproyeksikan a = nilai konstanta Y jika X=0 b = nilai arah penentu ramalan yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y nilai a dan b dapat dicari dengan rumus sedangkan nilai Langkah langkah analisis regresi sederhana a) Membuat Ha dan H 0 dalam bentuk kalimat b) Membuat Ha dan H 0 dalam bentuk bentuk statistik c) Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik d) Masukan angka statistik dari tabel penolong dengan rumus : sedangkan nilai e) Mencari jumlah kuadrat regresi (JK reg [a] ) dengan Rumus 127

32 f) Mencari jumlah kuadrat regresi (JK reg [b a] ) dengan rumus g) Mencari jumlah kuadrat residu (JK res ) dengan rumus JK res = h) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK reg [a] ) dengan rumus i) Mencari rata rata jumlah kuadrat regresi (RJK reg [b a] ) dengan rumus j) Mencari rata rata jumlah kuadrat residu (RJK res ) dengan rumus k) Menguji signifikasi dengan rumus Kaidah pengujian signifikasi dengan taraf signifikan ( F tabel = adalah : (1) Jika F hitung F tabel, maka tolak H 0 artinya signifikan (2) Jika F hitung F tabel, maka terima H 0 artinya tidak signifikan 128

33 2) Regresi Berganda Analisis regresi ini dipakai untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus persamaan regresi berganda sebagai berikut : = + Keterangan : = Hasil belajar peserta didik = Kecerdasan emosional = Konstanta / intercept = Koefisien regresi variabel = Koefisien regresi variabel Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan langkah langkah menjawab regresi ganda sebagai berikut: (a) Membuat H a dan H 0 dalam bentuk kalimat (b) Membuat H a dan H 0 dalam bentuk statistik (c) Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik. (d) Menghitung nilai- nilai pesamaan b 1, b 2, dan a dengan rumus: = = = 129

34 (e) Mencari korelasi ganda dengan rumus : (f) Menguji signifikansi dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan rumus : = Keterangan : n = jumlah responden m = jumlah variabel bebas Kaidah pengujian signifikasi dengan taraf signifikan (F tabel =F t{1-α)(dk adalah : (1) Jika F hitung F tabel, maka tolak H 0 artinya signifikan (2) Jika F hitung F tabel, maka terima H 0 artinya tidak signifikan L. Pengujian Hipotesis 1. Menguji Hubungan antara X 1, X 2 terhadap Y a. Hubungan X 1 terhadap Y H a :Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional peserta didik terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrolikarbon peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/

35 H 0 :Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional peserta didik terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrolikarbon peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/2017. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis Tolak H 0, terima H a Jika t hitung t tabel. Terima H 0, tolak H a Jika t hitung t tabel. b. Hubungan X 2 terhadap Y H a :Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrokarbon peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/2017. H 0 :Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrokarbon peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/2017. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis Tolak H 0, terima H a Jika t hitung t tabel. Terima H 0, tolak H a Jika t hitung t tabel. c. Hubungan X 1 dan X 2 terhadap Y 131

36 H a :Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrokarbon peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/2017. H 0 :Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrokarbon peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/2017. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis Tolak H 0, terima H a. Jika, Terima H 0, tolak H a Jika, 2. Pengaruh X 1, X 2 terhadap Y a. Pengaruh X 1 terhadap Y H a :Ada pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrokarbon peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/2017. H 0 :Tidak Ada pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrokarbon peserta didik 132

37 kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/2017. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis Tolak H 0, terima H a. Jika, Terima H 0, tolak H a Jika, b. Pengaruh X 2 terhadap Y H a :Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrokarbon peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/2017. H 0 :Tidak Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrokarbon peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/2017. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis Tolak H 0, terima H a. Jika, Terima H 0, tolak H a Jika, c. Pengaruh X 1 dan X 2 Terhadap Y H a :Ada pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrokarbon peserta didik kelas X SMA Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/

38 H 0 :Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan penemuan pada materi pokok Hidrokarbon peserta didik kelas X SMA Sudirman Kupang tahun pelajaran 2016/2017. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis Tolak H 0, terima H a. Jika, Terima H 0, tolak H a Jika 134

39 M. Matriks Metode Penelitian Tabel 3.6 Matriks Metode Penelitian Tujuan Karakte ristik Yang Diamati Definisi Operasional Karakteristik Yang diamati Instrumen Sumber Data Pengambilan Data Teknik Analisis Data 1a) Mengetahui kemampuan guru Kemamp Kemampuan guru dalam Lembar Guru Observasi Deskriptif dalam mengelola Pembelajaran uan mengelola pembelajaran pengamatan dengan menerapkan pendekatan Guru adalah skor yang diperoleh kemampuan penemuan pada materi pokok guru dalam mengelolah guru dalam Hidrokarbon peserta didik kelas pembelajaran yang pengelolaan X SMA Swasta Sudirman menerapkan pembelajara Kupang tahun pelajaran pendekatanpenemuan yang n 2016/2017 diukur dengan lembar pengamatan pengelolaan 135

40 pengajaran yang sesuai. Kemampuan guru baik apabila skor yang diperoleh adalah 3,50-4,00.. b) Mengetahui ketuntasan Ketuntas Ketuntasan indikator hasil Lembar Peserta Observasi, Deskriptif indikator dengan menerapkan an belajar (IHB) adalah proporsi observasi didik Angket dan pendekatan penemuan pada indikator yang diperoleh peserta didik dan angket Tes materi pokok hidrokarbon yang diukur dengan lembar penilaian peserta didik kelas X SMA observasi dan angket sikap diri sikap Swasta Sudirman Kupang tahun spiritual untuk KI I, lembar spiritual (KI ajaran 2016/2017. observasi, dan angket 1) dan sikap penilaian diri dan angket sosial (KI penilaian antar peserta didik 2). Tes hasil untuk sikap sosial KI 2, tes belajar hasil belajar (THB) untuk berupa kuis, 136

41 aspek pengetahuan pada KI 3, dan lembar observasi kegiatan praktikum, lembar observasi kegiatan presentasi dan lembar penilaian portofolio untuk aspek ketrampilan KI 4. Suatu indikator hasil belajar (IHB) tuntas, apabila skor yang diperoleh 0,75. tugas dan ulangan untuk aspek pengetahuan (KI 3). Lembar observasi psikomotor, presentse lembar penilaian portofolio dan THB Proses untuk aspek ketrampilan 137

42 (KI 4). c) Mengetahui hasil belajar Hasil bel Ketuntasan hasil belajar Lembar Peserta Observasi, Deskriptif dengan menerapkan ajar adalah proporsi yang didapat observasi didik Angket dan pendekatanpenemuan pada peserta dari jumlah secara dan angket Tes materi pokok hidrokarbon didik keseluruhan aspek sikap penilaian peserta didik kelas X SMA spiritual untuk KI 1, sikap diri sikap Swasta Sudirman Kupang sosial untuk KI 2, aspek spiritual (KI tahun ajaran 2016/2017. pengetahuan untuk KI 3 dan 1) dan sikap aspek keterampilan untuk KI. sosial (KI Hasil belajar peserta didik 2). Tes hasil tuntas apabila skor yang belajar diperoleh 0,75. berupa kuis, tugas dan ulangan untuk aspek pengetahuan 138

43 (KI3). Lembar observasi psikomotor, presentse lembar penilaian portofolio dan penilaian THB Proses untuk aspek ketrampilan (KI 4) 139

44 2 Mengetahui kemampuan Kemamp Kemampuan kecerdasan Angket Peserta Angket Deskriptif. kecerdasan emosional peserta didik uan emosional merupakan nilai kemampuan didik dalam pembelajaran dengan kecerdas yang didapat dari kecerdasan menerapkan pendekatan penemuan an perbandingan antara jumlah emosional pada materi pokok hidrokarbon emosion skor yang diperoleh dengan peserta didik kelas X SMA Swasta al jumlah skor maksimal dikali Sudirman Kupang tahun ajaran seratus (100). Kemampuan 2016/2017. kecerdasan emosional peserta didik dikatakan baik apabila skor yang diperoleh lebih besar sama dengan 0,40 ( 0,40) atau nilainya lebih besar sama dengan 440 ( 440). 140

45 3 Mengetahui motivasi belajar Motivasi Motivasi belajar merupakan Angket Peserta Angket Deskriptif. peserta didik dalam pembelajaran Belajar nilai yang didapat dari motivasi didik dengan menerapkan pendekatan perbandingan antara jumlah belajar penemuan pada materi pokok skor yang diperoleh dengan hidrokarbon peserta didik kelas X jumlah skor maksimal dikali. SMA Swasta Sudirman Kupang seratus (100). Motivasi tahun ajaran 2016/2017. belajar peserta didik dikatakan baik apabila skor yang diperoleh lebih besar sama dengan 0,40 ( 0,40) atau nilainya lebih besar sama dengan 440 ( 440). 4 a. Mengetahui ada tidaknya Hubunga Hubungan kemampuan Angket peserta Angket Analisis Statistik hubungan kemampuan n kecerdasan emosional peserta kemampuan didik kecerdasan emosional peserta kemamp kecerdasan 141

46 didik terhadap hasil belajar uan didik terhadap hasil belajar emosional dengan menerapkan kecerdas adalah derajat regresi antara pendekatanpenemuan pada an variabel bebas dengan materi pokok hidrokarbon peserta emosion variabel terikat, dikatakan didik kelas X SMA Swasta al signifikan apabila nilai F hitung Sudirman Kupang tahun ajaran terhadap F tabel. 2016/2017 hasil belajar peserta didik. b. Mengetahui ada tidaknya Hubunga Hubungan motivasi belajar Angket peserta Angket Analisis Statistik hubungan antara motivasi n peserta didik terhadap hasil motivasi didik belajar terhadap hasil belajar motivasi belajar adalah derajat regresi belajar. peserta didik dengan belajar antara variabel bebas dengan menerapkan peserta variabel terikat, dikatakan 142

47 pendekatanpenemuan pada didik signifikan apabila nilai F hitung materi pokok hidrokarbon terhadap F tabel. peserta didik kelas X SMA hasil Swasta Sudirman Kupang tahun belajar ajaran 2016/2017 c. Mengetahui ada tidaknya Hubunga Hubungan kemampuan Angket peserta Angket Analisis statistik hubungan antara kemampuan n kecerdasan emosional dan kemampuan didik kecerdasan emosional dan kemamp motivasi belajar peserta didik kecerdasan motivasi belajar terhadap hasil uan terhadap hasil belajar adalah emosional belajar peserta didik dengan kecerdas derajat regresi antara variabel dan motivasi menerapkan an bebas dengan variabel terikat belajar, pendekatanpenemuan pada emosion, dikatakan signifikan apabila materi pokok hidrokarbon al dan nilai F hitung F tabel. peserta didik kelas X SMA motivasi Swasta Sudirman Kupang belajar tahun ajaran 2016/2017 peserta 143

48 didik terhadap hasil belajar 5 a. Mengetahui ada tidaknya Pengaruh Pengaruh kemampuan Angket peserta Angket Statistik inferensial pengaruh kemampuan kemamp kecerdasan emosional peserta kecerdasan didik kecerdasan emosional peserta uan didik terhadap hasil belajar emosional. didik terhadap hasil belajar kecerdas adalah derajat regresi antara dengan menerapkan an variabel bebas dengan pendekatan penemuan pada emosion variabel terikat, dikatakan materi pokok hidrokarbon al signifikan apabila nilai F hitung peserta didik kelas X SMA terhadap F tabel. Swasta Sudirman Kupang hasil tahun ajaran 2016/2017 belajar peserta didik 144

49 b. Mengetahui ada tidaknya Pengaruh Pengaruh motivasi belajar Angket peserta Angket Analisis statistik pengaruh antara motivasi motivasi peserta didik terhadap hasil motivasi didik belajar terhadap hasil belajar belajar belajar adalah derajat regresi belajar. peserta didik dengan peserta antara variabel bebas dengan menerapkan didik variabel terikat, dikatakan pendekatanpenemuan pada terhadap signifikan apabila nilai F hitung materi pokok hidrokarbon hasil F tabel. peserta didik kelas X SMA belajar Swasta Sudirman Kupang tahun ajaran 2016/2017 c. Mengetahui ada tidaknya Pengaruh Pengaruh kemampuan Angket peserta Angket Statistik inferensial pengaruh antara kemampuan kemamp kecerdasan emosional dan kemampuan didik kecerdasan emosional dan uan motivasi belajar peserta didik kecerdasan motivasi belajar terhadap hasil kecerdas terhadap hasil belajar adalah emosional belajar peserta didik dengan an derajat regresi antara variabel dan motivasi menerapkan emosion bebas dengan variabel terikat belajar, 145

50 pendekatanpenemuan pada materi pokok hidrokarbon peserta didik kelas X SMA Swasta Sudirman Kupang tahun ajaran 2016/2017 al dan motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar, dikatakan signifikan apabila nilai F hitung F tabel. 146

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas 95 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti adalah berkenaan dengan pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013) 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di sekolah SMA Negeri sekota Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN 3 kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Discovery Learning yang

BAB V PENUTUP. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Discovery Learning yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Discovery

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan dengan siswa kelas IX sebagai objek penelitian. Pemilihan penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka lokasi penelitian akan dilaksanakan pada Kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sukmadinata (2011:52) merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggembarkan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan berupa angket tentang pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (008 : 5) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian ini tidak ada perlakuan kepada variabel penelitian melainkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh persepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang karir pekerjaan di industri dan motivasi belajar siswa terhadap keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan BRI Cabang Majalaya dengan jumlah populasi 196 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penulis dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota Sukabumi yang berlokasi di Jalan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa 7 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode dan Disain Penelitian. 3.. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pendahuluan Untuk memperoleh data tentang pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika menggunakan instrumen angket, dengan item

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-10. Teknik Analisis Regresi_M. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-10. Teknik Analisis Regresi_M. Jainuri, M.Pd Pertemuan Ke-0 Teknik Analisis Regresi_M Jainuri, MPd Pengertian Regresi Dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan dengan berbagai gejala yang meliputi bermacam variabel Sebagai misal : Berat badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini pada dasarnya dilakukan karena keinginan manusia untuk mengetahui tentang alam sekitar, yang melingkupi baik yang bersifat fisik maupun sosial. Sesuatu yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil belajar Ilmu Gizi Dasar yang dapat disumbangkan untuk Gizi Dalam Daur Kehidupan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jalan Dr. Setiabudi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sebelum proses analisis data, penelitian ini terlebih dahulu akan mendiskripsikan pengaruh keaktivan anggota kelompok kerja guru (KKG), pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang pada kantor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara kemampuan kognitif matematika dengan kemampuan kognitif IPA dan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada pembahasan deskripsi data ini akan dideskripsikan tentang dua hal yaitu data tentang persepsi peserta didik mengenai guru kimia dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng

BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng No.37A Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat penelitian di SMA Negeri 1 Tawangsari, yang terletak di Jalan Patimura No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu peroses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh hasil belajar Tata Hidang terhadap minat siswa sebagai Waiter/Waitress di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang tidak mementingkan kedalaman data, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian 1. Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat dan dapat dipercaya mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014. BAB III METODE PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA egeri 4 ogyakarta. Waktu penelitian pada bulan ovember 013 Mei 014. B. Jenis Penelitian Berdasarkan pendekatannya,

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian juga sering kali disebut dengan metodologi. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian, karena metode penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka terlebih dahulu harus menemukan metode penelitian yang tepat, untuk memperoleh data

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar A. Pemaparan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui besar kontribusi komitmen pada tugas (task commitmen) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Dharma Wanita Kota Surabaya, Kelurahan Kendangsari,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sebelum proses analisis data, penelitian ini terlebih dahulu akan mendeskripsikan intensitas supervisi akademik kepala madrasah dan kinerja guru agama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dalam pendekatan kuantitatif adalah untuk mengeglola data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar IPA terpadu siswa kelas VIII MTs. Riyadlotul

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metoda dan Desain Penelitian. 3.. Metoda. Sugiyono (009: ) menyatakan bahwa Metoda penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23 30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu PKBM Bina Terampil Mandiri Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. PKBM Bina

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang pengaruh profesionalisme guru PAI terhadap prestasi

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang pengaruh profesionalisme guru PAI terhadap prestasi 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini akan mendeskripsikan tentang pengaruh profesionalisme guru PAI terhadap prestasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan yang beralamat di Jln. Tangkuban Parahu KM 22 Desa Cikole Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 Ý = + XY BAB III bx + e METODE PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian 1.1. Tempat Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah di PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan

Lebih terperinci