Aplikasi Fuzzy Pada Bidang Kedokteran Dalam Pendiagnosaan Penyakit Fuzzy Application in Medical Diagnosis Desease
|
|
- Inge Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Aplikasi Fuzzy Pada Bidang Kedokteran Dalam Pendiagnosaan Fuzzy Application in Medical Diagnosis Desease Mukhammad Solikhin Lecturer of Informatics Engineering; Faculty of Informatics and Electrical Engineering, Institut Teknologi Del, Laguboti, Toba Samosir, Sumatera Utara ABSTRAK. Patients often use daily language that is less clearly measurable in the visual body of a disease suffered. For example, hepatitis is characterized by the following sentence: "Total protein is usually normal, albumin decreases, α-globulin and β-globulin decrease slightly and γ-glibulin increases." In which the language is not clearly measurable in the mark with the word "slightly decrease" or "slightly increased". The level of disease and symptoms of the patient can be known by the doctor only with a limited degree. The relationship between the patient's symptoms and the illness is as uncertain as the relationship between symptoms and the existance of the illness. To understand and overcome this difficulty, the diagnostic process is modelled by using the fuzzy set using the CADIAG-2 method. This is an approach uses two fuzzy relationships, fuzzy Q relationships (fuzzy relationship of the patients and the symptoms) and fuzzy R relation (fuzzy relationship of the symptoms and the disease) to obtain fuzzy T relationship (fuzzy relationship of the patients and the illness). This method can simultaneously recognize the diseases of some patients who are complete with the level of seriousness represented by the weights on the fuzzy T relation. KEYWORDS: CADIAG-2, Cluster, Fuzzy, Gejala,. 1. PENDAHULUAN Pada pertengahan tahun 1970-an, aplikasi teori himpunan fuzzy pada ilmu kedokteran baru saja diakui. Fokus yang dibahas dalam aplikasi teori himpunan fuzzy adalah pendiagnosaan penyakit yang tidak pasti. Hal ini disebabkan karena keterbatasan informasi yang tersedia untuk para dokter, proses pengklasifikasian gejala-gejala pada suatu penyakit menjadi lebih sulit, begitu juga cara pengobatannya juga menjadi sulit. Sebuah penyakit mungkin membawa dampak dan tingkatan yang berbeda dari pasien yang satu dan pasien yang lain. Lebih jauh lagi, sebuah gejala mungkin bisa mengindikasikan ke beberapa penyakit. Beberapa penyakit ini bisa mengganggu perubahan pola gejala-gejala pada penyakit lainnya. Biasanya dalam menggambarkan keadaan suatu penyakit, pasien sering menggunakan bahasa sehari-hari yang kurang jelas terukur. Contohnya, penyakit hepatitis dikarakteristikkan dengan kalimat sebagai berikut: Total protein biasanya normal, albumin berkurang, α-globulins sedikit berkurang, β-globulins sedikit berkurang dan γ-globulins bertambah. kalimat di atas tidak jelas ukurannya. Meskipun pengetahuan medis fokus pada hubungan gejala-penyakit yang menghasilkan ketidakpastian dalam pendiagnosaan penyakit. Secara umum dokter mengumpulkan informasi tentang pasien dari catatan kesehatan masa lalu, uji fisik, hasil test lab, dan penelusuran yang lain misal X-ray dan ultrasonic. Informasi dari berbagai penemuan tersebut juga membawa ketidakpastian. Catatan kesehatan masa lalu dari pasien mungkin subjektif, mengabaikan informasi yang lain atau tidak lengkap. Kesalahan mungkin bisa juga dibuat pada tes fisik dan gejala yang mungkin terabaikan. Ukuran tes lab sering terbatas, dan batasan antara normal dan sakit sering tidak jelas. Hasil X-ray dan tes semacamnya, tafsiran hasilnya kadang benar.
2 Gejala Tingkatan penyakit dan gejala pasien bisa diketahui oleh dokter hanya dengan derajat yang terbatas. Hubungan antara gejala dan penyakit seorang pasien sama tidak pastinya dengan relasi antara gejala dan keberadaan suatu penyakit. Meskipun demikian sangat penting bagi seorang dokter untuk menandai diagnosa yang sesuai dengan cara pengobatannya. Untuk memahami dan mempelajari kesulitan ini maka dalam proses pendiagnosaan dimodelkan dengan menggunakan himpunan fuzzy. 2. TEORI DAN PEMBAHASAN Pemodelan proses diagnosa penyakit pada ilmu kedokteran dengan fuzzy menggunakan pendekatan pendekatan yang berbeda beda, salah satunya adalah menggunakan pendekatan yang diformulasikan oleh Sanchez (1979) adalah suatu representasi dalam relasi fuzzy antara gejala dan penyakit. Representasi tersebut dapat dimodelkan setelah mendapatkan data data dari kedokteran yang dibutuhkan untuk memformulasikannya ke dalam relasi fuzzy. Cadiag- 2 adalah salah satu metodenya. 2.1 CADIAG 2 Misalkan himpunan fuzzy A adalah hasil observasi gejala s pada pasien p. Relasi fuzzy R adalah relasi yang mengawankan himpunan gejala s(s) ke himpunan penyakit d(d) sehingga himpunan fuzzy B menyatakan penyakit yang mengidap pada pasien p dan diperoleh dari persaman (1) B = A R atau B(d) = max [min(a(s), R(s, d))] (1) s S untuk setiap d D. Derajat keanggotaan dari gejala s pada himpunan fuzzy A adalah representasi dari kemungkinan adanya gejala atau frekuensi kemunculannya. Sedangkan derajat keanggotaan dari himpunan fuzzy B merupakan derajat masing masing penyakit yang ada berdasarkan relasi R. Gejala A B R Gambar 1. Cara memperoleh himpunan fuzzy penyakit berdasarkan gejala pada pasien
3 Pasien Gejala Pasien Jika Q adalah relasi fuzzy dari himpunan pasien p(p) ke himpunan gejala s(s) dan jika T adalah relasi fuzzy dari himpunan pasien p(p) ke himpunan penyakit d(d) sedemikian hingga T = Q R (2) maka derajat masing-masing relasi fuzzy Q merepresentasikan gejala yang ada pada pasien sedangkan derajat dari relasi fuzzy T merepresentasikan penyakit yang diderita masing-masing pasien. Gambar 2 berikut adalah penggambaran relasi matriksnya Gejala Q R T Gambar 2. Cara mendapatkan relasi fuzzy antara pasien dan penyakitnya Gambar 3. Relasi himpunan fuzzy untuk diagnosa penyakit pada pasien Pada gambar 3 matriks T dan Q adalah riwayat kesehatan pasien dan penyakitnya yang akan digunakan untuk memperoleh relasi fuzzy R, selanjutnya relasi fuzzy R dikomposisikan dengan gejala pada pasien maka penyakit yang diderita pasien dapat diketahui. Model tersebut memberikan dua jenis relasi antara gejala dan penyakit, yaitu relasi kejadian dan relasi indikasi. Relasi kejadian merupakan pengetahuan tentang kecenderungan gejala s pada penyakit d atau frekuensi kemunculan gejala s pada penyakit d yang secara tidak langsung berhubungan dengan pertanyaan seberapa sering gejala s muncul
4 pada penyakit d? terkait pada relasi ini yang jawabannya memungkinkan selalu, sering, jarang, atau tidak pernah. Sedangkan untuk relasi indikasi menggambarkan perbedaan kekuatan dari gejala untuk mengetahui penyakit mana yang akan menyerang, ini terkait dengan pertanyaan seberapa kuat gejala s mengindikasikan ke penyakit d? jawabannya bisa selalu mengindikasikan, kuat indikasinya, lemah indikasinya, atau sangat lemah indikasinya ke suatu penyakit d. Kedua relasi ini sangat penting karena suatu gejala s i belum tentu mengindikasikan secara pasti ke suatu penyakit d i dan begitu juga dengan penyakit d j, penyakit yang sama belum tentu memiliki gejala yang sama. Sehingga kedua relasi ini, relasi kejadian dan relasi indikasi, diperlukan dalam pendiagnosaan suatu penyakit yang diderita oleh pasien. Lebih jelasnya diberikan contoh, misalkan S himpunan semesta semua gejala pada penderita, D sebagai himpunan semesta penyakit yang diderita, dan P himpunan semesta dari semua pasien penderita. Misalkan didefinisikan relasi fuzzy R s (p, s) adalah derajat dari gejala s yang ada pada pasien p, dan s adalah gejala peningkatan potassium pada pasien, seorang pasien p dikatakan normal jika memiliki kandungan potassium pada range 3,5 sampai dengan 5,2 maka derajat R s (p, s) = 0,5. Selanjutnya didefinisikan relasi fuzzy R 0 pada himpunan semesta S x D, dimana R 0 (s, d) merupakan derajat keanggotaan yang merepresentasikan frekuensi gejala s pada penyakit d, relasi R 0 (s, d) inilah yang selanjutnya disebut relasi kejadian, selanjutnya didefinisikan lagi relasi R c pada himpunan semesta yang sama, dimana R c (s, d) menyatakan derajat keanggotaan yang merupakan representasi dari indikasi adanya gejala s untuk penyakit d, relasi R c (s, d) mewakili relasi indikasi. Sehingga telah dimiliki dua buah matriks R 0 sebagai relasi kejadian dan R c sebagai relasi indikasi. Pada contoh ini, relasi kejadian dan relasi indikasi yang diperoleh dari dokumen ahli kedokteran biasanya berupa data verbal, gejala s sering muncul pada penyakit d atau gejala s selalu mengindikasikan penyakit d sehingga derajat keanggotaan dari tiap kata tersebut dapat di bobot seperti pada tabel 1 berikut : Tabel 1. Pembobotan Data Verbal dalam Relasi Fuzzy Kata verbal Derajat Keanggotaan Selalu 1 Sering 0,75 Tidak spesifik 0,5 Jarang 0,25 Tidak pernah 0 Sedangkan untuk gejala yang memiliki tingkat ke sangat -an, bobotnya dapat didefinisikan sebagai kuadrat dari kata verbal setelah kata sangat, contoh Sangat sering = 0,75 2 = 0,5625, Sangat jarang = 0,25 2 = 0,0625, dst. Asumsikan bahwa data data kedokteran yang dimiliki menghubungkan antara gejala s 1, s 2, dan s 3 dengan penyakit d 1 dan d 2, hubungan diantara mereka misalkan sebagai berikut : Gejala s 1 terjadi sangat jarang pada pasien dengan penyakit d 1 Gejala s 1 sering terjadi pada pasien dengan penyakit d 2 tapi jarang menguatkan kehadirannya pada penyakit d 2 Gejala s 2 selalu terjadi pada penyakit d 1 dan selalu mengindikasikan kehadirannya pada penyakit d 1 selain itu, s 2 tidak pernah terjadi pada penyakit d 2, dan kehadirannya tidak pernah mengindikasikan ke penyakit d 2. Gejala s 3 sangat sering terjadi pada penyakit d 2 dan sering menguatkan kehadirannya pada penyakit d 2 Gejala s 3 jarang terjadi pada pasien dengan penyakit d 1 diketahui bahwa semua relasi pasangan dari gejala dan penyakit yang hilang, diasumsikan sebagai yang tidak spesifik dan diberi derajat keanggotaan 0.5. dari dokumen kedokteran yang kita dapatkan, dapat dikonstruksi matriks matriks pada relasi R 0, R c S x D (dimana baris ke i menunjukkan gejala ke i dan kolom ke j menunjukkan penyakit ke j dengan masing masing simbolnya berturut turut s i dan d j ) Sehingga didapatkan matriks :
5 0,06 0,75 0,5 0,25 R 0 = [ 1 0 ] dan R c = [ 1 0 ] (3) 0,25 0,56 0,5 0,75 Diasumsikan telah diberikan sebuah relasi fuzzy R s berdasarkan pengetahuan dalam bidang kedokteran secara rinci dengan derajat keanggotaannya merupakan kemunculan gejala s 1, s 2, dan s 3 pada tiga pasien p 1, p 2, dan p 3 yaitu : 0,4 0,8 0,7 R s = [ 0,6 0,9 0 ] (4) Dengan menggunakan relasi R s, R 0, dan R c, dapat dihitung empat indikasi berbeda yang didefinisikan pada himpunan P x D pada pasien dan penyakit. Yang pertama adalah indikasi kejadian R 1 didefinisikan sebagai R 1 = R s R 0. Sehingga diperoleh 0,8 0,56 R 1 = [ 0,9 0,6 ] (5) 0,25 0,75 Untuk relasi indikasi R 2 dapat dihitung dengan R 2 = R s R c yang hasilnya adalah 0,8 0,7 R 2 = [ 0,9 0,25] (6) 0,5 0,75 Indikasi yang tidak terjadi pada pasien-pasien dapat pula didefinisikan sebagai R 3 dengan R 3 = R s (1 R 0 ) dan diperoleh adalah 0,7 0,8 R 3 = [ 0,6 0,9 ] (7) 0,9 0,44 Dan indikasi yang bukan gejala R 4 dapat dihitung dengan R 4 = (1 R s ) R 0 sehingga diperoleh 0,25 0,6 R 4 = [ 0,25 0,56] (8) 1 1 Untuk memperoleh informasi yang jelas pada pasien (p 1, p 2, dan p 3 ) menderita penyakit (d 1, d 2, atau d 3 ), maka mengomposisikan R 1 dengan R 2 sehingga diperoleh K = R 1 o R 2 0,8 0,7 K = R 1 R 2 = [ 0,9 0,6 ] (9) 0,5 0,75 Begitu juga untuk memperoleh informasi pasien mana sajakah yang tidak terserang penyakit, dengan mengomposisikan R 3 dengan R 4 sehingga diperoleh matriks T = R 3 o R 4 0,7 0,8 T = R 3 R 4 = [ 0,6 0,9 ] (10) 1 0,44 Dari hasil komposisi tersebut menghasilkan dua matrik baru, K dan T, yang dapat menyatakan pasien mana sajakah yang terserang penyakit dan pasien mana sajakah yang tidak terkena penyakit secara berturut turut terpenuhi jika memenuhi pertidaksamaan pada (11) 0,5 < max[r 1 (p, d), R 2 (p, d)] dan 0,5 < max[r 3 (p, d), R 4 (p, d)] (11)
6 Berdasarkan matriks yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pasien p 1 mengidap penyakit d 1 dengan bobot 0,8 dan mengidap penyakit d 2 dengan bobot 0,7, pasien p 2 mengidap penyakit d 1 dengan bobot 0,9 dan penyakit d 2 dengan bobot 0,6, sedangkan pasien p 3 mengidap penyakit d 2 dengan bobot 0,75. Pernyataan ini diperoleh dari matriks K, lebih lanjut pernyataan ini dikuatkan oleh matriks T yang secara verbal dapat dikatakan bahwa: p 1 tidak mengidap penyakit d 2 dengan bobot 0,8 p 2 tidak mengidap penyakit d 2 dengan bobot 0,9 p 3 tidak mengidap sama sekali penyakit d 1 Pernyataan di atas mendukung kesimpulan diagnosa yang diperoleh dari matriks K yang mengatakan bahwa p 1 dan p 2 mengidap penyakit d 1 sedangkan p 3 mengidap penyakit d KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi teori himpunan fuzzy pada ilmu kedokteran salah satunya adalah pendiagnosaan jenis penyakit berdasarkan gejala-gejala yang muncul. Dalam pendiagnosaan penyakit menggunakan 2 pendekataan yaitu CADIAG 2 dan Clustering(pengelompokan) Fuzzy. Pendekataan CADIAG 2 menggunakan dua relasi fuzzy yaitu relasi fuzzy Q(hubungan fuzzy pasien dengan gejalanya) dan relasi fuzzy R(hubungan fuzzy gejala dan penyakit) untuk memperoleh relasi fuzzy T(hubungan fuzzy pasien dengan penyakit yang diderita). Kendati demikian observasi oleh dokter terhadap diagnosa suatu penyakit tetap mutlak dibutuhkan, penelitian ini diharapkan dapat membantu dokter dalam menentukan dosis obat yang diberikan terhadap setiap penyakit yang diderita seorang pasien berdasarkan bobot relasi fuzzy antata pasien dengan penyakit yang diderita. 4. DAFTAR PUSTAKA Collan, Mikael., Fedrizzi, Mario, 2016, Studies in Fuzziness and Soft Computing, Springer, New York, Vol 335. Davvaz, Bijan., Cristea, Irina., 2015, Fuzzy Algebraic Hyperstructures, Springer, New York, Vol 321. Hans, Michael., 2005, Applied Fuzzy Arithmetic Springer, New York. Klir, George J., Bo Yuan, 1995, Fuzzy Sets And Fuzzy Logic : Theory and Applications, Prentice-Hall Inc., USA. Sanchez, E Inverses of Fuzzy relations. Application to possibility distributions and medical diagnosis, Fuzzy set and system 2, 1 pp Zimmermann, 1996, Fuzzy Set Theory and Its Applications, Kluwer Academis Publishers., 3rd ed., USA.
PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG
PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG 041401067 PROGRAM STUDI STRATA 1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR FUZZY BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT THT SKRIPSI MARIA I. S. SINAGA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR FUZZY BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT THT SKRIPSI MARIA I. S. SINAGA 061401094 PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Metode AHP Dalam Penentuan Seseorang Beresiko Terkena Penyakit Ginjal
Jurnal KomputerTerapan Vol. 2, No. 1, Mei 2016, 41-54 41 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Sistem Pendukung Keputusan Metode AHP Dalam Penentuan Seseorang Beresiko Terkena Penyakit
Lebih terperinciPENENTUAN KEPUTUSAN MULTI KRITERIA DENGAN HIMPUNAN SAMAR
PENENTUAN KEPUTUSAN MULTI KRITERIA DENGAN HIMPUNAN SAMAR Samsuryadi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya syamsuryadi@unsri.ac.id Abstrak Decision support systems to
Lebih terperinciIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: Perancangan Model Matematis Untuk Penentuan Jumlah Produksi di PT. XZY
IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. ~5 ISSN: 978-52 Perancangan Model Matematis Untuk Penentuan Jumlah Produksi di PT. XZY Dian Eko Hari Purnomo Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Program Studi Teknik
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PAKAR BERBASIS FUZZY LOGIC SUGENO UNTUK MENENTUKAN PENYAKIT HEPATITIS A, B, DAN C
PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PAKAR BERBASIS FUZZY LOGIC SUGENO UNTUK MENENTUKAN PENYAKIT HEPATITIS A, B, DAN C Disusun oleh Arga Kurniawan Susanto (0622009) Jurusan, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUZZY SEQUENTIAL PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP MODEL TETAP
PENERAPAN METODE FUZZY SEQUENTIAL PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP MODEL TETAP Yulia Umi Ratu 1, Raupong 2, Andi Kresna Jaya 3 yuliaumir@gmail.com Program studi Statistika, Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR Nurul Azka 1, Andi Farmadi 2, Dwi Kartini 3 123 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru,
Lebih terperinciPROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN METODE KUMAR. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang
PROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN METODE KUMAR Shintia Devi Wahyudy 1, Bambang Irawanto 2, 1,2 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl Prof H Soedarto, SH Tembalang Semarang 1 Shintiadevi15@gmailcom,
Lebih terperinciOleh : Rahanimi Pembimbing : Dr. M Isa Irawan, M.T
PERAMALAN JUMLAH MAHASISWA PENDAFTAR PMDK JURUSAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING DAN RELASI LOGIKA FUZZY (STUDI KASUS di INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA) Oleh : Rahanimi
Lebih terperinciProses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani
JURNAL SAINTIFIK VOL.3 NO. 2, JULI 2017 Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani Darmawati Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sulawesi Barat; e-mail: dharmawangs89@gmail.com
Lebih terperinciPERBANDINGAN PRODUKSI KOPI OPTIMUM ANTARA METODE F UZZY MAMDANI DENGAN F UZZY SUGENO PADA PT XYZ. Rianto Samosir, Iryanto, Rosman Siregar
Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 517-527. PERBANDINGAN PRODUKSI KOPI OPTIMUM ANTARA METODE F UZZY MAMDANI DENGAN F UZZY SUGENO PADA PT XYZ Rianto Samosir, Iryanto, Rosman Siregar Abstrak: Logika
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini
Lebih terperinciRelasi Kongruensi Fuzzy pada Grup dan Grup Hasil Bagi
Relasi Kongruensi Fuzzy pada rup dan rup asil Bagi Oleh K a r y a t i Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: yatiuny@yahoo.com
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL
RENCANA SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata Kuliah : FUZZY LOGIC Kode MK : CIF416 Mata Kuliah Prasyarat : KECERDASAN BUATAN, LOGIKA
Lebih terperinciKLASIFIKASI SISWA KELAS UNGGULAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS
KLASIFIKASI SISWA KELAS UNGGULAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS Nunik Mariastuti Wijilestari, Moch. Hariadi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 60
Lebih terperinciFuzzy Washing Machines
TUGAS PRESENTASI TEORI HIMPUNAN SAMAR Fuzzy Washing Machines Disusun oleh: Septiana Nurohmah (083054002) Ayu Azmy Amalia (08305406) Sri Hanjati (073054073) PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENANGANAN PENYAKIT BALITA DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Liyan Febrianti
SISTEM PAKAR PENANGANAN PENYAKIT BALITA DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Liyan Febrianti Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
PERBANDINGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR (KNN) dan METODE NEAREST CLUSTER CLASSIFIER (NCC) DALAM PENGKLASIFIKASIAN KUALITAS BATIK TULIS Nesi Syafitri 1 ABSTRACT Various problem that are related to classification
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasien yang menderita suatu penyakit membutuhkan adanya obat sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasien yang menderita suatu penyakit membutuhkan adanya obat sebagai tindakan medis sebagai terapi pengobatan. Dalam memberikan terapi, umumnya terdapat permasalahan
Lebih terperinciPENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni
PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI Elpa Armi Voni 061401030 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS
Lebih terperinciOPERASI PADA GRAF FUZZY
OPERASI PADA GRAF FUZZY Budi Setiawan, Prof. Dr. Dwi Juniati, M.Si. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang Surabaya 60231 Email: b_diset@yahoo.com,
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PERSAMAAN FUZZY
STUDI TENTANG PERSAMAAN FUZZY Elva Ravita Sari Evawati Alisah Jurusan Matematika Fakultas Sains Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail: mbemvie@gmail.com ABSTRAK Bilangan
Lebih terperinciDesain Model Fuzzy Gejala Penyakit Untuk Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Anak
IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Desain Model Fuzzy Gejala Penyakit Untuk Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Anak Natalia 1, Bella Halim 2, Gasim 3 1,2 STMIK GI MDP; Jl. Rajawali
Lebih terperinciANALISIS KONSISTENSI MATRIKS KEPUTUSAN : SUATU PERBANDINGAN NUMERIK. Farikhin Departemen Matematika FSM UNDIP
JMP : Vol. 9 No. 1, Juni 2017, hal. 1-12 ANALISIS KONSISTENSI MATRIKS KEPUTUSAN : SUATU PERBANDINGAN NUMERIK Farikhin Departemen Matematika FSM UNDIP farikhin.math.undip@gmail.com ABSTRACT. In this paper,
Lebih terperinciPenerapan Relasi Preferensi pada Pengambilan Keputusan yang Melibatkan Banyak Pihak
Penerapan Relasi Preferensi pada Pengambilan Keputusan yang Melibatkan Banyak Pihak Eko Hari Parmadi Fakultas Sains & Teknologi Univ. Sanata Dharma Kampus III Paingan, Maguwoharo, Depok, Sleman. Email:
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI Much. Djunaidi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: joned72@yahoo.com
Lebih terperinciDIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH NYAMUK DENGAN METODE PENGOBATAN HERBAL. Naskah Publikasi. diajukan oleh Wayan Suardita
DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH NYAMUK DENGAN METODE PENGOBATAN HERBAL Naskah Publikasi diajukan oleh Wayan Suardita 03.12.0419 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciAnalisis Fungsi Keanggotaan Fuzzy Tsukamoto Dalam Menentukan Status Kesehatan Tubuh Seseorang
Analisis Fungsi Keanggotaan Fuzzy Tsukamoto Dalam Menentukan Status Kesehatan Tubuh Seseorang Nurul Khairina Politeknik Ganesha Medan Jl. Veteran No. 190 Pasar VI Manunggal nurulkhairina27@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciPresentasi TA DETEKSI PENYAKIT PARU-PARU OBSTRUKTIF KRONIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT XYZ. Muhammad Reza Budiman
Presentasi TA DETEKSI PENYAKIT PARU-PARU OBSTRUKTIF KRONIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT XYZ Muhammad Reza Budiman 5209100075 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, diagnosa penyakit anjing, basis pengetahuan, rule. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sistem pakar adalah sistem yang menyimpan pengetahuan dan penalaran para pakar sehingga memiliki kemampuan menyelesaikan masalah seperti seorang pakar. Sistem pakar dapat dirancang untuk membantu
Lebih terperinciAplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer
Jurnal Teknik Informatika, Vol 1 September 2012 Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer Dewi Ermayani 1, Ananda 2, Mardiah Fadhli 3 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciPeningkatan Rasio Konsistensi pada Metode AHP Menggunakan Relasi Preferensi Fuzzy
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains (2016) 6:35 42; ISSN: 2087-0922 Tersedia online di : http://fsm.uksw.edu/ojs Peningkatan Rasio Konsistensi pada Metode AHP Menggunakan Relasi Preferensi
Lebih terperinciHIMPUNAN LEMBUT BERPARAMETER KABUR INTUISIONISTIK DAN APLIKASINYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 2 Hal. 86 93 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND HIMPUNAN LEMBUT BERPARAMETER KABUR INTUISIONISTIK DAN APLIKASINYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN RONI HAPIZ
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Salah satu bidang kajian dalam bidang teknologi informasi adalah rekayasa perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, terdapat konsep yang mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan
Lebih terperinciSistem Pakar Untuk Mengetahui Gangguan Depresi Mayor Dengan Menggunakan Faktor Kepastian
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Pakar Untuk Mengetahui Gangguan Depresi Mayor Dengan Menggunakan Faktor Kepastian Aninda Astuti 1), Kusrini 2)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program
BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program linear, metode simpleks, dan program linear fuzzy untuk membahas penyelesaian masalah menggunakan metode fuzzy
Lebih terperinciMENENTUKAN NILAI AKHIR KULIAH DENGAN FUZZY C-MEANS
MENENTUKAN NILAI AKHIR KULIAH DENGAN FUZZY C-MEANS Arwan Ahmad Khoiruddin, S.Kom. Staf Pengajar Jurusan Tekn Informata, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia arwan@fti.uii.ac.id ABSTRACT
Lebih terperinciSISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA
SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA Ach. Ulul Azmi Rojabi 1 Yusriel Ardian 2 1 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang, rojabi@live.com 2 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN POSSIBILITY FUZZY MULTI-OBJECTIVE PROGRAMMING
PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN POSSIBILITY FUZZY MULTI-OBJECTIVE PROGRAMMING Oleh : Heny Nurhidayanti 1206 100 059 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, MT Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Suatu gejala penyakit dapat merupakan indikasi dari suatu penyakit yang akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi pada kenyataannya
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY EXPERT SYSTEM (STUDI KASUS RS. JIWA MENUR SURABAYA)
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY EXPERT SYSTEM (STUDI KASUS RS. JIWA MENUR SURABAYA) Alfian Angga Pradika. 1) Dr Jusak. 2) Julianto Lemantara, S.Kom, OCA.,
Lebih terperinciPROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN ALGORITMA MULTI OBJECTIVE LINEAR PROGRAMMING. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang
PROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN ALGORITMA MULTI OBJECTIVE LINEAR PROGRAMMING Mohamad Ervan S 1, Bambang Irawanto 2, Sunarsih 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, penyakit gigi, konsultasi, algoritma ID3. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit gigi dengan pembelajaran mesin ini dibuat untuk membantu pasien dan juga pakar untuk melakukan diagnosa awal penyakit yang dialami pasien berdasarkan gejala-gejala
Lebih terperinciProgram Linear Fuzzy dengan Koefisien dan Konstanta Kendala Bilangan Fuzzy
Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Program Linear Fuzzy dengan Koefisien dan Konstanta Kendala Bilangan Fuzzy 1 Diah Fauziah, 2 Didi Suhaedi, 3 Gani Gunawan 1,2,3 Prodi Matematika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat merupakan substansi yang dapat mengurangi gejala hingga menyembuhkan penyakit. Obat-obatan banyak yang beredar dan dijual bebas di pasaran. Ada yang bebas dibeli,
Lebih terperinciSEMIGRUP BENTUK BILINEAR TERURUT PARSIAL DALAM BATASAN SUBHIMPUNAN FUZZY
SEMIGRUP BENTUK BILINEAR TERURUT PARSIAL DALAM BATASAN SUBHIMPUNAN FUZZY Karyati 1), Dhoriva UW 2) 1) Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY Jl. Colombo No.1, Karangmalang, Yogyakarta, e-mail: yatiuny@yahoo.com
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ANDROID
RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ANDROID Rama Tri Admaja 1, Entin Martiana, S. Kom, M. Kom. 2, Idris Winarno, S.St, M.
Lebih terperinciKUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.
KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini 1 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program
Lebih terperinciKUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT
KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN
5. Oleh karena itu untuk meningkatkan akurasinya, proses learning harus dihentikan lebih awal atau melakukan pemotongan tree secara umum. Untuk itu diberikan 2 (dua) buah threshold yang harus dipenuhi
Lebih terperinciSistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web
Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web Sri Yastita 1, Yohana Dewi Lulu 2, Rika Perdana Sari 3 Politeknik Caltex Riau e-mail yastitas@yahoo.com,ydlulu@gmail.com
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Sistem Pakar, Pembelajaran Mesin, Weka, Support Vector Machine, Regresi Logistik, Demam Berdarah, Malaria, Typhus
ABSTRAK Salah satu hal menantang dalam pengaplikasian teknologi informasi, khususnya pada bidang kedokteran, adalah untuk mendeteksi penyakit-penyakit yang mirip melalui gejala-gejala umum. Kasus yang
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING TUGAS AKHIR SYAHRAINI
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING TUGAS AKHIR SYAHRAINI 142406042 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012
HUBUNGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN INFORMED CONCENT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG (MEI - JUNI 2012) JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Kruskal yang Diperluas untuk Mencari Semua Minimum Spanning Tree Tanpa Konstren dari Suatu Graf
Penggunaan Algoritma Kruskal yang Diperluas untuk Mencari Semua Minimum Spanning Tree Tanpa Konstren dari Suatu Graf Narwen, Budi Rudianto Jurusan Matematika, Universitas Andalas, Padang, Indonesia narwen@fmipa.unand.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ lainnya dapat terganggu,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Agraris yang memiliki potensi yang baik dalam bidang pertanian. Wilayah Indonesia yang strategis yang dilalui garis khatulistiwa menjadi
Lebih terperinciKLASIFIKASI PENYAKIT CACAR AIR DAN CAMPAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING
KLASIFIKASI PENYAKIT CACAR AIR DAN CAMPAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING HALAMAN JUDUL KOMPETENSI REKAYASA PERANGKAT LUNAK SKRIPSI LUH PRIMA MEGA YANTI
Lebih terperinciSKRIPSI PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PERNAPASAN PADA MANUSIA
SKRIPSI PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PERNAPASAN PADA MANUSIA Oleh : MUHAMMAD ULIN NUHA 2011-51-241 SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT
Lebih terperinciGAMBARAN NILAI MANTOUX TEST PADA ANAK DENGAN RIWAYAT KONTAK DENGAN ORANG DEWASA SATU HUNIAN YANG MENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN
GAMBARAN NILAI MANTOUX TEST PADA ANAK DENGAN RIWAYAT KONTAK DENGAN ORANG DEWASA SATU HUNIAN YANG MENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN Oleh : EFFI ROHANI N 100100053 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciMATRIKS RELASI PREFERENSI FUZZY TERITLAK DAN APLIKASINYA UNTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN
MATRIKS RELASI PREFERENSI FUZZY TERITLAK DAN APLIKASINYA UNTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN Siti Khabibah 1, Farikhin 2, dan Nikken Prima P 3 1,2,3 Departemen Matematika FSM Undip JL. Prof. Soedarto Kampus UNDIP
Lebih terperinciGambaran Penggunaan Uji Serologis Ig M dan Ig G Serta Antigen NS1 Untuk Diagnosis Pasien Demam Berdarah Dengue di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2012
Gambaran Penggunaan Uji Serologis Ig M dan Ig G Serta Antigen NS1 Untuk Diagnosis Pasien Demam Berdarah Dengue di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2012 Oleh: CARLOS JONATHAN 100100116 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciDISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI FUZZY BERBASIS DIAGRAM LADDER PLC MITSUBISHI Q02HCPU PADA SISTEM MOTOR INDUKSI
DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI FUZZY BERBASIS DIAGRAM LADDER PLC MITSUBISHI Q02HCPU PADA SISTEM MOTOR INDUKSI Syarif Jamaluddin a, Ir. Aries Subiantoro, M.Sc. b a,b) Departemen Elektro Fakultas Teknik,
Lebih terperinciElis Ratna Wulan a, Diana Ratnasari b
ISBN 978-979-3541-50-1 IRWNS 2015 Pencarian Solusi Optimal Fuzzy Untuk Masalah Program Linier Fuzzy Menggunakan Metode Level-Sum Elis Ratna Wulan a, Diana Ratnasari b b a Jurusan Matematika,Fakultas Sains
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Home, Hijau pastel, bentuk
ABSTRAK Berbicara kesehatan, tidaklah hanya kesehatan fisik saja melainkan kesehatan jiwa juga harus diperhatikan. Pada umumnya masyarakat tidak begitu memperhatikan keadaan kejiwaan dari masih normal
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014 Ferdinand Dennis Kurniawan, 1210122 Pembimbing I : Dr.Jahja Teguh Widjaja, dr., SpP.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia untuk dapat melakukan segala aktifitasnya dengan baik. Kesehatan kulit juga harus dijaga untuk melindungi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Faktor keterbatasan biaya menjadikan sebagian masyarakat tidak mampu membawa anggota keluarganya berobat ke dokter. Selain itu, banyak orang beranggapan bahwa penggunaan tanaman
Lebih terperinciPENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL FUZZY ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON ORDE TIGA
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 2 (2014), hal 117 124. PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL FUZZY ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON ORDE TIGA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Data Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data bulanan banyaknya wisatawan yang datang di kota Surakarta dari Januari 200 sampai Desember 204. Data banyaknya
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Investigasi Sistem. Analisis Sistem. Desain Sistem. Pemeliharaan Sistem. Implementasi Sistem
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor mulai Maret 2011 sampai Mei 2012. Materi Alat
Lebih terperinciPENGKLASIFIKASIAN PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES SKRIPSI MUHAMMAD IMANURRAHMAN
PENGKLASIFIKASIAN PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES SKRIPSI MUHAMMAD IMANURRAHMAN 101402054 PROGRAM STUDI S-I TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciAPLIKASI KOMPUTER UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT FLOATERS, KATARAK, DAN MIOPI
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer APLIKASI KOMPUTER UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT FLOATERS, KATARAK, DAN MIOPI COMPUTER APPLICATIONS FOR EARLY DETECTION OF EYE FLOATERS, CATARACTS, AND MYOPIA Sherly Angelia
Lebih terperinciKontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta
Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe Untuk Sistem Pendulum Kereta Helvin Indrawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciOPTIMASI PROGRAM LINIER PECAHAN DENGAN FUNGSI TUJUAN BERKOEFISIEN INTERVAL
Saintia Matematika Vol. XX, No. XX (XXXX), pp. 17 24. OPTIMASI PROGRAM LINIER PECAHAN DENGAN FUNGSI TUJUAN BERKOEFISIEN INTERVAL M Khahfi Zuhanda, Syawaluddin, Esther S M Nababan Abstrak. Beberapa tahun
Lebih terperinciPencarian Solusi Optimal Fuzzy Untuk Masalah Program Linier Fuzzy Menggunakan Metode Level-Sum
ISBN 978-979-3541-50-1 IRWNS 2015 Pencarian Solusi Optimal Fuzzy Untuk Masalah Program Linier Fuzzy Menggunakan Metode Level-Sum Elis Ratna Wulan a, Diana Ratnasari b a Jurusan Matematika,Fakultas Sains
Lebih terperinciHUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK ORANG TUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN LEUKEMIA PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH.
HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK ORANG TUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN LEUKEMIA PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh : IRSYADIL FIKRI 100100007 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciUNNES Journal of Mathematics
UJM 4 (1) (2015) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm IMPLEMENTASI OPERASI MAX-MIN NILAI INTERVAL MATRIKS FUZZY TERHADAP DIAGNOSIS OSTEOARTHRITIS DAN OSTEOMYELITIS
Lebih terperinciPEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN. Mike Susmikanti *
PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN Mike Susmikanti * ABSTRAK PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN. Pemodelan dalam penelitian berbagai bidang khususnya bidang industri, merupakan kebutuhan
Lebih terperinciUKDW. Bab 1 PENDAHULUAN
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena kekurangan insulin atau reseptor insulin
Lebih terperinciBAB II MAKALAH Makalah 1 :
BAB II MAKALAH Makalah 1 : Analisis penilaian kinerja karyawan menggunakan Fuzzy Linear Programming (FLP). Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA 2013 yang diselenggarakan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ASMA BRONKIALE BERKAITAN DENGAN RINITIS ALERGI. : dr. July Ivone, MKK, MPd. Ked
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ASMA BRONKIALE BERKAITAN DENGAN RINITIS ALERGI Ivan Selig Stianto, 2011. Pembimbing I Pembimbing II : dr. Jahja Teguh Widjaja, Sp.P, FCCP : dr. July Ivone, MKK, MPd. Ked Dalam
Lebih terperinciPengolahan Data Rekam Medik Berbasis Web dengan Studi Kasus Puskesmas X
Pengolahan Data Rekam Medik Berbasis Web dengan Studi Kasus Puskesmas X 1 Daniel Jahja Surjawan, 2 Arrieza Utama Jurusan S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah sangat lama manusia akrab dengan sapi. Banyak sekali manfaat yang dihasilkan oleh sapi, dimulai dari daging, susu, kulit, dan tenaganya dapat dimanfaatkan oleh
Lebih terperinciPeramalan Time Invariant Fuzzy Time Series Mahasiswa FT dan FKIP UMP
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Peramalan Time Invariant Fuzzy Time Series Mahasiswa FT dan FKIP UMP Harjono 1, Malim Muhammad 2, Lukmanul Akhsani 3 Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lebih terperinciPemanfaatan Metode Naïve Bayes Classifier dalam Pembuatan Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Kelamin
ISSN: 2088-4591 Vol.7 No.2 Edisi Nopember 2017 Pemanfaatan Metode Naïve Bayes Classifier dalam Pembuatan Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Kelamin Nuzul Hikmah, Lilik Utammimah Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciDesain Sistem Beasiswa Menggunakan Metode fuzzy
Desain Sistem Beasiswa Menggunakan Metode fuzzy Richki Hardi Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi (STITEK) Bontang Jl Ir H Juanda No. 73 RT 36 Bontang, Indonesia richkihardi@gmail.com
Lebih terperinciDIAGNOSA PENYAKIT PARU EFUSI PLEURA DENGAN PENDEKATAN POSSIBILISTIC FUZZY LEARNING VECTOR QUANTIZATION SKRIPSI
DIAGNOSA PENYAKIT PARU EFUSI PLEURA DENGAN PENDEKATAN POSSIBILISTIC FUZZY LEARNING VECTOR QUANTIZATION SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu Jurusan Informatika Disusun
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY EXPERT SYSTEM (STUDI KASUS RS. JIWA MENUR SURABAYA)
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY EXPERT SYSTEM (STUDI KASUS RS. JIWA MENUR SURABAYA) Alfian Angga Pradika. 1) Dr Jusak. 2) Julianto Lemantara, S.Kom, OCA.,
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci : Medical Expert System, Mycin PENDAHULUAN
Abstrak Sistem pakar dalam bidang diagnosis kesehatan telah dikembangkan pada pertengahan tahun 1970 di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN tersebut Sistem pakar medical yang bisa mendiagnosa
Lebih terperinciABSTRAK PENGGUNAAN H 2 DAN H DALAM APLIKASI KENDALI ROBUST
ABSTRAK PENGGUNAAN H 2 DAN H DALAM APLIKASI KENDALI ROBUST Iman Rizki / 0622043 E-mail: imanrizkis@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria
Lebih terperinciJurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia
MEMBANDINGKAN ALGORITMA D SATUR DENGAN ALGORITMA VERTEX MERGE DALAM PEWARNAAN GRAF TAK BERARAH Daratun Nasihin 1 Endang Lily 2, M. D. H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. Judul Matakuliah Logika Fuzzy. Disusun oleh: Retantyo Wardoyo
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER Judul Matakuliah Logika Fuzzy Disusun oleh: Retantyo Wardoyo PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA FAKULTAS MIPA, UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGKLASIFIKASIAN LULUSAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BERDASARKAN NILAI IPK DENGAN METODE FUZZY CLUSTERING. M. Rodhi Faiz
Rodhi Faiz, Pengklasifikasian Lulusan Jurusan Teknik Elektro Berdasarkan Nilai Ipk Dengan Metode Fuzzy Clustering PENGKLASIFIKASIAN LULUSAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BERDASARKAN NILAI IPK DENGAN METODE FUZZY
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU dr. SLAMET GARUT PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2011 Novina
Lebih terperinci