DIGITAL INFORMATION FLUENCY PADA MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA. Sonia Maretina 1. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIGITAL INFORMATION FLUENCY PADA MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA. Sonia Maretina 1. Abstrak"

Transkripsi

1 1 DIGITAL INFORMATION FLUENCY PADA MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA Sonia Maretina 1 Abstrak Digital information fluency merupakan kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi digital secara efektif, efisien, dan etis.digital information fluencyini berguna untuk menghadapi ledakan informasi yang dahsyat, terutama realita yang ditampakkan mahasiswa yang masih memiliki selera terhadap segala macam informasi digital yang masih diragukan keabsahannya secara ilmiah.informasi digital merupakan langkah awal yang ditempuh mahasiswa dalam mencari informasi dibandingkan dengan membaca. Akibatnya, mahasiswa lebih sering terkena kondisi kejenuhan informasi sehingga tidak mampu memanfaatkan information overload. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan digital information fluencypada mahasiswa Universitas Airlangga ditinjau berdasarkan locating information efficiently, evaluating information effectively, dan using information ethicallymenggunakan teori digital information fluency model milik Carl Heine dan Dennis O Connor (2001). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random samplingdengan menggunakan teknik multistage random samplingpada 100 mahasiswa aktif S1 Universitas Airlangga angkatan 2012 hingga Teknik pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS 13 dan Microsoft Excel dengan hasilnya berupa tabel frekuensi dan tabel skor. Tabel skor digunakan untuk menunjukkan level kategori digital information fluencymahasiswa Universitas Airlangga dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan level kategori digital information fluencyberdasarkan tiga aspek sebagai berikut : level kategori digital information fluencyberdasarkan aspek locating information efficientlytergolong rendah dengan total skor rata-rata 3,62, level kategori digital information fluencyberdasarkan aspek evaluating information effectivelytergolong sedang dengan total skor rata-rata 4,85, serta level kategori digital information fluencyberdasarkan aspek using information ethicallytergolong sedang dengan total skor rata-rata 4,92. Kata Kunci :Digital information fluency, information overload, mahasiswa Abstract Digital information fluency is the ability to locate, evaluate, and use digital information effectively, efficiently and ethically. Digital information fluency is 1 Korespondensi: Sonia Maretina. Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. soniamaretina@gmail.com

2 2 useful to face the devastating explosion of information, especially the reality that revealed students still have the appetite for all kinds of digital information that is scientifically discredited. Digital information is the first step taken by students in finding information than reading. As a result, students are more often exposed to conditions of information overload and unable to take advantage of information overload. Therefore, this study was conducted to describe the digital information fluency at Airlangga University students are reviewed by locating information efficiently, evaluating information effectively, and usinginformationethically by digital information fluency theory model of Carl Heine and Dennis O'Connor (2001). The sampling technique was conducted by random sampling using multistage random sampling technique on 100 active student S1 of Airlangga University force 2012 to Data processing techniques performed using SPSS 13 and Microsoft Excel with the results in the form of frequency tables and tables score. Table score is used to indicate the level of digital information fluency category at Airlangga University students with a category of high, medium, and low. The results of this study indicate fluency level category of digital information based on three aspects as follows: level category fluency digital information based on aspects of locating information efficiently is low with a total average score of 3.62, the level of fluency category of digital information based on aspects of evaluating information classified as moderately effectively total average score of 4.85, as well as digital information category fluency level based aspects of using information ethically classified as moderate with a total average score of Keywords: Digital information fluency, information overload, student Pendahuluan Era informasi telah membawa pengaruh yang besar terhadap peningkatan jumlah informasi yang beredar di internet. Hal inilah yang membuat informasi di internet menjadi semakin beragam atau kaya akan informasi. Keberagaman informasi di internet menyebabkan information overload dan informasi yang ada sulit diprediksi akan kebenarannya sebab semua orang bisa mempublikasikan informasi apa saja di internet. Terlebih lagi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasinya lebih menyukai informasi digital.hanya sedikit atau bahkan tidak ada lagi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasinya dengan hanya membaca buku teks.mahasiswa yang menyukai informasi digital lebih sering terkena kondisi kejenuhan informasi, dimana tidak bisa memanfaatkan informasi yang ada karena ketidakmampuan untuk mengevaluasi dan memanfaatkan informasi di tengah banjir informasi yang tak terbendung. Kejenuhan informasi inilah yang membuat mahasiswa membutuhkan digital

3 3 information fluency (kefasihan informasi digital) dalam mengenali kebutuhan informasi, merumuskan rencana untuk memperoleh informasi termasuk teknologi yang tepat untuk digunakan, mengevaluasi dan mengidentifikasi informasi yang relevan dan kredibel, mensintesis informasi yang diperoleh hingga mempublikasikan informasi menggunakan teknologi yang tepat. Gejala inilah yang menarik peneliti untuk melihat apa yang terjadi pada kalangan mahasiswa Universitas Airlangga. Teknologi informasi bagi kalangan mahasiswa merupakan terobosan baru yang dikembangkan untuk memudahkan segala aktivitas sehari-hari.dengan teknologi informasi mahasiswa bisa berselancar sejauh apapun itu baik untuk hiburan, chatting, dan yang terutama untuk mencari informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi.mahasiswa membutuhkan informasi untuk mendukung dan menunjang kegiatan perkuliahan serta memperluas dan mengembangkan materi secara mandiri.selain itu, juga membantu dalam mengerjakan tugas perkuliahan dan melakukan suatu penelitian.informasi digital yang instan bagi mahasiswa merupakan langkah awal yang ditempuh mahasiswa dalam mencari informasi dibandingkan dengan membaca.berdasarkan studi oleh OCLC, mayoritas mahasiswa percaya bahwa mahasiswa dapat mencapai semua penelitian mereka secara online.hanya sedikit atau bahkan tidak ada lagi mahasiswa yang dalam memenuhi kebutuhan informasinya dengan hanya membaca. Mahasiswa diuji dalam upayanya mampu melewati tantangan fenomena information overloadatau malah mengalami suatu kondisi kejenuhan informasi. Kejenuhan informasi merupakan suatu kondisi dimana tidak mampu memanfaatkan informasi yang ada karena ketidakmampuannya untuk mengevaluasi dan memanfaatkan informasi tersebut. Melimpah ruahnya informasi yang beredar menimbulkan permasalahan tersendiri yaitu tidak berhasil memperoleh informasi yang relevan, bahkan terjerumus dalam dunia maya; menghabiskan banyak waktu, bahkan pada akhirnya gagal dalam menemukan informasi yang diinginkannya; dan kalaupun menemukan informasi, maka harus menyaring informasi terlebih dahulu dalam jumlah yang besar.

4 4 Permasalahan lain yang muncul akibat penggunaan internet dalam mencari informasi digital adalah tidak semua informasi yang ada di internet akurat dan kredibel serta dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Semua orang bisa mempublikasikan informasinya ke internet. Kebebasan inilah yang membuat informasi yang ada di internet menjadi bias dan sulit dipertanggungjawabkan kebenaran dan keabsahannya. Selain itu, informasi di internet tanpa mengalami proses penyaringan dan pemeriksaan naskah terlebih dahulu. Hal inilah yang menjadi pembeda dengan buku yang melewati proses seleksi yang panjang namun memiliki tingkat keakuratan yang tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kedekatan mahasiswa dengan internet ternyata tidak dibarengi dengan pemahaman akan suatu keterampilan dan kefasihan informasi digital (digital information fluency) yang baik. Dari sinilah menimbulkan suatu gejala terjadinya kejenuhan informasi pada diri mahasiswa. Kejenuhan informasi inilah yang membuat mahasiswa membutuhkan digital information fluency.digital information fluency merupakan sebuah set dari kompetensi inti atau keterampilan baru yang membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang memungkinkan untuk hidup lebih produktif di tengah ledakan informasi (information overload) dan memberdayakan mahasiswa akan kebebasan pribadi dalam upaya pembelajaran seumur hidup. Digital information fluency (DIF) merupakan kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi digital secara efektif, efisien, dan etis. Dari pengertian tersebut, banyak orang yang beranggapan bahwa digital information fluencysama dengan konsep literasi informasi. Anggapan itu adalah salah, karena DIF tidak seluas konsep literasi informasi. DIF lebih berfokus pada kemampuan yang melibatkan pengetahuan khusus, keterampilan, dan disposisi untuk mengetahui bagaimana infomasi digital berbeda dari informasi cetak; memiliki keterampilan untuk menggunakan alat khusus untuk mencari informasi digital; dan mengembangkan disposisi yang diperlukan dalam lingkungan informasi digital. Fluency (kefasihan) lebih dalam maknanya daripada melek atau keaksaraan, untuk penekanan bahwa kemampuan itu lebih dari kemampuan dasar.spektrum kemampuan mulai dari tingkat dasar melek atau

5 5 keaksaraan ke tingkat yang lebih tinggi itulah yang disebut kefasihan atau fluency.oleh karena itu, digital information fluency mencakup aspek baik literasi informasi, literasi teknologi dan berpikir kritis. Mahasiswa yang memiliki digital information fluency mempunyai peluang yang besar untuk memanfaatkan banjir informasi sebagai investasi pengetahuan yang besar.tidak hanya itu, mahasiswa yang berkompeten dalam informasi digital tidak hanya tahu bagaimana menemukan informasi melainkan memiliki kemampuan untuk menentukan apakah informasi tersebut berguna dan tepat learning how to learn (Palomar dalam Bill Smith, 2007). Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan dan mengembangkan digital information fluency pada diri mahasiswa. Untuk menciptakan digital information fluencypada mahasiswa membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Proses tersebut bisa dimulai dari hal terkecil dari lingkungan rumah, sekolah hingga perguruan tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan mahasiswa belum tentu mahasiswa tersebut sudah memiliki digital information fluency, yang menjadikan mahasiswa itu fasih dalam informasi digitaladalah kepekaan dalam menghadapi dan menjawab segala perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya, yang tentunya selalu mengikuti perubahan serta tantangan zaman. Berbeda halnya dengan mahasiswa yang tidak fasih dalam informasi digitalmaka tidak akan mampu menjawab tantangan perubahan di lingkungan sekitarnya dan tidak mampu merespon perubahan serta tantangan zaman. Mahasiswa akan mengalami kemunduran zaman karena adanya ketidaktahuan dan ketertinggalan informasi yang menyebabkan suatu kesenjangan pengetahuan dan informasi. Sebab didalam digital information fluency, pengetahuan, keterampilan dan informasi merupakan sumber utama dalam upaya pemecahan permasalahan.maka tidak heran jika muncul sebuah motto siapa yang menguasai informasi dialah yang akan berkuasa. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran mengenai digital information fluencypada mahasiswa Universitas Airlangga. Alasan pemilihan

6 6 Universitas Airlangga sebagai obyek penelitian karena Universitas Airlangga merupakan universitas bagian timur yang sangat terkenal dan terpercaya dalam mencetak generasi bangsa Indonesia yang lebih baik. Selain itu, Universitas Airlangga memiliki 14fakultas yang sangat fenomenal dan prospek lulusannya yang sangat menjanjikan.berdasarkan pertimbangan tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang digital information fluencypada mahasiswa Universitas Airlangga. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka peneliti ingin mengetahui gambaran digital information fluencypada mahasiswa Universitas Airlangga dengan menjawab pertanyaan penelitian berikut : Bagaimana digital information fluency pada mahasiswa Universitas Airlangga? Tinjauan Pustaka Fluency (Kefasihan) Fluency merupakan suatu istilah pada tingkat yang lebih tinggi dari kompetensi.fluency mengasumsikan perspektif kompetensi yang dapat dipelajari dan dikaji. Kefasihan informasi mencakup masalah yang ekonomis dan cerdas untuk mencari sumber-sumber yang berguna dan koheren dalam membangun pemahaman dasar konsep yang tidak hanya memiliki perspektif konten tapi juga menempatkan dengan cara lain, misalnya secara historis, secarakonseptual, kritis, geografis, dan relatif terhadap istilah terkait seperti melek informasi yang dengan sendirinya dapat memiliki komponen melek teknologi. Kefasihan informasi tidak terletak pada apa yang harus dilakukan tetapi bagaimana melakukannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuannya. Individu yang fasih memiliki lebih banyak pengalaman, tahu lebih banyak tentang bahasa yang mereka gunakan dan dapat mencapai apa yang dibutukan dengan lebih mudah menggunakan berbagai jalur. Penekanan kefasihan informasi yakni membekali pengguna dengan strategi dan metode yang cukup untuk mengatasi tantangan dalam hal pengambilan.sebuah pencari yang fasih tahu bagaimana

7 7 informasi digital berbeda dengan informasi cetak, cepat belajar alat khusus untuk mencari informasi digital serta terlibat secara efektif dalam lingkungan informasi digital. Selain kefasihan informasi terdapat juga kefasihan dengan teknologi.kefasihan dengan teknologi berfokus pada pemahaman konsep dasar dari teknologi dan penerapan pemecahan masalah serta berpikir kritis untuk menggunakan teknologi.perbedaan literasi informasi dengan kefasihan teknologi informasi yakni bahwa literasi informasi berfokus pada konten, komunikasi, analisis, pencarian informasi dan evaluasi.sedangkan kefasihan teknologi informasi berfokus pada pemahaman yang mendalam tentang teknologi dan penggunaan yang terampil. Digital Information Fluency (Kefasihan Informasi Digital) Digital information fluency adalah kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi digital secara efektif, efisien, dan legal etis.digital information fluency lebih berfokus pada kemampuan yang melibatkan pengetahuan khusus, keterampilan, dan disposisi untuk mengetahui bagaimana infomasi digital berbeda dari informasi cetak; memiliki keterampilan untuk menggunakan alat khusus untuk mencari informasi digital; dan mengembangkan disposisi yang diperlukan dalam lingkungan informasi digital. Oleh karena itu, digital information fluency mencakup aspek baik literasi informasi, literasi teknologi dan berpikir kritis. Digital information fluency yang mencakup aspek baik literasi informasi, literasi teknologi dan berpikir kritis meliputi informasi dalam semua format dan menggabungkan berbagai elemen penting yang terkait yang memungkinkan mahasiswa untuk menemukan, memilih, menggunakan, berpikir kritis, legal etis, dan keterampilan penggunaan teknologi. Digital information fluency ini membutuhkan pengembangan lebih untuk keberhasilan akademis maupun keberhasilan di luar akademis. Dengan memiliki digital information fluency maka mahasiswa akan mampu (1) mengenali dan mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan; (2) mengembangkan strategi penelitian yang efektif dengan memilih

8 8 perangkat pencarian yang sesuai dan menggunakan teknik pencarian yang efektif untuk mendapatkan informasi yang diinginkan; (3) mencari dan mengambil informasi dari berbagai format; (4) kritis mengevaluasi kualitas dan ketepatan informasi dengan menggunakan faktor-faktor seperti akurasi, relevansi, kredibilitas penulis, dan sumber informasi tersebut; (5) mendokumentasi informasi dengan mensintesis informasi yang diperoleh dengan mengembangkan dalam format yang sesuai dan mengutip sumber dari informasi tersebut; (6) kompeten menggunakan komputer dan alat-alat teknologi informasi lainnya untuk mencari dan mengambil informasi serta penggunaan aplikasi perangkat lunak untuk berkomunikasi; (7) memahami beberapa isu hukum dan etika yang berkaitan dengan informasi serta mematuhi kebijakan pada akses penggunaan komputer dan perangkat lunak. Model Digital Information Fluency (DIF) Salah satu model kefasihan informasi digital yang pernah dihasilkan adalah model DIF (Digital Information Fluency) oleh Carl Heine dan Dennis O Connor pada tahun Model DIF (Digital Information Fluency) terdiri dari tiga kelompok besar yang nantinya berguna dalam penilaian level kefasihan informasi digital sebagai berikut : 1. Locating information efficiently (Menemukan Informasi yang Efisien) Locating information efficiently meliputi what information am I looking for? - where will I find the information? how will I get there?. Dalam penilaian level kefasihan ini, individu mampu menerjemahkan kata kunci untuk informasi yang akan dibutuhkan dan mampu memilih koleksi digital yang sesuai dengan kemampuan serta memilih perangkat pencarian digital yang efektif dan efisien. Yang terpenting mampu menerapkan strategi pencarian yang tepat dan terpercaya untuk informasi digital. 2. Evaluating information effectively (Mengevaluasi Informasi Secara Efektif) Evaluating information effectively meliputi how good is the information?dalam penilaian level kefasihan ini, individu mampu mengevaluasi kualitas hasil

9 9 pencarian dari tahap sebelumnya untuk menentukan kegunaan, keandalan isi informasi serta keandalan sumbernya. Informasi dikatakan baik apabila informasi tersebut akurat dan kredibel serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 3. Using information ethically (Menggunakan Informasi Secara Etis) Using information ethically meliputi how will I ethically use the information? Dalam penilaian level kefasihan ini, individu secara etis menggunakan informasi digital yang sesuai dengan kebutuhan informasinya dengan selalu mengutip sumber dan penulis untuk informasi digital yang dipilih. Hal ini dilakukan untuk menghargai dan mengapresiasi karya orang lain serta untuk menghindari tindakan plagiarisme. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sample secara multistage random sampling. Populasi sample yaitu mahasiswa S1 Universitas Airlangga angkatan sebanyak mahasiswa. Sedangkan sample yang digunakan sebanyak 100 orang responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer (kuesioner dan probing) dan pengumpulan data sekunder (studi kepustakaan dan observasi). Teknik pengolahan data yang digunakan adalah editing dan coding. Analisis Data Level Kategori Digital Information Fluency Mahasiswa Berdasarkan Aspek Locating Information Efficiently Locating information efficiently sebagai keterampilan individu dalam menentukan informasi apa yang akan dicarinya, dimana akan mencari, dan bagaimana memperoleh informasi tersebut. Adapun beberapa komponen yang digunakan untuk mengukur level digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek locating information efficiently yaitu identifikasi konsepkonsep kunci, membuat query pencarian yang efektif dan efisien, efektif dan efisien dalam memilih koleksi digital, dan memilih perangkat digital berdasarkan efektivitas dan efisiensi.dari pengolahan data dapat diketahui bahwa locating

10 10 information efficiently pada mahasiswa ternyatabelum mampu menemukan informasi yang efisien pada informasi digital dalam tingkatan rendah.berikut data yang diperoleh mengenai level digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek locating information efficiently : Ditinjau dari identifikasi konsep-konsep kunci, mahasiswa tidak mampu memahami konsep atau tugas yang akan dicarinya dan tidak mampu menentukan kata kunci yang sesuai serta menerjemahkan istilah-istilah atau bahasa ilmiah ke dalam bahasa pencarian. Mahasiswa dalam membuat kata kunci lebih kepada sebelum melakukan pencarian informasi dibandingkan dengan membuat kata kunci pada saat akan menelusur ke sistem informasi digital. Tingkat kategori identifikasi konsep-konsep kunci adalah sebesar 3,59. Nilai total skor tersebut menunjukkan bahwa level identifikasi konsep-konsep kunci tergolong rendah. Ditinjau dari membuat query pencarian yang efektif dan efisien,mahasiswa mempunyai perencanaan yang matang dalam melakukan pencarian informasi digital, mahasiswa juga menyadari bahwa kalkulasi atau analisis mereka dalam membuat kata kunci yang selalu mendukung hasil pencariannya. Akan tetapi, mahasiswa tidak mengetahui penggunaan Boolean Logic dalam pencarian informasi serta tidak menyediakan kata kunci cadangan. Tingkat kategori query pencarian yang efektif dan efisien adalah sebesar 3,61. Nilai total skor tersebut menunjukkan bahwa level query pencarian yang efektif dan efisien tergolong rendah. Ditinjau dari efektif dan efisien dalam memilih koleksi digital,mahasiswa tidak mampu menerapkan strategi pencarian yang tepat untuk menentukan situs koleksi digital yang terpercaya dan tidak memiliki kepercayaan diri tinggi dalam mencari solusi ketika terlibat dalam kefasihan informasi digital. Tingkat kategori efektif dan efisien dalam memilih koleksi digital adalah sebesar 3,62. Nilai total skor tersebut menunjukkan bahwa level efektif dan efisien dalam memilih koleksi digital tergolong rendah. Ditinjau dari memilih perangkat digital berdasarkan efektivitas dan efisiensibahwa search engine yang sering digunakan oleh mahasiswa kurang efektif dalam memenuhi kebutuhan akan informasinya, mahasiswa juga

11 11 mengalami kesulitan dalam menggunakan fitur digital serta tidak memiliki kemampuan dalam hal mengoperasikan fitur sehingga tidak dapat mempengaruhi efisiensi hasil pencarian. Tingkat kategori memilih perangkat digital berdasarkan efektivitas dan efisiensi adalah sebesar 3,64. Nilai total skor tersebut menunjukkan bahwa level memilih perangkat digital berdasarkan efektivitas dan efisiensi tergolong rendah. Level KategoriDigital Information Fluency Mahasiswa Berdasarkan Aspek Evaluating Information Effectively Evaluating information effectively sebagai keterampilan individu tentang bagaimana mengevaluasi informasi yang baik dari segi kegunaan, keandalan isi informasi, dan juga keandalan sumbernya. Adapun beberapa komponen yang digunakan untuk mengukur level digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek evaluating information effectively yaitu evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan kegunaan dalam proses pencarian, evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan keandalan isi informasinya, dan evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan keandalan sumbernya. Dari pengolahan data dapat diketahui bahwa evaluating information effectively pada mahasiswa ternyatabelum mampu mengevaluasi informasi secara efektif pada informasi digital dalam tingkatan sedang. Berikut data yang diperoleh mengenai level digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek evaluating information effectively : Ditinjau dari evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan kegunaannya dalam proses pencarian bahwa mahasiswa sudah memahami indeks dalam search engine yang dapat membantu menentukan kata kunci yang tepat, mahasiswa juga mampu menemukan informasi yang sesuai dengan yang dicari serta penggunaan kata kunci mampu menampilkan informasi yang sesuai dengan yang dicari. Tingkat kategori evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan kegunaannya dalam proses pencarian adalah sebesar 4,79. Nilai total skor tersebut

12 12 menunjukkan bahwa level evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan kegunaannya dalam proses pencarian tergolong sedang. Ditinjau dari evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan keandalan isi informasinya,mahasiswa memiliki kemampuan memilih satu artikel yang sesuai diantara semua artikel yang ditampilkan, tidak mencari hasil pencarian lain diluar pencarian pertama yang diambil, serta dalam mengevaluasi kualitas hasil pencarian dengan membaca secara skimming isi informasinya dibandingkan dengan membaca secara keseluruhan isi informasinya. Tingkat kategori evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan keandalan isi informasinya adalah sebesar 4,94. Nilai total skor tersebut menunjukkan bahwa level evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan keandalan isi informasinya tergolong sedang. Ditinjau dari evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan keandalan sumbernya,mahasiswa tidak melakukan pengamatan terhadap halaman website untuk mencari tahu apakah informasi yang disediakan selalu diperbaharui, mahasiswa mencari tahu link terkait yang disediakan dalam halaman website tersebut untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan relevan sesuai topik informasi yang dibahas, mayoritas mahasiswa mencari tahu informasi tersebut dibuat oleh orang yang ahli dibidangnya, serta mahasiswa mencari tahu referensi pada informasi tersebut apakah kredibel atau tidak. Tingkat kategori evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan keandalan sumbernya adalah sebesar 4,81. Nilai total skor tersebut menunjukkan bahwa level evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan keandalan sumbernya tergolong sedang. Level KategoriDigital Information Fluency Mahasiswa Berdasarkan Aspek Using Information Ethically Using information ethically sebagai keterampilan individu tentang bagaimana penggunaan informasi secara etis. Adapun komponen yang digunakan untuk mengukur level digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek using information ethically yaitu etis menggunakan informasi digital. Dari

13 13 pengolahan data dapat diketahui bahwa using information ethically pada mahasiswa ternyatabelum sepenuhnya etis dalam menggunakan informasi digital dalam tingkatan sedang. Berikut data yang diperoleh mengenai level digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek using information ethically : Ditinjau dari etis menggunakan informasi digital, bahwa mahasiswa etis dalam penggunaan informasi digital. Etis dalam penggunaan informasi digital disini meliputi menghubungkan keterkaitan informasi digital sesuai dengan kebutuhan, mencantumkan nama penulis beserta sumbernya pada daftar referensi, serta menggunakan peraturan yang sesuai untuk penulisan informasi digital. Namun disisi lain, mahasiswa juga tidak etis dalam menggunakan informasi digital pada pertanyaan tidak hanya menggunakan informasi digital terpercaya melainkan informasi dari blog, kesulitan dalam menulis referensi informasi digital, tidak mengutip informasi dengan jumlah maksimal sesuai peraturan, serta tidak melakukan parafrase dalam mengutip informasi tersebut. Tingkat kategori etis menggunakan informasi digital adalah sebesar 4,92. Nilai total skor tersebut menunjukkan bahwa level etis menggunakan informasi digital tergolong sedang. Level Kategori Digital Information Fluency Mahasiswa Universitas Airlangga Level digital information fluency mahasiswa Universitas Airlangga diukur menggunakan tiga kefasihan yang telah disebutkan sebelumnya yaitu locating information efficiently, evaluating information effectively, dan using information ethically. Berikut tabel ringkasan mengenai level digital information fluency mahasiswa Universitas Airlangga : Tabel 1 Level Kategori Digital Information Fluency Mahasiswa Universitas Airlangga No. Keterangan Rata-Rata Skor Keterangan 1. Locating Information Efficiently 3,62 Rendah 2. Evaluating Information Effectively 4,85 Sedang 3. Using Information Ethically 4,92 Sedang Sumber : Olahan Data Peneliti Berdasarkan hasil temuan data yang diperoleh sebagaimana dirangkum pada Tabel 1 tersebut, dapat diketahui bahwa level digital information fluency

14 14 mahasiswa Universitas Airlangga diukur berdasarkan tiga kefasihan. Hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Airlangga memiliki level digital information fluency yang tergolong rendah pada aspek locating information efficiently dan level digital information fluency yang tergolong sedang pada aspek evaluating information effectively dan using information ethically. Padahal level digital information fluency lebih ditekankan pada evaluating information effectively dan using information ethically sebab pada kedua aspek tersebut berkaitan dengan seni berpikir kritis ketika menghadapi informasi digital. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan lagi pada ketiga aspek tersebut. Penutup Berikut merupakan kesimpulan mengenai level digital information fluency pada mahasiswa Universitas Airlangga berdasarkan tiga kefasihan, antara lain : 1. Level kategori digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek locating information efficiently Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, level digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek locating information efficiently tergolong rendah dengan total skor rata-rata 3,62. Skor tersebut tersusun dari rata-rata beberapa komponen yaitu level identifikasi konsep-konsep kunci masih tergolong rendah, level membuat query pencarian yang efektif dan efisien masih tergolong rendah, level efektif dan efisien dalam memilih koleksi digital masih tergolong rendah, serta level memilih perangkat digital berdasarkan efektivitas dan efisiensi masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil temuan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa Universitas Airlangga belum fasih dalam menemukan informasi yang efisien di internet. 2. Level kategori digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek evaluating information effectively Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, level digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek evaluating information effectivelytergolong sedang dengan total skor rata-rata 4,85. Skor tersebut

15 15 tersusun dari rata-rata beberapa komponen yaitu level evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan kegunaannya dalam proses pencarian masih tergolong sedang, level evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan keandalan isi informasinya masih tergolong sedang, serta level evaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan keandalan sumbernya masih tergolong sedang. Berdasarkan hasil temuan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa Universitas Airlangga sudah memiliki kefasihan berpikir kritis dalam mengevaluasi informasi (meskipun cenderung rendah) terhadap informasi yang ditemukan secara online. Mahasiswa mampu megevaluasi kualitas hasil pencarian untuk menentukan kegunaannya dalam proses pencarian, keandalan isi informasinya serta keandalan sumbernya. Namun disisi lain, mahasiswa juga belum sepenuhnya berpikir kritis pada evaluasi keandalan isi informasi dan sumbernya secara lebih mendalam. 3. Level kategori digital information fluency mahasiswa berdasarkan aspek using information ethically Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, level digitalinformation fluency mahasiswa berdasarkan aspek using information ethicallytergolong sedang dengan total skor rata-rata 4,92. Skor tersebut tersusun dari rata-rata satu komponen yaitu etis menggunakan informasi digital masih tergolong sedang.berdasarkan hasil temuan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa Universitas Airlangga belum sepenuhnya etis dalam penggunaan informasi digital. Mahasiswa mengetahui bahwa dalam mengutip informasi digital harus mencantumkan nama penulis beserta sumbernya. Namun disisi lain, mahasiswa tidak mengetahui batasan dalam mengutip informasi sesuai dengan peraturan teknik penulisan ilmiah serta tidak melakukan parafrase pada informasi tersebut. Daftar Pustaka CCSF(s.n). (s.a). Information Competency for CCSF Students, [online], tersedia pada diakses pada tanggal 7 September 2015.

16 16 Council, National Research Being Fluent With Information Technology, [Online], tersedia pada play.google/com/books, diakses pada tanggal 15 Mei Heine, Carl and Dennis O Connor st Century Information Fluency, [Online], tersedia pada diakses pada tanggal 7 September Heine, Carl and Dennis O Connor Teaching Information Fluency : How To Teach Students To Be Efficient, Ethical and Critical Information Consumers, [Online], tersedia pada play.google/com/books, diakses pada tanggal 15 Mei Library Illinois state(s.n). (s.a). Information Fluency : Definition and Learning Outcomes, [online], tersedia pada diakses pada tanggal 4 September Sanderson, Gavin Information Fluency Global and International Perspectives, [Online], tersedia pada diakses pada tanggal 17 Maret Smith, Bill Information Competence for Faculty at Rio Hondo College, [online]. Tersedia pada diakses pada tanggal 1 September 2015.

EVALUASI KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS WARMADEWA

EVALUASI KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS WARMADEWA EVALUASI KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS WARMADEWA I Nyoman Aryana Putra 1, I Putu Suhartika 2, Ni Putu Premierita Haryanti 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

LITERASI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI

LITERASI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI LITERASI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI http://www.wla.lib.wi.us/waal/newsletter/211.html http://bunchlibrary.pbwiki.com/information+literacy+across+the+curriculum Literasi Informasi di Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

STUDI PEMANFAATAN INTERNET DALAM PROSES PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT-UNP

STUDI PEMANFAATAN INTERNET DALAM PROSES PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT-UNP 1 STUDI PEMANFAATAN INTERNET DALAM PROSES PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT-UNP Akbar Vilhayati¹, Azwar Inra², Rijal Abdullah³ Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas

Lebih terperinci

BUDAYA LITERASI INFORMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENULIS KARYA ILMIAH

BUDAYA LITERASI INFORMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENULIS KARYA ILMIAH BUDAYA LITERASI INFORMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENULIS KARYA ILMIAH Riskha Arfiyanti Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Abstrak Pendidikan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN TINGKAT LITERASI INFORMASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

KUESIONER PENELITIAN TINGKAT LITERASI INFORMASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN Lampiran 1 ` KUESIONER PENELITIAN TINGKAT LITERASI INFORMASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN Dengan hormat, Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyusun skripsi

Lebih terperinci

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21 LITERASI INFORMASI UNTUK MAHASISWA KEPENDIDIKAN Siti Zaenab, Noviatun Khasanah, Moh.Salimi Universitas Sebelas Maret zaenabsizae3@gmail.com Abstrak. Kemudahan mencari informasi oleh mahasiswa saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media

Lebih terperinci

TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA PGSD ANGKATAN 2015 DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN

TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA PGSD ANGKATAN 2015 DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA PGSD ANGKATAN 201 DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN Arif Mahya Fanny Universitas PGRI Adi Buana Surabaya arifmahyafanny@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH Faizza Ummu Uula *), Sri Ati Suwanto Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendeskripsikan ketertarikan peneliti dalam memilih judul Kemampuan Literasi

BAB I PENDAHULUAN. mendeskripsikan ketertarikan peneliti dalam memilih judul Kemampuan Literasi 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I adalah suatu bab yang disusun dalam konsep penulisan tesis yang mendeskripsikan ketertarikan peneliti dalam memilih judul Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa Pascasarjana (Studi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENERAPAN LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PADANG

OPTIMALISASI PENERAPAN LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PADANG OPTIMALISASI PENERAPAN LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PADANG Meuthia Septiana 1, Marlini 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email:

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STUDI KOMPARASI ANTARA METODE TUTOR SEBAYA DAN KERJA KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SDN PELEMAN 01 GEMOLONG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya sadar dan terencana yang diselenggarakan oleh pemerintah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN. ABSTRACT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN. Oleh Rifera Listianda 1, Nursaid 2, Ramadansyah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI OLEH: YENNY PUTRI PRATIWI K4308128 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TWITTER SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DALAM PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PEMANFAATAN TWITTER SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DALAM PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PEMANFAATAN TWITTER SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DALAM PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA THE USE OF TWITTER AS GEOGRAPHY LEARNING RESOURCES IN GEOGRAPHY EDUCATION

Lebih terperinci

POLA LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG

POLA LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG POLA LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG Yollanda Fitaloka 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email: fitalokay5@gmail.com

Lebih terperinci

Alivia Yulfitri Fakultas Ilmu Komputer Universitas Esa Unggul Jakarta Jl.Arjuna Utara No. 9, Kebon Jeruk, Jakarta

Alivia Yulfitri Fakultas Ilmu Komputer Universitas Esa Unggul Jakarta Jl.Arjuna Utara No. 9, Kebon Jeruk, Jakarta PEMANFAATAN INTERNET MENGGUNAKAN WEB BROWSER SEBAGAI PENDUKUNG MEDIA PEMBELAJARAN SISWA DI SMK KARYA PEMBANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KARYA PEMBANGUNGAN DI PASIR BARAT JAMBE, TANGERANG BANTEN Alivia

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 111 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2016/2017 Santhy Rahmawati Putri 1, Sri Wahyuni 1, Pudjo

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING ( PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: SISWANTO K4308054 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

: ZELVIA CHYNTYA DEVI

: ZELVIA CHYNTYA DEVI EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SAMBIT Oleh : ZELVIA CHYNTYA

Lebih terperinci

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Oleh: Herlina (Dosen Universitas PGRI Palembang) Email : santosoherlinaa@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dan membanjirnya informasi.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dan membanjirnya informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang begitu cepat menyebabkan dunia pendidikan menghadapi tantangan yang amat berat, terutama dalam upaya menyiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PJBL DAN DL

HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PJBL DAN DL HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PJBL DAN DL DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Catur Wulandhari, Nurdin, Edy Purnomo, Tedi Rusman Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro

Lebih terperinci

BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL. Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya

BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL. Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya deasy@stikom.edu ABSTRAK Saat ini perpustakaan sedang berjuang keras untuk melawan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah jendela dunia dan kegiatan membaca buku merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut untuk dapat mengetahui lebih tentang dunia yang belum diketahui

Lebih terperinci

Oleh : Rosiana Nugrahaini D SKRIPSI

Oleh : Rosiana Nugrahaini D SKRIPSI PERBEDAAN KEPUASAN PENGGUNA MEDIA CETAK DAN ONLINE (Aplikasi Uses and Gratification Tabloid BOLA dan Juara.net pada followers Twitter @TabloidBOLA periode Oktober Desember 2015) Oleh : Rosiana Nugrahaini

Lebih terperinci

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (STUDI EKSPERIMEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 13 KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2014/2015) (The Influence of Cooperative

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MTs SE KECAMATAN SUTERA

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MTs SE KECAMATAN SUTERA e-issn: 2502-6445 https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp P-ISSN: 2502-6437 Maret 2018 PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MTs

Lebih terperinci

Ika Lestari & 2 Gusti Yarmi PGSD Universitas Negeri Jakarta UTILIZATION OF MOBILE PHONE IN COLLEGE STUDENTS

Ika Lestari & 2 Gusti Yarmi   PGSD Universitas Negeri Jakarta UTILIZATION OF MOBILE PHONE IN COLLEGE STUDENTS PEMANFAATAN HANDPHONE DI KALANGAN MAHASISWA 1 Ika Lestari & 2 Gusti Yarmi e-mail: ikalestari@unj.ac.id PGSD Universitas Negeri Jakarta Jl. Setiabudi 1 No. 1 Jakarta Selatan Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA Prabawati, M. N. p-issn: 2086-4280; e-issn: 2527-8827 ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA THE ANALYSIS OF MATHEMATICS PROSPECTIVE TEACHERS MATHEMATICAL LITERACY SKILL

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Delvia Puspita Sari 1, Gusnetti 2, Syofiani 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN. PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Suci Uliana 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

LITERASI INFORMASI MAHASISWA TINGKAT AKHIR SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL

LITERASI INFORMASI MAHASISWA TINGKAT AKHIR SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL LITERASI INFORMASI MAHASISWA TINGKAT AKHIR SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL Ben Varian Kashira S.Hum. Dr. Tamara A. Susetyo, S.S., M.A. Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas II SMAN X Cimahi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

Lebih terperinci

Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur sosial merupakan suatu susunan dan pola yang telah mengintenalisasi dan menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat, oleh karena itu untuk mengamati

Lebih terperinci

Penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif untuk penelitian ini. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dalam penelitian ini menguji efektivitas

Penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif untuk penelitian ini. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dalam penelitian ini menguji efektivitas BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Pada bab IV ini diawali dengan penjelasan mengenai pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, terdapat penjelasan mengenai populasi dan sampel yang

Lebih terperinci

MAKALAH PUBLIC LIBRARY Google Scholar vs.traditional Commercial Library Databases

MAKALAH PUBLIC LIBRARY Google Scholar vs.traditional Commercial Library Databases MAKALAH PUBLIC LIBRARY Google Scholar vs.traditional Commercial Library Databases D I S U S U N Oleh : NIKI ARSY SIREGAR (110709039) PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SURAKARTAA ABSTRAKSI

SURAKARTAA ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN ADVERSITAS DENGAN PRESTASI AKADEMIKK PADA AKTIVIS ORGANISASII UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAA ABSTRAKSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro   Abstract PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT- OREOVOCZ DALAM PENINGKATAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMP DITINJAU DARI PENGETAHUAN AWAL MATEMATIS (PAM) SISWA Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM UPAYA PENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sabagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes

Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh: Fani Dwikirana 1, Sudirman 2, Rina Widiana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ADNAN HUSADA PUTRA NIM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

SKRIPSI. Oleh: ADNAN HUSADA PUTRA NIM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA. KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN CIRC DAN METODE PEMBELAJARAN PBL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GONDANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: ADNAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-PAPER DALAM AKSES INFORMASI DIGITAL

IMPLEMENTASI E-PAPER DALAM AKSES INFORMASI DIGITAL IMPLEMENTASI E-PAPER DALAM AKSES INFORMASI DIGITAL Muhammad Sholeh Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta muhash@akprind.ac.id Abstract E-paper merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI 145102175 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M. 1 HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM

ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM PELATIHAN INTERNET DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK GURU SEKOLAH DASAR Oleh : Edi Saputra, S.T., M.Sc./ NIDN. 0008018505 Reni Aryani, S.Kom., M.S.I./NIDN. 0022018801

Lebih terperinci

Edu Elektrika Journal

Edu Elektrika Journal Edu Elektrika 3 (1) (2014) Edu Elektrika Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduel EFEKTIVITAS JOBSHEET PADA MATA DIKLAT INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH DIYEN NOVITA NPM 11080198 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran perkembangan tujuan hidup (developing purpose) berdasarkan teori perkembangan identitas yang dilakukan pada pengurus senat mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA YANG DIMEDIASI OLEH KEMAMPUAN BELAJAR ORGANISASIONAL (OLC) PADA KARYAWAN PT.

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA YANG DIMEDIASI OLEH KEMAMPUAN BELAJAR ORGANISASIONAL (OLC) PADA KARYAWAN PT. Konsentrasi / Bidang Minat : Manajemen SDM PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA YANG DIMEDIASI OLEH KEMAMPUAN BELAJAR ORGANISASIONAL (OLC) PADA KARYAWAN PT. INDOWIRE SURABAYA SKRIPSI OLEH:

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS TERHADAP SOAL-SOAL OPEN ENDED

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS TERHADAP SOAL-SOAL OPEN ENDED ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS TERHADAP SOAL-SOAL OPEN ENDED Dian Nopitasari Universitas Muhammadiyah Tangerang, Jl. Perintis Kemerdekaan 1/33, d_novietasari@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SLOGOHIMO PADA KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN KUALITAS LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman telah memberikan dampak yang besar bagi kemajuan teknologi komunikasi. Pada beberapa tahun yang lalu, penggunaan telepon genggam hanya sebatas

Lebih terperinci

Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta Abad ke-20 dan Abad ke-21 Karakteristik Khas Pembelajaran Abad ke-20 dan Abad ke-21 No ABAD KE-20

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mahasiswa sering menganggap dirinya mahir dalam mempergunakan teknologi-teknologi modern, tetapi beberapa diantaranya cenderung keliru dalam konteks akademis. Banyak mahasiswa yang

Lebih terperinci

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Tatyana Dumova Point Park University, USA Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Abstrak Fokus studi ini adalah penilaian, komponen penting dari pengajaran dan pembelajaran. Mengkaji kegunaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN Sekar A. Ningtyas 1, Wowo S. Kuswana 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM SISWA KELAS XI SMA PERTIWI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM SISWA KELAS XI SMA PERTIWI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM SISWA KELAS XI SMA PERTIWI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH NELMIZAWATI NPM 10080321 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan akan semakin terus berkembang dengan adanya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan akan semakin terus berkembang dengan adanya kemajuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu pengetahuan akan semakin terus berkembang dengan adanya kemajuan teknologi dalam bidang informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan ini menuntut cara baru dalam hal memperoleh

Lebih terperinci

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat Student Engagement pada mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan teknik stratified

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai strategi Public Relations ini dilakukan di PT CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan informasi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Literasi Informasi Definisi tentang literasi informasi sangat banyak dan terus berkembang sesuai kondisi waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INTERNET PADA PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN

PEMANFAATAN INTERNET PADA PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN PEMANFAATAN INTERNET PADA PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN oleh Andi Wijaya Cepi Riyana Program Studi Perpustakaan dan Informasi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian Guna menghadapi era globalisasi yang menuju ke arah pasar bebas, terutama di Indonesia akan banyak masuk akuntan luar

1.1 Latar Belakang Penelitian Guna menghadapi era globalisasi yang menuju ke arah pasar bebas, terutama di Indonesia akan banyak masuk akuntan luar 1.1 Latar Belakang Penelitian Guna menghadapi era globalisasi yang menuju ke arah pasar bebas, terutama di Indonesia akan banyak masuk akuntan luar negeri yang kualitasnya lebih baik. Seiring dengan hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara umum tentang penelitian yang penulis lakukan yakni meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian tugas akhir, lingkup masalah, metodologi

Lebih terperinci

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Oleh: DONI HERIANTO NPM: 12060106 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Lebih terperinci

ARTIKET E-JOURNAL. Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) DEDI NIM

ARTIKET E-JOURNAL. Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) DEDI NIM EFEKTIVITAS METODE MENCARI PASANGAN (MAKE A MATCH) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU ACAK TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN AJARAN 2015 2016

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN Marya Dalva 1, Gusmaweti 2, Ashabul Khairi 3. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography. Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENDAYAGUNAAN MEDIA PEMELAJARAN GEOGRAFI ERASIS WE PADA MATERI POKOK PERSEARAN FLORA DAN FAUNA DI KELAS XI PROGRAM

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN PROGRAM LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENERAPAN PROGRAM LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN PROGRAM LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Studi tentang Penerapan Program Association of College & Research Libraries di Perpustakaan Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dalam memilih topik pembahasan, ruang lingkup dalam pembahasan, manfaat dan tujuan yang didapatkan metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PENILAIAN TUTOR TERHADAP PENGUASAAN PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN

PENILAIAN TUTOR TERHADAP PENGUASAAN PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN PENILAIAN TUTOR TERHADAP PENGUASAAN PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN Andi Suci Anita UPBJJ-UT Banjarmasin, Jl. Sultan Adam No. 128 Banjarmasin email: andisuci@ut.ac.id ABSTRACT System Remote applied the

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. belakangan ini, mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kriteria di daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. belakangan ini, mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kriteria di daerah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia. Beberapa tahun belakangan ini, mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kriteria di daerah Jakarta sangat sulit.

Lebih terperinci

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Application of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have on The Human Body Excretion System Concept (Experimental Studies at II th Grade Science of the 1 st Public Senior High School Singaparna

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH ELFIRA YANESTI NPM 10080083 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL Oleh Etik Khoirun Nisa NIM 090210102023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI ABSTRAK RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI: Keefektifan Pembelajaran dengan Pendekatan Bottom-up dan Top-down dalam Pemahaman Membaca Teks Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP N 3 Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta:

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP Suherdiyanto 1, Pitalis Mawardi 2, Rika

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS RESPONSI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN

EFEKTIVITAS RESPONSI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN EFEKTIVITAS RESPONSI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN Yadi Ardiawan Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No.88 Pontianak e-mail: yadi.stkip@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Penelitian mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung ini dilakukan dengan tujuan untuk memeroleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencarian informasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencarian informasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencarian informasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan informasi. Seseorang yang membutuhkan informasi memerlukan waktu untuk berpikir apa yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract IMPLEMENTASI SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Studi Kasus: Dokumen Teks Berbahasa Indonesia (IMPLEMENTATION OF INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM Case Study: Text Document in Indonesian Language) Bernadus Very

Lebih terperinci

THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN TATA HIDANG SISWA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA Oleh: Penulis : Sri Patmawati Dosen Pembimbing : Prihastuti Ekawatiningsih, M. Pd E-mail : sripatmaw@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Abu Khaer Firman 1), Hindayati Mustafidah 2) Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) 2)

Abu Khaer Firman 1), Hindayati Mustafidah 2) Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) 2) Analisis Korelasi Pemanfaatan Internet terhadap Prestasi Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Correlation Analysis of the Internet Use and the Students Achievement of Informatics

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014 IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA OPEN-ENDED DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Fatimatuzahro Pendidikan Metamatika, FMIPA, Universitas Negeri

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH DELVA YENI NPM

KETERAMPILAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH DELVA YENI NPM KETERAMPILAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH DELVA YENI NPM 10080336 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode ABSTRAK Skripsi dengan judul Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Antara Menggunakan Model Discovery Learning dan Model Problem Based Learning Materi Perbandingan pada Siswa SMPN 1 Karangrejo

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMKN 1 KUNINGAN Yatti Sugiarti 1* Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, FPTK, UPI Abstrak.

Lebih terperinci

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DAN PICTURE AND PICTURE DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI

Lebih terperinci

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta 1 EFEKTIVITAS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PPKn DI SMA N 2 WONOSARI Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup kegiatan-kegiatan terarah dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci