Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur sosial merupakan suatu susunan dan pola yang telah mengintenalisasi dan menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat, oleh karena itu untuk mengamati hakekat tentang struktur sosial diperlukan pengamatan pada aktivitas sehari-hari masyarakat tersebut tak terkecuali struktur sosial masyarakat pedesaan yang dilihat dari aspek, kepemilikan jumlah hewan ternak, rata rata penghasilan peternak, status dan peranan peternak untuk desa tersebut, produktivitas susu yang dihasilkan, lembaga sosial yang digunakan untuk memenenuhi kebutuhan. Struktur sosial dipedesaan menyangkut pola hubungan sosialnya, interaksi yang terjalin secara intens dan menciptakan interdependensi yang berlangsung secara terus menerus dan akan membentuk sebuah pola yang terorganisir serta fungsi dan peranan yang ada di struktur sosial pedesaan. Pada dasarnya struktur sosial itu terbagi menjadi dua: yaitu, struktur sosial statis yang menyangkut bagaimana masyarakat tersebut terbentuk secara vertikal dan horizontal, vertikal terbagi menjadi: stratifikasi sosial (kepemilikan tanah, kepemilikanhewan ternak, kesalehan beragama, barang). Sedangkan horizontal berbentuk kelompok-kelompok sosial tertentu (kelompok ternak), comunity of feeling. Struktur sosial dinamis yaitu pola hubungan yang terorganisir (pattern). Pada umumnya struktur sosial di pedesaan adalah struktur sosial yang bersifat sederhana karena dilihat dari mata pencahariannya yang mayoritas sama atau seragam, aktivitas pedesaannya (localite activities) yang hanya terbatas pada persoalan bagaimana cara mempertahankan hidup dan mencapai kebutuhan subsitennya dan mereka tidak ingin mengambil resiko yang lebih besar dalam hal kebutuhan subsistennya. Satu hal yang harus digarisbawahi bahwa dalam melihat struktur sosial tidak bisa dengan kasat mata karena struktur sosial adalah suatu Kelompok 7 Desa Wiyurejo 1

2 realitas yang tidak nampak namun eksistensi fungsinya diakui dan telah menjadi pola dalam kehidupan sosial masyarakat desa. Dari hasil observasi sementara di lapangan, mayoritas penduduk desa Wiyurejo bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah, mereka merawat sapi milik mereka sendiri atau keluarga yang diwariskan secara turun-menurun, kemudian sapi tersebut menghasilkan susu yang dijual ke KSSP (Koperasi Susu SAE Pujon). Karena mayoritas adalah peternak maka struktur sosial di desa Wiyurejo banyak dipengaruhi oleh kegiatan atau aktivitas sehari-hari peternak. Oleh karena itu kami ingin mengetahui sejauh apa dinamika struktur sosial itu terbentuk dengan melibatkan peran peternak sebagai komponen pendukung yang utama. Dalam kajian ini, kami akan membahas tentang dinamika bagaimana struktur sosial yang terbentuk pada kalangan peternak di desa Wiyurejo kecamatan Pujon - Malang. Dimana dalam pembentukan struktur sosial secara teoritis ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya struktur sosial tersebut. Antara lain : status dan peran, stratifikasi sosial, jumlah kepemilikan hewan ternak, lembaga sosial, hubungan sosial dan norma yang menjadi landasan dalam proses berinteraksi. Menurut kami permasalahan terbentuk dan perubahan struktur sosial ini menarik untuk dikaji dikarenakan untuk melihat hal tersebut tidak dapat dikaji dari satu sudut pandang atau satu indikator, melainkan harus dilihat dari beberapa indikator yang relevan. Dalam melihat struktur sosial di kalangan peternak apakah sama halnya dengan struktur sosial yang ada pada kalangan petani, karena struktur sosial petani didasarkan pada kepemilikan lahan baik yang produktif maupun yang belum produktif. Kami ingin melihat struktur sosial peternak apakah sama dengan struktur sosial petani atau tidak, bisa saja kepemilikan hewan ternak menjadi suatu faktor yang mendukung dalam menciptakan struktur sosial desa Wiyurejo ataukah ada indikator atau faktor lain yang juga mendukung terbentuknya struktur sosial peternak Kelompok 7 Desa Wiyurejo 2

3 yang belum ketahui, Karena untuk melihat suatu struktur sosial tidak bisa dengan satu dimensi, kita harus mengetahui unsur apa saja yang menjadi landasan dalam pembentukan struktur sosial pada peternak desa wiyurejo baru setelah itu kita dapat menjawab pertanyaan bagaimana bentuk struktur sosial yang ada dan berkembang. Dalam proses pembentukan struktur sosial tidak hanya dipengaruhi satu asumsi saja melainkan kita harus melihat asumsi lain yang dijadikan landasan untuk membentuk struktur sosial itu sendiri. Contohnya: struktur sosial terbentuk berdasarkan kepemilikan hewan ternak. Namun sebelum kita menyetujui asumsi diatas kita terlebih dahulu melihat aspek lain yang juga mendukung terbentuknya struktur sosial pada.peternak desa Wiyurejo. Seperti: aspek penghasilan perbulan, bisa saja dalam pembentukan struktur aspek penghasilan perbulan peternak juga menjadi salah satu indikator. Kami memiliki asumsi lain dalam melihat struktur sosial di pedesaan, seperti: hasil perahan susu yang dihasilkan, omzet atau penghasilan yang didapat, status sosial ekonomi peternak serta peranan peternak dalam membentuk suatu struktur sosial di pedesaan. Di desa Wiyurejo kami ingin menggambarkan tentang struktur sosial secara empiris apakah pada kenyataannya, struktur sosial yang berkembang disana sama dengan asumsi teoritis yang menjelaskan tentang konseptualisasi struktur sosial yang mana didalamnya banyak dipengaruhi oleh dimensi-dimensi lain yang menganggap bahwa terdapat fungsi dari struktur sosial yang akhirnya akan menentukan bagaimana proses kehidupan masyarakat disuatu komunitas tertentu. Ketertarikan kami terhadap permasalahan ini karena peternakan merupakan aktivitas kunci dalam mengkaji struktur social di desa Wiyurejo, kami juga memiliki beberapa permasalahan yang harus dijawab dalam penelitian ini, antara lain factor yang menjadi dasar pembentukan struktur social? Apakah dalam pembentukan struktur social di desa wiyurejo terdapat banyak dimensi sebagai factor pembentuknya, kami ingin menjelaskan apakah memang benar bahwa hewan ternak itu mempengaruhi struktur social kehidupan desa Wiyurejo, apakah posisi dalam Kelompok 7 Desa Wiyurejo 3

4 struktur social itu memang benar adanya diisi oleh orang yang sangat memiliki peranan penting dalam desa Wiyurejo, apakah ada symbol lain yang menjadi dasar pembentukan struktur social dan bagaimana implikasi pada struktur social desa Wiyurejo. Peternak juga lah yang nantinya menjadi tolak ukur mengenai bentuk struktur social di desa wiyurejo tentunya dengan data-data pendukung melalui kuesioner, apakah memang benar asumsi secara teoritis bahwa struktur social pedesaan masih bersifat sederhana dan sulit terjadi perubahan di dalam unsur-unsurnya, mengingat hakikat struktur social adalah pola yang terorganisir dan merupakan hasil pembentukan masyarakat melalui aktivitas sehari-harinya. Dari pengamatan yang dilakukan masyarakat desa wiyurejo memang memiliki tingkat keseragaman dalam hal aktivitasnya sehingga hal ini juga akan mempengaruhi indicator-indikator lain dalam kehidupan masyarakat pedesaan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Faktor apa saja yang menjadi dasar pembentukan struktur sosial masyarakat desa Wiyurejo? 2. Apakah ada keterkaitan antara kepemilikan jumlah hewan ternak dengan struktur sosial yang ada di desa Wiyurejo? 3. Siapa saja yang di anggap masyarakat desa Wiyurejo menempati posisi struktur sosial pada lapisan atas dan bawah? 4. Apakah ada simbol lain, selain kepemilikan ternak sapi yang menjadi dasar pembentukan dalam stuktur sosial di Desa Wiyurejo? 5. Bagaimana implikasi yang terjadi terhadap stuktur sosial di desa Wiyurejo? Kelompok 7 Desa Wiyurejo 4

5 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dinamika struktur sosial di desa Wiyurejo dalam hal pembentukan struktur sosial. 2. Untuk mengetahui apakah ada keterkaitan dari kepemilikan hewan ternak terhadap struktur sosial di desa Wiyurejo. 3. Untuk mengetahui siapa saja yang menempati posisi stuktur sosial pada lapisan atas dan bawah. 4. Untuk mengetahui apakah ada symbol lain yang digunakan sebagai penentu posisi dalam struktur sosial. 5. Untuk mengetahui apakah ada implikasi (pengaruh dan dampak) yang ditimbulkan dalam stuktur sosial tersebut. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara akademis adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan lapangan mata kuliah Sosiologi Pedesaan pada jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya tahun 2011/ Melatih kepekaan untuk melihat fenomena sosial yang terjadi di kehidupan masyarakat pedesaan. 3. Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam proses analisis dan identifikasi dinamika struktur sosial pada masyarakat pedesaan. 4. Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk lebih memahami realitas sosial dan gejala sosial yang ada di Pedesaan. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 5

6 1.5 Landasan Teori Struktur sosial adalah susunan bagaimana masyarakat itu terbentuk dalam suatu susunan baik secara vertikal maupun horizontal, selain itu struktur sosial dapat dilihat dari aktivitas masyarakatnya sehari-hari dalam suatu komunitas. Begitu pula dengan struktur sosial di pedesaan yang pada umumnya aktivitas penduduknya adalah homogen, mulai dari mata pencaharian, hubungan sosial yang masih bersifat intens dan stratifikasi sosial yang berdasarkan kepemilikan lahan atau kepemilikan hewan ternak. Dalam struktur sosial pedesaan secara umum adalah struktur sosial yang sederhana dengan tingkat kompleksitasnya masih rendah bukan hanya persoalan struktur yang sederhana namun pada struktur sosial pedesaan terdapat pola hubungan sosial dalam hubungan produksi antar kalangan peternak yang pada akhirnya pola hubungan tersebut akan membentuk suatu aktivitas lokal dan menjadi karakteristik tersendiri dari sebuah struktur sosial masyarakat. Pada struktur sosial pedesaan, pola hubungan sosialnya seperti yang dijelaskan diatas terbentuk karena intensitas interaksi pada masyarakat yang terjalin secara intens di kalangan peternak dan bentuk pertemuan yang dilakukan peternak sebagai sarana untuk bertukar pengalaman di kalangan peternak. Begitupula pada stratifikasi sosial di pedesaan terdapat suatu tingkatan yang menentukan status sosial ekonomi orang tersebut, peranan orang tersebut dalam kehidupan pedesaan serta kepemilikan hewan ternak yang menjadi tolak ukur dalam menentukan kedudukan seseorang dalam kehidupan masyarakat. dari uraian diatas, dapat diketahui keterkaitan antara pembentukan struktur sosial dengan teori dari James C Scoots, dalam teori tersebut dijelaskan bahwa pembentukan struktur sosial di kalangan petani ditentukan oleh kepemilikan lahan. Oleh karena itu dari landasan teori ini kami ingin melihat tentang dinamika struktur sosial di kalangan peternak apakah sama halnya dengan pembentukan struktur sosial di kalangan petani seperti yang dijelaskan oleh James. C Scoot. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 6

7 1.6 Metode dan Prosedur Penelitian Pendekatan Kuantitatif : Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode kuantitatif yaitu pendekatan yang berhubungan dengan angka-angka statistik dan yang dalam pengolahan datanya mengunakan skoring, indeks, tabel frekuensi dan tabel silang. Pada penelitian kuntitatif kami akan mencari pola-pola umum yang berkaitan dengan desa yang menjadi lokasi penelitian kami dan melakukan analisis untuk menyimpulkan data yang telah kami olah untuk menemukan keseragaman dalam setting penelitian kami dan hal ini dilakukan agar kami dapat menarik suatu generalisasi empiris. Instrument Penelitian Kuantitatif Kami menggunakan teknik pengumpulan data yang baku dan terstandart, pendekatan tersebut menggunakan kuisioner sebagai instrument untuk menjawab research question. Kuisioner tersebut membantu dan mempermudah peneliti untuk mewawancarai setiap sample yang kami jadikan sebagai responden. Setiap kuisioner memiliki pertanyaan dalam bentuk pertanyaan tertutup dan setengah terbuka terdapat pertanyaan-pertanyaan yang diberi opsi jawaban berkode (coding) yang berupa skor untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis dan mengidentifikasi hasil wawancara Dalam teknik pengumpulan data, kami menggunkan teknik pengambilan sample dengan stratified random sampling yaitu teknik pengambilan sample dengan menggunakan tingkatan dalam pengambilan respondennya. Populasi yang kami gunakan adalah dari organisasi peternak yang dikenal dengan Pos dusun Kalangan, jumlah populasinya adalah 644 Peternak, dalam daftar anggota Pos desa kalangan kami akan mengambil sample dengan kriteria yaitu: peternak kaya, peternak menengah dan peternak miskin dan kerangka samplingnya adalah 50 orang sebagai responden utama dan sebagai responden cadangan adalah 10 orang. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 7

8 Setiap variabel akan dihitung jumlah skor dan kemudian di input ke dalam program office Microsoft Excel, untuk mencari skor maksimal yang kita peroleh dari data di lapangan, kemudian data tersebut digunakan untuk tabel frekuensi dan tabel silang untuk menganalisis data yang diperoleh sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan tentang dinamika struktur sosial masyarakat peternak di desa Wiyurejo. Disamping itu, kami juga akan menentukan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam proses pembentukan dan perubahan struktur sosial peternak desa Wiyurejo. Dalam instrument penelitian kuantitatif kami menggunakan beberapa variabel, antara lain: 1. Identitas responden, yang diukur dari: a. usia responden b. pendidikan terakhir c. jumlah anggota keluarga 2. Status sosial ekonomi peternak, yang diukur dari: a. status kepemilikan hewan ternak b. produktivitas susu yang dihasilkan c. pendapatan rata-rata responden d. pengeluaran rata-rata responden e. faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas susu f. keadaan ekonomi peternak g. jumlah kepemilikan hewan ternak h. kepemilikan barang-barang berharga 3. Tingkat stratifikasi sosial, yang diukur dari: a. kepemilikan hewan ternak yang produktif dan tidak produktif b. faktor-faktor yang menjadi penentu kekayaan di desa wiyurejo c. orang atau kelompok yang paling berpengaruh terhadap kegiatan peternakan dan kegiatan lainnya di desa Wiyurejo Kelompok 7 Desa Wiyurejo 8

9 4. Jenis lembaga sosial, diukur dari: a. lembaga sosial yang ada didesa Wiyurejo b. intensitas kegiatan yang dilakukan lembaga sosial c. keikutsertaan masyarakat desa wiyurejo d. pengaruh KSSP terhadap kehidupan masyarakat e. fasilitas yang diberikan KSSP terhadap peternak 5. Bentuk hubungan sosial, diukur dari: a. bantuan yang diberikan kepada sesama peternak b. pertukaran informasi sesama peternak c. hubungan sosial antara pemilik hewan ternak dengan penggarap hewan ternak d. hubungan sosial peternak dengan KSSP 6. Norma dan tradisi, diukur dari: a. tradisi yang berkaitan dengan hewan ternak b. tradisi yang berkaitan dengan kegiatan desa wiyurejo c. tradisi yang berkaitan dengan life cyle manusia Tipe Penelitian Tipe penelitian yang kami gunakan untuk dalam penelitian tentang struktur sosial adalah deskriptif, karena kami disini menggambarkan bentuk struktur sosial yang ada dan menjelaskan fungsi dari struktur sosial didalamnya, karena dengan mengambarkan bentuk dari struktur sosial kita mengetahui bagaimana aktivitas masyarakat pedesaan secara menyeluruh dan utuh. 1.7 Lokasi Penelitian Penelitian kami akan diselenggaraan pada: Hari : Kamis - Minggu Tanggal : 1-4 Desember 2011 Lokasi : Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 9

10 1.8 Sumber Data Terdapat dua macam sumber data yang digunakan, antara lain : 1. Data primer Data tersebut bersumber dari responden yang kami wawancarai. Dikarenakan jumlah penduduk Desa Wiyurejo yang padat, maka tidak memungkinkan apabila sample diambil secara keseluruhan. Maka dari itu, kami hanya menggunakan 50 orang saja sebagai sample di dalam penelitian kami.di dalam penelitian kali ini kelompok kami menggunakan metode pengumpulan data secara stratified random sampling. Responden yang kita ambil merupakan penduduk di Desa Wiyurejo yang tergolong dalam masyarakat peternak dengan matapencaharian sebagai peternak sapi perah. Untuk mengetahui masyarakat yang bermata pencaharian sebagai peternak, kelompok kami menggunakan daftar warga yang tergabung dalam anggota kelompok peternak. 2. Data sekunder Data ini diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu, seperti, kantor kelurahan dimana kami mendapatkan data monografi desa, profil desa dan data kelompok ternak dusun Kalangan, dan lain sebagainya guna membantu memudahkan kami dalam melakukan penelitian ini. 1.9 Metode Pengumpulan Data Di dalam pengumpulan data primer dan sekunder, kami menggunakan beberapa metode, antara lain : - Observasi lapangan Observasi dilakukan untuk mengamati segala macam fenomena sosial yang muncul. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan konsep, karena dari hasil observasi akan diperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu fenomena. Kelompok kami telah melakukan observasi lapangan di desa Wiyurejo untuk menentukan tema yang yang akan kami angkat dalam penelitian ini dan mengambil Kelompok 7 Desa Wiyurejo 10

11 data-data yang diperlukan yang relevan dengan penelitian yang kami lakukan. Dalam observasi lapangan kelompok kami mneggunakan instrument check list untuk mengetahui aktivitas sehari-hari peternak - Wawancara langsung yang terstruktur Kami menggunakan metode ini dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Di dalam kuesioner terdapat daftar pertanyaan yang terstruktur dengan alternatif jawaban yang telah tersedia dalam bentuk pertanyaan yang tertutup dan setengah terbuka. Hal ini bertujuan untuk membatasi jawaban yang tidak relevan dengan pertanyaan penelitian. Sehingga dapat memudahkan input data, pengolahan data, dan analisis data hingga penyusunan laporan penelitian. - Wawancara mendalam (indepth interview) Untuk keperluan data kualitatif, maka diperlukan teknik wawancara mendalam. Biasanya di dalam metode ini, digunakan instrumen penelitian berupa interview guide dan pedoman wawancara untuk indepth interview. Di dalamnya berisi pedoman atau daftar pertanyaan yang sifatnya terbuka, sehingga dapat diperoleh jawaban yang lebih luas serta mendalam untuk mengetahui keadaan struktur sosial di desawiyurejo berkaitan dengan masyarakat peternak dan dalam guide interview kita akan menanyakan kondisi struktur sosial dengan lebih mendalam sehingga kita dapat mengetahui pola-pola umum yang ada di desa Wiyurejo terkait dengan struktur sosial. Selain pedoman wawancara, dalam penelitian ini kami juga akan menggunakan pedoman indepth interview untuk menyusun daftar pertanyaan guna melakukan probing (menggali informasi) tentang dinamika struktur sosial yang ada di desa Wiyurejo, untuk mendukung data yang kami dapat dilapangan informan indepth interview kami pilih dengan sengaja sebanyak 11 Orang. Antara lain: 1. Peternak kaya: dalam hal ini kami dapat mengetahui bagaimana peternak kaya merawat hewan ternaknya dan keadaaan ekonominya, penggunaan tenaga kerja lain dalam proses produksi, hubungan sosial dengan sesama peternak. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 11

12 2. Peternak miskin: dalam hal ini kami dapat mengetahui bagaimana peternak mengelola sapinya meskipun sapi yang dimiliki sedikit dan apa suka duka hidup dalam keterbatasan 3. Peternak menengah: dalam hal ini kami dapat mengetahui kondisi ekonomi dan bagaimana memanfaatkan hewan ternak yang dimiliki baik yang produktif dan tidak produktif, usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produktifitas susu. 4. Ketua komunitas peternak dusun kalangan (pos 6): dalam hal ini kami dapat mengetahui bagaimana peranan organisasi peternak dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejhteraan sosial ekonomi peternak di desa Wiyurejo. 5. Pengepul atau tengkulak: dalam hal ini kami dapat keberadaan tengkulak dalam kehidupan peternak, apakah peternak merasa terbantu dengan kehadiran mereka atau mereka justru malah terganggu dengan kehadiran tengkulak di tengah kehidupan masyarakat. 6. Pejabat Desa: dalam hal ini kami dapat mengetahui kondisi desa Wiyurejo, keadaan sosial ekonomi, peran struktur organisasi kelurahan terhadap kehidupan masyarakat, permasalahan yang dihadapi oleh perangkat desa dalam urusan dengan kehidupan masyarakat 7. Penyuluh Ternak : dalam hal ini kami dapat mengetahui tentang aktivitas apa saja yang dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak, mengapa sapi harus diberikan vaksin dan vitamin, dan cara apa yang harus dilakukan agar susu yang dihasilkan peternak memiliki kualitas susu yang baik. 8. Petugas pos 6, Dusun Kalangan: dalam hal ini kami dapat mengetahui tentang bagaimana prosedur penyerahan susu yang dilakukan oleh peternak, bagaimana peternak melakukan seleksi terhadap susu yang dihasilkan peternak supaya susu yang disetor berkualitas, kriteria susu yang berkualitas dan sistem pembayaran hasil setor susu Kelompok 7 Desa Wiyurejo 12

13 9. Kyai: dalam hal ini kami dapat mengetahui tentang pengaruh kyai terhadap kehidupan sosial peternak, serta apa peranan terpenting mengapa kyai menjadi panutan. 10. Pencari Rumput: dalam hal ini kami dapat mengetahui bagaimana pekerjaan informan sebagai pencari rumput, suka duka dan mengapa informan memilih pekerjaan tersebut. 11. Organisasi PKK : dalam hal ini kami dapat mengetahui bagaimana peranan lembaga sosial ini dalam pembentukan struktur sosial masyarakat desa Wiyurejo. - Dokumentasi Untuk memperoleh gambaran tentang keadaan desa secara fisik ataupun keadaan sosial yang ada dengan menggunakan kamera digital dan dalam bentuk video yang nanti rencananya akan kami buat untuk menunjukkan gambaran umum tentang desa kami dengan foto-foto yang mendukung aktivitas penelitian kita. Teknik dokumentasi dengan menggunakan kamera digital dan merupakan bagian dari observasi lapangan namun bedanya dengan check list adalah kedua teknik tersebut adalah teknik visual atau gambar yang kami gunakan untuk membuktikan aktivitas sehari-hari peternak. A. Metode Analisis dan Interpretasi Data Analisis data kuantitatif pada penelitian sosiologi pedesaan ini dilakukan dengan, yang pertama, pengumpulan data melalui instrument kuesioner kemudian dari kuesioner tersebut jawaban responden harus dikoding untuk mempermudah analisis data, kemudian setelah dikoding, jawaban tersebut dihitung menggunakan miscrosft excel dan untuk memberikan skor pada tiap-tiap jawaban dalam kuesioner. Yang kedua, setelah melakukan skoring tahap selanjutnya adalah mengentri data tersebut kedalam tabel frekuensi dan selanjutnya adalah melakukan analisis pada tabel frekuensi tersebut dan membuat suatu interpretasi data yaitu dengan memberi Kelompok 7 Desa Wiyurejo 13

14 arti atau makna data, interpretasi tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan interpretasi pada variabel-variabel yang menjadi fokus question. Kemudian dari variabel-variabel tersebut kami membandingkan dan membuat tabel silang untuk melihat korelasi diantara variabel-variabel yang disilang.dari hasil analisis dan interpretasi tersebut dapat digeneralisasi dan membuat suatu kesimpulan dari permasalahan yang diteliti. Analisis data kualitatif, dilakukan dengan mengtranskip hasil indepth interview secara deskriptif yang kemudian dijadikan data pendukung tentang dinamika struktur sosial, data kualitatif ini digunakan untuk memahami karakteristik informan dan mencari keanekaragaman hasil indepth interview. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 14

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN Dalam penelitian kali ini kami ingin mengetahui bagaimana dinamika struktur sosial yang ada di desa Wiyurejo dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Agar kami

Lebih terperinci

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA :

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : KUISIONER KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2011/2012 Kata Pengantar NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : Kami adalah mahasiswa jurusan sosiologi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) Universitas

Lebih terperinci

BAB III INTERPRETASI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III INTERPRETASI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB III INTERPRETASI HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Rumusan Masalah Pertama yaitu: Faktor apa saja yang menjadi dasar pembentukan struktur sosial masyarakat desa Wiyurejo? Rumusan masalah yang pertama ini dapat

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 33 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di tiga desa binaan BP3K Kecamatan Dramaga diantaranya adalah Desa Parakan Kecamatan Ciomas dan Desa Purwasari Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Subang. Responden dijaring pada daerah yang digunakan sebagai sasaran Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu mempelajari masalah dalam masyarakat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Kota Surakarta, dimana di kota ini terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 50 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metodologi yang dipilih dalam penelitian ini adalah metodologi penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menemukan hubungan modal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif. 24 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagi proses pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam dan alur sejarah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 30 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Tika (2005:2) metode penelitian dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode untuk memudahkan penulis untuk memecahkan masalah penelitian. Menurut Arikunto (2002,hlm.151), metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Lokasi Lokasi penelitian berada di Desa Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa Sukasari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan tempat dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari. Waktu penelitian bulan April-Mei 2013. 2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian mengenai pemanfaatan jasa informasi terbaru dan terseleksi oleh pengguna. Cakupan yang akan dijelaskan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 3.1. Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif. Pendekatan kualitatif menekankan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam menyimpulkan data penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis deskriptif. Metode survey menurut Tika (2005:06) adalah Suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat 24 BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Saung Angklung Udjo ini berada di kawasan Bandung bagian timur yang terletak di jln. Padasuka 118, Bandung Jawa Barat Indonesia. Lokasinya tidak terlalu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang dilakukan yang tersusun secara sistematik. Rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tinggi : memiliki kartu ASKES, berobat di puskesmas atau mempuyai dokter pribadi. 2. Rendah : tidak memiliki ASKES, berobat di dukun. 14. Tingkat Kepemilikan aset adalah jumlah barang berharga yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Poerwandari (2005) menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif digunakan jika

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Deskripsi Makro Lokasi Penelitian Wiyurejo merupakan suatu desa yang dapat dicapai dengan waktu tempuh ± 1,5 jam dari kabupaten Malang dan memiliki waktu tempuh

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran studi dimaksudkan untuk menjelaskan sistematika alur pemikiran penulis terkait topik yang diambil. Terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip Lexy J.Moloeng, medefinisikan metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Racangan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung atau observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam Penelitian ini pendekatan yang akan digunakan adalah kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari populasi kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuntitatif, dengan maksud untuk mencari korelasi antara variabel bebas dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian dengan jenis kuantitatif. Karena penelitian di sini merupakan penelitian lapangan yang memerlukan analisis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Jadi penelitian ini berusaha untuk menemukan fenomena-fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Jadi penelitian ini berusaha untuk menemukan fenomena-fenomena 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif yaitu berusaha menggambarkan fakta-fakta dengan mengemukakan dan menggambarkan mengenai gejala-gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENEITIAN. A. Fokus Penelitian. memperkenalkan desain pembelajaran menggunakan virtual world

BAB III METODE PENEITIAN. A. Fokus Penelitian. memperkenalkan desain pembelajaran menggunakan virtual world BAB III METODE PENEITIAN A. Fokus Penelitian Fokus pada penelitian ini adalah mengenai analisis kebutuhan pada pembelajaran Psikologi Industri dan Organisasi pada mahasiswa S1. Penelitian ini berfokus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana dilakukan dalam ilmu-ilmu humaniora pada umumnya. Secara

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana dilakukan dalam ilmu-ilmu humaniora pada umumnya. Secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian di dalam kajian budaya selalu mengikuti polapola sebagaimana dilakukan dalam ilmu-ilmu humaniora pada umumnya. Secara garis besar,

Lebih terperinci

BAB III Metodologi Penelitian

BAB III Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian Penelitian merupakan serangkaian kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk menjawab masalah penelitian. Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk memecahkan masalah penelitian yang menjadi objek peneliti. Penelitian

Lebih terperinci

5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN

5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN 5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN TUJUAN PERKULIAHAN 1. Mahasiswa memahami struktur sosial di perdesaan 2. Mahasiswa mampu menganalisa struktur sosial perdesaan KONSEP DASAR STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DAPAT

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subyek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Kecamatan Sungailiat merupakan salah satu kecamatan yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2009, hlm.2) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan Penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENEITIAN

BAB III METODE PENEITIAN BAB III METODE PENEITIAN A. Metode Penelitian Pada sebuah penelitian terdapat sesuatu metode atau cara yang bersifat ilmiah yang di perlukan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Menurut Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2002:1) menyatakan bahwa penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitiatif dan kualitatif.

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitiatif dan kualitatif. 33 BAB III METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitiatif dan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan berupa (a) full enumeration survey, yaitu mewawancarai seluruh

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie (100-101) suatu konsepsi ke arah penerbitan bidang filsafat secara luas mengemukakan pengertian metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian memerlukan metode untuk memudahkan penulis dalam proses pengumpulan dan menampilkan data hasil penelitian yang dilakukan. Penggunaan metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell, yang dikutip Rulam Ahmadi, penelitian kualitatif merupakan

Lebih terperinci

Pembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan. nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian

Pembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan. nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian wilayah, sekaligus mengidentifikasikan perubahan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian yang akan dibahas adalah variabel X dan variabel Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Lokasi Penelitian berada di Kawasan Perkotaan Cianjur yang terdiri dari 6 Kelurahan dan 14 Desa yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelatif artinya penelitian yang bertujuan menjelaskan suatu hubungan korelatif antar variable. Hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi teknik penjelasan tentang jenis penelitian; jenis data, lokasi dan waktu penelitian; kerangka sampling, pemilihan responden dan informan; teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode survey. Menurut Singarimbun (1987:3) Metode penelitian survey adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganilisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat penting bagi seorang peneliti, karena dengan adanya pendekatan dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian 17 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pada bulan Juni 2011 sampai Januari 2012 bertempat di Kabupaten Sukabumi. Metode Penelitian Populasi studi Populasi studi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa 37 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan sebuah pedoman untuk merancang penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini berkaitan erat dengan metode penelitian yang akan digunakan selama penelitian, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran dan peran peneliti di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Medan Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, sebagai tempat berlangsungnya objek penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu. solusi atau jawaban atas masalah yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu. solusi atau jawaban atas masalah yang diteliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan dan Model Penelitian Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 MATAPELAJARAN JENJANG/SATUAN PENDIDIKAN : SOSIOLOGI :SMA/MA/SMK/MAK KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Menguasai karak teristik peserta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di Kelurahan Teluk Belitung kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Pengumpulan data dilakukan pada Bulan Desember 2011 dan Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang sistematik atas gejala-gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Konsolidasi tanah adalah kebijakan pertanahan mengenai penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha pengadaan tanah (Direktorat Pengaturan Penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan 68 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tidak lepas dari cara-cara yang digunakan dalam rangka untuk menjadi tujuan penelitian. Agar tujuan penelitian dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 37 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODEDAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODEDAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODEDAN PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena beberapa pertimbangan; (1) lebih mudah apabila berhadap dengan kenyataan ganda,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desa Pesawaran Indah ini merupakan salah satu desa yang semua penduduknya

III. METODE PENELITIAN. Desa Pesawaran Indah ini merupakan salah satu desa yang semua penduduknya 19 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Lokasi ini dipilih secara sengaja dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A.Tipe Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma penelitian kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis yang tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli tahun 2016.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli tahun 2016. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli tahun 2016. Bertempat di UKM Sapi Perah KUBE PSP Maju Mapan di Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam keluarga-keluarga ibu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam keluarga-keluarga ibu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai judulnya, penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Peneliti menganalisis proses internalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Pulubala merupakan kelurahan yang memiliki angka kejadian DBD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Pulubala merupakan kelurahan yang memiliki angka kejadian DBD BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang menjadi pilihan peneliti yaitu kelurahan Pulubala Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuannya (Pabundu Tika,2005: 12) dalam penggunaan metode penelitian adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuannya (Pabundu Tika,2005: 12) dalam penggunaan metode penelitian adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam upaya menggambarkan bagaimana kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dan informasi guna memecahkan permasalahan pada penelitian diperlukan sebuah metode.

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN SOSIOLOGI Kompetensi Utama Standar Kompetensi guru Standar Isi Indikator Esensial Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Menguasai

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. wawancara langsung dengan orang-orang yang bersangkutan.

BAB III. Metode Penelitian. wawancara langsung dengan orang-orang yang bersangkutan. BAB III Metode Penelitian A. Jenis dan Pendekatan penelitian Penelitian saya ini menggunakan metode penelitian kualitatif, karena penelitian ini lebih merasa bahwa metode yang digunakan itu sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berisikan atas kajian pustaka atau studi literatur dan kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian analitik-kuantitatif,

Lebih terperinci