MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MELALUI ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS X SEMESTER I SMK NEGERI MEULABOH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MELALUI ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS X SEMESTER I SMK NEGERI MEULABOH"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MELALUI ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS X SEMESTER I SMK NEGERI MEULABOH Nurdin 1) 1 Guru SMK Negeri 1 Meulaboh Abstrak Kondisi awal pembelajaran pada materi menerapkan prosedur Keamanan, Keselamatan, dan kesehatan kerja belum baik. Secara khusus Penelitian Tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada materi menerapkan prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan kerja pada siswa SMK Negeri 1 Meulaboh. Penulis melaksanakan penelitian Tindakan Kelas pada SMK Negeri 1 Meulaboh Kelas X Semester 1, Jalan Bakti Pemuda No. 02 GIP Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. siswa SMK Negeri 1 Meulaboh Kelas I semester 1 Tahun pelajaran 2012 yang berjumlah 32 orang siswa terdiri dari 5 laki laki dan 27 perempuan, semua siswa berumur homogen. siswa SMK Negeri 1 Meulaboh Kelas I semester 1 Tahun pelajaran 2012 yang berjumlah 32 orang siswa terdiri dari 5 laki laki dan 27 perempuan, semua siswa berumur homogen. Teknik pengumpulan data dengan Tes, Observasi dan wawancara. Subjek penelitian asalah siswa SMK Negeri 1 Meulaboh Kelas I semester 1 Tahun pelajaran 2012 yang berjumlah 32 orang siswa terdiri dari 5 laki laki dan 27 perempuan, semua siswa berumur homogen. pembelajaran menggunakan alat peraga memiliki dampak positif yaitu dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam siklus I yaitu sebanyak 6 siswa atau (19%),pada siklus II ketuntasan siswa mencapai 28 siswa atau (88%),maka diperoleh selisih nilai ketuntasan sebesar 69% dengan jumlah siswa 32. Kata Kunci: Peningkatan, hasil belajar, prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, alat peraga 68

2 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No , 23, dan 24 tahun 2005 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) memberikan wacana baru bagi guru untuk mengembangkan sendiri kurikulum di sekolah masing-masing. Guru merumuskan sendiri indikator ketuntasan kompetensi dengan menpedomani standar isi yang memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran, demikian juga sistim penilaian yang dikembangkan di sesuaikan dengan indikator pencapaian yang di keluarkan Badan Nasional Standar Pendidikan. Kondisi awal pembelajaran pada materi menerapkan prosedur Keamanan, Keselamatan, dan kesehatan kerja belum baik dengan demikian guru belum menggunakan tehnik strategi metode yang sesuai dan guru belum memiliki bahan ajar yang sesuai dalam melaksanakan pembelajaran masih sangat menoton, guru belum menggunakan alat peraga yang sesuai. Sehingga mengakibatkan hasil belajar rendah, terlihat pada ketuntasan siswa belajar. Menurut pengamatan penulis baru mencapai 20% sedangkan 80% lagi siswa belum juga mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah di tetapkan, demikian juga nilai rata-ratanya masih rendah sehingga perlu peningkatan nilai rata-rata, nilai yang tertinggi baru dicapai 70 dan nilai yang terendah baru mendapat 30. Penulis melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang perlu di laksanakan yaitu dengan memberdayakan siswa melalui penggunaan strategi dan metode-metode yang tepat, dengan penggunaan metode dan strategi yang tepat siswa termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitasnya. Dari hasil belajar yang dicapai dari 20 % dapat meningkat menjadi 80% siswa dapat mancapai ketuntasan belajar, rendahnya peningkatan hasil belajar siswa di akibatkan guru memberikan pembelajaran masih konvesional dan belum menggunakan alat peraga yang tepat, dan belum menggunakan strategi serta metode yang sesuai. Alat peraga segala sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan konsep pembelajaran dari materi yang bersifat abstrak menjadi nyata sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar mengajar. Penggunaan alat peraga yang sesuai dengan materi, pembelajaran sangat dianjurkan, karena dengan memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan materi, pembelajaran prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan 69

3 Kerja akan lebih efektif dengan langsung memperagakan dan melakukan percobaan. Alat peraga pendidikan prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja adalah alat yang secara langsung di perhatikan untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Manfaat menggunakan alat peraga, secara umum manfaat alat peraga dalam proses pembelajran adalah memperlancar interasdi antar guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Selanjutnya menurut soetomo (1993), penilaian merupakan salah satu unsur penting dalam rangkaian proses belajar mengajar, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui sejauh mana penguasaan materi siswa, keefektifan metode yang di sampaikan, keberhasilan materi yang di sampaikan dan juga dengan penilaian akan memperbaiki proses belajar mengajar. Dari hal tersebut diatas dapat di simpulkan peranan alat peraga dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru menyapaikan pelajaran. b. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk di kaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para peserta didik dalam memproses belajarnya. c. Sumber belajar bagi siswa terbantu dalam memahami prosudur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Alat-alat peraga sangat tepat digunakan dalam: a. Memperkenalkan suatu masalah atau unit sesuatu pokok bahasan b. Mengembangkan dan memperjelas suatu pokok persoalan c. Menafsirkan suatu masalah atau pokok persoalan yang diterangkan/ akam dikemukakan. d. Mengidentifikasikan suatu situasi e. Menyederhanakan suatu masalah yang sedang dibahas. f. Mengadakan hubungan atau korelasi antara dua keadaan atau lebih. g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain sertra membantu perkembangannya, efesiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna. 58

4 Prosedur keamanan, keselamatan, dan kesehatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Keamanan Kerja adalah unsur-unsurpenunjang yang mendukung terciptanya suasana yang aman baik berupa meterial maupun non material. a. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya yaitu (1) baju kerja, (2) helm, (3) kaca mata, (4) sarung tangan dan (5) sepatu. b. Unsur penunjang keamanan yang bersifat non material adalah (1) buku petunjuk penggunaan alat, (2) rambu-rambu dan isyarat bahaya, (3) himbauan -himbauan dan (4) petugas keamanan 2. Kesehatan Kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsur-unsur yang menunjang terhadap adanya jiwa raga dan lingkungan kerja yang sehat, kesehatan kerja meliputi kesehatan jasmani dan kesehatan rohani, kesehatan rohani dan jasmani saling berkaitan terutam kesehatan rohani akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan kesehatan jasmani sangat di pengaruhi oleh kesehatan lingkungan. Unsur-unsur penunjang kesehatan lingkungan kerja di tempat kerja adalah sebagai berikut : a. Adanya saran prasarana dan peralatan kebersihan, kesehatan dan ketertiban. b. Adanya tempat sampah yang memadai c. Adanya WC yang memadai d. Adanya air yang memenuhi kebutuhan e. Ventalasi udara yang cukup f. Masuknya sinar matahari ke ruang kerja g. Adanya lingkungan alami h. Adanya kipas angin atau AC i. Adanya jadwal piket kebersihan j. Adanya pekerja kebersihan 3. Keselamatan kerja Pengertian keselamatan kerja tidak dapat didefinisikan secara etimologis sebagimana secara ilmu-ilmu yang lain, keselamatan kerja hanya dideskripsikan sebagai keadaan dimana seseorang merasa aman dan sehat dalam melaksanakan tugasnya, masing-masing aman dan sehat disini mencakup keamanan dari terjadinya kecelakaan dan sehat dari berbagai faktor penyakit yang muncul dalam proses kerja. Dengan demikian keselamatan kerja adalah sebagian ilmu pengetahuan yang penerapannya sebagai unsu-unsur penunjang seorang karyawan agar selamat saat sedang bekerja dan setelah mengerjakan pekerjaannya, unsur-unsur 59

5 penunjang keselamtan kerja adalah sebagai berikut a. Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan diatas. b. Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja. c. Teliti dalam bekerja d. Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanandan kesehatan kerja. Selanjutnya mengatasi permasalahan tersebut di atas maka penulis melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan memberdayakan siswa melalui penggunaan alat peraga pada materi melaksanakan prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja pada siswa SMK Negeri 1 Meulaboh sehingga dengan pelaksanaan ini proses pembelajaran dan hasil belajar dapat meningkat. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah melalui alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar pada materi mengikuti prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja pada siswa SMK Negeri 1 Meulaboh. 2. Apakah dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar pada materi menerapkan prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja pada siswa SMK Negeri 1 Meulaboh. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Secara umum tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada materi mengikuti prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan kerja pada siswa SMK Negeri 1 Meulaboh. 2. Tujuan Khusus Secara khusus Penelitian Tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada materi menerapkan prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan kerja pada siswa SMK Negeri 1 Meulaboh. Prosedur keamanan, keselamatan, dan kesehatan sebagai berikut: 60

6 1. Bersikap hati-hati, teliti dan menyadari K.3 2. Mengikuti prosudur kerja Adanya kesehatan 1. Jasmani 2. rohani KARYAWAN YANG SELAMAT SELAMAT SEBELUM, SEDANG DAN SETELAH BEKERJA Adanya Keamauan 1. Material 2. Non material Adanya Kesehatan Lingkungan Kerja Kerangka Berfikir Kegiatan Penelitian menggunakan Pembelajaran bearti 2 siklus 4 Rencana Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan Pelaksanaan Pembelajaran pada akhir dalam 2 (dua) Siklus setiap siklus penulis krgiatan pembelajaran penulis melaksanakan melaksanakan 2 kali kegiatan dalam penilaian hasil belajar siswa setiap siklus pembelajaran. Setiap pembelajaran di dilaksankan 4 tahap yaitu : gunakan 1 Rencana Pelaksanaan 1. Tahap Perencanaan 3. Tahap Observasi 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan 4. Tahap Refleksi Secara Skematis uraian penelitian tindakan kelas dapat digambarkan kerangka pemikirannya sebagai berikut: KONDISI AWAL TINDAKAN Pembelajaran Secara Konvensial Menerapkan pembelajaran dengan alat peraga SIKLUSI Hasil Belajar Prosudur Keamanan, Keselamatan dan kesehatan kerja Rendah SIKLUSI II Pengunaan Alat Peraga pada materi prosudur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja KONDISI AKHIR Diduga dengan menggunakan alat peraga pada materi prosudur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat meningkatkan hasil Belajar siswa. 58

7 Gambar : Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas Hipotesis Tindakan pembagian tugas tersebut oleh Kepala Sehubungan dengan latar belakang Sekolah. dan kajian di atas penulis menetapkan hipotesis tindakan yaitu : 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 1. Melalui alat peraga dapat ( tiga ) bulan yaitu sejak bulan meningkatkan hasil belajar pada Oktober sampai dengan Desember materi prosudur Keamanan, 2012, Semester Ganjil Tahun Keselamatan dan Kesehatan pelajaran Kerja Siswa SMK Negeri 1 Meulaboh Kelas X Semester I. B. Subjek Penelitian Sebagai subjek yang penulis 2. Dengan menggunakan alat laksanakan pada Penelitian Tindakan peraga dapat mempengaruhi Kelas ini adalah siswa SMK Negeri 1 minat dan perhatian belajar siswa Meulaboh Kelas I semester 1 Tahun pada pembelajaran Prosudur pelajaran 2012 yang berjumlah 32 orang Keamanan, Keselamatan, dan siswa terdiri dari 5 laki laki dan 27 Kesehatan Kerja dalam proses perempuan, semua siswa berumur kegiatan pembelajaran untuk homogen sedangkan kemampuan dan mencapai tujuan yang ingin kecerdasan sangat berbeda antara satu dicapai dan mengetahui tingkat dengan lainnya. keberhasilan pencapaian Sumber Data tersebut. Data yang diperoleh dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang 2.METODOLOGI PENELITIAN bersumber dari : A. Setting Penelitian 1. Siswa kelas X SMK Negeri 1. Tempat Penelitian 1 Meulaboh Penulis melaksanakan penelitian 2. Teman sejawat sebagai Tindakan Kelas pada SMK Negeri 1 kolaborator Meulaboh Kelas X Semester 1, Jalan Bakti 3. Pihak pihak yang terkait Pemuda No. 02 GIP Lapang Kecamatan 4. Dokumen nilai Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, Teknik dan Alat Pengumpulan Data alasan penulis meneliti di SMK Negeri 1 1. Teknik Pengumpulan Data Meulaboh karena penulis mendapat 58

8 Teknik Pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : Tes dilakukan pada setiap akhir proses belajar mengajar dengan menggunakan instrumen soal tes tulis, soal yang diberikan adalah soal essay sebanyak 5 aitem pada setiap kali pembelajaran, perolehan nilai siswa tersebut dijadikan data utama dalam Penelitian Tindakan Kelas ini. Data data keberhasilan dan kegagalan proses belajar mengajar didapat dari hasil observasi teman sejawat yang dilaksanakan baik terhadap siswa dalam proses belajar mengajar maupun pengamatan semua data tersebut diverifikasi dalam lembar observasi dan secara kwalitatif. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembaran instrumen untuk melihat kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar diantaranya adalah aktivitas dan diskusi kelas, observasi yang dilakukan oleh guru kolaborasi sebagai observer pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Wawancara, dilakukan untuk memperoleh data terhadap pihak pihak yang terkait. 2. Alat pengumpul data Alat pengumpul data yang digunakan adalah : a. Butir soal tes b. Lembar instrumen aktivitas siswa c. Lembar instrumen proses belajar mengajar guru Validasi Data 1. Nilai tes hasil belajar Nilai tes disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan meningkatkan hasil belajar pada materi prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja melalui metode penggunaan alat peraga pada siswa SMK Negeri 1 Meulaboh Kelas X Semester 1, bentuk tes yang digunakan adalah tes tulisan berbentuk uraian, validasi siswa diambil dari rekaman hasil tes siswa. 2. Proses pembelajaran ( Observasi aktifitas siswa dan proses belajar mengajar guru. 58

9 Validasi data pada proses pembelajaran ini adalah merupakan trigulasi antara siswa dengan guru yang melaksanakan proses belajar mengajar dan guru kolaboratif sebagai observer. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif yang meliputi : 1. Analisis diskriptif komperatif hasil belajar dengan cara membandingkan hasil belajar siswa pada siklus I dengan siklus II 2. Analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan cara membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II Indikator Kinerja. Indikator keberhasilan penelitian ini dengan menggunakan hasil nilai pembelajaran penetapan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) adalah 70 dengan indikatornya adalah : Meningkatnya ketuntasan belajar siswa mencapai dari 19 persen. Meningkatnya motivasi hasil belajar siswa sehingga terjadi peningkatan hasil belajarnya. Meningkatnya proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dalam upaya meningkatnya hasil belajar siswa. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus setiap siklus dilaksanakan dua kali tatap muka pada setiap tatap muka digunakan masing satu RPP, akhir pembelajaran langsung diadakan penilaian hasil belajar yang dilaksanakan dengan menggunakan soal tes dalam bentuk uraian yang berjumlah lima soal. Adapun langkah langkah dalam setiap siklus terdiri dari : 1. Perencanaan Tindakan. Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah membuat perencanaan proses pembelajaran, pembelajaran yang dibuat adalah berupa silabus dan rencana proses pembelajaran beserta perangkatnya. 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan seluruh kegiatan yang terdapat didalam kegiatan perencanaan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran dengan bantuan alat peraga multitester sebagai alat bantu. 3. Pengamatan 59

10 Melaksanakan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh guru peneliti terhadap siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk melihat kegiatan siswa dan observasi yang dilakukan oleh guru kolaborasi terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti. 4. Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir proses belajar mengajar untuk melihat hasil dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, kemudian hasil dari refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti untuk melakukan tindakan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II. PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN PENGAMATAN HASIL PENELITIAN Gambar. 2. Rancangan Siklus Penelitian ( Penelitian Tindakan Kelas, 2012 ) 60

11 3.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas guru mengajar secara konvensional. Guru cendrung mentranfer ilmu kepada siswa dengan menggunakan ceramah, sehingga siswa hanya mendengar dan siswa kurang aktif bahkan cendrung bosan, disamping itu dalam penyampaian materi guru tidak menggunakan media pembelajaran. Proses pembelajaran tampak kaku karena siswa hanya melihat dan mendengar apa yang dijelaskan gurunya, hal ini semua berdampak pada hasil nilai siswa di kelas X SMK Negeri 1 Meulaboh khususnya materi melaksanakan prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. B. Deskripsi Hasil Siklus I 1. Perencanaan. Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat diuraikan sebagai berikut : Pemilihan materi dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode alat peraga pada materi melaksanakan prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja kemudian disusun ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Masing masing rencana pelaksanaan pembelajaran diberikan alokasi waktu sebanyak 2 x 45 menit artinya setiap rencana pelaksanaan pembelajaran disampaikan dalam dua kali tatap muka dengan demikian melaksanakan prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja siklus I terjadi dua kali tatap muka. 2. Pelaksanaan. Pelaksanaan pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut : a. Pertemuan pertama. 1. Kegiatan Awal ( 10 menit ) Memberi salam Absensi siswa Appersepsi 2. Kegiatan Inti ( 60 menit ). Guru secara klasikal menjelaskan strategi pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa. Guru memberikan materi yang harus dikerjakan oleh siswa pada alat peraga dengan diskusi. Siswa diminta mengerjakan tugas tugas yang 58

12 berhubungan dengan alat peraga. 3. Kegiatan Akhir ( 10 menit ) Memberikan evaluasi Memberikan tindak lanjut dari hasil pembelajaran pertemuan I b. Pertemuan kedua. 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) Memberi salam Absensi siswa Appersepsi 2. Kegiatan Inti ( 60 menit ). Guru bertanya kepada siswa tentang indikator pembelajaran sehingga siswa menjawab. Guru memberitahukan materi yang harus dikerjakan oleh siswa pada alat peraga dengan diskusi. Siswa diminta mengerjakan tugas tugas yang berhubungan dengan alat perga. 3. Kegiatan Akhir ( 10 menit ) Guru menyimpulkan hasil belajar Memberikan pesan moral Memberikan tindak lanjut dari hasil pembelajaran pertemuan kedua. 3. Pengamatan Observasi dilakukan oleh observer yaitu guru kelas ( teman sejawat ) pada SMK Negeri 1 Meulaboh, observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa, kerjasama, kecepatan dan ketepatan siswa dalam memahami materi prosedur melaksanakan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan rencana tindakan pada siklus II Prroses pembelajaran pada siklus I dimulai dengan membuat kelompok, dan guru memberikan tugas tugas mengenai prosudur melaksanakan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja dengan pengawasan guru, pada siklus I siswa masih terlihat belum terlalu aktif dalam belajar. Hasil pengamatan pada siklus I yang memperoleh nilai B ( baik ) sebanyak 2 siswa ( 6,25 % ) yang 58

13 mendapatkan nilai C ( cukup ) sebanyak 6 siswa ( 18,75 % ) sedangkan yang mendapatkan nilai D ( kurang ) sebanyak 16 siswa ( 50,00% ) selebihnya yang memdapatkan nilai E ( sangat kurang ) sebanyak 8 siswa ( 25 % ). 4. Refleksi. Berdasarkan hasil tes kemampuan siswa siklus I dapat dilihat adanya siswa yang masih dibawah kriteria ketuntasan minimal sebanyak 26 siswa ( 81 % ) jumlah siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal hanya 6 siswa ( 19 % ) dengan nilai rata -rata 60,23. Maka dapat dikatakan nilai rata rata belum cukup dan belum optimal. Hasil ini dapat dilihat dari observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat siswa yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, dan siswa juga kurang memahami materi yang disampaikan guru, oleh karena itu perluupaya perbaikan pada siklus II C. Deskripsi Hasil Siklus II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat didifinisikan sebagai berikut : 1. Perencanaan Perencanaan Tindakan pada siklus II dapat difinisikan sebagai berikut : Pemilihan materi dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam siklus II, pada hakikatnya merupakan perbaikan atas kondisi siklus I. Materi pembelajaran pada siklus II masih pada prosudur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja. Pada siklus II peneliti membagi kelompok siswa secarahiterogen dengan harapan siswa dapat saling berbagi dengan kemapuan yang berbeda beda. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Pertemuan pertama 1. Kegiatanpendahuluan (10 menit) Guru memberi salam Guru memimpin doa bersama Absensi siswa Appersepsi 2. Kegiatan inti (60 menit) Peneliti menjelaskan terlebih dahulu sub judul materi yang nantinya akan dikerjakan bersama teman kelompok. 59

14 Dengan teman sekelompoknya siswa saling berbagi tentang tugas tugas yang diberikan oleh guru. Peneliti memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang depelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes 3. Kegiatan akhir (10 menit) Guru menilai hasil evaluasi Guru memberikan tindaklanjut b. Pertemuan kedua. 1. Kegiatan awal (10 menit) Memberi salam Absensi siswa Appersepsi 2. Kegiatan inti (60 menit) Peneliti menjelaskan terlebih dahulu sub judul materi yang nantinya akan dikerjakan bersama teman kelompok Dengan teman sekelompoknya siswa saling berbagi tentang tugas-tugas yang diberikan oleh guru Peneliti memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes 3. Kegiatan akhir (10 menit) Guru menilai hasil evaluasi Guru memberikan kesimpulan terakhir.hasil pengamatan 4. Hasil Pengamatan. Pelaksanaan observasi pada kegiatan siklus II sama dengan kegiatan pada siklus I,dalam hal ini observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu guru sebagai observer,observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa,kerjasma,kecepatan dan ketetapan siswa dan memahami materi, Proses pembelajaran pada siklus II guru menugaskan siswa untuk mengerjakan tugas dan alat peraga. Dalam hal ini terlihat secara langsung situasi belajar yang aktif,kreatif,antusias siswa dalam belajar dan memperhatikan serta menyampaikan hasil kerjanya sangat baik. Hasil pengamatan pada siklus II diperoleh 3 siswa(9%) yang memperoleh nilai A (sangat baik),9 siswa (28,13%) mendapatkan nilai B (baik), 16 siswa (50%) mendap atkan 60

15 nilai cukup C(cukup).selebihnya 4 alat peraga dapat meningkatkan hasil (12,50) siswa mendapat nilai D belajar siswa terhadap pembelajaran (kurang). melaksanakan prosedur K.3, 5. Refleksi Hal ini terbukti dengan Berdasarkan hasil test adanya peningkatan nilai rata-rata kemampuan siswa siklus II dapat pada siklus I sebesar 60,23 naik dilihat 28 siswa (88%) yang menjadi 71,33 pada siklus II. Maka memenuhi kriteria ketuntasan besarnya selisih kenaikan nilai ratarata minimal (KKM 70), selebihnya yaitu 4 siswa (12%) belum tuntas. sebesar 11,10. D.pembahasan Berdasarkan hasil siklus 1.Siklus I I,siklus II dapat dilihat bahwa Hasil belajar siswa pada siklus I: pembelajaran dengan menggunakan Tabel 1. Hasil Tes Pertemuan 1 Siklus I NO NAMA SISWA L/P KKM KETUNTASAN NILAI 70 Tuntas Tidak tuntas 1 Ahmat rojali L 70 T 2 Ainal khairi P 60 TT 3 Ali Mustafa L 60 TT 4 Cut widia putri P 50 TT 5 Darma ayuni P 40 TT 6 Debri ramadhan L 75 T 7 Desi fitri rahmi P 70 T 8 Desi husni P 50 TT 9 Farina P 60 TT 10 Hendriani P 60 TT 11 Lia ratna wati P 60 TT 12 Lisna yanti P 50 TT 13 Masrijal L 50 TT 14 Mulia nurma P 30 TT 15 Nikki wahyu adelia P 65 TT 16 Nur azizah P 30 TT 17 Nurlaila P 60 TT 61

16 18 Rahmat setiawan L 50 TT 19 Rahmi fatia P 40 TT 20 Riska dewi P 70 T 21 Rusni P 65 TT 22 Salmiati P 50 TT 23 Sri ulfa wahyuni P 65 TT 24 T. Raja Saidi L 70 T 25 Usa rustina P 60 TT 26 Windarti P 75 T 27 Yunaisi P 55 TT 28 Yunika fadillah P 40 TT 29 Yuyun Puspita Sari P 55 TT 30 Mainasruddin L 60 TT 31 Darmi P 50 TT 32 Sri mutya P 55 TT Jumlah Nilai 1800 Nilai rata-rata Table.2 hasil tes pertemuan 2 siklus I NO NAMA SISWA L/P KKM KETUNTASAN NILAI 70 Tuntas Tidak tuntas 1 Ahmat Rojali L 75 T 2 Ainal Khairi P 60 TT 3 Ali Mustafa L 60 TT 4 Cut Widia Putri P 70 T 5 Darma Ayuni P 50 TT 6 Debri Ramadhan L 80 T 7 Desi Fitri Rahmi P 70 T 8 Desi Husni P 60 TT 9 Farina P 60 TT 10 Hendriani P 60 TT 11 Lia Ratna Wati P 75 T 58

17 12 Lisna Yanti P 50 TT 13 Masrijal L 70 T 14 Mulia Nurma P 65 TT 15 Nikki Wahyu Adelia P 70 T 16 Nur Azizah P 75 T 17 Nurlaila P 65 TT 18 Rahmat Setiawan L 50 TT 19 Rahmi Fatia P 80 T 20 Riska Dewi P 75 T 21 Rusni P 65 TT 22 Salmiati P 55 TT 23 Sri Ulfa Wahyuni P 65 TT 24 T.Raja Saidi L 75 T 25 Usa Rustina P 60 TT 26 Windarti P 75 T 27 Yunaisi P 55 TT 28 Yunika Fadillah P 50 TT 29 Yuyun Puspita Sari P 55 TT 30 Mainasruddin L 65 TT 31 Darmi P 55 TT 32 Sri Mutya P 60 TT Jumlah nilai 2055 Nilai rata-rata 64.2 NO KETUNTASAN Tabel.3 ketuntasan belajar siswa siklus 1 JUMLAH JUMLAH SISWA PERSEN 1 TUNTAS 6 19% 2 BELUM TUNTAS 26 81% % 59

18 Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I diperoleh nilai siswa yang berhasil tuntas pada siklus I sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM 70) sebanyak 6 melaksanakan prosedur K.3 masih dibawah KKM 70. Maka peneliti masih harus menyusun strategi kembali pada siklus II dengan cara yang berbeda dengan siklus I. siswa belum menguasai materi karena masih ada sebanyak 26 siswa atau 81% yang masih belum tuntas nilai hasil belajar materi 2. Siklus II Hasil belajar siswa pada siklus II Table.4 hasil test pertemuan 1 siklus II NO NAMA SISWA L/P KKM KETUNTASAN NILAI 70 Tuntas Tidak tuntas 1 Ahmat Rojali L 85 T 2 Ainal Khairi P 70 T 3 Ali Mustafa L 70 T 4 Cut Widia Putri P 75 T 5 Darma Ayuni P 60 TT 6 Debri Ramadhan L 75 T 7 Desi Fitri Rahmi P 85 T 8 Desi Husni P 65 TT 9 Farina P 70 T 10 Hendriani P 70 T 11 Lia Ratna Wati P 75 T 12 Lisna Yanti P 60 TT 13 Masrijal L 70 TT 14 Mulia Nurma P 60 T 15 Nikki Wahyu Adelia P 70 T 16 Nur Azizah P 70 T 17 Nurlaila P 80 T 18 Rahmat Setiawan L 85 T 19 Rahmi fatia P 60 T 20 Riska dewi P 80 T 21 Rusni P 70 T 22 Salmiati P 75 T 23 Sri Ulfa Wahyuni P 65 TT 57

19 24 T. Raja Saidi L 75 T 25 Usa rustina P 70 T 26 Windarti P 75 T 27 Yunaisi P 55 TT 28 Yunika Fadillah P 60 TT 29 Yuyun Puspita Sari P 55 TT 30 Mainasruddin L 70 TT 31 Darmi P 75 T 32 Sri mutya P 55 T Jumlah nilai 2235 Nilai rata-rata 69.8 Tabel.5 hasil tes pertemuan 2 siklus II NO NAMA SISWA L/P KKM KETUNTASAN NILAI 70 Tuntas Tidak tuntas 1 Ahmat rojali L 95 T 2 Ainal khairi P 70 T 3 Ali mustafa L 70 T 4 Cut widia putri P 75 T 5 Darma ayuni P 70 T 6 Debri ramadhan L 75 T 7 Desi fitri rahmi P 85 T 8 Desi husni P 75 T 9 Farina P 70 T 10 Hendriani P 70 T 11 Lia ratna wati P 75 T 12 Lisna yanti P 70 T 13 Masrijal L 70 T 14 Mulia nurma P 75 T 15 Nikki wahyu adelia P 70 T 16 Nur azizah P 70 T 17 Nurlaila P 80 T 58

20 18 Rahmat setiawan L 90 T 19 Rahmi fatia P 60 TT 20 Riska dewi P 80 T 21 Rusni P 70 T 22 Salmiati P 75 T 23 Sri ulfa wahyuni P 65 TT 24 t. raja saisi L 75 T 25 Usa rustina P 70 T 26 Windarti P 75 T 27 Yunaisi P 65 TT 28 Yunika fadillah P 60 TT 29 Yuyunpuspita sari P Mainasruddin L 70 T 31 Darmi P 75 T 32 Sri mutya P 70 T Jumlah nilai 2340 Nilai rata-rata NO KETUNTASAN Tabel 6. Ketuntasan belajar siklus II JUMLAH SISWA JUMLAH PERSEN 1 TUNTAS 28 88% 2 BELUM TUNTAS 4 12% % Selanjutnya pada siklus II diperoleh hasil yang memuaskan karena materi melaksanakan prosedur K.3 yang dipelajari mampu dikuasai oleh 28 siswa atau (88%) selebihnya 4 siswa atau (12%) masih perlu strategi yang berbeda untuk menuntaskan hasil belajarnya Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan penggunaan alat peraga pada materi melaksanakan prosedur K.3 dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 1 Meulaboh Tahun ajaran 2012, peningkatan hasil belajar terjadi karena guru menggunakan alat peraga dalam 59

21 menyajikan materi melaksanakan prosedur K.3 dan menyesuaikan langkah-langkah kerja dalam penyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terbukti dengan diperolehnya nilai rata-rata pada siklus I yaitu sebesar 60,23 naik pada siklus II menjadi 71,33 maka diperoleh selisih ratarata sebesar 11,10. 4.Kesimpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan berdasarkan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan alat peraga memiliki dampak positif yaitu dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam siklus I yaitu sebanyak 6 siswa atau (19%),pada siklus II ketuntasan siswa mencapai 28 siswa atau (88%),maka diperoleh selisih nilai ketuntasan sebesar 69% dengan jumlah siswa 32. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga pada materi melaksanakan prosedur K.3 dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester 1 SMK Negeri 1 meulaboh. DAFTAR PUSTAKA Arman,G(2008). Lembar media siswa : Jakarta : gramedia Arini, S. (2008) proses belajar mengajar: bandung: tarsito Arista (2007).media pembelajaran.jakarta : bina askara Harmamatul, L (2009) prestasi belajar siswabandung :tarsito Marman, P (2008) program belajar mengajar, Jakarta : bina askara Rial.S(2008). media pembelajaran, Jakarta ; bina askara. Rina P (2008) Rochiato. (2008).metodoliogi penelitian.jakarta : gramedia Sutrisno (2006).prosedur keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja. 58

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelas I SD Negeri 3 Belor Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan tahun pembelajaran 2011 / 2012 dengan jumlah siswa 33 orang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas mata pelajaran tematik dengan mata pelajaran mayor IPS semester I, kompetensi dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu Penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif. Satu penelitian yang bersifat praktis, situsional, dan kondisional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kemirirejo 03 Magelang Kecamatan Magelang Selatan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia Abdul Rachim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan m,etode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai

Lebih terperinci

3.2. Variabel yang Diselidiki Variabel yang diteliti ada 2, yaitu: 1. Penerapan Teori STAD 2. Hasil belajar siswa sebagai variavel terikat

3.2. Variabel yang Diselidiki Variabel yang diteliti ada 2, yaitu: 1. Penerapan Teori STAD 2. Hasil belajar siswa sebagai variavel terikat 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian perbaikan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Agustus, September, dan Oktober 2012. Adapun pelaksanaan perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 19 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN Pelaksanaan penelitian dilihat dari berbagai aspek metodologis menggunakan proses penelitian tindakan kelas. Hal ini berdasarkan adannya identifikasi masalah serta analisis

Lebih terperinci

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Diskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Growong Lor 3 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. SD ini merupakan SD di tengah desa yang terletak

Lebih terperinci

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol Fatmawati, Dewi Septiwiharti, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV (empat) SD Negeri Surjo 02 Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. 3.1.2 Karakteristik Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah swasta terbaik yang ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum subyek Penelitian Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah SD Negeri 2 Karangasem. Sekolah ini terletak di Desa Karangasem, Kecamatan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pembelajaran di SD Negeri 2 Padas masih bersifat konvensional dimana guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dirancang secara sistematis dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Pagerharjo 02 terletak di Desa Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang dipimpin oleh seorang Kepala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 16 orang siswa yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 10 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 16 orang siswa yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 10 orang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksankan pada MIN Pasungkan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kelas III A semester I tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

A. Pelaksanaan Tindakan

A. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan dijabarkan tentang deskripsi siklus I dan siklus II. 1. Deskripsi Pra Siklus Pada deskripsi pra siklus diuraikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA Fadriyanti 1 Asep Mahfud 2 Imran 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat tersebut didasarkan pada pertimbangan : a. Hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN TAHUN AJARAN 2012 2013 Disusun Oleh : WURYANINGSIH A53BO90214 PROGRAM STUDI PG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian 10 BAB III PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus 2011 pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. 3.1.2. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Penelitian 3.3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Banaran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Dipilihnya kelas tersebut sebagai

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert* 142 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Bima Albert* Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meningkatkan hasil belajar efek Doppler melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Secara sederhana dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (Action research)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV SD Negeri Karanganyar 01 Kec. Kedungbanteng Kab. Tegal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TINDAKAN

PELAKSANAAN TINDAKAN 21 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada hari Rabu 11 dan 18 dan 25 April 2012 untuk Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti sebanyak dua siklus, yang selanjutnya akan disampaikan hasil perbaikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Botumoito Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Siswa yang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan pembelajaran pada kondisi awal belum menggunakan model pembelajaran penggunaan media realia. Keterlibatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kasihani (1998: 13), penelitian tindakan kelas merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan SD Nageri Surodadi Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya kelas VI tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan

Lebih terperinci

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Inpres 2 Ambesia Kecamatan Tomini Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), menurut Susilo ( 2007 : 6 ) PTK adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi SD Negeri Sentul lokasi tersebut berada di desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Setting penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah setting kelas, dimana data diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dibantu

Lebih terperinci

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci