Prosiding Psikologi ISSN:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Psikologi ISSN:"

Transkripsi

1 Prosiding Psikologi ISSN: Hubungan Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being pada Comic Stand Up Indo di Kota Bandung Correlation of Subjective Well-Being with Sense of Humor of Comic Stand Up Indo in Bandung 1 Gusty Riezkika Humaira, 2 Siti Qodariah 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung griezkika@gmail.com, 2 siti.qodariah@yahoo.co.id Abstract. Background of this research is Comics who has Sense of Humor and what they feel on their happiness and satisfaction experiences, which are different one to another. The research uses correlation method with 28 participants. Data collection method of this research based on Sense of Humor by Martin (2007) and Subjective Well Being by Diener (2009) theories under reability and all data being analyzed by using Rank Spearman. It shows there are significant correlation for Sense of Humor and Subjective Well Being (rs=0.526). Cognitive components are the highest correlation (rs = 0.514) with Sense of Humor, where Specific Domain Satisfication take the highest part of this component (rs = 0.428). Keywords: Sense of Humor Subjective well-being, Comic Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh Comic sebagai pelaku komedi dengan humor yang dimiliki dan kepuasan serta keadaan bahagia yang dialami Comic yang dipandang secara berbeda-beda tiap individunya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi. Subjek penelitian sebanyak 28 orang yang merupakan populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa skala yang diturunkan dari aspek-aspek Sense Of Humor dan Subjective Well-Being dari Martin (2007) dan Diener (2009) dengan reabilitas 0,734. Berdasarkan pengolahan data menggunakan uji statistik rank spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being (rs = 0,526). Dari 28 Comic Stand Up Indo di Kota Bandung, Komponen Kognitif memiliki korelasi paling tinggi dengan Sense Of Humor (rs = 0,514). Pada komponen-komponen Kognitif yang memiliki korelasi paling tinggi dengan Sense Of Humor pada Comic Stand Up Indo di Kota Bandung adalah Specifik Domain Satisfication( rs = 0,428). Kata kunci : SenseOf Humor Subjective well-being,comic A. Pendahuluan Comic merupakan pelaku dari Stand Up Comedy yang mana Comic mampu memproduksi humor dari apa saja yang ada dilingkungannya. Humor tersebut memunculkan respon secara emosional pada Comic yang memunculkan tawa dan senyuman. Dengan humor Comic mampu bersosialisasi dengan lingkungannya secara menyenangkan. Materi yang dibawakan Comic merupakan konsep dan ide yang berbentuk humor, yang mana Comic menjadikan humor sebagai wadah untuk mengekspresikan diri. Sehingga bisa dilihat setiap Comic memiliki cara yang berebeda-beda dalam menyampaikan humor. Comic merasakan kebahagiaan, kepuasan, memandang kehidupan sebagai sesuatu yang lucu. Comic selalu marasakan afek positif. Comic selalu menghindari perasaan putus asa dan dengan humor menjadikan kehidupan Comic lebih menyenangkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimanakah Hubungan Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being pada Comic Stand Up Indo di Kota Bandung?. Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokok-pokok sebagai berikut: (1) Untuk memperoleh bagaimana Hubungan Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being pada Comic Stand Up Indo di Kota Bandung; (2) Untuk memperoleh data empiris mengenai Hubungan Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being pada 24

2 Hubungan Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being pada Comic Stand Up Comic Stand Up Indo di Kota Bandung B. Landasan Teori Sense Of Humor menurut Martin didefinisikan sebagai kebiasaan individu yang berbeda-beda pada setiap perilaku, pengalaman, perasaan, kesenangan, sikap, kemampuan untuk menghubungkan sesuatu hal dengan kesenangan, tertawa, bercanda dan hal-hal lucu. Humor merupakan bagian dari psikologis karena humor, komedi dan tertawa sangat berkaitan dengan aspek perilaku. Humor ialah istilah yang mencakup semua fenomena yang lucu, termasuk kemampuan untuk melihat, menginterpretsikan, menikmati, menciptakan, serta menyampaikan hal yang tidak biasa. Istilah humor dapat digambatkan pula seperti sebuah payung untuk semua fenomena yang dianggap lucu, yang didalamnya termasuk kemampuan untuk memahami, menafsirkan, menikmati, membuat hingga menyampaikan komunikasi yang unik. (Martin, R. A, 2007). Menurut Martin (2007), dalam perspektif psikologi, aspek humor meliputi : Proses Kognitif - Perceptual dalam humor : Untuk dapat memproduksi humor, seseorang membutuhkan informasi proses mental yang datang dari lingkungan atau ingatan, lalu informasi tersebut bermain dengan ide-ide, kata-kata, atau perbuatan dalam suatu cara yang kreatif, lalu dengan cara itu diproduksilah pengucapan lucu secara verbal atau aksi jenaka secara nonverbal yang dipersepsikan lucu oleh orang lain. Aspek ini menekankan fokusnya pada Sense Of Humor yang merupakan hasil dari proses kognisi atau sistem mental, sehingga individu akan mampu mengapresiasi dan memproduksi humor. Beberapa hal yang di tekankan pada aspek ini adalah mngenai keganjilan, kekontrasan, dan keterkecohan individu dalam meraih stimul humor. Pada saat munculnya stimulus humor, individu sebagai observer akan mengerahkan sejumlah energi mental untuk menantikan kejadian sesuai apa yang diharapkan, ketika yang disangka sebelummnya tidak terjadi, akhirnya energi mental yang terkumpul dikeluargkan sebagai tawa. Respons emosional : Persepsi akan humor tanpa kecuali juga memunculkan sebuah kenikmatan respons emosional. Aspek ini menekankan bahwa Sense Of Humor memiliki keterlibatan dengan komponen yang memunculkan sebuah kenikmatan respons emosional bagi individu. Melalui sense Of Humor, individu juga dapat merasakan emosi positif walaupun dirinya dalam keadaan tertekan dan panik,. Ini terjadi karena Sense Of Humor yang dimiliki individu mampu untuk memodifikasi perspektif dalam situasi negatif tersebut, sehingga memperkenankan individu untuk menghindar dalam mengalami afek negatif di siituasi ini. Vokal-ekspresi perilaku tawa : Kegembiraan yang dibawa oleh humor mempunyai aspek ekspresif, yaitu tawa dan senyuman. Setap individu menangkap informasi yang di artikan sebagai sesuatu yang lucu, individu dapat secara bebas mengekspresikannya dengan tawa. Aspek ini sangat berhubungan dengan spek Sense Of Humor dalam kaitannya dengan konteks sosial, karena ekspresi yang di bebaskan individu berasal dari luar dirinya atau lingkungannya. Tawa yang dilepaskan, bukan hanya keadaan gembira yang diungkapkan oleh indivdiu yang bersangkutan saja, namun juga membujuk lingkungannya untuk mengalami situasi atau keadaan positif yang sedang dialaminya sehingga kegembiraan akan menular ke lingkungannya. Konteks sosial : Pada dasarnya aktivitas humor merupakan fenomena sosial. Individu akan lebih sering tertawa dan bercanda ketika bersama orang lain daripada saat sendirian. Aspek ini berfokus pada dasar bahwa Sense Of Humor meurpakan kemampuan individu untuk bersosialisasi dengan lingkungannya dengan cara yang meyenangkan. Individu dapat merasa gembira karena humor yang diingat dan melalui Psikologi, Gelombang 1, Tahun Akademik

3 26 Gusty Riezkika Humaira, et al. bacaan saat inidvidu ini sedang sendiri, akan tetapi ini tetap disebut fenomena sosial karena individu merespon humor yang diangkat oleh karakter dalan ingatan atau buku yang dibaca. Aspek interpersonal ini diartikan merupakan studi mengenai bagaimana pendapat perasaan, dan perilaku individu mengenai humor yang didapat atau dipengaruhi oleh lingkungan atau orang lain di sekitarnya Subjective Well-being adalah keadaan yang di alami individu sebagai hasil kepuasan hidup dan evaluasi terhadap domain-domain kehidupan yang penting seperti pekerjaan, kesehatan, dan hubungan. Juga termasuk emosi mereka, seperti kemarahan, kesedihan, dan ketakutan yang sedikit. Dengan kata lain, kebahagiaan adalah nama yang diberikan untuk pikiran dan perasaan yang positif terhadap hidup seseorang (Diener, 2009) Diener (2009) menambahkan, lebih tinggi frekuensi munculnya afek postif daripada negatif dapat memberikan perasaan nyaman dan riang (Joyful), sehingga pemaknaan individu akan hidupnya pun akan makin positif, demikian pula individu yang dapat mencapai tujuannya dan merasa puas akan akan semua pencapaiannya, makan pemaknaan mengenai hidupnya akan baik pula. Komponen subjective well being menurut Diener (2009) subjective well being terbagi dalam dua komponen, yaitu: Komponen kognitif : Komponen kognitif adalah evaluasi dari kepuasan hidup, yang didefinisikan sebagai penilaian dari hidup seseorang. Evaluasi terhadap kepuasan hidup dapat dibagi menjadi (a) Global Life Satisfication : Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global (life satisfaction), yaitu evaluasi responden terhadap kehidupannya secara menyeluruh. Menurut Diener, beberapa aspek ini yang mempengaruhi Subjective Well-Being, yaitu Hasrat untuk mengubah hidup, kepuasan pada kehidupan saat ini, kepuasan pada kehidupan masa lalu, kepuasan pada kehidupan masa depan, dan pendapat orang-orang terdekat mengenai hidupnya ; (b) Specific Domain Satisfication : Evaluasi terhadap kepuasan pada domain tertentu, adalah penilaian yang dibuat seseorang dalam mengevaluasi domain dalam kehidupannya, seperti kesehatan fisik dan mental, pekerjaan, rekreasi, hubungan sosial dan keluarga. Kedua komponen tersebut tidak sepenuhnya terpisah. Komponen Afektif: Komponen afektif subjective well being merefleksikan pengalaman dasar dalam peristiwa yang terjadi di dalam hidup seseorang. Dengan meneliti tipe-tipe dari reaksi afektif yang ada seorang peneliti dapat memahami cara seseorang mengevaluasi kondisi dan peristiwa di dalam hidupnya. Komponen afektif subjective well being dapat dibagi menjadi (a) Afek positif (positive affect) : Afek positif mempresentasikan mood dan emosi yang menyenangkan seperti kasih sayang. Afek positif terlihat dari emosi-emosi spesifik seperti tertarik atau berminat akan sesuatu (interested), gembira (excited), kuar (strong). Antusisas (enthusiastic), waspada atau siap siaga (alert), bangga (proud), bersemangat (inspired), penuh tekad (determined), penuh perhatian (attentive), dan aktif (active) ; (b) Afek negatif (negative affect) : Afek negatif adalah pravalensi dari emosi dan mood yang tidak menyenangkan. Afek negatif terlihat dari emosi-emosi spesifik seperti sedih atau susah (distressed), kecewa (dissapointed), bersalah (guilty), takut (scared), bermusuhan (hostile), lekas marah (irritable), malu (shamed), gelisah (nervous), gugup (jittery), khawatir (afraid). Volume 3, No.1, Tahun 2017

4 Hubungan Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being pada Comic Stand Up C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Being Berikut adalah Hasil Uji korelasi Sense Of Humor dengan Subjective Well- Tabel 1. Uji korelasi Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being Aspek r α Kesimpulan s Sense Of Humor dengan SWB 0,526 0,004 Terdapat hubungan yang positif Berdasarkan tabel 1 didapat bahwa nilai rs = 0,526 yang menunjukkan bahwa derajat korelasi antara Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being adalah 0,526. Menurut kriteria Guildford 1965 (Noor, Hasanuddin, 2009) 0,526 termasuk kedalam korelasi yang cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup antara hubungan Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being pada Comic Stand Up Indo di kota Bandung. Korelasi ini dikatakan signifikan karena angka probabilitas (Sig) sebesar 0,004 dimana angka tersebut lebih kecil dari 0,05. Adanya korelasi yang cukup antara Sense Of Humor dengan Subjective Well- Being mengartikan. bahwa dengan humor dapat meningkatkan emosi positif dalam diri Comic dan menurunkan emosi negatif. Comic memaknakan kehidupannya sebagai sesuatu yang positif dan dengan humor tersebut maka terciptalah suatu kepuasan dan kebahagian terkait dengan pencapaian yang dilakukan seorang Comic dalam hidupnya. Dalam kata lain, humor dapat memberikan kekuatan untuk Comic mencapai kepuasan dan kebahagiaan hidupnya. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode statistik, maka dari penilaian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : (1) Terdapat hubungan yang positif antara Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being pada Comic Stand Up Indo di Kota Bandung. Artinya semakin tinggi tingkat Sense Of Humor, maka semakin tinggi Subjective Well-Being ; (2) Komponen Kognitif dari Subjective Well-Being yang memiliki korelasi paling tinggi dengan Sense Of Humor pada Comic Stand Up Indo di Kota Bandung, dibandingkan dengan Positive Affect maupun Negative Affect. Diantara komponen-komponen kognitif, yang memiliki korelasi paling tinggi dengan Sense Of Humor pada Comic Stand Up Indo di kota Bandung adalah Specific Domain Satisfication ; (3) Dari penelitian ini didapatkan bahwa laki-laki lebih banyak memilih sebagai Comic atau pelaku komedi dan mayoritas suku sunda memiliki sifat yang humoris dan periang. Daftar Pustaka Apte, M. (2002). Humor and Laughter: An Anthropological Approach (4th edition). London : Cornell University Press Arikuto, S. (2009). Manajemen Penelitian.Yogyakarta: Rineka Cipta Psikologi, Gelombang 1, Tahun Akademik

5 28 Gusty Riezkika Humaira, et al. Azwar, Saifuddin. (2005). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Belajar Bertens, K. (1999). Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta : KANISIUS Brown & Keegan. (1999) Stress Women in Workplace. Journal od Clinical Psychology, 49 (1), Chapman, Anthony J. & Hugh C. Foot (1996). Human and Laughter : theory research, and application. New York : John Wiley & Sons Diener, Ed. (1984). Subjective well-being. Psychological Bulletin American Psychological Association, Inc., Vol. 95, No. 3, Diener, Ed, Eunkook M. Suh, Richard E. Lucas., & Heidi L. Smith. (1999). Subjective well-being: Three decades of progress. Psychological Bulletin, Vol. 125, No. 2, Diener, Ed. (2000), Subjective Well-Being : The Science Of Happiness and a Proposal for a National Index. American Psychologist. Diener, E., Oishi,S., & Lucas, R.E. (2003). Personality, Culture, and Subjective Well- Being : Emotional and Cognitive Evaluation Of Life. Diener, Ed. (2009). Scale of Postive and Negative Experience. Diterima pada 16 Oktober 2016 dari Diener, E. (2009). The Science Of Well-Being. Department Psychology. University Of Illinois-Champaign,Champaign, II, USA. Diener, Pavot.., & Ed.(1993). The Review of Satisfication With Life Scale. Psychological Assesment Edwards, K. R. & Martin, R. A. (2010). Humor creation ability and mental health: Are funny people more psychologically healthy? Europe s Journal of Psychology, 6, pp doi: /ejop.v6i3.213 Eid, M. & Larsen R.J. (2008). The science of subjective well-being. London: The Guilford Pers. Hartanti. (2008). Anima, Indonesian Psychological Journal, Vol. 24, No. 1, Surabaya : Universitas Surabaya Hasanat, N.U., & Subandi. (1998). Pengembangan Alat Kepekaan Terhadap Humor. Psychological Journal, Vol 1: Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kartini, K. (2005). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : Rajawali Pers Martin, R. A & H.M Lefcourt (1984). Sense of Humor as a Moderator of the Relastion between Stressos and Moods. Journal Of Personality and Social Psychology. Martin, R.A., Puhlik-Dris, P.,Larsen, G., Gray,J. & Weir, k. (2003). Individual Difference in uses of Humor and their relation to Psychological Well-Being. Developnment of the humor Styles Questionare Journal Of Research in Personality. Martin, R. A (2007). The Psychology of Humor : An Integrative Approach. San Diego, CA : Elsevier Academic Press. Noor, Hasanuddin Psikometri Aplikasi Dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Cetakan kedua. Jauhar Mandiri. Panji Nugroho. Potret Stand Up Comedy: Strategi Menjadi Comedian Handal. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Peterson, C & Seligman, M. (2004) Character Strengths and Virtues : a Handbook and Volume 3, No.1, Tahun 2017

6 Hubungan Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being pada Comic Stand Up Classification, New York : Oxford University Press. Roeckelein, J.E. (2002). Psychology Of Humor : A Reference Guide amd Annotated Bibliography. Unite States : Greenwood Press. Ruch, W. (2007). The sense of humor : Explanations of a Personality Characteristic. Berlin : Walter de Gruyter. Saulo Sirigattia, etc, The Humor Styles Questionnaire in Italy: Psychometric Properties and Relationships With Psychological Well-Being Europe's Journal of Psychology, 2014, Vol. 10, Siegel, S. (1997). Statistik Nonparametrik. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung; PT Rafika Aditama Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D Bandung Alphabet Sumber Internet (diakses pada hari sabtu 02 april 2016, jam 20.00) (diakses pada minggu 03 april 2016, jam 13.09) Psikologi, Gelombang 1, Tahun Akademik

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Subjective Well-Being Ibu yang memiliki Anak Autis di Rumah Autis Bandung Descriptive Study of Subjective Well-Being Mothers Who Have Autistic Children

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Sense Of Humor dengan Subjective Well-Being pada Comic Stand Up Indo di Kota Bandung Correlation of Subjective Well-Being with Sense of Humor of Comic Stand

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Subjective Well-Being 2.1.1. Pengertian Subjective Well-Being Menurut Deiner dan Pavot subjective well-being (SWB) merupakan kategori yang luas mengenai fenomena yang menyangkut

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Subjective Well-Being pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi Bandung Descriptive Study of Subjective Well-Being In The Elderly

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alasan Pemilihan Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being menurut Diener (2005). Teori yang dipilih akan digunakan untuk meneliti gambaran

Lebih terperinci

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY 1 RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY Brian Shendy Haryanto, Sri Hartati Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro brianlagiapa@gmail.com

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Subjective Well-Being pada Warga Usia Dewasa Madya di Kawasan Padat Penduduk RT 09/ 09 Cicadas Sukamulya Kelurahan Cibeunying Kidul Kota Bandung

Lebih terperinci

SUBJECTIVE WELL-BEING DAN REGULASI DIRI REMAJA PELAKU TINDAK KEKERSAN (Studi pada anak pidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang)

SUBJECTIVE WELL-BEING DAN REGULASI DIRI REMAJA PELAKU TINDAK KEKERSAN (Studi pada anak pidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang) SUBJECTIVE WELL-BEING DAN REGULASI DIRI REMAJA PELAKU TINDAK KEKERSAN (Studi pada anak pidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang) Naomi Soetikno, Debora Basaria email: naomis@fpsi.untar.ac.id

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara psychological well being

Lebih terperinci

Subjective Well-Being Pada Istri yang Memiliki Pasangan Tunanetra

Subjective Well-Being Pada Istri yang Memiliki Pasangan Tunanetra Subjective Well-Being Pada Istri yang Memiliki Pasangan Tunanetra Chintia Permata Sari & Farida Coralia Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung Email: coralia_04@yahoo.com ABSTRAK. Penilaian negatif

Lebih terperinci

Subjective Well-Being Pada Guru Sekolah Menengah. Dinda Arum Natasya Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Subjective Well-Being Pada Guru Sekolah Menengah. Dinda Arum Natasya Fakultas Psikologi Universitas Surabaya Subjective Well-Being Pada Guru Sekolah Menengah Dinda Arum Natasya Fakultas Psikologi Universitas Surabaya dindanatasyaa@yahoo.com Abstrak - Guru mengalami berbagai masalah dalam menjalankan profesinya.

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Korban Pelecehan Seksual yang Berusia 8-12 Tahun di Sukabumi

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Korban Pelecehan Seksual yang Berusia 8-12 Tahun di Sukabumi Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Children Well-Being pada Korban Pelecehan Seksual yang Berusia 8-12 Tahun di Sukabumi 1 Farah Fauziah Ismail, dan 2 Fanni Putri Diantina 1,2 Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang menginginkan kesejahteraan didalam hidupnya, bahkan Aristoteles (dalam Ningsih, 2013) menyebutkan bahwa kesejahteraan merupakan tujuan utama dari eksistensi

Lebih terperinci

SUBJECTIVE WELL-BEING PADA PENARI STUDIO SENI AMERTA LAKSITA SEMARANG

SUBJECTIVE WELL-BEING PADA PENARI STUDIO SENI AMERTA LAKSITA SEMARANG SUBJECTIVE WELL-BEING PADA PENARI STUDIO SENI AMERTA LAKSITA SEMARANG Nimas Ayu Nawangsih & Ika Febrian Kristiana* M2A 009 090 nimasayunawang@gmail.com, zuna210212@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA. ISSN:

Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA. ISSN: Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA ISSN: 185-0327 www.jurnal.usu.ac.id/psikologia HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KEBAHAGIAAN PADA LANSIA Title in English: THE RELATIONSHIP BETWEEN SENSE

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU PAUD DI DAERAH RAWAN BENCANA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajad Sarjana S-1 Diajukan oleh: Nurul Fikri Hayuningtyas Nawati F100110101

Lebih terperinci

Hubungan antara Persepsi Dukungan Wali Kelas dengan Self Efficacy Siswa di SMK TI-Garuda Nusantara

Hubungan antara Persepsi Dukungan Wali Kelas dengan Self Efficacy Siswa di SMK TI-Garuda Nusantara Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan antara Persepsi Dukungan Wali Kelas dengan Self Efficacy Siswa di SMK TI-Garuda Nusantara 1 Alti Sella Pratiwi, 2 Endang Supraptiningsih 1,2 Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL BEING ANTARA GURU BERSERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI

PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL BEING ANTARA GURU BERSERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL BEING ANTARA GURU BERSERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI Fakhrunnisak, Hazhira Qudsyi Program Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Univesitas Islam Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 25 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bahagia Suami Istri 1. Definisi Bahagia Arti kata bahagia berbeda dengan kata senang. Secara filsafat kata bahagia dapat diartikan dengan kenyamanan dan kenikmatan spiritual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesejahteraan Subjektif. Kesejahteraan subjektif menurut Diener, dkk., (2006) yaitu mengacu pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesejahteraan Subjektif. Kesejahteraan subjektif menurut Diener, dkk., (2006) yaitu mengacu pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesejahteraan Subjektif 1. Pengertian Kesejahteraan Subjektif Kesejahteraan subjektif menurut Diener, dkk., (2006) yaitu mengacu pada bagaimana orang menilai hidup secara positif,

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak yang Bekerja sebagai Buruh Nelayan di Desa Karangsong Indramayu

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak yang Bekerja sebagai Buruh Nelayan di Desa Karangsong Indramayu Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak yang Bekerja sebagai Buruh Nelayan di Desa Karangsong Indramayu ¹Hemas Farah Khairunnisa, ²Fanni Putri Diantina 1,2 Fakultas

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Syukur dengan Subjective Well-Being Remaja Panti Asuhan Ikhlasul Amal Bandung Correlation of Subjective Well-Being with Gratitude of Adolescents at Ikhlasul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh (WHO, 2015). Menurut National

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak Kelas VI Sekolah Dasar Full-Day Darul Ilmi Bandung

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak Kelas VI Sekolah Dasar Full-Day Darul Ilmi Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak Kelas VI Sekolah Dasar Full-Day Darul Ilmi Bandung 1 Nurcahyani Rahayu Rahman, 2 Siti Qodariah 1,2 Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU NEGERI DI SMAN I WONOSARI DENGAN GURU SWASTA DI SMA MUHAMMADIYAH I KLATEN. Skripsi

PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU NEGERI DI SMAN I WONOSARI DENGAN GURU SWASTA DI SMA MUHAMMADIYAH I KLATEN. Skripsi PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU NEGERI DI SMAN I WONOSARI DENGAN GURU SWASTA DI SMA MUHAMMADIYAH I KLATEN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan antara Self Efficacy dengan pada Mahasiswa Teknik Prodi Teknik Industri Angkatan 2012 di Unisba Coralation of Self Efficacy with Adjustmen Academic to Engineering

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Profil Subjective Well- Being (SWB) Pada Warga Binaan Yang Sudah Menikah di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Bandung. Responden dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari : pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, alat ukur penelitian,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Subjective well-being / Children well-being. ada teori yang secara khusus mengkaji well-being pada anak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Subjective well-being / Children well-being. ada teori yang secara khusus mengkaji well-being pada anak. 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Subjective well-being / Children well-being Children well-being merupakan konsep teori baru, sehingga belum ada teori yang secara khusus mengkaji well-being pada anak. Oleh

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 HUBUNGAN ANTARA COPING STRATEGY DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI KOTA BANDUNG 1 Silvie Andartyastuti,

Lebih terperinci

Hubungan Kekuatan Karakter dengan Komitmen Kerja pada Guru di TK dan SD Bakti Asih Bandung

Hubungan Kekuatan Karakter dengan Komitmen Kerja pada Guru di TK dan SD Bakti Asih Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Kekuatan Karakter dengan Komitmen Kerja pada Guru di TK dan SD Bakti Asih Bandung 1 Arpin Epriansa, 2 Dewi Sartika 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam

Lebih terperinci

SUBJECTIVE WELL-BEING (KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF) DAN KEPUASAN KERJA PADA STAF PENGAJAR (DOSEN) DI LINGKUNGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

SUBJECTIVE WELL-BEING (KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF) DAN KEPUASAN KERJA PADA STAF PENGAJAR (DOSEN) DI LINGKUNGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SUBJECTIVE WELL-BEING (KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF) DAN KEPUASAN KERJA PADA STAF PENGAJAR (DOSEN) DI LINGKUNGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO Jati Ariati Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR ORISINALITAS... iii. LEMBAR PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR ORISINALITAS... iii. LEMBAR PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK... ABSTRAK Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian di dunia, banyak penderita yang merasa hidupnya tidak berarti setelah didiagnosa kanker. Penelitian ini menggunakan Teori Subjective Well-Being

Lebih terperinci

Study Deskriptif Children Well Being Anak Penderita Leukimia All di Rumah Cinta Bandung

Study Deskriptif Children Well Being Anak Penderita Leukimia All di Rumah Cinta Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Study Deskriptif Children Well Being Anak Penderita Leukimia All di Rumah Cinta Bandung 1 Nunik Mariska Cahyani, 2 Fanni Putri Diantina 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Korelasi Self Esteem dengan Chidren Well-Being Anak Yatim Piatu Usia 12 Tahun di Panti Asuhan Tunas Melati Bandung Correlation Study between Self Esteem and Children

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada orangtua yang mengalami kehilangan anak di komunitas Heaven is for Real di kota Bandung, dilihat dari komponen-komponen

Lebih terperinci

Peranan Humor terhadap Stres dengan Subjective Well Being (SWB) sebagai Mediator pada Dewasa Awal

Peranan Humor terhadap Stres dengan Subjective Well Being (SWB) sebagai Mediator pada Dewasa Awal Peranan Humor terhadap Stres dengan Subjective Well Being (SWB) sebagai Mediator pada Dewasa Awal Peranan Humor terhadap Stres dengan Subjective Well Being (SWB) sebagai Mediator pada Dewasa Awal Jurusan

Lebih terperinci

Subjective Well-Being pada Guru Honorer di SMP Terbuka 27 Bandung

Subjective Well-Being pada Guru Honorer di SMP Terbuka 27 Bandung Subjective Well-Being pada Guru Honorer di SMP Terbuka 27 Bandung Eneng Nurlaili Wangi & Farras Rizky Annisaa Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Email: nengyunar @yahoo.com joonie23@gmail.com

Lebih terperinci

Hubungan Antara Coping Stress dengan Subjective Well-Being pada Mahasiswa Luar Jawa

Hubungan Antara Coping Stress dengan Subjective Well-Being pada Mahasiswa Luar Jawa Hubungan Antara Coping Stress dengan Subjective Well-Being pada Mahasiswa Luar Jawa HUBUNGAN ANTARA COPING STRESS DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA MAHASISWA LUAR JAWA Widya Candraning Tyas Jurusan Psikologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method yang merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method yang merupakan suatu 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method yang merupakan suatu penelitian dengan menggunakan dua pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif.

Lebih terperinci

Abstrak. Kata-kata kunci: subjective well-being, kognitif, afektif, penghuni rumah susun

Abstrak. Kata-kata kunci: subjective well-being, kognitif, afektif, penghuni rumah susun Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui gambaran mengenai subjective well-being melalui dua komponen, yaitu kognitif dan afektif (afek positif, dan afek negatif) yang dimiliki penghuni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dialaminya. Subjective well-being melibatkan evaluasi pada dua komponen, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dialaminya. Subjective well-being melibatkan evaluasi pada dua komponen, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Subjective well-being merupakan sejauh mana individu mengevaluasi kehidupan yang dialaminya. Subjective well-being melibatkan evaluasi pada dua komponen, yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Problematic Internet Use 2.1.1 Definisi Problematic Internet Use Awal penelitian empiris tentang penggunaan internet yang berlebihan ditemukan dalam literatur yang dilakukan

Lebih terperinci

Studi Mengenai Domain-Domain Children Well Being pada Anak Panti Asuhan Usia 10 Tahun di Yayasan Al-Aisyiyah Kabupaten Cianjur

Studi Mengenai Domain-Domain Children Well Being pada Anak Panti Asuhan Usia 10 Tahun di Yayasan Al-Aisyiyah Kabupaten Cianjur Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Mengenai Domain-Domain Children Well Being pada Anak Panti Asuhan Usia 10 Tahun di Yayasan Al-Aisyiyah Kabupaten Cianjur 1 Annisa Rastriani Resmi, 2 Farida Coralia

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Psychological Well Being pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Autism yang Bersekolah Di SLB-C YPLB Bandung

Studi Deskriptif Psychological Well Being pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Autism yang Bersekolah Di SLB-C YPLB Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 246-6448 Studi Deskriptif Psychological Well Being pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Autism yang Bersekolah Di SLB-C YPLB Bandung 1 Rahmadina Haturahim, 2 Lilim Halimah 1,2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada perguruan tinggi mahasiswa tahun pertama harus bersiap menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pada perguruan tinggi mahasiswa tahun pertama harus bersiap menghadapi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perguruan tinggi tahun pertama harus bersiap menghadapi dunia baru yaitu dunia perkuliahan yang tentu saja berbeda jauh dengan kultur dan sistem pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebahagiaan. mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebahagiaan. mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebahagiaan 1. Pengertian Kebahagiaan Menurut Seligman (2005) kebahagiaan hidup merupakan konsep yang mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ada dua tradisi dalam memandang kebahagiaan, yaitu kebahagiaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ada dua tradisi dalam memandang kebahagiaan, yaitu kebahagiaan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Subjective Well Being Ada dua tradisi dalam memandang kebahagiaan, yaitu kebahagiaan eudaimonic dan kebahagiaan hedonis. Istilah eudaimonic berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Profil Subjective Well- Being (SWB) Pada Residen Tahap Re-entry di UPT Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido. Responden dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sifatnya subjektif. Kebahagiaan, kesejahteraan, dan rasa puas terhadap hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sifatnya subjektif. Kebahagiaan, kesejahteraan, dan rasa puas terhadap hidup yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Individu dapat mencapai tujuan hidup apabila merasakan kebahagian, kesejahteraan, kepuasan, dan positif terhadap kehidupannya. Kebahagiaan yang dirasakan oleh

Lebih terperinci

Kesehatan Mental. Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Kesehatan Mental. Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Modul ke: Kesehatan Mental Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Fakultas Psikologi Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Konsep Kebahagiaan atau Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu pada hakikatnya akan terus mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan sepanjang hidup. Individu akan terus mengalami perkembangan sampai akhir hayat yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA Ayu Redhyta Permata Sari 18511127 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 Latar belakang masalah -Keterbatasan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial suami dengan subjective well-being pada ibu yang memiliki anak autis di Yayasan X Kota Bandung. Penelitian

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara gratitude terhadap penghayatan subjective well-being pada lansia di Panti Werdha Wanita X Kota Bandung. Jumlah responden

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Mengemudi Beresiko (Risky Driving Behavior) 1. Pengertian Perilaku Mengemudi Beresiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Mengemudi Beresiko (Risky Driving Behavior) 1. Pengertian Perilaku Mengemudi Beresiko 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Mengemudi Beresiko (Risky Driving Behavior) 1. Pengertian Perilaku Mengemudi Beresiko Menurut Dulla & Geller, mengemudi beresiko termasuk ke dalam mengemudi berbahaya.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai Humor Style pada Comic Stand Up Comedy di Café X Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan kepada populasi yang berjumlah 30 comic Stand

Lebih terperinci

Hubungan antara Social Support dengan Self Esteem pada Andikpas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung

Hubungan antara Social Support dengan Self Esteem pada Andikpas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan antara Social Support dengan Self Esteem pada Andikpas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung 1 Haunan Nur Husnina, 2 Suci Nugraha 1,2 Fakultas

Lebih terperinci

Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari

Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari Dibimbing Oleh : Dr.Ahmad Gimmy Prathama Siswandi, M.Si ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud (dalam Arikunto, 2006) penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang dapat menemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, menurut beberapa tokoh psikologi Subjective Well Being

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, menurut beberapa tokoh psikologi Subjective Well Being BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Subjective Well Being dari Russell (2008) adalah persepsi manusia tentang keberadaan atau pandangan subjektif mereka tentang pengalaman hidupnya, menurut beberapa

Lebih terperinci

Hubungan antara Kohesivitas Kelompok dengan Kepuasan Anggota Kelompok The Relation Between Group Cohesiveness and The Member Satisfactions

Hubungan antara Kohesivitas Kelompok dengan Kepuasan Anggota Kelompok The Relation Between Group Cohesiveness and The Member Satisfactions Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan antara Kohesivitas Kelompok dengan Kepuasan Anggota Kelompok The Relation Between Group Cohesiveness and The Member Satisfactions 1 Kamilia Ainiyah

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran body image dari anggota Hansamo Modern Dance di Komunitas BKC Kota Bandung. Teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Azwar (2013), variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Abdi dalem merupakan orang yang mengabdi pada Keraton, pengabdian abdi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Abdi dalem merupakan orang yang mengabdi pada Keraton, pengabdian abdi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abdi dalem merupakan orang yang mengabdi pada Keraton, pengabdian abdi dalem ini telah dilakukan selama belasan tahun, bahkan puluhan tahun. Kehidupan Keraton

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Hariandja dalam Tunjungsari (2011) stres adalah ketegangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Hariandja dalam Tunjungsari (2011) stres adalah ketegangan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Stres Kerja 2.1.1 Pengertian Stres Kerja Menurut Hariandja dalam Tunjungsari (2011) stres adalah ketegangan atau tekanan emosional yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari kesejahteraan. Mereka mencoba berbagai cara untuk mendapatkan kesejahteraan tersebut baik secara

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam pengambilan data peneliti menggunakan instrumen penelitian yaitu skala psikologi untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG Soraya Prabanjana Damayanti, Dinie Ratri Desiningrum* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Sorayadamayanti88@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perceraian adalah puncak dari penyesuaian perkawinan yang buruk,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perceraian adalah puncak dari penyesuaian perkawinan yang buruk, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena perceraian merupakan hal yang sudah umum terjadi di masyarakat. Perceraian adalah puncak dari penyesuaian perkawinan yang buruk, yang terjadi apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia seseorang dikatakan sejahtera apabila dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia seseorang dikatakan sejahtera apabila dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia seseorang dikatakan sejahtera apabila dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak, terlebih mapan secara finansial. Hal itu seolah-olah sudah

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 Roy Silitonga, Sri Hartati *) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet SKRIPSI Oleh : Bayhaqqi 201210515003 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA GURU BANTU SD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA GURU BANTU SD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA GURU BANTU SD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Character Strength Orang Tua dari Anak Penderita Kanker di Rumah Cinta Bandung

Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Character Strength Orang Tua dari Anak Penderita Kanker di Rumah Cinta Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Character Strength Orang Tua dari Anak Penderita Kanker di Rumah Cinta Bandung 1 Naima Sa adadiyah, 2 Dewi Sartika 1,2 Fakultas

Lebih terperinci

Mewujudkan Kebahagiaan di Masa Lansia dengan Citra Diri Positif *

Mewujudkan Kebahagiaan di Masa Lansia dengan Citra Diri Positif * Mewujudkan Kebahagiaan di Masa Lansia dengan Citra Diri Positif * Oleh Adi Heryadi ** Setiap orang akan mengalami tahapan perkembangan. dalam setiap perkembangannya, pasti akan mengalami perubahan, baikk

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : subjective wellbeing, lansia, penyakit kronis. vii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Kata kunci : subjective wellbeing, lansia, penyakit kronis. vii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul studi deskriptif mengenai subjective wellbeing (SWB) pada lansia penderita penyakit kronis yang mengikuti Prolanis di Puskesmas X Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

GAMBARAN KEBAHAGIAAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN LATAR BELAKANG BUDAYA BATAK, JAWA, MINANG, DAN SUNDA

GAMBARAN KEBAHAGIAAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN LATAR BELAKANG BUDAYA BATAK, JAWA, MINANG, DAN SUNDA GAMBARAN KEBAHAGIAAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN LATAR BELAKANG BUDAYA BATAK, JAWA, MINANG, DAN SUNDA INDIENA SARASWATI ABSTRAK Studi yang menggunakan teori kebahagiaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga 2.1.1 Definisi Keluarga Menurut Burgess & Locke (Duvall & Miller, 1985), Keluarga adalah sekelompok orang dengan ikatan perkawinan, darah, atau adopsi; terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penderita skizofrenia dapat ditemukan pada hampir seluruh bagian dunia. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock dan Sadock,

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak Jalanan di Rumah Sanggar Waringin Bandung

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak Jalanan di Rumah Sanggar Waringin Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak Jalanan di Rumah Sanggar Waringin Bandung 1 Nur Almaliah, 2 Fanni Putri Diantina 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective wellbeing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective wellbeing BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alasan Pemilihan Topik Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective wellbeing menurut Diener (2005) teori digunakan untuk memberikan gambaran mengenai subjective

Lebih terperinci

1 2

1 2 Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua dengan Penyesuaian Akademik pada Santri Kelas XI Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Mathla ul Huda Kab. Bandung The Relationship between

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak setiap anak atau remaja beruntung dalam menjalani hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak setiap anak atau remaja beruntung dalam menjalani hidupnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak setiap anak atau remaja beruntung dalam menjalani hidupnya. Beberapa anak dihadapkan pada pilihan bahwa anak harus berpisah dari keluarganya karena sesuatu

Lebih terperinci

Studi Deskriptif School Engagement Siswa Kelas X, XI Dan XII IPS SMA Mutiara 2 Bandung

Studi Deskriptif School Engagement Siswa Kelas X, XI Dan XII IPS SMA Mutiara 2 Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif School Engagement Siswa Kelas X, XI Dan XII IPS SMA Mutiara 2 Bandung 1 Firdha Afrianty, 2 Sulisworo Kusdiyati 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebahagiaan. mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebahagiaan. mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebahagiaan 1. Definisi Kebahagiaan Seligman (2005) menjelaskan kebahagiaan merupakan konsep yang mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN ASPEK EMOSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN ASPEK EMOSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK MENINGKATKAN PENGEMBANGAN ASPEK EMOSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK Makalah Disusun Dalam Acara Seminar Nasional Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP UNY Pada hari Sabtu Tanggal 03 Maret 2007 di Aula Registrasi

Lebih terperinci

PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK

PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI 12-20 TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK Online game yang mengandung unsur kekerasan merupakan

Lebih terperinci

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK Murhima A. Kau Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo INTISARI Proses perkembangan perilaku prososial menurut sudut pandang Social Learning Theory

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN PERILAKU BERHUTANG DENGAN PERASAAN SENANG PADA MAHASISWA

LAPORAN PENELITIAN PERILAKU BERHUTANG DENGAN PERASAAN SENANG PADA MAHASISWA LAPORAN PENELITIAN PERILAKU BERHUTANG DENGAN PERASAAN SENANG PADA MAHASISWA Oleh : Mohamad Iksan NIS : 151095156 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG 2015

Lebih terperinci

Hubungan antara Self Esteem dengan Subjective Well Being pada Model Wanita Bandung

Hubungan antara Self Esteem dengan Subjective Well Being pada Model Wanita Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan antara Self Esteem dengan Subjective Well Being pada Model Wanita Bandung 1 Besa Sisma utami, 2 Agus Budiman 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung,

Lebih terperinci

vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara humor styles dengan stress pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Y Universitas X Bandung. Teori yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekitar lima tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 30 Desember 2005,

BAB I PENDAHULUAN. Sekitar lima tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 30 Desember 2005, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekitar lima tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 30 Desember 2005, pemerintah melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia melakukan pengesahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah combined

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah combined BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah combined qualitative and quantitative research, yaitu kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Subjective Well-Being. kebermaknaan ( contentment). Beberapa peneliti menggunakan istilah well-being

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Subjective Well-Being. kebermaknaan ( contentment). Beberapa peneliti menggunakan istilah well-being BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Subjective Well-Being A. Subjective Well-Being Kebahagiaan bisa merujuk ke banyak arti seperti rasa senang ( pleasure), kepuasan hidup, emosi positif, hidup bermakna,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A Latar Belakang Mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan, salah

BAB 1 PENDAHULUAN. A Latar Belakang Mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan, salah BAB 1 PENDAHULUAN A Latar Belakang Mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan, salah satunya untuk perubahan lingkungan maupun untuk dirinya sendiri yang bertujuan meningkatkan dan merubah kualitas

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Mengenai Kekuatan Karakter (Character Strength) pada Relawan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung

Studi Deskriptif Mengenai Kekuatan Karakter (Character Strength) pada Relawan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Kekuatan Karakter (Character Strength) pada Relawan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung 1 Yuanita Carolina Permata, 2 Milda Yanuvianti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kodrati memiliki harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. kodrati memiliki harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Anak merupakan karunia dari Tuhan yang Maha Esa. Keberadaanya merupakan anugrah yang harus dijaga, dirawat dan lindungi.setiap anak secara kodrati memiliki

Lebih terperinci