BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Sudirman Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Porter s Competitive Forces Gambar 2.1 : Porter s Competitive Forces Pada suatu waktu salah satu atau lebih dari kekuatan ini akan menggunakan tekanan-tekanan tertentu kepada pesaing. Pesaing yang telah ada mungkin berkompetisi habis-habisan melalui harga, atau agresif dalam produk/jasa baru atau lewat iklan. Kemungkinan lain pesaing bekerja sama untuk bertahan dari ancaman luar. Pembeli atau supplier memiliki cukup kekuatan untuk menawar sehingga profit perusahaan akan menurun. Perusahaan baru bisa menjadi ancaman karena rendahnya entry barrier atau lemahnya daya saing pesaing. Produk substitusi selalu tersedia, tidak hanya sebagai pengganti produk/jasa melainkan juga sebagai alternatif bagi pembeli untuk membelanjakan uangnya 15
2 16 Faktor-faktor yang mempengaruhi competitive forces bisa dilihat pada table 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Competitive Forces Pendatang baru akan dihambat oleh : kebutuhan akan modal diperlukannya patent dan kemampuan khusus tersedianya jalur distribusi skala ekonomi yang diperlukan dan resultan keuntungan biaya jumlah dan ukuran pesaing, serta ketatnya persaingan diferensiasi dan loyalitas terhadap merk akses ke bahan baku, dan lain-lain Produk / jasa substitusi (berakibat naiknya prioritas untuk pengeluaran pelanggan) kesadaran pelanggan akan kebutuhan dan arti dari kepuasan sensitivitas pelanggan terhadap nilai uang dan kemampuan untuk membandingkan loyalitas pelanggan yang masih ada akibat dari promosi industri kemampuan untuk membedakan produk, dan lain-lain Persaingan kompetitif akan semakin meningkat dengan : pertumbuhan pasar yang melambat atau menurun dominasi dari sekelompok kecil pesaing yang memiliki ukuran yang sama biaya tetap (fixed cost) yang tinggi dan rintangan keluar (exit barriers) yang tinggi untuk semua pesaing
3 17 kapasitas berlebih atau penambahan kapasitas dalam jumlah besar commodity-like, tidak ada diferensiasi produk, dan lain-lain Kekuatan pembeli akan menigkat dengan : beberapa pembeli membeli dalam jumlah besar atau nilai besar switching cost yang rendah antar supplier sensitif harga dan adanya sumber suplai alternatif identitas merk yang lemah, produk tidak terdiferensiasi Kekuatan supplier akan meningkat dengan : supplier yang sedikit switching cost tinggi supplier substitusi tidak mudah ditemukan 2.2 Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) SWOT digunakan untuk menganalisis keadaan di dalam organisasi dan di luar organisasi. Strengths dan weaknesses untuk menganalisis keadaan internal yang meliputi : Sumber daya yang tersedia dalam organisasi untuk dapat menghasilkan produk/jasa baik yang telah ada maupun yang akan dikembangkan Kesehatan keuangan organisasi (termasuk hutang, asset, dan likuiditas) Karyawan, skill, pelatihan, pengalaman, motivasi, dan kompetensi bisnis Aset fisik, usia aset fisik, teknologi yang dipakai, dan kegunaannya
4 18 Research and development, proporsi turnover yang diinvestasikan kembali untuk riset produk dan pasar baru, jumlah produk baru yang tertunda pengembangannya, kualitas R&D masa lalu Organisasi, struktur dan hubungan, attitude dan kultur, dan efektivitas operasional dan proses manajemen, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi yang berubah terus. Sedangkan untuk menganalisis pasar di luar digunakan opportunities dan threats yang mencakup : Segmen dan pangsa pasar, untuk mengetahui pilihan-pilihan untuk menigkatkan pangsa pasar, meningkatkan jumlah pasar atau menargetkan segmen yang berbeda Posisi organisasi dalam siklus hidup produk dengan mempertimbangkan produk yang sedang menuju mature, atau produk yang sedang menurun menuju obsolescence, produk dengan permintaan yang masih bertambah, dan apakah siklus hidup suatu produk dapat diperpanjang atau diperpendek. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan semua pesaing yang telah ada ataupun yang potensial menjadi pesaing dalam ebrbagai pasar dilihat dari produk, layanan, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan proses. Kompetisi di masa mendatang yang mungkin akan mengenalkan produk substitusi potensial atau kondisi saat ini yang memungkinkan pemain baru masuk ke pasar yang sama dengan yang dipilih organisasi.
5 Critical Success Factor (CSF) Critical Success Factor (CSF) adalah area bisnis tertentu yang bila berhasil mencapai hasil yang baik akan menghasilkan kinerja kompetitif yang baik bagi organisasi (Ward, 2002, hlm 209). Oleh karena itu CSF adalah area yang harus mendapat perhatian terus-menerus dari manajemen. CSF hanya dapat dicapai bila objective bisnis telah ditentukan. CSF terdapat pada semua tingkatan manajemen. Untuk melihat keterkaitan objective dengan CSF dan bagaimana CSF terdapat di setiap level dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.2 : Objective dan CSF Analisis CSF dikembangkan pertama kali John F. Rockart dari MIT Sloan School. Analisis ini digunakan untuk membantu perusahaan mencapai sukses dan mengukur pencapaiannya. Menurut Rockhart, sumber CSF dapat berasal dari lima sumber yaitu : 1. industri di mana perusahaan tersebut bergerak
6 20 Semua perusahaan memiliki sekumpulan CSF umum yang berasal dari industri di mana perusahaan tersebut bergerak. Hal ini akan mengakibatkan adanya sekumpulan CSF tertentu yang unik untuk industri tertentu. Kegagalan mencapai CSF unik ini dapat mengakibatkan perusahaan menjadi tidak kompetitif dan bahkan akan bangkrut. 2. memahami organisasi sejenis (peer) posisi kompetitif CSF Peer Group adalah penjabaran lebih lanjut tentang CSF berdasarkan industri. Perusahaan membandingkan CSF unik berdasarkan industri dengan perusahaan lain yang juga bergerak di bidang yang sama. Bisa saja CSF sudah sesuai industri tetapi perusahaan tersebut ternyata tertinggal dibanding peer group. Bila ternyata masih tertinggal maka harus dicari CSF untuk menutup kesenjangan tersebut. Sedangkan bila ternyata perusahaan masih memimpin maka harus dicari CSF untuk mempertahankan kepemimpinannya itu. 3. iklim usaha pada umumnya atau lingkungan perusahaan Untuk mencapai sukses perusahaan harus selalu berpikir tentang kondisi lingkungan makro di mana perusahaan tersebut beroperasi. Sebuah perusahaan yang tidak berinteraksi dengan lingkungan luar tidak akan bertahan. CSF pada bagian ini fokus kepada faktor-faktor di luar di mana perusahaan tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit kemampuan untuk mengendalikannya. Dengan membuat eksplisit faktor ini perusahaan akan selalu berpikir lingkungan sekitarnya dan membandingkan kinerja
7 21 perusahaan dengan terhadap lingkungan tersebut. Sebagai contoh adalah serangan teroris. 4. masalah, hambatan, atau tantangan bagi perusahaan CSF didesain untuk jangka panjang. Seiring dengan berjalannya rencana strategis CSF kurang lebih akan tetap sama kecuali ada perubahan mayor. Namun bagaimanapun juga ada saatnya perusahaan harus berhadapan dengan kondisi sementara yang harus dikelola dalam waktu tertentu. Keadaan sementara ini dapat menghasilkan CSF sementara, area di mana a harus memiliki kinerja yang memuaskan untuk sementara agar pencapaian misi tidak tertunda. Sebagai contoh : kelemahan yang teridentifikasi melalui analisis SWOT. CSF sementara ini bisa mengindikasikan terjadinya perubahan tetap pada industri perusahaan, lingkungan operasi, ataupun posisi kompetitif. Sebagai hasilnya sangatlah mungkin CSF tersebut diadaptasi menjadi CSF jangka panjang karena kepentingannya strategis. 5. tingkatan manajemen Setiap tingkat manajemen memiliki perspektif dan fokus yang berbeda dalam perusahaan. Hal ini direfleksikan pada sekumpulan CSF yang menggambarkan tanggung jawab pada posisi manajer dalm perusahaan. Pada faktanya CSF yang umum bagi level manajemen tertentu biasanya berlaku secara universal pada perusahaan lain dalam industri yang sama. Sebagai contoh manajer eksekutif mungkin fokus pada manajemen resiko, sedangkan manajer operasi fokus pada pengendalian biaya dan operasi.
8 22 Gambar 2.3 : Contoh CSF pada Industri Penerbangan 2.4 Balanced Scorecard (BSC) Dikembangkan oleh Kaplan dan Norton dari Harvard Business School. Balanced Scorecard adalah tool untuk memantau kinerja organisasi dan pengembangan strategi. BSC mengkaji kinerja organisasi dari empat perspektif yang saling terkait. Financial : bagaimana organisasi melihat shareholder dan mereka yang tertarik pada keuangan organisasi. Keuangan akan selalu menjadi hal yang utama dan manajer akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mendapatkannya.
9 23 Internal business perspective : organisasi harus sempurna pada bidang apa untuk memenuhi tuntutan karyawan dan mitra bisnis. Matriks pada bagian ini menunjukan kepada manajer seberapa baik bisnis berjalan dan apakah produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Customer perspective : bagaimana customer membedakan organisasi melalui produk, pelayanan, hubungan, dan value-added. Kinerja yang buruk pada bagian ini mengindikasikan kemunduran di masa depan walaupun perspektif financial mungkin terlihat baik. Innovation and learning perspective : untuk mencapai visi organisasi, bagaimana memperbaiki dan membuat future value untuk stakeholder. Perspektif ini mencakup pelatihan karyawan dan kultur perusahaan yang terkait baik ke individu dan perbaikan diri perusahaan. Pada saat seperti ini di mana perkembangan teknologi amat cepat, seorang karyawan harus belajar terus-menerus.menurut Kaplan dan Norton, learning adalah lebih dari training. Learning melibatkan mentor dan tutor dalam perusahaan serta kemudahan berkomunikasi antar karyawan sehingga dapat saling membantu bila diperlukan.
10 24 Objectives Financial Measures Customer Internal Objectives Measures Objectives Measures Innovation & Learning Objectives Measures Gambar 2.4 : Template Balanced Scorecard 2.5 Konsolidasi BSC - CSF Output BSC dan CSF dapat dikombinasikan menjadi untuk menyediakan kebutuhan IS yang lebih komprehensif. BSC mengukur objective bisnis sedangkan CSF mengidentifikasi hal apa yang kritis untuk mencapai hasil tersebut. Contoh template hasil konsolidasi seperti gambar di berikut. Financial/Customer/Internal Business/Innovation & Learning Perspective Objective Measure Action (CSF) IS Needs Gambar 2.5 : Konsolidasi BSC CSF Konsolidasi BSC CSF membantu perbaikan operasional dan mengidentifikasi informasi internal eksternal yang diperlukan oleh operasional tersebut dan juga mengukur kinerja yang terkait dengan tujuan bisnis.
11 Portfolio Aplikasi Model portfolio berdasarkan pada matrix yang dikembangkan oleh McFarlan. Matrix ini mempertimbangkan kontribusi IS/IT ke bisnis, berdasarkan pengaruh ke industri, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Gambar 2.6 : Portfolio Aplikasi Aplikasi strategic Menciptakan atau mendukung perubahan terhadap cara organisasi menjalankan bisnisnya, dengan tujuan menyediakan keunggulan kompetitif. Harus diingat bahwa walaupun teknologi yang digunakan adalah yang paling canggih, bukan berarti aplikasi tersebut adalah strategic. Penilaian harus dilakukan berdasarkan kontribusi ke bisnis.
12 26 Aplikasi key operational Membantu menghindarkan dari kerugian. Pada beberapa industri, terdapat banyak aplikasi dan ERP menjadi semakin pervasive sehingga aplikasi-aplikasi tersebut menjadi keharusan untuk dapat bertahan dalam industri yang dijalani. Aplikasi support Memperbaiki efisiensi dan efektivitas manajemen namun tidak menyediakan keunggulan kompetitif dan tidak mempertahankan kelangsungan bisnis. Aplikasi high potential innovative Mungkin dapat menghasilkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan masa depan namun belum terbukti. 2.7 Delivery Channel Delivery channel adalah jalur-jalur yang digunakan oleh bank untuk memberikan / menghantarkan layanan kepada nasabahnya. Delivery channel terbagi menjadi dua, yaitu konvensional dan elektronik. Konvensional delivery channel mencakup cabang, sedangkan electronic delivery channel meliputi : mobile banking, phone banking, internet banking, Automatic Teller Machine (ATM), Cash Deposit Machine (CDM), dan kiosk.
13 Electronic Delivery Channel (EDC) Bank-bank mencoba untuk meningkatkan utilitas electronic delivery channel (EDC). Penggunaan EDC dapat menghasilkan tiga value yaitu : (Hitt, 1999) Menargetkan segmen demografi yang berbeda Menurut beberapa survey seperti INTECO di tahun 1998, pengguna EDC biasanya adalah orang-orang yang lebih muda, lebih makmur, akan menikah dan akan membeli rumah. Hasil survey yang dilakukan Marketing Research Indonesia (MRI) tahun 2004 terhadap nasabah bank berusia mulai 25 tahun dengan tingkat penghasilan minimum 2,5 juta rupiah per bulan menunjukan bahwa pengguna EDC adalah orang-orang yang lebih muda dan berpenghasilan lebih tinggi seperti terlihat pada grafik berikut. Profil Pengguna EDC Berdasarkan Usia Persentase Nasabah Pengguna Pengguna Pengguna Pengguna Semua ATM Phone Banking Mobile Banking Internet Banking 40+ thn thn Gambar 2.7 : Grafik Profil Pengguna Electronic Delivery Channel Berdasarkan Usia
14 28 Profil Pengguna EDC Berdasarkan Penghasilan per Bulan Persentase Nasabah Pengguna Pengguna Pengguna Pengguna Semua ATM Phone Banking Mobile Banking Internet Banking juta 3-5 juta Gambar 2.8 : Grafik Profil Pengguna Electronic Delivery Channel Berdasarkan Penghasilan per Bulan Mendapatkan segmen calon nasabah yang belum teridentifikasi tetapi memiliki karakteristik yang akan menguntungkan bank Dengan beberapa EDC, seperti mobile banking atau phone banking, orang yang sibuk tidak lagi harus meninggalkan rumah/kantor untuk bertransaksi dengan bank. Pengadaan EDC sebenarnya telah memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang tidak teridentifikasi tapi telah ada selama ini. Meningkatkan pendapatan dengan perubahan kebiasaan nasabah Pada awalnya penerapan electronic delivery channel adalah untuk menekan biaya operasional bank. Menurut Booz-Allen, biaya per transaksi secara tradisional adalah $1.44 sedangkan melalui EDC hanya $0.44 per transaksi. Namun penghematan biaya bukanlah yang utama karena mudah ditiru pesaing dan sulit untuk menjadi keuntungan kompetitif. Selain itu kenyamanan penggunaan EDC menyebabkan
15 29 orang cenderung untuk memindahkan seluruh kegiatan perbankannya ke bank tersebut sehingga bisa menghasilkan laporan keuangan terkonsolidasi secara mudah. 2.8 Fee-Based Income Didefinisikan sebagai pendapatan yang diperoleh oleh suatu pihak sebagai imbalan atas penggunaan jaringan/infrastruktur yang dimilikinya oleh pihak lain. Fee-bsaed income berasal dari biaya yang dibebankan kepada nasabah yang bertransaksi di Bank atau komisi yang diperoleh dari transaksi yang tidak terkait kredit. Sebagai contoh BCA memperoleh sejumlah uang dari Bank Permata karena nasabah Bank Permata menggunakan kartu ATM Permata untuk melakukan penarikan uang tunai di ATM BCA. Contoh lain adalah BII mendapat komisi dari nasabah yang melakukan pembayaran kartu kredit HSBC via ATM BII. 2.9 Middleware Middleware didefinisikan sebagai software yang terletak di antara sistem operasi dan aplikasi yang memungkinkan adanya penggunaan informasi bersama-sama secara seamless, aplikasi, dan sumber daya lain dalam jaringan yang memiliki topologi berbeda. Keuntungan menggunakan middleware adalah : Memungkinkan pemisahan business logic dari data sehingga multiple aplikasi dapat mengakses data yang sama.
16 30 Memungkinkan pemisahan business logic ke beberapa platform yang berbeda sehingga ada network transparency. Memisahkan mekanisme komunikasi antara aplikasi dan data atau aplikasi dan modul berbasis server. Kerjasama antar perusahaan, seperti kerjasama bank dengan PLN, Telkom, PAM, mengharuskan pula adanya interkoneksi proses bisnis dan informasi. Sistem menjadi sangat kompleks dengan adanya interkoneksi tersebut. Namun hal tersebut tidak menjadi halangan bahwa sistem harus saling terhubung secara seamless. Middleware mampu menjadikan interkoneksi sistem menjadi seamless. Perbedaan sebelum dan setelah implementasi middleware bisa dilihat pada gambar berikut : Gambar 2.9 : Interkoneksi Sistem Tanpa Middleware
17 Gambar 2.10 : Interkoneksi Sistem Dengan Middleware 31
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis
Lebih terperinciPEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ
PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa metode analisa yang digunakan dalam merumuskan strategi bisnis, ada dua metode dalam penelitian ini yaitu metode analisa SWOT dan Balance Scorecard.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah
1.1 Latar belakang penelitian BAB I PENDAHULUAN Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Berbagai aktivitas dapat dikerjakan dengan mengadopsi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada tugas akhir ini penulis melakukan penelitian Perencanaa Strategis Sistem Informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif pada Larissa Aesthetic Center Cabang 1 Semarang
Lebih terperinciAdapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:
Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto
ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun
47 BAB III METODOLOGI 3.1 Pendahuluan Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun perencanaan Strategic Planning tahap demi tahap. Metodologi yang digunakan pada tesis ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciBAB IV FORMULASI STRATEGI BISNIS SECURENET
BAB IV FORMULASI STRATEGI BISNIS SECURENET Strategi bisnis layanan keamanan akses internet diperoleh dari hasil analisa tingkat persaingan layanan tersebut di pasar dan analisa internal maupun eksternal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk
BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang akan memaparkan tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian yang akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan kajian. Berikut ini adalah pemaparan secara singkat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak
BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia berkeinginan untuk mengubah dirinya menjadi pembangkit daya (power house)
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI
UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Laudon (2005, p9-p10), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satuan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setelah mengalami krisis ekonomi beberapa tahun lalu, kondisi perekonomian Indonesia hingga saat ini belum menunjukkan kemajuan pesat, maka sebagai konsekuensinya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN
BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Perencanaan strategis (strategic plan) merupakan sebuah instrument manajemen. Sebagaimana instrument pada manajemen lainnya, perencanaan strategis digunakan
Lebih terperinciKata Kunci : BUMN, collateral, physical goods, tangible services, psychological service, Strategic Planning, competitive advantage, corporate
ABSTRAK Pegadaian sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang usaha jasa penyaluran kredit jangka pendek berdasarkan hukum gadai, yakni pemberian kredit yang meng-haruskan adanya penjaminan (collateral) berupa
Lebih terperinciANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA
ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA Bayu Setyawan, Achmad Holil Noor Ali Program Magister Manajemen Teknologi Bidang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperinciPENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG
PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG Koko Wahyu Prasetyo Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) Malang Email: kwprasetyo@gmail.com
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)
Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) 1 Pokok Bahasan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dalam merebut pasar mengharuskan perusahaan atau organisasi melakukan berbagai inovasi baru dalam merebut hati para konsumen dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mempertahankan pelanggan, karena pelanggan yang loyal akan berkomitmen untuk setia kepada suatu perusahaan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR
PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis perbankan syariah kini dirasakan semakin kompetitif, untuk itu perusahaan perbankan syariah diharuskan untuk semakin efektif dan efisien dalam mengelola
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi telah memberi dampak yang signifikan terhadap perkembangan layanan jasa perbankan. Jika dahulu nasabah harus berkunjung ke bank setiap kali akan
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan
22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis pun semakin meningkat. Dan untuk menghadapi persaingan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat perkembangan persaingan bisnis pun semakin meningkat. Dan untuk menghadapi persaingan tersebut, para usahawan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat dibuat berdasarkan dari hasil analisa yang diperoleh. Dari analisa yang dilakukan pada Bab IV, maka dapat diambil beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perusahaan. Perkembangan teknologi informasi yang pesat ini, membuat banyak
Lebih terperinciBAB II MANAJEMEN PEMASARAN
BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA LARISSA AESTHETIC CENTER CABANG 1 SEMARANG
PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA LARISSA AESTHETIC CENTER CABANG 1 SEMARANG Nila Falahia Aldila 1, Yupie Kusumawati 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi-S1,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai dengan saat ini Bank Mandiri selalu berupaya menjadi Bank nomor 1 di Indonesia yang unggul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perbankan dalam situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia Tenggara atau yang sering disebut dengan AFTA (Asean Free Trade Area) mulai dikhawatirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi modern saat ini, banyak sekali jumlah merek dan produk yang bersaing dan beredar dalam pasar. Terdapat 35 perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari pengerjaan tugas akhir, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
6.1 Kesimpulan BAB VI PENUTUP Berdasarkan hasil dari pengerjaan tugas akhir, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan studi literatur maka ruang lingkup pengerjaan portofolio aplikasi
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang dapat diterjemahkan sebagai komandan militer. Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja, tetapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciMembangun Strategi SI/TI
Pendahuluan Membangun Strategi SI/TI Hendri Sopryadi, M.T.I Informasi telah menjadi agen integrasi dan enabler bagi kompetensi baru untuk perusahaan dalam persaingan saat in Namun apakah paradigma perencanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penyusunan thesis ini adalah berdasar kepada metodologi yang buat oleh john ward yang sudah disesuaikan dengan tools
Lebih terperinci6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP
iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciFinance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards
Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab Metodologi Penelitian ini akan dibahas mengenai pola pikir, alur pikir, dan metode pengumpulan data yang digunakan untuk merumuskan strategi dan rancangan E-dealer.
Lebih terperinciE-Marketing dalam E-Business
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya era globalisasi pada abad ke-21 ini menyebabkan dampak yang signifikan dalam kehidupan manusia. Terutama dalam hal perkembangan teknik komputer
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan - tahapan penelitian yang harus ditetapkan, sebelum melakukan pemecahan yang akan dibahas. Langkah ini dilakukan agar penelitian ini memudahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini semakin meningkat serta dampak era globalisasi telah mengubah perilaku konsumen dan pelaku usaha. Perusahaan tidak saja
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. Informasi merupakan kekuatan vital dalam menentukan jalannya suatu perusahaan, karena informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan di tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto
BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PERTEMUAN 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 25 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR- DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS TI Strategis Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat dunia seolah tanpa batas dan berdampak juga dengan kegiatan. yang dibutuhkannya dan pemasar juga memiliki berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang ditandai dengan hadirnya internet membuat dunia seolah tanpa batas dan berdampak juga dengan kegiatan pemasaran. Konsumen saat ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam persaingan bisnis di era globalisasi ini, terdapat banyak faktor yang menentukan usaha perusahaan untuk tetap mempertahankan eksistensinya di dalam
Lebih terperinci