KEGIATAN PUSAT INFORMASI DALAM MENJALANKAN FUNGSI PIALANG INFORMASI STUDI KASUS PADA PUSAT INFORMASI KOMPAS DAN PUSAT DATA REPUBLIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEGIATAN PUSAT INFORMASI DALAM MENJALANKAN FUNGSI PIALANG INFORMASI STUDI KASUS PADA PUSAT INFORMASI KOMPAS DAN PUSAT DATA REPUBLIKA"

Transkripsi

1 KEGIATAN PUSAT INFORMASI DALAM MENJALANKAN FUNGSI PIALANG INFORMASI STUDI KASUS PADA PUSAT INFORMASI KOMPAS DAN PUSAT DATA REPUBLIKA Skripsi diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai Gelar Sarjana Humaniora oleh QORYLLAH FITRI PERTIWI NPM Program Studi Ilmu Perpustakaan FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2008

2 Seluruh isi skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis Depok, 25 Juli 2008 Penulis QORYLLAH FITRI PERTIWI NPM

3 i KATA PENGATAR Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan ridho-nya, saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Kegiatan Pusat Informasi dalam Menjalankan Fungsi Sebagai Pialang Informasi : studi kasus pada Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Humaniora Program Studi Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada : 1. Keluarga Penulis, khususnya orang tua tercinta yang telah banyak memberi dukungan baik moril maupun materi. Terima kasih Bapak Ibu, atas semua doa-doanya. Adikku tersayang, Wira, yang selalu diganggu tidurnya buat bantu cetak skripsi, semangat ya buat kuliahnya. 2. Ibu Indira Irawati S.,M.A selaku pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang dengan sabar mengarahkan pemikiran penulis memfokuskan konsep dalam penelitian ini 3. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan FIB UI. Terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini. 4. Lumba-lumba ku yang selalu memberikan dukungan dan semangat, terima kasih untuk perhatian dan pengertiannya, alhamdulillah akhirnya selesai juga.

4 ii 5. Teman-teman angkatan 2004 seperjuangan dina, wani, lala, rindy, pyu, mutri ceri, desu, nanda, vini, eka, defi, indah, puji, ashry, cintia, indira, deasy, sari, prabu, arif, arya, fauzi, ari, aji, muje, subhan. 6. Teman-teman keluarga besar Senat Mahasiswa FIB UI , HMPII DPD 1, Wisma Chu-Cho, terima kasih sudah memberikan pengalaman yang luar biasa. 7. Sahabat dan kerabat yang tak henti-hentinya menanyakan kabar skripsi 8. Keluarga besar Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika yang telah memberikan kesempatan bagi penulis, terutama Ibu Shinta (Manajer PIK) dan Bapak Gunadi (Kepala Divisi Pusat Data Republika) dan Bapak Ali (Kord. Bagian Pelayanan Pusat Data Republika) yang bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi informan dalam penelitian ini. Akhir kata, saya berharap Allah SWT. berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Bekasi, 25 Juli 2008 Penulis Qoryllah Fitri Pertiwi

5 iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL vi DAFTAR LAMPIRAN vii ABSTRAK viii BAB I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian Definisi Istilah 11 BAB II. TINJAUAN LITERATUR 2. 1 Definisi Pusat Informasi Tujuan Pendirian Pusat Informasi Fungsi dan Kegiatan Pusat Informasi Sejarah Pialang Informasi Definisi dan Kegiatan Pialang Informasi Pialang Informasi dan Nilai Informasi Produk / Jasa Informasi Jenis Produk / Jasa Informasi Harga dan Biaya Informasi beserta Strategi Penerapannya Tempat Layanan dan Saluran Distribusi Produk / Jasa Informasi Metode Promosi Produk / Jasa 34 Kesimpulan Bacaan 37

6 iv BAB III. METODE PENELITIAN 3. 1 Jenis Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Prosedur Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data 48 BAB IV. PROFIL TEMPAT PENELITIAN 4. 1 Profil Pusat Informasi Kompas (PIK) Gambaran Umum Struktur Organisasi Koleksi Sumber daya manusia Pusat Informasi Kompas Pengguna Lokasi dan Jam Buka Profil Pusat Data Republika Gambaran Umum Pusat Data Struktur Organisasi Pusat Data Koleksi Pusat Data Sumber daya manusia Pusat Data Pengguna Lokasi dan Jam Buka 64 BAB V. PEMBAHASAN 5. 1 Pemahaman Istilah Pemialangan Informasi berserta Penerapannya di Kegiatan Pusat Informasi Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pemialangan Informasi di Pusat Informasi Jurnalistik

7 v Prosedur Kegiatan Pemialangan Informasi di Pusat Informasi Kompas Prosedur Kegiatan Pemialangan Informasi di Pusat Data Republika Produk Informasi Penetapan Tarif Produk Informasi Hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan Pemialangan Informasi 97 BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN 6. 1 Simpulan Saran 102 DAFTAR PUSTAKA 105

8 vi DAFTAR TABEL Tabel 1. Koleksi Tercetak dan Database Pusat Data Republika 61 Tabel 2. Keterangan Label Buku 62 Tabel 3. Komposisi Staf Pelaksana Pusat Data Republika 64 Tabel 4. Produk Pusat Informasi Jurnalistik 90 Tabel 5. Voucher Kliping Elektronik Pusat Informasi Kompas 93

9 vii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Lampiran 2. Verbatim Wawancara Pusat Informasi Kompas Lampiran 3. Verbatim Wawancara Pusat Data Republika Lampiran Pusat Informasi Kompas Lampiran 4. Informasi dan Tatacara Penggunaan PIKNet Lampiran 5. Alur Kerja Pengolahan Foto Lampiran 6. Alur Kerja Pengolahan Kliping Elektronik Lampiran 7. Struktur Organisasi Pusat Informasi Kompas Lampiran Pusat Data Republika Lampiran 8. Penelusuran System Online melalui Web Base Pusat Data Lampiran 9. Proses Upload melalui Software WS_FTP95LEserver2000 Lampiran 10. Proses Upload melalui Pangkalan Data Admin Lampiran 11. Proses Pengeditan Terakhir untuk Tampilan di Pangkalan Data Online Lampiran 12. Daftar Tokoh Lampiran 13. Daftar Direktori Lampiran 14. Daftar E-Kliping Lampiran 15. Flowchart Penelusuran Informasi Lampiran 16. Flowchart Pengolahan Artikel Lampiran 17. Struktur Organisasi Pusat Data Republika

10 viii ABSTRAK QORYLLAH FITRI PERTIWI. Kegiatan Pusat Informasi dalam Menjalankan Fungsi Pialang Informasi : studi kasus pada Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika (Di bawah bimbingan Indira Irawati. MA.) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Pusat informasi melakukan fungsi-fungsi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, temu kembali dan penyebaran baik dokumen maupun informasi (Weisman, 1972:6). Untuk pengguna ekternal, proses penyebaran informasi dapat dilakukan secara komersial. Fungsi pialang informasi adalah salah satu fungsi yang dijalankan oleh pusat informasi sebagai implementasi dari fungsi penyebaran informasi. Kegiatan pusat informasi dalam menjalankan fungsi pialang informasi dengan cara menyediakan informasi, mengelola dan mengemas sedemikian rupa untuk kemudian disebarluaskan dengan menerapkan tarif tertentu atas jasa atau informasi yang diberikannya. Fungsi pialang informasi ini berkembang di pusat informasi bidang jurnalistik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan pusat informasi bidang jurnalistik dalam menjalankan fungsi pusat informasi dilihat dari prosedur kegiatannya, produk/jasa informasi yang dihasilkan, penetapan harga sebagai imbalan jasa dan hambatan yang ditemui pada pelaksanaanya. Penelitian ini bertempat di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Informan penelitian ini berjumlah tiga orang yang dipilih berdasarkan kriteria mengetahui seluruh rangkaian kegiatan pemialangan informasi, terlibat dalam kegiatan pengadaan produk informasi, terlibat dalam kegiatan pengolahan produk informasi, pelayanan produk informasi, bersedia menjadi informan penelitian. Selanjutnya guna memperoleh data yang diperlukan tiga orang informan tersebut diwawancarai. Hasil wawancara dikelompokkan berdasarkan pertanyaan yang diajukan serta dianalisis untuk melihat kecenderungan sikap sebagian besar informan terhadap pertanyaan yang diajukan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika melakukan beberapa kegiatan-kegiatan (pengadaan, pengolahan, pelayanan) sebagai implementasi fungsi pialang informasi yang dijalankannya. Fungsi pialang informasi yang dijalankan menghasilkan beberapa produk/jasa informasi, dimana pada produk informasi ini ditetapkan tarif dalam proses penggunaanya. Selain itu, pusat informasi mengalami hambatan dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi dikarenakan ketergantungan pelaksanaan pialang informasi pada teknologi informasi. Kata Kunci (Keyword): pialang informasi (information broker), pemialangan informasi (information brokering), pusat informasi (information center).

11 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu serta disesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi. Perkembangan tersebut juga membawa dampak kepada pengelompokkan perpustakaan berdasarkan pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi tersebut. Istilah-istilah perpustakaan berkembang menjadi sangat luas namun cenderung mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Apabila dilihat dari perkembangan teknologi informasi, perpustakaan berkembang dari perpustakaan tradisional, semi-tradisional, elektronik, digital hingga perpustakaan virtual. Selain itu, perkembangan perpustakaan juga dapat dilihat dari perkembangan kebutuhan dan pengetahuan sehingga menyebabkan banyak bermunculan istilah seperti perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan anak-anak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya (Sulistyo- Basuki, 1991:65). Namun berdasarkan sifat dan golongan besarnya, perpustakaan secara umum terbagi dalam sebuah bentuk perpustakaan khusus dan perpustakaan umum. Kemudian dari kedua perpustakaan tersebut berkembang istilah lain yang

12 2 disesuaikan dengan cara pengelolaan, pengguna, tujuan, teknologi yang digunakan, pengetahuan yang dikemas, serta tujuan perpustakaan didirikan. Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama berhubungan dengan penelitian dan pengembangan. Biasanya perpustakaan ini berada di bawah badan, institusi, lembaga atau organisasi bisnis, industri, ilmiah, pemerintah, dan pendidikan misal perguruan tinggi, perusahaan, departemen, asosiasi profesi, instansi pemerintah dan lain sebagainya. Perpustakaan khusus biasanya juga mempunyai karakteristik khusus apabila dilihat dari fungsi, subyek yang ditangani, koleksi yang dikelola, pemakai yang dilayani, dan kedudukannya. Sehingga dari hal tersebut nantinya akan terlihat dengan jelas perbedaannya dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya. Salah satu jenis perpustakaan khusus adalah pusat informasi. Pusat informasi adalah salah satu lembaga informasi yang didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari masyarakat yang meminta pelayanan aktif melalui permintaan langsung atas informasi. Pusat informasi biasanya didirikan oleh suatu organisasi dengan tujuan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga induknya. Pusat informasi melakukan fungsi-fungsi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, temu kembali dan penyebaran baik dokumen maupun informasi (Weisman, 1972:6). Dalam menjalankan fungsinya sebagai unit informasi yang menyebarkan informasi yang dimiliki oleh lembaga induknya, terdapat dua sasaran pengguna

13 3 yang pada umumnya dapat mengakses proses transfer informasi tersebut, yaitu staf lembaga itu sendiri dan masyarakat sekitar lembaga yang bersangkutan. Proses transfer informasi ini dapat dilakukan dengan cara profit maupun nonprofit. Sebuah organisasi yang mempunyai unit pusat informasi dengan tujuan untuk menunjang kegiatan organisasinya terutama dalam hal pengambilan keputusan atau kebijakan, maka transfer informasi yang dilakukan adalah dengan cara non-profit, informasi disebarkan secara cuma-cuma ke staf organisasi yang memerlukannya. Sedangkan untuk organisasi yang mempunyai unit informasi dengan tujuan sebagai jembatan antara informasi yang diproduksi oleh organisasi tersebut dan publikasi atau penyebarluasan informasi kepada masyarakat pengguna jasa organisasi yang bersangkutan, maka transfer informasi dapat dilakukan dengan cara komersial dan bersifat profit, informasi disebarkan dengan adanya imbalan. Transfer informasi yang bersifat komersial sangat erat kaitannya dengan kegiatan pemialangan informasi, dimana informasi yang disediakan oleh sebuah unit informasi dikelola dan dikemas sedemikian rupa untuk kemudian disebarluaskan dengan menerapkan tarif tertentu atas jasa atau informasi yang diberikannya. Di Indonesia, istilah pemialangan informasi sangat jarang digunakan. Masyarakat informasi di Indonesia lebih mengenal istilah jual beli informasi daripada pemialangan informasi. Namun pada dasarnya, kegiatan ini merupakan dua hal yang serupa dan banyak dijalankan oleh lembaga informasi di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan pemialangan informasi di Indonesia dijalankan sebagai suatu kegiatan transaksi bisnis, dimana sebagian besar dari unit informasi yang

14 4 menjalankan kegiatan ini lebih memilih fokus pada subjek-subjek informasi yang mereka kuasai. Dan unit-unit informasi ini ahli mengenai kandungan informasi yang mereka jual dan kepada siapa mereka harus menjual informasi tersebut. Unit-unit informasi ini bahkan lebih memilih mendapatkan sedikit pengguna (client) besar yang dapat memberikan jasa lebih besar terhadap informasi yang mereka sediakan daripada mendapatkan banyak pengguna (client) kecil. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh penulis terhadap para pelaku informasi yang tergabung dalam suatu komunitas keanggotaan surat elektronik (milist), di Jakarta terdapat beberapa pusat informasi dari beberapa organisasi atau institusi yang bergerak dalam berbagai bidang, telah melakukan kegiatan pemialangan informasi, seperti lembaga bidang ekonomi, lembaga bidang hukum, lembaga bidang jurnalistik, lembaga konsultan, dan lain-lain. Namun, setelah dilakukan observasi awalan oleh penulis secara langsung, pusat informasi yang berada di bawah suatu organisasi jurnalistik yang mempunyai pergerakan kegiatan yang dinamis. Terdapat empat pusat informasi bidang jurnalistik yang di Jakarta, yaitu Pusat Informasi Kompas, Pusat Data Republika, Pusat Data dan Analisa Bisnis Indonesia, dan Pusat Data dan Analisa Tempo. Pusat Informasi Kompas adalah sebuah unit kerja yang dimiliki oleh PT. Kompas Gramedia yang bertugas untuk menyajikan kumpulan berita yang pernah dimuat di surat kabar Kompas sejak pertama kali terbit sehingga dapat diakses oleh penggunanya. Pusat Data Republika adalah salah satu unit kerja di Penerbitan Republika yang dikelola oleh PT. Abdi Bangsa, Tbk. yang bertugas untuk melayani masyarakat dalam mengakses semua berita yang pernah

15 5 diterbitkan secara tercetak di Surat Kabar Republika dalam bentuk tercetak maupun elektronik. Pusat Data dan Analisa Bisnis Indonesia adalah sebuah unit kerja yang dimiliki oleh Harian Bisnis Indonesia yang merupakan sumber informasi unik di bidang penyediaan data dan informasi berbasis digital. Pusat Data dan Analisa Tempo adalah sebuah unit kerja di Surat Kabar Tempo yang berfungsi sebagai penyedia informasi yang diperoleh dari seluruh berita yang penah diterbitkan di Surat Kabar Tempo sehingga dapat diakses oleh pengguna informasinya. Keempat pusat informasi bidang jurnalistik tersebut hampir mempunyai karakteristik yang sama, baik dalam hal layanan, jasa yang ditawarkan, dan kegiatan lainnya. Salah satu kesamaan karakteristik tersebut adalah unit informasi tersebut melakukan dua fungsi transfer informasi sekaligus. Keempat pusat informasi tidak hanya melakukan transfer informasi di kalangan internal lembaga jurnalistik yang digunakan sebagai pedoman atau acuan kegiatan dan pengambilan kebijakan maupun keputusan di organisasi yang bersangkutan, tetapi juga kegiatan pemialangan informasi yang melakukan transfer informasi di kalangan pengguna jasa eksternal lembaga dengan menerapkan tarif tertentu atas jasa atau informasi yang dibutuhkannya. Adapun produk dari hasil kegiatan pemialangan informasi tersebut antara lain kumpulan kliping terbitan, kumpulan peraturan perundang-undangan, produk kemas ulang informasi dalam buku, almanak, dan lain-lain. Produk tersebut tersedia dalam berbagai bentuk, seperti bentuk tercetak, CD, gambar, dan lain-lain. Produk tersebut dapat diakses oleh pengguna pusat informasi yang bersangkutan.

16 6 Pada penelitian ini, peneliti mencoba mendeskripsikan kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh dua pusat informasi, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Alasan mengapa hanya dua pusat informasi yang diteliti oleh peneliti adalah karena masalah perizinan penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti bermaksud membuat deskripsi perbandingan kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika, yang diharapkan dapat menggambarkan proses kegiatan pemialangan informasi secara umum di pusat informasi bidang jurnalistik. Karakteristik unik yang dimiliki oleh Pusat Informasi Kompas terletak pada produk informasi yang dihasilkannya. Kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas lebih diutamakan pada produk informasi dalam bentuk elektronik (softcopy dokumen). Hal ini memungkinkan pengguna jasa pemialangan informasi dapat mengakses produk informasi secara langsung di unit kerja Pusat Informasi Kompas ataupun secara online, kapan saja dan dimana saja melalui websites Pada Pusat Data Republika, kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan lebih utamakan pada produk informasi dalam bentuk cetak dan elektronik. Namun berbeda dengan Pusat Informasi Kompas, kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Data Republika baru dapat diakses oleh pengguna secara offline. Offline adalah pengguna harus datang secara langsung ke Pusat Data Republika agar dapat mengakses produk informasi yang disediakan. Saat ini, Pusat Data Republika pun sedang mulai mengembangkan sistem akses produk informasi secara online

17 7 melalui fasilitas jaringan internet. Namun saat ini, proses tersebut masih dalam tahap pengembangan. Berdasarkan adanya keunikan dari dua contoh pusat informasi diatas, dalam hal pelaksanaan kegiatan pemialangan informasi, maka penelitian ini membahas tema mengenai kegiatan pusat informasi dalam menjalankan fungsi pialang informasi : studi kasus pada Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika Permasalahan Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai seluruh rangkaian proses kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh dua contoh pusat informasi bidang jurnalistik, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman istilah pemialangan informasi yang diterapkan dalam kegiatan Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika? 2. Bagaimana prosedur kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika? 3. Apakah produk informasi yang dihasilkan dari kegiatan pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika? 4. Bagaimana cara penetapan imbalan dalam bentuk tarif yang diberlakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika terhadap produk informasi yang dihasilkannya?

18 8 5. Apakah hambatan-hambatan yang ditemui pusat informasi dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi? 1. 3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pemahaman istilah pemialangan informasi yang diterapkan dalam kegiatan Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. 2. Mengetahui prosedur pelaksanaan kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. 3. Mengetahui produk informasi yang dihasilkan dari kegiatan pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. 4. Mengetahui cara penetapan imbalan dalam bentuk tarif yang diberlakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika terhadap produk informasi yang dihasilkannya. 5. Mengetahui hambatan yang ditemui Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua jenis, yaitu teoritis dan praktis. Manfaat teoritis yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini adalah dapat menambah khasanah keilmuan dan kegiatan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, khususnya mengenai penererapan dan pengembangan konsep pemialangan informasi (information brokering) sehingga

19 9 dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan pemikiran untuk penelitian yang selanjutnya. Manfaat praktis yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini adalah dapat dijadikan bahan evaluasi bagi Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada lembaga induk, untuk perbaikan dukungan dan pengembangan unit kerja pusat informasi tersebut. 1.5 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dimulai dengan adanya suatu masalah yang biasanya spesifik dan diteliti secara khusus sebagai suatu kasus yang akan diangkat ke permukaan tanpa adanya maksud untuk generalisasi. Penelitian mengenai kegiatan pusat informasi sebagai pialang informasi menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diminati. Subjek penelitian ini adalah pusat informasi bidang jurnalistik, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Harian Republika. Objek penelitian ini adalah kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh dua pusat informasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya faktor-faktor tertentu yang memberikan ciri khas

20 10 pada tingkah laku sosial yang kompleks dari Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika, memahami relasi antara kegiatan pemialangan informasi salah satu pusat informasi dan pusat informasi lainnya (yang mencakup satu sektor tertentu dari sektor kehidupan), memahami latar belakang mereka, memahami relasi dan pengaruh dari faktor-faktor lain sehingga terwujud sebagai satu kesatuan. Melalui studi kasus, kita dapat menemukan varietas faktor-faktor yang terdapat dalam satu unit sosial, memandangnya sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dari unit sosial sehingga dapat memahami keunikan dan pola tingkah laku dalam hal kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh pusat informasi (Kartono, 1990: ). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang terkait dengan konsep-konsep pusat informasi dan pemialangan informasi (information brokering), observasi dan wawancara. Instrumen penelitian berupa panduan wawancara. Wawancara akan dilakukan kepada staf karyawan Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Pemilihan informan berdasarkan purposive sampling. Peneliti akan membuat kriteria informan berdasarkan kebutuhan penelitian. Dalam melakukan analisis data kualitatif terdapat suatu proses dengan beberapa tahap yang dilakukan yaitu: reduksi data, analisis, interpretasi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data yang terkumpul akan dituangkan dalam bentuk narasi deskriptif.

21 Definisi Istilah 1. Pemialangan informasi (information brokering) adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang/organisasi yang mahir menelusur informasi baik secara manual maupun secara online kemudian memberikan nilai tambah pada informasi tersebut serta mengemasnya sedemikian rupa sehingga dapat berguna untuk penggunanya, dan karena itu orang/organisasi tersebut menetapkan tarif tertentu atas jasa dan informasi yang diberikannya. 2. Pialang informasi adalah istilah umum yang digunakan untuk seorang individu atau organisasi/instansi yang menjual berbagai macam jasa dan produk informasi 3. Pusat informasi adalah lembaga, bagian dari suatu pusat bibliografi, lembaga penelitian, atau, pusat dokumentasi yang memberikan pelayanan informasi mengenai buku atau subjek yang menjadi tugas dan tanggung jawab lembaga itu; staf di lembaga ini beragam, yang antara lain terdiri atas peneliti, pustakawan, ahli bibliografi dan spesialis subjek; dapat meliputi kegiatan perpustakaan khusus yang diperluas dengan kegiatan seperti penulisan teknis, tugas-tugas dengan bantuan mesin dan penelusuran informasi untuk pemakai.. 4. Pusat informasi bidang jurnalistik adalah suatu unit kerja pada sebuah organisasi atau institusi bidang jurnalistik atau persuratkabaran yang bertugas menyediakan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi mengenai beberapa subyek tertentu yang pernah diterbitkan dalam

22 12 harian atau surat kabar yang bersangkutan untuk kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi atau institusi yang bersangkutan maupun pengguna luar organisasi.

23 13 BAB II TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini, penulis akan memaparkan dan menjelaskan tentang teori, konsep, dan sudi kasus yang ditemukan dalam literatur untuk menjelaskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Tinjauan literatur ini berfungsi sebagai landasan teori yang nantinya akan digunakan dalam proses analisa data Definisi Pusat Informasi Definisi yang tepat mengenai pusat informasi sulit untuk dirumuskan, karena konsepnya terus berubah. Menurut Painter, Katz (2002:8), pusat informasi adalah sebuah unit kerja atau bagian dari pusat bibliografi, badan penelitian, atau pusat dokumentasi, yang memberikan infomasi mengenai buku-buku atau informasi mengenai suatu subjek yang berkaitan dengan pusat tersebut. Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1991:65), pusat informasi adalah suatu pusat yang bertugas memberikan informasi yang diolah dari sumber lain mengenai suatu bidang khusus. Weisman (1972:16) secara tidak langsung mendefinisikan apakah pusat informasi. Weisman mengutip pendapat Leonard Cohan dan Kenneth terlebih dahulu menyatakan latar belakang bermunculannya pusat-pusat informasi, khususnya pusat-pusat informasi ilmiah. Menurut pengamatan Cohan dan Kenneth, kegiatan-kegiatan riset dan pengembangan ilmiah yang makin

24 14 meningkat telah menimbulkan kebutuhan akan layanan informasi yang terintegrasi dengan baik yang merupakan gabungan dari kegiatan-kegiatan: perpustakaan, paten, penerjemahan, penulisan laporan, kearsipan, pembuatan abstrak, penelusuran literatur, editorial, komunikasi, dan publikasi. Dari beberapa kegiatan yang dikemukakan oleh Cohan dan Kennth tersebut, Weisman berpendapat bahwa gabungan dari sebagian dan/atau keseluruhan dari kegiatankegiatan tersebut dapat disebut dengan pusat informasi. Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pusat informasi merupakan suatu lembaga yang memberikan layanan informasi mengenai suatu bidang subjek yang khusus dan rinci. Pusat informasi juga merupakan sentralisasi atau gabungan dua, tiga atau lebih dari beberapa kegiatan seperti perpustakaan, paten, penerjemahan, penulisan laporan, kearsipan, pembuatan abstrak, penelusuran literatur, editorial, komunikasi dan publikasi. Penjelasan mengenai definisi pusat informasi yang dibahas dalam penelitian ini sangat penting, mengingat perpustakaan, bank data, clearing house, dan badan-badan lain yang bergerak dalam bidang informasi bisa juga disebut sebagai pusat informasi didasarkan pada fungsi yang mereka lakukan sebagai pusat informasi. Misalnya, perpustakaan sebagai pusat informasi; pusat informasi yang dimaksud dalam kalimat mengandung makna sumber informasi. Sedangkan pusat informasi yang dibahas dalam penelitian ini adalah pusat informasi sebagai sebuah lembaga atau badan.

25 Tujuan Pendirian Pusat Informasi Painter (dalam Katz, 2002:10) berpendapat bahwa pusat informasi dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari masyarakat yang meminta pelayanan aktif melalui permintaan langsung atas data atau informasi. Valls (1978:131) berpendapat bahwa tujuan pusat informasi adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi para pemakainya mengenai suatu subjek khusus. Menurut Sulistyo-Basuki (1992:159) pusat informasi bertujuan memberikan informasi kepada pemakainya dengan mempersiapkan jawaban atas pertanyaan yang masuk dan juga dapat bertindak selaku konsultan yang bekerja untuk memecahkan masalahnya. Sedangkan menurut Cathy A. Porter, dkk. (1997:2) tujuan pusat informasi adalah membantu didalam transfer informasi dan perkembangan pengetahuan. Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pusat informasi dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakainya dalam bidang subjek khusus dengan menyediakan data dan informasi yang terseleksi selain dapat bertindak pula selaku konsultan yang bekerja untuk memecahkan masalah. 2.3 Fungsi dan Kegiatan Pusat Informasi Ada sejumlah fungsi ataupun kegiatan yang umumnya dapat dilakukan oleh badan pemberi informasi, dan menurut penulis fungsi-fungsi tersebut pada dasarnya dapat dilakukan pula oleh pusat informasi. Menurut Ellis Mount dan Renee Massoud (1990:23-28) fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

26 16 1. Membantu atau menolong diri sendiri (self-help) yaitu pemakai dapat menemukan jawaban untuk memecahkan masalah pada dirinya sendiri melalui koleksi yang disediakan. 2. Dukungan (support) untuk pekerja pada badan pemberi jasa informasi yang sederhana sampai yang kompleks. 3. Pelayanan referral (referral) misalnya mengantarkan atau mengarahkan pemakai ke badan atau agen yang dapat membantu lebih jauh. 4. Nasehat (advice) bagi kebutuhan perorangan atau individu. 5. Bantuan praktis (practical help) misalnya dengan penulisan surat, pengisian formulir, pembicaraan melalui telepon. 6. Pemberian informasi (information giving) mulai dari informasi yang sederhana sampai yang kompleks. 7. Pembelaan (advocacy) untuk masalah keadilan terhadap apa yang menjadi hak klien dalam pengadilan. 8. Pendidikan masyarakat (community education). 9. Kegiatan masyarakat (community action) bisa terjadi dari analisa permintaan yang diterima bila permintaan itu jelas misalnya tidak adanya jasa atau pelayanan tertentu di masyarakat. 10. Perpanjangan jasa informasi (outreach) yaitu pemberian informasi untuk umum yang lebih luas misalnya seperti melalui surat kabar, artikel majalah, radio, televise atau iklan. 11. Penyuluhan (conselling)

27 17 Tidak semua fungsi atau kegiatan di atas cocok untuk badan pemberi informasi atau untuk masyarakat yang akan dilayani. Ada beberapa pendapat yang menyatakan secara khusus mengenai fungsi dan kegiatan pusat informasi. Janet L. Ahrensfeld, Elin B. Christianson, dan David E. King (1981:12) menyatakan bahwa pusat informasi berfungsi memuaskan permintaan informasi yang selalu muncul dalam sebuah organisasi. Cathy A. Porter, dkk. (1997:18) menyatakan bahwa kegiatan pusat informasi adalah mendapatkan dan menyimpan lebih banyak informasi untuk jangka waktu yang lama daripada yang akan digunakan oleh organisasi dan kadang-kadang pusat informasi juga menyebarkannya untuk lingkungan luar. Menurut Sulistyo-Basuki (1992:159) pusat informasi biasanya menyelenggarakan perpustakaan, arsip dan pusat dokumentasi untuk memberikan informasi kepada pemakai ataupun menyediakan jawaban atas pertanyaan yang masuk. Pusat informasi juga bertindak selaku konsultan yang bekerja untuk memecahkan masalah. Beberapa unit pusat informasi ada yang mengolah kembali dokumen primer dan sekunder serta ikhtisar data untuk memperoleh data yang lebih baik yang dapat segera digunakan. Inti dari pusat informasi menurut Sulistyo-Basuki adalah unit informasi yang berpusat pada jasa referens dan eksploitasi informasi. Menurut Ellis Mount dan Renee Massoud (1990:33) ada 3 fungsi yang dilakukan oleh pusat informasi yaitu: 1. Pengadaan informasi

28 18 2. Penyimpanan dan temu kembali informasi 3. Produksi Fungsi produksi yang dimaksud di atas adalah hasil olahan dokumen, baik dokumen primer atau sekunder yang berupa : 1. Laporan evaluasi (evaluation reports) 2. Laporan analisis (analysis reports) 3. Monograf/tinjauan perkembangan (state of the art studies) 4. Produk-produk lain berupa : bibliografi, daftar tambahan pustaka, layanan sirkulasi, dan layanan pertanyaan (answer service) Sejarah Pialang Informasi Information brokering atau pemialangan informasi dimana didalamnya terdapat produksi informasi sebagai komoditi telah ada sejak lama. Sebuah artikel dalam buku Information Broker and Reference Services (1998) menyebutkan bahwa jual-beli informasi atau pemialangan informasi dapat ditelusuri melalui apa yang dilakukan oleh Budapest Telephone Newspaper tahun Pada saat itu mereka menawarkan jasa informasi melalui telepon. Kemudian, pada tahun 1948, sebuah perusahaan di Paris bernama S il Vous Plait (SVP) juga menawarkan jasa informasi melalui telepon. SVP menjawab pertanyaan dari para pengusaha dan pelanggan lainnya dengan bayaran per-bulan. Pada tahun 1969 perusahaan ini memberikan lisensi kepada sebuah perusahaan di Amerika Serikat yang bernama The Information Clearinghouse, Inc., untuk menggunakan konsep bisnisnya, karena itu jasa yang diberikan disebut FIND/SVP (Goldstein, 1986; dalam Voigt, 1998:26).

29 19 Pada bulan Januari 1947, Research Information Service, yang merupakan perusahaan pertama di Amerika yang menambah bisnis ini, didirikan oleh John Crear di Chicago. Ia memulainya dengan modal awal $ dan tujuannya pada waktu itu adalah untuk membuka akses pada sumber-sumber di perpustakaan untuk bisnis dan industri setempat. Pada awal Research Information Service (RIS) tidak memungut bayaran atas jasa yang diberikan (free-service), namun setahun kemudian, yaitu 1948, mereka mulai menetapkan tarif (charging fees) untuk usaha mereka (Hogan, 1979; dalam Voigt, 1998). Transaksi pertama kali antar lembaga perpustakaan dan lembaga jasa informasi fee-based terjadi pada tahun 1981, ketika sebuah perpustakaan daerah di Wheeling, Illinois membayar perusahaan Information on Demand sebesar $ untuk memberikan jawaban terhadap 200 pertanyaan referensi (Newlin, 1982; dalam Voigt, 1998). Kesepakatan ini sepertinya telah memunculkan pengakuan yang sangat berarti bagi dunia bisnis informasi. Ternyata perpustakaan sebagai penyedia sumber informasi free-service juga mau menggunakan jasa informasi fee-based. Walaupun bisnis ini memang sudah berkembang dengan baik sejak tahun 1960-an Definisi dan Kegiatan Pialang Informasi Secara harfiah, istilah pialang (broker) dalam Webster s pocket dictionary diartikan sebagai seorang agen yang membeli dan menjual dengan bayaran, sedangkan informasi menurut Gordon B. Davis (dalam Widodo, 2004) adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan

30 20 nilai bagi pihak yang menerima. Jika dalam sebuah organisasi baik yang bersifat profit maupun non-profit, maka informasi adalah sesuatu yang penting yang dapat mendukung kelangsungan hidup organisasi dan perkembangannya. Pialang informasi dapat diartikan sebagai seseorang/organisasi yang mahir menelusur informasi baik secara manual maupun secara online kemudian memberikan nilai tambah padanya serta mengemasnya sedemikian rupa sehingga dapat berguna untuk penggunanya, dan karena itu ia menetapkan tarif tertentu atas jasa dan informasi yang diberikannya. Kata-kata tarif dan keuntungan, membuat garis perbedaan antara pialang informasi dan pusat informasi, terutama yang bekerja di lembaga/organisasi non-profit. Pusat informasi mengumpulkan dan menyusun bahan pustaka, menyediakan akses untuk pengguna, dan membantu menemukan informasi yang diinginkan pengguna. Pusat informasi berperan sebagai pendamping riset yang dilakukan oleh pengguna, membantu memilih indeks dan pangkalan data, dan hanya membantu pengguna untuk menggunakan sumber-sumber yang ada daripada ikut berperan langsung dalam riset sebenarnya. Sedangkan di sisi lain, pialang informasi berperan langsung dalam melakukan riset, membuat intepretasi dan mengevaluasinya. Pialang informasi memberikan layanan yang lebih luas daripada yang ditawarkan oleh pusat informasi pada umumnya. Dunia pialang informasi sangat berorientasi pada jasa, yaitu jasa informasi. Kegiatan penelusuran informasi ini dimulai dari mengumpulkan, menyeleksi, menganalisa, kemudian mengemasnya untuk didistribusikan pada penggunanya sesuai dengan permintaan mereka (Voigt, 1998).

31 21 Bermacam-macam institusi yang berlaku sebagai pialang informasi terus berkembang, akibatnya standar mengenai definisi pialang informasi ikut berubah. Kegiatan pemialangan bisa jadi merupakan kegiatan yang lebih luas atau lebih sempit cakupannya dari standar atau teori-teori yang sudah diungkapan sebelumnya. Jasa informasi yang ditawarkan saat ini dapat mencakup konsultasi informasi, layanan pusat informasi, outsourcing info, investigation information, dan lain-lain. Bahkan sekarang banyak berkembang institusi pialang informasi sebagai salah satu divisi dari perusahaan tempatnya bernaung. Saat ini di Indonesia, istilah pialang informasi atau pemialangan informasi masih kurang familiar digunakan. Mereka yang menggeluti bidang usaha atau profesi ini lebih umum menggunakan istilah pusat analisa informasi, pusat informasi, penyedia informasi, konsultan informasi ataupun pusat penelitian bisnis. Istilah-istilah tersebut merujuk pada kegiatan pemialangan informasi. Wolff-Troine melaporkan bahwa di Eropa istilah pialang informasi kadang terbatas pada mereka yang menggunakan sumber informasi dari pangkalan data online saja (Raitt, 1992). Pilihan cara dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan cenderung terbatas dalam pemialangan informasi. Berbagai cara digunakan, mulai dari mendatangi perpustakaan lokal, mencari database online komersial, hingga menggunakan orang yang ahli (professional) untuk memberikan informasi tertentu. Pialang informasi saat ini lebih mengkhususkan diri, tidak hanya dalam industri atau pasar, namun juga tipe jasa yang ditawarkan (Bates, 2002).

32 22 Institusi pialang informasi hadir dalam berbagai bentuk, misalnya yang merupakan perorangan maupun sekelompok orang yang ahli tergabung dalam satu institusi pialang informasi. Kebanyakan pialang informasi mengkhususkan jasa yang diberikan pada area atau jenis jasa tertentu. Jenis jasa yang ditawarkan tersebut misalnya (Bates, 2002): 1. Online research (pencarian online dengan menggunakan commercial online services dan internet) 2. Manual research (menggunakan perpustakaan dan sumber informasi lainnya) 3. Document delivery 4. Public records research (online maupun manual) 5. Telephone research (untuk mencari orang yang memiliki informasi yang dibutuhkan dan tidak tersedia di sumber-sumber yang dipublikasikan) Pialang Informasi dan Nilai Informasi Informasi sulit diberi nilai atau harga karena potensinya sebagai public goods. Setiap informasi berpotensi menjadi milik umum karena kepemilikkannya dapat meluas, dan satu informasi dapat dimiliki oleh banyak orang sekaligus. Setiap orang dapat memberikan informasi tanpa kehilangan kepemilikkannya atas informasi tersebut (Pendit, 2006). Kemudian ada juga persoalan dalam mengkuantifikasikan dan mengukur informasi yang ingin diperjualbelikan sebagai benda. Komoditisasi informasi dilakukan lewat kemasan atau format fisik media penyimpannya (mulai dari

33 23 bentuk buku, CD, program televisi, websites, dsb), dan orang membayar bentuk fisik atau siaran itu, tetapi sebenarnya nilai dan harga yang dikenakan tidak pernah benar-benar menyentuh isi informasi yang keluar dari kemasan-kemasan tersebut. Itu sebabnya, sulit untuk menetapkan standar bagi harga sebuah informasi, dan industri informasi selalu menghadapi persoalan dalam upaya memastikan harga sesungguhnya dari informai (Pendit, 2006). Metode yang digunakan pada setiap kegiatan pemialangan informasi dalam menentukan nilai dari suatu informasi dapat berbeda-beda. Tidak ada standar yang sama dalam menentukan nilai sebuah informasi. Penentuan nilai informasi bisa saja dilakukan berdasarkan hitungan jam atau proyek; berdasarkan hitungan hari, bulan, atau bahkan tahun; berdasarkan jumlah penelusuran atau pertanyaan; berdasarkan paket atau produk jasa; dan sebagainya. Konsep informasi sebagai komoditi sudah diterima oleh masyarakat luas, dan mereka dapat menerima bahwa sering kali mereka harus membayar untuk mendapatkan suatu informasi. Masyarakat yang membutuhkan informasi dengan cepat adalah mereka yang berada dalam situasi kompetitif dan karena itu mereka bersedia membayar untuk mendapatkan informasi (Voigt, 1998) Produk / Jasa Informasi Informasi dalam konsep pemasaran jasa informasi, merupakan produk / jasa yang ditawarkan. Untuk dapat menyusun strategi pemilihan produk / jasa informasi, terlebih dahulu kita harus memahami karakteristik dari informasi itu

34 24 sendiri. Ashill dan Jobber (dalam Munshi, 2008) menyebutkan tujuh karakteristik informasi dalam desain pemasaran jasa informasi, yaitu: 1. Board scope information, menggambarkan cakupan informasi direpresentasikan dalam mendukung pengambilan keputusan, antara lain fitur, gaya bahasa, level kualitas, pengemasan, ukuran varian, dsb. Karekteristik dasar ini mencakup keuntungan yang bisa didapat oleh pelanggan dari produk / jasa informasi yang ditawarkan. Sebagai contoh, apakah pelanggan akan memilih informasi yang bersifat umum atau lebih spesifik tentang subjek tertentu, itu akan sangat bergantung pada kebutuhan informasi dalam mendukung keberhasilan usahanya. 2. Timely information, kecepatan penerimaan informasi. Kecepatan dalam mendapatkan informasi menjadi tuntutan utama, apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat mendukung kecepatan dalam transfer informasi dari belahan dunia manapun. Informasi yang lambat mungkin membuat informasi tersebut sudah tidak laku untuk dijual lagi. 3. Information currency, merujuk pada umur informasi yang tepat untuk pengambilan keputusan dan menggambarkan rentang waktu diantara hal yang terjadi dalam kegiatan yang direfleksikan oleh informasi tersebut. Kemudian current marketing information, menggambarkan pemasaran data yaitu laporan pada setiap kegiatan. Hal ini berarti perusahaan penyedia jasa informasi harus dapat menyediakan informasi yang benar-

35 25 benar sesuai dengan kebutuhan pelanggan pada saat itu. Produk / jasa informasi yang ditawarkan harus senantiasa memenuhi perkembangan kebutuhan informasi pelanggan. 4. Information aggregation, merujuk pada ringkasan dari tampilan informasi. Informasi harus disusun dalam suatu paket informasi yang dapat mempermudah pelanggan menggunakannya. Misalnya dengan dilengkapi indeks atau dengan menggunakan media non printed seperti CD ROM, dan sebagainya. 5. Information accuracy, merujuk pada luasnya output informasi yang cukup tepat untuk digunakan. Dan accurate information merujuk pada data yang tepat untuk digunakan. Keakuratan informasi adalah hal yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, sehingga sumber informasi yang digunakan harus benar-benar dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. 6. Personal information source, mencakup kontak langsung dengan individu (seperti percakapan tatap muka, percakapan telepon dan pertemuan). 7. Impersonal information source, menggambarkan sumber informasi yang ditulis secara ilmiah, seperti laporan penelitian pasar. Ketujuh karekteristik tersebut harus diperhatikan pada saat perusahaan menciptakan, mengolah hingga mendistribusikan produk / jasa informasinya. Berkaitan dengan hal tersebut, para pemasar informasi / perusahaan penyedia jasa

36 26 harus nyata menghadirkan informasi dibarengi (Arnold, 2008) : kekonsistenan data, cara lain untuk mendapatkan data, editorial atau menggunakan standar yang professional untuk mengembangkan data, hak cipta dan kepemilikan data, akuransi data, biaya yang sebanding dengan cara lain untuk mendapatkan data, ketergantungan kinerja fitur mesin dan manusia dalam mengirimkan data, serta kepercayaan pada kemampuan untuk membandingkan produk kita dengan produk pesaing yang sejenis Jenis Produk / Jasa Informasi Produk dari jasa informasi dapat dikemas dalam bentuk tercetak ataupun terekam. Buku, jurnal, majalah, merupakan contoh paket informasi dalam bentuk tercetak, sedangkan dalam bentuk terekam bisa menggunakan media elektronik. Sohwuchow (1995:124) merinci produk/jasa informasi dalam bentuk elektronik sebagai berikut : 1. Media atau saluran informasi untuk penyebaran dan penyebarluasan informasi: a. Pelayanan secara on-line : pelayanan database online, videoteks, waktu, yang nyata dan audio teks. b. Produk informasi off-line : media magnetik, yaitu jenis magnetik dan disket, dan media optikal, yaitu CD-ROM dan CD-I. 2. Penggunaan informasi bagi profesional, kependidikan, pribadi, dan sebagainya.

37 27 3. Isi informasi, terdiri atas rujukan bibliografi, teks lengkap, data numerik, gambar, suara dan kombinasi diantar multimedia. 4. Fungsi umum dari pelayanan yang diberikan, meliputi informasi, transaksi (pertukaran), komunikasi, komputer dan hiburan. 5. Tingkat kesediaan pelayanan, apakah eksternal, internal atau pada kelompok pengguna terbatas Harga dan Biaya Informasi beserta Strategi Penetapannya Harga dalam arti luas dapat diungkapkan dengan berbagai istilah seperti iuran, tarif, bunga, premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP, langganan, dan sebagainya. Harga mempunyai pengaruh langsung terhadap jumlah penjualan. Apabila pasar dapat menerima harga yang ditawarkan oleh lembaga kemungkinan besar jumlah permintaan terhadap produk/jasa akan meningkat yang berarti jumlah penjualan akan meningkat, tetapi apabila pasar tidak dapat menerima harga yang ditawarkan maka jumlah permintaan akan sedikit sehingga jumlah penjualan akan berkurang. Oleh karena itu, sebuah perusahaan jasa informasi perlu merumuskan strategi harga yang efektif. Adapun tujuan dari penetapan strategi harga antara lain (Kotler, 1997:261) : 1. Meningkatkan jumlah penjualan. Peningkatan jumlah penjualan dapat tercapai apabila harga yang ditetapkan dapat diterima oleh pasar sehingga permintaan terhadap produk/jasa akan meningkat. Strategi yang dapat dilakukan oleh

38 28 perusahaan penyelenggara jasa informasi untuk mencapai ini antara lain dengan meningkatkan jumlah produksi seperti jumlah eksemplar jurnal/majalah, paket informasi yang dapat dijual ke berbagai institusi dan sebagainya. Dengan banyaknya jumlah produksi maka semakin besar kemungkinan lembaga menetapkan harga yang lebih rendah dan lebih kompetitif di pasaran. 2. Memaksimalkan keuntungan Keuntungan yang maksimal dapat tercapai apabila lembaga menetapkan harga setinggi mungkin. Tetapi hal ini tentu saja sangat sulit dilakukan karena adanya mekanisme pasar yang mengontrol harga. Strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan ini antara lain dengan menunjukkan nilai tambah dari produk/jasa informasi yang ditawarkan. Dalam hal ini lembaga harus dapat meyakinkan pelanggan, bahwa biaya tinggi yang dikeluarkan pelanggan memang sebanding dengan nilai yang akan mereka dapatkan. Misalnya lembaga penyedia infomasi bisnis, harus dapat memberikan nilai tambah pada pelanggannya bahwa dengan pelanggan menggunakan produk/jasa informasi bisnis mereka, maka bisnis pelanggan akan lebih berkembang dan terhindar dari resiko kegagalan dalam berinvestasi. 3. Menjaga stabilitas harga. Stabilitas harga akan berpengaruh terhadap kestabilan keuntungan lembaga. Biasanya sebuah perusahaan akan dapat menciptakan harga yang stabil apabila perusahaan tersebut menjadi market leader sehingga akan

39 29 menjadi barometer dalam penetapan harga bagi lembaga penyelenggara jasa informasi lainnya. 4. Mengikuti atau mencegah persaingan. Persaingan selalu terjadi dalam dunia bisnis termasuk bisnis informasi, sehingga dalam menentukan harga, lembaga tidak hanya mengikuti pasar tetapi juga harus memperhitungkan besarnya biaya pokok produk / jasanya. Dengan demikian keuntungan akan tetap didapat demi menjaga keberlangsungan bisnisnya. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menetapkan harga, yaitu pemasar (lembaga penyelenggara) jasa informasi, produk (jasa informasi yang dipasarkan), pelanggan (pembeli atau pengguna) jasa informasi dan pesaing (lembaga sejenis). Dengan memperhatikan keempat faktor ini, lembaga dapat menyusun strategi penetapan harga yang didasarkan pada kondisi lembaga yang bersangkutan. Ada beberapa strategi yang dapat dipilih oleh lembaga penyelenggara jasa informasi dalam menetapkan harga (Kotler, 1997:273), yaitu: 1. Berorientasi pada biaya Penetapan harga didasarkan pada total biaya ditambah dengan persentase keuntungan yang ingin dicapai. 2. Berorientasi pada kompetitor Penetapan harga disesuaikan dengan harga yang ditetapkan kompetitor, lembaga juga dapat menetapkan harga yang lebih rendah atau lebih tinggi dari harga yang ditetapkan kompetitor. Perbedaan harga harus

40 30 disesuaikan dengan kualitas produk/jasa dan parameter lainnya, antara yang dimiliki lembaga dengan kompetitor. 3. Berorientasi pada pelanggan Lembaga terlebih dahulu melemparkan nilai yang spesifik untuk target pasar, kemudian lembaga dapat menyesuaikan nilai ini dengan persepsi pelanggan atau bahkan lebih rendah dari yang dipersepsi pelanggan. Nilai dari informasi sangat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap harga. Adapun elemen biaya pada lembaga penyelenggara jasa informasi yang mempengaruhi penentuan harga yang dikenakan pada pelayanan produk / jasa informasi, antara lain: 1. Fixed Cost Merupakan biaya tetap yang dikeluarkan per periode tertentu. Dalam konteks pemasaran jasa informasi, biaya tetap ini mencakup biaya rutin yang harus dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara jasa informasi, antara lain gaji karyawan, biaya peralatan termasuk pemeliharaannya seperti telepon, hardware, printer, fax, dsb, software, biaya transportasi dan komunikasi, biaya pengadaan informasi seperti biaya penelusuran dan download informasi, biaya CD-ROM, pemesanan dan buku, biaya penggunaan hak cipta/royalti, keberlanjutan pendidikan staf, biaya konsultan atau honor sub kontrak pekerjaan, pemasaran, promosi, iklan, premis (biaya investasi atau biaya sewa) : gedung dan peralatannya,

41 31 kebersihan dan pemeliharaan, eksterior gedung, dsb, utility (pemanas dan AC, listrik, air, dsb.), pajak, lisensi, keanggotaan, asuransi, dsb. 2. Variable Cost Merupakan berbagai biaya untuk produksi. Dalam konteks pemasaran jasa informasi, variable cost ini mencakup : a. Biaya penelitian untuk pengadaan informasi termasuk : biaya online/download, pembelian peta, video, manual, dan sebagainya, biaya untuk konsultan atau staf yag direkrut sesuai dengan kebutuhan. b. Biaya pengolahan data c. Biaya produksi pengemasan informasi, antara lain: Written report, seperti penulisan, editing, desktop publishing, reproduksi, dan penjilidan. Video training film, seperti scripting, storyboarding, shooting, rekaman suara, musik, editing, dan produksi. d. Biaya acara tertentu seperti seminar, resepsi, konferensi pers, perayaan kelulusan, dan sebagainya. e. Biaya follow up pelayanan. 3. Relevant Cost Merupakan alternatif biaya diantara fixed cost dan variable cost. Sebagai contoh apakah kita akan memproduksi dan memasarkan current content of marketing atau tidak. Apakah current content ini akan diproduksi atau tidak, ini memerlukan analisis biaya lebih lanjut.

42 Tempat Layanan dan Saluran Distribusi Produk / Jasa Informasi Tempat merupakan salah satu komponen penting bagi terselenggaranya pelayanan informasi. Di tempat inilah lembaga akan menempatkan seluruh sumber daya dalam melaksanakan seluruh aktivitas bisnisnya. Di tempat ini pula terjadi interaksi antara lembaga dengan pengguna. Oleh karena itu, lokasi bagi tempat yang strategis tidak dapat diabaikan. Mengenai seberapa besar pentingnya lokasi bagi sebuah lembaga sangat bergantung pada intensitas interaksi tersebut. Ada tiga jenis interaksi yang biasanya terjadi antara penyelenggara jasa dengan pelanggan (Noel, Robert, 2008), yaitu: 1. Pelanggan mendatangi penyedia informasi. Pada jenis interaksi ini, keberadaan tempat layanan menjadi sangat penting. Tempat harus dapat menciptakan iklim ketenangan, kenyamanan, daya tarik dan konsentrasi bagi pengguna jasa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan tempat, antara lain: a. Lokasi, dimana gedung atau kantor pelayanan informasi berada harus memperhatikan kemudahan dan keterjangkauan bagi seluruh target pasar dan pesaing. b. Ruangan : luas dan tata ruang, harus memperhatikan kenyamanan dan kemudahan dalam pelayanan jasa. 2. Penyedia jasa informasi mendatangi pengguna. Pada jenis interaksi ini, keberadaan tempat menjadi kurang penting karena lembaga akan mendatangi tempat pengguna baik untuk menawarkan produk/jasa informasinya maupun keberlanjutan jasa

43 33 tersebut. Dalam hal ini, lembaga harus dapat menjaga hubungan baik dengan penggunanya. 3. Penyedia jasa informasi dan pelanggannya mengadakan interaksi jarak jauh seperti dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Apabila interaksi ini interaksi yang dipilih, maka keberadaan tempat menjadi yang tidak relevan, karena lembaga dan pengguna akan lebih banyak menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam berinteraksi baik melalui , faks, telepon, dan sebagainya ataupun dengan menggunakan jasa-jasa pengantaran lainnya seperti layanan pos. Dalam hal ini lembaga harus dapat menyediakan infrastruktur yang dapat memperlancar proses komunikasi yang terjadi mulai dari penawaran, pemesanan, pengantaran produk/jasa, pembayaran dan penanganan pasca layanan secara elektronik. Produk/jasa informasi seperti paket-paket informasi yang ditawarkan pun mungkin akan lebih efektif apabila juga disediakan dalam bentuk elektronik. Ada tiga partisipan yang berperan dalam penyampaian produk/jasa, yaitu penyedia jasa, perantara dan pengguna. Selain itu, terdapat beberapa pilihan saluran distribusi jasa (Noel, Robert, 2008), yaitu: 1. Saluran distribusi langsung digunakan, misalnya pada jasa konsultasi. 2. Agen/broker digunakan misalnya pada broker informasi (information broker), agen penjualan, dsb. 3. Agen penjual dan pembeli, digunakan misalnya pada pialang saham.

44 34 4. Waralaba digunakan misalnya pada fast food, mobil, dry cleaning, dan sebagainya Metode Promosi Produk / Jasa Informasi Promosi pada dasarnya merupakan bentuk komunikasi pemasaran. Di dalam promosi kita berusaha untuk menginformasikan, mempersuasi dan mengingatkan pasar akan lembaga dan produk/jasa kita, sehingga target pasar akan dapat menerima, membeli dan loyal terhadap produk/jasa yang ditawarkan oleh lembaga. Dengan adanya promosi diharapkan akan dapat menjaga kesinambungan pelayanan jasa informasi. Ada beberapa metode yang digunakan untuk melaksanakan promosi (K. Jain, dkk., 1999: ), yaitu: 1. Direct marketing Merupakan metode promosi yang bersifat interaktif dengan memanfaatkan media iklan untuk menimbulkan respon yang terstruktur dan transaksi di mana saja. Area direct marketing adalah pembuatan catalog, direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing, dan digital marketing. 2. Public relation Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dalam mempengaruhi persespsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan yang bersangkutan, sehingga citra lembaga dapat dibangun dan dipelihara. Aktifitas public relation mencakup press kits, pidato, seminar, laporan tahunan, pemberian donasi, sponsorship, publikasi, hubungan

45 35 dengan pengguna, lobi, berita tentang kegiatan, orang dan produk, penulisan artikel yang menjadi sorotan publik di media. 3. Mass selling : periklanan dan publisitas. Merupakan metode promosi yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada massa/khalayak dalam satu waktu. a. Periklanan Merupakan bentuk komunikasi tidak langsung dengan menggunakan iklan dalam menginformasikan dan mempersuasikan pengguna agar membeli/menggunakan produk/jasa lembaga. Aktivitas periklanan mencakup iklan tercetak dan penyiaran, kemasan, brosur, booklet, poster, leaflet, direktori, display, point of purchase, audio visual serta logo dan lambang. b. Publisitas Merupakan metoda promosi dengan memanfaatkan nilainilai berita yang terkandung dalam suatu produk/jasa untuk membentuk citra/image dari produk/jasa yang bersangkutan. 4. Sales promotion Merupakan bentuk persuasi langsung melalui berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk/jasa dengan segera dan meningkatkan jumlah penjualan 5. Personal selling

46 36 Merupakan metode promosi dengan cara komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pembeli. 6. Word to mouth Metode ini sangat besat pengaruhnya terhadap pemasaran jasa. Di sini penjual dan pembeli dan pengguna potensial lainnya berbicara/berinteraksi langsung mengenai pengalaman dan harapannya dalam menerima jasa. Untuk memberikan referensi, metode ini dinilai paling efektif.

47 37 Kesimpulan Bacaan Pusat informasi adalah salah satu lembaga informasi yang didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari masyarakat yang meminta pelayanan aktif melalui permintaan langsung atas informasi. Pusat informasi biasanya didirikan oleh suatu organisasi dengan tujuan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga induknya. Selain itu, pusat informasi juga dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakainya dalam bidang subjek khusus dengan menyediakan data dan informasi yang terseleksi. Pusat informasi mengumpulkan dan menyusun bahan pustaka, menyediakan akses untuk pengguna, dan membantu menemukan informasi yang diinginkan pengguna. Pusat informasi melakukan fungsi-fungsi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, temu kembali dan penyebaran baik dokumen maupun informasi. Dalam proses penyebaran informasi, pusat informasi tidak hanya menyebarkan informasi kepada pengguna internal lembaga induknya saja, tetapi juga pengguna eksternal lembaga induk yang memerlukan informasi yang dihasilkan oleh sebuah pusat informasi. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pusat informasi dalam menjalankan fungsi penyebaran informasi adalah dengan melakukan pemialangan

48 38 informasi. Pemialangan informasi dapat diartikan sebagai seseorang atau organisasi yang mahir menelusur informasi baik secara manual maupun secara online kemudian memberikan nilai tambah padanya serta mengemasnya sedemikian rupa sehingga dapat berguna untuk kliennya, dan karena itu ia menetapkan tarif tertentu atas jasa dan informasi yang diberikannya. Jasa informasi yang ditawarkan dalam kegiatan pemialangan informasi dapat mencakup konsultasi informasi, layanan pusat informasi, outsourcing info, investigation information, dan lain-lain. Dalam kegiatan pemialangan informasi, dapat terlihat bahwa sebuah informasi memiliki nilai komoditi/nilai jual. Hal ini dikarenakan setiap informasi yang dihasilkan dalam kegiatan pemialangan informasi mempunyai tarif masingmasing apabila pengguna ingin mengakses informasi tersebut. Metode yang digunakan pada setiap kegiatan pemialangan informasi dalam menentukan nilai dari suatu informasi dapat berbeda-beda. Tidak ada standar yang sama dalam menentukan nilai sebuah informasi. Penentuan nilai informasi bisa saja dilakukan berdasarkan hitungan jam atau proyek; berdasarkan hitungan hari, bulan, atau bahkan tahun; berdasarkan jumlah penelusuran atau pertanyaan; berdasarkan paket atau produk jasa; dan sebagainya. Kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh sebuah pusat informasi menghasilkan produk/jasa informasi yang dapat diakses oleh pengguna eksternal pusat informasi secara komersil. Untuk menghasilkan sebuah produk/jasa informasi, kegiatan pemialangan informasi melakukan proses pengadaan dan pengolahan informasi. Informasi yang tersedia dalam pusat

49 39 informasi yang bersangkutan dibuat dan diolah sedemikian rupa, sehingga dihasilkan sebuah informasi yang dapat diakses oleh pengguna eksternal pusat informasi. Kemudian setelah proses pengadaan dan pengolahan informasi selesai dilakukan, produk/jasa informasi yang dihasilkan disebarluaskan melalui proses pemasaran yang kemudian pengaksesan informasi difasilitasi melalui kegiatan pelayanan informasi. Terdapat beberapa jenis produk/jasa informasi yang dihasilkan. Jenis produk/jasa informasi ini digolongkan berdasarkan media penyebarluasan informasi, tujuan penggunaan informasi, isi informasi, fungsi umum dari pelayanan yang diberikan dan tingkat kesediaan pelayanan. Pengaksesan produk/jasa informasi dalam kegiatan pemialangan informasi dilakukan secara komersil. Hal ini dikarenakan produk/jasa informasi yang dapat diakses oleh pengguna eksternal pusat informasi dikenakan tarif dengan harga tertentu. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menetapkan harga, yaitu pemasar (lembaga penyelenggara) jasa informasi, produk (jasa informasi yang dipasarkan), pelanggan (pembeli atau pengguna) jasa informasi dan pesaing (lembaga sejenis). Dengan memperhatikan keempat faktor ini, lembaga dapat menyusun strategi penetapan harga yang didasarkan pada kondisi lembaga yang bersangkutan. Pemasaran produk/jasa informasi dilakukan melalui metode promosi. Metode promosi dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu direct marketing, public relation, mass selling, sales promotion, personal selling, dan word of mouth. Melalui metode promosi, pusat informasi berusaha untuk menginformasikan, mempersuasi dan mengingatkan pengguna akan produk/jasa

50 40 yang dihasilkan oleh pusat informasi, sehingga target pengguna akan dapat menerima, membeli dan loyal terhadap produk/jasa yang ditawarkan oleh pusat informasi. Dengan adanya promosi diharapkan akan dapat menjaga kesinambungan pelayanan jasa informasi.

51 40 BAB III METODE PENELITIAN Dalam rangka mengkaji permasalahan penelitian mengenai kegiatan pusat informasi sebagai pialang informasi, maka dalam bab ini akan dijelaskan caracara yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Urutan penelitian diawali dengan penentuan jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, penentuan sampel penelitian, prosedur penelitian dan tehnik pengumpulan data, serta pengolahan dan analisis data Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif berbentuk studi kasus yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifatsifat suatu individu atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam suatu masyarakat (Koentjoroningrat, 1993:29). Dalam penelitian ini, peneliti menggambarkan mengenai kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika yang mempunyai peran sebagai unit pialang informasi. Beberapa alasan peneliti menggunakan metode deskriptif karena peneliti ingin melihat realitas atau fenomena yang ada sebagai suatu yang utuh (holistik), kompleks, dinamis dan penuh makna (Sugiyono, 2005:1) di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Dalam penelitian deskriptif ini peneliti tidak

52 41 akan melakukan pengujian hipotesa, tetapi lebih menggambarkan proses kegiatan pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika, dan menghimpun data yang telah peneliti dapatkan di lapangan (Singarimbun, 1989:4) karena hasil suatu penelitian kualitatif hanya dapat berlaku pada situasi dan keadaan yang sesuai dengan situasi dan keadaan dimana penulisan yang serupa dilakukan. Penelitian ini merupakan suatu kajian mendalam mengenai peristiwa, lingkungan dan situasi yang memungkinkan untuk mengungkapkan dan memahami suatu hal (Sulistyo-Basuki, 2006:77) dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika yang mempunyai peran sebagai unit pialang informasi. Studi kasus dalam penelitian ini sebagai suatu studi yang bersifat komprehensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer (Bungin, 2003:20). Ciri khas dari studi kasus adalah tidak secara eksplisit mengendalikan atau memanipulasi variabel yang akan diteliti (Cavaye, 1996 dalam Pendit, 2003: ), tetapi meneliti fenomena dalam konteks yang sesungguhnya di suatu tempat dalam hal ini Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan atau orang yang ingin kita ketahui. Sedangkan objek penelitian adalah informasi apa yang ingin kita ketahui dari orang tersebut. Subjek dari penelitian ini adalah Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika yang termasuk salah satu contoh

53 42 pusat informasi bidang jurnalistik yang melakukan kegiatan pemialangan informasi. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh dua pusat informasi tersebut Pemilihan Informan Untuk dapat mendeskripsikan fenomena yang diteliti secara utuh maka terlebih dahulu harus diketahui populasi yang akan diteliti. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karateristik tertentu dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah staf pusat informasi yang berhubungan dengan kegiatan pemialangan informasi. Setelah menentukan populasi yang akan diteliti, maka ditentukan sampel penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Teknik ini dipakai karena beberapa keuntungan yang dapat diperoleh, yaitu murah, cepat dan mudah, serta relevan dengan tujuan penelitiannya (Danim, 1997:26). Dengan pertimbangan di atas maka penulis menentukan beberapa kriteria dari sampel yang diambil, yaitu : 1. Staf yang mengetahui seluruh rangkaian kegiatan pemialangan informasi 2. Staf pusat informasi yang terlibat dalam kegiatan pengadaan produk informasi 3. Staf pusat informasi yang terlibat dalam kegiatan pengolahan produk informasi

54 43 4. Staf pusat informasi yang terlibat dalam kegiatan pelayanan produk informasi 5. Bersedia menjadi informan penelitian. Berdasarkan kriteria sampel penelitian, maka yang menjadi informan pada penelitian ini adalah : 1. Manajer Pusat Informasi Kompas 2. Kepala Bagian Pusat Data Republika 3. Koordinator Bagian Pelayanan Pusat Data Republika 3. 4 Prosedur Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Prosedur penelitian ini meliputi dua tahap yang terdiri atas tahap persiapan penelitian dan tahap pelaksanaan pengumpulan data. a. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahap ini, peneliti mencari calon informan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan pada masing-masing subyek penelitian, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Pada proses ini, peneliti melalui proses birokrasi perizinan penelitian yang berlaku di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Setelah izin penelitian dari lembaga induk yang menaungi masing-masing pusat informasi didapat, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah meminta kesediaan staf unit kerja Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian untuk menjadi informan dalam penelitian ini. Setelah itu peneliti mulai menyusun panduan wawancara yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian.

55 44 Panduan wawancara ini disusun berdasarkan informasi-informasi yang ingin diketahui oleh peneliti yang mencakup profil masing-masing pusat informasi (berisi tentang latar belakang dan tujuan pendirian pusat informasi, struktur organisasi makro dan mikro masing-masing pusat informasi, serta fungsi yang dijalankan pusat informasi) dan kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Menentukan tipe pertanyaan penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam setiap penelitian sehingga untuk tugas ini dituntut adanya ketelitian dalam menganalisa elemen-elemen informasi yang inging diketahui, kesabaran dan persediaan waktu yang cukup. b. Tahap Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi Teknik observasi adalah suatu pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian. Observasi dilakukan dengan cara ikut mengambil bagian dalam kehidupan informan yang akan diteliti dan diamati (Nawawi, 1990:40). Bentuk observasi dalam penelitian ini dilakukan secara terbuka, yaitu di dalam unit kerja Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika, yang mana kehadiran peneliti diketahui oleh staf masing-masing pusat informasi. Observasi dilakukan sebelum peneliti melakukan proses wawancara. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan pendekatan

56 45 terhadap informan sehingga dalam proses wawancara berlangsung, informan akan lebih jujur dan terbuka dalam menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan. Selain itu, tujuan observasi adalah mendeskripsikan keadaan yang terjadi, aktivitas-aktivitas, dan melihat makna aktivitas tersebut dari perpektif informan. Salah satu hal yang penting lain, namun sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena: 1. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan atau terjadi. 2. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktian dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. 3. Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh informan penelitian sendiri kurang disadari. 4. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh informan secara terbuka dalam wawancara. 5. Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.

57 46 Pada kesimpulannya, observasi dalam penelitian ini dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang dilakukan adalah observasi terhadap unit kerja Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika mengenai aktifitas kegiatan yang dilakukan masingmasing pusat informasi, perilaku pengguna masing-masing pusat informasi, perilaku informan selama wawancara, interaksi informan dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan seperti melihat alur pelaksanaan kegiatan masing-masing pusat informasi, produk-produk informasi yang tersedia, dan lain-lain, sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. 2. Wawancara Teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini adalah wawancara. Wawancara adalah percakapan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara penelitian adalah suatu metode penelitian yang meliputi pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung antara pewawancara dan responden (Sevilla, 1993:75). Hal ini sesuai dengan tipe penelitian deskriptif yang dipakai yaitu untuk menggali sebanyak mungkin informasi atas permasalahan yang diteliti. Teknik wawancara sengaja dipilih karena komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Keuntungan lain teknik pengumpulan

58 47 data dengan menggunakan wawancara tidak hanya menangkap pemahaman atau ide tetapi juga dapat menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif yang dimiliki responden yang bersangkutan (Gulo, 2003:42). Sebelum melakukan wawancara, informan terlebih dahulu dimintai kesediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan. Wawancara dilakukan langsung dengan informan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan oleh informan. Untuk proses wawancara di Pusat Informasi Kompas, wawancara dilakukan dalam dua tahap, yang masing-masing tahap berdurasi sekitar menit. Sedangkan untuk proses wawancara di Pusat Data Republika, wawancara dilakukan dalam satu tahap dengan durasi waktu wawancara berkisar 120 menit. Alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah video recorder yang terdapat pada fasilitas handphone yang berdurasi 60 menit. Untuk menjaga agar interpretasi peneliti sesuai dengan apa yang disampaikan informan, maka peneliti mengulang dan menanyakan kembali jawaban yang dirasa kurang jelas. Adapun pelaksanaan wawancara guna mendapatkan data penelitian adalah sebagai berikut : a. Tanggal 17 April 2008 dilakukan wawancara tahap pertama di Pusat Informasi Kompas, dengan informan Ibu STR (Manajer Pusat Informasi Kompas). Wawancara ini dilakukan pada pukul WIB. Wawancara tahap kedua di Pusat Informasi Kompas

59 48 dilakukan pada tanggal 28 Mei 2008 pukul WIB dengan informan yang sama, yaitu Ibu STR. b. Wawancara di Pusat Data Republika dilakukan secara langsung dalam satu tahap yaitu pada tanggal 3 Juni 2008, dengan informan Bapak RAG (Kepala Bagian Pusat Data Republika) dan Bapak ALN (Koordinator Bagian Pelayanan Pusat Data Republika). Wawancara ini dilakukan pada pukul WIB Pengolahan dan Analisis Data Setelah seluruh data diperoleh melalui wawancara dengan para informan, maka hasil wawancara tersebut dicatat atau dibuatkan transkripnya. Untuk memudahkan analisis data, jawaban dari responden dipilah-pilah, dihubungkan dan dibandingkan antara satu dan yang lain. Analisis data dilakukan untuk menemukan makna dari setiap data yang terkumpul. Untuk mempermudah deskripsi data dari jawaban informan maka jawaban informan dikelompokkan ke dalam struktur atau isu utama sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis dalam penelitian kualitatif terdiri dari empat alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi dikembangkan atas dasar kejadian yang diperoleh ketika kegiatan lapangan berlangsung. Oleh sebab antara kegiatan pengumpulan data dan analisis data tak mungkin dipisahkan satu sama lain, keduanya berlangsung secara simultan atau berlangsung serempak.

60 49 a. Pengumpulan Data Pengumpulan data ditempatkan sebagai komponen yang merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Pada tahap ini peneliti akan dengan sendirinya terlibat melakukan perbandingan-perbandingan, apakah untuk memperkaya data bagi tujuan konseptualisasi, kategorisasi, ataukah teoritisasi. Tanpa secara aktif melakukan perbandingan-perbandingan dalam proses pengumpulan data tak akan mungkin terjelajah dan terlacak secara induktif ke tingkat memadai muatan-muatan yang tercakup dalam suatu konsep, kategori, atau teori. Pada tahap ini, data-data yang diperoleh dari Pusat Informasi Kompas dan Pusat data Republika melalui proses wawancara dan observasi, dikumpulkan menjadi satu oleh peneliti dengan cara digolongkan sesuai dengan tempat penelitiannya. b. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data mencakup kegitan mengikhtiarkan hasil pengumpulan data selengkap mungkin dan memilah-milahkannya kedalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu, atau tema tertentu. Pada reduksi data ditentukanlah tentang bagian data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang, yang kesemuanya merupakan pilihan-pilihan analitis. Data kualitatif dapat diolah dengan

61 50 berbagai cara: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas, dan lain sebagainya. Reduksi mencakup kegiatan mengikhtiarkan hasil pengumpulan data selengkap mungkin dan memilah-milahkannya kedalam konsep dan kategori tertentu. Kategori data yang dibuat untuk menganalisis merujuk pada empat aspek, yaitu pemahaman awal mengenai istilah pemialangan informasi oleh para pelakunya, prosedur kegiatannya, produk /jasa informasi yang dihasilkan, dan penetapan harga/tarif yang diberlakukan dalam setiap transaksi. c. Penyajian Data Alur penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. Seperangkat hasil reduksi data perlu diorganisasikan kedalam bentuk tertentu (display data) sehingga terlihat sosoknya secara lebih utuh. Penyajian data didefinisikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian akan dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut. Penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk teks naratif. Teks naratif ini berisi gambaran hasil pengumpulan data aspek-aspek dalam kegiatan pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Untuk mempermudah pemahaman terhadap informasi yang besar jumlahnya, maka dalam penyajian data akan dilakukan penyederhanaan informasi yang

62 51 kompleks kedalam kesatuan bentuk yang disederhanakan dan selektif yang mudah dipahami sesuai dengan aplikasi kegiatan di tempat penelitian. Menyajikan hasil reduksi data sangat diperlukan untuk memudahkan upaya pemaparan dan penegasan kesimpulan. d. Penarikan Kesimpulan Setelah dilakukan reduksi data dan penyajian data, maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk narasi. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat keseluruhan proses kegiatan penelitian. Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari kegiatan analisis data.

63 52 BAB IV PROFIL TEMPAT PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan memaparkan gambaran umum mengenai profil tempat penelitian, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika Profil Pusat Informasi Kompas (PIK) Gambaran Umum Pusat Informasi Kompas (PIK) merupakan salah satu bagian dalam kelompok Kompas Gramedia (KKG), yang pada awal pendiriannya bertujuan untuk menunjang pemuatan berita tepat, akurat dan dapat diandalkan bagi harian Kompas sebagai organisasi induknya. Pusat Informasi Kompas didirikan pada tanggal 28 Juni 1965, seiring dengan hadirnya harian Kompas, yang berawal dari suatu perpustakaan kecil milik pimpinan redaksi Kompas. Perpustakaan kecil ini kemudian berkembang menjadi Pusat Dokumentasi Kompas. Cita-cita dan arah pembentukannya datang dari dua pimpinan perusahaan yaitu Yacob Oetama dan P.K. Oyong, yang direalisasikan dengan cara mengumpulkan dan menyimpan media tercetak seperti koran, buku, majalah, buletin, dari berbagai penerbit di dalam maupun luar negeri. Pekerjaaan pengumpulan dan penyimpanan dokumen tersebut pada mulanya dilakukan sendiri oleh kedua pimpinan dibantu oleh seorang tenaga khusus yang bertugas mengerjakan pembukuan berdasarkan kaidah dokumentasi dan perpustakaan. Karena koleksi semakin banyak dan

64 53 cakupan kerja yang semakin luas, maka pada tahun 1990, Pusat Dokumentasi Kompas berubah nama menjadi Pusat Informasi Kompas (PIK). Pusat Informasi Kompas merupakan satu unit/bidang yang pada dasarnya bertugas mengumpulkan, mengolah dan melakukan temu kembali informasi yang dibutuhkan. Kegiatan Pusat Informasi Kompas bukan hanya sebagai pusat dokumentasi, tetapi merupakan pusat informasi. Fungsi Pusat Informasi Kompas adalah untuk mendukung kinerja redaksi dalam menerbitkan harian Kompas, dan secara rinci mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Mengembangkan koleksi baik buku, terbitan berkala dan data terolah. 2. Mengelola arsip harian Kompas dan beberapa terbitan berkala yang dipilih berdasarkan kebutuhan redaksi ke dalam bentuk arsip elektronik. 3. Memberikan informasi untuk internal, yaitu wartawan dan karyawan yang tergabung dalam Kelompok Kompas Gramedia (KKG) 4. Melayani masyarakat umum yang ingin mengakses informasi-informasi yang dihasilkan oleh harian Kompas melalui kegiatan penelusuran informasi dengan mengoptimalkan kualitas informasi dan kemudahan penelusuran informasi yang terkandung didalamnya sebagai komoditas utama dalam pencapaian kebutuhan informasi masyarakat umum. Sebagai salah satu pusat informasi bidang jurnalistik, keberadaan PIK sangat penting guna mendukung aktifitas kerja di lembaga induknya yaitu harian Kompas. Selain itu bagi khalayak umum, derasnya arus informasi menyebabkan

65 54 keberadaan PIK ini kian lama kian terasa penting, terutama sebagai salah satu pusat informasi Struktur Organisasi Dalam struktur organisasi Redaksi Kompas, PIK berada dibawah tanggung jawab langsung seorang Kepala Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang kedudukannya sejajar dengan Pemimpin Redaksi. Kepala Litbang ini langsung bertanggung jawab kepada Pimpinan Umum Harian Kompas. PIK dipimpin oleh seorang manajer PIK yang membawahi tiga bagian, antara lain: 1. Bagian Akuisisi Bagian akuisisi ini mencakup kegiatan pengadaan dan perawatan bahan pustaka 2. Bagian Layanan Informasi Bagian layanan informasi ini mencakup kegiatan layanan informasi dan kegiatan sirkulasi. 3. Bagian Pengolahan Arsip Elektronik Bagian ini membawahi dua bidang yaitu bidang dokumen elektronik dan bidang kliping elektronik. Sampai saat ini staf yang mendukung kegiatan kerja di PIK berjumlah sekitar 27 orang. Adapun pembagian kerjanya adalah sebagai berikut: 1. 7 orang pada bagian akuisisi

66 orang pada bagian layanan informasi orang pada bagian pengolahan arsip digital. Selain staf yang ada di atas, terdapat juga tenaga kontrak untuk membantu pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu dekat, seperti pada bagian dokumentasi hukum, mikrofilm dan kliping elektronik Koleksi PIK sebagai perpustakaan dari harian Kompas menyimpan harian Kompas dari terbitan pertamanya, tahun 1965 sampai dengan terbitan sekarang. Hal ini dikarenakan pendokumentasian terbitannya sendiri bagi harian Kompas adalah suatu keharusan. Untuk itu setiap harinya, PIK menerima surat kabar Kompas terbitan hari itu untuk diolah. Sebagai upaya pemeliharaan informasi dari koleksi surat kabar yang mudah rusak bila usianya cukup lama serta upaya penghematan tempat, PIK membuat mikrofilm dan kliping dari harian Kompas. Terbitan pertama harian Kompas di tahun 1965 sampai dengan terbitan tahun terakhir telah di alih mediakan ke dalam bentuk mikrofilm. Koleksi ini disimpan di ruangan tersendiri dengan peralatan bantunya seperti microreader dan mesin fotocopy. Untuk surat kabar Kompas terbitan tahun 1991 sampai dengan sekarang, PIK juga menyimpan koleksi tersebut dalam bentuk kliping di dalam database komputer yang dikenal dengan kliping elektronik. PIK juga mengoleksi buku, yang disimpan dalam perpustakaan PIK. Sampai saat ini, perpustakaan PIK telah mengoleksi hampir lebih judul

67 56 buku yang terdiri dari koleksi buku ilmiah atau literatur ilmiah dan koleksi buku ringan, seperti buku cerita anak, novel, komik dan juga aplikasi komputer. PIK juga mengoleksi beberapa surat kabar lainnya baik dari dalam maupun luar negeri yang diperoleh dengan cara pertukaran dengan penerbit lainnya, seperti Republika, Jawa Pos, Media Indonesia, dan lain-lain. Kini jumlah surat kabar dan majalah yang dimiliki PIK kurang lebih 1600 judul majalah dan berbagai surat kabar dari dalam maupun luar negeri. Selain koleksi tercetak, PIK juga mempunyai koleksi non cetak seperti microfilm, video, database (pangkalan data) seperti database kliping (Kliping elektronik), database backgrounder, database hukum, database katalog buku dan CD-ROM Sumber Daya Manusia yang Mengelola Pusat Informasi Kompas Sampai saat ini, jumlah staf yang mendukung kegiatan kerja di Pusat Informasi Kompas berjumlah sekitar 28 orang. Adapun pembagian kerjanya adalah sebagai berikut: 1. 6 orang pada bagian Layanan Informasi dan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian 2. 1 orang pada Bagian Mikrofilm 3. 9 orang pada Bagian Kliping Elektronik 4. 6 orang pada Bagian Akuisisi, Pengolahan Buku dan Perawatan 5. 1 orang pada Bagian Sirkulasi 6. 1 orang pada Bagian Dokumentasi Hukum 7. 4 orang pada Bagian Administrasi

68 Pengguna Pengguna PIK merupakan orang-orang yang memanfaatkan jasa layanan yang tersedia di PIK. Sampai saat ini yang menjadi pengguna PIK, yaitu : 1. Redaksi Kompas, yaitu wartawan dan staf redaksi harian Kompas. 2. Staf Kelompok Kompas Gramedia (KKG). 3. Tamu khusus, seperti kolumnis Kompas, pejabat yang menjadi tamu resmi Kompas dan para tokoh yang mempunyai hubungan dekat dengan Kompas. 4. Umum, yaitu pengguna dari kalangan masyarakat umum yang memanfaatkan jasa layanan di PIK, seperti mahasiswa, pelajar, karyawan dari instansi lain, wartawan media massa selain Kompas, ibu rumah tangga, dan lain-lain Lokasi dan Jam buka Sejak tahun 1990, PIK menempati sebuah ruangan di lantai 4 gedung Kompas yang baru yang berlantai enam, tepatnya di jalan Palmerah Selatan Kav , Jakarta. Sebelumnya PIK menempati salah satu gedung lama yang berada di depan gedung baru dan kini dipergunakan oleh Redaksi Harian The Jakarta Post. PIK yang merupakan Bagian dari Litbang Kompas menempati ruangan di lantai 4 bersama dengan bagian Diklat dan Litbang. Di lantai 4 ini sebagian besar ruangan dipergunakan untuk ruangan kerja PIK. Adapun rincian waktu layanan yang disediakan oleh PIK adalah : 1. Staf Redaksi Kompas : setiap saat

69 58 2. Kelompok Kompas Gramedia : Senin s.d. Jumat, pukul WIB 3. Umum : Senin s.d. Jumat, pukul WIB 4. 2 Profil Pusat Data Harian Umum Republika Gambaran Umum Pusat Data Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang media dan distribusi informasi untuk melayani masyarakat, dimana berita yang disajikan adalah berbagai informasi penting dari dalam dan luar negeri, otomatis seluruh berita yang pernah dimuat dan ditampilkan, baik dalam bentuk tercetak maupun online, adalah aset terpenting yang dimiliki Republika. Untuk itu, diperlukan sebuah divisi khusus yang menangani seluruh aset penting ini agar tertata dengan baik untuk keperluan institusi ini ke depannya. Divisi ini berperan sebagai sumber data utama untuk kebutuhan informasi yang diperlukan wartawan. Selain itu, Pusat Data juga berperan sebagai pusat pelayanan informasi, baik untuk kepentingan wartawan, para staf di luar divisi ini, dan juga masyarakat umum atau peneliti yang ingin mencari informasi penting terkait dengan Republika. Adapun konsep yang dijadikan pedoman Pusat Data dalam menjalankan kegiatannya adalah: 1. Konsep Kemudahan pengolahan/pencarian data dan informasi, (berkaitan dengan lalu lintas informasi) 2. Konsep plus produk (berkaitan dengan ficher/artikel Harian Umum Republika)

70 59 3. Konsep Kehumasan (berkaitan dengan pencitraan Harian Umum Republika) 4. Konsep Informasi adalah komoditas (berkaitan dengan pengemasan dalam bentuk lain dari kekayaan data yang ada) Dalam pendiriannya, Pusat Data memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Sebagai pusat informasi bagi para pengguna baik secara internal maupun eksternal. 2. Sebagai unit penyedia informasi bagi para staf redaksi 3. Sebagai pusat penyimpanan bahan-bahan informasi yang aktual dan faktual. 4. Sebagai pusat pendukung pemberitaan di dalam penulisan berita. Sebagai pusat dokumentasi, dimana informasi-informasi penting terkait dengan segala pemberitaan, publikasi, sumber-sumber yang digunakan dalam kegiatan pelayanannya kepada masyarakat sebagai media informasi umum, Pusat Data memiliki potensi besar secara khusus bagi lembaga induk yang menaunginya, dan secara umum bagi masyarakat Indonesia. Adapun beberapa potensi yang dimiliki adalah : 1. Kekayaan data yang telah dan belum terolah Pusat Data memiliki banyak sekali buku-buku dan majalah yang belum terolah secara maksimal. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Faktor utamanya adalah karena kurangnya sumber daya manusia untuk mengolahnya, dan faktor lainnya adalah karena seringkali ada proyek atau kegiatan lainnya yang harus diprioritaskan terlebih dahulu untuk mengejar target.

71 60 Adapun buku-buku yang belum terolah yang biasanya didapatkan dari Penerbit Republika sebagai hadiah, ataupun dari penerbit-penerbit lainnya yang sengaja mengirimkan koleksi terbitan terbarunya kepada Republika, dan disimpan di Pusat Data. Untuk koleksi majalah, banyak sekali majalah yang belum diolah (untuk dimasukkan sebagai database online pada koleksi majalah), yang berasal dari judul-judul majalah yang dilanggan oleh Republika dan seringkali dipakai sebagai bahan rujukan wartawan untuk membuat artikel berita. 2. Pengemasan artikel atau rubrik tertentu dalam bentuk atau komoditi lain Sampai saat ini sudah diterbitkan beberapa judul buku yang merupakan hasil penyatuan dari artikel-artikel (rubrik) tetap yang pernah diterbitkan dalam koran, seperti dari rubrik Hikmah. Meskipun pengerjaannya belum maksimal, akan tetapi sudah mulai mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, yakni kurang lebih 85 judul buku telah dihasilkan. 3. Web Base Pusat Data akan segera diluncurkan Situs intranet ini ( akan segera diluncurkan menjadi situs yang dapat diakses melalui internet. Rencananya seluruh data-data yang dimiliki oleh Republika (arsip berita) dari tahun 1993 akan dapat diakses oleh publik. Sampai saat ini masih dalam tahap penyempurnaan. 4. Pembuatan Dialog Jum at digital

72 61 Dialog Jum at digital yang merupakan rubrik khusus yang terbit pada hari Jum at, disatukan dengan paket pada surat kabarnya. Proyek ini sedang dalam pengembangan, yaitu dialog-dialog Jum at terpilih akan dibuat formatnya dalam bentuk Compact Disc (CD) dan dijual ke publik Struktur Organisasi Pusat Data Dalam struktur organisasi, Pusat Data berada di bawah Divisi Pusat Data dan Pengembangan (PDP). Divisi ini sendiri membawahi sub-divisi yang lainnya, yaitu sub-divisi Riset dan Pengembangan. Dalam penataan ruang pun antara Pusat Data dan sub-divisi Riset dan Pengembangan terletak bersebelahan Koleksi Pusat Data Sampai saat ini, koleksi Pusat Data yang juga berfungsi sebagai aset penting perusahaan ini, sudah berjumlah ribuan. Koleksi yang dimiliki terdiri dari koleksi database dan koleksi non database. Bahkan, untuk koleksi non database tersedia dalam jumlah ratusan ribu. Koleksi-koleksi ini akan terus bertambah, terutama untuk koleksi non database yang perkembangannya sangat pesat, terutama sejak diluncurkannya Republika Online (Rol). Dengan diluncurkannya Republika Online, proses pemasukan data menjadi sangat mudah dan dapat dilakukan dalam waktu singkat. Adapun koleksi non database Pusat Data yang dimiliki hingga kurun waktu tahun 2007 ini adalah : Tabel 1. Koleksi Tercetak dan Database Pusat Data Republika

73 62 No Jenis Koleksi Jumlah 1 Majalah lokal (15 judul ) (1223 eksemplar) untuk periode (sedang dalam proses weeding) 2 Majalah asing (3 judul) (1068 eksemplar) untuk periode (sedang dalam proses weeding) 3 Tabloid lokal (terjilid) (314 jilid) untuk periode (sedang dalam proses weeding) 4 Koran Harian Republika (terjilid) (146 jilid) untuk periode Mikrofilm Koran Harian Republika (100 mikrofilm) untuk periode Mikrofilm Tabloid Tekad (4 mikrofilm) untuk periode No Jenis Koleksi Jumlah 1 Koran Harian Republika (+/ file) 2 Biografi (1.146 file) 3 Kliping elektronis ( file) 4 Lembaga / institusi (1.571 file) 5 Buku (4.186 file) Koleksi perpustakaan dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

74 63 1. Koleksi Buku 2. Koleksi Serial (koran, majalah, dan sejenisnya) 3. Koleksi Audiovisual Aid (non book material) Untuk koleksi buku, penempatannya pada rak dibagi menurut warna pada label yang ditempel pada punggung buku, yaitu : Tabel 2. Keterangan Label Buku No Jenis Warna Keterangan Peminjaman Koleksi Label 1 Umum Putih Koleksi buku umum 2 Reference Merah Koleksi buku rujukan seperti kamus, ensiklopedi, direktori, dan sejenisnya 3 Biografi Kuning Koleksi bukubuku tentang biografi seseorang 4 Fiksi Hijau Koleksi bukubuku tentang biografi seseorang Koleksi ini boleh dipinjam untuk dibawa pulang sesuai ketentuan yang berlaku Koleksi ini tidak dipinjamkan, hanya dipergunakan didalam ruangan perpustakaan Koleksi ini tidak dipinjamkan, hanya dipergunakan didalam ruangan perpustakaan Koleksi ini tidak dipinjamkan, hanya dipergunakan didalam

75 64 ruangan perpustakaan Sumber Daya Manusia yang Mengelola Pusat Data Dengan begitu banyaknya koleksi yang harus dikelola dan layananlayanan yang disediakan oleh Pusat Data, menjadikan divisi ini membutuhkan tenaga-tenaga profesional yang kompeten di bidang informasi dan teknologi yang mendukungnya. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pusat Data tidak seimbang dengan kekayaan data yang harus dikelolanya, karena, dengan adanya hal ini, pada akhirnya menyebabkan: 1. Banyaknya koleksi buku dan majalah yang tidak terolah dengan baik, sehingga seringkali terjadi penumpukan buku yang tidak dapat dipajang (display) di rak untuk dipinjam karena belum terolah. 2. Pengolahan database majalah, biografi, dan data taktis terkadang harus dikerjakan oleh staf layanan informasi. Tabel 3. Komposisi Staf Pelaksana Pusat Data Republika No Jabatan Jumlah Pendidikan terakhir 1 Kepala seksi 1 S1 ilmu Perpustakaan 2 Staf Pengolahan Data 2 S1 Manajemen dan SMU Plus 3 Staf layanan 3 SMA plus

76 65 informasi Pengguna Pengguna Pusat Data yang secara langsung dapat meminjam dan mengakses koleksi untuk kebutuhan informasinya adalah staf dari Harian Umum Republika sendiri, termasuk wartawan. Sedangkan pengguna dari masyarakat umum, seperti pelajar, mahasiswa, atau peneliti, tidak dapat meminjam koleksi untuk dibawa pulang, melainkan harus menggunakan koleksi di tempat. Oleh karena itu, disediakan fasilitas fotokopi yang juga bermaksud untuk memudahkan pengguna yang ingin memiliki copy dari lembaran koleksi yang benar-benar dibutuhkan Lokasi dan Jam Buka Pusat Data Republika berlokasi di Gedung Harian Umum Republika, Lantai 3, Jalan Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta Dibuka untuk umum setiap Senin sampai Jum at dari pukul sampai pukul Sedangkan untuk staf redaksi sendiri, Pusat Data dibuka dari hari Senin sampai Sabtu dari pukul hingga pukul

77 65 BAB V PEMBAHASAN Penelitian tentang kegiatan pusat informasi sebagai pialang informasi ini dilakukan dimasing-masing pusat informasi bidang jurnalistik, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. 5.1 Pemahaman Istilah Pemialangan Informasi berserta Penerapannya di Ksegiatan Pusat Informasi Untuk mengetahui penerapan akan istilah pemialangan informasi terhadap kegiatan pusat informasi, maka perlu diketahui terlebih dahulu pemahaman akan istilah pemialangan informasi yang dimiliki oleh staf pusat informasi yang bersangkutan. Staf pusat informasi harus menjawab 2 pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman istilah dan kegiatan pemialangan informasi. Langkah awal dalam melakukan penelitian adalah mengungkapkan pemahaman akan istilah pemialangan informasi yang diterapkan dalam kegiatan pusat informasi sehingga diharapkan adanya kesamaan persepsi antara pemahaman istilah oleh pelaksana pusat informasi dengan teori pemialangan informasi. Untuk mengetahui secara mendalam, sejauh mana pelaksana pusat informasi memahami pemakaian pemialangan informasi dalam penerapan kegiatan pusat informasi mereka, maka diajukanlah pertanyaan : Apakah Bapak/Ibu mengenal istilah pemialangan informasi? Bisakah Bapak/Ibu menjelaskan maksud/arti dari istilah tersebut?

78 66 Apakah terdapat penerapan kegiatan pemialangan informasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh pusat informasi di tempat Bapak/Ibu? Menurut SRT dari Pusat Informasi Kompas, pemialangan informasi adalah kegiatan jual beli informasi dimana informasi yang disediakan dikemas sedemikian rupa sehingga memudahkan pengguna dalam pengaksesannya. Pemialangan informasi artinya kita menyediakan informasi dengan kemasan yang lebih simple supaya pengguna bisa gunakan dengan mudah dan cepat tapi dalam menggunakan informasi si pengguna harus membayar jasa atas informasi yang digunakannya ya semacam jual beli informasi gitu... (STR) Sedangkan menurut RAG dari Pusat Data Republika, yang dimaksud pemialangan informasi adalah kegiatan jual beli informasi dalam bentuk yang ringkas sehingga memudahkan pengguna untuk menemukan dan menggunakan informasi tersebut. ya seperti jual beli informasi kita menyediakan informasi untuk pengguna dalam bentuk yang ringkas tapi waktu pengguna mau memakai informasi yang kita produksi, dia harus membayar jasa dan produk informasi yang didapatkannya (RAG) SRT mengakui bahwa terdapat beberapa kegiatan layanan informasi yang tersedia di Pusat Informasi Kompas yang merupakan hasil dari adanya kegiatan pemialangan informasi. kita memang melakukan jual beli informasi bisa juga disebut pemialangan informasi tapi pemialangan informasi yang kita lakukan beda dengan pialang informasi yang dilakukan lembaga bisnis secara konsep bisa disebut pialang informasi karna kita emang menyediakan informasi yang dijual tapi untuk keuntungan yang kita peroleh tidak seperti lembaga bisnis itu jadi bisa dikatakan pusat informasi sebagai pialang informasi secara kegiatan tapi tidak secara hasil keuntungannya (STR)

79 67 Hal serupa juga disampaikan oleh RAG dari Pusat Data Republika. Layanan kliping elektronik yang tersedia di Pusat Data Republika merupakan salah satu contoh hasil dari kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Data Republika. kita punya kliping elektronik nah kalo ada pengguna yang mau mengakses kliping elektronik itu, maka pengguna itu harus membayar kapasitas kliping elektronik tersebut sesuai dengan muatan filenya kliping itu bisa dikatakan salah satu produk kita yang bisa dijual ke pengguna ya termasuk pemialangan informasi kan tapi masih tradisional harganya hanya berdasarkan kapasitas file dari informasi yang digunakan oleh pengguna itu (RAG) Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa staf pelaksana pusat informasi bidang jurnalistik telah mengetahui dan memahami istilah pemialangan informasi, meskipun definisi yang diutarakan oleh masingmasing informan belum tepat dengan definisi yang disampaikan oleh Voigt (1998). Menurut Voigt, pemialangan informasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang/organisasi yang mahir menelusur informasi baik secara manual maupun secara online kemudian memberikan nilai tambah pada informasi tersebut serta mengemasnya sedemikian rupa sehingga dapat berguna untuk penggunanya, dan karena itu orang/organisasi tersebut menetapkan tarif tertentu atas jasa dan informasi yang diberikannya. Berdasarkan definisi teori tersebut dan pemahaman informan selaku pelaksana kegiatan pemialangan informasi di pusat informasi bidang jurnalistik, maka dapat dikatakan bahwa pusat informasi bidang jurnalistik telah melakukan kegiatan pemialangan informasi, dimana pusat informasi tersebut menyediakan jasa layanan informasi yang berupa produk informasi yang dikemas sedemikian rupa guna mempermudah pengguna dalam mengaksesnya, dan mereka

80 68 memberlakukan imbalan (tarif/biaya) atas informasi yang telah dapat diakses oleh pengguna yang bersangkutan. Namun dalam hal pemakaian istilah, pelaksana pusat informasi jurnalistik lebih sering menggunakan istilah jual beli produk informasi jika dibandingkan dengan penggunaan istilah pemialangan informasi. Hal ini dikarenakan, hasil profit yang didapat dari pemialangan informasi di pusat informasi, dari segi ekonomi tidak sebanding dengan hasil yang didapat oleh pialang informasi yang bersifat independen. 5.2 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pemialangan Informasi di Pusat Informasi Jurnalistik Pada dasarnya, prosedur pelaksanaan kegiatan pemialangan informasi di pusat informasi jurnalistik mempunyai alur proses yang sama. Menurut SRT, kegiatan pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas terbagi dalam tiga tahap, yaitu tahap pengadaan informasi, pengolahan informasi dan pelayanan informasi. informasi yang kita disediakan untuk diperjual belikan diproses lewat beberapa cara dari mulai pengadaan pengolahan... sampe ke pelayanan ke penggunanya (STR) Hal yang serupa juga disampaikan oleh RAG. Menurut RAG, Pusat Data Republika juga melakukan tiga tahap proses dalam kegiatan pemialangan informasi, yaitu tahap pengadaan, tahap pengolahan dan tahap pelayanan informasi. informasi yang kita buat dibuat lewat pengadaan dan pengolahan trus tugasnya bagian pelayanan yang menyampaikan ke pengguna (RAG)

81 69 Berikut adalah prosedur kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika Prosedur Kegiatan Pemialangan Informasi di Pusat Informasi Kompas Berdasarkan penjelasan SRT, kegiatan pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas, dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : 1. Tahap Pengadaan Informasi Tahap ini adalah tahap asal usul kandungan informasi yang akan dikemas kedalam produk/jasa informasi sehingga nantinya dapat diakses oleh pengguna eksternal PIK secara komersial. Berdasarkan jenis bentuk produk informasinya, pengadaan masing-masing produk pun berbedabeda. Untuk kliping, foto, dan bahan pustaka perpustakaan, informasi yang terkandung di dalamnya berasal dari dalam koleksi PIK yang merupakan terusan dari bagian redaksi. Informasi yang terkandung dalam kliping elektronik dan foto berasal dari artikel harian Kompas yang dihasilkan secara langsung oleh wartawan Kompas. Artikel ini diberikan oleh bagian redaksi untuk kemudian diolah menjadi produk informasi yang dapat diakses oleh pengguna PIK. Untuk produk informasi tentang perundangundangan dan biodata, informasi yang terkandung didalamnya berasal dari bagian penelitian dan pengembangan. Sedangkan paket informasi praktis, informasi yang terkandung di dalamnya berasal dari bagian SDM. Namun, secara umum, pengadaan informasi yang menjadi komoditi dalam kegiatan

82 70 pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas berasal dari produksi wartawan Kompas yang terwadahi melalui artikel-artikel harian Kompas. 2. Tahap Pengolahan Produk Informasi Dalam pengolahan produk informasi ini, ada beberapa proses yang harus dilalui. Proses ini disesuaikan oleh bentuk produk informasi yang dihasilkan. Proses pengolahan tersebut, yaitu : a. Pengolahan kliping elektronik Pengolahan kliping dilakukan untuk informasi yang berbentuk teks, gambar, dan file PDF. Informasi ini didapat PIK dari bagian produksi dalam bentuk file elektronik dan koran tercetak dari bagian percetakan. Informasi ini didapat dari bagian redaksi sebelum harian Kompas terbit. Setelah informasi tersebut didapat PIK, maka hal selanjutnya yang dilakukan adalah proses pengeditan. Proses pengeditan ini dilakukan dengan cara mencari berita dalam file elektronik yang berasal dari bagian produksi, kemudian dicocokkan atau disamakan dengan informasi yang terdapat pada koran tercetaknya. Hal ini dilakukan dengan tujuan pengecekkan, apakah berita/informasi yang terdapat pada file elektronik juga tercetak pada koran tercetaknya. Setelah informasi tersebut sama, hal selanjutnya adalah proses pengindeksan. Proses pengindeksan ini dilakukan dengan cara pemberian deskripsi informasi yang sudah dikliping. Deskripsi tersebut berisi topik/judul informasi, penulis, tanggal terbit kompas

83 71 yang bersangkutan, dan subjek kliping untuk memudahkan proses temu kembali. Kemudian data indeks tersebut dimasukkan ke dalam database kliping. Proses pengolahan kliping berakhir pada proses entri database kliping baru ke dalam database kliping. b. Pengolahan foto Foto yang didapat PIK berasal dari bagian produksi dalam bentuk file elektronik. File foto yang didapat kemudian dipilih antara foto yang benar-benar hasil wartawan kompas dan foto pinjaman (yang berasal dari lembaga lain). Foto yang dijadikan kliping adalah foto hasil wartawan kompas. Proses selanjutnya adalah proses pengindeksan. Proses pengindeksan ini dilakukan dengan cara pemberian deskripsi foto yang sudah dikliping. Deskripsi tersebut berisi topik / judul foto, pengambil gambar dan inisial namanya, tanggal terbit foto di kompas yang bersangkutan, dan subjek subjek untuk memudahkan proses temu kembali. Kemudian data indeks tersebut dimasukkan ke dalam database kliping foto. Proses pengolahan kliping foto berakhir pada proses entri database kliping foto baru ke dalam database kliping foto. c. Pengolahan biodata dan perundang-undangan Untuk biodata dan perundang-undangan, proses pengolahannya dilakukan di bagian penelitian dan pengembangan. PIK hanya bertugas untuk mendistribusikan dan memasarkan produk informasi jenis ini pada bagian pelayanan informasi.

84 72 Tulisan-tulisan tentang berbagai biodata tersebut dikumpulkan dan dikelompokkan dalam satu kelompok tertentu. Informasi tersebut dikumpulkan dalam kelompok sebagai berikut: Profil olahraga. Termasuk didalamnya adalah tokoh olahraga dan atletnya. Profil musik, seperti Fariz R.M, Krisdayanti, dan lain-lain. Profil tokoh, seperti Ali Sadikin, Tanri Abeng, Prabowo, dan lain-lain. Profil film, seperi Sophan Sophian, Widyawati, Rano Karno, dan lain-lain. Profil tersebut dikelompokkan berdasarkan tahun dengan terlebih dahulu disusun menurut abjad. Profil tersebut berbentuk kliping tercetak dan CD. Setelah selesai dikelompokkan dan ditempatkan pada tempat khusus (dokumen file), profil tersebut lalu disimpan di rak yang telah disediakan. d. Pengolahan paket informasi praktis Untuk paket informasi praktis, proses pengolahannya dilakukan di bagian SDM. PIK hanya bertugas untuk mendistribusikan dan memasarkan produk informasi jenis ini pada bagian pelayanan informasi.

85 73 e. Pengindeksan Indeks adalah alat bantu penelusuran informasi dan sumber informasi. Alat bantu ini sifatnya langsung merujuk pada tempat tersimpannya sumber-sumber informasi. Dengan bantuan indeks inilah seseorang bisa dengan mudah dan cepat menemukan informasi yang benar-benar cocok dengan apa yang dibutuhkan. Kegiatan pembuatan indeks ini dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas guna memudahkan pengguna dalam menelusur produk informasi yang dihasilkan dalam kegiatan pemialangan informasi. Indeks yang dibuat oleh PIK adalah indeks yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PIK, sehingga dalam artian subyek-subyek yang terdapat di dalam susunan alat bantu pencarian adalah berdasarkan kebijakan kegiatan pengolahan di PIK. Pusat Informasi Kompas membuat indeks dengan cara mencari dan menyusun beberapa kata kunci yang sekiranya dapat dicari, dengan istilah-istilah yang sudah umum dan sering digunakan oleh orang. Sebelum membuat kata kunci, terlebih dahulu pembuat indeks membuat judul tulisan, halaman, penulis dan tanggal serta asal medianya. Penetapan kata kunci didasarkan pada subjek seperti halnya dalam pembuatan klasifikasi yang umum di sebuah perpustakaan. selain itu, penyusunan kata kunci juga didasarkan pada topik apa yang sedang dibicarakan. Indeks ini

86 74 berupa database elektronik yang akan memandu pengguna dalam menelusur informasi yang diinginkan sehingga memudahkan proses penelusuran yang dilakukan oleh pengguna. Semenjak adanya database kliping elektronik mulai tahun 1991, semua tulisan wartawan yang dimuat di harian Kompas saat itu langsung masuk ke computer yang ada di PIK. Jadi tulisan dari reporter atau wartawan masuk ke meja editor berita kemudian masuk ke komputer PIK (kliping). Di PIK inilah pengindeksan dilakukan oleh staf yang ada. Sebelum diindeks tulisan tersebut diedit disesuaikan dengan apa yang ada di harian Kompas tercetak. Dari sinilah tulisan yang selesai diedit dan diindeks masuk ke database kliping dan siap untuk dipakai oleh pengguna. Database ini berisi indeks seluruh artikel yang dimuat dalam harian Kompas (kecuali iklan) serta indeks artikel-artikel atau berita-berita penting dari media massa lainnya, terbitan dalam maupun luar negeri dari tahun 1987 sampai tahun Sejak 1 Januari 1991, database kliping ini tidak hanya memiliki indeks tetapi juga disertai teks lengkap artikel-artikel tersebut. 3. Tahap Pelayanan Informasi Bagian pelayanan informasi PIK bertugas untuk memfasilitasi dan memberikan layanan kepada pengguna dalam proses pengaksesan produk informasi PIK. Produk informasi yang disediakan oleh PIK dapat diakses secara online dan offline, tergantung dari jenis produk itu sendiri.

87 75 untuk layanan informasi, sebagian besar kami lakukan melalui online internet terutama kliping elektronik tapi ada juga produk yang baru dapat digunakan kalo penggunanya datang sendiri ke PIK (STR) Akses online berarti pengguna dapat mengakses produk tersebut melalui akses internet lewat website PIK, tanpa harus datang ke kantor PIK. Sedangkan offline berarti pengguna hanya dapat mengakses produk tersebut di dalam ruangan PIK yang akan difasilitasi oleh fasilitas PIK atau staf layanan informasi PIK. Untuk produk informasi PIK yang dapat diakses secara online adalah kliping. Kliping ini dapat juga diakses secara offline. Sedangkan akses offline digunakan apabila pengguna ingin mengakses foto, bahan-bahan pustaka perpustakaan, biodata dan perundang-undangan. Dalam proses pengaksesan produk informasi, PIK memberlakukan tarif layanan untuk beberapa produk tertentu, yaitu kliping, foto, biodata dan data perundang-undangan. Penelusuran informasi yang tersedia dalam database sangatlah mudah. Penelusuran informasi dapat dilakukan hanya dengan menyebut satu kata kunci atau beberapa kata kunci yang diperkirakan dekat dengan subjek atau topic yang dimaksud. Misalnya mencari informasi tentang SPMB tahun Untuk menemukan artikel yang dimaksud, penelusur dapat mempersempit ruang lingkup penelusuran dengan menggunakan lebih dari satu kata kunci. Hasil telusuran dapat dilihat dan dicetak apabila diinginkan.

88 76 Selain itu, bagian layanan informasi juga bertugas untuk memasarkan produk informasi yang dihasilkan PIK. Pemasaran produk ini dilakukan dengan berbagai metode promosi. Promosi dilakukan dengan cara mengikuti event-event tertentu yang diadakan oleh PT Kompas - Gramedia dan rekanannya, dan kemudian PIK mendirikan stand pada event tersebut untuk mempromosikan produk informasi yang dimiliki oleh PIK. Selain itu, PIK juga memasukkan iklan produk informasi mereka ke dalam harian Kompas pada waktu-waktu tertentu. PIK juga membuat leaflet yang berisi produk informasi yang dihasilkan lengkap dengan cara penggunaan dan berlangganan produk informasi tersebut. Berdasarkan penjelasan SRT mengenai rangkaian prosedur kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas, dapat disimpulkan bahwa PIK sudah melakukan kegiatan rangkaian pemialangan informasi yang sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Voigt (1998), yang menyebutkan bahwa pialang informasi memberikan layanan yang lebih luas daripada yang ditawarkan oleh pusat informasi pada umumnya. Dunia pialang informasi sangat berorientasi pada jasa, yaitu jasa informasi. Kegiatan penelusuran informasi ini dimulai dari mengumpulkan, menyeleksi, menganalisa, kemudian mengemasnya untuk didistribusikan pada penggunanya sesuai dengan permintaan mereka (Voigt, 1998). Selain itu, pemanfaatan sumber informasi online yang dilakukan oleh PIK sebagai salah satu sarana penyebarluasan informasi ke pengguna juga sesuai

89 77 dengan teori yang dikemukakan oleh Wolff-Troine yang melaporkan bahwa di Eropa istilah pialang informasi kadang terbatas pada mereka yang menggunakan sumber informasi dari pangkalan data online saja (dalam Raitt, 1992). Selain itu, dapat terlihat bahwa jenis jasa pengaksesan produk informasi yang dilakukan oleh PIK merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Bates (1999), yaitu melalui: 1. Online research (pencarian online dengan menggunakan commercial online services dan internet), terbukti dengan adanya Jaringan PIKNet, dimana pengguna dapat mengakses produk informasi yang disediakan secara online 2. Manual research (menggunakan perpustakaan dan sumber informasi lainnya), jasa ini dapat digunakan secara langsung oleh pengguna dengan cara mengunjungi ruangan unit kerja PIK 3. Document delivery, PIK juga melayani pengiriman produk informasi jenis kliping elektronik melalui setelah pengguna bersedia untuk melanggan kliping elektronik tersebut. 4. Public records research (online maupun manual), PIK melayani pengguna melalui akses online internet dan offline (pengguna langsung datang ke unit kerja PIK untuk mengakses produk informasi yang disediakan secara langsung). 5. Telephone research (untuk mencari orang yang memiliki informasi yang dibutuhkan dan tidak tersedia di sumber-sumber yang dipublikasikan).

90 78 Untuk kegiatan pemasaran produk informasi hasil dari kegiatan pemialangan informasi, PIK menerapkan metode promosi public relation, mass selling dan word to mouth (K. Jain, et.al, 1999 : ). Metode promosi public relation yang dilakukan oleh PIK adalah dengan mengikuti event-event tertentu yang diadakan oleh PT Kompas - Gramedia dan rekanannya, dan kemudian PIK mendirikan stand pada event tersebut guna mempromosikan produk informasi yang dimiliki oleh PIK. Selain itu metode promosi mass selling juga dilakukan oleh PIK dengan cara memasukkan iklan produk informasi mereka ke dalam harian Kompas pada waktu-waktu tertentu. PIK juga membuat leaflet yang berisi produk informasi yang dihasilkan lengkap dengan cara penggunaan dan berlangganan produk informasi tersebut. Seiring dengan semakin banyaknya pengguna PIK yang mengakses produk informasi yang tersedia dan disertai dengan adanya tingkat kepuasan yang cukup tinggi akan terpenuhinya kebutuhan informasi mereka, maka secara tidak langsung, PIK menjalankan metode promosi word to mouth yang dilakukan oleh para penggunanya Prosedur Kegiatan Pemialangan Informasi di Pusat Data Republika Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap RAG dan ALN, Pusat Data Republika juga melakukan serangkaian proses kegiatan pemialangan informasi yang terbagi ke dalam 3 tahap, yaitu: 1. Tahap Pengadaan Informasi Pada tahap ini, informasi yang akan menjadi bahan buku produk informasi berasal dari artikel-artikel Harian Umum Republika yang

91 79 diproduksi di bagian redaksi. Oleh karena itu, secara keseluruhan pengadaan informasi yang dilakukan Pusat Data Republika diperoleh dari artikel-artikel Harian Umum Republika yang merupakan hasil karya wartawan Harian Umum Republika. 2. Tahap Pengolahan Informasi Pengolahan artikel dari setiap berita yang dimuat dalam koran Harian Umum Republika dilakukan setiap harinya. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut : a. Penarikan data dari MIS / Mac layout (manajemen berita). Proses pengolahan data artikel ini diawali dengan mengambil data artikel dari MIS/Mac layout yang terletak di lantai empat, dimana data ini biasanya sudah dalam bentuk notepad yang sudah siap untuk di upload. Pengiriman file berita dilakukan secara bertahap, yang memerlukan waktu hingga beberapa jam. b. Proses upload Proses upload file berita melalui dua tahapan. Tahapan pertama adalah proses upload melalui software WS_FTP95LEserver2000. Daftar artikel yang akan diedit pada pangkalan data admin online Pusat Data Republika, terlebih dahulu harus melalui proses upload ini, agar data-data tersebut tampil pada pangkalan data intranet ini. Tahapan yang kedua adalah proses upload melalui pangkalan data admin. Proses kedua ini digunakan untuk mengkonversi file-file berita yang sudah diupload melalui WS_FTP95LEserver2000. Proses upload ini

92 80 memerlukan waktu beberapa menit, tergantung banyaknya data, atau kecepatan jaringan. c. Pengecekan data yang belum lengkap Data-data yang diperoleh tidak selalu lengkap. Oleh karena itu, melengkapi data yang kurang tersebut menjadi tugas staf pengolahan artikel yang saat ini berjumlah 2 orang. File berita yang diperoleh dari MIS/Mac layout (manajemen berita) dicocokkan lengkap atau tidaknya dari keseluruhan berita yang dimuat pada hari yang sama. Apabila ada berita yang belum lengkap, ditunggu hingga beberapa jam kemudian. Apabila data belum dapat dilengkapi, staf pengolahan berusaha untuk mencarinya melalui data mentah yang ada (belum diedit sama sekali), atau melalui server2000. Apabila masih belum dapat dilengkapi juga, maka terpaksa pengetikan ulang harus dilakukan, dan melalui proses upload yang sama. d. Pengeditan terakhir untuk tampilan di pangkalan data online Data-data file berita yang sudah tampil pada pangkalan data online setelah melalui proses upload yang kedua, diperiksa satu persatu untuk melengkapi tampilannya, seperti: pemilihan kategori, pemberian nama penulis, tanggal pemberitaan, memperbaiki teks (body) berita, kalimat anak judul yang berada di atas judul (upperdeck), kalimat anak judul yang berada dibawah judul (underdeck), maupun kalimat pembuka yang terdapat di artikel (taiching). Pengeditan ini dapat menggunakan format html, editor html

93 81 WYSIWYG untuk memudahkan seperti dreamweaver atau bisa juga dengan menggunakan admin di isi deskripsi dengan mencentang kolom 'source'. e. Tampil di webbase Pusat Data Data yang sudah diedit akan secara otomatis muncul pada Republika Online dan webbase Pusat Data. Setiap file berita yang sudah tampil dapat diedit berulang kali atau dihapus dengan proses yang cukup mudah. Selain pengolahan artikel Harian Umum Republika, Pusat Data juga menyusun daftar tokoh, lembaga, e-kliping dan direktori. Daftar ini dapat diakses melalui webbase Pusat Data Republika ( Berikut uraiannya : a. Daftar Tokoh Database ini mendaftar biografi tokoh-tokoh terkenal yang ada di Indonesia. Setiap entri memuat data-data seperti : nama, tanggal lahir, profesi, jabatan, dan deskripsi mengenai dirinya (pernah tergabung dalam organisasi apa, prestasi-prestasinya, data tentang keluarganya, dan pendidikannya). Data-data tentang tokohtokoh terkenal ini didapatkan dari situs PIKNet online, atau dari sumber tercetak yang tersedia.

94 82 b. Daftar Direktori Daftar ini memuat lembaga-lembaga yang ada di Indonesia, beserta data-data penting yang berkaitan, seperti : nama instansi, alamat, nomor telepon, fax, , contact person, dan deskripsi singkatnya. Pembuatan daftar ini dapat berguna seperti : misalnya apabila ada wartawan yang ingin menuju ke lokasi pemberitaan secepatnya, dapat langsung melihat daftar ini, ataupun untuk keperluan pemberitaan redaksi lainnya. c. Daftar e-kliping Daftar ini merupakan indeks elektronis dari berita-berita media non-republika, terutama majalah. Setiap artikel dibuat satu entri tersendiri yang memuat data-data seperti: judul artikel, penulis artikel, tanggal dan nomor edisi dimuatnya artikel tersebut, halaman artikel, dan judul media cetak yang menerbitkannya. Untuk saat ini, pengolahan e-kliping ini masih belum maksimal, karena masih sangat terbatasnya staf yang mengelolanya. Hingga saat ini hanya e-kliping dari majalah Gatra saja yang dibuat secara teratur. Itupun atas inisiatif staf yang bekerja di sana. 3. Tahap Pelayanan Informasi Bagian pelayanan informasi Pusat Data Republika bertugas untuk memfasilitasi dan memberikan layanan kepada pengguna dalam proses pengaksesan produk informasi Pusat Data. Produk informasi yang disediakan oleh Pusat Data Republika saat ini hanya dapat diakses secara

95 83 offline. Offline berarti pengguna hanya dapat mengakses produk tersebut di dalam ruangan Pusat Data Republika yang akan difasilitasi oleh fasilitas Pusat Data Republika atau staf layanan informasi Pusat Data Republika. untuk saat ini, pengguna baru bisa mengakses produk informasinya Pusat Data secara langsung maksudnya pengguna harus datang sendiri ke Pusat Data karna layanan kami baru layanan di tempat walaupun sudah terkomputerisasi untuk program layanan secara online lewat internet kami sedang mulai mengembangkannya (ALN) Terdapat beberapa layanan yang tersedia oleh Pusat Data Republika untuk mengakses produk informasi. Layanan copy file dan print file adalah layanan yang diberikan oleh Pusat Data Republika kepada pengguna luar agar dapat mengakses produk informasi Pusat Data Republika. Untuk layanan copy file, pengguna eksternal dipungut biaya dimana besarnya tergantung dari jumlah muatan file yang akan di download (jumlah kilo byte). Untuk layanan print file, pengguna eksternal Pusat Data Republika dapat mencetak hasil penelusuran yang diperlukannya. Pada layanan print file, pengguna eksternal Pusat Data Republika dikenakan biaya dimana besarnya biaya tergantung profesi dan keperluan pencetakannya. Pusat Data Republika juga menyediakan layanan riset data. Pelaksanaan layanan ini bergantung pada jenis penggunanya. Untuk pengguna internal Pusat Data, yaitu staf redaksi, layanan riset data ini dapat dilakukan sendiri dengan cara mencari langsung data yang dibutuhkan melalui komputer yang telah tersedia, secara gratis. Sedangkan untuk pengguna eksternal, yaitu masyarakat umum, layanan riset data

96 84 biasanya dilakukan dengan datang langsung atau melalui telepon, fax, e- mail ataupun surat, namun untuk pengguna umum, pengkasesan data ini diberlakukan tarif tertentu sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Kegiatan layanan ini dilakukan dengan cara melayani permintaan pengguna mengenai data biografi, direktori, e-kliping atau peristiwa serta informasi lainnya. Permintaan ini biasanya diperlukan untuk kepentingankepentingan khusus seperti penulisan buku, karya ilmiah, dan lain-lain. Data-data yang diberikan dalam layanan ini bersumber dari Harian Umum Republika dan koleksi lainnya yang dimiliki oleh Pusat Data Republika. Untuk kegiatan promosi, Pusat Data Republika belum melakukannya secara optimal. Kegiatan promosi yang dilakukan hanya dengan metode word to mouth yang dilakukan diantara pengguna Pusat Data Republika, dan juga menggunakan metode publisitas, dimana terdapat pencantuman nama Pusat Data Republika dalam artikel Harian Umum Republika tercetak maupun secara online yang terdapat di Berdasarkan pemaparan hasil wawancara dengan RAG dan ALN di atas, dapat terlihat bahwa Pusat Data Republika telah melakukan kegiatan rangkaian pemialangan informasi yang sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Voigt (1998), yang menyebutkan bahwa pialang informasi memberikan layanan yang lebih luas daripada yang ditawarkan oleh pusat informasi pada umumnya. Dunia pialang informasi sangat berorientasi pada jasa, yaitu jasa informasi. Kegiatan pemialangan informasi ini dimulai dari mengumpulkan, menyeleksi, menganalisa,

97 85 kemudian mengemasnya untuk didistribusikan pada penggunanya sesuai dengan permintaan mereka (Voigt, 1998). Namun saat ini Pusat Data Republika belum memanfaatkan sumber pangkalan data online yang tergabung dengan fasilitas jaringan internet (dalam Raitt, 1992) dikarenakan masih dalam taraf pengembangan ke arah digitalisasi produk informasi virtual. Hal ini menyebabkan pengguna belum dapat mengakses produk informasi yang dimiliki secara fleksibel. Pusat Data Republika juga merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Bates (1999), dalam hal jenis media pengaksesan data, yaitu : 1. Manual research (menggunakan perpustakaan dan sumber informasi lainnya), jasa ini dapat digunakan secara langsung oleh pengguna dengan cara mengunjungi ruangan unit kerja Pusat Data Republika. 2. Document delivery, Pusat Data Republika juga melayani pengiriman produk informasi jenis kliping elektronik melalui setelah pengguna bersedia untuk melakukan pembayaran tarif yang telah ditentukan.. 3. Telephone research (untuk mencari orang yang memiliki informasi yang dibutuhkan dan tidak tersedia di sumber-sumber yang dipublikasikan). Sedangkan untuk metode promosi, Pusat Data Republika belum melakukan metode promosi secara maksimal. Kegiatan promosi produk informasi (K. Jain, et.al, 1999 : ) yang dilakukan oleh Pusat Data Republika hanya dengan metode word to mouth yang dilakukan diantara pengguna Pusat Data Republika, dan juga menggunakan metode publisitas, dimana terdapat pencantuman nama Pusat Data Republika dalam artikel Harian Umum Republika tercetak maupun secara online yang terdapat di

98 86 Mengacu pada rangkaian proses kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh dua Pusat Informasi diatas, dapat disimpulkan bahwa pusat informasi bidang jurnalistik melakukan tiga tahapan proses dalam kegiatan pemialangan informasi. Tiga proses tersebut adalah proses pengadaan informasi, proses pengolahan informasi dan proses pelayanan informasi. Ketiga proses ini berpedoman pada teori pemialangan informasi yang dikemukan oleh Voigt (1998) dimana proses pemialangan informasi dimulai dari mengumpulkan, menyeleksi, menganalisa, kemudian mengemasnya untuk didistribusikan pada penggunanya sesuai dengan permintaan mereka. Proses pengadaan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika dapat menggambarkan pengumpulan informasi yang dimiliki oleh masing-masing-masing pusat informasi yang bersumber dari hasil kegiatan lembaga induknya, yang dalam hal ini bersumber dari hasil karya wartawan Harian Kompas dan Harian Umum Republika. kami dapat informasi yang mau dikemas dari bagian redaksi ya hasil dari wartawan kita tapi itu untuk yang kliping elektronik kalo yang lain kita dapatnya dari bagian litbang Kompas intinya sih ya hasil karya internal Kompas (STR) informasi yang ada kita dapat dari bagian redaksi ya hasil dari liputan wartawan kita (RAG) Walaupun terdapat sedikit perbedaan dalam pengumpulan informasi yang nantinya akan diolah sebagai produk informasi, namun berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, secara keseluruhan, informasi yang di dapat oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika sebagai bahan baku

99 87 produk informasi pada kegiatan pemialangan informasi diperoleh dari kekayaan intelektual lembaga induknya yang diperoleh dan diakses secara melalui bagian redaksi/produksi. Seluruh proses pengadaan ini dilakukan melalui fasilitas jaringan intranet yang tersedia di masing-masing lembaga induk, tempat bernaung pusat informasi tersebut. Hal ini memudahkan unit kerja pusat informasi dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain itu, kordinasi yang baik antara unit kerja pusat informasi dan bagian redaksi/produksi, mempercepat proses pengadaan informasi tersebut. Untuk proses pengolahan informasi, pada dasarnya kedua pusat informasi ini melakukan kegiatan yang serupa. Informasi yang didapat diolah berdasarkan alur kerja yang berlaku di masing-masing unit pusat informasi yang disesuaikan dengan bentuk produk informasi yang akan diciptakan, dilajutkan dengan proses pengindeksan yang berisi pendeskripsian produk informasi yang telah selesai dibentuk agar memudahkan pengguna dalam mengaksesnya, dan kemudian ditampilkan dalam bentuk database. Produk informasi yang tercipta dari proses pengolahan ini mempunyai bentuk yang beragam, baik tercetak maupun elektronik. Semua bentuk produk informasi yang dihasilkan pada proses ini diorientasikan pada kemudahan pengguna dalam mengaksesnya, sehingga produk ini dikemas sedemikian rupa guna memenuhi kebutuhan informasi pengguna secara lebih efisien. Proses selanjutnya adalah proses pelayanan informasi. Proses ini dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika dengan tujuan untuk memfasilitasi pengguna dalam mengakses produk informasi yang telah dibuat

100 88 pada proses pengolahan. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh kedua pusat informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika dalam kegiatan pemialangan informasi sangat berkaitan erat dengan proses penelusuran informasi. Adapun proses penelusuran informasi ini dilakukan melalui dua cara yaitu secara online dan offline. Pusat Informasi Kompas menggambarkan proses penelusuran informasi secara online dimana pengguna dapat mengakses produk informasi yang ditawarkan tanpa perlu datang secara langsung ke tempat unit kerja Pusat Informasi Kompas. Produk informasi yang ditawarkan oleh Pusat Informasi Kompas dapat diakses oleh penggunanya secara langsung dimana pun pengguna berada lewat akses internet melalui website Sedangkan Pusat Data Republika menggambarkan proses penelusuran informasi secara offline, dimana pengguna harus mendatangi unit kerja Pusat Data Republika secara langsung apabila ingin mengakses produk informasi yang ditawarkan. Hal ini disadari Pusat Data Republika sebagai salah satu kekurangan dalam proses pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Oleh karena itu, saat ini Pusat Data Republika sudah mulai mengembangkan penelusuran informasi secara online seperti yang dilakukan pusat informasi lainnya sehingga dapat memfasilitasi kebutuhan informasi pengguna secara lebih fleksibel. Proses pelayanan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika, sangat berkaitan erat dengan kegiatan pemasaran produk informasi yang tersedia. Kegiatan pemasaran ini dilakukan dengan tujuan untuk mempublikasikan produk informasi yang tersedia di masing-masing pusat

101 89 informasi agar dapat diketahui oleh penggunanya. Dalam hal ini, Pusat Informasi Kompas telah mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pemasaran produk informasi mereka. Hal ini terlihat dengan sosialisasi pelayanan informasi Pusat Informasi Kompas yang dilakukan secara rutin disetiap event-event yang dilakukan oleh Kelompok Kompas Gramedia. Selain itu PIK juga membuat leaflet kecil yang berisi tentang produk informasi yang tersedia di PIK dilengkapi dengan proses pengaksesan produk tersebut. PIK juga selalu memperbaharui website PIKNet dengan kemudahan-kemudahan terkini dalam proses pengaksesan produk-produk informasi yang tersedia. Namun, sangat disayangkan, kegiatan pemasaran ini belum dilakukan secara optimal oleh Pusat Data Republika. Pusat Data Republika belum mengoptimalkan potensi yang ada guna mempublikasi produk informasi yang tersedia. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Pusat Data Republika belum dijalankan secara rutin, yaitu baru berupa pencantuman nama Pusat Data Republika di setiap produk dan artikel di website Republika ( padahal produk informasi yang tersedia berkualitas tinggi untuk dapat di akses oleh pengguna luar Harian Umum Republika. Namun hal ini tidak mengurangi jumlah pengguna yang datang berkunjung ke Pusat Data Republika untuk mengakses produk informasi yang tersedia Produk Informasi Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh SRT di Pusat Informasi Kompas dan RAG di Pusat Data Republika, maka produk informasi yang dihasilkan oleh kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan di dua pusat informasi tersebut adalah sebagai berikut:

102 90 Tabel 4. Produk/Jasa Pusat Informasi Jurnalistik Pusat Informasi Kompas (PIK) 1. Kliping Kompas tahun 1965 sampai tahun 1990 dalam bentuk file image berupa teks lengkap. 2. Kliping Kompas sejak tahun 1991 dalam softcopy (disket/cd) atau printout, sesuai dengan keperluan pengguna. 3. Biodata tokoh publik di bidang militer, politik, ekonomi, bisnis, ilmuwan, dan lain-lain. 4. Kumpulan peraturan perundangundangan. Pusat Data Republika 1. Kliping elektronik yang berisi artikel Harian Republika dari mulai tahun 1993 sampai sekarang. 2. Biodata yang berisi biografi dari para nara sumber. 3. Koleksi buku yang diterbitkan oleh Pusat Data Republika yang merupakan kemas ulang dari artikel-artikel Republika dengan subyek pilihan pengguna, seperti kumpulan artikel Hikmah Republika, Dialog Jumat, dan lainlain. Jika dilihat dari jenis produk informasi yang dihasilkan oleh kedua pusat informasi di atas, jenis tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dalam mengaksesnya. Produk informasi tersebut memang sengaja dibuat guna membantu dan mempermudah pengguna dalan mengakses dan menggunakannya. kita buat produk informasi yang memang bisa memudahkaaan pengguna kita pada waktu pemakaiannya kalo ada pengguna yang ga bisa datang langsung pengguna bisa akses kliping elektronik lewat internet dari mana aja isinya pun lebih sederhana tapi lengkap dari kumpulan

103 91 berita-berita Kompas pengguna tinggal pilih aja mau yang mana tapi tetap perhatiin tarif yang udah yang ditetapin (STR) kita buat produk informasi yang ringkas dari berita atau artikel yang ada di koran kita jadi kalo pengguna mau cari informasi yang ada di koran kita pengguna bisa cari dengan mudah tinggal klik aja subyek informasi yang diinginkan (ALN) Hal ini sesuai dengan teori Sohwuchow (1995:124) merinci produk/jasa informasi dalam bentuk elektronik berdasarkan media, saluran penyampaian informasi, isi informasi dan fungsi informasi. Dengan adanya pembagian jenis produk informasi ini diharapkan kebutuhan informasi pengguna dapat tercapai dengan lebih efisien dan efektif. Melalui gambaran hasil produk informasi dari dua pusat informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa produk informasi yang dihasilkan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika pada kegiatan pemialangan informasi, terdiri dari berbagai macam bentuk, yang seluruh produk tersebut dibentuk dengan tujuan untuk kemudahan pengguna dalam proses pengaksesannya. Produk informasi yang dihasilkan dikemas sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya Penetapan Tarif Produk Informasi Menurut STR, penetapan tarif terhadap produk informasi yang tersedia di Pusat Informasi Kompas ditentukan berdasarkan perhitungan biaya produksi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan serta perawatan produk informasi. pada dasarnya kita menetapkan tarif untuk produk kita berdasarkan biaya produksi dari informasi tersebut misalnya berapa harga untuk

104 92 beli peralatannya administrasinya seperti biaya fotocopy, penggunaan kertas, dan lain-lain. Selain itu biaya perawatan produk informasi pun juga ikut dihitung tapi kita juga liat harga pasar berapa biaya akses file elektronik di lembaga data lainnya (STR) Selain itu, penetapan tarif juga ditetapkan berdasarkan pertimbangan survey harga pasar, yaitu survey yang dilakukan terhadap biaya-biaya jasa fotocopy file online yang dilakukan oleh beberapa lembaga, seperti BPS, PT. Data Consult, dan lain-lain. Profit yang dihasilkan dari pemberlakuan tarif ini tidak pernah ada (dalam arti PIK tidak pernah mengalami untung atau rugi dari adanya transaksi ini). Hal ini dikarenakan selalu terjadi keseimbangan antara biaya produksi produk informasi dengan tarif penjualan. Hasil dari diberlakukannya tarif penjualan produk informasi sepenuhnya digunakan untuk biaya produksi, operasional, pemeliharaan dan pengembangan produk informasi PIK. Namun, hal ini tetap disertai dengan adanya laporan keuangan dari transaksi yang berlangsung ke bagian keuangan Harian Kompas. Adapun tarif yang diberlakukan oleh PIK terhadap produk informasinya, adalah sebagai berikut : 1. Biaya Keanggotaan a. Registrasi : Rp b. Langganan : Rp / bulan 2. Pemakaian a. Teks : Rp. 400 / KByte b. Grafis : Rp / image

105 93 3. Pemesanan Dokumen Teks (dalam bentuk image) : Rp / artikel (khusus teks kliping Kompas sebelum tahun 1991) PIK juga memberlakukan sistem voucher untuk menghemat biaya yang dikeluarkan oleh pengguna dalam proses pengaksesan. Voucher tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 5. Voucher Kliping Elektronik Pusat Informasi Kompas Nilai Voucher Kuota Masa Berlaku Rp KByte 30 hari Rp KByte 60 hari Rp KByte 120 hari Harga-harga tersebut belum termasuk dengan PPn yang berlaku. Pada Pusat Data Republika, penetapan tarif atas penjualan produk informasi hanya berdasarkan survey harga pasar. Hal ini dikarenakan seluruh biaya operasional Pusat Data Republika ditanggung oleh pihak Harian Umum Republika selaku lembaga induk. kita netapin harga cuma dari survey harga pasar aja karna biaya produksi dan perawatan produk atau peralatannya sudah ditanggung sama lembaga induk tapi tiap bulan kita wajib ngasih laporan transaksi kita ke bagian keuangan (RAG) Hasil dari adanya pemberlakuan tarif penjualan produk informasi sepenuhnya wajib diserahkan kepada lembaga induk, Harian Umum Republika, dengan disertai adanya laporan keuangan yang dilakukan secara periodik. Adapun

106 94 harga yang ditetapkan oleh Pusat Data Republika terhadap produk informasinya, adalah sebagai berikut : 1. Layanan copy file elektronik a. Untuk pelajar/mahasiswa diberlakukan harga Rp 100 tiap 1 KByte ditambah dengan harga 1 disket kosong (Rp 2.500). b. Untuk non pelajar diberlakukan harga Rp 200 tiap 1 KByte ditambah dengan harga 1 disket kosong (Rp 2.500). 2. Layanan file tercetak a. Biaya fotocopy untuk pelajar/mahasiswa sebesar Rp 500/lembar b. Biaya fotocopy untuk non pelajar sebesar Rp 1.000/lembar c. Biaya print file untuk pelajar sebesar Rp 500/lembar d. Biaya print file untuk non pelajar sebesar Rp 1.000/lembar Berdasarkan dua data hasil wawancara di atas, dapat terlihat bahwa penentuan tarif atau biaya penjualan produk informasi di masing-masing pusat informasi sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kotler (1997 : 273), yang menyebutkan bahwa terdapat beberapa strategi penetapan harga yang perlu diperhatikan suatu lembaga informasi apabila ingin menetapkan harga dari produk informasinya, yaitu : 1. Berorientasi pada biaya Penetapan harga didasarkan pada total biaya ditambah dengan persentase keuntungan yang ingin dicapai.

107 95 2. Berorientasi pada kompetitor Penetapan harga disesuaikan dengan harga yang ditetapkan kompetitor, lembaga juga dapat menetapkan harga yang lebih rendah atau lebih tinggi dari harga yang ditetapkan kompetitor. Perbedaan harga harus disesuaikan dengan kualitas produk / jasa dan parameter lainnya, antara yang dimiliki lembaga dengan kompetitor. 3. Berorientasi pada pelanggan Lembaga terlebih dahulu melemparkan nilai yang spesifik untuk target pasar, kemudian lembaga dapat menyesuaikan nilai ini dengan persepsi pelanggan atau bahkan lebih rendah dari yang dipersepsi pelanggan. Nilai dari informasi sangat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap harga. Selain itu, kedua pusat informasi di atas juga sudah memperhatikan elemen biaya yang mempengaruhi penetapan harga jual produk informasi, yaitu : 1. Fixed Cost Merupakan biaya tetap yang dikeluarkan per periode tertentu, dalam konteks pemasaran jasa informasi. Biaya tetap ini mencakup biaya rutin yang harus dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara jasa informasi, antara lain gaji karyawan, biaya peralatan termasuk pemeliharaannya seperti telepon, hardware, printer, fax, dsb, software, biaya transportasi dan komunikasi, biaya pengadaan informasi seperti biaya penelusuran dan download informasi, biaya CD-ROM, pemesanan dan buku, biaya

108 96 penggunaan hak cipta / royalty, keberlanjutan pendidikan staf, biaya konsultan atau honor sub kontrak pekerjaan, pemasaran, promosi, iklan, premis (biaya investasi atau biaya sewa) : gedung dan peralatannya, kebersihan dan pemeliharaan, eksterior gedung, dsb, utility (pemanas dan AC, listrik, air, dsb.), pajak, lisensi, keanggotaan, asuransi, dsb. 2. Variable Cost Merupakan berbagai biaya untuk produksi. Dalam konteks pemasaran jasa informasi, variable cost ini mencakup : a. Biaya penelitian untuk pengadaan informasi termasuk : biaya online / download, pembelian peta, video, manual, dsb, biaya untuk konsultan atau staf yag direkrut sesuai dengan kebutuhan. b. Biaya pengolahan data c. Biaya produksi pengemasan informasi, antara lain: Written report, seperti penulisan, editing, desktop publishing, reproduksi, penjilidan. Video training film, seperti scripting, storyboarding, shooting, rekaman suara, musik, editing, produksi. d. Biaya acara tertentu seperti seminar, resepsi, konferensi pers, perayaan kelulusan, dsb. e. Biaya follow up pelayanan. 3. Relevant Cost Merupakan alternatif biaya diantara fixed cost dan variable cost. Sebagai contoh apakah kita akan memproduksi dan memasarkan current

109 97 content of marketing atau tidak. Apakah current content ini akan diproduksi atau tidak, ini memerlukan analisis biaya lebih lanjut. Mengacu pada teori Kotler dan hasil wawancara pada Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika, maka dapat disimpulkan bahwa pusat informasi tersebut menetapkan tarif/biaya produk informasi yang diakses oleh pengguna ditetapkan berdasarkan biaya produk informasi, operasional produk, biaya pemeliharaan peralatan, dan survey harga pasar. Selain itu, profit yang didapat oleh pusat informasi sebagai unit pialang informasi tidak sebesar profit yang didapat oleh pialang informasi yang bersifat individual dan independen. Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika juga harus melaporkan seluruh transaksi pialang informasi yang telah dilakukannya secara periodik kepada lembaga induk yang menaunginya Hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan Pemialangan Informasi Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh SRT, hambatan yang ditemui oleh PIK selama menjalankan kegiatan pemialangan informasi adalah teknologi. Semua pekerjaan yang dilakukan oleh PIK dikerjakan dengan menggunakan komputer. Apabila terjadi gangguan, seperti terputusnya jaringan internet maupun intranet, maka semua pekerjaan menjadi tertunda. Namun, hal ini sering tidak dimengerti oleh pengguna PIK yang selalu meminta agar kebutuhan informasinya dapat dipenuhi dengan segera. pokoknya kita ga bisa kerja kalo jaringan intranet maupun internet kantor lagi terputus karena mayoritas dari kerjaan kita semuanya terintegrasi lewat komputer dan jaringan intranet dan internet kantor

110 98 makanya kalo pas terputus dan ada wartawan atau pengguna yang minta difasilitasi ya terpaksa tidak bisa walaupun sangat penting (STR) Kendala yang sama juga dihadapi oleh Pusat Data Republika. Berdasarkan hasil wawancara dengan RAG dan ALN, Pusat Data Republika juga mengalami kendala teknologi, khususnya teknologi informasi, dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi di Pusat Data Republika. Namun, kendala ini bukan dikarenakan terputusnya jaringan intranet dan internet yang menghambat jalannya kegiatan, tetapi kendala teknologi yang dihadapi oleh Pusat Data Republika adalah pada semakin cepatnya arus perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi informasi yang digunakan dalam kegiatan pelayanan informasi. arus teknologi semakin cepat khususnya teknologi bidang informasi jadi kita harus berlari mengejar cepatnya perkembangan tenologi karna sering banget kita udah ngadain apa eh ternyata kondisi diluar sudah semakin canggih (ALN) Hambatan-hambatan yang ditemui oleh kedua pusat informasi tersebut menjadi cerminan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan pemialangan informasi tidak dapat terlepas dari penggunaan teknologi informasi. Hal ini dikarenakan penggunaan teknologi informasi sangat memfasilitasi penyampaian informasi kepada pengguna secara lebih efisien dan efektif.

111 99 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan yang didapat oleh peneliti selama melakukan penelitian serta pembahasan saran yang relevan guna perkembangan kegiatan pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika Simpulan Selama melakukan penelitian mengenai kegiatan pusat informasi dalam menjalankan fungsi sebagai pialang informasi di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti : 1. Pada dasarnya, pelaksanaan kegiatan pemialangan informasi telah lama dilakukan oleh pusat informasi, khususnya Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Hal ini dikarenakan terdapat dua kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh pusat informasi, yaitu kebutuhan informasi pengguna internal pusat informasi dan pengguna eksternal pusat informasi. Namun, dalam pelaksanaannya, istilah pemialangan informasi sangat jarang digunakan oleh pusat informasi. Pihak pusat informasi lebih mengenal dan lebih sering menggunakan istilah jual beli informasi daripada pemialangan informasi.

112 Kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh pusat informasi mengandung pengertian penyediaan informasi secara ringkas dengan pengemasan produk sedemikian rupa guna mempermudah pengguna dalam menemukan kembali informasi yang diinginkan serta diterapkannya tarif biaya pengaksesan produk informasi yang bersangkutan. 3. Kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika terbagi kedalam tiga tahap, yaitu tahap pengadaan informasi, pengolahan informasi dan pelayanan informasi. Proses pengadaan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika dilakukan dengan cara mengumpukan informasi yang dimiliki oleh masing-masing-masing pusat informasi yang bersumber dari hasil kegiatan lembaga induknya. Proses pengolahan dilakukan dengan cara mengolah informasi yang didapat berdasarkan alur kerja yang berlaku di masing-masing unit pusat informasi yang disesuaikan dengan bentuk produk informasi yang akan diciptakan, dilajutkan dengan proses pengindeksan yang berisi pendeskripsian produk informasi yang telah selesai dibentuk agar memudahkan pengguna dalam mengaksesnya, dan kemudian ditampilkan dalam bentuk database. Proses pelayanan informasi yang dilakukan dengan tujuan untuk memfasilitasi pengguna dalam mengakses produk informasi yang telah dibuat pada proses pengolahan. Tahapan kegiatan ini pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, namun memiliki perbedaan dalam penerapannya dikarenakan penyesuaian kodisi dan kebutuhan pengguna.

113 Produk yang dihasilkan dalam kegiatan pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika sangat beragam bentuknya. Produk ini tersedia dalam bentuk tercetak maupun elektronik. Produk informasi yang dihasilkan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika antara lain kliping elektronik yang mengenai artikel dari surat kabar yang diproduksi oleh lembaga induknya, kliping foto digital, biodata atau profil tokoh masyarakat, dan kumpulan perundang-undangan. Seluruh produk tersebut dibentuk dengan tujuan untuk kemudahan pengguna dalam proses pengaksesannya. Produk informasi yang dihasilkan dikemas sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. 5. Penentuan tarif sebagai imbalan atas pengaksesan produk informasi dalam kegiatan pemialangan informasi memiliki pertimbangan yang berbedabeda di masing-masing pusat informasi. Namun secara umum, penentuan tarif produk informasi yang dijual didasarkan pada biaya produksi informasi dan survey harga pasar. Hal ini menyebabkan kesetaraan tarif yang diterapkan pada penjualan informasi, antara satu pusat informasi dengan pusat informasi lainnya. 6. Pada umumnya, hambatan yang dilalui oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi adalah dikarenakan masalah teknologi. Berkembangnya teknologi informasi membuat kegiatan pemialangan informasi sangat bergantung terhadapnya. Hal ini membuat kegiatan pemialangan informasi di Pusat

114 102 Informasi Kompas dan Pusat Data Republika tidak dapat berjalan dengan baik apabila terjadi gangguan teknologi informasi yang digunakan maupun keterlambatan proses penggunaan teknologi informasi yang terkini. 6.2 Saran Adapun saran yang dapat disampaikan peneliti terhadap kegiatan pemialangan informasi di pusat informasi adalah: 1. Pada dasarnya, pusat informasi bidang jurnalistik telah melakukan fungsinya sebagai pialang informasi, namun kegiatan pialang informasi yang dilakukan di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika masih bersifat sederhana. Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika melakukan kegiatan pemialangan informasi hanya dengan tujuan pendukung kegiatan penyebaran informasi, padahal pusat informasi sangat berpotensi untuk menjalankan kegiatan pialang informasi secara lebih profesional. Namun untuk menjalankan hal tersebut, pusat informasi perlu memperhatikan beberapa hal hal, antara lain: a. Sumber daya manusia Kemampuan dan keahlian sumber daya manusia yang menjalankan kegiatan pialang informasi harus ditingkatkan khususnya dibidang penggunaan teknologi informasi sebagai instrumen utama yang menunjang jalannya kegiatan pialang informasi secara profesional. b. Infrastruktur Pusat informasi sangat perlu meningkatkan infrastruktur/peralatan yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi

115 103 dari mulai infrastruktur yang diperlukan pada proses pengadaan informasi sampai dengan proses layanan informasi. Sehingga dapat tercipta sebuah kemudahan dan keefektifan dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi baik dari sisi pelaksana (dalam hal ini staf pusat informasi) maupun sisi penggunanya. c. Kandungan nilai informasi Peningkatan mutu dan kualitas nilai informasi yang terkandung dalam produk informasi yang dihasilkan dalam kegiatan pemialangan informasi dapat dijadikan nilai lebih atau point utama pusat informasi untuk mendapatkan keuntungan profit lebih besar dari sebelumnya. Kandungan nilai informasi dalam produk informasi dapat dijadikan pertimbangan utama dalam menetapkan tarif atau harga dari produk informasi yang dihasilkan. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas nilai informasi dari produk informasi yang dihasilkan sehingga tarif tinggi yang diberlakukan dalam kegiatan pemialangan informasi secara profesional dapat diterima oleh penggunanya.s 2. Kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh pusat informasi sudah dapat dikatakan berjalan dengan baik. Hal ini terjadi dengan adanya hubungan yang baik antara unit kerja lainnya yang mendukung kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh unit kerja pusat informasi. Oleh karena itu, kerjasama dan kordinasi ini harus selalu ditingkatkan agar tidak menghambat jalannya kegiatan pemialangan informasi.

116 Produk-produk informasi yang dihasilkan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika melalui kegiatan pemialangan informasi, sangat perlu untuk diberitahukan kepada para penggunanya, khususnya pengguna eksternal pusat informasi tersebut. Oleh karena itu, diperlukannya pengoptimalisasian kegiatan pemasaran di masing-masing pusat informasi guna mempublikasi produk informasi yang tersedia. 4. Penggunaan teknologi informasi pada sebagian besar aktifitas kegiatan pemialangan informasi mempunyai peran yang sangat besar. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat sehingga kemudahan yang disediakan oleh perkembangan teknologi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal dalam proses pelayanan pemialangan informasi. 5. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam setiap aktifitas suatu unit kerja. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang cukup dan berkompeten di bidang, sehingga dapat memfasilitasi kebutuhan informasi pengguna yang semakin tinggi dalam pelaksanaan kegiatan pemialangan informasi.

117 105 DAFTAR PUSTAKA Ahrensfeld, Janet L., Elin B. Christianson and David E. King Special libaries : a guide for management. second edition. New York : Special Libraries Association. Bates, Mary Ellen A day in the life of an information broker; or, so, you re tired of a steady paycheck?. Seacher, 10 (7) : 24. Blaxter, Loraine. Christina Hughes and Malcolm Tight How to research. Buckingham : Open University Press. Bungin, Burhan Analisis data penelitian kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Danim, Sudarwan Metode penelitian untuk ilmu-ilmu perilaku. Jakarta : Bumi Aksara. Gulo, W Metodologi penelitian. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. akses tanggal 3 Mei 2008 Katz, William A Introduction to reference work : reference services and reference processes. 8 th ed. New York : McGraw-Hill. K Jain, Abhinandan dan Ashrok Jambhekar, T P Rama Rau, S Sreenivas Rao Marketing information products and services : a primer for librarians and information professionals. New Delhi : McGraw Hill Pub. K.J., Jestin Joseph dan B. Parameswari. Marketing of information products and services for libraries in India. ( akses tanggal 3 Mei 2008). Koentjaraningrat Metode penelitian masyarakat. Jakarta : Gramedia. Kotler, Philip Manajemen pemasaran = marketing management : analisis, perencanaan implementasi, dan control jilid 1 dan 2. Jakarta : Prenhellido. Molleong, Lexy J Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mount, Ellis and Renee Massoud Special libraries and information centers : an introducing text. fourth edition. Washington : SLA Publishing. Munshi, M. Nasiruddin Libraries and information services : marketing strategies and techniques. ( akses tanggal 15April 2008).

118 106 Noel, Robert. Marketing library and information services : comparing experiences at largeiinstitutions. akses tanggal 2 Maret 2008). Pendit, Putu Laxman Penelitian ilmu perpustakaan dan informasi. Jakarta : JIP-FS UI Nilai Informasi. (24 November 2007) Porter, Cathy A. et.al Special libraries : a guide for management. fourth edition. Washington : Special Libraries Association. Raitt, D. I Online information 92 : sixteenth international online information meeting proceedings, London 8-10 December 1992, Schwuchow, Warner Measuring the information market (s) : a personal experience. Bowker Saur : Journal of Information Science Vol.21 No. 2. UK. Sevilla, Consuelo (et.al.) Pengantar metode penelitian. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Singarimbun, Masri Metode penelitian survai. Jakarta : LP3ES. Sugiyono Metode penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sulistyo-Basuki Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta : Gramedia Metode penelitian. Jakarta : Wedatama Widya Sastra. Voigt, Kathleen. J Computer Search Service and Information Brokering in Academic Libraries. Information brokers and reference service (edited by Robin Kinder & Bill Katz). New York : The Haworth Press, Inc. Widodo, Singgih Peran Pustakawan di Era Informasi. Media informasi, XII (18) :

119 Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Pemahaman Istilah Pemialangan Informasi 1. Apakah Bapak/Ibu mengenal istilah pemialangan informasi? 2. Jika iya, bisakah Bapak/Ibu menjelaskan maksud/arti dari istilah tersebut? Menurut sepengetahuan Bapak/Ibu, kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan pemialngan informasi? 3. Jika tidak, apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa penjualan produk/jasa informasi yang pusat informasi Bapak/Ibu lakukan adalah termasuk kegiatan pemialangan informasi? Istilah apa yang selama ini digunakan oleh pusat informasi Bapak/Ibu dalam melakukan kegiatan penjualan tersebut? Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pemialangan Informasi 4. Apakah diperlukan suatu proses kegiatan yang perlu dilakukan sampai tercipta suatu produk/jasa informasi yang siap untuk dijual? 5. Jika iya, tolong Bapak/Ibu jelaskan bagaimanakah proses tersebut dilakukan? 6. Jika tidak, tolong Bapak/Ibu jelaskan alur proses terciptanya suatu produk/jasa informasi? 7. Apakah ada unit kerja lainnya yang ikut berperan serta dalam proses penciptaan produk/jasa informasi yang siap jual? 8. Bagaimana cara pengguna agar dapat mengakses atau menggunakan produk.jasa informasi yang tersedia? 9. Bagaimana cara pusat informasi mempublikasikan dan memasarkan produk/jasa informasi kepada pengguna?

120 Produk/Jasa Informasi yang dihasilkan 10. Apakah pusat informasi yang Bapak/Ibu pimpin menjual produk/jasa informasi? Coba sebutkan jenis produk/jasa informasi yang tersedia? 11. Kepada siapa sajakah pusat informasi Bapak/Ibu pimpin menjual produk informasi tersebut? Siapa saja yang diperbolehkan untuk mendapatkan produk informasi tersebut? Penetapan Tarif Produk Informasi 12. Bagaimana cara pusat informasi dalam menetapkan harga jual suatu produk/informasi? Berdasarkan kriteria apa saja, harga yang ditetapkan oleh pusat informasi terhadap masing-masing produk informasi? 13. Selama melakukan proses jual beli poduk informasi, apakah terjadi keseimbangan antara biaya produksi dengan biaya jual pengguna? Hasil untung atau rugi kah yang di dapat oleh pusat informasi berdasarkan hal tersebut 14. Apakah pihak pusat informasi juga mengamati harga pasar dari pejualan produk informasi? 15. Digunakan untuk keperluan apa sajakah hasil dari pemasukan jual beli produk. informasi? Untuk kepentingan operasional unit kerja? Atau untuk penasukan institusi induk? Apakah pusat informasi diwajibkan untuk melaporkan semua hasil pemasukan yang diperoleh dari penjualan produk/informasi yang dihasilkan pusat informasi? Hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan Pemialangan Informasi 16. Hambatan apa saja yang ditemui pusat informasi dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi?

121 Lampiran 2 VERBATIM HASIL WAWANCARA PUSAT INFORMASI KOMPAS Pemahaman Istilah Pemialangan Informasi 1. Apakah Ibu mengenal istilah pemialangan informasi? Ya saya pernah mendengar dan mengenal istilah pemialangan informasi tapi ya yang berkaitan dengan bisnis gitu deh 2. Jika iya, bisakah Ibu menjelaskan maksud/arti dari istilah tersebut? Menurut sepengetahuan Bapak/Ibu, kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan pemialangan informasi? Pemialangan informasi berarti orang atau lembaga yang menjadi perantara dalam dunia informasi jadi pemialangan informasi artinya kita menyediakan informasi dengan kemasan yang lebih simple supaya pengguna bisa gunakan dengan mudah dan cepat tapi dalam menggunakan informasi si pengguna harus membayar jasa atas informasi yang digunakannya ya semacam jual beli informasi gitu.. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pemialangan Informasi 3. Apakah diperlukan suatu proses kegiatan yang perlu dilakukan sampai tercipta suatu produk/jasa informasi yang siap untuk dijual? Tentu saja harus melalui beberapa proses 4. Jika iya, tolong Bapak/Ibu jelaskan bagaimanakah proses tersebut dilakukan? informasi yang kita disediakan untuk diperjual belikan diproses lewat beberapa cara dari mulai pengadaan pengolahan... sampe ke pelayanan ke penggunanya

122 Catatan : setelah itu, informan menjelaskan prosedur kegiatan yang dilakukan dengan memberikan penjelasan disertai dengan bagan atau alur kerja yang dilampirkan oleh penulis pada lampiran. 5. Apakah ada unit kerja lainnya yang ikut berperan serta dalam proses penciptaan produk/jasa informasi yang siap jual? ada PIK bekerja sama dengan bagian redaksi dan litbang Kompas dalam hal pengadaan informasi yang akan dikemas ulang menjadi suatu produk 6. Bagaimana cara pengguna agar dapat mengakses atau menggunakan produk.jasa informasi yang tersedia? produk informasi dapat digunakan pengguna lewat dua cara yaitu online dan offline, tapi tergantung dari jenis produknya juga kalo online berarti pengguna bisa akses produk tersebut lewat website PIK di internet, ga perlu datang langsung ke kantor PIK. Kalo offline artinya pengguna hanya dapat mengakses produk di dalam ruangan PIK yang akan difasilitasi oleh fasilitas PIK atau staf layanan informasi PIK. Untuk produk informasi PIK yang dapat diakses secara online adalah kliping. Kliping ini dapat juga diakses secara offline. Kalo offline digunakan jika pengguna mau mengakses foto, bahan-bahan pustaka perpustakaan, biodata dan perundangundangan. 7. Bagaimana cara pusat informasi mempublikasikan dan memasarkan produk/jasa informasi kepada pengguna? Kita biasa ikut event-event tertentu yang diadain oleh PT Kompas - Gramedia dan rekanannya buat promosi di event itu PIK mendirikan stand untuk mempromosikan produk informasi yang dimiliki oleh PIK. Kita juga biasa promosi lewat pemasangan iklan produk informasi PIK ke dalam koran Kompas tapi Cuma waktu-waktu tertentu aja. PIK juga buat leaflet yang isinya produk informasi yang dihasilkan plus sama cara penggunaan dan berlangganan produk informasi tersebut

123 Produk/Jasa Informasi yang dihasilkan 8. Apakah pusat informasi yang Bapak/Ibu pimpin menjual produk/jasa informasi? Coba sebutkan jenis produk/jasa informasi yang tersedia? ya kita menghasilkan beberapa produk informasi Kliping Kompas tahun 1965 sampai tahun 1990, bentuknya file image berupa teks lengkap kliping Kompas sejak tahun 1991 dalam softcopy (disket/cd) atau printout, bentuk ini disesuaikan sama maunya pengguna trus biodata tokoh publik di bidang militer, politik, ekonomi, bisnis, ilmuwan, dan lain-lain dan kumpulan peraturan perundang-undangan Penetapan Tarif Produk/Jasa Informasi 9. Bagaimana cara pusat informasi dalam menetapkan harga jual suatu produk/informasi? Berdasarkan kriteria apa saja, harga yang ditetapkan oleh pusat informasi terhadap masing-masing produk/jasa informasi? pada dasarnya kita menetapkan tarif untuk produk kita berdasarkan biaya produksi dari informasi tersebut misalnya berapa harga untuk beli peralatannya administrasinya seperti biaya fotocopy, penggunaan kertas, dan lain-lain. Selain itu biaya perawatan produk informasi pun juga ikut dihitung tapi kita juga liat harga pasar berapa biaya akses file elektronik di lembaga data lainnya 10. Selama melakukan proses jual beli poduk / jasa informasi, apakah terjadi keseimbangan antara biaya produksi dengan biaya jual pengguna? Hasil untung atau rugi kah yang di dapat oleh pusat informasi berdasarkan hal tersebut? Kita tidak pernah rugi atupun untung karna harga yang kita tetapkan adalah sesuai dengan pengeluaran biaya produksi, pengolahan dan pemeliharaan produk tersebut jadi ga pernah untung apalagi rugi

124 11. Apakah pihak pusat informasi juga mengamati harga pasar dari pejualan produk/jasa informasi? ya kita selalu melakukan survey harga pasar untuk keseimbangan harga atau tarif yang tetapkan dengan pasaran jasa penyediaan dokumen elektronik 12. Digunakan untuk keperluan apa sajakah hasil dari pemasukan jual beli produk. jasa informasi? Untuk kepentingan operasional unit kerja? Atau untuk penasukan institusi induk? Apakah pusat informasi diwajibkan untuk melaporkan semua hasil pemasukan yang diperoleh dari penjualan produk/informasi yang dihasilkan pusat informasi? semua hasil dari transaksi digunakan sepenuhnya untuk keperluan operasional kegiatan dan PIK ga perlu melaporkan transaksi tersebut ke lembaga induk Hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan Pemialangan Informasi 13. Hambatan apa saja yang ditemui pusat informasi dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi? hambatannya apa ya sepertinya hambatannya karna masalah ketergantungan terhadap teknologi informasi pokoknya kita ga bisa kerja kalo jaringan intranet maupun internet kantor lagi terputus karena mayoritas dari kerjaan kita semuanya terintegrasi lewat computer dan jaringan intranet dan internet kantor makanya kalo pas terputus dan ada wartawan atau pengguna yang minta difasilitasi ya terpaksa tidak bisa walaupun sangat penting

125 Lampiran 3 VERBATIM WAWANCARA PUSAT DATA REPUBLIKA Pemahaman Istilah Pemialangan Informasi 1. Apakah Ibu mengenal istilah pemialangan informasi? Ya saya pernah mengenal istilah pemialangan informasi 2. Jika iya, bisakah Ibu menjelaskan maksud/arti dari istilah tersebut? Menurut sepengetahuan Bapak/Ibu, kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan pemialangan informasi? ya seperti jual beli informasi kita menyediakan informasi untuk pengguna dalam bentuk yang ringkas tapi waktu pengguna mau memakai informasi yang kita produksi, dia harus membayar jasa dan produk informasi yang didapatkannya Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pemialangan Informasi 3. Apakah diperlukan suatu proses kegiatan yang perlu dilakukan sampai tercipta suatu produk/jasa informasi yang siap untuk dijual? ya harus lewat beberapa proses 4. Jika iya, tolong Bapak/Ibu jelaskan bagaimanakah proses tersebut dilakukan? informasi yang kita buat dibuat lewat pengadaan dan pengolahan trus tugasnya bagian pelayanan yang menyampaikan ke pengguna Catatan : setelah itu, informan menjelaskan prosedur kegiatan yang dilakukan dengan memberikan penjelasan disertai dengan bagan atau alur kerja yang dilampirkan oleh penulis pada lampiran. 5. Apakah ada unit kerja lainnya yang ikut berperan serta dalam proses penciptaan produk/jasa informasi yang siap jual? ada Pusat Data

126 Republika bekerja sama dengan bagian redaksi untuk pengadaan informasi yang akan dikemas ulang menjadi suatu produk 6. Bagaimana cara pengguna agar dapat mengakses atau menggunakan produk.jasa informasi yang tersedia? untuk saat ini, pengguna baru bisa mengakses produk informasinya Pusat Data secara langsung maksudnya pengguna harus datang sendiri ke Pusat Data karna layanan kami baru layanan di tempat walaupun sudah terkomputerisasi untuk program layanan secara online lewat internet kami sedang mulai mengembangkannya 7. Bagaimana cara pusat informasi mempublikasikan dan memasarkan produk/jasa informasi kepada pengguna? kalo untuk promosi, sampai saat ini kami belum melakukan kegiatan khusus untuk promosi produk produk hanya kami promosikan lewat pencantuman Pusat Data Republika secara online di website Republika selain itu, promosi kami juga dibantu oleh orang-orang yang sudah pernah menggunakan produk informasi kami, yang kemudian secara sambung menyambung menyampaikan kepuasan informasinya ke orang lain Produk/Jasa Informasi yang dihasilkan 8. Apakah pusat informasi yang Bapak/Ibu pimpin menjual produk/jasa informasi? Coba sebutkan jenis produk/jasa informasi yang tersedia? ya kita menghasilkan beberapa produk informasi produk kita yaitu kliping elektronik yang berisi artikel Harian Republika mulai tahun 1993 sampai sekarang biodata yang berisi biografi dari para nara sumber trus koleksi buku yang diterbitkan oleh Pusat Data Republika yang dikemas ulang

127 dari artikel-artikel Republika dengan subyek pilihan pengguna, seperti kumpulan artikel Hikmah Republika, Dialog Jumat, dan lain-lain. Penetapan Tarif Produk/Jasa Informasi 9. Bagaimana cara pusat informasi dalam menetapkan harga jual suatu produk/informasi? Berdasarkan kriteria apa saja, harga yang ditetapkan oleh pusat informasi terhadap masing-masing produk/jasa informasi? kita netapin harga cuma dari survey harga pasar aja karna biaya produksi dan perawatan produk atau peralatannya sudah ditanggung sama lembaga induk tapi tiap bulan kita wajib ngasih laporan transaksi kita ke bagian keuangan 10. Selama melakukan proses jual beli poduk / jasa informasi, apakah terjadi keseimbangan antara biaya produksi dengan biaya jual pengguna? Hasil untung atau rugi kah yang di dapat oleh pusat informasi berdasarkan hal tersebut? Kita tidak pernah rugi atupun untung 11. Apakah pihak pusat informasi juga mengamati harga pasar dari pejualan produk/jasa informasi? ya kita selalu melakukan survey harga pasar untuk keseimbangan harga atau tarif yang tetapkan dengan pasaran jasa penyediaan dokumen elektronik 12. Digunakan untuk keperluan apa sajakah hasil dari pemasukan jual beli produk. jasa informasi? Untuk kepentingan operasional unit kerja? Atau untuk penasukan institusi induk? Apakah pusat informasi diwajibkan untuk melaporkan semua hasil pemasukan yang diperoleh dari penjualan produk/informasi yang dihasilkan pusat informasi? semua hasil dari transaksi digunakan sepenuhnya dikembalikan ke lembaga induk oleh karena itu setiap akhir bulan kita wajib menyerahakn laporan hasil transaksi ini

128 Hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan Pemialangan Informasi 13. Hambatan apa saja yang ditemui pusat informasi dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi? arus teknologi semakin cepat khususnya teknologi bidang informasi jadi kita harus berlari mengejar cepatnya perkembangan tenologi karna sering banget kita udah ngadain apa eh ternyata kondisi diluar sudah semakin canggih

129 Lampiran 4 Informasi dan Tatacara Penggunaan PIKNet PIKnet merupakan jaringan Pusat Informasi Kompas yang tersedia secara online. Pusat Informasi Kompas menyediakan koleksi informasi dari suratkabar Kompas dan media cetak lainnya. Jaringan ini bisa diakses dengan cara berlangganan atau beli voucher (mulai berlaku 1 Juni 2008). Formulir keanggotaan tersedia di halaman REGISTRASI Untuk informasi lebih lanjut, bantuan teknis dan nonteknis, silakan hubungi pik@kompas.co.id atau: PUSAT INFORMASI KOMPAS Jl. Palmerah Selatan 26 Jakarta Telepon: (021) , Menyajikan kumpulan berita yang pernah dimuat di suratkabar Kompas sejak pertama terbit. o Berbentuk indeks yang memuat judul, penulis, dan tanggal penerbitannya. o Menampilkan 300 kata pertama dari badan berita Kliping Kompas tahun 1965 sampai 1990: o Teks lengkap dapat dipesan melalui pik@kompas.co.id o Hasilnya berupa file image yang akan dikirimkan melalui . o Foto dan komponen grafis lainnya tidak disertakan. Kliping Kompas sejak tahun 1991: o Teks tersedia secara lengkap; di luar foto dan grafis. o Kliping Kompas tahun 2001 dilengkapi grafik, diagram dan peta Pencarian dapat dilakukan berdasarkan TAHUN, KATA KUNCI, dan atau PENULIS. Hasil Pencarian bersifat kronologis. Daftar ini bisa dicetak secara gratis Semua koleksi yang tersedia di PIKnet terbatas untuk kepentingan internal dan nonkomersial pelanggan.

130 Pengutipan sebagian atau seluruh materi dari PIKnet diwajibkan mencantumkan sumber penerbitannya. Tidak diijinkan untuk menggandakan, mereproduksi, mengubah, memodifikasi sebagian atau seluruh substansi yang terdapat pada PIKnet. Dilarang menerbitkan, menyebarkan, menayangkan sebagian atau seluruh substansi yang termuat di PIKnet baik dalam bentuk tercetak maupun melalui jaringan. Penggunaan yang menyangkut hal-hal di atas diatur tersendiri. Pelanggan dapat mengajukan permintaan tertulis dengan menyebutkan tujuan dan dokumen yang diinginkan kepada: Pemimpin Redaksi Kompas Jl. Palmerah Selatan 26 Jakarta atau melalui Untuk mendapatkan hasil optimal, dianjurkan menggunakan browser minimal Microsoft Internet Explorer 6.0 atau Mozilla 1.7. Untuk file images, dibutuhkan Adobe Acrobat Reader yang dapat didownload secara gratis dari Keanggotaan o Registrasi: Rp o Langganan: Rp / bulan. Pemakaian o Teks: Rp. 400 / KByte o Grafis: Rp / image. Pemesanan Dokumen o Teks (dalam bentuk image): Rp / artikel (khusus text kliping Kompas sebelum tahun 1991) Harga di atas belum termasuk PPn. Voucher PIKNet Nilai (termasuk PPn) dan masa berlaku voucher PIKNet. Nilai Kuota Masa Berlaku Rp ,- 60 KByte 30 hari Rp ,- 120 KByte 60 hari

131 Rp ,- 240 KByte 120 hari Masa berlaku voucher PIKNet terhitung sejak registrasi. Voucher PIKNet berakhir apabila saldo atau masa berlaku voucher Anda habis. A. Informasi Tagihan Tagihan akan dikirimkan setiap tanggal 5 bulan berikutnya melalui pos dan , meliputi: o o Biaya Langganan per bulan Biaya Pemakaian B. Cara Pembayaran Pembayaran dapat dilakukan secara: o o Tunai PUSAT INFORMASI KOMPAS Gedung Kompas-Gramedia Unit II Lt. 4 Jl. Palmerah Selatan Jakarta Transfer BNI PT. Kompas Media Nusantara BNI 1946 Jakarta Kota, Nomor Rekening : u.p. Pusat Informasi Kompas BCA PT. Kompas Media Nusantara BCA Gajah Mada, Nomor Rekening : u.p Pusat Informasi Kompas Bukti Transfer harap dikirimkan ke: PUSAT INFORMASI KOMPAS Fax. No. (021) u.p. Sdri. Risna Simatupang C. Sanksi Pelanggan dimohon melunasi tagihan sebelum tanggal 20 bulan yang bersangkutan. Keterlambatan pembayaran mempunyai sanksi:

132 o o o Pelunasan tagihan setelah tanggal 20 sampai akhir bulan yang bersangkutan dikenakan denda sebesar Rp Bila tanggal 1 bulan berikutnya tagihan belum dibayar, akan dilakukan pemutusan hubungan sementara. Aktivasi dapat dilakukan setelah tagihan dan denda dilunasi Bila pemutusan hubungan sementara tidak ditindaklanjuti, akan dilakukan pemutusan hubungan permanen. Aktivasi dapat dilakukan dengan proses seperti pelanggan baru.

133 PUSAT INFORMASI KOMPAS

134 Lampiran 5 Alur Kerja Pengolahan Foto ON GOING Produksi Katalogisasi Indeksing Upload Simpan DIGITALISASI Scanning Katalogisasi Upload Simpan Indeksing

135 Lampiran 6 Alur Kerja Pengolahan Kliping TEKS GN3 Text Halaman Tanggal Zoning Daftar Hasil Ambil Teks Koreksi Teks Katalogisasi Simpan Minta Grafis Tidak Ya GRAFIS GN3 Look Up Thumbnail Images Pilihan Image Grafis Olah Grafis Simpan Update Kliping Image Tgl Katalog Teks Daftar P i T k Daftar Katalog Uploag Grafis Simpan HALAMAN FTP Folder (thn/bln/tgl) File halaman (pdf) Upload File Pdf Halaman

136 Lampiran 7 Struktur Organisasi Pusat Informasi Kompas Pemimpin Umum WAPU Non- Bisnis Kepala Litbang Manajer Puslitkom Manajer Puslitbis Manajer Database Manajer Pusat Informasi

137 Lampiran 8 Penelusuran System Online melalui Web Base Pusat Data ( Menelusur koleksi selain artikel (buku, direktori, dan koleksi lainnya) melalui shortcut Menelusur koleksi artikel koran (arsip berita republika) atau e-kliping dengan keyword

138 Lampiran 9 Proses upload melalui software WS_FTP95LEserver2000 File-file yang akan di convert dibuka terlebih dahulu Ikon ini di klik untuk memulai proses convert

139 Lampiran 10 Proses Upload melalui Pangkalan Data Admin Ikon ini diklik setelah proses upload pada WS_FTP95L Eserver2000

140 Lampiran 11 Proses Pengeditan Terakhir untuk Tampilan di Pangkalan Data Online (lanjutan halaman pengeditan data artikel)

141 editor html WYSIWYG untuk memudahkan seperti dreamweaver atau bisa juga dengan menggunakan admin di isi deskripsi dengan mencentang kolom 'source'. Tampilan di web base Pusat data (tampilan pada admin)

142 (tampilan pada web base pusat data) Judul artikel Paragraph pertama body text

143 Lampiran 12 Daftar Tokoh (input data-data pada daftar tokoh)

144 Lampiran 13 Daftar Direktori (tampilan pada admin) (input data-data pada daftar tokoh)

145 Lampiran 14 Daftar E-kliping Input data-data pada e-kliping)

146 Lampiran 15 Flowchart Penelusuran Informasi Mulai Apakah staf? ya Penelusuran Koleksi Registrasi pada buku tamu bukan Penelusur an Koleksi cara 2 Penelusuran langsung ke koleksi cara 1 Penelusuran melalui intranet menggunakan server 2000 ditemukan? ya tidak Penelusuran melaui majalah/buku/ situs Pusat Informasi seperti kompas/situs lain selesai

147 Lampiran 16 Flowchart Pengolahan Artikel Lampiran 17 Struktur Organisasi Pusat Data Republika

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu serta disesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi.

Lebih terperinci

KEGIATAN PUSAT INFORMASI DALAM MENJALANKAN FUNGSI PIALANG INFORMASI STUDI KASUS PADA PUSAT INFORMASI KOMPAS DAN PUSAT DATA REPUBLIKA

KEGIATAN PUSAT INFORMASI DALAM MENJALANKAN FUNGSI PIALANG INFORMASI STUDI KASUS PADA PUSAT INFORMASI KOMPAS DAN PUSAT DATA REPUBLIKA KEGIATAN PUSAT INFORMASI DALAM MENJALANKAN FUNGSI PIALANG INFORMASI STUDI KASUS PADA PUSAT INFORMASI KOMPAS DAN PUSAT DATA REPUBLIKA Skripsi diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Pada bab ini, penulis akan memaparkan dan menjelaskan tentang teori,

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Pada bab ini, penulis akan memaparkan dan menjelaskan tentang teori, 13 BAB II TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini, penulis akan memaparkan dan menjelaskan tentang teori, konsep, dan sudi kasus yang ditemukan dalam literatur untuk menjelaskan permasalahan yang akan dibahas

Lebih terperinci

LITERASI INFORMASI GURU: STUDI KASUS SMA PERGURUAN ISLAM AL-IZHAR PONDOK LABU

LITERASI INFORMASI GURU: STUDI KASUS SMA PERGURUAN ISLAM AL-IZHAR PONDOK LABU LITERASI INFORMASI GURU: STUDI KASUS SMA PERGURUAN ISLAM AL-IZHAR PONDOK LABU Skripsi Diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Humaniora oleh RINDYASARI NPM 0704130407 Program Studi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN DEPDIKNAS RI SKRIPSI ARI IMANSYAH

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN DEPDIKNAS RI SKRIPSI ARI IMANSYAH UNIVERSITAS INDONESIA KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN DEPDIKNAS RI SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Humaniora ARI IMANSYAH 0704130067

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL TEMPAT PENELITIAN. tempat penelitian, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika.

BAB IV PROFIL TEMPAT PENELITIAN. tempat penelitian, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. 52 BAB IV PROFIL TEMPAT PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan memaparkan gambaran umum mengenai profil tempat penelitian, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. 4. 1 Profil Pusat Informasi

Lebih terperinci

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB PROFIL PERPUSTAKAAN IPB Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB) didirikan untuk menunjang terselenggaranya tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan sebuah institusi yang mengorganisasikan informasi dengan melakukan penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. Informasi ini

Lebih terperinci

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 29 Yogyakarta. website: bpad.jogjaprov.go.id e-mail: bpad_diy@yahoo.com Jogja Istimewa, Jogja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah Bapak/Ibu mengenal istilah pemialangan informasi?

Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah Bapak/Ibu mengenal istilah pemialangan informasi? Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Pemahaman Istilah Pemialangan Informasi 1. Apakah Bapak/Ibu mengenal istilah pemialangan informasi? 2. Jika iya, bisakah Bapak/Ibu menjelaskan maksud/arti dari istilah

Lebih terperinci

16 Apakah pihak yang berwenang pada situs web jelas? 17 Apakah penyedia sumberdaya situs web berkompeten?

16 Apakah pihak yang berwenang pada situs web jelas? 17 Apakah penyedia sumberdaya situs web berkompeten? NO 1 Aksesibilitas dan Kecepatan INDIKATOR YANG DIUKUR HASIL PEROLEHAN DATA YA TIDAK 1 Apakah pengguna dapat melihat sesuatu pada halaman situs web dalam waktu 8 detik? 2 Apakah situs web dapat diakses

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Information Architecture for The Web. 1. Evaluation Criteria : Background Information. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 : Information Architecture for The Web. 1. Evaluation Criteria : Background Information. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 : Information Architecture for The Web 1. Evaluation Criteria : Background Information 2. Evaluation Criteria : Overall Impression 3. Evaluation Criteria : Content Aspects. 4. Evaluation Criteria

Lebih terperinci

Manjemen Perpustakaan Khusus

Manjemen Perpustakaan Khusus Manjemen Perpustakaan Khusus Pendahuluan Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama

Lebih terperinci

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 PENDAHULUAN KOLEKSI Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang yang mempunyai

Lebih terperinci

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah 3/31/2010 SELEKSI BAHAN PUSTAKA A. Proses Seleksi 2. Pi Prinsipseleksii lki 3. Variasi dalam seleksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yusuf (2009:31), sumber-sumber informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yusuf (2009:31), sumber-sumber informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Abad 21 ini merupakan era informasi dimana informasi bisa diperoleh di perpustakaan ataupun di sentra-sentra informasi. Dengan masuknya era informasi ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. perusahaan, struktur organisasi, serta pembagian tugas dan tanggung jawab.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. perusahaan, struktur organisasi, serta pembagian tugas dan tanggung jawab. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Pada sub-bab ini akan dibahas mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, serta pembagian tugas dan tanggung

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 3 PENDAHULUAN KOLEKSI Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan sebuah pelayanan, tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama yang ada di perpustakaan.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran sebuah media massa tentunya diharapkan sebagai salah satu media penyebaran informasi untuk khalayak ramai. Informasi yang ditampilkan tersebut muncul atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi, komunikasi, dan koordinasi. Teknologi-teknologi ini berpotensi mentransformasi secara menyeluruh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk inovasi teknologi telekomunikasi adalah internet (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. Internet adalah seluruh jaringan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-MARKETING UNTUK PERIKLANAN BERBASIS CLIENT-SERVER SECARA ONLINE DAN REAL TIME SKRIPSI. Disusun Oleh :

SISTEM INFORMASI E-MARKETING UNTUK PERIKLANAN BERBASIS CLIENT-SERVER SECARA ONLINE DAN REAL TIME SKRIPSI. Disusun Oleh : SISTEM INFORMASI E-MARKETING UNTUK PERIKLANAN BERBASIS CLIENT-SERVER SECARA ONLINE DAN REAL TIME SKRIPSI Disusun Oleh : MOCHAMAD BAYU HANGGORO NPM. 0634010256 Kepada PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios interaktif dan CD-ROM, sampai TV digital dan radio pada saat ini telah membawa kita ke dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin. digilib.uns.ac.id 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Banyak orang yang salah mengartikan tentang apa itu perpustakaan, fungsi dan peranan perpustakaan bagi kehidupan. Di era saat ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

Jasa Penelusuran Informasi Bagi Mahasiswa Skripsi: studi kasus di Perpustakaan Fakultas Ekonomi UI

Jasa Penelusuran Informasi Bagi Mahasiswa Skripsi: studi kasus di Perpustakaan Fakultas Ekonomi UI Jasa Penelusuran Informasi Bagi Mahasiswa Skripsi: studi kasus di Perpustakaan Fakultas Ekonomi UI Skripsi diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Humaniora Pada Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran. Sistem Informasi Pemasaran. Anton Kurniawan, SP., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Pemasaran. Sistem Informasi Pemasaran. Anton Kurniawan, SP., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Pemasaran Sistem Informasi Pemasaran Fakultas Ekonomi & Bisnis Anton Kurniawan, SP., MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Sistem Informasi Pemasaran Sistem Informasi yaitu

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan

BAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan BAB I LATAR BELAKANG I.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan I.1.1 Kebutuhan Akuntansi di Indonesia Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, kebutuhan perusahaan untuk memiliki laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya (Sulistyo-Basuki, 1991: 51). Perpustakaan perguruan tinggi mendukung

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya (Sulistyo-Basuki, 1991: 51). Perpustakaan perguruan tinggi mendukung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi,

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS MASALAH

BAB II ANALISIS MASALAH BAB II ANALISIS MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Teori yang akan dibahas pada bab ini ada teori-teori pendukung dan penjelas yang menjadi landasan terhadap judul yang penulis angkat berupa materi ilmu yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi informasi (TI), kini internet bukan lagi sesuatu yang dianggap baru dan mahal. saat ini internet sudah menjadi kebutuhan vital sama

Lebih terperinci

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015 1 TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015 A. PENDAHULUAN Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah berjalan dengan sangat

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce III. LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan pada stabilitas ekonomi global, yaitu maraknya penggunaan Internet sebagai medium untuk melakukan transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai institusi yang menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam, yang didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam tipe penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELATIHAN KOPERASI UJI MUTU BERBASIS WEB. Darmawan Baginda Napitupulu

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELATIHAN KOPERASI UJI MUTU BERBASIS WEB. Darmawan Baginda Napitupulu PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELATIHAN KOPERASI UJI MUTU BERBASIS WEB Darmawan Baginda Napitupulu Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Tangerang, Indonesia

Lebih terperinci

LAYANAN BUKU ELEKTRONIK: SURVAI DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI HARIANTO

LAYANAN BUKU ELEKTRONIK: SURVAI DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI HARIANTO UNIVERSITAS INDONESIA LAYANAN BUKU ELEKTRONIK: SURVAI DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI HARIANTO 0704130202 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DEPOK JULI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini menjadikan informasi sebagai pilar penting dalam berjalannya kegiatan operasional suatu usaha demi tercapainya tujuan yang diinginkan

Lebih terperinci

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI Mata Kuliah Akusisi Selasa, 23 Maret 2010 Dosen: 1. Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Hada Hidayat M., S.Sos. 3. Damayanty, S.Sos. 23 Maret 2010 MATA KULIAH AKUISISI, DY 2010 1 KOLEKSI

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif. Menurut Bugdon dan Taylor dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif. Menurut Bugdon dan Taylor dalam III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif. Menurut Bugdon dan Taylor dalam Moleong (2005: 5-6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

KOMPETENSI PUSTAKA WAN KHUSUS DI ABAD KE-21 PENGANTAR

KOMPETENSI PUSTAKA WAN KHUSUS DI ABAD KE-21 PENGANTAR KOMPETENSI PUSTAKA WAN KHUSUS DI ABAD KE-21 Dipersiapkan untuk Dewan Asosiasi Pustakawan khusus/sla oleh Komite Khusus mengenai Kompetensi untuk Pustakawan Khusus Joanne Marshall; Linda Moulton; dan Roberta

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 32 PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN Oleh Surya Mansjur Sulastuti Sophia Akhmad Syaikhu Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI

Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI KINK (Katalog Induk Nasional Kesehatan) : Gerbang Informasi Sehat Bidang Kesehatan Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI nadiaamelia11@yahoo.co.id Abstrak Artikel

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat di segala bidang membuat para penggunanya semakin antusias untuk memanfaatkan kegunaan teknologi tersebut. Indonesia yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu yang sekarang

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PENGUNJUNG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PENGUNJUNG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PENGUNJUNG Andi Faridah Arsal dan Firdaus Daud Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Makassar

Lebih terperinci

Hormat Saya, Penyusun

Hormat Saya, Penyusun Pengguna perpustakaan yang terhormat, Dalam rangka menyusun skripsi sebagai tugas akhir, saya mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia bermaksud menyebarkan kuesioner kepada pengguna

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Restaurant adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan fleksibilitas

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Ni Putu Ratih Adnyana Putri 1, I Putu Suhartika 2, Richard Togaranta Ginting 3 Fakultas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

Skripsi diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Humaniora

Skripsi diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Humaniora PEMANFAATAN PANGKALAN DATA TERPASANG BIDANG EKONOMI DAN BISNIS PROQUEST, JSTOR DAN ELSEVIER SCIENCE DIRECT OLEH PENGGUNA PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA Skripsi diajukan untuk melengkapi

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari

Lebih terperinci

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Pendahuluan Dewasa ini berbagai lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun swasta berlomba-lomba untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

MEDIA SOSIAL & SOSIALISASI

MEDIA SOSIAL & SOSIALISASI Tema: Perpustakaan Khusus dan Media Sosial MEDIA SOSIAL & SOSIALISASI CARA EFEKTIF UNTUK PROMOSI LAYANAN PERPUSTAKAAN KHUSUS Wahid Nashihuddin, SIP. Pustakawan Berprestasi Tk.Nasional Juara II Tahun 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam perkembangannya dan memberikan kita kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam perkembangannya dan memberikan kita kemudahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini yang semakin hari semakin berkembang pesat. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya dalam menumbuhkembangkan sumber daya manusia dalam mempersiapkan menghadapi pembangunan. Pada penyelenggaraan pendidikan perlu adanya

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran Dan Kontroling E-Sapi

Sistem Informasi Pemasaran Dan Kontroling E-Sapi Sistem Informasi Pemasaran Dan Kontroling E-Sapi Oleh : Luluk Purwati (04204043) Dosen Pembimbing : Rinci kembang S.Kom Abstrak Budidaya sapi merupakan hal yang mempunyai prospek bagus pada lingkungan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1 PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1 Pendahuluan Jika ilmu diumpakan sebagai darah dalam tubuh kita dan tubuh kita merupakan sistem perguruan tinggi, maka perpustakaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang L 1 Lampiran 1 Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang Tabel wawancara perancangan sistem penjualan terhadap manajer pemasaran Rusdi Manajer Pemasaran Tanggal Wawancara 19

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, produk maupun jasa yang ditawarkan. Semua tersedia di internet secara

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, produk maupun jasa yang ditawarkan. Semua tersedia di internet secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manfaat dari perkembangan teknologi Internet saat ini sudah semakin dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Tidak hanya dari segmen bisnis dan pendidikan saja, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya kepada konsumen. Dalam hal ini keunggulan dalam bersaing sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. produknya kepada konsumen. Dalam hal ini keunggulan dalam bersaing sangat diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek KKP Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari kebijakan strategi dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Dalam hal ini keunggulan

Lebih terperinci

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik Bimbingan Pemakai Sumber-Sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan. Menurut William I. Gordon (Mulyana, 2005), Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai pusat penghimpun, pengolah dan penyebaran informasi. Pengelolaan perpustakaan pada masa kini semakin menuntut

Lebih terperinci

Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja

Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja Kode Unit : O.842340.015.01 Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja Deskripsi Unit : Unit ini menjelaskan hasil kinerja, keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk mengumpulkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

Lebih terperinci

CONTOH ANALISIS SWOT DI PERPUSTAKAAN

CONTOH ANALISIS SWOT DI PERPUSTAKAAN CONTOH ANALISIS SWOT DI PERPUSTAKAAN Tabel 1. Uraian Kekuatan dan Kelemahan Unit Kerja Faktor-faktor internal Kekuatan/Strength Kelemahan/Weakness Sistem pelayanan dan pengolahan bahan pustaka. Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada

Lebih terperinci

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi Morissan, M.A Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2011 Abstrak: Industri majalah di Indonesia dewasa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 39 BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai cara-cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Untuk memulai penelitian diawali dengan menentukan tipe dan

Lebih terperinci

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia Proposal Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D Geographic Information System Pusat Data Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 7 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan informasi serta kesadaran manusia akan pentingnya informasi, maka semakin banyak bermunculan perpustakaan dan pusat informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini Marketing Public Relations sangat di butuhkan tidak hanya menjual suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Hal ini sejalan dengan perubahan kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Hal ini sejalan dengan perubahan kebutuhan masyarakat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi di bidang komunikasi dewasa ini mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini sejalan dengan perubahan kebutuhan masyarakat akan jasa telekomunikasi

Lebih terperinci

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :. Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna terhadap Layanan Perpustakaan dengan Menggunakan Metode LibQual (Studi Kasus pada Perpustakaan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh) Dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB.I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Makalah... 6 BAB.II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci