Seminar Tugas Akhir Juni 2015 AUTOMATIC TISSUE PROCESSOR TAHAP CLEARING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Seminar Tugas Akhir Juni 2015 AUTOMATIC TISSUE PROCESSOR TAHAP CLEARING"

Transkripsi

1 Seminar Tugas Akhir Juni 0 AUTOMATIC TISSUE PROCESSOR TAHAP CLEARING Tedi Rukmawan, Her Gumiwang Ariswati, I Dewa Gede Hari Wisanaf Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. 0 Surabaya ABSTRAK Tissue Processor terdiri dari beberapa tahap yaitu Dehidrasi, Clearing, Infiltrasi Paraffin. Tahap yang pertama, tahap dehidrasi yang merupakan tahap untuk menghilangkan/menarik air dalam jaringan dengan cara merendam jaringan kedalam alkohol mulai dari konsentrasi terendah sampai konsentrasi tinggi, karena alcohol tidak dapat berikatan dengan paraffin, maka dilakukan proses Clearing untuk menarik keluar kadar alcohol yang berada dalam jaringan dengan menggunakan cairan xylol jaringan direndam dengan masing masing tiga larutan xylol selama jam. Penelitian dan pembuatan modul ini menggunakan metode one group post test desain karena langsung dilakukan perlakuan terhadap alat tanpa melakukan pengukuran keadaan awal terlebih dahulu dan hasil dari perlakuan langsung diukur tanpa dibandingkan dengan kelompok control. Berdasarkan hasil pengukuran timer, diperoleh kesalahan error pada timer jam adalah larutan satu, %, larutan dua,8 %, larutan tiga,8 % dan pada timer jam adalah larutan satu, %, larutan, % dan larutan tiga, %. Dari data hasil pengukuran dan analisis maka dapat disimpulkanbahwa alat dapat bekerja dengan baik. Kata Kunci :tissue processor, timer PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Automatic Tissue Processor adalah alat untuk proses pengolahan jaringan pada kegiatan Histoteknik (proses untuk membuat sajian histologi) yang telah dipotong dan telah melalui tahap proses kimiawi yaitu Fiksasi (Fixation), Pemeriksaan Kotor (Gross Examination), dan kemudian dilakukan Pengolahan Jaringan (Tissue Processing). Tissue Processor atau Pengolahan jaringan bertujuan untuk mengolah jaringan agar proses mikrotom bisa dilakukan secara sempurna. Tissue Processor terdiri dari beberapa tahap yaitu Dehidrasi, Clearing, Infiltrasi Paraffin. (histoteknik dasar, 009). Tahap yang pertama, tahap dehidrasi yang merupakan tahap untuk menghilangkan/menarik air dalam jaringan dengan cara merendam jaringan kedalam alkohol mulai dari konsentrasi terendah sampai konsentrasi tinggi, karena alcohol tidak dapat berikatan dengan paraffin, maka dilakukan proses Clearing untuk menarik keluar kadar alcohol yang berada dalam jaringan dengan menggunakan cairan xylol. Tahapan terakhir yaitu Infiltrasi paraffin yang merupakan tahap pengisian rongga atau pori-pori jaringan dengan cairan paraffin. (Rica Vera BR Tarigan, 0)

2 Seminar Tugas Akhir Juni 0 Pengolahan jaringan yang rumit cukup merepotkan operator jika dilakukan secara manual, mengingat pada tahap pengolahan jaringan membutuhkan ketelitian dan monitoring waktu yang tepat. Pengolahan jaringan secara manual memiliki persentasi kesalahan lebih besar dibandingkan dengan pengolahan jaringan secara otomatis. Pada proses manual, operator dituntut untuk benar-benar teliti dalam memonitoring waktu pengolahan jaringan. Ketidaktepatan waktu dapat menyebabkan hasil yang kurang maksimal atau jaringan masih mentah untuk diproses lebih lanjut. Automatic tissue processor telah dibuat dengan tahap dehidrasi (Amalia Risa Rahma, 000). Automatic tissue processor dibuat dengan tahap Infiltrasi Paraffin (I Wayan Hermawan, 000). Tanpa tahap clearing proses pengolahan jaringan tidak bisa dilanjutkan ke tahap infiltrasi paraffin karena cairan alcohol yang digunakan pada tahap dehidrasi tidak dapat berikatan dengan paraffin. Batasan Masalah. Tissue prosessor hanya untuk tahap pembeningan (clearing).. Menggunakan tabung larutan.. Sumber tegangan berasal dari jala jala PLN. 4. Menggunakan motor DC sebagai penggerak mekanik.. Menggunakan IC ATMEGA 8.. Menggunakan timer counter up. 7. Waktu pemilihan clearing yaitu dan jam untuk masing - masing tabung. 8. Proses dari hasil clearing tidak bisa dilihat secara langsung karena bukan menggunakan sample dan larutan asli (simulasi). 9. jika terjadi gangguan matinya sumber tegangan maka timer tidak bisa melanjutkan. Rumusan Masalah Dapatkah dibuat Automatic Tissue Prosessor Tahap Clearing dengan Menggunakan ATMEGA 8? Tujuan Tujuan Umum Dibuatnya automatic tissue prosessor tahap clearing dengan menggunakan ATMEGA 8. Tujuan Khusus. Membuat rangkaian mikrokontroler dan menampilkan ke dalam LCD x berikut pemrograman untuk menjalankan system.. Membuat rangkaian timer otomatis. Membuat rangkaian control motor DC. 4. Membuat control mekanik dengan menggunakan motor DC. Menfungsikan AVR sebagai pengolah data dan pengontrol alat secara keseluruhan. Melakukan uji fungsi alat Manfaat Manfaat Teoritis Menambah wawasan di bidang Teknik Elektromedik khususnya alat laboratorium yaitu Automatic Tissue Processor. Manfaat Praktis Untuk memudahkan pengguna dalam melakukan proses Tissue Processor.

3 Seminar Tugas Akhir Juni 0 Telaah Pustaka Automatic Tissue Processor a) Fiksasi Untuk mempertahankan struktur sel sehingga menjadi stabil secara fisik dan kimiawi dan mencegah terjadi dialysis atau pembengkakan pada rupture. b) Dehidrasi Untuk menghilangkan/menarik air dalam jaringan dengan cara mulai konsentrasi terendah sampai konsentrasi tinggi. c) Pembeningan (clearing) Pembeningan adalah suatu tahap untuk mengeluarkan alkohol dari jaringan dan menggantinya dengan suatu larutan yang dapat berikatan dengan parafin. Jaringan tidak dapat langsung dimasukkan ke dalam parafin karena alkohol dan parafin tidak bisa saling melarutkan. Proses mengeluarkan alkohol dari jaringan ini sangat krusial karena bila di dalam jaringan masih tertinggal sedikit alkohol maka parafin tidak bisa masuk kedalam jaringan sehingga jaringan menjadi matang diluar, mentah di dalam dan akan menyebabkan jaringan menjadi sulit untuk dipotong dengan mikrotom. Prinsip Kerja Alat Keterangan: Automatic Tissue Processor itu yaitu alat yang secara otomatis melakukan gerakan melakukan proses persiapan jaringan dengan timer yang sudah di setting. Kerangka Konsep Diagram Mekanis Sistem Proses pembeningan dengan menggunakan XYLOL : Botol. Xylol I Jam Botol. Xylol II Jam Botol. Xylol III Jam d) Infiltrasi paraffin Pembenaman (impregnasi) adalah proses untuk mengeluarkan cairan pembening (clearing agent) dari jaringan dan diganti dengan parafin. Pada tahap ini jaringan harus benarbenar bebas dari cairan pembening karena sisa cairan pembening dapat mengkristal dan sewaktu dipotong dengan mikrotom akan menyebabkan jaringan menjadi mudah robek. Desain modul Keterangan: ) Kontrol pemilihan timer dan jam ) Rangkaian mekanik sebagai penghasil gerakan otomatis..

4 Seminar Tugas Akhir Juni 0 Diagram Blok Diagram Blok Sistem. MCU MCU ( Microcontroller Unit ) merupakan otak yang mengatur system mekanik didalam alat.. Display Display yaitu untuk menampilkan timer untuk perendaman jaringan.. Driver motor. Driver motor untuk mengatur kerja motor. 4. Motor Motor berfungsi sebagai penggerak mekanik naik turun tabung jaringan.. Motor Motor berfungsi sebagai penggerak mekanik kanan kiri tabung jaringan.. Motor Motor berfungsi sebagai pemutar jaringan. 7. Switch berfungsi sebagai sensor untuk pemberhentian motor. 8. Start berfungsi sebagai tombol awal tanda dimulai proses 4

5 Seminar Tugas Akhir Juni 0 Diagram Alir Proses/Program Start Inisialisasi Diagram Alir Proses Setting timer Switch larutan Motor turun Switch Motor berhenti Timer aktif Motor berputar Timer habis Tombol start di tekan Motor bergerak Switch larutan Motor turun Switch Motor berhenti Timer aktif Motor berputar Timer habis Switch larutan Motor turun Switch Motor berhenti Timer aktif Motor berputar Timer habis Tombol on di tekan maka proses inisialisasi di mulai, kemudian melakukan setting timer dengan pemilihan jam atau jam. Tombol start di tekan maka proses di mulai yaitu motor bekerja turun sampai merubah switch sehingga motor berhenti motor bekerja dan timer berjalan, setelah timer habis maka motor mati dan motor kembali bekerja dan naik ke atas dan diberhentikan oleh switch dan motor bekerja untuk memindah jaringan ke larutan yang lain, proses ini berlangsung kali sesuai dengan jumlah larutannya. Dan proses selesai. Motor naik Motor naik Motor naik Switch Switch Switch End

6 Seminar Tugas Akhir Juni 0 Urutan Kegiatan Dalam penelitian dan pembuatan modul ini penulis membuat beberapa urutan kegiatan diantaranya : ) Mencari dan mempelajari teori yang berkaitandengan permasalahan yangdibahas. ) Berkonsultasi kepada dosen - dosen yang bersangkutan mengenai permasalahan yang akan diangkat dalam Tugas Akhir. ) Mengumpulkan refrensi mengenai segala faktor yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. 4) Membuat Blok diagram, diagram alir serta desain mekanis untuk modul yang akan dibuat ) Membuat dan menyusun proposal. ) Ujian Proposal dan Revisi 7) Membuat, mengumpulkan dan mempelajari rangkaian- rangkaian yang dibutuhkan untuk pembuatan modul. 8) Membuat layoutan rangkaian ke papan PCB. 9) Menyiapkan bahan berupa komponen dan peralatan yang akan digunakan dalam pembuatan modul. 0) Memasang komponen pada papan PCB dan trobel shoot. ) Mempelajari dan membuat Program. ) Memasang rangkaian pada box modul. ) Melakukan uji fungsi alat. 4) Pengambilan data data yang dibutuhkan dari modul serta menyusunnya menjadi sebuah KTI dengan refrensi yang diambil dari buku, internet serta KTI perpustakaan. ) Ujian Kelayakan dan Ujian Seminar. ) Ujian Sidang dan Pengumpulan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Pengujian Dan Pembahasan Teknik Pengujian dan Pengukuran Dalam penelitian ini menggunakan metode pre eksperimental dengan jenis peneltian one group post test desain karena langsung dilakukan perlakuan terhadap alat tanpa melakukan pengukuran keadaan awal terlebih dahulu dan hasil dari perlakuan langsung diukur tanpa dibandingkan dengan kelompok control. Perlakuan diukur X Teknik pengujian dan pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan modul dengan pembanding yaitu :. Menggunakan stopwatch untuk membandingkan timer Hasil Pengukuran Tabel Pengukuran Waktu Perpindahan Basket ke Larutan Perpindahan Start ke larutan Larutan ke larutan Laurtan ke larutan Waktu s 8 s 8 s

7 Seminar Tugas Akhir Juni 0 Table pengukuran jam (00) Table pengukuran jam (700) 7

8 Seminar Tugas Akhir Juni 0 Analisis Setelah dilakukan pengukuran maka akan dilakukan perhitungan data yang diperoleh sehingga dapat dianalisa menggunakan rumus, antara lain : UA 0,89 Perhitungan larutan : 0,9 Perhitungan untuk setting waktu jam (00 s) X X Perhitungan larutan : X 8 4 s Simpangan Error X n - X % Error Xn X % Error Xn SD SD , % ( X X ) ( X X )... ( X X ) n (4 4) (4 4) (4 4) (4 4) (4 4) (4 4) 4 0,89 X 87 4,8 s Simpangan Error X n - X % Error 00 4,8-4,8 Xn X % Error Xn SD SD 00 4,8 00 -,8 % ( X X ) ( X X )... ( X X ) n (4 4,8) (4 4,8) (4 4,8) (4 4,8) (4 4,8) (4 0,04 0,04 0,04 0,4 0,04 0,04 0,4 8

9 Seminar Tugas Akhir Juni 0 UA 0,4 0,78 0, 0,... Perhitungan untuk setting waktu jam (700 s) Perhitungan larutan : Perhitungan larutan : X X X 8 X 49 4, s 78 s Simpangan Error X n - X Simpangan Error X n - X 00 4, , -8 % Error % Error Xn X Xn % Error % Error Xn X Xn 00 4, ,8 % -, % SD SD ( X X ) ( X X )... ( X X ) n SD SD ( X X ) ( X X )... ( X X ) n (4 4,) (4 4,) (4 4,) (4 4,) (4 4,) (780 78) (4 (78 4,) 78) (78 78) (780 78) (78 78) (78 78) 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 4 4,4 UA UA,4 0,9 9

10 Seminar Tugas Akhir Juni 0 Perhitungan larutan : Perhitungan larutan : X X X 49 X s 78, s Simpangan Error X n - X Simpangan Error X n - X , -8-8, % Error % Error Xn X Xn % Error % Error Xn X Xn , % , 700 -, % SD SD ( X X ) ( X X )... ( X X ) n SD SD ( X X ) ( X X )... ( X X ) n (78 78) (78 78) (780 78) (780 78) (78 78) (780 (784 78,) 78) (780 78,) (780 78,) (78 78,) (78 78,) ( ,7,9,9 0,49 0,49,89 0,09, UA,7 0,74 UA, 0,4 0

11 J7 to lcd 0 4 SW R K C7 0uF RESET PB PB PB7 RESET PB8 J 4 programer Seminar Tugas Akhir Juni 0 PB0 PB PB PB PB4 PB PB PB7 PD0 PD PD PD PD4 PD PD PB start PB U PB4 limit PB limit bawah 40 PB0(XCK/T0) PA0(ADC0) 9 PB(T) PA(ADC) 8 4 PB(INT/AIN0) PA(ADC) 7 PB(OC0/AIN) PA(ADC) PB4(SS) PA4(ADC4) 7 PB(MOSI) PA(ADC) 4 8 PB(MISO) PA(ADC) 9 PB7(SCK) PA7(ADC7) 0 RESET AREF AGND 0 GND A 9 X-TALL PC7(TOSC) 8 4 X-TALL PC(TOSC) 7 PD0(RXD) PC PD(TXD) PC4 7 PD(INT0) PC 4 8 PD(INT) PC 9 PD4(OCB) PC(SDA) 0 PD(OCA) PC0(SCL) PD(ICP) PD7(OC) PA0 PA PA PA PA4 PA PA PA7 PC7 PC PC PC4 PC PC PC PC0 PD7 R4 k PC0 PC PC PC4 PC PC PC7 R8 0 R 0 R7 0 U 4 U MOC70T U4 4 MOC70T 4 R PA PA RESISTOR R PA RESISTOR R RESISTOR memasukkan dan menghapus program pada mikrokontroller. atmega8 MOC70T Pembahasan Keseluruhan hardwarerangkaian Rangkaian Keseluruhan Penjelasan Rangkaian Minimum Sistem : Tombol/switch pada rangkaian minimum system ini berupa tombol setting timer pada PINB. untuk pemilihan - jam, dan tombol enter pada PINB. digunakan untuk menjalankan program yang telah dipilih, kemudian PINB.4 dan PINB. menggunakan limit swit yang berfungsi untuk pembatas motor pada saat naik atau turun dan mengirim logika ketika tertekan otomatis oleh gerakan motor sehingga mengirimkan input terhadap micro, dan tiga sensor opcopler berfungsi untuk memberhentikan motor saat perpindahan larutan ke larutan sehingga mengirimkan logika inputan ke micro melalui PINA. PINA. dan PINA.. LCD X berfungsi sebagai display untuk menampilkan pemilihan TIMER dan tampilan proses TIMER sedang berjalan. Tombol reset digunakan untuk memberhentikan buzzer saat proses sudah selesai dan membuat alat menjadi kondisi awal lagi. Pin reset ATmega 8 adalah active low resistor, ini berfungsi untuk pull up yang cara kerjanya secara default ic akan mengenal logika / high jika mendapat triger (saklar ditekan) maka input akan terhubung langsung dengan ground dan mendapat logika nol. Kapasitor yang diparalelkan dengan tombol adalah untuk memberikan delay reset pada waktu rangkaian dinyalakan. Konektor programmer yang terhubung dengan pin Mosi, Miso, SCK, Reset dan Ground berfungsi untuk : Rangkaian diatas merupakan pengembangan rangkaian mosfeet Bridge,H-bridge adalah sebuah perangkat keras berupa rangkaian yang berfungsi untuk menggerakkan motor. Rangkaian ini diberi nama H-bridge karena bentuk rangkaiannya yang menyerupai huruf H. Rangkaian ini terdiri dari dua buah MOSFET kanal P (IRF 40) dan dua buah MOSFET kanal N (IRF 940). Prinsip kerja rangkaian ini adalah dengan mengatur mati-hidupnya ke empat MOSFET tersebut. Huruf M pada gambar adalah motor DC yang akan dikendalikan. Bagian atas rangkaian akan dihubungkan dengan sumber daya kutub positif, sedangkan bagian bawah rangkaian akan dihubungkan dengan sumber daya kutub negatif. Pada saat MOSFET A dan MOSFET D on sedangkan MOSFET B dan MOSFET C off, maka sisi kiri dari gambar motor akan terhubung dengan kutub positif dari catu daya, sedangkan sisi sebelah kanan motor akan terhubung dengan kutub negatif dari catu daya sehingga motor akan bergerak turun dan ketika sebaliknya Pada saat MOSFET B dan MOSFET C on sedangkan MOSFET A dan MOSFET D off, maka sisi kanan dari gambar motor akan terhubung dengan

12 Seminar Tugas Akhir Juni 0 kutub positif dari catu daya, sedangkan sisi sebelah kiri motor akan terhubung dengan kutub negatif dari catu daya sehingga motor akan bergerak naik. Penggunaan opcopler PC87 digunakan untuk pemisah tegangan antara blok motor dan blok micro, opcopler PC87 aktif ketika anoda mendapatkan logika satu yang sudah diatur dari output micro, kemudian fungsi resistor pada kaki collector yang di fungsikan untuk IRF 940 adalah untuk mengambil ground pada saat optocopler pc87 satu rasi, fungsi pengmabilan ground dikarenakan irf 940 aktif ketika kaki gate mendapatkan logika 0. Sedangkan fungsi resistor di emitor pada pc87 yang diteruskan ke irf40 adalah untuk pengambilan logika ketika optocopler tersebut satu rasi, di karenakan irf tersebut aktif ketika gate mendapatkan logika. Penggunakan tegangan vdc di collector difungsikan agar tegangan pada saat logika lebih jelas atau lebih kuat. Penggunaan diode diatas di fungsikan untuk mengamankan mosfeet ketika arus balik motor, pada saat sumber tegangan di matikan lilitan motor mengeluarkan tegangan singkat yang dihasilkan oleh induksi lilitan, maka dari itu tegangan singkat tersebut di teruskan oleh diode sehingga mosfeet lebih aman. Di karenakan untuk gerakan motor dalam proses kerja alat tidak membutuhkan kecepatan motor tertentu, maka dalam penggunaan software tidak menggunakan PWM melainkan cukup logika terus menerus untuk memicu anoda pada pc87. R PORTD. 0 V Penjelasan rangkaian driver motor pemindah larutan : Fungsi optocopler dan mosfeet irf 940 adalah sebagai saklar, pada saat anoda dari pc87 mendapat logika dari micro maka collector dan emitor satu rasi sehingga collector mendapatkan ground dikarenakan ada penghalang resistor yang kemudian ground itu digunakan untuk mengaktifkan gate dari mosfeet irf940 sehingga source mengalirkan tegangan ke drain dan drain meneruskannya ke motor sehingga motor bergerak. Di karenakan untuk gerakan motor dalam proses kerja alat tidak membutuhkan kecepatan motor tertentu, maka dalam penggunaan software tidak menggunakan PWM melainkan cukup logika terus menerus dari PORTD. untuk memicu anoda pada pc87. Pembahasan Software Listing Program Subprogram timer dan LCD #include <mega8.h> #include <lcd.h> #include <stdlib.h> #include <delay.h> 4 R7 00K ISO PC87 M+ M- Q IRF940N/TO M MOTOR AC V D in4007 eeprom unsigned char te0,di, ru0; unsigned char mikrodetik, detik0, menit0, jam0; unsigned char temp[0];

13 Seminar Tugas Akhir Juni 0 #asm.equ lcd_port0x ;PORTC #endasm interrupt [TIM0_OVF] void timer0_ovf_isr(void) TCNT00x9E; mikrodetik++; if (mikrodetik0) detik++; mikrodetik0; interrupt [TIM0_COMP] void timer0_comp_isr(void) TCNT00x9E; mikrodetik++; if (mikrodetik0) detik++; mikrodetik0; void satu() if (detik) detik0; lcd_clear(); menit++; if (menit) menit0; lcd_clear(); jam++; if (jam) TCCR00x00; void dua() if (detik) lcd_clear(); detik0; menit++; if (menit) lcd_clear(); menit0; jam++; if (jam) lcd_clear(); TCCR00x00; void tampil_lcd() itoa(jam,temp); //menampilkan JAM di LCD lcd_gotoxy(0,); lcd_puts(temp); itoa(detik,temp); //menampilkan DETIK di LCD lcd_gotoxy(,); lcd_puts(temp); lcd_gotoxy(,); //menampilkan : lcd_putsf(":"); itoa(menit,temp); //menampilkan MENIT di LCD lcd_gotoxy(,); lcd_puts(temp); lcd_gotoxy(,); //menampilkan :

14 Seminar Tugas Akhir Juni 0 lcd_putsf(":"); lcd_gotoxy(,0); lcd_putsf("jam"); itoa(te,temp); lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts(temp); Subprogram pengaturan logika untuk driver motor menggunakan output PORTD PORTD0b0000; Kelemahan/Kekurangan Sistem. Pemilihan motor kurang tepat sehingga gerak mekanik berisik.. Timer tidak bisa melanjutkan PENUTUP KESIMPULAN Secara menyeluruh pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Mikrokontroler dengan ATmega 8 dapat menampilkan ke dalam LCD x berikut pemrograman untuk menjalankan system alat. Dapat dibuat rangkaian timer otomatis. Dibuat rangkaian control motor DC dengan mosfeet IRF940 dan IRF40. 4 Melakukan uji fungsi alat Berdasarkan hasil pengukuran timer, diperoleh kesalahan error pada timer jam adalah larutan satu, %, larutan dua,8 %, larutan tiga,8 % dan pada timer jam adalah larutan satu, %, larutan, % dan larutan tiga, % SARAN Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penyempurnaan penelitian lebih lanjut :. Desain yang tepat dan baik, serta pemilihan motor juga harus diperhatikan agar pergerakan motor lebih bagus.. Dapat dibuat penyimpanan timer ketka mati listrik terjadi. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Ahmad Aulia Jusuf, (009). Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Cahyono, (00). Laporan Praktikum Mikroteknik Pembuatan Preparat Permanen Dunia Analis (00). Teknik pembuatan sediaan pemeriksaan minggu desember Elektronika dasar (0). Prinsip kerja motor DC. Selasa 4 juli 0 Koentjaraningrat, 00. Metode- Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia M. Ary Heryanto dan Wisnu Adi P Pemrograman Bahasa C Untuk Mikrokontroller ATMega8. Yogyakarta: CV. Andi Offset 4

15 Seminar Tugas Akhir Juni 0 Rica Vera Br. Tarigan, (0). Laporan Praktikum Tissue Processing (Pemprosesan Jaringan) Sumanto, (994) Mesin Arus Searah. Jogjakarta: Penerbit Andi Offset. Zuhal, (988). Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: Gramedia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3. Perancangan Perangkat Keras Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam merealisasikan alat maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Diagram blok pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dilengkapi dengan pengatur waktu dan tekanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sistem Tegangan PLN AC 220 akan diturunkan dengan menggunakan trafo step down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 855 Disusun oleh : Nama : Hotman panjaitan NPM : 6409576 Jurusan : Teknik Elektro Dosen Pembimbing : Erma Triawati

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2016

Seminar Tugas Akhir Juni 2016 Seminar Tugas Akhir Juni 06 Automatic Stainer (Blok Kontrol Motor) Rizgan, Syaifudin, Endro Yulianto Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. 0 Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis microcontroller ATMega8 dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis microcontroller ATMega8 dapat dilihat pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Diagram blok dari compressor nebulizer menggunakan timer berbasis microcontroller ATMega8 dapat dilihat pada Gambar 3.1. Up/Down

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Untuk gambar blok diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini : START PROGRAM MICROCON TROLLER DISPLAY LAMPU UV DRIVER Gambar 3.1 blok diagram Cara kerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas perancangan yang merupakan proses dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan software. Dimana perancangan software

Lebih terperinci

Modifikasi Perimetri dengan 2 Kontrol (Personal Komputer)

Modifikasi Perimetri dengan 2 Kontrol (Personal Komputer) Modifikasi Perimetri dengan Kontrol (Personal Komputer) Izza Fahma K, Priyambada Cahya Nugraha, Tri Bowo Indrato, Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA Perimetri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan skripsi yang dibuat yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengkombinasikan antara pengontrolan motor dengan PWM, dengan sensor proximity dengan ADC. 2. Mahasiswa dapat membuat program robot

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Sistem mekanis yang penulis buat menggunakan bahan plat logam yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control sehingga diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Toolset 2. Solder 3. Amplas 4. Bor Listrik 5. Cutter 6. Multimeter 3.1.2 Bahan 1. Trafo tipe CT 220VAC Step down 2. Dioda bridge 3. Dioda bridge

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal Juni 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LCD RESET UP DOWN ENTER Mikro Kontroller ATMEGA 16 DRIVER MOTOR DRIVER BUZER BUZER MOTOR BACK Gambar 3.1 Blok Diagram Stirrer Magnetic Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB III RANCANG BANGUN ALAT BAB III RANCANG BANGUN ALAT. Umum Rancang bangun peralatan merupakan hal yang sangat pokok dalam pembuatan proyek laporan akhir ini. Tahap perencanaan merupakan perwujudan awal dari pembuatan proyek akhir

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2015

Seminar Tugas Akhir Juni 2015 Seminar Tugas Akhir Juni 0 MODIFIKASI STIRRER PNEUMATIC M. Roziq, Torib Hamzah, M. Ridha Ma ruf ABSTRAK Stirrer pneumatic merupakan alat laboratorim yang sering digunakan untuk mencampur atau menghomogenkan

Lebih terperinci

PEMBUATAN TRAKSI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DENGAN DUA MODE LUMBAL DAN LEHER

PEMBUATAN TRAKSI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DENGAN DUA MODE LUMBAL DAN LEHER PEMBUATAN TRAKSI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA DENGAN DUA MODE LUMBAL DAN LEHER Setyo Dwi Hariyono, sumber, SST, MT,H.ENDANG DIAN SETYONINGSIH,ST,MT) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Diagram Mekanik 1. Tampak Depan dan Belakang Gambar 3.1 Tampilan Depan dan Belakang Keterangan gambar : = tombol start = tombol up = tombol down = tombol stop

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Untuk memberikan pemahaman mengenai blok diagram alat yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.1. PLN Power supplay LCD Up, down, ok, back Limit switch

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul adalah sebagai berikut : 3.1.1 Rangkaian Minimum System Komponen yang digunakan pada rangkaian minimum

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sterilisator UV STAR 1,3,6 jam Microco ntroller ATMeg a 16 Driver Lampu LCD Lampu On Hourmeter RESET Driver Buzzer Buzzer Program Gambar 3.1 Diagram Blok

Lebih terperinci

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Aditya Cahya Try Prasetya #1, Eru Puspita #, Hary Oktavianto # #1 Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain : studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume)

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume) Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SKRIPSI (Resume) Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Elektro Disusun oleh:

Lebih terperinci

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold Seminar Tugas Akhir Juni 06 Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold (Tera Hanifah Al Islami, Andjar Pudji, Triana Rahmawati ) ABSTRAK Tachometer adalah suatu alat ukur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Keterangan blok diagram : Sensor Ultrasonik berguna untuk mendeteksi penuh atau tidaknya karung dengan

Lebih terperinci

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA 45 JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA Elisabeth Widyarini 1), Ferry A.V. Toar 2), Lanny Agustine 2) E-mail: eli_wm04@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan teknologi bertujuan untuk memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Untuk memudahkan dalam pembuatan alat Mixer menggunakan tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai gambaran ketika melakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535 ABSTRAK THERMOMETER SUHU BADAN DIGITAL DENGAN OUTPUT SUARA Oleh DANI CANDRA W NIM.08506131014 Tujuan pembuatan proyek akhir ini yang pertama adalah merancang dan membuat suatu sistem pengendalian berbasis

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 Seminar Tugas Akhir Juni 07 CENTRIFUGE DENGAN SISTEM KONTROL ARDUI (Eric Ristadiansyah, Torib Hamzah, Syaifudin) JurusanTeknikElektromedikPoliteknikKesehatan Surabaya Jln. PucangJajarTimur No. 0 Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. BAB III PEMBUATAN ALAT 3.1 Spesifikasi Alat 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. 2. karena berupa miniatur maka motor DC yand dipakai hanya menggunakan motor DC dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Diagram Blok Sistem. Reset Enter Pilihan Sensor Tetesan Program Mikrokontroler Segment Driver Motor DC Motor DC Gambar, Diagram Blok a. Setting volume/waktu tetesan cairan: pengaturan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 42 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan lain: Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan modul ini antara 1. Lampu UV 2. IC Atmega 16 3. Termokopel 4. LCD 2x16 5. Relay 5 vdc 6.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Adapun blok diagram sistem dari inkubator bakteri dilengkapi dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535,

Lebih terperinci

Automatic Processing Film (APF) berbasis mikrokontroller ATMEGA 8535 (Kontrol Suhu)

Automatic Processing Film (APF) berbasis mikrokontroller ATMEGA 8535 (Kontrol Suhu) Automatic Processing Film (APF) berbasis mikrokontroller ATMEGA (Kontrol Suhu) (Elf Dhian Oktafianti Dewi, Tribowo Indrato., Lamidi ) Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTEIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Blok Diagram Indikator r Sensor suhu LM35 Push Button Mikrokontroler ATmega8535 Driver Display Suhu dan Timer Buzzer Heater Program Counter Down Gambar 3.1. Blok Diagram

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Keseluruhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 : Berikut ini adalah diagram blok keseluruhan yang ditunjukan pada gambar Start Studi Literatur Perancangan Alat Simulasi Alat T Jalan? Tidak

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan

BAB III METODE PENELITIAN. trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan BAB III METODE PENELITIAN 3. Diagram Blok Sistem Tegangan PLN AC 0 akan di turunkan dengan menggunakan trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan dengan menggunakan tombol UP

Lebih terperinci

MONITORING GIZI BURUK (Berat Badan, Lemak, dan Karbohidrat)

MONITORING GIZI BURUK (Berat Badan, Lemak, dan Karbohidrat) MONITORING GIZI BURUK (Berat Badan, Lemak, dan Karbohidrat) Galuh Lailatus Annisya, Hj. Her Gumiwang Ariswati, I Dewa Gede Hari Wisana Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 Seminar Tugas Akhir Juni 07 Alat Ukur Maloklusi Overbite pada Gigi ( Fahrul Fadli H.B, Bambang Guruh Irianto, Tribowo Indrato) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jl. Pucang Jajar

Lebih terperinci

TENS TRIANGLE AND SQUARE WAVE MICROCONTROLLER BASED

TENS TRIANGLE AND SQUARE WAVE MICROCONTROLLER BASED Seminar Tugas Akhir 0 TENS TRIANGLE AND SQUARE WAVE MICROCONTROLLER BASED (Yogi Setiawan, Her Gumiwang Ariswati, Lamidi) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2016

Seminar Tugas Akhir Juni 2016 Seminar Tugas Akhir Juni 06 Ultrasonic Cleaner Berbasis Mikrokontroler ATMEGA Rudi setiawan i, Hj.Andjar pudji,st,mt. dan Tri bowo indrato. ST,MT ABSTRAK Pada umumnya tenaga paramedis di rumah sakit melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: Sensor infrared Mikrokontroler Atmega 8535 Driver UV Driver dryer Lampu UV Dryer Sensor

Lebih terperinci

Fluid and Blanket Warming Cabinet Naliendra reksa alam, Tribowo indrato, ST, MT, Dyah Titisari, ST, M.Eng

Fluid and Blanket Warming Cabinet Naliendra reksa alam, Tribowo indrato, ST, MT, Dyah Titisari, ST, M.Eng Fluid and Blanket Warming Cabinet Naliendra reksa alam, Tribowo indrato, ST, MT, Dyah Titisari, ST, M.Eng Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA ABSTRAK Blanket

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN Spesifikasi Alat. Alat terapi ini menggunakan lampu blue light yang diletakkan dibagan

BAB IV PENELITIAN Spesifikasi Alat. Alat terapi ini menggunakan lampu blue light yang diletakkan dibagan 38 BAB IV PENELITIAN 4.1. Spesifikasi Alat Alat terapi ini menggunakan lampu blue light yang diletakkan dibagan atas dan bawah, dengn 1 buah lampu di bagian bawah dan buah lampu di bagian atas. Dengan

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Modul Sensor Warna (TCS 3200) Driver H Bridge Motor DC Conveyor Mikrokont roller LCD ATMega 8535 Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras 29 30 Keterangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR 1 BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem bagaimana kursi roda elektrik mampu melaksanakan perintah suara dan melakukan pengereman otomatis apabila

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut. Sampel Air Sensor TDS Modul Sensor Program Mikrokontroller ATMega16

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

Robot Dengan Kendali Cahaya

Robot Dengan Kendali Cahaya Robot Dengan Kendali Cahaya Nama : Andrie Hermawan NPM : 20110758 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : Dr.Ridha Iskandar,SSI,MM UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI 2013

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan didalam menyelesaikan pembuatan alat elektrostimulator.perencanaan tersebut meliputi dua bagian yaitu perencanaan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

Seminar Tugas Akhir Mei 2016 Seminar Tugas Akhir Mei Automatic Processing Film Berbasis Mikrokontroller ATMEGA 855 (Kecepatan Motor dan Sensor Film)) Putri Laras Sari, Tri Bowo Indrarto, Lamidi Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Diagram Blok Rangkaian Power Suplay infrared Photodioda LCD Mikrokontroller Keypad Solenoid Door lock Gambar 3.1. Diagram Blok Rangkaian 3.1.1 Fungsi Tiap Blok Blok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem pr Bateray/ accu Program Power supply Setting timer maksimal 15 menit Start Atmega 16 Display Driver Lampu Reset Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Accu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 37 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1. Tujuan Setelah tahap perancangan hingga terciptanya sebuah alat maka tahap selanjutnya adalah pengukuran dan pengujian. Langkah ini ditempuh agar dapat diketahui

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK BAB IV METODE KERJA PRAKTEK sebagai berikut : Metode yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek ini adalah 1. Wawancara, yaitu bertanya secara langsung kepada asisten laboratorium mikrokontroler untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

Pulsa = Frekuensi * 60/20 ; atau Pulsa = frekuensi*30;

Pulsa = Frekuensi * 60/20 ; atau Pulsa = frekuensi*30; JUDUL : Penghitung Kecepatan Motor DC dengan Display LCD 16X2 Berbasis Mikrokontroler ATMega16 TUJUAN : - Menghitung nilai kecepatan motor dc dengan satuan rpm - Menampilkan nilai rpm ke tampilan LCD -

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT 3.1 DIAGRAM BLOK sensor optocoupler lantai 1 POWER SUPPLY sensor optocoupler lantai 2 sensor optocoupler lantai 3 Tombol lantai 1 Tbl 1 Tbl 2 Tbl 3 DRIVER ATMEGA 8535

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa 21 BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Blok Gambar 3.1. Blok Diagram. Pada gambar 3.1. power supply berfungsi untuk member tegangan pada semua rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN. SENSOR CAHAYA (LDR) dan SENSOR HUJAN. Naskah Publikasi

JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN. SENSOR CAHAYA (LDR) dan SENSOR HUJAN. Naskah Publikasi JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA (LDR) dan SENSOR HUJAN Naskah Publikasi Diajukan oleh : Ma ful Wahyu Nurhadi 07.01.2208 Paulinus Yunawan Widiantoro 07.01.2259 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. proses secara garis besar. Perancangan keseluruhan adalah acuan untuk. Gambar 3.1 Diagram blok pengukur tinggi digital

BAB III PERANCANGAN. proses secara garis besar. Perancangan keseluruhan adalah acuan untuk. Gambar 3.1 Diagram blok pengukur tinggi digital 20 BAB III PERANCANGAN 3.1 Garis Besar Perancangan Garis besar perancangan memuat keseluruhan bagian alat dan perjalanan proses secara garis besar. Perancangan keseluruhan adalah acuan untuk diturunkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5 BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Rangkaian Catu Daya Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan. BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan membahas mengenai perancangan alat dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Sistem Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri dan setiap

Lebih terperinci

SISTEM PERINGATAN DINI TANAH LONGSOR BERBASIS ATMEGA8535

SISTEM PERINGATAN DINI TANAH LONGSOR BERBASIS ATMEGA8535 Seminar Nasional Informatika 00 (semnasif 00) ISSN: - UPN Veteran Yogyakarta, Mei 00 SISTEM PERINGATAN DINI TANAH LONGSOR BERBASIS ATMEGA Iswanto ), Nia Maharani Raharja ), Alif Subardono ) Diploma Teknik

Lebih terperinci