APARTEMEN UNTUK LANSIA POTENSIAL DI JAKARTA SELATAN

Transkripsi

1 LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN UNTUK LANSIA POTENSIAL DI JAKARTA SELATAN TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DISUSUN OLEH : Azki Muhammad NPM : PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2016

2

3

4 INTISARI Pertumbuhan senior/lansia pada tahun 2020 berjumlah 29 juta (11,34%) dari total penduduk di Indonesia. Pada masa mendatang tahun 2035 proporsi penduduk Indonesia akan berbentuk piramida terbalik (keadaan dimana angka penduduk di atas 60 tahun mencapai 15-20%). Pertumbuhan jumlah penduduk lansia (pra-lansia, lansia dan lansia resiko tinggi) di Jakarta sendiri pada tahun 2015 sudah mencapai 20,7%. Terdapat permasalahan kebutuhan tempat tinggal lansia yang dihadapi oleh penduduk urban khususnya Jakarta pada abad ke-21 diantaranya adalah perubahan struktur pola keluarga dari extended family menjadi nuclear family dan kondisi hunian untuk lansia seperti Panti Jompo/Wredha/Grha Lansia saat ini tidak sesuai dengan gaya hidup kaum urban. Pada kondisi urban dibutuhkan tempat tinggal untuk mewadahi kebutuhan tersebut sehingga muncul solusi menjadikan senior living sebagai hunian untuk lansia potensial. Senior living tersebut menjawab kebutuhan fisik dan psikis lansia melalui psikologi lansia. Konsep penekanan psikologi lansia yang diterapkan pada apartemen ini menyangkut emotional, spritual, intellectual, social, physical dan occupational. Secara psikologis melalui suasana rekreatif akan menghilangkan perasaan kesepian dan menstimulus lansia agar dapat berinteraksi dengan lingkungan yang baru. Transformasi kesan rekreatif dengan penekanan psikologi lansia diterapkan pada KDB bangunan yang digunakan hanya 12,4% sebagai respon untuk memaksimalkan taman atau ruang terbuka hijau yang dibutuhkan lansia untuk mendapatkan relaksasi mata ke arah ruang komunal yang diapit oleh 2 menara apartemen setinggi 14 lantai (termasuk roof garden). Pada fasad apartemen lansia yang saling berhadapan dibuat bukaan kaca lebar dan balkon panjang yang berbeda-beda di tiap lantai sehingga menimbulkan kesan rekreatif yang mendukung visual contact dan mendukung interaksi visual antar lansia di lantai yang berbeda. Ruang-ruang komunal dan fasilitas yang menunjang rekreasi lansia diletakan pada lantai 3 yang menghubungkan bangunan apartemen lansia yang terpisah. Pada tersebut fokus pada fasilitas rekreasi untuk lansia sehingga akan terjadi area sosialisasi, interaksi dan mendukung komunitas lansia pada apartemen tersebut sehingga menghilangkan perasaan kesepian dan kebosanan. Kata kunci: Lansia, Senior, Senior Living, Apartemen Lansia, Senior Apartement, Rekreatif, Psikologi Lansia iv

5 KATA HANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua rahmat dan anugerah yang diberikan, sehingga laporan untuk mata kuliah Tugas Akhir Arsitektur dengan judul Apartemen untuk Lansia Potensial di Jakarta Selatan ini dapat terselesaikan. Berkat dukungan dari berbagai pihak sehingga Tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu, Ayah, Adik dan keluarga besar yang telah memberikan doa, menularkan semangat yang tiada henti dan membimbing menuju kesuksesan. 2. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, kampus yang membuka mata hati penulis sehingga penulis memiliki passion yang mendalam di dunia rancang bangun. 3. Ir. MK.Sinta Dewi, M.Sc. sebagai dosen pembimbing dan mentor yang telah memberikan bimbingan, semangat maupun ilmu di Arsitektur dan memberi nasehat dan motivasi untuk saya ke depan. 4. Para dosen lain, staf pengajar dan staf TU Program Studi Arsitektur UAJY yang telah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan laporan ini. 5. Ario Danar Andito, Harun Wisaksono dan Joffi Febriando (prinsipal Parametr architecture), sebagai mentor saya saat magang yang telah luar biasa membuka wawasan saya di dunia rancang bangun. 6. Retnaning Aji Pertiwi, yang telah memberikan semangat tiada henti. 7. Yoga Justiantono, Sigit Prayogo, Bre Archamdinata, Veronica Eny Marcelina dan teman diskusi lainnya yang telah sering mengajak diskusi dan tukar pikiran. 8. Semua teman-teman Arsitek UAJY, terutama Angkatan 2011 kelas D (arsitek assoy) 9. Pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga laporan ini dapat menjadi berguna bagi siapapun khususnya adik angkatan dalam proses perancangan tugas akhir. Di penghujung kata pengantar ini, penulis memohon maaf atas kekurangan yang terdapat pada laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 21 April 2016 Penulis v

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGABSAHAN SKRIPSI... ii SURAT PERNYATAAN... iii INTISARI... iv KATA HANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Latar Belakang Permasalahan Proyek Rumusan Permasalahan Tujuan Dan Sasaran Tujuan Sasaran Lingkup Studi Materi Studi Pendekatan Studi Metode Studi Pola Prosedural Tata Langkah Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN LANSIA DAN APARTEMEN UNTUK LANSIA 2.1 Tinjauan Lansia Pengertian Pengelompokan Lansia Kategori Lansia Permasalahan Lansia Kebutuhan Hidup Lansia Langkah-Langka Preventif Klasifikasi Apartemen Secara Umum Berdasarkan Tipe Pengelolaannya Berdasarkan Tipe Tinggi Bangunan Berdasarkan Tipe Penyusunan Lantai Berdasarkan Tipe Bentuk Massa Bangunan Berdasarkan Tipe Penghuni Bangunan Tinjauan Bangunan Senior Living Active Adult Community Senior Apartment Independent Living Community Assisted Living Resident vi

7 2.3.5 Nursing Home Ccrcs (Continuing Care Retirement Community) Persyaratan Bangunan Untuk Lansia Site Design Land Use Compatibility And Proximity To Other Land Uses Access, Circulation, And Parking Site Orientation And Appearance Site Amenities Private Open Space Architectural Design Eksterior Tinggi Bangunan Unit Kamar Entrance Bangunan dan Entrance Kamar Teras Dan Balkon Warna Landscape Design Tinjauan Obyek Studi Sejenis Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Abiyoso, Sleman Suncity Giza East, Tokto, Japan Antara Dehradun Senior Living, India Apartemen Untuk Lansia Potensial BAB III TINJAUAN LANDASAN TEORITIKAL 3.1 Psikologi Lansia Pengertian Teori Penuaan Teori Biologis Teori Psikologis Perubahan Pada Lansia Tinjauan Dan Batasan Ruang Dalam, Ruang Luar dan Ruang Komunal Pengertian Tata Ruang Teori Ruang Dalam Pengertian Ruang Dalam Batasan Ruang Dalam Hubungan Ruang Dalam Teori Ruang Luar Pengertian Ruang Luar Batasan Ruang Luar Teori Ruang Komunal Tinjauan Teori Suasana Rekreatif Pengertian Tinjauan Suasana Rekreatif Tinjauan Suprasegmen Arsitektural Warna vii

8 Psikologi Warna Tujuan Warna Bentuk Tekstur Proporsi Dan Skala Bukaan BAB IV TINJAUAN WILAYAH JAKARTA SELATAN 4.1 Tinjauan Jakarta Selatan Kondisi Administratif Kondisi Geografis Kondisi Topografi Kondisi Iklim Kependudukan Fasilitas Sarana-Prasarana BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Analisis Perencanaan Analisis Sistem Lingkungan Analisis Konteks Kultural Analisis Konteks Fisikal Analisis Sistem Manusia Sistem Pengelolaan Apartemen Lansia Analisis Sasasaran Pengguna Analisis Pelaku Analisis Karakteristik Pelaku Analisis Alur Kegiatan Analisis Kebutuhan Ruang Pemilihan Lokasi Kriteria Pemilihan Lokasi Apartmen Lansia Potensial Analisis Pemilihan Lokasi Di Jakarta Selatan Tinjauan Pesanggrahan, Jakarta Selatan Faktor Internal A. Potensi Tapak B. Permasalahan Tapak Faktor Eksternal A. Peraturan Daerah B. Iklim Setempat C. Sarana Dan Prasarana Pemilihan Tapak Apartemen Analisis Pemilihan Tapak Perbandingan Pemilihan Tapak Kondisi Tapak Terpilih Analisis Perancangan Analisis Spasial Jenis, Kapasitas, Kelengkapan Dan Besaran Ruang viii

9 Analisis Hubungan Ruang A. Hubungan Ruang Mikro B. Hubungan Ruang Makro C. Hubungan Ruang Vertikal Analisis Tapak Analisis Kawasan, Dimensi Dan Peraturan Bangunan Analisis Matahari Analisis View Dari Dan Ke Dalam Tapak Analisis Sirkulasi Analisis Kebisingan Analisis Vegetasi Analisis Penekanan Studi Analisis Suprasegmen Arsitektural Berdasarkan Pendekatan Psikologi Lansia Analisis Suprasegmen Arsitektural yang Menunjukan Kesan Rekreatif Pada Tata Ruang dan Tata Rupa Analisis Aklimatisasi Ruang Analisis Penghawaan Ruang Analisis Pencahayaan Ruang Analisis Struktur Dan Konstruksi Sistem Struktur A. Sub-Struktur B. Super-Struktur C. Upper-Struktur Konstruksi Dan Bahan Bangunan A. Material Eksterior dan Selubung Bangunan B. Material Interior Analisis Utilitas Dan Perlengkapan Bangunan Sistem Penanggulangan Kebakaran A.Hydrant B. Sprinkle C. Smoke dan Thermat Detectore D. Escape Chute E.Alarm F. Photoluminescent (Evacuation Singages) G. Fire Extinguisher Atau Halon Sistem Air Bersih Sistem Air Kotor Sistem Sirkulasi Bangunan A. Lift B. Tangga C. Eskalator Sistem Elektrikal Bangunan Sistem Penanggulangan Bahaya Petir ix

10 BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Konsep Perencanaan Konsep Perencanaan Programatik Konsep Sistem Lingkungan Konsep Sistem Manusia Konsep Perancangan Konsep Perancangan Programatik Konsep Perancangan Tapak Konsep Perancangan Ruang dan Tata Bangunan A. Konsep Sirkulasi B. Konsep Massa Bangunan C. Konsep Fasad Konsep Aklimatisasi Ruang Konsep Struktur dan Konstruksi Konsep Utilitas dan Kelengkapan Bangunan A. Sistem Penanggulangan Kebakaran B. Sistem Pengelolaan Air Bersih dan Air Kotor (Reuse System) C. Sistem Sirkulasi Bangunan Konsep Perancangan Penekanan Studi Konsep Suprasegmen Arsitektural Berdasarkan Pendekatan Psikologi Lansia Konsep Suprasegmen Arsitektural yang Menunjukan Kesan Rekreatif Pada Tata Ruang dan Tata Rupa DAFTAR PUSTAKA REFERENSI JURNAL x

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Pola Sirkulasi Pejalan Kaki Gambar 2.2 Skala manusia pada pedestrian Gambar 2.3 Contoh penampilan apartemen lansia (Wozocco apartment) Gambar 2.4 Jarak keintiman setting layout Gambar 2.5 Standar kamar mandi apartmen lansia Gambar 2.6 Standar layout apartmen lansia tipe core Gambar 2.7 Unit kamar senior dengan konsep balkon Gambar 2.8 Contoh taman di senior housing Gambar 2.9 Detail konstruksi untuk vegetasi pada bangunan Gambar 2.10 Bangunan penerimaan di PSTW abiyoso, Sleman Gambar 2.11 Siteplan PTSW Abiyoso, Sleman Gambar 2.12 Perspektif bangunan dan skala dengan kota Gambar 2.13 Approach to building / sekuens menuju ke entrace Gambar 2.14 Bangungan berdekatan dengan lingkungan rekreatif yang terdiri dari Tokyo bay dan bangunan tua di distrik tersebut Gambar 2.15 Living, bedroom, koridor, dapur dan kamar mandi Gambar 2.16 Denah tipikal apartemen dan denah unit tipe H (61,3 m 2, ) tipe B (51,6 m 2 ) dan tipe L (69,8 m 2 ) Gambar 2.17 Situasi apartemen Antara, India Gambar 2.18 Layout denah 1 bedroom, 2 bedroom tipe a, 2 bedroom tipe b dan 3 bedroom di apartemen Antara Gambar 2.19 Potongan 3d axonometri 1 bedroom, 2 bedroom tipe a, 2 bedroom tipe b dan 3 bedroom apartemen Antara Gambar 3.1 Suasana ruang komunal untuk lansia pada bagian lantai dasar bangunan Gambar 3.2 Pengolahan suasana rekreatif (vegetasi, pola bambu) pada koridor & lift Gambar 3.3 Bentuk dasar dan perlakuan transformasi Gambar 3.4 Interior dan eksterior yang bersuasana rekreatif melalui tekstur alam Gambar 3.5 Skala wajar manusia dalam bangunan Gambar 3.6 Kualitas ruang pada bukaan kedalam dan keluar bangunan Gambar 4.1 Peta Jakarta selatan Gambar 5.1 Pola sifat lingkungan Jakarta Gambar 5.2 Peta Zonasi Pesanggrahan tahun Gambar 5.3 Opsi tapak Gambar 5.4 Opsi tapak Gambar 5.5 Hirarki Jalan di sekitar tapak Gambar 5.6 Lokasi tapak terpilih Gambar 5.7 Kondisi Lingkungan tapak Gambar 5.8 Analisis hubungan ruang vertikal Gambar 5.9 Analisis jaringan jalan dengan spacesyntax Gambar 5.10 Analisis shadow range di tapak Gambar 5.11 Analisis view Gambar 5.12 Analisis sirkulasi Gambar 5.13 Analisis kebisingan xi

12 Gambar 5.14 Analisis vegetasi Gambar 5.15 Sistem struktur core dan rigid frame Gambar 5.16 Fasad dengan panel fibre c Gambar 5.17 Cladding dan insulation system Gambar 5.18 Escape chute untuk bangunan berkebutuhan khusus seperti lansia Gambar 5.19 Escape chute pada penerapan bangunan tinggi Gambar 5.20 Directional information sign (glow in the dark) dan ilustrasi koridor pada saat gelap dan kebakaran (penuh asap) Gambar 5.21 Standar tangga darurat Gambar 5.22 Skema jaringan distribusi listrik pada core bangunan Gambar 6.1 Bintaro Urban Street dan view bangunan dari flyover TB Simatupang Gambar 6.2 Layanan apartmen lansia Gambar 6.3 Konsep ruang pada tapak Gambar 6.4 Konsep sirkulasi umum dan skenario kebakaran Gambar 6.5 Konsep masa bangunan Gambar 6.6 Diagraming Fasad Apartemen Gambar 6.7 Potongan skematik struktur bangunan apartemen lansia Gambar 6.8 Sistem pengolahan reuse air pada apartemen lansia Gambar 6.9 Sistem struktur core dengan private lift xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Rata-rata umur dan jumlah lansia... 3 Tabel 1.2 Jumlah penduduk Provinsi Jakarta menurut kelompok umur... 5 Tabel 2.1 Jenis lansia berdasarkan umur Tabel 2.2 Living solutions and services Tabel 2.3 Panduan ukuran luas living area (m 2 ) apartemen dengan pengguna kursi roda / lansia Tabel 4.1 (AHH) dan (IPM) Jakarta Tabel 4.2 Luas wilayah menurut kecamatan Tabel 4.3 Curah hujan, kelembabab dan suhu rata-rata di Jakarta selatan Tabel 4.4 Arah angin di Jakarta Selatan Tabel 4.5 Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin serta jumlah kelahiran dan kematian di Jakarta Selatan Tabel 4.6 Alamat kantor pemadam kebakaran dan pemakaman di Jakarta Selatan Tabel 5.1 Jenis dan alur kegiatan pengguna apartemen Tabel 5.2 Kebutuhan Ruang Apartemen Tabel 5.3 Fasiltas kesehatan dan peribadatan di kec. pesanggrahan Tabel 5.4 Perbandingan potensi tapak Tabel 5.5 Besaran ruang area Penghuni Apartemen Tabel 5.6 Besaran ruang area Pengelola Apartemen Tabel 5.7 Besaran Ruang Area Nursing Tabel 5.8 Besaran ruang area Penerimaan Tabel 5.9 Besaran Ruang Area Service Tabel 5.10 Besaran ruang area Parkir Tabel 5.11 Total Luas Apartemen Lansia Potensial di Jakarta Selatan Tabel 5.12 Elemen penekanan desain psikologi dengan suprasegmen arsitektural Tabel 5.13 Suprasegmen arsitektural pada Suasana Rekreatif Tabel 5.14 Volume sumur resapan dan water management Tabel 6.1 Konsep penekanan desain psikologi dengan suprasegmen arsitektural Tabel 6.2 Suprasegmen arsitektural pada Suasana Rekreatif xiii